Komunikasi dan Teknologi Pertautan Dua B
T1
Rabu, 16 Januari 2011
Komunikasi dan Teknologi
Pertautan Dua Bidang Penghasil Inovasi
Dibuat untuk kepentingan mata kuliah “Perkembangan Media Baru”
Tim Dosen: Adi Wibowo Oktavianto, Dandi Supriadi, Gumgum Gumilar
Penyusun:
Tristia Riskawati
210110090293
JURUSAN JURNALISTIK
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
TAHUN AKADEMIK 2010/2011
1
Daftar Isi
Teknologi
3
Teknologi Komunikasi
4
New Media
6
Daftar Pustaka
8
2
Teknologi
T
ak asing bagi penduduk dunia masa kini tak terkecuali Anda
dan saya mendengar kata “teknologi”. Sering terucap kata ini
dalam percakapan sehari-hari para manusia milenium ketiga.
Acapkali,
banyak
orang
menyimpulkan
barang-barang
canggih hasil racikan para ilmuwan adalah sebuah teknologi. Salahkah
pernyataan tersebut? Tentu tidak. Namun pada kenyataannya tidaklah
senaif itu jika kita ingin mendefinisikan teknologi secara luas.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, teknologi dijabarkan
sebagai: “n 1 metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu
pengetahuan terapan; 2 keseluruhan sarana untuk menyediakan barangbarang yg diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia;” (Balai Pustaka,
2005: p.1158).
Dalam penjabaran definisi yang pertama, dijelaskan bahwa
teknologi merupakan metode ilmiah dan ilmu pengetahuan terapan.
Sedangkan dalam penjabaran definisi yang kedua, teknologi merupakan
keseluruhan
sarana
untuk
menyediakan
barang-barang.
Dapat
disimpulkan, teknologi tidaklah sekedar ‘barang’, melainkan dapat berupa
sesuatu
yang
abstrak
seperti
metode,
ilmu
pengetahuan,
atau
keseluruhan sarana yang dapat berwujud fisik maupun gaib.
Pemikiran ini juga mengacu pada pernyataan Everett M. Rogers
dalam
bukunya
Communication
Technology.
Menurut
Rogers,
“Technology is a design for instrumental action that reduces the
uncertainty in the cause-effect relationship involved in achieving a desired
outcome” (Rogers, 1986: p.12). Ya, teknologi adalah sebuah desain. Lebih
lanjut ahli komunikasi ini mengatakan “A technology usually has both a
hardware aspect (consisting of material or physical objects) and a
3
software aspect (consisting of the information base for the hardware)”
(Rogers, 1983: p.1).
Dapat disimpulkan teknologi bukanlah sekedar barang berbentuk
fisik, tetapi dapat juga merupakan keselurhan dengan sesuatu yang
bersifat abstrak, atau Rogers menyebutnya “software aspect”.
Mari kita ambil contoh teknologi dalam kehidupan sehari-hari untuk
memberikan gambaran utuh. Misalnya, terdapat teknologi bagaimana cara
membuat kertas daur ulang. Tentu terdapat sejenis step-by-step untuk
membuat kertas tersebut dan sifatnya abstrak. Sedangkan alat-alat untuk
mengeksekusinya berbentuk hardware atau fisik.
Teknologi Komunikasi
Komunikasi telah ada dari zaman purbakala, dengan pola yang beraneka
rupa dari masa ke masa. Menurut Raymond S. Ross, komunikasi adalah
“a transactional process involving cognitive sorting, selecting, and sharing
of symbol in such a way as to help another elicit from his own experiences
a meaning or responses similar to that intended by the source” (Ross,
1974: p.7).
Proses transaksi simbol ini pun tidaklah stagnan dan kaku,
melainkan dinamis sejalan dengan perkembangan zaman. Dahulu, ketika
zaman prasejarah, komunikasi yang dilakukan hanya sebatas komunikasi
antar persona, komunikasi kelompok, dan komunikasi organisasi.
Kini, seiring dengan makin tingginya gairah inovator dalam
menciptakan beragam rupa teknologi, komunikasi pun menjadi lebih
berwarna. Munculah istilah komunikasi massa. Kurang lebih George
Gerbner mendefinisikan komunikasi massa sebagai “produksi dan
4
distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang
kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri.”
(Rakhmat, 2003: p. 188). Bahkan seiring munculnya fasilitas internet dan
situs jejaring sosial, komunikasi pun menjadi multikonteks.
Lantas, apa
sebenarnya
yang
dimaksud
dengan
teknologi
komunikasi? Menurut Everett M. Rogers, teknologi komunikasi adalah
“...is the hardware equipment, organizational structures, and social values
by which individuals collect, process, and exchange information with other
individuals.” (Roger, 1986: p.2). Jadi, teknologi komunikasi adalah hierarki
yang mencakup peralatan-peralatan fisik, struktur organisasi, dan nilainilai sosial. Hierarki tersebut berfungsi sebagai alat pengoleksi, pemroses,
dan pertukaran informasi bagi setiap individu kepada individu lainnya.
Teknologi komunikasi bukanlah suatu hal yang baru saja muncul di
era kekinian ini. Peradaban kuno seperti Bangsa Sumeria dan Mesir
menggunakan lembaran dari tanah liat untuk mengomunikasikan suatu
gagasan kepada massa. Pada tahun 1830-an, muncullah teknologi surat
kabar yang didasarkan pada penemuan mesin cetak yang memunculkan
komunikasi massa (Roger, 1986: p.2)
Kini, teknologi komunikasi pun berevolusi menjadi sedemikian rupa.
Akademisi yang bergelut di bidang komunikasi menyebut teknologiteknologi komunikasi yang baru dengan sebutan new communication
technologies. Teknologi komunikasi baru berpatok pada digunakan atau
tidaknya perangkat elektronik dalam pengoperasiannya.
Teknologi komunikasi memiliki dampak yang kuat terhadap risetriset komunikasi yang bersifat ilmiah. William Paisley pada tahun 1985
mengungkapkan bahwa “technological change has placed communication
in the front lines of a social revolution.”
5
New Media
Dalam bahasa Indonesia “new media” dapat diterjemahkan sebagai
“media baru”. Media baru merupakan bagian dari teknologi komunikasi.
Namun, dalam berbagai diskursus tentang media baru, terdapat
pertanyaan, bagaimana beberapa media dapat dikategorikan sebagai
suatu media yang “baru”? (Flew, 2005: p.1).
Faktor perkembangan teknologi yang begitu cepat menjadi salah
satu faktor mengapa tampaknya agak sulit untuk menyematkan label “new
media” pada media tertentu. Pada beberapa tahun silam, telepon seluler
merupakan salah satu media baru. Namun seiring berjalannya waktu,
Blackberry lah yang merajai pasar teknologi saat ini.
Dalam bukunya New Media – an Introduction, T. Flew mengatakan
inti dari perumusan media baru bukanlah terbentuk dari perubahan bentuk
fisik suatu media yang telah lama digunakan, melainkan perubahan
mengenai metode bagaimana distribusi dan penyimpanan data dilakukan
(Flew, 2005: p.2).
Sebuah media memerlukan paling tidak tiga elemen untuk
dikatakan sebagai “new media”. Elemen-elemen tersebut adalah sebagai
berikut.
The artefacts or devices that enable and extend our ability to
communicate.
The communication activities and practices we engage in to
develop and use these devices.
The social arrangements and organizations that form around
these devices and practices.
(Lievrow and Livingstone, 2002: p.7)
“New media” juga dapat disimpulkan sebagai media digital. Media
digital sendiri mencakup berbagai bentuk konten media baik itu berupa
6
teks, gambar, suara, hingga video. Konten tersebut disimpan dalam format
digital dan didistribusikan melalui jaringan boradband, satelit, dan sistem
transmisi (Flew, 2005: p.2).
Internet
dikategorikan
menjadi
sebagai
salah
“new
satu
media
media”.
signifikan
Internet
yang
merupakan
dapat
jaringan
elektronik yang dapat menghubungkan penduduk dunia dengan informasi
melalui berbagai perangkat. Informasi tersebut pun bentuknya beragam,
dari mulai data teks, foto, suara, hingga video.
Dalam situs wikipedia.org, “new media” telah memperbanyak
intensitas jumlah komunikasi manusia antar negara, khususnya melalui
internet. “New media” secara radikal telah memutuskan permasalahan
mengenai koneksi yang terhambat karena adanya jarak fisik maupun jarak
sosial—yang pada akhirnya membuat lokasi fisik tidak terlalu signifikan
dalam hubungan sosial masa kini (Croteau and Hoynes, 2003: p.311).
Selain bermanfaat sebagai media penyebaran informasi, internet
juga
berfungsi
untuk
melakukan
komunikasi
interpersonal.
Oleh
karenanya, dapat kita simpulkan bahwa internet adalah media yang
menciptakan pola komunikasi multikonteks. Komunikasi multikonteks,
seperti yang penyusun pelajari dari mata kuliah Komunikasi Massa pada
semester 2, ialah merupakan komunikasi yang terdiri dari berbagai jenis
komunikasi seperti komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, dan
komunikasi massa yang tergabung dalam satu wadah.
7
Daftar Pustaka
Rogers, Everett M., 1986, Communication Technology, New York: Free
Press.
Lievrouw, L. A., & Livistone, S. (Eds.). 2006. The Handbook of New Media,
student edition. London, California, New Delhi: Sage Publications
Ltd.
Flew, T. 2005. New Media - an Introduction (2nd ed.). Oxford, New York:
Oxford University Press.
Ardianto, Elvinaro, dkk. 2007. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Edisi
Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Nasional,
Departemen
Pendidikan.
2005.
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Wikimedia Foundation, Inc, 4 Februari 2011 | 19.14, New Media,
Wikipedia, 22.30, from http://en.wikipedia.org/wiki/New_media.
8
9
Rabu, 16 Januari 2011
Komunikasi dan Teknologi
Pertautan Dua Bidang Penghasil Inovasi
Dibuat untuk kepentingan mata kuliah “Perkembangan Media Baru”
Tim Dosen: Adi Wibowo Oktavianto, Dandi Supriadi, Gumgum Gumilar
Penyusun:
Tristia Riskawati
210110090293
JURUSAN JURNALISTIK
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
TAHUN AKADEMIK 2010/2011
1
Daftar Isi
Teknologi
3
Teknologi Komunikasi
4
New Media
6
Daftar Pustaka
8
2
Teknologi
T
ak asing bagi penduduk dunia masa kini tak terkecuali Anda
dan saya mendengar kata “teknologi”. Sering terucap kata ini
dalam percakapan sehari-hari para manusia milenium ketiga.
Acapkali,
banyak
orang
menyimpulkan
barang-barang
canggih hasil racikan para ilmuwan adalah sebuah teknologi. Salahkah
pernyataan tersebut? Tentu tidak. Namun pada kenyataannya tidaklah
senaif itu jika kita ingin mendefinisikan teknologi secara luas.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, teknologi dijabarkan
sebagai: “n 1 metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu
pengetahuan terapan; 2 keseluruhan sarana untuk menyediakan barangbarang yg diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia;” (Balai Pustaka,
2005: p.1158).
Dalam penjabaran definisi yang pertama, dijelaskan bahwa
teknologi merupakan metode ilmiah dan ilmu pengetahuan terapan.
Sedangkan dalam penjabaran definisi yang kedua, teknologi merupakan
keseluruhan
sarana
untuk
menyediakan
barang-barang.
Dapat
disimpulkan, teknologi tidaklah sekedar ‘barang’, melainkan dapat berupa
sesuatu
yang
abstrak
seperti
metode,
ilmu
pengetahuan,
atau
keseluruhan sarana yang dapat berwujud fisik maupun gaib.
Pemikiran ini juga mengacu pada pernyataan Everett M. Rogers
dalam
bukunya
Communication
Technology.
Menurut
Rogers,
“Technology is a design for instrumental action that reduces the
uncertainty in the cause-effect relationship involved in achieving a desired
outcome” (Rogers, 1986: p.12). Ya, teknologi adalah sebuah desain. Lebih
lanjut ahli komunikasi ini mengatakan “A technology usually has both a
hardware aspect (consisting of material or physical objects) and a
3
software aspect (consisting of the information base for the hardware)”
(Rogers, 1983: p.1).
Dapat disimpulkan teknologi bukanlah sekedar barang berbentuk
fisik, tetapi dapat juga merupakan keselurhan dengan sesuatu yang
bersifat abstrak, atau Rogers menyebutnya “software aspect”.
Mari kita ambil contoh teknologi dalam kehidupan sehari-hari untuk
memberikan gambaran utuh. Misalnya, terdapat teknologi bagaimana cara
membuat kertas daur ulang. Tentu terdapat sejenis step-by-step untuk
membuat kertas tersebut dan sifatnya abstrak. Sedangkan alat-alat untuk
mengeksekusinya berbentuk hardware atau fisik.
Teknologi Komunikasi
Komunikasi telah ada dari zaman purbakala, dengan pola yang beraneka
rupa dari masa ke masa. Menurut Raymond S. Ross, komunikasi adalah
“a transactional process involving cognitive sorting, selecting, and sharing
of symbol in such a way as to help another elicit from his own experiences
a meaning or responses similar to that intended by the source” (Ross,
1974: p.7).
Proses transaksi simbol ini pun tidaklah stagnan dan kaku,
melainkan dinamis sejalan dengan perkembangan zaman. Dahulu, ketika
zaman prasejarah, komunikasi yang dilakukan hanya sebatas komunikasi
antar persona, komunikasi kelompok, dan komunikasi organisasi.
Kini, seiring dengan makin tingginya gairah inovator dalam
menciptakan beragam rupa teknologi, komunikasi pun menjadi lebih
berwarna. Munculah istilah komunikasi massa. Kurang lebih George
Gerbner mendefinisikan komunikasi massa sebagai “produksi dan
4
distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang
kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri.”
(Rakhmat, 2003: p. 188). Bahkan seiring munculnya fasilitas internet dan
situs jejaring sosial, komunikasi pun menjadi multikonteks.
Lantas, apa
sebenarnya
yang
dimaksud
dengan
teknologi
komunikasi? Menurut Everett M. Rogers, teknologi komunikasi adalah
“...is the hardware equipment, organizational structures, and social values
by which individuals collect, process, and exchange information with other
individuals.” (Roger, 1986: p.2). Jadi, teknologi komunikasi adalah hierarki
yang mencakup peralatan-peralatan fisik, struktur organisasi, dan nilainilai sosial. Hierarki tersebut berfungsi sebagai alat pengoleksi, pemroses,
dan pertukaran informasi bagi setiap individu kepada individu lainnya.
Teknologi komunikasi bukanlah suatu hal yang baru saja muncul di
era kekinian ini. Peradaban kuno seperti Bangsa Sumeria dan Mesir
menggunakan lembaran dari tanah liat untuk mengomunikasikan suatu
gagasan kepada massa. Pada tahun 1830-an, muncullah teknologi surat
kabar yang didasarkan pada penemuan mesin cetak yang memunculkan
komunikasi massa (Roger, 1986: p.2)
Kini, teknologi komunikasi pun berevolusi menjadi sedemikian rupa.
Akademisi yang bergelut di bidang komunikasi menyebut teknologiteknologi komunikasi yang baru dengan sebutan new communication
technologies. Teknologi komunikasi baru berpatok pada digunakan atau
tidaknya perangkat elektronik dalam pengoperasiannya.
Teknologi komunikasi memiliki dampak yang kuat terhadap risetriset komunikasi yang bersifat ilmiah. William Paisley pada tahun 1985
mengungkapkan bahwa “technological change has placed communication
in the front lines of a social revolution.”
5
New Media
Dalam bahasa Indonesia “new media” dapat diterjemahkan sebagai
“media baru”. Media baru merupakan bagian dari teknologi komunikasi.
Namun, dalam berbagai diskursus tentang media baru, terdapat
pertanyaan, bagaimana beberapa media dapat dikategorikan sebagai
suatu media yang “baru”? (Flew, 2005: p.1).
Faktor perkembangan teknologi yang begitu cepat menjadi salah
satu faktor mengapa tampaknya agak sulit untuk menyematkan label “new
media” pada media tertentu. Pada beberapa tahun silam, telepon seluler
merupakan salah satu media baru. Namun seiring berjalannya waktu,
Blackberry lah yang merajai pasar teknologi saat ini.
Dalam bukunya New Media – an Introduction, T. Flew mengatakan
inti dari perumusan media baru bukanlah terbentuk dari perubahan bentuk
fisik suatu media yang telah lama digunakan, melainkan perubahan
mengenai metode bagaimana distribusi dan penyimpanan data dilakukan
(Flew, 2005: p.2).
Sebuah media memerlukan paling tidak tiga elemen untuk
dikatakan sebagai “new media”. Elemen-elemen tersebut adalah sebagai
berikut.
The artefacts or devices that enable and extend our ability to
communicate.
The communication activities and practices we engage in to
develop and use these devices.
The social arrangements and organizations that form around
these devices and practices.
(Lievrow and Livingstone, 2002: p.7)
“New media” juga dapat disimpulkan sebagai media digital. Media
digital sendiri mencakup berbagai bentuk konten media baik itu berupa
6
teks, gambar, suara, hingga video. Konten tersebut disimpan dalam format
digital dan didistribusikan melalui jaringan boradband, satelit, dan sistem
transmisi (Flew, 2005: p.2).
Internet
dikategorikan
menjadi
sebagai
salah
“new
satu
media
media”.
signifikan
Internet
yang
merupakan
dapat
jaringan
elektronik yang dapat menghubungkan penduduk dunia dengan informasi
melalui berbagai perangkat. Informasi tersebut pun bentuknya beragam,
dari mulai data teks, foto, suara, hingga video.
Dalam situs wikipedia.org, “new media” telah memperbanyak
intensitas jumlah komunikasi manusia antar negara, khususnya melalui
internet. “New media” secara radikal telah memutuskan permasalahan
mengenai koneksi yang terhambat karena adanya jarak fisik maupun jarak
sosial—yang pada akhirnya membuat lokasi fisik tidak terlalu signifikan
dalam hubungan sosial masa kini (Croteau and Hoynes, 2003: p.311).
Selain bermanfaat sebagai media penyebaran informasi, internet
juga
berfungsi
untuk
melakukan
komunikasi
interpersonal.
Oleh
karenanya, dapat kita simpulkan bahwa internet adalah media yang
menciptakan pola komunikasi multikonteks. Komunikasi multikonteks,
seperti yang penyusun pelajari dari mata kuliah Komunikasi Massa pada
semester 2, ialah merupakan komunikasi yang terdiri dari berbagai jenis
komunikasi seperti komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, dan
komunikasi massa yang tergabung dalam satu wadah.
7
Daftar Pustaka
Rogers, Everett M., 1986, Communication Technology, New York: Free
Press.
Lievrouw, L. A., & Livistone, S. (Eds.). 2006. The Handbook of New Media,
student edition. London, California, New Delhi: Sage Publications
Ltd.
Flew, T. 2005. New Media - an Introduction (2nd ed.). Oxford, New York:
Oxford University Press.
Ardianto, Elvinaro, dkk. 2007. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Edisi
Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Nasional,
Departemen
Pendidikan.
2005.
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Wikimedia Foundation, Inc, 4 Februari 2011 | 19.14, New Media,
Wikipedia, 22.30, from http://en.wikipedia.org/wiki/New_media.
8
9