Cara Ini Bikin Kamu Bertahan Hidup Saat

7 Cara Ini Bikin Kamu “Bertahan Hidup” Saat Uang
Beasiswa dan Kiriman Ortu Telat
news.unair.ac.id /2016/01/21/7-cara-ini-bikin-kamu-bertahan-hidup-saat-uang-beasiswa-dan-kiriman-ortu-telat/
UNAIR News

Foto Ilustrasi google
UNAIR NEWS - Akan ada masa dimana mahasiswa, baik perantau maupun tidak, merasakan krisis di akhir bulan.
Krisis apalagi kalau bukan uang. Ada masanya mahasiswa harus mengalami keadaan dimana kiriman uang dari
orangtua terlambat, atau uang beasiswa yang tak kunjung turun.
Disaat uang menipis dan masih terdapat berbagai macam kebutuhan yang harus dipenuhi, bagaimana caranya
untuk “bertahan hidup” hingga dana masuk kembali? Berikut berbagai tips jitu dan sharing pengalamanpengalaman dari beberapa mahasiswa Fakultas Psikologi (Fpsi) UNAIR.
1. Meminta Kiriman Uang Di Awal Bulan
Inggrid Wardhani Rahayuningsih, mahasiswa FPsi semester 3 asli Surabaya, lebih memilih meminta uang bulanan
di awal daripada diakhir bulan.
“Jadi setelah orangtua gajian, aku langsung minta”, paparnya.
Seandainya keperluan meningkat dipertengahan bulan, Inggrid masih bisa meminta tambahan uang kepada
orangtuanya.

1/3

2. Lebih Berhemat Saat Makan Siang

Bagi mahasiswa yang berdomisili asli Surabaya, solusi disaat uang orangtua telat memberi uang bulanan adalah
berhemat uang saat makan siang dengan memilih makan di rumah.
“Kan sekarang 10.000 aja masih kurang, gitu. Kalau uang sudah mepet 10.000, mungkin makan siangnya pilih
yang murah, dan lebih banyak makan di rumah”, ujar Inggrid.
Namun, bagaimana dengan mahasiswa yang indekos? Seperti yang yang diceritakan oleh Muhammad Hanifa
Khairurahman, Ketua BEM FPsi UNAIR, dia bahkan hanya makan sekali dalam sehari. Namun, terkadang Hanif
tetap menyempatkan diri untuk sarapan. Bagi Hanif, kendala utama saat uang menipis di akhir bulan adalah
pengeluaran untuk makan, bukan pengeluaran yang lainnya.
“Kalau bisa makannya dipadetin, atau numpang makan dimana, gitu, bareng teman-teman. Jangan makan
sendirian, jadi rame-rame di rumah teman”, ujar Hanif.
3. Cari Penghasilan Tambahan
Selain bergantung dari kiriman uang dari orangtua, ada baiknya menyempatkan diri untuk mengambil kerja paruh
waktu atau mengikuti kegiatan yang memberi upah tertentu, mengikuti penelitian dosen, misalnya. Hanif sendiri
pernah berpengalaman mengambil jobdesk sebagai seorang partisipan tester yang dibayar.
Sisa uang yang dimiliki bisa juga digunakan untuk mengambil barang yang bisa dijual kembali. Kamu bisa
mengambil barang yang sekiranya banyak dibutuhkan oleh teman-temanmu. Selain itu, bisa juga menawarkan jasa
untuk menjadi juru fotocopy. Tawarkan materi atau diktat dari dosen untuk digandakan dan menjadi bahan belajar
teman-teman.
BACA JUGA: Komunitas Saman FKp Gigih Berlatih, Bermimpi Go Internasional
4. Meminjam Uang Teman

Tidak ada salahnya meminta uang pinjaman dari teman sendiri, tentu kepada teman dekat dan mereka yang
mengizinkan untuk memberi.
“Seandainya kepepet, terpaksa pinjam duit ke teman. Jadinya lebih ke fast response, gitu. Seandainya sudah tahu
uang bakal telat dan nggak ada simpanan lagi, kita langsung pinjem teman saja”, tutur Inggrid.
Selain itu, menurut Inggrid, disaat terpaksa meminjam uang tidak perlu dianggap terlalu serius, mereka (teman - red)
juga pasti mengerti situasi yang sedang kita alami.
Hanif juga pernah memiliki pengalaman uang menipis di akhir bulan, dan hanya memiliki sisa 100.000 untuk
memenuhi kebutuhannya selama satu minggu.
“Terpaksa mau nggak mau, harus pinjam uang teman dulu. Soalnya kalau ngomong ke orangtua, gimana, gitu”, ujar
Hanif.
5. Lebih Sadar Untuk Menghemat Pengeluaran
Menurut Inggrid, mahasiswa harus lebih sadar diri dan menabung uang sebagai simpanan untuk kebutuhan
mendadak. Misalnya, dengan mencicil 20.000, agar diwaktu tertentu uang simpanan dapat langsung digunakan.
“Kita harus lebih sadar untuk tidak berfoya-foya dan lebih mampu mengelola keuangan”, tutur Inggrid.
6. Ngebon di Warung Dekat Asrama

2/3

“Saat jadi mahasiswa, waktu uang beasiswa tak kunjung turun, biasanya saya ngebon (hutang -red) di warung
depan asrama”, tutur Nuri, alumni Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNAIR yang baru diwisuda akhir tahun lalu.

Tentu, untuk bisa dipercaya, perlu kiranya untuk menjalin hubungan yang baik dengan tetangga sekitar.
7. Jangan Kaget dan Panik
Pastinya disaat menghadapi situasi berikut, hal pertama yang harus dilakukan adalah jangan panik dan sabar
memikirkan solusi terbaik. Cari jalan keluar dengan menggunakan tips-tips di atas dapat membantu kalian yang
sedang mengalami uang kiriman yang telat. (*)
Penulis: Aldi Syahrul Putra
Editor: Binti Q. Masruroh
Post Views: 35

3/3