PENGEMBANGAN BUKU AJAR OPERATION RESEARC (1)

Abstrak

Dosen sebagai komponen utama pendidikan secara tidak langsung bertanggung jawab atas rendahnya mutu pembelajaran pada tingkat Perguruan Tinggi. Berbagai upaya telah dilakukan dosen sebagai pendidik untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu cara yang dilakukan adalah terus-menerus memperbaiki perangkat pembelajaran khususnya dalam pengembangan penyusunan buku ajar pada mata kuliah yang diampu. Pada penelitian ini mata kuliah yang digunakan adalah Operation Reserach , sebagai salah satu mata kuliah yang memuat pegangan atau dasar yang kuat bagi keputusan-keputusan yang diambil. Diharapkan dengan penyusunan buku ajar dapat membantu mahasiswa mengatasi kesulitan-kesulitan dalam mempelajari Operation Reserach , dikarenakan mahasiswa masih sangat tergantung pada literatur-literatur yang berbahasa asing, sehingga pemahaman sulit diperoleh dengan baik. Oleh karena itu, dilakukan pengembangan perangkat pembelajaran terutama penyusunan buku ajar pada mata kuliah Operation Reserach dengan menggunakan model pengembangan Plomp, yang terdiri dari 5 (lima) fase, yang terdiri dari: (1) fase investigasi awal, (2) fase desain, (3) fase realisasi, (4) fase tes, evaluasi, dan revisi, dan (5) fase implementasi. Penyusunan buku ajar Operation Reserach yang disusun oleh tim dosen yang lebih aplikatif, representatif serta sesuai dengan latar belakang dan kemampuan mahasiswa S1 Pendidikan Matematika, sehingga dengan adanya buku ajar Operation Reserach yang disusun oleh tim dosen mata kuliah maka hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Operation Reserach akan meningkat.

Kata Kunci : buku ajar, operation reserach , model Plomp

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan merupakan aspek utama dalam meningkatkan dan mengembangkan sumber daya suatu bangsa. Suatu bangsa dikatakan maju dapat dilihat dari sejauh mana pendidikan di negara tersebut berkembang, terutama pada tingkat Perguruan Tinggi. Pembenahan mutu pembelajaran cukup lama menjadi perbincangan. Berbagai pihak berupaya mencari sebab yang esensial dari ketidakberhasilan pembelajaran selama ini. Dosen sebagai komponen utama pendidikan secara tidak langsung bertanggung jawab atas rendahnya mutu pembelajaran pada tingkat Perguruan Tinggi. Berbagai upaya telah dilakukan dosen sebagai pendidik untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu cara yang dilakukan adalah terus-menerus memperbaiki perangkat pembelajaran khususnya dalam pengembangan penyusunan buku ajar pada mata kuliah yang diampu. Pada penelitian ini mata kuliah yang digunakan adalah Operation Reserach , sebagai salah satu mata kuliah yang memuat pegangan atau dasar yang kuat bagi keputusan-keputusan yang diambil. Diharapkan dengan penyususnan buku ajar dapat membantu mahasiswa mengatasi kesulitan-kesulitan dalam mempelajari Operation Reserach , dikarenakan mahasiswa masih sangat tergantung pada literatur-literatur yang berbahasa asing, sehingga pemahaman sulit diperoleh dengan baik.

Pada mata kuliah Operation Reserach buku ajar yang dikembangkan harus memperhatikan komponen-komponennya yaitu tujuan pembelajaran, tabel, ilustrasi, gambar, contoh masalah, latihan soal, info matematika, rangkuman, dan daftar pustaka (Depdiknas, 2008). Selain itu, kriteria-kriteria yang harus dipenuhi dalam buku ajar sebagai berikut: Pertama, komponen kelayakan isi, yang meliputi cakupan materi, akurasi materi, kemutakhiran, mengandung wawasan produktivitas, merangsang keingintahuan ( curiosity ), mengembangkan kecakapan hidup ( life skill ), dan mengembangkan wawasan ke-Indonesiaan dan kontekstual. Kedua, komponen kebahasaan yang harus memiliki kesesuaian dengan perkembangan peserta didik, komutatif, dialogis dan interaktif, lugas, koherensi dan keruntutan alur pikir, kesesuaian dengan kaidah bahasa yang benar dan penggunaan istilah simbol atau lambang. Ketiga, Pada mata kuliah Operation Reserach buku ajar yang dikembangkan harus memperhatikan komponen-komponennya yaitu tujuan pembelajaran, tabel, ilustrasi, gambar, contoh masalah, latihan soal, info matematika, rangkuman, dan daftar pustaka (Depdiknas, 2008). Selain itu, kriteria-kriteria yang harus dipenuhi dalam buku ajar sebagai berikut: Pertama, komponen kelayakan isi, yang meliputi cakupan materi, akurasi materi, kemutakhiran, mengandung wawasan produktivitas, merangsang keingintahuan ( curiosity ), mengembangkan kecakapan hidup ( life skill ), dan mengembangkan wawasan ke-Indonesiaan dan kontekstual. Kedua, komponen kebahasaan yang harus memiliki kesesuaian dengan perkembangan peserta didik, komutatif, dialogis dan interaktif, lugas, koherensi dan keruntutan alur pikir, kesesuaian dengan kaidah bahasa yang benar dan penggunaan istilah simbol atau lambang. Ketiga,

Dengan demikian, buku ajar yang tersedia dapat memberikan manfaat kepada siswa antara lain: (1) siswa akan lebih banyak mendapat kesempatan untuk belajar mandiri; (2) siswa akan mendapat kemudahan dalam mempelajari kompetensi yang harus dikuasai; (3) kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik (Depdiknas, 2008:9).

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, akan dilakukan pengembangan perangkat pembelajaran terutama penyusunan buku ajar pada mata kuliah Operation Reserach dengan menggunakan model pengembangan Plomp, yang terdiri dari 5 (lima) fase, yang terdiri dari: (1) fase investigasi awal, (2) fase desain, (3) fase realisasi, (4) fase tes, evaluasi, dan revisi, dan (5) fase implementasi. Penyusunan buku ajar Operation Reserach yang disusun oleh tim dosen yang lebih aplikatif, representatif serta sesuai dengan latar belakang dan kemampuan mahasiswa S1 Pendidikan Matematika, sehingga dengan adanya buku ajar Operation Reserach yang disusun oleh tim dosen mata kuliah maka hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Operation Reserach akan meningkat.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

“Bagaimana proses pengembangan dan hasil pengembangan buku ajar Operation Reserach dengan menggunakan model Plomp berdasarkan kriteria kevalidan, kepraktisan dan keefektifan? ”

1.3. Tujuan penelitian

Dengan memperhatikan pokok permasalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pengembangan buku ajar Operation Reserach dengan menggunakan model Plomp berdasarkan kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Buku Ajar

Buku ajar merupakan bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan buah pikiran dari pengarangnya. Buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang berisi suatu ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis (Depdiknas, 2008). Menurut Suherman (dalam Prastowo, 2012:166), buku merupakan salah satu sumber bacaan, yang berfungsi sebagai sumber bahan ajar dalam bentuk materi cetak ( printed material ).

Untuk menyiapkan sebuah buku yang digunakan dalam proses pembelajaran, maka buah pikiran pengarang harus diturunkan dari kompetensi dasar yang tertuang dalam kurikulum sehingga buku akan memberi makna kepada siswa yang mempelajarinya (Depdiknas, 2008:19). Komponen-komponen buku yang digunakan dalam pembelajaran sebagai berikut: Sebuah buku akan dimulai dari latar belakang penulisan, definisi/pengertian dari judul yang dikemukakan, penjelasan ruang lingkup pembahasan dalam buku, hukum atau aturan-aturan yang dibahas, contoh-contoh yang diperlukan, hasil penelitian, data dan interpretasinya, berbagai argumen yang sesuai untuk disajikan (Depdiknas, 2008:19).

Lebih lanjut, tuntunan langkah-langkah pembuatan buku siswa sebagai berikut:

1) Mempelajari kurikulum dengan cara menganalisisnya.

2) Menentukan judul buku yang akan ditulis sesuai dengan SK yang akan disediakan bukunya.

3) Merancang outline buku agar isi buku lengkap mencakup seluruh aspek yang diperlukan untuk mencapai suatu kompetensi.

4) Mengumpulkan referensi terkini dan relevan sebagai bahan penulisan.

5) Menulis buku dilakukan dengan memperhatikan penyajian kalimat yang disesuaikan dengan usia dan pengalaman siswa, dan

6) Mengevaluasi atau mengedit hasil tulisan dengan cara membaca ulang (Depdiknas, 2008:20).

siswa yang dikemukakan Depdiknas di atas, maka peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Mempelajari materi Operation Reserach .

b. Menentukan judul buku.

c. Merancang outline buku yang disesuaikan dengan komponen-komponen buku yang dipilih sebagai berikut:

1) Pembuka Pada bagian ini dirancang sampul buku yang memuat kata pengantar yang berisi ucapan terima kasih dan latar belakang penulisan buku, petunjuk penggunaan buku, dan daftar isi.

2) Isi Pada bagian ini terdapat komponen-komponen.

a) Judul bab.

b) Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator tiap subbab untuk menunjukkan kesesuaian materi dengan kompetensi pada standar isi.

c) Contoh soal untuk memperjelas materi.

d) Latihan berupa soal-soal yang berkaitan dengan setiap sub pokok materi yang sedang dipelajari.

e) Rangkuman untuk memudahkan peserta didik mempelajari hal-hal penting dalam bab.

3) Penutup

a) Glosarium, yaitu lembar berisi penjelasan istilah dalam Operation Reserach .

b) Daftar pustaka.

d. Mengumpulkan referensi yang dapat menunjang penulisan buku Operation Reserach .

2.2 Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Penelitian ini menggunakan model pengembangan yang dikemukakan oleh Plomp (dalam Halimah, 2012). Model yang terdiri dari lima fase, yaitu (1) fase Penelitian ini menggunakan model pengembangan yang dikemukakan oleh Plomp (dalam Halimah, 2012). Model yang terdiri dari lima fase, yaitu (1) fase

1. Fase investigasi awal Fase investigasi awal dilakukan untuk menentukan masalah dasar yang diperlukan untuk mengembangkan buku ajar. Pada tahap ini dilakukan analisis teori pendukung buku ajar, analisis kurikulum, analisis siswa, dan analisis materi ajar dengan cara mengumpulkan dan menganalisis informasi yang mendukung untuk merencanakan kegiatan selanjutnya Keempat tahap tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Teori pendukung buku ajar Untuk mendukung terwujudnya buku ajar Operation Reserach , peneliti mencari literatur untuk mengkaji teori-teori Operation Reserach yang akan digunakan.

b. Analisis mahasiswa Analisis mahasiswa merupakan kajian tentang karakteristik mahasiswa yang sesuai dengan perancangan buku ajar. Karakteristik mahasiswa yang dimaksud adalah pengetahuan Operation Reserach dan kemampuan akademik.

c. Analisis materi Analisis materi dilakukan untuk memilih dan menetapkan, merinci dan menyusun secara sistematis materi ajar yang relevan untuk diajarkan. Pemilihan materi ajar dilakukan dengan mempertimbangkan kesesuaian konsep dan isi materi. Setelah itu, materi dirinci dan disusun secara sistematis ke dalam buku ajar yang dikembangkan agar saling berkesinambungan untuk mendukung terlaksananya pembelajaran.

2. Fase desain Pada fase ini, dirancang buku ajar yang ditujukan untuk menghasilkan prototipe pembelajaran pada materi Operation Reserach . Selain itu, dirancang pula instrumen yang dibutuhkan dalam penelitian meliputi instrumen validitas, 2. Fase desain Pada fase ini, dirancang buku ajar yang ditujukan untuk menghasilkan prototipe pembelajaran pada materi Operation Reserach . Selain itu, dirancang pula instrumen yang dibutuhkan dalam penelitian meliputi instrumen validitas,

a. Pendistribusian penggunaan buku ajar Pendistribusian penggunaan buku ajar dilakukan untuk menentukan bagian dari buku ajar yang disesuaikan dengan proses pembelajaran.

b. Penyusunan buku ajar Buku ajar dirancang berdasarkan struktur komponen dan langkah-langkah penyusunan buku ajar.

3. Fase realisasi Buku ajar yang telah disusun, selanjutnya pada fase desain disebut dengan prototipe 1.

4. Fase tes, evaluasi, dan revisi Pada fase ini dilakukan dua kegiatan utama, yaitu:

a. Kegiatan validasi buku ajar Prototipe 1 yang dihasilkan pada fase realisasi dikonsultasikan kepada tim peneliti dan kemudian divalidasi oleh para validator yang terdiri dari tiga orang dosen internal Fakulas Keguruan dan Ilmu Pendiidkan (FKIP). Berdasarkan hasil validasi tersebut, apabila masih membutuhkan revisi maka peneliti menyusun kembali prototipe 1 hingga prototipe i. Selanjutnya, prototipe i yang sudah dinyatakan layak dapat digunakan untuk uji coba.

b. Kegiatan uji coba buku ajar Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan dan keterlaksanaan buku ajar di dalam pembelajaran dengan materi Operation Reserach . Dengan melakukan uji coba, diharapkan agar memperoleh masukan, saran serta perbaikan terhadap buku ajar yang telah disusun.

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

3.1 Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pengembangan buku ajar Operation Reserach dengan menggunakan model Plomp berdasarkan kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.

3.2 Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa, dosen, maupun universitas.

1. Bagi mahasiswa Memberikan pengalaman pembelajaran dan keteladanan dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran dan dapat membantu mahasiswa mengatasi kesulitan-kesulitan dalam mempelajari Riset Operasi, dikarenakan mahasiswa masih sangat tergantung pada literatur-literatur yang berbahasa asing, sehingga dapat diperoleh pemahaman dengan baik.

2. Bagi dosen Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi para dosen dalam meningkatkan mutu perkuliahan, yang akan berdampak pada kualitas pendidikan di tingkat Universitas

3. Bagi Universitas Penelitian ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas mutu dan hasil belajar, khususnya mata kuliah Riset Operasi, sehingga secara langsung dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan out put Universitas.

Setelah penelitian ini dilakukan maka luaran penelitian yang dihasilkan antara lain:

1. Mempublikasikan hasil penelitian dalam jurnal lokal yang mempunyai ISSN atau jurnal nasional terakreditasi.

2. Menghasilkan artikel ilmiah yang dimuat dalam prosiding pada seminar ilmiah baik yang berskala lokal, regional maupun nasional.

3. Pengayaan perangkat pembelajaran dengan mengembangkan buku ajar Operation Reserach .

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini tergolong penelitian pengembangan karena dalam penelitian ini bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas (Latief, 2010). Perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan adalah Buku Ajar Operation Reserach (Riset Operasi). Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif karena dalam penelitian ini ingin mendeskripsikan atau menggambarkan apa adanya tentang sesuatu variabel, gejala atau keadaan yang diteliti (Arikunto, 2000: 310). Model pengembangan yang digunakan mengacu pada model pengembangan pendidikan umum yang dikemukakan Plomp (dalam Halimah, 2012). Model ini terdiri dari lima fase, yaitu (1) fase investigasi awal, (2) fase desain, (3) fase realisasi, (4) fase tes, evaluasi, dan revisi, dan (5) fase implementasi. Namun, penelitian ini tidak dilakukan hingga fase implementasi karena terbatasnya waktu.

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap mulai dari fase investigasi awal hingga fase tes, evaluasi, dan revisi yang akan dilaksanakan mulai dari April hingga Agustus 2014. Tempat penelitian untuk melakukan uji coba adalah Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surabaya.

4.3 Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek yang dipilih pada penelitian ini adalah mahasiswa semester VI (enam) kelas pagi Semester Genap Tahun Akademik 2013/2014 sebnyak 16 orang mahasiswa. Mahasiswa sebagai subyek dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data keefektifan buku ajar yang meliputi data tes hasil belajar siswa dan respons siswa terhadap buku ajar yang dikembangkan. Obyek penelitian ini adalah buku ajar yang dikembangkan dengan model Plomp.

Penelitian ini menggunakan model pengembangan yang dikemukakan oleh Plomp. Model yang terdiri dari lima fase, yaitu (1) fase investigasi awal, (2) fase desain, (3) fase realisasi, (4) fase tes, evaluasi, dan revisi, dan (5) fase implementasi.

Selanjutnya, fase pengembangan perangkat pembelajaran tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Fase investigasi awal

Fase investigasi awal dilakukan untuk menentukan masalah dasar yang diperlukan untuk mengembangkan buku ajar. Pada tahap ini dilakukan analisis teori pendukung buku ajar, analisis kurikulum, analisis mahasiswa, dan analisis materi ajar dengan cara mengumpulkan dan menganalisis informasi yang mendukung untuk merencanakan kegiatan selanjutnya Keempat tahap tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Teori pendukung buku ajar Untuk mendukung pembuatan buku ajar, tim peneliti melakukan telaah literatur untuk mengkaji teori-teori yang akan digunakan.

d. Analisis kurikulum Pada tahap ini dilakukan pengkajian terhadap kurikulum yang berlaku yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Perguruan Tinggi.

e. Analisis mahasiswa Analisis mahasiswa merupakan kajian tentang karakteristik mahasiswa yang sesuai dengan perancangan buku ajar. Karakteristik mahasiswa yang dimaksud adalah pengetahuan matematika dan kemampuan akademik.

f. Analisis materi Analisis materi dilakukan untuk memilih dan menetapkan, merinci dan menyusun secara sistematis materi ajar yang relevan untuk diajarkan. Pemilihan materi ajar dilakukan dengan mempertimbangkan kesesuaian konsep dan isi materi. Setelah itu, materi dirinci dan disusun secara sistematis ke dalam buku ajar yang dikembangkan agar saling berkesinambungan untuk mendukung terlaksananya pembelajaran.

Pada fase ini, dirancang design dan sitematika buku ajar yang akan digunakan dalam pembelajaran. Selain itu, dirancang pula instrumen yang dibutuhkan dalam penelitian meliputi instrumen validitas, instrumen kepraktisan (pernyataan ahli di lembar validasi dan lembar keterlaksanaan pembelajaran) dan keefektifan (angket respons mahasiswa dan hasil belajar mahasiswa) untuk buku ajar. Dalam tahap ini juga diperoleh buku ajar. Langkah-langkah yang dilakukan untuk perancangan buku ajar sebagai berikut.

a. Pendistribusian penggunaan buku ajar Pendistribusian penggunaan buku ajar dilakukan untuk menentukan bagian dari buku ajar yang disesuaikan dengan proses pembelajaran.

b. Penyusunan buku ajar Buku ajar dirancang berdasarkan struktur komponen dan langkah-langkah penyusunan buku ajar. Selain itu, buku ini disusun sebagai salah satu sumber belajar.

3. Fase realisasi

Buku ajar yang telah disusun, selanjutnya pada fase desain disebut dengan prototipe 1.

4. Fase tes, evaluasi, dan revisi

Pada fase ini dilakukan dua kegiatan utama, yaitu:

a. Kegiatan validasi buku ajar Prototipe 1 yang dihasilkan pada fase realisasi disusun oleh tim peneliti dan kemudian divalidasi oleh para validator yang terdiri dari tiga orang dosen matematika. Berdasarkan hasil validasi tersebut, apabila masih membutuhkan revisi maka peneliti menyusun kembali prototipe 1 hingga prototipe i. Selanjutnya, prototipe i yang sudah dinyatakan layak dapat digunakan untuk uji coba.

b. Kegiatan uji coba buku ajar Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan dan keterlaksanaan buku ajar. Dengan melakukan uji coba, diharapkan agar b. Kegiatan uji coba buku ajar Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan dan keterlaksanaan buku ajar. Dengan melakukan uji coba, diharapkan agar

4.5 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Persiapan penelitian Hal-hal yang persiapkan peneliti sebelum melakukan penelitian adalah sebagai berikut.

a. Menyusun proposal penelitian, menentukan materi yang sesuai dengan judul, memilih subyek penelitian, dan menentukan jadwal pelaksanaan penelitian.

b. Melakukan analisis mahasiswa.

c. Menyusun buku ajar yang digunakan dalam penelitian.

d. Menyerahkan buku ajar ke validator.

e. Merevisi buku ajar apabila diharuskan untuk direvisi.

2. Pelaksanaan uji coba Uji coba terbatas dilakukan sebagai salah satu tahap dalam penelitian dengan menggunakan buku ajar dalam proses pembelajaran matematika. Selama proses uji coba ini diberikan tes hasil belajar pada terakhir pertemuan dan membagikan angket respons mahasiswa.

3. Teknik analisis data Setelah uji coba dilaksanakan, peneliti melakukan analisis data berdasarkan teknik analisis yang sesuai. Selanjutnya langkah terakhir membuat laporan hasil penelitian.

Urutan kegiatan pengembangan perangkat dapat dilihat pada gambar 4.1.

Teori pendukung pengembangan buku

ajar

Fase

 Analisis kurikulum

Investigasi

 Analisis siswa

Desain instrumen meliputi Desain perangkat  Lembar validasi

meliputi:

 Lembar angket respons

Fase Desain

siswa  Tes hasil belajar

Prototipe 1

Fase Realisasi

Validasi

Analisis Hasil Validasi

Perlu Revisi

Besar

Fase Tes,

Prototipe i, i Evaluasi, dan

Prototipe i, i

Uji Coba

Perangkat Baik

ya

*) Ujicoba ke-k, dengan k>1 dilakukan di kelas yang sama

Prototipe final

Gambar 4.1 Prosedur Pengembangan Buku Ajar dengan Model Plomp

: Kegiatan

: Hasil

: Urutan : Siklus jika diperlukan : Fase pengembangan

: Pertanyaan

4.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang diperlukan dalam penelitian ini sebanyak empat jenis, yaitu (1) lembar validasi, (2) lembar respons mahasiswa, dan (3) lembar tes hasil belajar. Secara rinci dijelaskan sebagai berikut.

1. Lembar validasi buku ajar Untuk memperoleh data tentang kevalidan buku ajar yang dikembangkan digunakan instrumen berupa lembar validasi buku ajar. Lembar validasi yang digunakan untuk mendapatkan data tentang kevalidan buku ajar.

2. Lembar tes hasil belajar Lembar tes hasil belajar digunakan untuk mengukur kemampuan mahasiswa setelah mengikuti pembelajaran menggunakan buku ajar yang dikembangkan. Tes hasil belajar dilaksanakan untuk mendapatkan data dalam menguji keefektifan buku ajar.

3. Lembar angket respons mahasiswa Angket respons mahasiswa digunakan untuk mengetahui respons atau tanggapan siswa terhadap penggunaan buku ajar yang dikembangkan dalam pembelajaran.

4.8 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data berdasarkan instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian, yaitu:

1. Validasi buku ajar Data yang dikumpulkan adalah data tentang kevalidan buku ajar berupa pernyataan para validator mengenai aspek-aspek yang terdapat pada buku ajar yang dikembangkan. Teknik yang dilakukan adalah memberikan buku ajar yang 1. Validasi buku ajar Data yang dikumpulkan adalah data tentang kevalidan buku ajar berupa pernyataan para validator mengenai aspek-aspek yang terdapat pada buku ajar yang dikembangkan. Teknik yang dilakukan adalah memberikan buku ajar yang

2. Angket respons mahasiswa Data yang diperoleh berupa respons atau tanggapan dari mahasiswa terhadap penggunaan buku ajar dalam pembelajaran. Teknik yang digunakan dengan memberikan lembar angket kepada mahasiswa setelah pembelajaran selesai.

4.9 Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis untuk kemudian digunakan untuk merevisi buku ajar yang baik sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Analisis data yang diperoleh sebagai berikut.

1. Analisis data hasil validasi buku ajar Aspek yang dinilai dalam buku ajar ada tiga, yaitu: isi, kebahasaan, dan penyajian. Setiap validator memberikan penilaian dengan cara memberikan tanda cek ( √) pada kolom-kolom kategori penilaian. Selanjutnya nilai yang diberikan oleh validator akan dihitung menggunakan rumus sebagai berikut.

a. Mencari rata-rata perbutir dari validator dengan menggunakan rumus:

Keterangan : � : Rata-rata perbutir

� ℎ : Skor hasil penilaian � : Banyaknya validator

b. Mencari rata-rata tiap subkomponen dengan menggunakan rumus: ∑ � = �

Keterangan : : Rata-rata subkomponen ke-i � : Rata-rata untuk subkomponen ke-i dan butir ke-j

� : Banyaknya butir dalam subkomponen ke-i

Keterangan : � : Rata-rata komponen ke-i

: Rata-rata untuk komponen ke-i dan butir ke-j � : Banyaknya butir dalam komponen ke-I

d. Mencari rata-rata total validitas semua komponen menggunakan rumus:

Keterangan : �

� : Rata-rata total validitas buku ajar

� : Rata-rata komponen ke-i � : Banyaknya komponen

e. Menentukan kategori kevalidan dengan mencocokkan rata-rata total dengan kriteria kevalidan buku ajar.

sangat valid

� < valid

� < kurang valid

� < tidak valid

(Khabibah, 2006) Buku ajar dikatakan valid jika rata-rata total validitas termasuk kriteria valid atau sangat valid.

2. Analisis kepraktisan buku ajar Buku ajar dikatakan praktis jika para validator menyatakan bahwa masing-masing dari buku ajar tersebut dapat digunakan di lapangan dengan revisi kecil atau tanpa revisi, yang telah diuji pada lembar validasi untuk buku ajar.

3. Analisis keefektifan terhadap buku belajar Analisis keefektifan terhadap buku ajar memenuhi beberapa hal, yaitu sebagai berikut.

Hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah skor siswa yang diperoleh dari hasil tes setelah melakukan pembelajaran menggunakan buku ajar. Selanjutnya, data instrumen tes dianalisis untuk menemukan validitas soal, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran.

1) Uji validitas Validitas instrumen diukur dengan mengunakan rumus koefisien korelasi, yaitu:

} {� ∑ − ∑ } Keterangan : � : kooefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

X : skor dari tiap soal item Y : skor total N : banyaknya peserta tes (Arikunto, 2010:213) Selanjutnya koefisien korelasi yang diperoleh diinterpretasikan ke dalam klasifikasi validitas disajikan dalam tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Interpretasi Koefisien Validitas Koefisien Validitas

Interpretasi

Validitas sangat tinggi

Validitas tinggi

Validitas sedang

Validitas rendah

Validitas sangat rendah (Suherman, 2003:113)

2) Reliabilitas Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes bentuk uraian, maka rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas tes menggunakan rumus Alpha Cronbach , yaitu:

Keterangan : r : Reliabilitas instrumen

n : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal σ i : Varians butir atau skor tiap-tiap item

σ t : Varians total Sedangkan untuk menghitung varians adalah:

Keterangan : � : Varians n : Banyaknya siswa

x : Skor tiap-tiap item (Arikunto, 2001:109) Tolak ukur untuk menginterpretasikan reliabilitas tes disajikan pada tabel

3.2 berikut.

Tabel 3.2 Interpretasi Reliabilitas

Reliabilitas sangat tinggi

Reliabilitas tinggi

Reliabilitas sedang

Reliabilitas rendah

Reliabilitas sangat rendah (Suherman, 2003:139)

HASIL YANG DICAPAI

5.1 Hasil Penelitian Pengembangan Buku Ajar

Pengembangan buku ajar dengan dalam penelitian ini dilaksanakan berdasarkan model pengembangan Plomp. Proses dan hasil pengembangan buku ajar tersebut diuraikan sebagai berikut:

1. Fase investigasi awal Pada tahap ini dilakukan analisa teori pendukung pengembangan buku ajar, analisis kurikulum, analisis mahasiswa, dan analisis materi ajar. Keempat proses dan hasil dari kegiatan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Teori pendukung pengembangan buku ajar Teori tentang pendukung pengembangan buku ajar dengan menggunakan model Plomp digunakan sebagai rujukan dalam pengembangan buku ajar.

b. Analisis kurikulum Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap kurikulum yang belaku. Kurikulum yang berlaku di Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surabaya dalah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Olah karena itu, buku ajar yang dikembangkan mengacu pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).

c. Analisis mahasiswa Analisis mahasiswa merupakan telaah karakteristik mahasiswa yang sesuai dengan rancangan pengembangan buku ajar yaitu mahasiswa semester VI (enam) kelas Pagi Semester Genap Tahun Akademik 2013/2014. Karakter yang dimaksud meliputi latar belakang pengetahuan siswa, kemampuan akademik siswa dan potensi mengkonstruksi pengetahuan.

1) Latar belakang pengetahuan mahasiswa Mahasiswa semester VI (enam) sudah diajarkan materi program linier sebagai prasyarat untuk mempelajari Riset Operasi.

Mahasiswa semester VI (enam) kelas Pagi Semester Genap Tahun Akademik 2013/2014 yang dijadikan sebagai subyek penelitian dalam uji coba terbatas, memiliki kemampuan akademik yang heterogen. Dalam pembelajaran matematika seorang siswa dikatakan tuntas jika memperoleh nilai 66.

d. Analisis materi ajar Analisis materi ajar dilakukan dengan mengidentifikasi bagian-bagian utama materi perkuliahan yang akan dipelajari mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran berdasarkan kurikulum KBK. Berikut ini adalah materi-materi perkuliahan yang akan dimuat pada perkuliahan Riset Operasi. Standar Kompetensi: Memahami unsur-unsur kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya. Materi Perkuliahan: BAB 1. PENDAHULUAN: RISET OPERASI BAB 2. PROGRAM LINIER BAB 3. METODE SIMPLEKS BAB 4. METODE SIMPLEKS DUAL BAB 5. MODEL TRANSPORTASI BAB 6. MASALAH PENUGASAN BAB 7. ANALISA NETWORK BAB 8. TEORI PERMAINAN BAB 9. MODEL ANTRIAN BAB 10. MODEL PERSEDIAAN Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis fase ini, peneliti memperoleh unsur- unsur penting dalam mengidentifikasi masalah yang dapat dijadikan pedoman untuk menyusun buku ajar yang mendukung terlaksana proses pembelajaran lebih optimal.

Berdasarkan analisis fase investigasi awal, peneliti melakukan penyusunan rancangan buku ajar dan instrumen penelitian. Gambar rancangan buku Riset Operasi

a. Penyusunan rancangan buku ajar Buku ajar yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah buku ajar Riset Operasi. Penyusunan buku ajar ini diawali dengan mempelajari materi Riset Operasi berdasarkan KBK, kemudian menentukan judul buku yang sesuai, yaitu “Riset Operasi”. Langkah selanjutnya yaitu membuat outline yang

disesuaikan dengan komponen-komponen buku ajar meliputi:

1) Bagian pembuka, terdiri dari:

a) Sampul buku

b) Kata pengantar

c) Daftar isi

2) Bagian isi, terdiri dari:

a) Halaman judul bab

b) Tujuan Instruksional bertujuan untuk menunjukkan kesesuaian materi dengan kompetensi pada standar isi

c) Judul sub bab, memberikan gambaran rincian dari bab yang akan dipelajari.

d) Contoh soal, disajikan agar peserta didik lebih mudah memahami penerapan materi yang sudah dipelajari. Contoh soal disusun secara bertingkat dari soal yang mudah ke tingkat soal yang lebih sulit.

3) Bagian penutup, terdiri dari:

a) Glosarium, berisi istilah-istilah penting beserta penjelasan arti istilah

b) Indeks Buku Riset Operasi

c) Daftar pustaka, bahan rujukan dalam penulisan buku ajar.

b. Penyusunan instrumen penelitian Instrumen penelitian dalam penelitian ini terdiri dari lembar validasi buku ajar, lembar tes hasil belajar, dan angket respons mahasiswa. Lembar validasi buku ajar digunakan untuk memperoleh data kevalidan buku b. Penyusunan instrumen penelitian Instrumen penelitian dalam penelitian ini terdiri dari lembar validasi buku ajar, lembar tes hasil belajar, dan angket respons mahasiswa. Lembar validasi buku ajar digunakan untuk memperoleh data kevalidan buku

3. Fase realisasi

Fase ini merupakan lanjutan dari fase desain. Berdasarkan fase ini, desain yang telah dibuat dijadikan sebagai dasar pembuatan buku ajar dan instrumen penelitian yang disebut sebagai prototipe 1. Pada fase ini buku ajar yang sudah dihasilkan belum divalidasi oleh validator, tetapi sebelum divalidasikan.

1) Bagian pembuka, terdiri dari:

a) Sampul buku

RISET OPERASI

Gambar 5.1 Cover Buku Riset Operasi

b) Kata pengantar b) Kata pengantar

Gambar 5.3 Daftar Isi

2) Bagian isi, terdiri dari:

a) Bab, Judul bab

b) Tujuan Instruksional bertujuan untuk menunjukkan kesesuaian materi dengan kompetensi pada

standar isi

Gambar 5.4 Bagian Isi c ) Judul sub bab, memberikan gambaran rincian dari bab yang akan

dipelajari

3) Bagian penutup, terdiri dari:

a) Glosarium, berisi istilah-istilah penting beserta penjelasan arti istilah

b) Indeks Buku Riset Operasi

c) Daftar pustaka, bahan rujukan dalam penulisan buku ajar.

Gambar 5.5 Bagian Penutup

4. Fase tes, evaluasi dan revisi

Pada pelaksanaan fase tes, evaluasi, dan revisi dilakukan tiga tahap yaitu validasi, revisi dan uji coba buku ajar.

a. Validasi buku ajar Pada fase ini dilakukan validasi oleh ahli buku ajar yang dihasilkan di fase realisasi. Perangkat pembelajaran yang merupakan bagian dari prototipe 1 ini kemudian diberikan kepada ketiga validator untuk divalidasi. Hasil validasi ini digunakan sebagai dasar untuk melakukan revisi dan penyempurnaan buku ajar yang dikembangkan sebelum diujicobakan secara terbatas di sekolah. Ketiga validator memberikan penilaian terhadap buku ajar berdasarkan tiga aspek penilaian buku yaitu: kelayakan isi, kebahasaan, dan penyajian. Selain melakukan validasi buku ajar, para validator juga memberikan penilaian secara umum terhadap buku ajar yang dikembangkan. Penilaian ini berupa pernyataan apakah buku ajar yang divalidasi itu dapat digunakan dilapangan atau tidak. Hal ini merupakan salah satu indikator kepraktisan buku ajar yang dikembangkan. Untuk bagian-bagian buku ajar yang belum layak, diberi masukan perbaikannya.

Rata-Rata No

Validator

Aspek Penilaian

Rata-Rata

Perbutir

Tiap Kriteria 1 2 3 Komponen

1 Kelayakan Isi 1 Keluasan

Sangat valid

2 Kedalaman materi

Sangat valid Sangat

3 Akurasi konsep dan definisi

valid 4 Akurasi prinsip

Sangat valid

5 Akurasi prosedur dan alogaritma

Sangat valid

6 Akurasi contoh

Sangat valid

7 Akurasi soal

Sangat valid

8 Penalaran ( reasoning )

Valid 4.02

9 Pemecahan masalah

Valid Sangat

valid 11 Komunikasi

Sangat valid

12 Penerapan

Sangat valid Sangat

13 Kemenarikan materi

valid 14 Mendorong untuk mencari

Sangat informasi lebih jauh

valid

Valid 2 Kelayakan Kebahasaan

15 Materi pengayaan

Sangat perkembangan intelektual

16 Kesesuaian dengan tingkat

valid

17 Keseuaian dengan tingkat perkembangan sosial emosi

Sangat valid

4.17 Sangat 18 Keterbacaan pesan

valid 19 Ketepatan bahasa

Sangat valid

Keruntutan dan keterpaduan 20 antar bab, antara subbab dan

Valid subbab, antar subbab dalam bab.

Rata-Rata No

Validator

Aspek Penilaian

Rata-Rata

Perbutir

Tiap Kriteria 1 2 3 Komponen

Keruntutan dan keterpaduan 21 antar paragraf

5 5 4 4.667

Sangat valid

3 Kelayakan Penyajian 22 Sistematika penyajian

4 5 4 4.333

Sangat valid

23 Keruntutan penyajian

4 4 4 4.000

Sangat valid

24 Observasi, investigasi,

Sangat eksplorasi, atau inkuiri

4.000

4 4 4 valid

25 Masalah kontekstual

4 3 4 3.667

Valid 4.00

26 Menumbuhkan berfikir kritis, kreatif, atau inovatif.

4 4 3 3.667

Valid

27 Membuat hands on activity .

Valid 28 Bagian pendahuluan

4 2 4 3.333

4 5 4 4.333

Sangat valid

29 Bagian isi

4 5 4 4.333

Sangat valid Sangat

30 Bagian penutup

4 5 4 4.333

valid

Rata-Rata Total Validasi (RTV) Buku Ajar 4.06 Sangat valid

Penilaian Umum Buku Ajar dengan Pendekatan PMRI

Berikut masukan-masukan perbaikan dari masing-masing validator:

1) Merevisi Judul Cover Buku Ajar menjadi “Riset Operasi untuk Pendidikan Matematika” atau “ Operation Research for Mathematic Education ”

2) Mengurangi kalimat yang tidak sesuai tujuan penggunaan buku ajar.

3) Memperbanyak untuk contoh soal dan latihan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

4) Menambahkan soal latihan dan diberikan kunci jawaban yang diletakkan di akhir halaman

Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat penilaian dari ketiga validator terhadap aspek kelayakan isi memperoleh rata-rata sebesar 4,02 yang berarti masuk kategori sangat valid. Aspek kelayakan isi buku ajar yang dikembangkan meliputi butir

konsep dan definisi, (4) akurasi prinsip, (5) akurasi prosedur dan alogaritma, (6) akurasi contoh, (7) akurasi soal, (8) penalaran, (9) pemecahan masalah, (10) keterkaitan, (11) komunikasi, (12) penerapan, (13) kemenarikan materi, (14) mendorong untuk mencari informasi lebih jauh, dan (15) materi pengayaan. Guru menilai bahwa pada bagian contoh soal dan latihan masih kurang yang mengkaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Aspek kebahasaan buku ajar yang dikembangkan memperoleh rata-rata sebesar 4,17 dengan kategori sangat valid. Aspek kebahasaan meliputi butir nomor 16-21, yaitu: (16) kesesuaian dengan tingkat perkembangan intelektual, (17) kesesuaian dengan tngkat perkembangan sosial emosi, (18) keterbacaan pesan, (19) ketepatan bahasa, (20) keruntutan dan keterpaduan antarbab, antara subbab dan subbab, antarsubbab dalam bab, dan (21) keruntutan dan keterpaduan antarparagraf. Dalam aspek kebahasaan, sebagian validator menilai aspek ini dikatakan baik karena rata-rata yang lebih baik dibanding aspek yang lain. Hanya saja ada beberapa penggunaan bahasa yang kurang tepat dan ada beberapa kata yang perlu ditambahkan. Aspek kelayakan penyajian materi buku ajar yang dikembangkan memperoleh rata-rata sebesar 4,00 dan termasuk kategori sangat valid. Aspek kelayakan penyajian meliputi butir nomor 22-30, yaitu: (22) sistematika penyajian, (23) keruntutan penyajian, (24) observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri, (25) masalah kontekstual, (26) menumbuhkan berpikir kritis, kreatif, atau inovatif, (27) membuat hands on activity , (28) bagian pendahuluan, (29) bagian isi, (30) bagian penutup. Sebagian validator menyatakan bahwa tidak terdapat hands on activity .

Kepraktisan buku ajar dilihat dari penilaian umum oleh ketiga validator. Validator pertama (dosen matematika) menyatakan buku ajar ini dalam kategori B yang artinya dapat digunakan di lapangan dengan sedikit revisi. Validator kedua (dosen matematika) menyatakan buku ajar dalam kategori B yang artinya buku ajar dapat digunakan di lapangan dengan sedikit revisi. Dan validator ketiga (dosen Kepraktisan buku ajar dilihat dari penilaian umum oleh ketiga validator. Validator pertama (dosen matematika) menyatakan buku ajar ini dalam kategori B yang artinya dapat digunakan di lapangan dengan sedikit revisi. Validator kedua (dosen matematika) menyatakan buku ajar dalam kategori B yang artinya buku ajar dapat digunakan di lapangan dengan sedikit revisi. Dan validator ketiga (dosen

b. Uji coba buku ajar Prototipe 2 sebagai hasil revisi dari validasi buku ajar pada prototipe 1 kemudian diujicobakan secara terbatas dengan tujuan untuk menguji keefektifan buku ajar yang dikembangkan. Prototipe 2 diujicobakan kepada Mahasiswa semester VI (enam) kelas Pagi Semester Genap Tahun Akademik 2013/2014 dengan jumlah mahasiswa sebanyak 16 orang.

Tabel 5.2 Jadwal Uji Coba Buku Ajar Riset Operasi NO

BAB 4. METODE SIMPLEKS DUAL

2. 30 April 2014

BAB 5. MODEL TRANSPORTASI

3. 7 Mei 2014

BAB 6. MASALAH PENUGASAN

4. 14 Mei 2014

BAB 7. ANALISA NETWORK

Pada tahap ini uji coba diperoleh data-data tentang: (1) tes hasil belajar siswa, dan (2) respons siswa. Hasil uji coba diuraikan secara ringkas sebagai berikut.

Tes hasil belajar siswa

Setelah mengikuti pembelajaran selama empat kali pertemuan, 16 mahasiswa subyek uji coba terbatas diberikan tes hasil belajar siswa. Tes hasil belajar dilaksanakan tanggal 21 Mei 2014. Skor tes hasil belajar dari 16 orang mahasiswa tersebut ditunjukkan dalam tabel berikut.

Tabel 5.3 Data Skor Tes Hasil Belajar Mahaiswa Setelah Melaksanakan Pembelajaran Menggunakan Buku Ajar Riset Operasi

SKOR No.

JML MAKS NILAI

1 SITI AMINAH R L

3 NUR MUFIDAH DZIKROH

No. NAMA

JML SKOR NILAI MAKS

4 ERNA LUSDIANA

5 DIAH WULAN SARI

6 IZZATUR RO'IFAH

MUSNIDATUL MILLAH 7 ARIEF

8 FAJAR MISBACHUL ADAM

9 VIVI DIAH ANGGRAINI

SHEILA MAULIDYHA

10 YUSANTI 11 ZELA RAZAQ

12 OVY NURAINI

13 HAYATUN NUFUS

14 FIDYAH NUR FITRIANI

15 NIKIE RAMSI TAMNGE

16 ARYANI NUR HABIBA

Berdasarkan data tes hasil belajar siswa tersebut, maka dapat dihitung validitas soal, realibilitas soal, dan ketuntasan belajar mahasiswa.

a) Validitas soal Validasi butir soal yang dilakukan dengan mengkorelasi skor yang ada pada butir soal dengan skor totalnya. Berdasarkan perhitungan koefisien validitas butir tes, maka diperoleh data sebagai berikut:

Correlations

S4 Total S1

Pearson Correlation 1 .792 ** .688 ** .650 ** .928 ** Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation .792 ** 1 .572 * .602 * .881 ** Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation .688 ** .572 * 1 .619 * .818 ** Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation .650 ** .602 * .619 * 1 .807 ** Sig. (2-tailed)

N 16 16 16 16 16 Total

Pearson Correlation .928 ** .881 ** .818 ** .807 ** 1 Sig. (2-tailed)

N 16 16 16 16 16 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Selanjutnya, hasil koefisien korelasi yang diperoleh diinterpretasikan ke dalam klasifikasi validitas disajikan dalam tabel 5.6.

Tabel 5.6 Interpretasi Hasil Koefisien Validitas No. Butir Soal

Koefisien Validitas

Interpretasi

Validitas sangat tinggi

Validitas sangat tinggi

Validitas sangat tinggi

Validitas sangat rendah

Berdasarkan perhitungan diperoleh realibilitas soal yang disajikan pada tabel 5.7 berikut.

Tabel 5.7 Hasil Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

Dari tabel dapat dilihat bahwa realibilitas sebesar 0,876 dengan kriteria Reliabilitas tinggi.

c) Ketuntasan belajar Siswa dikatakan tuntas jika nilai yang diperoleh lebih besar dari nilai ketuntasan minimal yang ditentukan dosen. Data ketuntasan belajar disajikan dalam tabel 5.8 berikut.

Tabel 5.8 Ketuntasan Belajar Setelah Melaksanakan Pembelajaran Menggunakan Buku Ajar Riset Operasi

Jumlah

Kriteria Ketuntasan

Mahasiswa

Persentase Rata-Rata

Tuntas Belajar 12 (nilai ≥ 66) 75%

Tidak Tuntas Belajar

Banyaknya mahasiswa yang telah tuntas = 12 siswa Banyaknya mahasiswa yang belum tuntas = 4 siswa Sehingga, perhitungan persentase ketuntasan secara klasikal adalah 75%

Berdasarkan tabel skor tes hasil belajar setelah melaksanakan pembelajaran, mahasiswa yang telah tuntas melaksanakan pembelajaran menggunakan buku ajar sebanyak 12 mahasiswa dan yang belum tuntas Berdasarkan tabel skor tes hasil belajar setelah melaksanakan pembelajaran, mahasiswa yang telah tuntas melaksanakan pembelajaran menggunakan buku ajar sebanyak 12 mahasiswa dan yang belum tuntas

) adalah 75%, sehingga dapat disimpulkan bahwa buku ajar Riset Operasi efektif untuk digunakan.

RENCANA TAHAP BERIKUTNYA

Jadwal penelitian pasca laporan kemajuan diberikan secara matriks dalam menyusun rencana tahap berikutnya:

Bulan No.

Kegiatan

Aug ’14 Sept’14 Okt’14

1 Revisi Pelaksanaan Penelitian Implementasi I dan II

2 Focus Grup Discussion

3 Analisis data

4 Penyusunan draf laporan akhir

5 Seminar Laporan

6 Revisi Laporan

7 Penyusunan laporan Akhir

8 Penggandaan & penjilidan

9 Publikasi jurnal & seminar

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan dalam laporan kemajuan penelitian pengembangan ini telah menghasilkan Buku Ajar pada mata kuliah Riset Operasi. Penelitian pengembangan ini diujicobakan pada mahasiswa semester VI (enam) kelas pagi tahun akademik 2013/2014. Hasil penelitian pengembangan ini sehingga ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses Pengembangan Buku Ajar

Pengembangan buku ajar Riset Operasi dengan model pengembangan Plomp yang meliputi lima fase, yaitu fase investigasi awal, fase desain, fase realisasi, fase tes, evaluasi, dan revisi, dan fase implementasi. Namun, penelitian ini hanya sampai pada fase tes, evaluasi, dan revisi karena keterbatasan waktu.

1. Fase investigasi awal Pada tahap ini dilakukan analisis pendukung pengembangan, analisis kurikulum, analisis siswa, dan analisis materi ajar. Analisis kurikulum dilakukan dengan menganalisis kurikulum yang berlaku yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Analisis mahasiswa dilakukan dengan melihat karakteristik siswa berdasarkan latar belakang pengetahuan mahasiswa, kemampuan akademik mahasiswa, dan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan.

2. Fase Desain Pada tahap ini dilakukan penyusunan garis besar isi buku ajar, pengumpulan referensi, penentuan tata letak buku ajar dan penyusunan instrumen penilaian buku ajar. Buku ajar materi perkuliahan semester VI (enam), semester Genap yang dikembangkan dengan karakteristik sebagai berikut: (1) buku ajar melatih mahasiswa untuk dapat lebih aktif dalam pembelajaran; (2) pada buku ajar termuat teori dan contoh soal Adapun penyusunan instrumen berupa angket penilaian buku ajar. Instrumen tersebut divalidasikan kepada dosen pakar agar digunakan untuk menilai kualitas kelayakan buku ajar yang dikembangkan.

Buku ajar yang dikembangkan dengan kerangka atau desain yang telah dibuat dijadikan sebagai dasar pembuatan buku ajar dan instrumen penelitian yang disebut prototipe 1. Setelah selesai dikembangkan, buku ajar dan instrumen dikonsultasikan kepada dosen pembimbing.

4. Fase tes, evaluasi, dan revisi Pada fase ini dilakukan tiga tahap yaitu validasi, revisi, dan ujicoba buku ajar. Validasi buku ajar dilakukan dengan memberi buku ajar kepada validator untuk divalidasi dengan menggunakan instrumen berupa angket penilaian yang telah dinyatakan valid. Hasil angket penilaian yang telah diisi oleh validator yang akan menyatakan bahwa buku ajar telah layak digunakan tanpa revisi, buku ajar layak digunakan dengan sedikit revisi sesuai saran, atau buku ajar tidak layak digunakan. Setelah buku ajar divalidasi dan direvisi, tahap selanjutnya mengujicobakan buku ajar yang dikembangkan kepada mahasiswa semester VI (enam) kelas pagi tahun akademik 2013/2014 dilakukan di Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surabaya. Uji coba bertujuan untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa terhadap buku ajar yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Selain itu, uji coba juga dilakukan untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan buku ajar yang mungkin masih terdapat pada buku ajar yang dikembangkan sehingga dapat direvisi kembali.

2. Kelayakan Buku Ajar yang Dihasilkan

Dalam penelitian ini, buku ajar dikatakan layak jika telah memenuhi 3 syarat kelayakan yaitu valid, praktis, dan efektif.

1. Ditinjau dari kevalidan buku ajar Dalam melakukan penilaian terhadap buku ajar terdapat tiga aspek penilaian yang dinilai oleh ketiga validator, yaitu: aspek kelayakan isi, kebahasaan, dan penyajian. Berdasarkan penilaian dari ketiga validator yang tertera dalam tabel 5.2 diperoleh rata-rata total validasi buku ajar sebesar 4,06 yang berarti kategori buku ajar

Berdasarkan hasil validasi dari 3 (tiga) validator dosen matematika menyatakan buku ajar dalam kategori B yang artinya dapat digunakan di lapangan dengan sedikit revisi, sehingga dapat disimpulkan bahwa buku ajar Riset Operasi praktis dapat digunakan.

3. Ditinjau dari efektifitas buku ajar Ketuntasan belajar secara klasikal tercapai karena persentase mahasiswa yang tuntas belajarnya (KETUNTASAN

) adalah 75%, sehingga dapat disimpulkan bahwa buku ajar Riset Operasi efektif untuk digunakan.

1.2 Saran-Saran

Beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil penelitian untuk laporan kemajuan dalam rangka mengembangkan perangkat pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Pada penelitian ini hanya sampai pada tahap penelitian ini hanya sampai pada fase tes, evaluasi, dan revisi karena keterbatasan waktu. Oleh karena itu, untuk tahap

implementasi dapat dilakukan pada perkuliahan Riset Operasi yang akan datang.

2. Pada penelitian ini, untuk melihat efektifitas buku ajar kurang ditampilkan respon mahasiswa, sehingga tidak dapat diketahui bagaimana respon mahasiswa terhadap

buku ajar Riset Operasi yang telah disusun. Oleh karena itu, untuk perkuliahan Riset Operasi yang akan datang selain disertakan tahap implementasi juga dapat diberikan angket respon kepada mahasiswa.

Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan . Jakarta: Bumi Aksara. BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang

Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP Depdiknas. 2008. Perangkat Pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah

Menengah Atas. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Halimah, Walidatul. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Teori