TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN I

TUGAS MATA KULIAH
MANAJEMEN PEMASARAN I

KELOMPOK I
NENCYTIA SAPUTRA
NIM 14021180
FAKULTAS EKONOMI TA 2016/2017

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita
capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat untuk masyarakat banyak.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta
teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun
materil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa
maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian,
yang kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami

jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan
makalah-makah
kami
dilain
waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudahmudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, temanteman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau
mengambil manfaat serta ilmu yang saya sampaikan dari makalah yang telah saya
buat
ini.

Surabaya,

Desember

2016

Penyusun

Nencytia Saputra


BAB I
PENDAHULUAN

Gambaran Perusahaan

PT. PLN (Persero)
Perusahaan Listrik Negara

Logo Perusahaan Listrik Negara
Jenis
Industri/jasa
Didirikan
Kantor pusat

BUMN / Perseroan Terbatas
Kelistrikan
27 Oktober 1945 di Jakarta, Indonesia
Jakarta, Jakarta, Indonesia

Produk

Pemilik

Listrik
Pemerintah Indonesia

Slogan

Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Situs web

www.pln.co.id

PLN atau Perusahaan Listrik Negara adalah sebuah Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang mengurusi listrik dan kemudian ketika dijelaskan secara
mendetail mengenai maksud opini publik tersebut pada kalimat PLN adalah

BUMN yang mengurusi listrik. Dimulai dari proses penciptaan listrik,
pembangkitan, penyaluran, hingga distribusi tenaga listrik tersebut ke seluruh
tempat (daerah-daerah di Indonesia). PLN juga lah yang melakukan kontrol penuh

terhadap eksplorasi sumber daya alam dan energi untuk penciptaan tenaga listrik
secara kontinyu (berkelanjutan). Dan PLN juga lah yang melakukan proses
perencanaan sampai realisasi pembangunan sarana dan prasarana penyediaan
tenaga listrik di seluruh tempat, serta mencakup pembaharuan dari sistem atau alat
yang sudah usang. Jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa PLN adalah satu-satunya
perusahaan yang mempunyai kuasa penuh untuk mengurusi listrik.
PT. PLN menyadari kebutuhan listrik masyarakat yang semakin
ketergantungan akan adanya tenaga listrik, dengan terus melakukan berbagai
kajian untuk meningkatkan mutu pelayanan dengan menawarkan berbagai
program layanan. Seiring berjalannya waktu dan untuk mengembangkan
pelayanan suatu perusahaan, maka dibuatlah suatu inovasi demi mempertahankan
eksistensi dan juga untuk kemajuan serta pengembangan dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
Bentuk inovasi yang diciptakan oleh PT. PLN adalah dengan
mengeluarkan program listrik prabayar. Program listrik prabayar ini telah
dikeluarkan sejak tahun 2008, salah satu alasan selain untuk meningkatkan
pelayanan, dibuatnya program listrik prabayar ini diantaranya adalah, kejadian
salah baca meter, tagihan yang tidak menentu, tunggakan rekening, dan salah
pemutusan. Yang menderita juga bukan hanya masyarakat, tapi PLN pun ikut
merugi. Sebagai pembelajaran dari hal itu maka diluncurkanlah Listrik Prabayar,

maka dengan program ini masyarakat diajak agar lebih menghargai akan
keberadaan tenaga listrik dan lebih bijak dalam penggunaan listrik. Penggunaan
listrik yang cenderung terlewatkan oleh para konsumennya yang kebanyakan
adalah masyarakat luas, sehingga penggunaan listrik terkadang memakan biaya
yang tidak sedikit untuk konsumsi rumah ataupun usaha.

BAB II
LANDASAN TEORI

Pengertian Pemasaran Menurut Para Ahli :
a. Philip Kotler (1997:8) menyatakan bahwaPemasaran adalah suatu proses
sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain
b. Charles F. Philip, Ph.D & Delbert J. Duncan dalam Buku “Marketing
Principles and Methods”: Marketing oleh para pengusaha diartikan sama dengan
distribusi yang dimaksuskan segala kegiatan untuk menyampaikan barang-barang
ketangan konsumen rumah tangga dan ke konsumen industry.
c. Maynard & Beckman dalam bukuPrincipes of marketing mendefinisikan.
Marketing berarti segala usaha yang meliputi penyaluran barang dan jasa dari sektor

produksi ke sektor konsumsi.
d. William J. Stanton (1993:7) Pemasaran adalah suatu sistem total dari
kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan
dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik
kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial.
e. Hermawan Kartajaya (2002), pemasaran diartikan sebagai :
a).Menghubungankan penjual dan pembeli potensial.
b).Menjual barang dan barang tersebut tidak kembali ke orang yang menjualnya.
c).Memberikan standar kehidupan.
d).Sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan
perubahan values dari inisiator kepada stakeholder.
f. Peter Drucker (1954): Penjulaan bukan sekedar perluasan penjualan,
pemasaran meliput keseluruhan bisnis dan harus dilihat dari sudut pelanggan. Hanya
pemasaran dan inovasilah yang bisa menghasilkan uang, kegiatan lainnya merupakan pos
biaya saja.
g. The American Marketing Asociation (AMA) : Pemasaran adalah proses
perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penentuan harga, promosi dan pendistribusian
barang, jasa dan ide dan dapat memuaskan pelanggan individu atau organisasi secara
menguntungkan.


Pemasaran dalam Lingkup Kemasyarakatan

Pemasaran tidak terbatas hanya dalam dunia bisnis saja. Pemasaran ternyata
dapat mempunyai banyak makna yang lebih luas, yang mencakup makna
kemasyarakatan. Menurut Philip Kotler pemasaran adalah kegiatan manusia yang
diarahkan pada usaha untuk memuaskan keinginan (wants) dan kebutuhan (needs)
melalui proses pertukaran.
Berdasarkan pada definisi di atas dapat disimpulkan bahwa titik tolak pemasaran
terletak pada kebutuhan dan keinginan manusia. Kebutuhan dan keinginan manusia dapat
dipenuhi oleh adanya produk atau sumber sumber atau alat pemuas. Produk tersebut
dapat berupa benda, jasa, kegiatan , orang , tempat, organisasi, atau gagasan. Adanya
kebutuhan dan keinginan beserta alat pemuasanya saja belum cukup menciptakan
pemasaran. Pemasaran ada apabila orang memutuskan untuk memuaskan kebutuhannya
dengan cara yang disebut pertukaran.
Pertukaran ini akan benar benar terlaksana atau tidak, tergantung pada
pemenuhan dari syarat-syarat sebagai berikut:
a) Terdapat dua belah pihak
b) Masing – masing pihak mempunyai sesuatu yang bernilai bagi pihak lain
c) Masing – masing pihak mampu berkomunikasi dan menyejahterakan sesuatu
yang bernilai tersebut

d) Masing – masing pihak berhak untuk menerima atau menolak terhadap
sesuatu yang bernilai tersebut
Pertukaran merupakan salah satu diantara empat cara seseorang untuk dapat
memperoleh produk yang mampu memuaskan kebutuhan manusia. Ketiga cara lainnya
ialah:
a) Memproduksi sendiri
b) Melakukan pemaksaan
c) Memohon atau meminta
Jelas bahwa pertukaran merupakan inti pokok dari pemasaran.
Pemasaran akan menyangkut beberapa hal : (1) pemasaran, (2) apa yang
dipasarkan (3) pembelian (pasar sasaran). Apabila ditinajau dari ruang lingkup
kemasyarakatan, maka tiga hal tersebut di atas hendaknya juga diberi arti yang luas.
Pemasaran, disamping badan usaha bisnis, dapat pula berupa organisasi
universitas, serikat buruh, dan organisasi no profit lainnya.
Apa yang dipasarkan, disamping berupa barang dan jasa, dapat pula misalnya
para pemberi dana untuk PMI, anggota serikat buruh dan sebagainya.
Pembeli, dapat berupa pembeli yang ada atau pembeli potensial yang diharapkan
akan membeli diwaktu yang akan datang.

Pemasaran dalam Lingkup Organisasi Usaha ( Bisnis)


Bagi orang yang mengetahui hanya sedikit tentang pemasaran ini, sering
diartikan sebagai kegiatan penjualan atau perdagangan. Sedangkan masing –
masing kegiatan terebut merupakan salah satu kegiatan dari pemasaran. Dengan
demikian pemasaran memiliki pengertian yang jauh lebih luas berikut ini adalah
definisi pemasaran bisnis oleh W. J. STANTON.
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, mendistribusikan
barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan, kepada pembeli yang ada
maupun pembeli potensial.
Pemasaran Mikro dan Makro, berdasarkan jangkauan kegiatannya, maka
pemasaran dapat dibedakan menjadi dua tingkatan yaitu pemasaran mikro dan
pemasaran makro. Pemasaran mikro menekankan pada suatu perusahaan
individual sedangkan pemasaran makro menekankan pada kemakmuran ekonomi
dari seluruh masyarakat. Rumusan tentang pemasaran mikro:
Pemasaran mikro (Mikro marketing) merupakan penyelenggaraan kegiatan
yang berusaha mencapai tujuan organisasi dengan cara memperkirakan kebutuhan
konsumen dan mengarahkan suatu arus barang – barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan tersebut dari produsen ke konsumen. Rumusan ini berlaku bagi
organisasi laba maupun non laba, karena itu tujuan dari pemasran mikro ini adalah

untuk memenuhi kebutuhan langganan dan bukan hanya menyediakan barang –
barang dan jasa yang mudah dihasilkan.
Pemasaran makro (Makro marketing) merupak proses sosial yang
mengarahkan arus barang dan jasa – jasa dari suatu konsumen dengan cara yang
efektif menyesuaikan penawaran dan permintaan dan mencapai tujuan
masyarakat. Untuk itu masyarakat membutuhkan semacam sistem pemasaran
untuk mengatur semua kebutuhan masyarakat. Suatu sistem pemasarn makro yang
efektif diperlukan untuk pembanguna ekonomi. Jadi apabila suatu negara telah
menjalankan pemasan makro secara efektif maka dapat dikatakan bahwa negara
tersebut telah mengalami pengembangan ekonomi. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa pemasaran merupakan proses sosial yang sangat penting.

BAB III
ANALISIS

Kekuatan (STRENGTH) :
1. Fully Control : Mendapatkan kontrol penuh dariPemerintah terhadap pemberdayaan
listrik.
2. New Spirit : Dimulai dari jajaran manajemen tingkatatas. PLN secara bersungguhsungguh telah melakukan lompatan yang besar untuk menghindari praktek KKN dalam
tubuhnya. Secara langsung, hal ini juga akan mendidik pekerja/karyawan pada level

dibawah manajemen hingga jabatan yang rendah untuk berperilaku jujur dan menjalankan
sistem dengan sebaik-baiknya.
3. Natural Resources : Sumber daya alam Indonesia dan energi yang kaya dan bisa
didapatkan PLN sebagai BUMN, semestinya lebih bisa menciptakan tenaga listrik yang
lebih optimal sehingga seluruh daerah bisa teraliri listrik. Pembaharuan tenaga listrik pun
seharusnya sudah bisa direalisasikan di beberapa daerah.
Kelemahan (WEAKNESS) :
1. Disruption : Gangguan yang dialami oleh PLN contohnya seperti banyaknya pelanggan
yang melakukan penambahan daya sehingga terjadi penurunan daya di beberapa
pembangkit listrik. Lalu ada juga gangguan yang tidak dapat diprediksi, misalkan akibat
musim/cuaca, atau permainan layang-layang yang menyangkut di kabel listrik sehingga
bisa mengakibatkan listrik padam di beberapa tempat. Dan kemudian juga ada gangguan
lainnya seperti pencurian listrik yang dilakukan oleh opnum yang tidak bertanggung
jawab. Beberapa gangguan tersebut bisa jadi melemahkan PLN, dalam kata lain PLN bisa
mengalami kerugian dari sana. Baik dari kerugian yang disebabkan oleh citra buruk pada
PLN, dan kerugian materil.
2. KKN : PLN memang telah berkomitmen untuk sekecil mungkin lepas dari praktek
KKN. Namun adakalanya opnum pekerja PLN yang khilaf dan melakukan praktek KKN
bisa jadi akan membuat citra buruk bagi PLN. Sampai saat ini saja, masih ada cukup
banyak orang (pelanggan) yang beropini dan mengeluhkan adanya uang tambahan ketika
dimintai uang tambahan apabila
mengalami gangguan listrik yang mati di rumah mereka. Dan pelayanan pelanggan
lainnya yang bisa jadi sumber KKN itu terjadi.
3. Lack : Kekurangan listrik yang masih terjadi di beberapa daerah di Indonesia
mengakibatkan PLN belum sepenuhnya mampu untuk menyediakan listrik bagi seluruh
masyarakat. Hal yang paling ironis adalah ketika tahun 2012 terungkap bahwa Pulau
Pemping, Kecamatan Belakangpadang, Kota Batam adalah pulau yang berada dekat
dengan negara Singapura-tidak dialiri listrik sama sekali. Tentu saja pada malam hari
kondisi pulau Pemping gelap gulita, sedangkan Singapura terang benderang seolah
kelebihan energy listrik.Dan diketahui bahwa negara Singapura mendapatkan pasokan
listrik dari Indonesia, dengan transaksi jual-beli listrik dari PLN Batam. Terlebih lagi
masalah ini sempat ditayangkan di televisi, sehingga membuat citra buruk bagi PLN.

Peluang (OPPORTUNITY) :
1. Natural Resources : Seperti halnya kategori yang diambildari Strength diatas. Sumber
daya alam Indonesia dan energi yang kaya dan bisa didapatkan PLN sebagai BUMN,

semestinya lebih bisa menciptakan tenaga listrik yang lebih optimal sehingga seluruh
daerah bisa teraliri listrik. Sehingga dengan hal ini bisa membuat bendera PLN berkibar.
Dan para pelanggan akan mengenal PLN sebagai BUMN yang baik dan juga sehat.
Bukan opini negatif tentang PLN.
2. Cooperation : Kerjasama PLN dengan pihak swasta dalam banyak bidang, semestinya
hal ini lebih bisa membuat daerah yang belum dialiri listrik bisa segera dialiri listrik.
Sehingga bisa memenuhi tujuan RUPTL untuk meningkatkan laju pertumbuhan listrik di
daerah-daerah yang belum dialiri oleh listrik.
3. Renewable Energy : Energi terbarukan yang sedang dikembangkan oleh PLN, akan
bisa membuat PLN memenuhi tujuan RUPTL untuk meningkatkan laju pertumbuhan
listrik di daerah-daerah yang belum dialiri oleh listrik. Sebut saja energi baru terbarukan
yang akan dikembangkan adalah pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH),
pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), biofuel
dan pembangkit listrik tenaga (PLT) biomas.
Ancaman (THREATS) :
1. KKN : Merujuk pada kategori Weakness. Opnum pekerja PLN yang khilaf dan
melakukan praktek KKN yang akan membuat citra buruk bagi PLN, akan menjadi
ancaman internal di tubuh PLN.
2. Selebihnya, ancaman yang datang dari pihak eksternal tidak ada. Hal ini dikarenakan
PLNsebagai BUMN tidak mempunyai kompetitor. Karena bukan seperti halnya
perusahaan swasta yang mempunyai cukup banyak kompetitor.

BAB IV
PEMBAHASAN

Jika digambarkan dari hasil survey menurut hemat pemikiran saya yang didapat
dari pengetahuan saya selama ini. Maka masyarakat Indonesia seolah akan terbagi-bagi
ke dalam per tiga kelompok dengan jumlah yang sangat besar ketika memberikan
penilaian terhadap PLN atas pertanyaan yang sama mengenai, yaitu:
“Adakah atau bagaimana pasokan listrik yang ada di rumah anda ?.” Dasar pertanyaan ini
adalah jangkauan listrik yang belum sepenuhnya merata menyentuh seluruh daerah di
Indonesia, dan yang belum sepenuhnya menyala hingga 24 jam penuh. Jadi dari
pertanyaan tersebut diatas, maka akan didapat tiga jawaban besar yang meliputi:
1. Masyarakat kelompok pertama yang tinggal di daerah atau kota-kota besar tentu
serentak menjawab kurang lebih akan seperti ini:
“Pasokan listrik di rumah kami aman terkendali, dalam kata lain berjalan lancar seperti
biasa. Setiap hari listrik terus mengalir, dan kami pun bisa menyalakan listrik kapanpun
kami mau. Menurut kami kinerja PLN sangat lah baik.”
2. Masyarakat kelompok kedua yang juga tinggal di daerah atau kota-kota besar, tapi
khusus mereka yang sering terkena pemadaman bergilir atau listrik hanya menyala pada
jam-jam tertentu. Sering disini bisa dalam artian dalam tingkatan dimulai dari Jarang
sampai dengan Sangat Sering. Tentu mereka serentak menjawab kurang lebih akan seperti
ini:
“Pasokan listrik di rumah kami di saat jam-jam tertentu sering mati secara tiba-tiba, atau
pasokan listrik di rumah kami hanya menyala pada jam-jam tertentu saja. Padahal ketika
itu kami sangat amat membutuhkan pasokan listrik untuk aktivitas rutinitas kami setiap
hari. Baik itu ketika sedang bekerja (ini untuk mereka yang berstatuskan pekerja). Sedang
belajar-mengajar (ini untuk mereka yang berstatuskan pelajar, guru, dosen, dan mereka
yang bekerja dalam ruang lingkup pendidikan). Sedang memproduksi
barang/makanan/produk lain untuk dijual (ini untuk mereka yang berstatuskan pelaku
wirausaha). Dan banyak lagi status masyarakat lainnya yang tak mungkin untuk
dijabarkan secara satu-persatu. Tiga status masyarakat diatas hanya sebagai contoh.
“Kami kecewa dengan kinerja PLN yang tidak profesional dalam memberikan layanan
listrik, padahal kami selalu bayar tagihan listrik tepat waktu. Kami juga kecewa dengan
PLN yang tidak memberikan keadilan bagi kami untuk persoalan listrik, padahal kami
amat mendambakan listrik untuk bisa menyala selama 24 jam penuh di tempat kami
tinggal.”
3. Dan masyarakat kelompok ketiga yang tinggal di daerah-daerah terpencil, khusus
tempat mereka tinggal yang belum dialiri oleh listrik, tentu mereka serentak menjawab
kurang lebih akan seperti ini: “Listrik ?. Sampai detik ini kami belum pernah menikmati
listrik.”
Kalimat diatas yang berupa penggambaran masyarakat ke dalam per tiga
kelompok, bukan bermaksud untuk mengkotak-kotakkan masyarakat atau menggiring
publik untuk berpandangan negatif terhadap PLN. Tetapi saya selaku penulis-menurut
pemikiran hemat saya. Saya mencoba untuk menggambarkan beberapa situasi dan
kondisi dari realita yang masih terjadi dan sampai sekarang ini masih berlangsung seperti
pada kalimat diatas. Saya pun yakin, dalam hal ini PLN itu sendiri, serta kelompok
jajaran manajemen petinggi PLN/organisasi atau lembaga swasta yang turut bekerja
sama/kementerian atau pemerintah dari pihak negeri, secara garis besarnya orang-orang

yang mengurusi dan berkompeten dalam mengurusi persoalan listrik. Tentunya sudah dan
sedang membenahi persoalan tersebut. Saya percaya dan tidak meragukan itu.
Hal itu dibuktikan dari adanya Rencana Strategis RUPTL (Rencana Umum
Penyediaan Tenaga Listik) Tahun 2011-2020 yang telah dipublikasikan oleh PLN, dan
bisa diunduh melalui website PLN www.pln.co.id . RUPTL ini merupakan sebuah
pedoman pengembangan sistem kelistrikan bagi PLN sepuluh tahun mendatang yang
optimal, disusun untuk mencapai tujuan tertentu serta berdasarkan pada kriteria
perencanaan dan kebijakan tertentu.
Perumusan Strategi
a. Sebagai perusahaan listrik terbersar di Indonesia dan Masih banyak daerah yang
belum teraliri listrik , PT. PLN terus membangun pembangkit dan jaringan listirk untuk
memenuhi kebutuhan dan melayani calon pelanggan.
b. Dengan semakin banyaknya persuhaan listrik swasta, PT. PLN Persero meberikan
tarif listrik yang terjangkau dengan mendapat subsidi dari pemerintah sehingga tariff
listrik menjadi murah.
c. Melakukan perbaikan pasokan listrik muali dari sisi Hilir (Pembangkit) sampai ke
hulu (Distribusi pelanggan) untuk meminimalkan pemadaman dan gangguan listrik
d. Menjamin kontinuitas suplay listrik dengan cara melakuakn perbaikan dan
pembangun jaringan listrik
Analisa Internal Perusahaan
Lingkungan internal perusahaan meliputi Direksi , Manajemen dan Karyawan.
Dalam tubuh PT. PLN terdapat pondasi yang kuat dalam menyokong tumbuhnya dan
eksistensi perusahaan sampai saat ini. Pondasi tersebut terdiri dari rangkaian Sumber
Daya Manusia yang ada dipadu dengan aturan perusahaan yang dijadikan pedoman untuk
membangun budaya perusuhaan yang terkandung dalam SIPP ( Saling percaya, integritas,
Pembelajar , Peduli). Dengan menciptakan budaya persuhaan maka dapat memperkuat
organ dalam PT. PLN (Persero) sehingga siap menghadapi persaingan dan perkembangan
di era globalisasi
Analisa Eksternal Perusahaan
Lingkungan eksternal perushaan meliputi Mitra kerja , Outsoursing , Pelanggan ,
Masyrakat sekitar perushaan dan Pesiang. Dalam menjalin hubungan kerja dengan mitra
dan outsoursing perushaan melaksanakan konstrak kerja secara berkesinambungan
mengunkan metode acuan Service Level Agreement . Miitra kerja tersebuat merupakan
bagian penting dalam pelayanan peruhanaan kepada pelanggan maka dari itu pihak
perushaan melakukan pembinaan dan pembelajaran melalui In House Training dan
Knowladge Sharing yang di Mentori oleh Nara sumber ahli dari pihak perusahaan.
Pelanggan merupakan tolak ukur keberhasilan perusahaan, karena kepuasan pelanggan
merupakan bukti dari kinerja yang sesuai dengan harapan pelanggan PT. PLN Persero.
Dalam mendekatkan diri dengan pelanggan pihak perusahaan membukan pelayanan Call
Centre 123 dan WebSite www.pln.co.id . Dalam menghadapi persiangan perusahaan
listrik di Indonesia PT. PLN terus meningkatkan mutu pelayanannya terutama dalam
supply listrik. Kontinuitas supply listrik menjadi kinerja utama perusahaan mengingat
pada kinerja tersebut perusahaan dapat menilai kepuasan pelanggan secara langsung

Di sisi lain, inovasi atau pengembangan terus dilakukan oleh PLN.
Terutama dalam melibatkan teknologi terkini untuk mendukung sistem proses alur

kerja PLN agar lebih tertata rapi dan sistematis. Tentunya tujuan yang paling
utama untuk memudahkan pelanggan (masyarakat) dalam memenuhi kebutuhan
listrik untuk mereka. Sebut saja diantaranya adalah sebagai berikut :
LISTRIK PINTAR:
Dengan listrik pintar, setiap pelanggan bisa mengendalikan sendiri penggunaan
listriknya sesuai kebutuhan dan kemampuananya. Cara kerja listrik pintar ini
adalah pelanggan terlebih dahulu membeli pulsa (voucher/token listrik isi ulang)
yang terdiri dari 20 digit nomor yang bisa diperoleh melalui gerai ATM sejumlah
bank atau melalui loket-loket pembayaran tagihan listrik online. Lalu, 20 digit
nomor token tadi dimasukkan (diinput) ke dalam kWh Meter khusus yang disebut
dengan Meter Prabayar (MPB) dengan bantuan keypad yang sudah tersedia di
MPB.
Nantinya, lewat layar yang ada di MPB akan tersajikan sejumlah informasi
penting yang langsung bisa diketahui dan dibaca oleh pelanggan terkait dengan
penggunaan listriknya, seperti :
• Informasi jumlah energi listrik (kWH) yang dimasukkan (diinput).
• Jumlah energi listrik (kWH)) yang sudah terpakai selama ini
• Jumlah energi listrik yang sedang terpakai saat ini (real time).
• Jumlah energi listrik yang masih tersisa.
Jika energi listrik yang tersimpan di MPB sudah hampir habis, maka MPB
akan memberikan sinyal awal agar segera dilakukan pengisian ulang. Dengan
demikian, pelanggan secara real time, setiap saat, kapan saja dapat mengetahui
secara persis penggunaan listrik di rumah. Jadi listrik pintar ini layaknya seperti
melakukan pengisian pulsa di ponsel.
Listrik Pintar mulai diperkenalkan kepada masyarakat pada tahun 2012 di Nusa
Tenggara Barat. Perusahaan Listrik Negara (PLN) melakukan inovasi baru dengan nama
Listrik Pra Bayar (LPB). Agaknya PLN terinspirasi dengan Kartu Pra Bayar dari
perusahaan-perusahaan telekomunikasi. Sehingga menamakan produk unggulannya
sebagai Listrik Pra Bayar. Sebab Listrik Pra Bayar juga dapat diisi ulang sama seperti
Kartu Pra Bayar dari perusahaan-perusahaan telekomunikasi. Selain itu dengan Listrik
Pra Bayar maka kita akan cenderung lebih hemat dalam pemakaian listrik sehari-hari.
Listrik Pra Bayar. Dikatakan sebagai Listrik Pra Bayar karena kita harus
membayar terlebih dahulu alias membeli token PLN sebelum kita menikmati fasilitas
listrik yang diberikan oleh PLN. Jadi bayar/beli token PLN dulu baru baru bisa
menikmari fasilitas listrik. Sekarang ini Listrik Pra Bayar lebih dikenal dengan nama
listrik pintar.
Dengan Listrik Pra Bayar, kita harus bayar/beli token PLN dulu sebelum
menggunakan fasilitas listrik. Dikatakan sebagai Listrik Pra Bayar karena kita harus
membayar terlebih dahulu alias membeli token PLN sebelum kita menikmati fasilitas
listrik yang diberikan oleh PLN. Sedangkan listrik Paska Bayar adalah kita menikmati
fasilitas atau energi listrik dulu, bulan berikutnya baru kita bayar. Dalam
perkembangannya, masyarakat Indonesia ternyata menerima dengan baik Listrik Pra
Bayar ini, sehingga sekarang sebagian besar kota-kota besar di Indonesia sudah memakai
Listrik Pra Bayar.
Pelanggan listrik prabayar PLN pun kini semakin dimudahkan dalam akses
pembelian token (voucher isi ulang) listrik pra bayar di gerai Indomaret. Hal ini ditandai
dengan ditandatanganinya kerja sama antara PT Artajasa Pembayaran Elektronis
(Artajasa) dengan PT Indomarco Prismatama (Indomaret) dan Bank Internasional

Indonesia (BII) dalam bidang penyediaan layanan pembelian token listrik pra bayar PLN
secara online melalui Payment Point.
Acara yang diadakan di Jakarta, Rabu (2/11) tersebut dihadiri Direktur Utama
Artajasa Arya Damar, Direktur Artajasa Hendra Januar, Merchandise Director PT
Indomarco Prismatama Yan Bastian, Marketing Director PT Indomarco Prismatama
Wiwiek Yusuf dan Direktur Perbankan Konsumer BII Stephen Liestyo.
Indomaret merupakan minimarket pertama yang melayani pembelian token listrik
prabayar PLN. Mulai 1 November 2011 kemarin pelanggan PLN prabayar dapat membeli
token listrik di 5 gerai Indomaret Jakarta di Jalan Duri Selatan, Pecenongan, Warakas,
Ancol dan Stasiun Gambir. Layanan ini diperluas di seluruh Jabodetabek per 7 November
2011 dan pada pertengahan November 2011 token listrik tersedia di seluruh gerai
Indomaret.
Cara pembelian token listrik sangat mudah. Pelanggan datang langsung ke
Indomaret dengan menunjukkan ID Pelanggan atau Nomor Meter kepada kasir.
Kemudian beritahukan nominal jumlah listrik isi ulang yang akan dibeli. Selanjutnya
pelanggan akan diberikan 20 angka kode isi ulang yang tercetak dalam tanda terima.
Angka tersebut yang nantinya dimasukkan ke meter prabayar pada saat melakukan isi
ulang listrik dan pulsa listrik pun langsung bertambah. Ini merupakan wujud komitmen
Artajasa kepada biller dalam hal penyediaan solusi pembayaran online serta perluasan
payment point, sehingga pelanggan mitra bisnis Artajasa dapat dimudahkan dalam
melakukan transaksi pada setiap waktu pelanggan membutuhkan token listik.
Dengan teknologi perbankan yang kami miliki, kami dapat mendukung
pembelian token listrik pra bayar PLN di gerai-gerai Indomaret, kata Stephen Liestyo. Ini
sejalan dengan ekpansi layanan perbankan elektronik menuju innovative relationship
banking, tambahnya. Kemudahan dalam pembelian token listrik di payment point ini
merupakan layanan PPOB (Payment Point Online Bank). Melalui PPOB yang didukung
oleh Artajasa, PLN mendorong bank-bank yang juga sebagai penjamin transaksi
(settlement) untuk memperluas jaringan melalui para mitra yang menjadi downlinenya
sehingga pelanggan PLN mendapatkan alternatif dalam melakukan transaksi pembayaran
PLN.
Bank BII sebagai salah satu bank penjamin transaksi dari PLN menggandeng
Indomaret sebagai payment point untuk pembelian token listrik pra bayar PLN. Layanan
ini sangat memberikan manfaat kepada bank. Selain memberikan efisiensi dari sisi
pengurangan investasi perluasan jaringan e-channel, bank juga bisa mendapatkan
penambahan fee based income. Layanan baru ini, memenuhi kebutuhan dan memudahkan
pelanggan PLN mendapatkan token listrik prabayar, selain untuk menarik pelanggan baru
ke Indomaret. Efisiensi juga sangat dirasakan oleh pelanggan, karena dengan layanan
PPOB pelanggan tidak perlu lagi jauh-jauh mencari loket PLN atau bank. Cukup ke
Indomaret. Dan pada akhirnya efisiensi nasional pun terjadi.

BAB V
PENUTUP

Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh
perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk
mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena
pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, dimana secara langsung
berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan
sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. Salah
satu masalah pokok yang menjadi kendala dalam pemasaran adalah banyaknya
saingan didalam pasar itu sendiri baik dari produk sejenis maupun dari produk
lain. Hal tersebut merupakan tanggung jawab besar yang harus dimenangkan oleh
suatu perusahaan jika ingin tetap eksis didalam persaingan bisnis. Persaingan
yang semakin tajam dan perubahan-perubahan yang terus terjadi harus dapat
dijadikan pelajaran oleh manajemen pemasaran agar dapat secara proaktif
mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi baik untuk masa sekarang dan
akan datang.
Semoga dengan adanya makalah tentang manajemen pemasaran yang
membahas salah satu perusahaan jasa milik negara yaitu PT.PLN (Perusahaan
Milik Negara) bisa memberikan manfaat untuk para mahasiswa/mahasiswi
Universitas Bhayangkara Surabaya. Dengan addanya kritik dan saran dari temanteman dapat menyempurkan makalah yang saya buat ini. Terima Kasih.

DAFTAR PUSTAKA

1. www.pln.co.id

2. Phillip Kotler, Marketing Management, Prentice Hall, New Jersey, 2000
3. Kotler,Philip & Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta :
Indeks
4. Swastha, Basu dan Irawan, 2005, Manajemen Pemasaran Modern, Edisi
Kedua, Cetakan Kesebelas, Liberty Offset, Yogyakarta
5. Mahmud Machfoedz, Pengantar Pemasaran Modern, Penerbit Akademi
Manajemen Perusahaan YKPN, Cetakan Pertama, Desember 2005.
6. Arif Muanas dkk, Manajemen Pemasaran, Penerbit Asnalitera, Sleman.

Dokumen yang terkait

ANALISIS DANA PIHAK KETIGA PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE TRIWULAN I 2002 – TRIWULAN IV 2007

40 502 17

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN DAN PENDAPATAN USAHATANI ANGGUR (Studi Kasus di Kecamatan Wonoasih Kotamadya Probolinggo)

52 472 17

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

STUDI ANALISA PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG KULIAH STIKES SURYA MITRA HUSADA KEDIRI JAWA TIMUR

24 197 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SEPEDA MOTOR HONDA MELALUI PENDEKATAN BOSTON CONSULTING GROUP PADA PT. MPM MOTOR DI JEMBER

7 89 18

IMPROVING CLASS VIII C STUDENTS’ LISTENING COMPREHENSION ACHIEVEMENT BY USING STORYTELLING AT SMPN I MLANDINGAN SITUBONDO IN THE 2010/2011 ACADEMIC YEAR

8 135 12

UPAYA PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV (EMPAT) SDN 3 TEGALSARI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

23 110 52

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA DI KELAS III SD NEGERI I MATARAM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

21 126 83

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

10 119 78