Penyelidikan Terpadu Panas Bumi Daerah Gunung Endut, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten

(1)

PENYELIDIKAN TERPADU PANAS BUMI

DAERAH GUNUNG ENDUT

KABUPATEN LEBAK, BANTEN

Dedi Kusnadi, Alanda Idral, Yuanno Rezky, Edi Suhanto dan Edy Sumardi Kelompok Program Penelitian Panas Bumi

ABSTRACT

Geological, geochemical, and geophysical surveys were conducted in Gunung Endut geothermal area in 2006. The survey area is located in Lebak District-Banten Province, about 40 km to south from Rangkasbitung city.

Geology of the area is dominated by Quarternary volcanics of Endut volcano, Tertiary sediments of Badui and Bojongmanik Formation, and tertiary intrusion rocks. NWW-SEE normal fault structures are recognized as responsible for tertiary intrusions and quarternary Endut volcano activities. A younger NE-SW faults is sugested to control thermal features of Cikawah and another NW-SE faults to control termal features of Handeuleum.

Thermal features form as hot springs distributed into two locations, i.e Cikawah and Handeuleum, located about 6 and 8 km in west of Gunung Endut, respectively. Cikawah hot water is characterized by chloride-bicarbonate tipe of 88 oC, normal pH, and debit of about 5 litter/s. Handeuleum hot water is characterized by bicarbonate tipe of 57 oC and normal pH. The two water are analyzed in partialy equilibrium with temperature of about 180 oC as indicated by silica and NaK geothermometry. Geochemical anomaly maps indicate a high mercury anomaly that coinside with a high CO2 anomaly occur around Cikawah hot

springs.

Gravity data show a high anomaly in Cikawah hot springs associated to an intrusion body beneath that probably as a heat source for Cikawah geothermal system. Another high anomaly in southwest of the area is also sugested to be associated to an intrusion body beneath that probably as a heat source for Handeuleum geothermal system.

A high magnetic anomaly around Cikawah hot springs is possibly associated to ore mineralizations. A low anomaly occurs aound Handeuleum hot springs is estimated to be associated to rocks demagnetization due to hydrothermal alterations. SW-NE and NW-SE magnetic lineaments suggested to be correlated with fault structures in that directions that control Cikawah hot springs. Handeuleum hot spring is likely controled by NW-SE faults.

Apparent resistivity maps show that thermal manifestation areas coincide with a pronounced high anomaly due to resistive intrusion bodies contrast to conductive sedimentary basements. VES data reveal a conductive resistivity basement to depth of about 500 m beneath Kawah hot springs and is interpreted to be assocciated with argilic alterations of intrusive bodies. Head-on structures near thermal feature areas are considered to be correlated to SW-NE fault structures that may control geothermal system of the area.


(2)

ABSTRAK

Penyelidikan terpadu geologi, geokimia, dan geofisika telah dilakukan di daerah panas bumi Gunung Endut, Kabupaten Lebak - Banten pada tahun 2006. Sekitar 40 km kearah selatan dari kota Rangkasbitung.

Geologi daerah penyelidikan didominasi oleh batuan vulkanik Kuarter produk G. Endut yang menerobos batuan dasar sedimen Tersier. Pada bagian selatan daerah penyelidikan banyak ditempati oleh produk batuan intrusif yang diduga terbentuk sebelum kegiatan vulkanisme G. Endut. Sesar mendatar dan peremajaan normal yang berarah timurlaut – barat daya mengakibatkan munculnya manifestai deretan mata air panas Cikawah. Sedangkan sesar mendatar berarah baratlaut – tenggara diduga sebagai media yang memunculkan manifestasi mata air panas Handeleum.

Manifestasi panas bumi berupa mata air panas, tersebar pada dua lokasi, yaitu mata air panas Cikawah berada di sekitar 6 km di kaki barat Gunung Endut dengan temperatur 88 oC, pH netral, debit 5 L/detik, bertipe klorida, dan mata air panas Handeuleum disekitar 8 km kaki barat G. Endut dengan temperatur 57

oC, pH netral, tipe bikarbonat, dengan konsentrasi sulfat dan klorida sebanding. Kedua air panas terletak

pada partial equilibrium, dan konsentrasi Cl, Li, B sebanding. Temperatur bawah permukaan sekitar 180oC diestimasi dari geotermometer SiO2 dan NaK. Peta geokimia memperlihatkan anomali Hg tanah

tinggi yang bertepatan dengan anomali CO2 udara tanah tinggi berada sekitar lokasi mata air panas

Cikawah.

Anomali gaya berat mengindikasikan keberadaan intrusi batuan beku di Cikawah yang kemungkinan menjadi sumber panas bagi sistem panas bumi Cikawah. Intrusi juga diindikasikan terdapat di baratdaya lokasi penyelidikan, dan mungkin berperan sebagai sumber panas bagi sistem panas bumi Handeuleum. Pada kedalaman ada suatu tubuh batuan beku yang berarah barat daya- timur laut yang kemungkinan merupakan batuan andesit yang lebih tua dari produk G. Endut.

Anomali magnit positif yang berbentuk lensa disekitar lokasi mata air panas Cikawah disebabkan oleh adanya mineralisasi bijih, sedangkan anomali magnit rendah di sekitar mata air panas Handeulum diperkirakan berkaitan dengan proses demagnetisasi batuan (ubahan?) akibat proses hidrotermal. Manifestasi panas bumi Cikawah dikontrol oleh sesar-sesar yang berarah baratdaya- timurlaut dan tenggara, sedangkan air panas Handeuleum dikontrol oleh sesar yang berarah baratlaut-tenggara.

Peta tahanan jenis semu memperlihatkan bahwa daerah manifestasi panas bumi bertepatan dengan kontras anomali tinggi yang disebabkan oleh batuan beku tebal resistif yang diduga berupa batuan intrusif yang berada di lingkungan batuan dasar sedimen yang konduktif. Data sounding memperlihatkan suatu lapisan konduktif di kedalaman sekitar 500 m di bawah mata air panas Cikawah, yang diduga berasosiasi dengan batuan intrusif teralterasi argilik. Data head-on memperlihatkan dugaan struktur-struktur sesar di sekitar manifestasi panas bumi Cikawah yang berarah baratdaya-timurlaut yang diduga mengontrol keberadaan sistem panas bumi di daerah penyelidikan.

1. Pendahuluan

Metode terpadu geologi, geokimia, dan geofisika yang digunakan dalam survei panas bumi di daerah panas bumi Gunung Endut, telah dilakukann di Daerah panas bumi yang terletak di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sekitar 40 km di selatan Kota Rangkasbitung (gambar 1). posisi

geografis UTM antara 9261000–9274000 N dan 639000–652000 E.

Geologi panas bumi, untuk mengetahui bentuk bentang alam, penyebaran lithologi, struktur geologi, penyebaran batuan ubahan, dan hubungannya dengan sistem panas bumi.


(3)

Geokimia untuk mengetahui jenis manifestasi, dan karakteristik kimia dari manifestasi, perkiraan temperatur bawah permukaan. Distribusi anomali senyawa kimia Hg tanah dan CO2 udara tanah,

pada kedalaman satu meter.

Metode tahanan jenis sering digunakan untuk prospeksi panas bumi terutama pada daerah-daerah yang berlingkungan vulkanik. Pada daerah-daerah vulkanik, data tahanan jenis biasanya dapat memperlihatkan suatu anomali tahanan jenis semu rendah yang umumnya mendelineasi prospek panas bumi temperatur tinggi (Risk, 1986).

2. Metode Penyelidikan

Penelitian geologi bertujuan mengumpulkan data hasil pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan terhadap gejala-gejala geologi, seperti geomorfologi: bentang alam, pola aliran sungai dan tahapan geomorfologi; stratigrafi: penyebaran dan hubungan satuan batuan, profil singkapan batuan; struktur geologi; dan manifestasi dan gejala-gejala panas bumi di permukaan baik yang masih aktif maupun yang memfosil. Penelitian ini menghasilkan peta geologi.

Pengambilan contoh batuan dari lava, aliran piroklastik atau jatuhan piroklastik dilakukan untuk mengetahui tarikh umur absolut dengan metode jejak belah (fission track).

Metode geokimia meliputi: pengamatan jenis manifestasi panas bumi, (mata air panas, air rembesan, tanah panas) temperatur manifestasi dan udara lokasi, pH, debit, plotting pada peta serta mengambil sampel air, Hg tanah dan CO2

udara tanah.

Perbedaan densitas batuan merupakan acuan didalam penyelidikan gaya berat. Sumber panas dan daerah akumulasinya dibawah permukaan bumi dapat menyebabkan perbedaan densitas dengan masa batuan disekitarnya. Hasil dari penyelidikan gaya berat yang memberikan gambaran bawah permukaan dapat digunakan untuk penafsiran struktur –struktur basemen dan sesar yang mungkin digunakan sebagai jalur oleh fluida-fluida panas bumi.

Metode geomagnetik didasarkan pada sifat kemagnetan (kerentanan magnet) batuan, yaitu

kandungan magnetiknya sehingga efektifitas metode ini bergantung kepada kontras magnetik di bawah permukaan. Di daerah panas bumi, larutan hidrotermal dapat menimbulkan perubahan sifat kemagnetan batuan, dengan kata lain kemagnitan batuan akan menjadi turun atau hilang akibat panas yang ditimbulkan. Karena panas terlibat dalam alterasi hidrotermal, maka tujuan dari survei magnetik pada daerah panas bumi adalah untuk melokalisir daerah anomali magnetik rendah yang diduga berkaitan erat dengan manifestasi panas bumi.

Metode tahanan jenis adalah salah satu metode geofisika yang sering digunakan untuk prospeksi panas bumi terutama pada daerah-daerah yang berlingkungan vulkanik. Pada daerah vulkanik, data tahanan jenis biasanya dapat memperlihatkan suatu anomali tahanan jenis semu rendah yang umumnya mendelineasi prospek panas bumi temperatur tinggi (Risk, 1986).

3. Hasil analisis

Terdapat 4 (empat) satuan morfologi yaitu: satuan Kerucut Kompleks, satuan Kerucut Gunungapi, satuan Perbukitan Bergelombang Lemah dan satuan Pedataran.

Hasil penyelidikan lapangan (gambar 2), batuan di daerah Gunung Endut dikelompokkan menjadi 16 satuan. Urutan dari tua ke muda adalah Satuan Anggota Sedimen Badui (Tmd), Anggota Sedimen Bojongmanik (Tmb), Intrusi Andesitik (Ta), Batuan Vulkanik Pra-Endut (Tlpe), Breksi lava G. Kendeng (Tbr), Lava G. Pilangranal (Tlr), Diorit (Td), Granodiorit (Tgr), Breksi Lava G. Pilar (Qbp), Lava G. Pilar (Qlp), lava G. Endut-1 (Qle1), Aliran Piroklastik G. Endut (Qae), Lava G. Endut-2 (Qle2), Breksi lava G. Endut (Qbe), Lava G. Endut-3 (Qle3) dan Aluvium (Qal). Struktur geologi daerah Gunung Endut terdiri dari:

Sesar normal, berarah baratbaratlaut – timurtenggara (N 280-300º E) yang membentuk pemunculan daerah intrusi dan vulkanik Gunung Endut.

Sesar mendatar dan peremajaan normal, berarah timurtimurlaut – baratbarat daya (N 60-80º E) yang memotong formasi hingga ke batuan dasar


(4)

mengakibatkan sealing pada manifestasi deretan mata air panas Cikawah.

Kelurusan berarah hampir utara - selatan (N 350-10º E) yang memotong struktur yang terbentuk sebelumnya

Batuan ubahan/ alterasi ditemukan di sekitar manifestasi Cikawah terdiri dari silicified

brecciated andesite, lempung argilik (argilic clay)

yang kaya mineral silika opal (opaline silica), dan setempat ditemukan chlorite dominan. Batuan ubahan tersebut berwarna abu - abu keputih - putihan, merah dan kekuningan. Warna - warna tersebut umumnya dipengaruhi oleh proses oksidasi, hematitisasi dan sulfida yang terkandung di dalam batuan ubahan tersebut. Di daerah Handeuleum umumnya berupa lempung argilik

(argilic clay), sementara didaerah Citoko dan

Cibarani diduga sebagai fosil hidrotermal berupa ubahan argilik.

Manifestasi panas bumi di daerah penyelidikan terdiri dari mata air panas Cikawah 1, Cikawah 2, Handeuleum dan air panas Gajrug. tidak ada hembusan uap panas ataupun hembusan gas. Diambil 2 sampel mata air panas Cikawah 1 dan Cikawah 2 yang lokasinya berdekatan, satu sampel air panas Handeuleum dan satu sample air panas Gajrug yang terletak di luar lokasi penyelidikan, serta satu sampel mata air dingin Cibunar. Seratus empat belas sampel tanah dan udara tanah pada lintasan A, B, C, D, E, F, dan G serta beberapa titik amat yang dilakukan secara random di bagian utara daerah penyelidikan. Air panas di bagian barat kaki G. endut, muncul di tengah daerah penyelidikan, yaitu air panas Cikawah 1 dan Cikawah 2 yang lokasinya berdekatan di desa Sobang, Temperatur air panas 53-88oC, dengan pH netral (7.74-7.98). Debit air 5 L/detik, daya hantar listrik 510-860μS/cm. Di sebelah barat muncul air panas Handeuleum, Temperatur air panas 57oC, dengan pH netral (7.70). Debit air 3 L/detik, daya hantar listrik 585μS/cm. Di sebelah utara di luar lokasi penyelidikan muncul air panas Gajrug, Temperatur air panas 61.5 oC, dengan pH netral (6.74). Debit air 5 L/detik, daya hantar listrik 515μS/cm Air dingin Cibunar di desa Cikarang, temperatur hanya 25 oC pada temperatur udara 25

oC . debit air 5 L/detik, tak berwarna dan tak

berbau. Daya hantar listrik 40 μS/cm.

Berdasarkan plotting pada diagram segitiga Cl-SO4-HCO3 (gambar 3) Air panas Cikawah 1

termasuk tipe klorida, disebabkan oleh lebih tingginya konsentrasi Cl dalam air panas pada temperatur tinggi yang memungkinkan berhubungan dengan deep water. Sedangkan air panas lainnya termasuk tipe bikarboanat, dengan konsentrasi Sulfat dan klorida tidak jauh berbeda dengan konsentrasi bikaronat.

Berdasarkan diagram segitiga Na-K-Mg (gambar 4), mata air panas terletak pada partial

equlibrium, indikasi telah terjadi sebagian

interaksi batuan dengan fluida panas, tersebut sebelum ke permukaan.

Berdasarkan diagram segitiga Cl-Li-B (gambar 5), posisi semua mata air panas terletak di tengah-tengah diagram, keseimbangan interaksi batuan dengan fluida panas ketika menunju permukaan. Persamaan geotermometer air yang mengacu kepada Fournier, 1981 dan Giggenbach, 1988 yang paling memungkinkan diaplikasikan adalah geotermometer SiO2 (162oC) temperatur

minimum, dimana konsentrasi SiO2 pada

manifestasi merupakan produk dari SiO2 pada

reservoir. Fluida panas yang mengalir ke permukaan akan mengalami pelepasan panas dan penurunan temperatur, sehingga sebagian konsentrasi SiO2 akan terendapkan sedangkan

SiO2 yang tetap terlarut dalam air panas akan

terencerkan dan mengalami penurunan konsentrasi. Temperatur yang diperoleh dari persamaan geotermometer tersebut mengalami penurunan nilai dari yang sebenarnya. Dari geotermometer NaK (181oC) temperatur maksimum, Estimasi temperatur bawah permukaan di daerah Penyelidikan adalah 180 oC. Temperatur tanah bervariasi dengan nilai terendah 24.3oC (C500) sampai tertinggi 36.6oC (kode sampel TAC). Distribusi temperatur lebih dari 28

o

C di sekitar lokasi air panas Cikawah yang memanjang kearah timur laut daerah penyelidikan. Nilai background temperatur diperoleh 28.35 oC.

pH tanah didominasi oleh nilai kurang dari 6, dengan nilai terendah 2.90 (CD2) sampai tertinggi 6.92 (E5500). Distribusi pH nilai terendah kurang dari 5.0 (agak asam) mengarah ke lokasi mata air panas Cikawah memanjang kearah timur . Nilai


(5)

Konsentrasi Hg tanah setelah dikoreksi dengan konsentrasi H2O-, diperoleh distribusi seperti pada

gambar 6. Konsentrasi terendah 7 ppb (E1500) sampai dengan konsentrasi tertinggi 395 ppb (TAC). Nilai background diperoleh 149 ppb. Nilai Hg yang cukup signifikan diindikasikan oleh nilai yang lebih dari 150 ppb, terletak di sekitar lokasi manifestasi Cikawah.

Konsentrasi CO2 tanah, terendah 0.13 % (E0)

sampai konsentrasi tertinggi 1.73 % (E5000). Nilai background diperoleh 1.26 %. Nilai CO2

yang yang tinggi, lebih dari 1.5 %, terletak disekitar air panas Cikawah yang memanjang kearah timur laut daerah penyelidikan.

Harga densitas batuan di daerah penyelidikan, hasil analisis dengan metoda Parasnis didapat harga rata-rata 2.66 gram/cm2. Kemudian densitas dari 8 contoh batuan andesit yang diambil dari lokasi yang berbeda dan kemudian dianalisa di laboratorium mempunyai harga densitas bervariasi dengan harga 2.30 sampai dengan 2.75 gram/cm2. Perubahan tersebut antara lain disebabkan adanya proses kegiatan hidrotermal.

Berdasarkan harga densitas batuan daerah penyelidikan dan dihubungkan dengan harga anomali gaya berat hasil penyelidikan, secara kualitatif ditafsirkan bahwa daerah prospek pana bumi yang dianggap potensial terdapat di bagian tengah terutama bagian yang trendnya berarah baratdaya hingga timurlaut dari daerah penyelidikan.

Peta anomali Bouguer dengan nilai densitas yang didapat dari rata-rata densitas batuan kerak bumi mendapatkan koreksi densitas 2,67 gram/cm3. Peta anomali Bouguer ini (gambar 7 memperlihatkan pola kontur yang relatif bervariasi dengan memperlihatkan pola anomali tinggi, anomaly sedang maupun anomali rendah. Nilai anomali Bouguer tinggi muncul disebelah baratdaya dengan trendnya mengarah kearah timurlaut bagian tengah, sebagian kecil berada disebelah selatan dan barat. Nilai anomali bouguer sedang berada dibagian barat, timurlaut, timur dan tenggara daerah penyelidikan. Selanjutnya nilai anomali semakin rendah kearah baratlaut, utara dan timurlaut daerah penyelidikan. Rendahnya nilai anomali dibagian barat- laut, utara dan timurlaut memperlihatkan bahwa daerah anomal rendah ini diduduki oleh batuan sedimen (Formasi Baduy) yang batuannya diduduki oleh satuan batuan lempung hitam dan

satuan batuan gamping, seperti yang diperlihatkan oleh perubahan nilai anomali Bouguer, berkaitan dengan perubahan densitas yang cukup rendah. Nilai anomali Bouguer yang diperlihatkan (> 90 mgal), dimana pola anomali ini memperlihatkan daerah ini memiliki suatu rentang anomali Bouguer dan gradien anomali yang relatif cukup besar. Pola kontur yang memperlihatkan beberapa struktur geologi yang berasosiasi dengan suatu rentang densitas tertentu di bagian dalam kulit bumi. Daerah zona lemah ini diduduki oleh zona anomali bouguer tinggi (100 - 130 mgal), yang secara keseluruhan memperlihatkan sebuah zona lemah (struktur dalam) di bagian tengah penyelidikan yang mempunyai arah umum baratdaya – timurlaut, sebagai contohnya adalah sesar Cikawah (F1), sedangkan sesar Handeuluem (F2) berarah barat laut – tenggara.

Sedangkan anomali Bouguer sedang (90 - 100 mgal) muncul dibagian barat laut, utara, timur dan tenggara. Diperkirakan anomali sedang ini merefleksikan lava yang lebih muda produk dari gunung Endut berupa lava andesit, lava breksi, endapan piroklastik (tuf).

Dominasi anomali positif terhadap anomali negatif di daerah ini mengindikasikan bahwa batuan di bawah permukaan sebagian besar dibentuk oleh batuan vulkanik (andesit) dan intrusi andesit yang segar belum terubahkan, kondisi tersebut didukung oleh geologi permukaan yang memperlihatkan dominasi batuan vulkanik dan intrusi daripada batuan sedimen. Gambar 8 memperlihatkan anomali magnit negatif (rendah-sangat rendah), dengan rentang nilai 0 sampai < − 300 nT, seperti tampak pada gambar 4 ditafsirkan berkaitan dengan batuan yang bersifat non magnetik seperti sedimen (gamping, serpih, batupasir, piroklastik,) batuan lapuk atau batuan yang terubahkan? oleh proses demagnetisasi akibat larutan panas hidrotermal. Adanya ubahan (argilik) disekitar mata air panas Cikawah dan barat Handeulum didukung oleh kenampakan lapangan disekitar daerah tsb, analisa petrografi beberapa contoh batuan didaerah tsb, dan nilai K pada beberapa contoh batuan sedimen dan batuan ubahan didaerah tsb diatas yang relatif rendah, ( 0.0 - 0.1 x 10-6 cgs). Anomali magnit sedang (0 s/d 300 nT), yang mendominasi daerah penyelidikan diperkirakan berkaitan dengan batuan yang relatif bersifat sedikit magnetis seperti breksi vulkanik, batuan


(6)

andesit, dan intrusi andesit yang merupakan batuan transisi dari asam ke basa yang disusun oleh mineral gelap dengan nilai K magnitnya (0.7 – 2.4 x 10-6 cgs) relatif lebih besar dari batuan sedimen/ubahan, sehingga mendukung penafsiran tsb diatas.

Anomali magnit tinggi ( > + 300 gamma) yang berupa lensa-lensa yang terdapat pada lokasi seperti tampak pada gambar 4, terutama disekitar mata air panas Cikawah, diperkirakan berkaitan dengan batuan andesit tersier yang telah mengalami mineralisasi dan mengandung mineral-mineral pirit, kalkopirit dan oksida besi, seperti tampak pada beberapa contoh batuan didaerah tsb. Secara umum anomali sisa magnet total memperlihatkan pola kelurusan/pengkutuban anomali (positif-negatif) yang berarah hampir baratlaut-tenggara, akan tetapi dibeberapa tempat pola kelurusan anomali juga memperlihatkan arah hampir timur-barat dan utara-selatan. Selain pengkutuban, anomali magnit juga memperlihatkan pola pembelokan anomali, kerapatan kontur yang tajam dan.kontras anomali negatif dan positi yang besar (>500 nT). Kondisi demikian mengindikasikan adanya struktur sesar/kontak litologi dari batuan yang berbeda di sekitar pola-pola anomali seperti telah disebutkan diatas, sehingga menyebabkan struktur di daerah penyelidikan cukup komplek.

Struktur sesar/kelurusan magnit yang teridentifikasi dari peta anomali sisa maupun penampang magnit total adalah sbb:

Sesar yang berarah baratlaut – tenggara teridentifikasi sebanyak 12 (duabelas) sesar. Sesar yang berarah timurlaut-baratdaya teridentifikasi sebanyak 3 (tiga) sesar, masing-masing tampak di utara baratlaut dan selatan tenggara daerah penyelidikan.

Sesar yang berarah hampir timur – barat teridentifikasi sebanyak 5 (lima) sesar, dua diantaranya berlokasi di utara mata air panas Cikawah, dan tiga lainnya di sebelah selatan mata air panas Cikawah,

Satu sesar lainnya berarah utara selatan, berlokasi di utara baratlaut.

Peta tahanan jenis semu untuk bentangan arus AB/2 1000 m (gambar 9) masih memiliki pola yang mirip dengan peta-peta tahanan jenis AB/2 750 m, AB/2 500 m, ataupun AB/2 250 m, memperlihatkan anomali tinggi sama menonjol di sekitar kedua mata air panas dengan pola yang

terdelineasi barat-timur dan cenderung menerus ke barat. Nilai tinggi ini memiliki rentang yang meninggi lagi, yaitu sekitar 50-180 Ohm-m. Anomali tinggi ini kontras dengan daerah sekitarnya yang rendah yang didominasi nilai < 30 Ohm-m. Nilai rendah ini kemungkinan juga berkaitan dengan batuan sedimen di bawah permukaan.

Lintasan D berarah baratdaya-timurlaut, memotong mata air panas Cikawah di D-3000. Secara umum, model tahanan jenis (Gambar 10) terbagi dalam dua blok model kontras: 1) dari D-4500 ke timur laut adalah lapisan tahanan jenis rendah 16-27 Ohm-m menerus ke bawah yang kemungkinan berkaitan dengan batuan lempung Tersier yang di permukaannya tertutup oleh lapisan vulkanik resistif 700-1000 Ohm-m tipis sekitar 3-10 m; 2) dari D-4000 ke baratdaya adalah blok komplek batuan beku resistif yang pada beberapa bagian dangkal kemungkinan telah mengalami alterasi hidrotermal dan dengan lapisan dasar tahanan jenisnya berupa lapisan konduktif 6-20 Ohm-m pada kedalaman sekitar 900 m kecuali di D-3000 di sekitar 300 m.

Di bawah D-2000, dari permukaan sampai sekitar kedalaman 900 m terdiri dari perlapisan tahanan jenis resistif antara 80-230 Ohm-m yang kemungkinan berkaitan dengan batuan beku. Model ini mirip dengan D-3950, namun perlapisan tahanan jenis resistif 140 Ohm-m ditemukan dari kedalaman sekitar 280 m sampai sekitar kedalaman 850 m. Dari kedalaman sekitar 10 meter sampai 280 m batuan resistif kemungkinan telah mengalami alterasi hidrotermal kaya lempung, sedang di atasnya berupa batuan vulkanik G. Endut resistif 400 – 2000 Ohm-m. Meskipun di atasnya tertutup oleh lava G. Endut kemungkinan di bawahnya adalah batuan intrusif perlu dipertimbangkan. Hal ini didukung bentuk morfologinya dan keberadaan singkapan batuan intrusif yang luas di selatannya. Di bawah D-3000 lapisan resistif tebalnya sekitar 200 m dari kedalaman sekitar 100 m sampai 300 m, sedangkan di bawahnya merupakan lapisan konduktif 20 Ohm-m sebagai lapisan dasar tahanan jenis. Lapisan dasar konduktif yang lebih dangkal daripada di bawah D-2000 dan D-3950 mengindikasikan adanya alterasi argilik batuan intrusif (?).

Pengukuran head-on dilakukan pada lintasan X sepanjang 2400 m, berarah hampir barat-timur memotong mata air panas Kawah atau titik D-3000. Pengukuran ini merupakan gabungan


(7)

pengukuran konfigurasi Schlumberger dan dipol-dipol tak simetris. Tujuan pengukuran ini adalah untuk mendeteksi keberadaan struktur-struktur tahanan jenis yang dapat digunakan untuk menginferensi struktur-struktur sesar geologi. Memperlihatkan paling tidak lima kelurusan yang diduga berkaitan dengan sesar geologis di sepanjang Lintasan X yang diplot pada penampang tahanan jenis semu lintasan tersebut. Kelurusan-kelurusan tersebut terdapat di X-600 yang cenderung tegak, di sekitar X-900 yang cenderung miring ke baratdaya, di X-1200 atau di sekitar mata air panas Kawah yang agak miring ke baratdaya, di antara X-1400 dan X-1500 yang juga cenderung miring ke baratdaya, dan di antara X-1700 dan X-1800 yang juga cenderung miring ke baratdaya. Kelurusan-kelurusan ini kemungkinan berkaitan dengan sesar-sesar geologi yang berarah baratdaya-timurlaut, yang salah satunya memotong mata air panas Kawah. Tidak seperti pada sistem panas bumi berlingkungan vulkanik yang telah dikenal, di daerah ini manifestasi panas bumi permukaan justru bertepatan dengan anomali tahanan jenis tinggi. Ini dikarenakan batuan dasar daerah survei adalah sedimen yang memiliki tahanan jenis listrik rendah atau konduktif. Penelaahan lebih lanjut pada data-data sounding di daerah manifestasi dan sekitarnya memperlihatkan keberadaan batuan beku yang dalam yang kemungkinan berkaitan dengan batuan intrusi (?). Jika kemungkinan ini benar, maka lapisan tahanan jenis rendah di bawah D-3000 pada kedalaman sekitar 500 m di bawah permukaan kemungkinan berkaitan dengan batuan istrusif yang teralterasi argilik (?). Lapisan rendah ini secara tajam mendalam baik ke arah baratdaya maupun ke timurlaut, sampai sekitar 1000 m di dibawah D-2000 dan D-4000.

4. Pembahasan

Sesar mendatar dan peremajaan normal, berarah timurlaut – barat daya (N 15-25º E) yang memotong formasi hingga ke batuan dasar

(basement) dan pada peremajaannya

mengakibatkan munculnya manifestai deretan mata air panas Cikawah dan struktur dinding kawah Gunung Endut.

Sesar mendatar berarah baratlaut – tenggara ( N 320-340° E) yang memotong batuan dan struktur

yang terbentuk sebelumnya. Struktur Ini diduga sebagai media yang memunculkan manifestasi mata air panas Handeleum.

Dari harga densitas batuan yang berbeda meskipun jenis batuannya sama seperti andesit tersebut diatas, maka dapat ditafsirkan bahwa batuan di daerah penyelidikan telah mengalami perubahan yang cukup kuat dari sifat asalnya. Selanjutnya pola anomali tinggi yang berada di bagian baratdaya (sekitar Desa Handeuleum) terdapat di sekitar gunung Angkaribung dan gunung Malik diperkirakan terisi oleh batuan Andesit yang termineralisasikan dan menyebar kearah bagian timurlaut yaitu sekitar Air panas Cikawah yang juga diisi oleh batuan andesit yang termineralisasikan dan diperkirakan merupakan sumber panas (heat sources) air panas Cikawah. Hal ini disebabkan oleh adanya tubuh intrusi batuan beku di sekitar daerah tersebut.

Manifestasi di Sungai Cisimeut (air panas Handeuleum) berdasarkan pengamatan anomali Bouguer ini diperkirakan berasal dari bagian baratdaya daerah penyelidikan, yaitu disekitar G. Angkaribung dan G. Malik yang juga diduduki oleh batuan andesit (termineralisasikan).

Sesar-sesar yang berarah baratlaut-tenggara tampak membentuk garis sejajar sehingga merupakan struktur graben, sedangkan kedua mata air panas (map). tersebut diatas berada/terperangkap dalam struktur tersebut dengan demikian sistim panas bumi pada kedua daerah tersebut diatas disebut sistim panas bumi tipe graben.

Dengan mempertimbangkan bahwa ketebalan lapisan resistif yang sekitar 900 m adalah terlalu tebal untuk dipertimbangkan sebagai batuan lava aliran produk G. Endut.

Berdasarkan hasil penyelidikan geologi, geokimia, graviti, magnet dan tahanan jenis dengan mempertimbangkan hasil head-on dan sebaran manifestasinya, diperoleh peta kompilasi (gambar 11), dari masing-masing metodenya, yaitu struktur yang mendukungt terbentuknya mata air panas Cikawah, anomali konsentrasi tinggi Hg, anomali konsentrasi tinggi CO2, anomali graviti, anomali

geomagnet, dan anomali resistiviti, diperoleh luas daerah anomali sekitar 2x1.5 km2, merupakan


(8)

daerah prospek yang diperkirakan berhubungan dengan sistem panas bumi di daerah penyelidikan G. Endut.

Dengan temperatur reservoir 180oC dari perhungan geotermometer air, luas daerah prospek 3 km2, ketebalan reservoir diasumsikan 2 km, temperatur cut off 120oC, menggunakan metoda volumetrik, maka potensi energi panas bumi di daerah G. Endut adalah 38 Mwe.

5. Simpulan

1). Stratigrafi daerah Gunung Endut terdiri dari 16 kelompok satuan, dengan urutan batuan tua satuan Anggota Sedimen Badui (Tmd) dan batuan satuan muda Aluvium (Qal).

2). Struktur Geologi yang mendukung pembentukan mata air panas Cikawah adalah sesar mendatar dan peremajaan normal, berarah timurlaut – barat daya ( N 15-25º E), dengan ubahan/alterasi terdiri dari silicified

brecciated andesite, lempung argilik (argilic

clay) yang kaya mineral opal (opaline silica), dan setempat ditemukan chlorite dominan. 3). Manifestasi panas bumi berupa air panas

Cikawah bertemperatur paling tinggi (88 oC), debit air panas 5 L/detik, pH netral, tipe klorida, pada partial equlibrium, dan di tengah-tengah keseimbangan Cl-Li-B. Sebagai indikasi bahwa air panas muncul berhubungan dengan aliran fluida panas dari bawah yang telah berinteraksi dengan batuan yang dilaluinya, dengan temperatur reservoir sekitar 180 oC, berdasarkan geotermometer Silika dan NaK.

Distribusi konsentrasi anomali tinggi pada tanah yang ditunjukkan oleh konsentrasi Hg dan CO2 diperkirakan berhubungan dengan

sistem panas bumi di daerah penyelidikan, dengan luas 3 km2.

4). Daerah yang dianggap potensial untuk sumber panas bumi terletak di bagian tengah terutama disekitar Airpanas Cikawah dan bagian baratdaya daerah penyelidikan yaitu disekitar air panas Handeuleum. Dari anomali bouguer dan anomali sisa G. Endut terlihat adanya anomali tinggi dibagian

tengah yang diperkirakan merupakan intrusi batuan beku dan juga sebagai sumber panas untuk daerah panas bumi G. Endut.

5). Zona anomali magnit tinggi (positif) yang berbentuk lensa disekitar air panas Cikawah disebabkan oleh adanya mineralisasi bijih seperti pirit, kalkopirit, oksida besi, yang terjadi di daerah manifestasi tersebut.

Mata air panas Handeulum berlokasi pada daerah anomaly magnit rendah (negative), hal tsb tsb mengindikasikan telah terjadi proses demagnetisasi (ubahan?) akibat proses panas dibawah permukaan (proses hidrotermal).

6). Tahanan jenis memperlihatkan bahwa daerah manifestasi panas bumi berada dalam anomali tahanan jenis semu tinggi.

Anomali tahanan jenis tinggi berkaitan dengan batuan beku sangat tebal yang diduga berupa batuan intrusi.

Batuan beku teralterasi argilik pada kedalaman paling tidak lima ratus meter di bawah permukaan.

Beberapa kelurusan struktur head-on di sekitar manifestasi berasosiasi dengan sesar-sesar geologi berarah baratdaya-timurlaut. 7). Temperatur reservoir di daerah penyelidikan

G. Endut diperkirakan 180oC, termasuk temperatur tipe sedang, dengan luas anomali dari hasil peta kompilasi diperoleh daerah prospek sekitar 3 km2, maka potensi energi panas bumi adalah 38 Mwe.

DAFTAR PUSTAKA

Aquila. L.G.,1977: Magnetic and Gravity surveys

Suriagao Geothermal Field, The Comvol letter, v.IV, No 5 & 6.

Banwell, C. J. and Macdonald,W.J.P, 1965.

Resistivity surveying in New Zealand thermal areas. Commonwealth Mining and Metallurgical Congress, Australia and New Zealand, New Zealand Section pp 1-7.

Bemmelen, van R.W., 1949. The Geology of

Indonesia. Vol. I A. General Geology Of

Indonesia And Adjacent Archipelagoes.

Government Printing Office. The Hague. Netherlands.


(9)

Burger.H.R.,1992: Exploration Geophysics of shallow Sub Surface, Prentice Hall.

Dobrin, M.B; 1976: Introduction to Geophysical

Prospecting. Mc. Grow Hill, p.357-475.

Cooper, G.R.J., 2002, GeoModel Methode,

School of Geosciences, The Witwatersrand Johanesburg, South Africa.

Fournier, R.O., 1981, Application of Water

Geochemistry Geothermal Exploration and Reservoir Engineering, “Geothermal System: Principles and case Histories”. John Willey &Sons, New York.

Giggenbach, W.F., and Goguel, 1988, Methods

for tthe collection and analysis of geothermal and volcanic water and gas samples, Petone New Zealand

Hochstein,MP;1982: Introduction to Geothermal

Prospecting, Geothermal Institute, University of Auckland, New Zealand.

Parasnis, D.S., 1979: Principles of Applied

Geophysics, Chapman and Hall,p. 59-96.

Prasetyo, 1979 ”Geologi daerah Cikadondong

dan sekitarnya, Kab. Lebak, Jawa Barat”.

Kooten , V., and Gerald, K., 1987, Geothermal

Exploration Using Surface Mercury Geochemistry, Journal of volcanology and Geothermal Research , 31, 269-280.

Lawless, J., 1995. Guidebook: An Introduction to

Geothermal System. Short course. Unocal Ltd. Jakarta.

Risk, 1986. Reconnaissance and follow-up

resistivity surveying of New Zealand geothermal fields. Proc. 8th New Zealand Geothermal Workshop 1986, pp 75-80.

Saefudin,I., 1987. ”Komplek Batuan Busur

Vulkanik Daerah Cihara,Kabupaten Lebak, Jawa Barat”

S.Tjokrosapoetro (1994) ‘’ Geologi Lembar

Ambon, Maluku, sekala 1 : 250.000’’

Telford, W.M. et al, 1982. Applied Geophysics.

Cambridge University Press. Cambridge.

Wohletz, K., and Heiken, G., 1992, Volcanology

and Geothermal Energy, The Regents of The University of California., Printed in The United States of America


(10)

Jakarta

Rangkasbitung

Daerah Survei Serang

50 km

Qle2 Qle3

Qbe

G. En dut

B

Qae Qle1 Tlpe

‹

C ikaw ah

‹ Tmd

Qa

H andeul eum

250 M Qbp l

A 1250 M

A B

A nggota S edi men B oj ongmani k Lava G. P il angranal B reks i Lava G. Ken deng

Intrusi A ndesi ti k

A nggota S edi men B adui B atua n vu lkani k Pra End ut D iorit Pra Endut

Mi

o

s

e

n

Gunung Endut

Gunung Pilar Gunung Pilangranal

B reks i Lava En dut

A li ran P irokl astik E ndut

K ETE R A NGA N

Lava E ndut 1 A luvi um Lava E ndut 3

Lava E ndut 2

Lava G. P il ar B reks i Lava G. Pi la r

S esar D ip erki ra kan B atua n U bahan

‹Mata ai r panas

LA MP IRA N D IP E RIK SA

D IS E TUJ UI/D ISA H KA N

P ETA TOPOGRA FI/LE MBA R

B AD A N GEOLOGI P US A T S U MB E R D AY A GE OLOGI

P 2K B ID A NG SA R AN A TE K NIK

K oord inator Ti m Ir. S ri Wid odo N IP 1 00009236 P 2K B ida ng S arana Tekni k

Ir. A nton S aboe N IP 1 00005392

A B

K ontu r Ke ti nggi an Interva l 50 m Gari s Pen ampa ng

D IGA MB A R D IS U SU N Grano diori t

S esar Tertimbun S esar

S ungai

Ti ti k K etin ggian

K amp ung Jal an

7 13

Endapan Permuk aan Batuan Intrusi

Batuan Sedimen PETA GEOLOGI DAERA H PAN AS BU MI G. ENDUT

PROVIN SI B ANTEN U

m e t e r 1 , 0 00 5 00

Produk LavaB reks i

Lava P irokl asti kA li ran

0

Sumber Erups i

Batuan Gunungapi Umur

K OR E LA SI S A TU AN P E TA

TE

R

S

IE

R

Holo-s en

KU

A

R

T

E

R

Pl

is

to

s

e

n

Pl

io

s

e

n

64900 0 mE

64600 0 mE 64700 0 mE 648000 mE 65000 0 mE 65100 0 mE 65200 0 mE

Gambar 1. Peta Lokasi Penyelidikan daerah Panas bumi G. Endut, Banten

‹

‹

‹

64300 0 mE 64400 0 mE 64500 0 mE 64100 0 mE

63900 0 mE 64000 0 mE 64200 0 mE

92700 00 mN

92660 00 mN 92670 00 mN 92680 00 mN 92690 00 mN 92710 00 mN 92720 00 mN 92730 00 mN 92740 00 mN

92650 00 mN

92610 00 mN 92620 00 mN 92630 00 mN 92640 00 mN

Td Tgr

Ta Tmb Tmd Qbe

Qbp Qae

Qal

Ta Tmb Tmd Tlr Tbr Tlpe Td Qlp Qle3 Qle2 Qle1

Tlr Tbr Tlpe

Qle3 Qbe Qle2 Qal

Qbp Qae Qle1 Qlp

Tgr

C ikan cra

G. Pi l angranal

Ci Kancra

B abakans ukaja yaD ES A MA JAS A R I B abakani mpres Maja

Ci M aja

C ibarani C ikeri s

Ci Mampelem

G. Ca nar G. Ca ngkuang

G. En dut

C

i M

a

u

r

D ES A C ITUJA H

D ES A S U KA MAJ U B abakanti par

Ci P adang

C i Jam

bu

P s. C ipi it Gunungha ur

S ibi li k S iang in

Ci Ma ur

C iparasi

C ikun ing

Ci P arasi

G. Sa yanti

Lebak sere h C itoko

P s. A nti man D ES A S IND A NGLA YA

Ci Bongkok

C i Si me ut

S irnagal ih G. Sa lote

Ci Ku m pay

B abakanc ikone ng

D ES A C IROMPA N G

G. Ke ndeng G. Ci aw ig ede C ibama Lebak

C ibama P asir Ci Barong K ump ay

C ipun glu

Ci C ik on eng

C i Punglu

C ibea s

Muhara B ongkok

G. Pi nang

C irompang P asirbul uh

G. Ro mpa ng

Ci Romp ang

C iban gkal a

G. Ge mbo ng

C i L

aki

G. Ge mbo ng P asirci kaw ah

Ci Minyak

C ikon eng K aramat P ondokrasa

H andam

C ibun ar

S elag unung S inda ngla yung S inda ngla ya

P asireurih

C ibec e N yomplon g K EC A MA TA N S OBA N G

G. Bo ngkok D ES A S OBA N G C ikawah

P s. H ari ang

D ES A S U KA JA Y A B abakand ahu

H egarman ah

C i Si m e ut

D ES A H A RIA NG S inda ngagung

G. Ro ngaconga C il ebang D ua C il ebang S atu G. Ma nik

B abakanc idi kit C idi ki t

H ari ang

B abakani npres

Ci Sanin gking

C il ebang Ti ga B abakans ukanagara

P s. B adag C ipatat

P s. S erdo ng G. An gkaribung

C idi ki t Gi rang Ci Mod ene

G. Ci di kit

Ci Dikit

D ES A C ILEB A NG

N yali ndun g D ua N yali ndun g S atuG. Ba reba ngun C ibao k

D ES A K A RA N GGOMB ON G

Ci Beo

K EC A MA TA N LE U WID A MAR D ES A K A NE K ES

G. Ge rsi k S ukamanah

Guhabanc et K aran gcombong

C i Ba

yant ung

P s. Lame

s. Meong C il ungl um Ci Lun

glum P s. P anii san P s. Tamia ng

C ikup a

K aran g

P s. B itung C ireundeu

C i Ka w ah

H anju ang

C ikad u

Ci Lulu

mpan g

P s. H aur C igac lung

B abakanc igacl ung

Ci gadung

C isee l

Ci S eel

C angkeuteuk K EC A MA TA N MU NC A NG

Ci Min yak

G. Pi l ar

H andeul eum H i li r

andeul eum i Sim eut G. Ma ngurang

Lebak saw ah

P asireurih P asirnang ka

C iomas

Ci

Simeut

Ci Bonene

P s. P anyaw euyan P anyaw euyan N ungkul an

‹

‹

‹

‹

P

H C


(11)

St e am hea t ed wa te r s M

a tu

re w

a te

rs P

h e

riph

e ra

l w a

te rs

Vo

lca

nic

w

ate

rs

40 20 40

60 60

80 80

Cl

HCO3

Immature waters Partial equilibrium Full equilibrium

K/100

ROCK

Na/1000

% Mg 20

20

40

40

60 60

wei

r box

80 80

T Kn T Km

Cl/100

B/4 Li

Li less

or C

l abs

orpt

ion

Rhy

olite

Basa lt

Low B/C

l steam

Ab

sorption

of

Gambar 3 Diagram Cl-SO -HCO4 3

Gambar 5 Diagram Cl-Li-B

Gambar 4 Diagram Na-K-Mg 20

So4 Mg

Gambar 6 Peta Distribusi Konsentrasi Hg tanah, Daerah Panas Bumi G. Endut

640000 642000 644000 646000 648000

9266000 9268000 9270000 9272000 9274000

25 0 2 5 0

5 00 2 5 0

5 0 0 50 0

G. Sayanti

G. Gembong G. Gembon g G. Pila r

Ps. Lame

Ps. Meo ng Ps. Bitung Ps. Haur

Ps. Paniisan

Ps. Panyaweuyan G. Mangu rang

Ps. Tamia ng

Baba ka ncikon eng Lebaksereh Cito ko Ciko neng

Kumpay Cikupa

Karamat Pondo krasa

Handam

Cireundeu

Pasircikawah Cibangkala Cilu nglum Karang Cikadu

Cigaclung

Han deuleum Hilir

Hand euleum Babakancigaclung

Ciseel Can gkeuteuk Pa sir nangka

Leb aksawa h

Panyaweuyan

Sukamanah Nu ngkulan

Pasireurih Ciomas

KECAMATAN MUNCANG

DESA KARANGGOMBO NG

DESA HARI ANG DESA SOBANG

Cipunglu

C ik aw ah Cib un ar Han jua ng

Sind angagung

Babakancidikit Cip atat

Cibaok Guhabancet

G. Angkar ibung

G. Manik Ps. Harian g

Hariang Karangcombong

7 02 6 38

72 6

8 20

7 36 53

4 5 4

56 5 4 38

3 23 4 01

4 28

55 7 39 42 7

38 1 3 27

6 15 6 50 55 8 5 52

50 5

6 86

52 2 5 67 47 6

46 4

4 51 3 83 4 51

39 7 33 0 3 53

3 88

45 1

52 9 46 6

55 3

54 7 4 62

5 17 54 0

5 99 4 77

4 74 41 3

5 20

39 5

3 19 5 13 3 62

46 5 44 7

5 18 3 97

5 63 51 6

50 6 36 9

5 06

4 32

31 7 5 21

36 4 31 9

4 46

3 87

41 9 3 39 5 77

38 4

44 9

40 1

28 5

37 3 3 33 45 7 50 2

5 4 7 38 5

58 5

6 18 60 9

5 54 59 8 47 3

60 3

5 18 4 63 4 61 4 60 3 32 50 3 34 6

61 3 7 36

55 3 6 04

3 55 5 05

4 89 5 60

5 79 58 7 59 5

50 2 55 6

39 9 47 0 5 52

5 02

56 4

6 2

64 4

89 9 83 5 61 5 5 97

A0 A 5 00

A 1 00 0 A 1 5 00

A 20 00 A 2 50 0

A 30 0 0 A 3 50 0

A 4 0 00 A 4 5 00

B5 00 B1 00 0

B 1 5 00 B 2 0 00

B 25 0 0 B 30 0 0

B 3 5 00 B 40 0 0

B 45 0 0 B 5 0 00

B 55 0 0 B 60 0 0

B 6 5 00

C0 C5 00

C1 0 00 C 15 0 0

C2 0 00 C 25 0 0

C3 0 00 C3 50 0

C 40 0 0 C4 50 0

C5 0 00 C 55 0 0

C6 00 0 C6 5 00

D5 00 D1 0 00

D 1 50 0 D2 0 00

D 25 0 0 D 2 75 0

D3 00 0 D3 2 50

D3 5 00 D 4 00 0

D 45 0 0 D5 00 0

D 55 0 0 D6 00 0

D 65 0 0

E0 E5 00

E1 00 0 E1 50 0

E 20 00 E 25 0 0

E3 00 0 E35 0 0

E4 0 00 E4 5 00

E50 0 0 E5 50 0

E60 0 0 E6 50 0

F0 F50 0

F1 00 0 F1 5 00

F2 0 00 F2 5 00

F3 00 0 F3 2 50

F35 0 0 F4 00 0

F4 50 0 F50 0 0

F5 50 0 F6 00 0

G 0 G 5 00

G 1 00 0 G1 5 00

G 2 00 0 G2 5 00

G 3 00 0 G3 5 00

G 40 0 0 G4 5 00

G 50 0 0 G 5 50 0

G 60 00

TAC CD 1

C D2

DE 1 D E2

R1 4 R1 6 R K1

A B1 TH A FR H FR3 FR5

FR6 FRK

FR 1 0 FR 11

FR1 2

Y 2 Y4 Y6

Mata air panas KETERANGAN:

Kontur topo selang 25 mt

Pemukiman

Jalan Raya Sungai

F3500Titik Pengamatan

Mata air dingin > 150 ppb 75 - 150 ppb

<75


(1)

Burger.H.R.,1992

: Exploration Geophysics of

shallow Sub Surface, Prentice Hall.

Dobrin, M.B; 1976

: Introduction to Geophysical

Prospecting. Mc. Grow Hill, p.357-475.

Cooper, G.R.J., 2002

, GeoModel Methode,

School of Geosciences, The Witwatersrand

Johanesburg, South Africa.

Fournier, R.O., 1981

, Application of Water

Geochemistry Geothermal Exploration and

Reservoir Engineering, “Geothermal System:

Principles and case Histories”. John Willey

&Sons, New York.

Giggenbach, W.F., and Goguel, 1988

, Methods

for tthe collection and analysis of geothermal and

volcanic water and gas samples, Petone New

Zealand

Hochstein,MP;1982

: Introduction to Geothermal

Prospecting, Geothermal Institute, University of

Auckland, New Zealand.

Parasnis, D.S., 1979

: Principles of Applied

Geophysics, Chapman and Hall,p. 59-96.

Prasetyo, 1979

”Geologi daerah Cikadondong

dan sekitarnya, Kab. Lebak, Jawa Barat”.

Kooten , V., and Gerald, K., 1987

, Geothermal

Exploration Using Surface Mercury

Geochemistry, Journal of volcanology and

Geothermal Research , 31, 269-280.

Lawless, J., 1995

. Guidebook: An Introduction to

Geothermal System. Short course. Unocal Ltd.

Jakarta.

Risk, 1986

. Reconnaissance and follow-up

resistivity surveying of New Zealand geothermal

fields. Proc. 8

th

New Zealand Geothermal

Workshop 1986, pp 75-80.

Saefudin,I., 1987

. ”Komplek Batuan Busur

Vulkanik Daerah Cihara,Kabupaten Lebak, Jawa

Barat”

S.Tjokrosapoetro (1994)

‘’ Geologi Lembar

Ambon, Maluku, sekala 1 : 250.000’’

Telford, W.M. et al, 1982

. Applied Geophysics.

Cambridge University Press. Cambridge.

Wohletz, K., and Heiken, G., 1992

, Volcanology

and Geothermal Energy, The Regents of The

University of California., Printed in The United

States of America


(2)

Jakarta

Rangkasbitung

Daerah Survei

Serang

50 km

Qle3

G. En dut

B

A

1250 M

A

B

A nggota S edi men B oj ongmani k Lava G. P il angranal B reks i Lava G. Ken deng

Intrusi A ndesi ti k

A nggota S edi men B adui B atua n vu lkani k Pra End ut D iorit

Pra Endut

Mi

o

s

e

n

Gunung

Endut

Gunung

Pilar

Gunung

Pilangranal

B reks i Lava En dut

A li ran P irokl astik E ndut

K ETE R A NGA N

Lava E ndut 1 A luvi um Lava E ndut 3

Lava E ndut 2

Lava G. P il ar B reks i Lava G. Pi la r

S esar D ip erki ra kan B atua n U bahan

‹

Mata ai r panas

D IP E RIK SA

B AD A N GEOLOGI P US A T S U MB E R D AY A GE OLOGI

P 2K B ID A NG SA R AN A TE K NIK

K oord inator Ti m Ir. S ri Wid odo

A

B

K ontu r Ke ti nggi an Interva l 50 m Gari s Pen ampa ng

D IGA MB A R D IS U SU N Grano diori t

S esar Tertimbun S esar

S ungai Ti ti k K etin ggian K amp ung Jal an

7 13

Endapan

Permuk aan

Batuan

Intrusi

Batuan

Sedimen

PETA GEOLOGI

DAERA H PAN AS BU MI G. ENDUT

PROVIN SI B ANTEN

U

m e t e r 1 , 0 00 5 00

Produk

LavaB reks i

Lava P irokl asti kA li ran 0

Sumber

Erups i

Batuan Gunungapi

Umur

K OR E LA SI S A TU AN P E TA

TE

R

S

IE

R

Holo-s en

KU

A

R

T

E

R

Pl

is

to

s

e

n

Pl

io

s

e

n

64900 0 mE

64600 0 mE 64700 0 mE 648000 mE 65000 0 mE 65100 0 mE 65200 0 mE

Gambar 1.

Peta Lokasi Penyelidikan daerah Panas bumi G. Endut, Banten

‹

‹

‹

64300 0 mE 64400 0 mE 64500 0 mE 64100 0 mE

63900 0 mE 64000 0 mE 64200 0 mE

92700 00 mN

92660 00 mN 92670 00 mN 92680 00 mN 92690 00 mN 92710 00 mN 92720 00 mN 92730 00 mN 92740 00 mN

92650 00 mN

92610 00 mN 92620 00 mN 92630 00 mN 92640 00 mN

Td

Tgr

Ta

Tmb

Tmd

Qbe

Qbp

Qae

Qal

Ta

Tmb

Tmd

Tlr

Tbr

Tlpe

Td

Qlp

Qle3

Qle2

Qle1

Tlr

Tbr

Tlpe

Qle3

Qbe

Qle2

Qal

Qbp

Qae

Qle1

Qlp

Tgr

C ikan cra

G. Pi l angranal

Ci Kancra

B abakans ukaja yaD ES A MA JAS A R I

B abakani mpres Maja

Ci M aja

C ibarani C ikeri s

Ci Mampelem

G. Ca nar G. Ca ngkuang

G. En dut

C

i M

a

u

r

D ES A C ITUJA H

D ES A S U KA MAJ U B abakanti par

Ci P adang

C i Jam

bu

P s. C ipi it Gunungha ur

S ibi li k S iang in

Ci Ma ur

C iparasi

C ikun ing

Ci P arasi

G. Sa yanti

Lebak sere h C itoko

P s. A nti man D ES A S IND A NGLA YA

Ci Bongkok

C i Si me ut

S irnagal ih G. Sa lote

Ci Ku m pay

B abakanc ikone ng

D ES A C IROMPA N G

G. Ke ndeng G. Ci aw ig ede C ibama Lebak

C ibama P asir

Ci Barong

K ump ay C ipun glu

Ci C ik on eng

C i Punglu

C ibea s

Muhara B ongkok

G. Pi nang

C irompang P asirbul uh

G. Ro mpa ng

Ci Romp ang

C iban gkal a

G. Ge mbo ng

C i L

aki

G. Ge mbo ng P asirci kaw ah

Ci Minyak C ikon eng K aramat P ondokrasa

H andam

C ibun ar

S elag unung S inda ngla yung S inda ngla ya

P asireurih

C ibec e N yomplon g

K EC A MA TA N S OBA N G

G. Bo ngkok D ES A S OBA N G

C ikawah

P s. H ari ang

D ES A S U KA JA Y A B abakand ahu

H egarman ah

C i Si m e ut

D ES A H A RIA NG S inda ngagung

G. Ro ngaconga C il ebang D ua C il ebang S atu G. Ma nik

B abakanc idi kit C idi ki t

H ari ang

B abakani npres

Ci Sanin gking

C il ebang Ti ga

B abakans ukanagara

P s. B adag C ipatat

P s. S erdo ng G. An gkaribung

C idi ki t Gi rang Ci Mod ene

G. Ci di kit

Ci Dikit

D ES A C ILEB A NG

N yali ndun g D ua N yali ndun g S atuG. Ba reba ngun C ibao k

D ES A K A RA N GGOMB ON G

Ci Beo

K EC A MA TA N LE U WID A MAR

D ES A K A NE K ES

G. Ge rsi k S ukamanah

Guhabanc et

K aran gcombong

C i Ba

yant ung

P s. Lame

s. Meong C il ungl um Ci Lun

glum P s. P anii san P s. Tamia ng

C ikup a

K aran g

P s. B itung C ireundeu

C i Ka w ah

H anju ang

C ikad u

Ci Lulu mpan g

P s. H aur C igac lung

B abakanc igacl ung

Ci gadung C isee l

Ci S eel

C angkeuteuk

K EC A MA TA N MU NC A NG

Ci Min yak

G. Pi l ar

H andeul eum H i li r

andeul eum i Sim eut G. Ma ngurang

Lebak saw ah

P asireurih P asirnang ka

C iomas

Ci Simeut

Ci Bonene

P s. P anyaw euyan P anyaw euyan N ungkul an

‹

‹

‹

‹

P

H C


(3)

St e am hea t ed wa te r s

M

a

tu

re

w

a

te

rs

P

h

e

ri

p

h

e

ra

l

w

a

te

rs

V

o

lc

a

n

ic

w

a

te

rs

40

20

40

60

60

80

80

Cl

HCO

3

Immature waters

Partial equilibrium

Full equilibrium

K/100

ROCK

Na/1000

% Mg

20

20

40

40

60

60

w

ei

r b

ox

80

80

T Kn

T Km

Cl/100

B/4

Li

Li

le

ss

o

r C

l a

bs

or

pt

io

n

R

hy

ol

ite

Ba

sa

lt

Low

B/C

l ste

am

Ab

sorp

tion

of

Gambar 3 Diagram Cl-SO -HCO

4

3

Gambar 5 Diagram Cl-Li-B

Gambar 4 Diagram Na-K-Mg

20

So

4

Mg

Gambar 6

Peta Distribusi Konsentrasi Hg tanah, Daerah Panas Bumi G. Endut

640000

642000

644000

646000

648000

9266000

9268000

9270000

9272000

9274000

25 0 2 5 0

5 00 2 5 0

5 0 0 50 0

G. Sayanti

G. Gembong

G. Gembon g

G. Pila r

Ps. Lame

Ps. Meo ng

Ps. Bitung

Ps. Haur

Ps. Paniisan

Ps. Panyaweuyan

G. Mangu rang

Ps. Tamia ng

Baba ka ncikon eng

Lebaksereh

Cito ko

Ciko neng

Kumpay

Cikupa

Karamat

Pondo krasa

Handam

Cireundeu

Pasircikawah

Cibangkala

Cilu nglum

Karang

Cikadu

Cigaclung

Han deuleum Hilir

Hand euleum

Babakancigaclung

Ciseel

Can gkeuteuk

Pa sir nangka

Leb aksawa h

Panyaweuyan

Sukamanah

Nu ngkulan

Pasireurih

Ciomas

KECAMATAN MUNCANG

DESA KARANGGOMBO NG

DESA HARI ANG

DESA SOBANG

Cipunglu

C ik aw ah

Cib un ar

Han jua ng

Sind angagung

Babakancidikit

Cip atat

Cibaok

Guhabancet

G. Angkar ibung

G. Manik

Ps. Harian g

Hariang

Karangcombong

7 02 6 38

72 6

8 20

7 36 53

4 5 4

56 5 4 38

3 23 4 01

4 28

55 7 39 42 7

38 1 3 27

6 15 6 50 55 8 5 52

50 5

6 86

52 2 5 67 47 6

46 4

4 51 3 83 4 51

39 7 33 0 3 53

3 88

45 1

52 9 46 6

55 3 54 7 4 62

5 17 54 0

5 99 4 77

4 74 41 3

5 20

39 5

3 19 5 13 3 62

46 5 44 7

5 18 3 97

5 63 51 6

50 6 36 9

5 06

4 32

31 7 5 21

36 4 31 9 4 46

3 87

41 9 3 39 5 77

38 4

44 9

40 1

28 5

37 3 3 33 45 7 50 2

5 4 7 38 5

58 5

6 18 60 9

5 54 59 8 47 3

60 3

5 18 4 63 4 61 4 60 3 32 50 3 34 6

61 3 7 36

55 3 6 04

3 55 5 05

4 89 5 60

5 79 58 7 59 5

50 2 55 6

39 9 47 0 5 52

5 02

56 4

6 2

64 4

89 9 83 5 61 5 5 97

A0

A 5 00

A 1 00 0

A 1 5 00

A 20 00

A 2 50 0

A 30 0 0

A 3 50 0

A 4 0 00

A 4 5 00

B5 00

B1 00 0

B 1 5 00

B 2 0 00

B 25 0 0

B 30 0 0

B 3 5 00

B 40 0 0

B 45 0 0

B 5 0 00

B 55 0 0

B 60 0 0

B 6 5 00

C0

C5 00

C1 0 00

C 15 0 0

C2 0 00

C 25 0 0

C3 0 00

C3 50 0

C 40 0 0

C4 50 0

C5 0 00

C 55 0 0

C6 00 0

C6 5 00

D5 00

D1 0 00

D 1 50 0

D2 0 00

D 25 0 0

D 2 75 0

D3 00 0

D3 2 50

D3 5 00

D 4 00 0

D 45 0 0

D5 00 0

D 55 0 0

D6 00 0

D 65 0 0

E0

E5 00

E1 00 0

E1 50 0

E 20 00

E 25 0 0

E3 00 0

E35 0 0

E4 0 00

E4 5 00

E50 0 0

E5 50 0

E60 0 0

E6 50 0

F0

F50 0

F1 00 0

F1 5 00

F2 0 00

F2 5 00

F3 00 0

F3 2 50

F35 0 0

F4 00 0

F4 50 0

F50 0 0

F5 50 0

F6 00 0

G 0

G 5 00

G 1 00 0

G1 5 00

G 2 00 0

G2 5 00

G 3 00 0

G3 5 00

G 40 0 0

G4 5 00

G 50 0 0

G 5 50 0

G 60 00

TAC

CD 1

C D2

DE 1

D E2

R1 4

R1 6

R K1

A B1

TH A

FR H

FR3

FR5

FR6

FRK

FR 1 0

FR 11

FR1 2

Y 2

Y4

Y6

Mata air panas

KETERANGAN:

Kontur topo selang 25 mt

Pemukiman

Jalan Raya

Sungai

F3500

Titik Pengamatan

Mata air dingin

> 150 ppb

75 - 150 ppb

<75


(4)

1000 500 750 250 250 250 500 750 1000 250 250 1000 500 500 750 1000 750 750 500 250 500 500 500 500 750 500 500

640000

642000

644000

646000

648000

650000

652000

9262000

9264000

9266000

9268000

9270000

9272000

9274000

G. Canar G. Cangkuang G. Sayanti G. Gembong Ps. Cipiit G. Gembong G. Pilar Ps. Lame Ps. Meong Ps. Bitung Ps. Haur Ps. Paniisan Ps. Panyaweuyan G. Mangurang Ps. Tamiang Cibarani Babakancikoneng Lebaksereh Citoko Gununghaur Sibilik Cikeris Cikoneng Kumpay Cikupa Karamat Pondokrasa Handam Cireundeu Pasircikawah Cibangkala Cilunglum Karang Cikadu Cigaclung Handeuleum Hilir Handeuleum Babakancigaclung Ciseel Cangkeuteuk Pasirnangka Lebaksawah Panyaweuyan Sukamanah Nungkulan Pasireurih Ciomas KECAMATAN SOBANG KECAMATAN LEUWIDAMAR KECAMATAN MUNCANG DESA MAJASARI DESA CITUJAH DESA SUKAMAJU DESA CIROMPANG DESA SINDANGLAYA DESA KARANGGOMBONG DESA SUKAJAYA DESA CILEBANG DESA HARIANG DESA SOBANG DESA KANEKES Siangin Cipunglu Cikawah Cibunar Hanjuang Babakansukajaya Babakanimpres Babakantipar Cikancra Pasirbuluh Muhara Cibama Lebak Cibama Pasir Sirnagalih Cibeas Bongkok Selagunung Babakandahu Hegarmanah Cibece Nyomplong Sindanglayung Sindanglaya Cilebang Dua Sindangagung Babakancidikit Nyalindung Dua Cidikit Babakaninpres Cipatat Cilebang Tiga Babakansukanagara Nyalindung Satu Cibaok Guhabancet G. Pilangranal Ps. Antiman G. Salote G. Kendeng G. Ciawigede G. Rompang G. Pinang G. Bongkok Ps. Serdong G. Cidikit G. Angkaribung G. Manik Ps. Hariang G. Gersik G. Rongaconga G. Barebangun Ps. Badag Maja Ciparasi Cikuning Cirompang Pasireurih Cilebang Satu Cidikit Girang Hariang Karangcombong G. Endut C i Mau r Ci Mampelem

C i J am bu Ci Maur

Ci Maja Ci P

arasi C i Padang

Ci Kancra

C i Barong Ci B

ongkok

Ci Simeut Ci Lunglum

Ci Minyak Ci C

ikoneng

C i L aki

Ci Kumpay C i P

un

glu C

i Minyak

Ci Modene

Ci Rompang Ci Sanin

gking

Ci Dikit Ci Beo

Ci Simeut Ci Lulumpang

C i Kaw ah Ci Seel Ci g adung

Ci Bonene C i B a yan tung

Ci Simeut Ci S imeut 334 621 470 386 534 965 857 774 713 766 881 820 1282 1296 1224 1177 1016 1132 535 423 440 559 549 660 756 859 702 638 995 860 726 820 903 1027 1008 736 536 454 565 438 323 401 428 557 392 427 381 327 615 644 650 558 552 505 686 522 567 476 464 451 383 451 397 330 353 388 451 529 466 553 547 462 517 540 599 477 474 413 520 395 319 513 362 465 447 518 397 563 516 506 369 506 432 317 521 364 319 446 387 419 339 577 384 449 401 285 373 333 457 502 547 385 585 618 609 554 598 473 603 518 463 461 460 332 503 346 1017 1024 994 1129 962 1084 1029 633 660 949 714 989 954 840 718 597 762 470 576 448 467 576 506 542 802 485 871 1137 717 903 603 804 805 572 834 907 887 509 899 684 613 835 736 553 548 618 609 802 534 602 805 615 930 604 597 484 680 495 501 540 754 691 852 899 922 993 839 756 524 516 846 355 505 674 937 489 890 887 883 898 478 560 579 587 595 502 502 389 599 527 794 557 549 812 489 501 612 919 882 778 896 866 828 717 528 556

399 470 552 502 564 539 665 636 664 BS E2500 E2250 E2000 E1750 E1500 E1250 E1000 E750 E500 E250 E0 BS BS E2750 E3000 E3250 E3500 E3750 E4000 E4250 E4500 E4750 E5000 E5250 E5500 E5750 E6000 E6250 E6500 BS BS D2400 D2250 D2000 D1750 D1500 D1250 D1000 D750 D500 D2500 D2750 D3000 D3250 D3500 D3750 D4000 D4250 D4500 D4750 D4950 D5250 D5450 D5750 D6050 D6250 D6500 BS BS F3500 F3250 F3000 F2750 F2500 F2250 F2000 F1750 F1500 F1250 F1000 F750 F500 F250 F0 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 BS BS F3750 F4000 F4250 F4500 F4750 F5000 F5250 F5500 F5750 F6000 BS BS C0 C250 C500 C750 C1000 C1250 C1500 C1750 C2000 C2250 C2500 C2750 C3000 BS BS C6500 C6200 C6000 C5750 C5500 C5250 C5000 C4750 C4500 C4250 C4000 C3700 C3500 C3250 BS BS G3500 G3250 G3000 G2750 G2500 G2250 G2000 G1750 G1500 G1250 G1000 G750 G500 G250 G0 BS BS G3750 G4000 G4250 G4500 G4750 G5000 G5250 G5500 G5750 G6000 R16 R15 R14 R25 R24 R21 R20 R19 R18 R17 BS BS B6500 B6250 B6000 B5750 B5500 B5250 B5000 B4650 B4500 B4250 B4000 B3750 B3500 B3250 B3000 B2750 B2500 B2200 B2000 B1750 B1500 B1200 B1050 B800 B500 BS BS Y8 Y7 Y6 Y5 Y4 Y3 Y2 Y1A4500 A4750 A5000 A4200 A4000 A3750 A3500 A3250 A3000 A2750 A2500 A2250 A2000 A1750 A1500 A1250 A1000 A750 A500 BS BS FR14 FR13 FR12 FR11 FR10 FR9 FR8 FR7 FR6 FR5 FR4 FR3 FR2 FR1 FR17 FR16 BS BS RS1 RS2 RS3 RS4 RS5 RS6 RS7 RS8 RS9 RS10 RS11 RS12 RS13 RS14 RS15 RS16 RS17 RS18 RS19 RS20 RS21 RS22 RS23 R12R11 R1 BS

PETA ANOMALI BOUGUER

DAERAH PANAS BUMI GUNUNG ENDUT

KECAMATAN SOBANG, KABUPATEN LEBAK

PROVINSI BANTEN

DATUM HORIZONTAL WGS 84

PROYEKSI PETA UTM ZONA 48. S

KETERANGAN:

Kontur topo selang 25 mt

Daerah Perkampungan

Jalan Raya

Sungai dan anak sungai

Mata air panas

0

2000

4000 Meter

Sesar

A

B

Garis Penampang

78 82 86 90 94 98 102 106 110 114 118 122 126 130

Gambar 7

Peta Anomali Bouguer Daerah Panas Bumi G. Endut

640000

642000

644000

646000

648000

650000

652000

9262000

9264000

9266000

9268000

9270000

9272000

9274000

1000 500 750 250 250 250 500 750 1000 250 250 10 00 500 500 750 1000 750 750 500 250 500 500 500 500 750 500 500 G. Canar G. Cangkuang G. Sayanti G. Gembong Ps. Cipiit G. Gembong G. Pilar Ps. Lame Ps. Meong Ps. Bitung Ps. Haur Ps. Paniisan Ps. Panyaweuyan G. Mangurang Ps. Tamiang Cibarani BabakancikonengLebaksereh Citoko Gununghaur Sibilik Cikeris Cikoneng Kumpay Cikupa Karamat Pondokrasa Handam Cireundeu Pasircikawah Cibangkala Cilunglum Karang Cikadu Cigaclung Handeuleum Hilir Handeuleum Babakancigaclung Ciseel Cangkeuteuk Pasirnangka Lebaksawah Panyaweuyan Sukamanah Nungkulan Pasireurih Ciomas KECAMATAN SOBANG KECAMATAN LEUWIDAMAR KECAMATAN MUNCANG DESA MAJASARI DESA CITUJAH DESA SUKAMAJU DESA CIROMPANG DESA SINDANGLAYA DESA KARANGGOMBONG DESA SUKAJAYA DESA CILEBANG DESA HARIANG DESA SOBANG DESA KANEKES Siangin Cipunglu Cikawah Cibunar Hanjuang Babakansukajaya Babakanimpres Babakantipar Cikancra Pasirbuluh Muhara Cibama Lebak Cibama Pasir Sirnagalih Cibeas Bongkok Selagunung Babakandahu Hegarmanah Cibece Nyomplong Sindanglayung Sindanglaya Cilebang Dua Sindangagung Babakancidikit Nyalindung Dua Cidikit Babakaninpres Cipatat Cilebang Tiga Babakansukanagara Nyalindung Satu Cibaok Guhabancet G. Pilangranal Ps. Antiman G. Salote G. Kendeng G. Ciawigede G. Rompang G. Pinang G. Bongkok Ps. Serdong G. Cidikit G. Angkaribung G. Manik Ps. Hariang G. Gersik G. Rongaconga G. Barebangun Ps. Badag Maja Ciparasi Cikuning Cirompang Pasireurih Cilebang Satu Cidikit Girang Hariang Karangcombong G. Endut C i M a ur Ci M ampelem Ci Jam

bu Ci Maur

Ci M aja Ci P arasi Ci P adang

Ci Kan

cra Ci Barong

Ci B ongkok

Ci Simeut Ci Lunglum

Ci Minyak Ci Cikoneng

Ci L aki Ci K umpay Ci Pun glu C i Min yak Ci Modene

Ci Rom pang

C i Sanin

gkin g

Ci Dikit Ci Beo

Ci Simeut

Ci Lulum

pang

Ci K aw ah Ci Se el Ci g adung Ci Bone ne Ci B

ayan tun g Ci Simeut Ci S imeut 334 621 470 386 534 965 857 774 713 766 881 820 1282 1296 1224 1177 1016 1132 535 423 440 559 549 660 756 859 702 638 995 860 726 820 903 1027 1008 736 536 454 565 438 323 401 428 557 392 427 381 327 615 644 650 558 552 505 686 522 567 476 464 451 383 451 397 330 353 388 451 529 466 553 547 462 517 540 599 477 474 413 520 395 319 513 362 465 447 518 397 563 516 506 369 506 432 317 521 364 319 446 387 419 339 577 384 449 401 285 373 333 457 502 547 385 585 618 609 554 598 473 603 518 463461 460 332 503 346 1017 1024 994 1129 962 1084 1029 633 660 949 714 989 954 840 718 597 762 470 576 448 467 576 506 542 802 485 871 1137 717 903 603 804 805 572 834 907 887 509 899 684 613 835 736 553 548 618 609 802 534 602 805 615 930 604 597 484 680 495 501 540 754 691 852 899 922 993 839 756 524 516 846 355 505 674 937 489 890 887 883 898 478 560 579 587 595 502 502 389 599 527 794 557 549 812 489 501 612 919 882 778 896 866 828 717 528 556

399 470 552 502 564 539 665 636 664 A0 A250 A500 A750 A1000 A1250 A1500 A1750 A2000 A2250 A2500 A2750 A3000 A3250 A3500 A3750 A4000 A4250 A4500 A4750 A5000 B500 B750 B1000 B1250 B1500 B1750 B2000 B2250 B2500 B2750 B3000 B3250 B3500 B3750 B4000 B4250 B4500 B4750 B5000 B5250 B5500 B5750 B6000 B6250 B6500 C0 C250 C500 C750 C1000 C1250 C1500 C1750 C2000 C2250 C2500 C2750 C3000 C3250 C3500 C3750 C4000 C4250 C4500 C4750 C5000 C5250 C5500 C5750 C6000 C6250 C6500 D500 D750 D1000 D1250 D1500 D1750 D2000 D2250 D2500 D2750 D3000 D3250 D3500 D3750 D4000 D4250 D4500 D4750 D5000 D5250 D5500 D5750 D6000 D6250 D6500 E0 E250 E500 E750 E1000 E1250 E1500 E1750 E2000 E2250 E2500 E2750 E3000 E3250 E3500 E3750 E4000 E4250 E4500 E4750 E5000 E5250 E5500 E5750 E6000 E6250 E6500 F0 F250 F500 F750 F1000 F1250 F1500 F1750 F2000 F2250 F2500 F2750 F3000 F3250 F3500 F3750 F4000 F4250 F4500 F4750 F5000 F5250 F5500 F5750 F6000 G 0 G 250 G 500 G 750 G 1000 G 1250 G 1500 G 1750 G 2000 G 2250 G 2500 G 2750 G3000 G3250 G3500 G3750 G4000 G4250 G4500 G4750 G5000 G5250 G5500 G5750 G6000 BS R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10

R 11 R 12 R 13 R14R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22R23 R25 R26 RS1 RS2 RS3 RS4 RS5 RS6 RS7 RS8 RS9 RS10 RS11 RS12 RS13 RS14 RS15 RS16 RS17 RS18 RS19 RS20 RS21 RS22 RS23 Y1 Y2 Y2 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 FR1 FR 2 FR 3 FR 4 FR 5 FR 6 FR 7 FR 8 FR 9 FR 10 FR 11 FR 12 FR 13 FR 14 FR 15 FR 16 FR 17 FR 18

Anomali magnit negatif rendah ( 0 s/d - 300 nT)

Anomali magnit positif sedang (0 s/d 300 nT)

Anomali magnit positif tinggi ( > 300 nT)

Kontur interval magnit 50 nT

Jalan Raya

Anak sungai

Sungai

A 2250

Titik Pengamatan

Sesar diperkirakan

Air Panas

Keterangan

PETA ANOMALI SISA MAGNET TOTAL

DAERAH PANAS BUMI G.ENDUT, KEC.MUNCANG

KABUPATEN LEBAK - PROPINSI BANTEN

Anomali magnit negatif sangat rendah ( < - 300 nT)

0

1000

2000

3000

4000


(5)

640000

642000

644000

646000

648000

650000

652000

Timur (meter) UTM_WGS84

9262000

9264000

9266000

9268000

9270000

9272000

9274000

S

elatan

(m

et

er)

UTM

_WGS8

4

1000

5

00

750

250

250 250

500

750

1000 250

250

1000

500

500

750 1000

750

750 500

250

500

500

500

500 750 500

500

G. Canar G. Cangkuang G. Sayanti

G. Gembong

Ps. Cipiit

G. Gembong G. Pilar

Ps. Lame

Ps. Meong Ps. Bitung Ps. Haur

Ps. Paniisan

Ps. Panyaweuyan G. Mangurang

Ps. Tamiang

Cibarani

Babakancikoneng Lebaksereh

Citoko Gununghaur

Sibilik Cikeris

Cikoneng

Kumpay Cikupa

Karamat Pondokrasa

Handam

Cireundeu

Pasircikawah Cibangkala Cilunglum Karang Cikadu

Cigaclung

Handeuleum Hilir

Handeuleum Babakancigaclung

Ciseel Cangkeuteuk Pasirnangka

Lebaksawah

Panyaweuyan

Sukamanah Nungkulan Pasireurih Ciomas

KECAMATAN SOBANG KECAMATAN LEUWIDAMAR

KECAMATAN MUNCANG

DESA MAJASARI DESA CITUJAH

DESA SUKAMAJU

DESA CIROMPANG DESA SINDANGLAYA DESA KARANGGOMBONG

DESA SUKAJAYA DESA CILEBANG

DESA HARIANG DESA SOBANG

DESA KANEKES

Siangin Cipunglu

Cikawah

Cibunar Hanjuang

Babakansukajaya Babakanimpres

Babakantipar

Cikancra

Pasirbuluh Muhara

Cibama Lebak

Cibama Pasir Sirnagalih Cibeas

Bongkok

Selagunung Babakandahu

Hegarmanah

Cibece Nyomplong

Sindanglayung Sindanglaya

Cilebang Dua Sindangagung

Babakancidikit

Nyalindung Dua Cidikit

Babakaninpres Cipatat

Cilebang Tiga Babakansukanagara Nyalindung Satu Cibaok Guhabancet

G. Pilangranal Ps. Antiman

G. Salote

G. Kendeng G. Ciawigede G. Rompang

G. Pinang G. Bongkok

Ps. Serdong

G. Cidikit G. Angkaribung

G. Manik Ps. Hariang

G. Gersik

G. Rongaconga G. Barebangun

Ps. Badag

Maja

Ciparasi

Cikuning

Cirompang Pasireurih Cilebang Satu Cidikit Girang

Hariang Karangcombong

G. Endut

C

i M

a

ur

Ci Mam

pelem Ci Jam

bu Ci Maur

Ci Maja Ci P

arasi Ci Padang

Ci Kancra

Ci Baro ng Ci Bongkok

Ci Simeut Ci Lun

glum

Ci Minyak Ci C

ikon eng

Ci L a ki

Ci K umpay

C

i P un

glu

Ci Min

yak

Ci Modene

C i Rompang

Ci Sanin gking

Ci Dikit Ci Beo

Ci Simeut Ci Lulu

mpang

C i K aw ah Ci Se

el

Ci gadung

Ci B onene Ci B

ayan tun g

Ci Simeut Ci S

imeut

334

621 470 386

534

965 857 774 713 766

881 820

1282 1296

1224

1177 1016 1132

535 423

440

559 549

660

756 859 702 638

995 860 726

820 903

1027 1008 736 536

454 565 438

323 401

428

557 392 427

381 327

615 644 650 558 552

505

686

522 567 476

464 451

383 451

397 330 353

388

451

529 466

553 547 462

517 540

599 477

474 413

520 395

319 513 362

465 447 518 397

563 516

506 369

506

432 317 521

364 319 446

387 419 339 577 384 449

401 285 373 333 457 502

547 385

585

618 609 554

598 473

603

518 463461 460 332 503 346

1017 1024 994 1129

962 1084

1029

633 660 949

714 989

954 840 718 597

762 470 576 448 467

576

506 542 802 485 871

1137

717 903

603

804 805

572

834 907 887 509

899

684 613 835 736 553

548

618 609

802 534

602

805 615

930 604 597

484

680 495

501 540 754 691

852 899

922 993

839 756

524 516

846 355 505

674 937 489

890 887 883

898 478

560 579 587 595

502 502 389

599 527

794 557

549

812 489 501

612

919 882 778 896 866

828 717 528 556

399 470 552 502

564 539

665 636

664 A0

A500 A1000

A1500 A2000

A2500 A3000

A3500 A4000

A4500 A5000

B500 B1000

B1500 B2000

B2500 B3000

B3500 B4000

B4500 B5000

B5500 B6000

B6500

C0 C500

C1000 C1500

C2000 C2500

C3000 C3500

C4000 C4500

C5000 C5500

C6000 C6500

D500 D1000

D1500 D2000

D2500 D3000

D3500 D4000

D4500 D5000

D5500 D6000

D6500

E0 E500

E1000 E1500

E2000 E2500

E3000 E3500

E4000 E4500

E5000 E5500

E6000 E6500

F0 F500

F1000 F1500

F2000 F2500

F3000 F3500

F4000 F4500

F5000 F5500

F6000

G 0 G 500

G 1000 G 1500

G 2000 G 2500

G3000 G3500

G4000 G4500

G5000 G5500

G6000

PETA SEBARAN TAHANAN JENIS SEMU

AB/2 = 1000 M

DAERAH PANAS BUMI G.ENDUT

KABUPATEN LEBAK - PROVINSI BANTEN

DATUM HORIZONTAL WGS 84

PROYEKSI PETA UTM ZONA 48. S

KETERANGAN:

Daerah Perkampungan

Jalan

Sungai dan anak sungai

Mata air panas

0

2000

4000 meter

20

60

100

140

180

220

Ohm-meter

A B

C

D

E

G

G. Endut

G. Bongkok

Gambar 9

. Peta Sebaran Tahanan Jenis Semu Bentangan Arus AB/2 1000 m, G. Endut

1000

2000

3000

4000

5000

6000

Jarak Datar (meter)

-750

-500

-250

0

250

500

750

1000

Kedalaman

(

m

e

te

r)

D-1500

D-2000

D-2500

D-3000

D-3500

D-3950

D-4500

D-5000

D-5500

Penampang Model Tahanan Jenis

Baratdaya

Lintasan D

Timurlaut

20

80-230

200

6-27

100

20

400-2000

45-70

140

6

700

1100

16-27

Mataair panas Kawah

?

?

?

?

?

Ba

tas

alt

er

as

i?


(6)

6 40000

642 000

64400 0

646 000

64800 0

650 000

65200 0

926 2000

926 4000

926 6000

926 8000

927 0000

927 2000

927 4000

G. C an ar G. C a ng ku an g G . S a ya nt i

G . Ge mb on g

P s . C i pi i t

G . Ge mb on g G. P i l ar

Ps . L a me

P s. Meo n g P s . B i tu n g P s. H a ur

P s. P an ii sa n

P s. P an ya w eu ya n G . Ma ng ura ng

P s . T a mi an g

C i ba ra ni

Ba b ak an ci ko ne ng L e ba ks ere h C it o ko

G un u ng ha ur

S i bi l ik C ik eri s

C i k on en g

K u mp ay C ik up a

K a rama t P on do kra sa

H a n da m

C i reu nd e u

P a si rci ka w ah C i ba n gk al a C i lu n gl um K ara ng C ik ad u

C ig a cl un g

H a nd eu l eu m H i li r

H an d eu le um B a ba ka n ci ga cl un g

C i se el C a n gk eu te u k P a si rna n gk a

L eb ak sa w ah

P an ya w eu ya n

S uk am an ah N un gk ul a n P as ire uri h C i om as

K E C A M A T A N S O B A N G K E C A M A T A N L E U W ID A M A R

K E C A MA T A N MU N C A N G

D E S A MA J A S A R I D E S A C I T U JA H

D E S A S U K A MA J U

D E S A C I R O MP A N G D E S A S I N D A N G LA Y A D E S A K A R A N G GO MB O N G

D E S A S U K A J A Y A D E S A C I LE B A N G

D E S A H A R I A N G D E S A S O B A N G

D E S A K A N E K E S

S ia n g i n C i p u n gl u

Cikawah

C i b u na r H an j u a ng

B a ba ka n su kaj a ya B ab a ka ni mp res

B ab a ka nt i pa r

C i ka nc ra

P a si rbu l uh Mu ha ra

C ib a ma L eb a k C ib am a P a si r

S i rn a ga li h C ib e as

Bo n gk ok

Se l ag un un g B a ba ka nd a hu

H eg arm an ah

C i be ce N y omp l on g

Si n da ng l ay un g S i nd an gl a ya

C il e ba ng D ua S i n da ng ag u ng

B a ba ka n ci di ki t

N ya li nd un g D u a C id i ki t

B ab ak an in p res C i pa t at

C il e ba ng Ti g a B ab ak an su ka na g ara N y al in du n g S at u C ib ao k G uh ab an ce t

G . P i l an gra na l P s . A n ti ma n

G . Sa l ot e

G . K en de n g G . C ia w ig e de G . R om pa n g

G. P in an g G. B o ng ko k

P s . S e rdo ng

G. C i di ki t G. A ng ka rib un g

G . M an i k P s. H ari an g

G. G ers ik

G. R o n ga co ng a G . B a re b an gu n

P s. Ba d ag

Ma ja

C ip ara si

C i k un in g

C i rom pa ng P a si reu rih C il eb an g S a t u C i d ik it G i ran g

H a ria n g K a ran gc om bo ng

G. E nd ut

334

621 470 386

53 4

96 5 857 7 74 713 766

881 8 20

1282 1296

1224

1177

10 16 1 132

535 423

440

559 549

660

756 859 702 638

995 860 726

82 0 903

1027 1008 7 36 5 36

454 565 438

3 23 4 01

428

557 3 92 42 7

38 1 327

615

644 65 0 558 552

505

6 86

522 5 67 476

464 45 1

383 451

397 330 3 53

388

451

529 46 6

553 547 462

517 540

599 477

474 413

520

395

319 513 362

465 447 518 397

563 516

506 36 9

506

432 31 7 521

364 319 446

387

419 339 5 77 3 84 44 9

401 285 373 33 3 45 7 502

547 38 5

585

618 609 554

598 473

603

518 463 461

460 332 50 3 346

1 017 10 24 9 94 1 129

962 10 84

10 29

633 660 949

7 14 989

954 840 71 8 597

762 4 70 576

448 467 57 6

50 6 542 802 485 8 71

1 137

717 9 03

603

804 805

572

834 907 8 87 509

8 99

6 84 613 835

736 553

548

61 8 609

8 02 534

602

8 05 615

9 30 604 597

484

6 80 49 5

501 540

754 691

852 899

92 2 993

839 75 6

524 5 16

846 35 5 505

6 74 9 37 489

890 887 883

898 478

560 579 587 5 95

502

502 389

599 527

794 557

54 9

812 48 9 5 01

612

919 882 778 896 8 66

82 8 717 5 28 556

399 470 552 502

564 539

665 636

664

100 0 75 0 250

2 50

50 0

1 000 2 50

500

750

750 500

75 0 50 0

50 0

PE TA K OM PILA SI PEN YEL ID IKA N T ERP AD U

D A ER AH P AN AS B UM I GU N UN G END U T

KE CA MA T AN SOB AN G, K AB U PAT EN L EB AK

PR OVINSI B A NT EN

DATUM HORIZONTAL WGS 84

PROYEKSI PETA UTM ZONA 48. S

KET ER ANG AN :

An oma li ta hana n jenis AB/2 : 100 0m

ANOM ALI G AYAB ERAT

AN OMALI M AG NIT

ANO M ALI H g

M ata air p anas

0

2000

4 000 Mete r

Se sa r g eologi

Ba tuan U bah an

Sesar geo lo gi-graviti

Sesar geo lo gi-graviti-m agnit

Sesar ma gnit

ANO M ALI C O2

Daerah Prospek