– Himpunan Mahasiswa Teknik Kesetan dan Kesehatan Kerja PPNS

Sistem Pencegahan dan
Penanggulangan
Kebakaran

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Kecelakaan kerja
• Frank Bird Jr : kejadian yang tidak
diinginkan yang terjadi dan
menyebabkan kerugian pada manusia
dan harta benda.

Tingkatan Kecelakaan
(Frank Bird Jr, George L Germain, 1990)

• Accident : kejadian yang tidak diinginkan
yang menimbulkan kerugian baik bagi
manusia maupun terhadap harta benda
• Incident : kejadian yang tidak dinginkan yang
belum menimbulkan kerugian

• Near miss : kejadian hampir celaka dengan
kata lain kejadian ini hampir menimbulkan
kejadian incident maupun accident

Dasar Terjadinya Kecelakaan
• Teori Domino (Heinrich Model)

Dasar Terjadinya Kecelakaan
• Teori Domino (Heinrich Model)
a. Kebiasaan dan lingkungan sosial : keras
kepala, sombong
b. Kesalahan manusia : kecerobohan
c. Kondisi atau tindakan tidak aman : berdiri
di bawah tumpukan barang, pencahayaan
yg kurang
d. Kecelakaan : terjatuh
e. Cidera atau kerusakan peralatan : patah
tulang, luka, kematian

Dasar Terjadinya Kecelakaan

• Pembaharuan Teori Domino
(Frank Bird Jr.)

Dasar Terjadinya Kecelakaan
• Pembaharuan Teori Domino (Frank Bird Jr.)
1. Kelemahan pengawasan oleh manajemen
2. Sebab dasar (faktor individu dan faktor
pekerjaan)
3. Sebab yg merupakan gejala (tindakan atau
kondisi tidak aman)
4. Kecelakaan (kontak dengan sumber energi)
5. Kerugian

Definisi
• Kebakaran : api yg tidak dikehendaki
• Risiko kebakaran : peringkat keparahan apabila
terjadi kebakaran
• Memadamkan kebakaran : teknik menghentikan
reaksi pembakaran/nyala api.
• Means of Escape : sarana pada bangunan gedung

& tempat kerja sebagai jalan penyelamatan (secara
aman) apabila terjadi keadaan darurat

Pengawasan K3 Penanggulangan
Kebakaran
• Dasar hukum pengawasan
penanggulangan kebakaran
1. Tujuan K3 tersirat dalam konsideran
UU No. 1 tahun 1970 yaitu melindungi
tenaga kerja dan orang lain, asset dan
lingkungan masyarakat.

Pengawasan K3 Penanggulangan Kebakaran

2. UU No. 1 tahun 1970 pasal 3 ayat (1) :
ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja utk
b = mencegah, mengurangi dan memadamkan
kebakaran
d = memberikan kesempatan jalan untuk
menyelamatkan diri pada waktu kebakaran

q = mengendalikan penyebaran panas, asap dan
gas
3. UU No. 1 tahun 1970 pasal 9 ayat (3), mengatur
kewajiban pengurus menyelenggarakan
penanggulangan kebakaran.

Kebakaran & Ledakan.....

Terjadinya Kebakaran
• Diagram Fenomena Kebakaran

Terjadinya Kebakaran
• Source of energi : tidak diketahui kapan &
dimana awal terjadinya api/kebakaran tetapi yg
pasti ada potensi energi yang tidak terkendali
• Initiation : apabila energi tsb kontak dengan zat
yg dpt terbakar maka akan menyebabkan tahap
awal bermula dari sumber nyala/api
• Growth : Apabila periode awal kebakaran tdk
terdeteksi, maka nyala api berkembang lebih

besar shg menjalar ke media sekelilingnya

Terjadinya Kebakaran
• Flashover : terjadi ketika nyala api meningkat & akan
menyebarkan panas. Biasanya setelah 3-10 menit
atau ketika suhu mencapai 300 0C
• Full development fire : temperatur mencapai 6001000 0C. Bangunan konstruksi baja akan runtuh pada
700 0C. Bangunan dengan konstruksi beton bertulang
setelah terbakar 7 jam dianggap tidak layak lagi
digunakan.
• Decay : setelah melampaui puncak pembakaran
intensitas nyala akan berkurang dan berangsurangsur padam.

Terjadinya Ledakan
• Ledakan: peningkatan tajam dalam
volume dan pengeluaran energi yang
membahayakan, biasanya
menghasilkan suhu yang tinggi dan
gas.


Bahan-bahan yang Mudah Terbakar
• Faktor yang mempengaruhi
1. Titik nyala (flash point) : temperatur terendah dari
suatu bahan utk dpt diubah bentuk menjadi uap &
akan menyala bila tersentuh api (menyala sekejap).
Makin rendah titik nyala suatu bahan maka akan
semakin mudah terbakar.
Contoh bahan mudah terbakar :
Padat = kayu, kertas, kertas, tekstil, dll
Cair = bensin, spiritus, solar, oli, dll
Gas = asetilin, butan, LNG, dll

Bahan-bahan yang Mudah Terbakar
2. Titik bakar (fire point) : temperatur terendah
dimana suatu zat cukup mengeluarkan uap
dan terbakar bila diberi sumber panas
(menyala terus-menerus)
Contoh :
Bensin = 50 0C
Kerosin = 40 0C – 70 0C

Parafin = 30 0C

Bahan-bahan yang Mudah Terbakar
3.

Suhu penyalaan sendiri (auto ignition temperature) :
temperatur dimana suatu zat dapat menyala dengan
sendirinya tanpa adanya sumber panas dari luar.
Contoh :
Kerosin = 228,9 0C
Bensin = 257,2 0C
Parafin = 316 0C
Asetelin = 335 0C
Butan = 405 0C
Propan= 457,8 0C

Bahan-bahan yang Mudah Terbakar
4. Batas daerah terbakar (flammable range) :
batas konsentrasi campuran antara uap bahan
bakar dengan udara yang dapat terbakar bila

diberi sumber panas.
Batas daerah bisa terbakar dibatasi oleh :


Batas bisa terbakar atas (upper flammable
limit)



Batas bisa terbakar bawah (lower flammable
limit)

Bahan-bahan yang Mudah Terbakar
• Batas daerah terbakar (flammable
range)

21 %
Oksigen

10 %

Oksigen

Bahan-bahan yang Mudah Terbakar

Bahan-bahan yang Mudah Terbakar
• NFPA 704
1. Skala 0: tidak akan terbakar, misal Air
2. Skala 1: Titik nyala di atas 200 0F,
misal minyak kedelai
3. Skala 2 : Titik nyala di atas 100 0F
dan kurang dari 200 0F, misal minyak
diesel

Bahan-bahan yang Mudah Terbakar
 NFPA 704
3. Skala 3 : Titik nyala dibawah 100 0F,
misal gasoline
4. Skala 4 : Titik nyala di bawah 72 0F,
misal propane