28f7c bisnis keluarga
BISNIS KELUARGA
A. Pengertian
Bisnis Keluargaadalah sebuahperusahaanyangdimiliki, dikontrol dan dijalankan olehanggotasebuahataubeberapakeluarga.Meskipundemikian,bukan
berartibahwasemuapekerjadalamperusahaanharusmerupakananggota
keluarga.Banyakperusahaankeluarga,yang mempekerjakanoranglainuntukmenentukanposisi staf,sementaraposisitinggi (top manager) biasayadipegangdari anggota keluargapemilik perusahaan.
Bisniskeluargadisusunatasdasarkekeluargaandanbisnis. Meskipun sebenarnyakeluargadanbisnisadalahinstitusiyangterpisahbaik anggota,tujuandannilaimasing-masing.Merekamenjadisatudalam
perusahaan,didalamperusahaankeluarga.Bagikebanyakanorang,dua institusiyangsalingterkaitiniadalahbagianyangpalingpentingdalam hidupmereka.keluargadanbisnismunculdenganalasanmendasaryang berbeda.Fungsipokokkeluargaberhubungandenganperhatiandan
pendidikananggotakeluarga,sedangkanbisnisberkaitan dengan produksi danpendistribusianbarangdanjasa.Tujuankeluargaadalahpengembangan
penuhyangmungkindilakukantiapanggotakeluargayangberkaitandengan keterbatasankemampuanyangdimilikinya,sertapembagiankesempatandan
penghargaanyangsamauntuktiapanggota.Tujuanbisnisadalahkeuntungan dan ketahanan hidup. Tiappribadiyangterlibat,langsungatautidak,dalamperusahaan
keluargamemilikikepentingandanpandanganyangberbedadengansituasi yangada.Modelketerkaitanantarakepemilikan,keluargadanbisnisdapat
menjaditumpangtindihsatusamalainnya.Seoranganggotakeluargayangbekerjadiperusahaan,tet apitidakmempunyaihakdalamkepemilikan
perusahaan,memilihpekerjaandankesempatanberkembangyanglebih banyakbagikeluargadaripadaanggotakeluargayangmemilikibagianbisnis tapibekerjaditempatlain.Kepentinganyangberbedadapatmenciptakan ketegangandanmenyebabkankonflikhubungandiantaraanggotakeluarga yangmemilikibagianbisnistapibekerjaditempatlain.Kepentinganyang berbedadapatmenciptakanketegangandanmenyebabkankonflikhubungan diantaraanggotakeluargadalambisnisbersifatlebihsensitifdaripada
(2)
B. Budaya Bisnis Keluarga
Sebuahbisniskeluargabanyakyangakhirnyagagalkarena manajemenyangtidakprofesionaldantidakmemilikilandasanbudaya perusahaanyangkuat.Sepertiorganisasilainnya,bisniskeluarga mengembangkancaratertentudalammenjalankanusahanyayang
memberikankeunikantersendiripadaperusahaan.Polaperilakuyangkhusus
danunikakanmembentukbudayaperusahaan. “Budayaperusahaanyaitupola perilakudankeyakinanyangmembentukkarakteristikperusahaan” (Longenecker,2001).
Contoh Budaya Bisnis Keluarga Sukses berkat filosofi bambu
Kitasemuatahudanmelihatbahwasebagianbesarwargaketurunanetnis Tionghoapandaidalammenjalankanusahabisnisnya.Danbilamereka
berkecimpungdalamduniapendidikansebagianbesarmendapatprestasi yangbagus,sepertimenjadijuaradalamajanglombasainsinternasional. Bagaimanahalitubisaterjadi?capsuksesyangditujukankepadamereka memangcukupberalasan,walaupunhaltersebuttidakdapatdigeneralisasi. BilakitamengenalajaranbudayaleluhurmerekayaituajaranKonfusionis bahwa“orangyangterhormatadalahorangyangterpelajar”makabila
dikaitkandenganbisnisyangdijalankanmerekamempraktekkannyauntuk hidup berdisiplin. BisniskeluargaetnisTionghoayangsuksestidakterlepasdariprinsip
berdagangyangditerapkansejakmerekamasihkecil.Sejakanak-anak
merekaterbiasaterlibatdalamusahakeluarga,contohnyamembantuorang tua menjadi kasir di toko, sehingganaluri bisnis sudah terlihat sejak kecil.
KeluargaetnisTionghoajugamenerapkanfilosofibambu.Bambu adalahpohonyangmemilikidayatahanhiduptinggikarenamampubertahan dalam4musimberbedadanmudahtumbuhdimanasaja.Intidarifilosofiini diterapkandalambudayabisnismerekadengankedisiplinan,kemampuan
bersosialisasi,sertakreativitasyangtinggi.Makatidakmengherankanbahwa bisnis keluargayangdirintis dari bawahakhirnyaakan sukses.
(3)
C. Ciri Khusus Bisnis Keluarga
Cirikhasbisnis inidibandingkanbisnislainnyaterutama terletak padakepemimpinandankontrolyangakandiwariskanpadagenerasi
berikutnya.Kepemilikanyangsignifikanolehkeluargaterjadijikakeluarga tersebutmemilikinyasecarakeseluruhanatausebagianbesardaribisnisdan
memegangperananaktifdalampenyusunanstrategidandalamoperasional sehari-hari. Mengapaperusahaankeluargamempunyaiperandominan?Karena
ciripositifyangdimiliki:keterlibatananggotakeluarga,komitmenyang tinggi,dansalingketergantunganyangtinggipula.Dibandingkanperusahaan publik,perusahaankeluargapadaumumnyacenderungmemilikisudut pandangjangkapanjangterhadapbisnisnya.Haliniagakberbedadengan perusahaanpublikyangseringkalibanyakbertumpupadapertimbangan-pertimbanganjangkapendekkarenaterkaitdenganfluktuasisaham. Pemimpindalamperusahaankeluargamungkinmemilikipandanganyang
berbedadibandingkankaryawan,pelanggan,komunitas, maupun
stakeholderspentinglainnya,yangmemberidampakpositifterhadapkualitas produkmereka.Memilikinamadanprodukmembuatparapemimpinbisnis
keluargalebihsadarterhadapposisi mereka dalamkomunitas,yang mendorongmerekauntuk menjaga reputasi mereka.
Didalambanyakkasusperusahaandanproduknyasangat mempengaruhiidentitasanggotakeluarga.Sehinggajikadiasosiasikan denganprodukyanginferiorataucacat,seakan-akanmerefleksikandiri mereka.Jadisebuahkeluargakemungkinantidaktertarikuntukmemperoleh keuntunganfinansialjangkapendekyangdapatmenodaikedudukan
perusahaan.Jikasuatukeluargamemproduksianggur,untukbeberapa generasianggota keluargamempunyai kebanggaan terhadap produkmereka.
Darisisibudayaorganisasisemangatkeluargamenentukannilai, norma,dansikapyangberlakudalamperusahaansementaranilaidari anggotakeluargamengekspresikanpenciptaansuatutujuanumumbagi karyawandanmembantuterbentuknyarasaidentifikasidankomitmen. Dalamperusahaankeluargayangberjalanterus,karyawanmemilikiperasaan sebagaibagiandarikeluargayangmenciptakanatmosfirlebihpeduli.Juga
(4)
keputusan lebih cepat dan lebih efektif.
Sedangkancirinegatifnyaadalahkurangnyaformalitas,pemisahan yangkaburnyaurusanpersonaldanbisnis,sertakepimimpinanganda.Selain itu,hubunganinterpersonalyangemosionaltampakmenonjol.Family businessinisecaraorganisasionaljugaseringmembingungkan.Dominasi olehkeluargamengakibatkanalasankeluargaberadadiatasperhitungan bisnis,sehinggamelemahkanprofesionalisme.Alasaninipulayang
menyebabkantoleransikepadaanggotakeluargayangtidakkompeten,yang
dapatmelemahkansendi-sendikompetensiperusahaan.Sistemrewardyang tidak berimbang, juga mempersulit merekrut manajemenyangprofesional.
D. Keuntungan dari bisnis keluarga
Jika Anda memulai atau bergabung dengan bisnis keluarga Anda mungkin memperoleh manfaat dari berbagai keuntungan yang Anda sering tidak menemukan dalam perusahaan lain. Ini termasuk:
Nilai-nilai bersama – Anda dan keluarga Anda cenderung untuk berbagi etos yang sama dan keyakinan tentang bagaimana sesuatu harus dilakukan. Ini akan memberi Anda rasa tambahan tujuan dan kebanggaan – dan keunggulan kompetitif untuk bisnis Anda.
Komitmen yang kuat – membangun sebuah perusahaan keluarga yang langgeng berarti Anda lebih mungkin untuk dimasukkan ke dalam jam-jam ekstra dan upaya yang diperlukan untuk membuatnya sukses. Keluarga Anda lebih mungkin untuk memahami bahwa Anda perlu mengambil pendekatan yang lebih fleksibel untuk jam kerja Anda. Loyalitas – ikatan pribadi yang kuat berarti Anda dan anggota keluarga cenderung tetap
bersama-sama dalam masa-masa sulit dan menunjukkan tekad yang dibutuhkan untuk sukses bisnis.
Stabilitas – mengetahui Anda sedang membangun untuk generasi mendatang mendorong pemikiran jangka panjang yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan keberhasilan – meskipun juga dapat menghasilkan ketidakmampuan berpotensi merusak bereaksi terhadap perubahan.
Penurunan biaya – anggota keluarga mungkin lebih bersedia untuk berkorban keuangan demi bisnis. Misalnya, menerima membayar lebih rendah dari mereka akan mendapatkan tempat lain untuk membantu bisnis dalam jangka panjang upah, atau menunda selama
(5)
krisis arus kas. Anda juga dapat menemukan Anda tidak membutuhkan asuransi kewajiban pengusaha jika Anda hanya mempekerjakan anggota keluarga dekat
E. SuksesidalamBisnis Keluarga
Banyakpakarekonomiberpendapatbahwa perusahaankeluargatidak akanbisabertahanlamasampaigenerasiketiga.Adapulapameoyang
berkembangdalammasyarakatbahwa“generasipertamamembangunbisnis, generasi keduamenikmati, dan generasi ketigamenghancurkan”.
NamunhalitudibantaholehSyukurPujiadi,pendiriGrupJayakarta, sebuahkelompokperusahaanyangbergerakdalambidangproperti.Iatelah
menekunibisnispropertiselamakuranglebih40 tahun,danmerupakan salah satupengusahayangmampubertahandarikrisismoneter(krismon)Tahun 1998 lalu.
Banyakbisniskeluargayangakhirnyagoyahkarenaparapenerusnya tidakakur,namunGrupJayakartayangkinidikelolaolehkelimaanaknya justrumakinberkibar.MenurutsalahsatumenantuPujiadi,wibawaorang tuadanrasahormatparaiparkepadaorangtuanyamenciptakaniklimyang sejukdilingkunganmerekadansetiapperbedaanselaludiselesaikandengan mencarijalankeluaryangterbaikbagisemuanya.Dikalanganpara
pengusaha,Pujiadidikenalsebagaisalahseorangpengusahayangmampu mencetak kader. Bisniskeluargayanggagaluntuktumbuhdisebabkanolehtidak
adanyaperencanaanjangkapendek(shortterm)maupunperencanaanjangka panjang(longterm).Tidaksedikitperusahaanyanghancurkarena“gagal dalamprosessuksesi”.Berdasarkanpenelitiansangatjarangparapengusaha tersebutmempersiapkangenerasipengganti,sehinggabilatiba-tibapemilik (owner)tidakdapatmenjalankanaktivitasnyamakaakanterjadi“perebutan”
perusahaan.Untukitulahdiperlukanperencanaansecaramatang dan menyiapkan berbagai alternatif solusi
1. Manajemen Estafet
Suksesimerupakanhalyangsangatkrusialdalammempertahankan
kelanggenganperusahaankeluarga.PaulKarofskymenemukanbahwarata- rataumurperusahaan keluargahanya24tahun.Suksesiseringdiartikan
sebagaiperalihanpimpinanpuncaksaja.Suksesikepemimpinanmenjangkau berbagai lapisan manajerial.
(6)
2. Pola Suksesi ManajemenPuncak a) Planned Succesion
Perencanaansuksesiyangterfokuspadacalonyangtelahdipersiapkan untuk menduduki posisikunci.
b) Informal Planned Succession
Perencanaansuksesiyanglebihmengarahpadapemberianpengalaman dengancaramemberikanposisidibawah“orangnomorsatu”dansecara langsungmenerimaperintah dan petunjuk dari orangtersebut. c) Unplanned Succesion
Peralihanpimpinanpuncakkepadapenerusnyaberdasarkankeputusan pemilik dengan mengutamakan pertimbangan-pertimbangan pribadi.
3. Pendiri dan Regenerasi
Mayoritaspendiriperusahaankeluargaadalahpemilikusaha sekaligusmotorpenggeraknya.Pendirimenyamakanidentitasbisnis perusahaandenganidentitaspribadi.Regenerasiinimembutuhkanwaktu.
Danmembutuhkanadanyafigur“perintiskemerdekaan”akanmembantu mempercepat regenerasi.
4. Perencanaan Suksesi
Perencanaansuksesimerupakansesuatuyang pelikdanmembuat pendiriengganuntuk melakukannya.Keenggananpendiri,disebabkan karena:
Kekhawatiran akan matinyaperusahaan Ketakutan akan hilangnyaidentitas diri
Perasaancemburuatau rivalryterhadap penerusnya
Pendirimerasagenerasimudatidaktertarikuntukberpartisipasidi perusahaan Sulitmenentukananakmanayangberkompetensiuntukmeneruskan bisnisnya.
5. Rencana suksesi Anda harus mencakup: Andakunci tujuan untukproses suksesi
(7)
Jadwaltahapantransisi,darimengidentifikasipenggantidipentaskan dan kemudian mentransfer penuh tanggungjawab
Rencana kontingensi dalam kasus tak terduga terjadi, seperti pengganti Andadimaksudkan menurun peran
6. Pertanyaan Anda harusbertanya pada diri sendiri meliputi:
Apakah pengganti saya dimaksudkan memiliki keterampilan yang tepat dan kemampuan?
Apakah pengganti sayadituju benar-benar ingin mengambil alih? Apakah rencanasayaadil untuk semua anggotakeluarga?
Apakah meminimalkan potensi konflik?
Apakahsuksesikeluargaakanpajakefisien?Gunakanalatinteraktif
kamiuntukmenyelidikimasalahpajakdanhukumsaatmenjualatau menutup bisnis Anda. Apakahsuksesikeluargapilihanterbaikatauakanstrategikeluar alternatif–
sepertipenjualanperdaganganataumanajemenbuy-out– menjadi pilihanyanglebih baik? 7. Mengapa ini penting?
o Karenakontinuitas pentingsekali disiapkan agar tidak terjadiPrince Charles Syndrome o Jika generasi pertamapensiun atau telah tiada, perusahaan diharapkan tetap bagus dan
berjalan lancar
o Untuk menjagaharmonikeluarga 8. EnamLangkah dalam Proses Suksesi
a) Mengevaluasi strukturkepemilikan
b) Mengembangkangambaran strukturyangdiharapkan setelah suksesi c) Mengevaluasi keinginankeluargadan contingencyplan
d) Mengembangkan prosespemilihan, melatih, dan mentoringmasa depan e) Menciptakan dewan direksiyang efektif
f) Memasukkan penerus padasaat terbaik. 9. Tahap-tahap dalam Proses Suksesi
Fase-fasedi dalam proses berpindahnyakepemimpinan dari orangtua ke anak dalam bisnis keluargaterdiri dari beberapatahapan,yaitu;
(8)
1. Tahap prabisnis, dalam tahap pertama ini, orangtua memperkenalkan anaknya atau seorangpengganti padabisnis keluarga.Langkah ini dilakukan untuk membentuk fondasi bagi tahap selanjutnya.
2. Tahap pengenalan, tahapduaini orangtua mengenalkan anaknya padaorang-orangtertentuyangberkaitan secaralangsungmaupun tidak langsungdengan perusahaan dan aspek bisnis lainnya, misalnya pihak bank sebagai pemberi modal.
3. Tahap pengenalanfungsi, padatahap ini anak-anak dapat mengembangkan pengalamannyadengan orang-orangyangbekerjadi perusahaan, seperti dari organisasi lainnya.
4. Tahap pelaksanaan fungsi, dimulai ketika seorangpengganti potensial telah menjadi karyawan tetap.
5. Tahap pengembanganfungsi, posisi padatahap ini melibatkan pengarahan kerjaoranglain, tetapi tidak mengelolakeseluruhan perusahaan dan bertugassebagai pengamat.
6. Tahap pergantian awal, dalam tahap ini penggantiorangtua disebut presiden ataugeneral manager bisnis. Di dalam perusahaan iabertindak sebagai kepalabisnis, namun orangtuamasih berperan di belakanglayar.
7. Tahap kedewasaan pengganti, tahap ini dicapai ketikaproses transisi dilengkapi. Pengganti memimpin perusahaansesuai dengan jabatanyangada padanya. Padaumumnyatahap ini dimulai dua atau tigatahun setelah pengganti tersebut mendapat jabatan.
Daftar Rujukan
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma4111/ekma4111a/budaya_bisnis_keluarga.htm(diaks es 14 Oktober 2014)
http://gooshop.wordpress.com/menjalankan-bisnis-keluarga/ (diakses 14 Oktober 2014) Longenecker, Justin G & dkk. 2001. Kewirausahaan Manajemen Usaha Kecil Buku I. Jakarta: Salemba Empat]
http://swa.co.id/business-strategy/selaraskan-harmoni-keluarga-dengan-kesuksesan-bisnis (diakses 14 Oktober 2014)
(9)
(1)
keputusan lebih cepat dan lebih efektif.
Sedangkancirinegatifnyaadalahkurangnyaformalitas,pemisahan yangkaburnyaurusanpersonaldanbisnis,sertakepimimpinanganda.Selain itu,hubunganinterpersonalyangemosionaltampakmenonjol.Family businessinisecaraorganisasionaljugaseringmembingungkan.Dominasi olehkeluargamengakibatkanalasankeluargaberadadiatasperhitungan bisnis,sehinggamelemahkanprofesionalisme.Alasaninipulayang
menyebabkantoleransikepadaanggotakeluargayangtidakkompeten,yang
dapatmelemahkansendi-sendikompetensiperusahaan.Sistemrewardyang tidak berimbang, juga mempersulit merekrut manajemenyangprofesional.
D. Keuntungan dari bisnis keluarga
Jika Anda memulai atau bergabung dengan bisnis keluarga Anda mungkin memperoleh manfaat dari berbagai keuntungan yang Anda sering tidak menemukan dalam perusahaan lain. Ini termasuk:
Nilai-nilai bersama – Anda dan keluarga Anda cenderung untuk berbagi etos yang sama dan keyakinan tentang bagaimana sesuatu harus dilakukan. Ini akan memberi Anda rasa tambahan tujuan dan kebanggaan – dan keunggulan kompetitif untuk bisnis Anda.
Komitmen yang kuat – membangun sebuah perusahaan keluarga yang langgeng berarti Anda lebih mungkin untuk dimasukkan ke dalam jam-jam ekstra dan upaya yang diperlukan untuk membuatnya sukses. Keluarga Anda lebih mungkin untuk memahami bahwa Anda perlu mengambil pendekatan yang lebih fleksibel untuk jam kerja Anda. Loyalitas – ikatan pribadi yang kuat berarti Anda dan anggota keluarga cenderung tetap
bersama-sama dalam masa-masa sulit dan menunjukkan tekad yang dibutuhkan untuk sukses bisnis.
Stabilitas – mengetahui Anda sedang membangun untuk generasi mendatang mendorong pemikiran jangka panjang yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan keberhasilan – meskipun juga dapat menghasilkan ketidakmampuan berpotensi merusak bereaksi terhadap perubahan.
Penurunan biaya – anggota keluarga mungkin lebih bersedia untuk berkorban keuangan demi bisnis. Misalnya, menerima membayar lebih rendah dari mereka akan mendapatkan tempat lain untuk membantu bisnis dalam jangka panjang upah, atau menunda selama
(2)
krisis arus kas. Anda juga dapat menemukan Anda tidak membutuhkan asuransi kewajiban pengusaha jika Anda hanya mempekerjakan anggota keluarga dekat
E. SuksesidalamBisnis Keluarga
Banyakpakarekonomiberpendapatbahwa perusahaankeluargatidak akanbisabertahanlamasampaigenerasiketiga.Adapulapameoyang
berkembangdalammasyarakatbahwa“generasipertamamembangunbisnis, generasi keduamenikmati, dan generasi ketigamenghancurkan”.
NamunhalitudibantaholehSyukurPujiadi,pendiriGrupJayakarta, sebuahkelompokperusahaanyangbergerakdalambidangproperti.Iatelah
menekunibisnispropertiselamakuranglebih40 tahun,danmerupakan salah satupengusahayangmampubertahandarikrisismoneter(krismon)Tahun 1998 lalu.
Banyakbisniskeluargayangakhirnyagoyahkarenaparapenerusnya tidakakur,namunGrupJayakartayangkinidikelolaolehkelimaanaknya justrumakinberkibar.MenurutsalahsatumenantuPujiadi,wibawaorang tuadanrasahormatparaiparkepadaorangtuanyamenciptakaniklimyang sejukdilingkunganmerekadansetiapperbedaanselaludiselesaikandengan mencarijalankeluaryangterbaikbagisemuanya.Dikalanganpara
pengusaha,Pujiadidikenalsebagaisalahseorangpengusahayangmampu mencetak kader. Bisniskeluargayanggagaluntuktumbuhdisebabkanolehtidak
adanyaperencanaanjangkapendek(shortterm)maupunperencanaanjangka panjang(longterm).Tidaksedikitperusahaanyanghancurkarena“gagal dalamprosessuksesi”.Berdasarkanpenelitiansangatjarangparapengusaha tersebutmempersiapkangenerasipengganti,sehinggabilatiba-tibapemilik (owner)tidakdapatmenjalankanaktivitasnyamakaakanterjadi“perebutan”
perusahaan.Untukitulahdiperlukanperencanaansecaramatang dan menyiapkan berbagai alternatif solusi
1. Manajemen Estafet
Suksesimerupakanhalyangsangatkrusialdalammempertahankan
kelanggenganperusahaankeluarga.PaulKarofskymenemukanbahwarata- rataumurperusahaan keluargahanya24tahun.Suksesiseringdiartikan
sebagaiperalihanpimpinanpuncaksaja.Suksesikepemimpinanmenjangkau berbagai lapisan manajerial.
(3)
2. Pola Suksesi ManajemenPuncak a) Planned Succesion
Perencanaansuksesiyangterfokuspadacalonyangtelahdipersiapkan untuk menduduki posisikunci.
b) Informal Planned Succession
Perencanaansuksesiyanglebihmengarahpadapemberianpengalaman dengancaramemberikanposisidibawah“orangnomorsatu”dansecara langsungmenerimaperintah dan petunjuk dari orangtersebut. c) Unplanned Succesion
Peralihanpimpinanpuncakkepadapenerusnyaberdasarkankeputusan pemilik dengan mengutamakan pertimbangan-pertimbangan pribadi.
3. Pendiri dan Regenerasi
Mayoritaspendiriperusahaankeluargaadalahpemilikusaha sekaligusmotorpenggeraknya.Pendirimenyamakanidentitasbisnis perusahaandenganidentitaspribadi.Regenerasiinimembutuhkanwaktu.
Danmembutuhkanadanyafigur“perintiskemerdekaan”akanmembantu mempercepat regenerasi.
4. Perencanaan Suksesi
Perencanaansuksesimerupakansesuatuyang pelikdanmembuat pendiriengganuntuk melakukannya.Keenggananpendiri,disebabkan karena:
Kekhawatiran akan matinyaperusahaan Ketakutan akan hilangnyaidentitas diri
Perasaancemburuatau rivalryterhadap penerusnya
Pendirimerasagenerasimudatidaktertarikuntukberpartisipasidi perusahaan Sulitmenentukananakmanayangberkompetensiuntukmeneruskan bisnisnya.
5. Rencana suksesi Anda harus mencakup: Andakunci tujuan untukproses suksesi
(4)
Jadwaltahapantransisi,darimengidentifikasipenggantidipentaskan dan kemudian mentransfer penuh tanggungjawab
Rencana kontingensi dalam kasus tak terduga terjadi, seperti pengganti Andadimaksudkan menurun peran
6. Pertanyaan Anda harusbertanya pada diri sendiri meliputi:
Apakah pengganti saya dimaksudkan memiliki keterampilan yang tepat dan kemampuan?
Apakah pengganti sayadituju benar-benar ingin mengambil alih? Apakah rencanasayaadil untuk semua anggotakeluarga?
Apakah meminimalkan potensi konflik?
Apakahsuksesikeluargaakanpajakefisien?Gunakanalatinteraktif
kamiuntukmenyelidikimasalahpajakdanhukumsaatmenjualatau menutup bisnis Anda. Apakahsuksesikeluargapilihanterbaikatauakanstrategikeluar alternatif–
sepertipenjualanperdaganganataumanajemenbuy-out– menjadi pilihanyanglebih baik?
7. Mengapa ini penting?
o Karenakontinuitas pentingsekali disiapkan agar tidak terjadiPrince Charles Syndrome o Jika generasi pertamapensiun atau telah tiada, perusahaan diharapkan tetap bagus dan
berjalan lancar
o Untuk menjagaharmonikeluarga
8. EnamLangkah dalam Proses Suksesi a) Mengevaluasi strukturkepemilikan
b) Mengembangkangambaran strukturyangdiharapkan setelah suksesi c) Mengevaluasi keinginankeluargadan contingencyplan
d) Mengembangkan prosespemilihan, melatih, dan mentoringmasa depan e) Menciptakan dewan direksiyang efektif
f) Memasukkan penerus padasaat terbaik.
9. Tahap-tahap dalam Proses Suksesi
Fase-fasedi dalam proses berpindahnyakepemimpinan dari orangtua ke anak dalam bisnis keluargaterdiri dari beberapatahapan,yaitu;
(5)
1. Tahap prabisnis, dalam tahap pertama ini, orangtua memperkenalkan anaknya atau seorangpengganti padabisnis keluarga.Langkah ini dilakukan untuk membentuk fondasi bagi tahap selanjutnya.
2. Tahap pengenalan, tahapduaini orangtua mengenalkan anaknya padaorang-orangtertentuyangberkaitan secaralangsungmaupun tidak langsungdengan perusahaan dan aspek bisnis lainnya, misalnya pihak bank sebagai pemberi modal.
3. Tahap pengenalanfungsi, padatahap ini anak-anak dapat mengembangkan pengalamannyadengan orang-orangyangbekerjadi perusahaan, seperti dari organisasi lainnya.
4. Tahap pelaksanaan fungsi, dimulai ketika seorangpengganti potensial telah menjadi karyawan tetap.
5. Tahap pengembanganfungsi, posisi padatahap ini melibatkan pengarahan kerjaoranglain, tetapi tidak mengelolakeseluruhan perusahaan dan bertugassebagai pengamat.
6. Tahap pergantian awal, dalam tahap ini penggantiorangtua disebut presiden ataugeneral manager bisnis. Di dalam perusahaan iabertindak sebagai kepalabisnis, namun orangtuamasih berperan di belakanglayar.
7. Tahap kedewasaan pengganti, tahap ini dicapai ketikaproses transisi dilengkapi. Pengganti memimpin perusahaansesuai dengan jabatanyangada padanya. Padaumumnyatahap ini dimulai dua atau tigatahun setelah pengganti tersebut mendapat jabatan.
Daftar Rujukan
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma4111/ekma4111a/budaya_bisnis_keluarga.htm(diaks es 14 Oktober 2014)
http://gooshop.wordpress.com/menjalankan-bisnis-keluarga/ (diakses 14 Oktober 2014) Longenecker, Justin G & dkk. 2001. Kewirausahaan Manajemen Usaha Kecil Buku I. Jakarta: Salemba Empat]
http://swa.co.id/business-strategy/selaraskan-harmoni-keluarga-dengan-kesuksesan-bisnis (diakses 14 Oktober 2014)
(6)