Nilai penting dari sebuah upaya Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Stikes Muhammadiyah Kudus

PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN
MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI
Hambatan atau Kendala yang dihadapi Dalam Menerapkan Sistem
Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi

Nilai penting dari sebuah upaya Sistem Penjaminan Mutu
Internal (SPMI) di Stikes Muhammadiyah Kudus
DWI ASTUTI *
*stikes muhammadiyah Kudus, Ketua Lembaga Penjaminan Mutu

Abstract
NILAI PENTING DARI SEBUAH UPAYA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI STIKES
MUHAMMADIYAH KUDUS
Dwi Astuti
Stikes Muhammadiyah Kudus, Jl. Ganesa I Purwosari Kudus
Email : dwiastuti@stikesmuhkudus.ac.id 085225692814
Abstract
Salah satu dampak globalisasi adalah meningkatnya peluang kerja tetapi dibarengi dengan semakin
ketatnya persaingan dalam memperoleh pekerjaan. Mengingat persyaratan kerja akan terus berubah
dan persaingan untuk memperoleh pekerjaan akan semakin ketat akibat globalisasi, maka sistem
pemyelenggaraan Perguruan Tinggi harus mampu secara kontinyu mengantisipasi dinamika

perubahan-perubahan tersebut agar lulusannya mempunyai daya saing tinggi. Keadaan ini
menggaris bawahi pentingnya penerapan sistem penjaminan mutu dalam proses penyelenggaraan
pendidikan tinggi. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Stikes Muhammadiyah Kudus adalah
kegiatan mandiri yang dilakukan oleh Stikes Muhammadiyah Kudus dengan mengacu kepada
peraturan perundang- undangan yang berlaku. Sistem Penjaminan Mutu Internal Stikes
Muhammadiyah Kudus adalah kegiatan yang sisitemik mulai dari perencanaan, penerapan,
pengendalian dan pengembangan atau peningkatan standar yang dilakukan secara konsisten dan
berkelanjutan ( Continous Improvement). Berkaitan dengan penjaminan mutu pendidikan tinggi
disebutkan dalam UU RI No. 19 tahun 2012 bahwa system penjaminan mutu pendidikan tinggi
terdiri atas :sistem penjaminan mutu internal yang dikembangkan oleh perguruan tinggi, dan sistem
penjaminan mutu eksternal yang dilakukan melalui lembaga Akreditasi baik secara BAN-PT maupun
Lamp-PTKes. PENDAHULUAN Salah satu dampak globalisasi adalah meningkatnya peluang
kerja tetapi dibarengi dengan semakin ketatnya persaingan dalam memperoleh pekerjaan.
Mengingat persyaratan kerja akan terus berubah dan persaingan untuk memperoleh pekerjaan akan
semakin ketat akibat globalisasi, maka sistem pemyelenggaraan Perguruan Tinggi harus mampu
secara kontinyu mengantisipasi dinamika perubahan-perubahan tersebut agar lulusannya
mempunyai daya saing tinggi. Keadaan ini menggarisbawahi pentingnya penerapan sistem
penjaminan mutu dalam proses penyelenggaraan pendidikan tinggi. Sistem Penjaminan Mutu
Internal (SPMI) di Stikes Muhammadiyah Kudus adalah kegiatan mandiri yang dilakukan oleh Stikes


Muhammadiyah Kudus dengan mengacu kepada peraturan perundang- undangan yang berlaku.
Sistem Penjaminan Mutu Internal Stikes Muhammadiyah Kudus adalah kegiatan yang sisitemik
mulai dari perencanaan, penerapan, pengendalian dan pengembangan atau peningkatan standar
yang dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan ( Continous Improvement). Salah satu kebijakan
pemerintah untuk mengatasi relevasi pendidikan adalah mewajibkan semua satuan pendidikan
formal dan non formal untuk melaksanakan Penjaminan Mutu Pendidikan (PP No. 19 tahun 2005).
Berkaitan dengan penjaminan mutu pendidikan tinggi disebutkan dalam UU RI No. 19 tahun 2012
bahwa system penjaminan mutu pendidikan tinggi terdiri atas :sistem penjaminan mutu internal
yang dikembangkan oleh perguruan tinggi, dan sistem penjaminan mutu eksternal yang dilakukan
melalui lembaga Akreditasi baik secara BAN-PT maupun Lamp-PTKes. PELAKSANAAN Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Kudus mulai merintis pelaksanaan system
penjaminan mutu pada tahun 2008. Pada saat itu STIKES Muhammadiyah Kudus membentuk Tim
penjaminan mutu yang menangani perencanaan, pelaksanaan, pengembangan dan evaluasi sistem
penjaminan mutu. Pada tahun 2010 unit tersebut berubah menjadi Pusat Penjaminan Mutu (PPM)
Stikes Muhammadiyah Kudus dengan struktur Kepala Pusat penjaminan Mutu, Sekretaris, Bidang
Audit Mutu Internal, Bidang Pengendali dokumen dan Bidang Pelatihan dan Pengembangan. Pusat
Penjaminan Mutu (PPM) Stikes Muhammadiyah Kudus mempunyai beberapa dokumen seperti
manual mutu, standar mutu, manual prosedur atau SOP, kebijakan mutu dan instruksional kerja.
Pada saat ini masih berpedoman pada delapan standar nasional tetapi Stikes negeri maupun luar
negeri, standar penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, standar system informasi, standar Al

Islam dan kemuhammadiyahan). Dengan tersusunya standar tersebut semua civitas akademia atau
unit- unit yang ada di Stikes Muhammadiyah Kudus mengacu kepada standar mutu yang telah
disepakati bersama sehingga semua kegiatan berjalan efektif dan efisien. Pusat penjaminan Mutu
juga melakukan beberapa kegitan seperti monitoring dan evalausi (MONEV_ dan Audit Mutu
Akademik Internal, kegiatan tersebut dilakukan secara Kontinue dan hasilknya dilaporkan kepada
ketua Stikes Muhammadiyah Kudus dan kepada unit- unit yang bersangkutan sebagai perbaikan
untuk kedepannya. Pada Tahun 2015 Penjaminan Mutu Stikes Muhammadiyah Kudus juga
mengadakan wokshop dengan mengundang pakar penjaminan mutu dari Universitas lain Yaitu
UHAMKA dalam rangka untuk penyusunan dan peningkatan standar. Selanjutnya pada tahun 2016
berubah menjadi Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Stikes Muhammadiyah Kudus. Adapun susunan
organisasinya ditambah setiap program studi ada gugus mutu. Stikes muhammadiyah kudus saat ini
memiliki lima program studi yaitu Si Farmasi, S1 Keperawatan, Profesi Ners, D-3 Keperawatan dan
D-3 Kebidanan. Perubahan ini disesuaikan dengan perubahan peraturan dari kemenristekdikti No.
62 tahun 2016 tentang SPMPT. Seiring dengan adanya perubahan peraturan tersebut, Stikes
Muhammadiyah Kudus juga menyesuaikan diri dengan mengacu 24 standar sehingga Stikes
Muhammadiyah Kudus juga memperbaiki dan menyusun kembali standar mutu. Tujuan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Kudus melakukan Sistem Penjamnan Mutu Internal
(SPMI) adalah untuk memastikan bahwa sistem pengelolaan pendidikan di STIKES Muhammadiyah
Kudus mampu menghasilkan lulusan yang memenuhi persyaratan pasar kerja dan persyaratan
peraturan pemerintah. Keberhasilan SPMI sangat dipengaruhi oleh kecermatan Program Studi

dalam melaksanakan evaluasi diri. Evaluasi diri yang benar akan mampu menampilkan kelemahan,
kekuatan, peluang dan ancaman yang dimiliki dan dihadapi oleh program studi. Hal ini merupakan
dasar yang tepat untuk pengembangan program studi. Dengan diselenggarakannya sistem
penjaminan mutu internal, membawa dampak yang positif bagi program studi yang ada di STIKES
Muhammadiyah Kudus. Salah satu faktor yang mempegaruhi keberhasilan penerapan penjaminan
mutu adalah peyusunan evaluasi diri program studi yang akurat. Untuk mendukung tercapainya hal
tersebut maka Lembaga penjaminan mutu memberikan bantuan borang untuk penyusunan evaluasi
diri program studi. Dengan borang tersebut Lembaga penjaminan mutu bisa menilai standar
standar mana saja yang belum memenuhi capaian. Pelaksanaan penjaminan mutu di STIKES
Muhammadiyah didasarkan atas dokumen, yaitu dokumen akademik dan dokumen mutu. Dokumen
akademik sebagai rencana atau standar. Dokumen akademik memuat tentang arah, kebijakan, visi

misi, standar pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat serta peraturan akademik.
Berbeda dengan dokumen mutu sebagai instrument untuk mencapai dan memenuhi standar yang
telah ditetapkan. Dokumen mutu terdiri dari manual mutu, manual prosedur, standar mutu,instruksi
kerja, dokumen pendukung. Dalam rangka memfasilitasi program studi untuk menyusun evaluasi
diri secara akurat maka Lembaga Penjaminan Mutu mengirimkan instrument evaluasi mutu internal
ke ketua program studi. Langkah selanjutnya masing masing ketua program studi dengan
didampingi sekretaris jurusan dan staf mengisi instrument yang telah dikirim oleh Lembaga
Penjaminan Mutu (LPM). Setelah instrument diisi maka Lembaga Penjaminan Mutu (LPM)

melakukan rekapitulasi hasil pengisian intrumen evaluasi mutu untuk melihat rataan capaian
standar dari semua program studi dan melaporkan hasil interpretasinya kepada Ketua Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Kudus. Program kerja yang dilaksanakan oleh
Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Stikes Muhammadiyah Kudus dalam rangka untuk mengevaluasi
berbagai standar yaitu dengan cara melaksanakan monitoring evaluasi internal di beberapa unit
yang ada di lingkungan Stikes Muhammadiyah. Dari hasil monitoring evaluasi internal di beberapa
unit, maka Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) bisa menindaklanjuti temuan temuan yang belum
sesuai dan memenuhi standar mutu di masing masing unit. Keberhasilan Stikes Muhammadiyah
Kudus dalam melaksanakan sistem penjaminan mutu internal tidak terlepas dari banyak faktor
dukungan dari semua civitas akademika. Dukungan jajaran pimpinan sangat berperan penting dalam
mengontrol dan mengevaluasi pelaksanaan Penjaminan mutu di Stikes Muhammadiyah Kudus. Di
samping itu juga unit unit yang ada selalu mengevaluasi dan meningkatkan mutu untuk memenuhi
target yang belum dicapai. Dengan kerja sama yang baik antara Lembaga Penjaminan Mutu,
Pimpinan serta unit unit yang ada akan menghasilkan kualitas mutu pendidikan yang kita inginkan.
Dengan langkah tersebut di atas, maka Lembaga Penjaminan Mutu bisa memberikan masukan
masukan ke Ketua program studi standar standar yang belum mencapai target. Diharapkan dari
hasil evaluasi diri program studi nantinya bisa untuk acuan melaksanakan Audit Eksternal yaitu
dariAkreditasi LAMPT-Kes. Dan akreditasi institusi yang diselenggarakan oleh BAN-PT. sebagai
wujud nyata hasil akreditasi dari beberapa program Studi hasilnya Baik dan Akreditasi Institusi juga
hasilnya Baik. PENUTUP Kepuasan mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan sebagai

stakeholders internal merupakan salah satu parameter keberhasilan mutu perguruan tinggi. Oleh
karenanya menjadi penting untuk dapat mengembangkan instrument survey yang berkualitas agar
informasi yang dimaksud dapat dihandalkan, baik oleh stakeholders eksternal, maupun pimpinan
pengelola perguruan tinggi dalam rangka mengambil keputusan. Dari uraian di atas menunjukan
bahwa penerapan sistem penjaminan mutu di Perguruan tinggi khususnya di Stikes Muhammadiyah
Kudus sangat penting dalam meningkatkan kualitas mutu, sehingga dapat menghasilkan lulusan
yang sesuai dengan apa yang diharapkan stakeholder atau dunia pasar kerja. Nilai penting dari
sebuah upaya dari sitem penjaminan mutu apabila temuan yang diperoleh ditindaklanjuti oleh
perencana dan pelaksana program untuk perbaikan di masa masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA
,
Praktek Baik dalam Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, Buku I Proses Pembelajaran 2004.
Departemen Pendidikan Nasional-Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Pembinaan
Akademik dan Kemahasiswaan.
, Praktek Baik (Good Practices) Penjaminan Mutu
Kurikulum Program Studi di Perguruan Tinggi, Ditjen Dikti, Depdiknas, 2005.
,Panduan
Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPMI) Bidang Akademik, (2006),
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.