kuliah umum tentang keterampilan guru dalam pembelajaran
KETERAMPILAN
DASAR dalam
MENGAJAR
Oleh
Drs. Dwi Purnomo, M.Pd.
NIP: 196412041990031003
08125228614 – (0341)802929
Keterampilan Dasar
dalam Mengajar
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
Keterampilan Membuka Pelajaran
Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan Memberikan Penguatan
Keterampilan Memberikan Variasi
Keterampilan Bertanya
Keterampilan Menutup Pelajaran
Keterampilan Membuka
Pelajaran
Definisi
1. Upaya guru menciptakan PRAKONDISI
bagi siswa agar mental maupun
perhatian terpusat pada apa yang
dipelajari.
2. Kegiatan yang dilakukan guru untuk
menciptakan suasana siap mental dan
menimbulkan perhatian siswa agar
terpusat pada hal-hal yang akan
dipelajari
Keterampilan Membuka
Pelajaran
Tujuan
1. Menyiapkan mental siswa agar siap
memasuki persoalan yang akan
dipelajari atau dibicarakan
2. Menimbulkan minat serta pemusatan
perhatian siswa terhadap apa yang
akan dibicarakan dalam kegiatan
pembelajaran
Komponen Membuka
Pelajaran
Menarik Perhatian Siswa : gaya
mengajar guru, penggunaan alat bantu
pembelajaran, pola interaksi yang
bervariasi
Menimbulkan motivasi: antusias,
menimbulkan rasa ingin tahu, ide-ide
yang bertentangan, memperhatikan
minat anak
Memberi acuan : mengemukakan tujuan,
menyarankan langkah yang harus
dilakukan siswa, mengingatkan masalah
pokok yang akan dibahas, mengajukan
pertanyaan-pertanyaan.
Membuat kaitan antara materi yang akan
dipelajari dengan pengalaman dan
pengetahuan yang dikuasai siswa
Keterampilan Menjelaskan
Pengertian
1. Penyajian informasi secara lisan dan
diorganisasikan secara sistematis untuk
menunjukkan adanya hubungan: sebabakibat, definisi-contoh atau sesuatu yang
belum diketahui.
2. Penyampaian informasi yang terencana
dengan baik.
3. Adanya interaksi pembelajaran di kelas
Tujuan Keterampilan Menjelaskan
1. Membimbing siswa untuk dapat
memahami hukum, dalil, fakta, definisi
dan Prinsip secara objektif dan benar.
2. Melibatkan siswa dalam berpikir dengan
memecahkan masalah atau pertanyaan.
3. Mendapatkan balikan dari siswa
mengenai tingkat pemahaman dan untuk
mengatasi kesalahpahaman siswa.
4. Membimbing siswa untuk menghayati,
mendapat proses penalaran dan
menggunakan bukti-bukti dalam
pemecahan masalah
Mengapa Perlu
Keterampilan Menjelaskan
1. Untuk meningkatkan efektivitas pembicaraan
supaya lebih bermakna, karena guru lebih
dominan dari siswa.
2. Penjelasan yang dilakukan guru sering tidak
jelas bagi siswa, (Sudah jelas bukan?)
3. Tidak semua siswa dapat menggali sendiri
pengetahuan dari sumber belajar, sehingga
guru perlu membantu.
4. Kurangnya sumber belajar yang dapat
dimanfaatkan secara maksimal oleh siswa.
Komponen dalam
Keterampilan Menjelaskan
Perencanaan
- Guru perlu merencanakan dengan baik
- Isi pesan meliputi: analisis, penentuan
jenis hubungan,
- Penerima pesan
Penyajian
1. Disampaikan dengan bahasa yang mudah
dipahami anak
2. Contoh dan ilustrasi sesuai dengan kehidupan
sehari-hari anak.
Pemberian Tekanan
Penjelasan harus memusatkan perhatian
siswa pada masalah pokok dan
mengurangi informasi yang tidak penting .
Penggunaan Balikan
Guru hendaknya memberikan
kesempatan kepada siswa untuk
menunjukkan pemahaman, keraguan dan
ketidakmengertiannya ketika guru
menjelaskan
Keterampilan Memberikan
Penguatan
Definisi:
Segala bentuk respon, verbal atau
nonverbal dan merupakan bagian dari
modifikasi tingkah laku guru terhadap
tingkah laku siswa hal ini bertujuan
memberikan informasi atau umpan balik
bagi siswa atas perbuatannya sebagai
suatu dorongan atau koreksi
Dengan kata lain keterampilan memberikan
penguatan adalah respon terhadap suatu
tingkah laku siswa. Tindakan ini
dimaksudkan untuk mengganjar atau
membesarkan hati siswa agar mereka lebih
giat berpartisipasi dalam interaksi
pembelajaran
Tujuan
Keterampilan Memberikan
Penguatan
Meningkatkan perhatian siswa terhadap
pelajaran.
Merangsang dan meningkatkan motivasi
belajar siswa
Meningkatkan kegiatan belajar siswa dan
membina tingkah laku siswa yang
produktif.
Jenis Penguatan dalam
Pembelajaran
Penguatan Verbal
Biasanya dungkapkan dengan kata-kata
pujian, penghargaan, persetujuan, dan
sebagainya.
Misalnya: Bagus, bagus sekali, betul,
pintar, ya, seratus buat kamu dll.
Penguatan non-verbal
1. Penguatan dengan gerak isyarat.
2. Penguatan dengan cara mendekati siswa.
3. Penguatan dengan sentuhan.
4. Penguatan dengan kegiatan yang
menyenangkan.
5. Penguatan berupa simbul atau benda
6. Penguatan tidak penuh (partial)
Prinsip Penggunaan
Keterampilan Memberikan
Penguatan
Kehangatan dan Keantusiasan
(Sikap dan gaya guru, suara, gerak badan)
Kebermaknaan
(Penguatan hendaknya diberikan sesuai
tingkah laku dan penampilan siswa)
Menghindari Respon Negatif
(Menghina, ejekan yang kasar, teguran
dan hukuman dapat digunakan)
Cara Penggunaan
Penguatan kepada siswa tertentu
(sebelum penguatan hendaknya guru
menyebut nama siswa)
Penguatan kelompok
(dapat diberikan kepada kelas, kelompok
dalam diskusi)
Penguatan bersifat SEGERA
(dilakukan setelah muncul respon siswa,
jangan ditunda cenderung kurang efektif)
Keterampilan
Memberikan Variasi
Pengertian
Variasi (stumulus) berupa aktivitas guru
dalam PBM dengan tujuan mengatasi
kebosanan siswa sehingga didalamnya
siswa senantiasa menunjukkan
ketekunan, antusiasme, serta partisipasi
penuh
Tujuan Keterampilan
Memberikan Variasi
Menimbulkan perhatian siswa dalam PBM
Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengembangkan bakat
Memupuk tingkah laku positip terhadap
guru dan sekolah sehingga suasan hidup
Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk memperoleh cara menerima
pelajaran yang disenanginya
Prinsip Penggunaan
Penggunaan variasi hendaknya sesuai
atau relevan dengan tujuan pembelajaran
Variasi hendaknya digunakan secara
lancar dan berkesinambungan agar tidak
merusak perhatian dan mengganggu
proses interaksi pembelajaran.
Penggunaan variasi hendaknya
direncanakan dengan baik, secara eksplisit
dicantumkan dalam PPSP
Komponen dalam
Memberikan Variasi
Variasi cara mengajar guru
(teacher voice, focusing, teacher silence,
eye contact and movement, teacher
movement, gerak badan dan mimik)
Variasi penggunaan media dan alat bantu
(vusual aids, audio aids, motorik, audiovisual aids)
Variasi Pola Interaksi dan Kegiatan siswa
1. pola guru-siswa (kominikasi satu arah)
2. pola guru-siswa-guru (umpan balik)
3. pola guru-siswa siswa-siswa siswa-guru
(komunikasi multiarah)
4. pola melingkar
(setiap siswa diberi kesempatan untuk
menyampaikan ide dan gagasan)
Keterampilan Bertanya
Bertanya dalam proses pembelajaran
sangat penting, dengan pertanyaan yang
baik dan tepat dalam melontarkannya
berpengaruh positip bagi siswa
Keterampilan dan kelancaran bertanya guru
dan calon guru perlu dilatih dan
ditingkatkan, baik isi maupun tekniknya
Dampak bagi siswa
Meningkatkan partisipasi siswa
Membangkitkan minat dan rasa ingin
tahu
Mengembangkan pola dan cara belajar
aktif
Menuntun proses berpikir siswa
Memusatkan perhatian siswa
Komponen Dasar
Keterampilan Bertanya
Jelas dan singkat
Pemberian acuan
Pindah gilir
Penyebaran
Pemberian waktu berpikir
Pemberian tuntunan
Dasar Pertanyaan yang
Baik
Jelas dan mudah dipahami siswa
Berikan informasi yang cukup kepada siswa untuk
menjawab
Difokuskan pada satu masalah
Berikan waktu yang cukup bagi siswa untuk
berpikir
Berikan semua pertanyaan secara merata kepada
semua siswa
Berikan respon yang “ramah”
Tuntun siswa sehingga dapat menemukan
Jenis Pertanyaan yang
Baik
Menurut Maksudnya
1. Pertanyaan permintaan
2. Pertanyaan yang tidak menghendaki
jawab siswa
3. Pertanyaan yang bersifat menunntun
4. Pertanyaan yang sifatnya menggali
Menurut Taksonomi BLOOM
Pertanyaan pengetahuan (C-1)
(apa, dimana, kapan, siapa, sebutkan)
Pertanyaan pemahaman (C-2)
(Jelaskan, bandingkan, uraikan)
Pertanyaan aplikasi (C-3)
(Berdasarkan proses yang ada,
kesimpulan apa yang anda berikan)
Pertanyaan Analisis (C-4)
(Mengapa minyak tanah tidak dapat
bercampur dengan air?)
Pertanyaan sintesis (C-5)
(Menghendaki jawaban benar yang tidak
tunggal dan menuntut siswa membuat
prediksi, problem solving. Contoh: Apa
yang terjadi jika sungai ciasem meluap)
Pertanyaan evaluasi (C-6)
(Pertanyaan menghendaki jawaban
dengan cara memberikan penilaian atau
pendapat terhadap isyu yang ditampilkan
Contoh: Apa komentar anda tentan
LAPINDO?
Kebiasaan yang Perlu dihindari
Jangan mengulang-ulang pertanyaan bila siswa
tidak mampu.
Jangan mengulang jawaban siswa
Jangan menjawab sendiri
Usahakan agar siswa tidak menjawab pertanyaan
secara kompak (KOOR)
Jangan menentukan siapa yang menjawab
sebelum pertanyaan disampaikan
Pertanyaan ganda (Apa dan mengapa)
Keterampilan Menutup
Pelajaran
Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menutup pelajaran
Memberikan gambaran menyeluruh tentang
apa yang telah dipelajari, tingkat pencapaian
tujuan, keberhasilan guru dalam pembelajaran
Bentuknya merangkum meteri, konsolidasi
perhatian, organisasikan semua kegiatan,
lakukan follow up berupa saran dan ajakan
Komponen Menutup Pelajaran
1. Meninjau kembali penguasaan inti
pelajaran dengan merangkum dan
meringkas pelajaran
2. Lakukan evaluasi dengan cara
mendemonstrasikan keterampilan,
mengaplikasikan ide baru pada situasi
lain, mengekplorasikan pendapat siswa,
dan memberikan soal secara tertulis.
DASAR dalam
MENGAJAR
Oleh
Drs. Dwi Purnomo, M.Pd.
NIP: 196412041990031003
08125228614 – (0341)802929
Keterampilan Dasar
dalam Mengajar
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
Keterampilan Membuka Pelajaran
Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan Memberikan Penguatan
Keterampilan Memberikan Variasi
Keterampilan Bertanya
Keterampilan Menutup Pelajaran
Keterampilan Membuka
Pelajaran
Definisi
1. Upaya guru menciptakan PRAKONDISI
bagi siswa agar mental maupun
perhatian terpusat pada apa yang
dipelajari.
2. Kegiatan yang dilakukan guru untuk
menciptakan suasana siap mental dan
menimbulkan perhatian siswa agar
terpusat pada hal-hal yang akan
dipelajari
Keterampilan Membuka
Pelajaran
Tujuan
1. Menyiapkan mental siswa agar siap
memasuki persoalan yang akan
dipelajari atau dibicarakan
2. Menimbulkan minat serta pemusatan
perhatian siswa terhadap apa yang
akan dibicarakan dalam kegiatan
pembelajaran
Komponen Membuka
Pelajaran
Menarik Perhatian Siswa : gaya
mengajar guru, penggunaan alat bantu
pembelajaran, pola interaksi yang
bervariasi
Menimbulkan motivasi: antusias,
menimbulkan rasa ingin tahu, ide-ide
yang bertentangan, memperhatikan
minat anak
Memberi acuan : mengemukakan tujuan,
menyarankan langkah yang harus
dilakukan siswa, mengingatkan masalah
pokok yang akan dibahas, mengajukan
pertanyaan-pertanyaan.
Membuat kaitan antara materi yang akan
dipelajari dengan pengalaman dan
pengetahuan yang dikuasai siswa
Keterampilan Menjelaskan
Pengertian
1. Penyajian informasi secara lisan dan
diorganisasikan secara sistematis untuk
menunjukkan adanya hubungan: sebabakibat, definisi-contoh atau sesuatu yang
belum diketahui.
2. Penyampaian informasi yang terencana
dengan baik.
3. Adanya interaksi pembelajaran di kelas
Tujuan Keterampilan Menjelaskan
1. Membimbing siswa untuk dapat
memahami hukum, dalil, fakta, definisi
dan Prinsip secara objektif dan benar.
2. Melibatkan siswa dalam berpikir dengan
memecahkan masalah atau pertanyaan.
3. Mendapatkan balikan dari siswa
mengenai tingkat pemahaman dan untuk
mengatasi kesalahpahaman siswa.
4. Membimbing siswa untuk menghayati,
mendapat proses penalaran dan
menggunakan bukti-bukti dalam
pemecahan masalah
Mengapa Perlu
Keterampilan Menjelaskan
1. Untuk meningkatkan efektivitas pembicaraan
supaya lebih bermakna, karena guru lebih
dominan dari siswa.
2. Penjelasan yang dilakukan guru sering tidak
jelas bagi siswa, (Sudah jelas bukan?)
3. Tidak semua siswa dapat menggali sendiri
pengetahuan dari sumber belajar, sehingga
guru perlu membantu.
4. Kurangnya sumber belajar yang dapat
dimanfaatkan secara maksimal oleh siswa.
Komponen dalam
Keterampilan Menjelaskan
Perencanaan
- Guru perlu merencanakan dengan baik
- Isi pesan meliputi: analisis, penentuan
jenis hubungan,
- Penerima pesan
Penyajian
1. Disampaikan dengan bahasa yang mudah
dipahami anak
2. Contoh dan ilustrasi sesuai dengan kehidupan
sehari-hari anak.
Pemberian Tekanan
Penjelasan harus memusatkan perhatian
siswa pada masalah pokok dan
mengurangi informasi yang tidak penting .
Penggunaan Balikan
Guru hendaknya memberikan
kesempatan kepada siswa untuk
menunjukkan pemahaman, keraguan dan
ketidakmengertiannya ketika guru
menjelaskan
Keterampilan Memberikan
Penguatan
Definisi:
Segala bentuk respon, verbal atau
nonverbal dan merupakan bagian dari
modifikasi tingkah laku guru terhadap
tingkah laku siswa hal ini bertujuan
memberikan informasi atau umpan balik
bagi siswa atas perbuatannya sebagai
suatu dorongan atau koreksi
Dengan kata lain keterampilan memberikan
penguatan adalah respon terhadap suatu
tingkah laku siswa. Tindakan ini
dimaksudkan untuk mengganjar atau
membesarkan hati siswa agar mereka lebih
giat berpartisipasi dalam interaksi
pembelajaran
Tujuan
Keterampilan Memberikan
Penguatan
Meningkatkan perhatian siswa terhadap
pelajaran.
Merangsang dan meningkatkan motivasi
belajar siswa
Meningkatkan kegiatan belajar siswa dan
membina tingkah laku siswa yang
produktif.
Jenis Penguatan dalam
Pembelajaran
Penguatan Verbal
Biasanya dungkapkan dengan kata-kata
pujian, penghargaan, persetujuan, dan
sebagainya.
Misalnya: Bagus, bagus sekali, betul,
pintar, ya, seratus buat kamu dll.
Penguatan non-verbal
1. Penguatan dengan gerak isyarat.
2. Penguatan dengan cara mendekati siswa.
3. Penguatan dengan sentuhan.
4. Penguatan dengan kegiatan yang
menyenangkan.
5. Penguatan berupa simbul atau benda
6. Penguatan tidak penuh (partial)
Prinsip Penggunaan
Keterampilan Memberikan
Penguatan
Kehangatan dan Keantusiasan
(Sikap dan gaya guru, suara, gerak badan)
Kebermaknaan
(Penguatan hendaknya diberikan sesuai
tingkah laku dan penampilan siswa)
Menghindari Respon Negatif
(Menghina, ejekan yang kasar, teguran
dan hukuman dapat digunakan)
Cara Penggunaan
Penguatan kepada siswa tertentu
(sebelum penguatan hendaknya guru
menyebut nama siswa)
Penguatan kelompok
(dapat diberikan kepada kelas, kelompok
dalam diskusi)
Penguatan bersifat SEGERA
(dilakukan setelah muncul respon siswa,
jangan ditunda cenderung kurang efektif)
Keterampilan
Memberikan Variasi
Pengertian
Variasi (stumulus) berupa aktivitas guru
dalam PBM dengan tujuan mengatasi
kebosanan siswa sehingga didalamnya
siswa senantiasa menunjukkan
ketekunan, antusiasme, serta partisipasi
penuh
Tujuan Keterampilan
Memberikan Variasi
Menimbulkan perhatian siswa dalam PBM
Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengembangkan bakat
Memupuk tingkah laku positip terhadap
guru dan sekolah sehingga suasan hidup
Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk memperoleh cara menerima
pelajaran yang disenanginya
Prinsip Penggunaan
Penggunaan variasi hendaknya sesuai
atau relevan dengan tujuan pembelajaran
Variasi hendaknya digunakan secara
lancar dan berkesinambungan agar tidak
merusak perhatian dan mengganggu
proses interaksi pembelajaran.
Penggunaan variasi hendaknya
direncanakan dengan baik, secara eksplisit
dicantumkan dalam PPSP
Komponen dalam
Memberikan Variasi
Variasi cara mengajar guru
(teacher voice, focusing, teacher silence,
eye contact and movement, teacher
movement, gerak badan dan mimik)
Variasi penggunaan media dan alat bantu
(vusual aids, audio aids, motorik, audiovisual aids)
Variasi Pola Interaksi dan Kegiatan siswa
1. pola guru-siswa (kominikasi satu arah)
2. pola guru-siswa-guru (umpan balik)
3. pola guru-siswa siswa-siswa siswa-guru
(komunikasi multiarah)
4. pola melingkar
(setiap siswa diberi kesempatan untuk
menyampaikan ide dan gagasan)
Keterampilan Bertanya
Bertanya dalam proses pembelajaran
sangat penting, dengan pertanyaan yang
baik dan tepat dalam melontarkannya
berpengaruh positip bagi siswa
Keterampilan dan kelancaran bertanya guru
dan calon guru perlu dilatih dan
ditingkatkan, baik isi maupun tekniknya
Dampak bagi siswa
Meningkatkan partisipasi siswa
Membangkitkan minat dan rasa ingin
tahu
Mengembangkan pola dan cara belajar
aktif
Menuntun proses berpikir siswa
Memusatkan perhatian siswa
Komponen Dasar
Keterampilan Bertanya
Jelas dan singkat
Pemberian acuan
Pindah gilir
Penyebaran
Pemberian waktu berpikir
Pemberian tuntunan
Dasar Pertanyaan yang
Baik
Jelas dan mudah dipahami siswa
Berikan informasi yang cukup kepada siswa untuk
menjawab
Difokuskan pada satu masalah
Berikan waktu yang cukup bagi siswa untuk
berpikir
Berikan semua pertanyaan secara merata kepada
semua siswa
Berikan respon yang “ramah”
Tuntun siswa sehingga dapat menemukan
Jenis Pertanyaan yang
Baik
Menurut Maksudnya
1. Pertanyaan permintaan
2. Pertanyaan yang tidak menghendaki
jawab siswa
3. Pertanyaan yang bersifat menunntun
4. Pertanyaan yang sifatnya menggali
Menurut Taksonomi BLOOM
Pertanyaan pengetahuan (C-1)
(apa, dimana, kapan, siapa, sebutkan)
Pertanyaan pemahaman (C-2)
(Jelaskan, bandingkan, uraikan)
Pertanyaan aplikasi (C-3)
(Berdasarkan proses yang ada,
kesimpulan apa yang anda berikan)
Pertanyaan Analisis (C-4)
(Mengapa minyak tanah tidak dapat
bercampur dengan air?)
Pertanyaan sintesis (C-5)
(Menghendaki jawaban benar yang tidak
tunggal dan menuntut siswa membuat
prediksi, problem solving. Contoh: Apa
yang terjadi jika sungai ciasem meluap)
Pertanyaan evaluasi (C-6)
(Pertanyaan menghendaki jawaban
dengan cara memberikan penilaian atau
pendapat terhadap isyu yang ditampilkan
Contoh: Apa komentar anda tentan
LAPINDO?
Kebiasaan yang Perlu dihindari
Jangan mengulang-ulang pertanyaan bila siswa
tidak mampu.
Jangan mengulang jawaban siswa
Jangan menjawab sendiri
Usahakan agar siswa tidak menjawab pertanyaan
secara kompak (KOOR)
Jangan menentukan siapa yang menjawab
sebelum pertanyaan disampaikan
Pertanyaan ganda (Apa dan mengapa)
Keterampilan Menutup
Pelajaran
Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menutup pelajaran
Memberikan gambaran menyeluruh tentang
apa yang telah dipelajari, tingkat pencapaian
tujuan, keberhasilan guru dalam pembelajaran
Bentuknya merangkum meteri, konsolidasi
perhatian, organisasikan semua kegiatan,
lakukan follow up berupa saran dan ajakan
Komponen Menutup Pelajaran
1. Meninjau kembali penguasaan inti
pelajaran dengan merangkum dan
meringkas pelajaran
2. Lakukan evaluasi dengan cara
mendemonstrasikan keterampilan,
mengaplikasikan ide baru pada situasi
lain, mengekplorasikan pendapat siswa,
dan memberikan soal secara tertulis.