saatnya mendidik diri sendiri

Alhamdulillah. Terima Kasih. Yatim Mandiri
Telah Dikukuhkan Menjadi

Nasional

N

Edisi Februari 2015 / Rabi’ul akhir - Jumadil Awal 1436 H

Majalah Donatur Yatim Mandiri Juni 2016 / Syaban - Ramadhan 1437 H

Certificate No: 10071
ISO 9001:2008

Pemberi Beasiswa Yatim
Terbanyak 2011

Saatnya Mendidik

Diri Sendiri


ü Mengajari Anak Berpuasa
ü Bolehkan Anak Yatim Menerima Zakat
ü Tubuh Bugar, Puasa Lancar

Donatur:

144.721

Surat Pembaca

Yayasan Yatim Mandiri
VISI
Menjadi Lembaga Terpercaya dalam
Membangun Kemandirian Ya m
MISI

1. Membangun nilai-nilai kemandirian ya m dhuafa
2. Meningkatkan per sipasi masyarakat dan dukungan
sumberdaya untuk kemandirian ya m dan dhuafa
3. Meningkatkan Capacity Building Organisasi.


Liya Yusnita

Alhamdulillah Yatim Mandiri bisa menyalurkan
amanah donatur dengan baik. Trima kasih Yatim
Mandiri semoga berkah buat semuanya.

Pembina

.

Cahyo Butsianto

Yusuf Zain, S.Pd, MM
Bendahara Ir. Bimo Wahyu
Dewan Pengawas Syariah Prof. Dr. H.Imam Bawani, MA
Prof. Dr. HM. Roem Rowi, MA
Drs. Agustianto, MA
KH. Abdurrahman Navis, Lc, MHI
Direktur Fundraising Zaini Faisol

Direktur Operasional Drs. Sodikin, M.Pd
Direktur Pendistribusian Hendy Nurrohmansyah
dan Pendayagunaan
Direktur ICMBS Dr. Margono
Direktur MEC Muklis, ST
H. Mutrofin, SE
Imam Solikin
GM Regional Office III Andriyas Eko V, SP
.
.
,
.
Penasehat Hukum H. Mahfud, SH

Selamat & Sukses Yatim Mandiri semoga konsisten
dalam mengemban amanah menebar manfaat
memandirikan anak2 yatim dhuafa Indonesia

Agung Heru Setiawan


Kami mengucapkan selamat dan sukses atas
disahkannya Yatim Mandiri menjadi Lembaga Amil
Zakat Nasional, semoga semakin produktif dalam
kesejahteraan ummat.

Saksikan Liputan Berita dan Tausyiah di
Yatim Mandiri TV Channel dengan subcribe di:

HEAD OFFICE

Graha Yatim Mandiri
Jl. Raya Jambangan 135-137 Surabaya 60232
Telp.(031) 8283488 (Hunting) Fax.(031) 8291757
Website: www.yatimmandiri.org
Email: info@yatimmandiri.org

Dewan Redaksi : Sumarno, Yusuf Zain, Bimo
Wahyu, Sodikin, Andriyas Eko V, Zaini Faisol,
Imam Solikin Pemimpin Umum : Zaini Faisol
Wakil Pemimpin Umum : Shiddiq Baihaqi

Pemimpin Redaksi : Bambang Prianggodo
Reporter : M. Irsyad Layout : Hilya,dan Asfol.
Fotografer : Wirawan Sirkulasi : Naura
Diterbitkan oleh : Yayasan Yatim Mandiri
Alamat Redaksi : Graha Yatim Mandiri, Jl
Raya Jambangan 135 - 137 Surabaya Telp.
(031) 8283488, Fax. (031) 8291757
E-Mail : redaksi@yatimmandiri.org
ISSN : 1410-542X

SURAT DONATUR
Para Donatur yang budiman,bila
anda ingin memberikan masukan
atau usulan terhadap Majalah
Ya m Mandiri, silakan kirimkan via
E-mail
: redaksi@ya mmandiri.org
SMS Center : 0856 4844 3000
Blackberry : 286E4BA9
Facebook : Majalah Ya m Mandiri


224Yatim Mandiri/Edisi Juni 2016

atau ketik : www.youtube.com/yatimmandiritv

8

Permata Syariah
BNI

02901445144

-

-

2244900000
-

BALI Jl. Merpati X No 9A, Monangmaning ,Denpasar bali 081 333241248,BALIKPAPAN Jl. Pattimura

RT104 No.38 B, Batu Ampar , Balikpapan Telp.(0542) 860 609,081 25344932. BANDUNG Jl. Rusa
No.12 Buah Batu Bandung. Telp (022) 7309138, 0877 8164 3543, BANTEN Jl. Ayip Usman No.11
Cikepuh Kebaharan Serang Banten Telp. (0254) 219375,081287448444. BATAM Perumahan Kurnia
Djaya Alam Parkit 01, no.02 Batam Center - Batam Telp. (085) 109050200,081372601112. BEKASI Jl.
Laskar Perum Griya Metropolitan Blok DI-4 Pekayon Jaya Bekasi (021) 82401706, 085 108056400
BLITAR Jl. Cemara No.286 Blitar Telp. (0342) 4559117, 085103761333, BOGOR Jl.Sempur Kaler No 2
Bogor Tengah - Kota Bogor Telp (0351) 8409054, 0813 3177 1830. BOJONEGORO Perumda Blok A No.
11 Bojonegoro Telp. (0353) 5254809, (0353) 893314, 0851 0461 1158 DEPOK Jl. Tanjung No. 208C,
Blok B cinere estate Kota Depok Telp. 082140742135, (021) 7533982, 0852 407 421 35 GRESIK Ruko
Multi Sarana Plaza Blok B-11 Jl. Gubernur Suryo Gresik Telp. (031) 399 0727, 0851 0577 9727, Fax. (031)
399 0727 JAKARTA Jl. Utan Kayu Raya No.64 matraman Jakarta Timur. Telp. (021) 29821197, (081)
316313700 JEMBER Jl. Nusantara Komplek Ruko, GOR Kaliwates No.4, Jember Telp. (0331) 427062,
0851-0264-0333 JOMBANG Perum Widya Graha Permai 14B RT 31/RW 06 Jl. Pattimura Gang III,
Jombang Telp.(O321) 865879, 0851 0015 0808 KEDIRI Jl. Dr. Saharjo No. 119 Campurejo Mojoroto
Kediri Telp. (0354) 3782141, 0812 3389 7975 KUDUS Jl. Kiai Telingsing Gang 02 Purwosari Wijilan No.419
Telp. (0291) 4250151,0851 027 542 79 KEPANJEN Jl. Panglima Sudirman 209 A Kepanjen Telp.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, serta shalawat
dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita,

Nabi Muhammad SAW.
Mengendalikan diri sendiri dari segala keinginan dan
dorongan diri adalah satu hal yang sangat berat. Tidak heran
jika ada pernyataan bahwa menguasai hawa nafsu sebagai
jihad yang berat. Melawan diri sendiri berarti melawan
sesuatu yang ghaib, abstrak. Di depan mata namun tak
mudah dirasa. Ada, namun sulit dirupa. Nabi Muhammad
SAW bersabda, “Seseorang tidak dianggap kuat karena
kehebatan ilmu bertarungnya. Orang kuat sesungguhnya
adalah mampu menguasai dirinya ketika marah.”
Sedemikian beratnya pengendalian diri, maka Islam
mengajarkannya secara intensif dengan latihan selama
sebulan lamanya. Latihan itu dinamakan dengan shiyam
atau shaum yang secara etimologi berarti menahan diri
(al-imsak). Sedangkan secara terminologi berarti
menahan diri dari segala yang membatalkan shiyam
tersebut dengan tenggang waktu antara terbit fajar
hingga tenggelam matahari.
Prinsip dasar dari puasa sebagai bentuk latihan dan
pendidikan adalah adanya faktor yang tidak

memberatkan umat, “Allah menghendaki kemudahan
bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu” (QS.
al-Baqarah: 185). Dengan puasa, seorang Muslim diajak
untuk menghayati eksistensi Tuhan dan dirinya sendiri.
Di mana posisi Tuhan dan di mana posisi dirinya.
Akhirnya seorang Muslim menjadi seorang yang tunduk,
jujur, tawadhu’ dan pandai bersyukur.
Itulah tema bahasan utama Rubrik Bekal Hidup
Majalah Yatim Mandiri Edisi Juni 2016. Selain itu, ada
tema-tema menarik pada rubrik-rubrik lainnya yang
terkait dengan puasa Ramadhan yang jatuh di bulan ini.
Tak lupa, kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada para donatur Yatim Mandiri atas kepercayaan dan
partisipasinya dalam membantu membina dan
memberdayakan anak-anak yatim, sehingga Yatim
Mandiri diresmikan sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

2-3


4

Bekal Hidup

8
9

Hikmah
Oase

10

Data Program

11

Jendela

12


Move On
13

14

Cermin

Tausiyah

4

12

14

16-17 Solusi Islam
18
Smart Parenting
19
Tabel Zakat

23
26

Prol Majalah

20-21 Amaliyah
Yaumiyah

Dapur

24
25

Catatan
Solusi Sehat

Fenomena
28
29
30

Kinerja
Silaturahim
Penerima
Manfaat

31

Naik Kelas

32

Pintu Rezeki

35
Kemandirian
36-39 kabar Nusantara
40
Pustaka

23

26

32

(0341) 392199,081 332900639, LAMPUNG Jl. Sultan Haji No.19 kel. Sepang Jaya kec. Kedaton, Bandar Lampung telp. (0721) 700953, 085275669977 LAMONGAN Jl.
Nangka No.3 Perum Deket Permai, Lamongan Telp. (0322) 324025, 0821 3993 9427, LUMAJANG JL.Suwandak No.42, Lumajang. Telp. (0334) 890300. MADIUN Jl. Yos
Sudarso No.64 B Madiun Telp. (0351) 457740, 081332537501. MAKASSAR Jl Sultan Alaudin no 76 A Makassar Telp. (0411) 884050,081330003450. MALANG Jl. Titan 2
BB.12 Purwantoro-Blimbing Kota Malang Telp. (0341) 4371011, 085 100 390 444, MAROS Jl.Ibrahim (HM kasim DM ) NO.19,Turikale MAROS Telp. (0411)
371635,082343430681. MOJOKERTO Perum Kranggan Permai C-14 Jl. Pahlawan Mojokerto Telp.(0321) 322964, 3869898, 0851 0786 9898 PALEMBANG Jl. R.
Sukamto Lorong Pancasila No.73 samping Mc’Donald depan PTC mall Telp. (0711) 362598, 085 267348612, PASURUAN Perum Pondok Sejati Indah Blok IX/5 Pasuruan
Telp. (0343) 418440,088805508832, 085234993585. PEKALONGAN Jl. Karya Bhakti No.81 Medono Pekalongan Telp. (0285) 4410156 ,085 329277285,PONOROGO Jl.
Urip Sumoharjo gang I No. 20 Mangkujayan Ponorogo 63413. Telp 0352-488223,0812 5951 5665. PROBOLINGGO Jl. Cokroaminoto No.37 Probolinggo Telp (0335)
427430, 085 103644849 PURWOKERTO Jl. Warga Bhakti Gang III no 50 kel. Prwokerto lor, kec. Purwokerto Timur. Telp 0281-623510, 0851 0092 6664, SEMARANG Jl.
Nangka Timur No. 35 Semarang Telp. (024) 8416166, 085107027287,085751543068. SIDOARJO Perum Taman Tiara Blok A no. 2 Magersari Sidoarjo. Telp. (031)
8921021, 085100490045 Fax. (031) 8921021 SOLO Jl Nakula no 38 Protojayan, Serengan, Surakarta,Telp. (0271) 656218,(0851) 0301 2224 SRAGEN Jl. Cut Nyak Dien
RT.01 RW.01 No.21 Mageru Kidul, Kroyo, Karangmalang Sragen, (0271) 890 296, 082 221536222, SURABAYA Jl. Bendul Merisi Selatan I/2A Surabaya Telp. (031)
8494100, 0851- 0098-6844 TANGERANG Jl. Cibodas Raya No. 7 Perumnas 1 Karawaci Baru Tangerang Telp. (021) 2917 0263, 081218631744, 0851 0168 4004. TUBAN
Jl. Raya Bogorejo No.29 Tuban Telp. (0356) 327118, 0813-3388-3360. TULUNGAGUNG Jl. Pahlawan III No. 5A, Kedungwaru Tulungagung Telp. (0355) 332 306, 08510577-0187.YOGYAKARTA Jl. Jazuli Karangkajen MG III/892. RT/RW 043/011 Yogyakarta Telp. (0274) 2871601, 0822 4359 0007 , GRAHA YATIM MANDIRI: Jl. Raya
Jambangan 135-137 Surabaya Telp. (031) 8283488 , Fax. (031) 8291757, MEC Jl. Jambangan no.70 surabaya,031-8299970,085748888170,Fax : 031-8297654.

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2016

3

Bekal Hidup

Saatnya
Mendidik

M

Diri Sendiri

eng
endalikan
atau mendidik diri sendiri dari segala
keinginan dan dorongan diri adalah satu hal yang
sangat berat. Tidak heran jika ada pernyataan
bahwa menguasai hawa nafsu sebagai jihad yang
berat. Melawan diri sendiri berarti melawan sesuatu
yang ghaib, abstrak. Di depan mata namun tak
mudah dirasa. Ada, namun sulit dirupa.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Seseorang
tidak dianggap kuat karena kehebatan ilmu
bertarungnya. Orang kuat yang sesungguhnya
adalah yang mampu menguasai dirinya ketika
marah.”
Sedemikian beratnya pengendalian diri, maka
Islam mengajarkannya secara intensif dengan
latihan selama sebulan lamanya. Latihan itu
dinamakan dengan shiyam atau shaum yang secara
etimologi berarti menahan diri (al-imsak).
Sedangkan secara terminologi berarti menahan diri
dari segala yang membatalkan shiyam tersebut

4

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2016

dengan tenggang waktu
antara terbit fajar hingga
tenggelam matahari.
Seperti program diet,
dalam puasa juga
terdapat berbagai macam
pantangan yang dapat
mengurangi
tersampaikannya tujuan.
Mulai dilarang makan
dan minum di siang hari
karena akan
membatalkan puasa itu
sendiri. Atau berbuat
sesuatu yang
menyenangkan diri
namun menyusahkan
orang lain, seperti
menggunjing, memaki
dan lain-lain karena akan
membatalkan pahala puasa. Nabi SAW bersabda,
“Siapa yang tidak mampu meninggalkan
perkataan dan perbuatan yang tercela, Allah tidak
memerlukan dirinya meninggalkan makan dan
minum.” (HR. Bukhari)
Prinsip dasar dari puasa sebagai bentuk
latihan dan pendidikan adalah adanya faktor yang
tidak memberatkan umat, “Allah menghendaki
kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki
kesukaran bagimu” (QS. al-Baqarah: 185).
Kesadaran Diri
Dengan menahan rasa lapar, manusia
diharapkan mampu berpikir sejenak tentang arti
lapar. Berpikir tentang siapa yang memberi
karunia; makan, minum dan kebahagiaan lain.
Kesadaran seperti itu pada gilirannya akan
mampu mendorong seseorang taat kepada Sang
Maha, Yang memberi makan mereka untuk
menghilangkan rasa lapar dan memberi mereka
rasa aman dari ketakutan (QS. Quraisy: 4).
Dengan puasa, seorang Muslim diajak untuk
menghayati eksistensi Tuhan dan dirinya sendiri.
Di mana posisi Tuhan dan di mana posisi dirinya.
Akhirnya seorang Muslim menjadi seorang yang
tunduk, jujur, tawadhu’ dan pandai bersyukur.
Puasa juga dimaksudkan untuk menekan sifat
rakus dalam diri manusia, yang pada dasarnya

Bekal Hidup
tidak akan pernah merasa puas sebelum ia masuk
ke dalam liang lahat. Keinginan yang tak terpuaskan
seringkali berakhir dengan bencana, bagi dirinya
sendiri ataupun orang lain. Ketamakan merupakan
perwujudan paling nyata dari egoisme yang sangat
dicela dalam Islam.
Di sinilah akan tampak betapa ajaran puasa
sebenarnya menekankan peningkatan cara hidup
bersama orang banyak secara lebih baik. Ketika
berpuasa dan ada orang yang memakinya atau
mungkin sekedar berbeda persepsi dan pendapat,
maka yang berpuasa tidak boleh marah atau
membalas jika tidak ingin batal puasanya.
Puasa juga mengajarkan umat untuk
berpandangan ke depan (future oriented). Dengan
menunda kenikmatan jasmani yang bersifat sesaat,
seorang Muslim sebenarnya telah melakukan
investasi kenikmatan yang lebih dahsyat dan sejati
di hari depan, akhirat. Atau dalam bentuknya yang
amat sederhana adalah kenikmatan ketika berbuka
puasa.
Puasa juga mengajarkan umat Islam untuk
menumbuhkan dan mempertajam kepekaan sosial,
yaitu berbagi rasa dan berempati dengan derita
orang lain. Perintah mengeluarkan zakat fitrah di
penghujung bulan Ramadhan, mencerminkan
adanya sasaran sosial yang hendak diraih dengan
melakukan ibadah puasa, yaitu sebuah komitmen
moral dan keprihatinan sosial untuk mempersempit
jurang pemisah antara si kaya dan si miskin.
Menahan Diri
Di dunia ini, hanya mereka yang memiliki
kemampuan menahan diri sajalah yang dapat
berjaya. Mereka yang tahan terhadap berbagai
macam hempasan dan cobaan. Dan para Nabi telah
membuktikan, betapa posisi mereka bukanlah
posisi yang empuk seperti posisi raja-raja lalim dan
atau bodoh yang suka bersenang-senang dengan
tampuk kekuasaannya. Berbanding jauh, para Nabi
harus menghadapi berbagai macam rasa tidak
senang dan tidak aman sebagai konsekuensi seruan
mereka terhadap kaumnya. Bahaya mengintai
setiap saat.
Harus selalu mendengar dan sanggup menahan
diri untuk tidak merutuki kaumnya sendiri.
Menempa diri, ya itulah istilah yang sering kita

pakai. Seseorang hanya akan menjadi seorang
professional, seorang yang kuat jiwa ataupun
raga jika mau menempa diri, bahkan kalau perlu
memaksa diri.
Bahwa yang ingin dicapai oleh puasa adalah
predikat taqwa. Seorang bisa dikatakan bertaqwa
jika secara konsisten mampu melakukan perintah
Allah dengan sebaik-baiknya dan mampu pula
meninggalkan apa yang Allah perintahkan untuk
ditinggalkan. Seorang bertaqwa adalah
perpaduan yang amat ideal. Kemampuan berpikir
sehat, kekuatan spiritual dan kepekaan sosial.
Untuk mencapai derajat taqwa butuh
perjuangan yang berat. Maka puasa tidak
berhenti pada dataran mampu menahan makan
dan minum saja karena, puasa bukan sekedar
menahan lapar dan dahaga. Puasa yang
sesungguhnya adalah menahan diri dari
perkataan dan perbuatan sia-sia dan kotor. Inti
dari puasa adalah menahan diri, menahan hawa
nafsu yang sering mendorong seseorang
menjauhkan diri dari ketaatan kepada Allah. Dan
melawan hawa nafsu diri adalah jihad yang paling
utama dalam pandangan Rasulullah SAW, “Jihad
yang paling utama adalah memerangi diri sendiri
untuk mendekatkan diri kepada Allah.” (HR. alThabrani).(*)



Seseorang tidak
dianggap kuat karena
kehebatan ilmu
bertarungnya. Orang
kuat yang
sesungguhnya adalah
yang mampu
menguasai dirinya
ketika marah.



(Nabi Muhammad SAW)

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2016

5

Bekal Hidup

Puasa

M
o
m
e
n
Penyucian Jiwa
B

ulan Ramadhan yang dinanti-nantikan oleh
jutaan kaum muslim di penjuru dunia sudah
hadir kembali. Bulan yang dianggap sebagai
bulan maghfirah penuh dengan ampunan dariNya. Puasa
di bulan Ramadhan dapat mengubah perilaku manusia
agar lebih dekat kepada penciptanya. Pada bulan ini,
manusia sebagai insan ciptaan Tuhan dimanjakan
dengan berbagai pahala yang berlimpah.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairoh dalam sebuah hadis,
bahwasanya Rasulullah bersabda, “Setiap anak Adam
akan dilipat gandakan pahalanya, satu kebaikan akan
dilipatgandakan menjadi 10 kebaikan hingga 700 kali
lipat.” (HR. Muslim)
Banyaknya reward yang telah tersedia diharapkan
mampu memacu semangat kita untuk menyucikan jiwa
dan raga dalam rangka melanjutkan perjalanan menuju
Allah SWT. Dalam perjalanan menuju Sang Khaliq
membutuhkan jiwa dan hati yang bersih, serta mampu
menahan godaan baik dari dalam diri sendiri maupun
dari luar.
Perjalanan tersebut, tentunya tidak akan selalu
berjalan dengan mudah. Ada kekuatan besar yang akan
mengendalikan manusia dan cenderung membawa
kepada malapetaka. Kekuatan besar tersebut adalah
hawa nafsu. Hawa nafsu yang tak terkendali akan
membawa manusia kepada jalan yang sesat. Pantaslah
jika Nabi SAW telah jauh-jauh hari memperingatkan
kepada kita agar bisa mengendalikan hawa nafsu.
Namun, apabila kita bertekad kuat dan tidak
berputus asa dalam upaya mengendalikan hawa nafsu,

6

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2016

maka akan ada cahaya yang akan memberikan
penerangan, dan saat itu pula kita akan mendapat
petunjuk jalan yang membawa kepada arah yang
benar.
Sebuah jalan yang akan menghantarkan kita untuk
bertemu dengan Allah SWT. Ibnul Qayyim dalam soal
keutamaan melawan hawa nafsu berkomentar,
“Sesungguhnya melawan hawa nafsu bagi seorang
hamba melahirkan suatu kekuatan di badan hati dan
lisannya.” Sebagian ulama salaf berkata, “Orang yang
bisa mengalahkan nafsunya lebih kuat daripada orang
yang menaklukkan sebuah kota dengan seorang diri.”
Momentum Ramadhan, kita diwajibkan untuk
melakukan puasa di siang hari dan dianjurkan
beribadah shalat lail di malam harinya. Dengan puasa
di siang hari maka kita akan belajar untuk bisa
mengendalikan hawa nafsu, menepis godaan yang
menjebak agar jiwa dan hati kita kembali suci (fitrah).
Hawa nafsu yang terkendali akan melahirkan jiwa yang
bersih dan mendobrak batas penghalang kedekatan
kita dengan Sang Pencipta.
Tentunya, puasa tidak hanya diartikan secara
definitif pada etimologi imsak, yang berarti menahan
dari lapar dan haus saja. Akan tetapi imsak ini harus
juga diterjemahkan dengan menyucikan seluruh
inderawi manusia. Dampak dari ini semua tentunya
akan mewujudkan tindakan sosial seperti terciptanya
masyarakat yang jujur, toleran, amanah dalam
mengemban tugas serta terciptanya keamanan dan
kesejahteraan.
Jika ini tidak terwujud maka setidaknya Nabi
Muhammad SAW telah mengingatkan kita semua
dalam sebuah hadis, “Betapa banyak orang yang
berpuasa, tetapi ia tidak mendapatkan apa-apa selain
hanya lapar dan dahaga.”
Dengan demikian, agar kita terhindar dari kesiasiaan dalam berpuasa adalah dengan mempuasakan
seluruh jiwa maupun raga. Al-Quran menyebutkan,
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan
jiwa itu.” (QS. Asy-Syams: 9). Jiwa yang suci akan
melahirkan kedamaian hidup, jauh dari tindak
amoral.(*)

Bekal Hidup

Rindu
Berzakat
B

anyak orang yang menetapkan
(membayarkan) haul zakatnya pada
bulan Ramadhan. Karenanya, zakat fitrah
senantiasa disandingkan dengan zakat mal dan
yang lainnya demi mengejar keutamaan berbuat
kebaikan pada bulan Ramadhan.
Menariknya, tidak sedikit dari mereka yang
mengeluarkan zakatnya pada 10 hari terakhir. Hal
ini lebih disebabkan perhitungan uang tunjangan
hari raya (THR) yang diterima kebanyakan yang
berstatus sebagai pegawai perusahaan dan yang
lainnya. Pada akhirnya, Ramadhan yang berkah ini
memunculkan bukan hanya kerinduan terhadap
amalan puasanya saja, melainkan secara
menyeluruh juga masuk seluruh amalan kebaikan,
termasuk zakat.
Zakat mempunyai beberapa pemahaman. Di
antaranya, pertama an-Nama (tumbuh dan
berkembang). Artinya, harta yang dikeluarkan zakat
darinya, tidaklah akan berkurang, justru akan
tumbuh dan berkembang lebih banyak.
Kedua, ath-Thaharah (suci). Artinya harta yang
dikeluarkan zakatnya, akan menjadi bersih dan
membersihkan jiwa yang memilikinya dari kotoran
hasad, dengki, dan bakhil.
Ketiga, ash-Shalahu (baik). Artinya, harta yang
dikeluarkan zakatnya, akan menjadi baik dan zakat
sendiri akan memperbaiki kualitas harta tersebut
dan memperbaiki amal yang memilikinya.
Kata zakat dalam Al-Quran disebutkan
sebanyak 32 kali. Dan, khusus penyebutan kata
zakat berbarengan dengan perintah shalat
sebanyak 28 kali. Hal ini menunjukkan bahwa
perintah zakat sama pentingnya dengan perintah
shalat. Para ulama juga mengaitkan perintah zakat
dengan simbol seluruh urusan terhadap sesama
manusia (hablumminannas).

Ya, karena zakat sesungguhnya mengajarkan
kepada kita untuk memahami beberapa ilmu. Di
antaranya, database. Kita harus cerdas mendata
siapa yang berhak menerima zakat dari
lingkungan terdekat kita. Berkaitan dengan itu,
tentu saja kita mesti melakukan survei atau
blusukan. Itulah yang membuat kita
bersilaturahmi, minimal pada lingkungan
terdekat.
Dengan blusukan, kita bisa langsung melihat
sekaligus merasakan orang-orang yang
membutuhkan pertolongan, yang kekurangan,
dan sebagainya. Dengan demikian, akan
memunculkan empati langsung dari hati, ikhlas
tanpa rekayasa. Tidak jarang air mata
bercucuran, sekaligus tawa bahagia bercampur
aduk ketika kita terjun langsung ikut dengan
para amil atau lembaga zakat untuk blusukan
membagikan ke pelosok-pelosok daerah.
Subhanallah, begitu indah zakat. Kita akan
menjadi rindu untuk senantiasa berzakat karena
bisa merasakan hal yang sama.
Tetapi, jika tidak sempat karena belum
mendapat kelapangan waktu, bayangkan dengan
imajinasi kita hadir bersama mereka. Lihat fotofoto program para lembaga amil zakat, yang
notabene mewakili kehadiran jasad kita di sana
walau hal itu tidak mewakili rasa kita. Seandainya
kita bisa hadir secara langsung, maka kita bisa
merasakannya dengan hati. Namun, karena tidak
bisa, cukuplah rasa itu yang membuncah.
Sebab, jasad ini boleh saja terpisah oleh
jarak, tetapi tidak dengan hati. Karena, hati selalu
tetap terpaut. Semangat untuk berzakat.
Sudahkah kita berzakat? Mari segera
ditunaikan.(*)
Yatim Mandiri/Edisi Juni 2016

7

Hikmah

Melawan Hawa Nafsu

S

etiap manusia mengalami pertempuran
abadi. Pertempuran itu bukan dengan
sosok atau pihak lain diluar diri kita, tapi
sesuatu yang letaknya justru menyatu dalam diri
kita, yaitu hawa nafsu. Pilihannya hanya dua saja;
menang atau kalah. Jika menang, berarti kita
berhasil menguasainya, menundukkannya, atau
mengontrolnya. Jika kalah, berarti kitalah yang akan
dikendalikan olehnya.
Dalam menghadapi hawa nafsu, manusia terbagi
menjadi tiga kelompok. Pertama, orang yang hebat
dan kuat. Mereka adalah orang yang mampu
mempertahankan kemenangannya melawan dirinya
sendiri (nafsu) sampai hari kematiannya. Dialah
orang yang terjaga dari dosa-dosa besar. Orang
seperti ini adalah yang paling ideal yang harus
dicapai setiap muslim, (QS. Asy Syams 9).
Kedua, orang yang paling lemah, yaitu orang
yang selalu kalah dalam pertandingan itu. Dia
dikuasai oleh hawa nafsunya sendiri. Dampaknya,
orang tersebut akan condong pada urusan duniawi.
Hatinya tunduk pada hal-hal yang bersifat materi.
Orang-orang yang semacam ini adalah orang-orang
yang kufur kepada Allah SWT dan juga siapa saja
yang mengikuti gaya hidup mereka. Mereka
melalaikan Allah yang mengakibatkan Allah
menjadikan mereka lalai terhadap diri mereka
sendiri, (QS. Al-Jatsiyah 23).
Sedangkan yang ketiga, orang yang masih
berusaha keras memenangi pertempuran melawan
nafsu dalam dirinya. Kadang-kadang dia
memenangkan pertempuran itu, namun kadangkadang dia kalah, tergantung pada kondisi
keimanan dirinya pada saat itu. Orang-orang yang
demikian ini juga tergelincir pada perbuatan dosa,
namun segera menyadarinya. Mereka tidak
terhanyut terus menerus dalam perbuatan dosa itu.
Mereka kemudian bertaubat, mohon ampun kepada
Allah, dan menyesali perbuatannya itu, (QS. Ali
Imran 135).
Lalu bagaimana caranya agar kita selalu

8

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2016

Oleh: Aditya Abdurrahman
Penulis Bina Qalam Indonesia
memenangkan pertarungan melawan hawa nafsu
yang ada didalam diri kita? DR. Fathi Yakan dalam
bukunya berjudul Madza Ya’ni Intima’i lil Islam
memberikan tips yang efektif untuk mengalahkan
hawa nafsu. Diantaranya, Pertama, menjaga agar
hati tetap hidup. Hati yang hidup adalah yang
jernih, lembut, keras dan bercahaya. Sebagaimana
yang disampaikan Rasulullah SAW, “Sesungguhnya,
Allah memiliki wadah-wadah di bumi, yaitu hati.
Hati yang paling disukai Allah adalah yang paling
lembut, jernih dan keras.” Kemudian Rasulullah SAW
menerangkan maksudnya, “Paling keras dalam
beragama, paling jernih dalam keyakinan, dan
paling lembut terhadap saudaranya.”
Kedua, menggunakan akalnya dengan optimal
dan benar. Yaitu mampu membedakan mana yang
baik dan buruk, serta bisa melihat segala sesuatu
dengan jernih dan paham. Akal yang kita miliki,
wajib digunakan untuk menyerap ilmu-ilmu yang
mampu menambah keimanan kita dan semakin
membuat kita mengenal kebesaranNya. Akal yang
Allah karuniakan kepada kita harus mampu
melahirkan rasa takut kita kepada Allah,
sebagaimana yang dijelaskan Allah SWT dalam AlQuran, “...Sesungguhnya yang takut kepada Allah di
antara hamba-hamba-Nya hanyalah para ulama.”
(QS. Fathir 28)
Akal adalah senjata paling efektif melawan hawa
nafsu. Hanya kemaksiatan yang bisa
memadamkannya. Bahkan akal bisa ‘mati’ jika
kemaksiatan dilakukan secara terus-menerus,
terang-terangan, tanpa mau bertaubat.
“Barangsiapa yang melakukan dosa tanpa disadari
oleh akal (pikiran)-nya, maka dia tidak akan
melakukannya lagi selama-lamanya.” (HR. Ahmad)
Maka, mari kita siapkan diri kita untuk
menaklukkan diri kita sendiri, dengan dua senjata
yang Allah telah karuniakan kepada kita sejak lahir,
yaitu hati yang jernih dan akal. Selama kita merawat
kedua senjata ampuh ini, pasti hawa nafsu akan
tunduk menyerah kepada kita. InsyaAllah.(*)

Oase

Jihad An-Nafs
Oleh: Drs. Usman Daud, MA.
Konsultan Hukum Islam dan Keluarga
“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari
kesalahan), karena Sesungguhnya nafsu itu selalu
menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi
rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Yusuf: 53)
Hidup ini adalah perjuangan melawan hawa nafsu
yang timbul dari luar diri manusia. Kadangkala, kita
menang dan kadangkala kita kalah melawan hawa
nafsu setan kita. Imam Ghazali menyebut ada tiga
bentuk perlawanan manusia terhadap hawa nafsu
Yang pertama, nafsu muthmainnah (nafsu yang
tenang), yakni ketika iman menang melawan hawa
nafsu, sehingga perbuatan manusia tersebut lebih
banyak yang baik dari pada yang buruk.
Yang kedua, nafsu lawwamah (nafsu yang gelisah
dan menyesali dirinya sendiri), yakni ketika iman
kadangkala menang dan kadangkala kalah melawan
hawa nafsu, perbuatan baiknya relatif seimbang
dengan perbuatan buruknya. Yang ketiga, adalah
nafsu la’ammaratu bissu’ (nafsu yang mengajak
kepada keburukan), yakni ketika iman kalah
dibandingkan dengan hawa nafsu, sehingga manusia
tersebut lebih banyak berbuat yang buruk daripada
yang baik.
Memang, salah satu ciri orang yang termasuk
nafsu muthmainnah adalah segera sadar dan gelisah
terhadap perbuatannya yang buruk. Walaupun ia
melakukan perbuatan buruk yang kecil, tetapi sudah
dianggapnya besar, sehingga ia selalu hati-hati dalam
melangkah. Bersyukurlah kepada Allah SWT, karena
manusia memiliki ‘sensifitas yang tinggi’ terhadap
perbuatan dosa. Dan ini adalah ciri orang-orang yang

bertaqwa. Karena itu
sebaiknya kita segera meninggalkan perbuatan
yang dibenci Allah sebelum jauh melangkah.
Sedangkan untuk mengendalikan hawa nafsu,
sebaiknya kita melakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Banyak melakukan ibadah, terutama ibadahibadah sunnah (shalat dhuha, tahajud, baca AlQuran, dan lainnya).
2. Minta kepada Allah dengan sungguh-sungguh
(berdoa) agar keinginan Anda semakin kuat
untuk meninggalkan hal-hal yang buruk.
3. Meyakini imbalan besar yang akan Allah
berikan kepada orang-orang yang mampu
mengendalikan hawa nafsunya. Kuatkan
keyakinan tersebut dengan banyak berdzikir
dan beribadah kepadaNya.
4. Jaga panca indera kita dari pengaruh syahwat
(nafsu). Jaga mata kita untuk tidak melihat halhal yang berbau maksiat, jaga pendengaran
dari pembicaraan yang kotor, jaga mulut dari
berkata-kata yang cabul, dan jaga tangan serta
kaki kita untuk tidak menjamah atau melangkah
ke hal-hal yang maksiat.
5. Jaga pikiran kita dengan selalu berpikir positif
dan produktif yang akan didapat dari banyak
membaca yang positif dan hindari juga
lingkungan yang membangkitkan hawa nafsu
kita.
Seseorang yang dapat mengangkat beban yang
sangat berat terkadang tidak mampu mengangkat
selimutnya untuk menunaikan shalat Subuh atau
Tahajud.
Seorang yang melakukan perjalanan jauh
terkadang tak mampu berjalan ke masjid untuk
menunaikan shalat berjamaah.
Hal ini membuktikan, melawan godaan yang
datang dari diri sendiri lebih berat ketimbang
melawan sesuatu yang nyata dari luar.
Menaklukkan hawa nafsu dan melawan
godaan-godaan setan ternyata lebih berat daripada
melawan musuh Islam. Wallahu a’lam.(*)

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2016

9

Jendela

Yatim Mandiri Resmi Sebagai
Lembaga Amil Zakat Nasional

K

epercayaan besar diberikan pemerintah
dalam hal ini Kementerian Agama
Republik Indonesia dengan meresmikan
Yatim Mandiri sebagai Lembaga Amil Zakat (LAZ)
Nasional, pada Sabtu (30/4), bertempat di Komplek
Kampus Kemandirian, Jalan Sarirogo, Sidoarjo.
Acara peresmian tersebut dihadiri oleh
Sekretaris Jenderal Kemenag RI, Prof. Dr. Nur Syam,
Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin,
Wakapolres Sidoarjo, Ketua Pembina Yatim Mandiri
H. Nur Hidayat, Dewan Pengawas Syariah Yatim
Mandiri Prof. Dr. HM. Roem Rowi, MA, Ketua
Pengurus Yatim Mandiri Drs. Sumarno dan seluruh
jajaran Direksi Yatim Mandiri.
Nur Syam menyambut baik hadirnya Yatim
Mandiri sebagai LAZNAS. “Keberadaan LAZ
merupakan wujud partisipasi aktif masyarakat dalam
ikut bersama pemerintah memberdayakan
masyarakat, khususnya umat Islam,” ujar Sekjen
Kemenag RI, Nur Syam.
Sementara itu, Nur Hidayat selaku Pembina
Yatim Mandiri bersyukur atas diresmikannya Yatim
Mandiri sebagai LAZ Nasional. Ia mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh
donatur Yatim Mandiri, yang tak henti-hentinya
memberikan dukungan untuk ikut berpartisipasi
dalam memandirikan anak yatim. “Sebuah apresiasi
bagi kami dari pemerintah dan para donatur telah
mempercayai Yatim Mandiri,” ungkap Nur Hidayat.

Hingga saat ini, Yatim Mandiri telah 22 tahun
fokus dalam membina, memberdayakan dan
memandirikan anak-anak yatim diseluruh pelosok
nusantara. Lembaga ini juga telah memiliki Kantor
Layanan di 40 kota besar diseluruh Indonesia.
Kedepannya, dengan predikat sebagai LAZ
Nasional, Yatim Mandiri tetap berkomitmen untuk
mengembangkan program-program kemandirian
anak-anak yatim.
Pembangunan Kampus STAINIM
Selain itu, Nur Syam juga turut meletakan batu
pertama untuk menandai dimulainya pembangunan
Kampus STAINIM (Sekolah Tinggi Agama Islam AnNajah Indonesia Mandiri). Kampus ini berdiri di
Komplek Kampus Kemandirian, di Jalan Sarirogo,
Sidoarjo.
Dalam sambutannya, Nur Syam juga
mengapresiasi kepada Yatim Mandiri yang telah
turut serta memajukan pendidikan di Indonesia.
Pembangunan kampus baru ini diharapkan akan
semakin memperluas kiprah STAINIM dalam
peningkatan kualitas SDM generasi bangsa.
“Selamat atas pembangunan kampus ini sebagai
sarana prasarana penunjang. Bangun sistem
organisasi yang bagus, maka akan maju, sukses,
dan berhasil,” katanya.
Nur Syam menyambut baik inisiatif Yayasan
yang mengintegrasikan LAZ dengan pendidikan.
Menurutnya, investasi terbaik untuk masa depan
bangsa adalah pendidikan karena hal itu akan
melahirkan generasi yang unggul.
Ia berharap, Yatim Mandiri dapat
mengembangkan program kemandiriannya secara
luas dengan cara kerja keras, kerja cerdas, kerja
ikhlas, dan kerja solid. Karenanya, Nur Syam
berpesan agar STAINIM
nantinya dapat menjadi
ruang belajar bagi para
mahasiswa yang berbasis
pada pendidikan keislaman,
keindonesiaan, dan
entrepreneurship.(ir)

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2016

11

Move on

Membangun Reputasi
Oleh: Jamil Azzaini
Penasehat Yatim Mandiri

W

ajah yang cantik tanpa bedak dan
kosmetik akan tetap terlihat cantik.
Reputasi sejati yang Anda miliki
tanpa optimasi dan promosi tetap akan muncul ke
permukaan.
Sebaliknya, reputasi yang tidak terbukti namun
gencar dipromosikan dan dioptimasi akan merusak
citra seseorang dalam jangka panjang.
Saya sering prihatin, apabila ada orang yang
ingin mengangkat reputasi dirinya dengan cara
yang kurang elegan. Misalnya, ia menulis daftar 10
trainer/writer/profesi terbaik di bidangnya.
Dari nomor 1 hingga 9 ditulis nama seseorang
yang memang sudah terbukti reputasinya di
bidang yang ia tekuni, sementara nomor 10 ditulis
nama dirinya. Seolah-olah ia memang diperingkat
10, padahal itu adalah pengakuan dirinya sendiri.
Reputasi itu adalah pengakuan orang lain,
bukan pengakuan pribadi. Dan membangun
reputasi itu memerlukan waktu dan bukti. Jim
Collins mengatakan, “Reputasi adalah irisan antara
apa yang Anda minati, di bidang apa Anda menjadi
yang terbaik dan bidang yang Anda tekuni itu

12

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2016

menghasilkan.”
Segera temukan, apa-apa saja yang Anda
minati? Silakan dirinci dan ditulis….
Setelah itu, temukan bidang-bidang apa saja
yang Anda selalu menjadi yang terbaik atau
berpeluang menjadi yang terbaik. Silakan dirinci
dan ditulis….
Jangan lupa Anda lihat, mana diantara kedua
hal tersebut di atas yang menghasilkan atau
berprospek menghasilkan. Silakan ditulis…
Apabila sudah ditulis dan Anda yakin, bidang
itulah yang seyogyanya Anda tekuni. Bangun
reputasi Anda di bidang tersebut. Asah dan terus
tingkatkan kemampuan Anda di bidang yang
Anda tekuni tersebut.
Konsistensi dan kesabaran dalam jangka
waktu tertentu yang akan membuat Anda diakui
memiliki reputasi. Reputasi yang disertai bukti
akan menentramkan hati. Sementara reputasi
karena kecanggihan promosi dan ilmu optimasi
menyiksa diri. Pilih mana?
Salam Sukses Mulia!

Diajeng Lestari

Cermin

Agar Muslimah Percaya Diri

D

iajeng Lestari, namanya di dunia
entrepreneur tak asing lagi setelah
sukses membangun e-commerce HijUp
pada tahun 2011. Diajeng, yang dulunya bekerja
sebagai marketing researcher dan berpenghasilan
tetap Rp 8 Juta per bulannya ini, nekat keluar dan
kemudian mendirikan HijUp. Bagaimana kisahnya?
Bermula dari keinginannya untuk memudahkan
para wanita muslimah dalam berhijab, Diajeng
Lestari berani mengambil langkah besar dalam
hidupnya. Ia ingin para muslimah bisa mendapatkan
akses yang mudah untuk memenuhi kebutuhan
sandang mereka yang tak kalah bagusnya dengan
fashion global. HijUp pun berdiri dan menjadi mall
online rujukan para muslimah yang ingin tampil
modis, namun tetap sesuai syariat Islam.
Bagi Diajeng, Indonesia dengan statusnya
sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar
di dunia, menjadi target yang potensial untuk bisnis
pakaian muslim. Hal itulah yang membuatnya
semakin yakin untuk memulai bisnis tersebut.
Didukung oleh suami yang merupakan CEO dari
Bukalapak.com, Diajeng pun banyak mendapat
bantuan terkait masalah IT.
Tidak mudah, karena di awal ia harus melakukan
banyak hal sendirian. Mulai dari mencari klien,
mengurus fotografi, hingga keuangan ia lakukan
sendiri. Mendapat cibiran pun sudah biasa
dirasakannya. Dipandang sebelah mata tak pernah
membuatnya urung untuk berusaha. Bagi ibu satu
anak ini, jika ada kemauan dan usaha yang keras,
keajaiban dari Allah pun selalu ada.

HijUp awalnya hanya memiliki sekitar 11 brand
saja. Namun kini, mall online tersebut sudah
berhasil menampung lebih dari 500 brand dari
berbagai desainer yang berbeda. Bahkan, kini HijUp
memperluas pasarnya hingga ke item anak-anak
dan rumah tangga.



HijUp memiliki misi
membuat para muslimah
berhijab agar selalu "up" atau
semangat dan percaya diri.



Terus Belajar
Diajeng yang selalu memiliki keyakinan, bahwa
Allah akan selalu menolong hambanya yang mau
berusaha ini pun tak pernah berhenti belajar. Ia
masih sering menghadiri banyak pelatihan bisnis
dan juga berbagi dengan para pebisnis lainnya.
Baginya, pengalaman orang lain adalah mentor
penting untuknya. Ia bahkan berharap adanya
wadah yang bisa mempertemukan para pendiri
startup agar bisa saling berbagi dan mendukung
satu sama lain.
Wanita yang akrab disapa Ajeng ini juga ingin
HijUp menjadi inspirasi untuk anak-anak muda lain
agar bisa terus berkreasi. Terlebih lagi bagi para
muslimah agar bisa bangga dengan hijabnya,
karena HijUp memiliki misi membuat para
muslimah berhijab agar selalu "up" atau semangat
dan percaya diri.(*)
Yatim Mandiri/Edisi Juni 2016

13

Tausiyah

Memperbaiki

Mutu Diri
Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar

D

14

alam satu tahun, Allah SWT
menciptakan satu bulan
istimewa, bulan yang penuh
kasih sayang, barokah, dan ampunan.
Sungguh bulan yang benar-benar beda
dengan sebelas bulan lainnya, hari demi
harinya berbeda, jam demi jamnya
berbeda, detik demi detik berbeda;
begitu spesial. Inilah bulan Ramadhan.
Bulan yang sangat dirindukan oleh umat
Islam sedunia.
Di bulan Ramadhan ini, Allah SWT
menjanjikan akan menjamu hambahamba yang beriman. Sedemikian
dahsyatnya jamuan Allah, sampaisampai bagi siapa pun yang melewati
saat-saat Ramadhan ini dengan sebaiksebaiknya, maka dia dijanjikan
mendapat jaminan keselamatan di dunia
dan akhirat.
Oleh karena itu, marilah kita
manfaatkan bulan suci ini sebagai
sarana peningkatan kualitas amal ibadah
kita kepada Allah. Kita jadikan bulan ini
sebagai sarana untuk mencapai tujuan
mulia kita, yaitu memperbaiki mutu diri
kita.
Apa sebenarnya yang harus kita
perbaiki dari diri kita ini? Salah satu
jebakan dari kehidupan duniawi
sekarang adalah, kita merasa aman dan
bangga dengan aksesori dunia.
Kita merasa senang dengan
keindahan penampilan. Kita merasa
senang mengeluarkan biaya yang mahal
untuk memperindah rumah kita. Kita
juga mau mengkredit tiap bulan untuk
mobil mewah agar diri kita tampak lebih
indah.
Kita semakin bersungguh-sungguh
Yatim Mandiri/Edisi Juni 2016

Tausiyah
memperindah aksesori duniawi. Tapi, tak
banyak orang yang bersungguh-sungguh
memperindah kepribadiannya dengan akhlak
mulia dan kualitas ibadah yang baik.
Peningkatan Amal
Mari kita bertekad, pantang bagi kita
menyia-nyiakan perpindahan detik demi detik
di bulan Ramadhan ini tanpa peningkatan
amal. Ramadhan ini sungguh sangat berharga
bagi kita sehingga kita harus
memperhitungkan agar setiap ucapan,
pikiran, dan perilaku kita menjadi amal shalih.
Mari kita isi bulan Ramadhan ini dengan
melakukan amal ibadah, tidak saja ibadah
secara ritual, namun juga ibadah yang bersifat
sosial. Salah satu caranya, kita dapat
membuat skala prioritas dalam bulan
Ramadhan ini.
Pertama, manajemen waktu kita harus
terkendali dengan baik. Kedua, kita harus
mempunyai target yang jelas. Tentang shalat

kita, misalnya. Kita evaluasi kembali,
apakah sudah khusyuk dan sesuai dengan
yang dicontohkan Nabi?
Hal lain yang prioritas harus kita
tekadkan di bulan Ramadhan adalah
menjadi ahli sedekah. Tentu saja
kemampuan ekonomi di antara kita
berbeda-beda. Sedekah itu tidak diukur
dari besar kecilnya, akan tetapi optimalisasi
yang kita lakukan. Percayalah, tidak pernah
berkurang harta dengan disedekahkan,
melainkan bertambah, bertambah dan
bertambah nilainya di hadapan Allah SWT.
Insya Allah, selepas Ramadhan nanti,
kita dapat merasakan kekuatan perubahan
dalam diri kita, menjadi pribadi takwa yang
dicintai Allah SWT dan disayangi
makhlukNya. Selamat
menikmati jamuan
Allah SWT di
Apa sebenarnya
bulan
Ramadhan.(*)
yang harus kita

perbaiki dari diri
kita ini

?

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2016

15

Solusi Islam

Bolehkah Anak Yatim

Menerima Zakat?
Oleh: KH. Abdurrahman Navis, Lc, MHI
Ketua Bidang Fatwa MUI Jawa Timur

Assalammualaikum Wr. Wb.
Ustad Abdurrahman Navis yang
saya hormati selaku pengasuh rubrik
Solusi Islam. Alhamdulillah kita
masih dipertemukan dengan bulan
penuh berkah, yakni Ramadhan.
Dibulan ini umat Islam
melaksanakan puasa, dan diakhir
bulan, ditutup dengan zakat fitrah.
Saya ingin bertanya kepada ustad
Abdurrahman Navis, yakni :
1. Bolehkah anak yatim menerima
zakat dan adakah dalilnya?
2. Siapa saja yang berhak
menerima zakat?
Itu saja yang ingin saya
tanyakan. Atas jawaban dan
bimbingannya saya mengucapkan
terima kasih kepada ustad
Abdurrahman Navis.
Misnan
Pekalongan

16

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2016

Solusi Islam

“Sesungguhnya zakat-zakat
itu, hanyalah untuk orangorang fakir, orang-orang
miskin, pengurus-pengurus
zakat, Para mu’allaf yang
dibujuk hatinya, untuk
(memerdekakan) budak,
orang-orang yang berhutang,
untuk jalan Allah dan untuk
mereka yang sedang dalam
perjalanan (Ibnu Sabil),
sebagai suatu ketetapan yang
diwajibkan Allah, dan Allah
Maha mengetahui lagi Maha
Bijaksana.” (QS. At-Taubah:
60)
Juga berdasarkan pendapat
imam Hanbali merujuk pada
hadis nabi bahwa Rasulullah
memberi zakat ada ghulam
(anak kecil) yang miskin yang
membantu mendistribusikan
zakat (al fiqh al islami
waadillatuh. Syekhwahbah
Azzuhaili. Bab zakat)

Jawaban:
Walaikumussalam Waramatullahi Wabarkatuh
Pak Misnan yang saya hormati. Ya semoga Ramadhan ini bisa
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, baik qiyam, tadarus,
shadaqah dan
termasuk zakat. Sehingga kita dapat meraih pahala sebanyakbanyaknya
untuk menggapai rahmat Allah SWT.
Baiklah pengasuh jawab pertanyaan Anda:
1. Anak yatim karena sebab yatim bukan termasuk 8 golongan
yang berhak menerima zakat. Tapi anak yatim yang faqir atau
miskin diantaranya yang diasuh di panti asuhan itu boleh
menerima zakat. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT:

2. Yang berhak menerima zakat
adalah 8 golongan yaitu:
Ÿ Faqir.
Ÿ Miskin.
Ÿ Amil zakat.
Ÿ Mualaf.
Ÿ Budak.
Ÿ Orang berhutang yang
bangkrut.
Ÿ Fis sabilillah.
Ÿ Musafir yang kekurangan
bekal. (QS.At-Taubah: 60)
Pak. Misnan. Demikan
jawaban dari pengasuh, semoga
manfaat. Aamiin

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2016

17

Smart Parenting

Mengajari
Anak Berpuasa
Oleh: Elly Risman

Pakar Parenting, Yayasan Kita & Buah Hati

S

ekian puluh tahun yang lalu, sampai saya
kelas 6 SD, saya tak mampu
menyelesaikan puasa yang tinggal 3 jam
lagi, karena tak dapat menahan nafsu melihat merah
dan segarnya asinan bangkuang yang saya beli
untuk berbuka. Kali lain, ketika saya menyuapi adik
saya, nasi dan telur ceplok yang disiram kecap
membuat saya membatalkan puasa di jam 8 pagi.
Berbeda sekali dengan beberapa anak, dan
mungkin anak-anak Anda, yang sejak TK bahkan
sudah sanggup menyelesaikan puasa sebulan
penuh.
Apa kunci agar seseorang dapat mengendalikan
dirinya? Cynthia Stifter, Ph.D, peneliti dari Universitas
Pennsylvania, Amerika Serikat, menyebutkan dua ciri
pengendalian diri. Pertama, kemampuan anak untuk
mengendalikan dorongan-dorongan melakukan
sesuatu dan mengendalikan keinginan akan sesuatu.
Kedua, kemampuan anak mematuhi norma sosial
tanpa pengawasan. Dua hal ini,
dilakukan karena adanya kerelaan dari dalam
dirinya.
Mematuhi Tanpa Pengawasan
Terkait dengan puasa, ciri di atas perlu
ditambahkan dengan kemampuan anak mematuhi
aturan agama tanpa pengawasan. Kemampuan
tersebut tidak bisa dengan begitu saja ada dalam
diri seorang anak. Kitalah para orang tua yang
berkewajiban membantu anak membentuknya.
Bulan Ramadhan ini adalah kesempatan emas yang
bisa kita gunakan.
Untuk anak-anak yang baru belajar berpuasa,
belum terlambat bagi Anda untuk menceritakan apa
itu puasa dengan bahasa yang sederhana, jelas dan
menyenangkan. Puasa itu artinya mengubah waktu,
jika biasanya kita sarapan jam 7 pagi, maka kita
akan lakukan sebelum Subuh. Jika kita makan siang
jam 12, maka kita undur menjadi di waktu Maghrib.
Makan malamnya kapan? Ya diantara Maghrib dan

18

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2016

Subuh. Dengan menjelaskan ini, anak-anak tak
akan berpikir bahwa puasa itu berat. Dalam cerita
Anda, sertakan juga penjelasan bahwa ini adalah
perintah Allah SWT. Dan Allah akan memberikan
hadiah yang sangat besar untuk orang-orang
yang menuruti perintahNya.
Meningkatkan Ibadah
Bagian terpenting adalah meningkatkan
ibadah di bulan Ramadhan ini dengan
memperbanyak mengaji, shalat, dzikir dan juga
bersedekah ke fakir miskin. Atau memberi
makanan berbuka, hadiah atau bingkisan untuk
tetangga, kerabat, teman-teman dan guru mereka
serta orang-orang duafa di sekitar rumah Anda.
Tentunya diam-diam Anda juga aktif
menyiapkan hadiah untuk anak-anak yang
berhasil menjalankan puasanya, seberapapun
yang mereka bisa capai.
Jika puasa kita dan anak-anak kita dan anakanak orang lain dijalankan dengan benar, baik dan
menyenangkan, insha Allah kita semua bisa
menjadi pribadi yang mampu mengendalikan
diri.(*)

Yatim Mandiri/Edisi Juni2016

23

Muslimah

Menjaga Lisan
Selama Ramadhan

L

isan, punya ibadah khusus di bulan
Ramadhan. Sebagian berupa zikir dan
sebagian lagi berupa diam. Diam itu
sendiri adalah salah satu pengertian “Shaum”.
“Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk
Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan
berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini.”
(QS. Maryam: 26)
Saum Maryam disebutkan di atas berupa diam
dan tidak berbicara. Adapun diam yang dituntut
oleh shaum kita saat ini adalah menahan diri untuk
tidak mengatakan hal-hal yang berdosa, serta
menjaga agar jangan sampai kita mengucapkan
sesuatu yang tercela.
Berucap dan berbicara memang memiliki
beberapa kekurangan yang sekaligus merupakan
hasil panen sang lidah. Puasa lisan ini bisa dilakukan
pada bulan Ramadhan atau pun diluar bulan
Ramadhan. Namun puasa lisan di bulan Ramadhan
lebih dianjurkan dan disukai.
Rasanya tepat jika kita memulai saat ramadhan
untuk menjaga lisan seperti kita akan memulai
puasa sunnah sehabis idul fitri. Karena sudah
terbiasa dengan kondisi lapar dan haus. Jika dari
awal puasa kita sudah berlatih untuk mengekang
lisan, maka akan otomatis nanti setelah habis bulan
ramadhan akan terbiasa mengekang lisan.
Dan yang paling mengherankan yaitu, bahwa
banyak orang yang merasa mudah dalam menjaga
dari makanan yang haram, perbuatan aniaya, zina,
mencuri, minum-minuman keras serta melihat pada
apa yang diharamkan dan lainya, namun merasa
kesulitan dalam mengawasi pemahaman agama.
Juga masih berbicara dengan kalimat-kalimat yang
dapat mengundang kemurkaan Allah SWT. Dia

22

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2016

sadari bahwa, satu kata saja dari apa yang dia
ucapkan dapat menjauhkannya dari Allah.
Dan betapa banyak kita lihat orang mampu
mencegah dirinya dari perbuatan kotor dan aniaya
namun lidahnya tetap saja membicarakan aib
orang-orang, baik yang sudah mati ataupun yang
masih hidup. Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang
memberikan jaminan kepadaku dengan menjaga
bagian tubuh antara dua rambut (kumis dan jenggot)
dan antara dua pahanya maka aku akan
memberikan jaminan berupa surga kepadanya.” (HR.
Bukhari)
Menajaga rahasia, mengendalikan lidah dan
berdiam diri dalam waktu yang lama adalah sifat
para sahabat Rasulullah. Nabi SAW bersabda,
“Wahai orang yang telah menyatakan iman dengan
lidahnya, namun keimanan belum mengendap di
hatinya, janganlah engkau menceritakan kejelekan
kaum muslim di belakang mereka, karena
barangsiapa menyebutkan aib-aib mereka, maka
Allah akan menyebutkan aib-aibnya. Barangsiapa
yang aibnya disebutkan oleh Allah, maka akan
terungkap walaupun dilakukan di sudut rumah.” (HR.
Abu Dawud)
Jika seseorang shaum, namum tanpa menjaga
lidahnya dari penyakit-penyakit yang diharamkan,
lantas apa gunanya ia shaum? Apakah mungkin
takwa yang didambakan sebagai ujung shaum itu
akan tercapai dengan kondisi yang didambakan
sebagai ujung shaum itu? Salah satu penyakit lidah
saja misalanya yaitu berkata palsu.
Manfaatkanlah bulan Ramadhan yang
mengandung aneka rahmat dan ampunan ini.
Mudah-mudahan dalam suasana ramadhan ini kita
bisa memulai untuk mengekang lisan kita. (*)

Dapur

Menu Lezat
di Bulan Rahmat

PerkedelKentang

Hari pertama : Es jus kurma, sayur sop kimlo , perkedel
kentang, tahu goreng kremes
Hari kedua : Es kacang merah, rawon, telur asin, tempe
goreng+kerupuk udang+sambal
Hari ketiga : Es dawet, sayur asem jakarta, empal gepuk,
pepes udang
Hari keempat : Bubur mutiara, sayur bayam, garang
asem, tahu bacem
Hari kelima : Koktail buah, balado ikan tenggiri, gulai
nangka, sambal balado
Hari keenam : es shanghai, pisang karamel, soto ayam,
krupuk udang

Soup
Kimlo

Alhamdulillah ditahun ini kita masih
bertemu dengan bulan Ramadhan. Dibulan
yang berkah ini tentunya kita akan berlomba –
lomba dalam memperoleh kebaikan.
Apalagi bagi para kaum hawa pastinya ingin
mencari kebaikan dan mendapat pahala. Bagi
para ibu – ibu ataupun remaja putri yang
masih bingung ingin menghidangkan menu
buka puasa. Kini, majalah Yatim Mandiri
memberikan saran atau menu hidangan buka
puasa yang mudah dan tentunya dengan cita
rasa beda.

Hari ketujuh : kolak pisang, gurami saus
asam manis, cap cay kuah, acar kuning
Hari kedelapan : es lemon tea, salad buah,
rendang, gulai singkong, sambal hijau
Hari kesembilan : es cincau, sayur lodeh,
ayam goreng kalasan, tempe goreng, sambal
tomat
Hari kesepuluh : es pisang hijau, rica rica
seafood, tumis buncis+jagung , kerupuk
udang
Hari kesebelas : kolak ubi, gurame bakar
taliwang, cah kangkung, sambal dabu dabu
Hari keduabelas : es jus buah naga, ayam
pangang , karedok, sambal
Hari ketigabelas : es kelapa muda, coto
makasar, krupuk udang + sambal
Hari keempatbelas : es jelly buah, sayur sup
kombinasi, rolade daging sapi, sambal
kecap
Hari kelimabelas : bubur kacang ijo, kakap
goreng tepung, tumis brokoli, tempe
mendoan,sambal

Untuk menu dan resep buka puasa
selama 30 hari kunjungi fanspage
Yatim Mandiri
www.facebook.com/yatim.mandiri/

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2016

23

Catatan

Generasi Muda
Mandiri Entrepreneurship
Oleh: Muklis, ST

Direktur Mandiri Entrepreneur Center

U

ntuk mewujudkan wirausahawan muda
muslim, diperlukan perjuangan keras di
dalam dunia pendidikan. Karena akhirakhir ini, begitu mirisnya melihat fenomena generasi
muda penerus bangsa ini.
Fenomena yang baru saja terjadi adalah seorang
pemuda umur kisaran 22 tahun telah menganiaya
ibu kandungnya sendiri lantaran minta dibelikan
sepeda motor sport tidak dipenuhi oleh ibunya.
Ibunya ini seorang single parent dengan
penghasilan pas-pasan untuk makan sehari-hari (JP
24/4/2016). Naudzubillahi min dzalik…
Dari fenomena diatas, marilah kita renungkan,
apa yang salah dengan generasi muda sekarang.
Sebenarnya banyak hal yang bisa kita lakukan untuk
merubah generasi muda kita ini menjadi seorang
entrepreneurship. Yang terpenting bagaimana
merubah maindset anak muda ini bisa berfikir dan
bertindak positif atau berkegiatan positif.
Kalaupun ingin menjadi seorang pengusaha
sebetulnya tidak dibutuh