Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tindakan Merefrensikan Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Kepada Calon Mahasiswa T2 942009038 BAB I
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Ruang lingkup dari pembahasan tentang peri-laku
manusia menjadi kajian ilmu psikologi, karena ilmu
psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku,
kognisi (pemikiran), emosi (perasaan-perasaan), dan basis
neurologikal bawah sadar dari suatu perilaku. Psikologi
banyak berkaitan dengan manusia. Dari perkembangan
ilmu psikologi maka muncul aliran yang membahas
perilaku dengan memperhatikan bagaimana perilaku dapat
diukur dan diobservasi, Aliran ini di sebut sebagai
behaviorisme.
behavioris,
Seperti
yang
behaviorisma
diutarakan
(behaviorism)
oleh
tokoh
adalah
aliran
psikologi yang mempelajari perilaku (behavior) yang dapat
diobservasi dan diukur. Aliran ini berpendapat bahwa
perilaku dapat dipelajari dan dijelaskan secara saintifik.
Behaviorisma menekankan pada respon-respon perilaku
yang dapat diobservasi dan diukur (Watson, 1913 dalam
Jogiyanto, 2008).
Tindakan atau perilaku seseorang bukanlah sesuatu
tindakan tunggal, artinya bukan merupakan tindakan yang
tanpa alasan atau tanpa sesuatu yang mempengaruhi.
Dengan kata lain tindakan atau perilaku yang dilakukan
dipengaruhi oleh adanya faktor-faktor penyebab. Dalam
Teori Tindakan Beralasan (TRA) Theory of Reaction Action
1
oleh Ajzen dan Fishbein (1975, 1980) menyatakan bahwa
tindakan (Behavior) dipengaruhi langsung oleh minat
(Attention) untuk melakukan tindakan itu. Sedangkan
minat atau niat (Attention) merupakan perpaduan antara
sikap terhadap perilaku (Attitude Toward Behavior) dan
norma subjektif (Subjectif Norm).
Yang dimaksud dengan sikap adalah pengaruh dari
individu secara personal terhadap perilaku yang akan
dilakukan dapat berupa tindakan positif maupun tindakan
negatif, sedangkan norma subjektif adalah sikap orang lain
yang
menjadi
pertimbangan-pertim-bangan
terhadap
perilaku akan mempengaruhi indi-vidu untuk melakukan
atau
tidak
melakukan
perilaku.
Sedangkan
niat
merupakan tindakan yang masih direncanakan, belum
merupakan suatu tindakan atau perilaku, sehingga masih
dalam
rencana
Beralasan
dari
untuk
Ajzen
dilaku-kan.
mengukur
Teori
Tindakan
perilaku
sukarela
(Volitional Behavior) bukan perilaku dalam tekanan atau
perilaku mandatory (Mandatory Behavior).
Tindakan
mereferensi
merupakan
tindakan
menginformasikan suatu objek atau subjek yang dirasa
perlu untuk disampaikan kepada pihak lain. Penelitian ini
dibatasi
hanya
lingkup
perilaku
untuk
mengetahui
tindakan mereferensi dalam hubungannya dengan sikap
terhadap berperilaku, niat, dan norma subjektif pada
mahasiswa Pascasarjana Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga.
2
Pengumpulan
data
pada
tahap
awal
wawancara ditemukan fakta dilapangan
dengan
sehubungan
dengan tindakan menginformasikan atau tindakan promosi
dari lembaga dalam hal ini PPs MMP UKSW dirasa minim
bahkan tidak melakukan promosi, karena didapati dari
beberapa mahasiswa yang ditemui waktu wawancara awal
bahwa mahasiswa mendapat informasi dan mengenal
tentang program studi Magister Manajeman Pendidikan
Universitas Kristen Satya Wacana diperoleh dari teman
satu profesi, atau dari alumni, bukan secara langsung dari
dari lembaga penyelengara. Lembaga penyelenggara hampir
tidak
melakukan
penyebaran
sekalipun
tindakan
brosur,
tidak
promosi
media-media
melakukan
berupa
iklan,
lain.
Tetapi
yang
tindakan
promosi,
calon
mahasiswa PPs MMP sangat reponsif menanggapi tindakan
mereferensi mahasiswa kepada calon mahasiswa. Dapat
dipahami bahwa justru adanya perilaku atau tindakan dari
luar
lembaga
penyelengara
yang
secara
efektif
mempromosikan kepada calon mahasiswa dengan cara
komunikasi dari mulut- kemulut atau word of mouth.
Mahasiswa
kepada
calon
mempunyai
mahasiswa
perilaku
program
mereferensikan
studi
Magister
Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya wacana
apabila mahasiswa memiliki niat yang positif untuk
mereferensikan.
Sedangkan
didalam
niat
mereferensi
terdapat fungsi dari dua penentu dasar yaitu memiliki
sikap untuk mereferensikan dan faktor norma subjektif.
Jogiyanto (2008) menyatakan bahwa:
3
Niat merupakan suatu fungsi dari dua penentu dasar,
yang satu berhubungan dengan faktor pri-badi dan yang
satu berhubungan dengan pengaruh sosial. Penentu
pertama yang berhubungan dengan faktor pribadi adalah
sikap yang merupakan evalu-asi dari kepercayaan atau
perasaan positif dan perasaan negatif. Sedangkan
penentu yang ke dua berhubungan dengan norma
subjektif yang meru-pakan persepsi atau pandangan
seseorang terha-dap tekanan sosial (kepercayaan –
kepercayaan orang lain).
Penelitian yang berhubungan dengan sikap, niat,
perilaku dilakukan oleh Sigit (2006) dalam hasil penelitian
yang menunjukkan bahwa: (a) sikap dan norma subjektif
secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap
niat beli; (b) sikap konsumen secara parsial berpengaruh
terhadap niat beli; dan (c) norma subjektif secara parsial
berpengaruh terhadap niat. Selanjutnya (Zahra, 2008)
membuktikan
bahwa
norma
subjektif
berpengaruh
terhadap niat mahasiswa dalam menggunakan internet
sebagai sumber pustaka.
Tetapi dalam penelitian yang lain ditemukan hasil
penelitian yang tidak signifikan seperti Adi Prasetyawan
(2011) dalam penelitiannya menemukan bahwa faktor sikap
konsumen berpengaruh tidak positif terhadap faktor niat
beli konsumen, tidak dapat diterima atau tidak signifikan,
dan faktor Norma Subjektif berpengaruh positif terhadap
faktor Niat Beli Konsumen, dapat diterima atau signifikan.
Selanjut-nya Chen (2007) dalam penelitiannya menemukan
bahwa korelasi antar variabel sikap terhadap niat tidak
signifikan, norma subjektif terhadap niat tidak terdapat
signifikan dan niat terhadap perilaku juga tidak signifikan.
4
Begitu pula dari kajian Penelitian Kassudyarsana (2006)
dengan judul “Analisis sikap dan niat beli kaum muda di
Surakarta terhadap pakaian batik” yaitu: tidak adanya
pengaruh yang signifikan sikap terhadap niat dan hasil
yang sama juga terjadi tidak adanya pengaruh yang
signifikan untuk menjelaskan hubungan antara norma
subjektif terhadap niat membeli.
Dari kajian deduktif didapati hasil penelitian yang
kontradiktif,
signifikan
antara
yang
sehingga
signifikan
menarik
dan
sebagai
yang
celah
tidak
dalam
permasalahan penelitian. Mahasiswa yang memiliki sikap
positif dan dorongan pertimbangan normatif serta memiliki
pengalaman
proses
sebagai
mahasiswa
Magister
Manajemen Pendidikan Universitas Kriten Satya Wacana
Salatiga, telah memiliki kesan yang mendalam. Maka akan
memunculkan niat untuk mereferensikan yang berkorelasi
dengan
tindakan
merefrensikan,
sedangkan
tindakan
mereferensikan merupakan perilaku yang berupa ajakan
kepada pihak lain untuk melakukan tindakan yang sama
dengan dirinya bisa berupa ajakan positif maupun ajakan
negatif
yang
berupa
penolakan
untuk
tidak
merefe-
rensikan.
Peneliti telah melakukan studi penjajagan kepada
dua
mahasiswa
Universitas
Kriten
Magister
Satya
Manajemen
Wacana
Pendidikan
Salatiga
dengan
menggunakan metode wawancara terbuka bahwa niat
keputusan memilih mereka dikarenakan adanya referensi
dari teman yang telah menjadi mahasiswa pada program
5
studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kriten
Satya Wacana. Seperti diungkapkan oleh dua mahasiswa
Pascasarjana Magister Manaje-men Pendidikan Universitas
Kristen Satya Wacana Salatiga angkatan 2010 dalam
wawancara sebagai berikut: Alasan apa yang membuat
anda memilih Magister Manajemen Pendidikan Universitas
Kristen
Satya
Wacana
dan
apakah
ada
yang
mereferensikan kepada anda?
Saya memilih progdi MMP UKSW karena kualitas yang
dimiliki sudah bagus dengan bukti bahwa telah
memperoleh peringkat akreditasi A, tempat mudah
terjangkau……..sedangkan yang memberi informasi saya
untuk masuk progdi MMP adalah rekan seprofesi saya
(sebagai guru).
Pendapat yang tidak jauh berbeda disampaikan oleh
mahasiswa yang lain sebagai berikut:
Sehubungan dengan kesempatan untuk syarat kenaikan
pangkat dan sertifikasi di lingkungan kerja saya, maka
saya berkeputusan untuk melan-jutkan kuliah di MMP
UKSW. Yang sebelumnya saya direfrensikan oleh teman
untuk memilih progdi MMP UKSW karena teman saya itu
alumni dari program ini.
Dari hasil wawancara tersebut memperkuat latar
belakang masalah dari tindakan atau perilaku mahasiswa
dalam
memilih
program
studi
Magister
Manajemen
Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana karena
adanya niat dari dalam individu itu sendiri dan pengaruh
dari norma subjektif mahasiswa. Dalam penelitian ini
penulis mencoba menjelaskan tindakan mereferensikan
kepada calon mahasiswa Program Magister Manajemen
6
Pendidikan di Univer-sitas Kristen Satya Wacana dengan
mengadopsi Teori Tindakan Beralasan (Theory of Reasoned
Action) seperti yang yang diungkapkan Ajzen dan Fishbein.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka
dirumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah sikap mereferensi berpengaruh signifikan
terhadap
niat
mereferensikan
Program
Magister
Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana?
2. Apakah norma subjektif mereferensi berpengaruh
signifikan terhadap niat mereferensikan Program
Magister
Pendidikan
Universitas
Kristen
Satya
Wacana?
3. Apakah sikap mereferensi berpengaruh signifikan
terhadap tindakan mereferensikan Program Magister
Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana?
4. Apakah
norma
subjektif
berpengaruh
signifikan
terhadap tindakan merefrensikan Program Magister
Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana?
5. Apakah
niat
mereferensi
berpengaruh
signifikan
terhadap tindakan mereferensikan Program Magister
Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana?
7
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui sikap mereferensi berpengaruh
signifikan terhadap niat mereferensikan Program
Magister
Pendidikan
Universitas
Kristen
Satya
Wacana;
2. Untuk
mengetahui
norma
subjektif
mereferensi
berpengaruh signifikan terhadap niat mereferensikan
Program Magister Pendidikan Universitas Kristen
Satya Wacana;
3. Untuk mengetahui sikap mereferensi berpengaruh
signifikan terhadap tindakan mereferensikan Program
Magister
Pendidikan
Universitas
Kristen
Satya
Wacana;
4. Untuk mengetahui norma subjektif berpengaruh
signifikan terhadap tindakan merefrensikan Program
Magister
Pendidikan
Universitas
Kristen
Satya
Wacana;
5. Untuk mengetahui niat mereferensi berpengaruh
signifikan terhadap tindakan mereferensikan Program
Magister
Wacana.
8
Pendidikan
Universitas
Kristen
Satya
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian terdiri dari dua bagian, yaitu
manfat praktis dan manfaat teoritis masing-masing sebagai
berikut:
1.4.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat dija-dikan
sebagai bahan studi lanjutan yang relevan dan sebagai
bahan
kajian
pertimbangan
dalam
faktor-faktor
seorang
mahasiswa
yang
memilih
Kajiannya
berupa
teori
tindakan
Reasoned
Action)
yang
diterapkan
menjadi
studinya.
beralasan
(Theory
dalam
perilaku
mahasiswa sebagai pengguna jasa pendidikan.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Masukan bagi lembaga penyelenggara pendidik-an,
dapat dijadiakan bahan pertimbangan mengetahui
prilaku
calon
membentuk
mahasiswa
perilaku
faktor-faktor
menurut
teori
yang
tindakan
berperilakuan yaitu; sikap, norma subyektif dan niat
mahasiswa khususnya maha-siswa Pascasarjana;
2. Bahan pertimbangan bagi calon mahasiswa dalam
memilih lembaga pendidikan yang sesuai dengan niat
dan kebutuhannya.
9
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Ruang lingkup dari pembahasan tentang peri-laku
manusia menjadi kajian ilmu psikologi, karena ilmu
psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku,
kognisi (pemikiran), emosi (perasaan-perasaan), dan basis
neurologikal bawah sadar dari suatu perilaku. Psikologi
banyak berkaitan dengan manusia. Dari perkembangan
ilmu psikologi maka muncul aliran yang membahas
perilaku dengan memperhatikan bagaimana perilaku dapat
diukur dan diobservasi, Aliran ini di sebut sebagai
behaviorisme.
behavioris,
Seperti
yang
behaviorisma
diutarakan
(behaviorism)
oleh
tokoh
adalah
aliran
psikologi yang mempelajari perilaku (behavior) yang dapat
diobservasi dan diukur. Aliran ini berpendapat bahwa
perilaku dapat dipelajari dan dijelaskan secara saintifik.
Behaviorisma menekankan pada respon-respon perilaku
yang dapat diobservasi dan diukur (Watson, 1913 dalam
Jogiyanto, 2008).
Tindakan atau perilaku seseorang bukanlah sesuatu
tindakan tunggal, artinya bukan merupakan tindakan yang
tanpa alasan atau tanpa sesuatu yang mempengaruhi.
Dengan kata lain tindakan atau perilaku yang dilakukan
dipengaruhi oleh adanya faktor-faktor penyebab. Dalam
Teori Tindakan Beralasan (TRA) Theory of Reaction Action
1
oleh Ajzen dan Fishbein (1975, 1980) menyatakan bahwa
tindakan (Behavior) dipengaruhi langsung oleh minat
(Attention) untuk melakukan tindakan itu. Sedangkan
minat atau niat (Attention) merupakan perpaduan antara
sikap terhadap perilaku (Attitude Toward Behavior) dan
norma subjektif (Subjectif Norm).
Yang dimaksud dengan sikap adalah pengaruh dari
individu secara personal terhadap perilaku yang akan
dilakukan dapat berupa tindakan positif maupun tindakan
negatif, sedangkan norma subjektif adalah sikap orang lain
yang
menjadi
pertimbangan-pertim-bangan
terhadap
perilaku akan mempengaruhi indi-vidu untuk melakukan
atau
tidak
melakukan
perilaku.
Sedangkan
niat
merupakan tindakan yang masih direncanakan, belum
merupakan suatu tindakan atau perilaku, sehingga masih
dalam
rencana
Beralasan
dari
untuk
Ajzen
dilaku-kan.
mengukur
Teori
Tindakan
perilaku
sukarela
(Volitional Behavior) bukan perilaku dalam tekanan atau
perilaku mandatory (Mandatory Behavior).
Tindakan
mereferensi
merupakan
tindakan
menginformasikan suatu objek atau subjek yang dirasa
perlu untuk disampaikan kepada pihak lain. Penelitian ini
dibatasi
hanya
lingkup
perilaku
untuk
mengetahui
tindakan mereferensi dalam hubungannya dengan sikap
terhadap berperilaku, niat, dan norma subjektif pada
mahasiswa Pascasarjana Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga.
2
Pengumpulan
data
pada
tahap
awal
wawancara ditemukan fakta dilapangan
dengan
sehubungan
dengan tindakan menginformasikan atau tindakan promosi
dari lembaga dalam hal ini PPs MMP UKSW dirasa minim
bahkan tidak melakukan promosi, karena didapati dari
beberapa mahasiswa yang ditemui waktu wawancara awal
bahwa mahasiswa mendapat informasi dan mengenal
tentang program studi Magister Manajeman Pendidikan
Universitas Kristen Satya Wacana diperoleh dari teman
satu profesi, atau dari alumni, bukan secara langsung dari
dari lembaga penyelengara. Lembaga penyelenggara hampir
tidak
melakukan
penyebaran
sekalipun
tindakan
brosur,
tidak
promosi
media-media
melakukan
berupa
iklan,
lain.
Tetapi
yang
tindakan
promosi,
calon
mahasiswa PPs MMP sangat reponsif menanggapi tindakan
mereferensi mahasiswa kepada calon mahasiswa. Dapat
dipahami bahwa justru adanya perilaku atau tindakan dari
luar
lembaga
penyelengara
yang
secara
efektif
mempromosikan kepada calon mahasiswa dengan cara
komunikasi dari mulut- kemulut atau word of mouth.
Mahasiswa
kepada
calon
mempunyai
mahasiswa
perilaku
program
mereferensikan
studi
Magister
Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya wacana
apabila mahasiswa memiliki niat yang positif untuk
mereferensikan.
Sedangkan
didalam
niat
mereferensi
terdapat fungsi dari dua penentu dasar yaitu memiliki
sikap untuk mereferensikan dan faktor norma subjektif.
Jogiyanto (2008) menyatakan bahwa:
3
Niat merupakan suatu fungsi dari dua penentu dasar,
yang satu berhubungan dengan faktor pri-badi dan yang
satu berhubungan dengan pengaruh sosial. Penentu
pertama yang berhubungan dengan faktor pribadi adalah
sikap yang merupakan evalu-asi dari kepercayaan atau
perasaan positif dan perasaan negatif. Sedangkan
penentu yang ke dua berhubungan dengan norma
subjektif yang meru-pakan persepsi atau pandangan
seseorang terha-dap tekanan sosial (kepercayaan –
kepercayaan orang lain).
Penelitian yang berhubungan dengan sikap, niat,
perilaku dilakukan oleh Sigit (2006) dalam hasil penelitian
yang menunjukkan bahwa: (a) sikap dan norma subjektif
secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap
niat beli; (b) sikap konsumen secara parsial berpengaruh
terhadap niat beli; dan (c) norma subjektif secara parsial
berpengaruh terhadap niat. Selanjutnya (Zahra, 2008)
membuktikan
bahwa
norma
subjektif
berpengaruh
terhadap niat mahasiswa dalam menggunakan internet
sebagai sumber pustaka.
Tetapi dalam penelitian yang lain ditemukan hasil
penelitian yang tidak signifikan seperti Adi Prasetyawan
(2011) dalam penelitiannya menemukan bahwa faktor sikap
konsumen berpengaruh tidak positif terhadap faktor niat
beli konsumen, tidak dapat diterima atau tidak signifikan,
dan faktor Norma Subjektif berpengaruh positif terhadap
faktor Niat Beli Konsumen, dapat diterima atau signifikan.
Selanjut-nya Chen (2007) dalam penelitiannya menemukan
bahwa korelasi antar variabel sikap terhadap niat tidak
signifikan, norma subjektif terhadap niat tidak terdapat
signifikan dan niat terhadap perilaku juga tidak signifikan.
4
Begitu pula dari kajian Penelitian Kassudyarsana (2006)
dengan judul “Analisis sikap dan niat beli kaum muda di
Surakarta terhadap pakaian batik” yaitu: tidak adanya
pengaruh yang signifikan sikap terhadap niat dan hasil
yang sama juga terjadi tidak adanya pengaruh yang
signifikan untuk menjelaskan hubungan antara norma
subjektif terhadap niat membeli.
Dari kajian deduktif didapati hasil penelitian yang
kontradiktif,
signifikan
antara
yang
sehingga
signifikan
menarik
dan
sebagai
yang
celah
tidak
dalam
permasalahan penelitian. Mahasiswa yang memiliki sikap
positif dan dorongan pertimbangan normatif serta memiliki
pengalaman
proses
sebagai
mahasiswa
Magister
Manajemen Pendidikan Universitas Kriten Satya Wacana
Salatiga, telah memiliki kesan yang mendalam. Maka akan
memunculkan niat untuk mereferensikan yang berkorelasi
dengan
tindakan
merefrensikan,
sedangkan
tindakan
mereferensikan merupakan perilaku yang berupa ajakan
kepada pihak lain untuk melakukan tindakan yang sama
dengan dirinya bisa berupa ajakan positif maupun ajakan
negatif
yang
berupa
penolakan
untuk
tidak
merefe-
rensikan.
Peneliti telah melakukan studi penjajagan kepada
dua
mahasiswa
Universitas
Kriten
Magister
Satya
Manajemen
Wacana
Pendidikan
Salatiga
dengan
menggunakan metode wawancara terbuka bahwa niat
keputusan memilih mereka dikarenakan adanya referensi
dari teman yang telah menjadi mahasiswa pada program
5
studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kriten
Satya Wacana. Seperti diungkapkan oleh dua mahasiswa
Pascasarjana Magister Manaje-men Pendidikan Universitas
Kristen Satya Wacana Salatiga angkatan 2010 dalam
wawancara sebagai berikut: Alasan apa yang membuat
anda memilih Magister Manajemen Pendidikan Universitas
Kristen
Satya
Wacana
dan
apakah
ada
yang
mereferensikan kepada anda?
Saya memilih progdi MMP UKSW karena kualitas yang
dimiliki sudah bagus dengan bukti bahwa telah
memperoleh peringkat akreditasi A, tempat mudah
terjangkau……..sedangkan yang memberi informasi saya
untuk masuk progdi MMP adalah rekan seprofesi saya
(sebagai guru).
Pendapat yang tidak jauh berbeda disampaikan oleh
mahasiswa yang lain sebagai berikut:
Sehubungan dengan kesempatan untuk syarat kenaikan
pangkat dan sertifikasi di lingkungan kerja saya, maka
saya berkeputusan untuk melan-jutkan kuliah di MMP
UKSW. Yang sebelumnya saya direfrensikan oleh teman
untuk memilih progdi MMP UKSW karena teman saya itu
alumni dari program ini.
Dari hasil wawancara tersebut memperkuat latar
belakang masalah dari tindakan atau perilaku mahasiswa
dalam
memilih
program
studi
Magister
Manajemen
Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana karena
adanya niat dari dalam individu itu sendiri dan pengaruh
dari norma subjektif mahasiswa. Dalam penelitian ini
penulis mencoba menjelaskan tindakan mereferensikan
kepada calon mahasiswa Program Magister Manajemen
6
Pendidikan di Univer-sitas Kristen Satya Wacana dengan
mengadopsi Teori Tindakan Beralasan (Theory of Reasoned
Action) seperti yang yang diungkapkan Ajzen dan Fishbein.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka
dirumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah sikap mereferensi berpengaruh signifikan
terhadap
niat
mereferensikan
Program
Magister
Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana?
2. Apakah norma subjektif mereferensi berpengaruh
signifikan terhadap niat mereferensikan Program
Magister
Pendidikan
Universitas
Kristen
Satya
Wacana?
3. Apakah sikap mereferensi berpengaruh signifikan
terhadap tindakan mereferensikan Program Magister
Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana?
4. Apakah
norma
subjektif
berpengaruh
signifikan
terhadap tindakan merefrensikan Program Magister
Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana?
5. Apakah
niat
mereferensi
berpengaruh
signifikan
terhadap tindakan mereferensikan Program Magister
Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana?
7
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui sikap mereferensi berpengaruh
signifikan terhadap niat mereferensikan Program
Magister
Pendidikan
Universitas
Kristen
Satya
Wacana;
2. Untuk
mengetahui
norma
subjektif
mereferensi
berpengaruh signifikan terhadap niat mereferensikan
Program Magister Pendidikan Universitas Kristen
Satya Wacana;
3. Untuk mengetahui sikap mereferensi berpengaruh
signifikan terhadap tindakan mereferensikan Program
Magister
Pendidikan
Universitas
Kristen
Satya
Wacana;
4. Untuk mengetahui norma subjektif berpengaruh
signifikan terhadap tindakan merefrensikan Program
Magister
Pendidikan
Universitas
Kristen
Satya
Wacana;
5. Untuk mengetahui niat mereferensi berpengaruh
signifikan terhadap tindakan mereferensikan Program
Magister
Wacana.
8
Pendidikan
Universitas
Kristen
Satya
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian terdiri dari dua bagian, yaitu
manfat praktis dan manfaat teoritis masing-masing sebagai
berikut:
1.4.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat dija-dikan
sebagai bahan studi lanjutan yang relevan dan sebagai
bahan
kajian
pertimbangan
dalam
faktor-faktor
seorang
mahasiswa
yang
memilih
Kajiannya
berupa
teori
tindakan
Reasoned
Action)
yang
diterapkan
menjadi
studinya.
beralasan
(Theory
dalam
perilaku
mahasiswa sebagai pengguna jasa pendidikan.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Masukan bagi lembaga penyelenggara pendidik-an,
dapat dijadiakan bahan pertimbangan mengetahui
prilaku
calon
membentuk
mahasiswa
perilaku
faktor-faktor
menurut
teori
yang
tindakan
berperilakuan yaitu; sikap, norma subyektif dan niat
mahasiswa khususnya maha-siswa Pascasarjana;
2. Bahan pertimbangan bagi calon mahasiswa dalam
memilih lembaga pendidikan yang sesuai dengan niat
dan kebutuhannya.
9