UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOL LIMBAH KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) PADA SEL KANKER PAYUDARA SECARA IN INVITRO DAN IN SILICO.
VOLUME IV, NOMOR 2, DESEMBER 2015
JURNAL FARMASI UDAYANA
VOLUME IV
NOMOR 2
HALAMAN 1 - 100
EDISI DESEMBER 2015
PENERBIT JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA
BUKIT JIMBARAN - BALI
(2)
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 i
JURNAL FARMASI UDAYANA
INFORMASI BAGI PENULIS
DAFTAR ISI
x
Deskripsi
x
Pembaca
x
Editor
x
Petunjuk Penulisan
DESKRIPSI
Jurnal Farmasi Udayana merupakan jurnal elektronik yang dikelola oleh jurusan
Farmasi FMIPA Udayana. Jurnal ini yang merupakan media publikasi penelitian
dan
review article
pada semua aspek ilmu farmasi yang bersifat inovatif , kreatif,
original dan didasarkan pada
scientific
. Artikel yang dimuat dalam jurnal ini
meliputi penemuan obat, sistem penghantaran obat serta pengembangan obat.
Jurnal ini memuat bidang khusus di farmasi seperti kimia medisinal, farmakologi,
farmakokinetika, farmakodinamika, analisis farmasi, sistem penghantaran obat,
teknologi farmasi, bioteknolofi farmasi, obat herbal dan komponen aktif tanaman
serta evaluasi klinik obat.
PEMBACA
Ilmuwan di bidang kimia medisinal, farmasetika dan biofarmasetika,
farmakologi, kimia analisis, farmakologi klinik, mikrobiologi, bioteknologi, kimia
dan statistika
EDITOR
Penanggung jawab
: Drs. Ida Bagus Made Suaskara, M.Si
Pengarah
: Drs. I Made Satriya Wibawa, M.Si
Anak Agung Bawa Putra, S.Si., M.Si
Dr.rer.nat. IMAG. Wirasauta, M.Si., Apt
Editor
:
Ketua Dewan Redaksi
: Cokorda Istri Sri Arisanti, S.Farm., M.Si., Apt
Wakil Dewan Redaksi
: Ni Kadek Warditiani, S.Farm., M.Sc., Apt
Mitra Bestari:
Ketua
: Luh Putu Febryana Larasanty, S.Farm.,M.Sc., Apt
Anggota:
a.
Ni PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi)
b.
I G. N. Agung Dewantara, S.Farm., M.Sc., Apt (Teknologi Farmasi)
c.
Ni Made Pitri Susanti, S.Farm., M.Si. Apt (Kimia Farmasi)
(3)
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 ii
PETUNJUK PENULISAN
PENDAHULUAN
Naskah yang diajukan ke jurnal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1)
topik artikel akan melewati proses
review
terlebih dahulu oleh editor, dan (2)
artikel belum dipublikasikan atau akan dipublikasikan seluruhnya atau sebagian di
jurnal lain atau media publikasi yang lain.
Tipe artikel
Artikel hasil penelitian
Review article
Naskah
review article
harus memuat: judul, abstrak dan kata kunci (3-6 kata),
pendahuluan, pembahasan khusus oleh penulis, kesimpulan, ucapan terima kasih,
daftar pustaka, gambar dan tabel. Tiap pokok bahasan dari pendahuluan sampai
kesimpulan harus diberi nomor. Sub pokok bahasan juga harus dinomori dengan
1.1., 1.2., 1.3., dan seterusnya. Setiap halaman harus diberi nomor dan judul harus
diberi halaman 1.
FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN
Conflict of interest
Semua penulis wajib menghindari terjadinya
Conflict of interest
yang meliputi
pembiayaan atau hubungan dengan orang lain atau badan paling lama tiga tahun
sebelum pengajuan artikel ke jurnal yang dapat mempengaruhi secara langsung
maupun tidak langsung penelitian yang bersangkutan
Contoh hal yang potensial menyebabkan
Conflict of interest
antara lain pekerja,
konsultan, kepemilikan bahan, honor, pengajuan registrasi/paten, hibah atau
sumber dana yang lain.
Verifikasi Artikel
Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan
sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak
dalam posisi akan diterbitkan pada jurnal lain, artikel telah mendapat persetujuan
semua penulis yang tercantum di dalam artikel yang bersangkutan dan secara
eksplisit telah mendapat persetujuan dari tempat dimana penulis melakukan
penelitian dan jika diterima, artikel tidak dipublikasikan di tempat lain dalam
bentuk yang sama dalam bahasa Indonesia atau bahasa lainnya untuk menghindari
plagiarisme
Konstribusi
Semua penulis harus berpartisipasi di dalam penelitian dan atau penyipan naskah,
sehingga fungsi dari masing-masing penulis harus didefinisikan.
(4)
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 iii
Kepemilikan artikel
Semua penulis harus memiliki peran penting pada setiap tahap pengajuan artikel
yang meliputi: (1) konsep dan desain penelitian, pengolahan data atau
menganalisis atau menginterpretasi data, (2) memperbaiki naskah, (3) menyetujui
draf akhir yang akan dipublikasikan
Perubahan penulis
Pada jurnal ini dimungkingkan untuk menambahkan, pengurangi, mengubah
urutan penulis untuk naskah yang diterima. Hal-hal yang perlu dilakukan antara
lain: membuat permintaan untuk dapat menambahkan, mengurangi atau
mengubah urutan penulis kepada pengelola jurnal yang diajukan oleh
corresponding author
yang dicantumkan di dalam naskah yang diajukan dan
meliputi: (a) alasan mengapa nama penulis harus ditambahkan, dikurangi atau
diubah susunannya (b) konfirmasi tertulis (e-mail, fax, surat) dari semua penulis
yang menyatakan persetujuan dengan perubahan tersebut di atas
Bahasa
Penulisan menggunakan bahasa Indonesia sesuai ejaan yang disempurnakan.
PERSIAPAN
Penggunaan program miscrosoft word. File dibuat dalam format asli
menggunakan program miscrosoft word. Teks harus dibuat dalam format satu
kolom, huruf font Times new roman 11, 1 spasi, ditulis dalam kertas ukuran A4.
Struktur Artikel
Sub pokok bahasan-penomoran
Artikel dibagi menjadi pokok bahasan dengan penomoran yang jelas. Sub pokok
bahasan harus diberi nomor 1.1 (kemudian 1.1.1, 1.1.2,...), 1.2 dan seterusnya.
Abstrak tidak dimasukkan dalam sistem penomoran.
Pendahuluan
Nyatakan tujuan dan landasan penelitian, hindari tinjauan pustaka yang terperinci
atau kesimpulan dari hasil penelitian
Bahan dan metode
Ungkapkan bahan dan metode secara terperinci untuk kemungkinan keterulangan
penelitian. Metode yang umum digunakan cukup menunjukkan sumber pustaka,
hanya modifikasi yang relevan yang harus dideskripsikan
Hasil
Pengungkapan hasil harus jelas dan ringkas
Pembahasan
Bagian ini harus merupakan kajian mendalam dari hasil penelitian, jangan
mengulang pengungkapan hasil. Hindari kutipan dan pembahasan yang berlebihan
dari penelitian sebelumnya
(5)
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 iv
Kesimpulan
Kesimpulan utama dari penelitian sebaiknya ditampilkan dalam kalimat yang
singkat dan jelas, yang dapat menjadi bagian tersendiri di dalam pokok bahasan
kesimpulan atau menjadi bagian dari pembahasan atau hasil
Appendik
Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya.
Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1), Pers. (A.2) dan
seterusnya. Hal yang sama juga berlaku untuk tabel dan gambar: Tabel A.1;
Gambar. A.1
Informasi penting dalam struktur artikel
Judul
Ringkas, jelas dan informatif. Jika dimungkinkan hindari pencantuman persamaan
matematika dan singkatan
Nama penulis dan institusi
Ungkapkan institusi tempat bekerja (tempat dimana penelitian dilakukan) di
bawah nama penulis. Tunjukkan institusi penulis dengan
supercript
di belakang
nama penulis dan didepan nama institusi. Tuliskan alamat lengkap termasuk kode
pos dan nama kota, jika perlu disertakan alamat email masing-masing penulis
Alamat korespondensi
Tunjukkan dengan jelas siapa yang bertanggung jawab terhadap korespondensi
semua tahap dari pengajuan, revisi, publikasi maupun sampai pasca publikasi.
Cantumkan nomor telepon disamping alamat email, kode pos. Kontak terperinci
harus tetap diperbaharui oleh korespondensi penulis
Alamat penulis
Jika alamat penulis berbeda dibandingkan dengan tempat penelitian semula, maka
alamat terbaru atau tetap penulis sebagai catatan kaki dari nama penulis. Alamat
dimana penelitian semula dilakukan oleh penulis tetap digunakan sebagai alamat
utama. Penulisan catatan kaki untuk alamat terbaru maupun alamat tetap
menggunakan supercrip dengan penomoran Arabic
Abstrak
Dibutuhkan abstrak yang jelas, ringkas dan sesuai fakta penelitian. Abstrak harus
menunjukan tujuan penelitian secara tegas, hasil yang penting dan kesimpulan
umum. Untuk memenuhi persyaratan abstrak ini, disarankan untuk tidak
menyertakan tinjauan pustaka, tetapi jika sangat diperlukan wajib mengutip nama
penulis dan tahun. Disamping itu dihindari pencantuman singkatan yang tidak
umum tetapi jika sangat diperlukan maka harus dijelaskan pada awal abstrak itu
sendiri
Gambar
Gambar harus dibuat untuk menyimpulkan isi dari artikel secara jelas untuk dapat
menarik perhatian pembaca yang berasal dari berbagai bidang yang berhubungan
(6)
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 v
dengan farmasi. Gambar harus dibuat dalam bagian terpisah dari artikel. Ukuran
gambar: sediakan gambar dengan minimal setara 531x1328 pixel atau lebih, tetapi
dapat tetap terbaca pada layar 200x500 pixel (pada 91 dpi yang sama dengan 5
x13 cm). Program yang digunakan dapat berupa pdfatau MS Word
Kata kunci
Kata kunci maksimal 6 kata diletakkan langsung di bawah abstrak, hindari
penggunaan frase dan penghubung (dan, dari dan sebagainya)
Singkatan
Deskripsikan singkatan yang tidak umum sebagai catatan kaki pada halaman
pertama artikel. Singkatan yang menjadi keharusan untuk diungkapkan pada
abstrak diwajibkan didefinisikan pada bagian sebelum singkatan tersebut ditulis.
Penulisan singkatan harus konsisten pada seluruh artikel.
Ucapan terima kasih
Cantumkan ucapan terima kasih pada bagian terpisah di bagian akhir artikel
sebelum daftar pustaka, hindari penyertaan ucapan terima kasih pada judul,
sebagai catatan kaki judul atau bagian artikel lainnya. Buatlah rincian orang yang
berkontribusi di dalam penelitian (penerjemah, pengetik atau pembaca dan lain
sebagainya)
Unit
Gunakan satuan internasional (SI). Jika satuan diungkapkan dalam unit yang
berbeda, sebaikknya diungkapkan kesetaraan dengan SI
Tabel
Penomoran tabel diurut berdasarkan urutan munculnya di dalam artikel. Tabel
dibuat dengan tiga garis horisontal, hindari penggunaan garis vertikal dan data
yang diungkapkan di dalam tabel tidak diungkapkan berulang pada bagian lain
dari artikel
Daftar pustaka
Pastikan daftar pustaka tercantum di dalam artikel. Hasil yang belum
dipublikasikan dan
personal communication
tidak direkomendasikan dimasukkan
di dalam daftar pustaka. Pustaka yang ditandai dengan
In Press
menunjukan
bahwa artikel tersebut telah disetujui untuk dipublikasikan dan dapat digunakan
sebagai sumber pustaka. Penulisan pustaka mengikuti aturan penulisan pustakan
jurnal ini.
Aturan penulisan pustaka
Daftar pustaka harus diurut berdasarkan alfabetis dan kronologi. Jika terdapat
lebih dari satu sumber yang berasal dari penulis yang sama pada tahun yang sama,
maka harus ditambahkan a, b, c dan seterusnya di belakang tahun terbit.
Penulisan buku
Penulis, A.A., Penulis, B.B., & Penulis, C.C. (tahun terbit).
judul buku
: sub judul.
(7)
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 vi
Contoh:
Buku dengan satu penulis
Nama penulis (tanpa singkatan). (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit
Reynords Hadi. (2000). Black pioners. Ringwood,Vic: Penguin
Buku dengan banyak penulis
Dua-enam penulis
Dua penulis: kedua penulis. (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit
Gilbert, R., & Gilbert, P. (1998). Maculinity goes to school. St. Leonards, N.S.W.:
Allen & Unwin
Lebih dari 6 penulis
Setelah nama dan singkatan nama penulis ke-enam gunakan dkk
Buku yang memiliki editor
Broinowski, A. (Ed.) (1990). ASEAN into 1990s. London: Macmillan
Nugent, S.L., Shore, C. (Eds.). (1997). Anthropologyband cultural study. London:
Pluto Press
Buku yang memiliki penulis dan editor
Valery, P. (1957). Oeuvres (J. Hytier, Ed). Paris: Gallimard
Bab yang terdapat di dalam buku
Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul bab:sub judul. editor.
judul
buku
. (hal. x-y). tempat terbit: penerbit
Artikel jurnal
Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul artikel.
singkatan jurnal
,
volume (issue), halaman
Skipsi/Tesis/Disertasi
Nama penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit).
judul
. skrispi/tesis/disertasi.
Universitas, kota
Sumber penulisan singkatan jurnal
Index Medicus journal abbreviations: http//www.nlm.nih.gov/tsd/serials/lji.html
List of titlle word abbreviations: http//www.issn.org/2-22661-LTWA-online.php
CAS (Chemical Abstract Service): http//www.cas.org/sent.html
Submission checklist
Daftar isian di bawah ini dapat digunakan untuk memudahkan pemeriksaan akhir
sebelum artikel dikaji oleh editor.
Satu orang penulis ditunjuk sebagai
corresponding author
:
x
alamat email
x
kode pos
x
nomor telepon atau fax
Semua file yang dibutuhkan telah diupload
x
Kata kunci
(8)
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 vii
x
Tabel (termasuk judul, deskrispi, catatan kaki)
Hal selanjutnya yang harus diperhatikan
x
Gunakan penomoran baris (tiap 5 baris) untuk memudahkan pengkajian
naskah
x
Naskah telah dicek tata bahasa dan pengucapannya
x
Pustaka telah ditulis sesuao format di dalam jurnal ini
x
Semua pustaka yang ditulis di dalam daftar pustaka disinggung di dalam
teks
x
Izin telah didapat dari untuk materi yang memiliki hak cipta yang berasal
dari sumber lain (termasuk web)
SETELAH ARTIKEL DITERIMA
Perbaikan
Naskah yang telah dikoreksi akan dikirimkan kembali dalam bentuk pdf kepada
corresponding author
(melalui alamat email) sehingga penulis dapat mengunduh
untuk keperluan pribadi. Gunakan perbaikan ini untuk mengecek urutan
penulisan, mengedit, menyempurnakan dan memperbaiki tulisan, tabel dan
gambar. Pengiriman naskah yang telah diperbaiki menyertakan koreksi pertama
dari editor ini. Perubahan signifikan dari artikel yang disetujui untuk
dipublikasikan dalam jurnal ini harus mendapat persetujuan dari penerbit. Kami
akan berusaha untuk mempublikasikan artikel anda akurat dan cepat sehingga
diharapkan kami menerima hasil koreksi anda paling lambat 5 hari kerja. Sangat
penting koreksi artikel dilakukan dalam satu kali komunikasi sehingga cermati
hal-hal yang harus dikoreksi sebelum dikirimkan kembali ke editor jurnal.
Naskah yang dipublikasikan
Artikel akan diberikan kepada
corresponding author
dalam bentuk pdf melalui
email. Penulis akan menerima artikel sesuai format yang terbit di dalam jurnal dan
disertai dengan cover jurnal.
(9)
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 viii
DAFTAR ISI
Hal Halaman Judul ………... Informasi Bagi Penulis di Jurnal Farmasi Udayana ... Petunjuk Penulisan ... Daftar Isi ………...
i ii viii
1 Uji Aktivitas Adaptogenik Ekstrak Etanol Kulit Batang Bidara (Ziziphus mauritiana
Auct. non Lamk.) dengan Metode Swimming Endurance Test pada Mencit Galur
Balb/C ……… 1 2 Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kedondong Hutan Terhadap Volume Organ
Hati Mencit Betina ... 8 3 Pengaruh Kombinasi Asam Oleat dan Minyak Atsiri Daun Cengkeh (Syzygium
aromaticum L.) Sebagai Permeation Enhancer Terhadap Karakter Fisik dan Pelepasan Ketoprofen dari Matriks Patch Transdermal ………. 11 4 Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 80% Daun Spondias pinnata Terhadap Volume
Organ Ginjal Mencit Betina ………... 17 5 Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit
Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan KLT-Spektrofotodensitometri ……. 20 6 Uji Eritema dan Edema Secara In Vivo pada Natrium Lauril Sulfat 10% ……… 25
7 Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Rendemen Andrografolid dari Herba Sambiloto ………. 29 8 Efek Pemberian Ekstrak Etanol Daun Spondias pinnata Terhadap Berat Organ Ginjal
Mencit Betina ………. 33 9 Optimasi Formula Matriks Patch Ketoprofen Transdermal Menggunakan Kombinasi
Asam Oleat dan Minyak Atsiri Bunga Cempaka Putih (Michelia alba) sebagai
Permeation Enhancer ………. 37 10 Pemisahan Fraksi Terpenoid dari Ekstrak Etanol 90% Daun Katuk (Sauropus
androgynous (L.) Merr) Menggunakan Kromatografi Kolom ………... 45
11 Uji Sifat Fisik Cold Cream Kombinasi Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.), Daun Binahong (Anredera cordifolia), dan Herba Pegagan (Centella asiatica) sebagai Antiluka Bakar ………... 48
12 Pemberian Ekstrak Etanol Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Hati Mencit
Jantan ... 53 13 Uji Aktivitas Adaptogenik Ekstrak Etanol Daun Bidara (Ziziphus mauritiana Auct.
non Lamk.) dengan Metode Swimming Endurance Test pada Mencit Galur Balb/C … 56
14 Pengaruh Penggunaan Propilenglikol dan Mentol Terhadap Matrik Patch
Transdermal Ekstrak Air Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f) Nees. 60
15 Pengaruh Pemberian Fraksi Terpenoid Daun Katuk (Sauropus Androgynus (L.)
Merr) Terhadap Profil Lipid Tikus Putih (Rattus Novergicus, L.) Jantan Galur Wistar
yang Diinduksi Pakan Kaya Lemak ... 66 16 Rendemen VCO (Virgin Coconut Oil) yang Diperoleh dengan Penambahan
Enzim Papain dan Bromealin ……… 72 17 Stabilitas Formalin Terhadap Pengaruh Suhu dan Lama Pemanasan ………... 76 18 Pengembangan Metode Refluks untuk Ekstraksi Andrografolid dari Herba Sambiloto
(Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) ………... 82
19 Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Limbah Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) pada Sel Kanker Payudara Secara In Vitro dan In Silico ………... 91
20 Pemberian Ekstrak Etanol Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Ginjal Mencit
(10)
Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Limbah Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) pada Sel Kanker Payudara Secara In Vitro dan In Silico (Sarasmita, M.A, Laksmiani, N.P.L.)
91
UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOL LIMBAH KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) PADA SEL KANKER PAYUDARA SECARA IN
INVITRO DAN IN SILICO Sarasmita, M.A1, Laksmiani, N.P.L2 1,2
Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana
Korespondensi: Made Ary Sarasmita
Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana Jalam Kampus Unud-Jimbaran, Jimbaran-Bali, Indonesia 80364 Telp/Fax: 703837
Email: arysarasmita@yahoo.com ABSTRAK
Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang menimbulkan angka kesakitan dan kematian tertinggi. Penderita kanker payudara pada stadium lanjut menggunakan sitostatika yang meningkatkan resiko adverse drug reaction. Buah naga (Hylocereus polyrhizus) mengandung senyawa yang diduga berperan sebagai antioksidan. Kandungan flavonoid dalam kulit buah naga diduga memiliki aktivitas antioksidan yang mampu menurunkan ROS sehingga dapat mencegah kanker. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas sitotoksik ekstrak etanol kulit buah naga pada sel kanker payudara MCF-7 secara in vitro dan mengkaji mekanisme molekuler dari komponen aktif ekstrak ethanol kulit buah naga secara in silico dengan protein target PgP, IKK dan HER-2. Uji sitotoksisitas ekstrak ethanol kulit buah naga merah dilakukan dengan metode MTT. IC50
ekstrak kulit buah naga merah diukur terhadap sel MCF-7. Uji docking molekular (in silico) dilakukan dengan preparasi protein, preparasi senyawa uji, validase metode molecular docking dan docking betasianin pada HER-2, Pgp dan IKK. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak kulit buah naga memiliki potensi sebagai agen sitotoksik pada sel MCF-7 dengan nilai IC50 387,49 μg/mL. Potensi sitotoksik dari kulit buah naga merah diperantarai oleh
kemampuan betasianin menghambat protein target IκB kinase (IKK) dengan afinitas -6,15 kkal/mol, sehingga NF-κB terinaktivasi dan proliferasi sel MCF-7 dapat terhambat.
Kata kunci : Hylocereus polyrhizus, sitotoksik, carcinoma mammae, betasianin, docking 1. Pendahuluan
Kanker payudara merupakan salah satu kanker terbanyak pada wanita yang menimbulkan angka kesakitan dan kematian yang tinggi (Ruddon, 2007). Salah satu target penting pada terapi kanker payudara adalah Estrogen Receptor (ER) seperti HER-2 yang mempunyai peranan dalam proliferasi dan perkembangan kanker payudara. Salah satu contoh agen kemoterapi yang digunakan adalah
doxorubicin. Penggunaan doxorubicin dapat menyebabkan resistensi karena dapat menginduksi over-ekspresi P-glycoprotein (Pgp) yang menyebabkan efflux (pengeluaran) obat kemoterapi dari dalam sel. Pgp merupakan downstream dari NFκB, suatu faktor transkripsi yang penting dalam proliferasi sel. Aktivitas NFκB diregulasi oleh IκB Kinase (IKK) (Deng et al., 2001). Oleh karena itu
(11)
Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Limbah Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) pada Sel Kanker Payudara Secara In Vitro dan In Silico (Sarasmita, M.A, Laksmiani, N.P.L.)
92
HER-2, Pgp dan IKK menjadi target yang penting dalam pengembangan agen bertarget molekular. Penggunaan agen kemoterapi berpotensi menimbulkan efek samping pada sel normal dan menekan sistem imun. Suatu pengembangan obat yang selektif terhadap sel kanker payudara namun tidak menimbulkan kerusakan pada sel normal diperlukan.
Salah satu upaya kemoprevensi adalah mengembangkan agen antikanker dari tumbuhan obat tradisional yang merupakan bagian dari keanekaragaman hayati Indonesia. Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) adalah tumbuhan buah yang mudah dijumpai dan sering hanya dimanfaatkan daging buahnya untuk konsumsi. Pemanfaatan limbah kulit buah naga belum banyak diteliti dan dikembangkan sebagai obat. Salah satu senyawa kimia yang memiliki efek antikanker adalah senyawa flavonoid. Flavonoid memiliki aktivitas menangkap radikal bebas (Reactive Oxygen Species / ROS) yang dapat menekan proses proliferasi sel kanker. Kulit buah naga diketahui memiliki kandungan flavonoid seperti betasianin.
Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan limbah kulit buah naga merah sebagai agen antikanker pada sel kanker payudara melalui aktivitas sitotoksik pada sel kanker payudara yang dimodelkan oleh sel MCF-7 secara in vitro dengan menganalisis nilai IC50 dari ekstrak
etanol kulit buah naga merah. Selain itu menganalisis mekanisme molekuler yang memperantarai efek sitotoksiknya terhadap sel kanker payudara melalui docking molekuler atau in silico. 2. Metode Penelitian
2.1Alat
Alat perlindungan diri, waterbathsuhu 37°C, Laminar Air
Flow Hood (LAF), inkubator CO2,
tissue cultureflask/dish, pen marker, mikropipet, tip, rak ampul/tempat eppendorf, alat-alat gelas, flakon, timbangan analitik, mikroskop cahaya, inverted microscope, tabung konikal, haemocytometer, cell counter, kamera digital, autoklaf, filter, vorteks, sentrifuse. Alat ujiin silico meliputi seperangkat komputer dengan spesifikasi Windows 7 32 bit dan program co-PenDrive Linux untuk simulasi Linux pada Windows, Autodock 4.2 untuk molekular docking, Autodock 4.2 untuk preparasi protein, dan Marvin Sketch untuk preparasi senyawa uji betasianin.
2.2Bahan
Kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus), etanol 96%, Sel kanker payudar jenis MCF-7. Kultur sel ditumbuhkan dalam media penumbuh Dulbecco’s modified Eagle’s medium (DMEM) high glucose yang mengandung Fetal Bovine Serum (FBS) 10% (v/v) (Gibco), penisillin-streptomisin 1 % (v/v) (Gibco), tripsin.
2.3Pembuatan Ekstrak
Bubuk simplisia kulit buah naga merah yang sudah dikeringkan dalam oven suhu 500C selama 24 jam sebanyak 1 kg dimaserasi dengan pelarut etanol asam dengan perbandingan 1:5 (bahan: pelarut). Maserasi dilakukan selama 24 jam dengan dan diremaserasi sebanyak 2 kali. Maserat kemudian disaring dan dipekatkan menggunakan vaccum rotary evaporator.
2.4Uji Sitotoksitas dengan Metode MTT
Sel dengan kepadatan 1 x 104 sel/sumuran didistribusikan ke dalam plate 96 sumuran dan
(12)
Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Limbah Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) pada Sel Kanker Payudara Secara In Vitro dan In Silico (Sarasmita, M.A, Laksmiani, N.P.L.)
93
diinkubasi selama 24 jam. Media diambil, dicuci PBS, ditambahkan 100 µl media kontrol atau sampel, inkubasi selama 24 jam. Pada akhir inkubasi, media kultur yang mengandung sampel dibuang, dicuci dengan 100 µl PBS. Kemudian ke dalam masing-masing sumuran ditambahkan 100 µl media kultur yang mengandung MTT 5 mg/ml, inkubasi lagi selama 4 jam pada suhu 37°C. Sel yang hidup akan bereaksi dengan MTT membentuk kristal formazan berwarna ungu. Setelah 4 jam, media yang mengandung MTT dibuang, dicuci PBS kemudian ditambahkan larutan asam isopropanol 200 µl untuk melarutkan kristal formazan. Digoyang di atas shaker selama 10 menit kemudian dibaca dengan ELISA reader pada panjang gelombang 550 nm.
2.5Uji docking dengan Autodock Uji docking dimulai dengan preparasi protein HER-2, IKK, dan PgP yang berikatan dengan native ligand. Optimasi struktur senyawa uji dilakukan dengan program Marvin Sketch. Pada tahap validasi metode docking molekuler, native ligand di-docking-kan kembali pada protein yang telah dihilangkan native ligand-nya. Hasil analisis menunjukkan Root Mean Square Distances (RMSD) Heavy Atoms senyawa hasil docking dibandingkan dengan referensi. Docking senyawa uji betasianin pada protein yang sudah dihilangkan native ligand-nya menggunakan program Autodock 4.2.
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan 3.1Bobot dan pH esktrak etanol
kulit buah naga
Bobot ekstrak kulit buah naga yang diperoleh sebesar 268,5448 gram dengan rentang pH ekstrak kulit buah naga yaitu 5,10 – 5,27.
3.2Uji Sitotoksisitas dengan metode MTT
Ekstrak etanol kulit buah naga merah mempunyai aktivitas sitotoksik pada sel MCF-7 dengan nilai IC50
387,49 μg/mL. Efek sitotoksik ekstrak etanol kulit buah naga merah terjadi mulai konsentrasi 200 μg/mL pada sel MCF-7 dimana mulai terlihat adanya sel yang mati yang terbentuk bulat mengambang dan rata-rata persentase viabilitas selnya ±standard error (SE) dari 3 kali eksperimen adalah 66,1 % ± 7,1.
Gambar 3.1. Efek perlakuan ekstrak etanolik kulit buah naga merah terhadap viabilitas sel MCF-7.
(13)
Uji Si
Kontrol
200 μg/m Gambar etanolik morfolog selama 2
T tentang j viabilitas naga. Tabel ±standar buah nag N o Kons -tras μg/m
1 50
2 100
3 200
4 400
5 800
itotoksisitas
sel 50 μ
mL 400 μ r 3.2. Efek kulit buah gi sel MCF
4 jam. Tabel di ba
umlah kons s sel ekstra
3.1Persenta rd error (SE) ga merah
en si
Persen
mL I
100.67
0 93.92
0 52.19
0 26.85
0 4.07
Ekstrak Eta
μg/mL 10
μg/mL 80 k perlakua
naga merah F-7 setelah
awah ini m entrasi dan ak etanol k
ase viabil ) ekstrak eta ntase Viabilita
Sel
II III
89.91 111
105.41 82 70.6 75 35.97 29 7.17 11
anol Limbah pada S
00 μg/mL
00 μg/mL n ekstrak h terhadap diinkubasi
menjelaskan persentase kulit buah
litas sel anolik kulit as Rata
rata
I Viabili-tas Se ± SE
1.24 100.61 ± 6,16
.26 93.86 ± 6,68 .52 66.1 ± 7, .04 30.62 ± 2,75 .18 7.47 ±
2,06
Kulit Buah Sel Kanker P
94 -el ± 1 3.3Uj M Gamb ligand Intera target 4. Pe Se sel dipero kauka kanke denga MCF-menun selMC terjadi 2003) yang bindin merup akan m pengk apopto memp kemot denga sedang pengh Sehing IκB ekspre 2001) Si beracu hidup Naga Merah Payudara Sec (Sarasmita, ji Dockin Metode Auto
(a)
bar 3.3(a) d dengan p aksi antara b
IKK. embahasan el MCF-7 m
adenokarsin oleh dari asian berum er payudara an Rh posi
-7 tanpa njukkan ada CF-7 dengan
i over-ekspr . Pgp meru termasuk ng casset pakan fakto meningkatka kode PgP
osis Bcl-2 pertahankan terapi yang an memomp
gkan B
hambatan da gga adanny kinase (IK esi Pgp mau
.
itotoksik me un suatu sen
. Uji sit
h (Hylocereu cara In Vitro
M.A, Laksm g Molecu dock
Interaksi a protein targ betasianin de
merupakan sa noma payu
pleural e mur 69 tah
a golongan itiftahap me a perlaku anya ekspres n perlakuan resi Pgp (S upakan suat dalam kel tte (ABC or transkrips an transkrip
maupun (Ruddon,
konsent g rendah d pa obat ke
Bcl-2 m alam pemacu
a inaktivasi KK) akan
upun Bcl-2 erupakan sifa
nyawa terha totoksisitas
us polyrhizu o dan In Silic
miani, N.P.L lar denga
(b) antara nativ get IKK; (b engan protei
alah satu jen udara yan efusi wanit hun penderi
n darah O etastasis. S uan tida si Pgp, tetap n doxorubici
imsteinet al tu transporte
luarga ATP C). NF-κ
si yang akt si gen MDR protein an 2007). Pg trasi age di dalam s
luar dari se meningkatka uan apoptosi i NF-κB ole
menghamb (Deng et al fat toksik ata adap sel yan secara i s) co L.) an ve b) in nis ng ta ta O, el ak pi in l., er P-κB tif R1 nti gp en el el, an is. eh at l., au ng in
(14)
Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Limbah Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) pada Sel Kanker Payudara Secara In Vitro dan In Silico (Sarasmita, M.A, Laksmiani, N.P.L.)
95
vitromenggunakan kultur sel yang digunakan dalam evaluasi keamanan obat, kosmetika, zat tambahan makanan dan digunakan juga untuk mendeteksi adanya aktivitas antineoplastik dari suatu senyawa (Ricci, 2006). Uji ini digunakan secara luas untuk menggantikan uji toksisitas secara in vivo yang menggunakan hewan. Beberapa alasan penggantian uji ini antara lain adalah uji sitotoksisitas in vitro lebih ekonomis daripada uji toksisitas menggunakan hewan, keterbatasan model hewan untuk dapat dikorelasikan hasilnya pada manusia karena adanya perbedaan antar spesies, dan adanya dorongan moral untuk mengurangi percobaan yang menggunakan hewan (Ricci, 2006).
Sampai saat ini, aktivitas antioksidan kulit buah naga merah diketahui masih terbatas pada pengujian tingkat ekstrak dan fraksi. Penelitian menyebutkan bahwa aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit buah naga (IC50 0,3 mg/ml) lebih tinggi
daripada aktivitas antioksidan pada daging buahnya (IC50> 1 mg/ml) (Nurliyana,
2012).
Penelitian lain juga melakukan uji aktivitas ekstrak kulit buah naga dengan beberapa pelarut yang tingkat kepolarannya berbeda-beda. Ekstrak kulit buah naga merah dalam pelarut n-heksana diketahui memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 853,543 µg/ml
(Putra, 2012). Ekstrak kulit buah naga merah dalam pelarut methanol memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50
sebesar 634,292 µg/ml (Romadhona, 2012). sedangkan pengujian ekstrak kulit buah naga dengan pelarut kloroform menunjukkan aktivitas antioksidan yang cukup besar yaitu nilai IC50 sebesar 43,836
µg/ml (Mitasari, 2012).
Sebelum dilakukan analisa docking molekuler dipastikan terlebih dahulu validitas dari metode yang digunakan dengan melihat nilai RMSD antara native ligan dengan protein target. Nilai RMSD yang dapat diterima dan metode dinyatakan valid bila RMSD 1-3 Å. Pgp
dengan ligan memiliki nilai RMSD 1,49, sedangkan IKK dengan ligan memiliki RMSD 0,74 dan HER-2 dengan ligannya, menghasilkan RMSD 2,62. Bila dilihat dari nilai RMSD maka interaksi molekuler dapat dilanjut ke tahap berikut.
Potensi sitotoksik dari kulit buah naga merah diperantarai oleh kemampuan betasianin menghambat protein target IκB kinase (IKK) sehingga NF-κB terinaktivasi dan proliferasi sel MCF-7 dapat terhambat. Namun afinitasnya masih lebih rendah dari native ligannya untuk protein target IKK yaitu -6,15 kkal/mol sedangkan native ligan dengan IKK sebesar -9,82 kkal/mol.
Sedangkan ikatan antara betasianin dengan Pgp afinitasnya lebih besar (+15,90 kkal/mol) dibandingkan dengan native ligan yaitu -8,88 kkal/mol dan HER-2 dengan betasianin memiliki nilai energi ikatan sebesar +14,19 kkal/mol. HER-2 dengan ligannya sendiri, nilai energi ikatannya -7,01 kkal/mol. Hal ini menunjukkan ekstrak etanol kulit buah naga merah memiliki potensi sitotoksik terhadap sel MCF-7 melalui penghambatan protein IKK sehingga proliferasi sel kanker payudara MCF-7 dapat dihambat.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah naga merah memiliki potensi sebagai agen sitotoksik pada sel kanker payudara melalui uji sitotoksisitas secara invitro dan insilico. Hal ini dapat disebabkan karena ekstrak kulit buah naga banyak mengandung senyawa flavonoid yang memiliki aktivitas anti oksidan dan mencegah pembentukan radikal bebas. Penelitian Rebecca (2010) menguji identifikasi pigmen dan aktivitas antioksidan ekstrak buah naga merah (Hylocereus polyrhizus). Dari hasil penelitian menggunakan instrument HPLC disebutkan buah naga merah mengandung betanin. Selain itu, nilai total fenolik buah naga sebesar 86,10 mg dari total 0,5 gram ekstrak kering buah naga. Aktivitas antioksidan dengan metode DPPH
(15)
Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Limbah Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) pada Sel Kanker Payudara Secara In Vitro dan In Silico (Sarasmita, M.A, Laksmiani, N.P.L.)
96
penangkap radikal menunjukkan konsentrasi efektif buah naga sebesar 2,90 mM ekuivalen dengan vitamin C/gram ekstrak kering.
Penelitian Pranata (2013) menguji aktivitas antioksidan dari kulit buah naga merah dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) dan uji aktivitas antioksidan dengan metode KLT (kromatografi lapis tipis). Penelitian Pranata (2013) menyebutkan hasil skrining fitokimia ekstrak kulit buah naga mengandung flavonoid dan triterpenoid dan memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 3349,936 µg/ml (Pranata,
2013).
5. Kesimpulan
Ekstrak kulit buah naga memiliki potensi sebagai agen sitotoksik pada sel MCF-7 dengan nilai IC50 387,49 μg/mL.
Potensi sitotoksik dari kulit buah naga merah diperantarai oleh kemampuan betasianin menghambat protein target IκB kinase (IKK) dengan afinitas -6,15 kkal/mol sehingga NF-κB terinaktivasi dan proliferasi sel MCF-7 dapat terhambat. 6. Ucapan Terima Kasih
Ucapan terima kasih diucapkan untuk Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Udayana, Fakultas MIPA Unud, Laboratorium Toksikologi Forensik, Lembaga Sains dan Forensik Unud, dan Cancer Chemoprevention Research Center Universitas Gadjah Mada.
6. Daftar Pustaka
Chahar, M.K., Sharma, N., and Joshi, Y.C. 2011. Flavonoids: A versatile source of anticancer drugs. Pharmacognosy Review. Jan-Jun; 5(9): 1-12.
Deng, L., Lin-Lee, Y.C., Claret, F.X. and
Kuo, M.T. 2001.
2-Acetylaminofluorene Up-regulates Rat mdr1b Expression through Generating Reactive Oxygen Species That
Activate NF-κB Pathway.J.Biol. Chem.276 (1),413–420.
DeVita, V.T., Theodore, S.L. and Steven A.R. 2011. Cancer Principles and Practice of Oncology, 9th edition. Wolters Kluwer. Lippinot Williams and Wilkins. USA.
Fajriani, H.Q. 2013. Penentuan Aktivitas Antioksidan Kulit Buah Naga Super Merah (Hylocereus costarioensis) dan produk olahannya berupa permen jelly.Skripsi. Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia, hal 1-5.
Fortugno, P., Wall, NR., Giodini, A., 2002. Survivin Exists in Immunochemically Distinct Subcellular Pools and is Involved in Spindle Microtubule Function.J Cell Sci. 115: 85-575.
Gibbs, J.B. 2000. Anticancer Drug Targets: Growth Factor and Growth Factor Signaling.J. Clin. Inves.105 (1): 9-13.
Jamilah, B., Shu, C. E., Kharidah, M.,Dzulkifly, M. A., and Noranizan, A.2011. Physico-chemical Characteristics of Red Pitaya (Hylocereus lemairei) Peel. Int. Food. Res. J. 18: 279-286.
King, R. J. B. 2000. Cancer Biology, 2nd edition, Pearson Education Limited. London.
Kitagawa, S. 2006. Inhibitory Effect of Polyphenols on P-Glycoprotein-Mediated Transport.Biol. Pharm. Bull.29(1):1-6.
Mitasari, A. 2012. Uji Aktivitas Ekstrak Kloroform Kulit buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus Britton & Rose) Menggunakan Metode DPPH (1,1-Defenil-2-Pikril Hidrazil). Skripsi.Pontianak: Program Studi Farmasi.Universitas Tanjungpura. Hal. 51; 68.
Nurliyana, R., Syed Z. I., Mustapha S.K., Aisyah, M. R., dan Kamarul R. K. 2010. Antioxidant study of pulp and peel dragon fruits: a comparative study. Int. Food. Res. J. 17:365-375.
(16)
Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Limbah Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) pada Sel Kanker Payudara Secara In Vitro dan In Silico (Sarasmita, M.A, Laksmiani, N.P.L.)
97
Putra, T. U. 2012. Uji Aktivitas Ekstrakn-Heksana Kulit buah Naga Merah(Hylocereus polyrhizus Britton & Rose)Menggunakan Metode DPPH (1,1-Defenil-2-Pikril Hidrazil). Skripsi.Pontianak: Program Studi Farmasi,Universitas Tanjungpura. Hal. 52.
Reuter, S., Eifes, S., Dicato, M., Aggarwal, B.B., and Diederich, M. 2008. Modulation of Anti-apoptotic and Survival Pathways by Curcumin as a Strategy to Induce Apoptosis in Cancer Cells.Biochemical Pharmacol.76: 1340–1351.
Ricci, M.S., and Zhong, W.X. 2006. Chemotherapeutic Approaches for Targetting Cell Death Pathways.The Oncologist.11:342-357.
Romadhona, A. 2012. Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Kulit buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus Britton & Rose) Menggunakan Metode DPPH (1,1-Defenil-2-Pikril Hidrazil). Skripsi.
Pontianak: Program Studi Farmasi. Universitas Tanjungpura. Hal. 51. Ruddon, R.W. 2007.Cancer Biology,
Fourth Edition. Oxford University Press.
Sastrohamidjojo, H., 2007. Spektroskopi. Edisi Kedua. Penerbit Liberty. Yogyakarta
Shan D. Z., Seng J. F., Pi C. N., Yuan L.G. and Gang Z. C. 2008. Isolation and Identification of an Anti-tumor Component from Leaves of Impatiens balsamina. Molecules. 13. 220-229. Simstein, R., Burow, M., Parker, A.,
Weldon, C., and Beckman, B. 2003. Apoptosis, Chemoresistance, and Breast Cancer: Insights from the MCF-7 Cell Model System, Experimental Biology and Medicine.228: 995-1003. Singh, N. 2007. Apoptosis in Health and
Disease and Modulation of Apoptosis for Therapy: An Overview, Indian J. of Clin. Biochemistry.22 (2): 6-16.
(17)
UJI SITOTOKSISITAS
EKSTRAK ETANOL LIMBAH
KULIT BUAH NAGA MERAH
(Hylocereus polyrhizus) PADA
SEL KANKER PAYUDARA
SECARA IN INVITRO DAN IN
SILICO
by
Ary Sarasmita
FILE
TIME SUBMITTED 28-DEC-2015 03:49PM
SUBMISSION ID 617837328
WORD COUNT 1926
CHARACTER COUNT 12865
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
16
%
SIMILARITY INDEX
15
%
INTERNET SOURCES
7
%
PUBLICATIONS
9
%
STUDENT PAPERS
1
4
%
2
3
%
3
2
%
4
1
%
5
1
%
6
1
%
7
1
%
8
1
%
UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOL LIMBAH KULIT
BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) PADA SEL
KANKER PAYUDARA SECARA IN INVITRO DAN IN SILICO
ORIGINALITY REPORT
PRIMARY SOURCES
ccrc.farmasi.ugm.ac.id
Internet Sourcejurnal.untan.ac.id
Internet Source
ojs.unud.ac.id
Internet Source
Submitted to Monash University Sunway
Campus Malaysia Sdn Bhd
Student Paper
www.novusbio.com
Internet Sourcebackupccrc.wordpress.com
Internet Source
carcin.oupjournals.org
Internet Source
Subhashini, N.; Thangathirupathi, A. and
Lavanya, N.. "ANTIOXIDANT ACTIVITY OF
TRIGONELLA FOENUM GRAECUM USING
VARIOUS IN VITRO AND EX VIVO
(25)
9
1
%
10
1
%
11
<
1
%
12
<
1
%
13
<
1
%
14
<
1
%
15
<
1
%
16
<
1
%
17
<
1
%
MODELS", International Journal of Pharmacy
& Pharmaceutical Sciences, 2011.
Publication
www.hathi-pusat.org
Internet Source
Submitted to Nottingham Trent University
Student Paper
www.jfcin.com
Internet Source
Submitted to De Montfort University
Student Paper
Jain, Megha, Sowmya Kasetty, Samar Khan,
and Ami Desai. "An Insight to Apoptosis",
Journal of Research and Practice in
Dentistry, 2014.
PublicationR. F. S. MENNA-BARRETO.
"Naphthoimidazoles promote different death
phenotypes in Trypanosoma cruzi",
Parasitology, 03/13/2009
Publication
www.nlm.nih.gov
Internet Source
rempahkesehatan.blogspot.com
Internet Source
ijcc.iregway.com
(26)
18
<
1
%
EXCLUDE QUOTES ONEXCLUDE
BIBLIOGRAPHY ON
EXCLUDE MATCHES OFF
repository.upi.edu
(1)
(2)
(3)
(4)
16
%SIMILARITY INDEX
15
%INTERNET SOURCES
7
%PUBLICATIONS
9
%STUDENT PAPERS
1
4
%2
3
%3
2
%4
1
%5
1
%6
1
%7
1
%8
1
%UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOL LIMBAH KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) PADA SEL KANKER PAYUDARA SECARA IN INVITRO DAN IN SILICO ORIGINALITY REPORT PRIMARY SOURCES ccrc.farmasi.ugm.ac.id Internet Source jurnal.untan.ac.id Internet Source ojs.unud.ac.id Internet Source
Submitted to Monash University Sunway Campus Malaysia Sdn Bhd
Student Paper www.novusbio.com Internet Source backupccrc.wordpress.com Internet Source carcin.oupjournals.org Internet Source
Subhashini, N.; Thangathirupathi, A. and Lavanya, N.. "ANTIOXIDANT ACTIVITY OF TRIGONELLA FOENUM GRAECUM USING VARIOUS IN VITRO AND EX VIVO
(5)
9
1
%10
1
%11
<
1
%12
<
1
%13
<
1
%14
<
1
%15
<
1
%16
<
1
%17
<
1
%MODELS", International Journal of Pharmacy & Pharmaceutical Sciences, 2011.
Publication
www.hathi-pusat.org Internet Source
Submitted to Nottingham Trent University Student Paper
www.jfcin.com Internet Source
Submitted to De Montfort University
Student Paper
Jain, Megha, Sowmya Kasetty, Samar Khan, and Ami Desai. "An Insight to Apoptosis", Journal of Research and Practice in
Dentistry, 2014. Publication
R. F. S. MENNA-BARRETO.
"Naphthoimidazoles promote different death phenotypes in Trypanosoma cruzi",
Parasitology, 03/13/2009 Publication www.nlm.nih.gov Internet Source rempahkesehatan.blogspot.com Internet Source ijcc.iregway.com Internet Source
(6)
18
<
1
%EXCLUDE QUOTES ON
EXCLUDE
BIBLIOGRAPHY ON
EXCLUDE MATCHES OFF
repository.upi.edu