Manajemen Persatuan Sepakbola Indonesia Kota Pekalongan Tahun 2007/2008.
SARI
Agung Dharmawan, 2009. Manajemen Persatuan Sepakbola Indonesia Kota
Pekalongan Tahun 2007/2008. Skripsi Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan
dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
Permasalahan dalam penelitian adalah : 1) Bagaimana manajemen cabang
olahraga sepakbola pada Persatuan Sepakbola Indonesia Pekalongan?, 2) Bagaimana
keadaan organisasi pada Persatuan Sepakbola Indonesia Pekalongan?, 3) Bagaimana
pola pembinaan dan pelatihan yang dilaksanakan pada Persatuan Sepakbola Indonesia
Pekalongan?, 4) Bagaimana sarana prasarana yang dimiliki Persatuan Sepakbola
Indonesia Pekalongan?, dan 5) Bagaimana prestasi yang sudah dicapai Persatuan
Sepakbola Indonesia Pekalongan?. Tujuan penelitian untuk: 1) Mengetahui
manajemen cabang olahraga sepakbola pada Persatuan Sepakbola Indonesia
Pekalongan, 2) Mengetahui keadaan organisasi pada Persatuan Sepakbola Indonesia
Pekalongan, 3) Mengetahui pola pembinaan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh
Persatuan Sepakbola Indonesia Pekalongan, 4) Mengetahui keadaan sarana prasarana
yang dimiliki Persatuan Sepakbola Indonesia Pekalongan, dan 4) Mengetahui prestasi
yang sudah dicapai oleh Persatuan Sepakbola Indonesia Pekalongan berdasarkan pola
manajemen yang telah dilaksanakan. Populasi penelitian ini adalah pemain, pelatih
dan pengurus klub Persatuan Sepakbola Indonesia Kota Pekalongan tahun 2007/2008.
Teknik pengambilan sampel penelitian yang digunakan adalah teknik purposif
sampling. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah pengurus klub terdiri dari ketua
klub, sekretaris klub, bendahara klub, ketua seksi masing-masing bidang dan pelatih
yaitu masing-masing 1 pelatih fisik, 1 pelatih kipper dan 1 pelatih tim dan pemain.
Variabel penelitian ini adalah manajemen klub-klub di Persatuan Sepakbola Indonesia
Kota Pekalongan. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara,
dokumen tasi dan angket. Data penelitian dianalisis menggunakan rumus deskriptif
persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen pada klub PERSIP saat ini baru
dalam kategori cukup dengan persentase skor 58,03%. Keadaan organisasi klub PERSIP
menyangkut keadaan sekretariat, tempat latihan dan sarana-prasarana latihan saat telah baik.
Pola pembinaan sudah baik dengan sistem perekrutan pemain melalui seleksi dalam
kompetisi, kegiatan latian dilakukan secara rutin melalui latihan teknik, TC dan pertandingan
persahabatan sehingga dapat mencapai prestasi yang cukup baik yang diantaranya adalah
pada tahun 2008 ini dapat masuk dalam kompetisi devisi III nasional yang sedang
berlangsung.
Saran yang dapat diajukan terkait dengan hasil penelitian ini adalah : 1)
Masing-masing anggota organisasi hendaknya menerapkan manajemen organisasi
secara baik, 2) PSSI perlu mengadakan pelatihan manajemen dan kepemimpinan
organisasi olahraga khususnya sepakbola di tingkatan Kota atau Kabupaten, dan 3)
Kepada para pelatih dan pembina perlu mengambil suatu langkah pembinaan
keseluruhan untuk mengembangkan potensi yang ada, 4) Kepada pengurus klub
hendaknya berusaha untuk menambah peralatan latihan sehingga keaktifan dalam latihan
bisa lebih meningkat, dan 4) Kepada pemerintah Kota Pekalongan hendak dapat
memberikan pendanaan untuk pengembangan klub.
Agung Dharmawan, 2009. Manajemen Persatuan Sepakbola Indonesia Kota
Pekalongan Tahun 2007/2008. Skripsi Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan
dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
Permasalahan dalam penelitian adalah : 1) Bagaimana manajemen cabang
olahraga sepakbola pada Persatuan Sepakbola Indonesia Pekalongan?, 2) Bagaimana
keadaan organisasi pada Persatuan Sepakbola Indonesia Pekalongan?, 3) Bagaimana
pola pembinaan dan pelatihan yang dilaksanakan pada Persatuan Sepakbola Indonesia
Pekalongan?, 4) Bagaimana sarana prasarana yang dimiliki Persatuan Sepakbola
Indonesia Pekalongan?, dan 5) Bagaimana prestasi yang sudah dicapai Persatuan
Sepakbola Indonesia Pekalongan?. Tujuan penelitian untuk: 1) Mengetahui
manajemen cabang olahraga sepakbola pada Persatuan Sepakbola Indonesia
Pekalongan, 2) Mengetahui keadaan organisasi pada Persatuan Sepakbola Indonesia
Pekalongan, 3) Mengetahui pola pembinaan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh
Persatuan Sepakbola Indonesia Pekalongan, 4) Mengetahui keadaan sarana prasarana
yang dimiliki Persatuan Sepakbola Indonesia Pekalongan, dan 4) Mengetahui prestasi
yang sudah dicapai oleh Persatuan Sepakbola Indonesia Pekalongan berdasarkan pola
manajemen yang telah dilaksanakan. Populasi penelitian ini adalah pemain, pelatih
dan pengurus klub Persatuan Sepakbola Indonesia Kota Pekalongan tahun 2007/2008.
Teknik pengambilan sampel penelitian yang digunakan adalah teknik purposif
sampling. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah pengurus klub terdiri dari ketua
klub, sekretaris klub, bendahara klub, ketua seksi masing-masing bidang dan pelatih
yaitu masing-masing 1 pelatih fisik, 1 pelatih kipper dan 1 pelatih tim dan pemain.
Variabel penelitian ini adalah manajemen klub-klub di Persatuan Sepakbola Indonesia
Kota Pekalongan. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara,
dokumen tasi dan angket. Data penelitian dianalisis menggunakan rumus deskriptif
persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen pada klub PERSIP saat ini baru
dalam kategori cukup dengan persentase skor 58,03%. Keadaan organisasi klub PERSIP
menyangkut keadaan sekretariat, tempat latihan dan sarana-prasarana latihan saat telah baik.
Pola pembinaan sudah baik dengan sistem perekrutan pemain melalui seleksi dalam
kompetisi, kegiatan latian dilakukan secara rutin melalui latihan teknik, TC dan pertandingan
persahabatan sehingga dapat mencapai prestasi yang cukup baik yang diantaranya adalah
pada tahun 2008 ini dapat masuk dalam kompetisi devisi III nasional yang sedang
berlangsung.
Saran yang dapat diajukan terkait dengan hasil penelitian ini adalah : 1)
Masing-masing anggota organisasi hendaknya menerapkan manajemen organisasi
secara baik, 2) PSSI perlu mengadakan pelatihan manajemen dan kepemimpinan
organisasi olahraga khususnya sepakbola di tingkatan Kota atau Kabupaten, dan 3)
Kepada para pelatih dan pembina perlu mengambil suatu langkah pembinaan
keseluruhan untuk mengembangkan potensi yang ada, 4) Kepada pengurus klub
hendaknya berusaha untuk menambah peralatan latihan sehingga keaktifan dalam latihan
bisa lebih meningkat, dan 4) Kepada pemerintah Kota Pekalongan hendak dapat
memberikan pendanaan untuk pengembangan klub.