Manfaat Pengendalian Anggaran Produksi sebagai Alat Bantu Manajemen dalam Meningkatkan Efektivitas Biaya Produksi Studi Kasus pada CV X Sukabumi.

(1)

ABSTRACT

Production budget is one of controlling in industry company. This controll is done by comparing budget actually happened with planned budget. This is to ensure that production activities operate eficiently and effectively. The purpose of this research is to analyze and examine the hypothesis The Effect of Control of The Production Budget to Production Cost Effectiveness at X Company. This research conducted by distribute quessionaire to employee in this company with thirty respodences. The method whis is use in this research is descriptive analysis, and using cluster sampling method to collected the sampling. In this research is also using simple regression method to analyze datas. The result of this study showed that control of the production budget give a significant influence to production cost effectiveness in X company.


(2)

INTISARI

Anggaran produksi merupakan salah satu alat pengendalian dalam perusahaan industri. Pengendalian ini dilakukan dengan cara membandingkan anggaran yang direncanakan dengan hasil aktual. Hal ini dilakukan agar kegiatan produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menguji hipotesis pengaruh pengendalian anggaran produksi terhadap efektifitas biaya produksi yang ada pada perusahaan X. Penelitian ini dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada pegawai yang ada di perusahaan X sebanyak tiga puluh responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Teknik pengumpulan sampel pada penelitian ini menggunakan metode cluster sampling. Penelitian ini juga menggunakan uji regresi sederhana untuk menganalisis data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa antara pengendalian anggaran produksi dengan efektifitas biaya produksi berpengaruh secara signifikan pada perusahaan X.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……….…...………..... i

HALAMAN PENGESAHAN...……….... ii

SURAT PERYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……….. iii

KATA PENGANTAR... iv

ABSTRACT... vii

ABSTRAK... viii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1Latar Belakang... 1

1.2Identifikasi Masalah... 4

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian... 5

1.4Manfaat Penelitian... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PENELITIAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS... 7

2.1 Kajian Pustaka...………..………... 7


(4)

2.1.1.1 Fungsi Anggaran...………..…………... 9

2.1.1.2 Kelebihan dan Kekurangan Anggaran………...……... 12

2.1.1.3 Penggolongan Anggaran…………..………... 12

2.1.1.4 Penyusunan Anggaran ………... 14

2.1.2 Anggaran Produksi……...…... 16

2.1.2.1 Anggaran Biaya Bahan Baku.………...…………... 18

2.1.2.2 Anggaran Tenaga Kerja...………... 19

2.1.2.3 Anggaran Biaya Overhead Pabrik.………... 20

2.1.3 Biaya Produksi………... 20

2.1.3.1 Pengertian Biaya……….……….... 20

2.1.3.2 Pengertian Biaya Produksi... 21

2.1.4 Pengendalian... 22

2.1.4.1 Definisi Pengendalian... 22

2.1.4.2 Tujuan Pengendalian... 22

2.1.4.3 Karakteristik Pengendalian... 23

2.1.4.4 Keterbatasan Pengendalian... 24

2.1.5 Pengertian Efektifitas... 26

2.2 Rerangka Pemikiran... 26

2.3 Hipotesis... 28

BAB III METODE PENELITIAN... 30

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian………..………... 30

3.2 Objek Penelitian...………...…… 30


(5)

3.3.1 Data dan Sampel………... 31

3.3.2 Hasil Pengumpulan Data...………... 32

3.3.3 Operasional Variabel………...……….... 33

3.3.4 Langkah-langkah Analisis Data... 34

3.3.4.1 Uji Validitas dan Reabilitas... 34

3.3.4.2 Uji Hipotesis... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 37

4.1 Hasil Penelitian... 37

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan... 37

4.4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan... 37

4.4.1.2 Struktur Organisasi dan Desskripsi Jabatan... 39

4.1.1.3 Struktur Organisasi... 40

4.1.1.4 Deskripsi Jabatan... 40

4.2 Pembahasan... 43

4.2.1 Karakteristik Responden... ... 43

4.2.2 Manfaat Pengendalian Anggaran Produksi Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Meningkatkan Efektifitas Biaya Produksi Pada CV X... 44

4.2.3 Pengujian Hipotesis... 44

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 49


(6)

DAFTAR PUSTAKA... 52 LAMPIRAN... 54 DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURRICULUM VITAE)... 70


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Hasil Pengumpulan Data... 32 Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas... 35 Tabel 4.1 Karakteristik Responden... 43


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hipotesis Penelitian... 29 Gambar 4.1 Bagan Organisasi Perusahaan X... 40


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A: Kuesioner yang diajukan kepada Perusahaan X... 54 Lampiran B: Hasil Uji Reabilitas dan Validitas... 58 Lampiran C: Hasil Uji Hipotesis... 63


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitas usahanya selalu berorientasi pada tujuan utama perusahaan itu didirikan. Salah satu tujuan perusahaan didirikan adalah untuk memperoleh laba yang optimal. Pada umumnya, kegiatan produksi merupakan aktivitas utama dalam perusahaan. Proses produksi berperan penting dalam meningkatkan keunggulan daya saing. Oleh karena itu, untuk bisa bertahan dalam persaingan ini, produk yang dihasilkan harus memiliki kualitas yang baik serta memberikan pelayanan terbaik bagi semua konsumennya. Untuk menciptakan produk yang berkualitas, harus diperhatikan juga biaya-biaya yang dikeluarkan.

Dalam menghadapi masalah tersebut, manajemen dalam menjalankan fungsinya perlu alat bantu berupa akuntansi biaya yang tujuannya adalah menyediakan informasi biaya yang berguna bagi manajemen dalam mengelola perusahaan. Agar perusahaan dapat dikelola dengan baik, manajemen mempunyai fungsi untuk mengelola dan mengendalikan seluruh aktivitas perusahaan agar strategi dan kebijakan perusahaan berjalan sesuai dengan yang dikehendaki, serta mengarahkan operasi perusahaan pada efisiensi dan efektifitas. Untuk menjalankan fungsi tersebut, diperlukan adanya suatu perencanaan dan pengendalian yang optimal. Salah satu alat yang dibutuhkan manajemen adalah anggaran.

Anggaran menurut M. Nafarin (2004:9) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kualitas dan umumnya dinyatakan


(11)

Bab I Pendahuluan 2

dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu. Misalnya anggaran dapat disusun secara tahunan, kuartalan, atau bulanan.

Salah satu jenis anggaran yang biasa disusun oleh manajemen adalah anggaran produksi. Karena hal ini mempengaruhi terhadap berapa banyaknya biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang sesuai dengan yang telah direncanakan perusahaan. Hal ini dilakukan agar kegiatan produksi dapat beroperasi secara terus menerus dan berkesinambungan, serta dapat berjalan secara efektif dan efisien. Efektif berarti dijalankannya operasi perusahaan sedemikian rupa sehingga output yang dihasilkan memenuhi sasaran atau target yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perusahaan. Efisien berarti biaya dapat dihemat sedemikian rupa dengan tidak mengabaikan kualitas output pekerjaan yang dilakukan.

Prinsip dasar pengendalian adalah membandingkan hasil aktual dengan rencana yang telah ditetapkan. Informasi ini selanjutnya akan dimanfaatkan sebagai bahan masukan untuk melaksanakan rencana-rencana baru dan penyempurnaan organisasi. Sesuai dengan topik yang diambil, salah satu cara untuk melakukan pengendalian adalah dengan menggunakan anggaran produksi. Perusahaan akan melihat apakah kegiatan yang dilakukan telah sesuai dengan rencana atau anggaran yang telah disusun. Apabila tidak sesuai, maka anggaran tersebut langsung koreksi, sehingga biaya tang dikeluarkan pun dapat optimal.

CV X adalah salah satu perusahaan yang ada di Sukabumi yang memproduksi beberapa jenis spare part dan merupakan jaringan dari salah satu produsen motor terbesar di Indonesia. Agar kegiatan produksi berjalan lancar dan biaya yang dikeluarkan lebih optimal, semua kebutuhan untuk sepeda motor X langsung di pesan dari perusahaan induk. Selama ini CV X dalam menjalankan aktifitas


(12)

Bab I Pendahuluan 3

perusahaan menggunakan manajemen tradisional, dimana setiap divisi hanya membuat rencana kegiatan perusahaan, termasuk membuat anggaran produksi, kemudian rencana tersebut diberikan kepada pemilik perusahaan dan pemilik perusahaan yang berhak menentukan apakah rencana tersebut layak dijalankan atau tidak dapat dijalankan.

Isu-isu yang berkembang saat ini adalah bahwa mesin motor jenis X kurang berkualitas lagi, karena menggunakan spare part sepeda motor Taiwan. Hal ini membuat banyak konsumen berailh pada sepeda motor merek lain. Produksi serta penjualan spare part sepeda motor X sempat mengalami penurunan. Dalam menghadapi isu ini, CV X mencoba meyakinkan konsumen dengan bekerjasama langsung dengan produsen induk, dan lisensi yang di dapat dari perusahaan induk mengenai spare part yang diproduksi adalah spare part yang berkualitas tinggi untuk sepeda motor X.

Kepercayaan konsumen akan produk yang dihasilkan sangat penting, karena hal ini akan berdampak pada banyaknya produk yang akan diproduksi. Jika produk tersebut terlalu lama disimpan di gudang, produk tersebut akan usang dan akan membuat kerugian bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan pengendalian terhadap biaya-biaya produksi. Misalnya perusahaan bisa membandingkan hasil penjulan dengan stok barang yang tersisa di gudang, sehingga biaya produksi pun tidak melampaui batas. Sejak awal, upaya manajemen dalam memproduksi suatu produk tidak terlepas dari efektifitas biaya yang dikeluarkan.

Pembuatan anggaran CV X dibuat oleh manajer operasional, lalu anggaran tersebut diserahkan kepada pemilik untuk ditelaah dan disesuaikan dengan kondisi


(13)

Bab I Pendahuluan 4

yang ada. Sering kali anggaran yang disusun tidak sama dengan yang terjadi. Bahkan tidak jarang anggaran (budget) yang disusun kurang dari yang sebenarnya terjadi.

Untuk tercapainya efektifitas dan efisiensi biaya produksi, salah satunya perusahaan melakukan pengendalian dengan cara melakukan penyusunan anggaran produksi. Penyusunan anggaran produksi ini bisa dilakukan dengan cara mengumpulkan beberapa pendapat misalnya dari bagian produksi, pembelian, dan juga pemilik perusahaan, sehingga anggaran yang disusun merupakan anggaran atas dasar keputusan bersama. Dengan hal seperti ini diharapkan tujuan perusahaan dapat tercapai dan kepala produksi tidak selalu membuat anggaran susulan, sehingga terciptanya efektifitas biaya.

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa anggaran produksi memiliki peranan penting dalam suatu perusahaan, terutama dalam mengendalikan biaya produksi. Untuk itu, penulis tertarik melakukan penelitian lanjut mengenai: “Manfaat Pengendalian Anggaran Produksi Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Meningkatkan Efektifitas Biaya Produksi Pada CV X Sukabumi.”

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang penelitian diatas, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana manajemen telah menyusun anggaran biaya produksi untuk menunjang aktivitas produksi pada CV X ?

2. Bagaimana manfaat pengendalian anggaran produksi sebagai alat bantu manajemen dalam meningkatkan efektifitas biaya produksi pada CV X?


(14)

Bab I Pendahuluan 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, ada pun maksud dan tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Mengetahui bagaimana manajemen menyusun anggaran biaya produksi untuk menunjang aktivitas produksi pada CV X.

2. Mengetahui manfaat pengendalian anggaran produksi sebagai alat bantu manajemen dalam meningkatkan efektifitas biaya produksi pada CV X.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini dijabarkan lebih lanjut sebagai berikut : 1. Manfaat bagi akademis.

Penelitian ini memiliki manfaat akademis untuk menjadi acuan bagi mahasiswa dan pihak lain yang berkeinginan mengadakan penelitian lanjutan tentang manfaat pengendalian anggaran produksi sebagai alat bantu manajemen dalam meningkatkan efektifitas biaya produksi. Dapat juga untuk menambah pengetahuan mengenai objek yang diteliti, dan sebagai referensi dalam penelitian– penelitian sejenis lainnya yang akan dilakukan.

2. Manfaat bagi praktisi.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai bahan masukan untuk membantu menunjang perkembangan perusahaan di masa yang akan datang, dapat memberikan gambaran mengenai pentingnya pengendalian anggaran produksi dan efektifitas biaya produksi itu sendiri, serta dapat memperluas wawasan manajemen mengenai manfaat pengendalian anggaran


(15)

Bab I Pendahuluan 6

produksi sebagai alat bantu manajemen dalam meningkatkan efektifitas biaya produksi.


(16)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pengendalian anggaran produksi yang dilakukan manajemen dalam meningkatkan efektifitas biaya produksi pada perusahaan telah cukup memadai. Hal ini dapat dilihat dari:

1. Perusahaan X telah melakukan pengendalian anggaran produksi dengan cara membandingkan dan mengevaluasi anggaran yang telah ditetapkan dengan anggaran yang sesungguhnya terjadi. Pembandingan ini dapat membantu manajemen dalam memperoleh informasi mengenai adanya penyimpangan yang terjadi dalam proses pengendalian anggaran. Informasi ini akan digunakan sebagai pedoman dalam pengendalian anggaran produksi selanjutnya.

2. Dalam menetapkan anggaran untuk biaya produksi, perusahaan telah memperhatikan hal-hal yang menyangkut barang yang akan diproduksi, termasuk penetapan harga barang yang akan dijual, kuantitas dan kualitas barang yang akan diproduksi. Kriteria ini berguna sebagai pengendalian biaya agar terciptanya efisiensi dan efektifitas terhadap produk yang dihasilkan.

3. Perusahaan telah menetapkan standar tarif gaji dan upah sesuai dengan perjanjian awal antara perusahaan dan karaywan. Tarif upah didasarkan pada jam kerja lembur karyawan.


(17)

Bab V Simpulan dan Saran 50

4. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat dikemukakan simpulan sebagai berikut:

a. Karakteristik anggaran, organisasi yang baik dalam perusahaan, sistem akuntansi yang memadai, penelitian dan analisis, dukungan dari pelaksana, tahap perencanaan, dan tahap pelaksanaan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengendalian biaya perusahaan.

b. Karakteristik anggaran, organisasi yang baik dalam perusahaan, sistem akuntansi yang memadai, penelitian dan analisis, dukungan dari pelaksana, tahap perencanaan, dan tahap pelaksanaan tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap perencanaan dan pengukuran prestasi perusahaan. c. Karakteristik anggaran, organisasi yang baik dalam perusahaan, sistem

akuntansi yang memadai, penelitian dan analisis, dukungan dari pelaksana, tahap perencanaan, dan tahap pelaksanaan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penetapan harga perusahaan.

d. Karakteristik anggaran, organisasi yang baik dalam perusahaan, sistem akuntansi yang memadai, penelitian dan analisis, dukungan dari pelaksana, tahap perencanaan, dan tahap pelaksanaan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penilaian persediaan perusahaan.

Selain hal-hal tersebut diatas, ada beberapa keterbatasan pada perusahaan X, antara lain:

1. Perusahaan X hanya memberikan sedikit informasi yang dapat diambil dan diolah dalam penulisan penelitian ini.


(18)

Bab V Simpulan dan Saran 51

5.2 Saran

1. Untuk manajer operasional. Manajer operasional selaku pengendali dari kegiatan produksi diharapkan dapat melakukan pengendalian terhadap barang yang diproduksi. Sehingga tidak terlalu banyak penyimpanan barang di gudang, dan biaya produksi yang dikeluarkan lebih efektif dan efisien.

2. Untuk peneliti selanjutnya

a. Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan sampel lebih dari 30 responden untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

b. Peneliti selanjutnya dapat meneliti lebih dari satu bagian (divisi) pada perusahaan industri, misalnya bagian penjualan, pembelian, dan gudang.


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan., dan Marwan Asri. (1998). Anggaran Perusahaan. Edisi Ketiga. BPFE, Yogyakarta.

Ahyari, Agus. (2004). Anggaran Perusahaan. Edisi pertama, Cetakan Keempat. BPFE, Yogyakarta

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Taktik. Rineka Cipta, Jakarta.

Danfar. (2009). Pengertian Efektifitas. 28 Maret 2009 Diakses dari http:/dansite.wordpress.com/2009/03/28/Pada Tanggal 24 Maret 2009.

Hansen, Don.R., and Maryanne M.Mowen. (2004). Akuntansi Manajemen. Edisi 7 Buku 1. Salemba Empat, Jakarta.

Hasan, Iqbal. (2003). Pokok-pokok Materi Statistik 1. Edisi kedua. Bumi Aksara, Jakarta.

Kana, Any Agus. (2001). Anggaran Perusahaan. AK Group, Yogyakarta. Kana, Any Agus. (2005). Anggaran Perusahaan. AK Group, Yogyakarta.

Mulyadi. (2000). Akuntansi Biaya. Edisi Keenam, Bagian Penelitian Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Mulyadi (2001). Akumtansi Manajemen. Edisi Ketiga. Salemba Empat, Jakarta. Mulyadi, (2005). Akuntansi Biaya. Edisi Kelima, Cetakan Ketujuh. Akademi

Manajemen Perushaaan, Yogyakarta.

Munandar, M. (2000). Budgeting: Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja. Edisi Ketiga Belas. BPFE Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Nafarin, M,. (2004). Penganggaran Perusahaan. Salemba Empat, Jakarta. Shim, Jae K., and Joel G. Siegel. (2000). Budgeting. Erlangga, Jakarta.

Sinuraya, Candra. (2009). Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajer: Peran Kecukupan Anggaran dan Job-Relevant Information sebagai Variabel Intervening. Jurnal Akuntansi Vol.1 No.1 Mei, hal. 26.

Supriyono., R.A. (1992). Akuntansi Manajemen I: Konsep Dasar Akuntansi Manajemen dan Proses Perencanaan. Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.


(20)

Daftar Pustaka 53

Sugiyono. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis. CV.Alfabeta, Bandung. Tugiman, Hiro. (2001). Standar Profesional Audit Internal. Kanisius, Jakarta.

Usry, Willam K., Carter. (2004). Akuntansi Biaya. Edisi Ketiga Belas yang Diterjemahkan Oleh Krista. Salemba Empat, Jakarta.

Welsch, Glenn.A., Ronal W.Hilton., and Paul N.Gordon. (2000). Anggaran

Perencanaan dan Penyediaan Laba yang Diterjemahkan Oleh


(1)

Bab I Pendahuluan 6

produksi sebagai alat bantu manajemen dalam meningkatkan efektifitas biaya produksi.


(2)

Universitas Kristen Maranatha 49

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pengendalian anggaran produksi yang dilakukan manajemen dalam meningkatkan efektifitas biaya produksi pada perusahaan telah cukup memadai. Hal ini dapat dilihat dari:

1. Perusahaan X telah melakukan pengendalian anggaran produksi dengan cara membandingkan dan mengevaluasi anggaran yang telah ditetapkan dengan anggaran yang sesungguhnya terjadi. Pembandingan ini dapat membantu manajemen dalam memperoleh informasi mengenai adanya penyimpangan yang terjadi dalam proses pengendalian anggaran. Informasi ini akan digunakan sebagai pedoman dalam pengendalian anggaran produksi selanjutnya.

2. Dalam menetapkan anggaran untuk biaya produksi, perusahaan telah memperhatikan hal-hal yang menyangkut barang yang akan diproduksi, termasuk penetapan harga barang yang akan dijual, kuantitas dan kualitas barang yang akan diproduksi. Kriteria ini berguna sebagai pengendalian biaya agar terciptanya efisiensi dan efektifitas terhadap produk yang dihasilkan.

3. Perusahaan telah menetapkan standar tarif gaji dan upah sesuai dengan perjanjian awal antara perusahaan dan karaywan. Tarif upah didasarkan pada jam kerja lembur karyawan.


(3)

Bab V Simpulan dan Saran 50

4. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat dikemukakan simpulan sebagai berikut:

a. Karakteristik anggaran, organisasi yang baik dalam perusahaan, sistem akuntansi yang memadai, penelitian dan analisis, dukungan dari pelaksana, tahap perencanaan, dan tahap pelaksanaan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengendalian biaya perusahaan.

b. Karakteristik anggaran, organisasi yang baik dalam perusahaan, sistem akuntansi yang memadai, penelitian dan analisis, dukungan dari pelaksana, tahap perencanaan, dan tahap pelaksanaan tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap perencanaan dan pengukuran prestasi perusahaan. c. Karakteristik anggaran, organisasi yang baik dalam perusahaan, sistem

akuntansi yang memadai, penelitian dan analisis, dukungan dari pelaksana, tahap perencanaan, dan tahap pelaksanaan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penetapan harga perusahaan.

d. Karakteristik anggaran, organisasi yang baik dalam perusahaan, sistem akuntansi yang memadai, penelitian dan analisis, dukungan dari pelaksana, tahap perencanaan, dan tahap pelaksanaan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penilaian persediaan perusahaan.

Selain hal-hal tersebut diatas, ada beberapa keterbatasan pada perusahaan X, antara lain:

1. Perusahaan X hanya memberikan sedikit informasi yang dapat diambil dan diolah dalam penulisan penelitian ini.


(4)

Universitas Kristen Maranatha

Bab V Simpulan dan Saran 51

5.2 Saran

1. Untuk manajer operasional. Manajer operasional selaku pengendali dari kegiatan produksi diharapkan dapat melakukan pengendalian terhadap barang yang diproduksi. Sehingga tidak terlalu banyak penyimpanan barang di gudang, dan biaya produksi yang dikeluarkan lebih efektif dan efisien.

2. Untuk peneliti selanjutnya

a. Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan sampel lebih dari 30 responden untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

b. Peneliti selanjutnya dapat meneliti lebih dari satu bagian (divisi) pada perusahaan industri, misalnya bagian penjualan, pembelian, dan gudang.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan., dan Marwan Asri. (1998). Anggaran Perusahaan. Edisi Ketiga. BPFE, Yogyakarta.

Ahyari, Agus. (2004). Anggaran Perusahaan. Edisi pertama, Cetakan Keempat. BPFE, Yogyakarta

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Taktik. Rineka Cipta, Jakarta.

Danfar. (2009). Pengertian Efektifitas. 28 Maret 2009 Diakses dari http:/dansite.wordpress.com/2009/03/28/Pada Tanggal 24 Maret 2009.

Hansen, Don.R., and Maryanne M.Mowen. (2004). Akuntansi Manajemen. Edisi 7 Buku 1. Salemba Empat, Jakarta.

Hasan, Iqbal. (2003). Pokok-pokok Materi Statistik 1. Edisi kedua. Bumi Aksara, Jakarta.

Kana, Any Agus. (2001). Anggaran Perusahaan. AK Group, Yogyakarta. Kana, Any Agus. (2005). Anggaran Perusahaan. AK Group, Yogyakarta.

Mulyadi. (2000). Akuntansi Biaya. Edisi Keenam, Bagian Penelitian Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Mulyadi (2001). Akumtansi Manajemen. Edisi Ketiga. Salemba Empat, Jakarta. Mulyadi, (2005). Akuntansi Biaya. Edisi Kelima, Cetakan Ketujuh. Akademi

Manajemen Perushaaan, Yogyakarta.

Munandar, M. (2000). Budgeting: Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja. Edisi Ketiga Belas. BPFE Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Nafarin, M,. (2004). Penganggaran Perusahaan. Salemba Empat, Jakarta. Shim, Jae K., and Joel G. Siegel. (2000). Budgeting. Erlangga, Jakarta.

Sinuraya, Candra. (2009). Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajer: Peran Kecukupan Anggaran dan Job-Relevant Information sebagai Variabel Intervening. Jurnal Akuntansi Vol.1 No.1 Mei, hal. 26.


(6)

Universitas Kristen Maranatha

Daftar Pustaka 53

Sugiyono. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis. CV.Alfabeta, Bandung. Tugiman, Hiro. (2001). Standar Profesional Audit Internal. Kanisius, Jakarta.

Usry, Willam K., Carter. (2004). Akuntansi Biaya. Edisi Ketiga Belas yang Diterjemahkan Oleh Krista. Salemba Empat, Jakarta.

Welsch, Glenn.A., Ronal W.Hilton., and Paul N.Gordon. (2000). Anggaran Perencanaan dan Penyediaan Laba yang Diterjemahkan Oleh Purwatiningsih. Salemba Empat, Jakarta.