PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II SMAN 8 MEDAN T.P. 2012/2013.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE TEAM
ASISTED INDIVIDUALIZATION BERBANTUAN PETA KONSEP
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X
SEMESTER II SMAN 8 MEDAN
T.P 2012/2013
Oleh :
Alessandro Hutapea
NIM 409321002
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
i
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik sesuai dengan waktu
yang direncanakan.
Skripsi berjudul :“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team
Asisted Individualization Berbantuan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 8 Medan
Tahun Pelajaran 2012/2013”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyampaikan terima kasih
kepada: Bapak Drs.Rappel Situmorang, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Bapak Drs.Sehat Simatupang selaku Dosen Penguji I ,
Bapak Drs.Abd Hakim S,M.Si, selaku Dosen Penguji II, Bapak Drs. Henok
Siagian, M.Si selaku Dosen Penguji III, yang telah memberikan masukan dan
saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi
ini. Ucapan terima kasih kepada Bapak Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd selaku dosen
pembimbing akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf
pegawai jurusan Fisika FMIPA UNIMED. Ucapan terima kasih disampaikan
penulis kepada Bapak kepala Sekolah, Bapak dan Ibu guru SMA Negeri 8 Medan
yang telah banyak membantu selama penelitian berlangsung.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda terkasih
G.Hutapea dan Ibunda tercinta D.Simanjuntak yang selalu berdoa, memberi kasih
sayang dan memberikan dorongan baik moril maupun materil kepada penulis.
Terima kasih juga kepada abang,kakak dan adik tercinta Fernando Hutapea S.Si
dan Tulus Roni Hutapea S.E ,Remelda Hutapea S.E dan Daniel R. Hutapea yang
selalu membantu penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED. Ucapan terima
v
kasih penulis sampaikan kepada Adrian Sinulingga , Hermanto,terkhusus untuk
Amelia yang telah banyak membantu dan memotivasi penulis .
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Merta,Tety ,dan juga Maria yang telah
banyak membantu penulis.
Seperti kata pepatah “Tiada Gading Yang Tak Retak”.
Penulis juga
menyadari bahwa masih begitu banyak kekurangan yang ada, baik dari segi isi
maupun tata bahasa. Untuk itu, penulis mengaharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini mampu bermanfaat dalam memperkaya khasana ilmu pendidikan.
Medan,
Juli 2013
Penulis,
Alessandro Hutapea
NIM 409321002
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE TEAM
ASISTED INDIVIDUALIZATION BERBANTUAN PETA KONSEP
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X
SEMESTER II SMAN 8 MEDAN
T.P 2012/2013
Alessandro Hutapea (NIM 409321002)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
koperatif tipe Team Asisted Individualization Berbantuan Peta Konsep terhadap
hasil belajar pada materi pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMAN 8
Medan T.P 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian
adalah seluruh siswa kelas X Semester II SMAN 8 Medan yang terdiri dari 8 kelas
dengan jumlah keseluruhan siswa 309 orang. Pengambilan sampel dilakukan
dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 8 kelas
secara acak yaitu kelas X-8 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 35 orang
dan kelas X-1 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 35 orang. Instrumen yang
digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar yang telah
divalidasi dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 20 soal yang terdiri dari
5 pilihan jawaban dan aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi
yang dilakukan oleh dua observer.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 37,71
dengan standar deviasi 9,4, dan nilai rata-rata pretes kelas kontrol 36,85 dengan
standar deviasi 8,23. Hasil uji t dua pihak dengan dk = 68 dan = 0,05, diperoleh
thitung = 0,409 dan ttabel = 1,998 sehingga thitung < ttabel maka Ho diterima, dengan
demikian diperoleh bahwa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai
kemampuan awal yang sama. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas
eksperimen dengan model pembelajaran koperatif tipe Team Asisted
Individualization (TAI) Berbantuan Peta Konsep dan kelas kontrol dengan model
pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran selesai, dilakukan postes
dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 70,85 dengan standar deviasi 8,9 dan
kelas kontrol 64,7 dengan standar deviasi 10,6. Rata-rata nilai keseluruhan
aktivitas belajar siswa adalah 66,14 termasuk kategori (cukup baik). Hasil uji t
satu pihak dengan dk = 68 dan = 0,05, diperoleh thitung = 2,71 dan ttabel = 1,668
sehingga thitung > ttabel maka Ha diterima, dengan demikian diperoleh kesimpulan
ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran koperatif tipe Team Asisted
Individualization Berbantuan Peta Konsep terhadap hasil belajar siswa pada
materi pokok Listrik Dinamis kelas X semester II SMA Negeri 8 Medan T.P
2012/2013.
vi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
Halaman
i
ii
iii
iv
vi
ix
x
xi
BAB I. PENDAHULUAN
1
1.1
Latar Belakang
1
1.2
Identifikasi Masalah
4
1.3
Batasan Masalah
4
1.4
Rumusan Masalah
5
1.5
Tujuan Penelitian
5
1.6
Manfaat Penelitian
6
1.7
Defenisi Operasional
6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
8
2.1
Kerangka Teoritis
8
2.1.1
Pengertian Belajar
8
2.1.2
Aktivitas Belajar
8
2.1.3
Hasil Belajar
9
2.1.3.1 Ranah Kognitif (Cognitive Domain)
10
2.1.3.2 Ranah Afektif
11
2.1.3.3 Ranah Psikomotorik
12
2.1.4
Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
12
2.1.5
Model Pembelajaran Koperatif Tipe Team Asisted
Individualization (TAI)
13
2.1.6
Pembelajaran Konvensional
15
2.1.7
Peta Konsep
16
vii
2.1.7.1 Ciri Ciri Peta Konsep
18
2.1.7.2 Cara Membuat Peta Konsep
18
2.1.7.3 Kegunaan Peta Konsep
19
2.1.8
Kajian Teori
19
2.1.9
Hasil Penelitian Terdahulu
28
2.2
Kerangka Konseptual
29
2.3
Hipotesis Penelitian
30
BAB III. METODE PENELITIAN
31
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
31
3.2
Populasi dan Sampel Penelitian
31
3.3
Variabel Penelitian
31
3.4
Jenis Dan Desain Penelitian
31
3.4.1
Jenis Penelitian
31
3.4.2
Desain Penelitian
32
3.5
Prosedur Penelitian
32
3.6
Instrumen Penelitian
34
3.6.1
Tes Hasil Belajar
34
3.6.2
Lembar Observasi
35
3.6.3
Uji Coba Instrumen Penelitian
36
3.6.3.1 Validitas Isi
36
3.7
Teknik Analisis Data
36
3.7.1
Menghitung Nilai Rata Rata Dan Simpangan Baku
37
3.7.2
Uji Normalitas
37
3.7.3
Uji Homogenitas
38
3.7.4
Pengujian Hipotesis
38
3.7.4.1 Uji kesamaan rata-rata pretes (uji t dua pihak)
38
3.7.4.2 Uji kesamaan rata-rata postes (uji t satu pihak)
40
3.8
41
Analisis Data Observasi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
42
4.1
42
Hasil Penelitian
viii
4.1.1
Deskripsi Hasil Penelitian
42
4.1.1.1
Data Nilai Pretes
42
4.1.1.2
Uji Persyaratan Analisis Data Pretes
43
4.1.1.2.1
Uji Normalitas
43
4.1.1.2.2
Uji Homogenitas
44
4.1.1.2.3 Pengujian Hipotesis
44
4.1.1.3
45
Data Nilai Postes
4.1.1.3.1 Uji Persyaratan Analisis Data Postes
46
4.1.1.3.2 Uji Normalitas
46
4.1.1.3.3
Uji Homogenitas
47
4.1.1.3.4
Pengujian Hipotesis
47
4.1.1.4
Aktivitas Belajar Siswa
48
4.2
Pembahasan
52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
54
5.1.
Kesimpulan
54
5.2.
Saran- Saran
54
DAFTAR PUSTAKA
55
LAMPIRAN
56
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Sintaks model Pembelajaran Konvensional
16
Tabel 2.2 Langkah-langkah pembuatan peta konsep
18
Tabel 2.3 Hasil penelitian Terdahulu
28
Tabel 3.1 Two group pretest-posttest desaign
32
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes
35
Tabel 4.1 Hasil Rata- Rata Nilai Pretes Kedua Kelas
42
Tabel 4.2 Perbandingan Nilai Pretes Kelas Eksperimen
Dan Kelas Kontrol
43
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Nilai Pretes
44
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Nilai Pretes
44
Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis Nilai Pretes
45
Tabel 4.6 Perbandingan Nilai Postes Kelas Eksperimen
Dan Kelas Kontrol
45
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Nilai Postes
46
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Nilai Postes
47
Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis Nilai Postes
47
Tabel 4.10 Hasil Belajar Dan Aktivitas Belajar Siswa
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Arah Aliran Listrik Berlawanan Arah Dengan Arah
Aliran Elektron
20
Gambar 2.2 Arah Arus Listrik
21
Gambar 2.3 Bentuk Resistor
22
Gambar 2.4 Skema penghambat Rangkaian Listrik
22
Gambar 2.5 Skema Diagram Untuk Hukum I Kirchoff
Serta Analogi Mekaniknya
23
Gambar 2.6 Susunan Hambatan; (a) Seri, (b) Paralel,
(c) Campuran Seri dengan Paralel
Gambar 2.7 Pengukuran Kuat Arus Dengan Amperemeter
24
25
Gambar 2.8 (a) Skema Rangkaian Sederhana Dengan Sumber Arus Dc
(b) Rangkaian Sebenarnya
25
Gambar 2.9 (a) Rangkaian Menggunakan Amperemeter
(b) Multimeter yang dapat digunaka sebagai amperemeter
26
Gambar 2 10 Pengukuran Tegangan dengan Voltmeter
26
Gambar 2.11 Mengukur Tegangan
26
Gambar 3.1 Skema Penelitian
Gambar 4.1 Diagram Perbandingan Nilai Pretes Kelas Eksperimen
Dan Kelas Kontrol
43
Gambar 4.2 Diagram Perbandingan Nilai Postes Kelas Eksperimen
Dan Kelas Kontrol
46
Gambar 4.3 Grafik Katagori Nilai Dan Aktivitas
50
Gambar 4.4
Grafik Nilai Pretes ,Aktivitas Postes Untuk Tiap Individu
50
Gambar 4.5
Grafik Nilai Pretes ,Aktivitas, Postes Untuk Tiap Kelompok
51
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 1)
56
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 2)
73
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa 1
89
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa 2
95
Lampiran 5 Peta Konsep
99
Lampiran 6 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar
100
Lampiran 7 Soal –Soal Tes Hasil Belajar
108
Lampiran 8 Distribusi Hasil Pretes dan Postes
112
Lampiran 9 Data Pretes Dan Postes
116
Lampiran 10 Perhitungan Nilai Rata-Rata,Varians dan Standar
Deviasi Pretes
118
Lampiran 11 Uji Normalitas Nilai Pretes
121
Lampiran 12 Uji Homogenitas Nilai Pretes
123
Lampiran 13 Uji Hipotesis (Uji t Dua Pihak) Nilai Pretes
125
Lampiran 14 Uji Normalitas Nilai Postes
127
Lampiran 15 Uji Homogenitasi Nilai Postes
129
Lampiran 16 Uji Hipotesis Nilai Postes
130
Lampiran 17 Lembar Penilaian Aktivitas Kelas Eksperimen
132
Lampiran 18 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors
136
Lampiran 19 Daftar Nilai Persentil Untuk Uji t
137
Lampiran 20 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva 0 ke z
138
Lampiran 21 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F
139
Lampiran 22 Dokumentasi Penelitian
141
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk memujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya, untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan ,pengendalian diri,
kepribadian,kecerdasan,ahlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara.Dari pengertian pendidikan diatas tersirat bahwa
suasana belajar dan pembelajaran itu diarahkan agar peserta didik dapat
mengembangkan potensi dirinya .
Untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang aman, damai, dan sejahtera,
diperlukan adanya peningkatan kualitas pendidikan, termasuk pendidikan Sekolah
Menengah Atas (SMA). Kualitas pendidikan ditunjukkan oleh hasil belajar siswa
terhadap berbagai mata pelajaran yang diajarkan. Fisika merupakan salah satu
mata pelajaran yang diajarkan di SMA, yang sangat berperan dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena itu pelajaran fisika di
berbagai satuan pendidikan perlu dikembangkan dan diperhatikan. Keberhasilan
pengajaran fisika tidak terlepas dari kualitas guru sebagai tenaga pengajar fisika,
akan tetapi dalam mengajarkan pelajaran fisika guru banyak mengalami kesulitan,
diantaranya karena minat belajar siswa yang kurang, menyebabkan hasil belajar
fisika cenderung masih rendah.
Melalui hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti SMA Negeri 8
Medan dengan melakukan pembagian angket kepada beberapa siswa dan hasil
wawancara dengan guru fisika kelas X,terlihat bahwa banyak siswa beranggapan
pelajaran fisika itu sulit sehingga siswa kurang berminat belajar fisika .Menurut
guru yang diwawancarai Ibu Ruth Ginting S.Pd mengatakan bahwa minat siswa
dalam pelajaran fisika masih rendah karena siswa beranggapan bahwa Fisika itu
sulit untuk dimengerti/dipahami sebab terlalu banyak rumus yang harus dihafal
dan simbol-simbol yang tidak dimengerti siswa sehingga siswa kurang berminat
2
belajar Fisika ,hal ini terlihat dari nilai rata-rata seluruh siswa kelas X disekolah
itu hanya 65. . Beliau juga mengatakan bahwa model pembelajaran yang selama
ini digunakan adalah konvensional
atau dapat dikatakan bahwa model
pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi sehingga siswa merasa bosan.
Berdasarkan pengalaman peneliti sebagai mahasiswa Program Pengalaman
Lapangan Terpadu (PPLT) di SMA Negeri 1 Pegajahan Tahun Pelajaran
2012/2013, Selama pembelajaran yang dilakukan,
keaktifan dan keterlibatan
siswa dalam proses pembelajaran masih kurang. Ketika guru mengajukan
pertanyaan, siswa yang menjawab pertanyaan guru cenderung didominasi oleh
beberapa orang saja. Peneliti juga memperhatikan bahwa tidak adanya kerjasama
yang baik antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai dalam
pembelajaran.
Dari pemaparan masalah-masalah tersebut di atas, salah satu usaha yang
dapat dilakukan oleh guru untuk memperbaikinya adalah dengan pemilihan model
pembelajaran yang tepat yaitu pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara
aktif sehingga siswa belajar dengan suasana yang menyenangkan, dalam hal ini
model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif.
Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang
tepat untuk meningkatkan aktivitas siswa selama proses belajar mengajar
berlangsung.
Permasalahan siswa yang merasa sulit dan bosan terhadap pelajaran Fisika
perlu diupayakan pemecahannya yaitu dengan melakukan tindakan-tindakan yang
dapat mengubah suasana pembelajaran yang melibatkan siswa. Dengan aktifnya
siswa dalam pembelajaran maka pembelajaran akan lebih bermakna karena siswa
secara langsung diajak untuk mengkonstruksi pengetahuan tersebut. Di sini
penulis menawarkan model pembelajaran kooperatif, pembelajaran ini muncul
dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep
yang sulit jika saling berdiskusi dengan temannya.
3
Cooperative learning merupakan kegiatan belajar siswa yang dilakukan
dengan cara berkelompok .Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian
kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok kelompok tertentu
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan ( Rusman 2006:239).
Salah satu tipe model pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk
bekerja sama dalam tim adalah model pembelajaran kooperatif tipe Team Asisted
Individualization (TAI. ) . Model pembelajaran kooperatif tipe TAI merupakan
model pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok
kelompok kecil (4-5 siswa ) yang heterogen untuk menyelesaikan tugas kelompok
yang sudah disiapkan oleh guru ,selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan
secara individu bagi siswa yang memerlukannya ‘’keheterogenan kelompok
mencakup jenis kelamin ,ras,agama,(kalau mungkin),tingkat kemampuan (tinggi,
sedang, rendah) ,dan sebagainya. Untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik,
model pembelajaran ini disertai dengan media peta konsep guna memudahkan
siswa mempelajari dan mengingat hal-hal yang telah dipelajari. Peta konsep
merupakan suatu cara untuk menyatakan hubungan yang bermakna antara konsepkonsep dalam bentuk proposisi-proposisi. Peta konsep dapat digunakan guru
untuk menolong siswa mempelajari cara belajar dan mengetahui konsep-konsep
yang telah dimiliki siswa agar belajar bermakna dapat berlangsung.
Model pembelajaran TAI sudah pernah diteliti oleh Maria Yolanda
(2010),. Peneliti ini menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada
materi Cahaya, ternyata memperoleh skor rata-rata pre-test 50,31 kemudian
diterapkan model pembelajaran TAIdan memperoleh nilai rata- rata 82,19 Untuk
kelas kontrol dengan skor rata-rata pre-test 46,25 setelah penerapan model
pembelajaran konvensional diperoleh skor post-test 74,44. Namun dalam
pelaksanaannya, masih terdapat kelemahan. Dari hasil penelitian sebelumnya ini
dapat disimpulkan bahwa model ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara
signifikan, namun penelitian ini memiliki kelemahan dalam hal mempersiapkan
media dan alat-alat peraga yang digunakan serat pengalokasian waktu yang
kurang efisien .untuk mengatasi kelemahan diatas penulis menawarkan salah satu
4
upaya yaitu dengan menggunakan model pembelajaran model TAI yang disertai
dengan penggunaan peta konsep sebagai media pembelajaran, sehingga dengan
bantuan peta konsep siswa lebih mudah menguasai konsep listrik dinamis. Selain
itu, peneliti akan memberikan LKS yang relevan dengan kehidupan sehari-hari
sehingga siswa lebih mudah mengerjakannya, dan membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dengan pengalokasian waktu seefesien mungkin sehingga
nantinya diharapkan hasil belajar siswa akan lebih baik dari sebelumnya.
Berdasarkan Latar Belakang diatas , peneliti terdorong ingin mengadakan
penelitian dengan judul: Pengaruh Model Pembelajaran Team Asisted
Individualization (TAI) Berbantuan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri
8 Medan T.P 2012/2013.
1.2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, maka permasalahan pada penelitian
ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1) Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika masih rendah
2) Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi
3) Kurangnya minat siswa untuk mempelajari fisika sehingga siswa merasa
sulit
4) Kurangnya kerjasama yang baik antara siswa yang pandai dengan yang
kurang pandai dalam mata pelajaran Fisika
5) Kurangnya keterlibatan dan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar
6) Kurangnya penggunaan media pembelajaran.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka penelitian ini dibatasi pada:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran koperatif
tipe Team Asisted Individualization(TAI) berbantuan peta konsep
5
2. Subjek Penelitian siswa kelas X Semester II SMA Negeri 8 Medan Tahun
Pelajaran 2012/2013
3. Materi pokok adalah Listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 8 Medan Tahun
Pelajaran 2012/2013.
1.4 Rumusan masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
koperatif tipe Team Asisted Individualization (TAI) Berbantuan Peta Konsep
Pada Materi pokok Listrik Dinamisi dikelas X Semester II SMA Negeri 8
Medan Tahun pelajaran 2012/2013?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X Semester II SMA
Negeri 8 Medan Tahun Pelajaran 2012/2013?
3. Bagaimana aktivitas siswa selama Proses Belajar Mengajar (PBM) dengan
menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe TAI berbantuan peta
konsep pada materi pokok listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 8 Medan
T.P. 2012/2013?
4. Bagaimanakah pengaruh
dengan menggunakan model pembelajaran
koperatif tipe Team Asisted Individualization (TAI) berbantuan peta konsep
terhadap hasil belajar siswa SMA kelas X Semester II SMA Negeri 8 Medan
T.P 2012/2013?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah :
1
Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran koperatif tipe Team Asisted Individualization (TAI) berbantuan
peta konsep pada materi pokok Listrik Dinamisi dikelas X Semester II SMA
Negeri 8 Medan Tahun pelajaran 2012/2013.
6
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Knvensional pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X
Semester II SMA Negeri 8 Medan Tahun Pelajaran 2012/2013.
3.Untuk mengetahui aktivitas siswa selama Proses Belajar Mengajar (PBM)
dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI berbantuan
peta konsep pada materi pokok listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 8
Medan T.P. 2012/2013.
4..Untuk mengetahui pengaruh dengan menggunakan model pembelajaran
koperatif tipe Team Asisted Individualization (TAI) berbantuan Peta Konsep
terhadap hasil belajar siswa SMA kelas X Semester II SMA Negeri 8 Medan
T.P 2012 /2013.
1.6 Manfaat penelitian
Ada beberapa manfaat yang akan di dapatkan dari penelitian ini,
diantaranya :
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TAI berbantuan peta konsep pada materi pokok Listrik
dinamis di SMA Negeri 8 Medan T.P.20 12/2013.
2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan
model pembelajaran yang
sesuai digunakan guru.
1.7 Defenisi Operasional
1
Pembelajaran
model
koperatif
tipe
Team
Asisted
Individualization(TAI),yaitu model yang menempatkan siswa dalam
kelompok kelompok kecil (4-5 siswa ) yang heterogen untuk
menyelesaikan tugas kelompok yang sudah disiapkan oleh guru
,selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan secara individu bagi
siswa yang memerlukannya ‘’keheterogenan kelompok mencakup jenis
kelamin
,ras,agama,(kalau
mungkin),tingkat
sedang, rendah) ,dan sebagainya
kemampuan
(tinggi,
7
2
Model
pembelajaran
konvensional
adalah
model
pembelajaran
tradisional atau disertai juga dengan metode ceramah ,karena sejak dulu
metode ini dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antar guru dan
murid dalam proses pembelajaran.
3
Peta konsep adalah merupakan diagram yang menunjukan hubungan
antara konsep-konsep yang mewakili pembelajaran.
4
Hasil belajar merupakan penguasaan terhadap sesuatu yang diperoleh
dalam belajar.
54
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah
1. Hasil belajar siswa pada materi pokok yang diberi perlakuan dengan
model pembelajaran kooperatif tipe Team Asisted Individualization(TAI)
Berbantuan Peta Konsep memiliki rata-rata 70,85
2. Hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis yang diberi
perlakuan dengan model pembelajaran konvensional memiliki rata-rata
64,71
3. Rata-rata aktivitas belajar siswa yang diterapkan model pembelajaran
koperatif tipe Team Asisted Individualization Berbantuan Peta Konsep
adalah 66,14% (cukup baik)
4. Ada pengaruh
hasil belajar siswa yang diberi model pembelajaran
Kooperatif Tipe TAI berbantuan peta konsep pada materi pokok Listrik
Dinamis Kelas X SMA Negeri 8 Medan T.P 2012/2013
5.2. Saran-Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan lebih mengoptimalkan pengelolaan
kelas khususnya pada saat diskusi berlangsung agar
tercipta suasana
pembelajaran yang kondusif dengan model pembelajaran ini
2. Saat penjelasan materi dengan peta konsep siswa paling belakang kurang
dapat melihat dengan jelas peta konsep yang ada, untuk itu kepada peneliti
selanjutnya sebaiknya mengusahakan bentuk penyampaian peta konsep
yang lebih tepat agar seluruh siswa dapat melihat dengan jelas .
3. Sebelum
penelitian
berlangsung
peneliti
harus
terlebih
dahulu
memperkenalkan siswa tentang peta konsep serta mengajari siswa dalam
pembuatan peta konsep
yang benar agar proses pembelajaran dapat
berjalan dengan baik dan siswa lebih terampil untuk membuatnya.
ii
RIWAYAT HIDUP
Alessandro Hutapea dilahirkan di Medan, pada tanggal 15 Agustus 1991.
Ayahanda bernama G.Hutapea dan Ibunda bernama D.Simanjuntak, dan
merupakan anak ke empat dari lima bersaudara. Pada tahun 1997 penulis masuk
di SD Parulian Medan dan lulus tahun 2003. Pada tahun 2003 penulis melanjutkan
sekolah di SMP Methodist 1Medan dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006
penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 8 Medan dan lulus pada tahun 2009.
Pada tahun 2009, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Selama
kuliah penulis mengikuti organisasi IKBF (Ikatan keluarga Besar Fisika)
Universitas negeri Medan.
ASISTED INDIVIDUALIZATION BERBANTUAN PETA KONSEP
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X
SEMESTER II SMAN 8 MEDAN
T.P 2012/2013
Oleh :
Alessandro Hutapea
NIM 409321002
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
i
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik sesuai dengan waktu
yang direncanakan.
Skripsi berjudul :“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team
Asisted Individualization Berbantuan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 8 Medan
Tahun Pelajaran 2012/2013”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyampaikan terima kasih
kepada: Bapak Drs.Rappel Situmorang, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Bapak Drs.Sehat Simatupang selaku Dosen Penguji I ,
Bapak Drs.Abd Hakim S,M.Si, selaku Dosen Penguji II, Bapak Drs. Henok
Siagian, M.Si selaku Dosen Penguji III, yang telah memberikan masukan dan
saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi
ini. Ucapan terima kasih kepada Bapak Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd selaku dosen
pembimbing akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf
pegawai jurusan Fisika FMIPA UNIMED. Ucapan terima kasih disampaikan
penulis kepada Bapak kepala Sekolah, Bapak dan Ibu guru SMA Negeri 8 Medan
yang telah banyak membantu selama penelitian berlangsung.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda terkasih
G.Hutapea dan Ibunda tercinta D.Simanjuntak yang selalu berdoa, memberi kasih
sayang dan memberikan dorongan baik moril maupun materil kepada penulis.
Terima kasih juga kepada abang,kakak dan adik tercinta Fernando Hutapea S.Si
dan Tulus Roni Hutapea S.E ,Remelda Hutapea S.E dan Daniel R. Hutapea yang
selalu membantu penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED. Ucapan terima
v
kasih penulis sampaikan kepada Adrian Sinulingga , Hermanto,terkhusus untuk
Amelia yang telah banyak membantu dan memotivasi penulis .
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Merta,Tety ,dan juga Maria yang telah
banyak membantu penulis.
Seperti kata pepatah “Tiada Gading Yang Tak Retak”.
Penulis juga
menyadari bahwa masih begitu banyak kekurangan yang ada, baik dari segi isi
maupun tata bahasa. Untuk itu, penulis mengaharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini mampu bermanfaat dalam memperkaya khasana ilmu pendidikan.
Medan,
Juli 2013
Penulis,
Alessandro Hutapea
NIM 409321002
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE TEAM
ASISTED INDIVIDUALIZATION BERBANTUAN PETA KONSEP
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X
SEMESTER II SMAN 8 MEDAN
T.P 2012/2013
Alessandro Hutapea (NIM 409321002)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
koperatif tipe Team Asisted Individualization Berbantuan Peta Konsep terhadap
hasil belajar pada materi pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMAN 8
Medan T.P 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian
adalah seluruh siswa kelas X Semester II SMAN 8 Medan yang terdiri dari 8 kelas
dengan jumlah keseluruhan siswa 309 orang. Pengambilan sampel dilakukan
dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 8 kelas
secara acak yaitu kelas X-8 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 35 orang
dan kelas X-1 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 35 orang. Instrumen yang
digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar yang telah
divalidasi dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 20 soal yang terdiri dari
5 pilihan jawaban dan aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi
yang dilakukan oleh dua observer.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 37,71
dengan standar deviasi 9,4, dan nilai rata-rata pretes kelas kontrol 36,85 dengan
standar deviasi 8,23. Hasil uji t dua pihak dengan dk = 68 dan = 0,05, diperoleh
thitung = 0,409 dan ttabel = 1,998 sehingga thitung < ttabel maka Ho diterima, dengan
demikian diperoleh bahwa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai
kemampuan awal yang sama. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas
eksperimen dengan model pembelajaran koperatif tipe Team Asisted
Individualization (TAI) Berbantuan Peta Konsep dan kelas kontrol dengan model
pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran selesai, dilakukan postes
dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 70,85 dengan standar deviasi 8,9 dan
kelas kontrol 64,7 dengan standar deviasi 10,6. Rata-rata nilai keseluruhan
aktivitas belajar siswa adalah 66,14 termasuk kategori (cukup baik). Hasil uji t
satu pihak dengan dk = 68 dan = 0,05, diperoleh thitung = 2,71 dan ttabel = 1,668
sehingga thitung > ttabel maka Ha diterima, dengan demikian diperoleh kesimpulan
ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran koperatif tipe Team Asisted
Individualization Berbantuan Peta Konsep terhadap hasil belajar siswa pada
materi pokok Listrik Dinamis kelas X semester II SMA Negeri 8 Medan T.P
2012/2013.
vi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
Halaman
i
ii
iii
iv
vi
ix
x
xi
BAB I. PENDAHULUAN
1
1.1
Latar Belakang
1
1.2
Identifikasi Masalah
4
1.3
Batasan Masalah
4
1.4
Rumusan Masalah
5
1.5
Tujuan Penelitian
5
1.6
Manfaat Penelitian
6
1.7
Defenisi Operasional
6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
8
2.1
Kerangka Teoritis
8
2.1.1
Pengertian Belajar
8
2.1.2
Aktivitas Belajar
8
2.1.3
Hasil Belajar
9
2.1.3.1 Ranah Kognitif (Cognitive Domain)
10
2.1.3.2 Ranah Afektif
11
2.1.3.3 Ranah Psikomotorik
12
2.1.4
Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
12
2.1.5
Model Pembelajaran Koperatif Tipe Team Asisted
Individualization (TAI)
13
2.1.6
Pembelajaran Konvensional
15
2.1.7
Peta Konsep
16
vii
2.1.7.1 Ciri Ciri Peta Konsep
18
2.1.7.2 Cara Membuat Peta Konsep
18
2.1.7.3 Kegunaan Peta Konsep
19
2.1.8
Kajian Teori
19
2.1.9
Hasil Penelitian Terdahulu
28
2.2
Kerangka Konseptual
29
2.3
Hipotesis Penelitian
30
BAB III. METODE PENELITIAN
31
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
31
3.2
Populasi dan Sampel Penelitian
31
3.3
Variabel Penelitian
31
3.4
Jenis Dan Desain Penelitian
31
3.4.1
Jenis Penelitian
31
3.4.2
Desain Penelitian
32
3.5
Prosedur Penelitian
32
3.6
Instrumen Penelitian
34
3.6.1
Tes Hasil Belajar
34
3.6.2
Lembar Observasi
35
3.6.3
Uji Coba Instrumen Penelitian
36
3.6.3.1 Validitas Isi
36
3.7
Teknik Analisis Data
36
3.7.1
Menghitung Nilai Rata Rata Dan Simpangan Baku
37
3.7.2
Uji Normalitas
37
3.7.3
Uji Homogenitas
38
3.7.4
Pengujian Hipotesis
38
3.7.4.1 Uji kesamaan rata-rata pretes (uji t dua pihak)
38
3.7.4.2 Uji kesamaan rata-rata postes (uji t satu pihak)
40
3.8
41
Analisis Data Observasi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
42
4.1
42
Hasil Penelitian
viii
4.1.1
Deskripsi Hasil Penelitian
42
4.1.1.1
Data Nilai Pretes
42
4.1.1.2
Uji Persyaratan Analisis Data Pretes
43
4.1.1.2.1
Uji Normalitas
43
4.1.1.2.2
Uji Homogenitas
44
4.1.1.2.3 Pengujian Hipotesis
44
4.1.1.3
45
Data Nilai Postes
4.1.1.3.1 Uji Persyaratan Analisis Data Postes
46
4.1.1.3.2 Uji Normalitas
46
4.1.1.3.3
Uji Homogenitas
47
4.1.1.3.4
Pengujian Hipotesis
47
4.1.1.4
Aktivitas Belajar Siswa
48
4.2
Pembahasan
52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
54
5.1.
Kesimpulan
54
5.2.
Saran- Saran
54
DAFTAR PUSTAKA
55
LAMPIRAN
56
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Sintaks model Pembelajaran Konvensional
16
Tabel 2.2 Langkah-langkah pembuatan peta konsep
18
Tabel 2.3 Hasil penelitian Terdahulu
28
Tabel 3.1 Two group pretest-posttest desaign
32
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes
35
Tabel 4.1 Hasil Rata- Rata Nilai Pretes Kedua Kelas
42
Tabel 4.2 Perbandingan Nilai Pretes Kelas Eksperimen
Dan Kelas Kontrol
43
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Nilai Pretes
44
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Nilai Pretes
44
Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis Nilai Pretes
45
Tabel 4.6 Perbandingan Nilai Postes Kelas Eksperimen
Dan Kelas Kontrol
45
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Nilai Postes
46
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Nilai Postes
47
Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis Nilai Postes
47
Tabel 4.10 Hasil Belajar Dan Aktivitas Belajar Siswa
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Arah Aliran Listrik Berlawanan Arah Dengan Arah
Aliran Elektron
20
Gambar 2.2 Arah Arus Listrik
21
Gambar 2.3 Bentuk Resistor
22
Gambar 2.4 Skema penghambat Rangkaian Listrik
22
Gambar 2.5 Skema Diagram Untuk Hukum I Kirchoff
Serta Analogi Mekaniknya
23
Gambar 2.6 Susunan Hambatan; (a) Seri, (b) Paralel,
(c) Campuran Seri dengan Paralel
Gambar 2.7 Pengukuran Kuat Arus Dengan Amperemeter
24
25
Gambar 2.8 (a) Skema Rangkaian Sederhana Dengan Sumber Arus Dc
(b) Rangkaian Sebenarnya
25
Gambar 2.9 (a) Rangkaian Menggunakan Amperemeter
(b) Multimeter yang dapat digunaka sebagai amperemeter
26
Gambar 2 10 Pengukuran Tegangan dengan Voltmeter
26
Gambar 2.11 Mengukur Tegangan
26
Gambar 3.1 Skema Penelitian
Gambar 4.1 Diagram Perbandingan Nilai Pretes Kelas Eksperimen
Dan Kelas Kontrol
43
Gambar 4.2 Diagram Perbandingan Nilai Postes Kelas Eksperimen
Dan Kelas Kontrol
46
Gambar 4.3 Grafik Katagori Nilai Dan Aktivitas
50
Gambar 4.4
Grafik Nilai Pretes ,Aktivitas Postes Untuk Tiap Individu
50
Gambar 4.5
Grafik Nilai Pretes ,Aktivitas, Postes Untuk Tiap Kelompok
51
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 1)
56
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 2)
73
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa 1
89
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa 2
95
Lampiran 5 Peta Konsep
99
Lampiran 6 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar
100
Lampiran 7 Soal –Soal Tes Hasil Belajar
108
Lampiran 8 Distribusi Hasil Pretes dan Postes
112
Lampiran 9 Data Pretes Dan Postes
116
Lampiran 10 Perhitungan Nilai Rata-Rata,Varians dan Standar
Deviasi Pretes
118
Lampiran 11 Uji Normalitas Nilai Pretes
121
Lampiran 12 Uji Homogenitas Nilai Pretes
123
Lampiran 13 Uji Hipotesis (Uji t Dua Pihak) Nilai Pretes
125
Lampiran 14 Uji Normalitas Nilai Postes
127
Lampiran 15 Uji Homogenitasi Nilai Postes
129
Lampiran 16 Uji Hipotesis Nilai Postes
130
Lampiran 17 Lembar Penilaian Aktivitas Kelas Eksperimen
132
Lampiran 18 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors
136
Lampiran 19 Daftar Nilai Persentil Untuk Uji t
137
Lampiran 20 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva 0 ke z
138
Lampiran 21 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F
139
Lampiran 22 Dokumentasi Penelitian
141
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk memujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya, untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan ,pengendalian diri,
kepribadian,kecerdasan,ahlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara.Dari pengertian pendidikan diatas tersirat bahwa
suasana belajar dan pembelajaran itu diarahkan agar peserta didik dapat
mengembangkan potensi dirinya .
Untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang aman, damai, dan sejahtera,
diperlukan adanya peningkatan kualitas pendidikan, termasuk pendidikan Sekolah
Menengah Atas (SMA). Kualitas pendidikan ditunjukkan oleh hasil belajar siswa
terhadap berbagai mata pelajaran yang diajarkan. Fisika merupakan salah satu
mata pelajaran yang diajarkan di SMA, yang sangat berperan dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena itu pelajaran fisika di
berbagai satuan pendidikan perlu dikembangkan dan diperhatikan. Keberhasilan
pengajaran fisika tidak terlepas dari kualitas guru sebagai tenaga pengajar fisika,
akan tetapi dalam mengajarkan pelajaran fisika guru banyak mengalami kesulitan,
diantaranya karena minat belajar siswa yang kurang, menyebabkan hasil belajar
fisika cenderung masih rendah.
Melalui hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti SMA Negeri 8
Medan dengan melakukan pembagian angket kepada beberapa siswa dan hasil
wawancara dengan guru fisika kelas X,terlihat bahwa banyak siswa beranggapan
pelajaran fisika itu sulit sehingga siswa kurang berminat belajar fisika .Menurut
guru yang diwawancarai Ibu Ruth Ginting S.Pd mengatakan bahwa minat siswa
dalam pelajaran fisika masih rendah karena siswa beranggapan bahwa Fisika itu
sulit untuk dimengerti/dipahami sebab terlalu banyak rumus yang harus dihafal
dan simbol-simbol yang tidak dimengerti siswa sehingga siswa kurang berminat
2
belajar Fisika ,hal ini terlihat dari nilai rata-rata seluruh siswa kelas X disekolah
itu hanya 65. . Beliau juga mengatakan bahwa model pembelajaran yang selama
ini digunakan adalah konvensional
atau dapat dikatakan bahwa model
pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi sehingga siswa merasa bosan.
Berdasarkan pengalaman peneliti sebagai mahasiswa Program Pengalaman
Lapangan Terpadu (PPLT) di SMA Negeri 1 Pegajahan Tahun Pelajaran
2012/2013, Selama pembelajaran yang dilakukan,
keaktifan dan keterlibatan
siswa dalam proses pembelajaran masih kurang. Ketika guru mengajukan
pertanyaan, siswa yang menjawab pertanyaan guru cenderung didominasi oleh
beberapa orang saja. Peneliti juga memperhatikan bahwa tidak adanya kerjasama
yang baik antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai dalam
pembelajaran.
Dari pemaparan masalah-masalah tersebut di atas, salah satu usaha yang
dapat dilakukan oleh guru untuk memperbaikinya adalah dengan pemilihan model
pembelajaran yang tepat yaitu pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara
aktif sehingga siswa belajar dengan suasana yang menyenangkan, dalam hal ini
model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif.
Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang
tepat untuk meningkatkan aktivitas siswa selama proses belajar mengajar
berlangsung.
Permasalahan siswa yang merasa sulit dan bosan terhadap pelajaran Fisika
perlu diupayakan pemecahannya yaitu dengan melakukan tindakan-tindakan yang
dapat mengubah suasana pembelajaran yang melibatkan siswa. Dengan aktifnya
siswa dalam pembelajaran maka pembelajaran akan lebih bermakna karena siswa
secara langsung diajak untuk mengkonstruksi pengetahuan tersebut. Di sini
penulis menawarkan model pembelajaran kooperatif, pembelajaran ini muncul
dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep
yang sulit jika saling berdiskusi dengan temannya.
3
Cooperative learning merupakan kegiatan belajar siswa yang dilakukan
dengan cara berkelompok .Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian
kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok kelompok tertentu
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan ( Rusman 2006:239).
Salah satu tipe model pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk
bekerja sama dalam tim adalah model pembelajaran kooperatif tipe Team Asisted
Individualization (TAI. ) . Model pembelajaran kooperatif tipe TAI merupakan
model pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok
kelompok kecil (4-5 siswa ) yang heterogen untuk menyelesaikan tugas kelompok
yang sudah disiapkan oleh guru ,selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan
secara individu bagi siswa yang memerlukannya ‘’keheterogenan kelompok
mencakup jenis kelamin ,ras,agama,(kalau mungkin),tingkat kemampuan (tinggi,
sedang, rendah) ,dan sebagainya. Untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik,
model pembelajaran ini disertai dengan media peta konsep guna memudahkan
siswa mempelajari dan mengingat hal-hal yang telah dipelajari. Peta konsep
merupakan suatu cara untuk menyatakan hubungan yang bermakna antara konsepkonsep dalam bentuk proposisi-proposisi. Peta konsep dapat digunakan guru
untuk menolong siswa mempelajari cara belajar dan mengetahui konsep-konsep
yang telah dimiliki siswa agar belajar bermakna dapat berlangsung.
Model pembelajaran TAI sudah pernah diteliti oleh Maria Yolanda
(2010),. Peneliti ini menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada
materi Cahaya, ternyata memperoleh skor rata-rata pre-test 50,31 kemudian
diterapkan model pembelajaran TAIdan memperoleh nilai rata- rata 82,19 Untuk
kelas kontrol dengan skor rata-rata pre-test 46,25 setelah penerapan model
pembelajaran konvensional diperoleh skor post-test 74,44. Namun dalam
pelaksanaannya, masih terdapat kelemahan. Dari hasil penelitian sebelumnya ini
dapat disimpulkan bahwa model ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara
signifikan, namun penelitian ini memiliki kelemahan dalam hal mempersiapkan
media dan alat-alat peraga yang digunakan serat pengalokasian waktu yang
kurang efisien .untuk mengatasi kelemahan diatas penulis menawarkan salah satu
4
upaya yaitu dengan menggunakan model pembelajaran model TAI yang disertai
dengan penggunaan peta konsep sebagai media pembelajaran, sehingga dengan
bantuan peta konsep siswa lebih mudah menguasai konsep listrik dinamis. Selain
itu, peneliti akan memberikan LKS yang relevan dengan kehidupan sehari-hari
sehingga siswa lebih mudah mengerjakannya, dan membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dengan pengalokasian waktu seefesien mungkin sehingga
nantinya diharapkan hasil belajar siswa akan lebih baik dari sebelumnya.
Berdasarkan Latar Belakang diatas , peneliti terdorong ingin mengadakan
penelitian dengan judul: Pengaruh Model Pembelajaran Team Asisted
Individualization (TAI) Berbantuan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri
8 Medan T.P 2012/2013.
1.2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, maka permasalahan pada penelitian
ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1) Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika masih rendah
2) Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi
3) Kurangnya minat siswa untuk mempelajari fisika sehingga siswa merasa
sulit
4) Kurangnya kerjasama yang baik antara siswa yang pandai dengan yang
kurang pandai dalam mata pelajaran Fisika
5) Kurangnya keterlibatan dan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar
6) Kurangnya penggunaan media pembelajaran.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka penelitian ini dibatasi pada:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran koperatif
tipe Team Asisted Individualization(TAI) berbantuan peta konsep
5
2. Subjek Penelitian siswa kelas X Semester II SMA Negeri 8 Medan Tahun
Pelajaran 2012/2013
3. Materi pokok adalah Listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 8 Medan Tahun
Pelajaran 2012/2013.
1.4 Rumusan masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
koperatif tipe Team Asisted Individualization (TAI) Berbantuan Peta Konsep
Pada Materi pokok Listrik Dinamisi dikelas X Semester II SMA Negeri 8
Medan Tahun pelajaran 2012/2013?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X Semester II SMA
Negeri 8 Medan Tahun Pelajaran 2012/2013?
3. Bagaimana aktivitas siswa selama Proses Belajar Mengajar (PBM) dengan
menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe TAI berbantuan peta
konsep pada materi pokok listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 8 Medan
T.P. 2012/2013?
4. Bagaimanakah pengaruh
dengan menggunakan model pembelajaran
koperatif tipe Team Asisted Individualization (TAI) berbantuan peta konsep
terhadap hasil belajar siswa SMA kelas X Semester II SMA Negeri 8 Medan
T.P 2012/2013?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah :
1
Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran koperatif tipe Team Asisted Individualization (TAI) berbantuan
peta konsep pada materi pokok Listrik Dinamisi dikelas X Semester II SMA
Negeri 8 Medan Tahun pelajaran 2012/2013.
6
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Knvensional pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X
Semester II SMA Negeri 8 Medan Tahun Pelajaran 2012/2013.
3.Untuk mengetahui aktivitas siswa selama Proses Belajar Mengajar (PBM)
dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI berbantuan
peta konsep pada materi pokok listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 8
Medan T.P. 2012/2013.
4..Untuk mengetahui pengaruh dengan menggunakan model pembelajaran
koperatif tipe Team Asisted Individualization (TAI) berbantuan Peta Konsep
terhadap hasil belajar siswa SMA kelas X Semester II SMA Negeri 8 Medan
T.P 2012 /2013.
1.6 Manfaat penelitian
Ada beberapa manfaat yang akan di dapatkan dari penelitian ini,
diantaranya :
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TAI berbantuan peta konsep pada materi pokok Listrik
dinamis di SMA Negeri 8 Medan T.P.20 12/2013.
2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan
model pembelajaran yang
sesuai digunakan guru.
1.7 Defenisi Operasional
1
Pembelajaran
model
koperatif
tipe
Team
Asisted
Individualization(TAI),yaitu model yang menempatkan siswa dalam
kelompok kelompok kecil (4-5 siswa ) yang heterogen untuk
menyelesaikan tugas kelompok yang sudah disiapkan oleh guru
,selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan secara individu bagi
siswa yang memerlukannya ‘’keheterogenan kelompok mencakup jenis
kelamin
,ras,agama,(kalau
mungkin),tingkat
sedang, rendah) ,dan sebagainya
kemampuan
(tinggi,
7
2
Model
pembelajaran
konvensional
adalah
model
pembelajaran
tradisional atau disertai juga dengan metode ceramah ,karena sejak dulu
metode ini dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antar guru dan
murid dalam proses pembelajaran.
3
Peta konsep adalah merupakan diagram yang menunjukan hubungan
antara konsep-konsep yang mewakili pembelajaran.
4
Hasil belajar merupakan penguasaan terhadap sesuatu yang diperoleh
dalam belajar.
54
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah
1. Hasil belajar siswa pada materi pokok yang diberi perlakuan dengan
model pembelajaran kooperatif tipe Team Asisted Individualization(TAI)
Berbantuan Peta Konsep memiliki rata-rata 70,85
2. Hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis yang diberi
perlakuan dengan model pembelajaran konvensional memiliki rata-rata
64,71
3. Rata-rata aktivitas belajar siswa yang diterapkan model pembelajaran
koperatif tipe Team Asisted Individualization Berbantuan Peta Konsep
adalah 66,14% (cukup baik)
4. Ada pengaruh
hasil belajar siswa yang diberi model pembelajaran
Kooperatif Tipe TAI berbantuan peta konsep pada materi pokok Listrik
Dinamis Kelas X SMA Negeri 8 Medan T.P 2012/2013
5.2. Saran-Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan lebih mengoptimalkan pengelolaan
kelas khususnya pada saat diskusi berlangsung agar
tercipta suasana
pembelajaran yang kondusif dengan model pembelajaran ini
2. Saat penjelasan materi dengan peta konsep siswa paling belakang kurang
dapat melihat dengan jelas peta konsep yang ada, untuk itu kepada peneliti
selanjutnya sebaiknya mengusahakan bentuk penyampaian peta konsep
yang lebih tepat agar seluruh siswa dapat melihat dengan jelas .
3. Sebelum
penelitian
berlangsung
peneliti
harus
terlebih
dahulu
memperkenalkan siswa tentang peta konsep serta mengajari siswa dalam
pembuatan peta konsep
yang benar agar proses pembelajaran dapat
berjalan dengan baik dan siswa lebih terampil untuk membuatnya.
ii
RIWAYAT HIDUP
Alessandro Hutapea dilahirkan di Medan, pada tanggal 15 Agustus 1991.
Ayahanda bernama G.Hutapea dan Ibunda bernama D.Simanjuntak, dan
merupakan anak ke empat dari lima bersaudara. Pada tahun 1997 penulis masuk
di SD Parulian Medan dan lulus tahun 2003. Pada tahun 2003 penulis melanjutkan
sekolah di SMP Methodist 1Medan dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006
penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 8 Medan dan lulus pada tahun 2009.
Pada tahun 2009, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Selama
kuliah penulis mengikuti organisasi IKBF (Ikatan keluarga Besar Fisika)
Universitas negeri Medan.