Menanti Jumenengan Paku Alam X.

y'

D e s e mb 2e 0r 1 5
" urr u P o n , 5

WArcANA

N O 0 1 8T H KE-70

HARIAN BERNAS

X
PakuAlam
Menanti
Jumenengan
, PASCA wafatnya Sri Paduka
Paku Alam IX, maka tak lama
bgi JumenenganSri PadukaPaku
Alam X akan digelar.Tenru ini
menjadimomentumyangdinrnggu
oleh masyarakatkhususnyadi

fogyakarta. Bukan hanyasekedar
yangakanmemimpin
nemastikan
f,.adipatenPakualamanselanjutya, namunjugasiapayangbakal
penjadiWakil Gubernurdi Daerah
IstimewaYogyakarta(DIY). Hal
hi secara tegas telah diatur dan
menjadi salah satu penciri kebtimewaanDIY.
, Dalam Undang-UndangNohor 13 Tahw 2012 tentang
Keistimewaan DIY diamanatkan
bahwaWakil GubemurDIY adalah
[dipati PakuAlam yangbertahta.
Lebih lanjut dalam PerdaisDIY
Nomor2 Tahun20 I 5 diatur bahwa
Sdipati Paku Alam yang berlahta
hlah Adipati yang jumeneng selagai Adipati Paku Alam sesuar
penganpaugerandanprosesiadat
Kadipaten.Untuk saat ini karena
hasih dalam suasanaberkabung
lentu saja semuapihak perlu berfabarmenungguwaktu yangtepat.

I Prbses suksesi merupakan
lvilayahintemal KadipatenPaku[aman sehingga tidak dibatasi
Paktunya.Apalagi terkait hal ini
tda paugerandanikatan adatyang
perlu ditaati. Sejauh ini, Pura
telahmenunjukputra
Pakualaman
sulungSri PadukaPakuAlam IX,
KanjengBendoroPangeranHaryo
IKBPH) Suryodilogo menjadi
palonpenerustahta Pakualaman.
lr4eskicukup rentan konflik inlernal dalamkeluargaPakuaiam!n, namun prosespengangkatan
KBPH Suryodilogo dipastikan

Oleh:HendraKurniawan

tetapberjalan.
Paku
SekaiipunpenetapanAdipati
Alam tidak dibatasi waktu, namun

perlu diperhatikanbahwakursi Wakil
Gubernur DIY merupakan jabatan
publik yangharussegeraterisi.Untuk
itu pihak Prrra Pakualamandiharap
segeramempublikasikanpaugeran
terkaitjumenengan
agaradakejelasan.
Jangan sampai terjadi kekosongan
jabatanWakil Grlbemurdalamjangka
waktu yangterlalu lama.Hal ini tentu
akanberdampakutamanyabagij alannya rodapemerintahandanpelayanan
yang prima bagi masyarakat.Sebagai
daerahistimewa,Yogyakartamemiliki
banyak kegiatan dan program yang
harus ditangani dengan baik dan
butuh perhatian khusus. Untuk itu

peran Wakil Gubemur sangat vital
dan diperlukan.
Keistimewaanberbasishistoris

Keberadaan
Pakualaman
memiliki
akar historis yang sangatkuat. Pakualamanmenjadi daerahotonomsejak
era kolonialisme Inggris di bawah
Rafflesbercokol(l8ll-1816). Terjadinya konflik internal dalam tubuh
keraton Kasultanan Yogyakarta yang
kemudian ditunggangi oleh Inggris
melahirkan sebuah kadipaten baru.
Inggris bersiasatmemecahbelah dan
mengurangidaerahkekuasaanKasultanan Yogyakartd.
Ketika itu sejumlah 4.000 cacah
tanah di Karang Kemuning diberikan kepada PangeranNotokusumo
yang adalah saudaradari Sri Sultan

HamengkuBuwono IIL PangeranNomemiliki
tokusumojuga diperkenankan
100 orang prajurit dan membangun
istananyadi dekatKeratonYogy akarta.
Untuk kedudukannyaini, beliauberhak

gelarAdipatiPakuAlam.
menyandang
Pada 17 Maret 1813, PangeranNotokusumomengukuhkantahtanyadan
bergelarPangeranAdipatiPakuAlamI.
Perkembangan
selanjutnyabegitu
menarik,keduamonarki di Yo gyakarta
ini tidak pernahterpancinguntuk berseterusatusamalain. Sejarahbelum
pemah mencatatmereka saling menjatuhkan dan hendakmenyingkirkan
yang lain. Pada masa pendudukan
Jepang, Kasultanan Yogyakarta dan
Kadipaten Pakualamansempatdiadu
domba,namunjustru keduanyasemaKetika itu Paku
kin menguatkanrelasi.
Alam VIII memutuskan untuk mengadakanreunifikasi antaraKadip"aten
PakualamandenganKasultananYogyakarla.Sri SultanHB IXmenyambut
baik gagasantersebut.
Sejak itu, erutnyakepemimpinan
bersamaantara orang nomor I dan 2
diYogyakartaini terusberlanjut.Pasca

Proklamasi Kemerdekaan'Republik
Indonesia 17 Agustus 1945, mereka berdua sepakatuntuk bergabung
denganRepublik. Hingga kini kedua
monarki terus saling bahu-membahu
menjadi kekuatan utama bagi keistimewaan Yogyakarta. Meskipun
silih berganti, mulai dari Sri Sultan
HB IX hingga HB X dan PakuAlam
Vlll hinggaPAIX kerja samaifu terus
terbangun erat. Kini siapa pun yang
bakal menjadi Paku Alam X tentu
semuanya berharap agar sinergi itu
makin kompak demi rakyat. *** .
Hendra Kurniawano M.Pd.,
Dosen Pendidikan Sejarah Universitas SqnataDharma Yogyakarta.