Peranan Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Intern Penjualan Tunai (Studi Kasus Pada Unit LPG 3 Kg PT PERTAMINA).

(1)

i UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK

Pada tahun 2008, Indonesia akan memasuki era persaingan bebas. Semua perusahaan perminyakan di dunia diizinkan berjualan di Indonesia. Hal ini berarti akan meningkatkan persaingan bisnis di Indonesia. Perusahaan perminyakan di Indonesia harus meningkatkan daya saingnya, agar mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat.

PT. PERTAMINA (Persero) adalah sebuah perusahaan perminyakan Indonesia yang dipercaya untuk dapat memenuhi kebutuhan nasional atas produk-produk perminyakan dan berbagai olahannya. PT. PERTAMINA (Persero) merupakan satu-satunya perusahaan perminyakan yang memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian Indonesia.

Tujuan penelitian adalah untuk memberi gambaran tentang penerapan yang telah dilakukan oleh PT. PERTAMINA (Persero) mengenai sistem informasi akuntansi penjualan tunai gas LPG 3 kg dan untuk memberi gambaran sejauh mana hubungan peranan sistem informasi akuntansi sebagai alat dalam menunjang efektivitas pengendalian intern penjualan tunai.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 40 orang responden, dan wawancara dengan pihak perusahaan.

Dari 40 sampel yang diteliti dengan menggunakan uji korelasi spearmen menunjukkan korelasi sebesar 0,671, jadi hipotesa diterima yang berarti terdapat hubungan searah mengenai sistem informasi akuntansi sebagai alat dalam menunjang efektivitas pengendalian intern penjualan tunai.

Dengan demikian manajemen, pemakai, dan staf sistem perlu dilibatkan dalam perancangan sistem informasi akuntansi dan kegiatan lanjutannya. Masalah-masalah teknis, organisasi dan manajemen akan muncul dalam mengimplementasikan sistem informasi akuntansi. Faktor-faktor teknis, perilaku, situasi dan personel yang berkaitan harus dipertimbangkan seluruhya. Kegagalan untuk melakukan hal itu akan mengakibatkan tidak bergunanya output sistem, walaupun secara teknis sistem cukup baik. Lebih jauh diperlukan kerja sama dari pemakai secara terus-menerus untuk mengoperasikan sistem setelah sistem itu diimplementasikan.


(2)

v    UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……… i

KATA PENGANTAR ………. ii

DAFTAR ISI ………. v

DAFTAR TABEL ……… x

DAFTAR GAMBAR ……… xi

DAFTAR LAMPIRAN ……… xii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang.………... 1

1.2. Identifikasi masalah………... 5

1.3. Maksud dan tujuan penelitian………... 5

1.4. Manfaat dan kegunaan penelitian………. 6

1.5. Kerangka pemikiran dan hipotesis………... 6

1.6. Metode penelitian………. 8

1.6.1. Teknik pengumpulan data ………... …. 9

1.6.2. Metode statistik ………. 10

1.7. Lokasi dan waktu penelitian ……….... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian sistem ………. 12


(3)

vi    UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

2.2.1. Pengertian sistem informasi akuntansi ………. 12

2.2.2. Tujuan sistem informasi akuntansi ……….. 13

2.2.3. Unsur-unsur sistem informasi akuntansi ……….. 15

2.3. Penjualan ………. 18

2.3.1. Pengertian penjualan ………. 18

2.3.2. Tujuan penjualan ……….. 18

2.3.3. Klasifikasi penjualan ………. 19

2.3.4. Prosedur penjualan tunai ……….. 20

2.4. Sistem informasi akuntansi peneriman kas dari penjualan tunai … 22 2.4.1. Klasifikasi penerimaan kas ………... 22

2.4.2. Deskripsi kegiatan ……….... 22

2.4.3. Fungsi yang terkait ……… 26

2.4.4. Informasi yang diperlukan oleh manajemen ………….... 27

2.4.5. Dokumen yang digunakan ……….... 28

2.4.6. Catatan akuntansi yang digunakan ………... 31

2.5. Pengertian efektivitas ……….…. 32

2.6. Sistem pengendalian intern ………..…… 32

2.6.1. Pengertian pengendalian intern ……….…… 32

2.6.2. Aktivitas-aktivitas pengendalian intern ………..….. 33

2.6.3. Unsur pengendalian intern sistem penerimaan kas dari penjualan tunai ……….… 37


(4)

vii    UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 2.7. Peranan sistem informasi akuntansi sebagai alat dalam menunjang

efektivitas Pengendalian intern penjualan tunai ……… 44

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek penelitian ……….. 46

3.1.1. Sejarah PT. PERTAMINA ……….. 46

3.1.2. Visi, misi dan tata nilai PT. PERTAMINA ………. 49

3.1.3. Tujuan dan tugas pokok PT. PERTAMINA ……… 50

3.1.4. Sekilas PT. PERTAMINA (Persero) UPms III Cabang Bandung ……… 51

3.1.5. Struktur organisasi dan job description PT. PERTAMINA …… 52

3.1.6. Manajemen PT. PERTAMINA (Persero) UPms III Cabang Bandung ……… 55

3.2. Metode penelitian ……….58

3.2.1. Metode penelitian yang digunakan ……….……. 58

3.2.2. Operasionalisasi variabel ………. 59

3.2.3. Sumber data dan teknik penentuan sampel ……….……. 61

3.2.4. Teknik pengumpulan data ……… 63

3.2.5. Pengujian validitas dan reliabilitas ……….….. 64

3.2.5.1. Pengujian validitas dengan menggunakan analisis faktor ………. 64


(5)

viii    UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

3.2.5.2. Pengujian reliabilitas ………. 66

3.2.6. Teknik pengolahan dan analisis data ……… 67

3.2.7. Rancangan uji hipotesis ……… 71

3.2.8. Uji validitas ……….. 72

3.2.9. Uji reliabilitas ……… 73

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil penelitian dan pembahasan ……… 75

4.1.1. Penyaluran LPG 3 kg ke masyarakat ……… 75

4.1.2. Tahap-tahap penjualan gas LPG 3 kg ………... 76

4.1.3. Prosedur penjualan gas LPG 3 kg ………. 79

4.1.4. Flowchart sistem penjualan tunai gas LPG 3 kg ……….. 81

4.1.5. Pengendalian intern penjualan gas LPG 3 kg …………... 84

4.1.6. Koefisien korelasi ……… 87

4.1.7. Koefisien determinasi ………... 89

4.2. Pembahasan ………. 89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ……….. 92


(6)

ix    UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR PUSTAKA ……….. xiii LAMPIRAN ………. xv GAMBAR ……… xvi


(7)

x    UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Unit operasi daerah produksi ………. 58

Tabel 3.2 Operasional variabel ……….. 61

Tabel 3.3 Validitas untuk Variabel X dan variabel Y ……… 74

Tabel 3.4 Reliabilitas untuk sistem informasi akuntansi ………... 75

Tabel 3.5 Reliabilitas untuk efektivitas pengendalian intern penjualan tunai ………... 76


(8)

xi    UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur organisasi PT. PERTAMINA divisi penjualan gas LPG Gambar 2 Tahapan pengadaan gas LPG sampai dipasarkan ke masyarakat Gambar 3 Kilang untuk memproduksi gas LPG

Gambar 4 Spherical Tank untuk penimbunan gas LPG Gambar 5 Skid Tank untuk mengangkut gas LPG

Gambar 6 SPPBE untuk filling gas LPG ke botol / tabung LPG Gambar 7 Truk pengangkut botol-botol LPG ke Agen


(9)

 

xii    UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Berita acara bimbingan

Lampiran 2 Faktur penjualan tunai / deliver order (DO) Lampiran 3 Aplikasi penebusan

Lampiran 4 Surat pesanan / surat pengajuan elpiji Lampiran 5 Formulir setoran (deposit form) Lampiran 6 Aplikasi transfer (transfer application) Lampiran 7 Kuesioner penelitian

Lampiran 8 Daftar tabulasi kuesioner variabel X Lampiran 9 Daftar tabulasi kuesioner variabel Y Lampiran 10 Hasil perhitungan SPSS


(10)

L A M P I R A N 1

BERITA


(11)

(12)

L A M P I R A N 2

FAKTUR PENJUALAN TUNAI /

DELIVER ORDER


(13)

(14)

L A M P I R A N 3

APLIKASI

PENEBUSAN


(15)

(16)

L A M P I R A N 4

SURAT PESANAN /


(17)

(18)

L A M P I R A N 5

FORMULIR SETORAN


(19)

(20)

L A M P I R A N 6

APLIKASI TRANSFER


(21)

(22)

L A M P I R A N 7

KUESIONER

PENELITIAN


(23)

Denny Agus Setiawan NRP : 0451300

KUESIONER PENELITIAN

Judul Skripsi :

” Peranan Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Intern Penjualan Tunai ”

Petunjuk :

Berilah tanda (√ ) pada salah satu kotak jawaban yang tersedia pada tiap pernyataan dibawah ini. Keterangan :

STS : sangat tidak setuju TS : tidak setuju N : netral S : setuju SS : sangat setuju

 

No. SUMBER DAYA MANUSIA STS TS N S SS

1

Terdapat ketetapan tertulis tentang persyaratan keterampilan bagi setiap posisi yang ada.

2 Latar belakang pendidikan setiap pegawai

telah mendukung pekerjaannya.

3 Terdapat program pelatihan untuk

meningkatkan kemampuan personil.

4

Terdapat evaluasi periodik berdasarkan kriteria yang ada terhadap kinerja para personil.

5

Karyawan bertanggung jawab atas pekerjaanya, berkomunikasi dengan laporan, dan ada batasan-batasan yang ditetapkan serta dikomunikasikan kepada karyawan.

PERNYATAAN

VARIABEL INDEPENDEN : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


(24)

 

No. PENYIAPAN INFORMASI STS TS N S SS 1 Faktur penjualan tunai bernomor urut

tercetak dan dipertanggung jawabkan. 2 Penyimpanan faktur penjualan tunai pada

tempat yang terjamin.

3 Kewenangan dibatasi hanya kepada orang yang diotorisasi.

4 Hanya orang yang telah ditunjuk yang menandatangani faktur penjualan tunai.

5

Manajemen menetapkan prosedur untuk mencegah adanya kewenangan tanpa otorisasi, perusakan dokumen, catatan dan aktiva.

No. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA STS TS N S SS 1 Ditetapkan staf yang bertanggung jawab

untuk mengelola media komputer.

2

Terdapat prosedur pengelolaan media komputer dalam rangka melindungi data dari penyalahgunaan atau kerusakan.

3

Terdapat prosedur penyiapan data yang harus ditaati olehuser, termasuk perubahan permanen, semi permanen maupun koreksi data untuk menjamin seluruh transaksi telah terekam.

4

Terdapat prosedur untuk menjamin bahwa seluruh transaksi yang masuk ke dalam komputer adalah hanya transaksi yang telah terotorisasi secara sah.

5

Terdapat prosedur yang dapat menjamin bahwaoutput dari sistem informasi selalu

di-review oleh user manajemen untuk menentukan akurasi dan konsistensinya.

No. PENERIMAAN ORDER DARI PEMBELI STS TS N S SS 1 Fungsi penjualan terpisah dari fungsi

penerimaan kas.

2

Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai.

3

Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.

VARIABEL DEPENDEN : EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN

PENJUALAN TUNAI PERNYATAAN


(25)

   

No. PENERIMAAN KAS STS TS N S SS

1 Fungsi penerimaan kas terpisah dari fungsi

akuntansi.

2

Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi penerimaan kas dengan cara membubuhkan cap “lunas” pada faktur penjualan tunai dan penempelan pita register kas pada faktur tersebut.

3

Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya dengan segera ke bank.

4

Diadakan perhitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi penerimaan kas secara periodik dan secara mendadak oleh fungsi pemeriksa intern.

5

Setiap hari diadakan pembacaan pembacaan piita register kas oleh fungsi pemeriksa intern dan diadakan pencocokkan antara pita register kas tersebut dengan jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.

6

Secara periodik diadakan rekonsiliasi bank oleh fungsi yang tidak menyelenggarakan catatan akuntansi dan yang tidak menerima kas.

No. PENYERAHAN BARANG STS TS N S SS

1

Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman barang dengan cara membubuhkan cap “sudah diserahkan” pada faktur penjualan tunai.

No. PENCATATAN TRANSAKSI STS TS N S SS

1

Pencatatan ke dalam catatan akuntansi didasarkan atas dokumen sumber yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap.

2

Pencatatan ke dalam catatan akuntansi dilakukan oleh karyawan yang diberi wewenang untuk itu.


(26)

L A M P I R A N 8

DAFTAR

TABULASI KUESIONER

VARIABEL X


(27)

Sampel x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10 x11 x12 x13 x14 x15 Total 

1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 55

2 3 4 4 4 4 5 4 3 3 4 3 3 3 4 4 55

3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 62

4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 63

5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 63

6 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 51

7 4 4 3 4 5 5 4 4 4 3 3 4 4 3 4 58

8 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 3 4 5 4 5 65

9 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 49

10 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 53

11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 60

12 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 54

13 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 48

14 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 55

15 5 5 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 53

16 3 4 4 3 5 4 4 4 3 5 3 3 5 4 4 58

17 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 3 5 4 59

18 4 5 5 5 4 3 5 4 3 5 4 4 4 4 4 63

19 5 3 4 4 4 3 5 3 4 4 5 4 3 3 3 57

20 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 52

21 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 55

22 4 4 3 4 3 4 4 4 5 3 4 3 5 4 4 58

23 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 55

24 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 54

25 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 57

26 5 4 4 4 3 3 4 5 4 5 3 3 4 3 5 59

27 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 51

28 4 4 3 3 4 5 4 3 4 3 3 3 4 3 3 53

29 5 3 4 3 3 4 4 5 5 5 5 3 4 3 5 61

30 4 4 3 4 5 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 55

31 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 54

32 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 36

33 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44

34 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 43

35 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 2 2 41

36 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 51

37 4 4 3 4 5 5 4 4 4 3 3 4 4 3 4 58

38 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 3 4 5 4 5 65

39 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 49


(28)

L A M P I R A N 9

DAFTAR

TABULASI KUESIONER

VARIABEL Y


(29)

Sampel y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9 y10 y11 y12 Total

1 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 42

2 5 4 4 5 3 5 5 4 4 4 4 4 51

3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 50

4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 45

5 5 4 4 3 3 5 4 3 2 4 4 4 45

6 4 3 3 4 4 5 5 4 4 3 3 4 46

7 4 4 3 3 4 5 5 5 5 4 4 4 50

8 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 55

9 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 42

10 3 3 3 3 4 5 4 4 3 3 3 4 42

11 4 3 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 53

12 4 3 3 4 4 5 4 5 4 3 3 4 46

13 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 42

14 4 4 3 3 3 4 5 4 3 3 3 4 43

15 4 4 3 3 3 5 5 4 3 4 3 4 45

16 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 42

17 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 42

18 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 46

19 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 48

20 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 42

21 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 44

22 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 43

23 4 3 5 4 4 3 4 4 3 3 3 3 43

24 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 44

25 4 3 3 4 4 5 5 5 4 3 3 4 47

26 5 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 51

27 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 44

28 3 4 4 4 3 4 5 4 3 3 3 4 44

29 5 3 3 3 5 5 4 4 3 3 3 4 45

30 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 45

31 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 44

32 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 34

33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 37

34 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 4 30

35 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 30

36 4 3 3 4 4 5 5 4 4 3 3 4 46

37 4 4 3 3 4 5 5 5 5 4 4 4 50

38 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 55

39 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 42


(30)

L A M P I R A N 10

HASIL


(31)

Factor Analysis

KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of

Sampling Adequacy. .755

Bartlett's Test of Sphericity

Approx.

Chi-Square 225.435

df 78

Sig. .000

Rotated Component Matrix(a)

Component

1 2

X2 .687

X3 .608

X4 .863

X5 .539

X7 .655

X10 .670

X12 .666

X14 .781

Y5 .666

Y6 .873

Y7 .805

Y8 .829

Y12 .464

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 3 iterations.


(32)

Reliability X

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 40 100.0

Exclude

d(a) 0 .0

Total 40 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

.848 8

Reliability Y

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 40 100.0

Exclude

d(a) 0 .0

Total 40 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items


(33)

Nonparametric Correlations

Correlations

toX toY

Spearman's rho

toX Correlation

Coefficient 1.000 .671(**)

Sig. (2-tailed) . .000

N 40 40

toY Correlation

Coefficient .671(**) 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 40 40


(34)

1

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada tahun 2008, Indonesia akan memasuki era persaingan bebas. Semua perusahaan perminyakan di dunia diizinkan berjualan di Indonesia. Hal ini berarti akan meningkatkan persaingan bisnis di Indonesia. Perusahaan perminyakan di Indonesia harus meningkatkan daya saingnya, agar mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat. Banyak cara untuk meningkatkan daya saing suatu perusahaan, antara lain dengan melakukan berbagai inovasi, meningkatkan kualitas barang / jasa yang dijual, mengurangi biaya, merubah status hukum badan usaha, dll (www.pertamina.com).

PT. PERTAMINA (Persero) adalah sebuah perusahaan perminyakan Indonesia yang dipercaya untuk dapat memenuhi kebutuhan nasional atas produk-produk perminyakan dan berbagai olahannya. PT. PERTAMINA (Persero) merupakan satu-satunya perusahaan perminyakan yang memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian Indonesia. Sehingga setiap pergerakan dan perkembangan pada tingkat kesehatannya sangat mempengaruhi angka pertumbuhan ekonomi Indonesia (www.pertamina.com).

PT. PERTAMINA (Persero) dalam beberapa waktu yang lalu, melakukan perubahan status perusahaan yaitu BUMN dengan bentuk perusahaan umum menjadi perseroan terbatas. Perubahan status perusahaan ini dimaksudkan untuk mengimbangi peluang dan tantangan serta perkembangan teknologi yang terus


(35)

2

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

meningkat secara global. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 1995 yang mengatakan bahwa perubahan status perusahaan umum (PERUM) menjadi PERSERO memiliki tujuan agar perusahaan memiliki daya saing yang tinggi di dalam era globalisasi dengan tingkat kompetensi yang sangat tinggi dan meningkatkan kinerja perusahaan sehinga mampu memperoleh keuntungan semaksimal mungkin. Adanya perubahan ini, diharapkan dapat memberikan keleluasaan bagi pihak manajemen perusahaan untuk mengambil segala bentuk tindakan dan kebijakan sesuai kepentingan perusahaan tanpa terbatas oleh peraturan-peraturan yang mengikat pada saat bentuk perusahaan adalah perusahaan umum (www.pertamina.com).

Pemerintah membuat program subsidi minyak tanah dalam rangka meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya atas bahan bakar minyak tanah. Subsidi adalah bantuan dana dari pemerintah untuk meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Pemerintah mempercayakan PT. PERTAMINA (Persero) untuk mengelola minyak tanah. PT. PERTAMINA (Persero) dalam memproduksi minyak tanah mengeluarkan biaya yang sangat besar. Disamping itu, subsidi ini semakin lama, semakin memberatkan PERTAMINA khususnya setelah perubahan status badan usaha PERTAMINA dari Perum menjadi Persero (www.pertamina.com).

Untuk mengatasi masalah subsidi ini, maka dibuatlah program konversi minyak tanah ke LPG 3 kg. Program konversi minyak tanah ke LPG 3 kg ini adalah milik Pemerintah sedangkan PT. PERTAMINA ditugasi sebagai pelaksana


(36)

3

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

program tersebut (Media PERTAMINA, No. 26 tahun XLIII, 24 September 2007).

Tujuan program konversi ini adalah untuk mengurangi besarnya beban subsidi BBM yang harus ditanggung Pemerintah. Membengkaknya beban subsidi terjadi karena meningkatnya harga minyak mentah dunia. Alasan lain, cadangan minyak bumi yang semakin menipis. Faktor lain yang menyebabkan dibuatnya program ini adalah pendistribusian minyak tanah yang sering tidak merata antara sektor rumah tangga dengan sektor industri. Hal ini disebabkan oleh adanya penyimpangan penjualan minyak tanah yang selama ini kerap terjadi karena adanya perbedaan harga minyak tanah bersubsidi dengan harga minyak tanah untuk industri. Jadi, dengan adanya program konversi ini, dapat mengurangi penyimpangan penjualan minyak tanah (Media PERTAMINA, No. 26 tahun XLIII, 24 September 2007).

Secara tidak langsung subsidi minyak tanah mempengaruhi tingkat profit PT. PERTAMINA. Berdasarkan hasil survey beberapa tahun ini, memperlihatkan PT. PERTAMINA selalu mengalami kerugian akibat adanya subsidi ini (www.pertamina.com). Untuk meningkatkan profit khususnya melalui produk gas LPG, maka penjualan gas LPG harus ditingkatkan dan dipertahankan. Untuk memenuhi hal ini, maka pemimpin perusahaan membutuhkan suatu alat yang dapat membantu di dalam perencanaan, pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian aktivitas perusahaan dengan baik, serta ditunjang personil yang berkualitas agar dapat bekerja secara efektif dan efisien. Hal ini dapat dipenuhi dengan diterapkannya suatu sistem informasi akuntansi yang dapat menunjang


(37)

4

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

terciptanya pengendalian intern penjualan tunai, karena aspek yang paling penting dari sistem informasi akuntansi adalah peranannya dalam proses pengendalian internal organisasi. (Bodnar, 2000 : 10)

Untuk dapat bersaing dan bertahan dalam dunia usaha yang kompetitif, dibutuhkan strategi yang dapat memanfaatkan semua kekuatan dan peluang yang ada, serta menutup kelemahan dan menetralisir hambatan strategis dalam dinamika bisnis yang dihadapi. Semua itu dapat dilakukan apabila manajemen mampu melakukan pengambilan keputusan yang didasarkan pada masukan-masukan yang objektif. Diantara sekian banyak faktor yang menjadi masukan-masukan manajemen dalam pengambilan keputusan adalah masukan yang berasal dari sistem informasi akuntansi (Widjajanto, 2001 : 14). Sistem informasi akuntansi digunakan dalam pengambilan keputusan untuk menunjang efektivitas pengendalian intern penjualan tunai. Dimana dengan adanya pengendalian intern penjualan yang efektif, maka akan tercapai suatu tingkat penjualan yang diinginkan oleh perusahaan, serta dapat menentukan target yang hendak dicapai dimasa sekarang dan di masa yang akan datang (www.uny.ac.id).

Dengan adanya sistem informasi akuntansi yang direncanakan dan disusun dengan baik, akan menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan, yaitu informasi akuntansi. Informasi ini berisi data keuangan dan transaksi–transaksi yang dilakukan oleh perusahaan termasuk didalamnya mengenai penjualan tunai, maka untuk mendapatkan informasi yang memenuhi syarat informasi yang memadai, diperlukan suatu sistem informasi akuntansi yang baik dan terorganisir (Bodnar, 2006 : 3).


(38)

5

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Berdasarkan hal-hal yang dikemukan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap sistem informasi akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan dengan mengambil judul :

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT

DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN TUNAI (STUDI KASUS PADA UNIT LPG 3 KG PT. PERTAMINA)”.

1.2. Identifikasi Masalah

Sehubungan dengan pemikiran diatas, permasalahan dalam skripsi ini diidentifikasi sebagai berikut :

1. Apakah sistem informasi akuntansi penjualan tunai yang diterapkan oleh

PT. PERTAMINA telah memadai?

2. Bagaimana peranan sistem informasi akuntansi penjualan tunai terhadap

efektivitas pengendalian intern penjualan tunai PT. PERTAMINA?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah sistem informasi akuntansi penjualan tunai yang diterapkan oleh PT. PERTAMINA telah memadai.

2. Untuk mengetahui sejauh mana peranan sistem informasi akuntansi

penjualan tunai sebagai salah satu alat dalam menunjang efektivitas pengendalian intern penjualan tunai pada PT. PERTAMINA.


(39)

6

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

1.4. Manfaat dan Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian ini, diharapkan akan memberikan manfaat antara lain : 1. Bagi Penulis

Penulis dapat memperoleh gambaran secara langsung mengenai kesesuaian antara teori dan praktek yang ada di lapangan, serta untuk melengkapi salah satu syarat dalam menyelesaikan program studi S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha. 2. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran tentang sistem akuntansi penjualan secara tunai.

3. Bagi Pihak Lain

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan dapat menjadi bahan acuan untuk penelitian selanjutnya.

1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Penjualan merupakan salah satu aktivitas penting perusahaan. Dimana keberhasilan perusahaan tergantung dari kemampuannya untuk menjual barang yang tersedia dalam perusahaan. Menurut Siegel & Shim (1994: 404) dalam “Kamus Istilah Akuntansi”:

Penjualan adalah penerimaan yang diperoleh dari pengiriman barang

dagang atau dari penyerahan pelayanan dalam bursa sebagai bahan pertimbangan. Pertimbangan ini dapat dalam bentuk tunai, peralatan kas atau harta lainnya. Pendapatan dapat diperoleh pada saat penjualan, karena terjadi pertukaran, harga jual dapat ditetapkan, dan bebannya diketahui. Dalam penjualan eceran ada penurunan harga sementara untuk menggerakkan persediaan dan meningkatkan kas.”


(40)

7

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Dengan demikian, maka pimpinan perusahaan harus memberikan perhatian penuh atas aktivitas penjualan, karena (digilib.petra.ac.id) :

1. Penjualan merupakan sumber utama pendapatan perusahaan.

2. Aktivitas penjualan mempengaruhi sebagian besar aktivitas operasional

lainnya di perusahaan

Oleh karena itu, masalah–masalah dalam pengelolaan penjualan tunai yang mencakup masalah yang berkaitan dengan produk, penetapan harga, distribusi, metode penjualan, perencanaan dan pengendalian penjualan harus dikelola dengan baik sesuai dengan pola kebijaksanaan perusahaan (digilib.petra.ac.id).

Menurut Mardiasmo (2002 : 4) dalam bukunya “ Akuntansi Sektor Publik ” pengertian efektivitas adalah sebagai berikut :

“ Efektivitas adalah tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan.”

Dengan adanya sistem informasi akuntansi yang memadai, maka diharapkan pimpinan perusahaan mampu memberikan keputusan yang baik karena sistem informasi akuntansi merupakan alat yang berguna bagi pimpinan sebagai dasar untuk mengendalikan perusahaan. Sistem informasi akuntansi meliputi seluruh prosedur yang digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data, alat untuk membuat laporan dan alat untuk pengendalian intern. Menurut Widjajanto (2001 : 4) sistem informasi akuntansi adalah :

“Susunan berbagai formulir, catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksananya, dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didisain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.”


(41)

8

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Sistem informasi akuntansi merupakan bagian dari sistem informasi manajemen yang terdiri dari beberapa sub sistem, diantaranya sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai, sistem informasi akuntansi penjualan kredit, sistem informasi akuntansi pengeluaran kas, sistem informasi akuntansi persediaan, dan lain-lain (Mulyadi, 2001 : 30). Pembahasan sistem informasi akuntansi yang dilakukan penulis, mengarah pada sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai.

Salah satu unsur penting dalam perusahaan yang membutuhkan pengendalian intern adalah penjualan tunai. Menurut Romney (2006 : 229) pengendalian internal adalah sebagai berikut :

“ Pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dangan dengan kebijakan yang telah ditetapkan ”. Oleh karena itu, prosedur–prosedur yang wajar dan cara pengamanan yang cukup terhadap transaksi penjualan tunai adalah penting untuk mencapai tujuan perusahaan.. Berdasarkan uraian diatas, penulis merumuskan hipotesis : “ Peranan sistem informasi akuntansi berhubungan searah positif dengan efektivitas pengendalian intern penjualan tunai.”

1.6. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Menurut Indriantoro dan Supomo (2002), analisis deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang berusaha untuk mengumpulkan fakta-fakta pada perusahaan, kemudian diolah menjadi data untuk


(42)

9

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

disajikan dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan dasar berupa teori-teori yang telah dipelajari sehingga dapat memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti dan akhirnya dapat ditarik suatu kesimpulan. Digunakannya analisa verifikatif karena dilihat dari tujuan penelitian ini untuk melihat berapa besar pengaruh hubungan pelaksanaan sistem informasi akuntansi terhadap efektivitas pengendalian intern penjualan tunai.

1.6.1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah (Jogiyanto, 2004) :

1. Observasi, merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data

primer dengan cara mengamati langsung objek datanya.

2. Wawancara, adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari

responden.

3. Studi kepustakaan, yaitu dengan melakukan penelitian dari buku-buku

referensi, majalah, surat kabar, dan sebagainya untuk mendapatkan data sekunder bagi penulisan kerangka pemikiran dan tinjauan pustaka yang berkaitan dengan masalah penelitian.

4. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.


(43)

10

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

1.6.2. Metode Statistik

Analisis statistik yang dipakai adalah menggunakan Koefisien Korelasi Rank

Spearman. Untuk setiap pertanyaan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut :

1 – 6 ∑di² rs =

n³ – n

Dimana : rs = koefisien korelasi rank spearman di = selisih x dan y

n = jumlah sampel

Alasan penulis menggunakan korelasi Rank Spearman adalah menurut

Sarwono (2006), korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengetahui ada dan

tidaknya hubungan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel tergantung yang berskala ordinal. Korelasi dapat menghasilkan angka positif atau negatif. Jika korelasi menghasilkan angka positif, hubungan kedua variabel bersifat searah. Searah mempunyai makna jika variabel bebas besar, maka variabel tergantungnya juga besar. Jika korelasi menghasilkan angka negatif, hubungan kedua variabel bersifat tidak searah. Tidak searah mempunyai makna jika variabel bebas besar, maka variabel tergantungnya menjadi kecil.

Berikut ini adalah rumusan hipotesis yang dibuat oleh penulis dengan bunyi sebagai berikut :


(44)

11

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ƒ Ho : ρ = 0, korelasi tidak berarti / tidak terdapat hubungan, artinya peranan sistem informasi akuntansi tidak berhubungan erat dengan efektivitas pengendalian intern penjualan tunai.

ƒ Hi : ρ ≠ 0, korelasi berarti / terdapat hubungan searah positif, artinya peranan sistem informasi akuntansi berhubungan searah positif dengan efektivitas pengendalian intern penjualan tunai.

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada PT. PERTAMINA (Persero) Jl. Wirayudha No. 1 Bandung yang dimulai pada bulan April sampai bulan Juni tahun 2008.


(45)

92 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian, pengamatan, pengolahan dan analisa yang kami lakukan di PT. PERTAMINA adalah sebagai berikut :

1. Pelaksanaan sistem informasi akuntansi penjualan tunai yang diterapkan oleh PT. PERTAMINA (Persero) sudah terlaksana dengan cukup baik. Dilihat dari pengembangan sistem yang dimiliki perusahaan, yaitu flowchart, dokumen-dokumen yang dibuat secara komputerisasi maupun manual, dan adanya tugas dan wewenang yang jelas didalam setiap divisi yang ada diperusahaan.

2. Peranan sistem informasi akuntansi penjualan tunai terhadap efektivitas pengendalian intern penjualan tunai PT. PERTAMINA menunjukkan hubungan searah positif. Hasil pengujian korelasi, menunjukkan nilai 0,671 maka korelasi berada dalam batas 0,50 – 0,75 yang berarti korelasi positif dan cukup kuat. Dengan hasil uji hipotesis didapat p value 0,00 < 0,05, sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Ini berarti adanya hubungan

searah positif antara peranan sistem informasi akuntansi dengan efektivitas pengendalian intern penjualan tunai pada PT. PERTAMINA.


(46)

93 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

5.2. Saran

Setelah mengadakan penelitian, maka berikut ini dikemukakan beberapa saran dari penulis yang diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan :

1. Manajemen dan seluruh staf sistem perlu terlibat dalam perancangan sistem informasi akuntansi dan kegiatan lanjutannya.

2. Faktor-faktor teknis, situasi dan personel yang berkaitan dalam mengimplementasikan sistem informasi akuntansi harus dipertimbangkan seluruhnya.

3. Perlu adanya kerjasama dari staf secara terus-menerus untuk mengoperasikan sistem setelah sistem itu diimplementasikan.


(47)

xiii    UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, George H. dan William S Shopwood. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. Salemba Empat, Jakarta.

Bodnar, George H. dan William S Shopwood. 2006. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 9. ANDI, Yogyakarta.

Cooper, Donald R. dan Pamela S Schindler. 2006. Metode Riset Bisnis, Vol. 1, Edisi 9. PT. Media Global Edukasi, Jakarta.

digilib.petra.ac.id elqomi.wordpress.com

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi pertama, Cetakan ke-2. BPFE, Yogyakarta.

Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman, Edisi 2004/2005. BPFE, Yogyakarta.

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik, Edisi 1, Cetakan ke-1. ANDI, Yogyakarta.

Media Pertamina, No. 26 Tahun XLIII, 24 September 2007

Midjan dan Azhar Susanto. 1997. Sistem Informasi Akuntansi 1, Edisi 11. Lembaga Informatika Akuntansi, Bandung.

Mulyadi dan Kanaka Puradiredja. 1998. Auditing, Buku 2, Edisi ke-5, Cetakan pertama. Salemba empat, Jakarta.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta.

Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart. 2005. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 9, Buku 2. Salemba Empat, Jakarta

Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart. 2006. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 9, Buku 1. Salemba Empat, Jakarta

Sarwono, Jonathan. 2006. Penduan Cepat dan Mudah SPSS 14. ANDI, Yogyakarta.


(48)

xiv    UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Siegel, Joel G. dan Jae K Shim. 1994. Kamus Istilah Akuntansi. Elex Media

Komputindo, Jakarta.

Sudjana. 1997. Statistika Untuk Ekonomi dan Niaga II, Edisi baru. Tarsioto, Bandung.

Sugiyono dan Eri Wibowo. 1999. Statistik untuk Penelitian dan Aplikasinya dengan SPSS ver. 10.0 for Windows. Alfabeta, Bandung.

Sugiyono. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis, Cetakan ke-6. Alfabeta, Bandung. Tugiman, Hiro. 1996. Pengantar Audit Sistem Informasi, Cetakan ke-1. BPFE,

Yogyakarta.

Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Erlangga, Jakarta. www.pertamina.com

www.uny.ac.id


(1)

10 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 1.6.2. Metode Statistik

Analisis statistik yang dipakai adalah menggunakan Koefisien Korelasi Rank Spearman. Untuk setiap pertanyaan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

1 – 6 ∑di² rs =

n³ – n

Dimana : rs = koefisien korelasi rank spearman di = selisih x dan y

n = jumlah sampel

Alasan penulis menggunakan korelasi Rank Spearman adalah menurut Sarwono (2006), korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel tergantung yang berskala ordinal. Korelasi dapat menghasilkan angka positif atau negatif. Jika korelasi menghasilkan angka positif, hubungan kedua variabel bersifat searah. Searah mempunyai makna jika variabel bebas besar, maka variabel tergantungnya juga besar. Jika korelasi menghasilkan angka negatif, hubungan kedua variabel bersifat tidak searah. Tidak searah mempunyai makna jika variabel bebas besar, maka variabel tergantungnya menjadi kecil.

Berikut ini adalah rumusan hipotesis yang dibuat oleh penulis dengan bunyi sebagai berikut :


(2)

11 ƒ Ho : ρ = 0, korelasi tidak berarti / tidak terdapat hubungan, artinya peranan sistem informasi akuntansi tidak berhubungan erat dengan efektivitas pengendalian intern penjualan tunai.

ƒ Hi : ρ ≠ 0, korelasi berarti / terdapat hubungan searah positif, artinya peranan sistem informasi akuntansi berhubungan searah positif dengan efektivitas pengendalian intern penjualan tunai.

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada PT. PERTAMINA (Persero) Jl. Wirayudha No. 1 Bandung yang dimulai pada bulan April sampai bulan Juni tahun 2008.


(3)

92 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian, pengamatan, pengolahan dan analisa yang kami lakukan di PT. PERTAMINA adalah sebagai berikut :

1. Pelaksanaan sistem informasi akuntansi penjualan tunai yang diterapkan oleh PT. PERTAMINA (Persero) sudah terlaksana dengan cukup baik. Dilihat dari pengembangan sistem yang dimiliki perusahaan, yaitu flowchart, dokumen-dokumen yang dibuat secara komputerisasi maupun manual, dan adanya tugas dan wewenang yang jelas didalam setiap divisi yang ada diperusahaan.

2. Peranan sistem informasi akuntansi penjualan tunai terhadap efektivitas pengendalian intern penjualan tunai PT. PERTAMINA menunjukkan hubungan searah positif. Hasil pengujian korelasi, menunjukkan nilai 0,671 maka korelasi berada dalam batas 0,50 – 0,75 yang berarti korelasi positif dan cukup kuat. Dengan hasil uji hipotesis didapat p value 0,00 < 0,05, sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Ini berarti adanya hubungan

searah positif antara peranan sistem informasi akuntansi dengan efektivitas pengendalian intern penjualan tunai pada PT. PERTAMINA.


(4)

93 5.2. Saran

Setelah mengadakan penelitian, maka berikut ini dikemukakan beberapa saran dari penulis yang diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan :

1. Manajemen dan seluruh staf sistem perlu terlibat dalam perancangan

sistem informasi akuntansi dan kegiatan lanjutannya.

2. Faktor-faktor teknis, situasi dan personel yang berkaitan dalam

mengimplementasikan sistem informasi akuntansi harus dipertimbangkan seluruhnya.

3. Perlu adanya kerjasama dari staf secara terus-menerus untuk


(5)

xiii    UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, George H. dan William S Shopwood. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. Salemba Empat, Jakarta.

Bodnar, George H. dan William S Shopwood. 2006. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 9. ANDI, Yogyakarta.

Cooper, Donald R. dan Pamela S Schindler. 2006. Metode Riset Bisnis, Vol. 1, Edisi 9. PT. Media Global Edukasi, Jakarta.

digilib.petra.ac.id elqomi.wordpress.com

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi pertama, Cetakan ke-2. BPFE, Yogyakarta.

Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman, Edisi 2004/2005. BPFE, Yogyakarta.

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik, Edisi 1, Cetakan ke-1. ANDI, Yogyakarta.

Media Pertamina, No. 26 Tahun XLIII, 24 September 2007

Midjan dan Azhar Susanto. 1997. Sistem Informasi Akuntansi 1, Edisi 11. Lembaga Informatika Akuntansi, Bandung.

Mulyadi dan Kanaka Puradiredja. 1998. Auditing, Buku 2, Edisi ke-5, Cetakan pertama. Salemba empat, Jakarta.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta.

Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart. 2005. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 9, Buku 2. Salemba Empat, Jakarta

Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart. 2006. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 9, Buku 1. Salemba Empat, Jakarta

Sarwono, Jonathan. 2006. Penduan Cepat dan Mudah SPSS 14. ANDI, Yogyakarta.


(6)

xiv    Siegel, Joel G. dan Jae K Shim. 1994. Kamus Istilah Akuntansi. Elex Media

Komputindo, Jakarta.

Sudjana. 1997. Statistika Untuk Ekonomi dan Niaga II, Edisi baru. Tarsioto, Bandung.

Sugiyono dan Eri Wibowo. 1999. Statistik untuk Penelitian dan Aplikasinya dengan SPSS ver. 10.0 for Windows. Alfabeta, Bandung.

Sugiyono. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis, Cetakan ke-6. Alfabeta, Bandung. Tugiman, Hiro. 1996. Pengantar Audit Sistem Informasi, Cetakan ke-1. BPFE,

Yogyakarta.

Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Erlangga, Jakarta. www.pertamina.com

www.uny.ac.id