Aplikasi Desain Komunikasi Visual Untuk Kampanye Rokok Untuk Wanita.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
LEMBAR PENGESAHAN
iii
PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI
iv
ABSTRAK
v
ABTRACT
vi
KATA PENGANTAR
vii
DAFTAR ISI
ix
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang Masalah
2
1.2 Rumusan Masalah
5
1.3 Tujuan Penelitian
6
1.4 Ruang Lingkup Kajian
6
1.5 Sumber Data
6
1.6 Metode Dan Teknik Penelitian
6
1.6.1 Metode Penelitian
7
1.6.2 Teknik Penelitian
7
1.7 Sistematika Pengkajian
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Kampanye
7
9
10
2.1.1 Pengertian
10
2.1.2 Syarat Kampanye
12
2.1.3 Tahap Kampanye
13
2.1.4 Jadwal Kampanye
13
2.2 Desain
15
2.3 Desain Grafis
15
2.4 Fotografi
16
2.5 Digital Fotografi
17
ix
2.6 Ilustrasi
18
BAB III ANALISIS MASALAH
19
3.1 Analisa Permasalahan
20
3.2 STP
21
3.2.1 Segmentasi
21
3.2.2 Targeting
24
3.2.3 Positioning
24
3.3 Strategi Komunikasi
24
3.4 Strategi Media
25
3.5 Strategi Visual
34
3.6 Biaya Media / Budgeting
36
3.7 Studi
41
3.7.1 Studi Visual
41
3.7.2 Studi Warna
43
3.7.3 Studi Typografi
43
BAB IV KONSEP DAN VISUALISASI DESAIN
46
4.1 Konsep Visual
47
4.2 Visualisasi Desain
48
4.2.1 Logo
48
4.2.2 Poster
49
4.2.3 Leaflet
57
4.2.4 Iklan Majalah
58
4.2.5 Billboard
61
4.2.6 Ambience
62
4.2.7 Gimmick
67
4.2.8 Iklan TV
71
4.2.9 Website
73
4.2.10 Roadshow
74
4.3 Timeline
76
x
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
77
LAMPIRAN
xii
DAFTAR PUSTAKA
xviii
KOMENTAR DOSEN PENGUJI
xx
DATA PENULIS
xxi
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Universitas Kristen Maranatha
1
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada saat ini jumlah wanita perokok di Indonesia cenderung semakin tinggi.
Tanpa memperhitungkan gender, rokok disukai manusia karena berbagai alasan.
Ada yang menyukai rasa dan aromanya, ada yang menyukai ritual menyalakan,
memegang dan menghembuskan asapnya,dan lain-lain. Di samping itu, rokok
juga memberi efek psikologis yang cukup kuat, sehingga seorang perokok bisa
merasa lebih rileks, tenang, merasa lebih mudah bergaul, meningkatkan status
sosial, dll.
Walaupun setiap tanggal 31 Mei, yakni “World No Tobacco Day” atau “Hari
Tanpa Rokok Sedunia”, ditambah berbagai kampanye tentang bahaya rokok
gencar dilakukan, ternyata tak membuat angka perokok di Indonesia menurun. Di
negara maju seperti Amerika, Jepang, dan lain-lain, masyarakat mulai sadar
bahwa merokok hanya akan membahayakan diri sendiri dan orang lain. Hal ini
didukung penuh pula oleh pemerintah dalam menetapkan peraturan larangan
merokok di tempat umum.
Sementara itu di Indonesia, menurut “World No Tobacco Seminar, 31 Mei
2004”, persentase pria merokok 60% (dari seluruh ptia), sedangkan wanita
perokok 20% (dari seluruh wanita). Sebelumnya, menurut “Survei Kesehatan
Rumah Tangga 2000”, persentase pria perokok 46,4%, sedangkan wanita
perokok hanya 2,4%.
Perihal semakin meningkatnya jumlah wanita perokok ini, menurut seorang ahli
antropologi media dari University of Colorado, Boulder, Lucya C. Cargill, BSN,
RN, MA, adalah semakin banyak wanita yang merasa bebas dan dibolehkan
merokok. Selain itu, merokok merupakan kebiasaan kaum pria, jadi saat
kedudukan pria dan wanita sejajar, kaum wanita merasa berhak melakukan
kebiasaan pria yang satu ini (salah satu wujud emansipasi yang keliru)
Universitas Kristen Maranatha
2
Menurut survey ASH (Action on Smoking and Health), sebuah lembaga legal di
Amerika yang sering mengadakan kampanye anti merokok, 5 alasan utama wanita
merokok adalah sebagai berikut:
1. Menaikkan citra diri
26%
2. Sebagai gaya hidup / lifestyle
24%
3. Membantu proses diet
21%
4. Membantu meredakan stress
18%
5. Wujud emansipasi terhadap kaum pria
11%
Resiko gangguan kesehatan akibat merokok pada wanita lebih besar 1,5%
daripada yang akan diderita pria. Namun, faktanya ancaman kanker paru-paru dan
gangguan kesehatan lainnya tidak membuat persentase wanita perokok menurun.
Pendekatan pada kampanye ini adalah menyampaikan fakta bahwa merokok
sangat tidak baik untuk kecantikan wanita. Merokok merupakan ancaman
langsung terhadap sistem peredaran darah ke seluruh tubuh. Karbonmonoksida
(CO) dalam asap rokok merampas tempat oksigen (O2) dalam darah. Sebab daya
ikat CO terhadap butir darah merah (haemoglobin) beratus kali lipat lebih kuat
dibandingkan O2. Akibatnya jumlah oksigen dalam darah para perokok hanya
sedikit. Hal ini akan langsung berpengaruh terhadap kesehatan tubuh secara
menyeluruh
termasuk
kulit,
warna
kulit,
kelembaban
kemulusan
dan
kekencangan.
Pertama, nikotin dalam rokok menyebabkan pembuluh darah halus mengerut.
Akibatnya pasokan dari makanan dan oksigen berkurang. Kulit kekurangan
makanan dan akan terlihat suram serta pucat. Selain nikotin, musuh kulit yang
datang dari rokok adalah sekelompok zat beracun yang disebut zat adelhides. Ini
ada kaitannya dengan teori penuaan kulit yang disebut “Reaksi Silang” ( cross
linked reaction ).
Universitas Kristen Maranatha
3
Ada reaksi antar molekul besar dalam sel kulit, antara lain, molekul protein,
kolagen dan elastin. Kolagen adalah jaringan penunjang utama yang
mengencangkan kulit, sedangkan elastin adalah serat pembalik yang membuat
kulit lentur. Zat racun tadi merangsang reaksi silang antar molekul penting
pembentuk kulit yang mengakibatkan elastin menjadi kaku dan kolagen
mengendur.
Perusakan kulit oleh rokok tidak berhenti sampai di situ saja. Menurut penulis
buku kecantikan, Inger. T. Gram, zat benzopyrene juga berbahaya. Zat ini
merampas vitamin C masuk ke dalam tubuh. Menurut Family Health
Encyclopedia, satu batang rokok saja sudah merusak 25 gram vitamin C. Padahal,
vitamin C bisa menghalangi radikal bebas yang menggerogoti sel-sel sehat
sehingga kulit lebih cepat keriput dan menua.
Sumber yang sama mengungkapkan bahwa perokok mengalami penuaan dan
pengeriputan kulit yang lebih cepat, karena menghisap dan menghembuskan asap
rokok akan meninggalkan jejak yang akan menetap sebagai kerutan di sekitar
mulut dan bibir.
Efek buruk rokok tidak hanya pada kesehatan dan kecantikan kulit, tetapi juga
pada rambut dan gigi. Tidak sulit menandai perokok dan bukan perokok dari jari
dan giginya, karena nikotin meninggalkan noda. Efek yang langsung terlihat
adalah mata yang sembab. Hal ini juga akan mempengaruhi penampilan.
Berikut ini adalah fakta bahan dasar yang terkandung dalam 1 batang rokok:
Universitas Kristen Maranatha
4
www.bbc.co.uk
Target kampanye ini adalah wanita dewasa berusia 20-30 tahun, yang mempunyai
kebiasaan merokok. Pendekatan dengan cara menjabarkan kerugian fisik dan
kecantikan yang akan diderita dinilai lebih efektif daripada menjabarkan ancaman
kanker paru-paru dan gangguan kesehatan lainnya. Kaum wanita sering berpikir
bahwa mereka tidak akan mungkin terkena kanker paru-paru, namun fakta bahwa
mereka ingin selalu terlihat cantik tidak bisa dipungkiri lagi.
Media yang akan digunakan adalah media cetak, internet dan televisi, karena
media tsb memiliki alat penyampaian yang lengkap, yaitu berupa audio dan
visual. Sedangkan dalam bentuk visualisasinya akan digunakan fotografi (untuk
mendapat sisi realis dan efek dramatis) dan ilustrasi yang bersifat humanis (untuk
ikon kampanye)
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis menyusun rumusan masalah yang
membantu memfokuskan penulis dalam membahas makalah tentang kampanye
wanita anti merokok.
Universitas Kristen Maranatha
5
1. Apa saja bahaya merokok bagi kesehatan wanita?
2. Apa saja bahaya merokok bagi kecantikan wanita?
3. Apa saja teknik pendekatan yang efektif pada target kampanye tsb?
4. Apa saja dampak positif yang ditimbulkan bila wanita berhenti
merokok sesuai dengan metode pendekatan seperti diatas?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan pembahasan makalah ini adalah :
1. Menguraikan bahaya merokok bagi kecantikan wanita
2. Mendeskripsikan bahaya merokok bagi kesehatan wanita
3. Menjabarkan teknik pendekatan yang efektif pada target kampanye
wanita anti merokok ini.
4. Menjabarkan dampak positif yang akan diraih bila wanita berhenti
merokok, sesuai dengan metode pendekatan seperti diatas.
5. Menyusun strategi dan media kreatif untuk mengkampanyekan
bahaya merokok bagi kecantikan dan kesehatan wanita.
1.4 Ruang Lingkup Kajian
Prinsip-prinsip
teori
yang
digunakan
sebagai
landasan
berpikir dalam
memecahkan masalah ini adalah :
1. Masalah yang ditimbulkan rokok bagi kecantikan dan kesehatan wanita.
2. Segmentasi, Targeting dan Positioning untuk kampanye.
3. Strategi dan media kreatif untuk kampanye.
1.5 Sumber Data
Penulis mendapatkan data-data melalui studi kepustakaan dan memanfaatkan
teknologi internet. Selain itu, penulis juga melakukan wawancara langsung
dengan para target audience dan dosen-dosen pembimbing FSRD untuk
mendapatkan tambahan data yang akurat.
1.6 Metode dan Teknik Penelitian
Universitas Kristen Maranatha
6
1.6.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam makalah ini adalah metode eksplanasi
untuk memecahkan masalah dengan cara menjabarkan, menjelaskan dan
menguraikannya. Metode analisis deskriptif juga digunakan untuk menjawab
permasalahan berdasarkan gambaran umum yang diperoleh di lapangan. Selain
itu, visualisasi desain yang digunakan dalam kampanye ini akan dijabarkan
dengan jelas.
1.6.2 Teknik Penelitian
Proses pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan (internet, buku dan
koran-koran lokal seperti Pikiran Rakyat, KOMPAS) dan studi kasus (wawancara
dan kuisioner, yang terdapat di bagian “lampiran, yang diisi oleh pihak-pihak
yang tergolong segmen target audience ) untuk mendapatkan data secara akurat.
1.7 Sistematika Pengkajian
Pada Bab I yaitu Bab Pendahuluan, penulis menguraikan latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber
data, metode dan teknik penelitian, dan sistematika pengajian.
Pada Bab II yaitu Bab Kajian Teori, penulis memperkenalkan teori
kampanye dan efektivitas desain, seperti definisi, fungsi dan efektivitas suatu
desain dalam kampanye
Pada Bab III yaitu Bab Analisis Masalah, penulis menguraikan media
yang digunakan dan keuntungannya dalam mendukung keberhasilan kampanye.
Selain itu, penulis juga memaparkan konsep dan visualisasi desain, yakni
menguraikan hasil penelitian, konsep dan karya desain, serta memaparkan dampak
positif yang akan ditimbulkan jika kampanye ini berhasil.
Pada Bab IV yaitu Bab Perencanaan Kreatif, penulis menjabarkan hasil
karya perencanaan kreatif dari proses awal sampai dengan visualisasi desain akhir
dalam bentuk thumbnail.
Universitas Kristen Maranatha
7
Pada Bab V yaitu Bab Kesimpulan dan Saran, penulis membuat
rangkuman hasil penelitian dan desain, serta memasukkan saran atas penelitian
dan desain kampanye yang telah disusun.
Penulis juga mengucapkan harapan akan manfaat karya Tugas Akhir
tersebut dan memohon maaf jika terdapat banyak kekurangan dalam
penyusunannya.
Laporan pengantar karya Tugas Akhir ini disusun berdasarkan riset, data dan
fakta, agar keberhasilan kampanye “Anti Rokok Untuk Wanita” ini dapat tercapai.
Dalam proses penyusunan laporan pengantar, strategi dan media kreatif, serta
konsep dan visualisasi desain, penulis menjadikan kerangka berpikir (mind
mapping) berikut sebagai landasan dasar :
Universitas Kristen Maranatha
8
Universitas Kristen Maranatha
9
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Universitas Kristen Maranatha
77
Setelah melalui proses analisa, penelitian, studi kasus, studi pustaka dan riset,
maka saya memutuskan judul “Kampanye Anti Rokok Untuk Wanita” sebagai
Tugas Akhir Desain Komunikasi Visual saya.
Melalui “Kampanye Anti Rokok Untuk Wanita” ini diharapkan kesadaran kaum
wanita mengenai dampak buruk rokok akan meningkat, melalui pendekatan
bahwa rokok tidak hanya buruk bagi kesehatan, melainkan juga kecantikan
mereka. Selain itu, diharapkan pandangan wanita mengenai 5 alasan utama wanita
merokok, dapat diubah ke jalur yang benar.
Menurut survey ASH (Action on Smoking and Health), sebuah lembaga legal di
Amerika yang sering mengadakan kampanye anti merokok, 5 alasan utama wanita
merokok tsb adalah sebagai berikut:
1. Menaikkan citra diri
26%
2. Sebagai gaya hidup / lifestyle
24%
3. Membantu proses diet
21%
4. Membantu meredakan stress
18%
5. Wujud emansipasi terhadap kaum pria
11%
Tujuan pembuatan kampanye ini adalah untuk meminimalkan tingkat wanita
perokok di Indonesia, dengan cara memberi informasi dampak buruk rokok pada
kesehatan dan kecantikan mereka.
Para wanita akan diingatkan mengenai dampak buruk rokok melalui media-media
yang terdapat dalam kampanye, yang dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu
above the line dan below the line.
Media above the line antara lain :
- TVC / Iklan TV
- Website
- Roadshow
Universitas Kristen Maranatha
78
Sedangkan media below the line antara lain :
- Poster
- Leaflet
- Iklan Majalah
- Ambience
- Gimmick
Manfaat dari keberhasilan kampanye ini sangat besar, yaitu dengan turunnya
tingkat wanita perokok di Indonesia, masyarakat otomatis telah melakukan
manuver, yang mengacu pada hidup sehat. Setelah itu, diharapkan sedikit demi
sedikit kaum pria pun mulai mengikuti jejak kaum wanita dengan membudayakan
hidup sehat. Melalui hal tsb, program Indonesia Sehat 2010 tentu akan lebih
mudah tercapai.
Universitas Kristen Maranatha
79
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
www.yahoo.com
www.artlex.com
www.wikipedia.com
www.msn.com
www.who.com
www.bbc.co.uk
Kasali, Rhenald. Membidik Pasar Indonesia, Segmentasi Targeting Positioning.
PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2005
Venus, Antar. Manajemen Kampanye (Panduan Teoritis dan Praktis dalam
Mengefektifkan Kampanye). Simbiosa Rekatama Media. Bandung. 2004
PE, Jamieson . "What Do Young People Think They Know about the Risks of
Smoking?" : Smoking: Risk, Perception, and Policy. Thousand Oaks, Calif: Sage
Publications. 2004
Sayre, Shay.“Campaign Planner for Promotion and IMC”. New York. 2002
Paetro, Maxine. How to Put Your Book Together and Get a Job in Advertising.
C&M Publications. 2003
xviii
Altstiel, Tom dan Grow, Jean. Advertising Strategy (Creative Tactics From the
Outside/In). Sage Publicatuons. 2006
Tilaar, Martha, Dr. “Mengapa Rokok Membuat Wanita Tidak Cantik?”,
www.newsindosiar.com. 2007
Abadi, Tulus, SH. "Biaya Sosial Akibat Merokok ". Majalah Tarbawi, Edisi 104
Th. 7/Shafar 1426H/17, Maret 2005
Femina, F26/XXI/2003
Kartini, Juni 2005
xix
HALAMAN JUDUL
i
LEMBAR PENGESAHAN
iii
PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI
iv
ABSTRAK
v
ABTRACT
vi
KATA PENGANTAR
vii
DAFTAR ISI
ix
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang Masalah
2
1.2 Rumusan Masalah
5
1.3 Tujuan Penelitian
6
1.4 Ruang Lingkup Kajian
6
1.5 Sumber Data
6
1.6 Metode Dan Teknik Penelitian
6
1.6.1 Metode Penelitian
7
1.6.2 Teknik Penelitian
7
1.7 Sistematika Pengkajian
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Kampanye
7
9
10
2.1.1 Pengertian
10
2.1.2 Syarat Kampanye
12
2.1.3 Tahap Kampanye
13
2.1.4 Jadwal Kampanye
13
2.2 Desain
15
2.3 Desain Grafis
15
2.4 Fotografi
16
2.5 Digital Fotografi
17
ix
2.6 Ilustrasi
18
BAB III ANALISIS MASALAH
19
3.1 Analisa Permasalahan
20
3.2 STP
21
3.2.1 Segmentasi
21
3.2.2 Targeting
24
3.2.3 Positioning
24
3.3 Strategi Komunikasi
24
3.4 Strategi Media
25
3.5 Strategi Visual
34
3.6 Biaya Media / Budgeting
36
3.7 Studi
41
3.7.1 Studi Visual
41
3.7.2 Studi Warna
43
3.7.3 Studi Typografi
43
BAB IV KONSEP DAN VISUALISASI DESAIN
46
4.1 Konsep Visual
47
4.2 Visualisasi Desain
48
4.2.1 Logo
48
4.2.2 Poster
49
4.2.3 Leaflet
57
4.2.4 Iklan Majalah
58
4.2.5 Billboard
61
4.2.6 Ambience
62
4.2.7 Gimmick
67
4.2.8 Iklan TV
71
4.2.9 Website
73
4.2.10 Roadshow
74
4.3 Timeline
76
x
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
77
LAMPIRAN
xii
DAFTAR PUSTAKA
xviii
KOMENTAR DOSEN PENGUJI
xx
DATA PENULIS
xxi
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Universitas Kristen Maranatha
1
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada saat ini jumlah wanita perokok di Indonesia cenderung semakin tinggi.
Tanpa memperhitungkan gender, rokok disukai manusia karena berbagai alasan.
Ada yang menyukai rasa dan aromanya, ada yang menyukai ritual menyalakan,
memegang dan menghembuskan asapnya,dan lain-lain. Di samping itu, rokok
juga memberi efek psikologis yang cukup kuat, sehingga seorang perokok bisa
merasa lebih rileks, tenang, merasa lebih mudah bergaul, meningkatkan status
sosial, dll.
Walaupun setiap tanggal 31 Mei, yakni “World No Tobacco Day” atau “Hari
Tanpa Rokok Sedunia”, ditambah berbagai kampanye tentang bahaya rokok
gencar dilakukan, ternyata tak membuat angka perokok di Indonesia menurun. Di
negara maju seperti Amerika, Jepang, dan lain-lain, masyarakat mulai sadar
bahwa merokok hanya akan membahayakan diri sendiri dan orang lain. Hal ini
didukung penuh pula oleh pemerintah dalam menetapkan peraturan larangan
merokok di tempat umum.
Sementara itu di Indonesia, menurut “World No Tobacco Seminar, 31 Mei
2004”, persentase pria merokok 60% (dari seluruh ptia), sedangkan wanita
perokok 20% (dari seluruh wanita). Sebelumnya, menurut “Survei Kesehatan
Rumah Tangga 2000”, persentase pria perokok 46,4%, sedangkan wanita
perokok hanya 2,4%.
Perihal semakin meningkatnya jumlah wanita perokok ini, menurut seorang ahli
antropologi media dari University of Colorado, Boulder, Lucya C. Cargill, BSN,
RN, MA, adalah semakin banyak wanita yang merasa bebas dan dibolehkan
merokok. Selain itu, merokok merupakan kebiasaan kaum pria, jadi saat
kedudukan pria dan wanita sejajar, kaum wanita merasa berhak melakukan
kebiasaan pria yang satu ini (salah satu wujud emansipasi yang keliru)
Universitas Kristen Maranatha
2
Menurut survey ASH (Action on Smoking and Health), sebuah lembaga legal di
Amerika yang sering mengadakan kampanye anti merokok, 5 alasan utama wanita
merokok adalah sebagai berikut:
1. Menaikkan citra diri
26%
2. Sebagai gaya hidup / lifestyle
24%
3. Membantu proses diet
21%
4. Membantu meredakan stress
18%
5. Wujud emansipasi terhadap kaum pria
11%
Resiko gangguan kesehatan akibat merokok pada wanita lebih besar 1,5%
daripada yang akan diderita pria. Namun, faktanya ancaman kanker paru-paru dan
gangguan kesehatan lainnya tidak membuat persentase wanita perokok menurun.
Pendekatan pada kampanye ini adalah menyampaikan fakta bahwa merokok
sangat tidak baik untuk kecantikan wanita. Merokok merupakan ancaman
langsung terhadap sistem peredaran darah ke seluruh tubuh. Karbonmonoksida
(CO) dalam asap rokok merampas tempat oksigen (O2) dalam darah. Sebab daya
ikat CO terhadap butir darah merah (haemoglobin) beratus kali lipat lebih kuat
dibandingkan O2. Akibatnya jumlah oksigen dalam darah para perokok hanya
sedikit. Hal ini akan langsung berpengaruh terhadap kesehatan tubuh secara
menyeluruh
termasuk
kulit,
warna
kulit,
kelembaban
kemulusan
dan
kekencangan.
Pertama, nikotin dalam rokok menyebabkan pembuluh darah halus mengerut.
Akibatnya pasokan dari makanan dan oksigen berkurang. Kulit kekurangan
makanan dan akan terlihat suram serta pucat. Selain nikotin, musuh kulit yang
datang dari rokok adalah sekelompok zat beracun yang disebut zat adelhides. Ini
ada kaitannya dengan teori penuaan kulit yang disebut “Reaksi Silang” ( cross
linked reaction ).
Universitas Kristen Maranatha
3
Ada reaksi antar molekul besar dalam sel kulit, antara lain, molekul protein,
kolagen dan elastin. Kolagen adalah jaringan penunjang utama yang
mengencangkan kulit, sedangkan elastin adalah serat pembalik yang membuat
kulit lentur. Zat racun tadi merangsang reaksi silang antar molekul penting
pembentuk kulit yang mengakibatkan elastin menjadi kaku dan kolagen
mengendur.
Perusakan kulit oleh rokok tidak berhenti sampai di situ saja. Menurut penulis
buku kecantikan, Inger. T. Gram, zat benzopyrene juga berbahaya. Zat ini
merampas vitamin C masuk ke dalam tubuh. Menurut Family Health
Encyclopedia, satu batang rokok saja sudah merusak 25 gram vitamin C. Padahal,
vitamin C bisa menghalangi radikal bebas yang menggerogoti sel-sel sehat
sehingga kulit lebih cepat keriput dan menua.
Sumber yang sama mengungkapkan bahwa perokok mengalami penuaan dan
pengeriputan kulit yang lebih cepat, karena menghisap dan menghembuskan asap
rokok akan meninggalkan jejak yang akan menetap sebagai kerutan di sekitar
mulut dan bibir.
Efek buruk rokok tidak hanya pada kesehatan dan kecantikan kulit, tetapi juga
pada rambut dan gigi. Tidak sulit menandai perokok dan bukan perokok dari jari
dan giginya, karena nikotin meninggalkan noda. Efek yang langsung terlihat
adalah mata yang sembab. Hal ini juga akan mempengaruhi penampilan.
Berikut ini adalah fakta bahan dasar yang terkandung dalam 1 batang rokok:
Universitas Kristen Maranatha
4
www.bbc.co.uk
Target kampanye ini adalah wanita dewasa berusia 20-30 tahun, yang mempunyai
kebiasaan merokok. Pendekatan dengan cara menjabarkan kerugian fisik dan
kecantikan yang akan diderita dinilai lebih efektif daripada menjabarkan ancaman
kanker paru-paru dan gangguan kesehatan lainnya. Kaum wanita sering berpikir
bahwa mereka tidak akan mungkin terkena kanker paru-paru, namun fakta bahwa
mereka ingin selalu terlihat cantik tidak bisa dipungkiri lagi.
Media yang akan digunakan adalah media cetak, internet dan televisi, karena
media tsb memiliki alat penyampaian yang lengkap, yaitu berupa audio dan
visual. Sedangkan dalam bentuk visualisasinya akan digunakan fotografi (untuk
mendapat sisi realis dan efek dramatis) dan ilustrasi yang bersifat humanis (untuk
ikon kampanye)
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis menyusun rumusan masalah yang
membantu memfokuskan penulis dalam membahas makalah tentang kampanye
wanita anti merokok.
Universitas Kristen Maranatha
5
1. Apa saja bahaya merokok bagi kesehatan wanita?
2. Apa saja bahaya merokok bagi kecantikan wanita?
3. Apa saja teknik pendekatan yang efektif pada target kampanye tsb?
4. Apa saja dampak positif yang ditimbulkan bila wanita berhenti
merokok sesuai dengan metode pendekatan seperti diatas?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan pembahasan makalah ini adalah :
1. Menguraikan bahaya merokok bagi kecantikan wanita
2. Mendeskripsikan bahaya merokok bagi kesehatan wanita
3. Menjabarkan teknik pendekatan yang efektif pada target kampanye
wanita anti merokok ini.
4. Menjabarkan dampak positif yang akan diraih bila wanita berhenti
merokok, sesuai dengan metode pendekatan seperti diatas.
5. Menyusun strategi dan media kreatif untuk mengkampanyekan
bahaya merokok bagi kecantikan dan kesehatan wanita.
1.4 Ruang Lingkup Kajian
Prinsip-prinsip
teori
yang
digunakan
sebagai
landasan
berpikir dalam
memecahkan masalah ini adalah :
1. Masalah yang ditimbulkan rokok bagi kecantikan dan kesehatan wanita.
2. Segmentasi, Targeting dan Positioning untuk kampanye.
3. Strategi dan media kreatif untuk kampanye.
1.5 Sumber Data
Penulis mendapatkan data-data melalui studi kepustakaan dan memanfaatkan
teknologi internet. Selain itu, penulis juga melakukan wawancara langsung
dengan para target audience dan dosen-dosen pembimbing FSRD untuk
mendapatkan tambahan data yang akurat.
1.6 Metode dan Teknik Penelitian
Universitas Kristen Maranatha
6
1.6.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam makalah ini adalah metode eksplanasi
untuk memecahkan masalah dengan cara menjabarkan, menjelaskan dan
menguraikannya. Metode analisis deskriptif juga digunakan untuk menjawab
permasalahan berdasarkan gambaran umum yang diperoleh di lapangan. Selain
itu, visualisasi desain yang digunakan dalam kampanye ini akan dijabarkan
dengan jelas.
1.6.2 Teknik Penelitian
Proses pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan (internet, buku dan
koran-koran lokal seperti Pikiran Rakyat, KOMPAS) dan studi kasus (wawancara
dan kuisioner, yang terdapat di bagian “lampiran, yang diisi oleh pihak-pihak
yang tergolong segmen target audience ) untuk mendapatkan data secara akurat.
1.7 Sistematika Pengkajian
Pada Bab I yaitu Bab Pendahuluan, penulis menguraikan latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber
data, metode dan teknik penelitian, dan sistematika pengajian.
Pada Bab II yaitu Bab Kajian Teori, penulis memperkenalkan teori
kampanye dan efektivitas desain, seperti definisi, fungsi dan efektivitas suatu
desain dalam kampanye
Pada Bab III yaitu Bab Analisis Masalah, penulis menguraikan media
yang digunakan dan keuntungannya dalam mendukung keberhasilan kampanye.
Selain itu, penulis juga memaparkan konsep dan visualisasi desain, yakni
menguraikan hasil penelitian, konsep dan karya desain, serta memaparkan dampak
positif yang akan ditimbulkan jika kampanye ini berhasil.
Pada Bab IV yaitu Bab Perencanaan Kreatif, penulis menjabarkan hasil
karya perencanaan kreatif dari proses awal sampai dengan visualisasi desain akhir
dalam bentuk thumbnail.
Universitas Kristen Maranatha
7
Pada Bab V yaitu Bab Kesimpulan dan Saran, penulis membuat
rangkuman hasil penelitian dan desain, serta memasukkan saran atas penelitian
dan desain kampanye yang telah disusun.
Penulis juga mengucapkan harapan akan manfaat karya Tugas Akhir
tersebut dan memohon maaf jika terdapat banyak kekurangan dalam
penyusunannya.
Laporan pengantar karya Tugas Akhir ini disusun berdasarkan riset, data dan
fakta, agar keberhasilan kampanye “Anti Rokok Untuk Wanita” ini dapat tercapai.
Dalam proses penyusunan laporan pengantar, strategi dan media kreatif, serta
konsep dan visualisasi desain, penulis menjadikan kerangka berpikir (mind
mapping) berikut sebagai landasan dasar :
Universitas Kristen Maranatha
8
Universitas Kristen Maranatha
9
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Universitas Kristen Maranatha
77
Setelah melalui proses analisa, penelitian, studi kasus, studi pustaka dan riset,
maka saya memutuskan judul “Kampanye Anti Rokok Untuk Wanita” sebagai
Tugas Akhir Desain Komunikasi Visual saya.
Melalui “Kampanye Anti Rokok Untuk Wanita” ini diharapkan kesadaran kaum
wanita mengenai dampak buruk rokok akan meningkat, melalui pendekatan
bahwa rokok tidak hanya buruk bagi kesehatan, melainkan juga kecantikan
mereka. Selain itu, diharapkan pandangan wanita mengenai 5 alasan utama wanita
merokok, dapat diubah ke jalur yang benar.
Menurut survey ASH (Action on Smoking and Health), sebuah lembaga legal di
Amerika yang sering mengadakan kampanye anti merokok, 5 alasan utama wanita
merokok tsb adalah sebagai berikut:
1. Menaikkan citra diri
26%
2. Sebagai gaya hidup / lifestyle
24%
3. Membantu proses diet
21%
4. Membantu meredakan stress
18%
5. Wujud emansipasi terhadap kaum pria
11%
Tujuan pembuatan kampanye ini adalah untuk meminimalkan tingkat wanita
perokok di Indonesia, dengan cara memberi informasi dampak buruk rokok pada
kesehatan dan kecantikan mereka.
Para wanita akan diingatkan mengenai dampak buruk rokok melalui media-media
yang terdapat dalam kampanye, yang dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu
above the line dan below the line.
Media above the line antara lain :
- TVC / Iklan TV
- Website
- Roadshow
Universitas Kristen Maranatha
78
Sedangkan media below the line antara lain :
- Poster
- Leaflet
- Iklan Majalah
- Ambience
- Gimmick
Manfaat dari keberhasilan kampanye ini sangat besar, yaitu dengan turunnya
tingkat wanita perokok di Indonesia, masyarakat otomatis telah melakukan
manuver, yang mengacu pada hidup sehat. Setelah itu, diharapkan sedikit demi
sedikit kaum pria pun mulai mengikuti jejak kaum wanita dengan membudayakan
hidup sehat. Melalui hal tsb, program Indonesia Sehat 2010 tentu akan lebih
mudah tercapai.
Universitas Kristen Maranatha
79
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
www.yahoo.com
www.artlex.com
www.wikipedia.com
www.msn.com
www.who.com
www.bbc.co.uk
Kasali, Rhenald. Membidik Pasar Indonesia, Segmentasi Targeting Positioning.
PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2005
Venus, Antar. Manajemen Kampanye (Panduan Teoritis dan Praktis dalam
Mengefektifkan Kampanye). Simbiosa Rekatama Media. Bandung. 2004
PE, Jamieson . "What Do Young People Think They Know about the Risks of
Smoking?" : Smoking: Risk, Perception, and Policy. Thousand Oaks, Calif: Sage
Publications. 2004
Sayre, Shay.“Campaign Planner for Promotion and IMC”. New York. 2002
Paetro, Maxine. How to Put Your Book Together and Get a Job in Advertising.
C&M Publications. 2003
xviii
Altstiel, Tom dan Grow, Jean. Advertising Strategy (Creative Tactics From the
Outside/In). Sage Publicatuons. 2006
Tilaar, Martha, Dr. “Mengapa Rokok Membuat Wanita Tidak Cantik?”,
www.newsindosiar.com. 2007
Abadi, Tulus, SH. "Biaya Sosial Akibat Merokok ". Majalah Tarbawi, Edisi 104
Th. 7/Shafar 1426H/17, Maret 2005
Femina, F26/XXI/2003
Kartini, Juni 2005
xix