Aplikasi Desain Komunikasi Visual Untuk Kampanye Rokok Untuk Wanita.

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

i

LEMBAR PENGESAHAN

iii

PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI

iv

ABSTRAK

v

ABTRACT

vi


KATA PENGANTAR

vii

DAFTAR ISI

ix

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1 Latar Belakang Masalah

2

1.2 Rumusan Masalah

5


1.3 Tujuan Penelitian

6

1.4 Ruang Lingkup Kajian

6

1.5 Sumber Data

6

1.6 Metode Dan Teknik Penelitian

6

1.6.1 Metode Penelitian

7


1.6.2 Teknik Penelitian

7

1.7 Sistematika Pengkajian

BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Kampanye

7

9
10

2.1.1 Pengertian

10

2.1.2 Syarat Kampanye


12

2.1.3 Tahap Kampanye

13

2.1.4 Jadwal Kampanye

13

2.2 Desain

15

2.3 Desain Grafis

15

2.4 Fotografi


16

2.5 Digital Fotografi

17

ix

2.6 Ilustrasi

18

BAB III ANALISIS MASALAH

19

3.1 Analisa Permasalahan

20


3.2 STP

21

3.2.1 Segmentasi

21

3.2.2 Targeting

24

3.2.3 Positioning

24

3.3 Strategi Komunikasi

24


3.4 Strategi Media

25

3.5 Strategi Visual

34

3.6 Biaya Media / Budgeting

36

3.7 Studi

41

3.7.1 Studi Visual

41


3.7.2 Studi Warna

43

3.7.3 Studi Typografi

43

BAB IV KONSEP DAN VISUALISASI DESAIN

46

4.1 Konsep Visual

47

4.2 Visualisasi Desain

48


4.2.1 Logo

48

4.2.2 Poster

49

4.2.3 Leaflet

57

4.2.4 Iklan Majalah

58

4.2.5 Billboard

61


4.2.6 Ambience

62

4.2.7 Gimmick

67

4.2.8 Iklan TV

71

4.2.9 Website

73

4.2.10 Roadshow

74


4.3 Timeline

76

x

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

77

LAMPIRAN

xii

DAFTAR PUSTAKA

xviii

KOMENTAR DOSEN PENGUJI

xx

DATA PENULIS

xxi

xi

BAB I
PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha

1

1.1 Latar Belakang Masalah
Pada saat ini jumlah wanita perokok di Indonesia cenderung semakin tinggi.
Tanpa memperhitungkan gender, rokok disukai manusia karena berbagai alasan.
Ada yang menyukai rasa dan aromanya, ada yang menyukai ritual menyalakan,
memegang dan menghembuskan asapnya,dan lain-lain. Di samping itu, rokok
juga memberi efek psikologis yang cukup kuat, sehingga seorang perokok bisa
merasa lebih rileks, tenang, merasa lebih mudah bergaul, meningkatkan status
sosial, dll.

Walaupun setiap tanggal 31 Mei, yakni “World No Tobacco Day” atau “Hari
Tanpa Rokok Sedunia”, ditambah berbagai kampanye tentang bahaya rokok
gencar dilakukan, ternyata tak membuat angka perokok di Indonesia menurun. Di
negara maju seperti Amerika, Jepang, dan lain-lain, masyarakat mulai sadar
bahwa merokok hanya akan membahayakan diri sendiri dan orang lain. Hal ini
didukung penuh pula oleh pemerintah dalam menetapkan peraturan larangan
merokok di tempat umum.

Sementara itu di Indonesia, menurut “World No Tobacco Seminar, 31 Mei
2004”, persentase pria merokok 60% (dari seluruh ptia), sedangkan wanita
perokok 20% (dari seluruh wanita). Sebelumnya, menurut “Survei Kesehatan
Rumah Tangga 2000”, persentase pria perokok 46,4%, sedangkan wanita
perokok hanya 2,4%.

Perihal semakin meningkatnya jumlah wanita perokok ini, menurut seorang ahli
antropologi media dari University of Colorado, Boulder, Lucya C. Cargill, BSN,
RN, MA, adalah semakin banyak wanita yang merasa bebas dan dibolehkan
merokok. Selain itu, merokok merupakan kebiasaan kaum pria, jadi saat
kedudukan pria dan wanita sejajar, kaum wanita merasa berhak melakukan
kebiasaan pria yang satu ini (salah satu wujud emansipasi yang keliru)

Universitas Kristen Maranatha

2

Menurut survey ASH (Action on Smoking and Health), sebuah lembaga legal di
Amerika yang sering mengadakan kampanye anti merokok, 5 alasan utama wanita
merokok adalah sebagai berikut:
1. Menaikkan citra diri

26%

2. Sebagai gaya hidup / lifestyle

24%

3. Membantu proses diet

21%

4. Membantu meredakan stress

18%

5. Wujud emansipasi terhadap kaum pria

11%

Resiko gangguan kesehatan akibat merokok pada wanita lebih besar 1,5%
daripada yang akan diderita pria. Namun, faktanya ancaman kanker paru-paru dan
gangguan kesehatan lainnya tidak membuat persentase wanita perokok menurun.

Pendekatan pada kampanye ini adalah menyampaikan fakta bahwa merokok
sangat tidak baik untuk kecantikan wanita. Merokok merupakan ancaman
langsung terhadap sistem peredaran darah ke seluruh tubuh. Karbonmonoksida
(CO) dalam asap rokok merampas tempat oksigen (O2) dalam darah. Sebab daya
ikat CO terhadap butir darah merah (haemoglobin) beratus kali lipat lebih kuat
dibandingkan O2. Akibatnya jumlah oksigen dalam darah para perokok hanya
sedikit. Hal ini akan langsung berpengaruh terhadap kesehatan tubuh secara
menyeluruh

termasuk

kulit,

warna

kulit,

kelembaban

kemulusan

dan

kekencangan.

Pertama, nikotin dalam rokok menyebabkan pembuluh darah halus mengerut.
Akibatnya pasokan dari makanan dan oksigen berkurang. Kulit kekurangan
makanan dan akan terlihat suram serta pucat. Selain nikotin, musuh kulit yang
datang dari rokok adalah sekelompok zat beracun yang disebut zat adelhides. Ini
ada kaitannya dengan teori penuaan kulit yang disebut “Reaksi Silang” ( cross
linked reaction ).

Universitas Kristen Maranatha

3

Ada reaksi antar molekul besar dalam sel kulit, antara lain, molekul protein,
kolagen dan elastin. Kolagen adalah jaringan penunjang utama yang
mengencangkan kulit, sedangkan elastin adalah serat pembalik yang membuat
kulit lentur. Zat racun tadi merangsang reaksi silang antar molekul penting
pembentuk kulit yang mengakibatkan elastin menjadi kaku dan kolagen
mengendur.

Perusakan kulit oleh rokok tidak berhenti sampai di situ saja. Menurut penulis
buku kecantikan, Inger. T. Gram, zat benzopyrene juga berbahaya. Zat ini
merampas vitamin C masuk ke dalam tubuh. Menurut Family Health
Encyclopedia, satu batang rokok saja sudah merusak 25 gram vitamin C. Padahal,
vitamin C bisa menghalangi radikal bebas yang menggerogoti sel-sel sehat
sehingga kulit lebih cepat keriput dan menua.

Sumber yang sama mengungkapkan bahwa perokok mengalami penuaan dan
pengeriputan kulit yang lebih cepat, karena menghisap dan menghembuskan asap
rokok akan meninggalkan jejak yang akan menetap sebagai kerutan di sekitar
mulut dan bibir.

Efek buruk rokok tidak hanya pada kesehatan dan kecantikan kulit, tetapi juga
pada rambut dan gigi. Tidak sulit menandai perokok dan bukan perokok dari jari
dan giginya, karena nikotin meninggalkan noda. Efek yang langsung terlihat
adalah mata yang sembab. Hal ini juga akan mempengaruhi penampilan.

Berikut ini adalah fakta bahan dasar yang terkandung dalam 1 batang rokok:

Universitas Kristen Maranatha

4

www.bbc.co.uk

Target kampanye ini adalah wanita dewasa berusia 20-30 tahun, yang mempunyai
kebiasaan merokok. Pendekatan dengan cara menjabarkan kerugian fisik dan
kecantikan yang akan diderita dinilai lebih efektif daripada menjabarkan ancaman
kanker paru-paru dan gangguan kesehatan lainnya. Kaum wanita sering berpikir
bahwa mereka tidak akan mungkin terkena kanker paru-paru, namun fakta bahwa
mereka ingin selalu terlihat cantik tidak bisa dipungkiri lagi.

Media yang akan digunakan adalah media cetak, internet dan televisi, karena
media tsb memiliki alat penyampaian yang lengkap, yaitu berupa audio dan
visual. Sedangkan dalam bentuk visualisasinya akan digunakan fotografi (untuk
mendapat sisi realis dan efek dramatis) dan ilustrasi yang bersifat humanis (untuk
ikon kampanye)

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis menyusun rumusan masalah yang
membantu memfokuskan penulis dalam membahas makalah tentang kampanye
wanita anti merokok.

Universitas Kristen Maranatha

5

1. Apa saja bahaya merokok bagi kesehatan wanita?
2. Apa saja bahaya merokok bagi kecantikan wanita?
3. Apa saja teknik pendekatan yang efektif pada target kampanye tsb?
4. Apa saja dampak positif yang ditimbulkan bila wanita berhenti
merokok sesuai dengan metode pendekatan seperti diatas?

1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan pembahasan makalah ini adalah :
1. Menguraikan bahaya merokok bagi kecantikan wanita
2. Mendeskripsikan bahaya merokok bagi kesehatan wanita
3. Menjabarkan teknik pendekatan yang efektif pada target kampanye
wanita anti merokok ini.
4. Menjabarkan dampak positif yang akan diraih bila wanita berhenti
merokok, sesuai dengan metode pendekatan seperti diatas.
5. Menyusun strategi dan media kreatif untuk mengkampanyekan
bahaya merokok bagi kecantikan dan kesehatan wanita.

1.4 Ruang Lingkup Kajian
Prinsip-prinsip

teori

yang

digunakan

sebagai

landasan

berpikir dalam

memecahkan masalah ini adalah :
1. Masalah yang ditimbulkan rokok bagi kecantikan dan kesehatan wanita.
2. Segmentasi, Targeting dan Positioning untuk kampanye.
3. Strategi dan media kreatif untuk kampanye.

1.5 Sumber Data
Penulis mendapatkan data-data melalui studi kepustakaan dan memanfaatkan
teknologi internet. Selain itu, penulis juga melakukan wawancara langsung
dengan para target audience dan dosen-dosen pembimbing FSRD untuk
mendapatkan tambahan data yang akurat.

1.6 Metode dan Teknik Penelitian

Universitas Kristen Maranatha

6

1.6.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam makalah ini adalah metode eksplanasi
untuk memecahkan masalah dengan cara menjabarkan, menjelaskan dan
menguraikannya. Metode analisis deskriptif juga digunakan untuk menjawab
permasalahan berdasarkan gambaran umum yang diperoleh di lapangan. Selain
itu, visualisasi desain yang digunakan dalam kampanye ini akan dijabarkan
dengan jelas.

1.6.2 Teknik Penelitian
Proses pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan (internet, buku dan
koran-koran lokal seperti Pikiran Rakyat, KOMPAS) dan studi kasus (wawancara
dan kuisioner, yang terdapat di bagian “lampiran, yang diisi oleh pihak-pihak
yang tergolong segmen target audience ) untuk mendapatkan data secara akurat.

1.7 Sistematika Pengkajian
Pada Bab I yaitu Bab Pendahuluan, penulis menguraikan latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber
data, metode dan teknik penelitian, dan sistematika pengajian.
Pada Bab II yaitu Bab Kajian Teori, penulis memperkenalkan teori
kampanye dan efektivitas desain, seperti definisi, fungsi dan efektivitas suatu
desain dalam kampanye
Pada Bab III yaitu Bab Analisis Masalah, penulis menguraikan media
yang digunakan dan keuntungannya dalam mendukung keberhasilan kampanye.
Selain itu, penulis juga memaparkan konsep dan visualisasi desain, yakni
menguraikan hasil penelitian, konsep dan karya desain, serta memaparkan dampak
positif yang akan ditimbulkan jika kampanye ini berhasil.
Pada Bab IV yaitu Bab Perencanaan Kreatif, penulis menjabarkan hasil
karya perencanaan kreatif dari proses awal sampai dengan visualisasi desain akhir
dalam bentuk thumbnail.

Universitas Kristen Maranatha

7

Pada Bab V yaitu Bab Kesimpulan dan Saran, penulis membuat
rangkuman hasil penelitian dan desain, serta memasukkan saran atas penelitian
dan desain kampanye yang telah disusun.
Penulis juga mengucapkan harapan akan manfaat karya Tugas Akhir
tersebut dan memohon maaf jika terdapat banyak kekurangan dalam
penyusunannya.

Laporan pengantar karya Tugas Akhir ini disusun berdasarkan riset, data dan
fakta, agar keberhasilan kampanye “Anti Rokok Untuk Wanita” ini dapat tercapai.
Dalam proses penyusunan laporan pengantar, strategi dan media kreatif, serta
konsep dan visualisasi desain, penulis menjadikan kerangka berpikir (mind
mapping) berikut sebagai landasan dasar :

Universitas Kristen Maranatha

8

Universitas Kristen Maranatha

9

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha

77

Setelah melalui proses analisa, penelitian, studi kasus, studi pustaka dan riset,
maka saya memutuskan judul “Kampanye Anti Rokok Untuk Wanita” sebagai
Tugas Akhir Desain Komunikasi Visual saya.

Melalui “Kampanye Anti Rokok Untuk Wanita” ini diharapkan kesadaran kaum
wanita mengenai dampak buruk rokok akan meningkat, melalui pendekatan
bahwa rokok tidak hanya buruk bagi kesehatan, melainkan juga kecantikan
mereka. Selain itu, diharapkan pandangan wanita mengenai 5 alasan utama wanita
merokok, dapat diubah ke jalur yang benar.
Menurut survey ASH (Action on Smoking and Health), sebuah lembaga legal di
Amerika yang sering mengadakan kampanye anti merokok, 5 alasan utama wanita
merokok tsb adalah sebagai berikut:
1. Menaikkan citra diri

26%

2. Sebagai gaya hidup / lifestyle

24%

3. Membantu proses diet

21%

4. Membantu meredakan stress

18%

5. Wujud emansipasi terhadap kaum pria

11%

Tujuan pembuatan kampanye ini adalah untuk meminimalkan tingkat wanita
perokok di Indonesia, dengan cara memberi informasi dampak buruk rokok pada
kesehatan dan kecantikan mereka.

Para wanita akan diingatkan mengenai dampak buruk rokok melalui media-media
yang terdapat dalam kampanye, yang dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu
above the line dan below the line.
Media above the line antara lain :
- TVC / Iklan TV
- Website
- Roadshow

Universitas Kristen Maranatha

78

Sedangkan media below the line antara lain :
- Poster
- Leaflet
- Iklan Majalah
- Ambience
- Gimmick

Manfaat dari keberhasilan kampanye ini sangat besar, yaitu dengan turunnya
tingkat wanita perokok di Indonesia, masyarakat otomatis telah melakukan
manuver, yang mengacu pada hidup sehat. Setelah itu, diharapkan sedikit demi
sedikit kaum pria pun mulai mengikuti jejak kaum wanita dengan membudayakan
hidup sehat. Melalui hal tsb, program Indonesia Sehat 2010 tentu akan lebih
mudah tercapai.

Universitas Kristen Maranatha

79

DAFTAR PUSTAKA

www.google.com

www.yahoo.com

www.artlex.com

www.wikipedia.com

www.msn.com

www.who.com

www.bbc.co.uk

Kasali, Rhenald. Membidik Pasar Indonesia, Segmentasi Targeting Positioning.
PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2005

Venus, Antar. Manajemen Kampanye (Panduan Teoritis dan Praktis dalam
Mengefektifkan Kampanye). Simbiosa Rekatama Media. Bandung. 2004

PE, Jamieson . "What Do Young People Think They Know about the Risks of
Smoking?" : Smoking: Risk, Perception, and Policy. Thousand Oaks, Calif: Sage
Publications. 2004

Sayre, Shay.“Campaign Planner for Promotion and IMC”. New York. 2002

Paetro, Maxine. How to Put Your Book Together and Get a Job in Advertising.
C&M Publications. 2003

xviii

Altstiel, Tom dan Grow, Jean. Advertising Strategy (Creative Tactics From the
Outside/In). Sage Publicatuons. 2006

Tilaar, Martha, Dr. “Mengapa Rokok Membuat Wanita Tidak Cantik?”,
www.newsindosiar.com. 2007

Abadi, Tulus, SH. "Biaya Sosial Akibat Merokok ". Majalah Tarbawi, Edisi 104
Th. 7/Shafar 1426H/17, Maret 2005

Femina, F26/XXI/2003

Kartini, Juni 2005

xix