PENGARUH TINGKAT INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA (BI RATE) DAN NILAI IMPOR TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH ATAS DOLLAR AMERIKA PERIODE 2009-2013.

PENGARUH TINGKAT INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA (BI RATE)
DAN NILAI IMPOR TERHADAP NILAI TUKAR
RUPIAH ATAS DOLLAR AMERIKA
(PERIODE 2009-2013)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi

Oleh:

DESI YUNI ASTUTI
NIM 7102210005

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu dengan judul skripsi
“Pengaruh Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga (BI rate), dan Nilai Impor
Terhadap Nilai Tukar Rupiah atas Dollar Amerika Periode 2009-2013”.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk melengkapi dan memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Ekonomi Universitas Negeri
Medan. Selain itu, penulisan juga berharap kiranya skripsi ini dapat memperluas
wawasan dan menambah pengetahuan pembaca, secara khusus mahasiswa/i di
jurusan manajemen.
Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,
khususnya:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri
Medan,

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, M.E, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan sekaligus dosen pembimbing skripsi penulis yang
telah memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran dan bersedia
menyediakan waktu serta memberikan arahan kepada penulis selama proses
pengerjaan skripsi ini berlangsung.

iii

3. Bapak Drs. Ahmad Hidayat, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen
Universitas Negeri Medan sekaligus dosen penguji skripsi penulis.
4. Ibu T. Teviana, S.E, M.Si, selaku Sekertaris Jurusan Manajemen Universitas
Negeri Medan.
5. Ibu Diana Hasyim, S.E, M.M, selaku dosen penguji skripsi penulis dan Bapak
Zulkarnain Siregar, S.T, M.M, selaku dosen pembimbing akademik, sekaligus
dosen penguji skripsi penulis yang telah memberikan saran dalam
menyempurnakan skripsi ini.
6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
7. Teristimewa untuk Ayahanda (Edy Sulisustiono) dan Ibunda (Asmah) serta
saudara tercinta Yeni Saylendra, Jumawan Saputra, Hendra Fuji Ramadhan
atas segala dukungan serta do’a yang telah diberikan. Dan untuk keponakanku

Almira yang telah mengisi hari-hari penulis dengan indah dan kegembiraan.
8. Untuk temen seperjuangan Agustina Simbolon, Khairi Rizky, Umi Nadra, Kak
Rahmi, Puput Pratiwi serta teman-teman yang telah lebih dulu menyesaikan
study Nanda, Sisil, Lisa, Lina, Mawar dan teman-teman manajemen 2010
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dan. Terima kasih untuk semua
bantuan dalam penyelesaian skripsi ini dan kenangan indah semasa
menempuh perkuliahan.
9. Untuk keluarga kecilku Yusniar, Cici Amalia, Ainul Fitri dan Friska Indria
Nora yang telah memberikan banyak dukungan selama menempuh perkulian.

iv

10. Kak Yohana Situmeang dan seluruh pegawai untuk semua informasi dan
bantuan yang telah diberikan.
11. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu.

Semoga ketulusan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis selama
ini menjadi rahmat bagi kita semua. Mengingat keterbatasan dan kemampuan
penulis tentu skripsi ini masih terdapat banyak kesalahan, untuk itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bermanfaat dari semua pihak dan semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca. Akhir kata penulis ucapkan
terima kasih.

Medan,

September 2014

Penulis

DESI YUNI ASTUTI

v

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1............................................................................................................ 44
Tabel 4.2 ............................................................................................................ 46
Tabel 4.3 ............................................................................................................ 49
Tabel 4.4 ............................................................................................................ 51

Tabel 4.5 ............................................................................................................ 52
Tabel 4.6 ............................................................................................................ 55

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 .......................................................................................................... 2
Gambar 1.2 .......................................................................................................... 4
Gambar 1.3 .......................................................................................................... 5
Gambar 1.4 .......................................................................................................... 6
Gambar 2.1 ........................................................................................................ 34
Gambar 3.1 ........................................................................................................ 41
Gambar 4.1 ........................................................................................................ 47
Gambar 4.2 ........................................................................................................ 48
Gambar 4.3 ........................................................................................................ 50

xi

DAFTAR LAMPIRAN


Lampiran 1

Tabel Data Variabel Penelitian

Lampiran 2

Hasil Analisis Penelitian

xii

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Tinggi rendahnya nilai mata uang ditentukan oleh besar kecilnya jumlah
penawaran dan permintaan terhadap mata uang tersebut (Hadiwinata, 2004:163).
Kurs merupakan salah satu harga yang penting dalam perekonomian terbuka.

Penerapan nilai tukar mengambang dan penggunaan bahan baku impor
menyababkan nilai tukar sangat berpengaruh terhadap perekonomian negara.
Sejak periode 1970 hingga sekarang Indonesia telah melakukan 3 kali perubahan
sistem nilai tukar. Pada tahun 1964-1978 Indonesia menganut sistem nilai tukar
tetap. Berdasarkan UU No. 32 tahun 1964 nilai tukar resmi Indonesia yaitu
Rp250/USD. Pada tahun 1978 Indonesia menetapkan nilai tukar mengambang
terkendali. Pada saat sistem nilai tukar mengambang terkendali ditetapkan di
Indonesia, nilai tukar rupiah dari tahun ke tahun terus mengalami depresiasi
terhadap US dollar. Nilai tukar rupiah berubah-ubah antara Rp644/USD Rp2.383/USD.
Pada tahun 1997 Indonesia menganut sistem nilai tukar mengambang bebas.
Sejak pertengahan Juli 1997, rupiah mengalami tekanan yang mengakibatkan
semakin melemahnya nilai rupiah terhadap US dollar. Tekanan tersebut
diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar
ke negara-negara ASEAN termasuk Indonesia. Hal ini menyebabkan Indonesia
mengalami krisis moneter pada tahun 1998, yang mana pada saat itu banyak

2

perusahaan


mengalami

kebangkrutan

karena

tidak

mampu

membayar

kewajibannya dalam bentuk valuta asing.
Pada tahun 2008 nilai tukar rupiah kembali terdepresiasi terhadap USD
yaitu sebesar 16,25%. Hal yang sama juga terjadi pada sejumlah mata uang negara
berkembang lainnya. Hal ini disebabkan oleh krisis finansial yang terjadi di
Amerika yang berdampak pada perekonomian global. Pada tahun ini nilai tukar
rupiah terhadap US dollar dibuka pada level Rp9.291/USD dan ditutup pada level
Rp10.950/USD. Pelemahan ini semakin buruk pada awal tahun 2009 yaitu dibuka
pada level Rp11.355/USD dan semakin menguat di akhir tahun yang ditutup pada

level Rp9.400/USD. Pada tahun ini nilai tukar rupiah terhadap US dollar pernah
menyentuh level Rp11.980/USD. Berikut grafik yang menggambarkan keadaan
nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika.
Gambar 1.1
Nilai tukar Rp terhadap USD (%) berdasarkan kurs tengah

26,04

16,25

6,63
0,85
2008

2009

2010
-4,35

2011


-14,15
Fluktuasi nilai tukar Rp/USD (%)

Sumber: BI, diolah

2012

2013

3

Grafik di atas menggambarkan keadaan nilai tukar rupiah terhadap US
dollar dari tahun 2008-2013, selama tahun tersebut nilai tukar rupiah terhadap US
dollar bergerak sangat fluktuatif. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar
Amerika kembali melemah pada tahun 2013 dan lebih buruk dari pada tahun 2008
yaitu sebesar 26,04%. Pada awal 2013 rupiah mulai dibuka di level Rp9.698/USD
dan ditutup pada level Rp12.189/USD.
Nilai tukar rupiah pada tahun 2013 berada dalam tren melemah.
Berdasarkan laporan Bank Indonesia tekanan terhadap nilai tukar rupiah tersebut

tidak terlepas dari pengaruh ekonomi global yang melambat dan harga komoditas
internasional yang menurun, yang kemudian mendorong melebarnya defisit
transaksi berjalan Indonesia. Tekanan terhadap nilai tukar rupiah semakin kuat
sejak akhir Mei 2013 saat terjadinya aliran keluar modal asing dari pasar
keuangan domestik. Peningkatan aliran keluar modal asing tersebut dipicu oleh
ketidakpastian global akibat rencana pengurangan stimulus moneter di AS
(tapering off). Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap US dollar tidak terlepas
dari pengaruh ekonomi global, namun dapat juga dipengaruhi faktor dari dalam
negeri, diantaranya tingkat inflasi, BI rate dan nilai impor.
Inflasi merupakan kondisi meningkatnya harga-harga secara umum dan
terus menerus sehingga dapat menurunkan nilai mata uang suatu negara (Serfianto
dkk, 2013:98). Adapun salah satu penyebab inflasi adalah karena adanya kenaikan
permintaan. Kenaikan permintaan ini akan mengakibatkan harga-harga naik
karena penawaran tetap, yang mana faktor lain dianggap tetap (ceteris paribu).

4

Jika tingkat inflasi di Indonesia meningkat ketika tingkat inflasi di Amerika
relatif tidak berubah sehingga barang-barang di Indonesia relatif semakin mahal
dan barang-barang di Amerika relatif lebih murah. Hal ini mengakibatkan
permintaan barang-barang Amerika akan meningkat yang juga diikuti oleh
peningkatan permintaan US dollar. Semakin tinggi permintaan US dollar hal ini
akan menyebabkan semakin sedikitnya persediaan US dollar, sehingga harga
memperolehnya akan semakin mahal. Hal ini menggambarkan bahwa tingkat
inflasi yang tinggi dapat melemahkan nilai tukar mata uang suatu negara. Selain
itu tingkat inflasi yang tinggi dapat memicu bertambahnya nilai impor. Berikut
grafik yang menggambarkan keadaan nilai tukar rupiah terhadap US dollar dan
tingkat inflasi.
Gambar 1.2
Tingkat Inflasi (%) dan Nilai Tukar Rp/USD (%)
200
150
100
50
0
-50
-100

2009

2010

2011

2012

2013

Inflasi

-74,86

150,35

-45,54

13,45

94,88

Nilai tukar Rp/USD

-14,15

-4,35

0,85

6,63

26,04

Sumber : BI, diolah
Grafik di atas menggambarkan keadaan tingkat inflasi dan nilai tukar
Rp/USD dari tahun 2009-2013. Keadaan tingkat inflasi Indonesia selama 5 tahun
terakhir bergerak sangat fluktuatif. Pada tahun 2010 tingkat inflasi meningkat
tetapi nilai tukar Rp/USD semakin menguat dari tahun 2009. Dan pada tahun

5

2011 tingkat inflasi menurun dan keadaan nilai tukar melemah. Dari penjelasan di
atas menggambarakan bahwa adanya ketidaksesuaian fenomena dengan teori.
Faktor lain yang mempengaruhi perubahan nilai tukar adalah suku bunga
(BI rate). Menaikkan atau menurunkan suku bunga (BI rate) merupakan salah satu
kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Indonesia untuk mengatur jumlah
uang beredar dan menjaga kestabilan nilai tukar rupiah. Perubahan suku bunga
(BI rate) akan mempengaruhi investasi pada surat berharga luar negeri. Investor
yang berinteraksi secara global akan mencari negara dengan tingkat suku bunga
yang menguntungkan (Situmeang, 2010:51). Jika BI rate meningkat ketika tingkat
suku bunga luar negeri relatif tidak berubah. Investor Indonesia akan mengurangi
permintaan terhadap US dollar karena Indonesia menawarakan tingkat
pengembalian yang lebih menarik dan investor dari luar negeri akan menawarkan
US dollar untuk diinvestasikan dalam rupiah. Hal ini menggambarkan bahwa
kenaikan BI rate akan meningkatkan nilai tukar rupiah terhadap US dollar (rupiah
menguat), yang mana faktor lain dianggap tetap. Berikut fenomena yang
menggambarkan keadaan nilai tukar rupiah terhadap US dollar dan BI rate.
Gambar 1.3
BI Rate (%) dan Nilai Tukar Rp/USD (%)
40
20
0
-20
-40

2009

2010

2011

2012

2013

BI rate

-29,72

-15,38

9,09

-4,16

30,43

nilai tukar Rp/USD

-14,15

-4,35

0,85

6,63

26,04

Sumber : BI, diolah

6

Grafik di atas menggambarkan keadaan nilai tukar rupiah terhadap dollar
Amerika dari tahun 2009-2013. Pada tahun 2009 dan 2010 BI rate menurun tetapi
nilai tukar rupiah terhadap US dollar semakin menguat. Dan untuk tahun 2011
tingkat suku bunga meningkat tetapi nilai tukar rupiah terhadap US dollar
melemah hal serupa juga terjadi pada tahun 2013. Dari penjelasan tersebut
menggambarkan bahwa adanya ketidaksesuaian fenomena dengan teori.
Selain tingkat inflasi dan BI rate, faktor lain yang mempengaruhi perubahan
nilai tukar adalah nilai impor. Impor merupakan perdagangan barang dari luar
negeri ke dalam negeri, sehingga menyebabkan adanya tansaksi pembayaran ke
luar negeri. Nilai impor Indonesia terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
Tingginya nilai impor Indonesia dikarenakan banyak komponen bahan mentah
dan penolong yang masih harus diimpor. Makin besar kebutuhan impor makin
besar pula permintaan valuta asing (Triyono, 2008:159). Hal ini menggambarkan
bahwa jika nilai impor meningkat nilai tukar rupiah terhadap US dollar akan
melemah dan sebaliknya, yang mana faktor lain dianggap tetap . Berikut grafik
yang menggambarkan keadaan impor Indonesia.
Gambar 1.4
Nilai Impor (%) dan Nilai Tukar Rp/USD (%)
40
30
20
10
0
-10
-20

2009

2010

2011

2012

2013

impor

33,03

27,63

25,32

-5,42

-0,8

Nilai tukar RP/USD

16,25

-14,15

-4,35

0,85

6,63

Sumber : BI dan BPS, (diolah)

7

Grafik di atas menggambarkan keadaan nilai impor dan nilai tukar Rp/USD
dari tahun 2009-2012. Pada tahun 2010 dan 2011, nilai impor Indonesia
meningkat sedangkan nilai tukar rupiah menguat. Pada tahun 2012 nilai impor
menurun

sedangkan

nilai

tukar

rupiah

melemah.

Penjelasan

di

atas

menggambarkan adanya ketidak sesuaian teori dengan fenommena.
Dari latar belakang yang telah di uraikan, penulis ingin membuktikan secara
empiris mengenai bagaimana “Pengaruh Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga
(BI Rate) dan Nilai Impor Terhadap Nilai Tukar Rupiah atas Dolar Amerika
Periode 2009-20013”.

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah sebagai berikut:
1. Apa sajakah faktor-faktor yang menyebabkan Rupiah melemah terhadap
dollar Amerika?
2. Apakah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika dipengaruhi
oleh inflasi?
3. Apakah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika dipengaruhi
oleh BI rate?
4. Apakah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika dipengaruhi
oleh impor?

8

1.3. Pembatasan Masalah
Mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi nilai tukar rupiah dan
agar permasalahan tidak meluas begitu jauh, penulis membatasi masalah yang
akan diteliti dikhususkan pada pengaruh inflasi, suku bunga (BI rate) dan nilai
impor terhadap nilai tukar rupiah atas dollar Amerika periode 2009-2013.

1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada pengaruh tingkat inflasi terhadap nilai tukar rupiah atas dollar
Amerika periode 2009-2013?
2. Apakah ada pengaruh tingkat suku bunga (BI rate) terhadap nilai tukar rupiah
atas dollar Amerika periode 2009-2013?
3. Apakah ada pengaruh nilai impor terhadap nilai tukar rupiah atas dollar
Amerika periode 2009-2013?
4. Apakah ada pengaruh tingkat inflasi terhadap tingkat suku bunga (BI rate)
periode 2009-2013?
5. Apakah ada pengaruh tingkat inflasi terhadap nilai impor periode 2009-2013?

1.5. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh tingkat inflasi terhadap nilai tukar rupiah atas
dollar Amerika periode 2009-2013

9

2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga (BI rate) terhadap nilai tukar
rupiah atas dollar Amerika periode 2009-2013
3. Untuk mengetahui pengaruh nilai impor terhadap nilai tukar rupiah atas dolar
Amerika periode 2009-2013
4. Untuk mengetahui pengaruh tingkat inflasi terhadap tingkat suku bunga (BI
rate) periode 2009-2013
5. Untuk mengetahui pengaruh tingkat inflasi terhadap nilai impor periode
2009-2013

1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagi penulis, menambah pengetahuan dan wawasan penulis di bidang
keuangan khususnya mengenai pengaruh tingkat inflasi, tingkat suku bunga
(BI rate) dan nilai impor terhadap nilai tukar rupiah atas dollar Amerika.
2. Bagi UNIMED, sebagai bahan literatur pustaka mengenai pengaruh tingkat
inflasi, tingkat suku bunga (BI rate) dan nilai impor terhadap nilai tukar
rupiah atas dollar Amerika.
3. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber
informasi tambahan bagi peneliti lain yang berminat untuk melakukan
penelitian yang sejenis atau pengembangan lain dari penelitian ini.

59

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan setelah diadakan pengujian hipotesis
terhadap permasalahan yang ada pada skripsi ini, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan inflasi terhadap nilai tukar rupiah
atas dollar Amerika peride 2009-2013. Hal ini menggambarkan bahwa
meningkatnya tingkat inflasi akan berakibat pada penguatan nilai tukar rupiah
terhadap dollar Amerika dan sebaliknya.
2. Terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan tingkat suku bunga (BI rate)
terhadap nilai tukar rupiah atas dollar Amerika periode 2009-2013.
3. Terdapat pengaruh negatif dan tidak signifikan nilai impor terhadap nilai
tukar rupiah atas dollar Amerika periode 2009-2013.
4. Terdapat pengaruh positif dan signifikan inflasi terhadap suku bunga (BI
rate) periode 2009-2013. Apabila inflasi meningkat maka suku bunga (BI
rate) juga akan meningkat dan sebaliknya.
5. Terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan inflasi terhadap impor periode
2009-2013.

60

5.2. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat
diberikan untuk pihak yang terkait serta peneliti selanjutnya adalah sebagai
berikut:
1.

Agar pemerintah melakukan tindakan yang lebih efektif dalam mengurangi
tingkat inflasi, karena tingginya tingkat inflasi berpengaruh terhadap
perubahan nilai tukar.

2.

Kebijakan perubahan suku bunga yang digunakan bank sentral ternyata tidak
mampu mempengaruhi nilai tukar. Dengan ini diharapkan agar bank sentral
melakukan upaya lain dalam mempengaruhi perubahan niai tukar.

3.

Agar Pemerintah melakukan tindakan lain supaya kondisi nilai tukar rupiah
tetap terkendali. Upaya ini harus didukung dengan memperkuat cadangan
devisa dan mengambil kebijakan yang tepat dalam mengatasi masalah
perekonomian.

4.

Agar pemerintah melakukan upaya lain selain suku bunga dalam mengatasi
inflasi karena keadaan inflasi di Indonesia cukup tinggi.

5.

Agar pemerintah tetap memperhatikan keadaan impor, selain itu diharapkan
masyarakat mengurangin permintaan atas barang impor dan lebih
meningkatkan permintaan atas barang dalam negeri.

6.

Dalam penelitian yang mungkin dilakukan selanjutnya yaitu untuk menambah
variabel ekonomi lainnya dengan metode yang berbeda sehingga kita dapat
membandingkan hasilnya. Dan diharapkan penelitian ini dapat dijadikan
penunjang untuk penelitian selanjutnya.

61

61

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia. 2013. Perkembangan Ekonomi Keuangan Dan Kerja Sama
Internasional Triwulan II – 2013. Jakarta: www.bi.go.id
Budiarta, Kustoro. 2010. Pengantar Bisnis Edisi 2. Jakarta: Mitra Media
Deliarnov. 2007. Ekonomi. Jakarta: Esis
Anggaristyadi, Galih. 2011. Analisis Pengaruh Pendapatan Perkapita, Nilai Tukar
Rupiah terhadap DollaR, Cadangan Devisa dan Inflasi terhadap
Perkembangan Impor Indonesia Tahun 1985-2008. Thesis. Universitas 11
Maret
Gorman, Tom. 2005. The Complete Ideal’s Guide: MBA Basic Edisi 2. Jakarta:
Pradana
Gujarati, Damodar N. 2006. Dasar-dasar Ekonometrika Edisi 3. Jakarta: Erlangga
Hadiwinata, Bob Sugeng. 2004. Politik Bisnis Internasional. Yogyakarta:
Kanisius
Hady, Hamdy. 2012. Manajemen Keuangan Internasional Edisi 3. Jakarta: Mitra
Wacana Media
Harahap, Isnaini, dkk. 2012. SPSS dan Bank Mini. Medan: Fakultas Syari’ah
Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara
Herlambang, Sugiarto dan Baskara Said Kelana. 2001. Ekonomi Makro: Teori
Analisis dan Kebijakan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Hussein, M, Z. 2013. Krisis Mata Uang Rupiah 2013: Penyabab dan Dampaknya.
http://indoprogress.com/2013/09/krisis-mata-uang-rupiah-2013-penyebabdan-dampaknya/ (accessed 21 Februari 2013)
Irianto, Agus. 2010. Statistik: Konsep Dasar, Aplikasi dan Pengembangannya.
Jakarta: Kencana
Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi Edisi 3.
Kaliurang: Erlangga
Latan, Hengky dan Selva Temalagi. 2012. Analisis Multivariate teknik dan
Analisis menggunakan program IBM SPSS 20,0. Bandung: Alfabeta

62

Ming, The Fer. 2005. Day Trading Valuta Asing. Jakarta: PT Alex Media
Kumputindo
Muhammadinah. 2011. Pengaruh Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia dan
Tingkat Inflasi Terhadap Nilai Tukar Rupiah atas Dollar Amerika. Jurnal
Ekonomi dan Informasi Akuntansi. Vol. 1. No. 2, Mei hal 118-130.
Politeknik PalComTeck
S, Alam. 2007. Ekonomi. Jakarta: Esis
Sartono R, Agus. 2003. Manajemen Keuangan Internasional. Edisi ke 5. Jakarta:
Erlangga
Sasono, Herman Budi. 2012. Manajemen Pelabuhan dan Realisasi Ekspor. 2013.
Manajemen Impor & Importasi Indonesia. Yogyakarta. C.V. Andi Offset
Serfianto, R, dkk. 2013. Pasar Uang dan Pasar Valas. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
Sipayung, dkk. 2013. Pengaruh PDB, Nilai Tukar dan Jumlah Uang Beredar
terhadap Inflasi di Indonesia periode 1993-2012. Jurnal Ekonomi
Pembangunan. Vol. 2. No. 7, Juli hal 334-343. Universitas Udayana
Situmeang, Chandra. 2010. Manajemen Keuangan Internasional. Bandung:
Citaputaka Media Perintis
Sujarweni, V Wiratna. 2014. SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press
Sukirno, Sadono. 2006. Makro Ekonomi Teori Pengantar, 2007. Makro Ekonomi
Modern Perkembangan Pemikiran dari Klasik hingga Keynesian Baru.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sutawijaya, Andi dan Zulfahmi. 2012. Pengaruh Faktor-faktor Ekonomi Terhadap
Inflasi di Indonesia. Jurnal Organisasi dan manajemen. Vol. 8. No. 2,
September hal 85-101. Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka
Thobarry, Achmad Ath. 2009. Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Suku Bunga, Laju
Inflasi Dan Pertumbuhan GDP Terhadap Indeks Harga Saham Sektor
Properti. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro
Triyono. 2008. Analisis Perubahan Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika. Jurnal
Ekonomi Pembangunan. Vol. 9. No. 2, Desember hal 156-167. Surakarta:
Universitas Muhammadiyah

63

Oktavia, Adek L, dkk. 2013. Analisis Kurs dan Money Supply di Indonesia.
Jurnal Kajian Ekonomi. Vol. 1. No. 02. Padang: Universitas Negeri Padang
Puspopranoto, Sawaldjo, dkk. 2004. Keuangan Perbankan dan Pasar Keuangan
Konsep, Teori dan Realita. Jakarta: Pustaka SP3ES Indonesia
Wijayanta, dkk. 2007. Mengasah kemampuan ekonomi. Bandung: Citra Praya
Yiliadi, Imamudin. 2008. Analisis Impor Indonesia: Pendekatan Persamaan
Simultan. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan. Vol.9. No. 1, April 89104. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah
Yuliadi, Imamudin. 2008. Ekonomi Moneter. Jakarta. PT. Indeks