Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Akuntansi Persediaan Bahan Baku PT. Albasia Sejahtera Mandiri T0 552011015 BAB V

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
1.

Sistem Akuntansi Persediaan Bahan Baku PT. Albasia sejahtera Mandiri
sudah BAIK. Hal ini dapat dilihat dari prosedur penerimaan dan
pengeluaran Bahan Baku yang dilakukan oleh PT. Albasia Sejahtera
Mandiri yang tidak hanya dilakukan oleh satu bagian saja, sehingga jika satu
bagian melakukan kesalahan dapat dikoreksi oleh bagian yang lainnya.
Selain itu, setiap bagian sudah melaksanakan fungsinya dengan baik, serta
dokumen-dokumen yang digunakan sudah diotorisasi oleh pihak yang
berwenang, sehingga jika terdapat penyalahgunaan wewenang dapat
ditelusuri dengan mudah. Dengan demikian, kekayaan perusahaan dalam hal
ini persediaan dapat terjaga. Namun terdapat kelemahan dalam prosedur ini,
yaitu dokumen yang digunakan terdapat otorisasi yang berupa Photocopy
yang digunakan dalam Prosedur Penerimaan Bahan Baku dan adanya kolom
yang tidak diisi dalam dokumen yang terkait dalam Prosedur Penerimaan
Bahan Baku. Akan tetapi, hal ini tidak banyak mempengaruhi prosedur
persediaan bahan bakutersebut. Dengan demikian, pelaksanaan penerimaan,

pengeluaran bahan baku yang dilakukan petugas terkait dapat berjalan
dengan lancar.

2.

Bagian-bagian dalam Sistem Akuntansi Persediaan Bahan Baku Kayu
a.

Satpam

b.

Tallyman /Grader
47

48

3.

4.


c.

Kepala Pembahanan

d.

Kashift Grader

e.

Bagian Pembelian

f.

Bagian KD

g.

Bagian Administrasi Produksi


h.

Bagian Eksport

Dokumen-dokumen dalam Sistem Akuntansi Persediaan Bahan Baku Kayu

a.

BAST

b.

SJ 2 Rangkap

c.

NPB

d.


Tally 3 Bagian

e.

LPK

f.

LHG

g.

Request For Export

h.

DST

i.


DSTK

Catatan-catatan dalam Sistem Akuntansi Persediaan Bahan Baku Kayu
KPBB

5.

Aplikasi yang digunakan dalam Sistem Persediaan Bahana Baku
Microsoft Excel.

5.2. Saran
a.

Untuk mengatasi masalah pada dokumen LHG yaitu Photocopy
tandatangan, sebaiknya dokumen tersebut ditandatangani asli setelah

49

dokumen tersebut dibuat sebagai bukti bahwa dokumen tersebut telah

diperiksa dan disetujui.

b.

Untuk mengatasi masalah pada LHG yaitu kolom "persent %" yang
dibiarkan kosong, sebaiknya kolom tersebut diisi persentase barang
sesuai dengan Grade-nya (kualitas kayu) dengan demikian tujuan dari
dokumen Laporan Harian Grader dapat tercapai. Selain itu, pengisian
Grade kayu dapat menjadi masukan bagi Bagian Pembelian untuk
mengevaluasi Supplier yang dipilih. Contoh pengisian : A:50%,
B:30%,C:20%.