Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Pangarsa dan Peran Pangarsa Terhadap Radio Komunitas di Kota Salatiga T1 362009018 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam hidup ini terdapat macam media massa. Media massa memberikan pengaruh
dalam pikiran dan tingkah laku masyarakat atau khalayak yang menikmatinya. Media massa
adalah sejumlah besar peralatan mekanik yang dikenal sebagai alat-alat komunikasi
(Wiryanto:2004:2). Media massa yang dikenal oleh banyak orang adalah media cetak, seperti
koran, majalah, dan lain-lain serta media elektronik seperti televisi dan radio. Media cetak
merupakan media yang paling lama digunakan manusia. Disusul oleh media radio dilanjutkan
televisi dan sekarang juga ada media internet. Semua orang membutuhkan media massa
untuk mengekspresikan ide-ide mereka ke khalayak luas. Tanpa media massa, gagasan Anda
hanya akan sampai ke orang-orang di sekitar Anda dan orang-orang yang Anda kirimi surat
(Vivian:2008:5).
Berbicara tentang media elektronik. Sebagian besar orang mungkin akan memilih
media televisi. Karena media ini lebih menyenangkan, berupa suara dan juga gambar
bergerak. Tapi sebagian besar orang lainnya, masih mencintai media yang bersifat auditif
yaitu radio. Radio adalah alat yang akrab bagi pemiliknya (Syamsul:2009:28). Melalui radio,
seseorang tidak akan pernah merasa sendirian, karena keunggulan media ini adalah menjadi
sahabat bagi audiens.
Di Indonesia terdapat 3 pembagian radio, agar sesuai dengan kebutuhan dan

kepentingannya. LPP (Layanan Penyiaran Publik), LPS (Layanan Penyiaran Swasta) dan
LPK (Layanan Penyiaran Komunitas). LPP atau Layanan Penyiaran Publik ditujukan kepada
masyarakat. Walaupun pengurusnya adalah pemerintahan, tetapi apapun yang disampaikan
LPP bersifat oleh, untuk dan dari masyarakat atau publik. Sedangkan LPS atau Layanan
Penyiaran Swasta, dibangun oleh individu atau kelompok. Biasanya LPS bersifat mengambil
keuntungan dari khalayaknya. Mereka yang berkecimpung dalam LPS, berlomba-lomba
untuk membuat sesuatu yang menarik bagi khalayak serta mendapat keuntungan dari hal
tersebut. Sedangkan LPK atau Layanan Penyiaran Komunitas hampir sama dengan LPP.
Tetapi lingkupnya lebih kecil. Karena LPK lebih kepada komunitas atau kelompok tertentu di

1

masyarakat. Mereka tidak mengambil keuntungan, tetapi menjadi wadah bagi komunitasnya
untuk salah satu tujuan tertentu.
Berbicara tentang radio komunitas, radio ini memiliki karakteristik berbeda dengan
radio komersial atau swasta. Terutama dalam aspek kepemilikan, pengawasan serta tujuan
dan fungsinya. Radio komunitas bersifat independen, tidak komersial, daya pancar rendah
(50 KW), luas jangkauan wilayahnya terbatas, dan untuk melayani kebutuhan komunitas
(Rachmiatie:2007:78). Di Salatiga terdapat 8 radio komunitas, antara lain radio XT, Espansa,
Raksa, Eksis, SMA Lab UKSW, Xkrisa, Suara Agape dan Bethany FM1.

Setiap radio pastilah membutuhkan pendengar untuk keberlangsungan eksistensi
mereka. Perbedaan mencolok antara radio publik, komersial dan komunitas terletak pada
perlakuan mereka terhadap pendengar. Radio publik dan komersial memperlakukan
pendengar sebagai objek, sedangkan radio komunitas memperlakukan pendengarnya sebagai
subjek dan pesertanya terlibat dalam penyelenggaraannya (Rachmiatie:2007:79). Menurut
Ega Wardana dalam bukunya yang berjudul “Sukses Menjadi Penyiar Radio Profesional”
terdapat pendengar yang bermacam-macam jenisnya. Ada yang disebut pendengar aktif dan
pasif. Pendengar aktif dan pasif berkaitan erat dengan aktivitas mereka dalam mendengarkan
radio. Terdapat juga pendengar heterogen, loyal sampai kepada pendengar kritis.
Karena beragamnya macam pendengar ini, terkadang mereka juga membentuk sebuah
kelompok pendengar radio sendiri. Hal ini dikarenakan mereka memiliki hobi yang sama,
yaitu mendengarkan radio. Melalui kelompok yang dibentuk, ini mempermudah mereka
bertemu pendengar yang lain, dan semakin hangat jika saling menyapa di udara. Hal ini
menjadi motivasi Pangarsa (Paguyuban Pendengar Radio Salatiga dan Sekitarnya) untuk
membentuk sebuah kelompok yang dapat menjadi tempat berkumpul para pendengar radio di
Salatiga.
Pangarsa merupakan sebuah kelompok yang terbentuk karena anggotanya memiliki
kesamaan suka mendengarkan radio. Kelompok ini sudah berdiri selama kurang lebih 6 tahun
dan dipelopori oleh Bapak Hardi. Mereka bukanlah kelompok dari radio tertentu, misal radio
publik, swasta atau komunitas. Karena pangarsa memiliki anggota yang berbasis pendengar

setia dari seluruh radio di kota Salatiga, para anggota juga tidak memandang status sosial,
agama, pekerjaan dan perbedaan yang lain. Pangarsa menjadi satu dan semakin indah dengan
perbedaan yang ada di antara anggota-anggotanya2. Pangarsa juga memiliki kegiatan yang
menarik agar para anggota tetap harmonis dan sejahtera. Karena fungsi dari paguyuban ini

2

1

Data DISHUBKOMBUDPAR (Dinas Perhubungan, Komunikasi, Kebudayaan dan Pariwisata)
kota Salatiga, menyebutkan terdapat 8 radio komunitas yang terdaftar tetapi hanya 2 radio yang
masih bersiaran karena unggul dalam perijinan. Radio yang dimaksud adalah Suara Agape dan
Bethany FM.
2

Hasil Wawancara dengan Bapak Hardi sebagai ketua Pangarsa.

adalah menjadi wadah bagi para pendengar radio di Salatiga dan sekitarnya. Kegiatan mereka
juga identik dengan aksi sosial atau bisa membantu masyarakat sekitar. Tidak hanya itu,
paguyuban ini juga memiliki kerjasama yang baik dengan radio-radio yang ada di Salatiga.

Kerjasama yang mereka jalin adalah terlibat dalam event atau kegiatan yang dilakukan radio.
Biasanya para anggota Pangarsa akan terlibat menjadi panitia pelaksana.
Pangarsa memiliki prinsip tidak melakukan kerjasama langsung kepada radio-radio
swasta yang ada di Salatiga, jika mereka tidak meminta bantuan ke Pangarsa. Dapat
dikatakan bahwa Pangarsa bukanlah kelompok sosial yang peka terhadap lingkungan sekitar
terkhusus media radio. Mereka seperti lupa dengan keadaan radio komunitas yang perlu
dukungan. Hal ini bertujuan agar radio tetap eksis, karena pendengar mereka loyal dan baik.
Masalah seperti ini terjadi di radio komunitas. Ada 8 buah radio komunitas di Salatiga, tetapi
hanya 2 buah radio yang masih atau konsisten dalam siaran dan sudah mengantongi ijin
siaran. Kedua radio ini adalah radio Suara Agape FM dan Bethany FM.
Radio komunitas berguna untuk menjawab kebutuhan dan keinginan dari
pendengarnya. Bukan untuk mengambil keuntungan material, tetapi menjadi sarana atau
wadah bagi para pendengar untuk mendapat informasi, hiburan, dan pendidikan. Pendengar
radio komunitas tentulah berbeda dengan pendengar radio swasta. Karena sifat radio
komunitas yang “dari, oleh dan untuk mereka” tidak menutup kemungkinan selain
menghibur, tentu berpengaruh bagi pengembangan karakter mereka. Hal ini dapat dilihat dari
alasan pendengar menikmati siaran radio. Pendengar memiliki keterikatan hal logis dan
emosi dalam mendengarkan siaran. Mereka tidak hanya ingin dihibur tetapi ada satu hal yang
dapat bermanfaat bagi pengembangan karakter (Wardana:2009:122).
Di radio Suara Agape FM memiliki visi yaitu menyatukan pendengar mereka tanpa

memandang aliran gereja (denominasi). Secara geografis, tentu radio ini memiliki pendengar
di sekitaran Soka Lembah Hijau dan jalan Blotongan Salatiga. Tetapi untuk mewujudkan visi,
menurut terdapat kesusahan karena kota Salatiga memiliki banyak gereja, aliran, dan jemaat
yang memiliki aneka ragam tempat tinggal3. Sedangkan jangkauan siaran radio komunitas
seperti Suara Agape FM tidak mungkin mencapai seluruh kota Salatiga. Tidak hanya itu,
publikasi untuk Suara Agape FM sedikit lemah serta belum mengerti kebutuhan dari
pendengar.
Hal hampir senada juga dialami Bethany FM. Merupakan radio yang memiliki sasaran
pendengar umat Kristiani di Salatiga, Bethany FM memberikan apresiasi yang luar biasa

3

3

Wawancara bersama Melky sebagai station manager di radio Suara Agape FM.

pada hadirnya Pangarsa. Berbeda dengan Suara Agape FM yang susah menjaring pendengar,
Bethany FM sudah memiliki arah yang jelas berkaitan dengan pendengar. Harapan Bethany
FM kepada Pangarsa agar kelompok ini dapat bekerjasama memberikan data anggota mereka
yang suka mendengarkan radio Bethany4.

Dengan mengetahui pola komunikasi di pangarsa, mempermudah penulis untuk
mengetahui dampak kelompok ini terhadap radio komunitas di Salatiga. Pola komunikasi
bermanfaat bagi penulis untuk menemukan sifat dari anggota, pengurus dan kelompok itu
sendiri serta apapun yang berkaitan dengan komunikasi pangarsa. Jadi, pola komunikasi
mempermudah penulis untuk mengetahui bentuk peran yang bisa diberikan pangarsa terhadap
radio komunitas di Salatiga.

1.2 Rumusan Masalah
Melalui uraian latar belakang, masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini
adalah:
1. Bagaimana pola komunikasi dari Pangarsa?
2. Bagaimana peran Pangarsa untuk mendukung radio komunitas di Salatiga
(terkhusus radio Suara Agape FM dan Bethany FM)?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah memecahkan masalah yang
sudah diuraikan dalam rumusan masalah yaitu mengetahui bagaimana pola komunikasi
dari Pangarsa serta peran paguyuban ini terhadap radio komunitas di Salatiga (terkhusus
radio Suara Agape FM dan Bethany FM).
Manfaat yang ingin dicapai adalah:



Teoritis
Dari analisis yang sudah dibuat, diharapakan dapat memberikan masukan

kepada radio Suara Agape FM dan Bethany FM Salatiga agar dapat mengevaluasi segala
hal yang menjadi kebutuhan dan keinginan dari para pendengar terkhusus dalam kegiatan
penyiaran. Serta memberikan masukan kepada Pangarsa dalam hal program kegiatan.


Akademik

4
4

Wawancara bersama Jonny program director di radio Bethany FM.

Penelitian diharapkan bisa menambah pengetahuan mahasiswa tentang hal-hal yang
berkenaan dengan radio dan menambah wawasan berkaitan dengan pola komunikasi dan
peran paguyuban ini terhadap radio komunitas. Penelitian ini juga diharapkan bisa
menjadi sebuah masukan bagi penelitian selanjutnya.

Untuk Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), penelitian ini juga bisa menjadi
salah satu pustaka di perpustakaan. Penelitian ini juga bisa menjadi sebuah masukan dan
acuan bagi penelitian yang selanjutnya.
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah dari penelitian ini adalah pola komunikasi dan peran Pangarsa
terhadap radio komunitas (dalam konteks ini, radio Suara Agape FM dan Bethany FM
Salatiga). Untuk memperjelas pembahasan akan masalah yang terjadi dan agar dalam
pembahasan tidak terjadi penyimpangan yang terlalu jauh, maka akan ada batasan
masalah sebagai berikut:
1) Masalah yang diteliti adalah pola komunikasi Pangarsa.
2) Analisis juga difokuskan kepada Pangarsa, terutama dalam hal peran pangarsa. Peran
yang bermanfaat bagi radio komunitas di Salatiga. Radio komunitas yang dimaksud
adalah radio Suara Agape FM dan Bethany FM.
3) Objek penelitian di Pangarsa, radio Suara Agape FM dan Bethany FM Salatiga.

5

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi LKM Sebagai Media Komunikasi di Kota Salatiga T1 362007030 BAB I

0 1 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Komunitas Punk di Salatiga (Studi Sosio Historis Terhadap Komunitas Punk di Salatiga) T1 352011701 BAB I

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Pangarsa dan Peran Pangarsa Terhadap Radio Komunitas di Kota Salatiga T1 362009018 BAB II

0 9 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Pangarsa dan Peran Pangarsa Terhadap Radio Komunitas di Kota Salatiga T1 362009018 BAB IV

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Pangarsa dan Peran Pangarsa Terhadap Radio Komunitas di Kota Salatiga T1 362009018 BAB V

3 10 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Pangarsa dan Peran Pangarsa Terhadap Radio Komunitas di Kota Salatiga T1 362009018 BAB VI

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Pangarsa dan Peran Pangarsa Terhadap Radio Komunitas di Kota Salatiga

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Pangarsa dan Peran Pangarsa Terhadap Radio Komunitas di Kota Salatiga

0 0 13

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Mas dan Mbak Duta Wisata dalam Mempromosikan Kota Salatiga T1 BAB I

0 0 9

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Komunitas Futsal Youthkrew Premier League dalam Eksistensi di Kota Salatiga T1 BAB I

0 0 7