Ramadhan dan Etika Komunikasi.

Pikiran Rakyat
o Selasa
4

5
20

OMar

6
21
OApr

.

o Kamis

Rabu
7

22

OMei

9

8

OJun

Oleh DEDDY MULYANA
ALAH satu hikmah
Ramadan adalah
bahwa kita semakin
peka terhadap lingkungan
kita,juga terhadap diri sendiri. Dengan bersaum kita
lebih sadar bahwa ternyata
ada orang-orang di sekitar
kitayangjauh lebih menderita daripada kita, yakni
mereka yang serbakekurangan, yang bolehjadi menahan lapar setiap hari sepanjang tahun, bukan hanya sebulan. Itulah yang disebut empati, yakni kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang
lain.
Kepekaan kita terhadap lingkunganjuga meliputi kepekaan mengenai etika komunikasi. Etika adalah standar moral yang mengatur eara kita berbicara dan bertingkah laku yang dapat dinilai berdasarkan ukuran benar atau salah, baik atau buruk, patut atau tidak patut,

bermanfaat atau tidak bermanfaat. Ringkasnya,etika
menetapka~,!yaEg
boleh dan tidak
boleh kita lakukan
.

S

-

-

24

23

RamadandanEtika
Komunikasi

terhadap' orang lain berdasarkan moralitas tertentu, yang

dalam konteks ini adalah moralitas Islam.
Etika komunikasi berkaitan dengan "konsep diri" kita. Seseorang yang punya
konsep diri yang benar dalam Islam pasti akan menerapkan etika komunikasi
yang benar juga. Konsep diri
adalah bagaimana kita memandang diri kita sendiri dalam hubungannya dengan
lingkungan kita: Tuhan,
orang lain, dan alam di sekeliling kita.
Islam mengajarkan bahwa
manusia adalah hamba Allah
yang kemuliaannya hanya ditentukan oleh ketakwaannya
(Alquran, Al-Hujurat:13).
Hadis Nabi menyebutkan
bahwa Allah hanya memandang hati kita dan amalan kita, bukan harta kita dan pe~me!!an fisik kita.

o Jumat
11

10
25
OJul


13
27

8Ags

o

o Sabtu
12

OSep

28

----

pod

2009--


-------

16

15
29

OOkt

'Orang yang punya konsep
diri yang islami pastilah komunikasinya, baik verbal
(pembicaraan) maupun nonverbal (perilakunya) dengan
orang lain, juga islami. Mereka tak mungkin memfitnah
atau menzalimi orang lain.
Bagi mereka, ilmu, harta,
danjabatan adalah amanah
yang harus mereka pertanggungjawabkan di hadapan
Allah kelak.Sebaliknya,
orang yang konsep dirinya ~idak islami, pastilah komumkasinya dengan orang lainjuga tidak islami.

. .
Terkait dengan konsep dm
seseorang adalah nilai-nilai
yang dianutnya tentang berbagai hal, baik yang nyata
ataupun
abstrak.
~-~~:: Orang yang
sadar bahwa segala perbuatan yang dilakukannya selalu
diawasi Allah pasti akan selalu berhati-hati dalam tindak
tanduknya. Sebaliknya,
orang yang pereaya bahwa
harta danjabatan adalah
sumber utama kebahagiaan
akan berusaha dengan segala
eara untuk memperoleh kedua hal itu, kalau perlu dengan memfitnah dan menzalimi orang lain.
Dua sifat negatif yang melekat pada konsep diri yang
tidak islami adalah sombong
dan iri hati. Islamjelas meneela sifat sombong, yakni
memandang rendah atau meremehkan orang lain. Sifat
ini bolehjadi merupakan eerF minan dari perasaan rendah

diri yang akut. Orang membangga-banggakan diri untuk menutupi kekurangannya. Sifat inijustru akan dipan dang rendah oleh orang
lain. Sebaliknya, sikap rendah hatijustru akan meningkatkan derajat orang bersangkutan di hadapan manusia lainnya. Nabi bersabda,
"Barang siapa yang tawadu
semata-mata karenaAllah,
maka Allah akan meninggikan derajatnya, sehingga di
mata dirinya ia merasa keeil
(rendah), namun di mata
orang-orang ia orang yang
besar (mulia).
Dan barang siapa berlagak
sombong, maka Allah akan
merendahkannya, sehingga
di mata orang-orang ia keeil
(rendah), sedangkan dalam
pandangan dirinya ia merasa
besar. Padahal dalam pan~
dangan orang-orang, ia lebm
~ina daripada seekor anjing -

K lip In 9 Hum 0 sUn


Minggu

14

ONov

30

31

ODes

atau seekorbabi" (HR Baihaqi).
Sifat lain yang dekat dengan kesombongan adalah
takabur, yakni tidak mau
mengakui kesalahandan tidak mau mendengarkan nasihat orang lain, meskipun
berdasarkan aturan Islamjelas bahwa perilaku orang
bersangkutan itu bersalah,
misalnya memeras, menipu,

korupsi, atau berselingkuh.
Kita tidak perlu iri kepada
kekayaan orang lain ataupun
penampilan fisik orang lain,
karena kekayaan atau penampilan fisik itu bukanja"minanbahwa pemiliknya
akan xnasuksurga. Dalam
melihat harta, kita dianjurkan untuk melihat ke bawah
(orang yang lebih miskin da-.
ripada kita), sehingga kita tetap qanaah (merasa eukup)
dan bersyukur atas apa yang
kita miliki. Iri hati hanya dibolehkan terhadap orang
yang lebih dermawan dan
yang lebih berilmu daripada
kita, artinya kita berharap
punya sifat dermawan dan
berilmu seperti mereka. IImu
yang dimaksud di sini terutama adalah ilmu agama, termasuk kepandaian membaea
dan memahami Alquran.
Maka dalam bulan sud Ramadan ini, sungguh beruntunglah orang yang mau
memperbaiki diri dari kesa- .

lahannya. Orang yang baik
bukanlah orang yang tak pernah salah, melainkan menyadari kesalahannya, bertaubat, dan segera memperbaiki
diri. Semoga kita menjadi
orang yang lebih baik lagi

seusaiRamadannanti.***

Penulis, Guru Besar dan
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad.