ANALISIS MISKONSEPSI BIOLOGI SEL PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS SIMALUNGUN PEMATANGSIANTAR.

ANALISIS MISKONSEPSI BIOLOGI SEL PADA MABASISWAPENDIDIKAN BIOLOGI
Fm UNIVIRSITAS SIMALUNGUN PEMATANGSIANTAR
TESIS

Oleh:
SUMAIUW TRIDELPINA PURBA

..

NIM : 809745020

PROGRAM PASCASARJANA

NEGERI MEDAN
UNIVERS1"~A.

~dEDAN

2012

ANALISIS MISKONSEPSI BIOLOGI SEL PADA MABASISWAPENDIDIKAN BIOLOGI

Fm UNIVIRSITAS SIMALUNGUN PEMATANGSIANTAR
TESIS

Oleh:
SUMAIUW TRIDELPINA PURBA

..

NIM : 809745020

PROGRAM PASCASARJANA

NEGERI MEDAN
UNIVERS1"~A.

~dEDAN

2012

',.


..
ANALISIS MISKONSEPSI BIOLOGI SEL P ADA
MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP
UNIVERSITAS SIMALUNGUN

PEMATANGSIANTAR

Disusun dan diajukan oleh :
SUMARNY TRIDELPINA PURBA

NIM.809745020

Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis
Pada Ta.'lggal28 November 2011 dan Dinyatakan Telah Memenuhi
Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi

Medan, 28 November 2011


Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbing II

~

-

Dr. rer. nat. Binari Manurung, M.Si

Dr. Hasruddin, M.Pd

NIP. 19640404 198903 I 006

NIP. 19640424 198903 1 027

Ketua Program Studi
Pendidikan Biologi

~


Dr. Hasruddin, M.Pd
NIP.19640424 198903 1 027

PERSETUJUANDEWAN PENGUJI

UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI

NO

NAMA

1.

Dr. rer.nat. Binari Manunmg, M.Si
NIP. 19640404198903 1 006
(Pembimbing I)

2.


Dr. Hasruddin, M.Pd
NIP. 19640424198903 1 027
(Pembimbing II)

3.

Syarifuddin, M.Sc., Ph.D
NIP. 19591122 1986011 001
(Penguji)

4.

Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Sc
NIP. 19610626 198710 1 001
(Penguji)

5.

Dr. Fauziyah Harahap, M.Si
NIP. 19660728 199103 2 002

(Penguji)

TANDA TANGAN

----

A~

~

Nama : Sumarny Tridelpina Purba
NIM : 80745020
Prodi : Pendidikan Biologi
Program Pascasarjana Unimed

KATAPENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
berkat dan anugrahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Adapun
judul tesis ini adalah , Analisis Miskonsepsi Biologi Sel Pada Mahasiswa
Pendidikan Biologi FK.IP Universitas Simalungun Pematangsiantar".

Tesis ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh
gelar Magister Pendidikan (S2). Penulis menyadari bahwa masih banyak

kekurangan dan kelemahan isi tesis ini, baik dari segi isi maupun bahasa. Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun demi kesempumaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi
ilmu pengetahuan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selalru Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang, selalru Direktur Pascasmjana UNIMED.
3. Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., selalru Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
Pascasmjana UNIMED.
4. Bapak Dr. rer. nat. Binari Manurung, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I, dan
Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II, yang telah banyak
memberikan

araban

dan


masukan-masukan

yang

membangun

serta

kesabarannya dalam membimbing penulis.

5. Bapak Syarifuddin, M.Sc, Ph.D., Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Sc.,
dan Ibu Dr. Fauziah Harahap, M.Si., sebagai Narasumber/Penguji yang telah

banyak memberikan saran dan masukan kepada penulis untuk sempurnanya
tesis ini.

iii




6. Kedua orangtuaku, Ayah Jadiannan Purba dan Ibu Kurnia br Saragih, yang
telah banyak memberikan dukungan, semangat dan doa. Di doamu namaku
disebut.
7. Seluruh keluarga, khususnya buat kakak Rosida Rodeami Purba, SE., abang
Dedy Ronal Purba, ST., abang ipar Rindu Leonard Sidabutar, ST.,
Keponakanku Grace Shiny Sidabutar dan Davin Radica Immanuel Sidabutar,
yang telah memberikan dukungan dan doanya.

8. Teman-teman pascasarjana, khususnya Angkatan XVI: Amir Aspan, Anggi
Tyas Pratama, Dalifati Ziliwu, Dermiana Purba, Erwin !ham Sitorus, Gunamo,
Hariansyah. Halimah T Gultom, Henny N.S. Panggabean, Julia R.O, Mahfuzah
Parinduri, Nina, Rabitha, Samidah, Salwa Rezeqi, Siska Rita Mahyuni,
Zulfaulina Trimakasih buat kerjasamanya selama ini, semoga silaturahmi kita
tetap berjalan. Sukses buat kita..

Tuhan Yesus Memberkati....

Medan,
Penulis,


Februari 2012

Sumarny Tridelpina Purba
NIM. 809745020

IV

.

ABSTRAK
SUMARNY TRIDELPINA PURBA Analisis Miskonsepsi Biologi Sel Pada
Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Simalungun. Program
Pascasmjana Universitas Negeri Medan. 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi miskonsepsi mahasiswa
calon guru dengan tes diagnostik dan wawancara Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi yang masih aktif
pada TA. 2010/2011 yang telah mengambil mata kuliah Biologi Sel. Test
diagnostik berisi skor dengan tingkat keyakinan terbadap jawaban yang diberik:an.
Skor tertinggi yang mungkin dicapai seorang mabasiswa adalah +3 dan yang

terendah -0,5. Dari basil test diagnostik mahasiswa dikelompokkan kedalam
Kelompok Tinggi (Kl), Kelompok Sedang (KS) dan Kelompok Rendah (KR).
Kemudian dua orang dari setiap perwakilan kelompok akan diwawancarai. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa pendidikan biologi mengalami
Miskonsepsi sebanyak. 68.95%. Hal tersebut menunjukkan bahwa lebih dari
setengah jumlah mahasiswa mengalami miskonsepsi terhadap mata kuliah Biologi
Sel. Hasil analisis data menunjukkan bahwa miskonsepsi terjadi pada setiap
materi Biologi Sel, namun skor tertinggi yang mengalami miskonsepsi yak.ni
materi Biokimia Sel, Sistem Membran, Nukleus dan Dari Sel ke Organisme
Multisel. Dari basil analisis wawancara menunjukkan bahwa faktor-fak.tor
penyebab terjadinya miskonsepsi berasal dari mahasiswa, metode mengajar dan

buku.
Kata Kunci: Pendidikan Biologi, Biologi Sel, Miskonsepsi Mahasiswa



ABSTRACT
SUMARNY PURBA. The Analyze of Student's Misconceptions on Cell Biology
in Biology Education Faculty of Teaching and Science Education of Simalungun
University. Posgraduate School of the State University ofMedan, 2011.

The purpose of this study was to identify biology student teacher's
misconseptions of cell biology using diagnostic test and interview. The population
of this research was the active students in Academic Years 2010/2011 that has
passed this course. Diagnostic test bas score and confidence level from the test
answered. The higest score achieved of a student is +3 and the lowest is -0,5.
From the result of diagnostic test, student were grouped to become the high group,
medium group and low group. Then two students of each group were interviewed.
The result of this research showed that the biology students were misoncepstions
about 68.95%. It that meaned that more than a half of the biology students
population were misconcepstions in Cell Biology material. The result of the
analyze data showed that misconceptions occur in every cell biology material, but
which had the highest score of material misconceptions are Biochemistry of Cel,
Membrane system, Nuclei, and From Cell to Multicelular organisms. From the
result of analyze interviewed showed that the factors of the misconcepstions could
be from student, teaching method. and book.
Key Words: Biology Education, Cell Biology, Student teacher's Misconceptions.

.
ii

..
DAFfARISI



Halaman
Abstrak ....................................................................................................... .
Abstract ............................................................. ..........................................

ii

Kata Pengantar............................................................................................

iii

Daftar lsi......................................................................................................

v

Daftar Tabel.................................................................................................

viii

Daftar Gambar ............................................................................................

ix

Daftar Lampiran .........................................................................................

x

DAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah.........................................................................
1.2. Identifikasi Masalah ........ ..... ............ ................................................... ...

6

1.3. Batasan Masalah.....................................................................................

7

1.4. Rumusan Masalah..................................................................................

7

1.5. TujuanPenelitian ...................................................................................

8

1.6. Man:faat Penelitian .................................................................................

8

BAD II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Dasar Teoritis
2.1.1. Konsep, Konsepsi dan Prakonsep ...................................................

9

2.1.2. Makna Suatu Konsep ......................................................................

11

2.1.3. Miskonsepsi.....................................................................................

13

2.1.4. Ciri-ciri Miskonsepsi.......................................................................

15

2.1.5. Penyebab Miskonsepsi ....................................................................

16

2.1.6. Cara Menggali Miskonsepsi............................................................

22

2.1.7. Deskripsi Materi Biologi Sel...........................................................

27

2.1.8. Penelitian Yang Relevan.................................................................

28

2.2. Kerangka Konseptual.............................................................................

30

v

BAD m METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................

32

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................

32

3.2.1. Populasi..........................................................................................

32

3.2.2. Sampel............................................................................................

32

3.3. Desain Penemuan Miskonsepsi..............................................................

33

3.4. Prosedur Penelitian.................................................................................

34

3.4.1. Membuat Instrumen.......................................................................

34

3.4.2. Distribusi Instrumen.......................................................................

35

3.4.3. Pengumpulan Data..........................................................................

35

3.4.5. Analisis Data...................................................................................

35

3.5. Teknik Pengumpulan Data.....................................................................

35

3.5.1. Tes Diagnostik................................................................................

35

3.5.2. Wawancara .....................................................................................

38

3.6. Teknik Analisis Data..............................................................................

39

BAD IV HASIL, PEMBAHASAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN
4.1. Hasil
4.1.1. Persentase Mabasiswa yang Mengalami Miskonsepsi melalui Tes

Diagnostik.. .. ............................. ...... ...............................................

41

4.1.2. Sub Topik Biologi Sel yang Mengalami Miskonsepsi ...................

43

4.1.3. Perbandingan Miskonsepsi Mahasiswa Terhadap Sub Topik Materi

Biologi Sel......................................................................................

44

4.1.4. Miskonsepsi Per Item Soal Pada Sub Topik Materi Biologi Sel....

45

4.1.4.1. Miskonsepsi Mahasiswa Terhadap Pokok Bahasan

Pendahuluan Terhadap Biologi Sel..........................................

46

4.1.4.2. Miskonsepsi Mahasiswa Terhadap Pokok Bahasan Biokimia

Sel..............................................................................................

..

47

4.1.4.3. Miskonsepsi Mahasiswa Terhadap Pokok Bahasan Organisasi

Sel..............................................................................................

47

4.1.4.4. Miskonsepsi Mahasiswa Terhadap Pokok Bahasan Organela...

48

vi

4.1.4.5. Miskonsepsi Mahasiswa Terhadap Pokok Bahasan Sistem
Membran....................................................................................

48

4.1.4.6. Miskonsepsi Mahasiswa Terbadap Pokok Bahasan Nuldeus....

49

4.1.4.7. Mtskonsepsi Mahasiswa Terhadap Pokok Bahasan Dari Set ke
Organisme Multisel...................................................................

49

4.1.5. Miskonsepsi Materi Biologi Sel dari Hasil Wawancara..................

51

4.1.6. Faktor Penyebab Miskonsepsi .........................................................

53

Pembahasan............................................................................................

54

4.2.1. Miskonsepsi Mahasiswa Terbadap Mata Kuliah Biologi Sel..........

54

4.2.2. Sub Topik yang paling banyak Mengalami Miskonsepsi ................

57

4.2.

4.2.3. Faktor Penyebab Miskonsepsi Mabasiswa Terhadap Mata Kuliah

..

Biologi Sel ................................. .................................... ..................

59

4.3. Keterbatasan penelitian ..........................................................................

62

BAB V KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan ............................................................................................

64

5.2. Implikasi.................................................................................................

64

5.2. Saran.......................................................................................................

65

DAFfARPUSTAKA..................................................................................

66

LAMPIRAN

vii

DAFTAR TABEL

Tabell.l. Penyebab Miskonsepsi...................................................................

22

Tabel3.1. Jumlah Kelas dan Total Populasi yang diguoakan dalam
Penelitian.................................................. ......................................

33

Tabel3.4.l. Penilaian Untuk Tes Dua Dimensi..............................................

36

Tabel3.4.2. Sebaran Pokok Bahasan Mata Kulish Biologi Sel dan Jumlah
Butir Tes yang dikembangkan dari masing-masing Pokok
Bahasan.......................................................................................

37

Tabel4.1. Skor Rata-rata Tes Diagnostik Per Item Soal Pada Pokok Bahasan
Mata Kuliah Biologi Sel.................................................................

45

Tabel 4.2. Soal-soal yang Mengalami Miskonsepsi Terkait Pada Pokok Bahasan

..

Biologi Sel.....................................................................................

50

Tabel4.3. Miskonsepsi Materi Biologi Sel Dari Hasil Wawancara...............

51

Tabel4.4. Penyebab Miskonsepsi Melalui Wawancara.................................

53

Tabel4.5. Penyebab Miskonsepsi...................................................................

54

..

viii

DAFTARGAMBAR

Gambar 2.1. Contoh Peta Konsep Biologi Sel...............................................

24

Gambar 2.2. Skema Penilaian Untuk Tes Dua Dimensi.................................

26

Gambar 3.3. Desain Penemuan Miskonsepsi..................................................

34

Gambar 4.1. Persentase rata-rata Tingkat Miskonsepsi Mahasiswa...............

41

Gambar 4.2. Persentase Tingkat Pemahaman Mahasiswa Terhadap Materi
Biologi Sel.................................................................................

42

Gambar 4.3. Rata-rata Skor Tes Diagnostik Sub Topik Materi Biologi Sel..

43

Gambar 4.3. Rata-rata Skor Perbandingan Test Diagnostik Mabasiswa.........

44

..

ix

DAFfAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Deskripsi Materi Biologi Sel ....................................................

69

Lampiran 2. Silabus Mata Kuliah Bio1ogi Sel ...............................................

108

Lampiran 3. Angket Miskonsepsi Mahasiswa Pendidikan Bio1ogi Universitas
Simalungun terbadap Mata Kuliah Biologi Sel.........................

113

Lampiran 4. Kisi-kisi Angket Sikap Mahasiswa untuk Mengetabui
Penyebab Miskonsepsi ..............................................................

120

Lampiran 5. Lembar Jawaban ........................................................................

133

Lampiran 6. Pedoman Wawancara ................................................................

134

Lampiran 7. Hasil Data Tes Diagnostik Mahasiswa Angkatan 2008
dan 2009...................................................... ,._.............................

135

Lampiran 8. Hasil Pengelompokan Tes Diagnostik Mabasiswa Angkatan
2008 dan 2009............................................................................

139

Lampiran 9. Hasil Pengolaban Data Tes Diagnostik Mabasiswa Angkatan
2008 dan Mahasiswa Angkatan 2009........................................

143

Lampiran 10. Skor Rata-rata Test Diagnostik Mabasiswa Terhadap Setiap
Sub Topik Mata Kuliah Biologi Sel.........................................

145

Lampiran 11. Hasil Output Uji T Menggunakan Program Systal.................

146

Lampiran 12. Hasil Wawancara Peneliti dengan Responden.........................

154

Lampiran 13. Wawancara untuk mengetahui Penyebab Miskonsepsi
Mahasiswa................................................................................

X

159

BABI

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam proses belajar mengajar pembentukan konsep materi ajar sangatlah
penting, dimana hal ini dapat berpengaruh terhadap pemahaman peserta didik
terhadap suatu materi pelajaran. Guru berperan penting dalam membangun
pengetahuan dengan pemahaman konsep il.miah yang mendalam, mampu
menggunakan dan menerapkan konsep. Apabila konsep yang dimiliki oleh peserta
didik telah menyimpang bahkan bertentangan dengan konsep ilmiah maka hal ini
yang menyebabkan terjadinya miskonsepsi (Ekici, et al., 2007:111; Tekkaya,
2002:84).
Dalam kurun waktu lima belas tahun terakhir, miskonsepsi dalam llmu
Pengetahuan Alam (IPA) telah menjadi perhatian serius dalam dunia pendidikan.
Secara umum miskonsepsi ini terdapat bampir pada setiap bidang sains, seperti
fisika (Clement, 1987; Gilbert, et a/, 1982; Mobapatra, 1988), biologi (Marek,

et a/, 1994), kimia (Pendly dan Brets, 1994), dan astronomi (Comins, 1994;
Wandersee, Mintzes, dan Novak, 1994) dalam Hewindawati (2004:61).
Miskonsepsi adalah suatu konsep yang dipercaya orang walaupun konsep
tersebut salah, baik berupa ide atau penilaian yang salah ataupun hanya berwujud
pendapat yang salah (Suparno, 2005). Munculnya miskonsepsi yang paling
banyak adalah bukan selama proses belajar mengajar dimulai, tetapi pada konsep
awal yang telah dibawa peserta didik sebelum ia memasuki proses tersebut atau
yang disebut sebagai prakonsepsi (Celement, 1987) dalam Viridi (2008:4).
Prakonsepsi ini bersumber dari pikiran peserta didik sendiri atas pemahamannya

1

2

yang masih terbatas pada alam sekitarnya atau sumber-sumber lain yang
dianggapnya lebih tabu akan tetapi tidak dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
Miskonsepsi dapat menghambat pemahaman dalam materi biologi, karena
banyak konsep dalam biologi saling berhubungan erat dan merupakan kunci untuk
memahami konsep lain, sehingga miskonsepsi pada satu konsep mengakibatkan
miskonsepsi pada konsep lain. Penelitian-penelitian sebelumnya telah menyelidiki
bahwa banyak miskonsepsi yang terjadi dalam materi Biologi. Beberapa
diantaranya mengenai miskonsepsi pada biologi sel (Kara dan Yesilyuart,
2008:32; Boo, 2007), fotosistesis (K.ose, 2008:283; Ekici, et al., 2007:111), sistem
sirkulasi (Pelaez, 2005: 172; Modell, et al., 2005; Bahar, et al., 2003:55), respirasi

pada tanaman (K.ose, 2008: 283; Boo, 2007), respirasi pada manusia (Michae,l et

a/., 1999), genetika (Kinner, 1983), sintesis protein (Fisher, 1985:53) dan evolusi
(Nelson, 2008).
Arnaudin dan Mintzes (1985) melaporkan penelitiannya bahwa peserta didik
sekolah menengah mempertahankan miskonsepsi tentang pembuluh vena yang
dekat dengan kulit bahkan yang jauh pun dari kulit menandakan darah berwarna

biru sesungguhnya terlihat berwarna biru karena darah terdeoksigenasi. Dikmenli,

et al., (2010:235), mengidentifikasi miskonsepsi calon guru biologi yang memiliki
serangkaian masalah yang signifikan tentang pemahaman konsep pembelahan sel

.

dan pemahaman proses pembelahan sel secara meiosis dalam bentuk gambar
maupun wawancara. Akibat dari masalah miskonsepsi tersebut banyak mahasiswa
calon guru sulit memahami mata kuliah khususnya pada Biologi Sel.

3

Ada kalanya ketertinggalan informasi terbaru menyebabkan konsep-konsep
yang sebarusnya berubah atau diperbaiki menjadi salah dalam menyampaikannya
kepada peserta didik. Kesalahan dalam memahami konsep yang berlanjut akan
diwariskan

secara turun-temurun

dapat

memberikan

peluang

terjadinya

miskonsepsi. Kenna, et al (2007), melaporkan bahwa analisis terjadinya
miskonsepsi karena sifatnya alami dan banyak sumber sebagai pendorong yang
menyebabkan terjadinya miskonsepsi. Miskonsepsi ini bisa berasal dari guru atau
buku teks (Bahar, 2003:55).
Mahasiswa pendidikan biologi FKIP USI Pematangsiantar adalah caloncalon guru. Sebagai calon-calon guru, mahasiswa hams dapat menggali informasi
dan menerapkan konsep-konsep dasar yang benar tentang biologi ketika
menghadapi masalah atau isu-isu tentang biologi. Kurangnya pengetahuan dan
penguasaan guru tentang bidang studi akan menyebabkan tidak jelasnya penyajian
pelajaran yang dapat menimbulkan miskonsepsi.
Kemauan dan minat mahasiswa untuk belaYar dan menggali lebih jauh
kedalam materi merupakan faktor utama terjadinya miskonsepsi mahasiswa
pendidikan biologi FKIP USI pada materi ini. Mahasiswa terlihat sangat jarang
memiliki buku pedoman bahkan sangat jarang meminjam buku diperpustakaan,
padahal sarana wifi (internet) dan buku-buku cuk:up lengkap, baik di perpustakaan
pusat maupun di perpustakaan fakultas. Sehingga mahasiswa masih sering
membawa konsep-konsep lama yang pemah mereka dapatkan disekolah dulu.
Ditambah lagi materi biologi sel dianggap materi hafalan dengan istilah-istilah
yang

sangat

sulit

untuk

diingal

Ketidakmampuan

mahasiswa

dalam

mengoperasikan komputer juga menjadi kendala untuk menggali sejauh mana

4

kebeoaran materi dari internet Hal ini disebabkan karena sebagian besar
mahasiswa berasal dari desa atau daerah yang masih jarang menggunakan
internet
Sebagian besar mahasiswa pendidikan biologi FKIP USI juga mengakui
banyak kendala dalam mempelajari materi Biologi, khususnya Biologi Sel.
Mereka mengalami kesulitan dalam pemahaman konsep sel karena konsep bersifat
abstrak, sebingga terjadi miskonsepsi pada kemampuan untuk menggambarkan
aktifitas sel yang mendasar pada tingkat mikroskopik, submikroskopik dan
molekuler. Topik seperti gen, DNA, kromosom dan pembelahan sel dianggap
sebagai topik yang sulit untuk dipe1ajari. Penelitian sebelumnya te1ah
menunjukkan bahwa kesulitan yang dialami mahasiswa dalam belajar konsep
biologi terkait pada proses pembelahan sel (Dikmenli, et al., 2010:235). Fakta ini
juga di dukung oleh beberapa pendapat yang menyatakan bahwa ada beberapa sub
materi yang sering mengalami miskonsepsi antara lain Genetika khususnya gen,
diferensiasi sel (Mills, 2008), Pembelahan sel mitosis dan meiosis (Anderson dan
Ball, 2007), serta struktur dan fungsi kromosom (K.indfield, 1991:193).

Berdasarkan laporan LPTK (2008), Lebih dari 70% mahasiswa Program
Pengalaman Lapangan (PPL), tidak berani mengajar di kelas XII SMA karena
kurang menguasai materi ajar (materi utama di kelas XII SMA adalah genetika).
Pada umumnya kesulitan mahasiswa untuk dapat menguasai materi genetika
disebabkan oleh adanya konsep yang tidak tepat mengenai meiosis, mitosis,
struktur dan fungsi kromosom. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa
mengalami masalah terbadap konsep-konsep dalam materi Biologi Sel, dan
kesalahan konsep ini akan berpengaruh terhadap materi lanjutan seperti genetika,

5

sistem reproduksi, pertumbuhan dan pekembangan dan biologi molekuler

(Dikmenli, et al, 20 l 0:236).
Miskonsepsi secara umum dapat dipandang sebagai bahaya Iaten karena
dapat menghambat proses belajar akibat adanya logika yang salah dan timbulnya
interfensi saat mempelajari konsep bam yang benar yang tidak cocok dengan
konsep lama yang salah yang telah diterima dan mengendap dalam pikiran
(Muller dan Sharma, 2007:58). Disebut bahaya Iaten karena keberadaannya secara
umum tidak terdeteksi saat tidak mendapatkan tantangan konsep lain (Simanek,
2007). Menurut Kindfield (1991:193), jika miskonsepsi tidak segera diperbaiki

maka hal ini akan berpengaruh pada mahasiswa saat melakukan perkuliahan
khususnya di Pendidikan Biologi, mahasiswa akan sulit mengintegrasikan konsep
awal yang telah di pelajari dengan konsep yang bam diterimanya saat di
perkuliahan dan hal ini akan menyebabkan terjadinya miskonsepsi.
K wen (2005), menuliskan bahwa miskonsepsi berasal dari guru yang tidak
memiliki latar pendidikan sains atau hanya mempunyai pengetahuan sains praktis
untuk waktu yang pendek dan singkat. Bucher, et a/., (2009) menyatakan bahwa
miskonsepsi guru sangat mempengaruhi miskonsepsi siswa, karena guru harus
menunjukkan kemampuan profesional sebagai tenaga pengajar, dan tidak cukup
memperoleh pengetahuan sebagai guru dalam waktu yang singkat namun harus
selalu mengikuti perkembangan sesuai dengan kemajuan teknologi.
Oleh sebab itu mahasiswa pendidikan biologi FKIP USI yang merupakan
calon guru diharapkan memiliki latar belakang sains yang benar, dapat
memberikan konsep-konsep yang benar tentang biologi dan mampu menunjukkan

6

kemampuan profesionalnya sebagai tenaga pengajar kelak sebingga permasalahan
miskonsepsi dapat diatasi.
Sebubungan dengan permasalahan di atas, maka ingin dilakukan penelitian
terbadap

mahasiswa

Pematangsiantar

untuk

pendidikan
melihat

biologi

di

Universitas

apakah mabasiswa tersebut

Simalungun
mengalami

miskonsepsi pada materi biologi, khususnya Biologi Sel.

1.2.

ldentifikasi Masalab
Berdasarkan

latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan

permasalahan antara lain: I) Adanya miskonsepsi dalam pemahaman materimateri biologi; 2) Kem.auan dan minat mahasiswa untuk menggali kedalaman
materi Biologi Set; 3) Ketidakmampuan mahasiswa menguasai teknologi
informasi (internet) menjadi kendala dalam menggali kebenaran informasi terkait
materi Biologi Sel; 4) Ketertinggalan informasi terbaru menyebabkan konsepkonsep lama seharusnya diperbabarui; 5) Miskonsepsi dapat bersumber dari
pengalaman pribadi, metode mengajar, dan buku teks; 6) Miskonsepsi dapat
menghambat proses belajar; 7) Pengaruh miskonsepsi kepada mahasiswa
pendidikan biologi yang nantinya menjadi seorang pendidik.

7

1.3. Batasan Masalab
Berdasarkan identifikasi permasalahan di atas, maka pembatasan masalah
dalam penelitian ini difokuskan hanya pada:
I. Banyaknya mahasiswa pendidikan biologi FK.IP Universitas Simalungun
Pematangsiantar yang mengalami miskonsepsi terhadap mata kuliah Biologi

Sel.
2. Identifikasi Sub topik mana dalam Biologi Sel yang sering terjadi miskonsepsi
pada

mahasiswa

pendidikan

biologi

FK.IP

Universitas

Simalungun

Pematangsiantar.

3. Faktor penyebab teljadinya miskonsepsi mahasiswa pendidikan biologi FKIP
Universitas Simalungun Pematangsiantar terhadap mata kuliah Biologi Sel.

1.4.

Rumusan Masalab
Berdasarkan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah:
I. Berapa persen mahasiswa pendidikan biologi FKIP Universitas Simalungun
Pematangsiantar yang mengalami miskonsepsi terhadap mata kuliah Biologi
Sel?
2. Sub topik manakah dalam Biologi Sel yang sering terjadi miskonsepsi pada
mahasiswa

pendidikan

biologi

FKIP

Universitas

Simalungun

Pematangsiantar?
3. Faktor-faktor apa sajakah yang menjadi penyebab terjadinya miskonsepsi pada
mahasiswa

pendidikan

Pematangsiantar?

biologi

FK.IP

Universitas

Simalungun

8

1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
I. Mengetahui banyaknya mahasiswa pendidikan biologi FKIP Universitas
Simalungun Pematangsiantar yang mengalami miskonsepsi terhadap mata
kuliah Biologi Sel.
2. Mengidentifikasi Sub materi dari Biologi Sel yang sering terjadi miskonsepsi

pada mahasiswa

pendidikan

biologi

FKIP

Universitas

Simalungun

Pematangsiantar.
3. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya miskonsepsi mahasiswa
pendidikan biologi FKIP Universitas Simalungun Pematangsiantar.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah sebagai berikut:
I.

Secara teoritis basil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan miskonsepsi. Penelitian ini juga
diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi
tenaga pengajar, dan peneliti selanjutnya yang ingin mengetahui lebih lanjut
tentang gambaran miskonsepsi mahasiswa pada mata kuliah Biologi Sel

2.

Secara praktis basil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan

masukan untuk meningkatkan kualitas dan metode pembelajaran dengan
melengkapi peserta didik dan tenaga pengajar dengan pengetahuan
konseptual yang diperlukan dalam permasalaban miskonsepsi.

BABV
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Hasil penelitian miskonsepsi mahasiswa pada mata kuliah Biologi Sel
adalah sebagai berilrut:
1) Jumlah mahasiswa pendidikan biologi FKIP Universitas Simalungun
Pematangsiantar yang mengalami Miskonsepsi adalah sebesar 69.08%.
2) Sub topik yang mengalami miskonsepsi pada mahasiswa pendidikan biologi
FKIP Universitas Simalungun adalah pokok bahasan Biokimia Sel, Membran
sel, Nukleus, dan Dari sel ke organisme multiseluler.
3) Faktor penyebab miskonsepsi yang dialami mahasiswa adalah berasal dari

mahasiswa, buku dan metode mengajar.

5.2. Implikasi
Beberapa faktor yang berpengaruh terbadap keberbasilan pembelajaran
yaitu faktor guru. faktor siswa. lingkungan belajar, sarana prasarana belajar,
penguasaan materi, penguasaan metode dan teknik mengajar oleh guru.
merupakan faktor utama selain faktor gaya mengajar, filosofi dan kepribadian
guru. Tidak kalah pentingnya adalah faktor siswa sendiri sebagai pembelajar.

Hubungan antara peserta didik dan pendidik juga mempengaruhi minat belajar
peserta didik, jika hubungan antara keduanya baik maka interaksi antara pendidik

dan peserta didik akan terlaksana dengan baik pula. Peserta didik akan berani
mengutarakan ketidakpahaman materi yang sedang di pelajari. Oleh sebab itu
untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap suatu konsep perlu digali

64

65

lebih lanjut metode atau strategi mengajar yang baik. Mahasiswa dan dosen juga
perlu meningkatkan pengetahuan konseptual yang meliputi konsep-konsep pada
biologi sel. Kemampuan penggunaan teknologi untuk memberikan motivasi
belajar kepada mahasiswa juga sangat perlu ditingkatkan.

5.3. Saran

Dengan mengetahui adanya miskonsepsi mahasiswa pada mata kuliah
biologi sel diharapkan agar dosen dapat meningkatkan pengetahuan konseptual
tentang biologi sel melalui pelatihan-pelatihan atau diskusi agar dosen dapat
membantu mahasiswa dalam memabami konsep sehingga dapat menghindari
teJjadinya miskonsepsi. Dosen dalam pembelajaran sebaiknya menggunakan
metode dan media pembelajaran. Metode mengajar, yang meski baik, kadangkadangjuga memunculkan miskonsepsi karena hanya menekankan salah satu segi
dari kebenaran yang diajarkan. Maka perlu dihindari kefanatikan hanya pada satu

metode mengajar saja, karena itu membatasi cara memandang kita akan suatu
persoalan pengetahuan. Mahasiswa juga dibarapkan lebih giat belajar, dan
memiliki sikap sains yang tinggi dalam memahami isi dari konsep materi biologi
sel.

66

DAFrAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pende/catan Praktek, Edisi Revisi
V, Rineka Cipta, Jakarta
Amien, M. 1990. Pemetaan konsep: Suatu tehnik untuk meningkatkan belajar
yang bennakna. Mimbar Pendidi/can. 2. Tahun IX: 55-69.
Berg, E. V. 1991. M"lSkonsepsi ftsi/ca dan remidiasi.

Saltig~

UKSW.
Boo, H. K., Ang, K. C. 2004. Teachers' misconceptions of science as revealed in
science examination papers. Annual Conference of the Educational
Research Association, Singapore.
Bahar, M. 2003. Misconceptions in biology education and conceptual change
strategies. Educational Science. Theory & Practice, 3(1): 55-64
Blosser, P. 1987. Secondary school students' comprehension of science concepts:
Some findings from misconceptions research. SMEA.C Science
Education Digest No. 2. Columbus, Ohio. (ERIC Documentation
Reproduction Service No. ED. 286 757).
Citrawathi, M.D. 2006. Pengembangan Pembelajaran Biologi dengan
Menggunakan Model Berorientasi Siklus Bellijar dan Pengarubnya
Terhadap Hasil Belajar di SMA. Jurna/ Pendidi/can dan Pengajaran
!KIP Negri Singaraja. 3. Th XXXIX: 534-55 I
Douglas, M. 2004. Popular Physics Misconceptions, http://www.physics.gla.ac.uk
1-ianm/howlers.html
Dikmenli, M. 2010. Misconceptions of Cell Division Held by Student Teachers in
Biology : A Drawing analysis. Scientific Research and Essays 5 (2) :
235-247
F. 2009. Conceptual Problems in BiologyDikmenli, M., c;ardak, 0., dan 0~,
Related Topics in Primary Science and Technology Texbooks in Turkey.
International Journal of Enviromental & Science Education. 4(4): 429440
Dahar, R W. 1996. Teori-teori Belajar, Erlangga, Jakarta.

67

Djohar.

(1993). Analisis hubungan antara konsep dengan unsur-unsur
penyusunannya sebagai pendekatan untuk deskripsi kesulitan memabami
konsep dan proses konseptualisasi Bidang Ilmu Pengetahuan A1am
(Sains). Laporan penelitian. Tidak diterbitkan. Yogyakarta: FPMIPA
IK.IP Yogyakarta.

Ekici, F., Ekici , E., Aydin, F. 2007. Utility of concept cartoons in diagnosing and
oven:oming misconception related to photosynthesis. International
Journal ofEnvironmental & &ience Education, 2(4): 111-124.
Fisher, K. 1985. A Misconception in Biology: Amino Acids and Translation.
Journal of Research In &ience Teaching, 22: 53-62

Hershy, David R 2004. Avoid Misconceptions When Teaching About Plants.
of
Biological
Sciences.
American
Institute
http://www.actionbioscience.org/educationlhershey.html.
Helm, Hugh, & Joseph D. Novak.1983. Proceedings of the lntematioal Seminar
on Misconceptions in Science and Mathematics. Ithaca, NY: Cornell
University, ED
Hewindati, T.Y, Suryanto, A. 2004. Pemahaman Murid Sekolah Dasar Terhadap
Konsep IPA Berbasis Biologi: Suatu Diagnosis adanya Miskoosepsi.
Jurnal Pendidikan, 5 (1): 61-72
Ivowi, U. M. 0. & Oludotun, J. S. 0. 1987. An investigation of resources of
misconception in physics. Proceeding of the second international
seminar misconcepsition and educational strategies in Science and
Mathematics. Ithaca, New York: Cornell University, 3: too1-285

K.ara, Y., Yesilyurt. 2008. Comparing the impact tutorial and edutainment
siftware program on students' achievement, misconception, and attitudes
toward bioloy. Journal &ience Education and Technology, 11 : 32-41.
Kose, S. 2008. Diagnosing student misconception: using drawings as a research
method. World Applied &iences Journal, 3(2) : 283-293.
Klymkowsky, M., Taylor, R, Spindler, S., & Doxas, R 2006. Two-Dimensional.
Implicit Confidence Tests as a Tool for Recognizing Student
Misconceptions. Journal ofCollege Science Teaching.
Kindfield, A.C.H. 1991. Confusing chromosome number and structure: Acommon
student error. J. Bio. Edu. 25(3): 193-200.

68

Liliawati, W dan Ramlan, T. 2008. Identifikasi Miskonsepsi Materi IPBA di SMA
dengan Menggunakan CRI (Certainly of Respons Index) dalam Upaya
Perbaikan dan Pengembangan Materi IPBA Pada KTSP. Laporan
Pembinaan UP/.
Muller, D. A., Sharma. M. D. 2007. Tackling misconceptions in introductory
physics using multimedia presentation, UniServe &ience Teaching and
Learning Research Proceedings 14 : 58-64
Osborne, R. J., & Wittrock, M. 1983. Learning science: A generative process.
Science education. 61(4) : 489-508.
Pabucu, A., & Geban, 0. 2006. Remediating misconceptions concerning chemical
bonding through conceptual change text. HU Journal ofEducation, 30 :
184-192
Pelaez, N. J., Boyd, D.O., Rojas, J.B., Hoover, M.A. 2005. Prevalence of blood
circulation misconception among prospective elementary teachers.
Advances in Physiology Education, 29 : 172-181.
Supamo, P. 2005. M"ISkonsepsi & Perubahan Konsep Pendidilran Fisilra. Jakarta
:Grasindo.
Suryanto, A .1997. Pemahaman guru Sekolah Dasar (SD) terhadap Konsep
konsep Ilmu Pengetahuan A1am (IPA): Suatu diagnosis adanya
miskonsepsi. Jurnal Pendidilran, 5(1): 61-72
Storey, R. 1990. "Textbook errors and misconception in biology: Cell structure",
The American Biology Teacher. 51:271-274.
Tekkaya, C. 2002. Misconception as barier to understanding biology. Journal of
Hacettepe University Education Faculty, 23 : 259-266.
Tilrkmen, H., dan Usta, E. 2007. The Role of Learning Cycle Approach
Overcoming Misconception in Science. Kastamonu Education Journal,
15(2): 491-500.
Zuckerman, J.T., 1993, Accurate and inaccurate conception about osmosis that
accompanied meaningful problem solving, Paper presented at the
annual meeting of the National Association for Research in Science
Teaching, Atlanta. 5 : 226-234

Dokumen yang terkait

ANALISIS MISKONSEPSI MUATAN LISTRIK STATIS PADA MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNIVERSITAS JEMBER

6 44 1

Identifikasi Jenis Kecerdasan pada Mahasiswa Angkaian 2003 Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jember

0 3 75

ANALISIS MISKONSEPSI BIOLOGI PADA MAHASISWA

0 3 14

KAJIAN KEMAMPUAN MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNILA DALAM MENGEMBANGKAN PERANGKAT PENILAIAN BIOLOGI SMA

0 15 60

KESIAPAN KARAKTER MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Kesiapan Karakter Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP UMS dalam Implementasi Kurikulum 2013.

0 2 15

ANALISIS ASAL SEKOLAH TERHADAP INDEKS PRESTASI KUMULATIF MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS Analisis Asal Sekolah Terhadap Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2010.

0 2 13

ANALISIS ASAL SEKOLAH TERHADAP INDEKS PRESTASI KUMULATIF MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS Analisis Asal Sekolah Terhadap Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkat

0 2 13

PENGELOLAAN LABORATORIUM BIOLOGI DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS Pengelolaan Laboratorium Biologi Di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UMS.

0 3 15

PENGELOLAAN LABORATORIUM BIOLOGI DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS Pengelolaan Laboratorium Biologi Di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UMS.

0 1 13

ANALISIS HASIL PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS BERDASARKAN Analisis Hasil Praktikum Fisiologi Hewan Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP UMS Berdasarkan Media Dan Strategi Yang Digunakan.

0 2 14