PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PBL DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA POKOK Peningkatan Kemampuan Penalaran Mmatematika Melalui Strategi Pembelajaran Problem Based Learning Dengan Pendekatan Scientific Pada Pokok Bahasan Segie

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA MELALUI
STRATEGI PBL DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA POKOK
BAHASAN SEGIEMPAT
(PTK pada siswa kelas VIIB semester genap SMP Negeri 1 Sambi tahun ajaran
2013/2014)

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Matematika

Disusun oleh :
Siti Azar Marfuah
A 410 100 170

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA MELALUI

STRATEGI PBL DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA POKOK
BAHASAN SEGIEMPAT
(PTK pada siswa kelas VIIB semester genap SMP Negeri 1 Sambi tahun ajaran
2013/2014)
Oleh
Siti Azar Marfuah1 ,Sumardi2
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika, azhar_marfuah@yahoo.com
2
Dosen Pendidikan Matematika, s_mardi15@yahoo.co.id

1

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan peningkatan kemampuan penalaran
siswa dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan segiempat melalui strategi
Problem Based Learning dengan pendekatan Scientific. Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian yaitu siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Sambi
yang berjumlah 32 siswa. Siswa sebagai subjek yang menerima tindakan sedangkan guru
sebagai subyek yang melaksanakan tindakan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
observasi, catatan lapangan, wawancara, dokumentasi dan tes. Teknik analisis data

dilakukan secara deskriptif kualitatif dan interaktif. Hasil penelitian menunjukkan adanya
peningkatan kemampuan penalaran siswa dilihat dari indikator-indikator (1) melakukan
manipulasi matematika sebelum tindakan 31,25% dan diakhir tindakan 68,75%, (2)
melakukan operasi hitung dengan benar sebelum tindakan 25% dan diakhir tindakan 75%,
dan (3) menarik kesimpulan sebelum tindakan 25% dan diakhir tindakan 62,5%. Dari
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi Problem Based Learning
dengan pendekatan Scientific dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematika.
Kata Kunci : penalaran matematika, pendekatan scientific, strategi problem based
learning.

PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap
jenjang pendidikan dan mempunyai peran penting untuk mengembangkan sains dan
teknologi. Dibanding mata pelajaran lain, matematika dianggap mata pelajaran yang sukar
dipahami oleh sebagian siswa. Pada umumnya pembelajaran berpusat pada guru dan siswa
hanya menerima apa yang disampaikan guru, sehingga siswa pasif dan kurang optimal
dalam menggali kemampuan yang ada pada diri siswa.
Kemampuan penalaran dalam pembelajaran itu penting. Siswa yang mempunyai
penalaran tinggi serta mampu mengkomunikasikan ide dengan baik cenderung mempunyai
pemahaman yang baik pula tentang apa yang telah dipelajari dan mampu menyelesaikan

masalah matematika yang dihadapi. Sehingga penalaran berdampak pada hasil belajar
matematika karena penalaran matematika merupakan salah satu kompetensi dasar yang
harus dimiliki siswa selain pemahaman, komunikasi dan pemecahan masalah. Dengan
demikian semakin baik tingkat penalaran matematika maka akan semakin baik pula hasil
belajar matematika dan begitu juga sebaliknya (Slamet HW, 2013). Penalaran adalah salah
satu kegiatan berfikir manusia untuk menarik kesimpulan yang sah, yang dirumuskan
dalam bentuk pernyataan-pernyataan, baik pernyatan tunggal maupun pernyataan
majemuk, dan disusun menurut formula atau kaidah tertentu (Frans Susilo, 2012:7).
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di SMP N 1 Sambi kemampuan penalaran
matematika masih relatif rendah. Hal tersebut ditunjukkan dari pengamatan di kelas VII B
yang berjumlah 32 siswa. Dari jumlah siswa tersebut, terdapat beberapa permasalahan
yang meliputi, (1) siswa yang mampu melakukan manipulasi matematika 10 siswa
(31,25%), (2) siswa yang mampu melakukan operasi hitung dengan benar 8 siswa (25%),
dan (3) siswa yang mampu menarik kesimpulan 8 siswa ( 25%).
Pendekatan dan strategi yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan
penalaran adalah pendekatan scientific melalui strategi Problem Based Learning.
Pendekatan scientific merupakan pendekatan yang ditekankan pada kurikulum 2013.
Dalam pendekatan ini meliputi kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencobaan dan
membentuk jejaring. Pendekatan scientific atau pendekatan ilmiah adalah mekanisme atau
cara mendapatkan pengetahuan dengan prosedur yang didasarkan pada suatu struktur logis

yang terdiri atas tahapan kerja: (1) adanya kebutuhan obyektif, (2) perumusan masalah, (3)

pengumpulan teori, (4) perumusan hipotesis, (5) pengumpulan data/informasi/fakta, (6)
penarikan kesimpulan (Sutama, 2010:7). Menurut Made Wena (2010:91), PBL adalah
strategi pembelajaran dengan menghadapkan siswa pada permasalahan-permasalahan
praktis sebagai pijakan dalam belajar atau dengan kata lain siswa belajar melalui
permasalahan-permasalahan.
Menurut Fogarty (dalam Rusman, 2012:243) Pembelajaran berbasis masalah
dimulai dengan masalah yang tidak terstruktur-sesuatu yang kacau. Dari kekacauan ini
siswa menggunakan berbagai kecerdasannya melalui diskusi dan penelitian untuk
menentukan isu nyata yang ada. langkah-langkah yang akan dilalui oleh siswa dalam sebuh
proses pembelajaran berbasis masalah adalah: (1) menemukan masalah; (2) mendefinisikan
masalah; (3) mengumpulkan fakta dengan menggunakan KND (Know Need to Do); (4)
pembuatan hipotesis; (5) penelitian; (6) rephrasing masalah; (7) menyuguhkan alterntif;
dan (8) mengusulkan solusi.
Penelitian ini mengacu pada rumusan masalah, yaitu: apakah pendekatan scientific
melalui strategi PBL dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematika bagi siswa
kelas VIIB semester genap SMP Negeri 1 Sambi tahun ajaran 2013/2014.
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penalaran
matematika. Sedangkan tujuan khususnya untuk meningkatkan kemampuan penalaran

matematika dengan penerapan pendekatn scientific melalui strategi PBL bagi siswa kelas
VIIB semester genap SMP Negeri 1 Sambi tahun ajaran 2013/2014. Peningkatan
kemampuan penalaran matematika dilihat dari indikator: (1) mampu melakukan
manipulasi matematika, (2) melakukan operasi hitung dengan benar, (3) menarik
kesimpulan.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Sambi. Peneliti mengadakan penelitian di
SMP Negeri 1 Sambi dengan pertimbangan bahwa sekolah ini memiliki kemampuan
penalaran yang beraneka ragam dan sekolah ini belum pernah dilakukan penelitian dengan
judul yang sama dengan peneliti.
Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2014 sampai dengan Agustus 2014.
Subyek penerima tindakan yaitu siswa kelas VIIB dengan jumlah 32 siswa yang terdiri dari

22 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Sementara itu subjek pelaku tindakan adalah
guru matematika SMP Negeri 1 Sambi.
Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu 1) observasi digunakan
untuk memperoleh data kemampuan penalaran matematika dengan menerapkan
pendekatan scientific melalui strategi pembelajaran PBL, 2) catatan lapangan digunakan
untuk mencatat kejadian-kejadian penting yang muncul pada saat proses pembelajaran

matematika berlangsung, 3) dokumentasi meliputi daftar nama siswa kelas VIIB SMP
Negeri 1 Sambi, RPP, lembar tanggapan guru setelah penelitian serta foto setiap
pelaksanaan tindakan, 4) metode tes digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pemahaman konsep matematika siswa.
Teknik analisis data dilakukan secara dskriptif kualitatif dan interaktif. Deskriptif
kualitatif untuk mengolah data nilai yang berupa kemampuan penalaran matematika yang
dianalisis dengan pencapaian presentase. Menurut Miles dan Huberman dalam (Sugiyono,
2008:246), mengemukakan bahwa aktivitas data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas
dalam analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hal penting yang harus dilakukan sebelum melakukan penelitian tindakan kelas
yaitu observasi awal karena digunakan untuk mengetahui kondisi awal siswa dan
menentukan fokus penelitian dari kemampuan penalaran yang dicapai siswa dalam
pembelajaran matematika. Setelah melakukan observasi, kemampuan penalaran yang
dimiliki siswa ternyata masih rendah, data yang diperoleh peneliti diantaranya siswa yang
mampu melakukan manipulasi matematika 31,25%, siswa yang mampu melakukan opersi
hitung dengan benar 25%, dan siswa yang mampu menarik kesimpulan 25%
Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus, siklus I pada tanggal 14 Mei 2014

dengan jumlah siswa hadir 32 siswa, dan tanggal 16 Mei 2014 dengan jumlah siswa hadir
32 siswa. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 21 Mei 2014 dengan jumlah siswa hadir 32
siswa. Sedangkan siklus III dilaksanakan pada tanggal 28 Mei 2014 dengan jumlah siswa
yang hadir 32 siswa.

Berdasarkan data penelitian mengenai peningkatan kemampuan penalaran
matematika pada siswa kelas VIIB SMP Negeri 1 Sambi dengan pendekatan scientific
melalui strategi PBL dari sebelum tindakan sampai siklus III dapat disajikan dalam tabel.

Tabel
Data Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa
Indikator penalaran
matematika
1. Kemampuan melakukan
manipulasi matematika

Sebelum
tindakan
10 siswa
(31,25%)


Siklus I

Siklus II

Siklus III

14 siswa
(43,5%)

18 siswa
(56,25%)

22 siswa
(68,75%)

2. Kemampuan melakukan
operasi hitung dengan
benar


8 siswa
(25%)

13 siswa
(40,625%)

21 siswa
(65,625%)

24 siswa
(75%)

3. Kemampuan menarik
kesimpulan

8 siswa
(25%)

11 siswa
(34,375%)


15 siswa
(46,875%)

20 siswa
(62,5%)

Adapun grafik yang menggambarkan peningkatan kemampuan penalaran
matematika siswa dari sebelum tindakan sampai tindakan kelas siklus III dapat
digambarkan sebagi berikut.

Gambar
Grafik Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa
80.00%
70.00%
Persentase

60.00%

kemampuan melakukan

manipulasi matematika

50.00%
40.00%

kemampuan melakukan
operasi hitung dengan
benar

30.00%
20.00%
10.00%

kemampuan menarik
kesimpulan

0.00%
sebelum siklus I
tindakan

siklus II siklus III

Tindakan

Grafik tersebut di atas menunjukkan adanya peningkatan kemampuan penalaran
matematika siswa dari sebelum tindakan sampai sesudah tindakn hingga mencapai target.
Presentase tiap-tiap indikator mengalami peningkatan. Untuk kemampuan melakukan
manipulasi matematika meningkat dari 31,25% pada kondisi awal menjadi 43,5% pada
tindakan siklus I, meningkat menjadi 56,25% pada tindakan siklus II dan menjadi 68,75%
pada tindakan siklus III; melakukan operasi hitung dengan benar meningkat dari 25% pada
kondisi awal menjadi 40,625% pada tindakan siklus I, meningkat menjadi 65,635% pada
tindakan siklus II, dan meningkat menjadi 75% pada tindakan siklus III; menarik
kesimpulan meningkat dari 25% pada kondisi awal menjadi 34,375% pada tindakan siklus
I, meningkat menjadi 46,875% pada tindakan siklus II, dan meningkat menjadi 62,5% pada
tindakan siklus III.
Pada siklus I pembelajaran masih terpusat pada guru. Banyak siswa yang masih
sibuk sendiri dan membuat gaduh di kelas. Penggunaan strategi PBL dengan pendekatan
scientific masih asing untuk siswa kelas VIIB SMP Negeri 1 sambi dan mengakibatkan
siswa merasa bingung menerapkannya. Siswa masih pasif dalam kegiatan pembelajaran.
Kemampuan penalaran siswa pada siklus I juga masih rendah, hal ini terlihat pada hasil
kerja mandiri siswa yang diberikan pada akhir siklus I.
Pada sikus II pembelajaran sudah berpusat pada siswa. siswa sudah terbiasa dalam
penerapan strategi dan pendekatan yang digunakan. Kemampuan penalaran matematika
siswa sudah menunjukkan peningkatan. Siswa sudah mulai konsentrasi dalam beajar.
Siswa sudah mulai aktif selama pembelajaran berlangsung sehingga pembelajaran lebih
efektif. Siswa mulai tertarik dan menyukai belajar dengan menggunakan pendekatan
scientific melalui strategi PBL.
Pada siklus III pembelajaran sudah terfokus pada siswa. siswa mendominasi
pembelajaran dan kemampuan penalaran matematika siswa meningkat. Hal tersebut dapat
terlihat dengan banyaknya siswa dapat menyelesaikan tugas mandiri dengan baik. Siswa
bersikap baik dan tidak membuat gaduh pada saat proses pembelajaran berlangsung. Jika
mengalami kesulitan, siswa tidak pasif tetapi berusaha bertanya kepada guru maupun
temannya yang sudah paham.
Penelitian dari Slamet HW (2013) yang meneliti tentang penalaran dengan strategi
problem solving menyimpulkan bahwa dengan menggunakan strategi pembelajaran

problem solving ada peningkatan penalaran siswa dalam pembelajaran matematika yang
dituangkan dalam indikator, antara lain: a) kemampuan berpikir logis, b) kemampuan
berpikir kritis, c) kemampuan menarik kesimpulan dan adanya peningkatan hasil belajar
siswa pada pembelajaran matematika dilihat dari nilai hasil belajar siswa ≥ 75. Ramlee
Mustapha (2011) yang meneliti tentang hasil belajar dengan metode PBL menyimpulkan
bahwa ketrampilan kolaboratif membaik pada setiap putaran, prestasi siswa menjadi lebih
baik. Siswa menunjukkan sikap positif terhadap PBL dan pendapat yang positif pada
fasilitator dan PBL sendiri. Ada perbedaan prestasi siswa yang signifikan antara putaran
pertama dan kedua dan penelitian mencapai titik jenuh dalam putaran ketiga. Selain
prestasi, perbedaan yang signifikan juga terjadi pada sikap siswa terhadap pemecahan
masalah seperti yang ditunjukkan pada nilai rata-rata dari post-test, pra-test dan hasil. Resti
Fauziah,dkk (2013) yang meneliti tentang kemampuan soft-skill dengan pendekatan
scientific dan metode PBL menyimpulkan bahwa pendekatan saintifik dan PBL dapat
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengamati, menanya, menalar, mencoba
dan mengkomunikasikan temuannya sehingga berdampak pada kemampuan soft-skillnya.
Penilaian berbasis portofolio lebih objektif dan otentik menilai kinerja peserta didik.
Berdasarkan deskripsi data dan mengacu pada penelitian relevan yang telah
diuraikan di atas, tindak mengajar yang telah dilakukan guru selama penelitian tindakan
kelas menunjukkan bahwa dengan penerapan pendekatan scientific melalui strategi PBL
dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematika siswa kelas VIIB semester genap
SMP Negeri 1 Sambi tahun ajaran 2013/2014.

KESIMPULAN
Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti
dan guru matematika kelas VIIB SMP Negeri 1 Sambi dengan pendekatan scientific
melalui strategi PBL diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1.

Siswa Siswa memberikan respon yang positif terhadap kegiatan pembelajaran melalui
strategi PBL dengan pendekatan scientific. Hal ini didukung dengan hasil wawancara,
yaitu siswa tertarik mengikuti pembelajaran.

2.

Adanya perbaikan pada tindak mengajar yang dilakukan oleh guru matematika setelah
adanya tindakan yaitu, guru hanya bertindak sebagai fasilitator dan tidak mendominasi

kegiatan pembelajaran, guru hanya memberikan dorongan siswa untuk menjadi lebih
aktif dalam kegiatan pembelajaran.
3.

Adanya peningkatan penalaran matematika siswa dalam pembelajaran matematika.
Hal tersebut dapat diperoleh dari masing-masing indikator yang diamati dalam
penelitian ini yang telah memenuhi target. Indikator-indikator tersebut antara lain: (a)
kemampuan melakukan manipulasi matematika dari 31,25% menjadi 68,75%, (b)
kemampuan melakukan operasi hitung dengan benar dari 25% menjadi 75%, dan (c)
kemampuan menarik kesimpulan dari 25% menjadi 62,5%.
Berdasarkan hasil penelitian melalui strategi pembelajaran PBL dengan pendekatan

scientific untuk meningkatkan kemampuan penalaran disampaikan saran sebagai berikut:
1.

Kepada siswa, siswa hendaknya lebih aktif dan kreatif dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran sehingga pembelajaran dapat bermanfaat; Hendaknya siswa berani
bertanya kepada guru apabila ada sesuatu yang belum dipahami; Siswa dapat berperan
aktif dalam pembelajaran dengan pendekatan scientific melalui strategi PBL.

2.

Kepada guru, guru diharapkan dapat menerapkan pendekatan scientific melalui strategi
PBL dalam pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat lebih bermakna; Guru
diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan guru
hanya sebagai fasilitator agar dapat menghasilkan peserta didik yang mempunyai
penalaran tinggi; Guru diharapkan menjalin interaksi secara baik dengan siswa
sehingga proses tanya jawab siswa dengan guru dapat maksimal dan dapat
meningkatkan penalaran siswa.

3.

Kepada peneliti berikutnya, diharapkan mampu memperbaiki kekurangan yang belum
tercapai secara maksimal dalam penelitian ini; Diharapkan mengadakan penelitian
lebih lanjut untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul dalam pebelajaran.
Sehingga dengan adanya proses lanjut, pembelajaran dapat lebih efektif dan bermakna.

DAFTAR PUSTAKA
Fauziah, Resti dkk. 2013. “Pembelajaran Saintifik Elektronika Dasar Berorientasi
Pembelajaran Berbasis Masalah”. INVOTEC, vol-IX, no-2, hal 165-178.
HW, Slamet. 2013. “Peningkatan penalaran dan hasil belajar matematika dengan strategi
pembelajaran problem solving” Seminar Nasional Pendidikan Matematika,
Surakarta
15
Mei
2013
(online),
(file:///D:/referensi%20print/3_Peningkatan%20Penalaran%20Dan%20Hasil%20Bel
ajar%20Matematika%20Dengan%20Strategi%20Pembelajaran%20Problem%20Solv
ing%20(%20Ptk%20Pada%20Siswa%20Kelas%20Xi%20Smk%20Negeri%204%20
Surakarta%20Tahun%2020122013%20)%20.pdf, diakses tanggal 28 April 2013).
Mustapha, Ramlee dan Zaharatul Laila Abdul Rahim. 2011. “Problem Based Learning in
Malaysian Technical School”. EDUCARE International Journal for Educational
Studies, 4(1), hal 41-54.
Sutama. 2010. Penelitian Tindakan Teori dan Praktek dalam PTK, PTS, dan PTBK.
Semarang: CV. Citra Mandiri Utama.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Wena, Made. 2010. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontenporer. Jakarta: Bumi Aksara.

Dokumen yang terkait

Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematika dengan Pendekatan Scientific Terintegrasi Pada Model Problem Solving

0 2 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC Peningkatan Kemampuan Penalaran dan Pemahaman Konsep Siswa Melalui Pendekatan Scientific Terintegrasi pada Model Pembelajaran Problem Based Learning (PTK pada Siswa

0 5 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC Peningkatan Kemampuan Penalaran dan Pemahaman Konsep Siswa Melalui Pendekatan Scientific Terintegrasi pada Model Pembelajaran Problem Based Learning (PTK pada Siswa

0 3 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Dengan Strategi Problem Based Learning (PBL) Melalui Pendekatan Scientific Pada Pokok Bahasan Bangu

0 1 11

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARANMATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING Peningkatan Kemampuan Penalaran Mmatematika Melalui Strategi Pembelajaran Problem Based Learning Dengan Pendekatan Scientific Pada Pokok Bahasan Segiempat (PTK

0 2 15

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Penalaran Mmatematika Melalui Strategi Pembelajaran Problem Based Learning Dengan Pendekatan Scientific Pada Pokok Bahasan Segiempat (PTK Pada siswa kelas VIIB semester Genap SMP Negeri 1 Sambi tahun ajaran 2013/2014).

0 1 5

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MELALUIPENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MODEL PROBLEM Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Melalui Pendekatan Scientific Dengan Model Problem Solving Pada Pokok Bahasan Perbandingan (PTK pada Sis

0 2 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MODEL PROBLEM SOLVING PADA Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Melalui Pendekatan Scientific Dengan Model Problem Solving Pada Pokok Bahasan Perbandingan

0 2 11

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN Peningkatan Kemampuan Penalaran Dankreativitas Belajar Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Siswa Kelas X MAN Ngrambe.

0 2 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DANBELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN Peningkatan Kemampuan Penalaran Dankreativitas Belajar Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Siswa Kelas X MAN Ngrambe.

0 2 14