PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI METODE PEMBELAJARAN INFORMATION SEARCH DENGAN MEDIA KORAN Peningkatan Motivasi Belajar PKN Melalui Metode Pembelajaran Information Search Dengan Media Koran Pada Siswa Kelas V SDd Negeri 02 Plumbon Tawangmang

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI METODE
PEMBELAJARAN INFORMATION SEARCH DENGAN MEDIA KORAN
PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 PLUMBON
TAWANGMANGU KARANGANYAR
TAHUN AJARAN 2011/2012

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Oleh :

BUDI HARTIWININGRUM
A510091069

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI METODE
PEMBELAJARAN INFORMATION SEARCH DENGAN MEDIA KORAN
PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 PLUMBON TAWANGMANGU
KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh :
BUDI HARTIWININGRUM
A510091069

ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini adalah Undang–undang pendidikan Nasional
memiliki fungsi dan tujuan yang mulia yaitu mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepeda Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: “apakah penerapan metode pembelajaran information search
dengan media koran dapat meningkatkan motivasi belajar PKn siswa kelas V SDN
02 Plumbon ?”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi
belajar PKn siswa kelas V SDN 02 Plumbon melalui metode pembelajaran
information search dengan media koran. Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa
kelas V SD Negeri 02 Plumbon Tawangmangu kabupaten Karanganyar yang
berjumlah 25 siswa yang terdiri 10 Putra dan 15 Putri. Data dikumpulkan melalui
metode observasi, wawancara, dokumentasi dan metode test. Teknik analisis data

dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif,.
Hasil penelitian ini menunjukkan pembelajaran dengan metode pembelajaran
information search mengunakan media koran mampu meningkatkan motivasi anak
dilihat dari aspek tekun dalam menghadapi tugas dari 5 siswa (18,75), 10 siswa
(41,37%) sampai siklus akhir menjadi 19 siswa (75,86%). Ulet dalam menghadapi
tugas dari nilai rata-rata kelas dari 5 siswa (18,75), 12 siswa (48,27%) sampai siklus
akhir menjadi 20 siswa (79,31%). Mandiri dalam belajar dari 7 siswa (25%), 10
Siswa (41,37%) sampai siklus akhir menjadi 19 siswa (75,86%). Minat dan
ketajaman perhatian dalam belajar dari 7 siswa (25%), 10 Siswa (41,37%) sampai
siklus akhir menjadi 20 siswa (79,31%). Berprestasi dalam belajar dari 9 siswa
(31,25%), 12 Siswa (48,27%) sampai siklus akhir menjadi 23 siswa (92%).
Kesimpulan yang diperoleh dalam peneltian ini adalah penerapan metode
pembelajaran information search mengunakan media koran mampu meningkatkan
motivasi anak baik dilihat dari aspek tekun dalam menghadapi tugas, Ulet dalam
menghadapi tugas, Mandiri dalam belajar, Minat dan ketajaman perhatian dalam
belajar, Berprestasi dalam belajar.
Kata kunci : information search, motivasi belajar

iii


PENDAHULUAN
Undang–undang pendidikan Nasional memiliki fungsi dan tujuan yang mulia
yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepeda Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab
(UU No. 20 Tahun 2003, tentang SPN pasal 3). Dalam rangka mewujudkan tujuan
tersebut, penyelenggarakan pendidikan yang terwujud dalam proses penbelajaran di
sekolah harus diupayakan agar seluruh sumber daya manusia (guru) yang terlibat di
dalamnya mampu menunjukan efektifitas dan efesiensi kinerjanya semaksimal
mungkin. Hal ini menjadi penting manakala disadari bahwa konsep pembelajaran
pada dasarnya merupakan suatu proses membantu peserta didik untuk dapat
berkembang sesuai bakat, minat dan seluruh potensi seoptimal mungkin.
Kompetensi guru mengandung pengertian tentang kemampuan yang harus
dimiliki dan dapat dilakukan yang terlihat melalui artribut pengetahuan, ketrampilan,
kepribadian, sikap dan perilaku yang ditunjukan melalui kinerja guru dalam setiap
gerak – geriknya sesuai dengan tuntutan profesi. Indra Djati Sidi (2008 : 19)
menjelaskan beberapa aspek kompetensi guru yang meliputi: 1). Kepribadian dan
ketrampilan sosial, 2). Pemahaman terhadap wawasan pendidikan, 3). Manajemen, 4).

Pengembangan diri, 5). Penguasaan materi pelajaran, 6). Metode pendekatan
pembelajaran, dan 7). Teknik penilaian berbekal kompetensi. Memahami tuntutan
tersebut dipandang perlu untuk meningkatkan kualitas profesionalisme seorang guru,
maka guru harus berkualifikasi akademik S1
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman selama ini, siswa kurang aktif
dalam kegiatan pembelajaran. Anak cenderung tidak begitu tertarik dengan pelajaran
PKn karena selama ini pelajaran PKn dianggap sebagai pelajaran yang hanya
mementingkan hafalan semata, kurang menekankan aspek penalaran sehingga
menyebabkan rendahnya minat belajar PKn siswa di sekolah. Untuk maksud tersebut
penulis mencoba menyampaikan suatu alternatif strategi mengajar dalam sebuah
judul mengetahui motivasi belajar PKn melalui model pembelajaran information

search dengan media koran. Hal ini diperlukan karena disaat awal masuk semester

ganjil pada kelas V SDN 02 Plumbon, hasil belajar PKn yang diperoleh siswa kurang
memuaskan. Hasil belajar PKn khusus pada siswa kelas V SDN 02 Plumbon yang
berjumlah 25 siswa dengan jumlah siswa laki–laki 14 anak dan siswa perempuan 11
anak. Nilai yang diperoleh pada setiap ulangan yang diadakan selalu menunjukkan
hasil yang kurang memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari 25 siswa kelas V pada setiap
ulangan harian selalu ditemukan bahwa siswa yang mampu mendapatkan nilai di atas

KKM 74 tidak lebih dari 50%.
Untuk mengatasi masalah yang ada di kelas V SDN 02 Plumbon maka guru
mencoba menerapkan metode pembelajaran information search dengan media koran.
Tugas guru adalah membantu siswa untuk mencapai tujuannya dimana, guru lebih
banyak terlibat dengan strategi dari pada memberi informasi. Tugas guru adalah
mengelola kelas agar kelas menjadi kondusif untuk belajar, sehingga pengetahuan
dan keterampilan akan ditemukan oleh siswa sendiri. Dalam metode pembelajaran
information search dengan media koran, cara belajar terbaik adalah siswa

mengkonstruksi secara aktif pemahamannya dalam situasi dunia nyata. Berdasarkan
uraian di atas maka dalam penelitian ini penulis menentukan judul: “Peningkatan
motivasi belajar PKn melalui metode pembelajaran information search dengan media
koran pada kelas V SDN 02 Plumbon tahun pelajaran 2011/2012”.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : untuk mengetahui
peningkatan motivasi belajar PKn siswa kelas V SDN 02 Plumbon melalui metode
pembelajaran information search dengan media koran.

LANDASAN TEORI
Pendidikan Kewarganegaraan pada dasarnya adalah pendidikan politik,
khususnya pendidikan demokrasi terhadap warga Negara, sedangkan ilmu

kewarganegaraan merupakan materi yang dalam kancah akademik disebut sebagai
civic. Civic education mencakup konsep-konsep yang sangat luas namun berkaitan

erat dengan upaya menciptakan suatu masyarakat yang demokratis. Civic education
mempelajari struktur politik dan pemerintahan serta mekanisme dan proses-proses
politik yang berlandaskan prinsip demokratis dan rule of law.

Pendidikan kewarganegaraan berorientasi pada terbentuknya masyarakat sipil
dengan memberdayakan warga Negara melalui proses pendidikan agar mampu
berperan serta aktif dalam sistem pemerintahan Negara yang demokratis. Visi
pendidikan kewarganegaraan perlu dipahami oleh guru, siswa dan masyarakat pada
umumnya. Kedudukan warga Negara yang ditempatkan pada posisi yang lemah dan
pasif seperti pada masa lalu harus dirubah pada posisi yang kuat dan partisipasif.
Mekanisme penyelenggaraan sistem pemerintah yang demokratis senantiasa tidak
bersifat top down tetapi lebih bersifat bottom up. Untuk itu perlu pemahaman yang
baik dan kemampuan mengaktualisasi demokrasi dikalangan warga Negara yang
dalam hal ini dapat dikembangkan melalui pendidikan Kewarganegaraan (Machmud
Al Rasyid, 2003 : 63).
Menurut AC Suryadi (2000: 78) mengemukakan bahwa Pendidikan
Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1)

Berpikir

secara

kritis,

rasional,

dan

kreatif

dalam

menanggapi

isu


kewarganegaraan. 2) Berpartisipasi secara aktif, bertanggung jawab dan bertindak
secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta anti
korupsi. 3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama
dengan bangsa-bangsa lainnya. 4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam
percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.
Motivasi pada dasarnya merupakan dorongan yang muncul dari dalam diri
seseorang untuk bertingkah laku. Dorongan itu pada umumnya diarahkan untuk
mencapai sesuatu atau bertujuan. Menurut Sumiati (2008: 59) motivasi belajar adalah
sesuatu yang mendorong siswa untuk berperilaku yang langsung menyebabkan
munculnya perilaku dalam belajar. Siswa akan melakukan suatu proses belajar betapa
pun beratnya jika ia mempunyai motivasi tinggi. Menurut A.M. Sardiman (2005: 75)
motivasi belajar dapat juga diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan
kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan
bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan
tidak suka itu.

Model Information Search adalah suatu model pembelajaran mencari
informasi. Informasi dapat diperoleh melalui koran, buku paket, majalah atau internet.

Pencarian informasi ini dilakukan secara kelompok yang bertujuan agar permasalahan
tersebut terselesaikan dengan cepat dan apabila siswa malu bertanya kepada guru
siswa dapat bertanya kepada teman sekelompoknya sehingga terjadi tukar pendapat
antar anggota kelompok.
Model Information Search menurut (Zaini 2004: 24 ) merupakan implikasi dari
teori Piaget yang sejajar dengan pendekatan proses belajar mengajar adalah: a)
Memusatkan perhatian pada berfikir atau proses mental anak dan tidak sekedar
berorientasi pada hasil. Guru disamping memahami kebenaran jawaban para siswa
juga mmemahami proses yang digunakan siswa sehingga memperoleh jawaban itu. b)
Mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri dalam mencari jawaban dan
aktif dalam kegiatan pembelajaran. Anak didorong untuk menemukan sendiri
pengetahuan melalui interaksi spontan dengan lingkungan. c) Memaklumi adanya
perbedaan individual dalam kemajuan perkembangan. Seluruh siswa tumbuh
melewati urutan perkembangan yang sama, namun pertumbuhan berlangsung dengan
kecepatan yang berbeda. Oleh karena itu guru harus melakukan upaya khusus untuk
mengatur kegiatan di dalam kelas dalam bentuk individu dan kelompok kecil siswa.
Model information search termasuk dalam teori pembelajaran kognitif yang
termasuk juga dalam kontruktivitas theoritis of learning yang menyatakan bahwa
siswa harus menemukan sendiri dan mentranformasikan informasi komplek,
mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya jika aturan itu

tidak berlaku lagi. Dalam model pembelajaran information search siswa membangun
sendiri pengetahuannya, guru dapat memberi kemudahan dalam proses ini, dengan
memberi siswa anak tangga yang dapat mendorong siswa pada pemahaman yang
lebih tinggi.
Information search adalah model pembelajaran yang dikembangkan berdasar

pandangan kognitif tentang pembelajaran dan prinsip-prinsip konstruktivitas. Dalam
model pembelajaran ini siswa didorong untuk belajar secara mandiri. Siswa belajar
melalui keterlibatan aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, guru mendorong

siswa untuk mendapatkan pengalaman melakukan kegiatan yang memungkinkan
mereka menemukan prinsip-prinsip untuk mereka sendiri.
Menurut Zaini (2004: 51) model pembelajaran information search
mempunyai langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: a) Input substantif: guru
memperkenalkan prosedur informasi sebagai metode pembelajaran. b) Analogi
langsung:

guru

mengajukan


pengandaian

perencanaan

tentang

bagaimana

menyelesaikan permasalahan. c) Analogi personal: guru memberikan tugas kepada
siswa untuk membuat pengandaian diri beserta alasannya dalam menyelesaikan
masalah yang ada. d) Membandingkan analogi: siswa diminta untuk mengidentifikasi
dan menjelaskan butir-butir yang sama antara penyelesaian masalah hasil kerja
kelompok dengan individu. e) Penyelesaian masalah: guru mengarahkan anggota
kelompok pada penyelesaian tugas yang bersifat individu. f) Eksplorasi: guru
memberikan waktu secara bergantian untuk setiap kelompok memaparkan hasil
investigasi masalah di depan kelas. g) Memunculkan balik: pemunculan objek dari
investigasi masalah yang dibahas.
Menurut Zaini (2004: 60), kelebihan dari model pembelajaran information
search adalah sebagai berikut: a) Siswa menjadi siap memulai pelajaran karena siswa

belajar terlebih dahulu sehingga memiliki sedikit gambaran dan menjadi lebih paham
setelah mendapat tambahan penjelasan dari guru. b) Siswa aktif bertanya dan mencari
informasi. c) Materi dapat diingat lebih lama. d) Kecerdasan siswa diasah pada saat
siswa mencari informasi tentang materi tersebut tanpa bantuan guru. e) Mendorong
tumbuhnya keberanian mengutarakan pendapat secara terbuka dan memperluas
wawasan melalui bertukar pendapat secara kelompok.]
Kelemahan dari model pembelajaran information search menurut Zaini (2004:
61) adalah sebagai berikut: a) Tidak berorientasi pada hasil belajar siswa. b) Guru
menjadi pasif, karena siswa yang aktif mencari informasi. c) Banyak terjadi
perbedaan individual dalam kemajuan perkembangan diri siswa.
Sejalan dengan perkembangan teknologi

maka

media

pembelajaran

mengalami perkembangan melalui pemanfaatan teknologi itu sendiri. Berdasarkan
perkembangan teknologi tersebut Rudi Brets dalam Sumiati (2008: 162) membuat

klasifikasi media pembelajaran berdasarkan tiga ciri yaitu suara (audio), bentuk
(visual) dan gerak (motion).
Media ini terdiri dari lembaran kertas dengan sejumlah kata, gambar atau foto
dengan tata warna dan halaman putih. Media koran merupakan dokumen atas segala
yang dikatakan orang lain dan rekaman peristiwa yang ditangkap oleh jurnalis dan
diubah dalam bentuk kata-kata, gambar, foto dan sebagainya. Dalam teori jurnalistik,
pembagian koran didasarkan pada waktu terbitnya. Koran yang terbit pada pagi hari
biasanya menggunakan format broadsheet, memuat peristiwa berita secara analitis,
ekstensif dan komprehensif. Pembaca mereka biasanya berpendidikan menengah dan
tinggi (weel educated ), bekerja pada level menengah keatas. Koran harian menyajian
informasi yang bernilai dan membentuk opini dan perilaku yang berbeda ke
pembacanya. Para pembaca berharap koran harian

(broadsheet ) menyajikan

informasi yang seimbang, analitis dan reportase yang tidak bias. Berita di koran
merupakan bentuk kerja intelektual dalam budaya tulis dan komunikasi yang harus
dapat meningkatkan kualitas dari cerita, membuat khalayak

mendapatkan

pengalaman-pengalaman kaya atas fakta-fakta baru dan menjadi lebih mendalam
dalam analisis dan penjelasan terhadap isu-isu yang kompleks.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan yang dilaksanakan dalam
kegiatan belajar mengajar di kelas, sehingga penelitian ini termasuk Penelitian
Tindakan Kelas. Adapun pelaksanaannya berbentuk kolaborasi antara pengamat dan
peneliti sebagai pelaku tindakan. Waktu penelitian dilaksanakan selama 3 bulan
antara bulan Juni sampai Agustus tahun 2012 dengan diawali kegiatan observasi
sebagai

penjajagan

untuk

memperoleh

informasi

dan

gambaran

terhadap

permasalahan di kelas yang akan diteliti sebagai data awal, dan penelitian
berlangsung selama proses pembelajaran.
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN 02 Plumbon Tawangmangu
Karanganyar

Tahun Ajaran 2011/2012. Lokasi sekolah tersebut berseberangan

dengan jalan raya Solo-Tawangmangu di Desa Pakem Kelurahan Plumbon
Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Subyek penelitian ini adalah

guru dan

siswa kelas V SD Negeri 02 Plumbon Tawangmangu kabupaten

Karanganyar yang berjumlah 25 siswa yang terdiri 13 Putra dan 12 Putri.
Data penelitian ini adalah memberikan informasi /mengimpormasikan tentang
: (1) tingkat motivasi belajar siswa kelas V. Data tentang pelaksanaan pembelajaran
model pembelajaran information search dan data tentang hasil belajar (test) siswa.
Jenis data yang diambil dalam penelitian ini berupa : data kualitatif dan data
kuantitatif. Dalam penelitian ini diambil dari berbagai sumber yakni : (a) informasi
dari

guru dan siswa; (b) Peristiwa dari ruang kelas V SDN 02 Plumbon; (c)

Dokumentasi dari buku daftar nilai kelas V SD Negeri 02 Plumbon tahun 2011/2012,
latihan soal dan ulangan harian tentang pokok bahasan organisasi dalam mata
pelajaran PKn. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara: observasi, tes,
dokumentasi, dan wawancara.
Penelitian Tindakan Kelas ini, mengikuti pola penelitian tindakan, yaitu
proses pengkajian berdaur (siklus), terdiri dari: (1). Perencanaaan (Planning), (2).
Tindakan (Acting), (3). Observasi (Observing), dan (4) Refleksi (Reflecting).
Penelitian ini ada dua siklus tindakan, yaitu siklus ke-1, dan siklus ke-2.
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif, di mana
aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga tuntas, dan datanya
jenuh. Aktifitas dalam analisis data menurut Sugiyono (2005: 92-99) meliputi:
Reduksi data (data reduction), Sajian data (data display), Penarikan kesimpulan:
Verifikasi (conclusion drawing/verification) .

HASIL PENELITIAN
SD Negeri 02 Plumbon beralamat di Desa Pakem Kelurahan Plumbon
Kecamatan Tawangmangu

Kabupaten

Karanganyar. Lokasi sekolah tersebut

berseberangan dengan jalan raya Solo-Tawangmangu. SDN 02 Plumbon merupakan
Sekolah Dasar Imbas dari gugus 2 Gajah Mada yang ada di wilayah UPTD
Pendidikan Kecamatan Tawangmangu.
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti bekerja sama dengan guru
kelas V di SDN 02 Plumbon adalah upaya peningkatan motivasi belajar siswa.

Berdasarkan hasil pengamatan guru selama ini, motivasi belajar siswa masih rendah.
Hal ini ditunjukkan dengan kondisi antara lain: tekun menghadapi tugas ada sebanyak
5 siswa (18,75%), ulet dalam menghadapi kesulitan belajar sebanyak 5 siswa
(18,75%), mandiri dalam belajar sebanyak 7 siswa (25%), minat dan ketajaman
perhatian dalam belajar sebanyak 7 siswa (25%) dan berprestasi dalam belajar
sebanyak 9 siswa (31,25%). Rendahnya motivasi belajar siswa ini berdampak
terhadap hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan evaluasi guru dalam
pembelajaran.
Adapun hal-hal yang diobsevasi tentang kegiatan siswa dalam proses
pembelajaran dapat dikemukakan hasilnya sebagai berikut: 1) Ketekunan siswa dalam
belajar misal membaca buku dan semangat dalam pembelajaran PKn sangat
meningkat dengan menggunakan metode information search. 2) Keuletan siswa
dalam menghadapi soal yang sulit sehingga mau bertanya kepada guru, bahkan mau
berpendapat dan siswa sudah mulai aktif dalam diskusi kelompok serta dapat
merumuskan jawabannya. 3) Keaktifan dalam kegiatan mendengarkan setelah
penelitian sebagian besar siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru
dengan serius dan aktif. 4) Sebagian besar siswa sudah mau mencatat penjelasan dari
guru secara lengkap rapi dan jelas. 5) Sebagian besar siswa sudah mempraktekkan
kegiatan yang diberikan guru dalam kegiatan pembelajaran di kelas. 6) Sebagian
besar siswa sudah mampu dan menyelesaikan masalah dengan baik dan mampu
mengingat materi yang dijelaskan oleh guru. 7) Siswa mempunyai semangat yang
sangat besar dalam pembelajaran PKn dengan metode Information search. 8) Siswa
berani menyampaikan pendapat dan bersikap tenang dalam menyelesaikan masalah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penggunaan teknik pembelajaran
information search dengan media koran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

kelas V SDN 02 Plumbon. Namun demikian berdasarkan hasil penelitian bahwa
kondisi awal sebelum penelitian dilakukan motivasi belajar siswa masih rendah. Hal
ini ditunjukkan dengan kondisi antara lain: tekun menghadapi tugas ada sebanyak 5
siswa (18,75%), ulet dalam menghadapi kesulitan belajar sebanyak 5 siswa (18,75%),
mandiri dalam belajar sebanyak 7 siswa (25%), minat dan ketajaman perhatian dalam
belajar sebanyak 7 siswa (25%) dan berprestasi dalam belajar sebanyak 9 siswa

(31,25%). Rendahnya motivasi belajar siswa ini berdampak terhadap hasil belajar
siswa. Hasil belajar siswa rendah, ini bisa dilihat dari nilai rata-rata kelas hasil pra
siklus sebesar 66,72 dengan kategori siswa yang memperoleh nilai tuntas ada 10
siswa dan yang belum tuntas ada 15 siswa, dimana menurut hemat peneliti sendiri
pencapaian nilai sebesar itu sangat memprihatinkan, hal ini diakibatkan selama guru
mengajar menggunakan metode ceramah yang belum adanya ketertarikan siswa
secara maksimal dalam proses belajar mengajar dalam pembelajaran PKn.
Pada siklus II motivasi belajar siswa meningkat. Hal ini ditunjukkan dari aspek
tekun dalam menghadapi tugas menjadi 19 siswa (75,86%). Ulet dalam menghadapi
tugas dari nilai rata-rata kelas menjadi 20 siswa (79,31%). Mandiri dalam belajar
menjadi 19 siswa (75,86%). Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar menjadi 20
siswa (79,31%). Berprestasi dalam belajar menjadi 23 siswa (90%) sehingga mampu
melampui target yang ditetapkan. Sedangkan hasil tes siklus II nilai rata-rata
meningkat tajam sebesar 75,72 dengan kategori nilai siswa yang tuntas ada 23 dan
yang belum tuntas ada 2 siswa. Peningkatan tersebut disebabkan oleh adanya
penggunaan metode information search dengan media koran. Hal ini sesuai dengan
strategi pembelajaran information search yaitu suatu model mencari informasi.
Informasi dapat diperoleh melalui koran, buku paket, majalah atau Internet. Hal
tersebut digunakan agar siswa dapat memiliki informasi lebih tentang materi materi
tersebut.

Agar siswa aktif mencari informasi, maka guru membuat suatu

permasalahan yang dituangkan di dalam LDS (Lembar Diskusi Siswa). Pencarian
informasi ini dilakukan secara kelompok yang bertujuan agar permasalahan tersebut
terselesaikan dengan cepat dan apabila siswa malu bertanya kepada guru siswa dapat
bertanya dengan teman sekelompoknya, sehingga terjadi tukar pendapat antar anggota
kelompok.
Strategi ini sama dengan ujian open book. Siswa dibuat kelompok –kelompok
dan bertugas mencari informasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan kepada siswa. Model ini diterapkan untuk menghidupkan suasana belajar
yang materinya dianggap kurang menarik. Guru membuat daftar pertanyaan yang
harus dijawab siswa. Jawaban dapat ditemukan dari berbagai sumber, antara lain dari
media koran.

Kompetensi antar kelompok yang diciptakan guru akan dapat

membangun partisipasi siswa serta mendorong antusiame siswa pada materi. Guru
dapat memberikan komentar pada jawaban yang telah dibuat siswa. Jawaban dapat
dikembangkan guru untuk memperluas materi pembelajaran.
Mengingat bahwa kelebihan metode pembelajaran dengan menggunakan
information search diantaranya : (1) Siswa menjadi siap memulai pelajaran, karena

siswa belajar terlebih dahulu sehingga memiliki sedikit gambaran dan menjadi lebih
paham setelah mendapat tambahan penjelasan dari guru; (2) Siswa aktif bertanya dan
mencari informasi; (3) materi dapat diingat lebih lama; (4) Kecerdasaan siswa diasah
pada saat mencari informasi tentang materi tersebut tanpa bantuan guru; (5)
Mendorong

tumbuhnya keberanian mengutarakan pendapat secara terbuka dan

memperluas wawasan melalui bertukar pendapat secara berkelompok dan (6) Siswa
belajar memecahkan masalah sendiri secara berkelompok dan saling bekerjasama
antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai.
Hal ini berarti bahwa metode pembelajaran information search menyimpulkan
bahwa (1) Metode information search memiliki peranan yang berarti dalam
meningkatkan hasil belajar siswa yang meliputi siswa aktif mengerjakan soal-soal
yang diberikan oleh guru, siswa berani menjawab pertanyaan guru/mengerjakan soal
ke depan kelas, siswa berani maju ke depan kelas untuk menjelaskan pada siswa lain,
(2) meningkatkan hasil belajar.
Berdasarkan uraian di atas hasil penelitian ini adalah dengan penggunaan
model pembelajaran information search dengan media koran dapat meningkatkan
hasil belajar PKn pada siswa kelas V SDN 02 Plumbon Tawangmangu tahun
pelajaran 2011/2012 sehingga hipotesis dinyatakan diiterima kebenarannya.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukan di bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Motivasi belajar siswa
meningkat dilihat dari aspek tekun dalam menghadapi tugas dari 5 siswa (18,75)
sampai siklus akhir menjadi 19 siswa (75,86%). Ulet dalam menghadapi tugas dari 5
siswa (18,75) sampai siklus akhir menjadi 20 siswa (79,31%). Mandiri dalam belajar
dari 7 siswa (25%) sampai siklus akhir menjadi 19 siswa (75,86%). Minat dan

ketajaman perhatian dalam belajar dari 7 siswa (25%) 10 sampai siklus akhir
menjadi 20 siswa (79,31%). Berprestasi dalam belajar dari 9 siswa (31,25%) sampai
siklus akhir menjadi 23 siswa (92%). Hasil belajar siswa juga meningkat dilihat dari
rata-rata kelas dari pra siklus sebesar 66.80 sampai siklus II menjadi

75,72.

2) Hipotesis yang menyatakan bahwa melalui metode pembelajaran information
search dengan media koran dapat meningkatkan hasil belajar PKn pada siswa kelas V

SDN 02 Plumbon Tawangmangu tahun pelajaran 2011/2012 diterima kebenarannya.

SARAN
Bagi kepala sekolah yaitu : a. Hendaknya sekolah mengupayakan pelatihan
bagi guru untuk dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran yang lebih inovatif. b.
Hendaknya mensosialisasikan tentang metode information search untuk diterapkan
dalam pembelajaran PKn.
Bagi kepada guru yaitu : a. Sebaiknya guru meningkatkan kompetensi
keprofesionalan merancang proses pembelajaran yang kreatif dan ivovatif sehingga
peserta didik menjadi lebih tertarik dan pembelajaran akan menjadi lebih kondusif
dan bermakna, hal ini membuat siswa lebih optimal dalam pembelajaran. b. Guru
hendaknya menerapkan pendekatan pembelajaran dengan metode information search
dengan media koran pada mata pelajaran yang lain tidak hanya pada pembelajaran
tertentu saja.
Bagi kepada peneliti selanjutnya yaitu : a. Bagi peneliti berikutnya yang
hendak mengkaji permasalahan yang sama hendaknya lebih cermat dan lebih
mengupayakan pengkajian teori-teori yang lebih mendalam berkaitan dengan
pembelajaran PKn dengan menggunakan information search dengan media koran
guna melengkapi kekurangan yang ada dalam penelitian ini. b. Penelitian yang akan
datang dapat menggunakan metode yang sama sebagai salah satu alternatif dalam
meningkatkan pemahaman konsep siswa yang belum tercakup dalam penelitian ini
agar bisa diperbaiki dan kedepannya akan diperoleh hasil yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Hisyam Zaini dkk, 2004. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani.
Indra Djati Sidi. 2008. Pendidikan dan peran guru dalam era globalisasi, dalam
majalah Komunika No. 25/tahun VIII.
Muhammad Asrori, 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Wacana Prima.
Sardiman, 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Sumiati & Asra, M.Ed, 2008. Metode Pembelajaran . Bandung: CV Wacana Prima.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN 03 KARANGSARI Peningkatan Minat Belajar Pkn Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Jigsaw Pada Siswa Kelas V SDN 02 Petung Kec. Jatiyoso Kab. Karanganyar Tahun Pelajaran

0 0 11

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING Peningkatan Motivasi Belajar Pkn Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing Pada Siswa Kelas V SDN 03 Karangsari Kec. Jatiyoso Kab. Karanganyar Tahun Pelaj

0 1 12

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN 03 KARANGSARI Peningkatan Motivasi Belajar Pkn Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing Pada Siswa Kelas V SDN 03 Karangsari Kec. Jatiyoso Kab. Ka

0 1 11

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY PADA SISWA Peningkatan Motivasi Belajar Pkn Melalui Metode embelajaran Discovery Pada Siswa Kelas IV.A SDIT Arofah Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 2 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) MELALUI PENERAPAN METODE SIMULASI PADA SISWA Peningkatan Motivasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Melalui Penerapan Metode Simulasi Pada Siswa Kelas V Semester I SD Negeri Plosomalan

0 0 17

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) MELALUI PENERAPAN METODE SIMULASI PADA SISWA Peningkatan Motivasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Melalui Penerapan Metode Simulasi Pada Siswa Kelas V Semester I SD Negeri Plosomalan

0 0 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI METODE PEMBELAJARAN INFORMATION SEARCH DENGAN MEDIA KORAN Peningkatan Motivasi Belajar PKN Melalui Metode Pembelajaran Information Search Dengan Media Koran Pada Siswa Kelas V SDd Negeri 02 Plumbon Tawangmangu

0 1 14

PENDAHULUAN Peningkatan Motivasi Belajar PKN Melalui Metode Pembelajaran Information Search Dengan Media Koran Pada Siswa Kelas V SDd Negeri 02 Plumbon Tawangmangu Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012.

0 3 7

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI METODE PEMBELAJARAN INFORMATION SEARCH DENGAN MEDIA KORAN Peningkatan Hasil Belajar PKn Melalui Metode Pembelajaran Information Search dengan Media Koran pada Kelas VI SDN Sumber VI Surakarta Tahun Pelajaran 2011/201

0 1 15

PENDAHULUAN Peningkatan Hasil Belajar PKn Melalui Metode Pembelajaran Information Search dengan Media Koran pada Kelas VI SDN Sumber VI Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 7