UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR HIDUP HEWAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DI KELAS IV SDN CISALAK 2 CIMANGGIS DEPOK.

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR HIDUP HEWAN DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DI KELAS IV SDN CISALAK 2 CIMANGGIS DEPOK

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Cisalak 2 Cimanggis Depok)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat dalam Penyusunan Skripsi pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

CIPTANING ESYA 1008516

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR HIDUP HEWAN DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DI KELAS IV SDN CISALAK 2 CIMANGGIS DEPOK

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Cisalak 2 Cimanggis Depok)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat dalam Penyusunan Skripsi pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Ciptaning Esya Raharjanti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR HIDUP HEWAN DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DI KELAS IV SDN CISALAK 2 CIMANGGIS DEPOK

OLEH

CIPTANING ESYA

ABSTRAK

Penelitian yang dilaksanakan dilatarbelakangi oleh hasil pengalaman belajar selama mengajar di Sekolah Dasar, khususnya pada mata pelajaran IPA di kelas IV. Pembelajaran IPA di sekolah sebelumnya belum pernah menggunakan media pembelajaran, sehingga penelitian ini difokuskan pada pelajaran IPA dengan menggunakan media audio visual. Selama melaksanakan penelitian sering menemukan siswa yang kurangmemahami konsep IPA dan materi yang disampaikan, sehingga berdampak pada hasil pembelajaran yang tidak mencapai ketuntasan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan media audio visual pada materi daur hidup hewan di kelas IV serta peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan media audio visual pada materi daur hidup hewan di kelas IV. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IVSDN Cisalak 2 Cimanggis Depok tahun ajaran 2012-2013 dengan 35 siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Instrumen penelitian yang dilakukan yaitu berdasarkan tes dan non tes. Pada instrumen tes dapat dilihat dari hasil belajar siswa, sedangkan pada non tes dapat dilihat dari hasil observasi guru. Hasil belajar siswa cukup baik, karena terjadi peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus 1 rata-rata siswa 68,9 dengan persentase siswa yang mencapai KKM sebanyak 57%. Sedangkan pada siklus 2 terjadi peningkatan dengan rata-rata siswa 75,8 dan persentase siswa yang mencapai KKM sebanyak 89%. KKM yang ditentukan oleh penulis sebesar 70. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada materi daur hidup hewan. Peneliti menyarankan agar media audio visual ini dapat digunakan dalam pembelajaran IPA, karena terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan pemilihan tayangan yang lebih menarik dan kreatif, akan lebih mampu membuat siswa cepat memahami materi yang disampaikan.

Kata kunci : Penelitian Tindakan Kelas, media audio visual, dan daur hidup hewan.


(4)

EFFORTS TO IMPROVE STUDENT LEARNING IN LEARNING ABOUT IPA ANIMAL LIFE CYCLE WITH AUDIO VISUAL MEDIA IN CLASSIV

SDN CISALAK 2 CIMANGGIS DEPOK

By

CIPTANING ESYA ABSTRACT

Background research conducted by the results of a learning experience for teaching in elementary school, especially in science subjectsin class IV. Science learning in schools have not been previously used media, so this study focused onscience lessons using audio-visual media. During carrying out studies often find students who do not understand the concept of science and thematerial presented, so the impact on learning out comes are not achieved mastery. Based on these problems, the studyaims to determinehow the useof audio-visual mediain the materiallife cycleof animals in the class IV and improving student learning out comes through the use of audio-visual mediain the life cycle of animal material in classIV. The subjects werefourth grade studentsof SDN Cisalak 2 Cimanggis Depok 2012-2013 school year with 35 students. The research method used was Classroom Action Research (CAR). Instrumentis based on research conducted test and non-test. In the test instrument can be seen from the results of student learning, while thenon-test can be seen fromthe observation ofthe teacher. Student learning out comes quite well, due to an in creasein each cycle. In cycle 1average68.9studentswiththe percentage of studentswhoachieve57%KKM. While oncycle 2 increased by an average of 75.8 students and the percentage of students who achievedas much as 89% KKM. KKM specified by the authorat 70. This suggeststhatlearning by usingaudio-visualmediatoimprove student learning outcomesin learning sciencein the materiallife cycleof animals. Researchers suggest that audio-visual media can be used in learning science, since proven to improve student learning out comes. With the election more interesting impressions and creative, it would be able to make the students quickly understand the material presented.

Keywords: Classroom Action Research, audio visual media, and the life cycleof animals.


(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Hasil Penelitian ... 7

E. Definisi Operasional ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar ... 11

B. Media Audio Visual ... 14

C. Pembelajaran IPA di SD ... 21

1. Hakekat IPA ... 21

2. Materi Daur Hidup Hewan ... 22

3. Metamorfosis Sempurna ... 23

4. Metamorfosis Tidak Sempurna ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 27

B. Model Penelitian ... 28


(6)

E. Instrumen Penelitian ... 33

F. Pengolahan dan Analisis Data ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 38

1. Siklus 1 ... 38

a. Perencanaan Tindakan ... 38

b. Pelaksanaan Tindakan ... 39

c. Observasi ... 42

d. Refleksi ... 46

2. Siklus 2 ... 47

a. Perencanaan Tindakan ... 47

b. Pelaksanaan Tindakan ... 48

c. Observasi ... 52

d. Refleksi ... 56

B. Pembahasan ... 56

1. Hasil Belajar Siswa ... 57

2. Aktivitas Guru ... 58

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 60

B. Rekomendasi ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62


(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam dunia pendidikan belakangan ini memang sering disoroti oleh masyarakat, pemerintah, maupun insan pendidikan itu sendiri. Yang menjadi sorotan utama adalah peran guru. Peran guru sangat menentukan dalam dunia pendidikan, dimana dalam proses pembelajaran dan hasil dijadikan sebagai sasaran utama dalam peran pendidikan. Keberhasilan mensukseskan kecerdasan bangsa dijadikan pedoman dalam dedikasi guru. Namun pada kenyataannya masih banyak yang harus dibenahi dalam kinerja guru itu sendiri. Sorotan itu rupanya telah menghasilkan kesimpulan bahwa mereka belum melaksanakan peranannya dengan baik, maka dari itu perlu adanya prioritas utama untuk dibenahi dan disempurnakan.

GBHN tahun 1988 juga telah menetapkan tujuan pendidikan nasional, yaitu “meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia” dengan sederetan ciri serta petunjuk umum pelaksanaannya. Mengingat bahwa tujuan ini berlaku di Indonesia, sedangkan kondisi lingkungan dan karakteristik peserta didik beda, maka tentunya cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan itu juga berbeda-beda.

Pada hakekatnya dalam proses pendidikan selalu terjadi perubahan tingkah laku, bukan saja dari perubahan tahu menjadi tidak tahu, tetapi lebih dari perubahan yang diharapkan menjadi seluruh aspek-aspek pendidikan seperti aspek


(8)

kognitif, afektif, dan psikomotorik. Semua aspek pendidikan ini harus berjalan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Maka dalam hal ini guru sangat berperan aktif dalam upaya mutu pendidikan. Guru dituntut untuk mendidik, membimbing, dan mengarahkan siswa agar menjadi peserta didik yang selalu berkembang dan menjadi manusia yang berguna bagi agama, keluarga, masyarakat, dan negara.

Dalam hal ini penulis menekankan proses pembelajaran melalui media pembelajaran yang efektif, dimana media pembelajaran dapat dijadikan sebagai satu pilihan dalam strategi pembelajaran. Peran media sebagai alat bantu guru dalam mengajar ditujukan agar penyampaian pesan dapat lebih jelas. Media sebgai alat bantu mengajar tidak pernah luput dibicarakan sebagai bagian yang seharusnya dimanfaatkan oleh guru dalam proses pembelajaran, namun pada kenyataannya bagian inilah yang kerap terabaikan dengan berbagai alasan, seperti terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, biaya tidak tersedia, dan masih banyak alasan lain. Beberapa alasan tersebut seharusnya tidak boleh dijadikan kendala dalam dunia pendidikan, karena sekarang ini sudah banyak jenis media yang dapat digunakan, disesuaikan dengan kondisi waktu, keuangan, maupun materi yang akan disampaikan. Disinilah guru harus pintar dalam pemilihan media yang tepat untuk digunakan, dengan berbagai alasan yang timbul dari kekurangan penggunaan media pembelajaran maka guru harus bisa untuk merubah menjadi suatu keuntungan dalam proses pembelajaran.

Di era globalisasi ini perkembangan media pembelajaran sudah sangat pesat, terutama dalam dunia pendidikan. Dampak dari perkembangan ini dapat dirasakan


(9)

oleh dunia pendidikan, yaitu semakin banyak media pembelajaran yang tersedia dan dapat digunakan untuk menyampaikan informasi kepada siswa, khususnya siswa sekolah dasar yang masih harus dibimbing dalam mendapatkan informasi ilmu bagi mereka.Diharapkan dengan menggunakan media pembelajaran ini, proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, misalnya dalam pelajaran IPA.

Pada Sekolah Dasar, ilmu pengetahuan tentang alam semesta menyangkut kegiatan penyelidikan atau penelitian yang diawali dengan kesadaran adanya masalah. Dilihat dari penjabaran tentang sains menunjukkan bahwa sains menunjukkan ranah proses, produk, sikap, nilai, dan moral.

Pembelajaran IPA di kelas IV disusun dan dilaksanakan berdasarkan kurikulum yang berisi petunjuk tentang kemampuan-kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa kelas IV dalam pembelajaran IPA. Kemampuan yang ditekankan peneliti yaitu dalam pemahaman konsep IPA. Kemampuan memahami produk IPA, sikap, nilai, dan moral bukanlah suatu kemampuan yang secara tiba-tiba dapat dimiliki melalui proses. Proses itu diantaranya melalui pengenalan, latihan dan belajar secara terus-menerus. Setiap anak mempunyai kemampuan dan perkembangan yang berbeda dalam menyerap suatu materi yang disampaikan guru.Oleh karena itu guru dalam memberikan suatu materi haruslah menggunakan metode, pendekatan, dan media yang tepat dan bervariasi agar tercapainya tujuan pembelajaran.

Pada kenyataannya dilihat dari daftar nilai yang terdapat di kelas IV SDN Cisalak 2 Cimanggis Depok pada pembelajaran IPA masih rendah.Rata-rata kelas siswa masih banyak yang belum mencapai KKM. Adapun KKM yang ditentukan


(10)

pada pelajaran IPA yaitu 70. Beberapa factor penyebabnya adalah guru sekolah dasar mengajarkan pelajaran IPA dengan cara klasikal dan kurang menarik minat anak. Seluruh proses pembelajaran masih diwarnai pada penekanan aspek pengetahuan dan masih sedikit yang mengacu pada keterlibatan peserta didik dalam proses belajar itu sendiri.

Beberapa hal yang diduga menjadi penyebabnya yaitu sebagai berikut : 1. Guru belum bervariasi dalam penggunaan media pembelajaran yang tepat,

bahkan tidak pernah menggunakan media apapun untuk setiap pembelajaran. Sedangkan di sekolah sudah terdapat beberapa media pembelajaran, satu diantaranya yang akan digunakan penulis dalam pelaksanaan PTK yaitu media audio visual.

2. Metode yang digunakan juga hanya ceramah ekspositori saja, dimana guru hanya menjelaskan materi sesuai panduan buku paket saja. Metode ini hanya berpusat pada guru saja sedangkan siswa hanya mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru.

3. Guru belum menggunakan pendekatan dalam pembelajaran, masih dengan student centre.

Oleh karena itu ketika guru akan menjelaskan topik tertentu dalam IPA hendaknya guru memilih media ataupun metode yang tepat yang dapat mempermudah siswa dalam memahami konsep-konsep yang terdapat dalam topic tersebut. Metode adalah prosedur yang difokuskan untuk kemudahan siswa dalam memahami pembelajaran. Pendekatan adalah konsep dasar yang melingkupi metode dengan cakupan teori, sedangkan media adalah alat yang digunakan untuk


(11)

memudahkan proses pembelajaran. Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk mengembangkan media pembelajaran yang sudah tersedia di sekolah, namun belum digunakan sebaik mungkin oleg para guru. Media pembelajaran yang digunakan penulis dalam PTK ini yaitu media audio visual, dan dalam penggunaannya disesuaikan dengan materi yang sesuai dan tepat.

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA salah satunya dengan media audio visual. Dengan menggunakan media audio visual dapat memudahkan siswa memahami konsep-konsep IPA. Selain itu juga penggunaan media audio visual dapat menarik minat dan perhatian siswa pada saat pembelajaran. Siswa bukan hanya membayangkan tentang konsep-konsep IPA akan tetapi dapat melihat secara langsung melalui tayangan audio visual.

Mengingat pentingnya kemampuan pemahaman konsep IPA pada siswa kelas IV sekolah dasar, berdasarkan observasi yang dilakukan di SDN Cisalak 2 Cimanggis Depok, sebagian besar siswa kurang memahami konsep IPA. Penulis tertarik melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mencari solusi mengatasi masalah pemahaman konsep IPA yang pada akhirnya terkait dengan hasil belajar siswa dengan menggunakan media audio visual pada materi daur hidup hewan. Dan diharapkan penggunaan media audio visual ini dapat lebih dikembangkan kembali ke depannya dan merupakan suatu modernisasi dalam dunia pendidikan.


(12)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi area maka perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA tentang daur hidup hewan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan media audio visual di kelas IV SDN Ciasalak 2 Cimanggis Depok?

2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang daur hidup hewan dengan menggunakan media audio visual di kelas IV SDN Cisalak 2 Cimanggis Depok?

C. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang daur hidup hewan dengan menggunakan media audio visual di SDN Cisalak 2 Cimanggis Depok.

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran IPA tentang daur hidup hewan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan media audio visual di kelas IV SDN Ciasalak 2 Cimanggis Depok?

2. Mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang daur hidup hewan dengan menggunakan media audio visual di kelas IV SDN Cisalak 2 Cimanggis Depok?


(13)

D. Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat penelitian sebagai berikut:

1. Guru, memberikan masukan pada guru SD untuk meningkatkan intensitas dan kualitas serta memperhatikan metode dan media-media yang dapat digunakan dalam meningkatkan hasil belajar.

2. Siswa, diharapkan dapat mengembangkan minat siswa dalam pembelajaran IPA

3. Bagi sekolah, dapat membentuk kerja sama yang baik dengan orang tua dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

E. Definisi Operasional

1. Hasil belajar

Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek dalam mengajar. Sedangkan mengajar merujuk pada apa yang seharusnya dilakukan seorang guru sebagai tenaga pengajar.

Menurut Hamalik (2001:159) dalam kutipan (Bio Sanjaya,2012) mengatakan bahwa hasil belajar menunjukkan kepada prestasi belajar, sedangkan prestasibelajar itu merupakan indikator adanya derajat perubahan tingkah laku siswa.

Berdasarkan kutipan di atas maka hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah professional yang dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik


(14)

dibidang kognitif (intelektual), bidang sikap (afektif) dan bidang perilaku (psikomotorik).

Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan dari pada afektif dan psikomotor karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah. Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi. Sebagai pengukuran atas hasil belajar menggunakan tes evaluasi dan lembar kerja siswa.

2. Media Audio Visual

Media Audio Visual adalah alat yang bisa didengar dan dilihat.Dengan media audio visual mempermudah dalam menyampaikan informasi atau bahan ajar. Melalui media audio visual siswa dapat melihat secara langsung fenomena atau alat (sarana ) atas sebuah kehidupan proses atau sebuah objek benda.

Teknologi audio visual menurut Barbara B. Seels (1994:41) merupakan cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan mekanis dan elektronis untuk menyampaikan pesan-pesan audio visual.

Pemilihan media pembelajaran harus sesuai dengan kemampuan, materi pembelajaran dan karakteristik anak didik. Pemilihan media audio visual sebagai alat bantu media pembelajaran dapat membantu siswa dalam menyerap isi pelajaran, media yang dipilih harus mampu memberikan motivasi dan minat siswa


(15)

untuk lebih berprestasi dan termotivasi lebih giat belajar. Sistem pendidikan yang baru menuntut faktor dan kondisi yang baru pula baik yang berkenaan dengan sarana fisik maupun non fisik. Untuk itu, diperlukan tenaga pengajar yang memiliki kemampuan dan kecakapan yang memadai, kinerja, dan sikap yang baru serta memiliki peralatan yang lebih lengkap dan administrasi yang lebih teratur. Dengan kemampuan guru yang mempu mengikuti perkembangan jaman juga sangat menentukan perkembangan pola pikir siswa.

3. Daur Hidup Hewan

Salah satu ciri makhluk hidup adalah berkembangbiak. Berkembangbiak artinya memiliki keturunan yang sama dengan induknya. Perkembangbiakan hewan terbagi dua yaitu secara kawin atau generatif (ovivar = bertelur, vivipar = melahirkan dan ovovivipar = bertelur melahirkan) dan secara tak kawin atau vegetatif (fragmentasi dan tunas).Perkembangbiakan hewan secara kawin maupun tidak kawin akan mengalami masa pertumbuhan menuju dewasa yang dikenal dengan istilah daur hidup.

Daur hidup hewan dimulai dari telur sampai menjadi dewasa.Daur hidup hewan ada mengalami metamorfosis dan ada pula yang tidak mengalami metamorfosis. Hewan dikatakan mengalami metamorfosis jika dalam daur hidupnya mengalami perubahan bentuk yaitu bentuk hewan muda sangat berbeda dengan hewan dewasanya. Sedangkan jika hewan tidak mengalami metamorfosis, maka hewan tersebut tidak mengalami perubahan bentuk dari lahir hingga dewasa.


(16)

Daur hidup hewan adalah tahapan perkembangan hewan dari telur hingga dewasa. Setiap hewan memiliki tahapan daur hidup yang berbeda-beda Perhatikan daur hidup kucing yang ada di rumah anda.Ketika baru lahir, tubuh anak kucing sangat kecil.Rambutnya juga masih halus.Kian hari anak kucing tumbuh menjadi besar.Setelah beberapa bulan kemudian tumbuh menjadi kucing dewasa.Ukuran tubuhnya menjadi besar.Rambutnya juga bertambah panjang dan lebat. Itulah salah satu contoh daur hidup hewan. Daur hidup erat hubungannya dengan metamorfosis.


(17)

(18)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sesuai dengan program yang telah dilaksanakan di SDN Cisalak 2 Cimanggis Depok dengan jumlah dan jam pelajaran IPA sebanyak 2 kali pelajaran (pertemuan) dalam seminggu.

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model yang digunakan dalam PTK ini adalah model proses Siklus (putaran/spiral) yang mengacu pada model PTK Stephen Kemmis dan Robin MC Taggart yang dikutip dari buku Metode Penelitian Tindakan Kelas oleh Prof. Dr. Rochiati Wiriaatmadja. Karena dengan menggunakan model ini apabila pada awal pelaksanaan tindakan ditemukan adanya kekurangan, maka perencanaan dan pelaksanaan perbaikan masih dapat dilanjutkan pada siklus berikutnya sampai target yang diinginkan dapat tercapai.

Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu jenis penelitian yang dapat dilakukan oleh guru sebagai praktisi dan pengelola program pendidikan. Pada saat ini PTK mendapat perhatian cukup besar dalam dunia pendidikan karena beberapa alasan yang cukup kuat. Pertama, dengan melakukan PTK berarti guru dapat melihat kembali apa yang sudah dilakukan selama ini di kelasnya. Kedua, PTK juga memberikan


(19)

keterampilan kepada guru untuk segera dapat menanggulangi masalah-masalah kelas yang dihadapi untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas untuk kerjanya.

Tujuan akhir dari pelaksanaan PTK adalah untuk meningkatkan kualitas praktik pembelajaran disekolah, untuk relevansi pendidikan, untuk mutu hasil pendidikan, dan untuk efisiensi pengelola pendidikan.

Rancangan penelitian ini mempunyai empat tahap kegiatan pada saat setiap siklusnya, yaitu perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflecting).

B. Metode Penelitian

Model PTK yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart dalam kutipan (Wiriaatmadja,2007) adalah merupakan model pengembangan dari model Kurt Lewin. Dikatakan demikian, karena di dalam suatu siklus terdiri atas empat komponen, keempat komponen tersebut, meliputi: perencanaan, aksi/tindakan, observasi, dan refleksi. Sesudah suatu siklus selesai di implementasikan, khususnya sesudah adanya refleksi, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri.

Menurut Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja,2007) penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus


(20)

spiral berikutnya. Dalam pelaksanaannya ada kemungkinan penelitian telah mempunyai seperangkat rencana tindakan (yang didasarkan pada pengalaman) sehingga dapat langsung memulai tahap tindakan. Ada juga penelitian yang telah memiliki seperangkat data, sehingga mereka memulai kegiatan pertamanya dengan kegiatan refleksi.

Akan tetapi pada umumnya para peneliti mulai dari fase refleksi awal untuk melakukan studi pendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan masalah penelitian. Selanjutnya diikuti perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Tahap 1: Menyusun rancangan tindakan (Planning)

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, oleh siapa, dimana, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian Tindakan yang ideal sebenarnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dengan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan, dan biasanya disebut penelitian kolaborasi. Cara ini dikatakan ideal karena adanya upaya untuk mengurangi unsur subyektivitas pengamat serta mutu kecermatan tindakan yang dilakukan.

2. Tahap 2: Pelaksanaan Tindakan (Action)

Tahap ini adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan yaitu mengenakan tindakan kelas. Dalam tahap ini dijabarkan mengenai pelaksanaan PTK, mulai dari kegiatan awal, inti, dan akhir.


(21)

3. Tahap 3: Pengamatan (Observasi)

Tahap pengamatan dilakukan oleh pengamat. Tahap ini dilakukan pada saat yang bersamaan dengan tahap tindakan (acting). Peneliti berkolaborasi dengan rekan guru (observer) untuk melakukan pengamatan pada saat tindakan dilakukan.

4. Tahap 4: Refleksi (Reflecting)

Tahap refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Tahap ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Pada tahap ini guru pelaksana tindakan mengatakan kepada peneliti tentang hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik dan bagaimana yang belum berjalan dengan baik. Dalam hal ini guru pelaksana sedang melakukan evaluasi diri.


(22)

Perencanaan

Refleksi

Pelaksanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi

Pelaksanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Kesimpulan

Gambar 3.1. Desain PTK Kemmis - Mc Taggart

C. Subyek dan Lokasi Penelitian

Subyek yang dikenakan tindakan penelitian adalah seluruh siswa sebanyak 35 orang. Penelitian akan dilaksanakan di SDN Cisalak 2 Cimanggis Depok. Penelitian dilakukan selama dua bulan pada semester ganjil tahun pelajaran 2012-2013.


(23)

Penelitian ini akan dilakukan langsung oleh peneliti dibantu oleh Kepala Sekolah dan rekan-rekan / teman sejawat SDN Cisalak 2 Cimanggis Depok dan dibimbing oleh Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

D. Prosedur Penelitian

Rancangan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan tahapan sebagai berikut:

1. Perencanaan

Dalam pelaksanaan PTK ini direncanakan dalam 2 siklus. Siklus pertama dan kedua yaitu bulan November 2012.

Dalam perencanaan ini meliputi sebagai berikut:

a) Menetapkan peneliti mitra (observer) yaitu Kepala SDN Cisalak 2 Cimanggis Depok.

b) Menelaah materi Daur hidup beberapa hewan mata pelajaran IPA. c) Menyusun RPP sesuai indikator yang telah ditetapkan.

d) Menyiapkan alat peraga dan media pembelajaran berupa gambar daur hidup hewan dan video daur hidup hewan.

e) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis, dan lembar kerja siswa.


(24)

2. Pelaksanaan Tindakan

Penelitian dipusatkan pada pelaksanaan serangkaian pembelajaran yang dipilih kedalam 2 siklus tindakan. Pada setiap siklus tindakan diobservasi, dievaluasi dan direfleksi data-data atau temuan yang berhungungan dengan kinerja guru dalam menggunakan media audio visual, dan kinerja siswa mengikuti pembelajaran.

3. Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan secarakolaboratif dengan observer untuk mengamatiaktivitas siswa dan sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran IPA dengan menggunakan media audio visual. Observasi juga dilakukan terhadap guru yang menerapkan media audio visual.

4. Refleksi

Setelah mengkaji proses pembelajaran yaitu aktivitas siswa dan guru, serta kemampuan siswa dalam pembelajaran IPA, apakah sudah efektif dengan melihat ketercapaian dalam indikator kinerja pada siklus pertama, serta mengkaji kekurangan dan membuat daftar permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan siklus pertama, kemudian bersama tim kolaborasi membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus berikutnya sampai mencapai indikator kinerja.


(25)

E. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini (PTK) bertujuan untuk memperoleh data tentang prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan media audio visual. Ada dua data yang diperlukan yaitu data tes dan non tes.

Instrumen yang digunakan sebagai berikut: 1. Instrumen tes

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk lembar tes, yaitu dalam bentuk soal lembar kerja siswa dan evaluasi akhir. 2. Instrumen non tes

Observasi, yaitu semua kegiatan yang ditunjukkan untuk mengenali, merekam, dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai (perubahan yang terjadi) baik yang ditimbulkan oleh tindakan terencana maupun akibat sampingannya. Dalam hal ini, observer ditujukan kepada guru yang melakukan PTK. Dimana observasi dibantu oleh seorang observer, dan diinstruksikan kepada observer untuk menilai kegiatan pembelajaran.

Dalam melakukan observasi ini, guru sebagai peneliti menggunakan hasil nilai pra siklus pada materi daur hidup hewan yang hasilnya masih jauh di bawah KKM. Karena guru masih menggunakan metode ceramah saja dan belum menggunakan media pembelajaran.


(26)

Tabel 3.1 Format observasi aktivitas guru

No. Aspek yang diobservasi Skor

Kegiatan Awal

1 Guru membuka kegiatan pembelajaran dan melakukan pengelolaan kelas (mengecek kehadiran siswa, berdoa, dan memusatkan perhatian siswa)

2. Guru memberikan apersepsi

3. Guru mempersiapkan media audio visual yang akan digunakan

4. Guru membagikan lembar kerja siswa

5. Guru menjelaskan langkah-langkah

pembelajaran yang akan dilaksanakan

Kegiatan Inti

1. Guru mengkondisikan siswa untuk siap menyaksikan tayangan video yang disajikan 2. Guru menayangkan video tentang daur hidup

hewan

3. Guru membimbing siswa untuk mengerjakan lembar kerja siswa yang sudah dibagikan

Kegiatan Akhir


(27)

kesimpulan dari materi pembelajaran yang sudah dipelajari

2. Guru memberikan evaluasi akhir 3. Guru menutup kegiatan pembelajaran

Kategori penilaian: 4= Baik sekali 3= Baik 2= Sedang 1= Kurang

Nilai Observasi Guru = Jumlah hasil skor Jumlah seluruh skor

F. Pengolahan dan Analisis Data

Pengumpulan data dilakukan disetiap siklus dimulai dari awal sampai akhir tindakan siklus satu sampai siklus akhir. Data yang diperoleh yaitu data hasil belajar siswa melalui lembar kerja siswa dan lembar evaluasi. Sedangkan data pengamatan menggunakan media audio visual diperoleh dari guru dan pengamat (observer), untuk memantau sejauh mana keberhasilan media audio visual, apakah berjalan sesuai rencana atau tidak.

Teknik pengolahan data pemantauan tindakan dilakukan dengan melihat keterlibatan siswa pada saat pembelajaran dan sikap guru dalam melaksanakan pembelajaran. Data pengamatan dilakukan sesuai dengan


(28)

indikator pembelajaran menggunakan media audio visual. Diharapkan dengan menggunakan media audio visual siswa dapat meningkatkan prestasi belajar dalam pembelajaran IPA.

Kegiatan diawali dengan pengumpulan data dengan penelitian sebagai instrumen utama dibantu instrumen berupa format observasi, lembar penilaian yang berupa LKS dan tes evaluasi, video dan gambar. Setelah data terkumpul peneliti dan observer mendiskusikan hasil pengamatan dan tes hasil belajar siswa. Lalu mempresentasikan berapa persen tingkat kemajuan siswa dan berapa persen guru dalam menerapkan pembelajaran menggunakan media audio visual dalam proses pembelajaran.

Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian tindakan kelas ini. Analisis data dalam penelitian tindakan kelas berarti mengidentifikasi dan menyetujui kriteria yang digunakan untuk menjelaskan apa yang terjadi. Dapat pula menunjukkan perbaikan terjadi.

Analisis data dalam penelitian tindakan kelas dilakukan pada setiap kegiatan refleksi. Penelitian melakukan analisis terhadap data pemantauan tindakan dan data penelitian.

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian dengan cara:

1. Melalui Proses

a. Observasi untuk pengambilan data yang dilakukan melalui pengamatan langsung secara sistematis.


(29)

b. Data nilai pra siklus yang dilakukan guru sebelum melakukan PTK pada materi daur hidup hewan, sebagai bahan pertimbangan peneliti melakukan PTK.

c. Lembar pengamatan yang dilakukan oleh observer yang dilakukan dalam penelitian.

d. Dokumentasi (foto-foto) yang diambil pada saat pelaksanaan penelitian.

e. Cacatan lapangan yaitu: catatan peneliti yang dilakukan selama pelaksanaan penelitian yang berisi tentang catatan penting yang perlu diperhatikan oleh peneliti.

2. Dari aspek evaluasi

Berupa lembar kerja siswa dan lembar evaluasi yang telah dilakukan oleh siswa untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan siswa selama melaksanakan tindakan kelas.

a. Perhitungan rata-rata kelas

Keterangan : x = Rata – rata ∑x = Jumlah Nilai


(30)

b. Perhitungan hasil belajar

Dengan menggabungkan dua nilai, yaitu nilai LKS dan nilai tes evaluasi akhir. Dan sebagai dasar pengukuran hasil belajar peneliti menentukan kriteria ketuntasan minimum sebesar 70.

Hasil Belajar = nilai LKS + nilai evaluasi 2


(31)

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran IPA di kelas IV SDN Cisalak 2 Cimanggis Depok, berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, didapatkan simpulan sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan menggunakan media audio visual pada materi daur hidup hewan cukup berjalan dengan baik. Diawali dari penayangan video tentang daur hidup hewan dengan menggunakan media audio visual, yang kemudian siswa dibimbing untuk mengerjakan LKS yang telah disiapkan oleh guru, kemudian guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan, dan untuk hasil akhir guru memberikan tes evaluasi akhir pada siswa. Pada penelitian tindakan kelas ini guru menilai hasil belajar melalui LKS dan evaluasi akhir yang telah dikerjakan siswa. Hasil temuan yang didapat pada siklus 1 diantaranya : guru masih kurang efektif dalam membimbing siswa baik dalam penayangan video maupun dalam mengerjakan LKS, guru masih kurang memberikan instruksi yang jelas dan tegas, sehingga siswa masih kurang fokus dan tertib dalam pembelajaran.

2. Hasil belajar siswa pada materi daur hidup hewan setelah menggunakan media audio visual pada setiap siklusnya mengalami peningkatan. Dapat dilihat dari data nilai pra siklus, yaitu menunjukkan rata-rata 59,4. Pada siklus 1 dapat dilihat bahwa rata-rata nilai 68,9, dan terjadi peningkatan pada siklus


(32)

visual mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tindakan kelas ini, maka peneliti menyampaikan rekomendasi yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan guru dalam proses pembelajarannya. Adapun rekomendasinya adalah sebagai berikut:

1. Untuk Guru

a. Dalam proses pembelajaran, guru hendaknya menggunakan media yang tepat dan yang dapat menciptakan situasi dan kondisi yang menyenangkan, sehingga mendorong siswa untuk lebih bersemangat dalam belajar.

b. Penggunaan media audio visual hendaknya didukung dengan manajemen kelas yang teratur, agar siswa dapat lebih tertib dalam kegiatan belajar mengajar.

c. Guru harus mampu menciptakan tampilan atau tayangan yang lebih kreatif lagi dalam penayangan video dengan menggunakan media audio visual ini. 2. Dorongan dari berbagai pihak diantaranya guru, kepala sekolah, orang tua, dan lembaga yang berwenang sangat dibutuhkan untuk pengembangan lebih lanjut pada pembelajaran IPA.


(33)

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurohman. (2012). Siklus Hidup Hewan Seri Kupu-kupu. Jakarta: Bestari. Anderson, Ronald. (1994) . Pemilihan dan Pengembangan Media

untukPembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Budiningsih. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Fazriah, Robiatul. (2011). Media Audio Visual. [Online]

Tersedia:http://robiatulfazriah.blogspot.com/2011/05/media-audio-visual.html [18 Desember 2012]

Hamdani, Asep. (2009). Taksonomi Bloom dan Solo. [Online]

Tersedia:http://batang-karso.blogspot.com/2009/11/taksonomi-bloom-dan-solo-untuk.html[ 9 Desember 2012 ]

Hatimah, et.al. (2010). Penelitian Pendidikan. Bandung: UPI PRESS

Hatmoko, et.al. (2007). Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV. Klaten: Pelangi Media Pustaka.

Kasbolah dan Sukarnyana.(2006). Penelitian Tindakan Kelas. Malang: UM PRESS.

Miarso, Yusufhadi. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.

Mulyasa. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Prawiradilaga dan Eveline. (2004). Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.

Pribadi, Benny. (2001). Ragam Media Dalam Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI Universitas Terbuka.

Rachmat, et.al. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: UPI PRESS.

Rositawaty. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV SD. Bandung: PT. Karsa Mandiri.


(35)

Samatowa, Usman. (2006). Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: UHAMKA Press.

Sanjaya, Bio. (2012). Pengertian Hasil Belajar. [Online]

Tersedia:http://ppg-pgsd.blogspot.com/2012/04/pengertian-hasil-belajar.html[ 4 Januari 2013 ]

Seels, Barbara dan Richey. (1994). Teknologi Pembelajaran. Jakarta: UNJ PRESS.

Sudjana. (1997). Media Pengajaran. Bandung: CV. Sinar Baru.

Sudjarwo. (1989). Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta: PT. Mediyatama Sarana Perkasa.

Sukardjo dan Komarudin. (2009). Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Uno, Hamzah. (2006). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Wiriaatmadja. (2007). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Yuniati. (2012). Siklus Hidup Hewan Seri Nyamuk. Jakarta: Bestari. Tersedia:http://google.co.id.[Online] [4 Januari 2013]


(1)

b. Perhitungan hasil belajar

Dengan menggabungkan dua nilai, yaitu nilai LKS dan nilai tes evaluasi akhir. Dan sebagai dasar pengukuran hasil belajar peneliti menentukan kriteria ketuntasan minimum sebesar 70.

Hasil Belajar = nilai LKS + nilai evaluasi 2


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran IPA di kelas IV SDN Cisalak 2 Cimanggis Depok, berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, didapatkan simpulan sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan menggunakan media audio visual pada materi daur hidup hewan cukup berjalan dengan baik. Diawali dari penayangan video tentang daur hidup hewan dengan menggunakan media audio visual, yang kemudian siswa dibimbing untuk mengerjakan LKS yang telah disiapkan oleh guru, kemudian guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan, dan untuk hasil akhir guru memberikan tes evaluasi akhir pada siswa. Pada penelitian tindakan kelas ini guru menilai hasil belajar melalui LKS dan evaluasi akhir yang telah dikerjakan siswa. Hasil temuan yang didapat pada siklus 1 diantaranya : guru masih kurang efektif dalam membimbing siswa baik dalam penayangan video maupun dalam mengerjakan LKS, guru masih kurang memberikan instruksi yang jelas dan tegas, sehingga siswa masih kurang fokus dan tertib dalam pembelajaran.

2. Hasil belajar siswa pada materi daur hidup hewan setelah menggunakan media audio visual pada setiap siklusnya mengalami peningkatan. Dapat dilihat dari data nilai pra siklus, yaitu menunjukkan rata-rata 59,4. Pada siklus 1 dapat dilihat bahwa rata-rata nilai 68,9, dan terjadi peningkatan pada siklus


(3)

2 menjadi 75,8. Hal tersebut menunjukkan bahwa penerapan media audio visual mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tindakan kelas ini, maka peneliti menyampaikan rekomendasi yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan guru dalam proses pembelajarannya. Adapun rekomendasinya adalah sebagai berikut:

1. Untuk Guru

a. Dalam proses pembelajaran, guru hendaknya menggunakan media yang tepat dan yang dapat menciptakan situasi dan kondisi yang menyenangkan, sehingga mendorong siswa untuk lebih bersemangat dalam belajar.

b. Penggunaan media audio visual hendaknya didukung dengan manajemen kelas yang teratur, agar siswa dapat lebih tertib dalam kegiatan belajar mengajar.

c. Guru harus mampu menciptakan tampilan atau tayangan yang lebih kreatif lagi dalam penayangan video dengan menggunakan media audio visual ini. 2. Dorongan dari berbagai pihak diantaranya guru, kepala sekolah, orang tua, dan lembaga yang berwenang sangat dibutuhkan untuk pengembangan lebih lanjut pada pembelajaran IPA.


(4)

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurohman. (2012). Siklus Hidup Hewan Seri Kupu-kupu. Jakarta: Bestari. Anderson, Ronald. (1994) . Pemilihan dan Pengembangan Media

untukPembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Budiningsih. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Fazriah, Robiatul. (2011). Media Audio Visual. [Online]

Tersedia:http://robiatulfazriah.blogspot.com/2011/05/media-audio-visual.html [18 Desember 2012]

Hamdani, Asep. (2009). Taksonomi Bloom dan Solo. [Online]

Tersedia:http://batang-karso.blogspot.com/2009/11/taksonomi-bloom-dan-solo-untuk.html[ 9 Desember 2012 ]

Hatimah, et.al. (2010). Penelitian Pendidikan. Bandung: UPI PRESS

Hatmoko, et.al. (2007). Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV. Klaten: Pelangi Media Pustaka.

Kasbolah dan Sukarnyana.(2006). Penelitian Tindakan Kelas. Malang: UM PRESS.

Miarso, Yusufhadi. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.

Mulyasa. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Prawiradilaga dan Eveline. (2004). Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.

Pribadi, Benny. (2001). Ragam Media Dalam Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI Universitas Terbuka.

Rachmat, et.al. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: UPI PRESS.


(6)

Samatowa, Usman. (2006). Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: UHAMKA Press.

Sanjaya, Bio. (2012). Pengertian Hasil Belajar. [Online]

Tersedia:http://ppg-pgsd.blogspot.com/2012/04/pengertian-hasil-belajar.html[ 4 Januari 2013 ]

Seels, Barbara dan Richey. (1994). Teknologi Pembelajaran. Jakarta: UNJ PRESS.

Sudjana. (1997). Media Pengajaran. Bandung: CV. Sinar Baru.

Sudjarwo. (1989). Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta: PT. Mediyatama Sarana Perkasa.

Sukardjo dan Komarudin. (2009). Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Uno, Hamzah. (2006). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Wiriaatmadja. (2007). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Yuniati. (2012). Siklus Hidup Hewan Seri Nyamuk. Jakarta: Bestari. Tersedia:http://google.co.id.[Online] [4 Januari 2013]


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MODEL INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DAUR HIDUP HEWAN KELAS IV SDN TEGALWERU KABUPATEN MALANG

0 36 30

Aplikasi Model Pembelajaran Quantum Teaching dengan Media Video Pembelajaran untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Daur Hidup Hewan Siswa Kelas IV SDN Sumbersari 02 Jember

0 4 5

APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN DAUR HIDUP HEWAN SISWA KELAS IV SDN SUMBERSARI 02 JEMBER

0 7 19

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 MOJOAGUNG Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Melalui Media Audio Visual Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Mojoagung Kecamatan Karangrayung Kabupaten G

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 MOJOAGUNG Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Melalui Media Audio Visual Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Mojoagung Kecamatan Karangrayung Kabupaten G

0 1 16

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Dengan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IV SDN. 1 Pandeyan, Jatino

0 2 15

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Dengan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IV SDN. 1 Pandeyan, Jatino

0 2 16

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG RANGKA MANUSIA : Penelitian Tindakan Kelas Dilakukan di Kelas IV Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 SDN Cilangkap 5 Tapos Depok.

1 2 43

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN MEKRSARI 3 CIMANGGIS DEPOK.

1 6 25

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAUR HIDUP HEWAN.

0 0 5