Strategi Desain Produk pada Dry Body Soap (Studi Kasus di Magister Manajemen Universitas Kristen Maranatha).

(1)

ABSTRAK

Kebersihan diri tetap perlu dijaga walaupun konsumen sedang memiliki kesibukan

sehingga tidak memiliki waktu untuk mandi. Tujuan penelitian ini adalah untuk

memberikan solusi alternatif mandi berdasarkan keinginan konsumen yang ingin

menjaga penampilannya untuk tetap bersih pada saat sibuk dan tidak dapat mandi.

Oleh sebab itu dirancanglah sebuah strategi desain produk sabun tanpa dibilas

atau dapat dibilas dengan hanya menggunakan sedikit air yakni

Dry Body Soap

.

Dalam menerapkan strategi desain produk, terdapat empat elemen yang perlu

diperhatikan berkenaan dengan pemenuhan harapan konsumen, yaitu fungsi

produk, spesifikasi produk, kualitas produk, dan harga produk. Penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dan teknik

pengumpulan data

focus group discussion

untuk memperoleh informasi mengenai

keinginan konsumen akan sabun tanpa dibilas. Strategi desain produk ini

menggunakan str ategi

Market Pull

sehingga menghasilkan produk

Dry Body Soap

yang sesuai dengan keinginan konsumen agar mudah dibawa dan dipakai di mana

dan kapan saja. Baik ketika konsumen tidak dapat mandi karena kesibukan atau

pun situasi lingkungan yang kurang mendukung untuk mandi.

Kata kunci: Strategi Desain Produk, Fungsi Produk, Spesifikasi Produk, Kualitas

Produk, Harga Produk

vii


(2)

ABSTRACT

Through busy day, consumers should keep up their hygenic appearance. This

study is made to provide an alternative solution for consumers who want to keep

clean but have a busy day. Therefore, the solution is an application of product

design strategy to make soap without rinsing or can be rinsed with a little

water--Dry Body Soap. In implementing the product design strategy, there are four

elements to consider when we

want to know the consumer’s

expected product;

product function, product specifications, product quality and product price. This

study is conducted using qualitative method and focus-group discussions as data

collection technique to obtain information about consumers' desire of soap

without rinsing. The result to make product design strategy is using Market Pull’s

strategy. It make the Dry Body Soap can designed to be easily carried and used

everywhere and anytime that are tailored to the desires of consumers. When

consumers can not keep up their hygenic appearance because either they have

busy day or environment situations that are less conductive to bathing.

Keywords: Product Design Strategy, Product Function, Product Specification,

Product Quality, Product Price

viii


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...i

LEMBAR PENGESAHAN...ii

LEMBAR ORISINALITAS LAPORAN...iii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH...iv

KATA PENGANTAR…...

....v

ABSTRAK...vii

ABSTRACT

...viii

DAFTA

R ISI……….

.ix

DAFTAR TABEL

... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN ... 7

2.1 Definisi Desain Produk

... 7

2.2 Definisi Strategi ... 8

2.3 Strategi Desain Produk ... 9

2.2.1 Fungsi Produk ... 11

2.2.2 Spesifikasi Produk ... 13

2.2.3 Kualitas Produk ... 17

2.2.4 Harga Produk... 18

2.4 Langkah-Langkah Penetapan Strategi Pengembangan Produk Baru ... 20

ix


(4)

2.5 Penelitian Sebelumnya ... 24

BAB III RERANGKA PEMIKIRAN DAN MODEL PENELITIAN ... 25

3.1 Rerangka Pemikiran ... 25

3.2 Model Penelitian ... 26

BAB IV METODE PENELITIAN ... 28

4.1 Objek dan Subjek Penelitian... 28

4.2 Metode Penelitian ... 29

4.2.1 Jenis Metode Penelitian yang digunakan ... 29

4.2.2 Langkah Analisis ... 29

4.2.3

Blue Print

Penelitian dan Panduan Wawancara ... 30

4.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 34

4.2.5 Teknik Analisis Data ... 34

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 35

5.1 Profil Produk ... 35

5.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 35

5.3 Implikasi Manajerial ... 57

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

... 60

6.1 Kesimpulan ... 60

6.2 Saran ... 61

DAFTAR KEPUSTAKAAN ... 63

LAMPIRAN………..67

x


(5)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya ... 24

Tabel 4.1

Blue Print

Strategi Desain Produk Pada

Dry Body Soap

... 31

Tabel 4.2 Daftar Pertanyaan ... 33

Tabel 5.1 Analisis Pesaing ... 37

Tabel 5.2

Performance

... 40

Tabel 5.3

Environment

... 41

Tabel 5.4

Transportation

... 42

Tabel 5.5

Packaging

... 44

Tabel 5.6

Size and Weight

... 46

Tabel 5.7

Materials

... 47

Tabel 5.8

Standards

... 48

Tabel 5.9

Quality and Reliability

... 49

Tabel 5.10

Safety

... 50

Tabel 5.11

Target Product Cost

... 51

xi


(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Strategi Desain Produk ... 11

Gambar 3.1 Rerangka Pemikiran ... 26

Gambar 3.2 Model Penelitian Desain Produk

Dry Body Soap

... 27

………...56

Gambar 5.1

Prototype

Desain Produk

Dry Body Soap………

xii


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Transkrip Verbatim………67

Lampiran 2 Hasil Survei Euromonitor (2014)………...77

Lampiran 3 Hasil Survei Sabun……….78

……….83

Lampiran 4 Komposisi

Dry Body Soap

xiii


(8)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Inovasi desain berhubungan erat dengan pemasaran dan menurut Hsu (2011) strategi desain produk merupakan bagian dalam strategi pengembangan produk baru. Desain produk sebaiknya dapat dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar dan dalam menerapkan strategi desain produk, terdapat empat elemen yang perlu diperhatikan ketika ingin mengetahui produk yang diharapkan konsumen, yaitu fungsi, spesifikasi, kualitas, dan harga produk (Schroeder, 2013; Kotler dan Keller, 2012; Mital dkk., 2014).

Terkait dengan kebiasaan mandi konsumen, Euromonitor (2014) melakukan survei kepada 6.600 konsumen di negara-negara seluruh dunia, apakah konsumen mandi menggunakan shower, berendam di bathtub, atau menseka diri dengan spons.Menurut hasil survei Euromonitor (2014), didapat bahwa Amerika adalah negara dengan konsumen yang cenderung menjaga kebersihan dibandingkan negara-negara seperti Australia, Brasil, China, Kolombia, Perancis, Jerman, India, Indonesia, Jepang, Meksiko, Rusia, Spanyol, Turki, Timur Tengah, dan Inggris. Penduduk di Amerika, Brazil, dan Kolombia mandi menggunakan sabun untuk membersihkan diri minimal dua kali sehari dan menggunakan air yang cukup banyak. Berbeda dengan negara China, Inggris, Rusia, dan Jepang yang tidak dapat mandi karena kesibukan dan kondisi cuaca serta lingkungan.


(9)

2

Universitas Kristen Maranatha

Indonesia termasuk salah satu negara padat penduduk dengan Pulau Jawa yang merupakan pulau terpadat di dunia (Aris, 2015). Dilihat dari kepadatannya, jumlah pekerja cukup banyak dan memiliki kesibukan masing-masing. Menurut Narain (2015), kesibukan di kehidupan modern, telah menyebabkan orang tidak dapat mandi, atau tidak memiliki banyak waktu untuk mandi. Hasil survei di UK pun menyatakan bahwa empat dari lima orang wanita mengakui tidak mandi setiap hari, karena harus bangun pagi dan pulang malam, setelah bekerja langsung tidur (Agency, 2015). Bahkan di Indonesia, masih banyak orang yang hingga saat ini malas mandi terutama mandi malam dikarenakan kelelahan dan kesibukan (Lov, 2015).

Menurut Lov (2015), mandi penting dilakukan setidaknya dua kali sehari. Selain membuat badan konsumen lebih segar, mandi dapat membuat lebih tenang dan baik untuk kesehatan. Konsumen perlu mengetahui bahwa dengan melewatkan mandi dapat berakibat buruk untuk kulit, seperti sel kulit mati, kulit menua lebih cepat,timbulnya bakteri pada kulit, risiko terkena jamuran. Tidak hanya itu, konsumen juga akan rentan terkena penyakit kulit lain di sekujur tubuh.

Sabun mandi digunakan banyak orang untuk dapat membersihkan badan. Menurut Ellis (2015), perkembangan sabun dimulai dari bentuk krim, bubuk, batang, hingga sabun cair yang akhirnya muncul di abad kesembilan belas karena kepraktisannya. Selain itu, Dheteas (2014) mengatakan bahwa saat ini sabun mandi cair banyak digemari karena memiliki manfaat dari segi higienis, kelembaban kulit, hemat dan mudah pemakaiannya. Namun, kesadaran konsumen


(10)

3

Universitas Kristen Maranatha

untuk tetap bersih dengan penggunaan sabun mandi memang perlu diiringi dengan pemakaian waktu yang tidak sebentar, serta air dalam jumlah yang tidak sedikit (Ardian, 2015). Oleh sebab itu, diperlukan adanya strategi untuk membuat desain produk sabun yang sesuai dengan harapan konsumen untuk tetap bersih pada saat sibuk dan tidak dapat mandi (Schroeder, 2013; Kotler dan Keller, 2012; Mital dkk., 2014).

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, dapat dinyatakan bahwa kesibukan dapat mengakibatkan konsumen tidak memiliki waktu untuk mandi, sehingga diperlukan adanya strategi desain produk sebagai solusi alternatif mandi konsumen. Oleh karena itu, menarik dikaji mengenai “Strategi Desain Produk

Pada Dry Body Soap (Studi Kasus di Magister Manajemen Universitas Kristen Maranatha)”.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan sebelumnya, teridentifikasi bahwa karena adanya keinginan konsumen dalam menjaga penampilan untuk tetap bersih di saat sibuk dan tidak dapat mandi, maka diperlukan adanya strategi dalam mendesain produk sabun sebagai salah satu solusi alternatif mandi. Namun, belum diketahui penerapan strategi desain produk sabun yang perlu dilakukan untuk menjawab keinginan konsumen yang ingin tetap bersih pada saat sibuk dan tidak dapat mandi.


(11)

4

Universitas Kristen Maranatha

Karena teridentifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah

“Bagaimana penerapan strategi desain produk dilakukan untuk menjawab keinginan konsumen yang ingin tetap bersih pada saat sibuk dan tidak dapat mandi?”

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui penerapan strategi desain produk yang dilakukan dalam menjawab keinginan konsumen untuk tetap bersih pada saat sibuk dan tidak dapat mandi.

1.4 Manfaat Penelitian Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan keunggulan bersaing perusahaan dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam perkembangan perusahaan khususnya dalam penetapan strategi desain produk di masa yang akan datang, serta dapat menunjukkan kepedulian terhadap kondisi lingkungan dan masyarakat yang menginginkan dirinya tetap bersih di saat sibuk dan tidak dapat mandi.


(12)

5

Universitas Kristen Maranatha

Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman mengenai desain produk yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan konsumen, sebagai tambahan referensi ilmu pengetahuan khususnya dibidang desain produk, serta dapat memberikan gambaran mengenai pengembangan produk bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan inovasi produk.

1.5 Sistematika Penulisan

Secara keseluruhan, penulisan penelitian ini terdiri dari enam bab utama. Setiap babnya berisi sebuah cakupan tersendiri sehingga mempermudah para pembaca untuk memahami isi dan konsep yang digunakan. Keenam bab tersebut terdiri dari:

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemikiran utama yang mendasari penulisan penelitian. Bab ini tersusun dari: Latar Belakang Masalah, Identifikasi dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, serta Sistematika Penulisan.

BAB II: KAJIAN KEPUSTAKAAN

Bab ini menunjukkan kajian dari beberapa literatur dan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya sebagai landasan penelitian. Bab ini tersusun dari: Definisi Desain Produk, Strategi Desain Produk, Langkah-langkah Penetapan Strategi Pengembangan Produk Baru, serta Penelitian Sebelumnya.


(13)

6

Universitas Kristen Maranatha

BAB III: RERANGKA DAN MODEL PENELITIAN

Bab ini bertujuan untuk mendeskripsikan jalur berpikir yang dilakukan dalam penelitian ini dan model penelitian. Bab ini tersusun dari: Rerangka Pemikiran dan Model Penelitian.

BAB IV: METODE PENELITIAN

Bab ini bertujuan untuk menunjukkan metode penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian ini. Bab ini tersusun dari: Objek dan Subjek Penelitian, Metode Penelitian, dan Teknik Analisis Data.

BAB V: HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan. Bab ini tersusun dari: Profil Produk, Pembahasan Hasil Penelitian, dan Implikasi Manajerial.

BAB VI: KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang diberikan, bab ini tersusun dari: Kesimpulan dan Saran.


(14)

60

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan seluruh data dan informasi yang diperoleh peneliti terkait dengan strategi desain produk yaitu penerapan strategi desain produk untuk menjawab keinginan konsumen yang ingin tetap bersih pada saat sibuk dan tidak dapat mandi dilakukan dengan menggunakan strategi Market

Pull. Hal ini sesuai dengan alternatif strategi yang sebagaimana dinyatakan oleh

Schroeder (2013). Strategi desain produk pada Dry Body Soap dirancang sesuai dengan kebutuhan konsumen meliputi fungsi, spesifikasi, kualitas, dan harga produk (Schroeder, 2013; Kotler dan Keller, 2012; Mital, dkk., 2014).

1. Fungsi produk sabun yang diinginkan konsumen adalah sabun tanpa dibilas yang higienis dan anti bakteri, dapat memutihkan, mencerahkan, mengencangkan, menghaluskan, dan melembabkan kulit, anti aging, anti keriput, serta mudah dibawa dan dipakai saat traveling bahkan dapat digunakan sebagai pengganti body lotion.

2. Konsumen menginginkan produk dengan spesifikasi yang jelas, sehingga strategi desain produk yang dibuat yaitu botol bening berukuran 60 mililiter dan 100 mililiter dengan stiker label yang menarik mencantumkan informasi spesifikasi produk Dry Body Soap seperti merek, bahan-bahan yang digunakan agar sesuai dengan fungsi sabun mandi yang diharapkan


(15)

61 konsumen, informasi masa kadaluarsa produk, cara penggunaan produk yang tanpa dibilas, dan nomor BPOM agar dapat menambah kepercayaan konsumen dalam memakai produk Dry Body Soap. Dalam spesifikasi lain seperti jangkauan pemasaran dapat disimpulkan bahwa produk Dry Body

Soap sebaiknya dipasarkan melalui media sosial, masuk di klinik-klinik

kecantikan, tempat spa, dan atau memiliki tempat workshop di Bandung.

3. Kualitas dan keandalan Dry Body Soap disesuaikan untuk memenuhi harapan konsumen. Sabun yang eksklusif dengan banyak kelebihan fungsi di dalamnya, serta keamanan produk saat produk digunakan. Selain itu, Dry

Body Soap dapat menjadi salah satu solusi alternatif mandi di saat krisis air

bersih atau pada saat konsumen tidak dapat mandi karena kesibukan dan lingkungan sekitar yang kurang mendukung untuk mandi.

4. Harga produk Dry Body Soap yang diinginkan oleh konsumen berkisar antara Rp30.000,00 sampai Rp100.000,00 untuk ukuran botol 60 mililiter.

6.2 Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian ini kepada pihak-pihak lain agar dapat dijadikan masukan maupun wawasan yang diharapkan dapat berguna bagi pihak yang membacanya adalah sebagai berikut:

1. Untuk perusahaan yang bergerak di bidang kecantikan, disarankan untuk dapat mencoba mendesain produk sabun yang tanpa dibilas dengan fungsi


(16)

62 yang lebih lengkap atau berbeda namun sesuai dengan kebutuhan dan yang diharapkan oleh konsumen.

2. Merujuk pada Schroeder (2013), peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan desain produk dengan menggunakan strategi technology push atau pun inter-functional. Sehingga selain mengetahui keinginan konsumen, desain produk dapat dibuat dengan adanya perubahan teknologi yang lebih canggih dan fungsi yang mendukung.

3. Peneliti selanjutnya juga dapat menambahkan indikator penting dalam variabel fungsi produk seperti testing, spesifikasi produk seperti aesthetics,

appearance, and finish, sesuai merujuk pada Mital, dkk. (2014). Sehingga

dapat dilakukan pengujian produk kepada lebih banyak konsumen dan melakukan survei respon konsumen terhadap produk.


(17)

63

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Agency. (2015). Four Out of The Woman Don’t Shower Every Day.

http://www.telegraph.co.uk/news/newstopics/howaboutthat/11427875/

Four-out-of-five-women-dont-shower-every-day.html. Diakses tanggal 29 Januari 2016.

Ardian. (2015). Fenomena Krisis Air Di Semarang, Menjadi Tanggung Jawab

Bersama. http://lifestyle.bestbagorganizer.com/author/admin/. Diakses

tanggal 11 November 2015.

Aris. (2015). Ternyata Pulau Jawa Adalah Pulau Terpadat di Dunia. http://www.kumpulanmisteri.com/2015/07/ternyata-pulau-jawa-adalah-pulau.html. Diakses tanggal 30 Januari 2016.

Chase, R.B., Jacobs, F.R., dan Aquilano, N.J. (2006). 11th edition. Operations

Management for Competitive Advantage. Mc Graw-Hill Co.,Inc., New

York.

Christian, Y. (2014). Inovasi Desain Produk Sepatu Kasual Berdasarkan Harapan

dan Respon Konsumen Di Perusahaan Fashion In Frame (Studi Kasus:

Universitas Kristen Maranatha). Universitas Kristen Maranatha Program

Magister Manajemen, Bandung.

Crawford, M., dan Benedetto, A.D. (2011). 10th edition. New Product

Management. Mc Graw-Hill Co.,Inc., New York.

Dheteas. (2014). Ini Nih Untungnya Mandi Pakai Sabun Cair.

http://m.molto.co.id/mobile/style/ini-nih-untungnya-mandi-pakai-sabun cair-141026d.html. Diakses tanggal 21 September 2015.


(18)

64 Ellis, M. (2015). Colonial Soap Making. Its History and Techniques. http://www.alcasoft.com/soapfact/historycontent.html. Diakses tanggal 11 November 2015.

Euromonitor. (2014). Personal Appearances: Global Consumer Survey Results on

Apparel, Beauty and Grooming. Euromonitor International.

Freedman, L. (2013). Strategy: A History. Oxford University Press, USA.

Halcomb, E.J., dan Davidson, P.M. (2006). Is Verbatim Transcription of Interview

Data Always Necessary?. Applied Nursing Research, 19, hal. 38-42.

Hsu, Y. (2011). Design Innovation and Marketing Strategy in Successful Product

Competition. Journal of Business and Industrial Marketing. 26 (4), hal. 223

- 236.

Institute of Medicine. (2001). Six Dimensions of Care.

http://www.chw.org/about/safety-quality-and-outcomes/six-dimensions-of-care/. Diakses tanggal 30 Januari 2016.

Kiechel, W. (2010). The Lords of Strategy. Harvard Business Press.

Kotler, P., dan Keller, K.L. (2012). 14 th edition. Principles of Marketing. Pearson Prentice Hall , New Jersey.

Kvint, V. (2009). The Global Emerging Market: Strategic Management and

Economics. Taylor & Francis, Moscow.

Lov. (2015). Inilah Akibat Jarang Mandi. http://www.mediaindonesia.com/ news/read/6128/inilah-akibat-jarang- mandi/2015-08-07. Diakses tanggal 11 November 2015.


(19)

65 Mital, A., dkk. (2014). 2 nd edition. Product Development: A Structured Approach to

Consumer Product Development, Design, and Manufacture. Elsevier,

Inc.,United Kingdom.

Moleong, L.J. (2013). Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Narain, J. (2015). Why We’re Too Busy For Baths: Third of us only take four or less over course of a year (but average person takes 227 showers).

http://www.dailymail.co.uk/news/article-2901266/Why-busy-baths-four-course-year-average-person-takes-227-showers.html. Diakses tanggal 29 Januari 2016.

Nickols, F. (2012). Strategy: Definitions and Meanings. Distance Consulting LLC.

Reeth, I.V., Courel, B., dan Doorn, S.V. (2012). Beyond Skin Feel: Innovative

Methods for Developing Complex Sensory Profiles with Silicones. Dow

Corning Corporation, USA.

Rumelt, R.P. (2011). Good Strategy/Bad Strategy. Crown Business.

Schroeder, R.G. (2013). 6 th edition. Operations Management: Contemporary

Concepts and Cases. Mc Graw-Hill Co.,Inc., New York.

Sugiama, G.A. (2008). Metode Riset Bisnis dan Manajemen. Guardaya Intimarta, Bandung.

Swink, M., dkk. (2011). Managing Operations Across The Supply Chain. Mc Graw- Hill Co.,Inc., New York.

Technopedia. (2016). Production Environment. http://www.technopedia.com/ definition/8989/production-environment. Diakses tanggal 5 Februari 2016.


(20)

66 The Open University. (2001). T881 Manufacture Materials Design: Block 1:

The design activity model. Milton Keynes: The Open University.

Ulrich, K.T., dan Eppinger, S.D. (2012). 5 th edition. Product Design and


(1)

61 konsumen, informasi masa kadaluarsa produk, cara penggunaan produk yang

tanpa dibilas, dan nomor BPOM agar dapat menambah kepercayaan

konsumen dalam memakai produk Dry Body Soap. Dalam spesifikasi lain

seperti jangkauan pemasaran dapat disimpulkan bahwa produk Dry Body

Soap sebaiknya dipasarkan melalui media sosial, masuk di klinik-klinik kecantikan, tempat spa, dan atau memiliki tempat workshop di Bandung.

3. Kualitas dan keandalan Dry Body Soap disesuaikan untuk memenuhi harapan

konsumen. Sabun yang eksklusif dengan banyak kelebihan fungsi di

dalamnya, serta keamanan produk saat produk digunakan. Selain itu, Dry

Body Soap dapat menjadi salah satu solusi alternatif mandi di saat krisis air bersih atau pada saat konsumen tidak dapat mandi karena kesibukan dan

lingkungan sekitar yang kurang mendukung untuk mandi.

4. Harga produk Dry Body Soap yang diinginkan oleh konsumen berkisar

antara Rp30.000,00 sampai Rp100.000,00 untuk ukuran botol 60 mililiter.

6.2 Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan oleh peneliti berdasarkan hasil

penelitian ini kepada pihak-pihak lain agar dapat dijadikan masukan maupun

wawasan yang diharapkan dapat berguna bagi pihak yang membacanya adalah

sebagai berikut:

1. Untuk perusahaan yang bergerak di bidang kecantikan, disarankan untuk


(2)

62 yang lebih lengkap atau berbeda namun sesuai dengan kebutuhan dan yang

diharapkan oleh konsumen.

2. Merujuk pada Schroeder (2013), peneliti selanjutnya diharapkan dapat

melakukan desain produk dengan menggunakan strategi technology push

atau pun inter-functional. Sehingga selain mengetahui keinginan konsumen,

desain produk dapat dibuat dengan adanya perubahan teknologi yang lebih

canggih dan fungsi yang mendukung.

3. Peneliti selanjutnya juga dapat menambahkan indikator penting dalam

variabel fungsi produk seperti testing, spesifikasi produk seperti aesthetics,

appearance, and finish, sesuai merujuk pada Mital, dkk. (2014). Sehingga dapat dilakukan pengujian produk kepada lebih banyak konsumen dan


(3)

63

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Agency. (2015). Four Out of The Woman Don’t Shower Every Day. http://www.telegraph.co.uk/news/newstopics/howaboutthat/11427875/

Four-out-of-five-women-dont-shower-every-day.html. Diakses tanggal 29 Januari 2016.

Ardian. (2015). Fenomena Krisis Air Di Semarang, Menjadi Tanggung Jawab Bersama. http://lifestyle.bestbagorganizer.com/author/admin/. Diakses tanggal 11 November 2015.

Aris. (2015). Ternyata Pulau Jawa Adalah Pulau Terpadat di Dunia. http://www.kumpulanmisteri.com/2015/07/ternyata-pulau-jawa-adalah-pulau.html. Diakses tanggal 30 Januari 2016.

Chase, R.B., Jacobs, F.R., dan Aquilano, N.J. (2006). 11th edition. Operations Management for Competitive Advantage. Mc Graw-Hill Co.,Inc., New York.

Christian, Y. (2014). Inovasi Desain Produk Sepatu Kasual Berdasarkan Harapan dan Respon Konsumen Di Perusahaan Fashion In Frame (Studi Kasus: Universitas Kristen Maranatha). Universitas Kristen Maranatha Program Magister Manajemen, Bandung.

Crawford, M., dan Benedetto, A.D. (2011). 10th edition. New Product Management. Mc Graw-Hill Co.,Inc., New York.

Dheteas. (2014). Ini Nih Untungnya Mandi Pakai Sabun Cair. http://m.molto.co.id/mobile/style/ini-nih-untungnya-mandi-pakai-sabun cair-141026d.html. Diakses tanggal 21 September 2015.


(4)

64 Ellis, M. (2015). Colonial Soap Making. Its History and Techniques. http://www.alcasoft.com/soapfact/historycontent.html. Diakses tanggal 11 November 2015.

Euromonitor. (2014). Personal Appearances: Global Consumer Survey Results on Apparel, Beauty and Grooming. Euromonitor International.

Freedman, L. (2013). Strategy: A History. Oxford University Press, USA.

Halcomb, E.J., dan Davidson, P.M. (2006). Is Verbatim Transcription of Interview Data Always Necessary?. Applied Nursing Research, 19, hal. 38-42.

Hsu, Y. (2011). Design Innovation and Marketing Strategy in Successful Product Competition. Journal of Business and Industrial Marketing. 26 (4), hal. 223 - 236.

Institute of Medicine. (2001). Six Dimensions of Care. http://www.chw.org/about/safety-quality-and-outcomes/six-dimensions-of-care/. Diakses tanggal 30 Januari 2016.

Kiechel, W. (2010). The Lords of Strategy. Harvard Business Press.

Kotler, P., dan Keller, K.L. (2012). 14 th edition. Principles of Marketing. Pearson Prentice Hall , New Jersey.

Kvint, V. (2009). The Global Emerging Market: Strategic Management and Economics. Taylor & Francis, Moscow.

Lov. (2015). Inilah Akibat Jarang Mandi. http://www.mediaindonesia.com/ news/read/6128/inilah-akibat-jarang- mandi/2015-08-07. Diakses tanggal 11 November 2015.


(5)

65 Mital, A., dkk. (2014). 2 nd edition. Product Development: A Structured Approach to Consumer Product Development, Design, and Manufacture. Elsevier, Inc.,United Kingdom.

Moleong, L.J. (2013). Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Narain, J. (2015). Why We’re Too Busy For Baths: Third of us only take four or less over course of a year (but average person takes 227 showers). http://www.dailymail.co.uk/news/article-2901266/Why-busy-baths-four-course-year-average-person-takes-227-showers.html. Diakses tanggal 29 Januari 2016.

Nickols, F. (2012). Strategy: Definitions and Meanings. Distance Consulting LLC.

Reeth, I.V., Courel, B., dan Doorn, S.V. (2012). Beyond Skin Feel: Innovative Methods for Developing Complex Sensory Profiles with Silicones. Dow Corning Corporation, USA.

Rumelt, R.P. (2011). Good Strategy/Bad Strategy. Crown Business.

Schroeder, R.G. (2013). 6 th edition. Operations Management: Contemporary Concepts and Cases. Mc Graw-Hill Co.,Inc., New York.

Sugiama, G.A. (2008). Metode Riset Bisnis dan Manajemen. Guardaya Intimarta, Bandung.

Swink, M., dkk. (2011). Managing Operations Across The Supply Chain. Mc Graw- Hill Co.,Inc., New York.

Technopedia. (2016). Production Environment. http://www.technopedia.com/ definition/8989/production-environment. Diakses tanggal 5 Februari 2016.


(6)

66 The Open University. (2001). T881 Manufacture Materials Design: Block 1:

The design activity model. Milton Keynes: The Open University.

Ulrich, K.T., dan Eppinger, S.D. (2012). 5 th edition. Product Design and Development. Mc Graw-Hill Co.,Inc., New York.