ANALISIS PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL KINERJA DOSEN: Studi Deskriptif Analitik Pada Universitas Pendidikan Indonesia.
No. Daftar. 09/UN40.FPEB.1.PL/2013
ANALISIS PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL KINERJA
DOSEN
(Studi Deskriptif Analitik Pada Universitas Pendidikan Indonesia )
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi
Disusun Oleh: Ali Mahfud
0700563
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
Analisis Pelaksanaan Audit Internal
Kinerja Dosen (Studi Deskriptif
Analitik Pada Universitas
Pendidikan Indonesia)
Oleh
Ali Mahfud
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Ali Mahfud
Universitas Pendidikan Indonesia
April 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
(3)
ANALISIS PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL KINERJA DOSEN (STUDI DESKRIPTIK ANALITIK PADA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA)
Oleh : Ali Mahfud
Pembimbing I: Prof. Dr. Dadang Sadeli, M.Si Pembimbing II: Aristanti Widyaningsih, S.Pd, M.Si
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui: (1) Pelaksanaan audit internal kinerja dosen yang dilakukan oleh Satuan Audit Internal (SAI) Universitas Pendidikan Indonesia dan gambaran kinerja dosen UPI secara umum. (2) Tindak lanjut yang dilakukan oleh pimpinan universitas atas hasil pelaksanaan audit internal kinerja dosen. (3) Faktor-faktor yang mempengaruhi proses tindaklanjut hasil pelaksanaan audit internal kinerja dosen di UPI.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui hasil wawancara secara mendalam (in-depth interview). Penentuan sumber data menggunakan nonprobability sampling dengan metode purposive sampling pada responden yang menjabat sebagai pimpinan unit kerja fakultas di UPI, pimpinan dan staff SAI, ketua program studi, dosen UPI serta mahasiswa. Teknik pengujian kredibilitas data yang digunakan adalah triangulasi dengan sumber data dan triangulasi dengan teori.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa SAI belum melakukan seluruh prosedur pelaksanaan audit internal kinerja dosen. Tindak lanjut berupa reward dan punishment belum meningkatkan kinerja dosen. Selain dari itu faktor yang masih menjadi hambatan dalam pelaksanaan tindaklanjut hasil pelaksanaan audit internal kinerja dosen adalah independensi SAI, budaya organisasi serta komitmen pimpinan dan komitmen dosen itu sendiri. Dengan kata lain bahwa pelaksanaan audit internal kinerja dosen yang dilakukan oleh SAI belum efektif meningkatkan kinerja dosen UPI.
(4)
ANALYSIS OF LECTURER INTERNAL PERFORMANCE AUDIT IMPLEMENTATION (DESCRIPTIVE ANALYTICAL STUDY IN INDONESIA
UNIVERSITY OF EDUCATION) By: Ali Mahfud
Supervisor I: Prof. Dr. Dadang Sadeli, M.Si Supervisor II: Aristanti Widyaningsih, S.Pd, M.Si
ABSTRACT
This study was conducted to know: (1) The implementation of lecturer internal performance audit that held by internal audit unit (SAI) Indonesia University Of Education (UPI); (2) The follow-up which is conducted by university leaders on the result of lecturer internal performance audit; (3) The factor that affect the process of follow-up result of the lecturer internal performance audit in UPI.
The research method used is qualitative descriptive. The data used is primary data obtain trough in depth interview. The determination of data sources uses non probability sampling with purposive sampling method on respondents who served as a head of faculty unit in UPI, the leaders and staff of SAI, the head of department, lecturers and student in UPI. Technique of testing the credibility of data used is triangulation of data source and triangulation with theory.
The result showed that SAI has not done the whole procedure of lecturer internal performance audit. The follow-up in the form of rewards and punishment is not improved the faculty performance yet. Other factors that are still being the obstacles in the implementation of the follow-up results of the internal audit is independence of the SAI performance, organizational culture and also the commitment of lecturer and the leader of UPI. In other word, the implementation of the lecturer internal performance audit is not
effective yet to improve performance of UPI’s lecturer. Keyword: Internal Audit, lecturer performance
(5)
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMAKASIH ... ii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 13
1.3Tujuan Penelitian ... 13
1.4Manfaat Penelitian ... 14
1.4.1 Manfaat Keilmuan ... 14
(6)
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 15
2.1 Kajian Pustaka ... 15
2.1.1 Audit Internal ... 15
2.1.1.1 Pengertian Audit Internal ... 15
2.1.1.2 Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal ... 18
2.1.1.3 Peran Audit Internal ... 20
2.1.1.4 Independensi Auditor Internal... 25
2.1.1.5 Pelaksanaan Audit Internal ... 32
2.1.2 Konsep Kinerja... 39
2.1.2.1 Pengertian Kinerja ... 40
2.1.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja ... 41
2.1.2.3 Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja ... 42
2.1.2.4 Permasalahan dalam Penilaian Kinerja ... 44
2.1.3 Kinerja Dosen... 46
2.1.3.1 Menilai Kinerja Dosen ... 48
2.1.3.2 Kriteria Pengukuran Kinerja Dosen ... 52
2.2 Kerangka Pemikiran ... 55
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 65
(7)
3.2 Metode Penelitian... 66
3.2.1 Desain Penelitian ... 66
3.2.2 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 67
3.2.3 Instrumen Penelitian... 71
3.2.4 Teknik Analisis Data ... 72
3.2.5 Pengujian Kredibilitas Data ... 77
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 80
4.1 Hasil Penelitian ... 80
4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 80
4.1.2.1 Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia ... 80
4.1.2.2 Visi dan Misi Universitas Pendidikan Indonesia ……… 84
4.1.2 Hasil Penelitian dan Identifikasi Masalah ………. 86
4.1.2.1 Pelaksanaan Audit Internal ……… 86
4.1.2.1.1 Perencanaan Audit ………. 86
4.1.2.1.2 Pengumpulan, Pengujian dan Pengevaluasian Informasi………. 88
4.1.2.1.3 Pengkomunikasian Hasil ………. 92
4.1.2.1.4 Penindaklanjutan ………. 96
4.1.2.2 Gambaran Kinerja Dosen UPI ……… 102
(8)
4.1.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Tindak Lanjut Hasil Pelaksanaan
Audit Internal Kinerja Dosen ... 126
4.2 Pembahasan ... 133
4.2.1 Pelaksanaan Audit Internal ... 133
4.2.1.1 Perencanaan Audit ... 134
4.2.1.2 Pengumpulan, Pengujian dan Pengevaluasian Informasi... 139
4.2.1.3 Pengkomunikasian Hasil ... 154
4.2.1.4 Penindaklanjutan ... 160
4.2.2 Gambaran Kinerja Dosen UPI ... 166
4.2.3 Tindak Lanjut Hasil Pelaksanaan Audit Internal Kinerja Dosen ... 176
4.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Tindak Lanjut Hasil Pelaksanaan Audit Internal Kinerja Dosen... 189
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 208
5.1 Kesimpulan ... 209
5.2 Saran ... 210
DAFTAR PUSAKA ... 211
LAMPIRAN ... 218
(9)
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Dosen dan Kualifikasinya Tahun 2011 ... 3
Tabel 1.2 Konversi dari Skor ke Nilai ... 5
Tabel 2.1 Perkembangan Peran Audit Internal ... 19
Tabel 3.1 Keterangan Mengenai Informan ... 68
Tabel 4.1 Skema Penelitian dan P2M yang Dibuka oleh LPPM UPI Beserta Jumlah Pengusul pada Tahun 2012 ... 110
Tabel 4.2 Perkembangan Kegiatan penelitian yang Dilakukan oleh Dosen UPI dengan Sumber Dana UPI, DIKTI dan Dana Lainnya Tahun 2007-2011 ... 114
Tabel 4.3 Hasil Reduksi Catatan Lapangan Kategori “Perencanaan Audit” ... 133
Tabel 4.4 Hasil Reduksi Catatan Lapangan Kategori “Pengumpulan, Pengujian dan Pengevaluasian Informasi” ... 137
Tabel 4.5 Hasil Reduksi Catatan Lapangan Kategori “Pengkomunikasian Hasil” . 152 Tabel 4.6 Hasil Reduksi Catatan Lapangan Kategori “Penindaklanjutan” ... 159
Tabel 4.7 Hasil Reduksi Catatan Lapangan Kategori “Gambaran Kinerja Dosen” 164 Tabel 4.8 Hasil Reduksi Catatan Lapangan Kategori “Tindaklanjut Hasil Pelaksanaan Audit Internal Kinerja Dosen” ... 176
Tabel 4.9 Hasil Reduksi Catatan Lapangan Kategori “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Tindaklanjut Hasil Pelaksanaan Audit Internal Kinerja Dosen”... 187
(10)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Hasil Penilaian Kinerja Dosen UPI Tahun 2008 ... 5
Gambar 1.2 Hasil Penilaian Kinerja Dosen UPI Tahun 2009 ... 6
Gambar 1.3 Hasil Penilaian Kinerja Dosen UPI Tahun 2008 Berdasarkan Kepuasan Mahasiswa ... 8
Gambar 1.4 Hasil Penilaian Kinerja Dosen UPI Tahun 2009 Berdasarkan Kepuasan Mahasiswa ... 9
Gambar 2.1 Mekanisme Penilaian Kinerja ... 43
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Analisis Pelaksanaan Audit Internal Kinerja Dosen ... 61
Gambar 3.1 Model Interaksi Analisis Data ... 75
Gambar 4.1 Prosedur Pelaksanaan Audit Internal Kinerja Dosen UPI ... 97
Gambar 4.2 Prosedur Tindaklanjut Hasil Audit Internal Kinerja Dosen ... 123
(11)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keputusan Dekan Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis tentang
Pengangkatan dan Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi.
Lampiran 2 Frekuensi Bimbingan Skripsi Pembimbing Utama.
Lampiran 3 Frekuensi Bimbingan Skripsi Pembimbing Pendamping.
Lampiran 4 Surat Permohonan Izin Wawancara Penelitian.
Lampiran 5 Formulir Perbaikan (Revisi).
Lampiran 6 Formulir Persetujuan Perbaikan (Revisi) Usulan Penelitian.
Lampiran 7 Pertanyaan Penelitian.
Lampiran 8 Hasil Wawancara.
Lampiran 9 Pedoman Pelaksanaan Kerja dan Kode Etik Satuan Audit Internal UPI
BHMN.
(12)
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU No. 20 Tahun
2003).
Pemerintah Indonesia menjamin hak seluruh Warga Negara Indonesia
untuk mendapatkan pendidikan yang layak dalam Undang-Undang Dasar
Tahun 1945 pasal 31 amandemen keempat yang berbunyi: Ayat (1) Setiap
warga negara berhak mendapatkan pendidikan. (2) Setiap warga Negara wajib
mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. (3)
Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan
undang-undang. (4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya
dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta anggaran
pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
(13)
teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa
untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.
Pendidikan di Indonesia diselenggarakan pada tingkatan pendidikan dasar
yaitu Sekolah Dasar (SD/MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs),
pendidikan menengah yaitu Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah
Kejuruan (SMA/SMK) serta pendidikan tinggi yang dapat dilaksanakan dengan
bentuk Akademi, Sekolah Tinggi, Institut dan Universitas.
Pendidikan tinggi merupakan jenjang terpenting dalam peningkatan
kualitas sumber daya manusia (SDM). Kualitas sumber daya manusia menjadi
sebuah tuntutan pokok dalam menghadapi era globalisasi. Dalam era ini, semua
elemen dituntut untuk mampu bertindak dan berperilaku profesional sesuai
perkembangan baik dunia usaha, dunia pemerintahan dan gaya hidup
masyarakat modern.
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) adalah salah satu universitas
negeri di Indonesia yang turut berkontribusi dalam menyelenggarakan
pendidikan tinggi. Berdasarkan Laporan Tahunan UPI Tahun 2011, lebih dari
35.000 mahasiswa terdafar sebagai mahasiswa UPI pada tahun 2011/2012
untuk jenjang Diploma, Sarjana dan Pascasarjana.
Kualitas SDM lulusan perguruan tinggi sangat dipengaruhi oleh kualitas
pendidik yang mengarahkan dan bersinggungan langsung dengan mahasiswa.
Maka dari itu, pendidik yang berkualitas dan berkapasitas juga merupakan
(14)
Pada Tahun 2011, berdasarkan Laporan Tahunan UPI jumlah tenaga
pendidik yang dimiliki oleh UPI hingga akhir tahun 2011 adalah sebagai
berikut:
Tabel 1.1 Jumlah Dosen dan Kualifikasinya Tahun 2011
No Kualifikasi/Jenjang
Pendidikan Jumlah Presentase
S1 (Sarjana) 120 9.52 %
S2 (Magister) 832 65.98%
S3 (Doktor) 309 24.50%
JUMLAH DOSEN 1261 100.00%
(Sumber: Laporan Tahunan UPI 2011, data diolah)
Kualifikasi pendidik pada jenjang pendidikan tinggi sangat penting dalam
menghasilkan pendidikan yang berkualitas sehingga kompetensi lulusan
pendidikan tinggi juga memilki profesionalitas akademik yang relevan dan
reliabel dengan tuntutan industri. Bila dikaitkan dengan perannya di perguruan
tinggi, Jalal dan Supriadi (2001:395) mengatakan bahwa “sehat tidaknya
perguruan tinggi banyak tergantung pada staff pengajarnya, perlu diakui bahwa
kontribusi staff pengajar merupakan faktor terpenting bagi pengembangan
perguruan tinggi di Indonesia”.
Jika kita melihat data tersebut, maka terlihat bahwa di UPI masih terdapat
pendidik yang memiliki kualifikasi sarjana (S1) cukup banyak yaitu 9.52% atau
120 orang dari total 1216 pendidik. Padahal pemerintah melalui UU No. 20
tahun 2003 menetapkan kualifikasi pendidik untuk sarjana (S1) minimal
(15)
menyelenggarakan pendidikan diploma (D3) yang masih memperbolehkan
pendidiknya bergelar sarjana. Namun peneliti juga menemukan pendidik bukan
pada jenjang diploma yang hingga tahun 2012 masih bergelar sarjana.
Selain kualifikasi pendidik, kinerja pendidik/dosen juga menentukan
mutu pendidikan tinggi. Sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dosen
mengemban tiga tugas pokok yang dijadikan tolok ukur dalam pengukuran
kinerjanya, yaitu (1) Melaksanakan pendidikan (Proses Belajar Mengajar); (2)
Melakukan penelitian; dan (3) Mengabdikan ilmunya kepada masyarakat
(Hanafiah et.al, 1994:64).
Mulai tahun 2007, secara bertahap UPI melalui Direktorat Sumber Daya
Manusia (SDM) melakukan pengukuran atas kinerja dosen yang difokuskan
pada kinerja akademik (Indeks Kinerja Akademik Dosen atau IKAD). Pada
sejumlah unit kerja, pendekatan IKAD ini telah diterapkan dan dijadikan dasar
dalam perhitungan atau pemberian tunjangan prestasi bagi dosen. Pendekatan
pengukuran kinerja dosen tersebut didasarkan pada Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Berikut ini adalah hasil pengukuran kinerja dosen UPI tahun 2008 yang
(16)
(Sumber: Laporan Tahunan UPI 2008)
Gambar 1.1 Hasil Penilaian Kinerja Dosen UPI tahun 2008 Grafik tersebut merupakan Indeks Kinerja Akademik Dosen (IKAD) yang
diukur oleh Direktorat SDM UPI dengan didasarkan tiga komponen utama
yaitu Kinerja Komitmen Mutu (KKM), Penilaian Atasan Langsung (PAL) dan
Kinerja Mengajar (KM). Penilaian tersebut menggunakan skala 4 seperti halnya
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa.
Nilai akhir pada gambar 1.1 diperoleh melalui suatu proses konversi skor
yang berasal dari berbagai macam komponen penilaian. Skor tersebut kemudian
dikonversi ke dalam skala nilai melalui tabel sebagai berikut:
Tabel 1.2 Konversi dari Skor ke Nilai
Rentang Skor (Skala 0-4) Nilai
3.50-4.00 A=Baik Sekali 2.75-3.49 B=Baik
2.00-2.74 C=Cukup Baik 1.00-1.99 D=Kurang 0.00-0.90 E=Gagal (Sumber: Pedoman Akademik UPI 2007)
0
5 2.84
Rata-Rata Kinerja Dosen UPI
Tahun 2008
(17)
Tabel 1.2 adalah tabel konversi nilai yang digunakan sebagai dasar
penilaian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa. Namun, Tabel tersebut
juga digunakan oleh UPI untuk menilai kinerja dosen dalam proses belajar
mengajar serta aktivitas lainnya dalam lingkup akademik.
Gambar 1.1 menunjukkan bahwa kinerja dosen UPI mencapai skor
rata-rata 2.84 dari skor ideal 4. Pada tahun 2008, hasil penilaian kinerja hanya
menampilkan rata-rata kinerja dosen UPI secara keseluruhan dan belum
menampilkan sebaran kinerja pada setiap unit atau fakultas. Jika dilakukan
konversi ke nilai, maka kinerja dosen UPI dengan nilai 2.84 dapat dikatakan
baik. Walaupun belum mencapai nilai maksimal dari skor ideal yaitu 4.
Selanjutnya, pada tahun 2009 kembali dilakukan pengukuran kinerja
dengan pendekatan IKAD oleh Direktorat SDM UPI. Berikut adalah hasil
pengukuran tersebut:
(Sumber: Laporan Tahunan UPI Tahun 2009)
Gambar 1.2 Hasil Penilaian Kinerja Dosen UPI Tahun 2009 0
1 2 3 4
2.76 2.75 3.06 2.92 2.75 3
2.44 2.94 2.97
GRAFIK PENILAIAN KINERJA
DOSEN UPI TAHUN 2009
(18)
Gambar 1.2 menunjukkan bahwa rata-rata kinerja dosen UPI adalah 2.84
yang diukur berdasarkan kinerja 9 unit/fakultas yang ada di lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia. Dibandingkan dengan hasil pengukuran
kinerja yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya, praktis tidak terjadi
perubahan atas kinerja dosen UPI. Jika dilakukan konversi atas skor menjadi
nilai, maka FPBS, FPOK, FPMIPA, SPs, FIP, FPIPS, FPTK dan Kampus
Daerah (KAMDA) mendapat predikat nilai Baik (B). Sedangkan FPEB sebagai
fakultas yang baru saja berdiri mendapat nilai terendah dibandingkan dengan
fakultas/unit yang lain di UPI yaitu Cukup (C).
Pada akhir tahun 2009, UPI melakukan persiapan sertifikasi ISO SDM
9001:2008 yang menuntut perbaikan mutu pada penyelenggaraan pendidikan
tinggi. Seiring dengan tuntutan penyelenggaraan manajemen dan penerapan
sistem manajemen perguruan tinggi, UPI berupaya menumbuhkan mindset baru
bagi seluruh pegawai yang difokuskan pada etos dan budaya kerja ke arah yang
lebih produktif, fokus pada costumer, dan perbaikan mutu berkelanjutan.
Persiapan ISO 9001: 2008 juga mendorong Satuan Penjaminan Mutu
(SPM) untuk melakukan kegiatan pengukuran kepuasan pemangku kepentingan
(mahasiswa) dengan sasaran yaitu kinerja dosen UPI dalam melakukan proses
belajar mengajar dan pembimbingan terhadap mahasiswa. Kinerja dosen dinilai
dari persepsi mahasiswa dalam mempersiapkan, melaksanakan dan
mengevaluasi perkuliahan serta bimbingan pada setiap mata kuliah yang
(19)
Laporan Tahunan UPI tahun 2009 mendefinisikan tujuan yang ingin
dicapai dari pengukuran kepuasan pemangku kepentingan yaitu: (1)
Mengetahui dan memahami posisi pencapaian mutu UPI dilihat dari kinerja
dosen di setiap prodi dan melihat tingkat kepuasan mahasiswa di setiap jurusan
atau prodi. (2) Mengetahui seberapa jauh tingkat pemenuhan kebutuhan dan
produktivitas kerja dosen UPI. (3) Meningkatkan kualitas layanan dosen
terhadap mahasiswa dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, serta (4)
mengetahui tingkat layanan dosen terhadap mahasiswa dalam proses belajar
mengajar.
Berikut adalah hasil dari penilaian kinerja dosen UPI pada tahun 2008
yang diukur berdasarkan kepuasan mahasiswa:
(Sumber: Laporan Tahunan UPI 2008)
Gambar 1.3 Hasil Penilaian Kinerja Dosen UPI Tahun 2008 Berdasarkan Kepuasan Mahasiswa
2.4 2.6 2.8 3 3.2
2.83 2.86 2.82
2.72 2.8 2.68 3.2 GRAFIK PENILAIAN KINERJA DOSEN
(20)
Pengukuran tersebut dilakukan sama halnya dengan pengukuran IKAD,
namun mahasiswa sebagai responden utama penilaian kinerja dosen tersebut.
Rata-rata kinerja dosen UPI tahun 2008 berdasarkan hasil kepuasan mahasiswa
adalah 2.84. Jika dikonversi menjadi nilai, maka FIP, FPIPS, FPBS, FPTK dan
SPs mendapat predikat nilai Baik (B) walaupun skornya hanya sedikit diatas
batas bawah kelas dengan predikat baik. Namun FPMIPA dan FPOK hanya
mendapatkan nilai Cukup (C). Dari keseluruhan unit/fakultas, hanya terdapat 2
fakultas yang berada di atas rata-rata kinerja dosen UPI tahun 2008 yaitu FPIPS
dan SPs, selebihnya berada dibawah rata-rata.
Sebagai bahan perbandingan, berikut adalah hasil pengukuran kinerja
dosen UPI pada tahun 2009 yang diukur berdasarkan kepuasan mahasiswa oleh
SPM UPI:
(Sumber: Laporan Tahunan UPI Tahun 2009)
Gambar 1.4 Hasil Penilaian Kinerja Dosen UPI Tahun 2009 Berdasarkan Kepuasan Mahasiswa
2.4 2.6 2.8 3 3.2
2.89 2.91 2.81
3.13
2.75 3.02
2.65 3.02
GRAFIK PENILAIAN KINERJA
DOSEN UPI TAHUN 2009
(21)
Secara rata-rata, kinerja dosen UPI berdasarkan kepuasan mahasiswa
pada tahun 2009 mengalami kenaikan, dari skor rata-rata 2.84 pada tahun 2008
menjadi 2.89 pada tahun 2009. Namun FPBS, FPTK dan SPs mengalami
penurunan nilai pada tahun 2009 dibandingkan dengan tahun 2008. Semua
fakultas mendapat predikat nilai Baik (B) kecuali FPEB yang mendapat
predikat nilai Cukup (C).
Dari fenomena- fenomena di atas, dapat terlihat bahwa kinerja dosen UPI
dalam proses belajar mengajar (PBM) belum mencapai nilai maksimal baik dari
hasil penilaian oleh universitas maupun berdasarkan hasil penilaian kepuasan
oleh mahasiswa, bahkan ada beberapa unit/fakultas yang mengalami penurunan
kinerja. Padahal kinerja dosen sangat mempengaruhi mutu pendidikan
mahasiswa dan alumni dari pendidikan tinggi.
Audit internal merupakan bagian terpenting yang berperan untuk
melakukan evaluasi atas kinerja dosen dalam satu periode. Dengan evaluasi
tersebut, diharapkan dapat memacu dosen untuk meningkatkan kinerjanya baik
dalam proses belajar mengajar, penelitian dan pengabdian pada masyarakat
sesuai amanah tri dharma perguruan tinggi. Seperti yang dikatakan oleh Hiro
Tugiman (2002:20) bahwa “Audit internal merupakan suatu fungsi yang ada di dalam organisasi yang berperan melakukan evaluasi terhadap berbagai kegiatan
atau aktivitas atau program di dalam organisasi untuk menilai efisiensi,
(22)
Sejalan dengan pendapat Hiro Tugiman, Mulyadi (2002:32) mengatakan
bahwa tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan audit internal adalah sebagai
berikut: (1) Mengevaluasi kinerja; (2) Mengidentifikasi kesempatan untuk
peningkatan; dan (3) Membuat rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan
lebih lanjut. Dari dua pendapat di atas, menggambarkan peranan penting audit
internal dalam meningkatkan kinerja dosen pada perguruan tinggi.
Di Universitas Pendidikan Indonesia, Audit Internal dilakukan oleh
lembaga yang disebut Satuan Audit Internal. Hal tersebut sejalan dengan
AD/ART UPI BAB XI tentang Auditor Internal, Auditor Eksternal dan
Penjaminan Mutu Pasal 97 ayat 1 yang menyatakan bahwa “Auditor internal
adalah auditor yang melaksanakan tugas audit internal pengelolaan keuangan,
kinerja dan mutu akademik dari seluruh organ Universitas berdasarkan
kebijakan audit yang ditetapkan oleh Dewan Audit”. Berdasarkan definisi tersebut terlihat jelas bahwa auditor internal (SAI) adalah auditor yang
melaksanakan tugas audit internal salah satunya adalah kinerja yang termasuk
di dalamnya yaitu kinerja dosen dalam melaksanakan aktivitas akademik.
Pasal 98 AD/ART UPI kembali mempertegas peranan auditor internal
(SAI) berkenaan dengan tugasnya yaitu bahwa SAI mempunyai tugas sebagai
berikut: (1) merencanakan kegiatan audit internal sesuai dengan kebijakan audit
penyelenggaraan Universitas; (2) melaksanakan audit terhadap kinerja dan
(23)
anggaran berdasarkan program dan kebijakan audit yang telah ditetapkan; dan
(3) melaksanakan pengendalian atas penjaminan mutu kinerja akademik.
Definisi di atas menggambarkan secara tegas bahwa audit internal atas
kinerja berperan dalam melakukan evaluasi atas kinerja, di dalamnya adalah
kinerja dosen dalam sebuah universitas, termasuk salah satunya adalah
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Nike Syawitri (2011) berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan
judul “Pengaruh Audit Mutu Internal terhadap Kualitas Pelayanan Perguruan Tinggi (Survei pada Universitas Pendidikan Indonesia)” menyimpulkan bahwa kinerja pelayanan FPIPS, FPMIPA, FPEB, FPOK, FPTK, SPS dan Kampus
daerah Cibiru masih dalam kategori cukup (C). Penelitian yang dilakukan pada
tahun 2011 tersebut ternyata masih sejalan dengan Indeks Kinerja Akademik
Dosen (IKAD) dan kepuasan mahasiswa UPI (SPM) tahun 2009 yang masih
memasukkan FPEB dalam kategori cukup (C) dan beberapa unit/fakultas yang
indeks kepuasan dan kinerjanya tidak mengalami peningkatan yang signifikan
bahkan cenderung menurun pada periode berikutnya.
Dari fenomena di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul “Analisis Pelaksanaan Audit Internal Kinerja Dosen (Studi Deskriptif Analitik pada Universitas Pendidikan Indonesia)”, guna untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan audit internal kinerja dosen yang dilaksanakan di
(24)
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat ditarik beberapa
permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini melalui
pertanyaan-pertanyaan yang diharapkan dapat terjawab, yaitu:
1. Bagaimana gambaran pelaksanaan audit internal kinerja dosen di
lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia?
2. Bagaimana gambaran kinerja dosen di Universitas Pendidikan Indonesia?
3. Bagaimana tindak lanjut hasil pelaksanaan audit internal kinerja dosen di
lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi proses tindak lanjut hasil
pelaksanaan audit internal kinerja dosen?
1.3Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mendapatkan jawaban atas permasalahan yang telah dirumuskan diatas, yaitu:
1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran pelaksanaan audit internal
kinerja dosen di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia?
2. Untuk mengetahui bagaimana gambaran kinerja dosen di Universitas
Pendidikan Indonesia?
3. Untuk mengetahui bagaimana tindak lanjut hasil pelaksanaan audit
(25)
4. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi proses
tindak lanjut hasil pelaksanaan audit internal kinerja dosen?
1.4Manfaat Penelitian
Hal penting dari sebuah penelitian adalah kemanfaatan yang dapat
dirasakan atau diterapkan setelah terungkapnya hasil penelitian. Adapun
kegunaan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1.4.1 Manfaat Keilmuan
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah pengetahuan
dalam hal pelaksanaan audit internal kinerja dosen yang berkualitas serta
menjadi literatur bagi mahasiswa dan pihak lain untuk melakukan penelitian
dengan topik yang sama dimasa yang akan datang.
1.4.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pikiran kepada pimpinan
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) untuk menentukan langkah strategis
dalam meningkatkan kinerja dosen melalui hasil kegiatan audit internal kinerja
dosen. Sehingga visi dan misi UPI untuk menyelenggarakan pendidikan yang
bermutu dapat tercapai sesuai dengan harapan civitas akademika UPI dan
(26)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Suatu penelitian akan menunjukan suatu hasil penelitian yang baik ketika
objek penelitian yang dipilih memang relevan dengan jenis penelitian tersebut.
Menurut Suharsimi Arikunto, (2006:118) obyek penelitian adalah “Fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep atau
variabel. Objek penelitian ditemukan melekat pada subjek penelitian”.
Berdasarkan definisi di atas, maka objek penelitian dalam penelitian ini
adalah pelaksanaan audit internal kinerja dosen. Untuk melakukan penelitian
dengan objek tersebut, maka penelitian ini dilakukan pada perguruan tinggi
dimana dosen menjadi bagian civitas akademika di dalamnya. Sebagai bagian
dari civitas akademika UPI, maka peneliti melakukan penelitian di lingkungan
dimana peneliti menjadi bagian di dalamnya yaitu Universitas Pendidikan
Indonesia.
Penelitian ini akan difokuskan pada pihak-pihak/unit kerja dari
Universitas Pendidikan Indonesia yang berhubungan langsung dengan
pelaksanaan audit internal kinerja dosen serta berbagai pihak yang dapat
menjawab tujuan dari penelitian. Adapun waktu pelaksanaan dari penelitian ini
sekitar satu bulan atau sampai dengan data yang dibutuhkan untuk penelitian
(27)
3.2Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian
Menurut Sugiyono (2010:3), metode adalah: “cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti
kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional,
empiris dan sistematis. Demikian juga yang dimaksud dengan metode
penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan data yang sesuai dengan tujuan dan kegunaan penelitian”.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif. Sugiyono (2010:15) mengatakan bahwa:
“Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan data dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih menenkankan makna daripada generalisasi”.
Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif diharapkan dapat
memperoleh hasil berupa informasi deskriptif yang bermakna, bahkan hipotesis
atau ilmu baru yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi masalah dan
meningkatkan taraf hidup manusia. Sugiyono (2010:31) mendefinisikan bahwa “informasi deskriptif adalah gambaran lengkap tentang keadaan objek yang diteliti”.
(28)
Dengan menggunakan penelitian kualitatif deskriptif, peneliti berupaya
mencari pemahaman mendalam tentang kenyataan dari segi perspektif
orang-orang yang ahli dalam bidangnya. Pada penelitian ini, difokuskan pada
pelaksanaan praktik audit internal kinerja dosen yang dilakukan oleh Satuan
Audit Internal (SAI) UPI sebagai auditor dan fakultas sebagai unit kerja yang
diaudit oleh SAI UPI, serta kinerja dari dosen setelah pelaksanaan audit internal
tersebut.
3.2.2 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
“Data adalah sekumpulan informasi” (Mudrajad Kuncoro, 2003: 124). Menurut Suharsimi arikunto (2006: 129), „sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau
wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data tersebut disebut
responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan peneliti baik tertulis maupun lisan‟.
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung melalui
wawancara mendalam (in depth interview) terhadap informan yang berupa
kata-kata maupun tindakan, sedangkan data sekunder berasal dari
dokumen-dokumen yang dapat dipublikasikan. Sugiyono (2010:308) mengatakan bahwa
(29)
pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data”.
Penentuan sumber data dalam penelitian kualitatif menggunakan non
probability sampling dengan metode purposive sampling. Sugiyono (2010: 122) mendefinisikan sebagai berikut:
Non probability sampling adalah teknik pengambilan informan yang tidak memberi kesempatan yang sama bagi setiap unsur untuk dipilih menjadi informan. Metode purposive sampling merupakan teknik pengambilan informan sumber data dengan pertimbangan tertentu.
Individu-individu yang menjadi informan dalam penelitian ini berjumlah
sembilan orang yang terdiri atas: dua orang berasal dari SAI selaku auditor
internal di UPI, dua orang merupakan unsur pimpinan unit kerja sebagai auditee
dari SAI, satu orang merupakan unsur pimpinan universitas sebagai pengguna
informasi hasil pelaksanaan audit internal oleh SAI, LPPM selaku lembaga
yang mampu memberikan gambaran penelitian dan pengabdian pada
masyarakat yang dilakukan oleh dosen, dosen sebagai objek audit, serta
mahasiswa sebagai unsur penunjang dalam penelitian tentang proses belajar
mengajar yang dilakukan oleh dosen. Berikut adalah keterangan-keterangan
(30)
Tabel 3.1
Keterangan Mengenai Informan
No Nama Unit Kerja Jabatan
1 Drs. Karli Soedijatno, M.Si, Ak SAI Sekertaris 2 Heni Mulyani, S.Pd, M.Pd SAI Bid. SD & Asset
3 Prof. Dr. Disman M.S FPEB PD 1
4 Dr. Elly Malihah, M.Si FPIPS PD 1 5 Prof. Dr. Idrus Affandi, SH PU PR 2 6 Dr Yadi Ruyadi, M.Si LPPM Sekertaris 7 Dr. Cecep Darmawan, M.Si FPIPS Dosen
8 Toni Heryana, SPd, MM FPEB Ketua
Prodi/Dosen 9 Dr. Cecep Sudirman, M.A FPIPS Dosen 10 Mahasiswa
Pemilihan para informan tersebut dilakukan secara sengaja, karena
mereka telah menghayati secara sungguh-sungguh sebagai akibat dari
keterlibatannya yang cukup pada kegiatan yang bersangkutan. Pada awalnya
informan hanya berjumlah delapan orang, namun dalam pelaksanaannya
dibutuhkan tambahan informasi dari dosen yang tidak memiliki jabatan
struktural di UPI sehingga informan yang berasal dari dosen yang awalnya
berjumlah dua menjadi tiga orang.
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural
setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data yang lebih banyak pada observasi berperan serta (participation
observation), wawancara mendalam (in depth interview) dan dokumentasi. (Sugiyono, 2010: 309).
(31)
Berikut adalah langkah-langkah pengumpulan data yang dilakukan oleh
peneliti dalam penelitian:
1. Penelitian melakukan wawancara terbuka dengan SAI di Universitas
Pendidikan Indonesia selaku auditor internal untuk mendapatkan
informasi mengenai pelaksanaan audit internal kinerja dosen maupun
kegiatan lainnya yang berhubungan dengan praktik audit tersebut.
Pertanyaan yang ditanyakan yaitu mengenai maksud dan tujuan dari
praktik audit internal tersebut, prosesnya, pihak-pihak yang terlibat
hingga hasil akhirnya.
2. Peneliti juga melakukan wawancara terbuka dengan pimpinan unit
kerja/fakultas selaku pihak yang diaudit.
3. Peneliti juga melakukan wawancara kepada LPPM UPI untuk mengetahui
gambaran penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang telah
dilakukan oleh dosen setiap tahun.
4. Peneliti melakukan wawancara kepada mahasiswa secara acak pada
beberapa fakultas yang ada di UPI untuk mengetahui gambaran kinerja
dosen dari perspektif mahasiswa.
5. Peneliti melakukan wawancara kepada beberapa dosen secara acak untuk
mengetahui harapan/tuntutan lembaga (UPI) atas kinerjanya, baik dalam
pengajaran, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
6. Saat melakukan wawancara, peneliti melakukan pencatatan wawancara
(32)
7. Pelaksanaan wawancara terhadap informan dapat dilakukan lebih dari
satu informan untuk memperoleh kebenaran data tersebut.
8. Peneliti menelaah dokumen-dokumen yang berhubungan dengan praktik
audit internal kinerja dosen yang diizinkan untuk dipublikasikan dan
ditelaah.
9. Setelah data terkumpul, peneliti akan menganalisis kebenaran dari data
yang diperoleh dari wawancara dan penelaahan dokumen. Adapun proses
penganalisisan data akan dijelaskan dalam sub bab “Teknik Analisis Data”
3.2.3 Instrumen Penelitian
Suharsimi Arikunto (2006:149) mendefinisikan bahwa “instrumen adalah alat yang digunakan pada waktu penelitian dengan menggunakan suatu
metode”. Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen utama penelitian
adalah peneliti itu sendiri. Untuk dapat menjadi instrumen, peneliti harus
memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya,
menganalisis, memotret dan mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti menjadi
lebih jelas dan bermakna (Sugiyono, 2010:15). Berdasarkan penjelasan di atas
maka instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian
adalah peneliti sebagai instrumen (human instrument), perekam (recorder) dan
(33)
Peneliti dalam penelitian kualitatif sebagai human instrument yang
berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data,
melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, menganalisis data,
menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiyono,
2010:306).
Peneliti sebagai instrumen utama dalam penelitian akan menjadi pihak
yang terjun langsung ke lapangan serta harus berinteraksi dengan orang-orang
yang berkaitan langsung dengan tujuan dari penelitian ini, dan pengumpulan
data di lapangan dilakukan dengan menggunakan catatan lapangan berupa
catatan tertulis juga alat perekam atau tape recorder. Meleong (2010:208) mengatakan bahwa “catatan lapangan adalah catatan lengkap dan sebenarnya dari catatan sehari-hari yang disusun saat peneliti sampai rumah”. Catatan tersebut berfungsi sebagai perantara mengenai apa yang dilihat, didengar dan
diraba.
Peneliti melakukan wawancara dengan para informan yang dapat
menjelaskan terkait pelaksanaan audit internal kinerja dosen di UPI seperti
halnya yang dijelaskan pada tabel 3.1 di atas. Ketika melakukan wawancara,
peneliti merekam pelaksanaan wawancara dengan alat perekam (recorder).
Selanjutnya dengan alat perekam tersebut, dibuatlah catatan lapangan yang
selanjutnya dijadikan sebagai data lapangan yang akan dianalisis menggunakan
(34)
3.2.4 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, data yang diperoleh adalah data dengan
tingkat variasi yang tinggi karena diperoleh dari berbagai sumber dengan
berbagai macam teknik pengumpulan data. Oleh karena itu, diperlukan
penyusunan data secara sistematis yang disebut teknis analisis data. Bogdan &
Biklen (Lexi J. Moleong, 2010: 248) mengatakan bahwa:
Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, mencari dan menemukan pola, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Miles dan Hubberman (Sugiyono, 2010:337) mengemukakan bahwa “aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah
jenuh”. Analisis data dalam penelitian ini seperti halnya dikemukakan oleh
Miless dan Hubberman (Sugiyono, 2010:338-345) mempunyai beberapa proses,
seperti diuraikan sebagai berikut:
1. Reduksi data (Data Reduction)
Miless dan Hubberman (Sugiyono, 2010:338) mengungkapkan bahwa,
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan
(35)
Data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak, maka perlu
melakukan pencatatan secara teliti dan terperinci serta memilah-milah
data yang relevan dengan tujuan penelitan. Seperti telah dijelaskan
sebelumnya, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh
gambaran pelaksanaan audit internal kinerja dosen serta tindak lanjut dari
rekomendasi audit internal pada pimpinan universitas.
Maka, dalam penelitian ini hasil data di lapangan baik berupa
rekaman wawancara ataupun berdasarkan data-data lainnya akan
disatukan serta direduksi dengan dicari tema dan polanya agar lebih
sesuai dengan tujuan penelitian yang diinginkan. Mereduksi data-data
yang didapat dilakukan dengan mengedit serta menyusun data hasil
wawancara serta catatan tertulis. Setelah itu, peneliti akan memberikan
kode pada setiap data atau informasi yang diperoleh. Adapun pengkodean
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. AI : Untuk data-data yang berkaitan dengan pelaksanaan Audit
Internal (AI).
2. KD: Untuk data-data yang berkaitan dengan gambaran Kinerja
Dosen (KD).
3. TLR: Untuk data-data yang berkaitan dengan Tindak Lanjut
Rekomendasi (TLR).
4. TLFT: Untuk data-data yang berkaitan dengan faktor-faktor yang
(36)
Pengkodean ini dapat ditambahkan apabila diperlukan selama
proses penelitian. Selanjutnya, hasil pengkodean yang telah digolongkan
dalam empat kategori utama ini akan diuraikan dan dibahas ke dalam
bentuk data display dan conclusing drawing.
2. Data Display
Menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2010:341) mengemukakan
bahwa:
“Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Bentuk teks yang bersifat naratif adalah penyajian data yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif”.
Maka, setelah data hasil penelitian digolongkan menjadi empat
kategori utama seperti pada penjelasan di atas, peneliti melanjutkannya
dengan mengungkapkan dan menyajikan data yang didapat secara
gamblang melalui teks yang bersifat naratif. Penyajian teks ini
berdasarkan pemahaman peneliti sendiri dalam menafsirkan data-data
yang diperoleh namun tetap berdasarkan pada teori-teori yang berkaitan
dengan topik penelitian. Selain itu, penyajian data berupa bagan,
flowchart, tabel ataupun grafik akan peneliti sajikan apabila diperlukan dalam proses pengungkapan data.
3. Conclusing Drawing (Verification)
(37)
“Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang disebutkan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak. Hal ini dikarenakan rumusan masalah ataupun masalah dalam penelitian kualitatif dapat berubah, bersifat sementara dan masih dapat berkembang setelah dilaksanakannya penelitian”.
Kesimpulan dalam penelitian yang diharapkan adalah merupakan
temuan baru yang diharapkan adalah merupakan temuan yang baru yang
sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau
gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap
sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau
interaktif, hipotesis atau teori. (Sugiyono, 2010: 345)
Kesimpulan dalam penelitian ini akan diungkapkan berupa gambaran
atau teks secara deskripsi berdasarkan hasil penelitian di lapangan yang
dilakukan oleh peneliti.
Berdasarkan pendapat Miles dan Huberman (Sugiyono, 2010:337) dapat
(38)
Gambar 3.1 Model Interaksi Analisis Data (Sumber: Miles dan Huberman (Sugiyono, 2010:338))
3.2.5 Pengujian Kredibilitas Data
Pengujian kredibilitas atas data dilaksanakan dengan berbagai cara, cara
paling penting dan mudah dalam uji keabsahan atau kredibilitas hasil penelitian
adalah dengan melakukan teknik triangulasi. “Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain” (Moleong, 2010: 330). Dalam teknik pemeriksaan keabsahan data ini, peneliti
menggunakan teknik triangulasi dengan sumber dan teknik triangulasi dengan
teori.
Pengumpulan Data
Penyajian Data
Reduksi Data
Kesimpulan dan Verifikasi
(39)
Menurut Sugiyono (2010:373), “triangulasi dengan sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah
diperoleh melalui beberapa sumber”. Triangulasi sumber data ini dilakukan
sebagai berikut (Burhan Bungin, 2010:257):
(1)membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, (2) membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, (3) membandingkan dengan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu, (4) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada dan orang pemerintahan, (5) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
Maka, dalam penelitian ini peneliti akan melakukan wawancara dengan
beberapa orang di tempat atau waktu yang berbeda dimana pihak-pihak tersebut
diwawancarai sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk menguji keabsahan
informasi yang disampaikan oleh orang-orang yang berbeda atas sebuah objek
yang serupa. Dalam wawancara ini peneliti mengajukan pertanyaan dalam
koridor yang sama terhadap semua informan atau nara sumber guna
meyakinkan atas keabsahan terhadap sebuah informasi.
Teknik pengujian kredibilitas data lainnya yang akan digunakan adalah
triangulasi dengan teori. Triangulasi dengan teori menurut Patton (Moleong,
2010:331) yaitu, “Hal itu dapat dilaksanakan dan hal itu dinamakannya
penjelasan banding (rival explanation)”. Triangulasi dengan teori dilakukan peneliti dengan cara membandingkan hasil wawancara dari narasumber dengan
(40)
berbagai teori yang ada dan relevan dengan penelitian ini. Hal tersebut
(41)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan di Universitas pendidikan Indonesia mengenai “Analisis Pelaksanaan Audit Internal Kinerja Dosen”, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan audit internal kinerja dosen di UPI dilakukan oleh Satuan
Audit Internal (SAI). Dalam pelaksanaan audit internal kinerja dosen,
SAI telah melakukan perencanaan audit dengan baik. Dalam tahap
pengumpulan informasi, SAI hanya menggunakan informasi yang
berhubungan pada bidang pendidikan dan pengajaran khususnya yaitu
penyelenggaraan perkuliahan, sedangkan informasi yang berhubungan
dengan bidang penelitian dan pengabdian pada masyarakat belum
digunakan. Pada saat pengkomunikasian hasil, SAI langsung
melaporkan kepada Rektor dan jarang berkomunikasi terlebih dahulu
dengan unit kerja. Tindak lanjut hasil audit tidak dilakukan oleh SAI.
2. Kinerja dosen UPI dalam bidang pendidikan dan pengajaran belum
cukup baik. Hal tersebut terlihat dari masih adanya dosen yang
(42)
dosen yang memiliki jabatan struktural dan sedang melanjutkan
studinya jarang mengajar, pemberian nilai belum transparan,
pemberian nilai masih terlambat dari jadwal seharusnya dan dosen
yang membimbing mahasiswa dalam penulisan tugas akhir masih
susah ditemui oleh mahasiswa.
3. Tindak lanjut rekomendasi audit internal kinerja dosen yang diambil
oleh Rektor adalah pemberian reward dan punishment terhadap dosen
atas prestasi kerjanya. Dalam pelaksanaannya punishment yang
diberikan belum tepat sasaran sehingga tidak memberikan efek
peningkatan kinerja.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses tindak lanjut hasil
pelaksanaan audit internal kinerja dosen adalah independensi SAI,
budaya organisasi yang ada di UPI dan Komitmen baik
pimpinan/Rektor dan komitmen dosen.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian terhadap pelaksanaan audit internal kinerja
dosen, peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Kepada Satuan Audit Internal (SAI) disarankan ketika melakukan
audit internal kinerja dosen sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
yang tertera dalam SK Menkowasbangpan No 38 tahun 1999 tentang
(43)
disarankan juga untuk melakukan tindaklanjut/shadowing atas hasil
pelaksanaan audit internal kinerja dosen.
2. Kepada pimpinan universitas/Rektor disarankan untuk memberikan
reward dan punishment secara tegas terhadap kinerja dosen. Sehingga budaya kerja dosen yang sesuai tugas pokok dan fungsinya
akan terbangun dengan baik.
3. Kepada pimpinan universitas diharapkan dapat memberikan
sosialisasi yang komprehensif tentang tugas pokok dan fungsi dosen
sehingga dosen dapat memahami tugas dan fungsinya dengan baik.
4. Kepada pimpinan universitas/Rektor disarankan untuk melakukan
rekrutmen auditor internal yang lebih independen yang bukan berasal
dosen UPI yang merupakan bagian dari unit kerja yang diaudit.
5. Kepada pihak yang akan melakukan penelitian selanjutnya, peneliti
menyarankan untuk melakukan penelitian tentang pengaruh budaya
dan komitmen organisasi terhadap kinerja dosen UPI. peneliti
menyarankan untuk peneliti selanjutnya melakukan penelitian secara
kualitatif guna mengetahui secara rinci permasalahan-permasalahan
(44)
DAFTAR PUSTAKA
Akmal. (2006). Pemeriksaan Manajemen Internal Audit. Jakarta: Indeks.
Anwar Prabu Mangkunegara. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Arens, Alvin., et.al. (1997). Auditing Pendekatan Terpadu, Buku Dua. Jakarta:
Salemba Empat.
Bernardin H, John & Russel. (2010). Human Resource Management An Experiantal
Approach Five Edition. New York: Mc Graw Hill Inc.
Boynton, William, et.al. (2003). Modern Auditing. Sevent Edision. Jakarta: Erlangga.
Burhan Bungin. (2010). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group
Darwinto. (2008). Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja
dan Komitmen Organisasi untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi
Pada RSUD Kota Semarang). Tesis. Semarang. Sekolah Pascasarjana
Universitas Diponegoro.
Dalimunthe, Asfar Halim. (2009). Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja
Pegawai (Studi Pada Dinas Informasi, Komunikasi dan Pengolahan Data
Elektronik Kota Medan). Skripsi. Medan. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
(45)
Depdiknas. (2004). Peningkatan Kinerja Kepala Sekolah. London: Depdiknas Dirjen
Dikdasmen.
Dikti. (2009). Pedoman Operasional Kenaikan Angka Kredit Jabatan Fungsional ke
Lektor Kepala dan Guru Besar.
______. (2010). Pedoman Beban Kerja Dosen dan Evaluasi Pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi.
Echols, John M dan Hasan Shadily. (2005). Kamus Inggris Indonesia. Jakarta:
Gramedia.
Elisabeth Fanny. (2011). Pengaruh Implementasi Audit Internal terhadap Kinerja
Pelayanan UGD. Skripsi. Bandung: Fakultas Ekonomi Universitas
Widyatama.
Fattah, Nanang. (2000). Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Gomes, Faustino Cardoso.(2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogjakarta:
CV. Andi Yogjakarta.
Handoko, T. Hani. (2001). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Jogjakarta: BPFE
Hanafiah, M. Yusuf. (1994). Pengelolaan Mutu Total Pendidikan Tinggi (Suatu Buku
(46)
Jakarta: Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Kementrian Pendidikan
Nasional.
Harvita Yulian Ayuningtyas. (2012). Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi,
Objektivitas, Integritas dan Kompetensi terhadap Kualitas Hasil Audit (Studi
Kasus Pada Auditor Inspektorat Kota/Kabupaten di Jawa Tengah). Skripsi.
Semarang. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Hiro Tugiman. (2002). Pandangan Baru Audit Internal. Jogjakarta: Kanisius.
___________. (2006). Standar Profesional Audit Internal. Jogjakarta: Kanisius
Ikatan Akuntan Indonesia. (2011). Standar Profesional Akuntan Publik: Jakarta.
Salemba Empat.
Ivancevich. (2007). Human Resource Management. Mc Graw Hill International
Edition.
Jalal, Fasli dan Supriadi, Dedi. (2011). Reformasi Pendidikan dalam Konteks
Otonomi Daerah. Yogjakarta: Adicita Karya Nusa.
M. Rizky Nur Kurniawan. (2011). Pengaruh Komitmen Organisasi, Budaya
Organisasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Organisasi Publik. Skripsi.
Semarang. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Moleong, Lexy J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.
(47)
Mulyadi. (2002). Auditing. Jakarta: Salemba Empat.
Mumun Mulyana. (2005). Pengembangan Model Penilaian Kinerja Dosen Tetap
Yayasan (Studi Deskriptif Analitik pada STKIP Bale Bandung Tahun
2003/2004). Tesis. Bandung. Program Pascasarjana Universitas Pendidikan
Indonesia.
Nike Syawitri. (2011). Pengaruh Audit Mutu Internal terhadap Kualitas Pelayanan
Perguruan Tinggi (Survei pada Universitas Pendidikan Indonesia). Skripsi.
Bandung: Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan
Indonesia.
Purwanto, M. Ngalim. (2003). Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Resa Nur Pahlevi. (2012). Pengaruh Penerapan Reward dan Punishment terhadap
Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Kepegawaian dan Diklat Kota
Cilegon. Skripsi. Serang: Fakultas Ilmo Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa.
Rivai, Veithzal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan.
Jakarta : PT. Raja Grafindo Pustaka.
Robert Mathis dan J Jackson. (2006). Human Resources Management. Jakarta:
(48)
Robbins, Stephen, et.al. (2009). Organizational Behavior 13 Edition, Pearson
International Edition.
Rosiana Rahadiani. (2012). Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap
Pengungkapan Temuan audit Pada PT. INTI. Skripsi. Bandung. Fakultas
Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia.
Sallis dan Edward. (1994). Total Quality Managemen in Education. London: Kogan
Page Limited.
Sawyer, Lawrence, et.al. (2005). Sawyer’s Internal Auditing ( terjemahan). Buku 1 Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.
Simamora, Henry. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jogjakarta: Mardar
Maju
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
________. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung. Alfabeta
Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Penerbit Rineka Cipta.
Taliziduhu. (1998). Managing Organization Behaviour. New York: Haver and Row
(49)
Wijanarko, Jarot. (2005). Mendidik Anak: untuk Meningkatkan Kecerdasan
Emosional dan Spiritual. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
___________.(2005). Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
___________. (2010) Peraturan Pemerintah No 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil.
___________. (2008) Peraturan Menteri PAN No 5 Tahun 2008 tentang Standar
Audit Aparat Pengawasan Interen Pemerintah.
___________. (2006) Pedoman Pelaksanaan Kerja (Chartered) dan Kode Etik Satuan
Audit Internal. Bandung: UPI BHMN.
___________. (2009). Laporan Tahunan Universitas Pendidikan Indonesia Badan
Hukum Milik Negara (BHMN) Tahun 2008. Bandung: UPI.
___________. (2010). Laporan Tahunan Universitas Pendidikan Indonesia Badan
Hukum Milik Negara (BHMN) Tahun 2009. Bandung: UPI.
___________. (2012). Laporan Tahunan Universitas Pendidikan Indonesia Badan
Hukum Milik Negara (BHMN) Tahun 2011. Bandung: UPI.
___________. (2007). Pedoman Akademik Universitas Pendidikan Indonesia.
(50)
___________. (2003). Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
___________. (2005). Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
___________. (1999). Surat Keputusan Menteri Koordinator Bidang Pengawasan
Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara No 38 Tahun 1999
tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya.
___________. (2009). Ketetapan Majelis Wali Amanat UPI No 001 Tahun 2009
(1)
Ali Mahfud, 2013
Analisis Pelaksanaan Audit Internal Kinerja Dosen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Depdiknas. (2004). Peningkatan Kinerja Kepala Sekolah. London: Depdiknas Dirjen Dikdasmen.
Dikti. (2009). Pedoman Operasional Kenaikan Angka Kredit Jabatan Fungsional ke Lektor Kepala dan Guru Besar.
______. (2010). Pedoman Beban Kerja Dosen dan Evaluasi Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Echols, John M dan Hasan Shadily. (2005). Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Elisabeth Fanny. (2011). Pengaruh Implementasi Audit Internal terhadap Kinerja Pelayanan UGD. Skripsi. Bandung: Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama.
Fattah, Nanang. (2000). Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Gomes, Faustino Cardoso.(2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogjakarta: CV. Andi Yogjakarta.
Handoko, T. Hani. (2001). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Jogjakarta: BPFE
Hanafiah, M. Yusuf. (1994). Pengelolaan Mutu Total Pendidikan Tinggi (Suatu Buku Pedoman Bagi Pengelola Perguruan Tinggi untuk Meningkatkan Mutu).
(2)
Ali Mahfud, 2013
Analisis Pelaksanaan Audit Internal Kinerja Dosen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Jakarta: Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Kementrian Pendidikan Nasional.
Harvita Yulian Ayuningtyas. (2012). Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Integritas dan Kompetensi terhadap Kualitas Hasil Audit (Studi Kasus Pada Auditor Inspektorat Kota/Kabupaten di Jawa Tengah). Skripsi. Semarang. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Hiro Tugiman. (2002). Pandangan Baru Audit Internal. Jogjakarta: Kanisius.
___________. (2006). Standar Profesional Audit Internal. Jogjakarta: Kanisius
Ikatan Akuntan Indonesia. (2011). Standar Profesional Akuntan Publik: Jakarta. Salemba Empat.
Ivancevich. (2007). Human Resource Management. Mc Graw Hill International Edition.
Jalal, Fasli dan Supriadi, Dedi. (2011). Reformasi Pendidikan dalam Konteks Otonomi Daerah. Yogjakarta: Adicita Karya Nusa.
M. Rizky Nur Kurniawan. (2011). Pengaruh Komitmen Organisasi, Budaya Organisasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Organisasi Publik. Skripsi. Semarang. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Moleong, Lexy J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.
Mudrajad Kuncoro. (2003). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
(3)
Ali Mahfud, 2013
Analisis Pelaksanaan Audit Internal Kinerja Dosen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Mulyadi. (2002). Auditing. Jakarta: Salemba Empat.
Mumun Mulyana. (2005). Pengembangan Model Penilaian Kinerja Dosen Tetap Yayasan (Studi Deskriptif Analitik pada STKIP Bale Bandung Tahun 2003/2004). Tesis. Bandung. Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Nike Syawitri. (2011). Pengaruh Audit Mutu Internal terhadap Kualitas Pelayanan Perguruan Tinggi (Survei pada Universitas Pendidikan Indonesia). Skripsi. Bandung: Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia.
Purwanto, M. Ngalim. (2003). Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Resa Nur Pahlevi. (2012). Pengaruh Penerapan Reward dan Punishment terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Kepegawaian dan Diklat Kota Cilegon. Skripsi. Serang: Fakultas Ilmo Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Rivai, Veithzal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Pustaka.
Robert Mathis dan J Jackson. (2006). Human Resources Management. Jakarta: Salemba Empat.
(4)
Ali Mahfud, 2013
Analisis Pelaksanaan Audit Internal Kinerja Dosen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Robbins, Stephen, et.al. (2009). Organizational Behavior 13 Edition, Pearson International Edition.
Rosiana Rahadiani. (2012). Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Pengungkapan Temuan audit Pada PT. INTI. Skripsi. Bandung. Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia.
Sallis dan Edward. (1994). Total Quality Managemen in Education. London: Kogan Page Limited.
Sawyer, Lawrence, et.al. (2005). Sawyer’s Internal Auditing ( terjemahan). Buku 1 Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.
Simamora, Henry. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jogjakarta: Mardar Maju
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
________. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta
Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Taliziduhu. (1998). Managing Organization Behaviour. New York: Haver and Row Publisher.
(5)
Ali Mahfud, 2013
Analisis Pelaksanaan Audit Internal Kinerja Dosen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Wijanarko, Jarot. (2005). Mendidik Anak: untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional dan Spiritual. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
___________.(2005). Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
___________. (2010) Peraturan Pemerintah No 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
___________. (2008) Peraturan Menteri PAN No 5 Tahun 2008 tentang Standar Audit Aparat Pengawasan Interen Pemerintah.
___________. (2006) Pedoman Pelaksanaan Kerja (Chartered) dan Kode Etik Satuan Audit Internal. Bandung: UPI BHMN.
___________. (2009). Laporan Tahunan Universitas Pendidikan Indonesia Badan
Hukum Milik Negara (BHMN) Tahun 2008. Bandung: UPI.
___________. (2010). Laporan Tahunan Universitas Pendidikan Indonesia Badan
Hukum Milik Negara (BHMN) Tahun 2009. Bandung: UPI.
___________. (2012). Laporan Tahunan Universitas Pendidikan Indonesia Badan Hukum Milik Negara (BHMN) Tahun 2011. Bandung: UPI.
___________. (2007). Pedoman Akademik Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: UPI.
(6)
Ali Mahfud, 2013
Analisis Pelaksanaan Audit Internal Kinerja Dosen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
___________. (2003). Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
___________. (2005). Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
___________. (1999). Surat Keputusan Menteri Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara No 38 Tahun 1999 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya.
___________. (2009). Ketetapan Majelis Wali Amanat UPI No 001 Tahun 2009 tentang Anggaran Rumah Tangga Universitas Pendidikan Indonesia.