PENGARUH PEMIKIRAN SOSIALISME ISLAM MUAMMAR GADDAFI TERHADAP SISTEM PEMERINTAHAN LIBYA (1969-2011).

(1)

PENGARUH PEMIKIRAN SOSIALISME ISLAM MUAMMAR GADDAFI TERHADAP SISTEM PEMERINTAHAN LIBYA (1969-2011)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh DEDE YUSUP

0808392

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Pengaruh Pemikiran Sosialisme Islam

Muammar Gaddafi Terhadap Sistem

Pemerintahan Libya (1969-2011)

Oleh Dede Yusup

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Dede Yusup 2012 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

DEDE YUSUP 0808392

PENGARUH PEMIKIRAN SOSIALISME ISLAM MUAMMAR GADDAFI TERHADAP SISTEM PEMERINTAHAN LIBYA (1969-2011)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Drs. Suwirta, M.Hum NIP. 19621009 199001 1 001

Pembimbing II

Dr. Encep Supriatna, M.Pd NIP. 19760105 200501 1 001

Diketahui Oleh

Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah

Prof. Dr. H. Dadang Supardan, M.Pd NIP. 19570408 198403 1 003


(4)

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Pemikiran Sosialisme Islam Muammar Gaddafi Terhadap Sistem Pemerintahan Libya (1969-2011)”. Masalah utama yang dikaji dalam skripsi ini adalah bagaimana pokok pemikiran Muammar Gaddafi tentang Sosialisme Islam dan pengaruhnya terhadap sistem pemerintahan Libya (1969-2011). Masalah utama tersebut kemudian dibagi menjadi empat pertanyaan penelitian, yaitu; (1) Bagaimana latar belakang kehidupan Muammar Gaddafi?, (2) Bagaimana pemikiran Muammar Gaddafi tentang Sosialisme Islam?, (3) Bagaimana implementasi pemikiran Muammar Gaddafi tentang Sosialisme Islam dalam menjalankan pemerintahan Libya (1969-2011)?, dan (4) Bagaimana dampak pemikiran Muammar Gaddafi tentang Sosialisme Islam terhadap pemerintahan lain di Timur Tengah?. Keempat pertanyaan tersebut menjadi landasan utama penelitian dan pokok permasalahan dalam penulisan.

Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode historis, karena permasalahan yang dikaji merupakan permasalahan sejarah. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam metode ini adalah heuristik, kritik, interpretasi dan penulisan sejarah (historiografi). Sedangkan teknik penulisan skripsi ini menggunakan studi literatur, sebagai suatu teknik yang digunakan untuk memperoleh data yang bersifat teoritis dengan mempelajari berbagai literatur yang relevan dengan masalah yg dikaji, sehingga diperoleh data yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Muammar Gaddafi adalah salah seorang tokoh pemikir sosialisme, khususnya sosialisme religius (Islam) yang lahir dan berkembang dimasa imperialisme dan kolonialisme sedang melanda Negara-negara dunia ketiga termasuk Libya. Gaddafi juga mendapat pengaruh dari Gamal Abdul Nasser yang juga pemikir sosialisme religius. Mengenai gagasan atau pemikiran Muammar Gaddafi tentang sosialisme Islam, Gaddafi menyebutnya sebagai Teori Universal Ketiga (The Third Universal Theory). Gagasan sosialisme baru yang digagas Gaddafi ini bersandar pada kekuatan spirit agama, khususnya Islam. Pemikiran Gaddafi ini secara kongkret termaktub dalam sebuah buku yang berjudul al-Kitab al-Akhdar, atau The Green Book (Buku Hijau), yang terdiri atas tiga jilid. Jilid pertama membahas tentang Solusi Masalah Demokrasi, jilid kedua membahas tentang Solusi Masalah Ekonomi, dan jilid ketiga bertajuk Basis Sosial Teori Dunia Ketiga. Gaddafi mengimplementasikan pemikirannya ini dalam sistem pemerintahan Libya, sehingga setiap kebijakan-kebijakannya sedikit banyak didasarkan pada pemikirannya tersebut, baik itu kebijakan dalam negeri maupun kebijakan luar negeri Libya. Kebijakan-kebijakan Gaddafi tersebut ternyata juga berpengaruh terhadap pemerintahan lainnya di Timur Tengah, terutama menyangkut hubungan Libya dengan Negara-negara Timur Tengah lainnya yang selalu diwarnai dengan upaya-upaya untuk mewujudkan persatuan Arab atau Pan Arabisme. Namun, Gaddafi seringkali mengalami kemandegan dan bahkan kegagalan. Persatuan Arab ini sepertinya sulit untuk diwujudkan, bahkan pada akhirnya Negara-negara yang ada di Afrika Utara dan Timur Tengah tercabik-cabik oleh gerakan reformasi yang menuntut pemerintahan yang lebih demokratis.


(5)

ABSTRACT

This minithesis entitled "The Effect of Thought Islamic Socialism Muammar Gaddafi Against Libyan Government System (1969-2011)". The main problem studied in this minithesis is how the basic ideas of Socialism Islam Muammar Gaddafi and the effects on the system of government of Libya (1969-2011). The main problem is then divided into four research questions, namely: (1) How the background of the life of Muammar Gaddafi?, (2) How ideas of Socialism Islam Muammar Gaddafi?, (3) How the implementation of Muammar Gaddafi's idea of Socialism Islam in governing Libya (1969-2011)?, and (4) What is the impact of thinking about Socialism Islam Muammar Gaddafi's government in the Middle East?. These questions form the basis of the study and the subject matter in writing.

The method used in the writing of this minithesis is the historical method, because the issues examined are issues of history . The steps taken in this method is a heuristic, criticism, interpretation and historiography. While the technique of writing this thesis uses literature study, as a technique used to obtain the theoretical data by studying the literature relevant to the issue that reviewed, in order to obtain the data required in the writing of this minithesis.

The results showed that Muammar Gaddafi is one of the leading thinkers of socialism, especially socialism religious (Islam) which was born and developed the days of imperialism and colonialism were struck third world countries, including Libya. Gaddafi also had the effect of Gamal Abdul Nasser who also thinkers religious socialism. Regarding the idea or thought about socialism Islam Muammar Gaddafi, Gaddafi called Third Universal Theory. The idea was initiated by the new socialist Gaddafi was relying on the power of the spirit of religion, especially Islam. Gaddafi thinking this is concretely embodied in a book entitled al-Kitab al-Akhdar, or the Green Book, which consists of three volumes. The first volume discusses the solution of problem Democracy, the second volume discusses the solution of Economic Problem, and the third volume entitled Social Basis of Third World Theory. Gaddafi implement these thoughts in the Libyan system of government, so any policies more or less based on these thoughts, both domestic policy and foreign policy of Libya. Gaddafi policies turned out to also affect other governments in the Middle East, especially with regard to Libya relations with Middle Eastern countries other always tinged with efforts to achieve Arab unity or Pan Arabism. However, Gaddafi often stagnation and even failure. Arab unity seems difficult to achieve, even in the end there are countries in North Africa and the Middle East torn by the reform movement demanding a more democratic government.


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK………. i

KATAPENGANTAR……….. ii

UCAPAN TERIMAKASIH………. iii

DAFTAR ISI………. DAFTAR GAMBAR………... BAB 1 PENDAHULUAN………... 1

A. Latar Belakang Masalah Penelitian...….……….. 1

B. Rumusan Masalah…..……….. 10

C. Tujuan Penelitian.……..……….. 10

D. Manfaat Penelitian…..………. 11

E. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data……….. 12

F. Sistematika Penulisan... 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA………. 17

A. Sosialisme dan Agama………..……… 17

B. Sosialisme dan Politik…………..………. 22

B.1. Sosialisme Otoriter………..………. 25

B.2. Sosialisme Demokratis………..……… 27

B.3. Sosialisme (Islam) Arab………..……….. 28

C. Pemerintahan Libya di Timur Tengah……...………... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………... 37

A. Metode dan Teknik Penelitian………..……… 37

1. Metode Penelitian………..………... 37

2. Teknik Penelitian………..……… 40

B. Tahap-tahap Penelitian………..……… 41

1. Persiapan Penelitian……….. 41

2. Pelaksanaan Penelitian………..……… 44


(7)

BAB IV PENGARUH PEMIKIRAN SOSIALISME ISLAM MUAMMAR GADDAFI TERHADAP SISTEM PEMERINTAHAN LIBYA

(1969-2011)……….. 53

A. Latar Belakang Kehidupan Muammar Gaddafi……..………. 54

1. Masa Kecil Muammar Gaddafi……… 54 2. Karier Militer Muammar Gaddafi……… 57 3. Karier Politik Muammar Gaddafi……… 58

B. Pemikiran Sosialisme Islam Muammar Gaddafi………. 67

1. Solusi Masalah Demokrasi………... 75

2. Solusi Masalah Ekonomi……….. 81

3. Basis Sosial Teori Dunia Ketiga………... 85

C. Implementasi Pemikiran Sosialisme Islam Muammar Gaddafi dalam Sistem Pemerintahan Libya 1969-2011……… 92

1. Nasionalisasi Libya………... 95

2. Pembentukan Jamahiriya………... 98

3. Ekonomi Sosialis Sebagai Alternatif……….. 101

4. Persatuan Arab……… 104

5. Mensponsori Terorisme……….. 106

6. Proyek Nuklir Libya………... 110

7. Women's Military Academy……… 112

8. Perang Saudara Libya 2011……… 114

D. Dampak Pemikiran Sosialisme Islam Muammar Gaddafi Terhadap Pemerintahan Lain di Timur Tengah……….. 120

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI………126

A. Kesimpulan………. 126

B. Rekomendasi………... 131

DAFTAR PUSTAKA……… 133 LAMPIRAN


(8)

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Pada masa lalu, sosialisme dan marxisme menjadi sumber utama khasanah pemikiran bangsa. Begitu pula dengan Islam sebagai agama mayoritas yang secara terang-terangan disodorkan oleh para tokohnya dalam dinamika intelektual dan politik sebagai bagian dari pengembangan kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka berbagai variasi pemikiran pun tumbuh subur secara terbuka. Ada marxisme ortodoks, sosialisme demokrasi, sosialisme religius, marhaenisme, dan lain sebagainya (Rizky, 2001: 237).

Sosialisme pertama-tama merupakan wacana filosofis, baru kemudian berkembang menjadi doktrin ekonomi sebagai kritik terhadap kapitalisme yang sedang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan sosial politik dan ekonomi kala itu. Sebagaimana dikemukakan oleh Syam (2007: 267) bahwa:

Setelah melebarnya sayap-sayap ideologi liberalisme dan kapitalisme, maka dunia telah tersentuh ideologi ini dipenuhi dengan pragmatisme hidup, sikap individualistis, konsumerisme, hedonisme, dan materialisme. Ini telah menimbulkan masalah sosial sampai pada tingkat unit sosial terkecil, seperti melemahkan ikatan emosional dalam keluarga, disorientasi, disorganisasi sosial, pada skala yang besar timbulnya aliansi sosial sebab jauh dari agama dan ketimpangan sosial dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Ini kemudian menimbulkan reaksi untuk memberikan rumusan alternatif dalam melakukan perubahan sosial di tengah masyarakat. Lahirlah paham sosialis (sosialisme).

Sekalipun sebelumnya sosialisme itu sudah ada, Marx-lah yang melengkapi sosialisme dengan teori ekonomi yang rumit dan terinci. Marx dan


(10)

dasar yang riil. Landasan filosofis, asumsi dasar tentang manusia, teori sosial, dan teori ekonomi bahkan disusun setidaknya diupayakan dengan keras, berdasarkan landasan empiris. Marx mengklaim dirinya sebagai penemu “sosialisme ilmiah”, sosialisme yang berangkat dari telaah rasional ilmiah atas hukum perkembangan masyarakat.

Pertengahan abad ke-20 di Eropa berkembang sosialisme demokrasi dan mengklaim bahwa dirinya bebas dari gagasan Marx dan marxisme. Tetapi, secara tidak langsung di untungkan dengan gagasan dan berbagai eksperimen kaum Marxis. Sosialisme demokrasi yang mengaku sebagai turunan sosialisme utopis tersebut menjadi salah satu pilihan rasional bagi semua orang Eropa jika dihadapkan pada kapitalisme dan marxisme yang ortodoks.

Sosialisme demokrasi inilah mungkin yang paling dekat dengan Islam. Sosialisme mempunyai cita-cita mewujudkan keadilan dan pemerataan dalam masyarakat, Islam pun juga demikian. Sebagaimana Kuntowijoyo (1991: 302) menyatakan:

Dengan memahami ajaran-ajaran sosialnya, kita dapat menyatakan bahwa Islam sangat revolusioner, karena selalu menghendaki transformasi struktural. Yakni, bahwa Islam selalu berusaha merombak struktur-struktur ketidakadilan yang terjadi dalam masyarakat. Itulah sebabnya, gerakan kelas dalam Islam bukanlah untuk mengantarkan kelas mustadh’afin menegakkan keditaktoran baru, melainkan untuk melakukan transformasi dalam kerangka menciptakan struktur-struktur baru yang lebih adil.

Apalagi banyak sekali noktah-noktah dalam ajaran Islam yang sangat sosialistis. Bahkan sering dikatakan bahwa dengan atau tanpa sosialisme, Islam itu agama yang sangat sosialistis, dan dengan atau tanpa sentuhan Barat, Islam itu


(11)

jauh lebih dekat dengan demokrasi ketimbang dengan nilai politik yang manapun (Thohari, 2001: 103).

Sosialisme religius yang lahir sebagai jalan alternatif antara sosialisme (marxisme) dan kapitalisme, meminjam istilah Muhidin M. Dahlan “Sosialisme Religius, Sebuah Penjelajahan Meretas Jalan Keempat” tentu bukan hal baru dan asing lagi, karena memang sosialisme inheren dengan agama itu sendiri. Cak Nur (1987: 104) menyatakan bahwa “Sosialisme lebih sejalan dengan-atau lebih dekat kepada nilai-nilai Islam”. Maka, banyak kalangan pemikir muslim seperti Ali Syar’iati, Hasan Hanafi, dan tentunya Muammar Gaddafi pada dasarnya sangat menentang gagasan masyarakat kapitalis-liberalis. Mereka cenderung pada pembentukan masyarakat sosialis religius.

Muammar Gaddafi, sebagaimana telah disampaikan di atas ialah salah seorang tokoh pemikir sosialisme religius, atau lebih tepatnya sosialisme Islam. Gaddafi bahkan menyebut pemikirannya ini sebagai Teori Universal Ketiga (The Third Universal Theory), setelah kapitalisme (teori pertama) dan sosialisme (teori kedua) (Dahlan, 2001: 228).

Sosialisme baru yang digagas Gaddafi bersandar pada kekuatan spirit agama, khususnya Islam, yang kemudian menjadi diktum revolusi untuk membentuk tatanan sosial politik yang memberi manfaat bagi seluruh umat manusia. Mansour Faqih dalam Dahlan (2001: 227), memandang bahwa:

Gaddafi tidak menggunakan Islam sebagai teks yang eksklusif dan berwatak sektarian, seperti yang dituduhkan media massa barat. Itulah sebabnya, sosialisme religius dalam konsepsi Gaddafi berusaha mentransformasikan teologi ke daratan antropologis yang mereflesikan konflik-konflik sosial politik.


(12)

Muammar Gaddafi yang lahir pada Juni 1942 ini semakin kuat memperjuangkan pemikirannya, apalagi setelah ia melihat kegagalan demokrasi liberal. Liberalisme, kata Gaddafi dalam Dahlan, bukan hanya gagal memajukan komunitas muslim, namun justru memperkental keterbelakangan dan dekadensi. Liberalisme dengan guratan-guratan alam maya ciptaannya telah memerosotkan masyarakat menjadi masyarakat mekanistis (mechanized society) yang maha sempurna (Dahlan, 2001: 227-228).

Bahkan Gaddafi yang saat itu menjadi pemimpin Libya pasca kudeta militer 1 September 1969 terhadap Raja Idris 1, menjadikan pemikirannya sebagai filosofi sistem perpolitikan Negara Libya. Tidak hanya itu, Gaddafi juga menuangkan pemikirannya ini dalam sebuah buku berjudul Al-Kitab Al-Ahdar atau dalam bahasa Inggris disebut The Green Book yang kemudian buku ini menjadi panduan arah pembangunan Libya. Bahkan di Libya, buku ini menjadi bacaan wajib setiap warga Negara Libya dan diajarkan di sekolah-sekolah sejak kali pertama dipublikasikan pada 1975 (Agung, 2011: 57).

Ada tiga diktum masalah yang menjadi fokus gugatan Gaddafi atas demokrasi Barat. Pertama, Problem Demokrasi dan Politik. Menurut Gaddafi dalam Dahlan (2001: 228), instrumen-instrumen demokrasi seperti parlemen, partai, kelas, dan bahkan sistem referendum merupakan bentuk penipuan dan pembodohan rakyat yang sistematis. Parlemen atau badan perwakilan hanya mewakili partai dan bukan rakyat, kekuasaan hanya di tegakkan dan di jalankan atas dasar koalisi partai dan bukan rakyat. Partai itu sendiri merupakan bentuk keditaktoran masa kini, tujuan partai hanyalah untuk mencapai kekuasaan dengan


(13)

dalih menjalankan program-program untuk mensejahterakan rakyat, tak terkecuali partai oposisi. Sedangkan mengenai kelas, Gaddafi memahaminya sebagai kelas politik, adanya kelas dominan dan tidak dominan. Ketika kelas dominan ini mencapai kekuasaan politik, mereka akan menjadi diktator.

Karena itu Gaddafi mengajukan metode demokrasi langsung yang lebih praktis, yakni lewat Kongres Rakyat atau Komite Rakyat. “Tak ada demokrasi tanpa Kongres Rakyat atau Komite Rakyat, dimana pun,” kata Gaddafi. Maka pada 2 Maret 1977, Gaddafi membentuk Kongres Umum Rakyat (General People’s Congress/GPC) dan melahirkan apa yang ia sebut dengan people’s power. Negara pun berganti nama menjadi Sosialist People’s Libyan Arab Jamahiriya dimana kekuatan utamanya terletak pada GPC.

Kedua, Problem Sistem Kepemilikan. Gaddafi tidak pernah sepakat dengan sistem kapitalisme yang mengajarkan kepada dunia tentang kepemilikan pribadi. Menurutnya, inilah bentuk keditaktoran liberalisme yang paling nyata. Dalam sistem ekonomi kapitalis, pemilikan produksi hanya terpusat pada segelintir orang saja yang mengeksploitasi alam dan orang lain. Itulah sebabnya, sosialisme Islam menolak produksi dan pemilikan yang hanya memuaskan kebutuhan sendiri dengan mengorbankan kebutuhan orang lain. Berbeda dengan sosialisme (komunis) yang menekankan peran Negara dalam soal distribusi kekayaan. sosialisme Islam ala Gaddafi memberi tanggung jawab pemerataan kekayaan sepenuhnya kepada massa atau rakyat (Dahlan, 2001: 229-230).

Tjokroaminoto (2000: 6) menambahkan apa yang disebut dengan “Kedermawanan cara Islam”, bahwa untuk mencipkatan peri-keadaan sosialisme,


(14)

peri-keadaan sama rata sama rasa, segenap manusia harus menurut hukum Islam tentang zakat dan/atau sedekah. Nabi Muhammad SAW memerintahkan kita untuk berlaku dermawan dengan asas-asas yang bersifat sosialis. Sedang Al Quran berulang-ulang menyatakan bahwa memberi sedekah itu bukannya kebajikan, tetapi bersifat satu kewajiban yang tidak boleh dilalaikan.

Sabda Nabi Muhammad SAW tentang aturan pemberian sedekah menunjukkan sifat sosialis. Sabda tersebut seperti “Memberi sedekah adalah satu wajib bagi kamu. Sedekah hendaklah diberikan oleh orang kaya kepada orang miskin”, dan “Siapakah yang sangat dikasihi oleh Tuhan? Yaitu barang siapa yang mendatangkan sebesar-besarnya kebaikan bagi mahkluk Tuhan”. Zakat diberikan kepada delapan golongan yang berhak menerimanya. Kedelapan golongan tersebut diantaranya: Fakir, Miskin, Amil, Muallaf, Gharim, Sabilillah, dan Musafir.

Tjokroaminoto (2000: 8-9) memandang bahwa ada tiga hal perintah tentang kedermawanan dalam Islam, yang ketiganya ini masing-masing mempunyai dasar sosialis:

1.Akan membangun rasa ridha mengorbankan diri dan rasa melebihkan keperluan diri sendiri. 2. Akan membagi kekayaan sama rata di dalam dunia Islam, dengan lantaran menjadikan pemberian zakat sebagai salah satu rukun Islam. 3. Akan menuntun perasaan orang, supaya tidak menganggap kemiskinan itu satu kehinaan, tetapi menganggap kemiskinan itu lebih baik daripada kejahatan. Sekalian orang suci dalam Islam sukalah menjadi miskin, sedang kita punya Nabi yang mulia itu sendiri telah berkata: “Kemiskinan itu menjadikan besar hati saya” (Al Fakir Fakhri),

Pasca revolusi tahun 1969 pemerintahan Gaddafi membagi-bagikan tanah pertanian kepada rakyat yang sebelumnya dikuasai oleh tuan-tuan tanah seperti pangeran, pejabat, dan pegawai kerajaan. Selain itu, Gaddafi juga melakukan


(15)

beberapa perombakan penting di sektor ekonomi yang diantaranya adalah menasionalisasi perusahan-perusahan swasta dan membatasi kekayaan pribadi.

Ketiga, Hubungan Sosial dan Kemaslahatan Ummat. Hubungan sosial yang paling mendasar menurut Gaddafi dalam Agung (2011: 68), adalah keluarga. Lingkup sosial yang lebih luas adalah suku. Suku yang lebih besar adalah bangsa. Keluarga merupakan payung sosial utama individu, dan bukan terletak pada Negara. Dari keluarga inilah nantinya tumbuh kesadaran kebangsaan yang sosialis religius. Kesadaran sosialis religius yang dimatangkan dalam lingkungan keluarga inilah yang nantinya akan mengeluarkan masyarakat dari fanatisme kesukuan, fanatisme nasionalis, bangsa, dan bahkan fanatisme keluarga itu sendiri. Sebab setiap fanatisme yang berlebihan akan mengancam kemanusiaan. Satu benang merah yang dapat ditarik dari pemikiran Gaddafi tentang hubungan sosial ini adalah ketidaksetujuannya terhadap segala bentuk penindasan.

Dari pemikiran-pemikiran Gaddafi ini bisa diketahui bahwa sebenarnya ia termasuk pemikir cemerlang. Ia resah pada kapitalisme justru ketika kapitalisme sedang mencapai puncaknya. Meski demikian, pemikirannya susah untuk diterapkan dalam kondisi masyarakat yang terlanjur menjadi sangat kapitalis. Inilah sebab mengapa pemikirannya terkadang bias. Di satu sisi ia mengidealkan masyarakat sosialis alami, namun ketika ia menjelaskan bagaimana idealisme itu dijalankan ia terbentur pada kenyataan praktis. Tapi usahanya untuk memberikan satu alternatif yang berbeda dalam mengelola masyarakat patut diacungi jempol. Ia melawan sistem politik dunia (demokrasi liberal) dengan mengajukan masyarakat sosialis alami. Ia mengadopsi pemikiran Marx sekaligus memakai


(16)

konsep dasar Negara sebagaimana yang ada di Islam. Baginya, demokrasi adalah tirani. Tapi kini yang terjadi sebaliknya, ia dinilai sangat tiran, meskipun apa yang ia idealkan sebenarnya sangat demokratis (Agung, 2011: 71).

Pemikiran Gaddafi sedikit banyak telah mempengaruhi arah politik dan sistem pemerintahan Negara Libya yang di pimpinnya. Hal ini karena pemikiran Gaddafi tentang sosialisme Islam yang dituangkan dalam Green Book ini secara teori menjadi filosofi dari sistem pemerintahan Libya. Ada yang menyebutkan bahwa Gaddafi telah membangun pemerintahan “aneh” tidak ada bandingan di dunia, tidak republik tidak pula kerajaan. Pemerintahan Libya campuran dari sistem monarki dan modern. Gaddafi Mengklaim dirinya tidak memerintah tetapi cuma memimpin dan menjadi ketua Negara, namun seluruh kekuasaannya mutlak dan otoriter. Gaddafi juga tidak mau disebut diktator dan penguasa tunggal. Lalu, seperti apa sebenarnya sistem pemerintahan yang dianut oleh Libya dibawah pemerintahan Gaddafi setelah ia mengkudeta Raja Idris I tahun 1969 sampai kejatuhannya pada tahun 2011?.

Melihat kompleksitas dan keunikan Muammar Gaddafi serta Libya dibawah pemerintahannya, mendorong penulis untuk mengkaji lebih mendalam mengenai pemikiran sosialisme Islam Muammar Gaddafi dan pengaruhnya terhadap sistem pemerintahan Libya. Ketertarikan untuk dijadikan tema penulisan skripsi ini adalah: Pertama, belum ada yang membahas tentang pemikiran sosialisme Islam Muammar Gaddafi dan pengaruhnya terhadap sistem pemerintahan Libya, terutama dalam bentuk skripsi di Jurusan Pendidikan Sejarah UPI. Hal ini membuat penulis merasa perlu untuk meneliti dan menjadikannya


(17)

sebagai karya ilmiah penulis. Kedua, penulis ingin mengetahui latar belakang kehidupan Muammar Gaddafi yang mempengaruhi corak pemikiran serta kepemimpinannya di Libya. Ketiga, Muammar Gaddafi adalah pemimpin Libya yang menjadikan pemikirannya sebagai filosofi arah pembangunan dan sistem pemerintahan Libya. Sehingga, sedikit banyak kebijakan-kebijakan Gaddafi ketika memimpin Libya dipengaruhi oleh pemikirannya tersebut. Keempat, di bawah pemerintahan Gaddafi, Libya telah berubah dari Negara miskin menjadi salah satu Negara terkaya dan diperhitungkan di dunia internasional. Tidak hanya itu, sikap Gaddafi yang kontroversial dan anti Barat, membuat ia sangat dibenci oleh Negara-negara Barat. Sehingga, kiranya sangat menarik untuk mencoba membahas lebih mendalam tentang Libya dibawah pemerintahan Gaddafi. Kelima, sukses besarnya dalam mengusahakan kemajuan bagi Libya, ternyata tidak menjadi jaminan bagi Gaddafi untuk dapat melanggengkan kekuasaannya. Bahkan di tahun 2011, dalam sebuah revolusi yang dijalankan oleh rakyat Libya, Gaddafi harus turun dari jabatannya secara tidak hormat dan mati mengenaskan. Gaddafi dianggap tidak mampu membawa Libya keluar dari masalah kesenjangan sosial, pengangguran, dan kemiskinan. Tetapi di sisi lain, anggota keluarga dan teman dekat Gaddafi diketahui kerap menggunakan uang kas Negara untuk kepentingan-kepentingan mereka sendiri.

Berdasarkan pemaparan yang telah dijelaskan di atas, penulis merasa tertarik dan menjadikannya sebagai ide dasar dari penulisan skripsi ini. Maka dari itu, penulis mencoba untuk melakukan penelitian dan menulis sebuah karya


(18)

ilmiah dengan judul: “Pengaruh Pemikiran Sosialisme Islam Muammar Gaddafi Terhadap Sistem Pemerintahan Libya (1969-2011).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti merumuskan masalah utama yang akan dikaji yaitu “Bagaimana pokok pemikiran Muammar Gaddafi tentang sosialisme Islam dan pengaruhnya terhadap sistem pemerintahan Libya (1969-2011)?”. Untuk memfokuskan kajian penelitian ini, maka rumusan masalah tersebut diuraikan dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana latar belakang kehidupan Muammar Gaddafi?

2. Bagaimana pemikiran Muammar Gaddafi tentang sosialisme Islam?

3. Bagaimana implementasi pemikiran Muammar Gaddafi tentang sosialisme Islam dalam menjalankan pemerintahan Libya (1969-2011)?

4. Bagaimana dampak pemikiran Muammar Gaddafi tentang sosialisme Islam terhadap pemerintahan lain di Timur Tengah?

C. Tujuan Penelitian

Menjawab dan memecahkan rumusan masalah yang ada merupakan tujuan utama yang ingin dicapai oleh peneliti. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memaparkan pokok pemikiran Muammar Gaddafi tentang sosialisme Islam dan pengaruhnya terhadap sistem pemerintahan Libya (1969-2011). Adapun secara khusunya penelitian ini bertujuan untuk :


(19)

1. Mendeskripsikan latar belakang kehidupan Muammar Gaddafi.

2. Memaparkan pokok pemikiran Muammar Gaddafi tentang sosialisme Islam. 3. Mendeskripsikan implementasi pemikiran Muammar Gaddafi tentang

sosialisme Islam dalam menjalankan pemerintahan Libya (1969-2011).

4. Mendeskipsikan dampak pemikiran Muammar Gaddafi tentang sosialisme Islam terhadap hubungan Libya dengan pemerintahan lain di Timur Tengah.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain :

1. Bagi penulis, dapat menghasilkan sebuah karya ilmiah sebagai bentuk aplikasi teori atas semua yang didapat selama perkuliahan untuk menarik sebuah kesimpulan dari permasalahan yang ditemukan. Selain itu, karya ini juga merupakan sebuah motivasi bagi penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang Muammar Gaddafi maupun Negara Libya pada khususnya dan penelitian-penelitian Historis Lainnya.

2. Bagi UPI khususnya bagi Jurusan Pendidikan Sejarah, memperkaya penulisan sejarah intelektual maupun sejarah kawasan. Karya ilmiah ini Bisa di jadikan sebagai sumber rujukan untuk memperkaya materi perkuliahan khususnya tentang sejarah intelektual maupun sejarah kawasan Afrika dan juga sumber rujukan untuk pengembangan penelitian selanjutnya di Jurusan Pendidikan Sejarah UPI.

3. Bagi Mahasiswa, karya ilmiah ini dapat di jadikan sebagai sumber belajar untuk memperkaya pengetahuan dan wawasan maupun sumber rujukan


(20)

dalam penelitian-penelitian tentang sejarah intelektual maupun sejarah kawasan, khususnya pemikiran Muammar Gaddafi, maupun sejarah afrika dan Libya.

4. Bagi Keilmuan Sejarah, karya ilmiah ini diharapkan dapat menjadi materi tambahan baik di perkuliahan khususnya tentang sejarah intelektual dan sejarah kawasan Afrika, maupun di sekolah menengah dalam materi perkembangan mutakhir sejarah dunia.

E. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Penelitian

Metode adalah suatu prosedur, proses atau teknik yang sistematis dalam suatu disiplin ilmu tertentu untuk mendapatkan objek (bahan-bahan) yang diteliti (Sjamsuddin, 2007: 13). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis atau metode sejarah, yang menurut Ismaun (2005: 35) metode sejarah ialah rekonstruksi imajinatif tentang gambaran masa lampau peristiwa-peristiwa sejarah secara kritis dan analitis berdasarkan bukti-bukti dan data peninggalan masa lampau yang disebut sumber sejarah.

Adapun tahapan-tahapan tersebut diwujudkan dalam sebuah prosedur penelitian sejarah yang di kemukakan oleh Louis Gottschalk (1986: 32) terdiri dari 4 (empat) langkah kegiatan yang saling berurutan sehingga yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Keempat langkah tersebut yaitu heuristik (pencarian atau penemuan sumber), kritik sumber, interpretasi (penafsiran) dan historiografi (penyajian dalam bentuk cerita sejarah).


(21)

a. Heuristik (pencarian atau penemuan sumber). Heuristik merupakan kegiatan untuk mencari atau menghimpun data dan sumber-sumber sejarah atau bahan untuk bukti sejarah seperti dokumen, naskah, arsip, surat kabar, maupun buku-buku referensi lain yang ada kaitannya dengan permasalahan yang akan dibahas.

b. Kritik Sumber. kritik sumber adalah tahap penilaian atau pengujian terhadap sumber-sumber sejarah yang telah dikumpulkan dilihat dari sudut pandang nilai kebenarannya. Kebenaran dari sumber-sumber sejarah ini dapat diteliti secara otentisitas maupun kredibilitasnya, sehingga benar-benar dapat teruji keasliannya. Dalam kritik sumber ini peneliti melakukan 2 (dua) cara yaitu kritik ekstern dan intern.

1) Kritik Ekstern, yaitu cara melakukan verifikasi atau pengujian terhadap aspek-aspek luar dari sumber sejarah (Sjamsuddin, 2007: 132). Seperti untuk menentukan keaslian dan keotentikan suatu sumber sejarah. misalnya: kapan dan di mana serta dari bahan apa sumber tersebut ditulis, sumber utamanya merupakan sumber-sumber sejarah yang sejaman. 2) Kritik Intern, kritik intern dilakukan terutama untuk menentukan apakah

sumber itu dapat memberikan informasi yang dapat dipercaya atau tidak. Kritik intern ini dilakukan setelah penulis selesai melakukan kritik ekstern, yaitu untuk melakukan pembuktian apakah sumber-sumber tersebut benar-benar merupakan fakta historis.

c. Interpretasi, langkah selanjutnya adalah interpretasi yaitu proses menyusun, merangkaikan antara satu fakta sejarah dengan fakta sejarah yang lain


(22)

sehingga menjadi satu kesatuan yang dapat dimengerti dan bermakna. Tujuannya agar data yang ada mampu untuk mengungkap permasalahan yang ada sehingga diperoleh pemecahannya. Dalam proses interpretasi tidak semua fakta dapat dimasukkan tetapi harus dipilih fakta mana yang relevan dan sesuai dengan gambaran cerita yang hendak disusun.

d. Historiografi, merupakan langkah terakhir dari metode sejarah yang penulis lakukan. Tahap ini merupakan langkah penulisan sejarah yang disusun secara logis, menurut urutan kronologis dan tema yang jelas serta mudah dimengerti yang dilengkapi dengan pengaturan bab atau bagian-bagian yang dapat membangun urutan kronologis dan tematis.

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan sumber data, dan informasi yang relevan dengan dengan penelitian ini, peneliti melakukan teknik studi literatur atau studi kepustakaan. Dalam studi literatur peneliti mengumpulkan sumber-sumber berupa buku, koran, majalah, dan artikel-artikel yang relevan dengan permasalahan yang di kaji. Sumber-sumber yang telah terkumpul selanjutnya peneliti kaji dan pelajari sesuai dengan langkah-langkah dalam penelitian sejarah seperti yang telah diuraikan di atas.

Mengenai teknik penulisan, peneliti menggunakan sistem Harvard, yaitu sistem yang membahas format penulisan dan pengorganisasian kutipan dari materi sumber. Sistem ini juga dikenal dengan sebutan authordate sistem (sistem penulis-tanggal) dan parenthical referencing (penulisan referensi dalam kurung). Peneliti menggunakan teknik penulisan ini karena teknik ini telah dipergunakan


(23)

secara luas di lingkungan akademis dan sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmiah UPI.

F. Sistematika Penulisan

Hasil yang diperoleh melalui studi literatur dikumpulkan dan kemudian disusun kedalam sebuah laporan dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I, Pendahuluan. Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah yang di dalamnya memuat penjelasan mengapa masalah yang diteliti timbul dan penting untuk dikaji, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II, Tinjauan Pustaka. Bab ini berisi tentang berbagai pendapat bersumber pada literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dikaji yaitu mengenai Pengaruh Pemikiran Sosialisme Islam Muammar Gaddafi Terhadap Sistem Pemerintahan Libya (1969-2011).

BAB III, Metode penelitian. Dalam bab ini diuraikan tentang metode dan teknik penelitian yang digunakan penulis dalam mencari sumber-sumber dan cara pengolahan sumber yang dianggap relevan dengan permasalahan yang dikaji.

BAB IV, pembahasan. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan seluruh hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis. Uraian tersebut berdasarkan pertanyaan penelitian yang dirumuskan pada bab pertama.


(24)

BAB V, Kesimpulan. Pada bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan deskripsi dan dilengkapi dengan saran serta rekomendasi mengenai masalah yang dikaji.


(25)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini penulis mencoba untuk memaparkan berbagai langkah yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini, mulai dari mencari sumber-sumber, kritik sumber, analisis dan cara penulisannya. Pada bagian pertama akan dijelasakan metode dan teknik penelitian secara teoritis sebagai landasan dalam pelaksanaan penelitian, dan pada bagian kedua akan dijelaskan mengenai tahapan-tahapan dalam penyusunan skripsi. Mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan laporan akhir penelitian.

A. Metode dan Teknik Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam mengkaji skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemikiran Sosialisme Islam Muammar Gaddafi Terhadap Sistem Pemerintahan Libya (1969-2011)” ini adalah metode historis atau metode sejarah dengan menggunakan studi literatur, sebagai teknik penelitiannya. Menurut Gottschalk (1986: 32) metode sejarah adalah menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau. Sedangkan Sjamsuddin (2007: 14) mengartikan metode sejarah sebagai suatu cara bagaimana mengetahui sejarah.

Gilbert J. Garraghan dalam Abdurachman (1999: 43-44) mengungkapkan bahwa metode sejarah adalah seperangkat aturan dan prinsip sistematis untuk


(26)

mengumpulkan sumber-sumber sejarah secara efektif, menilainya secara kritis dan mengajukan sintesis dari hasil-hasil yang dicapai dalam bentuk tertulis. Berbeda dengan Gilbert, Kuntowijoyo (2003: xii), mengemukakan bahwa metode sejarah merupakan petunjuk khusus tentang bahan, kritik, interpretasi, dan penyajian sejarah. Adapun menurut Sukardi (2003: 203) penelitian sejarah adalah salah satu penelitian mengenai pengumpulan dan evaluasi data secara sistematik, berkaitan dengan kejadian masa lalu untuk menguji hipotesis yang berhubungan dengan faktor-faktor penyebab, pengaruh atau perkembangan kejadian yang mungkin membantu dengan memberikan informasi pada kejadian sekarang dan mengantisipasi kejadian yang akan datang.

Ismaun (2005: 35), mengungkapkan bahwa metode sejarah ialah rekonstruksi imajinatif tentang gambaran masa lampau peristiwa-peristiwa sejarah secara kritis dan analitis berdasarkan bukti-bukti dan data peninggalan masa lampau yang disebut sumber sejarah. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud metode sejarah adalah proses pengkajian terhadap sumber-sumber sejarah yang dilakukan secara kritis, analitis, dan sistematis dan kemudian disajikan secara tertulis.

Skripsi ini menggunakan metode historis karena permasalahan yang diangkat adalah permasalahan sejarah. Khususnya mengenai pemikiran sosialisme Islam Muammar Gaddafi. Penggunaan metode ini sangat penting dalam menggambarkan kejadian masa lampau sebagai cerminan pembelajaran masa kini. Keterkaitan utama metode ini dengan skripsi yang berjudul: Pengaruh Pemikiran Sosialisme Islam Muammar Gaddafi Terhadap Sistem Pemerintahan Libya


(27)

(1969-2011), adalah menguji ketahanan dan analisa pemikiran seorang tokoh terhadap realitas sejarah dalam melihat hubungan antara sosialisme, Islam, dan pemerintahan sebuah Negara.

Metodologi dalam penelitian sejarah memiliki tahapan-tahapan dalam proses penelitiannya. Louis Gottschalk (1986: 32) mengemukakan empat langkah kegiatan dalam penelitian sejarah yang saling berurutan sehingga yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Keempat langkah tersebut yaitu heuristik (pencarian atau penemuan sumber), kritik sumber, interpretasi (penafsiran) dan historiografi (penyajian dalam bentuk cerita sejarah).

Sedangkan Kuntowijoyo (2003: 89) mengemukakan lima tahapan dalam melakukan penelitian sejarah, yaitu:

1. Pemilihan topik 2. Pengumpulan sumber 3. Verifikasi

4. Menginterpretasi 5. Penulisan

Mengacu pada pendapatnya Gray, et al. sebagaimana yang dikutip oleh Sjamsuddin (2007: 89) bahwa terdapat enam tahapan yang harus ditempuh dalam penelitian sejarah, antara lain adalah:

1. Memilih judul atau topik yang sesuai.

2. Mengusut semua evidensi (bukti) yang relevan dengan topik.


(28)

4. Mengevaluasi secara kritis semua evidensi yang telah berhasil dikumpulkan (kritik sumber).

5. Menyusun hasil penelitian ke dalam suatu pola yang benar atau sistematika tertentu.

6. Menyajikan dan mengkomunikasikannya kepada pembaca dalam suatu cara yang dapat menarik perhatian, sehingga dapat dimengerti.

Penulis memasukan langkah-langkah di atas yaitu memilih judul atau topik yang sesuai, mengusut semua evidensi (bukti) yang relevan dengan topik, dan membuat catatan yang ditemukan ketika penelitian sedang berlangsung ke dalam langkah heuristik. Langkah mengevaluasi secara kritis semua evidensi yang telah berhasil dikumpulkan sebagai langkah kritik sumber. Langkah menyusun hasil penelitian ke dalam suatu pola yang benar atau sistematika tertentu, dan menyajikan serta mengkomunikasikannya kepada pembaca dalam suatu cara yang dapat menarik perhatian, sehingga dapat dimengerti sebagai langkah interpretasi dan historiografi. Pada tahapan historiografi langkah penulisan dan interpretasi dinyatakan sebagai kegiatan yang tidak terpisahkan.

2. Teknik Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan teknik studi literatur sebagai suatu teknik yang dipergunakan untuk memperoleh data yang bersifat teoritis dengan cara mempelajari buku yang relevan dengan masalah yang dibahas, sehingga diperoleh data yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini. Pengkajian dengan studi literatur, akan membuat proses penelitian berlangsung lebih sistematis, kritis dan analitis dalam cara mengungkapkan buah pikirannya.


(29)

Teknik ini dilakukan oleh penulis dengan mengkaji berbagai sumber yang relevan dengan topik yang akan diteliti, sehingga dapat membantu penulis dalam menemukan jawaban dari permasalahan yang dirumuskan.

B. Tahap-tahap Penelitian

Berdasarkan penjelasan mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan, penulis mencoba untuk memaparkan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam melaksanakan penelitian. Sehingga skripsi ini menjadi karya tulis ilmiah yang sesuai dengan ketentuan keilmuan yang berlaku. Tahapan-tahapan yang dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan laporan penelitian.

1. Persiapan Penelitian

a. Penentuan dan Pengajuan Tema Penelitian

Tahap ini merupakan langkah awal dalam memulai penelitian. Ketertarikan penulis terhadap tema penelitian ini setelah menyaksikan berita-berita di televisi tentang revolusi yang terjadi di Negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara pada tahun 2011 silam, yang salah satu diantaranya adalah revolusi Libya terhadap Muammar Gaddafi. Kemudian penulis mencoba mencari sumber-sumber bacaan tentang Muammar Gaddafi dan Libya ini, baik dari sumber-sumber buku maupun internet.

Penulis kemudian menentukan tema penelitian pemikiran Muammar Gaddafi tentang sosialisme Islam-nya, dan dilanjutkan dengan mengajukan judul penelitian kepada Tim Pertimbangan Penulisan Skripsi (TPPS) Jurusan


(30)

Pendidikan Sejarah Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), pada bulan Februari 2012. Judul pertama yang penulis ajukan adalah “Pemikiran Muammar Khadafi Tentang Sosialisme Islam Dalam Sistem Pemerintahan Libya”. Setelah mendapat persetujuan, penulis diperkenankan untuk menyusun suatu rancangan penelitian dalam bentuk proposal.

b. Penyusunan Rancangan Penelitian

Sebelum menyusun rancangan penelitian, penulis melakukan berbagai hal untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang tema kajian dengan membaca literatur-literatur, baik berupa buku-buku maupun artikel yang sudah penulis dapatkan sebelumnya dari mengunjungi perpustakaan-perpustakaan dan toko buku, serta hasil browsing internet. Rancangan Penelitian pada dasarnya memuat tentang:

1. Judul Penelitian

2. Latar Belakang Masalah 3. Rumusan Masalah

4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 5. Tinjauan pustaka

6. Metode dan Teknik Penelitian 7. Sistematika penulisan

Rancangan penelitian yang sudah disusun dalam bentuk proposal kemudian diserahkan kepada TPPS Jurusan Pendidikan Sejarah pada tanggal 26 Maret 2012 untuk dipertimbangkan dalam seminar proposal. Penetapan


(31)

pengesahan judul dan seminar proposal penelitian ditetapkan melalui surat keputusan dengan nomor 03/TPPS/JPS/2012. Persetujuan tersebut mengantarkan penulis untuk mempresentasikan judul skripsi “Pemikiran Muammar Gaddafi Tentang Sosialisme Islam Dalam Sistem Pemerintahan Libya” kepada calon pembimbing dalam sebuah seminar proposal yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 28 Maret 2012, yang bertempat di Ruang 5 Lantai IV gedung FPIPS UPI. Seminar tersebut dihadiri oleh Prof. Dr. H. Dadang Supardan, M.Pd, Dra. Yani Kusmarni, M.Pd, Drs. Ayi Budi Santosa, M.Si, Dr. Encep Supriatna, M.Pd, Drs. Tarunasena Makmoer, Moch. Eryk Kamsori, S.Pd, dan Drs. Syarif Moeis.

Dalam seminar ini penulis mendapat beberapa masukan dari berbagai pihak terutama dari Bapak Dr. Encep Supriatna, M.Pd selaku calon pembimbing II. Masukan tersebut seperti dalam judul harus ditambah waktu kajian, karena penelitian ini merupakan penelitian sejarah dan sejarah terikat oleh waktu. Selain itu, judul skripsi tersebut juga sedikit dirubah agar menjadi lebih menarik. Tidak hanya judul, latar belakang masalah juga harus direvisi. Dalam latar belakang masalah hendaknya ditambahkan penjelasan tentang koherensi sosialisme dan Agama (Islam) sebelum menjelaskan sosialisme Islam Muammar Gaddafi.

Sehingga judul skripsi penulis sebagai hasil dari revisi seminar proposal tersebut adalah “Pengaruh Pemikiran Sosialisme Islam Muammar Gaddafi Terhadap Sistem Pemerintahan Libya (1969-2011)”. Surat keputusan dan seminar yang diselenggarakan, selanjutnya menentukan pembimbing skripsi penulis, yaitu Bapak Drs. Andi Suwirta, M.Hum sebagai pembimbing I dan Bapak Dr. Encep Supriatna, M.Pd sebagai pembimbing II.


(32)

c. Bimbingan

Sesuai dengan keputusan dalam seminar proposal, penulis dibimbing oleh Bapak Drs. Andi Suwirta, M.Hum sebagai pembimbing I dan Bapak Dr. Encep Supriatna, M.Pd sebagai pembimbing II. Proses bimbingan dilakukan melalui kesepakatan antara kedua belah pihak. Dalam setiap pertemuan membahas satu bab yang diajukan, dan bimbingan satu bab biasanya tidak cukup dalam satu kali pertemuan karena selalu ada beberapa hal yang harus direvisi oleh penulis. Proses bimbingan atau konsultasi dengan pembimbing diawali pada tanggal 25 Juni 2012 dan terus dilaksanakan sampai semua bab selesai dan penulisannya benar.

Proses bimbingan sangat membantu penulis dalam melakukan penelitian dan menyusun skripsi ini. Proses bimbingan diperlukan dalam penelitian sebagai sarana untuk berkonsultasi, berdiskusi, dan memberikan pengarahan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh penulis. Setiap hasil bimbingan dicatat dalam lembar frekuensi bimbingan.

2. Pelaksanaan Penelitian

Bagian ini merupakan tahapan penting dari sebuah penelitian. Langkah-langkah dalam melaksanaan penelitian yang penulis sesuai dengan metode penelitian yang digunakan yaitu metode historis atau metode sejarah. Penulis menggunakan tahapan penelitian seperti yang dikemukakan oleh Sjamsuddin (2007: 85-239), yang mencakup heuristik (pengumpulan sumber), kritik, interpretasi dan penulisan sejarah (historiografi). Keempat langkah metode sejarah tersebut akan penulis uraikan seperti dibawah ini:


(33)

a. Pengumpulan Sumber (Heuristik)

Pada tahap ini penulis berusaha mencari dan mengumpulkan sumber-sumber yang relevan dengan masalah yang dikaji. Menurut Sjamsuddin (2007: 95) sumber sejarah (historical sources) merupakan segala sesuatu yang langsung atau tidak langsung menceritakan pada kita mengenai suatu kenyataan atau kegiatan manusia pada masa lampau (past actually). Sumber sejarah yang dapat penulis temukan adalah berupa literatur. Hal ini dilakukan dengan jalan meneliti dan mengkaji hasil karya ilmiah penulis lain. Penulis berusaha mengumpulkan sumber-sumber sejarah, baik sumber primer maupun sumber sekunder. Namun, penulis belum menemukan sumber primer dan baru menemukan sumber-sumber sekunder. Hal ini karena sulitnya menemukan literatur hasil dari tulisan Muammar Gaddafi sendiri. Penulis hanya baru menemukan tulisan-tulisan karya orang lain yang menjelaskan tentang Muammar Gaddafi.

Proses pencarian sumber dilakukan dengan cara mengunjungi berbagai perpustakaan, baik perpustakaan yang ada di kota Bandung maupun di luar kota Bandung. Selain perpustakaan, penulis juga mengunjungi pusat-pusat penjualan buku dan menggunakan koleksi pribadi penulis sendiri yang dianggap relevan dengan permasalahan yang sedang dikaji.

Perpustakaan-perpustakaan yang penulis kunjungi sangat membantu dalam memperoleh sumber. Perpustakaan itu diantarnya adalah perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada bulan Oktober 2011 dan Juli 2012, perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 2 Juli 2012, perpustakaan Museum Konferensi Asia Afrika (MKAA) pada bulan


(34)

Oktober 2011 dan Juli 2012, dan perpustakaan Batu Api pada bulan Oktober 2011. Dari perpustakaan-perpustakaan tersebut penulis memperoleh beberapa literatur yang relevan dengan permasalahan yang dikaji.

Untuk lebih jelasnya, sumber-sumber literatur yang penulis dapatkan adalah sebagai berikut:

1) Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Di perpustakaan ini penulis mendapatkan beberapa buku antara lain: Paradigma Islam: Interpretasi untuk Aksi karya Kuntowijoyo, dan Pengantar Ilmu Politik karya Rodee, at al. di perpustakaan UPI penulis sangat kesulitan mencari literatur yang relevan dengan judul yang dikaji.

2) Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada. Di perpustakaan ini penulis mendapatkan buku Qaddafi, His Ideology in Theory and Practice karya El Khawas, Islam dan Sosialisme karya H.M. Rasjidi, Islam dan Sosialisme karya H.O.S Tjokroaminoto, dan Islam Kemodernan dan Keindonesiaan: Pikiran-Pikiran Nurcholish “Muda” karya Nurcholis Madjid.

3) Perpustakaan Museum Konferensi Asia Afrika (MKAA). Di perpustakaan ini penulis mendapat beberapa buku seperti Gaddafi Voice From the Dessert karya Mirella Bianco, Afrika Dalam Pergolakan karya Kirdi Dipoyudo, serta Konflik dan Diplomasi di Timur Tengah karya Riza Sihbudi, at al.


(35)

4) Perpustakaan Batu Api Jatinangor. Di perpustakaan ini penulis mendapatkan buku Sosialisme Religius: Suatu Jalan Keempat? Dengan editornya Muhidin M. Dahlan.

Selain mengunjungi perpustakaan, penulis juga mencari sumber di beberapa toko buku di kota Bandung seperti Palasari (September 2011), Gramedia (September 2011), Togamas (September 2011), dan Dewi Sartika (September 2011). Penulis juga menggunakan buku-buku koleksi pribadi seperti diantaranya Khadafi, Anjing Gila dari Sahara karya Agung D.H., Revolusi Timur Tengah karya Apriadi Tamburaka, Islam, Sosialisme, dan Kapitalisme, dengan editornya Herdi Sahrasad, Pemikiran Politik Barat karya Firdaus Syam, serta buku-buku lainnya yang relevan dan dapat menunjang penulisan skripsi ini.

Penulis juga melakukan browsing internet (Juli 2012) untuk mendapatkan artikel-artikel yang berhubungan dengan pemikiran Muammar Gaddafi tentang sosialisme Islam, dan juga tentang pemerintahan Negara Libya dan Timur Tengah. Penelusuran melalui internet dilakukan untuk mendapatkan tambahan informasi agar dapat mengisi kekurangan-kekurangan dari sumber buku yang sudah didapatkan. Penulis menyadari bahwa sumber-sumber yang penulis dapatkan masih sangat kurang. Oleh karena itu, sampai saat ini penulis masih terus mencari sumber-sumber yang relevan dengan permasalahan yang dikaji, khususnya sumber primer.

b. Kritik

Tahap selanjutnya setelah memperoleh sumber pada tahap heuristik adalah kritik sumber, yaitu menyeleksi dan menilai secara kritis sumber-sumber yang


(36)

telah didapatkan. Kritik sumber dilakukan terhadap sumber utama maupun sumber penunjang lainnya. Helius Sjamsuddin (2007: 131) menjelaskan bahwa fungsi kritik sumber bagi sejarawan erat kaitannya dengan tujuan sejarawan itu dalam mencari kebenaran. Dalam tahap ini, seringkali sejarawan dihadapkan untuk membedakan apa yang benar dan apa yang salah, apa yang mungkin dan apa yang meragukan atau skeptis. Kritik sumber secara garis besar dibagi dua, yaitu kritik ekstern (Eksternal) dan kritik intern (Internal). Kritik eksternal dilakukan untuk menilai otentisitas dan integritas sumber dengan melakukan penelitian fisik terhadap suatu sumber, sedangkan kritik internal dilakukan untuk menguji reliabilitas dan kredibilitas sumber, dan bertujuan untuk memahami isi teks.

Tahap pertama yang dilakukan dalam kritik sumber adalah kritik eksternal yang merupakan cara melakukan verifikasi atau pengujian terhadap aspek-aspek luar sumber sejarah. Dalam melakukan kritik eksternal pada sumber-sumber tertulis berupa buku-buku itu, penulis tidak menelitinya secara ketat, hanya mengklasifikasikannya dari aspek latar belakang penulis buku tersebut. Hal tersebut dilakukan untuk melihat keotentisitasnya sehubungan dengan tema penulisan skripsi ini. Selain itu, tahun terbit dimana semakin kekinian angka tahunnya semakin baik karena setiap saat terjadi perubahan dan perbaikan, dan penerbit serta tempat dimana buku itu diterbitkan untuk melihat spesialisasi tema-tema buku yang dikeluarkan oleh penerbit tersebut, serta tentu saja kepopuleran dari penerbit juga diperhitungkan sehingga tingkat kepercayaan kepada isi buku tersebut semakin tinggi.


(37)

Setelah melakukan kritik eksternal, langkah selanjutnya adalah melakukan kritik internal. Kritik internal dilakukan oleh penulis untuk melihat layak atau tidaknya isi dari sumber-sumber yang telah diperoleh untuk selanjutnya dijadikan rujukan dalam penelitian ini. Kritik internal yang dilakukan penulis diawali ketika penulis memperoleh sumber. Penulis menelaah secara keseluruhan isi sumber dan membandingkannya dengan sumber-sumber lainnya yang telah di kaji sebelumnya oleh penulis. Dari hasil telaah dan perbandingan itu, maka akan diperoleh kepastian bahwa sumber tersebut bisa digunakan karena sesuai dengan tema kajian.

c. Interpretasi dan Penulisan Sejarah

Setelah melakukan heuristik dan kritik sumber, langkah selanjutnya dalam penelitian sejarah ini adalah interpretasi dan historiografi. Tahap interpretasi dan penulisan merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan dan bersamaan (Sjamsuddin, 2007: 155). Penulis memberikan penafsiran terhadap fakta-fakta sejarah yang diperoleh melalui kritik eksternal maupun kritik internal. Kemudian fakta-fakta tersebut dirangkai dan dihubungkan satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan yang selaras dimana peristiwa yang satu dimasukkan ke dalam konteks peristiwa-peristiwa lain yang melingkupinya (Ismaun, 2005:131).

Setelah melakukan proses analisis terhadap fakta-fakta yang ada, penulis kemudian menyajikannya dalam bentuk tulisan yang disebut historiografi. Historiografi merupakan proses penyusunan dan penuangan seluruh hasil penelitian ke dalam bentuk tulisan. Penulis berusaha menyajikan hasil penelitian ini dengan gaya bahasa yang menarik dan komunikatif disertai analisa dan sintesa.


(38)

Penulisan ini menggunakan teknik dasar menulis deskripsi, narasi dan analisis. Deskripsi dan narasi dalam rangka menulis ulang, dan analisis dalam rangka interpretasi.

C. Laporan Hasil Penelitian

Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam prosedur penelitian. Laporan hasil penelitian merupakan puncak dari suatu prosedur penelitian sejarah. Setelah melakukan langkah heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi, seluruh hasil penelitian yang telah diperoleh, disusun menjadi suatu karya tulis ilmiah yang telah baku dan menggunakan tata bahasa yang baik dan benar yaitu berupa skripsi. Sistematika penulisan yang digunakan sesuai dengan sistematika penulisan skripsi yang termuat dalam buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Teknik penulisan dalam skripsi ini menggunakan sistem Harvard yaitu sistem yang membahas format untuk penulisan dan pengorganisasian kutipan dari materi sumber. Sistem ini juga dikenal dengan sebutan author-date system (sistem penulis-tanggal) dan parenthetical referencing (penulisan referensi dalam kurung). Penulis menggunakan teknik penulisan ini karena telah dipergunakan secara luas di lingkungan akademis di seluruh dunia dan sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmia UPI.

Hasil penelitian akan disusun ke dalam sebuah laporan dengan sistematika yang terdiri dari lima bab, yaitu Pendahuluan, Kajian Pustaka, Metode Penelitian,


(39)

Pembahasan, dan terakhir Kesimpulan. Pembagian ini bertujuan untuk memudahkan dan sistematisasi dalam memahami penulisan.

Bab I, Pendahuluan. Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah yang di dalamnya memuat penjelasan mengapa masalah yang diteliti timbul dan penting untuk dikaji, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode dan teknik penelitian, serta sistematika penulisan.

Bab II, Kajian Pustaka. merupakan hasil kajian kepustakaan dan tinjauan teoritis serta telaah dari berbagai referensi yang berhubungan dengan Pemikiran Muammar Gaddafi tentang sosialisme Islam dan pengaruhnya terhadap sistem pemerintahan Libya.

Bab III, Metode penelitian. Dalam bab ini diuraikan tentang metode dan teknik penelitian yang digunakan penulis dalam mencari sumber-sumber, cara pengolahan sumber, serta analisis dan cara penulisannya.

Bab IV, pembahasan. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan seluruh hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis. Uraian tersebut berdasarkan pertanyaan penelitian yang dirumuskan pada bab pertama. Pada bab ini akan dijelaskan bagaimana latar belakang kehidupan Muammar Gaddafi, bagaimana pemikiran Muammar Gaddafi tentang sosialisme Islam, bagaimana implementasi pemikiran Muammar Gaddafi tentang sosialisme Islam dalam menjalankan pemerintahan Libya, serta bagaimana pengaruhnya terhadap pemerintahan lain di Timur Tengah.

Bab V, Kesimpulan dan Saran. Dalam bab ini akan diuraikan kesimpulan yang merupakan jawaban dan analisis penulis terhadap masalah-masalah secara


(40)

keseluruhan, dan dilengkapi dengan saran serta rekomendasi mengenai masalah yang dikaji.

Hasil temuan akhir ini merupakan pandangan peneliti tentang inti dari pembahasan penulisan. Selain itu ditambah pula berbagai atribut baku lainnya dari mulai kata pengantar sampai riwayat hidup penulis. Semua bagian tersebut termuat ke dalam bentuk laporan utuh, setelah dilakukan koreksi dan perbaikan yang diperoleh dari hasil konsultasi dengan dosen pembimbing skripsi.


(41)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini, sebagaimana yang telah dikaji pada bab sebelumnya. Sesuai dengan permasalahan yang dikaji yaitu latar belakang kehidupan Muammar Gaddafi, pemikiran sosialisme Islam Muammar Gaddafi, implementasi pemikiran Gaddafi dalam pemerintahan Libya, dan dampak pemikiran Gaddafi terhadap pemerintahan lain di Timur Tengah, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

A. Kesimpulan

Pertama, Muammar Gaddafi adalah salah seorang tokoh pemikir sosialisme khususnya sosialisme religius (Islam) yang lahir dan berkembang dimana imperialisme dan kolonialisme sedang melanda Negara-negara dunia ketiga termasuk Libya. Walaupun pada masa itu Libya sudah memperoleh kemerdekaan di bawah Raja Idris, namun secara ekonomi, politik, dan kultural Libya masih dijajah oleh Barat. Selain itu, Gaddafi juga mendapatkan pengaruh yang luar biasa dari tokoh yang sangat dikaguminya yaitu Gamal Abdul Nasser, presiden Mesir ketika itu. Nasser dikenal sebagai negarawan yang terang-terangan menentang dominasi Barat terhadap Negara-negara dunia ketiga, selain itu ia juga merupakan pemikir yang juga beraliran sosialisme religius yaitu sosialisme Arab yang memimpikan persatuan Arab. Maka tidak heran jika Gaddafi juga memiliki


(42)

sikap yang keras dan sangat anti-Barat, ia juga sangat mengidamkan gagasan sosialisme Islam, dan pan Islamisme bagi Libya maupun dunia Arab. Hingga akhirnya, untuk mewujudkan gagasannya itu, Gaddafi bersama teman-temannya kemudian melakukan kudeta terhadap Raja Idris pada 1 September 1969, dan segera mengambil alih pemerintahan Libya.

Kedua, mengenai gagasan atau pemikiran Muammar Gaddafi tentang sosialisme Islam, Gaddafi menyebutnya sebagai Teori Universal Ketiga (The Third Universal Theory). Gagasan sosialisme baru yang digagas Gaddafi ini bersandar pada kekuatan spirit agama, khususnya Islam. Hal ini karena menurut Gaddafi, Islam beserta doktrinya bersifat sosialis, sosialisme lebih dekat dan inheren dengan nilai-nilai Islam. sosialisme Islam ini kemudian menjadi diktum revolusi untuk membentuk tatanan sosial politik yang memberi manfaat bagi seluruh umat manusia. Selain itu, Sosialisme Gaddafi merupakan bentuk penyuaraan aspirasi Negara dunia ketiga yang terpinggirkan, terobosan ini dapat dikatakan sebagai alternatif yang ditawarkan bagi Negara-negara berkembang yang tidak ingin mengekor dua ideologi dunia yang sudah malang melintang dianut oleh Negara-negara di dunia, yaitu kapitalisme dan sosialisme (Marxis). Maka pantas jika suara Gaddafi ini dianggap sebagai suara kaum pinggiran atau sub-altern yang patut diapresiasi.

Pemikiran sosialisme Islam Gaddafi ini secara kongkret termaktub dalam sebuah buku yang berjudul al-Kitab al-Akhdar, atau The Green Book (Buku Hijau). Buku yang pertama kali dipublikasikan pada 1975 ini terdiri atas tiga jilid, jilid pertama membahas tentang Solusi Masalah Demokrasi. Bahwa dalam


(43)

pandangan Gaddafi, demokrasi merupakan kedaulatan langsung dari rakyat, tanpa harus ada sistem perwakilan seperti parlemen, partai, maupun kelas. Karena itu, Gaddafi mengajukkan sebuah solusi untuk demokrasi langsung yang lebih praktis, dimana rakyatlah yang mempunyai otoritas penuh yakni lewat Kongres Rakyat atau Komite Rakyat. Jilid kedua membahas tentang Solusi Masalah Ekonomi, disini Gaddafi menawarkan solusi ekonomi sosialis. Sistem ini menolak kepemilikan pribadi yang melebihi pemuasan kebutuhan dengan mengorbankan kebutuhan orang lain, tetapi memberi tanggung jawab pemerataan kekayaan sepenuhnya kepada rakyat. Selain itu, ekonomi sosialis juga merupakan akhir dari eksploitasi yang di implementasikan dengan upah dan sewa dalam kerangka kerjasama ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, karena siapa pun yang bekerja dalam perusahaan sosialis adalah partner dalam produksi. Sedangkan jilid ketiga dari Buku Hijau-nya ini bertajuk Basis Sosial Teori Dunia Ketiga, yang membahas isu khusus termasuk pentingnya keluarga, suku, status perempuan, dan minoritas. Dalam hal ini, Gaddafi berupaya untuk menyampaikan bahwa ia menentang segala bentuk penindasan. karena tidak cukup alasan untuk mengabaikan hak-hak minoritas, seperti yang dialami oleh kaum perempuan yang selalu diabaikan haknya, padahal mereka mempunyai tanggung jawab dan hak yang sama dengan kaum laki-laki. Begitupun dengan orang kulit hitam yang mengalami penindasan, mereka punya hak yang sama dengan ras-ras yang lain.

Ketiga, kebijakan-kebijakan Gaddafi dalam menjalankan pemerintahannya di Libya, selalu didasarkan pada pemikirannya, walaupun tidak menutup kemungkinan, ada juga dari kebijakannya yang tidak didasari oleh pemikirannya


(44)

tersebut, baik itu kebijakan dalam negeri mapupun kebijakan luar negeri Libya. Diantara kebijakan-kebijakan Gaddafi tersebut yaitu nasionalisasi Libya, yang berakar pada nasionalisme Arab. Mengganti bentuk pemerintahan Libya menjadi “Arab Libya Jamahiriya” yang menyediakan sarana partisipasi politik bagi seluruh rakyat dengan dibentuknya Kongres Rakyat dan Komite Rakyat. Kebijakan Gaddafi lainnya yaitu menerapkan ekonomi sosialis bagi perekonomian Libya yang berusaha menempatkan Libya dalam tuntunan untuk mendapatkan masa depan masyarakat yang sanggup mencukupi kebutuhannya sendiri dalam bidang pertanian, industri, dan pendidikan, serta mencapai kesetaraan ekonomi dalam masyarakat.

Gaddafi bercita-cita membentuk Pan Arabisme atau membentuk federasi Negara-negara Arab. Gaddafi beranggapan bahwa bentuk pemerintahan yang kini dianut oleh Libya yaitu Jamahiriya haruslah diekspor ke luar Libya, dan pertama kali ke dunia Arab. Inilah tujuan utama Gaddafi ingin membentuk federasi Negara Arab, walaupun pada pelaksanaannya Gaddafi seringkali mengalami kegagalan. Gaddafi dan Libya juga aktif mensponsori terorisme dan mencoba membangun proyek nuklir Libya, hal ini ia lakukan sebagai bentuk penentangan dan upaya untuk menyaingi kekuatan teknologi Barat. Namun, kebijakan Gaddafi yang paling berbeda dengan pemimpin-pemimpin Negara lainnya adalah Gaddafi memilih pengawal khususnya dari perempuan yang tergabung dalam Women’s Military Academy, Sebagai perwujudan persamaan hak-hak perempuan. Namun, pemerintahan Muammar Gaddafi di Libya ternyata harus diakhiri oleh revolusi


(45)

rakyat pada tahun 2011 yang marah akibat semakin tingginya pengangguran, kemiskinan, dan kesenjangan sosial.

Keempat, implementasi pemikiran Gaddafi dalam kebijakan-kebijakannya ternyata juga berpengaruh terhadap pemerintahan lainnya di Timur Tengah. Pengaruh itu terutama menyangkut hubungan Libya dengan Negara-negara Timur Tengah lainnya, yang selalu diwarnai dengan upaya-upaya mewujudkan persatuan Arab atau Pan Arabisme. Sejak Gaddafi menjadi pemimpin Libya, ia telah berulang kali mencoba untuk membentuk sebuah federasi Negara-negara Arab seperti dengan Mesir, Sudan, Suriah, Tunisia, dan Negara-negara lainnya. Tidak hanya demi kepentingan politik semata, Gaddafi juga mempunyai tujuan lain dalam upaya mewujudkan Pan Arabisme ini yaitu menyangkut kepentingan ekonomi dan sosial Libya. Namun, cita-cita Gaddafi ini seringkali mengalami kemandegan dan bahkan kegagalan. Persatuan Arab ini sepertinya sulit untuk diwujudkan. Hal ini tidak terlepas dengan karakter dunia Arab yang walaupun secara kultur dan bahasa yang memiliki persamaan, tetapi juga terdapat perbedaan-perbedaan yang sejauh ini menghambat gerakan persatuan Arab. Seperti perbedaan diantara Negara-negara Arab dalam sikap mereka terhadap Negara-negara Barat, Negara-negara komunis, laju pembaharuan dan kemajuan, eksistensi Israel, masalah Palestina, dan sebagainya. Diantara Negara-negara Arab sendiri terdapat Negara yang pro Barat dan anti Soviet, namun juga ada yang sebaliknya, sangat anti Barat dan pro Soviet. Perbedaan ini nyatanya seringkali menimbulkan permusuhan diantara Negara-negara Arab.


(46)

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran atau rekomendasi yang akan disampaikan oleh penulis, diantaranya:

Pertama, untuk Indonesia yang saat ini selalu diidentikan sebagai Negara penganut neo-liberal, nampaknya perlu mengapresiasi gagasan Gaddafi dan provokasi serta gugatannya terhadap demokrasi neo-liberal. Terlebih lagi, jika melihat keberadaan partai-partai politik yang begitu banyaknya di Indonesia, kehadirannya tak lebih hanya sekadar tuah ketimbang berkah. Mereka hanya menghabiskan energi untuk mengurus masalah internalnya dan sibuk mempertahankan kekuasaan ketimbang menegakkan hak-hak rakyat. Gagasan Gaddafi telah menyuguhkan sebuah ideologi alternatif yang mungkin bisa diaplikasikan bagi Negara-negara penyeru demokrasi seperti Indonesia, untuk bisa lebih mengutamakan kebijakan-kebijakan yang lebih pro rakyat ketimbang mengutamakan kepentingan golongan atau partai yang sedang berkuasa.

Kedua, bagi para pengguna maupun pembaca hasil penelitian ini khususnya yang tertarik pada keilmuan sejarah, hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan pengetahuan khususnya mengenai sejarah intelektual dan sejarah kawasan, terutama kawasan Timur-Tengah dan Afrika Utara. Selain itu, pembahasan mengenai Revolusi Timur-Tengah yang di dalamnya juga membahas Revolusi Libya dapat dijadikan sebagai materi tambahan pada pelajaran sejarah di sekolah menengah pada materi perkembangan mutakhir sejarah dunia.

Ketiga, bagi peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian dengan tema atau kajian yang sama, sesungguhnya hasil penelitian ini masih jauh


(47)

dari sempurna. Masih ada bagian-bagian dari pembahasan dalam skripsi yang dapat diteliti lebih lanjut dan lebih mendalam. Misalnya seperti sejauh mana keterlibatan Gaddafi dalam mensponsori terorisme, pasang surut hubungan Libya dan Amerika Serikat pada masa Gaddafi, dan lain sebagainya. Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan inspirasi bagi penelitian-penelitian selanjutnya.


(48)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Abdurrachman, D. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos.

Agung, D. H. (2011). Khadafi, Anjing Gila dari Sahara. Yogyakarta: Penerbit Narasi.

Allan, J. A. (1981). Libya; The Experience of Oil. Colorado: Westview Press. Anderson, L. (1986). The Social Transformationin Tunis and Libya 1830-1980.

New Jersey: Princenton University.

Ayoub, M. (2004). Islam dan Teori Universal Ketiga: Pemikiran Keagamaan Muammar Qadhdhafi (Terjemahan). Bogor: Humaniora Press.

Binder, L. (2001). Islamic Liberalism (Terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Brown, L. C. (1984). International Politics and The Middle East; Old Rules,

Dangerous Game. London: I. B. Tauris & Co. Ltd.

Dahlan, M. M. (2001). “Sosialisme Religius: Mendayung di Antara Sosialisme

dan Kapitalisme, Penjelajahan Meretas Jalan Keempat”, dalam Pengantar

Editor Sosialisme Religius: Suatu Jalan Keempat?. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Dahlan, M. M. (2001). “The Third Universal Theory: Gugatan Atas Tiga Diktum Demokrasi, Sekelumit Pemikiran Muammar Al-Qhatafi”, dalam Dahlan (ed), Sosialisme Religius: Suatu Jalan Keempat?. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Eatwell, R. (2004). Ideologi Politik Kontemporer. Yogyakarta: Jendela.

El-Khawas, M. (1986). Qaddafi; His Ideology in Theory and Practice. Vermont: Amana Books.

Esposito, J. L. (1999). Islam and Politics (Terjemahan). Jakarta: PT Bulan Bintang.


(49)

Esposito, J. L. (2001). Ensiklopedi Oxpord; Dunias Islam Modern Jilid III. Bandung: Mizan.

Fakih, M. (2002). Jalan Lain; Manifesto Intelektual Organik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fiser, W. B. (1993). “Libya”, dalam The Middle East and North Africa. London: Europe Plication Limited.

Gaddafi, M. (1970). “The Libyan Revolution in the Words of Its Leader”. The Middle East Journal, 24, 205-211.

Gaddafi, M. (1978). The Green Book. Tripoli: Mateu Cromo.

Gaddafi, M. (2004). “al-Sijjil al-Qawmi”, dalam Ayoub (ed), Islam dan Teori Universal Ketiga: Pemikiran Keagamaan Muammar Qadhdhafi. Bogor: Humaniora Press.

Gottschalk, L. (1986). Mengerti Sejarah (Terjemahan). Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Ismaun. (2005). Pengantar Belajar Sejarah Sebagai Ilmu dan Wahana Pendidikan. Bandung: Historia Utama Press.

Harris, L. C. (1986). Libya Qadhafi’s Revolution; The Modern State. Colorado: Westview Press.

Kuntowijoyo, (1991). Paradigma Islam: Interpretasi untuk Aksi. Bandung: Mizan.

Kuntowijoyo, (2003). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Madjid, N. (1987). Islam Kemodernan dan Keindonesiaan: Pikiran-Pikiran

Nurcholis “Muda”. Bandung: Mizan

Mintarja, E. (2006). Politik Berbasis Agama: Perlawanan Muammar Qadhafi terhadap Kapitalisme. Yogyakarta: Pustaka Islam.

Pals, D. L. (2001). Seven Theories of Religion (Terjemahan). Yogyakarta: Penerbit Qalam.


(50)

Rachmadie, T. S. et al, (ed) (1988). Negara dan Bangsa (Terjemahan). Jakarta: PT Widyadara.

Rahmat, M. I. (2005). Arus Baru Islam Radikal: Transmisi Revivalisme Islam Timur Tengah ke Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Rasjidi, H. M. (1960). Islam dan Sosialisme. Yayasan Islam Studi Club Indonesia. Redaksi Ensiklopedia Indonesia. (1996). Ensiklopedia Indonesia Seri Geografi.

Jakarta: PT Intermasa.

Rizky, A. (2001). “Sosialisme dan Agama, Bisakah Menjadi Sintesa Alternatif?”, dalam Dahlan (ed), Sosialisme Religius: Suatu Jalan Keempat?. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Rodee, C. et al. (2009). Pengantar Ilmu Politik (Terjemahan). Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Sadily, H. (1990). Ensiklopedi IndonesiaI. Jakarta: Ichtiar Bahrulhm.

Sihbudi, R. (1991). Islam, Dunia Arab, Iran: Bara Timur Tengah. Bandung: Mizan.

Singh, K. R. (1981). “North Africa”, dalam The Politics of Islamic Reassertion. London: Croom Helm Ltd.

Sjamsuddin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Slughet, Et al. (1991). The Times Guide to The Middle East. London: Times Books.

Sukardi, (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.

Surbakti, R. (1999). Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Suseno, F. M. (2005). Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisioneisme. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.


(51)

Tamburaka, A. (2011). Revolusi Timur Tengah: Kejatuhan Para Penguasa Otoriter di Negara-negara Timur Tengah. Yogyakarta: Narasi.

Thohari, H. Y. (2001). “Koherensi Sosialisme dengan Agama”, dalam Dahlan (ed), Sosialisme Religius: Suatu Jalan Keempat?. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Tjokroaminoto, H.O.S. (2000). “Sosialisme di Dalam Islam”, dalam Sahrasad

(ed), Islam, Sosialisme, dan Kapitalisme. Madani Press.

Tjokroaminoto, H.O.S. (2008). Islam dan Sosialisme. Bandung: Sega Arsy.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Voll, J. O. (1997). Islam; Continuity and Change in the Modern World (Terjemahan). Yogyakarta: Titian Ilahi Press.

Sumber Internet

Artikel. (2010). Libya Kekuatan Baru Islam. [Online]. Tersedia:

http://dunia.pelajar-islam.or.id/dunia.pii/arsip/libya-kekuatan-baru-islam.html Diakses di Bandung [27 Juli 2012]

Artikel. (2011). Badan Tenaga Atom Internasional. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Tenaga_Atom_Internasional, Diakses di Bandung [20 September 2012]

Artikel. (2012). Muammar Gaddafi. [Online]. Tersedia: http://en.wikipedia.org/wiki/Muammar Gaddafi Diakses di Bandung [16 Juli 2012]

Artikel. (2012). Perang Sipil Libya yang Mengakhiri Rezim Panjang Qaddafi [Online]. Tersedia: http://republik-tawon.blogspot.com/perang-sipil-libya-yang-mengakhiri-rezim-panjang-qaddafi, Diakses di Bandung [25 September 2012]

Artikel. (2012). Libya. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/libya Diakses di Bandung [27 Juli 2012]


(52)

Wahid, A. (2008). Timur Tengah: Panorama Pergolakan Tak Kunjung Berhenti. [Online]. Tersedia: http://www.gusdur.net Diakses di Bandung [12 September 2012]

Sumber Gambar

Gambar 4.1. Gaddafi Bersama Kawan-kawan Pejuang Revolusi. [Online]. Tersedia: http://www.google.co.id/imgres?q=revolusi+Libya+1969 Diakses di Bandung [14 Oktober 2012]

Gambar 4.2. Gaddafi dan Pengawal Khususnya. [Online]. Tersedia: http://www.google.co.id/imgres?q=pengawal+khusus+Gaddafi Diakses di Bandung [14 Oktober 2012]

Gambar 4.3. Demonstrasi Massa anti-Gaddafi. [Online]. Tersedia: http://www.google.co.id/imgres?q=revolusi+Libya+2011 Diakses di Bandung [14 Oktober 2012]

Sumber Skripsi

Sulistianingsih, E.K. (2008). ”Politik Luar Negeri Anwar Sadat Terhadap Penyelesaian Perang Arab-Israel Tahun 1973” (Skripsi Sarjana Tidak di Terbitkan). Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI.


(1)

132

Dede Yusuf, 2013

dari sempurna. Masih ada bagian-bagian dari pembahasan dalam skripsi yang dapat diteliti lebih lanjut dan lebih mendalam. Misalnya seperti sejauh mana keterlibatan Gaddafi dalam mensponsori terorisme, pasang surut hubungan Libya dan Amerika Serikat pada masa Gaddafi, dan lain sebagainya. Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan inspirasi bagi penelitian-penelitian selanjutnya.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Abdurrachman, D. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos.

Agung, D. H. (2011). Khadafi, Anjing Gila dari Sahara. Yogyakarta: Penerbit Narasi.

Allan, J. A. (1981). Libya; The Experience of Oil. Colorado: Westview Press. Anderson, L. (1986). The Social Transformationin Tunis and Libya 1830-1980.

New Jersey: Princenton University.

Ayoub, M. (2004). Islam dan Teori Universal Ketiga: Pemikiran Keagamaan Muammar Qadhdhafi (Terjemahan). Bogor: Humaniora Press.

Binder, L. (2001). Islamic Liberalism (Terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Brown, L. C. (1984). International Politics and The Middle East; Old Rules,

Dangerous Game. London: I. B. Tauris & Co. Ltd.

Dahlan, M. M. (2001). “Sosialisme Religius: Mendayung di Antara Sosialisme dan Kapitalisme, Penjelajahan Meretas Jalan Keempat”, dalam Pengantar Editor Sosialisme Religius: Suatu Jalan Keempat?. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Dahlan, M. M. (2001). “The Third Universal Theory: Gugatan Atas Tiga Diktum Demokrasi, Sekelumit Pemikiran Muammar Al-Qhatafi”, dalam Dahlan (ed), Sosialisme Religius: Suatu Jalan Keempat?. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Eatwell, R. (2004). Ideologi Politik Kontemporer. Yogyakarta: Jendela.

El-Khawas, M. (1986). Qaddafi; His Ideology in Theory and Practice. Vermont: Amana Books.

Esposito, J. L. (1999). Islam and Politics (Terjemahan). Jakarta: PT Bulan Bintang.


(3)

134

Dede Yusuf, 2013

Esposito, J. L. (2001). Ensiklopedi Oxpord; Dunias Islam Modern Jilid III. Bandung: Mizan.

Fakih, M. (2002). Jalan Lain; Manifesto Intelektual Organik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fiser, W. B. (1993). “Libya”, dalam The Middle East and North Africa. London: Europe Plication Limited.

Gaddafi, M. (1970). “The Libyan Revolution in the Words of Its Leader”. The Middle East Journal, 24, 205-211.

Gaddafi, M. (1978). The Green Book. Tripoli: Mateu Cromo.

Gaddafi, M. (2004). “al-Sijjil al-Qawmi”, dalam Ayoub (ed), Islam dan Teori Universal Ketiga: Pemikiran Keagamaan Muammar Qadhdhafi. Bogor: Humaniora Press.

Gottschalk, L. (1986). Mengerti Sejarah (Terjemahan). Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Ismaun. (2005). Pengantar Belajar Sejarah Sebagai Ilmu dan Wahana Pendidikan. Bandung: Historia Utama Press.

Harris, L. C. (1986). Libya Qadhafi’s Revolution; The Modern State. Colorado: Westview Press.

Kuntowijoyo, (1991). Paradigma Islam: Interpretasi untuk Aksi. Bandung: Mizan.

Kuntowijoyo, (2003). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Madjid, N. (1987). Islam Kemodernan dan Keindonesiaan: Pikiran-Pikiran

Nurcholis “Muda”. Bandung: Mizan

Mintarja, E. (2006). Politik Berbasis Agama: Perlawanan Muammar Qadhafi terhadap Kapitalisme. Yogyakarta: Pustaka Islam.

Pals, D. L. (2001). Seven Theories of Religion (Terjemahan). Yogyakarta: Penerbit Qalam.


(4)

Rachmadie, T. S. et al, (ed) (1988). Negara dan Bangsa (Terjemahan). Jakarta: PT Widyadara.

Rahmat, M. I. (2005). Arus Baru Islam Radikal: Transmisi Revivalisme Islam Timur Tengah ke Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Rasjidi, H. M. (1960). Islam dan Sosialisme. Yayasan Islam Studi Club Indonesia. Redaksi Ensiklopedia Indonesia. (1996). Ensiklopedia Indonesia Seri Geografi.

Jakarta: PT Intermasa.

Rizky, A. (2001). “Sosialisme dan Agama, Bisakah Menjadi Sintesa Alternatif?”, dalam Dahlan (ed), Sosialisme Religius: Suatu Jalan Keempat?. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Rodee, C. et al. (2009). Pengantar Ilmu Politik (Terjemahan). Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Sadily, H. (1990). Ensiklopedi IndonesiaI. Jakarta: Ichtiar Bahrulhm.

Sihbudi, R. (1991). Islam, Dunia Arab, Iran: Bara Timur Tengah. Bandung: Mizan.

Singh, K. R. (1981). “North Africa”, dalam The Politics of Islamic Reassertion. London: Croom Helm Ltd.

Sjamsuddin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Slughet, Et al. (1991). The Times Guide to The Middle East. London: Times Books.

Sukardi, (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.

Surbakti, R. (1999). Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Suseno, F. M. (2005). Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisioneisme. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.


(5)

136

Dede Yusuf, 2013

Tamburaka, A. (2011). Revolusi Timur Tengah: Kejatuhan Para Penguasa Otoriter di Negara-negara Timur Tengah. Yogyakarta: Narasi.

Thohari, H. Y. (2001). “Koherensi Sosialisme dengan Agama”, dalam Dahlan (ed), Sosialisme Religius: Suatu Jalan Keempat?. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Tjokroaminoto, H.O.S. (2000). “Sosialisme di Dalam Islam”, dalam Sahrasad (ed), Islam, Sosialisme, dan Kapitalisme. Madani Press.

Tjokroaminoto, H.O.S. (2008). Islam dan Sosialisme. Bandung: Sega Arsy.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Voll, J. O. (1997). Islam; Continuity and Change in the Modern World (Terjemahan). Yogyakarta: Titian Ilahi Press.

Sumber Internet

Artikel. (2010). Libya Kekuatan Baru Islam. [Online]. Tersedia:

http://dunia.pelajar-islam.or.id/dunia.pii/arsip/libya-kekuatan-baru-islam.html Diakses di Bandung [27 Juli 2012]

Artikel. (2011). Badan Tenaga Atom Internasional. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Tenaga_Atom_Internasional, Diakses di Bandung [20 September 2012]

Artikel. (2012). Muammar Gaddafi. [Online]. Tersedia: http://en.wikipedia.org/wiki/Muammar Gaddafi Diakses di Bandung [16 Juli 2012]

Artikel. (2012). Perang Sipil Libya yang Mengakhiri Rezim Panjang Qaddafi [Online]. Tersedia: http://republik-tawon.blogspot.com/perang-sipil-libya-yang-mengakhiri-rezim-panjang-qaddafi, Diakses di Bandung [25 September 2012]

Artikel. (2012). Libya. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/libya Diakses di Bandung [27 Juli 2012]


(6)

Wahid, A. (2008). Timur Tengah: Panorama Pergolakan Tak Kunjung Berhenti. [Online]. Tersedia: http://www.gusdur.net Diakses di Bandung [12 September 2012]

Sumber Gambar

Gambar 4.1. Gaddafi Bersama Kawan-kawan Pejuang Revolusi. [Online]. Tersedia: http://www.google.co.id/imgres?q=revolusi+Libya+1969 Diakses di Bandung [14 Oktober 2012]

Gambar 4.2. Gaddafi dan Pengawal Khususnya. [Online]. Tersedia: http://www.google.co.id/imgres?q=pengawal+khusus+Gaddafi Diakses di Bandung [14 Oktober 2012]

Gambar 4.3. Demonstrasi Massa anti-Gaddafi. [Online]. Tersedia: http://www.google.co.id/imgres?q=revolusi+Libya+2011 Diakses di Bandung [14 Oktober 2012]

Sumber Skripsi

Sulistianingsih, E.K. (2008). ”Politik Luar Negeri Anwar Sadat Terhadap Penyelesaian Perang Arab-Israel Tahun 1973” (Skripsi Sarjana Tidak di Terbitkan). Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI.