Usulan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produk Sepatu Di CV Belief Shoes.

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha

Abstrak

CV Belief Shoes merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur sepatu. Sepatu yang diproduksi terdiri dari 2 jenis, yaitu sepatu sandal dan sepatu pantofel. Dalam penelitian ini penulis hanya melakukan pengamatan pada sepatu pantofel berhubung permintaan jenis sepatu ini bersifat kontinu. Sifat produksi yang diterapkan perusahaan adalah berdasarkan make to order dan make to stock. Perusahaan ini memasok produknya beberapa ritel dan departement store yang ada di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua serta toko yang dimiliki perusahaan yang ada di mall MTC (Metro Trade Centre), Bandung. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara, penulis mengetahui permasalahan yang sering dihadapi perusahaan yaitu terjadinya overstock dan sedangkan stockout jarang terjadi. Seringnya overstock yang terjadi menyebabkan biaya simpan yang ditimbulkan besar. Di sisi lain, bila terjadi stockout maka akan menyebabkan keterlambatan dalam penyelesaian produksi. Hal ini menunjukan belum baiknya kebijakan pengendalian persediaan yang dilakukan perusahaan saat ini. Oleh karena itu, penulis mengusulkan metode pengendalian persediaan yang sebaiknya diterapkan perusahaan.

Langkah awal yang dilakukan penulis sebelum mengusulkan kebijakan pengendalian persediaan yang sebaiknya diterapkan perusahaan adalah melakukan peramalan permintaan untuk satu tahun mendatang dengan bantuan software WinQSB dan perhitungan secara manual untuk metode yang tidak tersedia dalam program software tersebut. Selanjutnya penulis mengidentifikasi dan menghitung besar elemen biaya pengendalian persediaan. Kemudian penulis melakukan perhitungan pengendalian persediaan menggunakan metode MRP (Material Requirements Planning) dengan teknik lotting yang diterapkan perusahaan saat ini yaitu Fixed Time Period namun dengan periode waktu yang ditetapkan perusahaan. Selanjutnya penulis melakukan perhitungan pengendalian persediaan menggunakan metode MRP dengan teknik lotting Economic Production Quantity (EPQ) untuk item yang diproduksi, teknik EOQ-Quantity Discount untuk item yang dipesan dari supplier, dan teknik Wagner Within (WW) untuk seluruh item. Metode EPQ dan EOQ-Quantity Discount menetukan kuantitas ekonomis dengan adjustment dimana ukuran lot disesuaikan dengan persediaan akhir minimal sebesar safety stock. Kriteria pemilihan teknik lotting terbaik berdasarkan total biaya pengendalian persediaan terkecil. Hasil perhitungan menunjukan bahwa biaya pengendalian persediaan terkecil adalah jika menggunakan teknik lotting WW.

Penerapan teknik lotting usulan WW akan menurunkan biaya simpan sebesar Rp 97.238.386,20 atau 91,6% dibandingkan dengan teknik lotting yang digunakan perusahaan saat ini. Total biaya pengendalian persediaan masing-masing untuk teknik lotting FTP dan WW adalah sebesar Rp 106.605.250,36 dan Rp 14.211.649,69. Penghematan total biaya pengendalian persediaan adalah sebesar Rp 92.393.600,67 atau 86,6%. Dengan demikian, teknik lotting yang diusulkan penulis lebih baik dibandingkan metode perusahaan saat ini.


(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN... ii

PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... iii

ABSTRAK... iv

KATA PENGANTAR... v

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah... 1-1 1.2Identifikasi Masalah... 1-2 1.3Batasan Masalah... 1-2 1.4Asumsi Masalah... 1-3 1.5Perumusan Masalah... 1-3 1.6Tujuan Penelitian... 1-3 1.7Sistematika Penulisan... 1-4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1Pengendalian Persediaan... 2-1 2.1.1 Definisi Pengendalian Persediaan... 2-1 2.1.2 Bentuk dan Jenis Persediaan... 2-1 2.1.3 Fungsi Persediaan... 2-3 2.1.4 Biaya Persediaan... 2-4 2.2Peramalan (Forecasting)... 2-8 2.2.1 Definisi Peramalan... 2-8 2.2.2 Jenis Peramalan... 2-9 2.2.3 Pola Data Permintaan... 2-9 2.2.4 Manfaat Peramalan... 2-10 2.2.5 Metode Peramalan... 2-10


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha 2.2.6 Ukuran Kesalahan Peramalan... 2-14 2.3Aggregate Planning... 2-15 2.3.1 Tujuan Perencanaan Agregat... 2-15 2.3.2 Strategi dalam Perencanaan Agregat... 2-15 2.4Model Pengendalian Persediaan... 2-17 2.4.1 MRP (Material Requirement Planning)... 2-18 2.4.1.1Pengertian MRP I... 2-18 2.4.1.2Fungsi MRP... 2-19 2.4.1.3Tujuan MRP... 2-19 2.4.1.4Input MRP... 2-20 2.4.1.5Output MRP... 2-21 2.4.1.6Langkah Dasar MRP... 2-22 2.4.1.7Teknik Pengukuran Lot (Lot Sizing Technique)... 2-24 2.4.2 Penyesuaian Ukuran Lot (Lot Size Adjustment)... 2-30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1Diagram Aliran... 3-1 3.2Keterangan Bagan Alir Metodologi Penelitian... 3-4 3.2.1 Penelitian Pendahuluan... 3-4 3.2.2 Pembatasan Masalah dan Asumsi... 3-5 3.2.3 Perumusan Masalah... 3-5 3.2.4 Tujuan Penelitian... 3-5 3.2.5 Studi Pustaka... 3-5 3.2.6 Penentuan Metode Pemecahan Masalah... 3-6 3.2.7 Pengumpulan Data... 3-7 3.2.8 Pengolahan Data... 3-7 3.2.9 Analisis... 3-11 3.2.10 Kesimpulan dan Saran... 3-11 BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1Data Umum... 4-1 4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 4-1 4.1.2 Struktur Organisasi Bagian Gudang... 4-2


(4)

ix Universitas Kristen Maranatha 4.1.3 Deskripsi Pekerjaan... 4-2 4.2Produk... 4-6 4.2.1 Tipe Produk... 4-6 4.2.2 Keterangan Produk... 4-7 4.3Data Perusahaan Saat Ini... 4-7 4.3.1 Data Permintaan... 4-7 4.3.2 Pemasok Bahan Baku... 4-8 4.3.3 Minimum Pembelian Bahan Baku... 4-11 4.3.4 Peta Proses Operasi... 4-11 4.3.5 Bill Of Material... 4-13 4.3.6 Kebutuhan Bahan Baku... 4-14 4.3.7 Safety Stock... 4-15 4.3.8 Data Persediaan Bahan Baku... 4-15 4.3.9 Jadwal Penerimaan Bahan Baku... 4-16 4.3.10 Periode Perencanaan Produksi dan Pemesanan Bahan Baku... 4-16 BAB 5 PENGOLAHAN DATA

5.1Perhitungan Biaya Pengendalian Persediaan... 5-1 5.1.1 Biaya Pesan... 5-1 5.1.2 Biaya Simpan... 5-3 5.1.3 Biaya Stock out... 5-14 5.1.4 Biaya Set up... 5-15 5.2Perhitungan Input Data MRP... 5-15 5.2.1 Peramalan... 5-15 5.2.1.1Metode Peramalan... 5-15 5.2.1.2Hasil Peramalan... 5-17 5.2.1.3Jadwal Induk Produksi... 5-18 5.2.2 Lead Time... 5-21 5.2.3 Safety Stock... 5-22 5.3Kebijakan Pengendalian Persediaan Saat Ini... 5-24 5.4Kebijakan Pengendalian Persediaan Usulan... 5-27 5.4.1 EPQ dan EOQ-Quanity Discount... 5-27


(5)

x Universitas Kristen Maranatha 5.4.2 Wagner Within... 5-29 5.4.3 Perbandingan Kebijakan Pengendalian Persediaan Usulan (EPQ,

EOQ-Quantity Discount, WW)... 5-30 5.5Perbandingan Kebijakan Pengendalian Persediaan Saat Ini dan

Usulan Terpilih... 5-37 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1Kesimpulan... 6-1 6.2Saran... 6-3 DAFTAR PUSTAKA... xv LAMPIRAN


(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

4.1 Permintaan Pesanan 4-8

4.2 Permintaan Bukan Pesanan 4-8

4.3 Data Pemasok Bahan Baku 4-9

4.4 Diskon Harga Bahan Baku 4-10

4.5 Minimum Pembelian Bahan Baku 4-11

4.6 Keterangan Bill Of Material 4-14

4.7 Total Kebutuhan Bahan Baku 4-14

4.8 Safety Stock 4-15

4.9 Persediaan Akhir Bahan Baku (Desember 2013) 4-15

4.10 Jadwal Penerimaan Bahan Baku (Januari 2013) 4-16 4.11 Periode Perencanaan Produksi dan Pemesanan Bahan Baku 4-16

5.1 Perhitungan Biaya Telepon 5-1

5.2 Perhitungan Total Biaya Pesan/Kali Pesan 5-2

5.3 Rata-rata Nilai Barang yang Disimpan 5-3

5.4 Perhitungan Biaya PBB 5-5

5.5 Perhitungan Biaya Listrik 5-6

5.6 Persentase Biaya Simpan 5-10

5.7 Perhitungan Biaya Simpan Bahan Baku 5-11 5.8 Perhitungan Biaya Simpan Bahan Baku (Diskon) 5-12

5.9 Perhitungan Biaya Simpan Setengah Jadi 5-13

5.10 Perhitungan Biaya Simpan Barang Jadi 5-13

5.11 Biaya Stockout 5-14

5.12 Metode Peramalan Terpilih (Pesanan) 5-16 5.13 Metode Peramalan Terpilih (Bukan Pesanan) 5-16 5.14 Hasil Peramalan Pesanan 5-17

5.15 Hasil Peramalan Bukan Pesanan 5-17

5.16 Total Permintaan 5-18


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

5.18 Jadwal Induk Produksi 5-20

5.19 Lead Time Bahan Baku (Beli) 5-21

5.20 Lead Time Produk (Buat) 5-22

5.21 Standar Deviasi 5-23

5.22 Safety Stock 5-23

5.23 Rekapitulasi Biaya Pengendalian Persediaan untuk Item 5-24 yang Dibuat

5.24 Rekapitulasi Biaya Pengendalian Persediaan untuk Item 5-26 yang Dibeli

5.25 Perbandingan Elemen Biaya Pengendalian Persediaan 5-29 Antara EPQ dan WW 5.26 Perbandingan Elemen Biaya Pengendalian Persediaan 5-31

Antara EOQ-Quantity 5-31 Discount dan WW

5.27 Perbandingan Biaya Setup/Pesan Antara EPQ atau 5-33 EOQ-Quantity Discount dan WW

5.28 Perbandingan Biaya Simpan Antara EPQ atau EOQ- 5-34 Quantity Discount dan WW

5.29 Perbandingan Diskon Antara EPQ atau EOQ-Quantity 5-35 Discount dan WW

5.30 Rekapitulasi Total Biaya Pengendalian Persediaan EPQ 5-36 Atau EOQ-Quantity Discount dan WW


(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Struktur Produk 2-18

2.2 Input dan Output MRP 2-20

2.3 Langkah-langkah Proses MRP 2-20

2.4 Grafik FTP 2-22

3.1 Metodologi Penelitian 3-1

3.1 Metodologi Penelitian (Lanjutan) 3-2 3.1 Metodologi Penelitian (Lanjutan) 3-3 3.1 Metodologi Penelitian (Lanjutan) 3-4 4.1 Struktur Organisasi Bagian Gudang 4-2

4.2 Klasifikasi Tipe Sepatu Pantofel 4-6

4.3 Keterangan Sepatu Pantofel 4-7

4.4 Peta Proses Operasi 4-12

4.5 Bill Of Material 4-13

5.1 Perbandingan Biaya Setup dan Biaya Simpan (FTP) 5-25 5.2 Perbandingan Biaya Pesan dan Biaya Simpan (FTP) 5-27 5.3 Perbandingan Biaya Setup/Pesan dan Biaya Simpan 5-37

(EPQ atau EOQ-Quantity Discount dan WW) 5.4 Perbandingan Biaya Setup/Pesan dan Biaya Simpan (WW) 5-39


(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman A. Nilai Barang Simpan LA-1 B. Peramalan LB-1 C. Jadwal Induk Produksi LC-1 D. MRP (Fixed Time Period) LD-1 E. MRP (EPQ dan EOQ-Quantity Discount) LE-1 F. MRP (Wagner Within) LF-1


(10)

1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Persaingan industri yang semakin ketat mendorong tiap perusahaan untuk selau berusaha memberikan pelayanan yang sebaiknya-baiknya kepada konsumen. Salah satu bentuk pelayanan yang diberikan perusahaan adalah menyediakan produk saat konsumen membutuhkannya. Hal tersebut menyebabkan perlu adanya persediaan yang dimiliki perusahaan. Persediaan yang terlalu banyak (overstock) menyebabkan tingginya biaya simpan yang timbul, sedangkan persediaan yang terlalu sedikit dapat menyebabkan kekurangan persediaan (stockout). Oleh karena itu, perlu dilakukan pengendalian persediaan.

CV Belief Shoes merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri sepatu dengan sifat produksi yang diterapkan berdasarkan make to order dan make to stock. Produk yang diproduksi ada 2 jenis yaitu sepatu sandal dan sepatu pantofel. Perusahaan sering mengalami masalah dalam persediaan produk yang dimilikinya, dimana sering terjadi overstock sedangkan stockout jarang terjadi. Overstock yang terjadi menyebabkan tingginya biaya simpan yang timbul. Jika terjadi stockout untuk produk pesanan, maka perusahaan harus membayar penalty sebesar 10% dari harga sepatu kepada konsumen. Namun bila terjadi stockout untuk produk yang bukan pesanan, maka perusahaan mengalami lost sales. Hal ini menunjukan belum tepatnya kebijakan pengendalian persediaan yang diterapkan perusahaan saat ini. Oleh karena itu, penulis akan mengusulkan kebijakan pengendalian persediaan yang sebaiknya diterapkan oleh perusahaan.


(11)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 1.2 Identifikasi Masalah

Permasalahan yang sering dialami adalah overstock. Hal ini disebabkan kebijakan pengendalian persediaan yang diterapkan perusahaan saat ini kurang tepat. Metode yang diterapkan oleh perusahaan mirip dengan Fixed Time Period, di mana periode pemesanan bahan baku ke supplier untuk masing-masing komponen selalu sama dengan periode waktu yang cukup panjang, yaitu berkisar antara 1 bulan hingga 4 bulan. Dengan priode pemesanan yang panjang, perusahaan melakukan pemesanan dengan kuantitas yang besar. Namun hal tersebut menyebabkan biaya simpan yang timbul sangat besar. Perusahaan menerapkan kebijakan tersebut dengan pertimbangan diskon pada kuantitas pembelian tertentu. Hal ini kurang mendapat perhatian dari pihak perusahaan, karena itu penulis akan mengusulkan kebijakan yang sebaiknya diterapkan perusahaan.

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah ,terdapat beberapa penyebab yang mempengaruhi profit perusahaan menurun. Untuk menjaga agar penelitian tidak menjadi terlalu luas, maka penelitian dibatasi sebagai berikut:

1. Data yang digunakan untuk meramalkan demand adalah data permintaan Januari 2013 – Desember 2013.

Data yang digunakan adalah data pemintaan berdasarkan pesanan dan bukan pesanan pada bulan Januari 2013 hingga Desember 2013 karena data mengenai permintaan tahun 2014 belum dapat diberikan oleh perusahaan secara lengkap.

2. Produk yang diteliti yaitu 12 jenis sepatu pantofel.

Sepatu pantofel yang diteliti hanya 12 jenis sepatu karena produksi sepatu ini dilakukan secara kontinu.

3. Tidak memperhitungkan biaya beban listrik.

Perhitungan biaya listrik hanya berdasarkan pemakaian listrik saja karena keterbatasan data dari perusahaan.


(12)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 1.4Asumsi Masalah

Asumsi yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pola permintaaan masa yang akan datang mengikuti pola masa lalu. 2. Biaya pesan, biaya simpan, harga beli, harga jual produk dan lead time

selama penelitian adalah konstan. 3. Satu tahun = 48 minggu.

4. Supplier dapat memenuhi kebutuhan bahan baku yang dipesan dengan

tepat waktu.

5. Supplier dalam negeri dapat memenuhi kriteria kebutuhan bahan baku dari perusahaan.

1.5Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian di ini adalah :

1. Apa kelemahan kebijakan pengendalian persediaan yang diterapkan perusahaan saat ini?

2. Kebijakan pengendalian persediaan apa yang sebaiknya diterapkan perusahaan?

3. Apa manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dengan menerapkan kebijakan pengendalian persediaan usulan?

1.6Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan :

1. Mengidentifikasi kelemahan kebijakan pengendalian persediaan yang diterapkan perusahaan saat ini.

2. Mengusulkan kebijakan pengendalian persediaan yang sebaiknya diterapkan oleh perusahaan dan menganalisis biaya produksi yang dikeluarkan.

3. Mengemukakan manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dengan kebijakan yang diusulkan penulis.


(13)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 1.7Sistematika Penulisan

Untuk lebih mempermudah dan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang isi dari tugas akhir ini, maka pembahsan dilakukan secara komprehensif dan sistematik yang meliputi :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi mengenai penjabaran teori-teori yang melandasi penelitian ini dan beberapa tinjauan pustaka tentang penelitian terdahulu. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi langkah-langkah yang digunakan penulis selama menyusun laporan tugas akhir. Langkah-langkah ini disajikan dalam bentuk flowchart dan dilengkapi dengan keterangan dari setiap tahapan flowchart tersebut.

BAB IV PENGUMPULAN DATA

Bab ini berisi data-data dari perusahaan serta informasi yang didapatkan melalui wawancara serta observasi yang dilakukan dalam pabrik.

BAB V PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini berisi data-data umum permasalahan pengamatan yang berkaitan dengan pemecahan masalah dan diolah berdasarkan langkah-langkah yang telah ditetapkan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan penelitian sesuai dengan tujuan penelitian, dan memberikan saran untuk penelitian selanjutnya.


(14)

6-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1Kesimpulan

Berdasarkan penelitian mengenai perencanaan produksi dan pengendalian bahan baku sepatu di CV Belief Shoes, didapatkan beberapa kesimpulan antara lain:

1. Kelemahan Kebijakan Pengendalian Persediaan Saat Ini

Kebijakan yang digunakan perusahaan saat ini menggunakan periode perencanaan produksi dan pemesanan bahan baku yang tetap untuk mempermudah dalam menentukan jangka waktu produksi maupun pemesanan bahan baku. Jangka waktu yang ditetapkan oleh perusahaan memiliki waktu yang panjang, dengan pertimbangan yaitu agar perusahaan mendapatkan diskon dari supplier karena kuantitas pemesanan yang besar. Di sisi lain, hal tersebut menimbulkan overstock untuk beberapa item yang dibeli. Oleh karena itu biaya simpan yang dihasilkan akan menjadi sangat besar. Total diskon yang diperoleh relatif tidak dapat mengimbangi besarnya biaya simpan yang timbul.

2. Kebijakan Pengendalian Persediaan Usulan

Teknik lotting Wagner Within terpilih sebagai teknik yang menghasilkan total biaya pengendalian persediaan terkecil karena perencanaan produksi atau pemesanan bahan baku berdasarkan total biaya pengendalian persediaan termurah dan berusaha agar biaya setup/pesan dan biaya simpan mendekati nilai yang sama untuk kuanttitas pemesanan yang dilakukan, sehingga hasil yang didapatkan akan optimal. Perencanaan produksi dilakukan setiap minggu sehingga biaya simpan yang dihasilkan sangat kecil karena ukuran lot berdasarkan kebutuhan saja dengan persediaan akhir


(15)

BAB 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha minimal sebesar safety stock. Wagner Within dipengaruhi oleh biaya pesan dan biaya simpan, jika biaya simpan lebih besar dibandingkan biaya pesan maka frekuensi perencanaan produksi/pemesanan akan semakin banyak sehingga menghasilkan biaya simpan yang kecil dan sebaliknya. Teknik lotting WW dapat diterapkan sebagai kebijakan pengendalian persediaan perusahaan, karena kuantitas ukuran lot pemesanan dengan menggunakan teknik lotting WW telah memenuhi syarat minimal pemesanan bahan baku dari supplier.

Teknik lotting EPQ dan EOQ-Quantity Discount menghasilkan biaya simpan yang besar karena pendekatan menggunakan konsep minimasi biaya setup/pesan dan biaya simpan. Berdasarkan perhitungan, teknik EPQ dan EOQ-Quantity Discount memiliki total biaya setup/pesan yang kecil sehingga item yang disimpan di dalam gudang menjadi banyak. Hal tersebut terjadi karena jika biaya setup/pesan besar maka frekuensi produksi atau pemesanan lebih sedikit sehingga ukuran lot besar dan sebaliknya.

3. Manfaat Bagi Perusahaan Jika Menerapkan Kebijakan Usulan

Besarnya total biaya dipengaruhi oleh biaya setup/pesan, biaya simpan, dan biaya stockout. Pada analisis yang telah dilakukan, biaya simpan perusahaan sangat besar sehingga diperlukan metode perencanaan produksi dan pengendalian bahan baku yang berfokus dalam meminimalisasi persediaan akhir agar biaya simpan yang dikeluarkan pun kecil. Di sisi lain, kebijakan pengendalian persediaan usulan yang diusulkan penulis dapat menghemat biaya simpan sebesar Rp 97.238.386,20 atau 91,6%. Total biaya pengendalian persediaan masing-masing untuk teknik lotting FTP dan WW adalah sebesar Rp 106.605.250,36 dan Rp 14.211.649,69. Penghematan total biaya pengendalian persediaan adalah sebesar Rp 92.393.600,67 atau 86,6%. Kebijakan yang diusulkan penulis pun dapat mengatasi suatu kondisi


(16)

BAB 6 Kesimpulan dan Saran 6-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha yang tak terduga dalam perencanaan dan pengendalian produksi sehingga dapat meminimalisir terjadinya overstock dan stockout.

6.2Saran

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terdapat beberapa hal yang disarankan yaitu:

4. Perusahaan

 Perusahaan sebaiknya membuat pembukuan yang berisi data mengenai permintaan dari konsumen dan bahan baku yang lebih rapi dan terstruktur, sehingga hal tersebut dapat mempermudah dalam mengolah data untuk periode selanjutnya, tanpa harus mengira-ngira dan mencari data-data mengenai berapa jumlah pemesanan yang dilakukan sebelumnya karena hal tersebut mempengaruhi waktu pemesanan menjadi lebih lama.

 Perusahaan harus memperhatikan jangka waktu kadarluasa untuk masing-masing bahan baku, sehingga kuantitas pemesanan dapat dipertimbangkan agar tidak ada bahan baku yang terbuang.

 Perusahaan mempertimbangkan kebijakan pengendalian persediaan yang penulis usulkan, karena berdasarkan perhitungan, kebijakan pengendalian persediaan yang diusulkan dapat menghemat biaya yang cukup besar dan dapat menghilangkan overstock dan stockout sehingga perusahaan tidak harus membayar penalty karena keterlambatan dalam pengiriman barang.

5. Penelitian Selanjutnya

Melakukan penelitian dengan lead time probabilitas.

Penelitian dilakukan dengan penyeleksian supplier terlebih dahulu, agar supplier dapat memenuhi pesanan dari perusahaan secara pasti.


(17)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Baroto, Teguh.; “Perencanaan dan Pengendalian Produksi”, Ghalia. Indonesia. 2002.

2. Fogarty.; “Production and Inventory Management”, South Western Pub. Cp., 2nd ed., 1991.

3. Gasperz, Vincent.; “Production Planning and Inventory Control, Gramedia. Jakarta. 2004.

4. Kusuma, Hendra.; “Perencanaan dan Pengendalian Produksi”, Andi. Yogyakarta. 1999.

5. Makridakis, S.,S. Wheel Wright dan Mc Gee.; “Metode dan Aplikasi Peramalan, Erlangga. 1991.

6. Nur Bahagia, Senator.; ” Sistem Inventori”, ITB. 2006.

7. Rangkuti, Freddy.; Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis, Grafindo. Jakarta. 2007.

8. Russel, Roberta S. And Taylor Bernard W.; “Operation Management-third edition, Prentice-Hall. New Jersey. 2000

9. Sheikh, Khalid.; “Manufacturing Resource Planning (MRP II), Mc Graw Hill. 2002.

10.Tersine, Richard J.; “Principle of Inventory and Material Management”, The University of Oklahoma, 3rd ed. 1998.


(1)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

1.4Asumsi Masalah

Asumsi yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pola permintaaan masa yang akan datang mengikuti pola masa lalu. 2. Biaya pesan, biaya simpan, harga beli, harga jual produk dan lead time

selama penelitian adalah konstan. 3. Satu tahun = 48 minggu.

4. Supplier dapat memenuhi kebutuhan bahan baku yang dipesan dengan

tepat waktu.

5. Supplier dalam negeri dapat memenuhi kriteria kebutuhan bahan

baku dari perusahaan.

1.5Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian di ini adalah :

1. Apa kelemahan kebijakan pengendalian persediaan yang diterapkan perusahaan saat ini?

2. Kebijakan pengendalian persediaan apa yang sebaiknya diterapkan perusahaan?

3. Apa manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dengan menerapkan kebijakan pengendalian persediaan usulan?

1.6Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan :

1. Mengidentifikasi kelemahan kebijakan pengendalian persediaan yang diterapkan perusahaan saat ini.

2. Mengusulkan kebijakan pengendalian persediaan yang sebaiknya diterapkan oleh perusahaan dan menganalisis biaya produksi yang


(2)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 1.7Sistematika Penulisan

Untuk lebih mempermudah dan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang isi dari tugas akhir ini, maka pembahsan dilakukan secara komprehensif dan sistematik yang meliputi :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi mengenai penjabaran teori-teori yang melandasi penelitian ini dan beberapa tinjauan pustaka tentang penelitian terdahulu. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi langkah-langkah yang digunakan penulis selama menyusun laporan tugas akhir. Langkah-langkah ini disajikan dalam bentuk flowchart dan dilengkapi dengan keterangan dari setiap tahapan

flowchart tersebut.

BAB IV PENGUMPULAN DATA

Bab ini berisi data-data dari perusahaan serta informasi yang didapatkan melalui wawancara serta observasi yang dilakukan dalam pabrik.

BAB V PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini berisi data-data umum permasalahan pengamatan yang berkaitan dengan pemecahan masalah dan diolah berdasarkan langkah-langkah yang telah ditetapkan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan penelitian sesuai dengan tujuan penelitian, dan memberikan saran untuk penelitian selanjutnya.


(3)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1Kesimpulan

Berdasarkan penelitian mengenai perencanaan produksi dan pengendalian bahan baku sepatu di CV Belief Shoes, didapatkan beberapa kesimpulan antara lain:

1. Kelemahan Kebijakan Pengendalian Persediaan Saat Ini

Kebijakan yang digunakan perusahaan saat ini menggunakan periode perencanaan produksi dan pemesanan bahan baku yang tetap untuk mempermudah dalam menentukan jangka waktu produksi maupun pemesanan bahan baku. Jangka waktu yang ditetapkan oleh perusahaan memiliki waktu yang panjang, dengan pertimbangan yaitu agar perusahaan mendapatkan diskon dari supplier karena kuantitas pemesanan yang besar. Di sisi lain, hal tersebut menimbulkan overstock untuk beberapa item yang dibeli. Oleh karena itu biaya simpan yang dihasilkan akan menjadi sangat besar. Total diskon yang diperoleh relatif tidak dapat mengimbangi besarnya biaya simpan yang timbul.

2. Kebijakan Pengendalian Persediaan Usulan

Teknik lotting Wagner Within terpilih sebagai teknik yang menghasilkan total biaya pengendalian persediaan terkecil karena perencanaan produksi atau pemesanan bahan baku berdasarkan total biaya pengendalian persediaan termurah dan berusaha agar biaya


(4)

BAB 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha minimal sebesar safety stock. Wagner Within dipengaruhi oleh biaya pesan dan biaya simpan, jika biaya simpan lebih besar dibandingkan biaya pesan maka frekuensi perencanaan produksi/pemesanan akan semakin banyak sehingga menghasilkan biaya simpan yang kecil dan sebaliknya. Teknik lotting WW dapat diterapkan sebagai kebijakan pengendalian persediaan perusahaan, karena kuantitas ukuran lot pemesanan dengan menggunakan teknik lotting WW telah memenuhi syarat minimal pemesanan bahan baku dari supplier. Teknik lotting EPQ dan EOQ-Quantity Discount menghasilkan biaya

simpan yang besar karena pendekatan menggunakan konsep minimasi biaya setup/pesan dan biaya simpan. Berdasarkan perhitungan, teknik EPQ dan EOQ-Quantity Discount memiliki total biaya setup/pesan yang kecil sehingga item yang disimpan di dalam gudang menjadi banyak. Hal tersebut terjadi karena jika biaya

setup/pesan besar maka frekuensi produksi atau pemesanan lebih

sedikit sehingga ukuran lot besar dan sebaliknya.

3. Manfaat Bagi Perusahaan Jika Menerapkan Kebijakan Usulan

Besarnya total biaya dipengaruhi oleh biaya setup/pesan, biaya simpan, dan biaya stockout. Pada analisis yang telah dilakukan, biaya simpan perusahaan sangat besar sehingga diperlukan metode perencanaan produksi dan pengendalian bahan baku yang berfokus dalam meminimalisasi persediaan akhir agar biaya simpan yang dikeluarkan pun kecil. Di sisi lain, kebijakan pengendalian persediaan usulan yang diusulkan penulis dapat menghemat biaya simpan sebesar Rp 97.238.386,20 atau 91,6%. Total biaya pengendalian persediaan masing-masing untuk teknik lotting FTP dan WW adalah sebesar Rp 106.605.250,36 dan Rp 14.211.649,69. Penghematan total biaya pengendalian persediaan adalah sebesar Rp 92.393.600,67 atau 86,6%. Kebijakan yang diusulkan penulis pun dapat mengatasi suatu kondisi


(5)

BAB 6 Kesimpulan dan Saran 6-3

yang tak terduga dalam perencanaan dan pengendalian produksi sehingga dapat meminimalisir terjadinya overstock dan stockout.

6.2Saran

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terdapat beberapa hal yang disarankan yaitu:

4. Perusahaan

 Perusahaan sebaiknya membuat pembukuan yang berisi data mengenai permintaan dari konsumen dan bahan baku yang lebih rapi dan terstruktur, sehingga hal tersebut dapat mempermudah dalam mengolah data untuk periode selanjutnya, tanpa harus mengira-ngira dan mencari data-data mengenai berapa jumlah pemesanan yang dilakukan sebelumnya karena hal tersebut mempengaruhi waktu pemesanan menjadi lebih lama.

 Perusahaan harus memperhatikan jangka waktu kadarluasa untuk masing-masing bahan baku, sehingga kuantitas pemesanan dapat dipertimbangkan agar tidak ada bahan baku yang terbuang.

 Perusahaan mempertimbangkan kebijakan pengendalian persediaan yang penulis usulkan, karena berdasarkan perhitungan, kebijakan pengendalian persediaan yang diusulkan dapat menghemat biaya yang cukup besar dan dapat menghilangkan overstock dan stockout sehingga perusahaan tidak harus membayar penalty karena keterlambatan dalam pengiriman barang.

5. Penelitian Selanjutnya

Melakukan penelitian dengan lead time probabilitas.


(6)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Baroto, Teguh.; “Perencanaan dan Pengendalian Produksi”, Ghalia.

Indonesia. 2002.

2. Fogarty.; “Production and Inventory Management”, South Western Pub. Cp., 2nd ed., 1991.

3. Gasperz, Vincent.; “Production Planning and Inventory Control,

Gramedia. Jakarta. 2004.

4. Kusuma, Hendra.; “Perencanaan dan Pengendalian Produksi”, Andi.

Yogyakarta. 1999.

5. Makridakis, S.,S. Wheel Wright dan Mc Gee.; “Metode dan Aplikasi

Peramalan, Erlangga. 1991.

6. Nur Bahagia, Senator.; ” Sistem Inventori”, ITB. 2006.

7. Rangkuti, Freddy.; Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis, Grafindo. Jakarta. 2007.

8. Russel, Roberta S. And Taylor Bernard W.; “Operation Management-third edition, Prentice-Hall. New Jersey. 2000

9. Sheikh, Khalid.; “Manufacturing Resource Planning (MRP II), Mc

Graw Hill. 2002.

10.Tersine, Richard J.; “Principle of Inventory and Material Management”,

The University of Oklahoma, 3rd ed. 1998.