Pengaruh Deferred Tax terhadap Income Smoothing: Studi Empirik pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012.

(1)

vii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

This research aims to examine the effect of deferred tax to income smoothing in manufacturing company listed in BEI at 2010-2012. The independent variable is deferred tax. While the dependent variable in this research is income smoothing that measured by Eckel method. This research is a replication research by Sayekti dkk., (2011). Samples were selected by purposive sampling method with criteria companies serving deferred tax expense, using rupiah, and did not experience a loss during the research. Analyzed using logistic regression analysis model. The result shows that deferred tax don’t have effect on income smoothing.


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pajak tangguhan terhadap perataan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010-2012. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pajak tangguhan. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah perataan laba yang diukur menggunakan metode Eckel. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Sayekti dkk., (2011). Sampel penelitian dipilih dengan metode purposive sampling dengan kriteria perusahaan yang menyajikan beban pajak tangguhan, menggunakan Rupiah, dan tidak mengalami kerugian selama tahun penelitian. Data dianalisis menggunakan model analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pajak tangguhan tidak mempunyai pengaruh terhadap perataan laba.


(3)

ix

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 6


(4)

2.1.1 Definisi Pajak ... 6

2.1.2 Sistem Pemungutan Pajak ... 8

2.1.3 Jenis-jenis Perlawanan Pajak ... 10

2.1.4 Laba Komersial dan Laba Fiskal ... 11

2.1.5 Rekonsiliasi (Koreksi) Fiskal ... 13

2.1.6 Deferred Tax (Pajak Tangguhan) ... 15

2.1.7 Manajemen Laba ... 19

2.2 Penelitian Terdahulu ... 26

2.3 Kerangka Pemikiran ... 27

2.4 Pengembangan Hipotesis ... 29

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian, Populasi, dan Sampel ... 30

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 31

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 31

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 32

3.4.1 Variabel Penelitian ... 32

3.4.2 Definisi Operasional Variabel ... 35

3.5 Uji Asumsi Klasik (Uji Data) ... 36

3.6 Teknik Analisis Data ... 36

3.6.1 Uji Regresi Logistik ... 36

3.6.2 Uji Goodness of Fit (Uji Fit Model) ... 37

3.6.3 Uji Keseluruhan Model ... 37


(5)

xi

Universitas Kristen Maranatha

3.6.5 Uji Koefisien Determinasi... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Data ... 40

4.2 Hasil Analisis Data ... 40

4.2.1 Indeks Eckel ... 40

4.2.2 Uji Goodness of Fit (Uji Fit Model) ... 41

4.2.3 Uji Regresi Logistik ... 41

4.2.4 Uji Keseluruhan Model ... 42

4.2.5 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ... 43

4.2.5 Uji Koefisien Determinasi... 44

4.4 Pembahasan ... 44

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 46

5.2 Keterbatasan dan Saran ... 46

5.2.1 Keterbatasan ... 46

5.2.2 Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48

LAMPIRAN ... 51


(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Model Penelitian ... 29


(7)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 26

Tabel 2.2 Perhitungan Deferred Tax ... 27

Tabel 2.3 Jurnal Deferred Tax ... 28

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 35


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Daftar Nama Perusahaan ... 51

Lampiran B Deferred Tax Perusahaan ... 52

Lampiran C Profitabilitas (ROA) Perusahaan ... 53

Lampiran D Size Perusahaan ... 54

Lampiran E Income Smoothing Perusahaan Sampel ... 55

Lampiran F Hasil Uji Fit Model ... 56

Lampiran G Hasil Regresi Logistik ... 57

Lampiran H Hasil Uji Keseluruhan Model ... 58

Lampiran I Hasil Uji Uji Statistik t ... 59


(9)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP) Nomor 16 Tahun 2009 pasal 28 (1) diatur bahwa Wajib Pajak (WP) orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha/pekerjaan bebas dan WP badan di Indonesia wajib menyelenggarakan pembukuan atau laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagi manajemen, sebagai pertanggungjawaban manajemen terhadap penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka dan juga berguna untuk memermudah perhitungan pajak.

Laporan keuangan merupakan suatu rekapitulasi dari transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan dapat digunakan oleh lembaga atau pihak-pihak yang berkepentingan, seperti investor, karyawan, pelanggan, pemasok, pemberi pinjaman atau kreditur, masyarakat, pemerintah atau lembaga lainnya.

Semua isi dari laporan keuangan tentunya bermanfaat bagi para pemakai, tetapi biasanya perhatian lebih banyak ditujukan pada informasi laba. Sering kali perhatian investor yang hanya terpusat pada laba, ini membuatnya tidak memperhatikan prosedur yang digunakan untuk menghasilkan informasi laba tersebut (Beattie dkk., 1994). Menurut Tuty dan Indrawati (2007), tidak semua investor memiliki keahlian menganalisis laporan keuangan secara baik. Saham


(10)

B A B I P e n d a h u l u a n 2

perusahaan yang memberikan laba yang cenderung stabil lebih menarik perhatian investor dibandingkan dengan saham perusahaan dengan tingkat fluktuasi laba yang lebih tinggi. Saham perusahaan yang memberikan laba stabil memberi kesan baiknya kinerja manajemen, terjaminnya kelangsungan hidup perusahaan, dan keamanan investasi.

Pentingnya informasi laba disadari oleh manajemen sehingga mendorong manajemen melakukan aktivitas rekayasa manajerial untuk memengaruhi besar kecilnya laba yang diinformasikan dalam laporan keuangan yang disebut manajemen laba (earning management). Salah satu pola/metode manajemen laba disebut dengan perataan laba (income smoothing). Menurut Sayekti dkk. (2011), income smoothing adalah upaya yang secara sengaja dimaksudkan untuk meratakan laba/income dalam rangka mencapai tingkat laba yang diinginkan atau mengikuti kecenderungan. Tujuannya adalah untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan.

Perusahaan sebagai salah satu wajib pajak mempunyai kewajiban untuk membayar pajak yang besarnya dihitung dari laba bersih yang diperoleh perusahaan. Semakin besar pajak yang dibayarkan oleh perusahaan, maka pendapatan negara semakin besar pula. Namun sebaliknya bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba bersih.

Pada umumnya, perusahaan akan menyusun laporan keuangan yang berbeda antara laporan keuangan komersial (akuntansi) dengan laporan keuangan fiskal (pajak). Laporan keuangan tersebut wajib dilampirkan pada penyampaian SPT tahunan yang disampaikan ke Direktorat Jenderal Pajak sesuai dengan Pasal 4 ayat (4), (4a), (4b) UU KUP. Terdapat perbedaan ketentuan antara laba komersial dan laba fiskal. Laba akuntansi disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang


(11)

B A B I P e n d a h u l u a n 3

Universitas Kristen Maranatha diterima umum di Indonesia (PABU), sedangkan laba fiskal disusun berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan. Tidak semua biaya dapat diakui di dalam laporan keuangan fiskal, perbedaan ini yang akan menimbulkan biaya atau pendapatan pajak tangguhan dalam laporan keuangan.

Pajak tangguhan (deferred tax) adalah penundaan perusahaan dalam pembayaran pajak yang timbul akibat perbedaan sementara/waktu antara laba akuntansi dengan laba fiskal (Sayekti dkk., 2011). Agoes (2013) menyatakan bahwa beda waktu merupakan perbedaan perlakuan akuntansi dan perpajakan yang sifatnya temporer. Artinya, secara keseluruhan beban atau pendapatan akuntansi maupun perpajakan sebenarnya sama, tetapi terdapat perbedaan alokasi setiap tahunnya. Beda waktu tersebut biasanya timbul karena perbedaan metode yang dipakai antara fiskal dengan akuntansi, diantaranya dalam hal penilaian persediaan, akrual dan realisasi, penyusutan dan amortisasi, serta kompensasi kerugian fiskal.

Dengan deferred tax maka laporan keuangan suatu perusahaan akan terlihat laba yang relatif stabil, karena penyajian deferred tax pada laporan laba-rugi dapat berdampak terhadap berkurangnya atau bertambahnya laba/rugi bersih. Hal ini merupakan tindakan income smoothing yaitu mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan. Deferred tax expense terjadi apabila laba akuntansi lebih besar daripada laba fiskal. Selisih tersebut mengakibatkan adanya kewajiban perusahaan di masa mendatang yang mengakibatkan pembayaran pajak yang lebih besar di masa mendatang. Maka investor harus berhati-hati dalam melihat laba suatu perusahaan yang besar, karena dengan laba yang besar belum tentu perusahaan tidak memiliki kewajiban yang besar pula.


(12)

B A B I P e n d a h u l u a n 4

Menurut Utari dalam Sayekti dkk. (2011), analisis pajak tangguhan (deferred tax) dapat menjadi alternatif sebagai laporan keuangan suatu perusahaan. Selanjutnya laporan keuangan ini dapat dimanfaatkan oleh lembaga maupun pihak-pihak yang berkepentingan untuk menilai apakah suatu perusahaan melakukan manajemen laba atau tidak untuk tujuan mencegah pelaporan kerugian.

Hasil penelitian Phillips dkk. (2002), Yulianti (2005), serta Djamaluddin dkk. (2008) menunjukkan bahwa beban pajak tangguhan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap profitabilitas perusahaan dalam melakukan manajemen laba untuk menghindari kerugian. Berbeda dengan hasil penelitian Sayekti dkk. (2011) dan Amali (2009) yang menunjukkan bahwa pajak tangguhan (deferred tax) tidak mampu menjelaskan tindakan perataan laba (income smoothing). Berdasarkan fenomena tersebut, maka peneliti ingin mengetahui bagaimana pengaruh deferred tax terhadap income smoothing dengan menggunakan sampel laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2012.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan fenomena dan permasalahan yang telah diuraikan dalam latar belakang penelitian, maka masalah yang dapat diidentifikasi untuk membatasi ruang lingkup penelitian yaitu apakah deferred tax memiliki pengaruh terhadap income smoothing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012.


(13)

B A B I P e n d a h u l u a n 5

Universitas Kristen Maranatha

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empirik mengenai pengaruh deferred tax terhadap income smoothing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi investor, diharapkan dapat berhati-hati dalam memandang besarnya beban

pajak tangguhan yang diumumkan oleh perusahaan, karena semakin besar beban pajak tangguhan maka perusahaan tersebut cenderung melakukan income smoothing.

2. Bagi Direktorat Jenderal Pajak (DJP), diharapkan bisa lebih menyempurnakan kebijakan pajak.


(14)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh deferred tax terhadap income smoothing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2010-2012. Berdasarkan pada hasil analisis data, kesimpulan yang bisa diambil dari hasil penelitian ini yakni tidak adanya pengaruh deferred tax terhadap income smoothing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2010-2012. Kesimpulan tersebut sejalan dengan penelitian sebelumnya yaitu Sayekti dkk. (2011) dan Amali (2009) yang menyatakan bahwa deferred tax tidak mampu menjelaskan tindakan income smoothing.

5.2 Keterbatasan dan Saran 5.2.1 Keterbatasan

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang didapatkan, maka peneliti mencoba untuk mengemukakan keterbatasan penelitian untuk bahan pertimbangan penelitian selanjutnya, yaitu:

1. Jumlah perusahaan yang menjadi sampel penelitian sedikit yaitu 38 perusahaan. 2. Jumlah tahun periode pengamatan hanya 3 tahun. Ini menyebabkan jumlah

sampel penelitian hanya tiga kali jumlah perusahaan sampel, yaitu 114.

3. Variabel kontrol yang digunakan untuk menjelaskan income smoothing hanya 2, yaitu ROA dan SIZE.


(15)

B A B V S i m p u l a n , K e t e r b a t a s a n d a n S a r a n 47

Universitas Kristen Maranatha

5.2.2 Saran

Adapun saran yang dapat peneliti ajukan untuk penelitian-penelitian selanjutnya: 1. Diharapkan menambah jumlah sampel penelitian.

2. Jangka waktu penelitian dapat diperpanjang (misalnya selama 5 tahun). 3. Variabel kontrol dapat ditambah (misalnya menggunakan growth).


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno., dan Trisnawati, Estralita. (2013). Akuntansi Perpajakan. Edisi Ketiga. Salemba Empat. Jakarta.

Amali, Muhammad N. (2009). Analisis Kemampuan Deferred Tax Expense dalam Mendeteksi Earnings Management Pada Wajib Pajak Emiten yang Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa. Jurnal Akuntansi dan Bisnis, 9(1), 71-84.

Beattie, V., Brown, S., Ewers, D., John, B., Manson, S., Thomas, D., and Turner, M. (1994). Extraordinary Items and Income Smoothing: A Positive Accounting Approach. Journal of Business Finance and Accounting, 21(6), 791-811.

Djamaluddin, Subekti., Rahmawati., dan Wijayanti, Handayani T. (2008). Analisis Perubahan Aktiva Pajak Tangguhan dan Kewajiban Pajak Tangguhan untuk Mendeteksi Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 19(3), 139-153.

Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hartono, Jogiyanto. (2012). Metode Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi 5. BPFE. Yogyakarta.

Mardiasmo. (2011). Perpajakan Edisi Revisi 2011. Andi. Yogyakarta.

Masodah. (2007). Praktik Perataan Laba Sektor Industri Perbankan dan Lembaga Keuangan Lainnya dan Faktor yang Mempengaruhinya. Proceeding PESAT, 2, 1858-2559.

Phillips, J., Pincus, M., and Rego, Sonja O. (2002). Earnings Management: New Evidence Based on Deferred Tax Expense. The Accounting Review, 78(2), 491-521.

Pramono, Olivya. (2013). Analisis Pengaruh ROA, NPM, DER, dan SIZE Terhadap Praktik Perataan Laba: Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang


(17)

49

Universitas Kristen Maranatha Terdaftar di BEI Periode 2007-2011. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 2(2), 1-16.

Rahmawati, Dina., dan Muid, Dul. (2012). Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Praktik Perataan Laba. Journal of Accounting, 1(2), 1-14.

Resmi, Siti. (2011). Perpajakan: Teori dan Kasus. Buku 1. Edisi 6. Salemba Empat. Jakarta.

Santosa, Purbayu B., dan Ashari. (2005). Analisis Statistik dengan Microsoft Excel & SPSS. Andi. Yogyakarta.

Sayekti, Fran., Faradiza, Sekar A., dan Dewi, Indrawati P. (2011). Kemampuan Deferred Tax dalam Menjelaskan Income Smoothing. Jurnal Investasi, 7(2), 90-108.

Subramanyam, K.R., & Wild, J.J. (2010). Analisis Laporan Keuangan. Buku 1. Edisi 10. Salemba Empat. Jakarta.

Suliyanto. (2009). Metode Riset Bisnis. Edisi Kedua. Andi. Yogyakarta.

Sunjoyo, Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., dan Kurniawan, A. (2013). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Alfabeta. Bandung.

Suwardjono. (2011). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga. BPFE. Yogyakarta.

Tuty dan Indrawati, Titik. (2007). Faktor-faktor Penentu Indeks Perataan Laba Selama Periode Krisis Ekonomi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 1(2), 155-170.

Yulianti. (2005). Kemampuan Beban Pajak Tangguhan dalam Mendeteksi Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 2(1), 107-129.


(18)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.


(1)

B A B I P e n d a h u l u a n 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empirik mengenai pengaruh deferred tax terhadap income smoothing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi investor, diharapkan dapat berhati-hati dalam memandang besarnya beban

pajak tangguhan yang diumumkan oleh perusahaan, karena semakin besar beban pajak tangguhan maka perusahaan tersebut cenderung melakukan income smoothing.

2. Bagi Direktorat Jenderal Pajak (DJP), diharapkan bisa lebih menyempurnakan kebijakan pajak.


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh deferred tax terhadap income smoothing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2010-2012. Berdasarkan pada hasil analisis data, kesimpulan yang bisa diambil dari hasil penelitian ini yakni tidak adanya pengaruh deferred tax terhadap income smoothing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2010-2012. Kesimpulan tersebut sejalan dengan penelitian sebelumnya yaitu Sayekti dkk. (2011) dan Amali (2009) yang menyatakan bahwa deferred tax tidak mampu menjelaskan tindakan income smoothing.

5.2 Keterbatasan dan Saran 5.2.1 Keterbatasan

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang didapatkan, maka peneliti mencoba untuk mengemukakan keterbatasan penelitian untuk bahan pertimbangan penelitian selanjutnya, yaitu:

1. Jumlah perusahaan yang menjadi sampel penelitian sedikit yaitu 38 perusahaan. 2. Jumlah tahun periode pengamatan hanya 3 tahun. Ini menyebabkan jumlah

sampel penelitian hanya tiga kali jumlah perusahaan sampel, yaitu 114.

3. Variabel kontrol yang digunakan untuk menjelaskan income smoothing hanya 2, yaitu ROA dan SIZE.


(3)

B A B V S i m p u l a n , K e t e r b a t a s a n d a n S a r a n 47

5.2.2 Saran

Adapun saran yang dapat peneliti ajukan untuk penelitian-penelitian selanjutnya: 1. Diharapkan menambah jumlah sampel penelitian.

2. Jangka waktu penelitian dapat diperpanjang (misalnya selama 5 tahun). 3. Variabel kontrol dapat ditambah (misalnya menggunakan growth).


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno., dan Trisnawati, Estralita. (2013). Akuntansi Perpajakan. Edisi Ketiga. Salemba Empat. Jakarta.

Amali, Muhammad N. (2009). Analisis Kemampuan Deferred Tax Expense dalam Mendeteksi Earnings Management Pada Wajib Pajak Emiten yang Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa. Jurnal Akuntansi dan Bisnis, 9(1), 71-84.

Beattie, V., Brown, S., Ewers, D., John, B., Manson, S., Thomas, D., and Turner, M. (1994). Extraordinary Items and Income Smoothing: A Positive Accounting Approach. Journal of Business Finance and Accounting, 21(6), 791-811.

Djamaluddin, Subekti., Rahmawati., dan Wijayanti, Handayani T. (2008). Analisis Perubahan Aktiva Pajak Tangguhan dan Kewajiban Pajak Tangguhan untuk Mendeteksi Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 19(3), 139-153.

Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hartono, Jogiyanto. (2012). Metode Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi 5. BPFE. Yogyakarta.

Mardiasmo. (2011). Perpajakan Edisi Revisi 2011. Andi. Yogyakarta.

Masodah. (2007). Praktik Perataan Laba Sektor Industri Perbankan dan Lembaga Keuangan Lainnya dan Faktor yang Mempengaruhinya. Proceeding PESAT, 2, 1858-2559.

Phillips, J., Pincus, M., and Rego, Sonja O. (2002). Earnings Management: New Evidence Based on Deferred Tax Expense. The Accounting Review, 78(2), 491-521.

Pramono, Olivya. (2013). Analisis Pengaruh ROA, NPM, DER, dan SIZE Terhadap Praktik Perataan Laba: Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang


(5)

Terdaftar di BEI Periode 2007-2011. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 2(2), 1-16.

Rahmawati, Dina., dan Muid, Dul. (2012). Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Praktik Perataan Laba. Journal of Accounting, 1(2), 1-14.

Resmi, Siti. (2011). Perpajakan: Teori dan Kasus. Buku 1. Edisi 6. Salemba Empat. Jakarta.

Santosa, Purbayu B., dan Ashari. (2005). Analisis Statistik dengan Microsoft Excel & SPSS. Andi. Yogyakarta.

Sayekti, Fran., Faradiza, Sekar A., dan Dewi, Indrawati P. (2011). Kemampuan Deferred Tax dalam Menjelaskan Income Smoothing. Jurnal Investasi, 7(2), 90-108.

Subramanyam, K.R., & Wild, J.J. (2010). Analisis Laporan Keuangan. Buku 1. Edisi 10. Salemba Empat. Jakarta.

Suliyanto. (2009). Metode Riset Bisnis. Edisi Kedua. Andi. Yogyakarta.

Sunjoyo, Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., dan Kurniawan, A. (2013). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Alfabeta. Bandung.

Suwardjono. (2011). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga. BPFE. Yogyakarta.

Tuty dan Indrawati, Titik. (2007). Faktor-faktor Penentu Indeks Perataan Laba Selama Periode Krisis Ekonomi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 1(2), 155-170.

Yulianti. (2005). Kemampuan Beban Pajak Tangguhan dalam Mendeteksi Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 2(1), 107-129.


(6)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Deferred Tax Liabilities, Deferred Tax Asset dan Akrual Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 109 104

PENGARUH TAX AVOIDANCE TERHADAP COST OF DEBT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2012.

0 2 11

Pengaruh Deferred Tax Liabilities, Deferred Tax Asset dan Akrual Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 20 104

Pengaruh Karakter Eksekutif terhadap Praktik Penghindaran Pajak: Studi Empirik pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2012.

0 0 18

Pengaruh Deferred Tax Liabilities, Deferred Tax Asset dan Akrual Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 13

Pengaruh Deferred Tax Liabilities, Deferred Tax Asset dan Akrual Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Deferred Tax Liabilities, Deferred Tax Asset dan Akrual Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Deferred Tax Liabilities, Deferred Tax Asset dan Akrual Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 28

Pengaruh Deferred Tax Liabilities, Deferred Tax Asset dan Akrual Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Deferred Tax Liabilities, Deferred Tax Asset dan Akrual Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 9