Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Komunitas SIPAS dalam Pelestarian Tradisi Jemparingan di Kota Solo Jawa Tengah

LEMBAR PANDUAN WAWANCARA

Karakteristik Informan 1
Nama

: Faukon A.Md

Posisi dalam komunitas

: Sekertaris

Pendidikan

: D-3 Ilmu teoligi islam

Umur

: 31 tahun

Pekerjaan


: Swasta

Karakteristik Informan 2
Nama

: L. Eddy Roostopo

Posisi dalam komunitas

: penasehat SIPAS

Pendidikan

: SMA

Umur

: 61 tahun

Pekerjaan


: Pembuat gendewo panahan

Karakteristik Informan 3
Nama

: Kusuma Putra

Posisi dalam komunitas

: Penesehat

Pendidikan

: Sarjana

Umur

: 56 tahun


Pekerjaan

: Swasta

Panduan Wawancara
1. Bagaimana sejarah umum berdirinya SIPAS?
Jawab :
Tak critani dulu awal sejarah panah mas sebelum bicara soal sejarah
berdirinya SIPAS jadi Sejarah awal panah itu berawal dari yang memanah
adalah kanjeng-kanjeng dikeraton dan hanya sebagian rakyat kecil yang ikut,
makannya dahulu anak panah itu ada namanya , jadi panah itu sasarannya

bukan target tetapi adalah bandul , kalau pemanah itu sedang memanah
mereka sambil duduk minum kopi memakan cemilan seperti kacang , pisang ,
dll dan anak panah itu apabila sudah menancap ada yang mengambilkan anak
panah yang menancap ,namanya “CUCUK” atau anak kecil kecil yang ada
pada jemparingan yang bertugas mrngambilkan anak panah yang tertancap
disebutnya CUCUK dan sesudah itu ada juga kode-kode yang diberikan si
CUCUK ini untuk berteriak apabila panah mengenai bagian yang dipanah
tengah maupun pinggir. lalu dijaman keraton ini anak panah juga memiliki

nama samaran untuk membedakan juga dengan anak panah lainnya sebut saja
contoh nama panca , indra dll disisi lain ini memiliki arti bahwa anak panah
juga memiliki sebutan serta CUCUK ini juga memiliki nama samaran jadi
sejarah dari keraton itu seperti itu yang awal mulanya dari keraton keluar ke
masyarakat , tradisi tradisi yang demikian ini masih digunakan terus tetapi
tradisi sekarang ini hampir dilupakan oleh pemerintah sendiri atau dari pemda
itu sendiri dan dari koni sendiri alasannya ini adalah panahan tradisi ini hanya
permainan bukan olahraga dan panahan ini justru malah dihilangkan dari
olahraga PON di indonesia padahal dulu dari pon 1-11 permainan tradisi
jemparingan panahan ini masih ada tetapi pada kenyataannya sekarang mulai
dihilangkan seiring perkembangan zaman.
Lalu berbicara SIPAS ini pertamakali sebelum ada SIPAS ini terbentuk dulu
dengan komunitas yaitu “SEMUT IRENG POP ARCHERY SRIWEDARI”
kemudian setelah itu “SEMUT IRENG POP ARCHERY SRIWEDARI”
kurang jalan dalam hal berorganisasi itu dikarenakan pelakunya hanya
keluarganya bapak popop saja atau keluarga besar dari bapak poppop semisal
bapaknya , adeknya keponakannya itu sama saja halnya bisa disebut dengan
komunitas keluarga. Setelah itu mungkin datang temen-temen yang ingin
belajar panahan dengan serius di mas popop kemudian muncul gagasan untuk
mendirikan komunitas seperti yang lain misalnya di jogja itu ada langgen

astro, ambarukmo dan lain lain komunitas panahan yang ada disekitar sana.

Kemudian dibahas bareng bareng pak eko, faukon, dan kerabat laiinya mulai
memikirkan untuk mendirikan komunitas SIPAS ini dengan strruktur
keorganisasian dibentuklah pada saat itu secara resmi mulai tanggal 18
september 2015, mungkin itu dari bagaimana awal mulanya SIPAS ini
dibentuk.

2. Apakah dalam komunitas ini juga terdapat susunan kepengurusan seperti
halnya organisasi-organisasi lainnya:
Jawab:
Jelas ada disini kalau ngak ada organisasi namanya bukan komunitas ( sambil
gojek tertawa ) nanti saya kasih aja gambarannya ada di banner depan rumah
silahkan difoto saja mas kalau itu buat data yang anda butuhkan yang penting
jangan disalah gunakan saja. Susunannya ya biasanya terdiri dari penasehat,
ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, humas, perlengkapan, dan eksekutif
trainer.
SUSUNAN KEPENGURUSAN
Penasehat


: 1. BRM Kusuma Putra SH.MH
2. Laurentius Eddy Roostopo
3. Muhammad Syafrudin Prawiro Negoro

Ketua

: Eko Riyanto, ST

Wakil Ketua

: Havid Ponx Jakaria Kustoto S.Sn, M.Sn

Sekretaris

: 1. Faukon A.Md
2. M. Husni Thamrin, SIQ, M.S.I

Bendahara

: 1. Ir. Stefanus Cecep Wijaya Saktiana

2. Diztya Eko A.

Humas

: 1. I Dewa Made Kasambi Putra.
2. Bintang Nur Cahya
3. Arie Danang Soeryono Adhi SE AK

Perlengkapan / Sarana Prasarana :

1. Wahyu Kristiyono Wibowo. A. MD
2. Arif Ahmad Kawileh.
3. Iko Yeni Putra.
4. Widodo Sla
5. Wisnu Susila
Eksekutif Trainer I

: 1. Riyadi
2. Tri Hariyanto


3. Apa visi dan misi SIPAS dan apa motto SIPAS?
Jawab :
Tujuan atau visi dan Misi SIPAS ini untuk melestarikan budaya jemparingan
ini supaya tidak hilang begitu saja dan ngak ada yang lain . karena kita
mengingat banyak sekali budaya-budaya di indonesia banyak yang diakui oleh
negara tetangga baru kita tahu kalau budaya yang kita miliki diakui oleh
negara tetangga kita mulai berteriak , kita ngak pernah ngopeni . dan kita tidak
ingin budaya jemparingan diakui oleh negara lain atau mati begitu saja.
MOTTO SIPAS : “olah rogo, olah roso, olah jiwo”
4. Apakah komunitas SIPAS memiliki logo seperti organisasi-organisasi
lainnya?
Jawab:
Punya
LOGO KOMUNITAS SIPAS

a. Gambar anak panah, memiliki arti bahwa komunitas SIPAS merupakan

komunitas jemparingan (panahan).
b. Huruf I memiliki arti sasaran target tembak busur.
c. Gambar Gendewo memiliki arti ciri kas model gendewo yang digunakan


Komunitas SIPAS.
d. Bulu warna kuning memiliki arti kemuliaan.
e. Pangkal bulu warna hijau memiliki arti kesejahteraan.
f. Bulu kuning yang banyak memiliki arti kebersamaan (Paseduluran Tunggal

Gendewo).

5. Bagaimana aktivitas komunitas SIPAS dalam rangka mendukung pelestarian
tradisi jemparingan di Kota Solo?
Jawab :
Biasane tu ya mas kegiatan-kegiatan yang dilakukan komunitas ini tu ada
banyak sebenere untuk pelestari tradisi jemparingan ini disolo ada yang rutin
dan ada yang nggak rutin, tapi ada kegiatan semisalnya tu 2minggu sekali atau
seminggu sekali mas biasane. Aktivitas rutin komunitas SIPAS pertama itu
ada kegiatan latihan jemparingan bersama di lapangan belakang Taman
Sriwedari, itu biasanya dilakukan setiap hari dari siang sampai malam hari

(09.00), sampai pemanah itu bosan atau istilahe sak kesele seng manah.
kegiatan latihan bersama jemparingan iki biasanya terdapat 1 (satu) orang

trainer yang memiliki tanggung jawab untuk memberikan pelatihan,
bertanggung jawab terhadap penyediaan sarana prasarana yang dibutuhkan
selama kegiatan berlangsung. Selain itu, tugas dari trainer juga memiliki
tanggung jawab terhadap segala kegiatan yang dilakukan pada saat itu.
Disini juga ada rapat rutinnya mas, Selain melakukan rapat-rapat rutin yang
biasanya diadakan sebulan 2 (dua) kali pada hari Sabtu biasanya dimulai
pukul 07.30 s/d selesai dengan lokasi rapat bergantian di rumah-rumah
anggota. Kalau disini berbicara tetntang Agenda rapat ya tentu banyak yang
dibicarakan seperti membahas perkembangan acara kedepan yang diadakan
komunitas ini, serta evaluasi acara acara yang sudah dilakukan komunitas ini
mas dan menarik anggota lebih banyak lagi sih mas itu dengan cara apa dan
bagaimana, seperti acara gladhen yang sering dilakukan komunitas ini sebagai
salah satu bentuk pelestarian tradisi.
Komunitas ini juga aktif dalam hal Lomba rutin atau dengan istilah jawane
niku gladhen mas, gladhen itu ada 2 yang pertama gladhen alit dan yang
kedua gladhen ageng. Kegitan gladhen atau lomba ini yang menjadi senjata
utama komunitas ini untuk aktif dibidang pelestarian tradisi sedangkan
kegiatan ini biasanya dapat disaksikan pada setiap sabtu legi di belakang
Taman Sriwedari Solo. Ada hal uniknya disini dalam jemparingan saat
gladhen atau Lomba jemparingan dengan mengenakan pakaian ala adat jawa

dengan belangkon dan jarik.
Komunitas ini rutin melakukan talkshow diradio walau dalam kenyataannya
acara talksow diradio ini dilakukan 2minggu sekali saya sangat bersyukur mas
karena apa? Disisi lain selain masyarakat mendengarkan pengetahuan tentang
jemparingan dan jangkauan radio kan bisa sangat luas dan saya dan temanteman merasa senang apabila talksow ini menjadi kegiatan rutin walau hanya
2 minggu sekali saja. Acara talkshow ini biasanya dilakukan di Stasiun Radio

JPI FM di Kota Solo. Biasanya acara ini masuk dalam kategori acara
Kabudayan Jawa yang biasanya ditayangkan mulai pukul 16.00.s/d pukul
16.45 biasanya yang mewakili untuk datang pada saat talkshow ini ya seperti
saya pak Kusuma Putra , mas faukon dan pak syafirudin.
Aktivitas lainnya, yaitu mengisi acara-acara undangan dari beberapa pihak,
seperti dari undangan pihak hotel di Kota Solo dalam rangka menampilkan
olahraga jemparingan sebagai salah bentuk hiburan sekaligus sebagai salah
satu media memperkenalkan olahraga ini kepada masyarakat, maupun turis
asing yang berkunjung di hotel tersebut. Selain itu komunitas ini juga pernah
mendapat undangan dalam rangka menyambut HUT TNI Angkatan Udara ke
69 yang dilaksanakan di Kayon Resort Boyolali. Dan disitu respon
masyarakat yang menonton mulai dari para petinggi-petinggi TNI sampai
masyarakat mendapat respon positf dan semua itu melihat.
Pernah itu teman-teman komunitas melakukan kegiatan yang menurut saya
sendiri itu kegiatan yang sangat bagus dengan mengenalkan olahraga ini
dikalangan yang lebih luas, mulai dari TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan
Tinggi, bahkan dikalangan masyarakat secara umum. Dari pertama saya itu
pesimis akan tanggapan dari pihak pihak sekolahan ternyata setelah dilakukan
oleh teman teman mendapat apresiasi dari berbagai kalangan guru-guru
olahraga seperti mulai dari TK sendiri sampai universitas walau di universitas
kami dan komunitas sangat kurang dalam hal mempengaruhi budaya ini.
Lalu disini komunitas juga melakukan kegiatan sosial agar masyarakat
merespon baik terhadap komunitas SIPAS ini yang merupakan pelestari
jemparingan yang berada disolo. Dengan melakukan kerja bakti atau bersih
bersih kota bersama pengurus, anggota, dan masyarakat. Lokasi kerja bakti
biasanya dilakukan di sekitar Kota Solo. Kita disini tidak semata mata
melakukan kegiatan sosial ini dengan begitu saja tetapi tujuan kami disini
merupakan komunitas yang positif. Belum lama ini komunitas ingin sekali
juga melakukan kegiatan sosial yang lainnya yang belum tersampaikan seperti

dengan melakukan”buka bersama dengan anak yatim piatu” nah itu
merupakan impian dari komunitas ditaun selanjutnya karna kan ya kita
ketahui bulan ramadhan itu sudah hampir habis dan disisi lain SIPAS juga ada
agenda terdekat yakni gladhen ini yang menjadi ciri kas dari komunitas ini
sebagai pelestari tradisi. Saya kira itu sangat membatu mas e dalam hal data
ya mas , selebihnya seperti itu sih mas kegiatanne yang rutin dilakukan dalam
hal menjaga atau pelestarian tradisi jemparingan dikota solo sendiri. Ya saya
juga berharapnya dengan lakukannya agenda agenda rutin komunitas ini
banyak masyarakat kota solo tu biar menyadari bahwa ini lho masih ada
komunitas yang masih mau peduli dengan warisan nenek moyang yang salah
satunnya jemparingan atau olahraga manah.
6. Bagaimana perencanaan komunikasi dalam penyampaian, pembinaaan dan
memotivasi anggota komunitas?
Jawab :
Cara memotivasi anggota komunitas secara umum itu menggalang
kebersamaan , karena kita disini ini dari berbagai macam latarbelakang,
pekerjaan, untuk sementara waktu masih menggalang kebersamaan antar
anggota dan pengurus tetapi disini penggurus dan anggota statusnya sama
tidak dibeda bedakan. Dan kelebihan atau skill bermain jemparingan itu sudah
dipunyai oleh masing masing.

7. Bagaimana

metode

penyampaian

pesan

yang

dipergunakan

dalam

menyampaikan pesan kepada anggota?
Jawab :
Karena anggota disini sama atau selevel disini tidak ada yang jadi guru
gurunan atau yang paling hebat paling disini Cuma, pembina dan anggota
yang lain disini semua sama. Face to face bertatapan muka secara langsung
atau ketemu langsung salah satu media penyampaian pesan yang digunakan

dengan anggota yang lain, misal: melalui rapat-rapat rutin, maupun saat
latihan dilakukan.

8. Bagaimana pengaruh situasi dan lingkungan komunikasi dalam proses
penyampaian pesan?
Jawab :
Pengaruh kondisi sekitar di taman sriwedari semua mendukung kegiatan
jemparingan ini, yang awalnya tempat latian yang sekarang dulu itu
dipergunakan oleh shorom mobil dan melihat ada setelah diadakan kegiatan
kegiatan yang dilakukan oleh SIPAS ini dalam hal jemparingan atau kegiatan
yang positif ini akhir dari pihak pengurus sriwedari mengakui bahwa budaya
jemparingan ini patut dilestarikan bahkan tidak hanya dari pengurus taman
sriwedari tetapi walikota solo pun juga ikut mengakui dengan adanya
komunitas SIPAS ini dengan melestarikan budaya jemparingan ini di solo .
dan udah ditandatangi juga oleh walikota , dan selain SIPAS yang masih aktif
di solo satu satunya hanya SIPAS saja tidak ada yang lain. Kalau adapun ada
yaitu panahan nasional yang tidak menggunkan budaya.

9. Media-media apa saja yang digunakan komunitas SIPAS untuk berbagi
informasi ataupun untuk komunikasi?
Jawab :
Medianya ya Cuma Radio, ada aplikasi WA (whatshap) itupun untuk keperluan
komunikasi antar anggota dengan pengurus apabila ada sesuatu hal yang penting.

10. Bagaimana respon balik anggota setelah mendapatkan pemahaman tentang
tradisi jemparingan oleh pengurus?
Jawab :
Tidak ada senior senioran karena semua disini semua sama atau selevel. Ya
paling semua saling mendukung karena disini jemparingan itu ilmu.

11. Apakah pernah ada konflik didalam komunitas SIPAS?
Jawab :
Kalau konflik ngak ada, Cuma kalau perbedaan pendapat diantara pengurus
itu ada karena pendapat orang dan pemikiran itu beda tetapi kalau konflik
samapai adu jotos belum ada dan tidak dii inginkan hal seperti itu.

12. Bagaimana syarat untuk menjadi member atau anggota di komunitas SIPAS?
Apakah sulit atau ada pemungutan biayanya ?
Jawab :
Disini komunitas tidak mempersulit orang yang ingin menjadi member dari
SIPAS, melihat bagaimana dari harga mahal dari alat jemparingan disini harus
dituntut hal yang utama haruslah serius . dan disuruh nyooba dulu pasti dia
berusaha ingin memiliki alat yang sifatnya private. Dan busur itu tidak boleh
dipinjam pinjamkan itu bersifat private. Dan selama ini member yang resmi
dengan persyaratan yang lengkap ada 20an orang dan menyerahkan KTP dan
mengisi formulir serta membayar biaya pendaftaran anggota. Dan biaya
member anggota ini 75.000 dan sesudah menjadi anggta nanti akan ditariki 1
bulan 30.000 setiap anggota untuk perawatan alat alat atau bandul dan sisanya
untuk pengadaan acara jemparingan yang dilakukan oleh jemparingan ini.

13. Aturan-aturan apa saja yang perlu dipatuhi oleh seseorang yang sudah
menjadi anggota resmi atau belum dalam kegiatan panahan ?
Jawab:
Kalau aturan aturan yang wajib itu harus punya alat sendiri dan mematuhi tata
tertip panahan, nanti saya kasih filenya mas mengenai peraturan yang harus
dijalankan dikomunitas SIPAS apabila ingin bergabung.

Anggota perlu mematuhi peraturan/tata tertib panahan yang dikeluarkan oleh
Komunitas SIPAS dan wajib ditaati oleh anggota resmi maupun belum resmi
dalam melakukan kegiatan jemparingan,
a. Setiap pemanah wajib mengikuti pakem dan teknik panahan sesuai busur

yang digunakan.
b. Setiap pengguna lapangan jarak 5,10 m dan 30 m wajib mengisi buku tamu

/ buku kegiatan panahan harian yang telah di sediakan di sekretariat.
c. Non Anggota SIPAS yang akan menggunakan lapangan jarak 30 m dikenai

biaya perawatan sarana sebesar Rp 5.000 / hadir. adapun Bagi anggota
SIPAS di di kenai biaya Rp 30.000 / bulan sebagai biaya perawatan dan
pengadaan iven gladen jemparingan setu legi.
d. Jadwal latihan jarak 30 m di buka tiap hari senin - sabtu jam 08.00 – 17.15.
e. Bagi para pemanah putra wajib berpakaian olah raga, bagi pemanah

tradisional disertai pemakaian iket kepala / udeng / blangkon sesuai Norma
Hukum dan kesusilaan saat latihan panahan. peserta putri menyesuaikan
kondisi busana yang di kenakan (sopan).
f. Pengurus SIPAS Tidak bertanggung jawab terhadap penyalahgunaan dan

kecelakaan atau akibat yg timbul dari kesalahan pemakaian alat dan
lapangan jemparingan Sriwedari yang tidak sesuai dengan prosedur dan
tata tertib di atas.
g. Jika di dapati latihan panahan non Anggota SIPAS pada lapangan jarak 30

m yang tidak terdaftar dalam buku tamu, maka akan di beri teguran dan
himbauan langsung oleh pengurus.
h. Apabila teguran dan himbauan tesebut tidak di perhatikan dan di ulangi

berturut-turut di hari berikutnya, maka pengurus atau penasehat SIPAS
berhak untuk melarang latihan dengan sarana dan tempat yang telah
disediakan Pengurus

14. Apakah ada untuk media komunikasi khusus antara pengurus? Misalnya grup
atau seperti apa?
Jawab:
Ada Watsapp dan itu hanya untuk anggota saja, misal: memberitahukan hasil
rapat jika anggota tidak hadir.

15. Penghargaan apa saja yang pernah diterima oleh Komunitas SIPAS?
Jawab:
Selama ini selama SIPAS ada alhamdulilah SIPAS mendapatkan penghargaan
Pada tanggal 23 Maret 2016, SIPAS mendapat penghargaan dari LMS
(Lembaga Sosial Swadaya) pemerhati pelestari budaya jawa tengah.
Pemberian penghargaan ini tentu dilakukan dengan dasar penilaian tertentu
terhadap peran yang dilakukan oleh SIPAS dalam upayanya ikut serta untuk
melestarikan tradisi jemparingan.