Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Komunitas SIPAS dalam Pelestarian Tradisi Jemparingan di Kota Solo Jawa Tengah T1 362012038 BAB IV

BAB IV
GAMBARAN KOMUNITAS SIPAS

4.1. Sejarah Berdirinya Komunitas SIPAS di Kota Solo Jawa Tengah
Komunitas SIPAS (SEMUT IRENG POP ARCHERY SRIWEDARI)
didirikan tepatnya pada tanggal 18 september 2015 di Kota Solo Jawa Tengah.
Komunitas ini didirikan oleh Bapak Kusuma Putra, Bapak Edy Roostopo, dan
Muhammad Syafrudin Prawiro Negoro. Komunitas ini didirikan sebagai salah
satu wujud kepedulian terhadap budaya warisan nenek moyang, selain melihat
antusiasme masyarakat yang tinggi akan olahraga jemparingan.
Jemparingan berasal dari bahasa Jawa yang artinya panahan atau bermain
panah. Jemparingan merupakan salah satu olahraga tradisional yang sebetulnya
menarik. Jemparingan sendiri sudah ada sejak jaman dahulu kala, fungsinya untuk
peperangan jaman dahulu. Namun seiring berkembangnya jaman berubah menjadi
suatu olah raga yang dapat dinikmati berbagai kalangan dan umur.
Olahraga jemparingan ini termasuk ke dalam olahraga yang tidak mudah.
Sehingga dibutuh banyak latihan untuk bisa lincah dan menguasai penuh. Sekilas
dilihat olah raga ini tidak membutuhkan tenaga yang cukup banyak. Namun pada
kenyataannya dibutuhkan ketangkasan, kekuatan, dan juga fokus yang baik.
Jemparingan tidak dimainkan tanpa adanya tata cara.
Berikut tata cara permainan jemparingan tradisional atau yang dikenal

dengan jemparingan bandul. Jemparingan tradisional bandul ini memiliki sasaran
dengan diameter 3 centimeter dan panjang kurang lebih 30 centimeter. Pemanah
memanah dalam keadaan duduk dan memakai pakaian adat jawa dengan jarak 30
atau 35 meter dari sasaran. Anak panah yang dipanahkan untuk sekali ronde atau
rambahan berjumlah 4 anak panah yang dipanahkan secara beruntun. Dilakukan
selama 20 rambahan atau 20 kali berturut-turut. Jadi total yang dipanahkan ada 80
anak panah. Untuk penilaiannya antara lain jika anak panah menancap ke badan
bandul yang berwarna putih, pemanah mendapat 1 poin. Sedangkan jika anak
panah menancap ke kepala bandul atau yang biasanya berwarna kuning, pemanah
mendapat 3 poin.

19

Gambar 4.1
Gambar ketika anak panah akan dilepaskan ke target 1

Gambar 4.2
Gambar ketika anak panah akan dilepaskan ke target 2

20


Gambar 4.3
Penghargaan yang diperoleh SIPAS dari DPPBSI (Dewan Pemerhati dan
Penyelamat Seni Budaya Indonesia)
4.2. Visi Misi Komunitas SIPAS
4.2.1 Visi
Adapun visi dari komunitas SIPAS adalah Menjadi wadah yang
menjadikan kebersamaan sehingga bersama-sama bisa saling mendukung dan
memotivasi satu sama lain.

1.2.2

Misi

Adapun misi dari komunitas SIPAS adalah Melestarikan warisan nenek
moyang khususnya jemparingan agar warisan ini tidak hilang begitu saja.

1.2.3

Motto


Sehubungan dengan Visi dan Misi yang diusungnya, komunitas SIPAS
merumuskan motto yaitu “olah rogo, olah roso, olah jiwo” dari penjelasan
tersebut olah rogo, olah roso, olah jiwo merupakan bagaimana kita berkonsentrasi
penuh terhadap sesuatu yang sifatnya dengan olahraga jemparingan.

21

4.3. Logo Komunitas SIPAS

Gambar 4.4
Logo Komunitas SIPAS
Penjelasan logo di atas, yaitu:
1.

Gambar anak panah, memiliki arti bahwa komunitas SIPAS merupakan
komunitas jemparingan (panahan).

2.


Huruf I memiliki arti sasaran target tembak busur.

3.

Gambar Gendewo memiliki arti ciri kas model gendewo yang digunakan
Komunitas SIPAS.

4.

Bulu warna kuning memiliki arti kemuliaan.

5.

Pangkal bulu warna hijau memiliki arti kesejahteraan.

6.

Bulu kuning yang banyak memiliki arti kebersamaan (Paseduluran Tunggal
Gendewo).


4.4. Struktur Organisasi Komunitas SIPAS
Pengorganisasian dalam sebuah organisasi termasuk dalam hal ini
komunitas dilaksanakan dengan tujuan untuk mengorganisasikan kegiatankegiatan atau aktivitas-aktivitas yang ada dalam komunitas tersebut sehingga
dapat diatur dan dialokasikan aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam komunitas
tersebut sesuai dengan keahlian masing-masing anggota. Pengorganisasian ini
juga merupakan suatu cara pengaturan aktivitas-aktivitas diantara para anggota

22

komunitas sehingga tujuan komunitas dapat dicapai. Begitu juga tujuan
pengorganisasian di Komunitas SIPAS.
Awal pendirian komunitas ini atau penanggung jawab komunitas SIPAS
ini adalah Eddy Roostopo, Muhamad Syafirudin, dan Eko Riyatno yang akhirnya
memilih Eko Riyatno sebagai ketua karena disini atas dasar kepiawannya dalam
olahraga jemparingan ini dan Eddy Roostopo dan kusuma putra sebagai penasehat
komunitas SIPAS ini karena kedua orang ini merupakan orang yang tertua berada
di dalam komunitas ini. Adapun wakil ketua havid ponx jakaria beliau mendapat
tugas atau berwenang ketika peran ketua saat tidak ada dan mengantikan peran
ketua dengan tugas yang sudah ada misalnya membuat event atau gladhen.
Sekertaris dikomunitas ini ada 2 orang yaitu sekertaris 1 ada faukon dan sekertaris

2 ada husni thamrin memiliki peran sebagai pencatat agenda agenda seperti
misalnya saat rapat komunitas SIPAS, saat ada aspirasi anggota maupun
kelompok pada saat merancang gladhen. Sementara itu Humas disini ada 3 orang
yang memiliki peran dan tugas serta tanggung jawab saat mempromosikan
komunitas ini kepada masyarakat umum atau pada saat melobby lobby sponsor
yang mau mensponsori acara atau event yang akan diselengarakan oleh komunitas
SIPAS. Lalu adapun perlengkapan di dalam komunitas SIPAS ini terdapat 5 orang
yang memiliki peran menyiapkan apapun yang dibutuhkan oleh komunitas SIPAS
dan mengecek kelayakan target atau bandul yang digunakan untuk melepaskan
anak panah. Sementara itu ada juga eksekutif trainer, disini ada 2 orang salah satu
tugas atau perannya ialah mengajarkan kepada anggota atapun bertanggung jawab
pada saat ada orang yang melakukan jemparingan bebas.
Adapun susunan struktur organisasi Komunitas SIPAS adalah sebagai
berikut :
Penasehat

: 1. BRM Kusuma Putra SH.MH
2. Laurentius Eddy Roostopo
3. Muhammad Syafrudin Prawiro Negoro


Ketua

: Eko Riyanto, ST

Wakil Ketua

: Havid Ponx Jakaria Kustoto S.Sn, M.Sn

Sekretaris

: 1. Faukon A.Md

23

2. M. Husni Thamrin, SIQ, M.S.I
Bendahara

: 1. Ir. Stefanus Cecep Wijaya Saktiana
2. Diztya Eko A.


Humas

: 1. I Dewa Made Kasambi Putra.
2. Bintang Nur Cahya
3. Arie Danang Soeryono Adhi SE AK

Perlengkapan / Sarana Prasarana :
1. Wahyu Kristiyono Wibowo. A. MD
2. Arif Ahmad Kawileh.
3. Iko Yeni Putra.
4. Widodo Sla
5. Wisnu Susila
Eksekutif Trainer I

: 1. Riyadi
2. Tri Hariyanto

4.5. Aktivitas yang dilakukan Komunitas SIPAS
Aktivitas rutin yang dilakukan oleh komunitas SIPAS adalah melakukan
kegiatan latihan jemparingan di lapangan belakang Taman Sriwedari. Kegiatan ini

biasanya dilakukan setiap hari dari siang sampai malam hari (09.00). Dalam
kegiatan ini biasanya selain diikuti oleh anggota juga masyarakat luas. Selain
melakukan rapat-rapat rutin yang biasanya diadakan sebulan 2 (dua) kali pada hari
Sabtu mulai pukul 07.30 s/d selesai. Biasanya lokasi rapat bergantian di rumahrumah anggota.
Dalam pelaksanaan kegiatan jemparingan tersebut biasanya terdapat 1
(satu) orang trainer yang memiliki tanggung jawab untuk memberikan pelatihan,
bertanggung jawab terhadap penyediaan sarana prasarana yang dibutuhkan selama
kegiatan berlangsung. Selain itu, trainer juga memiliki tanggung jawab terhadap
segala kegiatan yang dilakukan pada saat itu.
Sementara lomba rutin yang diadakan oleh komunitas jemparingan ini
dapat disaksikan pada setiap sabtu legi di belakang Taman Sriwedari Solo. Lomba

24

jemparingan dengan tradisi budaya mataram dilakukan dengan pakaian ala adat
jawa dengan belangkon dan jarik.
Selain melakukan aktivitas rutin seperti halnya latihan jemparingan,
Komunitas SIPAS juga memiliki aktivitas lainnya, seperti: talk show di radio
dalam rangka menyebar luaskan pengetahuan tentang jemparingan. Kegiatan ini
biasanya dilakukan di Stasiun Radio JPI FM di Kota Solo. Biasanya acara ini

masuk dalam kategori acara Kabudayan Jawa yang biasanya ditayangkan mulai
pukul 16.00.s/d pukul 16.45 Pada acara ini biasanya Komunitas SIPAS diwakali
oleh para penasehat seperti: BRM Kusuma Putra SH.MH, Laurentius Eddy
Roostopo, dan Muhammad Syafrudin Prawiro Negoro.
Aktivitas lainnya, yaitu mengisi acara-acara undangan dari beberapa
pihak, seperti halnya dari hotel di Kota Solo dalam rangka menampilkan olahraga
jemparingan sebagai salah bentuk hiburan sekaligus sebagai salah satu media
memperkenalkan olahraga ini kepada masyarakat, maupun turis asing yang
berkunjung di hotel tersebut. Selain itu komunitas ini juga pernah mendapat
undangan dalam rangka menyambut HUT TNI Angkatan Udara ke 69 yang
dilaksanakan di Kayon Resort Boyolali. Kegiatan-kegiatan lainnya, yaitu
mengenalkan olahraga ini dikalangan yang lebih luas, mulai dari TK, SD, SMP,
SMA, dan Perguruan Tinggi, bahkan dikalangan masyarakat secara umum.
Sementara aktivitas sosial yang sering dilakukan oleh Komunitas SIPAS,
yaitu melakukan kerja bakti bersama pengurus, anggota, dan masyarakat. Lokasi
kerja bakti biasanya dilakukan di sekitar Kota Solo.

25