PEMBINGKAIAN BERITA KASUS TAWURAN PELAJAR SMA 6 DAN SMA 70 PADA SITUS BERITA ONLINE KOMPAS DOT COM DAN VIVANEWS DOT COM.

PEMBINGKAIAN BERITA KASUS TAWURAN PELAJ AR
SMA 6 DAN SMA 70 PADA SITUS BERITA ONLINE KOMPAS DOT COM
DAN VIVANEWS DOT COM

(Analisis Framing Pada Media Kompas Dot Com dan Vivanews Dot Com
Edisi Tanggal 26 S.D 28 September 2012)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Pada FISIP UPN “Veteran” J awa Timur

Oleh :
DIYON J AYANTO
NPM. 0843010185

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
J URUSAN ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2012


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PEMBINGKAIAN BERITA KASUS TAWURAN PELAJ AR SMA 6 DAN SMA 70 PADA
SITUS BERITA ONLINE KOMPAS DOT COM DAN VIVANEWS DOT COM
(Analisis Framing Pada Media Kompas Dot Com dan Vivanews Dot Com
Edisi Tanggal 26 S.D 28 September 2012)
Oleh
Diyon J ayanto
0843010185
Telah Dipertahankan Dihadapan dan Diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veteran” J awa Timur
Pada Tanggal 13 Desember 2012
Menyetujui
Pembimbing Utama

Tim Penguji
1. Ketua


Dra.Sumardjijati, Msi
NIP. 196203231993092001

Dra.Sumardjijati, Msi
NIP. 196203231993092001
2. Sekretaris

Dra.Diana Amelia, Msi
NIP. 19630907 199103 2001
3. Anggota

Dra.Kusnarto, Msi
NIP. 195808011984021001

Mengetahui
Dekan

Dra. Ec. Hj. Suparwati, MSi
NIP. 1955 0718198302 2001


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Pembingkaian Berita Kasus Tawuran Pelajar Sma 6 Dan Sma 70 Pada Situs
Berita Online Kompas Dot Com Dan Vivanews Dot Com
(Analisis Framing Pada Media Kompas Dot Com dan Vivanews Dot Com
Edisi Tanggal 26 S.D 28 September 2012)

Disusun Oleh :

Diyon Jayanto
NPM. 0843010185

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi

Menyetujui,
Pembimbing Utama

Dra. Sumardjijati, M.si

NIP. 196203231993092001

Mengetahui

DEKAN

Dra. Ec. Hj. SUPARWATI, M.si
NIP . 19550718 1898302.2001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan karunianya, skripsi yang berjudul “PEMBINGKAIAN BERITA KASUS
TAWURAN PELAJAR SMA 6 DAN SMA 70 PADA SITUS BERITA ONLINE
KOMPAS DOT COM DAN VIVANEWS DOT COM” dapat selesai guna
memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Ilmu Komunikasi, FISIP – Veteran Jawa
Timur. Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan skripsi ini tidak

lain berkat bantuan, dorongan orang-orang terdekat dan doa kedua orang tua,
sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP. Rektor UPN “Veteran” Jawa Timur.
2. Ibu Dra. Hj. Suparwati, M.Si. Dekan Fisip – UPN “Veteran” Jawa Timur
3. Bapak Juwito, S.sos, Msi. Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi.
4. Bapak Drs. Syaifuddin Zuhri, Msi. Sekertaris Program Studi Ilmu
Komunikasi.
5. Ibu Dra. Sumardjijati, MSi selaku dosen pembimbing yang telah banyak
membantu dan memberikan arahan selama penulis mengerjakan skripsi.
6. Special family dear Ayah, Ibu, adek dan segenap keluarga yang telah
banyak memberikan dukungan dan pengorbanan,baik secara moril maupun
materil sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.
7. Teman – teman sekalian Keti, Dicky, Sinyo, Laufit, Sompek, Kambink,
Deafris, Tambun, Agus, Alief

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua urusan dan
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis
dan para pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT meridhoi dan dicatat
sebagai ibadah disisi-Nya, amin.

Surabaya, November 2012

Penulis

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRACT
DIYON, FRAMING NEWS BRAWL CASES OF HIGH SCHOOL STUDENTS 6
and HIGH SCHOOL STUDENTS 70 on COMPASS DOT COM and DOT COM
VIVANEWS ONLINE NEWS SITES (Framing Analysis On Media Compass Dot Com and
Dot Com Vivanews 26th to 28 th September 2012 edition)

This research aims to find out how online news site kompas.com and Vivanews.com
news framing about the case of a brawl between high school students 6 and high school 70 that
killed a high school student 6 named Alawy on 24th September 2012, with a period of
proclamation of 26 th to 28th September 2012. The brawl case of high school students 6 and 70 is
happened for many times and the worse thing because it death a student. It has been decided a
high school student 70 initials FR as murderous perpetrator of Alawy, the high school student 6
who jabbed in the chest caused died in. After the incident the perpetrator had fled over the past
two days later found the police. The police will consider legal trapping to suspect FR included in
the article of the CRIMINAL CODE or mild punishment as cases of juvenile delinquency.
This research used analysis framing method that used analysis from Robert N. Entman.
The theory used is the theories from 4 elements which explained by Robert N. Entman. They are
Define Problems, Diagnose Causes, Make Moral Judgement and Treatment Recommendation.
The data used in this research are sourced on primary data contain of news about
considered punishment initial FR as a murderous perpetrator of high school student 6 on
Okezone.com and Vivanews.com online news sites on 26th to 28th September 2012. The
secondary data was gotten from relevant information from books, news paper and internet to add
and support the information of research.
After analyzed, it appears that the media has different frame in addressing problems
about punishment for murderous perpetrator in brawl case of high school student 6 and 70. In
that case, the Kompas.com news more viewed from the side of the defense to the murderous

perpetrator initial FR by attorneys. FR's attorney in his defense stated that the action of FR is still
considered an act of juvenile delinquency are common and cannot be included in the article
bondage criminal. Vivanews.com FR emphasize that the action of killing someone who should
be punished according to the applicable section. Jusuf Kalla also spoke in this case; he said that
the law must be upheld regardless of the perpetrators. FR should be dealt with the law because of
age FR already exceeded the age limit of children.
In conclusion, each media has its own differences in framing a reality, where ideology is
formed, whether in terms of social, or logic according to the facts that occurred.

Keywords: Framing, brawl of high school student 6 and 70, murderous perpetrator,
Kompas.com, Vivanews.com, Robert N. Entman.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAKSI
DIYON, PEMBINGKAIAN BERITA KASUS TAWURAN PELAJ AR SMA 6 DAN SMA
70 PADA SITUS BERITA ONLINE KOMPAS DOT COM DAN VIVANEWS DOT COM
(Analisis Framing Pada Media Kompas Dot Com dan Vivanews Dot Com Edisi Tanggal 26 S.D
28 September 2012)

Penelitian ini betujuan untuk mengetahui bagaimana situs berita online kompas.com dan
Vivanews.com membingkai pemberitaan tentang kasus tawuran pelajar antara SMA dan 6 dan
SMA 70 yang menewaskan seorang pelajar SMA 6 yaitu Alawy yang terjadi pada tanggal 24
September 2012, dengan periode pemberitaan dari 26 s.d 28 September 2012. Kasus tawuran
pelajar SMA 6 dan SMA 70 merupakan kejadian yang kesekian kalinya dan yang paling
menyedihkan adalah kejadian ini diwarnai dengan adanya korban jiwa. Telah ditetapkan sebagai
tersangka siswa SMA 70 berinisial FR sebagai pelaku pembunuh Alawy siswa SMA 6 yang
dibacok dibagian dada hingga meninggal ditempat. Setelah kejadian tersebut pelaku sempat
melarikan diri selama 2 hari yang kemudian diketemukan pihak kepolisian. Pihak polisi akan
mempertimbangkan jeratan hukum untuk tersangka FR termasuk dalam pasal KUHP atau
hukuman ringan sebagai kasus kenakalan remaja.
Penelitian ini menggunakan metode analisis framing dengan mengangkat perangkat
analisis dari Robert N. Entman. Teori yang digunakan adalah teori – teori dari 4 unsur elemen
yang dijelaskan Robert N. Entman yaitu: Define Problems ( pendefinisian masalah ), Diagnose
Causes ( memperkirakan penyebab masalah ), Make Moral Judgement ( membuat keputusan
moral ) dan Treatment Recommendation ( menekankan penyelesaian ).
Data – data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber pada data primer yaitu berita
yang dimuat mengenai pertimbangan hukuman yang sesuai untuk tersangka FR atas tindak
pembunuhan terhadap salah satu siswa SMA 6 di situs berita online Okezone.com dan
Vivanews.com mulai tanggal 26 September 2012 sampai 28 September 2012. Data sekunder

adalah data – data yang diperoleh dari informasi – informasi yang relevan dari buku, surat kabar,
internet untuk menambah dan mendukung informasi dari penelitian.
Setelah dianalisis, terlihat bahwa kedua media memiliki frame yang berbeda dalam
menyikapi masalah jeratan hukuman yang akan dijatuhkan kepada tersangka FR dalam kasus
tawuran pelajar SMA 70 dan SMA 6. Dalam pemberitaan kasus tersebut, Kompas.com lebih
melihat dari sisi pembelaan kepada tersangka FR oleh kuasa hukumnya. Kuasa hukum FR dalam
pembelaanya menyatakan bahwa tindakan FR masih tergolong tindakan kenakalan remaja yang
sering terjadi dan tidak bisa masuk dalam jeratan pasal kriminal. Dan jika vivanews.com lebih
bahwa menekankan bahwa tindakan FR yang telah menghilangkan nyawa seseorang tersebut
harus dihukum sesuai pasal yang berlaku. Jusuf Kalla juga angkat bicara dalam kasus ini yang
menyatakan hukum harus ditegakan tidak memandang siapapun pelakunya. FR harus ditindak
hukum karena umur FR yang sudah melebihi batas umur anak.
Kesimpulannya, masing – masing media memiliki perbedaan tersendiri dalam
menbingkai suatu realitas, dari mana ideology itu dibentuk, apakah dilihat dari sisi sosial, atau
logika bedasarkan fakta yang terjadi.
Kata Kunci : Framing, Tawuran Pelajar SMA 70 dan SMA 6, Hukuman Tersangka FR,
Kompas.com, Vivanews.com, Robert N. Entman.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


DAFTAR ISI

HALAMAN J UDUL .....................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJ UAN ......................................................................

ii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
DAFTAR ISI ..............................................................................................

v

DAFTAR TABEL ......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. viii
ABSTRAKSI ..............................................................................................

ix

BAB I

PENDAHULUAN .........................................................................

1

1.1

Latar Belakang Masalah ........................................................

1

1.2

Perumusan Masalah ...............................................................

9

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................... 10
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................. 10
BAB II

KAJ IAN PUSTAKA ..................................................................... 12
2.1

Media Massa dan Konstruksi Realitas ................................... 12

2.2

Berita Sebagai Hasil Konstruksi Realitas ............................... 14

2.3

Situs Berita Online ................................................................. 17

2.4

Jurnalisme Online .................................................................. 23

2.5

Analisis Framing ................................................................... 26

2.6

Proses Framing ...................................................................... 28

2.7

Perangkat Framing Robert N. Entman .................................... 31

2.8

Kerangka Berpikir ................................................................. 35

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 37
3.1

Subjek dan Objek Penelitian .................................................. 38

3.2. Unit Analisis .......................................................................... 38
3.3

Populasi dan Korpus .............................................................. 39

3.4

Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 41

3.5

Teknik Analisis Data ............................................................. 42

3.6

Tahapan-tahapan Analisis Framing ........................................ 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 46
4.1

Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................ 46
4.1.1 Sejarah Kompas.com .................................................. 46
4.1.2 Sejarah Vivanews.com ............................................... 52

4.2

Penyajian Data ...................................................................... 54

4.3

Analisis Framing Berita Kompas.com dan Vivanews.com ..... 55
4.3.1 Berita pada situs Berita Online Kompas.com .............. 55
4.3.2 Berita pada situs Berita Online Vivanews.com ........... 63

4.4

Frame kompas.com dan vivanews.com ................................. 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 76
5.1

Kesimpulan ........................................................................... 76

5.2

Saran ................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel 1

Skema Analisis Framing Robert N. Entman .................................. 33

Tabel 2

Korpus.......................................................................................... 55

Tabel 3

Deskripsi Ringkas Berita Kompas.com 26 September 2012 .......... 56

Tabel 4

Frame berita kompas.com 26 September 2012 .............................. 58

Tabel 5

Deskripsi Ringkas Berita kompas.com 27 September 2012 ........... 59

Tabel 6

Frame berita kompas.com 27 September 2012 .............................. 61

Tabel 7

Deskripsi Ringkas berita kompas.com 28 September .................... 62

Tabel 8

Frame berita kompas.com 28 September 2012 .............................. 65

Tabel 9

Deskripsi ringkas berita vivanews.com 26 September 2012 .......... 66

Tabel 10

Frame Berita vivanews.com 26 September 2012 ........................... 69

Tabel 11

Deskripsi Berita Ringkas vivanews.com 27 September 2012 ........ 70

Tabel 12

Frame Berita vivanews.com 27 September 2012 ........................... 72

Tabel 13

Deskripsi Ringkas Berita vivanews.com 28 September 2012 ........ 73

Tabel 14

Frame Berita vivanews.com 28 September 2012 ........................... 76

Tabel 15

Frame Kompas.com dan Vivanews.com ....................................... 77

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuasa Hukum FR : Bukan Residivis
Lampiran

2. Pengacara Kukuh Tindakan FR Tergolong Kenakalan Remaja

Lampiran 3. Siswa SMA 70 Berinisial FR Diminta Menyerahkan Diri
Lampiran 4. Bukan Anak-anak FR kena Pasal Pembunuhan
Lampiran 5. JK : Membunuh Bukan Kenakalan Remaja

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah
Media massa merupakan salah satu sarana pemenuhan kebutuhan akan

informasi bagi masyarakat. Sedangkan definisi media massa itu sendiri terbagi dalam
dua macam, yaitu pers dalam arti sempit dan pers dalam arti luas. Pers dalam arti
sempit meliputi media cetak, sedangkan pers dalam arti luas mencakup media cetak
serta media elektronik. (Rachmadi dalam Eryanto, 2002: 35). Pers itu sendiri
memiliki empat fungsi khusus, yaitu fungsi memberikan informasi, mendidik,
menghibur dan mempengaruhi, untuk fungsi yang terakhir ini media massa juga
berfungsi sebagai alat untuk control sosial. Dari sini bisa kita lihat bahwa media
massa memiliki peranan yang penting dalam kehidupan masyarakat, baik dari segi
moral, sosial dan pengetahuan yang dimiliki masyarakat.
Masyarakat mengharapkan bahwa media massa dapat menjadi sumber
informasi yang dapat dipercaya dan dapat menjadi salah satu sarana untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan baik yang bersifat moral, politik dan sosial. Maka
tidak salah lagi jika ada pernyataan yang menyebutkan bahwa media telah menjadi
sumber dominan bukan saja individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas
sosial, tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif media menyuguhkan

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

nilai-nilai dan penilaian normative yang dibaurkan dengan berita dan hiburan
(Mcquail, 1994 : 3).
Djafar H. Assegaf mengatakan bahwa media massa memiliki lima ciri,
yaituPertama, komunikasi yang terjadi dalam media massa bersifat searah di mana
komunikan

tidak

dapat

memberikan

tanggapan

secara

langsung

kepada

komunikatornya yang biasa disebut dengan tanggapan yang tertunda (delay
feedback). Kedua, media massa menyajikan rangkaian atau aneka pilihan materi yang
luas, bervariasi. Ini menunjukka bahwa pesan yang ada dalam media massa berisi
rangkaian dan aneka pilihan materi yang luas bagi khalayak atau para
komunikannya. Ketiga, media massa dapat menjangkau sejumlah besar khalayak.
Komunikan dalam media massa berjumlah besar dan menyebar di mana-mana, serta
tidak pernah bertemu dan berhubungan secara personal. Keempat, media massa
menyajikan materi yang dapat mencapai tingkat intelek rata-rata. Pesan yang
disajikan dengan bahasa yang umum sehingga dapat dipahami oleh seluruh lapisan
intelektual baik komunikan dari kalangan bawah sampai kalangan atas.Kelima, media
massa diselenggrakan oleh lembaga masyarakat atau organisasi yang terstruktur.
Penyelenggara atau pengelola media massa adalah lembaga masyarakat/organisasi
yang teratur dan peka terhadap permasalahan kemasyarakatan.
(ht t p:/ / devitadartias.blogspot .com/ 2010/ 11/ media-massa.ht m l)
Dalam perkembangan ilmu komunikasi media sangat diperlukan untuk
menjembatani atau menjadikan media sebagai alat saluran agar komunikator

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

bisa menyampaikan pesan yang akan disampaikan oleh komunikator. Sehingga
dengan memilih media yang tepat dan cermat agar pesan yang disampaikan oleh
komunikator tepat ke

komunikannya. Efek yang

disampaikan berbeda-beda

tergantung pesan yang disampaikan oleh komunikator Karena itu perbedaan
pesan dipengaruhi oleh banyak faktor bisa itu komunikator, komunikan, media
atau saluran ataupun sebaliknya noise atau gangguan.
Tidak

setiap peristiwa dapat dijadikan

berita,

hanya berita yang

mempunyai ukuran-ukuran tertentu saja yang layak dan bisa disebut sebagai
berita. Sebuah peristiwa yang tidak mempunyai unsur berita atau setidaknya
nilai beritanya tidak besar akan dibuang. Berita adalah hasil dari proses
kompleks

yang

menyotir

(memilah-milah)

dan

menentukan

peristiwa dan

tematema tertentu dalam kategori tertentu. Peristiwa harus dinilai terlebih dahulu
apakah peristiwa apa saja yang akan diberitakan, melainkan juga bagaimana
peristiwa tersebut dikemas.
Berita merupakan hasil akhir dari proses kompleks dari penulisan,
pemilahan dan menentukan peristiwa dan

tema-tema tertentu dalam satu

kategori tertentu. Peristiwa yang diangkat harus benar-benar dilihat dulu layak
tidaknya menjadi sebuah nilai berita. Media massa cenderung mengutamakan
berita yang berbau sensasional. Ini didasarkan pada subyektifitas pada semua
karya jurnalistik yang dihasilkan oleh pers. Mulai pencarian berita, peliputan,
penulisan,

sampai

penyusunan

berita. Tetapi juga ada kalanya nilai-nilai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

obyektifitas dipakai, ini memungkinkan untuk membatasi subyektifitas wartawan
maupun redaktur. (Siahaan, 2001:60-61).
Menurut Rachmadi media massa dibedakan menjadi dua macam, yaitu
sebagai pers dalam arti sempit dan pers dalam arti yang luas. Pers dalam arti
sempit yaitu meliputi media cetak. Sementara pers dalam arti yang luasmeliputi
semua media komunikasi baik elektronik maupun cetak. (Eriyanto, 2002 : 35)
Media cetak adalah suatu media yang statis dan megutamakan pesan – pesan
visual. Contohnya seperti majalah mingguan, surat kabar harian, majalah dwi
mingguan. Begitupun juga media online adalah suatu media elektronik yang
mudah dijangkau oleh masyarakat karena kita cukup mengaksesnya saja
didepan komputer. Kita juga apabila ingin melihat berita masa lalu yang kita
inginkan tinggal dicari dengan search atau di cari melalui indeks berita.
Dalam menyajikan berita yang akan disampaikan pada khalayak tentunya
ada

kebijakan – kebijakan

yang

ditentukan

oleh

keredaksian

yang dapat

membatasi kebebasan wartawan dalam menuliskan dan menyampaikan berita.
Kebijaksanaan redaksional

tersebut menjadi pedoman dan ukuran dalam

menentukan kejadian macam apa yang oleh surat kabar itu patut diangkat serta
dipilih untuk menjadi berita maupun bahan komentar.
Berita pada dasarnya dibentuk lewat proses aktif dari pembuat berita.
Oleh karena itu semua produksi berita sepenuhnya hasil karya wartawan
menciptakan sebuah peristiwa atau fakta yang akan diliput. Jadi pada dasarnya
semua kinerja wartawan dalam menulis

berita selalu dipilih dalam kantor

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

redaksi. Berita – berita yang mempunyai nilai berita yang tinggi dan mempunyai
nilai layak jual akan ditempatkan oleh redaksi di headline dengan cetakan huruf
besar. Karena pembaca berita ingin membaca situs berita ataupun surat kabar
secara tidak langsung halaman depan yang dilihat terlebih dahulu, kalau halaman
depan ada berita menarik dan yang

baru atau hangat pasti pembaca akan

penasaran dan ingin membaca beritanya.
Adanya kepentingan dari media massa turut mempengaruhi berita yang
disampaikan kepada khalayak. Dan dari sini maka munculah sebuah anggapan bahwa
fakta yang disampaikan bukanlah fakta yang objektif, melainkan fakta yang telah
dikonstruksi oleh media atau penulisnya yaitu, wartawan dengan latar belakang
kepentingan tertentu. Dengan kata lain, berita yang kita konsumsi adalah hasil
rekonstruksi atas peristiwa menurut perspektif wartawan.
Salah satu berita yang akhir-akhir ini banyak diberitakan oleh media massa,
baik cetak maupun elektronik dan khususnya media online adalah berita tentang
kasus tawuran antar pelajar SMA 6 dan SMA 70 yang menewaskan seorang pelajar
pada situs kompas.com dan vivanews.com. Tawuran ini bukan kali pertama terjadi
pada kedua sekolah tersebut, melainkan sudah menjadi tradisi dan budaya dari setiap
generasinya. Alawy Yusianto Putra siswa kelas X pelajar SMA 6 yang menjadi
korban tewas atas penyerangan puluhan murid yang berasal dari SMA 70 tersebut
diserang pada bagian dada dengan menggunakan celurit oleh pelaku Fitra Ramadhani
(FR). Berita tersebut mendapatkan proporsi pemberitaan yang cukup besar. Dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

mengkonstruksi suatu peristiwa menjadi berita akan memperlihatkan kecenderungan
kearah mana media tersebut, terhadap peristiwa yang diberitakan.
Pada Jumat, 28 September 2012 – 16:42 WIB, kompas.com merilis berita
tentang “Pengacara Kukuh Tindakan FR Tergolong Kenakalan Remaja”. Berita ini
menjelaskan bahwa tindakan yang dilakukan tersangka FR tergolong kenakalan
remaja, bukan tindak pidana, hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Nazarudin Lubis
selaku kuasa hukumnya. Selain itu disebutkan juga bahwa perbuatan FR dan rekanrekannya disebut kenakalan remaja lantaran dilakukan secara spontan atau tidak
menentukan target siapa yang akan diserangnya. Dalam media online ini menekankan
adanya pembelaan oleh kuasa hukum pelaku FR yang belum bisa dikenakan sanksi
pidana terkait penentuan status pidana FR.
Sementara itu pada Kamis, 27 September 2012 – 12.38 WIB, vivanews.com
memuat berita tentang “Bukan Anak-Anak, FR Kena Pasal Pembunuhan”. Dalam
berita ini menjelaskan bahwa pelaku FR yang dua kali tidak naik kelas sudah bukan
lagi anak-anak mengingat ia kelahiran tahun 1993 di mana saat ini sudah berusia 19
tahun sehingga pelaku FR bisa dikenakan pasal KUHP, hal ini sesuai yang
diungkapkan oleh Kepala Satreskrim Polres Jakarta Selatan. Selain itu juga
ditambahkan pula bahwa dalam Undang-Undang Perlindungan Anak, definisi anakanak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih
dalam kandungan. Dalam media online vivanews.com menekankan adanya
penjelasan Satreskrim terkait pelaku FR bisa dikenakan pasal pembunuhan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Isu secara keseluruhan yang ada dari kedua media antara kompas dot com
dengan vivanews dot com yaitu pihak kompas dot com lebih berpihak kepada
tersangka FR dengan memberitakan adanya pembelaan hukuman oleh kuasa hukum
FR bahwa tersangka belum bisa dijerat pasal kriminal karena tergolong anak dibawah
umur atau termasuk dalam kenakalan remaja. Sedangkan vivanews dot com
memberitakan tersangka FR dituntut keras oleh pihak kepolisian dan JK (Jusuf Kalla)
juga angkat bicara bahwa pelaku termasuk dalam hukum kriminal dengan pasal
pembunuhan yang harus ditindak lanjuti karena telah menghilangkan nyawa
seseorang.
Seperti yang sudah disebutkan di atas peneliti memilih kedua media tersebut
karena adanya perbedaan antara Kompas dot com dan Vivanews dot com dalam
frame pemberitaannya mengenai kasus tawuran pelajar antara SMA 6 dan SMA 70
Jakarta yang terjadi pada 24 September 2012. Hal ini terjadi karena ideology dan
kebijakan redaksional yang dimiliki oleh setiap media berbeda-beda. Kedua hal
tersebut akan menjadi arah dalam mengambil tindakan atau keputusan dalam
melakukan setiap pemberitaan yang secara tidak langsung tertuang dalam visi dan
misi perusahaan.

Untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan
oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita peneliti memilih analisis
framing sebagai metode penelitian. Framing adalah pendekatan untuk mengetahui
bagaimana perspektif adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis
berita. Cara pandang atau perspektif itu pada akhirnya menentukan fakta apa yang
diambil, bagaimana yang ditonjolkan dan dihilangkan, dan hendak dibawa kemana
berita tersebut (Eriyanto, 2005:224).
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan kajian
analisis framing. Analisis framing adalah salah satu metode analisis teks yang berada
dalam kategori penelitian konstruktionis. Paradigma ini memandang realitas
kehidupan sosial bukan realitas yang natural, akan tetapi hasil dari konstruksi.
Karenanya, konsentrasi analisis pada paradigma kontruksionis adalah menemukan
bagaimana peristiwa atau realitas tersebut dikontruksi, dengan cara apa kontruksi itu
dibentuk. (Eriyanto,2005:27).
Analisis framing merupakan salah satu model analisis alternatif yang bisa
mengungkapkan rahasia di balik perbedaan. Bahkan pertentangan media dalam
mengungkapkan fakta. Analisis framing membongkar bagaimana realitas dibingkai
oleh media, akan dapat diketahui siapa mengendalikan siapa, mana lawan mana
kawan, siapa si penindas dan siapa si tertindas, tindakan politik mana yang
konstitusional dan yang inkonstitutional, kebijakan publik mana yang harus didukung
dan tidak boleh didukung, dsb (Eriyanto, 2005:XV)
Framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara
pandang yang digunakan oleh media ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Cara
pandang dan perspektif itu pada akhirnya menentukan fakta apa yang diambil, bagian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

mana yang ditonjolkan dan dihilangkan, hendak dibawa kemana berita tersebut,
mengkontruksi tentang realitas suatu peristiwa.
Prinsip analisis framing menyatakan bahwa terjadi proses seleksi isu dan
fakta tertentu yang diberitakan oleh media. Fakta ini ditampilkan apa adanya, namun
diberi

bingkai (frame) sehingga menghasilkan konstruksi makna yang spesifik.

Dalam hal ini biasanya media menyeleksi sumber berita, memanipulasi pernyataan
dan mengedepankan perspektif tertentu sehingga suatu interpretasi menjadi lebih
menyolok (noticeable) daripada interpretasi yang lain (Sobur, 2006: 165).
Harus diingat lagi bahwa media bukanlah saluran yang bebas. Media juga
berlaku sebagai subjek yang mengkonstruksi realitas, lengkap dengan pandangan bias
dan pemihakannya. Sehingga tentu saja penonjolan aspek-aspek tertentu dari
peristiwa yang sama akan berbeda pula. Pada penelitian ini, situs berita online yang
digunakan sebagai objek penelitian adalah Kompas.com dan Vivanews.com periode
25 September 2012 sampai 28 September 2012. Karena kedua situs ini sudah dikenal
oleh pengguna internet sebagai situs berita yang selalu menyajikan dan meng-update
berita teraktual dalam waktu yang cepat. Selain itu, karena memang terdapat
perbedaan yang cukup besar antara Kompas dot com dan Vivanews dot com dalam
memberitakan kasus tawuran pelajar antara SMA 6 dan SMA 70 Jakarta. Dengan
membandingan dua situs berita online tersebut peneliti berharap dapat mengetahui
perbedaan pemberitaan yang dilakukan oleh kedua media yang telah dipilih, hal ini
berdasarkan pernyataan bahwa tidak ada satupun media yang memiliki sikap
independensi dan objektifitas yang absolut. Hal tersebut menunjukkan bahwa di balik

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

jubah kebesaran independensi dan objektifitas, seorang jurnalis menyimpan paradoks,
tragedi dan bahkan ironi (Eriyanto, 2005:v). Subjek dari penelitian ini adalah situs
berita online kompas.com dan vivanews.com. Sedangkan objek dari penelitian ini
adalah berita tentang tawuran antar pelajar SMA 70 dan SMA 6 yang menelan korban
seorang pelajar.

1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka yang
menjadi permasalahan dari penelitian ini adalah : ”Bagaimanakah kompas.com dan
vivanews.com membingkai berita tentang kasus tawuran pelajar antara SMA 70 dan
SMA 6 Jakarta?”

1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana situs berita online kompas.com dan vivanews.com
membingkai berita tentang kasus tawuran pelajar antara SMA 70 dan SMA 6 Jakarta.

1.4. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Untuk menambah kajian dalam bidang ilmu komunikasi terutama yang
menggunakan metode kualitatif pada umumnya, dan analisis framing pada
khususnya. Dengan melakukan penelititan ini diharapkan dapat memperoleh

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

pengetahuan tentang strategi yang digunakan media dalam membingkai realitas
sosial mengenai kasus tawuran pelajar antara SMA 70 dan SMA 6 Jakarta.
2. Secara Praktis
a. Dapat menjadi referensi bagi mahasiswa ilmu komunikasi yang tertarik
dengan penelitian analisis teks media khususnya yang menggunakan metode
analisis framing.
b. Dapat menjadi bahan evaluasi dan masukan bagi jurnalis serta institusi
media

massa,

khususnya

kompas.com

dan

vivanews.com

mengkonstruksi berita menyampaikan informasi kepada khalayak.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

dalam

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1. Media Massa Dan Konstruksi Realitas
Media adalah sarana bagaimana pesan disebarkan dari komunikator
kepada komunikan. Namun menurut pandangan konstruksionis media bukanlah
sekedar saluran yang bebas, ia juga subjek yang mengkonstruksi realitas, lengkap
dengan pandangan, bias, dan pemihakannya. Melalui berbagai instrument yang
dimilikinya, media ikut membentuk realitas yang tersaji dalam pemberitaan.
Media adalah agen yang secara aktif menafsirkan realitas untuk disajikan kepada
khalayak dengan cara memilih realitas mana yang diambil dan mana yang tidak
diambil (Eriyanto, 2005: 23).
Hal ini juga didukung oleh pernyataan James W. Carey yang menyebutkan
bahwa realitas bukanlah sesuatu yang terberi, seakan-akan ada, realitas sebaliknya
diproduksi. Karena fakta itu diproduksi dan ditampilkan secara simbolik, maka
realitas tergantung bagaimana ia dilihat dan bagaimana fakta tersebut dikonstruksi
(Eriyanto,2005: 20).
Maka tidak salah jika dikatakan bahwa pekerjaan media pada dasarnya
adalah pekerjaan yang berhubungan dengan pembentukan realitas. Isi media
merupakan hasil para pekerja media mengkonstruksikan berbagai realitas yang
dipilihnya, oleh karena itu pembuatan berita di media pada dasarnya tak lebih dari
penyusunan realitas-realitas hingga membentuk sebuah”cerita” (constructed
reality) (Tuchman dalam Sobur, 2006: 88).

12
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

Peran media dalam membentuk realitas dapat dilihat dalam berbagai
tingkatan, yaitu: pertama, media membingkai peristiwa dalam bingkai tertentu.
Peristiwa-peristiwa yang kompleks disederhanakan hingga membentuk pengertian
dan gagasan tertentu. Karena media juga agen maka tidak hanya terlibat dalam
memahami sebuah peristiwa namun juga apakah peristiwa tersebut disetujui atau
tidak. Kedua, media memberikan simbol-simbol tertentu pada peristiwa dan aktor
yang terlibat dalam berita. Pemberian simbol tersebut akan menentukan
bagaimana peristiwa dipahami, siapa yang akan dilihat sebagai pahlawan dan
siapa yang akan dilihat sebagai musuh. Media bukan hanya mengutip apa adanya
dari sumber berita, namun juga akan memakai dan menyeleksi ucapan dan
menambah dengan berbagai ungkapan atau kata-kata yang ditampilkan sehingga
kata tersebut dapat memberikan citra tertentu ketika diterima oleh khalayak.
Ketiga, media juga menentukan apakah peristiwa ditempatkan sebagai hal yang
penting atau tidak. Dengan kata lain media menentukan sebuah peristiwa hendak
ditulis panjang atau pendek, ditempatkan pada halaman pertama atau tidak, ditulis
secara bersambung ataukah tidak. Semua pilihan tersebut kemungkinan yang
dapat digunakan oleh media (Eriyanto, 2005: 24).
Seperti yang sudah ditekankan diatas bahwa pada hakekatnya isi media
adalah hasil konstruksi realitas, tentu saja dengan bahasa sebagai perangkat
dasarnya. Dalam media massa, keberadaan bahasa ini tidak lagi sebgai alat semata
untuk menggambarkan sebuah realitas, melainkan bisa menentukan gambaran
(citra) yang akan muncul di benak khalayak. Bahasa yang digunakan oleh media
ternyata mampu mempengaruhi cara melafalkan (pronounciation), tata bahasa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

(grammar), susunan kalimat (syntax), perluasan dan modifikasi perbendaharaan
kata, dan akhirnya merubah dan atau mengembangkan percakapan (speech),
bahasa (language), dan makna (meaning). Ada berbagai cara media massa
mempengaruhi bahasa dan makna, antara lain: mengembangkan kata-kata baru
beserta makna asosiatifnya; memperluas makna dari istilah-istilah yang ada;
mengganti makna lama sebuah istilah dengan makna yang baru; memantapkan
konvensi makna yang telah ada dalam suatu sistem bahasa (DeFleur dan BallRokeach dalam Sobur, 2006: 90). Maka tentu saja penggunaan bahasa jelas
berimplikasi terhadap kemunculan makana tertentu. Pilihan kata dan cara
penyajian suatu realitas turut menentukan bentuk konstruksi realitas yang
sekaligus menentukan makna yang muncul darinya. Bahkan, bahasa bukan hanya
mampu mencerminkan realitas, tetapi sekaligus menciptakan realitas. Dalam
konstruksi realitas, bahasa merupakan unsur utama yang merupakan instrumen
pokok untuk menceritakan realitas. Bahasa adalah alat konseptualisasi dan alat
narasi bagi media massa (Hamad dalam Sobur, 2006: 91). Teks media merupakan
second hand reality yang hanya menyajikan “potongan-potongan” realitas, bukan
keseluruhan realitas. Oleh sebab itu, media lebih merupakan alat transformasi
ketimbang menjadi semacam cermin bagi realitas (Susilo dalam Sobur, 2005: 92).

2.2. Berita sebagai hasil konstruksi realitas
Berita menurut definisi versi barat yang diberikan oleh The New Grolier
Webster International Dictionary adalah sebagai berikut:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

1. informasi hangat tentang sesuatu yang telah terjadi, atau tentang sesuatu
yang belum diketahui sebelumnya
2. berita adalah informasi seperti yang disajikan oleh media semisal surat
kabar, radio, atau televisi
3. berita adalah sesuatu atau seseorang yang dipandang oleh media
merupakan subjek yang layak untuk diberitakan (Kusumaningrat, 2005:
39).
Dari definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa berita adalah informasi aktual
tentang fakta-fakta dan opini yang menarik peerhatian orang (Kusumaningrat,
2005: 40). Namun tetap saja keberadaan berita tidak dapat dilepaskan dari institusi
media yang memproduksi berita itu sendiri. Setiap institusi media mempunyai
pola kerja, kebiasaan, aturan, norma, etika dan rutinitas tersendii yang pada
akhirnya akan mempengaruhi bagaimana peristiwa dipahami.
Menurut Eriyanto berita adalah hasil akhir dari proses kompleks dengan
menyortir (memilah-milah) dan menentukan peristiwa dan tema-tema tertentu
dalam satu kategori tertentu (Eriyanto, 2005: 102). Senada dengan hal diatas Mark
Fishman menyatakan bahwa berita bukanlah refleksi atau distorsi dari realitas
yang seakan berada di luar sana. Karena pada intinya proses produksi berita
adalah proses seleksi, mulai dari wartawan di lapangan yang akan meilih peristiwa
yang dapat diberitakan serta mana yang dianggap penting dan seterusnya diseleksi
kembali melalui proses editing sehingga terbentuk sebuah berita oleh institusi
media (Eriyanto, 2005: 100).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

News is neither a reflection not a distortion of reality because either of
these characterization implies that news can record what is out there.
News story, if they reflect anything, reflect the practice of the workers in
the organization that produce news.

Seperti yang diungkapkan oleh James W. Carey dalam bukunya
“Communication as Culture : Essay on Media and Society”, bahwa berita
ibaratnya seperti sebuah drama. Berita bukan menggambarkan realitas, tetapi
potret dari arena pertarungan antara berbagai pihak yang berkaitan dengan
peristiwa. Dan tentu saja selalu melibatkan pandangan, ideology dan nilai-nilai
baik dari wartawan atau media (Eriyanto, 2005 : 25).
News is not information but drama. It does not describe the world but
portrays an arena of dramatic forces an action ; it exists solely in
historical time; and it invites our participation on the basis of our
assuming often vicariously, social roles within it.

Realitas yang tersaji dalam berita adalah realitas yang telah diolah melalui
pandangan dan pemaknaan wartawan. Tentu saja proses pemaknaan selalu
melibatkan nilai-nilai tertentu sehingga mustahil berita merupakan pencerminan
realitas. Realitas yang sama bisa jadi menghasilkan berita yang berbeda, karena
adanya cara pandangan yang berbeda. Perbedaan antara realitas yang
sesungguhnya dengan berita tidak dianggap salah, tetapi sebagai suatu kewajaran
(Eriyanto, 2005 : 26).
Menurut pandangan kaum konstruktifis, proses produksi berita tidak dapat
terlepas dari etika, pilihan moral dan keberpihakan wartawan. Wartawan bukan
hanya pelapor, karena disadari atau tidak ia menjadi partisipan dari keragaman

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

penafsiran dan subjektivitas dalam public. Karena fungsinya tersebut, wartawan
menulis berita bukan hanya sebagai penjelas, tetapi mengkonstruksi peristiwa dari
dirinya sendiri dengan realitas yang diamati (Eriyanto, 2005 : 32). Walter
Lippman, secara radikal bahkan menyatakan bahwa dalam proses kerjanya,
wartawan bukan melihat lalu menyimpulkan dan menulis, tetapi lebih sering
terjadi adalah menyimpulkan kemudian melihat fakta apa yang ingin dikumpulkan
di lapangan. Disini wartawan tidak bisa menghindari dari kemungkinan
subjektivitas, memilih fakta apa yang ingin dipilih dan membuang apa yang ingin
dibuang (Eriyanto, 2005 : 33).
For the most part we do not first see, and then define, we define first and
then see. In the great blooming, buzzing onfusion of the outer world we
pick out what our culture has already defined for us, and we tend to
perceive that which we have picked out in the form stereotyped for us by
our culture.

2.3 Situs Berita Online
Sejarah media massa memperlihatkan bahwa sebuah teknologi baru tidak
pernah menghilangkan teknologi yang lama, namun mensubstitusinya. Hal ini
dapat dilihat dari satu contoh yaitu keberadaan radio yang tidak menggantikan
surat kabar, namun menjadi sebuah alternatif, menciptakan sebuah kerajaan dan
khalayak baru (Santana, 2005: 135). Teori konvergensi menyatakan bahwa
berbagai perkembangan bentuk media massa terus merentang dari sejak awal
siklus penemuannya. Setiap model media terbaru tersebut cenderung merupakan
perpanjangan, atau evolusi dari model-model terdahulu. Media baru adalah istilah
umum yang ditujukan pada perubahan bentuk penyajian informasi dan hiburan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

pada khalayak yang terjadi terus menerus. Untuk saat sekarang ini yang termasuk
dalam media baru antara lain internet, telepon selular dengan fitur WAP, televisi
digital dan lain-lain (Holling Sworth, 2003: 37). Internet adalah saluran berita
yang paling sesuai karena bisa menyajikan informasi ke dalam segala bentuk
format media tradisional yaitu teks, gambar, grafik, audio dan video (Stoval,
2005: 116). Internet adalah medium terbaru yang mengkonvergensikan seluruh
karakteristik dari bentuk-bentuk terdahulu. Karena itu yang berubah bukanlah
substansinya, melainkan mode-mode produksi dan perangkatnya (Hill dalam
Santana, 2005:135).
Pemanfaatan internet sebagai media penyebaran informasi adalah melalui
media online. Media online merupakan sebuah media yang dapat kita temui di
internet. Sebagai media massa maka media online juga tetap menggunakan
kaidah-kaidah jurnalistik seperti dalam sistem kerja media tradisional. Sebenarnya
tidak ada perbedaan yang terlalu signifikan, perbedaan yang paling mencolok
adalah mediumnya dan mekanisme efisiensi pencarian, pengolahan dan
penyebarluasan beritanya. Kehadiran media online telah mengubah cara pandang
terhadap media pemberitaan. Kehadiran media online memenuhi kebutuhan setiap
segmen masyarakat. Penampilan media online yang meluncurkan informasi
ataupun berita mulai per detik sampai per menit menambah kekhasan media
online di samping radio dan televise yang jangkauannya sangat luas
(http://angeliadewicandra.blogsome.com/ diakses pada tanggal 9/10/2012 pada
pukul 20:10).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

Situs berita online merupakan salah satu pemanfaatan internet sebagai
saluran komunikasi. Situs berita online adalah salah satu media online yang
content oriented, untuk lebih tepatnya berorientasi penyajian informasi berupa
berita. Secara umum, situs berita online bisa diidentikkan dengan media
tradisional lainnya, namun versi online, yang berbeda adalah situs berita online
tidak terbit berkala. Institusi media dapat memuat atau meng-upload artikel atau
materi

terbaru

setiap

saat

ada

perkembangan

dan

perubahan

(http://cybertech.Cbn.net.id/detil.asp?kategori diakses pada tanggal 10/10/2012
pada pukul 10.20). Situs berita online merupakan situs yang ditujukan untuk
menyampaikan berita dan informasi secara periodic kepada khalayaknya. Dalam
produksinya, situs berita menggunakan kebijakan dan praktik jurnalisme
tradisional dalam mengumpulkan, menulis dan menyajikan berita.

Situs berita memiliki karakteristik yang membuatnya mampu melebihi media
tradisional dalam hal menyajikan informasi, berikut ini adlah karakteristik situs
berita online seperti yang dikemukakan oleh James Glenn Stovall dalam bukunya
“Jurnalism Who, What, When, Where, Why and How” (2005: 117-122):
1. Kapasitas
Seorang reporter situs berita online dapat menggunakan sebanyak
mungkin kata dan waktu yang dibutuhkan untuk menceritakan ceritanya.
Seorang fotografer dapat memasukkan lebih dari satu gambar untuk setiap
peristiwa. Selain itu seorang reporter dapat menyertakan seluruh data
tambahan mulai dari riwayat hidup hingga gambar narasumber nerekan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

sehingga membantu memperluas pemahaman pembaca mereka akan
peristiwa yang diberitakan. Sehingga situs berita online mampu mengatasi
keterbatasan surat kabar, televise dan radio dalam hal kurangnya waktu
dan ruang

dalam

menyampaikan

informasi.

Situs berita online

menawarkan lebih banyak kemungkinan dalam hal cara menyajikan
informasi daripada media cetak dan media penyiaran.
2. Fleksibilitas
Situs berita mampu mengatasi beranekaragam bentuk penyajian informasi
mulai dari kata-kata, foto, audio, video, dan grafik. Oleh karena itu, bisa
dikatakan bahwa media ini lebih fleksibel daripada media cetak atau
penyiaran.
3. Kesegeraan (Immediacy)
Situs berita mampu menyampaikan informasi dengan segera, seringkali
pada saat peristiwa masih berlangsung. Tentu saja media penyiaran,
khususnya televisi mampu melakukan hal yang sama. Namun kualitas
situs berita menawarkan kesegeraan yang tidak dimiliki oleh media
penyiaran dalam beberapa hal, yaitu :
a. Keanekaragaman. Sebagian besar peristiwa breaking news memiliki
banyak sisi yang melibatkan beraneka orang, tempat dan kegiatan.
Namun melalui situs berita online informasi-informasi tersebut dapat
disajikan dan diakses dengan segera.
b. Perluasan. Situs online memiliki kapasitas yang sangat besar dalam
menyimpan dan menampilkan informasi. Situs online seringkali

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

mampu memuaskan kebutuhan informasi penggunanyadalam waktu
yang cepat. Situs online mampu menyediakan beranekaragam
informasi yang dapat dipilih oleh penggunanya, mulai dari latar
belakang sebuah peristiwa, perkembangan terakhir bahkan pelaku yang
terlibat di dalamnya.
c. Kedalaman. Hamper sama dengan kapasitas, namun di sini lebih
ditekankan pada kualitasnya. Pada situs berita online, informasi dapat
ditulis dan ditampilkan dalam waktu yang cepat tetapi paling tidak
harus melewati proses editing. Walaupun penyiaran peristiwa breaking
news seringkali dilakukanoleh para professional namun tidak terdapat
penyaringan antara apa yang mereka tulis dan yang mereka sajikan.
Karena inti dari situs online atau Web adalah media kata-kata maka
seorang jurnalis Web memiliki kesempatan untuk mengedit tulisannya
atau menerima pendapat orang lain sebelum diisebarluaskan.
d. Isi. Situs online mampu menyampaikan isi berita secara detail beserta
perkembangannya dalam waktu yang cepat. Situs Web memiliki
kekuatan untuk meringkas dan meng-update sekaligus menambah
informasi dalam berbagai bentuk dari peliputan.
4. Permanen.
Situs Web memiliki sifat permanen karena tidak dapat terurai. Dengan
pengarsipan dan perawatan yang sesuai maka data dalam bentuk elektronik
yang ada di dalam situs Web dapat terus ada dan dapat dilihat kembali

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

sewaktu-waktu tanpa terbatasi oleh waktu seperti media lain yang kita
m

Dokumen yang terkait

Situs Portal Berita Online Detik.com dan Pemenuhan Kebutuhan Akan Informasi (Studi Korelasional Situs Portal Berita Online Detik.Com dengan Pemenuhan Kebutuhan akan Informasi di Kalangan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Sumatera Utara)

4 39 86

PEMBINGKAIAN BERITA KASUS KEMATIAN SATWA DI KEBUN BINATANG SURABAYA PADA SITUS DETIK.COM DAN VIVANEWS.COM (Studi Analisis Framing berita kasus kematian satwa di Kebun Binatang Surabaya Pada Media online Detik Dot Com dan Vivanews Dot Com edisi Tanggal 27

0 2 107

PEMBINGKAIAN BERITA KASUS PENANGKAPAN KOMPOL NOVEL BASWEDAN PADA SITUS BERITA METROTVNEWS DOT COM DAN KOMPAS.

1 16 103

PEMBINGKAIAN BERITA NEGARA ISLAM INDONESIA (NII) DALAM SITUS BERITA ONLINE KOMPAS.COM DAN DETIK.COM.

0 1 86

ISLAM AGAMA TEROR? (ANALISIS PEMBINGKAIAN BERITA MEDIA ONLINE KOMPAS.COM DALAM KASUS CHARLIE HEBDO)

0 0 21

PERTEMUAN 13 EMAIL: rowland dot pasaribu at gmail dot com

0 0 13

PEMBINGKAIAN BERITA NEGARA ISLAM INDONESIA (NII) DALAM SITUS BERITA ONLINE KOMPAS.COM DAN DETIK.COM

0 0 14

PEMBINGKAIAN BERITA KASUS TAWURAN PELAJAR SMA 6 DAN SMA 70 PADA SITUS BERITA ONLINE KOMPAS DOT COM DAN VIVANEWS DOT COM

0 0 22

PEMBINGKAIAN BERITA KASUS PENANGKAPAN KOMPOL NOVEL BASWEDAN PADA SITUS BERITA METROTVNEWS DOT COM DAN KOMPAS

0 0 22

PEMBINGKAIAN BERITA KASUS KEMATIAN SATWA DI KEBUN BINATANG SURABAYA PADA SITUS DETIK.COM DAN VIVANEWS.COM (Studi Analisis Framing berita kasus kematian satwa di Kebun Binatang Surabaya Pada Media online Detik Dot Com dan Vivanews Dot Com edisi Tanggal 27

0 0 25