MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DI SEKITAR IPO.

JUPE UNS, Vol. 1, No. 2, Hal 1 s/d 10
Meim Listia Rafiqa Muhiba, Manajemen Laba dan Evaluasi Kinerja Keuangan Perusahaan
di Sekitar IPO.2013
MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
DI SEKITAR IPO

Meim Listia Rafiqa Muhiba, Wahyu Adi, Sohidin
Program Studi Pendidikan Ekonomi – BKK Akuntansi FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Email meimmaya@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara empiris keberadaan manajemen laba
dan apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan setelah IPO.
Penelitian ini dilakukan pada satu tahun sebelum perusahaan melakukan IPO satu tahun
setelah IPO, dan dua tahun setelah perusahaan melakukan IPO. Pengujuan hipotesis indikasi
adanya manajemen laba dilakukan menggunakan uji beda antara nilai proksi manajemen.
Pengujian evaluasi kinerja keuangangan perusahaan secara parsial dilakukan dengan uji
Peringkat Tanda Wilcoxon (Wilcoxon’s Signed Ranks Test) dan uji Manova untuk perbedaan
kinerja secara simultan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tidak terdapat indikasi
manajemen laba dalam perusahaan yang terdaftar di BEI, selama periode IPO 2007-2010.
Sedangkan evaluasi keuangan perusahan menunjukkan hasil yang berbeda secara parsial dan

simultan.
Kata Kunci: Manajemen Laba, Evaluasi Kinerja Keuangan, IPO
ABSTRACT
This research aims to empirically study the existence of earning management and to
check if there is a difference in the financial performance of the company before and after the
IPO. This research is done at the year before the company does the IPO, one year after, and
two years after it. The test of the indicated hypothesis that there is a earning management is
done by using the difference test between the ‘proxy’ value of the earning management. The
test of the financial performance evaluating of the company is done by using Wilcoxon’s
Signed Ranks Test to see the performance differences partially and Manova’s Test to see it
simultaneously. The result of the research shows that there is no indication of the earning
management in the company that is listed in BEI, in a period of 2007-2010 IPO. While the
financial performance evaluating showed different results partially and simultaneously.
Keywords : Earning management, Financial performance evaluation, IPO .

1

JUPE UNS, Vol. 1, No. 2, Hal 1 s/d 10
Meim Listia Rafiqa Muhiba, Manajemen Laba dan Evaluasi Kinerja Keuangan Perusahaan
di Sekitar IPO.2013

melakukan manajemen laba di periode

PENDAHULUAN
Setiap

perusahaan

baik

sekitar IPO akan sangat berpengaruh pada

yang

bersifat terbuka ataupun tertutup dalam

pengambilan

keputusan

melaksanakan kegiatannya tidak terlepas


Manajemen

dari kebutuhan dana. Pada saat perusahaan

pengungkapan informasi dalam pelaporan

gagal memperoleh tambahan dana dari hasil

kinerja perusahaan tidak mencerminkan

kegiatan operasi utama, perusahaan dapat

keadaan yang sebenarnya.

laba

investor.

dapat


menyebabkan

perdana

Kebijakan dan keputusan yang

kepada publik atau Initial Public Offerings

diambil dalam rangka proses penyusunan

(IPO) untuk memenuhi kebutuhan dananya.

laporan

Salah satu syarat yang ditetapkan oleh

penilaian

pengawas pasar modal untuk perusahaan


Penilaian terhadap kinerja perusahaan sering

yang akan melakukan IPO adalah membuat

digunakan

laporan prospektus. Laporan prospektus

saham, pemerintah, dan stakeholder lainnya

berisi

untuk

melakukan

penawaran

informasi


umum

tentang

perusahaan.

keuangan

akan

terhadap

oleh

mengukur

mempengaruhi

kinerja


perusahaan.

manajemen,

tingkat

pemegang

efisiensi

dan

Laporan prospektus ini merupakan satu-

efektivitas suatu perusahaan dalam mencapai

satunya informasi yang dimiliki oleh calon

tujuannya. Septian menyatakan hubungan


investor mengenai perusahaan yang akan

antara praktik manajemen laba dengan

melakukan IPO. Karena laporan prospektus

kinerja perusahaan dapat dilihat bahwa

merupakan informasi tunggal bagi para

perubahan kinerja perusahaan merupakan

investor, sehingga informasi yang dimiliki

salah satu indikasi dari ada atau tidaknya

oleh investror sangat terbatas. Kondisi

praktik manajemen laba dalam perusahaan


tersebut memberi peluang bagi manajemen

(2011: 7).
Kusuma mengatakan terdapat dua

untuk melakukan manajemen laba dengan
tujuan

meningkatkan

labanya

motivasi

agar

utama

manajemen


melakukan IPO. Manajemen laba menurut

oportunis dan tujuan informatif. Tujuan

Handoko dan Yuliana adalah tindakan

oportunis

manajemen

kebijakan

pemakai laporan keuangan karena informasi

akuntansi dari suatu standar tertentu dengan

yang disampaikan manajemen menjadi tidak

tujuan memaksimalkan kesejahteraan dan


akurat dan juga tidak menggambarkan nilai

nilai

68).

fundamental perusahaan. Tujuan informatif

untuk

(signaling) kemungkinan besar membawa

suatu

Kecenderungan

memilih

perusahaan

(2010:

manajemen

2

yaitu

melakukan

kinerjanya terlihat baik sebelum dan saat

untuk

laba,

manajer

manajemen

untuk

dapat

tujuan

merugikan

JUPE UNS, Vol. 1, No. 2, Hal 1 s/d 10
Meim Listia Rafiqa Muhiba, Manajemen Laba dan Evaluasi Kinerja Keuangan Perusahaan
di Sekitar IPO.2013
dampak yang baik bagi pemakai laporan

tahun setelah IPO, dan dua tahun setelah

keuangan.

IPO.

Manajer

berusaha

menginformasikan kesempatan yang dapat
diraih oleh perusahaan di masa yang akan

METODE PENELITIAN

datang (2006: 3). Kebijakan manajemen laba

Penelitian

ini

bertujuan

untuk

dalam hal ini ditujukan untuk memberikan

mengkaji

sinyal positif kepada calon investor melalui

manajemen

pasar saham tentang perusahaan yang akan

perbedaan kinerja keuangan perusahaan

melakukan

sebelum

IPO.

Penelitian

tentang

secara
laba

dan

empiris
dan

keberadaan

apakah

setelah

terdapat

IPO.

Peneliti

menejemen laba yang masih menemukan

melakukan penelitian menggunakan data

hasil yang tidak konsisten serta masih

sekunder yang diakses melalui webside

sedikitnya penggunaan rasio pengukuran

resmi BEI. Periode yang digunakan oleh

dalam analisis profitabilitas perusahaan,

peneliti adalah tahun 2007-2009. Penelitian

menjadi motivasi dilakukannya penelitian ini

ini termasuk dalam penelitian studi peristiwa

untuk mengkaji lebih dalam mengenai

(event study) karena meneliti keberadaan

manajemen laba dan kinerja keuangan

manajemen

laba

perusahaan yang melakukan IPO.

perhitungan

discretionary

mengevaluasi

Rumusan masalah yang diambil

dengan

kinerja

menggunakan
accruals

keuangan

dan
pada

dalam penelitian ini adalah (1) Apakah ada

perusahaan yang melakukan IPO. Penelitian

indikasi

praktik

ini dilakukan pada satu tahun sebelum

manajemen laba satu tahun sebelum IPO,

perusahaan melakukan IPO, satu tahun

satu tahun setelah IPO, dan dua tahun

setelah

setelah IPO ? (2) Apakah ada perbedaan

perusahaan

kinerja keuangan perusahaan satu tahun

hipotesis indikasi adanya manajemen laba

sebelum IPO, satu tahun setelah IPO, dan

dilakukan menggunakan uji beda antara nilai

dua tahun setelah IPO ?

proksi

manajemen.

kinerja

keuangangan

perusahaan

melakukan

Tujuan penelitian ini adalah (1)

IPO,

dan

dua

melakukan

tahun
IPO.

setelah

Pengujuan

Pengujian
perusahaan

evaluasi
secara

Untuk menguji secara empiris mengenai

parsial dilakukan dengan uji Peringkat

keberadaan manajemen laba satu tahun

Tanda Wilcoxon (Wilcoxon’s Signed Ranks

sebelum IPO, satu tahun setelah IPO, dan

Test) dan uji Manova untuk perbedaan

dua tahun setelah IPO (2) Untuk menguji

kinerja secara simultan.
Penelitian

secara empiris perbedaan kinerja keuangan

ini

merupakan

modifikasi dari penelitian sebelumnya yang

perusahaan satu tahun sebelum IPO, satu
3

JUPE UNS, Vol. 1, No. 2, Hal 1 s/d 10
Meim Listia Rafiqa Muhiba, Manajemen Laba dan Evaluasi Kinerja Keuangan Perusahaan
di Sekitar IPO.2013
dilakukan oleh Hastoro

dan

tahun sebelum, satu tahun setelah dan dua

Yuliana

tahun setelah melakukan IPO.

(2010), dan Septian (2011). Hastoro dan
Yuliana, menguji ada tidaknya manajemen

Hasil dari pengujian hipotesis yang

laba dengan model Jones, Healy dan Angelo,

dibantu dengan software SPSS menyatakan

dengan tahun 2000-2008 sebagai tahun

Ha1 gagal diterima, artinya selama periode

penelitiannya dan sebanyak 32 perusahaan

satu tahun sebelum IPO, satu tahun setelah

sebagai

IPO,

sampel. Septian juga menguji

dan

dua

tahun

setelah

IPO

perbedaan kinerja kauangan perusahaan

discretionary accruals bernilai negatif (-).

secara

Nilai

simultam

menggunakan

Uji

rata-rata

discretionary

accruals

MANOVA dan dilanjutkan dengan uji

berturut-turut pada periode satu tahun

secara parsial menggunakan Uji Peringkat

sebelum IPO, satu tahun setelah IPO, dan

Tanda Wilcoxon. Penelitia ini memiliki

dua tahun setelah IPO

perbedaan yang cukup signifikan dengan

0,8667, -0,6179, dan

penelitian Hastoro, yaitu terdapat adanya

diperkuat dengan adanya peningkatan rata-

penambahan

pengambilan

rata net income periode satu tahun sebelum

rentang waktu penelitian yang berbeda,

IPO, satu tahun setelah IPO, dan dua tahun

penelitian ini juga memasukkan semua jenis

setelah

perusahaan.

401.514 dan kembali meningkat menjadi

variabel

dan

IPO

sebesar

adalah sebesar -0,2067. Hasil ini

102.998

menjadi

353.417. Peningkatan tersebut didukung
pula dengan meningkatnya nilai rata-rata

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hipotesis pertama dalam penelitian

sales dari 2.194.013 menjadi 3.682.534 dan

ini adalah menguji keberadaan indikasi

meningkat kembali menjadi 3.946.442 pada

manajemen laba pada perusahaan yang

periode satu tahun sebelum IPO, satu tahun

melakukan IPO pada tahun 2007-2009

setelah IPO, dan dua tahun setelah IPO.

dengan

proksi

Sehingga dapat dikatakan bahwa adanya

discretionary accruals. Pengujian hipotesis

peningkatan net income disebabkan karena

pertama dalam penelitian ini menggunakan

adanya peningkatan aktivitas sales dimana

uji beda terhadap nilai proksi discretionary

peningkatan sales tersebut akan berpengaruh

accruals pada periode satu tahun sebelum

terhadap peningkatan arus kas yang masuk

IPO, satu tahun setelah IPO dan dua tahun

ke

setelah IPO.

perusahaan (cashflow operating).

Ha1:

menggunkan

Terdapat

indikasi

nilai

perusahaan

Hasil

perusahaan

dari

aktifitas

operasi

penelitian ini konsisten

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

melakukan praktik manajemen laba satu
4

JUPE UNS, Vol. 1, No. 2, Hal 1 s/d 10
Meim Listia Rafiqa Muhiba, Manajemen Laba dan Evaluasi Kinerja Keuangan Perusahaan
di Sekitar IPO.2013
Ha2: Terdapat perbedaan kinerja keuangan

Irawan dan Gumanti (2010), dan Septian
(2011)

yang

bahwa

perusahaan satu tahun sebelum, satu

tidak dilakukan oleh

tahun setelah dan dua tahun setelah

mengungkapkan

manajemen laba

melakukan IPO.

manajemen pada periode sebelum ataupun
setelah go public. Meskipun konsisten dan
mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Multivariate Testsc

Irawan dan Gumanti (2010), dan Septian
(2011) akan tetapi hasil penelitian ini
tidak konsisten dengan penelitian Hastoro

dapat ditemukan pada periode sebelum dan
setelah

IPO.

Hastoro

dan

Value

Intercept Pillai's
Trace

.889 211.172a

3.000

79.000 .000

.111 211.172a

3.000

79.000 .000

Hotelling's 8.019 211.172a
Trace
Roy's
8.019 211.172a
Largest
Root

3.000

79.000 .000

3.000

79.000 .000

Wilks'
Lambda

dan Yuliana (2010) dimana, manajemen laba

Yuliana

menemukan bahwa dengan membandingkan

Hypothesis Error
df
df
Sig.

Effect

F

.176

3.598a

3.000

79.000 .019

.824

3.598a

3.000

79.000 .019

periode sebelum IPO, DAC lebih tinggi

Wilks'
Lambda

dibandingkan setelah IPO. Hal berarti ada

Hotelling's .213
Trace

3.598a

3.000

79.000 .019

Roy's
Largest
Root

3.598a

3.000

79.000 .019

Periode Pillai's
Trace

DAC periode sebelum dan setelah IPO, pada

indikasi

manajemen

mendistorsi

laba

laba
masa

dengan

cara

depan

yang

digunakan untuk masa sekarang.

.213

Berdasarkan hasil uji MANOVA,

Hipotesis kedua dalam penelitian

pada kolom sig.periode semua nilai < 0,05.

ini adalah untuk menguji apakah terdapat

Sehingga dapat diambil keputusan untuk

perbedaan kinerja keuangan perusahaan

menerima Ha2. Terdapat perbedaan antara

secara simultan pada periode satu tahun

kinerja keuangan sebelum dan setelah IPO,

sebelum IPO, satu tahun setelah IPO dan dua

berdasarkan ROA, ROE, dan NPM.

tahun setelah IPO.

Hipotesis ketiga sampai kedelapan
dalam penelitian ini adalah untuk menguji
masing-masing

rasio

kinerja

keuangan

perusahaan secara parsial selama periode
satu tahun sebelum, satu tahun setelah dan
dua tahun setelah melakukan IPO.
Ha3: Berdasarkan margin laba bersih (NPM),
terdapat perbedaan kinerja perusahaan
5

JUPE UNS, Vol. 1, No. 2, Hal 1 s/d 10
Meim Listia Rafiqa Muhiba, Manajemen Laba dan Evaluasi Kinerja Keuangan Perusahaan
di Sekitar IPO.2013
antara periode satu tahun sebelum IPO

uji Wicoxon untuk periode t-1 dan t+2

dan satu tahun setelah IPO.

memiliki Z hitung 1,092 < Z tabel.

Ha4: Berdasarkan margin laba bersih (NPM),

Berdasarkan angka Sig.(2-tailed) dinyatakan

terdapat perbedaan kinerja perusahaan

tidak signifikan terhadap α 0,05, maka

antara periode satu tahun sebelum IPO

diambil keputusan untuk menolak Ha6.

dan dua tahun setelah IPO.

Ha7:

Dari hasil pengujian dihasilkan

Berdasarkan
ekuitas

tingkat

(ROE),

pengembalian

terdapat

perbedaan

bahwa Z hitung pada periode t-1 dan t+1

kinerja perusahaan antara periode satu

sebesar 2,582 > Z tabel yaitu sebesar 1,96.

tahun sebelum IPO dan satu tahun

Selanjutnya melihat probabilitas diperoleh

setelah IPO.

angka Sig.(2-tailed) sebesar 0,010 < 0,05,

Ha8:

Berdasarkan

tingkat

pengembalian

maka diasumsikan bahwa Ha3 diterima. Hasil

ekuitas

uji Wicoxon untuk periode t-1 dan t+2

kinerja perusahaan antara periode satu

memiliki Z hitung 1,059 < Z tabel.

tahun sebelum IPO dan dua tahun

Berdasarkan angka Sig.(2-tailed) dinyatakan

setelah IPO.

tidak signifikan terhadap α 0,05, maka

Dari

(ROE),

hasil

terdapat

perbedaan

pengujian

dapat

diambil keputusan untuk menolak Ha4.

dihasilkan hat bahwa Z hitung pada masing-

Ha5:

masing periode bernilai 0,586 untuk t-1 dan

Berdasarkan
aktiva

Ha6:

(ROA),

tingkat

pengembalian
perbedaan

t+1, dan 1,306 untuk t-1 dan t+1. Hasil Z

kinerja perusahaan antara periode satu

hitung untuk semua periode < Z tabel yaitu

tahun sebelum IPO dan satu tahun

sebesar 1,96. Selanjutnya melilat angka

setelah IPO.

Sig.(2-tailed) ketiganya dinyatakan tidak

Berdasarkan
aktiva

(ROA),

terdapat

tingkat

signifikan terhadap α 0,05, maka diambil

pengembalian

terdapat

perbedaan

keputusan untuk menolak Ha7, dan Ha8.

kinerja perusahaan antara periode satu

Pengujian secara parsial masing-

tahun sebelum IPO dan dua tahun

masing rasio menggunakan uji Wilcoxon

setelah IPO.

pada tiga variabel rasio keuangan. Hasil

Dari hasil pengujian dihasilkan

pengujian menunjukkan hanya rasio NPM

bahwa Z hitung pada periode t-1 dan t+1

dan ROA pada periode satu tahun sebelum

sebesar 2,623 > Z tabel yaitu sebesar 1,96.

IPO dan satu tahun setelah IPO yang

Selanjutnya melihat probabilitas diperoleh

mendukung

angka Sig.(2-tailed) sebesar 0,009 < 0,05,

tersebut diperlihatkan dari hasil sig. sebesar

maka diasumsikan bahwa Ha5 diterima. Hasil

0,010 dan 0,009 < 0,05, sehingga dapat
6

hipotesis

Ha2.

Dukungan

JUPE UNS, Vol. 1, No. 2, Hal 1 s/d 10
Meim Listia Rafiqa Muhiba, Manajemen Laba dan Evaluasi Kinerja Keuangan Perusahaan
di Sekitar IPO.2013
dikatakan bahwa Ha3 dan Ha5 menunjukkan

periode satu tahun sebelum IPO dan dua

perbedaan kinerja kuanangan satu tahun

tahun setelah IPO. Hasil pengujian tersebut

sebelum IPO dan satu tahun setelah IPO.

menunjukkan

bahwa

semuanya > 0,05,

Hasil pengujian Ha2, Ha3, dan Ha5

sehingga dapat dikatakan bahwa hasil

tersebut, memberikan kesimpulan bahwa,

tersebut tidak signifikan. Kesimpulannya

penelitian

penelitian

adalah, Ha4, Ha6, Ha7, dan Ha8 tidak

sebelumnya, yang dilakukan oleh Ujiyantho

didukung. Berdasarkan hasil tersebut, dapat

dan Pramuka (2007) , Hastoro dan Yuliana

dikatakan bahwa, penelitian ini mendukung

(2010). Hastoro dan Yuliana menyatakan

penelitian

bahwa terdapat perbedaan kinerja operasi

Suprianto (2008), dan Saiful (2004) secara

perusahaan

sebelum

parsial.

Ujiyantho

dan

ini

mendukung

dan

setelah

Pramuka

IPO.
(2007)

sebelumnya

Dilihat

dilakukan

secara

parsial

oleh

kinerja

menemukan bahwa manajemen laba tidak

keuangan satu tahun sebelum IPO, satu

mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan

tahun setelah IPO, dan dua tahun setelah

terkhusus

IPO tidak menunjukkan perbedaan yang

cashflow return

on

asset,

sehingga tinggi rendahnya kinerja keuangan

signifikan,

akan

perusahaan tidak dipengaruhi oleh ada

simultan,

terdapat

tidaknya manajemen laba.

signifikan. Hal ini bisa diterima karena

Hasil

sebaliknya

justru

tetapi

dilihat

perbedaan

secara
secara

sesuai pernyataan Septian (2011: 79) pada

diperlihatkan oleh pengujian rasio NPM dan

dasarnya,

ROA pada periode satu tahun sebelum IPO

adalah berbanding lurus dengan laba bersih

dan dua tahun setelah IPO, dan ROE pada

perusahaan, jadi ketika laba meningkat maka

semua

tersebut

rasio tersebut juga meningkat, begitu pula

mendukung penolakan Ha1, yang berarti

sebaliknya, jika laba turun, maka rasio juga

bahwa tidak terdapat perbedaan kinerja

akan menurun.

periode.

Semua

rasio

rasio-rasio

keuangan

tersebut

secara signifikan antara rasio pada periode
satu tahun sebelum IPO, rasio periode satu

SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan analisis data terhadap

tahun setelah IPO, dan rasio pada periode
dua tahun setelah IPO. Masing-masing nilai

30

sig. dalam tabel hasil pengujian SPSS adalah

Wilcoxon dan Uji MANOVA pada tingkat

NPM=0,289; ROA=0,275; ROE=0,558 pada

signifikansi 5%,

periode satu tahun sebelum IPO dan satu

beberapa kesimpulan berikut ini: (1) Tidak

tahun setelah IPO, dan ROE=0,191 pada

terdapat indikasi manajemen laba dalam
7

sampel

dengan

menggunakan

Uji

maka dapat diambil

JUPE UNS, Vol. 1, No. 2, Hal 1 s/d 10
Meim Listia Rafiqa Muhiba, Manajemen Laba dan Evaluasi Kinerja Keuangan Perusahaan
di Sekitar IPO.2013
perusahaan yang terdaftar di BEI, selama

Implikasi yang ditimbulkan dari

periode IPO, atau Ha1 tidak didukung.

hasil penelitian ini adalah untuk memberikan

Temuan ini sesuai dengan hasil temuan

masukan kepada calon investor yang akan

dari

Gumanti

melakukan investasi pada pasar pardana

(2010) dan tidak konsisten dengan hasil

saham atau obligasi. Investor disarankan

penelitian

dan Yuliana

tidak hanya memusatkan perhatian pada

(2010). (2) Hasil pengujian semua rasio

informasi laba pada laporan prospektus

kinerja keuangan secara simultan, diperoleh

perusahaan tanpa memperhatikan informasi

kesimpulan bahwa terdapat

perbedaan

arus kas yang dilaporkan perusahaan pada

kinerja keuangan perusahaan sebelum dan

laporan prospektus. Sulistyanto menyatakan

setelah IPO, atau

laporan arus kas merupakan informasi yang

penelitian

Irawan

dari

penelitian

dan

Hastoro

ini

Ha2

sesuai

didukung. Hasil

relative

dengan penelitian

bebas

dari

upaya

rekayasa

Ujiyantho dan Pramuka (2007), Hastoro dan

manajerial (2008: 73). Hasil dari penelitian

Yuliana

(2011).

ini akan memberikan gambaran kepada

Selanjutnya, berdasarkan hasil pengujian

calon investor untuk dapat meneliti besarnya

rasio keuangan secara parsial, diperoleh

laba yang dicatatkan oleh perusahaan pada

kesimpulan yang berbeda-beda pada setiap

laporan

rasio, Rasio NPM dan ROA pada periode

melakukan IPO.

satu tahun sebelum IPO dan satu tahun

yang

setelah IPO yang mendukung hipotesis Ha2.

peningkatan

Hasil pengujian Ha2 , Ha3, dan Ha5 tersebut,

kedalam perusahaan dapat diindikasikan

memberikan kesimpulan bahwa, penelitian

sebagai adanya paktik manajemen laba.

ini mendukung penelitian sebelumnya, yang

Hasil

dilakukan oleh Ujiyantho dan Pramuka

memberi pengetahuan tambahan kepada

(2007),

(2010).

masyarakat mengenai pasar modal dan

Sebaliknya pengujian rasio NPM dan ROA

bagaimana cara berinvestasi yang sehat dan

pada periode satu tahun sebelum IPO dan

pintar. Dengan lebih pintar dan cermat

dua tahun setelah IPO, dan ROE pada semua

mendeteksi adanya kecurangan pihak emiten

periode memberikan hasil yang mendukung

yang akan melakukan penawaran perdana

penolakan

ini

saham atau obligasinya, maka semakin kecil

sebelumnya

pula resiko yang akan diterima investor

(2010),

Hastoro

mendukung

Ha1,

dan

dan

Septian

Yuliana

hasil

penelitian

pengujian

dilakukan oleh Suprianto (2008), dan Saiful

kinerja

tidak

keuangan

Nilai laba yang tinggi

disertai
penjualan

penelitian

sebelum

ini

dengan
dan

cash

diharapkan

akibat adanya asimilasi informasi.

(2004).
8

adanya
flow

juga

JUPE UNS, Vol. 1, No. 2, Hal 1 s/d 10
Meim Listia Rafiqa Muhiba, Manajemen Laba dan Evaluasi Kinerja Keuangan Perusahaan
di Sekitar IPO.2013
Melihat dari hasil penelitian ini,

UCAPAN TERIMAKASIH

maka ada beberapa saran yang dapat

Penyusunan Artikel Tugas Akhir ini tidak dapat

diberikan, yaitu: (1) Penelitian berikutnya

berjalan baik tanpa adanya bantuan, doa,

sebaiknya menggunakan sampel data yang

dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak.

lebih besar dan rentang waktu penelitian

Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih
kepada: Pembimbing I dan II Terimakasih

yang lebih panjang. Dengan sampel yang

sebesar-besarnya atas bimbingannya, arahannya,

diperluas, maka peneliti dapat memisahkan

waktunya sehingga tugas akhir ini dapat selesai

sampel ke dalam ukuran perusahaan dan

dengan baik dan tepat waktu. Kepada Keluarga

dapat melihat tren manajemen laba jangka

besar PT. DANAREKSA SEKURITAS

panjang. (2) Peneliti yang akan datang,
sebaiknya

menggunakan

SOLO selaku pembimbing selama penulis

beberapa

melaksanakan magang industri

pendekatan di mengukur manajemen laba.
Hal

ini

dilakukan

untuk

DANAREKSA SEKURITAS. Serta Dosen

mengetahui

dan

konsistensi hasil yang diperoleh dengan

Pendidikan

berkembang. (3) Kepada para investor dan

Bidang

Ilmu

Pengetahuan

Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan

calon investor yang hendak melakukan
berhati–hati

mahasiswa

Program Studi Pendidikan Ekonimi Jurusan

tepat untuk kondisi pasar modal negara

sebaiknya

teman-teman

Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

berbagai model dan model yang paling

investasi

di PT.

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

dalam

memilih perusahaan dan sebaiknya tidak
DAFTAR PUSTAKA

berinvestasi pada perusahaan yang memiliki

Hastoro, H.A., dan Yuliana A. (2010).
“Manajemen
Laba
Disekitar
Penawaran Harga Saham Perdana
(Initial Public Offering /IPO) pada
Perusahaan Manufaktur
yang
Terdaftar
di
Bursa Efek
Indonesia.”
EFEKTIF
Jurnal
Bisnis dan Ekonomi.

kecenderungan melakukan manajemen laba.
(4)

Kepada

hendaknya

dapat

akuntansi
sehingga
tidak

manajemen
mengatur

perusahaannya
setiap

bertujuan

kebijakan

dengan

baik

kebijakan yang diambil
untuk

manajemen sendiri, akan
memperhatikan

perusahaan

kepentingan
tetapi

kepentingan

Irawan, M. A., dan Gumanti, T. A.
(2010).
“Indikasi
Earnings
Management Pada Initial Public
Offering.”
Journal
from
JIPPTUMG, Diakses 08 Januari
2013, 15:19 WIB.

juga
investor

perusahaan.

Kusuma, H. (2006) Dampak Manajemen
Laba terhadap Relevansi Informasi
9

JUPE UNS, Vol. 1, No. 2, Hal 1 s/d 10
Meim Listia Rafiqa Muhiba, Manajemen Laba dan Evaluasi Kinerja Keuangan Perusahaan
di Sekitar IPO.2013
Akuntansi: Bukti Empiris dari
Indonesia.
JURNAL
AKUNTANSI
DAN
KEUANGAN, VOL. 8, NO. 1, MEI
2006: 1-12.

Ujiyantho, M. A., dan Pramuka, B. A.
(2007). “Mekanisme Corporate
Governance, Manajemen Laba, dan
Kinerja Keuangan”. Makassar:
Simposium Nasional Akuntansi X.

Septian. (2011). “Praktik Manajemen Laba
dan Evaluasi Kinerja Perusahaan di
Sekitar Initian Public Offering”.
Surakarta: perpustakaan.uns.ac.id.
Diakses 17 Januari 2013. 17:46
WIB.

Saiful.

(2004). “Hubungan Manajemen
Laba
(Earnings
Management)
dengan Kinerja Operasi dan Return
Saham di Sekitar IPO.” Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia, Vol 7 No. 3
September 2004.

Suprianto, D. (2008). Analisis Pengaruh
Manajemen Laba dengan Kinerja

Suprianto, D. (2008). Analisis Pengaruh
Manajemen Laba dengan Kinerja
Operasi dan Return Saham di
Sekitar IPO. Jakarta: Skripsi UIN
Syarif Hidayatullah. Diakses 08
Januari 2011. 15:30 WIB.

Operasi dan

Return

Saham

di

Sekitar IPO. Jakarta: Skripsi UIN
Syarif Hidayatullah. Diakses 08
Januari

10

2011.

15:30

WIB