Strategi Tanya Jawab dan Prinsip-Prinsip Interaksi dalam Persidangan Pidana di Pengadilan Wilayah Surakarta.

(B. Hukum)
Strategi Tanya Jawab dan Prinsip-Prinsip Interaksi dalam Persidangan Pidana di Pengadilan
Wilayah Surakarta
Purnanto, Dwi; Yustanto, Henry; Nugroho, Miftah
Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Fundamental, 2012
Penelitian ini menjawab dua pertanyaan yang terdapat dalam rumusan masalah, yaitu (1)
mendeskripsikan bentuk pertanyaan yang digunakan praktisi hukum di dalam bertanya jawab di
persidangan dan (2) mendeskripsikan fungsi pertanyaan yang digunakan praktisi hukum di dalam
bertanya jawab di persidangan Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini
berupa tindak tutur yang mengandung tindak tutur direktif dan kesantunan. Adapun sumber data yang
digunakan adalah percakapan yang terdapat di dalam persidangan pidana di pengadilan wilayah
Surakarta. Penjaringan data dilakukan dengan cara pengamatan (observasi). Pada saat mengamati
peneliti juga melakukan perekaman terhadap percakapan tersebut. Langkah berikutnya adalah
menganalisis data dengan menggunakan metode caratujuan, dan metode agih.
Kesimpulan penelitian ini meliputi dua hal. Pertama, bentuk pertanyaan yang digunakan praktisi hukum
di dalam bertanya jawab di persidangan terdiri atas empat jenis. Keempat jenis itu adalah kalimat tanya
biasa, kalimat tanya ya/tidak, kalimat Tanya alternatif, dan kalimat tanya retoris. Pada kalimat tanya biasa
pemarkah yang menandai pertanyaan adalah apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, kenapa, dan
bagaimana. Sementara itu, kalimat tanya ya/tidak direalisasikan dengan menggunakan intonasi naik
(233) dan penggunaan kalimat tag. Pada kalimat tanya alternatif bentuk yang digunakan adalah kalimat
tanya biasa dengan pemarkah yang mana, atau, untuk apa saja. Adapun kalimat retoris direalisasikan

dengan bentuk kalimat tanya ya/tidak. Kedua, fungsi pertanyaan yang digunakan praktisi hukum di dalam
bertanya jawab di persidangan meliputi fungsi bertanya, fungsi mengonfirmasi, fungsi meminta, fungsi
menawarkan, fungsi menyangsikan, dan fungsi menglarifikasi. Dari keenam fungsi tersebut, fungsi
bertanya, mengonfirmasi, meminta, menglarifikasi termasuk ke dalam tindak tutur direktif. Sementara
itu, fungsi menawarkan dan menyangsikan tergolong ke dalam tindak tutur komisif.