PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI TINGKAT TINGGI SISWA DI SMA NEGERI 2 KISARAN KABUPATEN ASAHAN.

(1)

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP

KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

TINGKAT TINGGI SISWA DI SMA NEGERI 2

KISARAN KABUPATEN ASAHAN

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

HOTMARIA AGUSTINA SIHOTANG

NIM 8126173010

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014


(2)

(3)

(4)

i

ABSTRAK

Hotmaria Agustina Sihotang: Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Biologi Tingkat Tinggi Siswa di SMA Negeri 2 Kisaran. Tesis. Program Pascasarjana UNIMED, Medan 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbedaan Pembelajaran Berbasis Proyek dengan pembelajaran konvensional terhadap: (1) Keterampilan Proses Sains; (2) Hasil Belajar Biologi; (3) Hasil Belajar Biologi Tingkat Tinggi Siswa pada materi pokok ekosistem, di kelas X SMA Negeri 2 Kisaran. Populasi penelitian berjumlah 7 kelas dan sampel penelitian sebanyak 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling yaitu kelas X3 sebagai kelas

yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis proyek dan X5 sebagai kelas

yang dibelajarkan dengan pendekatan Konvensional. Instrumen pengumpulan data menggunakan: (1) tes keterampilan proses sains dalam bentuk uraian sebanyak 8 item; (2) tes hasil belajar dengan bentuk pilihan berganda sebanyak 30 item; dan (3) tes hasil belajar tingkat tinggi dalam bentuk uraian sebanyak 4 item, serta lembar observasi kemampuan keterampilan proses sains siswa. Metode penelitian ini bersifat kuasi eksperimen dengan teknik analisis data menggunakan uji t dua sampel independent pada taraf signifikansi 0,05 dengan bantuan program

SPSS 16.0.

Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) ada perbedaan yang sangat signifikan keterampilan proses sains yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis proyek 74,63± 8,09( ± SD) dan pendekatan konvensional 69,38 ± 6,46 ( ± SD) dengan thitung = 2,89; P = 0,006; (2) ada perbedaan yang sangat

signifikan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis proyek 84,06 ± 3,86 ( ± SD) dan pendekatan konvensional 76,46 ± 3,48( ± SD) dengan thitung = 8,28; P = 0,000; (3) ada perbedaan yang sangat signifikan

hasil belajar tingkat tinggi siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis proyek 75,78 ± 7,84 ( ± SD) dan pendekatan konvensional 65,00 ± 8,03( ± SD) dengan thitung = 5,43; P = 0,000. Berdasarkan hasil penelitian, pembelajaran

berbasis proyek lebih baik dari pembelajaran konvensional.

Kata Kunci: Pembelajaran Berbasis Proyek, Pembelajaran Konvensional,

Keterampilan Proses Sains, Hasil Belajar Biologi, Hasil Belajar Biologi Tingkat Tinggi.


(5)

ii

ABSTRACT

Hotmaria Agustina Sihotang: The Effect of Project Based Learning on Science Process Skills, Student’s Biology Learning Outcomes and higher-level learning outcomes in SMA Negeri 2 Kisaran. Thesis. Medan: Post Graduate Program Study, UNIMED 2014.

This research aims to know the difference : (1) science process skills; (2)

Student’s biology learning outcomes; (3) student’s biology higher-level learning outcomes by using Project Based Learning and Conventional Learning in the subject matter of the ecosystem, in class X SMA Negeri 2 Kisaran. The population in this study amounted seven classes and otherwise being research samples was as much as two class. This research method is quasi experiment, X3

as class with Project Based Learning and X5 as class with Conventional learning.

The data collection instruments by using: (1) Test student’s science process skills in the form of 8 description items; (2) Test student’s learning outcomes in the form of the 30 multiple-choice items; and (3) Test student’s higher-level learning outcomes in the form of the 4 description items, as well as piece of the student observation science process skills. This research method is quasi-experiment with data analysis techniques using independent two-sample t test at the level of

significance α = 0.05 by using SPSS 16.0.

The research result showed: (1) There is significant difference on student’s

science process skills who learned by using Project-Based Learning 74,63 ± 8,09 (  ± SD) and Conventional Learning 69,38 ± 6,46 ( ± SD) with tcount = 2.89, P

= 0.006; (2) there is significant difference on student’s learning outcomes who learned by using Project Based Learning 84,06 ± 3,86( ± SD) and Conventional learning 76,46 ± 3,48( ± SD) with tcount = 8,28,P = 0.000; (3) There is significant

difference on student’s higher level learning outcomes who learned by using Project-Based Learning 75,78 ± 7,84 ( ± SD) and Convensional Learning 65,00 ± 8,03(  ± SD). Based on the results, Project Based Learning is better than the Conventional Learning.

Keywords: Project-Based Learning, Conventional Learning, Science Process Skills, Biology Learning Outcomes, Biology Higher Level Learning Outcomes.


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik.

Tesis ini berjudul “Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan

Proses Sains dan Hasil Belajar Tingkat Tinggi Siswa di SMA Negeri 2 Kisaran” yang disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program studi Pendidikan Biologi Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Banyak pihak yang senantiasa memberikan bantuan, bimbingan dan motivasi dalam menyelesaikan tesis ini. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati dan rasa tulus, penulis mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bapak Prof. Dr. rer.nat. Binari Manurung, M.Si dan Ibu Dr. Hj. Fauziyah Harahap, M.Si selaku pembimbing tesis yang dengan sabar memberikan bimbingan, masukan, dan motivasi serta meluangkan waktunya kepada penulis. Pada kesempatan ini juga penulis menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si.

2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Biologi, Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam penyusunan tesis.

4. Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Si, Bapak Syarifuddin, M.Sc.,Ph.D dan Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd selaku narasumber yang telah memberikan saran dan masukan dalam penyempurnaan tesis ini.

5. Bapak Drs. Puji Prastowo.M.Si dan Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si, yang telah membantu penulis dalam memvalidasi instrumen yang digunakan dalam tesis ini.

6. Bapak Kepala Sekolah Syahruddin Lubis,S.Pd.MM dan guru-guru di SMA Negeri 2 Kisaran yang telah banyak membantu dalam penelitian ini.

7. Ibunda tercinta T.br. Samosir yang selalu memberikan semangat dan doa.

8. Suami tercinta Mangasi P. Silitonga dan ketiga anakku Samuel, Serephine dan Sahala Silitonga yang telah memberikan doa dan dukungan.


(7)

iv

9. Teman-teman angkatan XXII khususnya kelas A-2 Program Studi Pendidikan Biologi, khususnya Ir-one, Pak Rahim, Hetni, Uci, Cyda, Fani, Reni, Marlina Siagian dan Dicky.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih kurang sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca guna penyempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan pendidikan.

Medan, 25 Agustus 2014 Penulis,

Hotmaria Agustina Sihotang


(8)

iv DAFTAR ISI

ABSTRAK i

ABSTRACT ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1 1.2. Identifikasi Masalah 5 1.3. Pembatasan Masalah 5 1.4. Rumusan Masalah 6 1.5. Tujuan Penelitian 7 1.6. Manfaat Penelitian 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 9

2.1.Kerangka Teoritis 9 2.1.1. Hakikat Belajar 9 2.1.2. Hasil Belajar 10

2.1.3. Keterampilan Proses Sains 11 2.1.4. Pembelajaran Berbasis Proyek 14 2.1.5. Pembelajaran Konvensional 16 2.2. Penelitian Relevan 17 2.3. Kerangka Berpikir 18 2.3.1. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap

Keterampilan Proses Sains Siswaterhadap

Hasil Belajar Biologi 18 2.3.2. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Hasil

Belajar Biologi Siswa 19 2.3.3. Pengaaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap

Hasil Belajar Biologi Tingkat Tinggi Siswa 19 2.4. Hipotesis Penelitian 24

BAB III. METODE PENELITIAN 23

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 23 3.2. Populasi dan Sampel 2

3.2.1. Populasi 23

3.2.2. Sampel 23

3.3. Jenis dan Desain Penelitian 23 3.4. Prosedur Penelitian 24 3.5. Defenisi Operasional 26 3.6. Teknik Pengumpulan Data 28 3.6.1.Instrumen Perlakuan 28 3.6.2.Instrumen Pengumpulan Data 29 3.6.3.Uji Coba Instrumen 32


(9)

v

3.6.4. Validitas Tes 32 3.6.5. Reliabilitas Tes 34 3.6.6. Daya Beda Soal 35 3.6.7. Tingkat Kesukaran Soal 36 3.7.Teknik Analisis Data 37

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 38

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Hasil Uji-t Pretes Keterampilan Proses Sains Siswa 38 4.1.2. Hasil Uji-t Pretes Hasil Belajar Siswa 38 4.1.3. Hasil Uji-t Pretes Hasil Belajar Tingkat Tinggi Siswa 38 4.1.4. Deskripsi Data Keterampilan Proses Sains Siswa 39 4.1.5.Deskripsi Data Hasil Belajar Biologi Siswa 43 4.1.6. Deskripsi Data Hasil Belajar Tingkat Tinggi Siswa 45 4.2. Pembahasan Hasil 47 4.2.1. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap

Keterampilan Proses Sains Siswa

4.2.2. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap

Hasil Belajar Biologi Siswa 53 4.2.3. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap

Hasil Belajar Tingkat Tinggi Siswa 55 4.3. Keterbatasan Penelitian 57

BAB V. SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN 58

5.1. Simpulan 58

5.2. Implikasi 58

5.3. Saran 59


(10)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1. Desain Penelitian Pretes-Postes Control Group Desain 24 Tabel 3.2. Kisi-Kisi Tes Keterampilan Proses Sains 30 Tabel 3.3. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 31 Tabel 3.4. Kategori Validitas Tes Hasil Belajar 33 Tabel 3.8. Kategori Reliabilitas Tes 34 Tabel 3.9. Kategori Kesukaran Tes 35 Tabel 3.10.Kategori Daya Beda Tes 43


(11)

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 3.2. Alur Prosedur Penelitian 12 Gambar 4.1. Rata-Rata Keterampilan Proses Sains Siswa

ditinjau dari aspek Indikator 41 Gambar 4.2. Perbandingan Aspek Psikomotorik Keterampilan Proses

Sains pada Materi Pokok Ekosistem yang dibelajarkan dengan pembelajaran Berbasis Proyek dan Konvensional

di Kelas X SMA Negeri 2 Kisaran T.A 2013/2014. 42 Gambar 4.3.Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap

Keterampilan Proses Sains pada materi Ekosistem di Kelas

X di SMA Negeri 2 Kisaran T.A 2013/2014 45 Gambar 4.4. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Hasil

Belajar Biologi pada Materi Ekosistem di Kelas X di SMA

Negeri 2 Kisaran T.A 2013/2014 46 Gambar 4.5. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Hasil

Belajar Biologi Tingkat Tinggi pada Materi Ekosistem


(12)

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1. Silabus 61 Lampiran 2. RPP Pembelajaran Berbasis Proyek 59 Lampiran 3. RPP Pendekatan Konvensional 83 Lampiran 4. Tes Keterampilan Proses Sains 93 Lampiran 5. Tes Hasil Belajar 100 Lampiran 6. Tes Hasil Belajar Tingkat Tinggi Siswa 105 Lampiran 7. Uji Coba Validasi Tes Keterampilan Proses Sains 111 Lampiran 8. Uji Coba Validasi Tes Hasil Belajar 115 Lampiran 9. Uji Coba Validasi Tes Hasil Belajar Tingkat Tinggi

Lampiran 10. Pretes dan Postes Keterampilan Proses Sains. 124 Lampiran 11. Pretes dan Postes Hasil Belajar Biologi Siswa 125 Lampiran 13. Kunci jawaban Tes KPS 125 Lampiran 14. Kunci jawaban Tes Hasil Belajar tingkat Tinggi 128 Lampiran 15. Deskripsi Statistik Data 131 Lampiran 16. Distribusi Frekwensi Tes Keterampilan Proses Sains,

Tes Hasil Belajar dan Tes Hasil Belajar Tingkat Tinggi 132 Lampiran 17. Uji Normalitas 138 Lampiran 18. Uji Homogenitas 140 Lampiran 19. Hasil Analisis Uji-t Pretes Keterampilan Proses Sains 142 Lampiran 20. Hasil Analisis Uji-t Pretes Hasil Belajar Siswa 143 Lampiran 21. Hasil Analisis Uji-t Pretes Hasil Belajar Tingkat Tinggi 144 Lampiran 22. Hasil Analisis Uji-t Postes Hasil Belajar 145 Lampiran 23. Hasil Analisis Uji-t Postes Hasil Belajar Tingkat Tinggi 146 Lampiran 24. Hasil Analisis Uji-t Postes Hasil Keterampilan Proses Sains 147


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling penting dalam kehidupan manusia karena ilmu pengetahuan ini telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam keberlangsungan kehidupan manusia. Namun sangat disayangkan pentingnya pengetahuan biologi tidak diiringi dengan kegiatan pembelajaran yang berorientasi kepada keterampilan proses peserta didik di sekolah.

Data hasil penelitian PISA (Program for International Assessment of Student) tahun 2009, peringkat Indonesia baru menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara. Ada tiga aspek yang diteliti PISA, yakni kemampuan membaca, matematika, dan sains, berikut hasil survey PISA tahun 2009; Reading (57), Matematika (61) dan Sains (60). Berdasarkan data hasil PISA tahun 2009 tersebut, anak Indonesia masih rendah dalam kemampuan literasi sains diantaranya mengidentifikasi masalah ilmiah, menggunakan fakta ilmiah, memahami sistem kehidupan dan memahami penggunaan peralatan sains (PISA, 2009).

Fakta di lapangan memperlihatkan bahwa dalam mempelajari sains, siswa cenderung lebih menghafal konsep, teori dan prinsip tanpa memaknai proses perolehannya (Depdiknas, 2003). Pembelajaran lebih banyak diarahkan untuk keberhasilan menempuh tes ujian yang hakikatnya lebih banyak menekankan pada dimensi proses kognitif yang rendah seperti menghafal konsep, memahami dan mengaplikasikan rumus-rumus, sedangkan proses kognitif yang lebih tinggi


(14)

2

(menganalisis, mengevaluasi dan mencipta) jarang tersentuh. Selain itu aspek proses dari hakikat sains itu sendiri telah terabaikan, begitu pula dengan aspek sikap dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Akibatnya siswa menjadi kurang terlatih untuk berpikir dan menggunakan daya nalarnya dalam memahami fenomena alam yang terjadi ataupun ketika menghadapi masalah.

Pembelajaran dengan metode ceramah menyebabkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran mengakibatkan siswa cenderung hanya berperan sebagai penerima informasi yang diberikan oleh guru. Pembelajaran diarahkan untuk menghafal dan menimbun informasi, sehingga siswa pintar secara teoritis tetapi miskin aplikasi. Siswa belum diajak berpikir untuk menyikapi permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Selama metode diskusi berlangsung siswa juga kurang terampil dalam mengembangkan kreativitas berpikirnya dan sulit mengemukakan pendapatnya. Selama kegiatan praktikum, siswa hanya melakukan kegiatan sesuai prosedur yang telah dibuat oleh guru sebelumnya. Lembar kerja siswa (LKS) yang dibuat oleh guru dengan tahap-tahap yang telah ditentukan. Metode praktikum kurang mengembangkan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah baik dengan menggunakan atau memanfaatkan teknologi maupun menghasilkan teknologi baru.

Pada pembelajaran biologi materi ekosistem, siswa hanya mengetahui konsep saja. Proses pembelajaran demikian mengakibatkan siswa kurang memahami hubungan antara konsep yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari yang berakibat pada hasil belajar yang tidak memuaskan dan keterampilan proses sains yang masih rendah. Hasil ujian biologi siswa kelas X di SMA Negeri 2 Kisaran pada semester


(15)

3

genap tahun akademik 2012/2013 menunjukkan sebagian besar siswa memperoleh nilai rata-rata 65. Hasil wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran biologi yang mengajar di SMA Negeri 2 Kisaran Kabupaten Asahan, diperoleh informasi bahwa guru dalam proses pembelajaran selama ini menggunakan metode yang bervariasi yakni metode ceramah, diskusi, dan praktikum. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru sudah mengaitkan konsep-konsep yang dipelajari dengan permasalahan-permasalahan yang ada di lingkungan. Permasalahan-permasalahan yang terjadi di lingkungan berhasil diungkapkan, akan tetapi solusi terhadap permasalahan tersebut belum tampak jelas. Hal demikian mengakibatkan siswa kurang mengembangkan keterampilan yang diperolehnya untuk memecahkan permasalahan yang terjadi di lingkungan.

Salah satu pembelajaran yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan tersebut adalah melalui Pendekatan Pembelajaran Berbasis Proyek. Metode ini cukup menantang dan dianggap sebagai suatu alat yang efektif untuk membelajarkan siswa secara aktif karena mereka didorong untuk tidak tergantung sepenuhnya pada guru, tetapi diarahkan untuk dapat belajar lebih mandiri. Menurut Sani (2013), pembelajaran berbasis proyek mendukung tercapainya tujuan pembelajaran biologi, mengingat pembelajaran berbasis proyek merupakan pembelajaran yang komprehensif mengikutsertakan siswa melakukan investigasi secara kolaboratif.

Metode pembelajaran berbasis proyek merupakan metode pembelajaran yang mengacu pada filosofis konstruktivisme, yaitu pengetahuan merupakan hasil konstruksi kognitif melalui suatu aktivitas siswa yang meliputi keterampilan maupun sikap ilmiah siswa sehingga siswa dapat mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dan


(16)

4

bermakna melalui pengalaman yang nyata. Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan (problem) yang sangat menantang dan menuntut siswa untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri.

Sebagaimana hasil penelitian yang dikemukakan DebBurman (2002), bahwa pembelajaran berbasis proyek memiliki peranan yang sangat penting untuk peningkatan keterampilan proses ilmiah dan membantu dalam pembelajaran biologi. Selanjutnya Railback (2002), mengatakan pembelajaran berbasis proyek dapat memotivasi anak untuk lebih belajar mandiri dan membiarkan anak untuk memilih topik yang menarik dan relevan dengan kehidupan nyata. Hal senada juga diungkapkan oleh Baharuddin,et al (2009), bahwa pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan motivasi dan befikir tingkat tinggi serta memperkaya siswa dalam memecahkan masalah.

Pembelajaran berbasis proyek memang penting dan dapat mengatasi persoalan lemahnya/rendahnya keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa di SMA Negeri 2 Kisaran, untuk itu perlu melakukan penelitian tentang pengaruh pembelajaran berbasis proyek dalam pelajaran biologi terhadap keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa tingkat tinggi di SMA Negeri 2 Kisaran Kabupaten Asahan.


(17)

5

1.2. Identifikasi Masalah

Masalah yang terungkap pada latar belakang masalah diduga disebabkan oleh beberapa faktor seperti : (1) Rendahnya literasi sains peserta didik Indonesia yang berada pada peringkat 60 dari 65 negara, (2) Pembelajaran lebih banyak diarahkan untuk dimensi proses kognitif yang rendah sedangkan proses kognitif yang lebih tinggi jarang dilakukan, (3) Siswa cenderung lebih menghafal konsep, teori, dan prinsip tanpa memaknai proses perolehannya, (4) Pembelajaran masih menggunakan metode ceramah dan diskusi biasa , (5) Kegiatan praktikum siswa hanya melakukan kegiatan sesuai prosedur yang telah dibuat guru, (6) Pembelajaran lebih banyak diarahkan untuk keberhasilan menempuh tes ujian, (7) Aspek proses dari hakikat sains sering diabaikan dalam pembelajaran.

1.3. Batasan Masalah

Mengingat cakupan permasalahan dalam penelitian ini sangat luas, maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini adalah pengaruh pendekatan pembelajaran berbasis proyek terhadap keterampilan proses sains dan hasil belajar kognitif biologi tingkat tinggi siswa di SMA Negeri 2 Kisaran Kabupaten Asahan. Selanjutnya dapat penulis jabarkan sebagai berikut :

1. Pembelajaran yang dilakukan merupakan pembelajaran berbasis proyek sebagai kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional sebagai kelas kontrol.


(18)

6

2. Keterampilan proses sains meliputi: kemampuan menggambarkan hasil pengamatan, klasifikasi, memprediksi, mengintepretasi, mengajukan pertanyaan, merencanakan percobaan, menerapkan konsep dan mengkomunikasikan hasil.

3. Hasil belajar biologi siswa dibatasi pada ranah kognitif Taksonomi Bloom C1 – C5 dan hasil belajar biologi tingkat tinggi pada ranah kognitif C4 – C6. 4. Materi pelajaran pada penelitian ini adalah pokok bahasan ekosistem.

1.4. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan proses sain siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran konvensional di SMA Negeri 2 Kisaran Kabupaten Asahan?

2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran konvensional di SMA Negeri 2 Kisaran Kabupaten Asahan?

3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar tingkat tinggi siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran konvensional di SMA Negeri 2 Kisaran Kabupaten Asahan?


(19)

7

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan keterampilan proses sains siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran konvensional di SMA Negeri 2 Kisaran Kabupaten Asahan.

2. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran konvensional di SMA Negeri 2 Kisaran Kabupaten Asahan.

3. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar tingkat tinggi yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran konvensional di SMA Negeri 2 Kisaran Kabupaten Asahan.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan pada umumnya dan pelajaran biologi pada khususnya, adapun manfaat secara teoritis dan secara praktis adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai perbedaan keterampilan proses sains, hasil belajar dan hasil belajar tingkat tinggi siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran konvensional.


(20)

8

b. Sebagai bahan pertimbangan, landasan empiris maupun kerangka acuan bagi peneliti pendidikan yang relevan di masa yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan acuan dalam pengambilan kebijakan pendidikan dan pengajaran dalam rangka peningkatan mutu guru dan peningkatan pemberdayaan guru dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran di masa yang akan datang.

b. Sebagai umpan balik bagi guru biologi dalam upaya peningkatan keterampilan proses sains siswa dan hasil belajar biologi tingkat tinggi siswa.

c. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran biologi di SMA.


(21)

58

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. SIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan yang sangat signifikan keterampilan proses sains siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran konvensional materi pokok Ekosistem di SMA Negeri 2 Kisaran Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan thit = 2,89; P = 0,006.

2. Terdapat perbedaan yang sangat signifikan hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran konvensional materi pokok Ekosistem di SMA Negeri 2 Kisaran Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan thit = 8,28; P = 0,000.

3. Terdapat perbedaan yang sangat signifikan hasil belajar tingkat tinggi siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran konvensional pada materi pokok Ekosistem di SMA Negeri 2 Kisaran Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan thit = 5,43; P = 0,000.

5.2. IMPLIKASI

Dalam mempelajari materi ekosistem hendaknya guru dapat menggunakan pembelajaran berbasis proyek karena dengan menggunakan pembelajaran ini dapat


(22)

59

meningkatkan keterampilan proses sains siswa dan hasil belajar tingkat tinggi siswa. Hal ini disebabkan pendekatan pembelajaran proyek dilandasi oleh teori belajar kontruktif. Pembelajaran konstruktif berfokus pada kegiataan aktif pebelajar dalam memperoleh pengalaman langsung. Kegiatan nyata yang dilakukan dalam proyek memberikan pengalaman belajar yang dapat membantu refleksi dan mendekatkan hubungan aktivitas dunia nyata dengan pengetahuan konseptual yang melatarinya yang diharapkan akan dapat berkembang lebih luas dan lebih mendalam.

Bekerja dalam kelompok dalam pembelajaran berbasis proyek juga dapat meningkatkan proses pemikiran siswa dengan diberikan tantangan berupa tugas untuk didiskusikan bersama-sama akibatnya siswa lebih terlatih dalam proses pemahaman dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, dan mampu menganalisis suatu permasalahan dalam kehidupan agar kedepannya siswa lebih termotivasi belajar, meningkatkan kinerja ilmiah dan membantu mengembangkan ketrampilan belajar jangka panjang.

5.3. SARAN

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Hendaknya dalam mengajarkan materi ekosistem guru tidak hanya sekedar menyampaikan konsep-konsep biologi kepada siswa, namun bagaimana siswa dapat menerapkan konsep yang dibelajarkan dalam kehidupan sehari-hari mereka.


(23)

60

2. Sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar tingkat tinggi siswa secara optimal, hendaknya guru dapat merancang suatu pendekatan pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif selama proses pembelajaran seperti pembelajaran berbasis proyek.

3. Hendaknya dalam menerapkan pembelajaran berbasis proyek, guru seharusnya menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan sehingga pembelajaran pembelajaran tersebut sinkron dengan hasil akhir yang diharapkan.

4. Menyarankan kepada peneliti berikutnya untuk pengembangan penelitian ini agar penelitian ini bermanfaat sebagai informasi terhadap dunia pendidikan khususnya dalam penggunaan metode pembelajaran di sekolah.


(24)

61

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Baharuddin, Md. & Azhar. 2009. Project Based Learning (PjBL) Practice at Politeknik Kota Bharu Malaysia. International Education Studies. 2(4):140-148.

Dahar, R, W. 2011. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

DebBurman, K. 2002. Learning How Scientist Work: Experiental Research Project to Promote Cell Biology Learning and Process Skill, Cell Biology Education. 1: 154-172.

Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 SMA: Pedoman Khusus Pengembangan Silabus Penilaian Mata Pelajaran Biologi Jakarta: Ditjen Dikdasmen Direktorat Dikmenum.

Dymiati & Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kerjasama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan Rineka Cipta.

Farid, Mukh. & Pramukantoro, J, A. 2013. Pengaruh Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Hasil Belajar Siswa pada Standar Kompetensi Tehnik Digital di SMK Negeri 2 Surabaya. Jurnal Pendidikan Tehnik Elektro. 2(2): 737-743.

Musa, F., Norlaila. & Rozmee. 2012. Project Based Learning (PjBL): Inculcating Soft Skill in 21st Century Workplace. Procedia-Social and Behavioral Science. 59 : 565-573.

Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Haryono. 2006. Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Keterampilan Proses Sains. Jurnal Pendidikan Dasar. 7(1) : 1-13.

Haryati, M. 2007. Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi Teori dan Praktek. Jakarta: Gaung Persada Press.

Husni, Sarifuddin. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Hasil Belajar Kognitif dan Keterampilan Berfikir Kreatif Siswa SMA pada Topik Listrik Dinamis. Tesis. Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia.


(25)

62

Istarani. 2012. 50 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Kamaruzaman, Baharuddin dan Azhar. 2010. Motivating Students Using PjBL Via e-Solms Technology. Word Applied Science Journal. 8(9) :1086-1092. Mahanal, S. & Wibowo, A.L. 2009. Penerapan Pembelajaran Lingkungan Hidup

Berbasis Proyek untuk Memberdayakan Kemampuan Berpikir

Kritis,Penguasaan Konsep, dan Sikap Siswa (Studi di SMAN 9 Malang).

Makalah Disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Lingkungan Hidup dan Interkonferensi BKPSL.Universitas Negeri Malang. 20-21 Juni 2009-07-15.

M, Anwar. 2011. Efektifitas Pendekatan Contextual Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII MTs. Diponegoro Ungaran Timur TA.2010/2011. Skripsi: Universitas Semarang.

Mulyasa, E. 2004. Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK. Bandung: Remaja.

Muhaimin, H. 2008. Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Rajawali Press.

Nasution, S. 2005. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Edisi Pertama. Jakarta: Bina Aksara.

PISA, 2009. What Students Know and Can do. Student Performance Mathematics and Science. Paris: OECD Publishing.

Pratiwi. 2012. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Kemampuan Metakognitif, Penguasaan Konsep, dan Retensi Siswa Kelas X di SMA Negeri 7 dan SMA Negeri Gondang Legi Malang. Tesis.

Malang: Program Pasca Sarjana Universitas Malang.

Pribadi. 2008. Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Praktik Industri Pada Prodi S-1 PTB: Jurnal Penelitian Kependidikan.18: xx-xx

Rustaman. 2005. Perkembangan Penelitian Pembelajaran Berbasis Inkuiri Dalam Pendidikan Sains. Makalah Seminar Nasional II. FPMIPA. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.


(26)

63

Rustaman. 2007. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Universitas Negeri Malang.

Railback, J. 2002. Project-Based Instruction, Creating Exitement for Learning.

Northwest Regional Educational Laboratory.

Rusyana, A & Setiawan, I. 2010. Prinsip-prinsip Pembelajaran Efektif. Jakarta : Trans Mandiri Abadi.

Ruhimad, Toto., et al. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Sani, Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Santyasa. 2004. Pengaruh Model dan Setting Pembelajaran Terhadap Remidiasi Miskonsepsi Pemahaman Konsep dan Hasil Belajar Siswa SMU.

Disertasi. Malang: Program Pasca Sarjana Program Studi Tehnologi Pembelajaran.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung :Tarsito.

Sukmadinata, S. 2008. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Siwa., Maderawan & Tika. 2013. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Pembelajaran Kimia terhadap Keterampilan Proses Sains ditinjau dari Gaya Kognitif Siswa. Ejournal Program Pasca Sarjana Universitas Ganesha.

Titin & Sunarno, Widha. 2012. Pembelajaran Biologi Menggunakan Model Sains Masyarakat Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Sikap Peduli Lingkungan, Jurnal Inkuiri UNS, 1(3) : 245-257.

Wang, S., Rydeheard, D.E., Wood, M.M., David, S. 2009. On the Semantic of Continous Quantities in Natural.

Widiyatmiko, 2012. Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Mengembangkan Alat peraga IPA dengan Memanfaatkan Bahan Bekas Pakai. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, X(Y): zz-zz.

Wright, Robin and Boggs, James. 2002. Learning Cell Biology as a Team : A Project Based Approach to Upper-Division Cell Biology. Cell Biology Education. 1 : 145-153.


(27)

64

Yusoff. 2006. Project Based Learning Handbook”Educating the Millennial Learner” Educational Technology Division, Ministry of Education. Malaysia.


(1)

meningkatkan keterampilan proses sains siswa dan hasil belajar tingkat tinggi siswa. Hal ini disebabkan pendekatan pembelajaran proyek dilandasi oleh teori belajar kontruktif. Pembelajaran konstruktif berfokus pada kegiataan aktif pebelajar dalam memperoleh pengalaman langsung. Kegiatan nyata yang dilakukan dalam proyek memberikan pengalaman belajar yang dapat membantu refleksi dan mendekatkan hubungan aktivitas dunia nyata dengan pengetahuan konseptual yang melatarinya yang diharapkan akan dapat berkembang lebih luas dan lebih mendalam.

Bekerja dalam kelompok dalam pembelajaran berbasis proyek juga dapat meningkatkan proses pemikiran siswa dengan diberikan tantangan berupa tugas untuk didiskusikan bersama-sama akibatnya siswa lebih terlatih dalam proses pemahaman dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, dan mampu menganalisis suatu permasalahan dalam kehidupan agar kedepannya siswa lebih termotivasi belajar, meningkatkan kinerja ilmiah dan membantu mengembangkan ketrampilan belajar jangka panjang.

5.3. SARAN

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Hendaknya dalam mengajarkan materi ekosistem guru tidak hanya sekedar menyampaikan konsep-konsep biologi kepada siswa, namun bagaimana siswa dapat menerapkan konsep yang dibelajarkan dalam kehidupan sehari-hari mereka.


(2)

2. Sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar tingkat tinggi siswa secara optimal, hendaknya guru dapat merancang suatu pendekatan pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif selama proses pembelajaran seperti pembelajaran berbasis proyek.

3. Hendaknya dalam menerapkan pembelajaran berbasis proyek, guru seharusnya menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan sehingga pembelajaran pembelajaran tersebut sinkron dengan hasil akhir yang diharapkan.

4. Menyarankan kepada peneliti berikutnya untuk pengembangan penelitian ini agar penelitian ini bermanfaat sebagai informasi terhadap dunia pendidikan khususnya dalam penggunaan metode pembelajaran di sekolah.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Baharuddin, Md. & Azhar. 2009. Project Based Learning (PjBL) Practice at Politeknik Kota Bharu Malaysia. International Education Studies. 2(4):140-148.

Dahar, R, W. 2011. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

DebBurman, K. 2002. Learning How Scientist Work: Experiental Research Project to Promote Cell Biology Learning and Process Skill, Cell Biology Education. 1: 154-172.

Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 SMA: Pedoman Khusus Pengembangan Silabus Penilaian Mata Pelajaran Biologi Jakarta: Ditjen Dikdasmen Direktorat Dikmenum.

Dymiati & Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kerjasama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan Rineka Cipta.

Farid, Mukh. & Pramukantoro, J, A. 2013. Pengaruh Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Hasil Belajar Siswa pada Standar Kompetensi Tehnik Digital di SMK Negeri 2 Surabaya. Jurnal Pendidikan Tehnik Elektro. 2(2): 737-743.

Musa, F., Norlaila. & Rozmee. 2012. Project Based Learning (PjBL): Inculcating Soft Skill in 21st Century Workplace. Procedia-Social and Behavioral Science. 59 : 565-573.

Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Haryono. 2006. Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Keterampilan Proses Sains. Jurnal Pendidikan Dasar. 7(1) : 1-13.

Haryati, M. 2007. Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi Teori dan Praktek. Jakarta: Gaung Persada Press.

Husni, Sarifuddin. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Hasil Belajar Kognitif dan Keterampilan Berfikir Kreatif Siswa SMA pada Topik Listrik Dinamis. Tesis. Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia.


(4)

Istarani. 2012. 50 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Kamaruzaman, Baharuddin dan Azhar. 2010. Motivating Students Using PjBL Via e-Solms Technology. Word Applied Science Journal. 8(9) :1086-1092. Mahanal, S. & Wibowo, A.L. 2009. Penerapan Pembelajaran Lingkungan Hidup

Berbasis Proyek untuk Memberdayakan Kemampuan Berpikir Kritis,Penguasaan Konsep, dan Sikap Siswa (Studi di SMAN 9 Malang). Makalah Disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Lingkungan Hidup dan Interkonferensi BKPSL.Universitas Negeri Malang. 20-21 Juni 2009-07-15.

M, Anwar. 2011. Efektifitas Pendekatan Contextual Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII MTs. Diponegoro Ungaran Timur TA.2010/2011. Skripsi: Universitas Semarang.

Mulyasa, E. 2004. Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK. Bandung: Remaja.

Muhaimin, H. 2008. Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Rajawali Press.

Nasution, S. 2005. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Edisi Pertama. Jakarta: Bina Aksara.

PISA, 2009. What Students Know and Can do. Student Performance Mathematics and Science. Paris: OECD Publishing.

Pratiwi. 2012. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Kemampuan Metakognitif, Penguasaan Konsep, dan Retensi Siswa Kelas X di SMA Negeri 7 dan SMA Negeri Gondang Legi Malang. Tesis. Malang: Program Pasca Sarjana Universitas Malang.

Pribadi. 2008. Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Praktik Industri Pada Prodi S-1 PTB: Jurnal Penelitian Kependidikan.18: xx-xx

Rustaman. 2005. Perkembangan Penelitian Pembelajaran Berbasis Inkuiri Dalam Pendidikan Sains. Makalah Seminar Nasional II. FPMIPA. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.


(5)

Rustaman. 2007. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Universitas Negeri Malang.

Railback, J. 2002. Project-Based Instruction, Creating Exitement for Learning. Northwest Regional Educational Laboratory.

Rusyana, A & Setiawan, I. 2010. Prinsip-prinsip Pembelajaran Efektif. Jakarta : Trans Mandiri Abadi.

Ruhimad, Toto., et al. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Sani, Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Santyasa. 2004. Pengaruh Model dan Setting Pembelajaran Terhadap Remidiasi Miskonsepsi Pemahaman Konsep dan Hasil Belajar Siswa SMU. Disertasi. Malang: Program Pasca Sarjana Program Studi Tehnologi Pembelajaran.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung :Tarsito.

Sukmadinata, S. 2008. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Siwa., Maderawan & Tika. 2013. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Pembelajaran Kimia terhadap Keterampilan Proses Sains ditinjau dari Gaya Kognitif Siswa. Ejournal Program Pasca Sarjana Universitas Ganesha.

Titin & Sunarno, Widha. 2012. Pembelajaran Biologi Menggunakan Model Sains Masyarakat Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Sikap Peduli Lingkungan, Jurnal Inkuiri UNS, 1(3) : 245-257.

Wang, S., Rydeheard, D.E., Wood, M.M., David, S. 2009. On the Semantic of Continous Quantities in Natural.

Widiyatmiko, 2012. Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Mengembangkan Alat peraga IPA dengan Memanfaatkan Bahan Bekas Pakai. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, X(Y): zz-zz.

Wright, Robin and Boggs, James. 2002. Learning Cell Biology as a Team : A Project Based Approach to Upper-Division Cell Biology. Cell Biology Education. 1 : 145-153.


(6)

Yusoff. 2006. Project Based Learning Handbook”Educating the Millennial Learner” Educational Technology Division, Ministry of Education. Malaysia.


Dokumen yang terkait

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DAN DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH SISWA PADA MATERI SISTEM RESPIRASI PADA MANUSIA SMA NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR.

0 2 21

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA MATERI EKOSISTEM KELAS X SMA NEGERI 5 KOTA TANJUNGBALAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 3 22

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA MATERI EKOSISTEM KELAS X SMA NEGERI 5 KOTA TANJUNG BALAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 2 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK, INKUIRI, DAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR, PEMAHAMAN KONSEP, DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DI SMA NEGERI 1 KISARAN.

0 4 27

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI, SIKAP ILMIAH, DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA DI SMA NEGERI 1 SIMPANG EMPAT ASAHAN.

0 2 28

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP PENGETAHUAN BIOLOGI, SIKAP ILMIAH, DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA DIPONEGORO KISARAN.

0 3 29

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA NEGERI 8 PADANGSIDIMPUAN.

0 4 27

EFEK MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK.

0 2 26

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PROSES DAN KEMANDIRIAN TERHADAP HASIL DAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SMA NEGERI 2 PADANGSIDIMPUAN.

0 1 31

Pengaruh Strategi Pembelajaran INSTAD Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Biologi.

0 3 12