EFEK MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK.

(1)

EFEK MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK

Tesis

Oleh:

SYUKRIAH

NIM. 8126176021

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014


(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

Syukriah (NIM. 8126176021), Efek Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Prestasi Belajar Siswa Di SMK Negeri 1 Air Putih Kabupaten BatuBara T.A 2013/2014. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan 2014.

Penelitian ini bertujuan: untuk mengetahui perbedaan keterampilan proses sains siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis proyek dan model konvensional, dan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis proyek dengan model konvensional. Sampel dalam penelitian ini dilakukan secara cluster random sampling sebanyak dua kelas, dimana kelas pertama sebagai kelas eksperimen diterapkan model pembelajaran berbasis proyek dan kelas kedua sebagai kelas kontrol diterapkan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu instrumen tes prestasi belajar fisika dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid dan reliabel dan insrumen keterampilan proses sains bentuk lembar observasi dengan 8 indikator. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis proyek lebih baik dari hasil belajar pembelajaran konvensional. Keterampilan proses sains siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis proyek lebih baik dari keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran konvensional.


(6)

ii

ABSTRACT

Syukriah (NIM. 8126176021), The Effects of Project Based Learning Model on Physics Student Achievement and Science Process Skills In SMKN 1 Air Putih District of BatuBara School Year 2013/2014. Post Graduate Program, State University of Medan 2014.

The purposes of the research are: to determine the differences of science process skills with project based learning models and convensional models, and to determine the differences of student achievement with project based learning models and convensional models. The sample in this study conducted in a cluster random sampling of two classes, which the first class as experiment class applied project based learning models and as a second class conventional learning as control. The instruments used in this study are the instrument of learning physics outcomes which consist of 20 multiple choice questions that have been declared valid and reliable and instrument of science process skills form as 8 indicator. The result of the research was found: student achievement who were taught with project based learning models to be better than student achievement taught with conventional learning. Science process skills who were taught with project based learning models to be better than science process skills taught with conventional learning.


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Berkah dan Rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul Efek Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Proses Sains Dan Prestasi Belajar Siswa SMK”.

Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Pascasarjana Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Medan.

Selama penyusunan tesis ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu penulisan dalam penyususnan tesis ini, yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S., M.M selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Pascasarjana Universitas Negeri Medan dan sekaligus Narasumber dalam penulisan tesis ini.

4. Bapak Prof. Dr. Mara Bangun Harahap, M.S selaku pembimbing I dan Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian tesis ini.


(8)

iv

5. Ibu Dr.Mariati P. Simanjuntak, M.Pd dan Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si selaku Narasumber penulisan tesis ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Fisika Program Pascasarjana yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama perkuliahan berlangsung.

7. Bapak Drs.Muswardi (Kepala SMK Negeri 1 Air Putih Kab. BatuBara), seluruh Tenaga Pendidik dan Kependidikan di SMK Negeri 1 Air Putih yang telah memberikan bantuan kepada penulis mulai dari awal perkuliahan sampai menyelesaikan tesis ini.

8. Kedua orang tuaku yang tersayang, Ayahanda Iskandar dan Ibunda Isnani serta keluarga besar yang sudah memberikan dukungan baik moril maupun materil dari awal perkuliahan sampai selesainya penyusunan tesis ini.

9. Palek Firman dan Bulek Kunun yang sudah memberikan ruang mungilnya. 10. Rekan-rekan fisika lainnya yang telah banyak membantu penulis dalam

menyelesaikan tesis ini. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan baik pikiran maupun motivasi dalam penyelesaian tesis ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih belum sempurna, oleh karena itu masukan dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi penelitian

selanjutnya. Medan, Juni 2014

Penulis


(9)

v DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 6

1.3 Batasan Masalah 7

1.4 Rumusan Masalah 7

1.5 Tujuan Penelitian 8

1.6 Manfaat Penelitian 8

1.6.1 Manfaat Teoritis 8

1.6.2 Manfaat Praktis 8

1.7 Definisi Operasional 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA 10

2.1 Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) 10

2.1.1 Pengertian PjBL 10

2.1.2 Karakteristik PjBL 12

2.1.3Prinsip PjBL 13

2.1.4 Keuntungan PjBL 16

2.1.5Perbedaan PjBL dan Konvensional 18

2.1.6 Langkah PjBL 19

2.2 Keterampilan Proses 25

2.2.1 Indikator Keterampilan Proses Sains 27

2.3 Hasil Belajar 29

2.4 Kerangka Berpikir 32

2.4.1 Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Terhadap Keterampilan Proses Sains 32

2.4.2 Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Terhadap Hasil Belajar 33

2.5 Penelitian yang Relevan 33

2.6 Hipotesis Penelitian 36

BAB III METODE PENELITIAN 37

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 37

3.2 Populasi dan Sampel 37

3.2.1 Populasi Penelitian 37

3.2.2 Sampel Penelitian 37

3.3 Variabel Penelitian 37

3.4 Jenis dan Desain Penelitian 38


(10)

vi

3.4.2 Desain Penelitian 38

3.5 Prosedur Penelitian 39

3.6 Instrumen Penelitian 41

3.6.1 Tes Hasil Belajar 41

3.6.2 Tes Keterampilan Proses Sains 41

3.7 Validitas 42

3.7.1 Validitas Isi. 42

3.7. 2 Validitas Prediktif 43

3.7. 3 Validitas Butir Soal 43

3.7. 3.1 Analisis Validasi Tes 43

3.7. 3.2 Reabilitas Tes 45

3.8 Teknik Analisis Data 47

3.8.1 Analisis Secara Deskriptif 47

3.8.2Analisis Secara Inferensial 47

3.8.2.1 Menghitung Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku 47

3.8.2.2 Uji Normalitas Data 48

3.8.2.3 Uji Homogenitas 49

3.8.2.4 Menghitung gain skor 49

3.8.2.4 Pengujian Hipotesis 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52

4.1 Hasil Penelitian 52

4.1.1 Pretes Hasil Belajar 52

4.1.2 Postes Hasil Belajar 54

4.1.3 Keterampilan Proses Sains 56

4.1.4 Analisis Data 57

4.1.4.1 Uji Normalitas 58

4.1.4.2 Uji Homogenitas 59

4.1.5 Uji Hipotesis 61

4.2 Pembahasan 63

4.2.1 Perbedaan Hasil Belajar Fisika Antara Siswa yang Diajarkan dengan Model Pembelajaran Berbasis

proyek dan Pembelajaran konvensional 63 4.2.2 Perbedaan Keterampilan Proses sains siswa yang diajarkan

dengan model pembelajaran berbasis proyek dengan

konvensional 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 68

5.1 Kesimpulan 68

5.2 Saran 69


(11)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Perbedaan Model Proyek dengan konvensional 18

Tabel 2.2 Sintaks PjBL 22

Tabel 2.3 Penelitian yang Relevan 34

Tabel 3.1 Desain Penelitian 38

Tabel 3.2 Validitas,Reabilitas,Daya Beda, dan Tingkat Kesukaran 46 Tabel 4.1 Data Pretes Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol 52

Tabel 4.2 Uji Normalitas 53

Tabel 4.3 Uji Homogenitas Varians 53

Tabel 4.4 Uji Kesamaan kemampuan Awal Pretes Hasil Belajar 54 Tabel 4.5 Data Postes Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol 55 Tabel 4.6 Data Keterampilan Proses Sains Siswa 56

Tabel 4.7 Deskripsi Postes Hasil Belajar 57

Tabel 4.8 Deskripsi Keterampilan Proses Sains 58 Tabel 4.9 Uji Normalitas Postes Hasil Belajar 58 Tabel 4.10 Uji Normalitas Keterampilan proses Sains 59 Tabel 4.11 Uji Homogenitas Postes Hasil Belajar 60 Tabel 4.12 Uji Homogenitas Keterampilan Proses sains 60 Tabel 4.13 Nilai Pretes, Postes dan N-Gain 61

Tabel 4.14 Uji Hipotesis Hasil Belajar 62


(12)

vii

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1 Langkah PjBL 19

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian 39

Gambar 4.1 Hasil Pretes dan Postes Hasil Belajar Kelas Kontrol 62 Gambar 4.2 Hasil Pretes dan Postes Hasil Belajar Kelas Eksperimen 63 Gambar 4.3 Hasil Pretes dan Postes Keterampilan Proses Sains

Kelas Kontrol 68

Gambar 4.4 Hasil Pretes dan Postes Keterampilan Proses Sains

Kelas Eksperimen 70

Gambar 4.5 Hasil Belajar 74

Gambar 4.6 Keterampilan Proses Sains 76


(13)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Hal Lampiran 1 : Perangkat Pembelajaran Pertemuan I 82 Lampiran 2 : Perangkat Pembelajaran Pertemuan II 101 Lampiran 3 : Perangkat Pembelajaran Pertemuan III 122 Lampiran 4 : Perangkat Pembelajaran Kelas Kontrol 132

Lampiran 5 : Instrumen Tes Hasil Belajar 149

Lampiran 6 : Instrumen Keterampilan Proses sains 152 Lampiran 7 : Data Skor Uji Validitas dan Reliabilitas Item soal 157

Lampiran 8 : Output Uji Reliabilitas 158

Lampiran 9 : Output uji Validitas Item soal 159 Lampiran 10 : Data Skor Uji Validitas dan Reliabilitas Item soal 161 Lampiran 11 : Output Uji Validitas Item soal 163 Lampiran 12 : Output Uji Reliabilitas Item soal 165 Lampiran 13 : Data Hasil Belajar Kelas Kontrol 166 Lampiran 14 : Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen 168 Lampiran 15 : Output Uji Homogenitas dan Normalitas Data Pretes 170 Lampiran 16 : Output Kesamaan Kemampuan Awal Siswa 173

Lampiran 17 : Output Uji T Hasil Belajar 175


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Fisika merupakan salah satu cabang sains yang besar peranannya dalam kehidupan, terlebih di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang berkembang dengan pesat saat ini. Fisika tidak hanya memberikan sumbangan yang nyata terhadap perkembangan teknologi melainkan juga mendidik siswa untuk memiliki sikap intelektual dan religi dalam kehidupan. Oleh karena itu siswa dituntut agar mampu menghadapi perubahan segala bidang, bertindak atas dasar pemikiran yang logis, berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Salah satunya yaitu dengan mempelajari fisika. Pada hakekatnya, fisika merupakan kumpulan pengetahuan, cara berfikir, dan penyelidikan (eksperimen), penerapannya dalam pembelajaran yang efektif dan efisien serta mampu membuat peserta didik tertarik dan termotivasi untuk mempelajari fisika (Yance, 2013:48).

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara,dan peradaban dunia (Depdikbud, 2013:7).

Salah satu kegiatan pembelajaran fisika yang efektif dan benar – benar mencerminkan hakekat fisika itu sendiri adalah melalui kegiatan praktik. Secara umum kegiatan praktik merupakan unjuk kerja yang ditampilkan guru atau siswa dalam bentuk demonstrasi maupun percobaan oleh siswa yang berlangsung di laboratorium melalui eksperimen atau proyek (Yance, 2013:48). Ini menyatakan


(15)

2

bahwa kegiatan praktikum memegang peranan penting dalam pembelajaran fisika karena praktikum memberikan peluang kepada siswa untuk kreatif dalam melakukan inovasi, atau mendapatkan pengetahuan tentang langkah-langkah yang dilakukan ilmuwan dalam menemukan hukum fisika. Kegiatan praktikum ini akan dapat terlaksana dengan baik jika didukung oleh penggunaan model pembelajaran yang tepat, sarana dan prasarana yang tepat serta ditambah dengan pemanfaatan sumber belajar seperti internet yang dapat menunjang kegiatan praktikum itu sendiri.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di sekolah kondisi laboratorium di SMK N 1 Air Putih cukup baik. Banyak tersedia alat-alat praktikum tetapi dalam kondisi yang kurang terawat dan terpakai. Hal ini juga melatar belakangi kurangnya pembelajaran dengan praktikum. Setelah dilakukan tanya jawab dengan guru yang bersangkutan didapatkan informasi bahwa alasan pembelajaran tidak dilakukan praktikum, sedangkan pembelajaran tersebut sebenarnya membutuhkan praktikum. Alasan pertama yaitu kurangnya sarana prasarana alat-alat laboratorium yang digunakan untuk melakukan praktikum. Alasan kedua yaitu keterbatasan kemampuan guru dalam memilih metode apa yang cocok dalam pembelajaran. Alasan ketiga kurangnya keterampilan guru tersebut dalam melakukan praktikum. Semua keterbatasan tersebut di atas menyebabkan pembelajaran tidak dilakukan menggunakan eksperimen.

Hal ini dapat terjadi disebabkan beberapa faktor, diantaranya siswa kurang termotivasi untuk belajar karena pembelajaran yang masih bersifat teori, materi pembelajaran yang padat harus dicapai dalam waktu singkat, kurang bervariasinya model pembelajaran yang digunakan oleh guru, guru cenderung menggunakan


(16)

3

model pembelajaran langsung yang selalu mengutamakan ceramah dengan siswa di dudukkan secara berkelompok dan penugasan berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS), sementara itu model pembelajaran yang berkaitan dengan kegiatan praktikum sangat jarang digunakan. Akibatnya, sarana laboratorium tidak dimanfaatkan secara maksimal, sehingga siswa menjadi pasif, tidak mampu berpikir kritis, serta tidak mampu mengaplikasikan pengetahuannya untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan nyata, serta kurangnya aplikasi materi pembelajaran pada kehidupan siswa sehingga siswa kurang kreatif dan terampil serta mempunyai pola pikir yang monoton.

Pembelajaran Berbasis Proyek dapat dikatakan sebagai operasionalisasi

konsep “Pendidikan Berbasis Produksi” yang saat ini telah dikembangkan dan

diimplementasikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dengan pembelajaran “berbasis produksi” peserta didik diperkenalkan dengan suasana dan makna kerja yang sesungguhnya di dunia kerja. Dengan demikian model pembelajaran yang cocok untuk SMK adalah pembelajaran berbasis proyek, model PjBL juga dapat diadaptasi untuk mata pelajaran lain.

Peserta didik mampu dalam menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning (PjBL).

PjBL ini sangat cocok dilaksanakan dalam pembelajaran fisika karena melalui proyek ini siswa mampu mengkontruksikan pengetahuan berdasarkan pengalaman sendiri melalui tindakan dalam proyek. Siswa dituntut untuk dapat berbagi informasi dan menghargai orang lain, serta kerja sama dalam kelompok,


(17)

4

dengan demikian siswa dapat termotivasi dan aktif selama proses pembelajaran (Yance, 2013:49).

Patton (2012:13) menyatakan bahwa Proyek ditujukan kepada siswa untuk mendesain, merencanakan, dan menghasilkan seperti sebuah produk, mempublikasikan, atau mempersentasikan.

Menurut penelitian yang pernah dilakukan oleh Pribadi (2008:205) Model PjBL dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa dan kualitas proses pembelajaran mahasiswa. Hasil penelitian yang sama juga diperoleh Yance (2012 :15) bahwa model PjBL dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa. Penelitian juga dilakukan oleh Jukka (2010:10) Model PjBL dapat meningkatkan motivasi siswa. Sudewi (2013:198) memperoleh hasil bahwa model PjBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil penelitian Rosyidatul (2012:33) menunjukkan bahwa model PjBL dan kooperatif dapat diterapkan untuk membangun empat pilar pembelajaran dan hasil belajar siswa model PjBL lebih tinggi dari pada model pembelajaran kooperatif dalam membangun empat pilar pembelajaran.

Perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung semakin cepat sehingga tak mungkin lagi para guru mengajarkan semua informasi dan konsep kepada siswa. Guru hanya dituntut untuk membimbing siswa dalam menemukan informasi dan konsep yang selanjutnya mengolah perolehan tersebut. Supaya siswa mudah memahami konsep yang rumit dan abstrak,maka perlu di sertai dengan contoh-contoh yang konkrit, contoh-contoh-contoh-contoh yang wajar sesuai situasi dan kondisi yang dihadapi, dengan mempraktekkan sendiri upaya penemuan konsep melalui perlakuan terhadap kenyataan fisik, melalui penanganan benda-benda yang


(18)

benar-5

benar nyata. Keterampilan proses sains sangat dibutuhkan siswa untuk melatih siswa agar aktif, kreatif dan inovatif melalui latihan bertanya, diskusi mengamati, mengklasifikasikan, menginterprestasi, memprediksi, menerapkan, menilai, berfikir kritis dan mengupayakan berbagai kemungkinan jawaban.

Dengan pendekatan keterampilan proses memberikan keluwesan dalam belajar dan perbedaan individual anak dapat dilayani dalam kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka perlu suatu proses pembelajaran yang dapat mengembangkan KPS. Pembelajaran yang memungkinkan terjadinya hal tersebut adalah dengan pembelajaran berbasis proyek.

Beberapa penelitian mengenai keterampilan proses sains yang telah dilakukan oleh Arifiadi (2013:37) dengan judul Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa melalui pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan kemampuan keterampilan proses sains siswa dan hasil belajar siswa. Nugroho (2009: 110) menunjukkan dengan menggunakan STAD berorientasi keterampilan proses dapat meningkatkan pemahaman dan aktivitas siswa.

Berdasarkan pokok-pokok pikiran, penulis mengajukan penelitian dengan

judul “Efek Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan

Proses Sains Dan Prestasi Belajar Siswa SMK”.

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan paparan pada bagian latar belakang dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Kegiatan pembelajaran di sekolah belum optimal ditujukan untuk membangun kemampuan keterampilan proses.


(19)

6

2. Pemanfaatan sarana dan prasarana, seperti alat-alat laboratorium dan penunjang lainnya belum secara optimal dapat diupayakan penggunaannya. Sarana dan prasarana sangat penting dalam membantu siswa mengembangkan keterampilannya.

3. Penilaian atau evaluasi proses pembelajaran masih berupa paper dan pencil test. Hal ini kurang dapat mengembangkan kemampuan keterampilan proses dan kinerja ilmiah siswa, sebab penilaian tersebut lebih banyak menuntut siswa untuk menghafalkan dan mengulang informasi yang ada dalam buku teks siswa dan bentuk tesnya lebih cenderung pilihan ganda.

4. Model pembelajaran yang digunakan di sekolah masih cenderung ekspositori, sehingga siswa hanya sekedar mencatat dan tidak berpegang pada paradigma pembelajaran kontruktivistik. Seharusnya pembelajaran melibatkan siswa dalam investigasi pemecahan masalah dan kegiatan tugas-tugas bermakna yang lain, memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja otonom mengkontruk pengetahuan mereka sendiri, dan mencapai puncaknya menghasilkan produk.

1.3.Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, penelitian ini hanya dibatasi pada masalah sebagai berikut:

1. Model pembelajaran dalam penelitian ini adalah model PjBL dan model yang selama ini digunakan oleh guru di sekolah (konvensional) yang di terapkan kepada siswa kelas X semester II di SMK Negeri 1 Air Putih.


(20)

7

2. Hal yang akan di teliti pada penelitian ini adalah hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa.

3. Materi pembelajaran pada penelitian ini hanya dibatasi pada materi sifat mekanik bahan.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut.

1. Apakah ada perbedaan keterampilan proses sains siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis proyek dengan keterampilan proses sains siswa yang diajarkan dengan model konvensional?

2. Apakah ada perbedaan prestasi belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis proyek dengan prestasi belajar siswa yang diajarkan dengan model konvensional?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui perbedaan keterampilan proses sains siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis proyek dengan keterampilan proses sains siswa yang diajarkan dengan model konvensional.

2. Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis proyek dengan keterampilan proses sains siswa yang diajarkan dengan model konvensional.


(21)

8

1.6.Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas dapat diperoleh manfaat penelitian sebagai berikut :

Manfaat Praktis

1. Memberikan informasi secara tidak langsung kepada guru-guru agar lebih memperhatikan faktor-faktor yang dapat meningkatkan kemampuan keterampilan proses dan hasil belajar siswa.

2. Sebagai salah satu cara meningkatkan hasil belajar fisika siswa pada pembelajaran fisika.

3. Sebagai bahan acuan kepada guru dalam merancang suatu pembelajaran yang efektif.

Manfaat Teoretis

1. Mengungkap secara jelas adanya perbedaan hasil belajar fisika siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis proyek.

2. Sebagai bekal bagi peneliti untuk mempersiapkan diri menjadi guru yang mampu meningkatkan kualitas pembelajaran.

1.7.Definisi Operasional

Istilah yang digunakan dalam penelitian ini maka harus dibuat definisi operasional sebagai berikut:

1. Model pembelajaran berbasis proyek ditujukan kepada siswa untuk mendesain, merencanakan, dan menghasilkan seperti sebuah produk, mempublikasikan, atau mempersentasikan (Patton,2012:13).


(22)

9

2. Keterampilan proses melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif, manual, dan sosial. Keterampilan kognitif dengan melakukan keterampilan proses siswa menggunakan pikirannya, keterampilan manual terlibat dalam penggunaan alat dan bahan, pengukuran, penyusunan atau perakitan alat, keterampilan sosial dimaksudkan bahwa dengan keterampilan proses siswa berinteraksi dengan sesamanya dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar (Rustaman,2009:2)


(23)

68 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dan pembahasan maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada perbedaan keterampilan proses sains siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis proyek dengan keterampilan proses sains siswa yang diajarkan dengan model konvensional.

2. Ada perbedaan prestasi belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis proyek dengan prestasi belajar siswa yang diajarkan dengan model konvensional.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian ini, maka peneliti memiliki beberapa saran untuk menerapkan model pembelajaran berbasis proyek sebagai berikut:

1. Dalam model pembelajaran berbasis proyek guru perlu mengetahui masalah-masalah yang ditemukan siswa dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan proyek yang diberikan.

2. Dibutuhkan kemampuan memprediksi yang baik untuk menggali pemahaman siswa dalam menyelesaikan proyek yang diberikan.


(24)

69

3. Menerapkan model pembelajaran berbasis proyek membutuhkan waktu yang cukup panjang, karena siswa harus menyelesaikan proyek yang diberikan untuk memecahkan persoalan yang diberikan.

4. Disarankan kepada peneliti lanjutan, kiranya dapat melanjutnya penelitian ini dengan menerapkan model pembelajaran berbasis proyek dengan bantuan metode ataupun media pembelajaran kreatif dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa.


(25)

70

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R.I. 2008. Learning To Teach. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Baker, E. 2011. Project-based Learning Model Relevant Learning for the 21st century. Inggris: Pasific education Institute

Dahar. W.R, 2011. Teori-Teori Belajar. Bandung: PT Gelora Aksara Pratama Depdikbud. 2013. Permendikbud No 70 Tahun 2013 Kerangka Dasar dan

Struktur Kurikulum SMK. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Hilvonen, J & Ovaska, P. 2010. Student Motivation in project-Based Learning. Finland : Saimaa University of Applied Sciences.

Husanah, Setyaningrum. 2013. Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi. Jakarta: Prestasi Pustakaraya

Institute For Inquiry. _.Process Skills: Definitions and Examples. _: Institute For Inquiry.

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

Kumari.U, & Rao.D, 2008.Science Process Skills Of School Students, New Delhi: Discovery Publishing House PVT.LTD

Kurniawan. W, & Endah. D. 2008. Pembelajaran Fisika dengan Metode Inquiry Terbimbing untuk Mengembangkan Keterampilan Proses Sains. JP2F, 1(2): 149-158

Melten. D, Hakan. I, Gulcan. M, & Oguz. O. 2011. The Relationship Between The Pre-Service Science Teacher’s Scientific Process Skills and Learning styles. Westren Anatolia Journal of Educational Sciences._:467-476 Mulyatiningsih. E, 2013. Metode Penelitian Pendidikan Bidang Pendidikan.

Bandung : Alfabeta

National Academy Foundation._. Project-Based Learning A Resource for Instructors and Program Coordinators. Amerika: National academy Foundation

Patton, Alec. 2012. Work that matters The teacher’s guide to project-based learning. London: The Paul Hamlyn Foundation

Pribadi. & Wasis. 2008. Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Praktik Industri pada Prodi S-1 PTB. Jurnal Penelitian Pendidikan, 18(1): 205-215


(26)

71

Rosyidatul. M, Subali. B, & Sopyan. A. 2012. Penerapan Model Project Based Learning dan Kooperatif untuk Membangun Emapt Pilar Pembelajaran Siswa SMP. Unnes Physics education Journal, 1(1): 33-37.

Rustaman. 2009. Pendekatan Keterampilan Proses. http://onengdalilah.blogspot.com/2009/02.html (diakses pada tanggal 10 Desember 2013).

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya, Gramedia, Jakarta.

Sudewi I., Suharsono. N, & Kirna I. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis proyek untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Pada Siswa Kelas X Multimedia 3 SMK Negeri 1 Sukasada. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 3(1): 195-200.

Sudjana, N. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

_____. N, 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar..Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suryabrata. S, 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers

Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada Tim Pascasarjana UNIMED. 2010. Pedoman Administrasi dan Penulisan Tesis &

Disertasi. Medan: PPs UNIMED.

Trianto, 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Surabaya: Kencana Prenada Media Group

U. nugroho & Hartono. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berorientasi Keterampilan Proses. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 5(2): 108-112.

UNIMED. 2013. Kurikulum 2013. Medan: Konsorsium Sertifikasi Guru Devisi PLPG-PSG Rayon 102 UNIMED

Wena, I. 2009. Implementasi Model Berbasis Proyek.Bandung: UPI

Yacin, E.A,2009. The Effect of Project Based Learning on Science

Undergraduates’ Learning of Electricity, Attitude towards Physics and

Scientific Process Skills . International Online Journal of Educational Sciences, 2009, 1 (1), 81-105.

Yance, dkk. 2013. Pengaruh Penerapan Model Project Based Learning(PBL) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Batipuh Kabupaten Tanah Datar. Pillar Of Physics Education, 1(1):48-54.

Yaumi. M, 2013. Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran. Surabaya: Kencana Prenada Media Group


(1)

1.6.Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas dapat diperoleh manfaat penelitian sebagai berikut :

Manfaat Praktis

1. Memberikan informasi secara tidak langsung kepada guru-guru agar lebih memperhatikan faktor-faktor yang dapat meningkatkan kemampuan keterampilan proses dan hasil belajar siswa.

2. Sebagai salah satu cara meningkatkan hasil belajar fisika siswa pada pembelajaran fisika.

3. Sebagai bahan acuan kepada guru dalam merancang suatu pembelajaran yang efektif.

Manfaat Teoretis

1. Mengungkap secara jelas adanya perbedaan hasil belajar fisika siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis proyek.

2. Sebagai bekal bagi peneliti untuk mempersiapkan diri menjadi guru yang mampu meningkatkan kualitas pembelajaran.

1.7.Definisi Operasional

Istilah yang digunakan dalam penelitian ini maka harus dibuat definisi operasional sebagai berikut:

1. Model pembelajaran berbasis proyek ditujukan kepada siswa untuk mendesain, merencanakan, dan menghasilkan seperti sebuah produk, mempublikasikan, atau mempersentasikan (Patton,2012:13).


(2)

9

2. Keterampilan proses melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif, manual, dan sosial. Keterampilan kognitif dengan melakukan keterampilan proses siswa menggunakan pikirannya, keterampilan manual terlibat dalam penggunaan alat dan bahan, pengukuran, penyusunan atau perakitan alat, keterampilan sosial dimaksudkan bahwa dengan keterampilan proses siswa berinteraksi dengan sesamanya dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar (Rustaman,2009:2)


(3)

68 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dan pembahasan maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada perbedaan keterampilan proses sains siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis proyek dengan keterampilan proses sains siswa yang diajarkan dengan model konvensional.

2. Ada perbedaan prestasi belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis proyek dengan prestasi belajar siswa yang diajarkan dengan model konvensional.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian ini, maka peneliti memiliki beberapa saran untuk menerapkan model pembelajaran berbasis proyek sebagai berikut:

1. Dalam model pembelajaran berbasis proyek guru perlu mengetahui masalah-masalah yang ditemukan siswa dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan proyek yang diberikan.

2. Dibutuhkan kemampuan memprediksi yang baik untuk menggali pemahaman siswa dalam menyelesaikan proyek yang diberikan.


(4)

69

3. Menerapkan model pembelajaran berbasis proyek membutuhkan waktu yang cukup panjang, karena siswa harus menyelesaikan proyek yang diberikan untuk memecahkan persoalan yang diberikan.

4. Disarankan kepada peneliti lanjutan, kiranya dapat melanjutnya penelitian ini dengan menerapkan model pembelajaran berbasis proyek dengan bantuan metode ataupun media pembelajaran kreatif dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa.


(5)

70

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R.I. 2008. Learning To Teach. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Baker, E. 2011. Project-based Learning Model Relevant Learning for the 21st century. Inggris: Pasific education Institute

Dahar. W.R, 2011. Teori-Teori Belajar. Bandung: PT Gelora Aksara Pratama Depdikbud. 2013. Permendikbud No 70 Tahun 2013 Kerangka Dasar dan

Struktur Kurikulum SMK. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Hilvonen, J & Ovaska, P. 2010. Student Motivation in project-Based Learning. Finland : Saimaa University of Applied Sciences.

Husanah, Setyaningrum. 2013. Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi. Jakarta: Prestasi Pustakaraya

Institute For Inquiry. _.Process Skills: Definitions and Examples. _: Institute For Inquiry.

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

Kumari.U, & Rao.D, 2008.Science Process Skills Of School Students, New Delhi: Discovery Publishing House PVT.LTD

Kurniawan. W, & Endah. D. 2008. Pembelajaran Fisika dengan Metode Inquiry Terbimbing untuk Mengembangkan Keterampilan Proses Sains. JP2F, 1(2): 149-158

Melten. D, Hakan. I, Gulcan. M, & Oguz. O. 2011. The Relationship Between The Pre-Service Science Teacher’s Scientific Process Skills and Learning styles. Westren Anatolia Journal of Educational Sciences._:467-476 Mulyatiningsih. E, 2013. Metode Penelitian Pendidikan Bidang Pendidikan.

Bandung : Alfabeta

National Academy Foundation._. Project-Based Learning A Resource for Instructors and Program Coordinators. Amerika: National academy Foundation

Patton, Alec. 2012. Work that matters The teacher’s guide to project-based learning. London: The Paul Hamlyn Foundation

Pribadi. & Wasis. 2008. Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Praktik Industri pada Prodi S-1 PTB. Jurnal Penelitian Pendidikan, 18(1): 205-215


(6)

71

Rosyidatul. M, Subali. B, & Sopyan. A. 2012. Penerapan Model Project Based Learning dan Kooperatif untuk Membangun Emapt Pilar Pembelajaran Siswa SMP. Unnes Physics education Journal, 1(1): 33-37.

Rustaman. 2009. Pendekatan Keterampilan Proses. http://onengdalilah.blogspot.com/2009/02.html (diakses pada tanggal 10 Desember 2013).

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya, Gramedia, Jakarta.

Sudewi I., Suharsono. N, & Kirna I. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis proyek untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Pada Siswa Kelas X Multimedia 3 SMK Negeri 1 Sukasada. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 3(1): 195-200.

Sudjana, N. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

_____. N, 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar..Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suryabrata. S, 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers

Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada Tim Pascasarjana UNIMED. 2010. Pedoman Administrasi dan Penulisan Tesis &

Disertasi. Medan: PPs UNIMED.

Trianto, 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Surabaya: Kencana Prenada Media Group

U. nugroho & Hartono. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berorientasi Keterampilan Proses. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 5(2): 108-112.

UNIMED. 2013. Kurikulum 2013. Medan: Konsorsium Sertifikasi Guru Devisi PLPG-PSG Rayon 102 UNIMED

Wena, I. 2009. Implementasi Model Berbasis Proyek.Bandung: UPI

Yacin, E.A,2009. The Effect of Project Based Learning on Science

Undergraduates’ Learning of Electricity, Attitude towards Physics and

Scientific Process Skills . International Online Journal of Educational Sciences, 2009, 1 (1), 81-105.

Yance, dkk. 2013. Pengaruh Penerapan Model Project Based Learning(PBL) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Batipuh Kabupaten Tanah Datar. Pillar Of Physics Education, 1(1):48-54.

Yaumi. M, 2013. Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran. Surabaya: Kencana Prenada Media Group