ANALISIS PENGARUH KESADARAN MEREK DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU Analisis Pengaruh Kesadaran Merek Dan Persepsi Kualitas Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu (Studi Konsumen Pada Toko Sepatu Online What The Footwear!!!).

(1)

ANALISIS PENGARUH KESADARAN MEREK DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU

(Studi Konsumen Pada Toko Sepatu Online What The Footwear!!!)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :

HAICAL RASIS SYAHRUDIN NIM. B100090111

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014


(2)

PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul: ANALISIS PENGARUH KESADARAN MEREK DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU (Studi Konsumen Pada Toko Sepatu Online What The Footwear!!!)

Yang ditulis oleh :

Nama : HAICAL RASIS SYAHRUDIN NIM : B. 100 090 111

Pendandatangan berpendapat bahwa naskah publikasi tersebut telah memenuhi syarat untuk diterima.


(3)

ABSTRAKSI

Tujuan dalam penelitian ini yaitu Untuk mengetahui apa pengaruh Kesadaran Merek terhadap keputusan pembelian pada Toko Sepatu Online What The Footwear!!! dan untuk mengetahui apa pengaruh Persepsi Kualitas terhadap keputusan pembelian pada Toko Sepatu Online What The Footwear!!!

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Sepatu Online What The Footwear!!! sedangkan jumlah responden yang dijadikan sampel adalah 30 konsumen.

Berdasarkan hasil analisis uji t diperoleh Variabel kesadaran merek (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian dan variabel persepsi kualitas (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian, sedangkan hasil uji F diperoleh Fhitung > Ftabel (14,042 > 4,17), maka Ho ditolak, Berarti secara bersama-sama variabel kesadaran merek (X1) dan persepsi kualitas (X2) berpengaruh secara bersama terhadap keputusan pembelian dan hasil uji R2 diperoleh adjusted R square (R2) sebesar 0,574, berarti variasi perubahan variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel kesadaran merek (X1) dan persepsi kualitas (X2) berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen sebesar 57,4%. Sedangkan sisanya sebesar 42.6% dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

Kata Kunci : Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas dan Keputusan Pembelian A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern ini berdampak pada persaingan dunia usaha yang semakin meningkat, baik perusahaan yag bergerak dalam bidang industri, perdagangan atau jasa. Maupun dunia fashion pun tak mau kalah dalam peningkatanya. Kesuksesan dalam persaingan akan dapat dipenuhi apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan (Tjiptono, 2006). Untuk mencapai tujuan-tujun perusahaan tersebut maka perusahaan memerlukan berbagai cara atau strategi agar tujuan yang telah direncanakan tercapai.

Kemunculan berbagai jenis produk dan jasa dengan berbagai merek di pasar dalam maupun luar negeri semakin meramaikan persaingan pasar di Indonesia. Syarat yang harus di penuhi oleh sebuah perusahaan agar dapat sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan (Levitt, 2001). Dalam pasar konsumen, ada banyak konsumen yang tidak teridentifikasi, sehingga sulit bagi perusahaan


(4)

untuk membangun hubungan personal dengan setiap pelanggan (Arlan Rully, 2006).

Berbagai usaha dilakukan agar perusahaan bisa memiliki daya tarik yang kuat melekat dibenak para konsumen dan pada akhirnya dapat meraih pangsa pasar yang luas, sehingga mampu bersaing dengan kompetitor lain. Salah satu upaya yang dilakukan perusahaan adalah dengan membentuk identitas produk yang kuat melalui sebuah simbol yaitu merek (Brand), dalam situasi tersebut, merek berperan sebagai Subtitute hubungan Person to Person antara perusahaan dengan pelanggan, selanjutnya kepercayaan dapat dibangun melalui merek.

Merek nerupakan identitas produk yang dijadikan sebagai alat ukur mengenai apakah produk itu baik dan berkualitas. Konsumen akan melihat merek sebagai bagian yang paling penting dalam sebuah produk, dan merek dapat menjadi sebuah nilai tambah dalam produk tersebut (Widjaja, dkk 2007). Merek sebagai sekumpulan citra dan pengalaman kompleks dalam benak pelanggan, yang mengomunikasikan harapan mengenai manfaat yang akan diperoleh dari suatu produk yang diproduksi oleh perusahaan tertentu (Keagen, 1995). Merek merupakan sebuah nama, istilah, tanda, symbol, atau desain atau kombinasi dari seluruhnya, yang bertujuan untuk mengidentifikasi barang-barang maupun jasa dari suatu kelompok penjual dan untuk membedakan produk mereka dari para pesaing (Kotler, 2003). (David Aaker dalam Amin Wijaja (2005:10) mengemukakan bahwa merek adalah sebuah nama ataupun simbol yang bertujuan untuk membedakankan dan mengidentifikasi barang atau jasa dari salah satu penjual ataupun sekelompok penjual yang merupakan pesaing mereka. Selain itu sebuah merek juga dapat menjadi sebuah sinyal bagi pelanggan atas sebuah produk, dan melindungi baik pelanggan maupun produsen dari pesaing yang akan berusaha untuk menyediakan produk identik yang akan muncul. Merek sebagai sebuah desain visual dan/atau nama yang diberikan kepada suatu produk atau jasa oleh suatu organisasi yang bertujuan untuk membedakan produknya dari produk-produk


(5)

pesaing dan menjamin konsumen bahwa produk tersebut memiliki kualitas tinggi yang konsisten (Richard Koch dalam Amin Wijaja 2005:3).

Salah satu bisnis yang mengalami persaingan yang ketat di kalangan anak muda saat ini adalah industri sepatu. Banyak merek-merek sepatu yang bermunculan baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada dasarnya semakin banyak produk sejenis yang muncul, maka semakin banyak pula pilihan pelanggan untuk dapat membeli produk sesuai dengan harapannya. Sehingga pelanggan akan lebih kritis dan pintar dalam menghadapi produk-produk baru.

Pilihan produk konsumen berubah secara terus-menerus. Sebuah perusahaan harus mempunyai pengetahuan seksama tentang perilaku konsumen agar dapat memberikan definisi pasar yang baik untuk mengikuti perubahan yang konsisten dan terus-menerus ini, serta untuk merancang bauran pemasaran yang tepat. Perilaku konsumen menggambarkan bagaimana konsumen membuat keputusan-keputusan pembelian dan bagaimana mereka menggunakan dan mengatur pembelian barang atau jasa (Lamb dkk, 2001).

What The Footwear!!! adalah toko sepatu online yang sudah berdiri hampir 2 tahun ini. Menjual berbagai jenis sepatu boots, casual, sneaker, sport, fudsal dll dari berbagai brand luar dan dalam negeri seperti Nike, Adidas, NewBalance, Dr.Martens, Country Boots, Footstep dll. Toko sepatu online ini menjual berbagai jenis sepatu untuk seluruh kalangan, mulai dari sepatu yang lagi trend bagi anak-anak muda pria atau wanita zaman sekarang, boots yang tidak ketinggalan zaman untuk orang dewasa dan sepatu sport, seperti futsal dan running untuk yang ingin tampil keren saat berolahraga. Berdiri sejak bulan Januari 2012 di Solo Indonesia. Dalam perjalananya yang hampir 2 tahun ini toko sepatu online ini telah berkembang dan lebih dikenal bukan hanya dari kalangan kota Solo saja tapi sudah melebar luas ke daerah-daerah lain dan diluar pulau Jawa. Selama berdirinya toko sepatu online What The Footwear!!! telah dapat menjual ratusan sepatu dari berbagai merek. Dengan menggunakan sistem pemasaran online melalui Blackberry dengan contac 20f637e0, dan dengan menyerang media sosial yang sedang menjadi trend sekarang contohnya dengan menggunakan Facebook dengan alamat akun


(6)

[email protected]. Dengan sistem COD (Customer Order Delivery) untuk kota solo, dan untuk melayani pemesanan dari luar kota Solo menggunakan pembayan via bank BCA dan pengirimanya menggunakan jasa ekspedisi JNE.

Seiring meningkatnya minat konsumen untuk sepatu membuat banyak orang yang tertarik untuk menggelutinya. Tidak hanya menjual langsung ke para konsumen, tapi sekarang sudah memliliki bebepara reseller di berbagai daerah yang membantu menjualkan produk ke daerah-daearah lain, dan para reseller tersebut mendapatkan potongan harga.

Semakin berkembangnya usaha industri sepatu ini banyak muncul merek-merek dalam negeri yang tidak kalah memikat para konsumen dan mengancam penjualan sepatu dari brand-brand luar negeri yang sudah dikenal dikalangan masyarakat sejak dulu.

Melihat keadaan inilah penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui dan menganalisis faktor- faktor dalam merek yaitu kesadaran merek dan persepsi kualitas yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian sepatu di toko sepatu online What The Footwear!!!. Berikut adalah tabel penjualan sepatu What The Footwear sejak pertama berdiri:

Gambar A.1

Daftar Penjualan Sepatu What The Footwear!!! Sejak Pertama Berdiri

Tahun 2012 Brand Lokal Brand Luar

Januari Febuari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 4 7 6 10 11 9 9 10 13 15 11 17 9 16 11 15 17 14 10 12 23 20 19 18


(7)

Gambar A.2

Contoh Produk Sepatu Brand Luar dan Dalam Negeri a. Produk dalam negeri

Tahun 2013 Brand Lokal Brand Luar

Januari Febuari Maret April Mei Juni Juli Agustus September

Per tanggal 10 Oktober

17 14 10 15 14 15 25 35 21 6

13 11 12 15 7 24 18 33 25 10


(8)

b. Produk Luar negeri

GAMBAR A.3

Bukti Dokumentasi/Transaksi What The Footwear!!! Resi Pengiriman


(9)

Pengiriman COD

Pengiriman Luar Kota

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh Kesadaran Merek terhadap keputusan pembelian pada Toko Sepatu Online What The Footwear!!! ?

2. Adakah pengaruh Persepsi Kualitas terhadap keputusan pembelian pada Toko Sepatu Online What The Footwear!!!

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apa pengaruh Kesadaran Merek terhadap keputusan pembelian pada Toko Sepatu Online What The Footwear!!!

2. Untuk mengetahui apa pengaruh Persepsi Kualitas terhadap keputusan pembelian pada Toko Sepatu Online What The Footwear!!!


(10)

D. Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi tambahan bahan referensi dan wacana yang berkaitan dengan perilaku konsumen khususnya keputusan pembelian.

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk menentukan strategi pengambilan keputusan terhadap produk untuk lebih meningkatkan tingkat penjualan dan mengetahui faktor manakah yang paling mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian sepatu.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menguatkan teori yang ada, mengenai pengaruh persepsi kualitas dan kesadaran merek terhadap keputusan pembelian sebuah sepatu.

4. Selain itu juga penelitian ini berguna sebagai bahan masukan bagi penelitian-penelitian selanjutnya, yang berkenaan dengan masalah merek dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian.

E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah “Keseluruhan subyek penelitian” (Suharsimi

Arikunto, 2002:108). Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Sepatu Online What The Footwear!!!

2. Sampel

Sampel adalah “sebagian atau wakil populasi yang diselidiki”

(Suharsimi Arikunto, 2002:109). Dalam pengambilan sampel merujuk pada pendapat Suharsimi Arikunto bahwa berdasarkan pertimbangan apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya lebih dari 100 dapat diambil antara 10% sampai 15%, atau 20% sampai 25%. maka dalam penelitian ini responden yang akan dijadikan sampel adalah 30 konsumen.


(11)

3. Teknik Pengambilan Sampel

Sedangkan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Convenience Sampling. Metode ini memilih sampel dari elemen populasi yang datanya mudah diperoleh peneliti. Elemen populasi yang dipilih sebagai subyek sampel adalah tidak terbatas sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat dan murah (Indriantoro dan Supomo, 2002: 130).

F. Sumber data 1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama baik dari perorangan, hasil wawancara atau kuesioner (Husien Umar, 2002:130) dimana data tersebut diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada konsumen / pelanggan.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari literature-literature, buku-buku kepustakaan, referensi dari penelitian terdahulu, dan tentang gambaran umum perusahaan, struktur organisasi, serta penjelasannya.

G. Definisi Operasional

Operasional variabel memberikan petunjuk pelaksanaan bagaimana cara mengukur variabel-variabel dalam suatu penelitian. Menurut Singarimbun Effendi (2000: 40) Operasional Variabel adalah unsur penelitian tentang bagaimana caranya mengukur suatu variabel yang terdapat dalam suatu penelitian.

1. Kesadaran Merek 2. Persepsi Kualitas 3. Keputusan Pembelian

a. Adanya diskon atau potongan harga

b. Jangkauannya luas dan jaringan yang cepat dan stabil c. Memiliki banyak paket yang bervariasi


(12)

d. Menawarkan bonus yang menarik e. Masa aktif kartu yang lama

H. Analisis Data

1. Analisa Regresi Berganda

Analisa ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel kesadaran merek (X1) dan persepsi kualtias (X2) terhadap keputusan pembelian (Y). Dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 16.0 koefisien regresi yang diperoleh dari hasil pengolahan data adalah :

Y = 3,513 + 0,323 X1 + 0,524 X2

Dari persamaan di atas maka diinterprestasikan sebagai berikut :

Koefisien regresi variabel kesadaran merek (X1) bernilai positif. Hal ini berarti bahwa semakin baik kualitas maka akan meningkatkan keputusan pembelian dan sebaliknya.

Koefisien regresi variabel persepsi kualitas (X2) bernilai positif. Hal ini berarti bahwa semakin baik persepsi kualitas maka akan meningkatkan keputusan pembelian konsumen dan sebaliknya.

2. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut:

a. Uji pengaruh variabel kesadaran merek (X1) terhadap keputusan pembelian (Y). Hasil diperoleh Ho ditolak t hitung lebih besar dari t tabel (3,494 > 2,048) maka hal ini menunjukkan bahwa kesadaran merek (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian atau karena t.sig (0,002) lebih kecil dari 0,05 ( ) maka secara signifikan kesadaran merek (X1) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.


(13)

b. Uji pengaruh variabel persepsi kualitas (X2) terhadap keputusan pembelian (Y). Hasil diperoleh Ho ditolak t hitung lebih besar dari t tabel (4,391 > 2,000) maka hal ini menunjukkan bahwa persepsi kualitas (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian atau karena t.sig (0,000) lebih kecil dari 0,05 ( ) maka secara signifikan persepsi kualitas (X2) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

3. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari variabel kesadaran merek (X1) dan persepsi kualitas (X2) secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian (Y). Hasil diperoleh Fhitung > Ftabel (14,042 > 4,17), maka Ho ditolak, Berarti secara bersama-sama variabel kesadaran merek (X1) dan persepsi kualitas (X2) berpengaruh secara bersama terhadap keputusan pembelian.

4. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Metode ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar variasi Y yang dapat dijelaskan oleh variasi X, yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara variabel kesadaran merek (X1) dan persepsi kualitas (X2) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan hasil analisis data yang menggunakan bantuan komputer program SPSS for windows maka dapat diperoleh adjusted R

square (R2) sebesar 0,574, berarti variasi perubahan variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel kesadaran merek (X1) dan persepsi kualitas (X2) berpengaruh terhadap keputusan konsumen sebesar 57,4%. Sedangkan sisanya sebesar 42,6% dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

I. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa Variabel kesadaran merek (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap


(14)

keputusan pembelian, karena konsumen cenderung memiliki kesadaran dalam mengenali merek, keberadaan merek sepatu yang dipasarkan, kesanggupan calon pembeli untuk mengenal merek sepatu yang dipasarkan, pelanggan menilai merek sepatu yang dipasarkan oleh What The Footwear!!!

Variabel persepsi kualitas (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian, hal dikarenakan toko sepatu online What The Footwear pertama kali muncul dalam benak konsumen, memiliki kualitas produk yang dapat diandalkan, memiliki kualitas produk seperti yang diharapkan konsumen, dan produknya aman saat dipakai.

J. Kesimpulan

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut : dsjhgshgshg ghgsg

1. Berdasarkan hasil analisis uji t diperoleh Variabel kesadaran merek (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian dan variabel persepsi kualitas (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian

2. Hasil uji F diperoleh Fhitung > Ftabel (14,042 > 4,17), maka Ho ditolak, Berarti secara bersama-sama variabel kesadaran merek (X1) dan persepsi kualitas (X2) berpengaruh secara bersama terhadap keputusan pembelian. 3. Hasil uji R2 diperoleh adjusted R square (R2) sebesar 0,574, berarti variasi

perubahan variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel kesadaran merek (X1) dan persepsi kualitas (X2) berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen sebesar 57,4%. Sedangkan sisanya sebesar 42.6% dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

K. Keterbatasan Penelitian

1. Keterbatasan penelitian terbatas pada pembeli dan calon pembeli Sepatu Online What The Footwear!!!.

2. Penelitian ini terbatas pada banyaknya responden yang diteliti hanya 30 responden.


(15)

L. Saran

1. Bagi perusahaan Sepatu Online What The Footwear!!!. sebaiknya lebih meningkatkan lagi kualitas agar konsumen lebih tertarik karena adanya kualitas yang baik.

2. Sebaiknya untuk penelitian mendatang untuk menambah jumlah variabel yang diteliti tidak hanya kesadaran merek dan persepsi kualitas dalam mempengaruhi keputusan pembelian.


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Angga Bagus Andriyanto, 2009. Analisis Pengaruh Brand Awareness, Perceived Quality, dan Brand Association terhadap Keputusan Konsumen dalam Membeli Produk GT Man (Studi Pada Mahasiswa Reguler I Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang).

Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian. Edisi Revisi V. Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta Swastha (1999),

Arlan Tjahyadi, Rully, 2006. Prosedur Penelitian. Edisi Revisi V. Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta Swastha (1999).

Basu Swastha, 1999, Asas-Asas Pemasaran, Edisi Ketiga. Penerbit Liberty: Yogyakarta.

Djarwanto PS dan Pangestu Subagyo, 2004, Statistik Induktif, Yogyakarta: BPFE. Durianto, D. Sugiarto. Widjaja, A. W. dan Supratikno, H. 2004. Invasi Pasar

dengan Iklan yang Efektif. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

Engel, James F. D. B. Roger, M. Paul. 1994, Perilaku Konsumen. Ed. 6. Jilid 1. Jakarta: Binarupa Aksara.

Gujarati, Damodar, 2001. Ekonomika Dasar. Edisi Bahasa Indonesia. Alih Bahasa Sumarno Zain. Erlangga: Jakarta

Humdiana, 2005. “Analisis Elemen-Elemen Ekuitas Merek Pada Produk Rokok

Merek Djarum Black.” Jurnal Ekonomi Perusahaan. Vol. 12, No. 1, h. 42 -59.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. BPFE-Yogyakarta.

Irma Zanitha Anggraini melakukan penelitian mengenai Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (studi kasus pada konsumen Hand and Body Lotion Citra di Jakarta).

Keagen, Waren J., Sandra E. Moriarty & Thomas R. Duncan, 1995, Marketing.

Englewood Cliffts. NJ: Prentice Hall.

Kotler, Philip. 1999. Manajemen Pemasaran. Jilid II. Edisi Milenium. Jakarta: PT. Prehallindo.


(17)

Kotler, Phillip, 2003, Manajemen Pemasaran: Analysis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Salemba Empat – Prentice Hall.

Lindawati, 2005. “Analisis Kesadaran Merek, Persepsi Konsumen, dan Asosiasi Merek dalam Ekstensi Merek Pada Produk Merek LIFEBUOY di

Surabaya”, Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol. IV, No.1,p.47-70.

Nyoman, Don., Levitt, Joel. 2001. “Maintenance Planning, Scheduling and Coordination”. New York, Industrial Press, Inc.

Hesti Setyo Rani, 2007. Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. Pada Produk Teh Sosro (Studi kasus pada mahasiswa Undip Pleburan Semarang).

Peter, J. Paul, J. C. Olson. 1999. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Ed.4. Jakarta: Erlangga.

Singarimbun, Masri, dan Sopian Effendi. 2000. Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3ES.

Sri Wahjuni Astuti dan I Gde Cahyadi telah melakukan penelitian dengan judul penelitianya adalah Pengaruh Elemen Ekuitas Merek Terhadap Rasa Percaya Diri Pelanggan di Surabaya Atas Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda.

Tjiptono, 2006. Manajemen Pelayanan Jasa. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Umar, Husein, 2002. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta


(1)

d. Menawarkan bonus yang menarik e. Masa aktif kartu yang lama

H. Analisis Data

1. Analisa Regresi Berganda

Analisa ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel kesadaran merek (X1) dan persepsi kualtias (X2) terhadap keputusan pembelian (Y). Dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 16.0 koefisien regresi yang diperoleh dari hasil pengolahan data adalah :

Y = 3,513 + 0,323 X1 + 0,524 X2

Dari persamaan di atas maka diinterprestasikan sebagai berikut :

Koefisien regresi variabel kesadaran merek (X1) bernilai positif. Hal ini berarti bahwa semakin baik kualitas maka akan meningkatkan keputusan pembelian dan sebaliknya.

Koefisien regresi variabel persepsi kualitas (X2) bernilai positif. Hal ini berarti bahwa semakin baik persepsi kualitas maka akan meningkatkan keputusan pembelian konsumen dan sebaliknya.

2. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut:

a. Uji pengaruh variabel kesadaran merek (X1) terhadap keputusan pembelian (Y). Hasil diperoleh Ho ditolak t hitung lebih besar dari t tabel (3,494 > 2,048) maka hal ini menunjukkan bahwa kesadaran merek (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian atau karena t.sig (0,002) lebih kecil dari 0,05 ( ) maka secara signifikan kesadaran merek (X1) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.


(2)

b. Uji pengaruh variabel persepsi kualitas (X2) terhadap keputusan pembelian (Y). Hasil diperoleh Ho ditolak t hitung lebih besar dari t tabel (4,391 > 2,000) maka hal ini menunjukkan bahwa persepsi kualitas (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian atau karena t.sig (0,000) lebih kecil dari 0,05 ( ) maka secara signifikan persepsi kualitas (X2) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

3. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari variabel kesadaran merek (X1) dan persepsi kualitas (X2) secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian (Y). Hasil diperoleh Fhitung > Ftabel (14,042 > 4,17), maka Ho ditolak, Berarti secara bersama-sama variabel kesadaran merek (X1) dan persepsi kualitas (X2) berpengaruh secara bersama terhadap keputusan pembelian.

4. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Metode ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar variasi Y yang dapat dijelaskan oleh variasi X, yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara variabel kesadaran merek (X1) dan persepsi kualitas (X2) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan hasil analisis data yang menggunakan bantuan komputer program SPSS for windows maka dapat diperoleh adjusted R square (R2) sebesar 0,574, berarti variasi perubahan variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel kesadaran merek (X1) dan persepsi kualitas (X2) berpengaruh terhadap keputusan konsumen sebesar 57,4%. Sedangkan sisanya sebesar 42,6% dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

I. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa Variabel kesadaran merek (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap


(3)

keputusan pembelian, karena konsumen cenderung memiliki kesadaran dalam mengenali merek, keberadaan merek sepatu yang dipasarkan, kesanggupan calon pembeli untuk mengenal merek sepatu yang dipasarkan, pelanggan menilai merek sepatu yang dipasarkan oleh What The Footwear!!!

Variabel persepsi kualitas (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian, hal dikarenakan toko sepatu online What The Footwear pertama kali muncul dalam benak konsumen, memiliki kualitas produk yang dapat diandalkan, memiliki kualitas produk seperti yang diharapkan konsumen, dan produknya aman saat dipakai.

J. Kesimpulan

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut : dsjhgshgshg ghgsg

1. Berdasarkan hasil analisis uji t diperoleh Variabel kesadaran merek (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian dan variabel persepsi kualitas (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian

2. Hasil uji F diperoleh Fhitung > Ftabel (14,042 > 4,17), maka Ho ditolak, Berarti secara bersama-sama variabel kesadaran merek (X1) dan persepsi kualitas (X2) berpengaruh secara bersama terhadap keputusan pembelian. 3. Hasil uji R2 diperoleh adjusted R square (R2) sebesar 0,574, berarti variasi

perubahan variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel kesadaran merek (X1) dan persepsi kualitas (X2) berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen sebesar 57,4%. Sedangkan sisanya sebesar 42.6% dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

K. Keterbatasan Penelitian

1. Keterbatasan penelitian terbatas pada pembeli dan calon pembeli Sepatu Online What The Footwear!!!.

2. Penelitian ini terbatas pada banyaknya responden yang diteliti hanya 30 responden.


(4)

L. Saran

1. Bagi perusahaan Sepatu Online What The Footwear!!!. sebaiknya lebih meningkatkan lagi kualitas agar konsumen lebih tertarik karena adanya kualitas yang baik.

2. Sebaiknya untuk penelitian mendatang untuk menambah jumlah variabel yang diteliti tidak hanya kesadaran merek dan persepsi kualitas dalam mempengaruhi keputusan pembelian.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Angga Bagus Andriyanto, 2009. Analisis Pengaruh Brand Awareness, Perceived Quality, dan Brand Association terhadap Keputusan Konsumen dalam Membeli Produk GT Man (Studi Pada Mahasiswa Reguler I Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang).

Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian. Edisi Revisi V. Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta Swastha (1999),

Arlan Tjahyadi, Rully, 2006. Prosedur Penelitian. Edisi Revisi V. Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta Swastha (1999).

Basu Swastha, 1999, Asas-Asas Pemasaran, Edisi Ketiga. Penerbit Liberty: Yogyakarta.

Djarwanto PS dan Pangestu Subagyo, 2004, Statistik Induktif, Yogyakarta: BPFE. Durianto, D. Sugiarto. Widjaja, A. W. dan Supratikno, H. 2004. Invasi Pasar

dengan Iklan yang Efektif. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

Engel, James F. D. B. Roger, M. Paul. 1994, Perilaku Konsumen. Ed. 6. Jilid 1. Jakarta: Binarupa Aksara.

Gujarati, Damodar, 2001. Ekonomika Dasar. Edisi Bahasa Indonesia. Alih Bahasa Sumarno Zain. Erlangga: Jakarta

Humdiana, 2005. “Analisis Elemen-Elemen Ekuitas Merek Pada Produk Rokok

Merek Djarum Black.” Jurnal Ekonomi Perusahaan. Vol. 12, No. 1, h. 42 -59.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. BPFE-Yogyakarta.

Irma Zanitha Anggraini melakukan penelitian mengenai Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (studi kasus pada konsumen Hand and Body Lotion Citra di Jakarta).

Keagen, Waren J., Sandra E. Moriarty & Thomas R. Duncan, 1995, Marketing. Englewood Cliffts. NJ: Prentice Hall.

Kotler, Philip. 1999. Manajemen Pemasaran. Jilid II. Edisi Milenium. Jakarta: PT. Prehallindo.


(6)

Kotler, Phillip, 2003, Manajemen Pemasaran: Analysis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Salemba Empat – Prentice Hall.

Lindawati, 2005. “Analisis Kesadaran Merek, Persepsi Konsumen, dan Asosiasi Merek dalam Ekstensi Merek Pada Produk Merek LIFEBUOY di

Surabaya”, Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol. IV, No.1,p.47-70.

Nyoman, Don., Levitt, Joel. 2001. “Maintenance Planning, Scheduling and Coordination”. New York, Industrial Press, Inc.

Hesti Setyo Rani, 2007. Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. Pada Produk Teh Sosro (Studi kasus pada mahasiswa Undip Pleburan Semarang).

Peter, J. Paul, J. C. Olson. 1999. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Ed.4. Jakarta: Erlangga.

Singarimbun, Masri, dan Sopian Effendi. 2000. Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3ES.

Sri Wahjuni Astuti dan I Gde Cahyadi telah melakukan penelitian dengan judul penelitianya adalah Pengaruh Elemen Ekuitas Merek Terhadap Rasa Percaya Diri Pelanggan di Surabaya Atas Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda.

Tjiptono, 2006. Manajemen Pelayanan Jasa. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Umar, Husein, 2002. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta