PENGARUH OUTDOOR EDUCATION TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL.
PENGARUH OUTDOOR EDUCATION TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL
TESIS
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Olahraga
OLEH
ARFIN DERI LISTIANDI 1302233
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
(2)
PENGARUH OUTDOOR EDUCATION TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL
Oleh
Arfin Deri Listiandi 1302233
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada program studi Pendidikan Olahraga SPs UPI
Bandung
© Arfin Deri Listiandi 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2015
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis
(3)
LEMBAR PENGESAHAN TESIS
ARFIN DERI LISTIANDI
PENGARUH OUTDOOR EDUCATION TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing: Pembimbing
Dr. Kardjono, M.Sc. NIP. 196205131986022001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Olahraga
Dr. Yudy Hendrayana, M. Kes, AIFO NIP. 196207181988031004
(4)
BAB III
METODE PENELITIAN A.Metode dan Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Melalui metode ini peneliti melakukan perlakuan atau threatment kepada siswa yang akan menghadapi ujian nasional dengan program outdoor education melalui camping. Adapun pengertian dari metode eksperimen adalah seperti yang dikatakan oleh
Maksum (2012, hal 65) “penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan secara ketat untuk mengetahui hubungan sebab akibat di antara variable”.
Penelitian eksperimen ini terbagi menjadi beberapa jenis eksperimen, seperti yang dijelaskan oleh Maksum (2012, hal 67) membaginya ke dalam tiga jenis yaitu “Pra eksperimen (weak experiment), eksperimen semu (quasi
experiment) dan eksperimen murni (true experiment)”.
Penelitian eksperimen yang digunakan adalah quasi eksperimental yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen dengan kegiatan
Outdoor Education melalui camping dan kelas kontrol. Maksum (2012, hal 67)
menyatakan bahwa :
penelitian eksperimen dicirikan oleh 4 hal, yaitu adanya perlakuan, mekanisme kontrol, randomisasi, dan ukuran keberhasilan. Apabila suatu penelitan eksperimen memenuhi keempat hal diatas, maka dapat dikatakan eksperimen murni (True Eksperimen ). Sebaliknya, jika suatu penelitian eksperimen tidak dapat memenuhi ke empat hal tersebut terutama dalam hal randomisasi dan kelompok kontrol maka disebut eksperimen semu (quasi eksperimen).
Dari penjelasan di atas maka digunakanlah jenis penelitian quasi eksperimen karena dalam pemilihan sampel tidak dilakukan secara random.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian Quasi
Experiment. Bentuk desain Quasi experiment yang digunakan adalah Non- Randomized Control Group Pretest-Postest Design. Adapun rancangan desainnya
(5)
Gambar 3.1
(Non-Randomized Control Group Pretest-Posttest Design) Sumber: (Maksum, 2012, hlm. 100)
Keterangan :
T1 = pre-test kepercayaan diri yang diberikan pada kelompok eksperimen.
T2 = post-test kepercayaan diri yang diberikan pada kelompok eksperimen.
X = treatment yang diberikan kepada kelompok eksperimen dengan oudoor
education program camping.
T11 = pre-test kepercayaan diri yang diberikan pada kelompok kontrol.
T21 = post-test kepercayaan diri yang diberikan pada kelompok kontrol.
- = tidak ada perlakuan outdoor education melalui program camping pada kelompok kontrol hanya di kontrol melalui aktivitas lain.
Menurut Frankel (2012, hlm. 270) Dalam menganalisis data, nilai skor pretest dan skor posttest masing-masing individu perlu dianalisis peningkatannya,
yang disebut “analisis gain". Karena perubahan masing-masing skor siswa
dianalisis maka kelompok yang mendapat nilai “gain” yang tinggi menunjukan
bahwa terjadi peningkatan pada kelompok tersebut.
Dalam penelitian ini digunakan dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan eksperimen, dimana setiap kelompok terdiri dari satu kelas. Kelompok yang pertama akan digunakan sebagai kelompok eksperimen sedangkan kelompok yang lain menjadi kelompok kontrol. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua jenjang pendidikan yaitu kelas SMP kelas IX dan SMA kelas XII.
B.Partisipan, Populasi dan Sampel 1. Partisipan
Pre Treatment Post Eksperimen T1 X T2
Kontrol T11 - T21 reatment group O1 X O3
(6)
Dalam penelitian ini peserta yang digunakan untuk kelompok eksperimen sebanyak 25 siswa kelas IX SMP dengan rincian 17 putra, 8 putri dan 18 siswa kelas XII SMA dengan rincian 9 putra, 9 putri. Jumlah sampel tersebut didapatkan karena hanya ada sejumlah tersebut siswa yang siap untuk mengikuti kegiatan serta mendapatkan izin dari orang tuanya. Jumlah sampel tersebut dirasa telah mencukupi untuk penelitian eksperimen ini sedengkan kelompok kontrol jumlah nya disamakan dengan kelompok eksperimen.
2. Populasi
Populasi dalam penelitian ini untuk jenjang SMP dipilih kelas IX di SMPN 14 Kota Sukabumi dan untuk jenjang SMA dipilih kelas XII di SMAN 4 Kota Sukabumi. Peneliti memilih sekolah di Kota Sukabumi karena sekolah-sekolah tersebut lokasinya tidak terlalu jauh dengan lokasi perkemahan sehingga akan lebih mudah akses transportrasi dan Kota Sukabumi memiliki tempat perkemahan yang mendukung dengan kegiatan outdoor education, selain itu pemilihan sekolah tersebut dikarenakan perihal perizinan untuk melakukan penelitian dengan sampel dari sekolah-sekolah tersebut telah didapatkan oleh penulis.
Adapun jumlah populasi siswa kelas IX SMP sebanyak 210 dan siswa kelas XII SMA sebanyak 400 orang. Berikut ini adalah rinciannya :
Tabel 3.1 Populasi penelitian
Populasi Kelas IX SMPN 14 Kota Sukabumi
No Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah Siswa
1 IX A 16 19 35
2 IX B 15 21 36
3 IX C 16 17 33
4 IX D 14 22 36
5 IX E 16 19 35
6 IX F 14 21 35
Jumlah 91 119 210
Populasi Kelas XII SMAN 4 Kota Sukabumi
No Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah Siswa
1 XII IPA 1 13 24 37
2 XII IPA 2 15 22 37
(7)
4 XII IPA 4 13 26 39
5 XII IPA 5 13 28 41
6 XII IPA 6 12 26 38
7 XII IPS 1 8 26 36
8 XII IPS 2 22 16 38
9 XII IPS 3 21 13 34
10 XII IPS 4 24 9 33
11 XII IPS 5 18 14 32
Jumlah 168 232 400
3. Sampel
Setelah populasi maka selanjutnya dalam penelitian ini untuk penentuan sampelnya peneliti menggunakan Purposive sampling. Purposive sampling menurut Maksum (2012, hlm 60) menjelaskan “Purposive sampling atau sampel
bertujuan, adalah sebuah teknik pengambilan sampel yang ciri atau karakteristiknya sudah diketahui lebih dulu berdasarkan ciri atau sifat populasi”. Jadi purposive sampling adalah suatu metode pengambilan sampel yang tidak acak, akan tetapi sampel dipilih berdasarkan tujuan dan dilakukan karena adanya pertimbangan tertentu. Berdasarkan hal diatas, maka untuk sampel penelitan ini yang menjadi pertimbangannya adalah bahwa sampel dari populasi berdasarkan seadanya data atau kemudahan mendapatkan data tanpa perhitungan kerepresentatifannya. Kriteria sampel ditentukan oleh peneliti sesuai dengan tujuan penelitian yaitu siswa kelas IX SMP dan XII SMA .
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan untuk kelompok eksperimen sebanyak 25 siswa kelas IX SMP dengan rincian 17 putra, 8 putri dan 18 siswa kelas XII SMA dengan rincian 9 putra, 9 putri. Jumlah sampel tersebut didapatkan karena hanya ada sejumlah tersebut siswa yang siap untuk mengikuti kegiatan serta mendapatkan izin dari orang tuanya. Jumlah sampel tersebut dirasa telah mencukupi untuk penelitian eksperimen ini.
Penentuan jumlah sampel berdasarkan pendapat Fraenkel dan Wallen (dalam Maksum, 2012, hlm. 62) bahwa “Tidak ada ukuran yang pasti berapa
jumlah sampel yang representatif itu”. Meskipun demikian mereka
merekomendasikan sejumlah petunjuk sebagai berikut :
(8)
(Fraenkel dan Wallen, 2002) dalam Maksum (2012, hlm.62) Jenis Penelitian Minimal Jumlah Sampel
Deskriptif/Survei Korelasional
Eksperimen/kausal-komparatif
100 Subjek 50 Subjek
30 subjek atau 15 subjek dengan kontrol yang sangat ketat
C.Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kawasan wisata Pondok Halimun Kota Sukabumi, sebab lokasi tersebut sangat cocok untuk outdoor education karena di kawasan wisata Pondok Halimun ini memiliki fasilitas bumi perkemahan yaitu bumi perkemahan elang jawa, sungai yang aliran sungainya jernih yaitu sungai cikole, lokasi hiking menyusuri perkebunan teh serta adanya curug cibereum yang indah. Selain itu Peneliti memilih Pondok Halimun karena lokasinya yang tidak jauh dari lokasi sekolah yang dijadikan sampel penelitan dan aksesnya tidak sulit dijangkau.
Program camping pada penelilitian ini akan dilaksanakan di Pondok Halimun selama 3 (lima) hari. Pengambilan waktu penelitian selama 3 hari disini berdasarkan penelitan Tay (2006) bahwa program camping berbasis petualangan 3 hari memiliki pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan persepsi siswa di beberapa daerah efektivitas kehidupan seperti self efficacy, kepercayaan diri, manajemen stres, efisiensi waktu, dan keseluruhan efektivitas. Jadi dengan kamping camping petualangan dalam 3 hari pun bisa memberikan hasil yang positif.
Maka dari itu peneliti mengambil waktu tiga hari dalam pemberian perlakuan outdoor education melalui kegiatan camping pada siswa SMP kelas IX dan SMA kelas XII yang akan menghadapi ujian nasional.
(9)
Secara teoretis variabel dapat di definisikan sebagai atribut seseorang, atau
objek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain Hatch dan Farhadi (dalam Sugiyono, 2010, hlm. 38). Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu Sugiyono, (2010, hlm. 83).
Dalam penelitian ini penulis menetapkan variabel-variabel yang akan dikaji sebagai pemabatas terhadap kemungkinan terjadinya penafsiran suatu istilah yang menyebabkan kekeliruan pendapat dan mengaburkan pengertian sebenarnya, variabel tersebut adalah sebagai berikut pada halaman selanjutnya: 1. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kegiatan Outdoor education melalui camping di alam terbuka. Outdoor education melalui camping merupakan suatu aktivitas yang memberikan peluang dan pengalaman langsung melalui kegiatan camping di alam terbuka. Kelompok kontrol dalam penelitian ini digunakan sebagai garis dasar untuk dibandingkan dengan kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen yaitu pemberian perlakuan outdoor education pada siswa SMP kelas IX dan SMA kelas XII yang akan menghadapi ujian nasional
2. Variabel terikat
Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepercayaan diri siswa yang akan menghadapi ujian nasional, kepercayaan diri yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sejauh mana perubahan tingkat kepercayaan diri siswa setelah mengikuti kegiatan Outdoor Education melalui camping.
E.Instrument Penelitian 1. Alat Pengumpul Data
Menurut Maksum (2012, hlm. 11) instrument adalah alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Dalam penelitian ini
instrumen yang digunakan untuk mengukur pengaruh pemberian perlakukan berupa kegiatan camping adalah dengan cara memberikan angket. Angket adalah alat pengumpul data melalui jenis pertanyaan dan pernyataan yang tertulis atau tersusun serta diedarkan dengan maksud untuk memperoleh data dan informasi dari sumber data yang berupa orang atau responden.
(10)
Dalam penelitian ini penulis menggunakan skala Likert. Adapun alasan
menggunakan skala Likert ini adalah “agar dapat memberikan informasi dengan
jelas tentang tingkatan persetujuan responden dan penyusunannya relatif
sederhana .”
Sudjana dan Ibrahim (1987, hlm. 107) menjelaskan bahwa “skala Likert dinyatakan dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden, apakah pernyataan itu didukung atau ditolak melalui rentangan nilai tertentu . Oleh karena itu, pernyataan diajukan ada dua kategori, yakni pernyataan positif dan pernyataan
negatif .”
Kriteria pemberian skor untuk setiap jawaban butir pernyataan sesuai dengan positif atau negatifnya pernyataan tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.3 .
Tabel 3.3
Kriteria Pemberian Skor Terhadap Alternatif Jawaban
No Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban
Positif Negatif
1. Sangat Setuju 5 1
2. Setuju 4 2
3. Ragu-ragu 3 3
4. Tidak Setuju 2 4
5. Sangat Tidak Setuju 1 5
2. Kisi Kisi Angket
Kisi-kisi dalam penelitian ini terdiri dari variabel yang dijabarkan melalui indikator dan sub-indikator yang dibuat menjadi pernyataan-pernyataan. Butir-butir pernyataan tersebut merupakan gambaran tentang pengaruh kegiatan Outdoor Education terhadap perubahan kepercayaan diri pada siswa. Yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh kegiatan Outdoor
Education dengan kegiatan camping, terhadap perubahan kepercayaan diri pada
(11)
Dalam pembuatan kisi-kisi ini penulis membuat spesifikasi data, maksud dari spesifikasi data adalah untuk menjabarkan ruang lingkup masalah yang akan diteliti sehinggga mempermudah penulis menyusun kisi-kisi angket. Berikut ini pendapat ahli yang dijadikan penulis sebagai acuan untuk menyusun kisi-kisi angket.
Angket kepercayaan diri ini di adaptasi dari hasil penelitian Iman (2010) yang disesuaikan dengan ciri-ciri orang yang memiliki kepercayaan diri menurut Lautser (dalam Ghufron dan Risnawita, 2010, hlm. 35) adalah “(1) memiliki keyakinan pada kemampuan sendiri, (2) memiliki optimisme yang tinggi, (3) bersikap objektif dalam berbagai hal, (4) Bertanggung jawab, (5) rasional dan
realistis.”
Dari penjelasan di atas maka disusunlah kisi-kisi instrumen untuk mempermudah pembuatan butir pernyataan pada angket yang dapat dilihat pada tabel 3.4.
Tabel 3.4 Kisi - Kisi Angket Kepercayaan Diri Variabel Sub-variabel Indikator
Nomor Item + - Kepercayan Diri Yakin pada Kemampuan Diri
a. Ketika menghadapi tantangan
1,2 3
b. Dalam menjalani kehidupan
4 5,6
Optimis a. Optimis dalam kehidupan sendiri
7,8,40 9,34 b. Optimis dalam
menjalankan tugas
10 11,39 Objektif a. Mampu menilai diri-
sendiri
12,13,14 15,16,36 b. Mampu menilai
orang lain
17,18 19,35,37 Bertanggung
Jawab
a. Bertanggung jawab pada diri sendiri
20,38 21 b. Bertanggung jawab
pada tugas yang sudah diberikan
22,23 24 Rasional a. Rasional ketika
menghadapi
(12)
permasalahan b. Rasional dalam
bertindak
28 29
Realistis a. Realistis dalam mengambil keputusan
30 31
b. Realistis dalam bertindak
32 33
Berdasarkan kajian teoretis yang telah dilakukan maka spesifikasi intervensi yang dilakukan lebih difokuskan pada perubahan kepercayaan diri pada siswa yang akan menghadapi ujian nasional. Oleh karena itu, kisi-kisi instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini khusus untuk mengukur pengaruh kegiatan Outdoor Education dengan kegiatan camping yang diberikan terhadap perubahan kepercayaan diri pada siswa yang akan menghadapi ujian nasional.
3. Uji Coba Angket Kepercayaan Diri
Setelah angket disusun, maka angket tersebut melaui proses judgmen dari ahli. Setelah itu angket tidak akan langsung diberikan kepada sampel yang akan penulis teliti. Angket terlebih dahulu diuji coba untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya, karena tidak semua pernyataan di dalam angket ini akan diberikan kepada sampel. Hanya angket yang memenuhi syaratlah yang digunakan sebagai alat pengumpul data.
Angket ini akan diuji cobakan kepada kepada siswa SMP Labschool Bandung kelas IX dan SMA Labschool Bandung kelas XII.
4. Uji Validitas dan Reliabilitas
Seleksi item dengan pengujian validitas dan reliabilitas skala kepercayaan diri dilakukan dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) version 20 dengan menggunakan corrected item total correlation dan untuk uji reliabilitasnya menggunakan dengan Cronbach’s Alpha yaitu program aplikasi yang digunakan untuk melakukan perhitungan statistik menggunakan komputer. Selanjutnya uji coba angket dilakukan pada kelompok non sampel. Setelah angket diberikan pada kelompok tersebut, dilakukan analisa
(13)
uji validitas dan uji reliabilitas untuk mengetahui tingkat keterandalan atau kesahihan alat ukur.
a. Uji Validitas
Uji validitas instrument dengan menggunakan SPSS 20. Berikut langkah-langkah yang telah dilakukan untuk menguji validitas instrumen sebanyak 40 butir soal yaitu sebagai berikut:
a) Masukan data hasil uji coba instrumen pada entri SPSS.
b) Klik Analize pada menu toolbar SPSS dan pilih scale kategori Realibility
Analysis.
c) Setelah masuk pada kategori Realibility Analysis, klik bagian statistic yang berada di pojok kanan atas. Ceklis item, scale dan scale if item
deleted. Selanjutnya klik continue.
d) Masih pada kategori Realibility Analysis, pindahkan data ke kolom item. Selanjutnya akan muncul data.
e) Nilai hasil uji validitas (r hitung) dapat dilihat dari corrected item total
corelation.
f) Ketentuannya, apabila nilai dari corrected item total corelation < 0,279 maka butir soal tidak valid.
g) Tahap yang dilakukan untuk menyeleksi nilai corrected item total
correlation < 0,279 adalah pertama, buang skor pada corrected item total corelation yang memiliki nilai – dan 0.
h) Kedua, buang skor pada corrected item total corelation yang memiliki nilai 1 dan < 0,279.
i) Apabila setelah tahapan itu sudah dilalui ternyata skor pada corrected item
total corelation masih ada nilai < 0,279 maka buang lagi skor tersebut
sampai semua skor < 0,279.
j) Setelah dilakukan tahapan itu, untuk nilai yang > 0,279, untuk hasil validitas instrument pada siswa SMP didapat 21 butir soal dinyatakan valid. Sedangkan hasil validitas pada siswa SMA didapat 29 butir soal yang dinyatakan valid. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dilampiran.
(14)
a) Masukan data hasil uji coba instrumen pada entri SPSS.
b) Klik Analize pada menu toolbar SPSS dan pilih scale kategori Realibility Analysis.
c) Setelah masuk pada kategori Realibility Analysis, klik bagian statistic yang berada di pojok kanan atas. Ceklis item, scale dan scale if item deleted. Selanjutnya klik continoue.
d) Masih pada kategori Realibility Analysis, pindahkan data ke kolom item. Selanjutnya akan muncul data.
Untuk nilai reliabilitas dapat dilihat pada tabel Realibility Statistic pada
Cronbach’s Alpha dalam entri data yang muncul. Ketentuannya, apabila nilai
Alpha > 0,05 maka reliabel dan apabila nilai Alpha < 0,05 maka tidak reliabel. (Pada hasil pengujian reliabilitas pada instrumen Kepercayaan diri). Untuk hasil uji reliabilitas pada siswa SMP didapat nilai Alpha sebesar 0,865 maka 0,865>0,05 yang berarti reliable. Sedangkan untuk hasil uji reliabilitas pada siswa SMA didapat nilai Alpha sebesar 0.884 maka 0.884>0.05 yang berarti reliable. Untuk lebih jelasnya bias dilihat dalam lampiran.
F. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini peserta didik diberikan perlakuan dengan materi
outdoor education yang dilakukan dengan program camping. Dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pretest
Pretest dalam penelitian ini peserta didik diberikan angket kepercayaan
diri yang sudah di uji validitas dan reliabilitasnya. Untuk mengetahui sejauha mana tingkat kepercayaan diri yang dimiliki peserta didik sebelum diberikan
treatment dengan outdoor education yang dilakukan dengan program camping
maupun yang tidak atau kelompok kontrol.
2. Treatment
Selanjutnya kepada para peserta akan diberikan perlakuan dengan materi
Camping. Peneliti menyusun program outdoor education sebagai panduan dalam
melakukan eksperimen. Program eksperimen yang akan dilaksanakan dapat dilihat pada tabel 3.5 di bawah ini:
(15)
Tabel 3.5 Program Camping
Nama kegiatan Tugas kegiatan Tujuan kegiatan Alat kegiatan Tracking
menyusuri kebun teh
- Berjalan
menelusuri kebun teh di Pondok Halimun
- Memberikan tantangan - Meningkatkan
keyakinan pada diri sendiri
- Merasakan
keindahan dengan melihat
pemandangan di sekitar kebun teh
- Perlengkapan hiking
- Pakain dan celana yang sesuai untuk hiking - Sepatu olahraga / sepatu gunung. Hiking menyusuri sungai cikole. - Berjalan menyusuri sungai - Memberikan tantangan - Meningkatkan
keyakinan pada diri sendiri - Merasakan ketenangan dengan merasakan dinginnya air pegunungan yang menyegarkan. - Menenangkan pikiran. - Perlengkapan hiking
- Pakain dan celana yang sesuai untuk hiking - Sepatu olahraga / sepatu gunung. Memasuki kawasan air terjun Curug Cibereum
- Mencapai dan Menikmati keindahan air terjun
- Dapat mensyukuri keindahan ciptaan tuhan - Memberikan pengetahuan tentang alam - Perlengkapan hiking
- Pakain dan celana yang sesuai untuk hiking - Sepatu olahraga / sepatu gunung. Melalui rintangan alam - Menemukan petunjuk-petunjuk untuk melewati jalur yang telah ditentukan hingga mencapai tujuan (mencari jejak) - Memberikan tantangan - Meningkatkan
keyakinan pada diri sendiri dan rekan kelompok
- Meningkatkan sikap optimis
- Menguji pemikiran
- Perlengkapan hiking
- Pakain dan celana yang sesuai untuk hiking - Sepatu olahraga / sepatu gunung.
(16)
siswa agar rasional dan realistis dalam mencari petunjuk - Siswa dapat
bertanggung jawab
Menyeberangi sungai dan melawan arus
-Menyebrangi sungai di Pondok Halimun dan mencoba melawan arus sungai - Memberikan tantangan - Meningkatkan
keyakinan pada diri sendiri - Merasakan ketenangan dengan merasakan dinginnya air pegunungan yang menyegarkan. - Menenangkan pikiran. - Perlengkapan hiking
- Pakaian dan celana yang sesuai untuk hiking - Sepatu olahraga / sepatu gunung.
Jenis-jenis kegiatan Outdoor Education yang digunakan dalam program diatas yaitu tracking menyusuri kebun teh, hiking menyusuri sungai, memasuki kawasan air terjun, melalui rintangan alam, menyeberangi sungai dan melawan arus bersumber dari Disertasi Kardjono (2009, hlm. 163).
3. Posttest
Setelah melakukan treatment selanjutnya peneliti melakukan posttest baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perubahan kepercayaan diri yang terjadi setelah dilakukan proses eksperimen. Pada proses posttest responden diberikan angket yang sudah diuji validitas dan reliabilitas.
Penelitian ini akan berlangung selama tiga hari di bumi perkemahan Elang Jawa, Pondok halimun Kota Sukabumi. Dalam pelaksanaannya Peneliti akan dibantu oleh instruktur dalam bidang camping yaitu dari Guru Pecinta Alam (GURUPALA) Sukabumi yang anggotanya sebagian besar adalah alumni PAMOR FPOK UPI Bandung sehingga kegiatan dapat terorganisir sebab dipandu oleh instruktur yang telah berpengalaman.
(17)
Pada penelitian ini terbagi dalam beberapa tahapan seperti tertera pada tabel 3.6:
Tabel 3.6
Garis Besar Pelaksanaan Penelitian Tahap Kelompok
Eksperimen Kelompok Kontrol Keterangan
1. Pengambilan data
awal
Pengambilan data awal Pre-test
Kepercayaan diri 2. Kegiatan camping Tanpa kegiatan camping Kegiatan 3 hari
camping
3. Pengambilan data
akhir
Pengambilan data akhir Post-test
Kepercayaan diri
Program camping yang akan diberikan dalam penelitian ini mengacu pada hasil penelitian Tay (2006) yang hasil penelitiannya adalah bahwa program
camping berbasis petualangan 3 hari memiliki pengaruh yang signifikan dalam
meningkatkan persepsi siswa di beberapa daerah efektivitas kehidupan seperti self
efficacy, kepercayaan diri, manajemen stres, efisiensi waktu, dan keseluruhan
efektivitas. Dalam penelitiannya kegiatan yang digunakan dalam program
camping selama tiga hari diberikan pada siswa dengan rentang usia 13-15 tahun
dalam hal ini sesuai dengan siswa SMP yang umurnya serupa dengan siswa yang diteliti oleh Tay. Program camping selama tiga hari dalam penelitian Tay (2006) yang dapat meningkatkan kepercayaan diri diantaranya adalah permainan-permainan kepercayaan dan team building, kegiatan menantang seperti hiking menelusuri hutan, air terjun dan sungai, memasak dan api unggun.
Berikut ini jadwal kegiatan pada program camping yang akan dilaksankan untuk mencapai tujuan/sasaran penelitian disusun pada Tabel 3.7
Tabel 3.7 Jadwal Kegiatan Camping
(18)
1
1. Pengkondisian di sekolah 2. Pemberangkatan
3. Menurunkan barang dan mendirikan tenda 4. istirahat solat Ashar dan makan
5. Menyebrangi sungai dan melawan arus 6. Mandi dan persiapan solat magrib.
7. Pemberian materi mengenai alam bebas oleh Gurupala
8. Orientasi lingkungan
9. Pengkondisian acara esok hari dilanjutkan dengan Istirahat
2 1. Solat subuh
2. Senam pagi
3. Mandi dan Sarapan
4. Tracking menyusuri kebun teh 5. Istirahat, solat Dzuhur dan makan 6. Melalui rintangan alam
7. Solat Ashar dan istirahat 8. solat Magrib dan makan malam 9. Membuat api unggun
10.Istirahat
3 1. Solat subuh
2. Senam pagi 3. Makan
4. Hiking menyusuri sungai cikole menuju kawasan air terjun curug Cibeureum.
5. Kembali ke Buper, Istirahat, solat dan makan 6. Penutupan dan kembali sekolah.
G.Teknik Analisis Data
Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara atau rumus-rumus tertentu. Pengolahan data bertujuan mengubah data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang lebih halus sehingga memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut.
Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan penghitungan komputasi program SPSS ( Statistical Product and Service Solution ) versi 20. 0
for windows karena program ini memiliki kemampuan analisis statistic cukup
(19)
menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog sederhana, sehingga mudah dipahami cara pengoperasiannya. Adapaun langkah pengolahan tersebut yaitu:
1. Menghitung gain pretest dan posttest dari data hasil penelitian terhadap siswa.
2. Uji normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui setiap variabel yang akan dianalisis atau data yang diperoleh berdistribusi normal. Penulis menggunakan teknik analisis dengan menggunakan uji normalitas data
Kolmogorov-Smirnov
Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat untuk menguji hipotesis menggunakan statistic parametric.
3. Uji homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis Paired T-Test dan independent t test. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai positifsi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama.
4. Pengujian hipotesis 1 dengan menggunakan uji-t paired sample 5. Pengujian hipotesis 2 dengan menggunakan uji-t paired sample
(20)
DAFTAR PUSTAKA
Adegun, J dan Konwea, E (2009). The Prevalence of Hypokinetic Disorders
Among Workers in Tertiary Institutions in Ekiti State, Nigeria. Nebula ol. 6
Issue 2, p177
Alex, S. (1987). Butir-Butir Mutiara Rumah Tangga. Jakarta : BPK Gunung Mulia
Ananda, R (2013). Analisis Masalah-Masalah Siswa Yang Akan Menghadapi
Ujian Nasional (Un) Di Mts Negeri Lipat Kain Kecamatan Kampar Kiri .
Jurnal UNRI, Riau :
http://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/3947/17.Rika %20Ananda.pdf?sequence=1
Anchok, D. (2003). Outbound Manajemen Training Aplikasi Ilmu Perilaku dalam
Pengembangan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. UII Press
Anwar. (2009). Pentingnya Tabayyun. Tersedia :
http://www.marzanianwar.wordpress.com/2009/09/05/pentingnya-tabayyun. Tanggal akses 04 Mei 2015
Arikunto, S. (1998/2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Bandura, S. (1986). Social Foundation of Thought and Action. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.
Read more: http://www.emakalah.com/2013/04/keyakinan-akan-kemampuan-diri-dan.html#ixzz3ebN7UhUX
Brown, K. (2010). Curriculum For Excellence Through Outdoor Learning. Learning and Teaching Scotland.
Catur. (2010), Tidak Percaya Diri Penyebab Siswa Tidak Lulus UN, Jakarta: Antara News : http://www.antaranews.com/berita/185113/tidak-percaya-diri-penyebab-siswa-tidak-lulus-un
Chandra, S & Sanoesi, A. (2010). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan Kementerian
(21)
Cosgriff, M. (2008). What’s the story? Outdoor education in New Zealand in the
21st century. Physical Educator - Journal of Physical Education New
Zealand, 41(3), 14-25.
Dahlan, S (2010) Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat,
dan Multivariat Dilengkapi Aplikasi Menggunakan SPSS, Jakarta : Salemba
Medika
Darmansjah. (2002). Ilmu Kedokteran Transparan. Tersedia : http://www.iwandarmansjah.web.id/miscellaneous.php?id=29. Tanggal akses 30 Mei 2015
De Angelis, B. (2000). Self Confident: Percaya Diri Sumber Kesuksesan Dan
Kemandirian. Jakarta: Gramedia Pustaka
Fraenkel, J dan Wallen, N. (2012). How to Design and Avaluate Research in
Education (sixth edition). New York: McGraw-Hill Companies.
Ghufron, N dan Risnawati, R.(2010).Teori-teori Psikologi. Jogjakarta: Ar- ruzz Media.
Gilbertson, K et all. (2006) . Outdoor Education Methods and Strategies. [Online] Tersedia: http://www.books.google.co.id/books?isbn=0736047093 [10 Maret 2014]
Hakim, T. (2002). Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta : Puspa Swara Harun, M. (2013). Applying Elements of Outdoor Education in Teacher Education
Innovation. Published by Canadian Center of Science and Education
Higgins, P and Crowther, N (1997). A Guide for Outdoor Educators in Scotland. Penrith: Adventure Education.
Henderson et al. (2007). Summer Camp Experiences: Parental Perceptions of
Youth Development Outcomes. Journal of Family Issues Volume 28 Number
8 August 2007 987-1007 © 2007 Sage Publications. Tersedia pada : http://jfi.sagepub.com/cgi/content/abstract/28/8/987
Hopkins, and Putnam. (1993). Personal Growth through Adventure. London: David Fulton Publishers.
(22)
Husdarta. (2010). Psikologi Olahraga. Bandung : Alfa Beta.
Iman, D. (2010). Pengaruh Outdoor Education Terhadap Perubahan Self
Confidence (Kepercayaan Diri) Pada Siswa. Tesis Magister pada Pendor
SPs UPI. Bandung : tidak diterbitkan
Iswidharmanjaya, dan Agung. (2004). Satu Hari Menjadi Percaya Diri. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Jacinta F. (2002). Memupuk Rasa Percaya Diri. Tersedia pada
http://www.e-psikologi.com/epsi/search.asp Diakses tangggal 29 November 2014.
Kardjono. (2009). Pengendalian Diri (Self Control) melalui Outdoor education.
Disertasi. SPs UPI: Tidak diterbitkan
Kardjono, J. (2014). Pendidikan Tabiat Hikmah Pesona Alam Bebas. Bandung: CV. Bintang Warliartika
Kartadinata, S. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
Komarudin (2010). Jurnal Peningkatan Percaya Diri dan Kemampuan Mengatasi
Stres Melalui Aktivitas Outbound: Universitas Pendidikan Indonesia.
Lestari, J (2012) Stress Menjelang Ujian Nasional Kekhawatiran dan Kondisi
Psikis Siswa-siswi SMA N 1 Sooko Kelas XII Menjelang Pelaksanaan Ujian Nasional yang akan berlangsung 2 bulang lagi di seluruh Indonesia :
Departemen Pendidikan Nasional Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sooko Lumpkin. A. (2004) You Be Positive, Confident and Courageuse. Jakarta :
Penerbit Erlangga
Maksum, A. (2012). Metode Penelitian Dalam Olahraga. Surabaya : Unesa University Press
Maryati, (2008). Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dan Keyakinan Diri (Self-
Afficacy) Dengan Kreativitas Pada Siswa Akselerasi. Skripsi Sarjana pada
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tersedia :
http://www.etd.eprints.ums.ac.id/3693/2/F100040097.pdf. Tanggal akses 25 Juni 2010
Masbow. (2009). Percaya Diri Dalam Psikologi. Tersedia :
(23)
McLeod, B. (2004). An evaluation of an Experiential Learning and Outdoor
Education school program on the Life Effectiveness skills of middle school boys. Unpublished Honours thesis, Australian Catholic University,
Melbourne, Australia.
Michalski, J. (2003). A Multi-Method Impact Evaluation of a Therapeutic Summer
Camp Program, Child and Adolescent Social Work Journal, Vol. 20, No. 1, February 2003. Human Sciences Press, Inc
Milest, J. C & Priest, S. (1990). Adventure Education. Publisher: Ventury Pub. (State College, PA).
Merrymasn, M., Mezei, A., Bush. J.A., & Weinstein, M. (2012). The effects of a
summer camp experience on factors of resilience in at-risk youth. The open journal of occupational therapy.
Neill, J T. (2008). Enhancing Life Effectiveness: The Impacts of Outdoor
Education Programs. A thesis submitted for the degree of Doctor of Philosophy University of Western Sydney. Tersedia pada
http://wilderdom.com/phd Diakses tanggal 5 Januari 2015
Nurihsan, A dan Agustin, M, (2013) Dinamika Perkembangan Anak & Remaja,
Tinjauan Psikologi, Pendidikan, dan Bimbingan, Bandung: Refika Aditama
Permendiknas No. 22 tahun 2007 tentang Standar Isi Kompetensi
Perry. M. (2005). Confidence Boosters. Diterjemahkan dan diterbitkan oleh Penerbit Erlangga
Rickinson, M et.al (2004). A Review Of Research On Outdoor Learning. National
Foundation for Educational Research and King’s College London
Rohayati, I. (2011), Program Bimbingan Teman Sebaya Untuk Meningkatkan
Percaya Diri Siswa. Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia, Tersedia pada http://jurnal.upi.edu/file/36-ICEU_ROHAYATI.pdf Diakses pada 30 November 2014 pukul 21:00
(24)
Setiawan, H. (2013). Bimbingan Dan Konseling percaya Diri, Tersedia pada :
https://herrystw.wordpress.com/2013/01/05/percaya-diri/ Diakses pada 5 Januari 2015
Sudjana dan Ibrahim. (1998). Penelitian Dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV Alfabeta. Suherman, A. (2009). Revitalisasi Pengajaran dalam Pendidikan Jasmani.
Bandung : CV.Bintang Warli Artika
Sukmadinata, N. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Szczepanski, A. (2006). Outdoor Education - Authentic Learning in the Context
of Landscape Literary education and sensory experience. Perspective of Where, What, Why, How and When of learning environments. Inter-disciplinary context and the outdoor and indoor dilemma. (Journal)
Tay, K.S. (2006). Factors that influence the perception of life effectiveness of
secondary two pupils in a 3-day adventure-based residential programme in Singapore: A qualitative and quantitative study. Dissertation : University of
Edinburgh, UK. Tersedia Pada :
http://www.docs.hss.ed.ac.uk/education/outdoored/dissertation_tay.pdf
diakses pada 5 Januari 2015
Wahyuni, S. (2014) Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kecemasan
Berbicara Di Depan Umum Pada Mahasiswa Psikologi, eJournal
Psikologi, 2014,2(1): 50-64 ISSN 0000-0000, ejournal.psikologi.fisip-unmul.ac.id
Weinberg, R and Gould, D. (2003). Foundation of Sport Exercise Psychology, Third Edition. Champaign, II.: Human Kinetics Publishers, Inc.
Wikipedia (https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_di_Indonesia) [28 Juni 2015] Yusuf, S. (2000) Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung : PT.
(1)
menu deskriptif dan kotak-kotak dialog sederhana, sehingga mudah dipahami cara pengoperasiannya. Adapaun langkah pengolahan tersebut yaitu:
1. Menghitung gain pretest dan posttest dari data hasil penelitian terhadap siswa.
2. Uji normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui setiap variabel yang akan dianalisis atau data yang diperoleh berdistribusi normal. Penulis menggunakan teknik analisis dengan menggunakan uji normalitas data Kolmogorov-Smirnov
Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat untuk menguji hipotesis menggunakan statistic parametric.
3. Uji homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis Paired T-Test dan independent t test. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai positifsi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama.
4. Pengujian hipotesis 1 dengan menggunakan uji-t paired sample 5. Pengujian hipotesis 2 dengan menggunakan uji-t paired sample
(2)
DAFTAR PUSTAKA
Adegun, J dan Konwea, E (2009). The Prevalence of Hypokinetic Disorders Among Workers in Tertiary Institutions in Ekiti State, Nigeria. Nebula ol. 6 Issue 2, p177
Alex, S. (1987). Butir-Butir Mutiara Rumah Tangga. Jakarta : BPK Gunung Mulia
Ananda, R (2013). Analisis Masalah-Masalah Siswa Yang Akan Menghadapi Ujian Nasional (Un) Di Mts Negeri Lipat Kain Kecamatan Kampar Kiri . Jurnal UNRI, Riau :
http://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/3947/17.Rika %20Ananda.pdf?sequence=1
Anchok, D. (2003). Outbound Manajemen Training Aplikasi Ilmu Perilaku dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. UII Press
Anwar. (2009). Pentingnya Tabayyun. Tersedia :
http://www.marzanianwar.wordpress.com/2009/09/05/pentingnya-tabayyun. Tanggal akses 04 Mei 2015
Arikunto, S. (1998/2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Bandura, S. (1986). Social Foundation of Thought and Action. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.
Read more: http://www.emakalah.com/2013/04/keyakinan-akan-kemampuan-diri-dan.html#ixzz3ebN7UhUX
Brown, K. (2010). Curriculum For Excellence Through Outdoor Learning. Learning and Teaching Scotland.
Catur. (2010), Tidak Percaya Diri Penyebab Siswa Tidak Lulus UN, Jakarta: Antara News : http://www.antaranews.com/berita/185113/tidak-percaya-diri-penyebab-siswa-tidak-lulus-un
Chandra, S & Sanoesi, A. (2010). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional
(3)
Cosgriff, M. (2008). What’s the story? Outdoor education in New Zealand in the 21st century. Physical Educator - Journal of Physical Education New Zealand, 41(3), 14-25.
Dahlan, S (2010) Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat Dilengkapi Aplikasi Menggunakan SPSS, Jakarta : Salemba Medika
Darmansjah. (2002). Ilmu Kedokteran Transparan. Tersedia : http://www.iwandarmansjah.web.id/miscellaneous.php?id=29. Tanggal akses 30 Mei 2015
De Angelis, B. (2000). Self Confident: Percaya Diri Sumber Kesuksesan Dan Kemandirian. Jakarta: Gramedia Pustaka
Fraenkel, J dan Wallen, N. (2012). How to Design and Avaluate Research in Education (sixth edition). New York: McGraw-Hill Companies.
Ghufron, N dan Risnawati, R.(2010).Teori-teori Psikologi. Jogjakarta: Ar- ruzz Media.
Gilbertson, K et all. (2006) . Outdoor Education Methods and Strategies. [Online] Tersedia: http://www.books.google.co.id/books?isbn=0736047093 [10 Maret 2014]
Hakim, T. (2002). Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta : Puspa Swara Harun, M. (2013). Applying Elements of Outdoor Education in Teacher Education
Innovation. Published by Canadian Center of Science and Education Higgins, P and Crowther, N (1997). A Guide for Outdoor Educators in Scotland.
Penrith: Adventure Education.
Henderson et al. (2007). Summer Camp Experiences: Parental Perceptions of Youth Development Outcomes. Journal of Family Issues Volume 28 Number 8 August 2007 987-1007 © 2007 Sage Publications. Tersedia pada :
http://jfi.sagepub.com/cgi/content/abstract/28/8/987
Hopkins, and Putnam. (1993). Personal Growth through Adventure. London: David Fulton Publishers.
(4)
Husdarta. (2010). Psikologi Olahraga. Bandung : Alfa Beta.
Iman, D. (2010). Pengaruh Outdoor Education Terhadap Perubahan Self Confidence (Kepercayaan Diri) Pada Siswa. Tesis Magister pada Pendor SPs UPI. Bandung : tidak diterbitkan
Iswidharmanjaya, dan Agung. (2004). Satu Hari Menjadi Percaya Diri. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Jacinta F. (2002). Memupuk Rasa Percaya Diri. Tersedia pada http://www.e-psikologi.com/epsi/search.asp Diakses tangggal 29 November 2014.
Kardjono. (2009). Pengendalian Diri (Self Control) melalui Outdoor education. Disertasi. SPs UPI: Tidak diterbitkan
Kardjono, J. (2014). Pendidikan Tabiat Hikmah Pesona Alam Bebas. Bandung: CV. Bintang Warliartika
Kartadinata, S. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
Komarudin (2010). Jurnal Peningkatan Percaya Diri dan Kemampuan Mengatasi Stres Melalui Aktivitas Outbound: Universitas Pendidikan Indonesia. Lestari, J (2012) Stress Menjelang Ujian Nasional Kekhawatiran dan Kondisi
Psikis Siswa-siswi SMA N 1 Sooko Kelas XII Menjelang Pelaksanaan Ujian Nasional yang akan berlangsung 2 bulang lagi di seluruh Indonesia : Departemen Pendidikan Nasional Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sooko Lumpkin. A. (2004) You Be Positive, Confident and Courageuse. Jakarta :
Penerbit Erlangga
Maksum, A. (2012). Metode Penelitian Dalam Olahraga. Surabaya : Unesa University Press
Maryati, (2008). Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dan Keyakinan Diri (Self- Afficacy) Dengan Kreativitas Pada Siswa Akselerasi. Skripsi Sarjana pada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tersedia :
http://www.etd.eprints.ums.ac.id/3693/2/F100040097.pdf. Tanggal akses 25 Juni 2010
Masbow. (2009). Percaya Diri Dalam Psikologi. Tersedia :
(5)
McLeod, B. (2004). An evaluation of an Experiential Learning and Outdoor Education school program on the Life Effectiveness skills of middle school boys. Unpublished Honours thesis, Australian Catholic University,
Melbourne, Australia.
Michalski, J. (2003). A Multi-Method Impact Evaluation of a Therapeutic Summer Camp Program, Child and Adolescent Social Work Journal, Vol. 20, No. 1, February 2003. Human Sciences Press, Inc
Milest, J. C & Priest, S. (1990). Adventure Education. Publisher: Ventury Pub. (State College, PA).
Merrymasn, M., Mezei, A., Bush. J.A., & Weinstein, M. (2012). The effects of a summer camp experience on factors of resilience in at-risk youth. The open journal of occupational therapy.
Neill, J T. (2008). Enhancing Life Effectiveness: The Impacts of Outdoor Education Programs. A thesis submitted for the degree of Doctor of Philosophy University of Western Sydney. Tersedia pada
http://wilderdom.com/phd Diakses tanggal 5 Januari 2015
Nurihsan, A dan Agustin, M, (2013) Dinamika Perkembangan Anak & Remaja, Tinjauan Psikologi, Pendidikan, dan Bimbingan, Bandung: Refika Aditama Permendiknas No. 22 tahun 2007 tentang Standar Isi Kompetensi
Perry. M. (2005). Confidence Boosters. Diterjemahkan dan diterbitkan oleh Penerbit Erlangga
Rickinson, M et.al (2004). A Review Of Research On Outdoor Learning. National Foundation for Educational Research and King’s College London
Rohayati, I. (2011), Program Bimbingan Teman Sebaya Untuk Meningkatkan Percaya Diri Siswa. Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia, Tersedia pada http://jurnal.upi.edu/file/36-ICEU_ROHAYATI.pdf Diakses pada 30 November 2014 pukul 21:00
(6)
Setiawan, H. (2013). Bimbingan Dan Konseling percaya Diri, Tersedia pada : https://herrystw.wordpress.com/2013/01/05/percaya-diri/ Diakses pada 5 Januari 2015
Sudjana dan Ibrahim. (1998). Penelitian Dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV Alfabeta. Suherman, A. (2009). Revitalisasi Pengajaran dalam Pendidikan Jasmani.
Bandung : CV.Bintang Warli Artika
Sukmadinata, N. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Szczepanski, A. (2006). Outdoor Education - Authentic Learning in the Context of Landscape Literary education and sensory experience. Perspective of Where, What, Why, How and When of learning environments. Inter-disciplinary context and the outdoor and indoor dilemma. (Journal)
Tay, K.S. (2006). Factors that influence the perception of life effectiveness of secondary two pupils in a 3-day adventure-based residential programme in Singapore: A qualitative and quantitative study. Dissertation : University of Edinburgh, UK. Tersedia Pada :
http://www.docs.hss.ed.ac.uk/education/outdoored/dissertation_tay.pdf diakses pada 5 Januari 2015
Wahyuni, S. (2014) Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kecemasan Berbicara Di Depan Umum Pada Mahasiswa Psikologi, eJournal Psikologi, 2014,2(1): 50-64 ISSN 0000-0000, ejournal.psikologi.fisip-unmul.ac.id
Weinberg, R and Gould, D. (2003). Foundation of Sport Exercise Psychology, Third Edition. Champaign, II.: Human Kinetics Publishers, Inc.
Wikipedia (https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_di_Indonesia) [28 Juni 2015] Yusuf, S. (2000) Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung : PT.