ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING : Studi Kasus pada UMKM Global Leather.

(1)

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI

JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE

ACTIVITY BASED COSTING

(Studi Kasus pada UMKM Global Leather)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat menempuh ujian sidang sarjana Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Oleh

Dhiyantina Karlina 1100639

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2015


(2)

Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Jaket Dan Tas Kulit Berdasarkan Metode Activity Based Costing

(Studi Kasus Pada UMKM Global Leather)

Oleh

Dhiyantina Karlina 1100639

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Dhiyantina Karlina 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

PERNYATAAN KEASLIAN ISI SKRIPSI

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Jaket Dan Tas Kulit Berdasarkan Metode Activity Based Costing (Studi Kasus Pada UMKM Global Leather)” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri dan tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan apabila kemudian adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam skripsi ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian skripsi ini.

Bandung, Oktober 2015 Yang Membuat Pernyataan

Dhiyantina Karlina NIM. 1100639


(4)

LEMBAR PENGESAHAN

Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Jaket dan Tas Kulit Berdasarkan Metode Activity Based Costing

(studi kasus pada UMKM Global Leather)

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing Skripsi

Dr.H. Ahim Surachim, M.Pd., M.Si NIP. 19580213 198810 1 001

Mengetahui, Dekan Fakultas

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

Prof. Dr. H. Disman, M.S NIP. 19590209 198412 1 001

Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Dr. Lili Adi Wibowo,S.Sos.,S.Pd.,M.M. NIP. 19690404 199903 1001

Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis

Dhiyantina Karlina NIM.1100639


(5)

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Dhiyantina Karlina (1100639), “Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Jaket dan Tas Kulit Berdasarkan Metode Activity Based Costing (Studi Kasus pada UMKM Global Leather)”. Dibawah bimbingan Dr. H.Ahim Surachim, M.Pd, M.Si

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perhitungan harga pokok produksi (HPP) suatu produk di UMKM Global Leather yang tidak memenuhi standar perhitungan harga pokok produksi yang benar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis perhitungan harga pokok produksi UMKM Global leather berdasarkan metode Activity Based Costing. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan penelitian studi kasus pada laporan keuangan UMKM Global Leather. Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan UMKM Global Leather. Sampel yang digunakan Laporan Keuangan Januari 2015 dengan unit analisis penelitian pada harga pokok produksi jaket dan tas kulit. Hasil penelitian menunjukan HPP jaket kulit di Global Leather overcost dimana sebuah produk menghabiskan sumber daya yang lebih sedikit tetapi justru memiliki biaya per unit yang tinggi maka akan mrngakibatkan kerugian pada perusahaan karena tidak dapat bersaing dengan hasil produksi yang sejenis lainnya. Kemudian HPP tas kulit di Global Leather yaitu undercost, artinya terjadi adalah kalkulasi biaya yang terlalu rendah (undercost) dimana sebuah produk menghabiskan sumber daya yang lebih banyak tetapi justru memiliki biaya per unit yang rendah maka akan mengakibatkan kerugian pada perusahaan karena tidak mencapai laba yang diinginkan dengan kata lain laba yang diperolehmerupakan laba semu.


(6)

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Dhiyantina Karlina (1100639), "Analysis of Production cost of goods sold Jacket and Leather Purse on metode Activity Based costing (a case study in UMKM Global Leather)". Under the guidance Dr. H. Ahim Surachim, M. Pd , M.Si

This research is motivated by the calculation of cost of production (COGS) of a product in Global Leather SMEs that do not meet the standards of the calculation of the true cost of production. This study aims to determine the production cost price calculation analysis of SME Global leather based on Activity Based Costing. The method used is qualitative research. This type of research is descriptive with case study on the financial statements of SMEs Global Leather. The population in this study are the financial statements of SMEs Global Leather. The sample used in January 2015 Financial Report with the unit of analysis of research on the cost of production jackets and leather bags. The results showed HPP leather jacket in Global Leather overcosted where a product consumes fewer resources, but it has a high cost per unit will mrngakibatkan loss to the company because it can not compete with other similar production results. Then HPP leather bag Global Leather is undercost, meaning that the case is costing too low (undercost) where a product consumes resources more but it has a cost per unit of the low will result in losses to the company because it does not achieve the desired profit in other words, the profits from an apparent profit.


(7)

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK…….………..…...i

ABSTRACT ……….………..….….ii

KATA PENGANTAR ………...iii

UCAPAN TERIMAKASIH ………..iv

DAFTAR ISI ………viii

DAFTAR TABEL……….……...x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ………....xii

BAB I Pendahuluan ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Rumusan Masalah ... 7

1.4 Tujuan Penelitian ... 7

1.5 Kegunaan Penelitian ... 7

BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, Dan Hipotesis ... 9

2.1 Kajian Pustaka ... 9

2.1.1 Konsep Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) ... 9

2.1.1.1 Definisi HPP …………...……….……...9

2.1.1.2 Komponen HPP…...…...………...11

2.1.1.3 Metode Penentuan HPP …...…………...………….……….15

2.1.1.4 Perhitungan HPP dalam Manajemen Biaya ....………...…..17

2.1.2 Metode Activity Based Costing (ABC) ... 20

2.1.2.1 Konsep Metode ABC ………...………..20

2.1.2.2 Tahap-tahap Perancangan Metode ABC………...22

2.1.2.3 Manfaat Metode ABC……….……...………...26

2.1.2.4 Kendala Metode ABC………...29

2.1.2.5 Perbandingan Biaya Produk Tradisional dengan ABC…...32

2.1.3 Perhitungan HPP dengan menggunakan Metode ABC ... 37

2.1.4 Penelitian Terdahulu ... 45


(8)

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III Objek Dan Metode Penelitian ... 58

3.1 Objek Penelitian ... 58

3.2 Metode Penelitian ... 59

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang digunakan ... 59

3.2.2 Operasinal Variabel ... 62

3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 63

3.2.4 Populasi dan Sampel ... 64

3.2.4.1 Populasi ... 64

3.2.4.2 Sampel……….……….…65 3.2.5Teknik Pengumpulan Data ... 65

3.2.6 Teknik Analisis Data ... 67

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 72

4.1 Gambaran dan Profil Objek Penelitian ... 72

4.2 Gambaran Harga Pokok Produksi UMKM Global Leather ... 78

4.3 Gambaran Harga Pokok Produksi UMKM Global Leather menggunakan Metode ABC ... 80

4.3.1 Mengidentikasi Biaya Sumber Daya Aktivitas dan Pemicu Biaya .. 80

4.3.2 Membebankan Biaya Sumber Daya ke Aktivitas ... 87

4.3.3 Membebankan Biaya Aktivitas ke Objek Biaya ... 88

4.4 Gambaran Harga Pokok Produksi Jaket dan Tas Kulit Pada UMKM Global Leather berdasarkan Metode ABC………..91

4.5 Pembahasan Hasil PenelitianPerhitungan Harga Pokok Produksi berdasarkan Metode Activity Based Costing ...………....…...…...….92 4.6 Temuan Hasil Penelitian ... 96

4.6.1 Temuan Penelitian bersifat Teorotis………...…...….96 4.6.2 Temuan Penelitian bersifat Empiris ... 98

4.7 Implikasi Hasil Penelitian terhadap Pengembangan Pendidikan Manajemen Bisnis ………..……..…………..100

BAB V Simpulan dan Rekomendasi ... 105

5.1 Simpulan ... 105

5.2 Rekomendasi ………...…..106


(9)

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

No Judul Hal

1.1 PerhitunganHargaJual dan Harga Pokok Produksi ………... 5

2.1 DefinisiHargaPokokProduksi ………... 9

2.2 Definisi ABC ……… 21

2.3 Perbedaan Sistem ABC dan Sistem Tradisional ……….. 33

2.4 Penelitian Terdahulu ………. 46

3.1 OperasionalisasiVariabel ……….. 63

3.2 Jenis dan Sumber Data ………...…….. 64

4.1 Kriteria UMKM ……… 73

4.2 Kapasitas Industri Berdasarkan Jenis di Kab Garut Tahun 2014 ……. 75

4.3 Perhitungan Harga Jual dan HPP di Global Leather ……… 79

4.4 Aktivitas-aktivitasPenggunaan Dana padaProses Produksi Global Leather ……….. 80

4.5 Aktivitas-aktivitasPenggunaan Dana padaProses Produksi Global Leather ……….. 81

4.6 Pengklasifikasian Biaya Sumber DayaJenis dan Sumber Data ……… 82

4.7 Pengelompokan Aktivitas berdasarkan Hierarki Biaya dan Pemicu Biaya ………. 83

4.8 Data Pendukung Jumlah Produksi Januari 2015 ……….. 84

4.9 Data Bagian Kepegawaian Global Leather ……….. 85

4.10 Pembebanan Biaya Sumber Daya pada Aktivitas ………... 86

4.11 Data Pendukung Pembelian Bahan Baku Januari 2015 ……… 87

4.12 Perhitungan HPP Jaket Kulit berdasarkan Metode ABC Global Leather Januari 2015 ………...………. 89

4.13 Perhitungan HPP Tas Kulit berdasarkan Metode ABC Global Leather Januari 2015 ……….. 90

4.14 Perbandingan HPP Jaket dan Tas Kulit di Global Leather Januari 2015 ……….. 91


(10)

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Sistem Kalkulasi Biaya Tradisional/Konvensional ... 35 2.2 Diagram Model Sistem Akuntansi Biaya Berbasis Kinerja ... 36 2.3 Kerangka Pemikiran ... 56


(11)

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Laporan Keuangan UMKM Global Leather Januari 2015 Lampiran 2 Data Diolah 2015

Lampiran 3 Form Bimbingan Lampiran 4 Daftar Riwayat Hidup


(12)

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. UMKM telah membuktikan diri sebagai katup pengaman, dinamisator, stabilisator perekonomian Indonesia dan sudah teruji kekuatan dan kehandalannya ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi tahun 1997 dan krisis ekonomi dunia seperti Sub-prime mortgage US dan European Sovereign Debt. Pertumbuhan jumlah UMKM Indonesia menunjukan angka yang signifikan dari tahun 2005 hingga tahun 2012 terbukti dari data Dinas Perindagkop dan UKM menyebutkan bahwa peningkatan pendapatan domestik bruto (PDB) yang disumbangkan oleh UMKM kontribusinya lebih besar dibandingkan dengan PDB yang disumbangkan usaha besar (Dinas Perindagkop dan UKM, 2014; Mohammad Hanif, 2012).

Perkembangan UMKM yang tinggi tetapi tidak untuk angka kontinuitasnya disebabkan berbagai permasalahan yang dihadapi UMKM. Menurut pandangan Soeharto Prawirokusumo dalam bukunya Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil (2010: 229-230) angka kematian UMKM yang cukup tinggi disebabkan oleh adanya permasalahan dalam ketidakmampuan manajemen mengelola bisnis, kurangnya pengalaman dan pengoperasian fisik bisnis dan kemampuan konsep, lemahnya kendali keuangan dalam hal permodalan dan kebijakan kredit


(13)

2

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembayaran, gagal memengembangkan perencanaan strategis, pertumbuhan yang tidak terkendali, pemilihan lokasi yang buruk, persediaan yang tidak baik, dan ketidakmampuan mengatasi transisi kewirausahaan.

Stevanus dalam bukunya kewirausahaan UKM (2007:189) juga menegaskan bahwa masalah manajemen keuangan dinilai menjadi kelemahan utama pelaku UMKM dalam mengembangkan bisinisnya, dimana keterbatasan sumber daya yang ada tidak kompeten dalam menentukan Harga Pokok Produksi (HPP) dan menyusun laporan keuangan. Perhitungan HPP selain digunakan sebagai dasar penentuan tingkat laba, penilaian efisiensi usaha, juga pengalokasian HPP yang tepat akan membantu perusahaan dalam menetapkan harga pokok penjualan yang tepat pula. Perhitungan HPP yang tepat sangat penting bagi setiap perusahaan dalam melakukan perencanaan, pengendalian biaya dan pengambilan keputusan serta untuk menentukan perolehan yang wajar (John.W.Day:2008)

Sulitnya menetapkan HPP dengan akurat dan membuat laporan keuangan sebenarnya menjadi permasalahan klasik yang dialami oleh sebagian besar industri UMKM di Indonesia. Penelitian tentang HPP yang dilakukan Lardin Korawijayanti (2013:122-128) pada UKM Torakur Di Kecamatan Bandugan Kabupaten Semarang, serta penelitian Rully Kusumawardhani (2014) pada UKM Tristar Di Malang memaparkan bahwa para pelaku UKM mengalami kesulitan dalam menghitung HPP dengan tepat, selain itu UKM juga tidak memiliki kemampuan mendiskripsikan dengan teliti setiap aktivitas yang akan terjadi pada setiap tahap produksi guna mengetahui sumberdaya apa saja yang akan terserap pada setiap aktivitas tersebut. UKM hanya menghitung harga pokok dengan


(14)

3

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

metode tradisional yang membebankan besarnya harga pokok pada banyak sedikitnya unit produk yang dihasilkan.

Kemungkinan lainnya adalah kalkulasi biaya yang terlalu rendah (undercost) dimana sebuah produk menghabiskan sumber daya yang lebih banyak tetapi justru memiliki biaya per unit yang rendah maka akan mengakibatkan kerugian pada perusahaan karena tidak mencapai laba yang diinginkan (Blocher, et all, 2007:160-161; John W.Day, 2008).

Permasalahan penetapan HPP yang akurat juga terjadi pada industri UMKM di Kabupaten Garut khususnya pada pelaku usaha kerajinan kulit. Salah satu komoditas andalan dari pengrajin kulit di Kabupaten Garut adalah produksi pakaian jadi dari kulit atau yang labih dikenal dengan sebutan “Jaket Kulit Garut”. Saat ini Kabupaten Garut memliki 417 unit usaha formal dan non formal pakaian jadi dari kulit dengan menyerap kurang lebih 3.000 tenaga kerja. Data terakhir dari Dinas Dinas Perindagkop & UKM Kabupaten Garut pada tahun 2013 mencatat jumlah produksi per tahun Jaket Kulit Mulus adalah sekitar 50.000 potong dan Jaket Kulit Sambung sekitar 200.000 potong.

Banyaknya unit usaha dan besarnya kapasitas produksi adalah sebuah boomerang jika tidak diikuti dengan sistem akuntansi yang baik. Laporan tentang biaya yang dikeluarkan selama proses produksi menjadi hal yang penting bagi perkembangan perusahaan karena berkaitan dengan laba yang akan diterima oleh perusahaan. Hambatan dalam proses penetapan harga produksi cepat atau lambat akan berdampak pada pengendalian kualitas terhadap komoditas barang yang dihasilkan sehingga dapat mempengaruhi kinerja citra komoditas yang sudah


(15)

4

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terbentuk. Jika hambatan ini tidak diatasi, maka pengrajin kulit Garut akan kalah bersaing dengan pengrajin kulit dari daerah lain yang ironisnya justru mengolah kulit tersamak yang berasal dari Garut.

Saat sistem penentuan HPP tidak sesuai, yang akan terjadi adalah kalkulasi biaya yang terlalu tinggi (overcost) dimana sebuah produk menghabiskan sumber daya yang lebih sedikit tetapi justru memiliki biaya per unit yang tinggi maka akan mrngakibatkan kerugian pada perusahaan karena tidak dapat bersaing dengan hasil produksi yang sejenis lainnya.

Global Leather merupakan salah satu UMKM yang bergerak di bidang industri kerajinan kulit di Kabupaten Garut dimana jaket dan tas kulit menjadi fokus bisnis selama beberapa tahun terakhir ini. Saat ini jaket dan tas kulit banyak diminati konsumen selain karena kualitas yang dimilikinya, pilihan warna dan model yang semakin beragam menjadi alasan konsumen memilih jaket dan tas kulit produksi UMKM Global Leather. UMKM Global Leather melakukan penghitung harga pokok produksi dengan hanya berdasarkan sebagian informasi, seperti informasi mengenai Biaya Bahan Baku (BBB) dan informasi mengenai Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL, selain itu UMKM Global Leather juga tidak detail dan kurang rinci dalam mengidentifikasi biaya-biaya yang menjadi biaya produk dan tidak menerapkan metode perhitungan HPP yang sesuai.

Berikut adalah data perhitungan harga jual dan harga pokok produksi jaket dan tas kulit yang diproduksi oleh UMKM Global Leather dengan sistem biaya tradisional periode Januari 2015 :


(16)

5

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu TABEL 1.1

PERHITUNGAN HARGA JUAL DAN HARGA POKOK PRODUKSI GLOBAL LEATHER GARUT

Uraian Desember 2014 Januari 2015

Jaket Kulit Tas Kulit Jaket Kulit Tas Kulit Jumlah Produksi 900 Unit 150 Unit 1080 Unit 90 Unit Biaya Bahan

Baku (Rp) 621.900.000 67.500.000 680.400.000 40.500.000 Biaya Tenaga

Kerja Langsung (Rp)

67.500.000 12.000.000 81.000.000 7.200.000 Harga Pokok

Produksi (Rp) 698.400.000 79.500.000 827.280.000 47.700.000 Harga Jual (Rp) 810.000.000 90.000.000 972.000.000 54.000.000 Laba (Rp) 120.600.000 10.500.000 144.720.000 6.300.000 Sumber: data diolah (2015)

Tabel 1.1 memperlihatkan cara perhitunggan harga jual dan harga pokok produksi jaket dan tas kulit hanya dibebankan kepada biaya bahan baku (BBB) dan biaya tenaga kerja langsung (BTKL) sehingga laba yang didapatkan terlihat lebih besar dari yang sesungguhnya, karena masih banyak biaya yang tidak dimasukkan dalam perhitungan tersebut, seperti biaya tenaga kerja tidak langsung, serta biaya overhead pabrik. Sistem penentuan harga pokok yang dilakukan perusahaan tidak lagi mencerminkan bagaimana aktivitas yang spesifik dalam suatu produksi. Akibatnya HPP yang tidak tepat dapat mempengaruhi laba rugi yang diperoleh perusahaan, dimana laba yang muncul hanyalah laba semu.

Perhitungan HPP yang digunakan UMKM Global Leather dalam menentukan HPP tidak sesuai dengan standar akuntansi yang terlihat dari sistem pelaporan keuangan dimana mereka mencatat seluruh transaksi keuangan, seperti jumlah uang yang diterima dan dikeluarkan, jumlah barang yang dibeli dan dijual,


(17)

6

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan jumlah piutang serta utangnya, namun belum sesuai posnya. Keterbatasan SDM menjadi salah satu faktor kurang baiknya sistem pelaporan keuangan di UMKM Global Leather. Akibatnya pihak perbankan sulit untuk mengeluarkan pinjaman dikarenakan tidak memenuhi syarat administrasi pengajuan pinjaman. Jika permasalahan ini dibiarkan UMKM akan menghambat daya saing perusahaan sehingga sulit berkembang dan menghadapi pasar yang lebih kompetitif.

Berdasarkan fenomena di atas yang menjadi masalah adalah perhitungan harga pokok suatu produk perusahaan UMKM Global Leather yang tidak memenuhi standar perhitungan harga pokok produksi yang benar.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka diidentifikasi cara untuk menentukan Harga Pokok Produksi (HPP) diperlukan adanya evaluasi dalam mengelompokkan dan mengumpulkan biaya untuk menyusun harga pokok produksi. Untuk menentukan HPP menurut Blocher, et all (2007:147-149) dapat digunakan dengan menggunakan metode full costing, variable costing, atau dengan activity based costing (ABC). Namun, metode full costing dan variable costing kurang tepat digunakan untuk perusahaan yang memproduksi lebih dari satu jenis produk, sehingga metode ABC dianggap lebih tepat karena sistem perhitungannya lebih akurat dengan menelusuri biaya aktivitas produk.

Sistem ABC menghasilkan penentuan HPP yang lebih akurat dan dapat membantu perusahaan dalam mengelola keunggulan kompetitif, kekuatan dan kelemahan perusahaan secara efisien. Pada penelitian yang dilakukan Robin Cooper (2008:41-48) ABC diimplementasikan saat persaingan semakin ketat


(18)

7

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan tidak meningkatkan biaya kesalahan yang disebabkan kekeliruan dalam penentuan harga jual atau saat diversitas produk yang sangat tinggi dalam hal volume, ukuran dan kompleksitas produk. Semua perusahaan seharusnya menggunakan sistem ABC jika manfaat menggunakan sistem tersebut lebih besar daripada biayanya (Horngren, et all, 2009:123).

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti rumuskan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana analisis perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) berdasarkan metode Activity Based Costing (ABC) pada UMKM Global Leather.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah adapun tujuan yang hendak dicapai peneliti dalam penelitian adalah analisis perhitungan Harga Pokok Produksi berdasarkan metode Activity Based Costing di UMKM Global Leather.

1.5 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan dan sumbangan ilmu, baik secara teoritis maupun praktis, serta memberikan kegunaan terhadap penelitian selanjutnya.Adapun kegunaan-kegunaan tersebut dapat diurai sebagai berikut.

1. Kegunaan Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan secara teoritis dan menjadi sumbangan untuk pengembangan ilmu manajemen serta dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan khususnya dalam


(19)

8

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penerapan Activity Based Costing menurut teori dan kondisi nyata di lapangan sehingga lebih tergambar kelebihan dan kekurangan secara langsung dengan keadaan sebenarnya.

2. Kegunaan Praktis a. Bagi UMKM

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi pelaku usaha UMKM mengenai pentingnya penerapan Activity-Based Costing System dalam kaitannya dengan penentuan HPP serta pertimbangan manajemen dalam mengambil kebijakan dalam menujang perkembangan yang berkesinambungan

b. Bagi UMKM Global Leather

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan alternative cara perhitungan HPP dengan menggunakan metode Activity-Based Costing Selain itu juga peneliti berharap UMKM Global leather menjadi lebih mengetahui kelebihan dan kekurangan cara penghitunagan HPP menggunakan metode perusahaan dan Activity-Based Costing

3. Kegunaan terhadap peneliti selanjutnya

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan tambahan referensi atau sebagai sumber atau bahan perbandingan bagi mahasiswa yang akan membuat tugas akhir atau skripsi mengenai perhitungan metode Activity Based Costing (ABC).


(20)

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen biaya khususnya dengan menganalisis harga pokok produksi yaitu metode lama yang digunakan perusahaan yang dianggap mudah ditelusuri dan dihitung oleh perusahaan. Sedangkan Activity Based Costing (ABC) mengestimasi biaya sumber daya yang dikonsumsi oleh objek biaya seperti produk dan pelanggan, serta ABC juga mengasumsikan bahwa objek biaya menimbulkan aktivitas yang pada akhirnya mengkonsumsi sumber daya. Aktivitas membentuk hubungan antara biaya dengan objek biaya.

Penelitian ini dilakukan pada UMKM Global Leather Industries dengan menganalisis data-data yang berasal dari bagian manajemen keuangan, bagian akuntansi, dan bagian produksi produk jaket kulit dan tas kulit yang pelaksanaannya pada Januari 2015. Dipilihnya UMKM Global Leather Industries dikarenakan perusahaan tersebut belum menggunakan sistem akuntansi yang sesuai standar dalam menentukan harga pokok produksi produk jaket kulit dan tas kulit. Secara teoritis, ABC merupakan metode yang lebih akurat dan efisien dibandingkan dengan metode konvensional, metode konvensional lebih tepat digunakan oleh perusahaan yang tidak memiliki keragaman produk.

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian dengan pendekatan cross section adalah penelitian dalam satu tahapan atau satu periode waktu, hanya


(21)

57

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meneliti perkembangan dalam tahapan-tahapan tertentu saja (Arikunto, 2009: 6-9). Maka peneliti menganalisis bagaimana cara menghitung harga pokok produksi dengan menggunakan ABC dimana data yang diambil merupakan data sekunder yang bersumber dari UMKM Global Leather Indutries Januari 2015.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang digunakan

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sofyan Siregar (2013:07) mengemukakan bahwa: “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau penghubungan dengan variabel yang lain”.

Implementasi dari jenis penelitian desktiptif ini adalah metode ABC menjadi salah satu alternatif dalam menentukan pengambilan keputusan harga pokok produksi produk jaket dan tas kulit pada UMKM Global Leather Industries. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor Moleong (2007:4) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Metode kualitatif menurut Jogiyanti (2005:623), yaitu metode yang mempelajari berbagai aspek kualitatif dari kehidupan sosial yang mencakup ragam dimensi sosial dari tindakan (action) dan keadaan (circumstances) sehingga proses (processes), dan peristiwa (events) bagaimana dimengerti dan berdasarkan konstruksi dan makna yang diorganisasikan oleh dan melalui


(22)

58

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu praktik- praktik sosial (social practices)

Menurut Prof.Dr.H Abdurahman Fathoni M.Si (2006 : 113) Selain itu juga metode kualitatif memperlakukan teori dan metode sebagai isu yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, metode tidak hanya penting dalam menuntun bagaimana data dikumpulkan tetapi juga terhadap bagaimana data hendak dianalisis. Dengan kata lain, metode kualitatif tidak hanya merujuk pada logika yang mengatur prosedur (the logic of procedure) tetapi juga logika analisis (the logic of analysis).

Penelitian kualitatif ini diarahkan pada pendekatan studi kasus. Sebagaimana pendapat Lincoln dan Guba Sayekti Pujosuwarno (1992:34) yang menyebutkan bahwa pendekatan kualitatif dapat juga disebut dengan case study ataupun qualitative, yaitu penelitian yang mendalam dan mendetail tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan subjek penelitian. Pada dasarnya penelitian dengan jenis studi kasus bertujuan untuk mengetahui tentang sesuatu hal secara mendalam. Maka dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode studi kasus untuk mengungkap tentang analisis perhitungan harga pokok produksi berdasarkan metode ABC di UMKM Global Leather Industries

Iyan Afriani H.S (2009:3) mengemukakan dalam jurnalnya bahwa,

Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, serta kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang merupakan suatu proses investigatif yang di dalamnya peneliti secara perlahan-lahan memaknai suatu fenomena sosial dengan membedakan, membandungkan, menggandakan, dan mengklasifikasikan objek penelitian (Miles dan Huberman, 1984 dalam Creswell, 2010: 292). Penelitian kualitatif berfokus pada


(23)

proses-59

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

proses yang terjadi, atau hasil dan outcome. Peneliti kualitatif khususnya tertarik pada usaha memahami bagaimana sesuatu itu muncul (Fraenkel dan Wallen, 1990; Merriam, 1988 dalam Creswell, 2010: 293). Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen kunci yang mengumpulkan sendiri data melalui dokumentasi dan wawancara dengan personil perusahaan yang berkompeten untuk menentukan HPP pada UMKM Global Leather Industries.

Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus untuk menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses atau sekelompok individu. Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan (Stake, 1995 dalam Creswell 2010:20). Peneliti studi kasus, berupaya menelaah sebanyak mungkin data mengenai subjek yang diteliti. Dengan mempelajari seorang individu, kelompok atau suatu kejadian, peneliti bertujuan memberikan pandangan yang mendalam mengenai subjek yang diteliti dengan mengajukan pertanyaan penelitian Creswell (2010:27) menyatakan bahwa pertanyaan penelitian yang diajukan lebih sering diawali dengan kata how dan why, karena dalam studi kasus seorang peneliti hendak mencari keunikan kasus, sehingga memfokuskan pada bidang pertanyaan pada proses dan alasan.

Pendekatan studi kasus yang diterapkan pada penelitian termasuk pada penelitian kualitatif dengan tetap mengacu pada tujuan penelitian sebagaimana yang telah dipaparkan pada tujuan penelitian, dimana terdapat tujuan yang ingin diperoleh, yaitu: 1) Bagaimana menghitung Harga Pokok Produksi dengan


(24)

60

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengaplikasikan metode ABC bagi UMKM Global Leather Industries pada produk jaket dan tas kulit, 2).Bagaimana menganalisis Harga Pokok Produk Jaket dan Tas kulit antara Metode perusahaan dengan Metode Activity Based Costing. 3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Dalam penelitian ini terdapat variabel yang akan diteliti yaitu Harga Pokok Produksi (HPP). Berdasarkan penjelasan tersebut untuk memahami penggunaan konsep variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka operasionalisasi variabel dalam penelitian sebagai berikut.

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL

Varibel Konsep Indikator Statistik

Harga pokok produksi dengan menggunakan metode Activity Based Costing

Acivity Based Costing adalah pendekatan perhitungan biaya yang membebankan biaya sumber daya ke objek biaya seperti produk, jasa, atau pelanggan berdasarkan aktivitas yang dilakukan untuk objek biaya tersebut. (Blocher, et al 2009:222)

Dalam perancangan ABC dibutuhkan 3 tahap, yaitu:

Identifikasi biaya dan aktivitas sumber daya, Bebankan biaya sumber daya pada aktivitas, Bebankan biaya aktivitas pada objek biaya

1. Unit level Activity 2. Batch Level Activity 3. Product Level Cost

Activity

4. Facility Level Cost Activity

Hilton Maher (2008:142)


(25)

61

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data sekunder. Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam menentukan metode pengumpulan data. Data sekunder merupakan cara pengumpulan data dengan cara mempelajari data yang telah tersedia atau diberikan oleh pihak yang bersangkutan (pihak perusahaan) kepada penulis.

Dalam hal ini penulis melakukan pengumpulan data dengan cara : 1. Pengamatan (Observasi)

Menurut Jogiyanto (2005:623) Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan fakta atau data (fact finding technique) yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan. Dan pada penelitian ini objek yang diamati adalah pada bagian produksi jaket dan tas kulit.

2. Wawancara (Interview)

Menurut Jogiyanto (2005:617) wawancara (interview) telah diakui sebagai teknik pengumpulan fakta atau data (fact finding technique) yang penting dan banyak dilakukan dalam penembangan sistem. Wawancara memungkinkan analis sistem sebagai pewawancara (interviewer) untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai (interviewee) dan pada penelitian ini penulis mewawancarai direktur UMKM Global Leather

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, merupakan sumber data sekunder. Data sekunder yang digunakan yaitu bersumber dari UMKM Global


(26)

62

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Leather Industries, Jenis dan sumber data sekunder dapat dilihat pada Tabel 3.2 di bawah ini.

TABEL 3.2

JENIS DATA DAN SUMBER DATA

No Data Jenis Data Sumber Data

1.

2.

Observasi dengan teknik Analisis catatan dan wawancara pada Global Leather Industries tahun 2015 khususnya pada bagian Manajemen Keuangan, bagian Akuntansi, dan bagian Produksi produk jaket kulit dan tas kulit. Studi dokumentasi dokumen pengeluaran harian tahun 2015

Sekunder

Sekunder

Laporan Keuangan, Laporan Produksi 2015

Catatan pengeluaran harian

3.2.4 Populasi dan Sampel

3.2.4.1 Populasi

Sebuah penelitian selalu berkaitan dengan kegiatan mengumpulkan dan menganalisa suatu data, menentukan populasi merupakan langkah yang penting. Populasi adalah kelompok keseluruhan orang, peristiwa, atau sesuatu yang ingin diselidiki oleh peneliti. Sugiyono (2013:80) menyatakan bahwa, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang memppunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi menurut Husaini Usman dan R. Purnomo Setiady Akbar (2008:181) bahwa “Populasi ialah semua nilai naik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuatitatif dan kualitatif, daripada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas”. Berdasarkan pengertian tersebut yang


(27)

63

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjadi populasi dalam penelittian ini yaitu laporan keuangan UMKM Global Leather Industries.

3.2.4.2 Sampel

Menurut Danang Sunyoto (2013:12), “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik populasi”. Sementara menurut Sugiyono (2013:149-150) menjelaskan bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi, untuk itu sampel dari populasi harus benar-benar representative. Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan UMKM Global Leather Industries Januari 2015 dengan unit analisis penelitian pada harga pokok produksi produk jaket kulit dan tas kulit.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Terdapat empat strategi pengumpulan data, yaitu (Bucley et al, 1976) sebagai berikut ini.

1. Strategi pengamatan lagsung (direct observation), yaitu data dikumpulkan dengan mengamati langsung di sumber datannya. Sumber data dari pengamatan langsung dapat diperoleh dari beberapa cara sebagai berikut: a. Studi kasus (case) b. Studi lapangan (field) c. Studi laboratorium (laboratory)

2. Strategi opini (opinion), yaitu data dikumpulkan melalui pendapat – pendapat responden. Sumber data dari strategi ini dapat diperoleh dari:


(28)

64

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Responden individu atau b. Responden group

3. Strategi arsip (archival), yaitu data dikumpulkan dari catatan atau basis data yang sudah ada. Sumber data strategi ini adalah:

a. Data primer (primary data) data b. Data sekunder (secondary data)

4. Strategi analitikal (analytical). Strategi ini mengunakan data kuantitif tetapi perinsip atau hipotesis dibuktikan dengan menggunakan lojik matematik periset.

Dalam penelitian ini yang digunakan adalah strategi pengamatan langsung dengan sumber data dari pengalaman langsung yang diperoleh dari studi kasus dan studi lapangan, serta strategi arsip dengan mengumpulkan catatan atau basis data dari data primer maupun sekunder.

Beberapa teknik dapat dilakukan untuk mengumpulkan data (Jogiyanto: 2015:23). Teknik pengumpulan data tergantung dari strategi dan sumber datanya. Teknik pengumpulan data tergantung dari strategi dan sumber datanya.

1. Teknik observasi, wawancara dan studi waktu dan gerak, dilakukan secara pengamatan langsung di studi kasus dan di lapangan.

2. Teknik eksperimen dan simulasi, dilakukan secara pengamatan langsung untuk mendapatkan data laboratorium.

3. Teknik survei, dilakukan untk mendpatkan data opini individu. 4. Teknik delphi, dilakukan untuk mendapatkan data opini grup.

5. Teknik analisis ini (contnt analysis), dilakukan untuk mendapatkan data arsip primer


(29)

65

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sekunder.

7. Teknik model matematik, dilakukan secara analitikal untuk mendapatkan data lojik periset.

Berdasarkan pemaparan tersebut, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi dan wawancara. Menurut Jogiyanto (2015:23) Observasi (observation) merupakan teknik atau pendekatan uantuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung obyek datanya. Pendekatan lainnya yang dapat digunakan untuk mendapatkan data primer adalah pendekatan komunikasi (communication approach).

Pendekatan observasi dapat diklasifikasikan ke dalam observasi perilaku (behavioral observation) dan observasi nonperilaku (nonbehavioral observation). Observasi perilaku (behavioral observation) terdiri sebagai berikut ini.

1. Analisis nonverbal (nonverbal analysis)

Observasi analisis nonverbal (nonverbal analysis) dapat dilakukan pada gerakan bukan ucapan, seperti misalnya observasi terhadap bahasa tubuh seseorang, ekspresi wajah dan lain sebagainya.

2. Analisis linguistik (linguistic analysis)

Observasi analisis linguistik (linguistik analysis) dilakukan pada analisis bahasa yang digunakan oleh seseorang atau beberapa orang yang sedang berinteraksi.

3. Analisis linguistik ekstra (extralinguistic analysis)

Observasi analisis linguistik ekstra (extralinguistic analysis) dilakukan dengan meng observasi empat dimaensi, yaitu vokal (termasuk tinggi nada, kekerasan,


(30)

66

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kualitas), tempo (termasuk kecepatan bicara, durasinya dan ritmenya), interaksi (termasuk tendensi untuk menginterupsi pembicaraan, mendominasi) dan cara bicara termasuk kosa kata, dialek dan ekspresi bicara).

4. Analisis spatital (spatital analysis)

Observasi analisis spatitial (spatital analysis) mengobservasi hubungan antar orang secara fisik. Contohnya adalah observasi tentang bagaimana salesman secara fisik mendekati pelanggan.

Observasi nonperilaku (nonbehavioral observation) terdiri sebagai berikut ini: 1. Analisis catatan (record analysis)

Observasi analisis catatan (record analysis) dapat berupa pengumpulan data baik dari catatan data sekarang atau catatan data historis.

2. Analisis kondisi fisik (physical condition analysis)

Observasi analisis kondisi fisik (physical condition analysis) dilakukan terhadap data kondisi fisik seperti fisik sediaan, kondisi keamanan pabrik. 3. Analisis proses fisik (Physical process analysis)

Obsevasi analisis proses fisik (Physical process analysis) dapat berupa observasi pada time and motion dari suatu proses prosedur – prosedur akuntansi dan lain sebagainya.

Berdasarkan pemaparan tersebut, maka pendekatan observasi yang digunakan adalah Analisis catatan (record analysis).

3.2.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu cara mengukur, mengolah dan menganalisis data tersebut. Nasution dalam Sugiyono (2013:224) mengemukakan


(31)

67

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu bahwa:

Melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras. Analisis memerlukan daya kreatif sera kemampuan intelektual yang tinggi. Tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan analisis, sehingga setiap peneliti harus mencari metode yang dirasakan cocok dengan sifat penelitiannya. Bahan yang sama bisa diklarifikasikan lain oleh peneliti yang berbeda.

Sedangkan menurut Bogdan dalam Sugiyono (2013:427),

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengolah dan menganalisis data tersebut. Menurut Sugiyono (2012:206) mengemukakan “Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul”. Teknik analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul (Sugiyono, 2012:147).

Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa analisis data adalah proses mencari, menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, memilih mana yang penting dan angka yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Rancangan analisis data ini bertujuan untuk memperoleh data-data yang akurat dan mempermudah proses selanjutnya dalam pelaksanaan penelitian. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini analisis statistik deskriptif karena mengganakan data yang kuantitatif.


(32)

68

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.6.1 Analisis Data Deskriptif

Data yang digunakan pada penellitian ini yaitu data yang bersumber dari laporan keuangan dan laporan produksi. Data ini dianalisis khususnya yang saling berkaitan dengan biaya-biaya dalam menentukan Harga Pokok Produksi produk jaket kulit dan tas kulit.

1. Harga Pokok Produksi Produk Jaket dan Tas Kulit dengan

Menggunakan Metode Perusahaan

Dalam menentukan harga pokok produksi dengan menghitung total biaya produksi (biaya bahan baku + biaya tenaga kerja langsung). (Laporan produksi UMKM Global Leather Industries, 2015)

2. Harga Pokok Produksi Produk Jaket dan Tas Kulit dengan

Menggunakan Metode ABC

Langkah-langkah untuk menentukan harga pokok produksi dengan menggunakan metode ABC menurut Islahuzzaman (2011:91-105) yaitu: a. Membuat daftar kegiatan dan biaya pada suatu objek

b. Mengidentifikasi aktivitas-aktivitas atau proses pada suatu produk\ c. Mengklasifikasikan biaya kedalam tingkat kegiatan (hierarki biaya) d. Mengklasifikasikan tingkat kegiatan (hierarki biaya) dan cost driver. e. Struktur kegiatan atau mengelompokan biaya ke dalam jumlah niaya dan

cost driver.

f. Mengidentifikasi masing-masing cost driver

g. Mengelompokan biaya kegiatan kepada masing-masing cost driver h. Menghitung tarif per-unit kelompok biaya


(33)

69

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i. Pembebanan biaya keaktivitas untuk mencari harga pokok produksi. 3. Analisis Harga Pokok Produksi dengan Metode perusahaan dan Metode

ABC

Langkah-langkah untuk mencari apakah metode ABC dapat memperbaiki metode perusahaan yaitu dengan cara:

a. Membandingkan antara harga pokok produksi produk jaket dan tas kulit dengan menggunakan metode ABC dan metode perusahaan.

b. Menentukan hasil perbandingan tersebut sebagai dasar pengambilan keputusan harga pokok produksi produk jaket dan tas kulit dengan asumsi jika hasil selisih harga pokok produksi produk jaket dan tas kulit positif atau lebih kecil, maka metode ABC merupakan metode alternatif yang lebih efisien dan lebih akurat dalam menentukan harga pokok produksi.


(34)

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Simpulan

Berdasarkan uraian teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisis deskriptif, analisis perhitungan harga pokok produksi jaket dan tas kulit UMKM Global Leather dengan menggunakan Activity Based Costing, maka diambil simpulan sebagai berikut:

1. Harga Pokok Produksi Produk Jaket dan Tas Kulit dengan Menggunakan Perusahaan.

Gambaran mengenai perhitungan harga pokok produksi jaket dan tas kulit tidak sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya karena perusahaan tidak memasukkan seluruh biaya, perusahaan hanya memasukan biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung saja, sedangkan biaya yang lainnya tidak dimasukkan oleh perusahaan, yang membuat laba yang terjadi bukan merupakan laba yang sesungguhnya melainkan hanya laba semu.

2. Harga Pokok Produksi Produk Jaket dan Tas Kulit dengan Menggunakan Metode ABC

Gambaran mengenai perhitungan harga pokok produksi jaket dan tas kulit dengan menggunakan metode Activity Based Costing yaitu terdapat perbedaan harga pokok produksi antara jaket dan tas kulit hal ini disebabkan perhitungan dengan menggunakan Activity Based Costing dilakukan identifikasi pada aktivitas atau cost pool activity berdasarkan penggerak biaya konsumsi aktivitas yang berbeda, sesuai dengan pemicu biaya actual (cost driver)


(35)

102

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

aktivitas tersebut. Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan dengan perhitungan yang dilakukan perusahaan dengan hasil undercost ini yang berarti harga pokok yang dihitung sebelumnya tidak mencukupi biaya operasional yang sesungguhnya terjadi.

3. Activity Based Costing dapat memberikan informasi yang lengkap untuk menentukan harga pokok produksi yang tepat. Analisis harga pokok produksi jaket dan tas kulit dengan metode Activity Based Costing dapat membantu perusahaan membuat keputusan untuk menentukan harga jual produk, sehingga laba yang diperoleh perusahaan bukan lagi hanya laba semu, karena metode ABC juga membantu perusahaan dalam melakukan estimasi dan evaluasi sehingga memberikan efektifitas dalam manajemen perusahaan serta menjamin kontinuitas perusahaan melalui pengambilan keputusan yang tepat berdasarkan informasi mengenai Harga Pokok Produksi yang tepat.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis merekomendasikan beberapa mengenai analisis harga pokok produksi jaket dan tas kulit dengan menggunakan Activity Based Costing yaitu:

1. Berdasarkan hasil penelitian ini, pihak perusahaan perlu mempertimbangkan penggunaan metode Activity Based Costing untuk memberikan informasi yang benar untuk menentukan harga pokok produksi yang tepat serta untuk mengendalikan biaya. Metode ABC juga membantu perusahaan dalam melakukan estimasi, evaluasi (process improvement) sehingga dapat memberikan efektifitas dalam manajemen


(36)

103

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perusahaan demi kontinuitas perusahaan. Bagi UMKM serupa yang belum menggunakan perhitungan harga pokok produksi yang tepat, metode Activity Based Costing ini sagat membantu UMKM agar dapat menentukan harga pokok produksi dengan tepat berdasarkan informasi yang lengkap, sehingga laba yang terjadi tidak semu.

Selain itu ABC juga dapat mendorong perusahaan-perusahaan untuk membuat perencanaan secara spesifik atas aktivitas-aktivitas dan sumberdaya untuk mendukung tujuan strategis, memperbaiki sistem pelaporan dan memperluas ruang lingkup informasi tidak hanya berdasar unit-unit organisasi tertentu. Sistem pelaporan yang dimaksud lebih luas di sini meliputi interdependensi antara satu unit dengan unit organisasi yang lain, dengan adanya interpendensi akan dapat mengenal aktivitas-aktivitas yang perlu dieliminasi dan yang perlu dipertahankan. Penggunaan aktivitas-aktivitas sebagai pengidentifikasi yang alamiah akan lebih memudahkan pemahaman bagi semua pihak yang terlihat dalam perusahaan. Serta dapat mendorong perusahaan untuk merancang sistem agar lebih fleksibel terhadap perubahan lingkungan manufaktur.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan permasalahan yang serupa sebaiknya meneliti lebih dari satu objek penelitian Serta melakukan penelitian dengan rentan waktu yang lebih lama agar pengolahan sistem manajemen biaya dalam melakukan efisiensi dan efektifitas di perusahaan dapat terlihat jelas. Selain itu lakukan penelusuran cost driver secara lebih mendalam supaya meningkatkan akurasi pembebanan biayanya.


(37)

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim dan Bambang Supomo.(2005). Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Amir, Amizawati Mohd, Sofiah Md Auzair, Ruhanita Maelah and Azlina Ahmad. 2012. Detrermination of Educational Cost in Public University- A Modified Activity Based Approach. World Journal of Social Sciences Vop. 2, No.2, April-Juni 2013

Anonimous, Sandingan Data UMKM 2011-2012, (Online), (http://www.depkop.go.id/, diakses pada tanggal5 Januari 2015 pada pukul 10.15)

Anonimous, Undang Undang no 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, (Online), (http://www.depkop.go.id/, diakses pada tanggal5 Januari pada pukul 11.00)

Arikunto Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Yogyakarta : Bina Aksara

Badan Pusat Statistik, 2014, Kontribusi Sektor PDB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2012, (online), http://bps.go.id, diakses pada tanggal 09 Januari 2015 pukul 23.03.

Blocher, Edward J., Chen, Kung H., Cokins, Gary., Lin, Thomas W., 2009, Manajemen Biaya, Edisi 3, Salemba Empat, Jakarta.

Carter, Wiliam K, 2009, Akuntansi Biaya, Edisi 14, Terjemahan oleh Krista, Salemba Empat, Jakarta.

Carter Usry, 2006. Akuntansi Biaya .Salemba Empat, Jakarta.

Carlos Manuel Ferreira, 2009, The Applicability of the Principles of ActivityBased Costing System in a Higher Education Institution, Economics and Management Research Projects: An International Journal – ISSN: 2184‐0309 Open Access International Journals Publisher

Chiwardani, 2005.Analisis Biaya RS Berdasarkan ABC. MIKM UNDIP.

Dragija, Martina dan Ivana Drazic Lutilsky. 2012. Activity Based Costing As A Means To Full Costing- Possibilities And Constraints For European Universities. Issues, pages 35-57


(38)

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Firdaus Ahmad Dunia dan Wasilah. (2009). Akuntansi Biaya , Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat

Foong Soon-Yaudan Ho Ben0Seng, 2009.Activity Based Costing System for Competition Against Generic Products: The Case of an Herbicide Product Company. Graduated School of Management University Putra Malaysia. Garrison, Ray H., Noreen, Eric W., Peter C., 2008, Akuntansi Manajerial,

Edisi 11, Terjemahaan oleh Nuri Hinduan, Salemba Empat, Jakarta. Garrison, Ray H., Eric W. Noreen, dan Peter C. Brewer. (2006). Akuntansi

Manajerial. Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat

Hanif, Mohammad, 2012, Peran Usaha Mikro, Kecil, danMenengah (UMKM) dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia, (online),

http://id.scribd.com/doc/102335452/Usaha-Mikro-Kecil-dan-MenengahUMKM-di-Indonesia, diakses pada tanggal 20 Febuari 2015 pukul 17.03.

Horngern, Charles T., Datar, Srikant M., Foster, George., 2009, Akuntansi Biaya, Edisi 12, Erlangga, Jakarta.

Hansen, Don. R dan Maryanne M. Mowen, 2009, Akuntani Biaya.Edisi 8, Terjemahan oleh Deny Arnos Kwary, Salemba Empat, Jakarta.

Islahuzzaman, 2011.Activity Based Costing, Alfabeta, Bandung. John W. Day. 2008. Cost of Goods Sold.

Korawijayanti, Lardin, 2013, Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode ABC pada UKM Torakur dalam TEKNIS Vol 8, No 3.

Kusmawardani, Rully, 2014, Perhitungan Harga Pokok Produksi Menggunakan Metode Job Order Costing (Studi Kasus UMKM CV. TRISTAR Alumunium)

Lutilsky, Ivana Drazic and Martina Dragij. 2012. Activity Based Costing as a Means to Full Custing. UDC 657.47:378 (4-67 EU)

Maelah, Ruhanita, Amizawati Mohd Amir, Azlina Ahmad and Sofiah Md Auzair. 2011. Cost per-Student Using ABC Approach: A Case Study. International Conference on Economics and Business Information. Bangkok, Thailand, vol 9


(39)

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mardiasmo. (2000). Akuntansi Biaya: Penentuan Harga Pokok Produksi. Yogyakarta: Andi Offset.

Mas’ud Machfoedz, Mahmud Machfoedz,2011,Kewirausahaan : Matode Manajemen dan Implementasi, Edisi 1, BPFE, Yogyakarta.

Moleong, L, 2007, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Mulyadi, 2001, Akuntansi Manajemen. Edisi3, Salemba Empat, Jakarta. _______, 2009, Akuntansi Biaya, Edisi 5, Aditya Media, Yogyakarta. Mursyidi, 2008.Akuntansi Biaya, Bandung: PT RefikaAditama

Robin Cooper, “The Rise of Activity-Based Costing-Part two: When Do I Need an Activity Based Cost System?” The Journal of Cost Management, Musim gugur 2008, hal 41-48.

Raibon Kinney, Barfield, 2001. Cost Accounting.Thomson Learninh: South Western.

Soeharto Prawirokusumo, 2010, Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, BPFE, Yogyajarta.

Stevanus Hadi Darmaji, 2007, Prospek Pembentukan dan Sistem Akuntansi bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM), dalam Kewirausahaan UKM : Pemikirandan Pengalaman Karya Bersama FE Universitas Surabaya dan Forum Daerah UKM JawaTimur, Edisi 1, GrahaIlmu, Yogyakarta. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, CV

________ 2009.Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, CV

Sulistiningsih dan Zulkifli, 2012, Akutansi Biaya, Yogyakarta:UPP AMK YKPN. Supriyono. (2002). Akuntansi Manajemen I:Konsep Dasar Akuntansi Manajemen

Dan Proses Perencanaan. Yogyakarta: BPFE.

Turney. BB Peter, 2008. Activity Based Costing an Emerging Fondation for Performance Management. SAS Institute: Portland, Oregon.

Weetman, Puline. 2006. Financian and Management Accounting. Pearson Education: England


(1)

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan

Berdasarkan uraian teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisis deskriptif, analisis perhitungan harga pokok produksi jaket dan tas kulit UMKM Global Leather dengan menggunakan Activity Based Costing, maka diambil simpulan sebagai berikut:

1. Harga Pokok Produksi Produk Jaket dan Tas Kulit dengan Menggunakan Perusahaan.

Gambaran mengenai perhitungan harga pokok produksi jaket dan tas kulit tidak sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya karena perusahaan tidak memasukkan seluruh biaya, perusahaan hanya memasukan biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung saja, sedangkan biaya yang lainnya tidak dimasukkan oleh perusahaan, yang membuat laba yang terjadi bukan merupakan laba yang sesungguhnya melainkan hanya laba semu.

2. Harga Pokok Produksi Produk Jaket dan Tas Kulit dengan Menggunakan Metode ABC

Gambaran mengenai perhitungan harga pokok produksi jaket dan tas kulit dengan menggunakan metode Activity Based Costing yaitu terdapat perbedaan harga pokok produksi antara jaket dan tas kulit hal ini disebabkan perhitungan dengan menggunakan Activity Based Costing dilakukan identifikasi pada aktivitas atau cost pool activity berdasarkan penggerak biaya konsumsi aktivitas yang berbeda, sesuai dengan pemicu biaya actual (cost driver)


(2)

102

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

aktivitas tersebut. Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan dengan perhitungan yang dilakukan perusahaan dengan hasil undercost ini yang berarti harga pokok yang dihitung sebelumnya tidak mencukupi biaya operasional yang sesungguhnya terjadi.

3. Activity Based Costing dapat memberikan informasi yang lengkap untuk menentukan harga pokok produksi yang tepat. Analisis harga pokok produksi jaket dan tas kulit dengan metode Activity Based Costing dapat membantu perusahaan membuat keputusan untuk menentukan harga jual produk, sehingga laba yang diperoleh perusahaan bukan lagi hanya laba semu, karena metode ABC juga membantu perusahaan dalam melakukan estimasi dan evaluasi sehingga memberikan efektifitas dalam manajemen perusahaan serta menjamin kontinuitas perusahaan melalui pengambilan keputusan yang tepat berdasarkan informasi mengenai Harga Pokok Produksi yang tepat.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis merekomendasikan beberapa mengenai analisis harga pokok produksi jaket dan tas kulit dengan menggunakan Activity Based Costing yaitu:

1. Berdasarkan hasil penelitian ini, pihak perusahaan perlu mempertimbangkan penggunaan metode Activity Based Costing untuk memberikan informasi yang benar untuk menentukan harga pokok produksi yang tepat serta untuk mengendalikan biaya. Metode ABC juga membantu perusahaan dalam melakukan estimasi, evaluasi (process improvement) sehingga dapat memberikan efektifitas dalam manajemen


(3)

103

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perusahaan demi kontinuitas perusahaan. Bagi UMKM serupa yang belum menggunakan perhitungan harga pokok produksi yang tepat, metode Activity Based Costing ini sagat membantu UMKM agar dapat menentukan harga pokok produksi dengan tepat berdasarkan informasi yang lengkap, sehingga laba yang terjadi tidak semu.

Selain itu ABC juga dapat mendorong perusahaan-perusahaan untuk membuat perencanaan secara spesifik atas aktivitas-aktivitas dan sumberdaya untuk mendukung tujuan strategis, memperbaiki sistem pelaporan dan memperluas ruang lingkup informasi tidak hanya berdasar unit-unit organisasi tertentu. Sistem pelaporan yang dimaksud lebih luas di sini meliputi interdependensi antara satu unit dengan unit organisasi yang lain, dengan adanya interpendensi akan dapat mengenal aktivitas-aktivitas yang perlu dieliminasi dan yang perlu dipertahankan. Penggunaan aktivitas-aktivitas sebagai pengidentifikasi yang alamiah akan lebih memudahkan pemahaman bagi semua pihak yang terlihat dalam perusahaan. Serta dapat mendorong perusahaan untuk merancang sistem agar lebih fleksibel terhadap perubahan lingkungan manufaktur.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan permasalahan yang serupa sebaiknya meneliti lebih dari satu objek penelitian Serta melakukan penelitian dengan rentan waktu yang lebih lama agar pengolahan sistem manajemen biaya dalam melakukan efisiensi dan efektifitas di perusahaan dapat terlihat jelas. Selain itu lakukan penelusuran cost driver secara lebih mendalam supaya meningkatkan akurasi pembebanan biayanya.


(4)

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim dan Bambang Supomo.(2005). Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Amir, Amizawati Mohd, Sofiah Md Auzair, Ruhanita Maelah and Azlina Ahmad. 2012. Detrermination of Educational Cost in Public University- A Modified Activity Based Approach. World Journal of Social Sciences Vop. 2, No.2, April-Juni 2013

Anonimous, Sandingan Data UMKM 2011-2012, (Online), (http://www.depkop.go.id/, diakses pada tanggal5 Januari 2015 pada pukul 10.15)

Anonimous, Undang Undang no 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, (Online), (http://www.depkop.go.id/, diakses pada tanggal5 Januari pada pukul 11.00)

Arikunto Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Yogyakarta : Bina Aksara

Badan Pusat Statistik, 2014, Kontribusi Sektor PDB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2012, (online), http://bps.go.id, diakses pada tanggal 09 Januari 2015 pukul 23.03.

Blocher, Edward J., Chen, Kung H., Cokins, Gary., Lin, Thomas W., 2009, Manajemen Biaya, Edisi 3, Salemba Empat, Jakarta.

Carter, Wiliam K, 2009, Akuntansi Biaya, Edisi 14, Terjemahan oleh Krista, Salemba Empat, Jakarta.

Carter Usry, 2006. Akuntansi Biaya .Salemba Empat, Jakarta.

Carlos Manuel Ferreira, 2009, The Applicability of the Principles of ActivityBased Costing System in a Higher Education Institution, Economics and Management Research Projects: An International Journal – ISSN: 2184‐0309 Open Access International Journals Publisher

Chiwardani, 2005.Analisis Biaya RS Berdasarkan ABC. MIKM UNDIP.

Dragija, Martina dan Ivana Drazic Lutilsky. 2012. Activity Based Costing As A Means To Full Costing- Possibilities And Constraints For European Universities. Issues, pages 35-57


(5)

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Firdaus Ahmad Dunia dan Wasilah. (2009). Akuntansi Biaya , Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat

Foong Soon-Yaudan Ho Ben0Seng, 2009.Activity Based Costing System for Competition Against Generic Products: The Case of an Herbicide Product Company. Graduated School of Management University Putra Malaysia. Garrison, Ray H., Noreen, Eric W., Peter C., 2008, Akuntansi Manajerial,

Edisi 11, Terjemahaan oleh Nuri Hinduan, Salemba Empat, Jakarta. Garrison, Ray H., Eric W. Noreen, dan Peter C. Brewer. (2006). Akuntansi

Manajerial. Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat

Hanif, Mohammad, 2012, Peran Usaha Mikro, Kecil, danMenengah (UMKM) dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia, (online),

http://id.scribd.com/doc/102335452/Usaha-Mikro-Kecil-dan-MenengahUMKM-di-Indonesia, diakses pada tanggal 20 Febuari 2015 pukul 17.03.

Horngern, Charles T., Datar, Srikant M., Foster, George., 2009, Akuntansi Biaya, Edisi 12, Erlangga, Jakarta.

Hansen, Don. R dan Maryanne M. Mowen, 2009, Akuntani Biaya.Edisi 8, Terjemahan oleh Deny Arnos Kwary, Salemba Empat, Jakarta.

Islahuzzaman, 2011.Activity Based Costing, Alfabeta, Bandung. John W. Day. 2008. Cost of Goods Sold.

Korawijayanti, Lardin, 2013, Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode ABC pada UKM Torakur dalam TEKNIS Vol 8, No 3.

Kusmawardani, Rully, 2014, Perhitungan Harga Pokok Produksi Menggunakan Metode Job Order Costing (Studi Kasus UMKM CV. TRISTAR Alumunium)

Lutilsky, Ivana Drazic and Martina Dragij. 2012. Activity Based Costing as a Means to Full Custing. UDC 657.47:378 (4-67 EU)

Maelah, Ruhanita, Amizawati Mohd Amir, Azlina Ahmad and Sofiah Md Auzair. 2011. Cost per-Student Using ABC Approach: A Case Study. International Conference on Economics and Business Information. Bangkok, Thailand, vol 9


(6)

Dhiyantina Karlina,2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI JAKET DAN TAS KULIT BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mardiasmo. (2000). Akuntansi Biaya: Penentuan Harga Pokok Produksi. Yogyakarta: Andi Offset.

Mas’ud Machfoedz, Mahmud Machfoedz,2011,Kewirausahaan : Matode

Manajemen dan Implementasi, Edisi 1, BPFE, Yogyakarta.

Moleong, L, 2007, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Mulyadi, 2001, Akuntansi Manajemen. Edisi3, Salemba Empat, Jakarta. _______, 2009, Akuntansi Biaya, Edisi 5, Aditya Media, Yogyakarta. Mursyidi, 2008.Akuntansi Biaya, Bandung: PT RefikaAditama

Robin Cooper, “The Rise of Activity-Based Costing-Part two: When Do I Need an Activity Based Cost System?” The Journal of Cost Management, Musim gugur 2008, hal 41-48.

Raibon Kinney, Barfield, 2001. Cost Accounting.Thomson Learninh: South Western.

Soeharto Prawirokusumo, 2010, Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, BPFE, Yogyajarta.

Stevanus Hadi Darmaji, 2007, Prospek Pembentukan dan Sistem Akuntansi bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM), dalam Kewirausahaan UKM : Pemikirandan Pengalaman Karya Bersama FE Universitas Surabaya dan Forum Daerah UKM JawaTimur, Edisi 1, GrahaIlmu, Yogyakarta. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, CV

________ 2009.Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, CV

Sulistiningsih dan Zulkifli, 2012, Akutansi Biaya, Yogyakarta:UPP AMK YKPN. Supriyono. (2002). Akuntansi Manajemen I:Konsep Dasar Akuntansi Manajemen

Dan Proses Perencanaan. Yogyakarta: BPFE.

Turney. BB Peter, 2008. Activity Based Costing an Emerging Fondation for Performance Management. SAS Institute: Portland, Oregon.

Weetman, Puline. 2006. Financian and Management Accounting. Pearson Education: England