PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN EKONOMI BERBASIS Pengembangan Model Pembelajaran Ekonomi Berbasis Lingkungan Di SMA Negeri 3 Semarang.

0

PENGEM BANGAN M ODEL PEM BELAJARAN EKONOM I BERBASIS
LINGKUNGAN DENGAN PENDEKATAN JIGSAW
DI SM A NEGERI 3 SEM ARANG

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Kepada
Program St udi M anajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universit as
M uhammadiyah Surakart a unt uk M emenuhi Salah Sat u Syarat Guna
M emperoleh Gelar M agist er dalam Ilm u M anajem en Pendidikan

Oleh:
M amik Lis Swartin Eka Putri
NIM : Q.100060573

PROGRAM STUDI M ANAJEM EN PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS M UHAM M ADIYAH SURAKARTA
2012


1

PENGEM BANGAN M ODEL PEM BELAJARAN EKONOM I BERBASIS
LINGKUNGAN DENGAN PENDEKATAN JIGSAW
DI SM A NEGERI 3 SEM ARANG
Oleh
1

2

M amik Lis Sw art in Eka Put ri , Sut ama
1
Guru SM A Negeri 3 Semarang
2
St af Pengajar UM S Surakart a

abstract

Object ives of t his research are t o forming t he st udent behavior in

economic subject and know ing t he impact of applying of t hat st udy model w it h
respect t o t he underst anding of concept and achievement academics of
st udent s.
Approximat ion of research is research and development .Research
subject , st udent s of class X as execut ion populat ion of t est-drives. Appliance dat a
collect ing, observat ion guidance and t est . Technique analyse dat a, descript ively
qualit at ive. Aut hent icit y of dat a using t riangulat ion met hod, source of and ot her
researcher.
Result of t he research,(1) model st udy of economics base on environment
w it h model design t hrough st eps ( a) informat ion of subst ant ive, ( b) forming of
concept of Taba w it h act ivit y compare and explain t he difference, ( c) analogy of
personal, ( d) explorers and ( e) peep out new analogy and implement at ion of
st udy model w it h evaluat ion procedure relat ed t o underst anding compet ency
aspect s , t hat is indicat e personal aw areness , self-demonst rat ing independent
act ivit y, using object ive approach in solving problem, looking aft er habit of
healt hy life, and apply cooperat ion pat t ern in act ivit y of group, and (2)
implement at ion impact model st udy base on environment can improve t o
underst anding concept and academic achievement of t he st udent . Researcher
suggest ion, (1) det erm inant of policy (Headmast er, in t his case Headmast er of
SM A 3 should be support ing t he effort


on achievement

of st udent

underst anding compet ency ,(2) Teacher should be seriously in design of st udy
model unt il it s implement at ion, (3) need t he exist ence of st udy about
effect iveness model st udy base on look for inform at ion of ot her Lesson.

Keyw ord: Teaching M odel, innovat ion Teaching, changing behavior

2

Pendahuluan

M elaksanakan proses pembelajaran ekonom i di SM A 3 t ent u t idak
semudah sepert i yang digambarkan oleh kebanyakan orang, karena ham pir
seuruh sisw a jika diberi angket pemilihan jurusan 99 % pesert a didik memilih ke
IPA, yang berart i mereka t idak t ert arik ke fak–fak IPS. Dengan kat a lain pelajaran
ekonomi bukan merupakan pelajaran yang difavorit kan. Oleh karena it u

diperlukan suat u proses pembelajaran yang menarik agar st andar kom pet ensi
minimal dapat di capai.
Problemat ika pendidikan yang t erjadi di Indonesia saat ini adalah adanya
kesenjangan yang cukup lebar ant ara penget ahuan yang dimiliki oleh sisw a
dengan sikap dan perilakunya. Banyak sisw a yang t ahu t ent ang t eori/ mat eri
pelajaran, namun mereka t idak mampu mengaplikasikan penget ahuannya dalam
meningkat kan kualit as hidupnya.
Sebagai salah sat u cont oh, sisw a memahami prisip ekonomi, namun
mereka t idak mampu melaksanakan prinsip-prinsip ekonomi. Cont oh lain dalam
berbelanja para sisw a lebih mengut amakan prest ise daripada memenuhi
kebut uhan berdasarkan priorit as. Cont oh lain lagi, sisw a t ahu bagaimana
berperilaku sosial yang baik, t et api mereka kurang mampu menghargai orang
lain, berperilaku sopan dan memiliki kepedulian yang t inggi.
Dengan demikian penget ahuan yang selama ini mereka pelajari t idak
berpengaruh pada perubahan sikap dan perilaku. Penget ahuan hanya sekedar
alat unt uk memperoleh nilai raport , at au nilai ijazah. Penget ahuan hanya benda
mat i yang harus dihafalkan mam pir sebent ar ke dalam benak sisw a dan menguap
begit u saja seolah t idak berbekas dalam kehidupan sisw a, dan m udah
t erlupakan.
Guru


t erut ama dalam proses pendidikan merupakan ujung t ombak

t erdepan dalam mengembangkan kompet ensi diri pesert a didik, disamping

3

Kepala sekolah. Karena merekalah yang t erjun langsung mendampingi kegiat an
para pesert a didik. Unt uk mengembangkan kompet ensi diri pesert a didik
diperlukan

suat u

model

pembelajaran

yang

profesional


yang

mampu

mengakomodasikan pengembangan kompet ensi searah dengan kebut uhan
pesert a didik dan perkembangan zaman.
Iklim yang t idak kondusif akan berdampak negat if t erhadap proses
pembelajaran, dan t ujuan pem belajaran sulit dicapai. Sebaliknya iklim belajar
yang

kondusif

dan

menarik

dapat

mepermudah


pencapaian

t ujuan

pembelajaran. Dalam pembelajaran berbasis lingkungan sisw a diajak unt uk
mengenali lingkungan pendidikan di mana t empat/ posisi dia saat ini. Sehingga
pesert a didik mengenal siapa dirinya unt uk apa mereka belajar dan menent ukan
sendiri apa yang baik unt uk dirinya kelak. Dengan demikian t ujuan pendidikan
(UU No. 20 t ahun 2003), t ent ang sist em Pendidikan Nasional, ” Berkembangnya
pot ensi pesert a didik agar menjadi manusia yang beriman dan bert akw a kepada
Tuhan Yang M aha Esa, berakhlak mulia, sehat , berilmu, cakap, kreat if, mandiri,
menjadi w arga negara yang demokrat is dan bert anggung jaw ab” dapat t erw ujut .
Pergeseran paradigma dalam pranat a pendidikan yang semula t erpusat
menjadi desent ralist is membaw a konsekuensi dalam pengelolaan pendidikan,
khususnya di t ingkat sekolah. Kebijakan t ersebut dapat dimaknai sebagai
pemberian ot onomi yang seluas-luasnya kepada sekolah dalam mengelola
sekolah, t ermasuk di dalamnya berinovasi dalam pengembangan kurikulum dan
model-m odel pembelajaran.
Ot onomi yang luas it u, hendaknya diimbangi dengan perubahan yang

berorient asi kepada kinerja dan part isipasi secara menyeluruh dari komponen
pendidikan yang t erkait . Kondisi ini gayut dengan perubahan kurikulum yang
sedang diluncurkan dew asa ini oleh pemerint ah, yakni kurikulum t ingkat sat uan
pendidikan (KTSP).

4

Konsekuensi yang harus dit anggung oleh sekolah adalah Rest rukt urisasi
dalam pengelolaan sekolah (capacit y building), profesionalisme guru, penyiapan
infrast rukt ur, kesiapan sisw a dalam proses belajar dan iklim akademik yang
kondusif. Kebijakan penerapan KTSP dan pemberian ot onomi pendidikan juga
diharapkan melahirkan organisasi sekolah yang sehat sert a tercipt anya daya
saing

sekolah

sejalan

dengan


perkembangan

t eknologi

informasi

dan

pembelajaran berbasis t eknologi informasi yang sangat pesat. Unt uk it ulah
penelit i memilih judul t hesis “ Pengembangan M odel Pembelajaran Ekonomi
Berbasis Lingkungan Dengan Pendekat an Jigsaw di SM A Negeri 3 Semarang “
dengan harapan penelit ian ini dapat mengembangkan kompet ensi guru sebagai
mediat or pembelajaran.
Penelit ian ini bert ujuan unt uk: (1) M enyusun model

pembelajaran

ekonomi berbasis lingkungan. Tujuan ini dirinci m enjadi dua pernyat aan, yait u:
a. M engetahui pengembangan model pem belajaran ekonomi yang dilaksanakan
oleh guru SM A 3 Semarang;b. M enyusun konsep pengembangan mat eri ajar

mat a pelajaran ekonom i berbasis lingkungan dengan pendekat an jigsaw di SM A
Negeri 3 Semarang, (2) M engkaji implement asi model pembelajaran ekonomi
berbasis lingkungan dengan pendekat an jigsaw di SM A negeri 3 Semarang.
Tujuan ini dirinci menjadi dua pert anyaan penelit ian. a. M enget ahui efekt ifit as
pengembangan

model

pembelajaran ekonomi

berbasis lingkungan dengan

pendekat an jigsaw di SM A Negeri 3 Semarang; b.M enget ahui kont ribusi
pengembangan model pembelajaran berbasis lingkungan dengan pendekat an
jigsaw di SM A Negeri 3 Semarang t erhadap peningkat an pemahaman konsep

dan prest asi pelajar sisw a;c. M embandingkan perbedaan pemahaman konsep
dan prest asi akademik

sisw a SM A negeri 3 Semarang pada mat a


pelajaran

ekonomi yang pembelajarannya berbasis lingkungan dengan pendekat an jigsaw
dengan pendekat an sebelumnya.

5

M anfaat

t eorit is:

Hasil

penelit ian

dan

pengembangan

model

pembelajaran ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan acuan bagi guru dalam
meningkat kan profesionalnya sebagai pendidik, t erut ama dalam pemahaman
prinsip-prinsip pengembangan mat eri ajar, pembelajaran, dan penerapan model
pembelajaran berbasis lingkungan dengan pendekat an jigsaw . Hal ini semakin
urgen bagi keperluan kajian t eorit is manakala dikait kan dengan adanya

kesenjangan yang cukup lebar ant ara penget ahuan yang dimiliki oleh sisw a
dengan sikap dan perilakunya, sehingga pengembangan model pembelajaran
berbasis lingkungan diharapkan dapat menjaw ab t ant angan t ersebut .
Alex Koohang, Liz Riley, and Terry Smit h, (2009), Jeanne Schreurs Hasselt
Universit y, Belgium M acon St at e College, M acon, Georgia, USA, E-Learning and
Const ruct ivism ,

dengan

met ode

penelit ian

research

dan

development ,

membahas membahas aplikasi model pembelajaran berpusat pada sisw a (a
learner-cent ered

model).

M odel

penilaian/ akt ivit as

e-learning

berdasar

pembelajaran
kepada

ini

t eori

merencanakan

ilmu

konst rukt if dalam lingkungan e-learning. M odel ini membahas

penget ahuan
t iga bagian

pokok: bagian dasar desain, bagian kolaborasi desain, dan bagian desain
penilaian ilmu penget ahuan. Hal it u memerlukan konst ruksi akt if penget ahuan
dengan mendesain t ugas/ kegiat an
kat agori, 1) bagian

nyat a fakt ual.

M odel ini t ermasuk

dua

disain ilmu penget ahuan (t erdiri dari bagian-bagian dasar

rencana dan bagian-bagian kolaborasi) dan 2) bagian-bagian penilaian ilmu
penget ahuan (penilaian mandiri,penilaian t im , dan penilaian fasilit at or). Aplikasi
model ini

dit unjukkan melalui berbagai m acam cont oh kerja. Langkah

penggunaan e-learning course adalah mempresent asikan unt uk selanjut nya
mendemonst rasikan aplikasi model ini pada sebual lingkungan e-learning yang
nyat a. file:/ / / D:/ jurnal/ IJTLHE Int ernat ional Journal/ Teaching and learning in
Higher Educat ion.ht m di akses Tanggal 25 Agust us 2009.

Penelit ian yang lain dilakukan oleh Pragnel, Riselli and Rossano, Can a
Hypermedia

Cooperat ive

e-learning

Evionenment

St imulate

Const uct ive

6

Collaborat ion , Universit y of Bary. Penelit ian ini mengkaji perkembangan

penggunaan Int ernet didalam lingkungan ilmu penget ahuan t elah memudahkan
unt uk mencipt akan address ranah proses belajar baru yang

spesifik, sesuai

t ujuan pendidikkan pada umumnya. Pada int inya, banyak perhat ian yang t elah
diberikan dalam kolaborasi proses belajar yang didukung dengan t eknologi,
karena cara ini dapat menambah
st rat egi pembelajaran

int eraksi dan kelompok kerja. Diant ara

akt if yang berbeda, pembelajaran Cooperat if

t elah

diket emukan didalam Int ernet dan t he World Wide Web dukungan t eknologi
yang ideal. Di dalam skenario ini, kit a t elah mengimplement asikan lingkungan a
w eb-based, mencoba unt uk membuat kembali t ipikal met odogi pembelajaran
cooperat ive dalam pengajaran secara t radisional.

Dalam hal ini

penelit i

menjelaskan dua percobaan yang bert ujuan unt uk menilai jum lah dan kualit as
int eraksi oleh sist em dan bagaimana fact or-fakt or sepert i gender/ jenis kelamin
, lat ar belakang peneget ahuan dan dam pak peran komunikasi.
Penelit i yang lain adalah Leary and Berge, Trends and Challenges of eLearning in Nat ional and Int ernat ional Agricult ural Development , Hasselt

Universit y,

Belgium ,

Liz.Reley@M aconSt at e.edu

;

Jeanne.schrers@uhasselt .be

,

(Alex.Koohang@M aconSt at e.edu;
Terry.Smit h1@M aconSt at e.edu
diakses

20

juli

2009).

Penelit ian

and
ini

membandingkan bisnis dan menejemen lapangan, dalam proses pembelajaran
e-learning di bidang pert anian , masih dalam t ahapan
pert ama,

adopsi aw al. Pelopor

mula-m ula orang Amerika dan Aust ralia di bidang agrobisnis dan

Universit as pert anian, sekarang penggunaan met ode e-learning sebagai bagian
ut ama

didalama pendidikan dan program menejemen st rat egis. Ada banyak

t ant angan, yang melibat kan , fakult as dan pelat ih, pelajar dan pet ani, t eknologi,
keuangan dan hal lain yang kompleks, t et api para inst rukt ur pert anian mut lak
harus menemukan cara unt uk mengat asi hambat an-hambat an dan bercit a-cit a
menuju kesuksesan yang berlebih dengan kehadiran e-learning di bidang

7

pert anian. e-Learning secara dramat is memperbaiki bagaimana pendidikan
pert anian dilaksanakan.
Penelit ian yang lain adalah Wit t haus,
Conformance

for

e-Learning ,

Workplace

gabi@new leaft rainingnet w ork.com
menjelaskan dampak SCORM

The Implicat ions of SCORM

;

(diakses 20

t elah sesuai

Leicest er,
Juli

England,

2009).Penelit ian

t empat keja

ini

e-learning. Penulis

menjelaskan sebuah poyek dimana dia dimint a unt uk “ menggunakan kembali”
sejumlah mat eri yang aslinya

t elah di desain unt uk pengajaran t at ap muka

bahasa Inggris sebagai bahasa , kedalam mat eri SCORM conformant e-learning.
Secara rasional unt uk permint aan t ersebut
menginginkan mengikut i kemajuan
M anagement

System

(LM S).

t raining cent re management

murid-murid melalui
M eskipun

begit u,

sebuah

Learning

dalamrangka

unt uk

mengint egrasikan fungsi pemant auan Scorm-conformant kedalam program,
mat eri proses belajar yang telah digariskan pada semua kolaborasi, produkt ifit as
dan aspek komunikasi ilm u pendidikan mereka.
Penelit ian yang lain oleh Ali and Salt er, The Use of Templat es t o M anage
On-line

Discussion

Forums,

Universit y

of

West ern

Sydney,

Aust ralia

(s.ali@uw c.edu.au and a.salt er@uw s.edu.au di akses 20 Juli 2009). Penelit ian ini
t ent ang diskusi online paja jenjang pendidikan yang lebih t inggi adalah bagian
int egral dari kolaborasi dasar syst em e-Learning. Walaupun begit u , bisa
bermasalah jika dikait kan dengan model diskusi online saat ini. Sebagai cont oh
, dapat dengan mudah di set ing diskusi secara open-ended yang menarik orang
unt uk ikut mengambil bagian kecil dan kont ribusi penafsiran bisa sulit at au
memerlukan w akt u .
Penelit ian yang lain dilakukan oleh Felder and Brent ,
Learning,

Depart ment

of

Chemical

Cooperat ive

Engineering, N.C. St at e Universit y.

ht t p:/ / w w w .ncsu.edu/ felder-public/ Columns/ Act ive.pdf

diakses 20 juli 2009.

Penelit ian ini mengkaji kerja suat u t eam / project based course.

Kajian ini

didasarkan pada suat u kenyat aan, pada umumnya sisw a t idak dapat mengingat

8

pengalama belajarnya karena t idak semua sisw a terlibat akt if mengerjakan t ugas
laborat orium. Karena hanya sekelompok sisw a saja yang benar – benar akt if.
Unt uk meningkat kan proses pembelajaran ini pembelajaran dilakukan dengan
melibat kan sisw a dalam kelompok unt uk ikut berpart isipasi akt if di dalamnya.
Dengan kat a lain murid-murid it u belajar dari pengalaman t eam.

M etode Penelitian

Penelit ian ini menggunakan met ode penelit ian dan pengembangan
(Research and Development ),

Yait u (Sugiyono; 2008:407) penelit ian yang

digunakan unt uk menghasilkan produk t ert ent u, dan menguji keefekt ifan produk
t ersebut . Unt uk menghasilkan produk t ert ent u digunakan penelit ian yang
bersifat analisis kebut uhan dan unt uk menguji keefekt ifan produk supaya dapat
berfungsi di masyarakat luas diperlukan penelit ian unt uk menguji keefekt ifan
produk. Tempat Penelit ian sesuai dengan judul t eses, penelit ian dilaksanakan di
SM A Negeri 3 Semarang , JalamPemuda 149 Semarang, Telepon 024- 3544287,
Fax 024-3544291. e-mail: / / w w w .sman3-smg.sch.id.
Subjek penelit ian ini adalah para sisw a dan guru SM A Negeri 3 Semarang.
Pada saat survei dipilih sisw a kelas X sebagai populasi sebanyak 13 kelas yang
memiliki st ukt rur program mat a pelajaran ekonomi sebanyak 2 jam pelajaran
dalam sat u minggu. Dengan alasan kelas XI IPS hanya ada 3 kelas, dan kelas XII
IPS 2 kelas dan t elah selesai UAN / UNAS. Dalam penelit ian ini pengambilan
sampel dilakukan unt uk uji coba. Alat pengumpulan dat a yang dipakai, yait u (1)
curah pendapat , (2) Dokument asi (3) observasi kelas, dan (4) penilaian prest asi
akademik.
Analisis kualit at if dipakai unt uk menganalisis hasil pengamat an kelas
pada uji coba model maupun validasi m odel. Hal ini dilakukan dengan cara
membandingkan ant ara kegiat an-kegiat an yang bisa dilakukan guru/ sisw a (das
sein ) dengan kegiat an-kegiat an yang seharusnya dilakukan guru/ sisw a (das solen )

pada saat implement asi model.Uji t dipakai unt uk menganalisis skor rat a-rat a

9

prest asi akademik para sisw a. Keabsahan dat a kualit at if menurut Sukmadinat a
(2005 : 104) dapat dilakukan melalui langkah berikut : (a) Observasi secara t erus
menerus; (b) Trianggulasi sumber, met ode dan penelit i lain; (c) Pengecekan
anggot a ( namber Check), diskusi t eman sejaw at ,dan pengecekan referensi.
Dalam penelit ian ini keabsahan dat a kualut at if akan digunakan a)
Ovservasi secara t erus menerus, dan b) Tringgulasi sumber. Prosedur Penelit ian
adalah (a)Tahap St udi Pendahuluan yait u Tahap st udi pendahuluan dilakukan
dengan pendekat an deiskript if kualit at if ; (b) Tahap St udi Pengembangan yait u
Tahap st udi pengembangan desain model menerapkan pendekat an diskript if
yait u mengkombinasikan ant ara hasil t emuan lapangan draf yang direncanakan,
dilanjut kan dengan

menerapkan uji coba t erbat as desain model dengan

menerapkan met ode eksperimen (1 kelas). Set elah it u jika pelu revisi dan diuji
cobakan kembali dengan met ode eksperimen dalam kelompok lain yang lebih
luas (2 kelas yang lainnya). Selanjut nya dievaluasi dan disempurnakan unt uk
memperoleh model hipot et ik. Dan ?(c) Tahap Validasi yait u Tahap ini merupakan
t ahap evaluasi model dit erapkan dengan 1) st udi lit erat ur dan 2) t rianggulasi

Hasil Penelitian dan Pembahasan
1.

Hasil uji coba model dalam skala terbatas

Ada dua aspek yang dinilai dalam uji coba model, yait u kemampuan
dan kinerja guru, kemampuan dan akt ivit as sisw a. Berdasarkan hasil uji coba
Kemampuan at au kinerja guru dalam skala t erbat as diperoleh beberapa
t emuan : (a) Kemampaun guru dalam membuat desain pembelajaran yait u
Secara garis besar, ada dua kegiat an yang dilakukan sisw a berkenaan dengan
kegiat an pembuat an desain pembelajaran. Pert ama , mengembangkan
segenap aspek-aspek pembelajaran yang t ermuat pada desain pembelajaran
sebagaimana yang dipersyarat kan dalam model pembelajaran berbasis
lingkungan

yang

hendak

dikembangkan

berdasarkan

analisis

mat eri

pembelajaran. Kedua , menyiapkan seperangkat m edia dan sarana pendukung

10

bagi pelaksanaan kegiat an pembelajaran di kelas. (b) Kemampuan guru
dalam melaksanakan kegiat an pembelajaran, yait u Kegiat an pembelajaran di
kelas merupakan bent uk realisasi t erhadap persiapan pembelajaran yang
t elah dibuat sisw a. Pada umumnya, kegiat an pembelajaran dipilih menjadi
t iga pokok, yait u t ahap pembukaan, implement asi, dan penut up. (c)
Perubahan perilaku sisw a, yait u Ada dua aspek yang dapat diukur unt uk
menilai im plement asi dalam set iap uji coba model, yait u pemahaman sisw a
t erhadap

mat eri

pembelajaran,

yang

dapat

diamat i

dalam

proses

pembelajaran, dan peningkat an prest asi uang dilihat dari nila rat a-rat a hasil
uji coba.
Hasil uji coba model dalam skala t erbat as belum dapat menunjukkan
adanya peningkat an perubahan perilaku sebab t idak ada dat a t ent ang
pemahaman perilaku aw al. Uji coba model dalam skala t erbat as dilakukan
sat u kali dan hanya melibat kan sat u kelas diikut i 38 siw a , yait u kelas X - 5.
Dari uji coba model diperoleh 23 sisw a dapat mencapai st sndart ketunt asan
minimal yait u mencapai sekor > 75). Apabila set iap aspek yang t erkait
(implemant asi m odel, kemampuan guru, kemampuan sisw a) dirinci dan
diberi skor maka akan memunculkan suat u ilust rasi mengenai kemajuan yang
t erjadi selama uji coba model.
2.

Tahap uji coba lebih luas ( main field testing)

Tahap ini biasanya disebut sebagai uji coba ut ama dengan skala
yang lebih luas. Tujuan dari t ahap ini adalah menent ukan apakah suat u
produk yang hendak dikembangkan benar-benar t elah menunjukkan suat u
performansi sebagaimana yang diharapkan. Unt uk mencapai t ujuan t ersebut ,
pada t ahap ini menggunakan dari sat u kelas yang bukan kelas uji coba
t erbat as. Hasil dari uji coba ut ama dipakai unt uk merevisi dan mamant apkan
produk t ersebut hingga diperoleh suat u produk yang siap unt uk divalidasi.

11

Salah sat u t ujuan uji coba model dalam skala lebih luas ingin
memperluas penampilan desian model pembelajaran hasil uji coba model
dalam skala t erbat as. Dengan begit u, pelaksanaan uji coba akan t et ap
memperhat ikan hasil pelaksanaa uji coba sebelumnya. Pada akhir uji coba ini
akan dihasilkan desian model pembelajaran yang siap divalidasi. Uji coba
model dalam skala lebih luas dilakukan selam a 2 kali t at ap muka.

(a)

Kemampuan at au kinerja guru, yait u Salah sat u hasil uji coba dalam skala
lebih luas menunjukkan bahw a kemampuan guru dalam mengembangkan
aspek-aspek pembelajaran yang ada dalam desain pembelajaran berbasis
mencari informasi dan penyiapan t erhadap media pembelajaran yang akan
dipakai unt uk kegiat an pembelajaran lebih baik jika dibanding dengan hasil
uji coba dalam skala t erbat as.
Sejak t ahap pert ama uji coba dalam skala lebih luas guru sudah mampu
mengembangkan aspek-aspek pembelajaran yang dit unt ut desain m odel
pembelanjaran

berbasislingkungan.

M eskipun

demikian,

desain

pembelajaran t ersebut merupakan hasil kerja secara kolaborat if ant ara guru
dengan penelit i. Pada t at ap muka kedua guru t elah mampu memnyusun
sendiri desain pembelajarannya t anpa int ervensi penelit i. (b) Perubahan
Perilaku

Sisw a,

yaiu

Unt uk

menget ahui

dampak

penerapan

model

pembelajaran berbasis mencari informasi, uji coba ini dilakukan pada dua
kelas yait u X-6 dan X-7. Pada kelas X-6 diperoleh 28 sisw a mencapai prest asi
akademik memuaskan (t unt as dengan skor > 75). Kelas X-7 diperoleh 31
sisw a mencapai prest asi akademik memuaskan (t unt as dengan skor > 75).
3.

Hasil uji validasi pembelajaran

Unt uk menget ahui dampak penerapan model pembelajaran yang
dikembangkan t erhadap pembent ukan konsep ekonomi sisw a dilakukan uji
validasi model sebanyak t iga kali dengan menggunakan t iga sub pokok
bahasan melalui eksperiment asi model pembelajaran berbasis mencari

12

informasi pada t iga kelas, yait u X-1, X-2, dan X-3. Skor pemahaman konsep
ekonomisisw a diperoleh dengan melakukan pengukuran t erhadap hasil
pekerjaan sisw a dalam menyelesaikan t ugas membuat uraian t ent ang mat eri
pembelajaran yang sedang dibahas guru, dengan menggunakan krit eria
t ert ent u,

sehingga

dapat

diket ahui

apakah

hasil

pekerjaan

sisw a

mengandung aspek-aspek pembent ukan konsep ekonomiat aukah t idak.
Uji validasi pembalajaran memberikan hasil bahw a pada kelas X-1
diperoleh 33 sisw a yang mempunyai pemahaman konsep ekonomidan 32
sisw a memiliki prest asi akademik memuaskan (t unt as dengan skor > 75).
Kelas X-2 diperoleh 34 sisw a mempunyai pemahaman konsep ekonomidan 33
sisw a memiliki prest asi akademik memuaskan (tunt as dengan skor > 75).
Kelas X-3 diperoleh dat a 34 sisw a mempunyai pemahaman konsep
ekonomidan 31 sisw a memiliki prest asi akademik memuaskan (t unt as dengan
skor > 75).

Penutup
Pengembangan M odel pembelajaran Ekonomi berbasis lingkungan

1. M odel

pembelajaran

Semarang

yang dilaksanakan oleh guru SM A Negeri 3

sangat bervareasi, dan sudah mengarah ke pengembangan

model pem belajaran yang berbasis t eknologi informat ika.
2. Penyusunan model pembelajaran ekonom i oleh penelit i mengacu pada
pengembangan

model

pembelajaran

sebelumnya

dengan

fokus

lingkungan dengan pendekat an (jigsaw ).
Implementasi model pembelajaran ekonomi berbasis lingkungan dengan
pendekatan jigsaw di SM A negeri 3 Semarang

1. Pelaksanaan model pembelajaran ekonomi berbasis lingkungan dengan
pendekat an (jigsaw ) di SM A Negeri 3 Semarang sangat efekt if unt uk
mengembangkan perilaku belajar pesert a didik.

13

2. Terdapat

kont ribusi

pengembangan

model

pembelajaran

berbasis

lingkungan dengan pendekat an jigsaw di SM A Negeri 3 Semarang
t erhadap peningkat an pemahaman konsep dan prest asi pelajar sisw a
3. Terdapat perbedaan pemahaman konsep dan prest asi akademik sisw a

SM A negeri

3

Semarang pada mat a

pelajaran

ekonomi

yang

pembelajarannya berbasis lingkungan dengan pendekat an jigsaw .

Daftar Pustaka

Arikunt o, Suharsimi, Evaluasi Program Pendidikan, 2007, Bumi Aksara, Surakart a.
Hamalik, Oemar, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekat an Sist em,
2008, Bumi Aksara, Bandung.
Lat if, Abdul, , Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakat an, 2007, Refika Adit ama,
Bandung.
Sanjaya, , St art egi Pembelajaran, Berorient asi St andar proses, 2008, Kencana,
Jakart a.
Shofan, M oh. The Realist ic Educat ion, M enuju M asyarakat Ut ama, 2007, IRGSoD,
Jogyakart a.
Sukardi, , Penelit ian Kualit at if – Nat uralist ik Dalam Pendidikan, 2006, Usaha
Keluarga, Jogyakart a.
Uno, Hamzah B, , M odel Pembelajaran M encipt akan Proses Belajar M engajar
Yang Kreat if dan Efekt if, 2007,Bumi Aksara.
Yamin, M art inis , Profesionalisasi Guru dan
Persada Perss.

Implement asi KTSP, 2007, Gaung

Karli,. H. & M argaret a Sri Yuliarit iningsih, (2002), Implement asi Kurikulum
Berbasis Kompet ensi : M odel-model Pembelajaran, Jilid 2, Bandung : Bina
M edia Informasi.

14

M afune, P., (2005), “ Teaching and Learning M odels, A Reflect ion The Work of
Bruce Joyce, Bev Show es” , HHP : / / haqar.Up.ac.Za / cat t s / learning /
cooplm / B3a.ht ml.

M it chell, B.M ., et .al., (1983), Planning for Creat ive Learning, IOWA : Hunt
Publishing Company.
M unandar, (1999), Kreat ivit as dan Keberbakatan : St rat egi M ew ujudkan pot ensi
Kreat if dan Bakat , Jakart a : Gramedia Pust aka.

Parkay, W.F.dan St anford, H.B. (1998). Becoming
Needham Height s, M A: Allyn & Bacon.

aTeacher . Fourt h Edit ion).