Analisis perencanaan dan pengendalian obat di bagian rawat jalan berdasarkan ABC Indeks Kritis di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Panti Baktiningsih Klepu, Sendangmulyo, Minggir, Sleman, Provinsi DIY tahun 2006-2008 - USD Repository
ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OBAT
DI BAGIAN RAWAT JALAN BERDASARKAN ABC INDEKS KRITIS
DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT PANTI BAKTININGSIH
KLEPU, SENDANGMULYO, MINGGIR, SLEMAN, PROVINSI DIY
TAHUN 2006-2008
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Bernadetta Trisilakaryani
NIM : 058114144
ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OBAT
DI BAGIAN RAWAT JALAN BERDASARKAN ABC INDEKS KRITIS
DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT PANTI BAKTININGSIH
KLEPU, SENDANGMULYO, MINGGIR, SLEMAN, PROVINSI DIY
TAHUN 2006-2008
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Bernadetta Trisilakaryani
NIM : 058114144
FAKULTAS FARMASI
” Bagi Allah tidak ada yang mustahil ” (Luk.1:37) Ku persembahkan buat:
Saudari-saudariku Suster-suster Santo Fransiskus Charitas Indonesia,
kita belum berbuat apa-apa, mari kita mulai dan mulai lagi.YB. Turiman (Alm) - MG. Suharsilah, ungkapan syukurku atas kasih sayang yang diberikan kepadaku dengan cara yang menakjubkan Kakak-kakakku dan adikku,
Sahabatku dan Almamaterku
PRAKATA
Puji syukur atas segala rahmat yang dilimpahkan Allah Bapa kepada penulis, sehingga proses pembuatan skripsi dapat terselesaikan dengan baik.Skripsi yang berjudul “Analisis Perencanaan dan Pengendalian Obat di
Bagian Rawat Jalan Berdasarkan ABC Indeks Kritis di Instalasi Farmasi Rumah
Sakit Panti Baktiningsih Klepu, Sendangmulyo, Minggir, Sleman, Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2006-2008” disusun untuk memenuhi salah
satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) program studi Ilmu
Farmasi Universitas Sanata Dharma.Sebagai ungkapan syukur atas kasih Allah terhadap ciptaan-Nya, tulisan
ini saya persembahkan kepada saudari-saudariku Suster-suster St. Fransiskus
Charitas. Ini semua tidak lepas dari “kasih” berbagai pihak sehingga skripsi ini
dapat selesai, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ipang Djunarko,S.Si., Apt selaku pembimbing I yang memberikan saran,
dukungan serta bimbingannya hingga terselesaikannya skripsi ini.
2. Romo Drs. P. Sunu Hardiyanta, S.J., M.Sc. selaku pembimbing II yang
menanamkan makna “perubahan” dalam setiap “keputusan hidup” sehinggapenulis dengan penuh kesadaran menyelesaikan proses pembuatan skripsi ini.
3. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt yang bersedia menjadi dosen penguji dan
memberikan saran kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Drs. Djaman Ginting Manik, Apt yang bersedia menjadi dosen penguji dan
5. Paula Tri Wahyu H.,S.Si., Apt selaku Kepala Urusan Instalasi Farmasi dan
segenap dokter serta seluruh karyawan RSU Panti Baktiningsih Klepu, Sendangmulyo, Minggir, Sleman Provinsi DIY.
6. Drs. Antonius Tri Priantoro, M. For. Sc selaku pembimbing akademik, yang
dengan keterbukaan dan ”kebebasan penuh” memberikan saran dan dukungan sehingga penulis berani bertanggung jawab dalam setiap keputusan.7. Segenap Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
8. Sr. M. Amellia, FCh penanggung jawab administrasi keuangan RSU Panti
Baktiningsih Klepu dan Sr. M. Francelin, FCh pimpinan komunitas studi serta saudari-saudariku di komunitas Klepu dan Taman Siswa Yogyakarta.
9. Sahabatku Rm. Antonius Purwono, SCJ yang dengan hati terbuka membantu
penulis untuk memahami makna “cinta yang membebaskan” sehingga dengan keputusan yang bertanggung jawab sedia melaksanakan tugas perutusan dimanapun dan kapanpun dengan segala konsekwensinya.
10. Bapak YB Turiman (Alm), Ibu MG. Suharsilah dan saudara-saudariku di
Palembang, Padang, Kalimantan dan di Yogyakarta.
11. Teman-temanku angkatan 2005 dan 2006, terimakasih atas kebersamaan
dalam perjuangan yang saling ”menghidupkan”.Penulis menyadari keterbatasan dalam menyusun tulisan ini, oleh
karena itu sumbang saran dan kritikan sangat penulis harapkan sehingga penulis
semakin dikembangkan. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain yang pernah ditulis atau diterbitkan,
kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini serta dicantumkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.Yogyakarta, 02 November 2009 Penulis
INTISARI
Obat dan seluruh lingkup farmasi merupakan salah satu komponenbiaya terbesar di rumah sakit. Dengan menggunakan metode ABC Indeks Kritis
dan analisis z-score, diharapkan dapat membantu rumah sakit dalam
merencanakan pengadaan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran mengenai perencanaan obat-obat agar pengadaannya efisien serta
pemakaian efektif sehingga meningkatkan mutu kehidupan pasien.Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian studi kasus non
eksperimental yang bersifat retrospektif. Data meliputi jumlah pemakaian dan
harga satuan obat dalam setiap periode. Data VEN diperoleh dengan wawancara
terhadap dokter bagian rawat jalan dan apoteker penanggung jawab instalasi
farmasi. Analisis ABC dan analisis z score dilakukan terhadap nilai pakai, nilai
investasi dan VEN (nilai kekritisan obat) ) dan selanjutnya dilakukan analisis
indeks kritis. Hasil analisis z-score dan analisis ABC dalam tiga periode
IK
IK
digunakan sebagai acuan dalam rekomendasi perencanaan obat periode
berikutnya.Berdasarkan analisis ABC Indeks Kritis dihasilkan 419 item obat yang
masuk dalam kelompok A dan B dan direkomendasikan untuk perencanaan tahun
berikutnya. Berdasarkan analisis z score diperoleh 462 item obat yang masuk
dalam kelompok C. Mengingat latar belakang didirikannya Rumah Sakit Panti
Baktiningsih yang bergerak dalam pelayanan sosial bidang kesehatan dan dengan
mempertimbangkan hasil analisis VEN maka dilakukan perencanaan terhadap 115item obat yang termasuk dalam kelompok C, sedangkan untuk 347 item obat
yang lain dalam kelompok C tersebut dapat dilakukan pengadaan dengan cara
pembelian JIT (just in time) apabila obat sungguh dibutuhkan dan 27 item obat
diluar kelompok C hasil analisis z score dihapus dari pengadaan.
Kata kunci: Perencanaan, ABC Indeks Kritis, Instalasi Farmasi Rumah Sakit,
z-scoreABSTRACT The entire scope of medicine and pharmacy is one of the largest cost component in the hospital. Therefore, the use of ABC Critical Index method, is expected in the hospitals drug plan. This study aims to find out a description of the planning so that medicines planning efficient and effective use of increasing the quality of life of patients.
This research design using case study research of a non-experimental retrospective. Fact include the amount and price of drugs in each period. The VEN data are obtained with the interview of the doctor assigned in the departement and outpatient pharmacist responsible installation pharmacy. Analysis carried out on ABC-use value (=NP), investment value (=NI), VEN (critical value of drugs) and then made a critical analysis of the index. Statistical analysis with the z-score carried out on the investment value based on the pareto law. Z-score results and analysis in three ABC
IK period used as reference drugs in the recommendation of planning the next period.
Analysis based on the ABC Critical Index drugs produced 419 items that came in groups A and B and is recommended for planning the next year. Z score based on analysis of 462 items acquired drug in the C group, and taking into account VEN analysis and considering the background of the establishment of Panti Baktiningsih Hospital engaged in social services in health, it is also planning for the 115 drug items in the group C, 347 items whereas for other drugs that can
be carried out procurement purchases by JIT (just in time) when the drug is
needed while the 27 items out of the group C drug analysis results of z score removed from the procurement.
Keywords: Planning, ABC Critical Index, Hospital Installations
Pharmaceutical, z-score
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………. ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………… iii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………….. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...…………………………………….. v
PRAKATA …………………………………………………………. vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………… viii
INTISARI ........................................................................................ ix
ABSTRACT ........................................................................................ .x
DAFTAR ISI ......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xix
BAB I PENGANTAR .................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................... 11. Permasalahan .................................................................... 3
2. Keaslian penelitian .................................................................... 4
3. Manfaat yang diharapkan ........................................................ 5
B. Tujuan Penelitian .................................................................... 6
BAB II PENELAHAAN PUSTAKA ........................................... 7
A. Rumah Sakit ................................................................................ 71. Definisi Rumah Sakit ........................................................ 7
2. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit ............................................ 7
3. Fungsi kefarmasian di rumah sakit ............................................ 8
4. Rumah Sakit Panti Baktiningsih Klepu ................................ 8
B. Instalasi Farmasi Rumah Sakit ...................................................... 10
1. Definisi Instalasi Farmasi Rumah Sakit .............................. 10
2. Tujuan Instalasi Farmasi RumahSakit .............................. 11
C. Apoteker .......................................................................................... 11
1. Definisi Apoteker .................................................................. 11
2. Peranan Apoteker di Farmasi Rumah Sakit ................... 12
D. Manajemen Logistik .................................................................. 14
E. Manajemen Perencanaan .................................................................. 15
F. Manajemen Persediaan ...................................................................... 16
G. Sediaan Farmasi .................................................................. 19
H. Analisis ABC .................................................................. 24
I. Pengendalian Persediaan Barang (Inventory Control) ................. 28 J. Model VEN .............................................................................. 29 K. Analisis ABC Nilai Indeks Kritis ....................................................... 29 L. Analisis Statistik dengan z-score ...................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN .......................................... 33 A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................... 33 B. Definisi Operasional .................................................................. 33 C. Materi Penelitian .................................................................. 34 D. Instrumen Penelitian .................................................................. 35 E. Tempat Penelitian ................................................................... 35 F. Jalannya Penelitian ................................................................... 35
G. Analisis Hasil ...................................................................
36
1. Analisis ABC Nilai Pakai ........................................... 36
2. Analisis ABC Nilai Investasi ........................................... 37
3. Analisis VEN ................................................................... 38
4. Analisis ABC Indeks Kritis ........................................... 39
5. Analisis Tingkatan Produk ........................................... 40
6. Analisis Statistik dengan z-score .......................................... 42
H. Kesulitan Penelitian .................................................................. 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………… .... 45 A. Profil Nilai Pakai, Nilai Investasi dan VEN ........................ .... 52
1. Analisis Nilai Pakai ............................................................ .... 52
a. Analisis ABC Nilai Pakai..................................................... 52
b. Analisis z score dibandingkan dengan analisis ABC
2. Analisis Nilai Investasi ....................................................... .... 61
a. Analisis ABC Nilai Investasi ............................................ 61
b. Analisis z-score Nilai Investasi ........................................... 75
3. Analisis VEN .............................................................. .. 81
B. Analisis Indeks Kritis ..................................................... 83
1. Analisis ABC Indeks Kritis ...................................................... 83
2. Analisis z score Indeks Kritis ....................................................... 90
C. Analisis Persediaan ABC ..................................................... 91
D. Rekomendasi untuk Perencanaan Obat Periode Berikutnya ............ 101
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................... 107
A. Kesimpulan ............................................................................ 107 B. Saran ........................................................................................ 108DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 109
LAMPIRAN ........................................................................................ 112
BIOGRAFI PENULIS ............................................................................ 230
DAFTAR TABEL
Tabel I Pengelompokan Obat Berdasarkan Analisis ABC Nilai Pakai Tahun 2006 di IFRS Panti Baktiningsih Klepu ............................... 46 Tabel II Pengelompokan Obat Berdasarkan Analisis ABC Nilai Pakai Tahun 2007 di IFRS Panti Bhaktiningsih Klepu ......................... ... 47 . Tabel III Pengelompokan Obat Berdasarkan Analisis ABC Nilai Pakai Tahun 2008 di IFRS Panti Bhaktiningsih Klepu .............................. 47 Tabel IV Pengelompokan Obat Berdasarkan Analisis ABC Nilai Investasi Tahun 2006 di IFRS Panti Bhaktiningsih Klepu ............. . 48 Tabel V Pengelompokan Obat Berdasarkan Analisis ABC Nilai Investasi Tahun 2007 di IFRS Panti Bhaktiningsih Klepu ................. 48 Tabel VI Pengelompokan Obat Berdasarkan Analisis ABC Nilai Investasi Tahun 2008 di IFRS Panti Bhaktiningsih Klepu .......... ..... 48 Tabel VII Pengelompokan Obat Berdasarkan Analisis VEN di IFRS Panti Bhaktiningsih Klepu .................................................................. 50 Tabel VIII Persentase Hasil Analisis Tiap Periode di IFRS Panti Bhaktiningsih Klepu .................................................................. ... 52 Tabel IX Jumlah sediaan berdasarkan Nilai Pakai di IFRS Panti Bhaktiningsih Klepu ................................................................ 58 Tabel X Perbandingan antara perolehan analisis z score dengan perolehanAnalisis ABC di IFRS Panti Baktiningsih Klepu ........................ 59
NP Tabel XI Jumlah Sediaan Berdasarkan Nilai Investasi di IFRS Panti Bhaktiningsih Klepu ................................................................... 69 Tabel XII Rata-rata Harga per item obat Berdasarkan Nilai Investasi di IFRS Panti Bhaktiningsih Klepu ............................................. 72 Tabel XIII Hasil z score dalam pencarian item yang termasuk kelompok ’A’ di IFRS Panti Baktiningsih ......................................................... 77 Tabel XIV Perincian dari kelompok ’A’ berdasarkan golongan obat generik dan non generik di IFRS Panti Baktiningsih ................. 78
Tabel XVI Hasil z score dalam pencarian item yang termasuk kelompok”C” di IFRS Panti Baktiningsih Klepu, DIY ...................................... 80
Tabel XVII Jumlah sediaan berdasarkan analisis z score terhadap Nilai Investasi di IFRS Panti Baktiningsih Klepu .................................................... . 81 Tabel XVIII Jumlah Kelompok Sediaan dalam NIK di IFRS Panti Baktiningsih Klepu, DIY dalam tiga periode (2006-2008) ................................. 84 Tabel XIX Perolehan Nilai Kritis berdasarkan perhitungan z score di IFRS Panti Baktiningsih Klepu, DIY dalam tiga periode (2006 –
2008) ...................................................... ........................................ 91 Tabel XX Jumlah Sediaan tiap tingkatan berdasarkan Analisis ABC NIK tahun 2006-2008 di IFRS Panti Baktiningsih Klepu, DIY................ 96 Tabel XXI Perolehan tingkatan produk berdasarkan z score di IFRS Panti Baktiningsih Klepu, DIY.................................... .................... 97 Tabel XXII Persentase sediaan obat dengan pembagian kelompok VEN Berdasarkan penggolongan obat di IFRS Pantibaktiningsih Klepu 98 Tabel XXIII Kemampuan dalam memberikan kontribusi antara Generik dan non Generik di IFRS Panti Baktiningsih Klepu, DIY ..... ....... 100 Tabel XXIV Persentase Bentuk Sediaan Obat dari item obat yang ada dalam tiga periode di IFRS Panti Baktiningsih Klepu, DIY ......... 101 Tabel XXV Daftar ke-17 item yang dianjurkan untuk dihapus dari perencanaan Berdasarkan hasil analisis indeks kritis dari z score ....................... 105
DAFTAR GAMBAR
Gambar1 Logo Obat bebas ......................... ....................................... 20 Gambar
2 Logo Obat bebas terbatas ...................................................... 21 Gambar
3 Logo Obat keras ....................................................... 21 Gambar
4 Kurva distribusi normal ....................................................... 30 Gambar
5 Contoh Pembacaan Grafik distribusi normal ............................. 31 Gambar 6 Diagram Batang Persentase Analisis Nilai Pakai selama 3 periode di IFRS Panti Baktiningsih Klepu ..................................... .. 57 Ganbar 7 Diagram Batang Persentase Analisis Nilai Investasi selama 3 periode di IFRS Panti Baktiningsih Klepu ..................................... .. 63 . Gambar 8 Grafik Distribusi Persediaan ABC Berdasarkan Analisis Nilai Investasi Tahun 2006 di IFRS Panti Baktiningsih Klepu ................. 65 Gambar 9 Grafik Distribusi Persediaan ABC Berdasarkan Analisis Nilai Investasi Tahun 2007 di IFRS Panti Baktiningsih Klepu ....... ........... 67 Gambar 10 Grafik Distribusi Persediaan ABC Berdasarkan Analisis Nilai Investasi Tahun 2008 IFRS Panti Baktiningsih Klepu ............ 68 Gambar 11 Grafik persentase Pengklasifikasian VEN di IFRS Panti Baktiningsih Klepu ..................................................................... .. .. 82 Gambar 12 Diagram Batang Nilai Indeks Kritis dalam Persen di IFRS Panti Baktiningsih Klepu ......................................................... .. .. 86 Gambar 13 Grafik Distribusi Persediaan ABC Berdasarkan Analisis ABC Indeks Kritis Tahun 2006 di IFRS Panti
Baktiningsih Klepu .......................................................................... 87 Gambar 14 Grafik Distribusi Persediaan ABC Berdasarkan Analisis ABC Indeks Kritis Tahun 2007 di IFRS Panti Baktiningsih Klepu ........................................................................... 88
Gambar 15 Grafik Distribusi Persediaan ABC Berdasarkan Analisis ABC Indeks Kritis Tahun 2008 di IFRS Panti Baktiningsih Klepu ........................................................................ 89
Gambar 17 Grafik Persentase Persediaan ABC Berdasarkan Analisis ABC Indeks Kritis Tahun 2006-2008 di IFRS Panti Baktiningsih Klepu .................................................................... .... 94
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Data Obat Berdasarkan Analisis ABC Nilai Pakai di IFRS Panti Baktiningsih Klepu Tahun 2006 ........... 112 LAMPIRAN 2 Data Obat Berdasarkan Analisis ABC Nilai Pakai di IFRS Panti Baktiningsih Klepu Tahun 2007 ........... 120 LAMPIRAN 3 Data Obat Berdasarkan Analisis ABC Nilai Pakai di IFRS Panti Baktiningsih Klepu Tahun 2008 ......... . 129 LAMPIRAN 4 Perbandingan hasil analisis ABC dan Analisis z store di IFRS Panti Baktiningsih Klepu ................... 138 LAMPIRAN 5 Data Obat Berdasarkan Analisis ABC Nilai Investasi di IFRS Panti Baktiningsih Klepu Tahun 2006.......... 149 LAMPIRAN 6 Data Obat Berdasarkan Analisis ABC Nilai Investasi di IFRS Panti Baktiningsih Klepu Tahun 2007.......... 161 LAMPIRAN 7 Data Obat Berdasarkan Analisis ABC Nilai Investasi di IFRS Panti Baktiningsih Klepu Tahun 2008 .......... 173 LAMPIRAN 8 Data VEN Beserta Betuk Sediaan Obat di IFRS Panti Baktiningsih Klepu .................................................. 181 LAMPIRAN 9 Cara Perhitungan matematika dengan menggunakan Analisis z score untuk kelompok ”A” ........................ 192 LAMPIRAN 10 Cara Perhitungan matematika dengan menggunakan Analisis z score untuk kelompok ”B dan C ” ............. 195 LAMPIRAN 11 Data 33 item obat yang termasuk dalam kelompok “A” dan terdapat dalam 3 periode berdasarkan analisis z scor e di IFRS Panti Baktiningsih Klepu ………... 199LAMPIRAN 12 Tingkatan Produk berdasarkan Hasil Analisis ABC NIK dalam 3 periode di IFRS Panti Baktiningsih Klepu … 200 LAMPIRAN 13 Tingkatan Produk berdasarkan Hasil Analisis z score
LAMPIRAN 15 Data Item Obat yang disarankan untuk di hapus berdasarkan analisis statistik z score ....................... 228
LAMPIRAN 16 Tabel Z ........................................................................ 229
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Pelayanan farmasi di rumah sakit merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pelayanan rumah sakit secara keseluruhan (Aditama, 2007). Instalasi farmasi di rumah sakit merupakan satu-satunya unit di rumah sakit yang
mengadakan sediaan farmasi, yang mengelola dan mendistribusikannya serta
bertanggung jawab atas semua sediaan farmasi yang beredar di rumah sakit dan
bertanggung jawab pula atas pengadaannya, hal ini diperjelas dalam Keputusan
Menteri Kesehatan No.1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan
Farmasi di Rumah Sakit.Peran apoteker diharapkan tidak hanya menjual obat, tetapi lebih
kepada menjamin tersedianya obat yang berkualitas, mempunyai efikasi, jumlah
yang cukup, aman, nyaman bagi pemakainya dan harga yang wajar, serta pada
saat pemberiannya disertai informasi yang cukup memadai, diikuti pemantauan
pada saat penggunaan obat dan akhirnya dilakukan evaluasi (Anonim, 2004).Peran seorang apoteker yang secara profesional mengelola dan
mengendalikan pelayanan kefarmasian di rumah sakit akan berdampak amat
penting bagi pelayanan farmasi di Instalasi Farmasi Rumah Sakit (Aditama,
2007). Mengingat hal itu maka seorang apoteker perlu dibekali pengetahuan
Sebagaimana yang tercantum dalam lampiran KepMenKes No.
1197/MenKes/SK/X/2004, bahwa praktek pelayanan kefarmasian merupakan
kegiatan yang terpadu dengan tujuan mengidentifikasi, mencegah dan
menyelesaikan masalah obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan,
maka pelayanan farmasi rumah sakit diharapkan tidak lagi bersifat konvensional
yang semata-mata berorientasi pada produk yaitu sebatas penyediaan dan
pendistribusian tetapi mengubah paradigma dari “drug oriented” menjadi
“patient oriented”.Penelitian ini dilakukan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Panti
Baktiningsih Klepu, bagian administrasi rawat jalan dan bagian pelayanan pasien
rawat jalan. Rumah Sakit ini merupakan Rumah Sakit Umum Swasta tipe Pratama
dan pemberian pelayanan medik bersifat umum dengan kapasitas 50 tempat tidur,
terletak di luar kota Yogyakarta masuk dalam Kecamatan Minggir, Kabupaten
Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Rumah sakit ini melayani
masyarakat yang berasal dari daerah Kulon Progo, Boro, Sendangsono dan
masyarakat sekitarnya. Dengan latar belakang yang demikian maka tepatlah
dilakukan usaha untuk mewujudkan visi sebagaimana yang tercantum dalam Surat
Keputusan Yayasan No.054a/YKKR/XII/1997) yaitu: atas dasar cintakasih
memberikan pelayanan yang manusiawi, menyeluruh, profesional, berkinerja
tinggi, bermutu sesuai dengan harkat dan martabat manusia (Anonim, 1997).
Penelitian ini dilakukan mengingat bahwa dalam mendokumentasikan pemakaian
Penelitian ini menggunakan analisis ABC Indeks Kritis yang
merupakan kombinasi analisis ABC Nilai Pakai, Nilai Investasi dan analisis VEN.
Selain analisis ABC dilakukan juga analisis statistik menggunakan z-score dengan
harapan dapat memberikan gambaran mengenai item obat yang akan
direkomendasikan pada perencanaan periode berikutnya. Menyadari terbatasnya
dana dan tenaga inilah, maka dilakukan analisis pengendalian persediaan farmasi
dengan analisis ABC dan analisis z score sehingga dapat memberikan informasi
yang berguna dalam rangka memprioritaskan pengadaan sediaan farmasi, dan
diharapkan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan dana.Dengan arah yang demikian ini diharapkan dapat mewujudkan misi
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Panti Baktiningsih Klepu, yaitu memberikan dan
meningkatkan pelayanan kefarmasian secara optimal.1. Permasalahan
Permasalahan timbul terkait dengan efisiensi pengadaan dalam
pengendalian sediaan farmasi berhubung pemakaian obat di IFRS Panti Baktiningsih yang tidak terdokumentasi secara komputerisasi, sehingga muncul permasalahan:
a. Seperti apakah profil rata-rata Nilai Pakai, Nilai Investasi dan VEN serta profil rata-rata Nilai Indeks Kritis berdasarkan analisis ABC dan seperti apakah profil analisis z score di bagian rawat jalan dalam periode 2006 - b. Obat-obat apa saja yang akan direkomendasikan untuk perencanaan pengadaan obat periode selanjutnya berdasarkan analisis ABC Indeks Kritis dan analisis z score tahun 2006-2008?
c. Apakah hasil analisis ABC
IK dan z score sesuai dengan hukum pareto?
d. Berdasarkan hasil penelitian, apakah metode ABC Indeks Kritis dan metode yang menggunakan perhitungan matematika dengan analisis z score merupakan metode yang sesuai untuk menjawab tantangan manajemen persediaan di rumah sakit?
2. Keaslian penelitian
Sejauh penelusuran penulis, penelitian mengenai analisis perencanaan dan pengendalian obat berdasarkan ABC Indeks Kritis di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Panti Baktiningsih Klepu, Sendangmulyo,
Minggir, Sleman, Provinsi DIY ini belum pernah dilakukan oleh mahasiswa
Universitas Sanata Dharma. Akan tetapi penelitian serupa dengan obyekpenelitian di apotek pernah dilakukan oleh Akursius Rony, 2009 dengan judul
Analisis dan Evaluasi Perencanaan Obat berdasarkan ABC Indeks Kritis di
Apotek Sanata Dharma Periode tahun 2006-2008.Penelitian serupa pernah dilakukan pula oleh Satibi dan Arvianti,
2008, Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada Yogyakarta dengan obyek
penelitian Rumah Sakit Umum Daerah Wates dengan menggunakan data
Sakit Karya Husada, Cikampek, Jawa Barat yang berjudul Analisis
Perencanaan Obat Berdasarkan ABC Indeks Kritis di Instalasi Farmasi.3. Manfaat yang diharapkan
a. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai perencanaan obat-obatan agar pengadaannya dapat efisien serta pemakaian obat-obat tersebut efektif sehingga meningkatkan mutu kehidupan pasien.
b. Manfaat praktis Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada apoteker dan pihak rumah sakit sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam perencanaan dan pengadaan obat berdasarkan analisis ABC Indeks Kritis dan analisis statistik menggunakan z-score, dengan demikian diharapkan
dapat membantu kelancaran pelayanan kefarmasian di rumah sakit.
c. Manfaat metodologis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan proses perencanaan untuk pengadaan obat-obatan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit dengan menggunakan metode yang lebih efisien baik dengan analisis ABC Indeks Kritis maupun dengan analisis statistik dengan z score sebagai pengambil keputusan.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Tujuan umum penelitian ini sebagai upaya pengembangan pelayanan obat-
obatan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit berdasarkan manajemen logistik dengan pendekatan analisis ABC dan analisis statistik dengan z-score.2. Tujuan khusus Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk:
a. mengetahui profil rata-rata nilai pakai, nilai investasi dan VEN serta profil
rata-rata nilai indeks kritis dalam tiga periode (2006-2008), berdasarkan analisis ABC dan mengetahui profil analisis z score,b. mengetahui obat-obat yang dapat direkomendasikan dalam rencana pengadaan periode berikutnya berdasarkan analisis ABC Indeks Kritis dan analisis z score,
c. untuk mengetahui apakah hasil analisis ABC Indeks Kritis dan hasil perhitungan matematika menggunakan analisis z score di IFRS Panti
Baktiningsih Klepu, Yogyakarta sudah sesuai dengan hukum pareto,
d. untuk mengetahui apakah metode ABC dan metode dengan perhitungan matematika menggunakan analisis z score ini merupakan metode yang sesuai bagi rumah sakit dalam menjawab tantangan manajemen persediaan.
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Rumah Sakit
1. Definisi Rumah Sakit Menurut Siregar dan Amalia (2004) rumah sakit adalah salah satu dari sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan. Adapun
upaya kesehatan itu sendiri merupakan setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal bagi masyarakat.Upaya kesehatan itu diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan (Siregar dan Amalia, 2004).
2. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.983/Menkes/SK/XI/1992, tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan
upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemeliharaan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan sertaGuna melaksanakan tugasnya, rumah sakit mempunyai berbagai fungsi, yaitu menyelenggarakan pelayanan medik; pelayanan penunjang medik dan nonmedik; pelayanan dan asuhan keperawatan; pelayanan rujukan; pendidikan dan pelatihan; penelitian dan pengembangan; serta administrasi umum dan keuangan (Siregar dan Amalia, 2004).
3. Fungsi kefarmasian di rumah sakit Berdasarkan definisi Instalasi Farmasi Rumah Sakit, maka fungsi kefarmasian Rumah Sakit merupakan keterpaduan berbagai fungsi organisasi produksi, fungsi organisasi pengembangan dan fungsi organisasi pelayanan
yang saling mendukung dan tidak terpisahkan satu sama lain (Siregar, 2006).
Pelayanan farmasi rumah sakit merupakan salah satu kegiatan di rumah sakit yang menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu. Hal tersebut diperjelas dalam Keputusan Menteri Kesehatan No.1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit, yang menyebutkan bahwa pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik, yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
4. Rumah Sakit Panti Baktiningsih Klepu Rumah Sakit Panti Baktiningsih Klepu mulai dibangun tanggal 3 Agustus 1970, oleh Pastor Henrikus Taks SJ selaku pastor paroki Klepu
Kesehatan Rakyat (DKR) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (Laura dan
Dominica, 2006).Untuk mengembangkan dan meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan
RI No.920/MenKes/Per/X11/86 tertanggal 17 Desember 1986, tentang upaya
pelayanan kesehatan swasta di bidang medik No. 098/Yan.Med/RSKS/1987
tertanggal 5 Februari 1987, maka BP, BKIA dan RB ini berubah statusnya menjadi Rumah Sakit Klas Pratama dan pemerintah melalui KanWil
DepKes Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menerbitkan Surat
Keputusan No. 010047/Kanwil/SK/2/533/X/1988 tertanggal 1 Oktober 1988
dan memberi ijin untuk menjadi Rumah Sakit Klas Pratama, ijin
penyelengaraannya tanggal 10 Desember 1988 (Haryanto, 1997).Rumah Sakit Panti Baktiningsih Klepu mempunyai tujuan mewujudkan kasih Allah melalui pelayanan terhadap sesama, tanpa membedakan suku, bangsa, agama, kepercayaan, golongan dan budaya
berdasarkan motto: ”Deritamu, deritaku” ”Kesembuhanmu, Kebahagiaanku”.
Adapun unit Instalasi Farmasi yang merupakan tempat dan penyelenggara semua fungsi pekerjaan kefarmasian mempunyai visi: ”atas dasar cintakasih memberikan pelayanan kefarmasian yang manusiawi,
menyeluruh, profesional, berkinerja tinggi, bermutu sesuai dengan harkat dan martabat manusia” dengan misinya: b. mendayagunakan seluruh sarana prasarana dan sumber daya manusia yang tersedia, serta c. meningkatkan pelayanan kefarmasian secara optimal.
B. Instalasi Farmasi Rumah Sakit
1. Definisi Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) adalah suatu unit/bagian di rumah sakit, tempat atau fasilitas penyelenggaraan semua fungsi pekerjaan kefarmasian yang mengelola semua aspek obat, mulai dari produksi, pengembangan, pelayanan farmasi untuk semua individu pasien, profesional kesehatan dan program rumah sakit. IFRS dibawah pimpinan seorang apoteker, dibantu oleh beberapa apoteker sesuai dengan kebutuhan dan memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kompeten secara profesional (Siregar, 2006).
Menurut Aditama (2007), instalasi farmasi di rumah sakit merupakan satu-satunya unit di rumah sakit yang mengadakan barang farmasi, mengelola dan mendistribusikannya kepada pasien, bertanggung jawab atas semua barang farmasi yang beredar di rumah sakit serta bertanggung jawab atas pengadaan dan penyajian informasi obat yang siap pakai bagi semua pihak di rumah sakit, baik petugas maupun pasien. Instalasi farmasi di rumah sakit harus memiliki organisasi yang memadai serta dipimpin oleh seorang
2. Tujuan Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Tujuan Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) adalah mengadakan, melaksanakan fungsi dan pelayanan farmasi yang langsung serta bertanggung jawab dalam mencapai hasil (outcomes) yang pasti, guna meningkatkan mutu kehidupan individu pasien dan anggota masyarakat (Siregar, 2006).
Siregar dan Amalia (2004) mengatakan bahwa IFRS harus
mempunyai sasaran jangka panjang yang menjadi arah dari kegiatan sehari-
hari. Oleh karena itu, tujuan kegiatan harian IFRS antara lain sebagai berikut:
a. Memberi manfaat kepada penderita, rumah sakit, sejawat profesi kesehatan dan kepada profesi farmasi oleh apoteker rumah sakit yang kompeten dan memenuhi syarat.
b. Membantu dalam penyediaan perbekalan yang memadai oleh apoteker rumah sakit yang memenuhi syarat.
c. Membantu menyediakan personel pendukung yang bermutu untuk IFRS.
d. Membantu dalam pengembangan dan kemajuan profesi kefarmasian.
C. Apoteker
1. Definisi Apoteker
Menurut Peraturan Pemerintah (PP) No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan, apoteker adalah seorang tenaga kesehatan yang termasuk dalam tenaga kefarmasian. Dalam Undang-Undang ini disebutkan Tenaga
”Apoteker”: mereka yang sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku
mempunyai wewenang untuk menjalankan praktek peracikan obat di
Indonesia sebagai Apoteker sambil memimpin sebuah Apotek.Sedangkan menurut KepMenKes No. 1027 tahun 2004 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, dinyatakan bahwa Apoteker
adalah sarjana farmasi yang lulus pendidikan profesi dan telah mengucapkan
sumpah berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku dan berhak
melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai Apoteker. Definisiyang serupa termuat juga dalam PP No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian, yang menyebutkan bahwa Apoteker adalah sarjana farmasi
yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan
Apoteker.
2. Peranan Apoteker di Farmasi Rumah Sakit
Menurut Anief (2005), farmasi rumah sakit merupakan
departemen/servis di dalam rumah sakit yang dipimpin oleh Apoteker.
Adapun rantai hubungan tugas Apoteker di apotek, adalah: dokter, apoteker,
pasien, hal ini sama dengan yang di rumah sakit bagian rawat jalan,
sedangkan rantai hubungan tugas apoteker di rumah sakit bagian rawat inap
adalah: dokter, apoteker, perawat, pasien.Tanggung jawab Apoteker di rumah sakit, adalah:
b. Menyediakan dan mengawasi akan kebutuhan obat dan suplay obat ke
bagian-bagian c. Menyelenggarakan sistem pencatatan dan pembukuan yang baik
d. Merencanakan, mengorganisasi, menentukan kebijakan apotek rumah sakit
e. Memberikan informasi mengenai obat (konsultan obat) kepada dokter dan
perawat f. Merawat fasilitas apotek rumah sakitg. Ikut memberikan program pendidikan dan training kepada perawat
h. Melaksanakan keputusan komisi farmasi dan terapi Komisi farmasi dan terapi adalah suatu komisi penasihat yang
bertugas memberi nasihat kepada staf medis, apoteker administrator rumah
sakit dalam segala persoalan yang menyangkut soal penggunaan obat di rumah
sakit (Anief, 2005).Pada saat ini farmasi masyarakat maupun usaha di bidang farmasi
mempunyai dua profil yaitu: pada satu sisi merupakan institusi profesi,
terutama farmasi masyarakat memerankan peranan yang penting sebagai
anggota team kesehatan dan pada sisi yang lain merupakan pengusaha
perdagangan obat. Oleh karena itu, menurut Anief (2005) Apoteker harus
dibekali pula mengenai pengetahuan manajemen dan ekonomi. Adalah hal
yang wajar kalau usaha farmasi mengharapkan laba yang wajar, ini sesuai
dengan perkataan: profit is not only necessary but it is also the heart of the
D. Manajemen Logistik
Menurut Aditama (2007) manajemen logistik merupakan kegiatan
manajemen yang bertujuan untuk mencapai daya guna (efisiensi) yang optimal di
dalam memanfaatkan barang dan jasa. Tujuan logistik adalah menyampaikan
barang jadi dan bermacam-macam material dalam jumlah yang tepat pada waktu