PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT KRODAN, MAGUWOHARJO, (Kajian Rasio Lingkar Pinggang
PENGARUH PEMBE BERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SIN SINDROM
METABOLIK TER RHADAP PERILAKU MASYARAKAT DI D DUSUN
KRODAN, MA AGUWOHARJO, SLEMAN, YOGYAKART TA
(Kajian n Body Mass Index, Lingkar Pinggang, dan
Rasio Lingkar Pinggang-pinggul) R
SKRIPSI
Diaju jukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memp peroleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Aloyna Repba
NIM : 058114154
FAKULTAS FARMASI
UN NIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk: Bapa di Surga, Yesus Kristus dan Roh Kudus Bapa ras Nandeku Dika ras Tanta
Sahabat-sahabatku Almamaterku
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Bapa di surga, Yesus Kristus,dan kepada Roh Kudus atas segala bimbingan, penyertaan dan perlindungan yang
tak henti-hentinya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini untuk
memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak memperoleh bantuan,
bimbingan, dan pengarahan, serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak atas pengorbanannya
baik waktu, tenaga maupun pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Rasa terima kasih penulis sampaikan kepada : 1.Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Rita Suhadi, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, dan juga dosen pembimbing yang telah menyediakan
waktu dan tenaga untuk berdiskusi serta memberi saran dan masukan dalam
penyusunan skripsi ini.3.
dr. Fenty, M.Kes, Sp.PK, selaku dosen penguji atas masukan-masukan dan
saran yang berharga.4. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt., selaku dosen penguji atas masukan- masukan dan saran yang berharga.
5.
dr. Rustamaji, M.Kes., yang telah banyak membantu dan membimbing
selama proses perijinan.6. Walikota Yogyakarta c.q BAPPEDA Sleman, yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di Sleman.
7. Ketua Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian tentang sindrom metabolik.
8. Bapak Kepala Desa Maguwoharjo, Bapak Dukuh dan Bapak RW/RT yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini.
9. A. Tri Priantoro, selaku dosen pembimbing akademis yang selalu memberi motivasi pada penulis.
10. Semua dosen Fakultas Farmasi yang telah banyak memberikan ilmunya kepada penulis.
11. Masyarakat dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta yang telah bersedia menjadi responden dan telah meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner tanpa mempertanyakan iji penelitian.
12. Bapa ras Nande, serta kedua adikku yang merupakan perpanjangan tangan Tuhan, yang selalu berdoa dan mencurahkan kasih sayang, serta memberi dukungan moral, spiritual, maupun materiil. Cinta dan ketulusan kalian merupakan kekuatan bagiku.
13. Sinta, Lya, Presty, Tika, Flora, Fanny, Sarah, Baba, Suster Bernadet, Hexa, dan K’Ita terima kasih untuk segala perhatian, dukungan dan canda tawanya.
Kalianlah yang selalu mengingatkanku untuk tetap semangat dalam mengerjakan ini semua.
14. Mbak Ivone “Ipongisme”, Sr Amandine, dan Vika “Pikachu” teman seperjuangan yang selalu mengingatkan, memberi semangat, motivasi, saran dan bantuan dalam mengerjakan skripsi ini.
15. FKK angkatan 2005 khususnya kelas B yang selalu memberikan semangat dan canda tawa.
16. Teman-teman KKN kelompok 30: Agathon, Angga, Bram, Weny, Dini, Tere, Nancy, dan Fery yang mengajariku tentang hidup, dan persahabatan tanpa imbalan apapun. Sesuai dengan moto KKN kelompok 30, sambil mengacungkan jempol dan berkata “sebaiknya begitu”.
17. Paupauku yang mengajariku tentang semangat, kerja keras, loyalitas, dan selalu menemaniku setiap saat. Finally I found you.
18. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangannya, maka penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan
demi sempurnanya skripsi ini. Mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagipenulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya, dan kiranya skripsi ini
dapatmenjadi salah satu sumbangan bagi ilmu pengetahuan.Yogyakarta, Maret 2009 Penulis
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.Yogyakarta, 2009 Penulis, Aloyna Repba
INTISARI
Sindrom metabolik merupakan sesuatu hal baru yang populer akhir-akhirini yang terjadi karena pola hidup modern yang serba cepat yang cenderung tidak
memperhatikan kesehatan. Ciri-cirinya antara lain perut membuncit, lingkar
pinggang besar, mengalami tekanan darah tinggi, terjadi peningkatan kadar
kolesterol, dan kadar gula darah yang cenderung tinggi. Pemberian edukasi
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
bahaya sindrom metabolik, sehingga dapat menekan jumlah masyarakat yang
mengalami sindrom metabolik.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil responden secara
keseluruhan; mengetahui pengaruh pemberian edukasi tahap II tentang sindrom
metabolik terhadap perilaku responden; dan mengetahui profil Body Mass Index,
lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-pinggul responden pengaruh pemberian
edukasi tahap II ini. Penelitian ini menggunakan leaflet sebagai saran edukasi dan
menggunakan eksperimental semu (kuasi) dengan rancangan penelitian non-
randomized pretest-postest control group design menggunakan analisis statistik
Mann Whitney dengan taraf kepercayaan 90%.Dari hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang bermakna dengan nilai
signifikansi p<0,1 antar kelompok edukasi dan nonedukasi untuk kriteria Body
Mass Index , lingkar pinggang responden laki-laki dan perempuan, rasio lingkar
pinggang-lingkar pinggul responden laki-laki, dan kadar gula darah puasa. Profil
observasi III kelompok edukasi vs nonedukasi: Body Mass Index 26,7±3,5 vs
2
25,1±4,1 (kg/m ); LP laki-laki 93,6±7,1 vs 85,7±9,5 (cm); LP perempuan
93,5±9,3 vs 87,4±10,6 (cm); RLPP laki-laki 0,9±0,0 vs 0,9±0,1 dan RLPP
perempuan 0,9±0,1 vs 0,9±0,0.
Kata kunci: Sindrom Metabolik, edukasi, Body Mass Index, lingkar pinggang,
rasio lingkar pinggang-pinggul.
ABSTRACT
Nowadays, because of modern lifestyle which often neglects the value ofhealthy life, it gives way to metabolic syndrome to happen. The characteristics of
someone in whom the syndrome occurs are swelling stomach, expanding
measurement of waist, increasing blood pressure and cholesterol as well as blood
sugar level. One way to increase the awareness of the society towards the danger
of metabolic syndrome is by giving them enough knowledge related to it. The aim
of such effort is to prevent more people from having metabolic syndrome.The aim of this research is to figure out overall profiles of the respondents;
to know how far the deliverance of the education in step II about metabolic
syndrome influences the behaviors of the respondents; and to know the profiles of
Body Mass Index (BMI), waist circumference (LP), waist-to-hip ratio (RLPP) of
the respondents receiving the education in step II. This research used leaflets as
the media to provide the information the society need to know and semi-
experiment (quasi) with non-randomized pretest-posttest control group design
research planning using statistical analysis of Mann Whitney’s 90 % confidence
level.The result of this research, it can be seen that there is a great diversity
between educated and uneducated groups with gained p<0,1 for the criteria of
Body Mass Index (BMI), waist circumference (LP) of both sexes, waist-to-hip
ratio (RLPP) of male respondents, and blood sugar level in the period of fasting.
The second profile observation of educated vs uneducated groups, the result for
2
2 BMI is BMI 26,7±3,5 kg/m vs 25,1±4,1 kg/m ; for LP are 93,6±7,1 vs 85,7±9,5
(cm) (male) and 93,5±9,3 vs 87,4±10,6 (cm) (female); for RLPP are 0,9±0,0 vs
0,9±0,1 (male) and 0,9±0,1 vs 0,9±0,0 (female).
Keywords: metabolic syndrome, education, Body Mass Index, waist
circumference, waist-to-hip ratio
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................... iv
PRAKATA .................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... viii
INTISARI ..................................................................................................... ix
ABSTRACT …………………………………………………………………. x
DAFTAR ISI ………………………………………………………………. xi
DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. xv
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… xvii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………. xix
BAB I. PENGANTAR……………………………………………………… 1
A.1 Latar Belakang…………………………………………………….........
1. Perumusan Masalah……………………………………………...... 2 2.
Keaslian Penelitian……………………………………………....... 3 3. Manfaat Penelitian……………………………………………….... 3 B.
Tujuan ……………………………………………………................... 4
1.Tujuan Umum…………………………………………………….. 4 2. Tujuan Khusus…………………………………………………….. 4
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA………………….…………………… 5
A.Sindrom Metabolik…………………………………………………….. 5
1. Definisi ………………………………………………………….… 5 2. Pathogenesis ……………………………………………………… 6 3. Kriteria Diagnosis………………………………….…………….... 9 4. Penatalaksanaan Terapi………………………………………..…. 10 B.Kegemukan…………………………………………….………........... 10
1. Body Mass Index ………………………………….…………...…. 12 2. Lingkar Pinggang ………………………………………………… 13 3. Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul ………………………………… 14 C.Edukasi………………………………………………………………… 15
D.Perilaku………………………………………………………………... 15
1. Pengetahuan………………………………………………………. 16 2. Sikap……………………………………………………………… 16 3. Tindakan …………………………………………………………. 17 E.Landasan Teori……………………………………………………........ 17
F.Hipotesis……………………………………………………………….. 18
BAB III. METODE PENELITIAN………………………………………… 19
A.Jenis dan Rancangan Penelitian……………………………………….. 19
B.Variabel Penelitian…………………………………………………….. 20
1. Variabel Bebas……………………………………………………. 20 2. Variabel Tergantung……………………………………………… 21 C.Definisi Operasional…………………………………………….......... 21
D.
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian …………………………….. 22 E.
Subyek Penelitian …………………………………………………….. 22
F.Ruang Lingkup ………………………………………….……………. 25
G.Teknik Sampling ……………………………………………………… 25 H.
Instrumen Penelitian ………………………………………………….. 25
I. Tata Cara Penelitian……………………………………………........... 26 1.Analisis Situasi…………………………..……………………….. 26 2. Pembuatan Kuisioner……………………………..…………........ 26 a.
Pembuatan Kuisioner.……………………………………….. 26 b.
Uji Coba Kuisioner……………...………………………....... 28 c. Uji Validitas……………………………...………………...... 28 d.
Uji Reliabilitas………………………………………………. 29 3. Pembuatan Leaflet……………………………………………...... 29 4. Penyebaran Kuisioner……………………………………………. 30 5. Pemberian Edukasi……………………………………………….. 30 6. Wawancara Terstruktur………………………………………...... 31 7. Pengukuran Parameter…………………………............................ 31 8. Pengolahan Data………………………………………………….. 32 J.
32 Analisis Data Penelitian………………………………………............ K.
Kesulitan Penelitian………………………………………………...…. 33
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………… 34
A. Profil Responden……………………………………………………... 34 B. Pengaruh Edukasi Tentang Sindrom Metabolik Terhadap Perilaku(Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan) Responden……………..……….. 39 C. Profil Body Mass Index, Lingkar Pinggang, dan Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul Observasi Awal, Observasi I dan Observasi III
Tentang Sindrom Metabolik ………………….……………………… 45 D.
Rangkuman Pembahasan……………………………………………... 52
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN………………………..…………. 56
A. Kesimpulan…………………………………………….……….... 56 B. Saran…………………………………………………...…………. 57DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………... 58
LAMPIRAN……………………………………………………………….. 61
BIOGRAFI PENULIS…………………………………………………….. 119
DAFTAR TABEL
Tabel I. Kriteria Sindrom Metabolik ………………...……………… 9
Tabel II. Klasifikasi WHO Yang Diusulkan Untuk Orang DewasaAsia …………………………………………..….…………. 13
Tabel III. Kriteria Sindrom Metabolik Hasil Modifikasi....................... 22
Tabel IV. Distribusi pernyataan favorable dan nonfavorable yang terdapat dalam kuesioner ...................................................... 27 Tabel V. Profil Observasi Awal dan Observasi I Respondendi Dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta
Terkait Kriteria Uji................................................................ 35 Tabel VI. Profil Observasi II dan Observasi III Responden di Dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta Terkait Kriteria Uji ......................................................................................... 36
Tabel VII. Faktor Risiko Responden Observasi Awal, Observasi I dan Observasi III Terkait Sindrom Metabolik …………….. 38
Tabel VIII. Jumlah responden dengan profil Body Mass Index ……….. 46
Tabel IX. Jumlah Responden dengan Profil Lingkar Pinggang responden Laki-laki ………………………………………… 47 Tabel X. Jumlah Responden dengan Profil Lingkar Pinggang responden Perempuan ………………………………………. 49 Tabel XI. Jumlah Responden dengan Profil Rasio Lingkar Pinggang- Pinggul Responden Laki-laki ………………………………. 50Tabel XII. Jumlah Responden dengan Profil Rasio Lingkar Pinggang- Pinggul responden Perempuan ……………………………… 52
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Penderita Sindrom Metabolik …………………………..…… 6
Gambar 2. Mekanisme hubungan antara obesitas dan resistensi insulin… 8
Gambar 3. Seseorang yang mengalami obesitas apple shape and pear shape …………………………………………………………. 12Gambar 4. Pengukuran Lingkar Pinggang ………………………..……. 14 Gambar 5. Pengukuran Lingkar Pinggang-Pinggul ……………………. 15 Gambar 6. Skema Rancangan Penelitian Non-Randomized Pretest-Postest
Control Group Design (Tahap II) …………………………... 20 Gambar 7. Bagan Pembagian Subyek Penelitian ………………………. 24 Gambar 8. Nilai Rata-Rata Kuisioner Observasi Awal, Observasi I,
Observasi III Kelompok Edukasi vs Nonedukasi ………..... 40 Gambar 9. Nomor Soal Terkait Body Mass Index, Lingkar Pinggang, dan Ratio Lingkar Pinggang-Pinggul vs Selisih Observasi I-Observasi Awal ……………………………………………………….... 41
Gambar 10. Nomor Soal Terkait Body Mass Index, Lingkar Pinggang, dan
Ratio Lingkar Pinggang-Pinggul vs Selisih Observasi III-
Observasi Awal …………………………………………….. 42 Gambar 11. Profil rata-rata BMI responden edukasi vs nonedukasi ….… 45Gambar 12. Profil rata-rata lingkar pinggang laki-laki responden edukasi vs nonedukasi ………………………………………………….. 47 Gambar 13. Profil rata-rata lingkar pinggang perempuan responden edukasi vs nonedukasi ………………………………………………. 48 Gambar 14. Profil rata-rata rasio lingkar pinggang-pinggul laki-laki responden edukasi vs nonedukasi ………………………...… 50 Gambar 15. Profil rata-rata rasio lingkar pinggang-pinggul perempuan responden edukasi vs nonedukasi ……………………….….. 51
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Komisi Etik Kedokteran ………..……. 62
Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian Bappeda Sleman ……………………... 63
Lampiran 3. Kuesioner Penelitian ……………………………………….. 64
Lampiran 4. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi Awal RespondenTerkait BMI ………………………………………….....…. 68 Lampiran 5. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 1 Responden Terkait BMI ………………………………………….....….. 69 Lampiran 6. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 2 Responden Terkait BMI ………………………………………...……… 70 Lampiran 7. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 3 Responden Terkait BMI ……………………………………………...... 71 Lampiran 8. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi Awal Responden Terkait Lingkar Pinggang (Perempuan) ……………………. 72 Lampiran 9. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 1 Responden Terkait Lingkar Pinggang (Perempuan) ……………..….…. 73 Lampiran 10. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 2 Responden Terkait Lingkar Pinggang (Perempuan) …………………… 74 Lampiran 11. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 3 Responden Terkait Lingkar Pinggang (Perempuan) ……………...……. 75 Lampiran 12. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi Awal Responden Terkait Lingkar Pinggang (Laki-laki) ……………………… 76
Lampiran 13. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 1 Responden Terkait Lingkar Pinggang (Laki-laki) …………………...…. 77 Lampiran 14. Uji Normalitas Profil Observasi 2 Responden Terkait Lingkar Pinggang (Laki-laki) ……………………………………….. 78 Lampiran 15. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 3 Responden Terkait Lingkar Pinggang (Laki-laki) ………………….…… 79 Lampiran 16. Uji Normalitas dan Hipotesis Kebermaknaan Profil Observasi Awal Responden Terkait Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul
(Perempuan) …………………………………………….….. 80 Lampiran 17. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 1 Responden Terkait Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul (Perempuan) ….. 81 Lampiran 18. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 2 Responden Terkait Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul (Perempuan) ….. 82 Lampiran 19. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 3 Responden Terkait Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul (Perempuan) ..… 83 Lampiran 20. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi Awal Responden Terkait Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul (Laki-laki) …….. 84 Lampiran 21. Uji Normalitas Profil Observasi 1 Responden Terkait Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul (Laki-laki) ……………………. 85 Lampiran 22. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 2 Responden Terkait Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul (Laki-laki) ….….. 86 Lampiran 23. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 3 Responden Terkait Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul (Laki-laki) ….….. 87
Lampiran 24. Hasil Wawancara Responden ………………………………. 88
Lampiran 25. Hasil skoring Kuisioner Observasi III Responden Edukasi Non Lab ................................................................................ 108 Lampiran 26. Hasil skoring Kuisioner Observasi III Responden Non Edukasi Laboratorium ........................................................................ 109 Lampiran 27. Hasil skoring Kuisioner Observasi III Responden Edukasi Laboratorium ........................................................................ 110 Lampiran 28. Hasil skoring Kuisioner Observasi III Responden Non Edukasi Non Tes Laboratorium .......................................................... 111 Lampiran 29. Informed Consent Responden Edukasi Non Laboratorium ..……………………………………………………………… 113Lampiran 30. Informed Consent Responden Edukasi Laboratorium ........... 114
Lampiran 31. Informed Consent Responden Non Edukasi Non Laboratorium ………………………………………………………………. 115
Lampiran 32. Informed Consent Responden Non Edukasi Laboratorium .. 116
Lampiran 33. Leaflet Penelitian ……………………………………………. 117
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Organisasi Kesehatan Dunia, Program Edukasi Kolesterol Nasional Amerika Serikat, dan Federasi Kencing Manis Internasional (IDF) telah
mendefinisikan sindrom metabolik. Seseorang dikatakan mempunyai sindrom
metabolik jika mengalami kegemukan di perut atau obesitas sentral,
meningkatnya kadar trigliserida, turunnya kadar kolesterol HDL (high density
lipoprotein), meningkatnya tekanan darah, serta meningkatnya glukosa plasma
atau telah didiagnosis terkena kencing manis tipe 2. Apabila sindrom metabolik
tidak tertangani secara signifikan, penderita dapat terserang kencing manis tipe 2
serta penyakit jantung dan pembuluh darah atau kardiovaskular. Studi
International Diabetes Federation menyebutkan, diperkirakan 20-25 persen dari
penduduk dewasa dunia mengalami sindrom metabolik (Arief, 2008).Obesitas khususnya obesitas sentral menyebabkan resisten insulin yang
ditandai dengan penurunan responden jaringan terhadap hormone insulin.
Resistensi nsulin merupakan kemampuan primer dari insulin untuk menurunkan
kadar glukosa darah. Hiperinsulinemia adalah suatu keadaan dimana seseorang
dengan resistensi insulin mempunyai kadar insulin lebih banyak dari normal.
Resistensi insulin merupakan bagian umum yang penting dari sindrom metabolik
dan mungkin memiliki hubungan dengan faktor yang lainnya menjadi cluster.
Sebagai contoh, hiperinsulinemia menyebabkan peningkatan produksi trigliserida
di hati dan retensi garam di ginjal yang efeknya dapat meningkatkan sirkulasi
lemak dan tekanan darah (Alessio, 2004).Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa obesitas telah
menjadi masalah epidemi dunia. Di Indonesia prevalensi obesitas pada tahun 2002
diperkirakan telah mencapai kisaran 22% - 24% atau sekitar 48-53 juta penduduk.
Sedangkan data kenaikan obesitas di Amerika Serikat mencapai jumlah 31% pada
tahun 2000, dari jumlah 15% dua dekade sebelumnya (Arief, 2007).Penelitian ini dilakukan di dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman
Yogyakarta berdasarkan data puskesmas pada periode Juli-Desember 2007
menunjukkan bahwa dari 63 orang yang berobat, terdapat 12 orang yang
menderita penyakit generatif. Pemberian edukasi pada penelitian ini dengan
perpanjangan masa waktu edukasi (±6 bulan) diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang sindrom metabolik dengan harapan masyarakat
dapat lebih memahami betapa pentingnya menjaga kesehatan untuk menghindari
faktor risiko dari sindrom metabolik dengan cara melakukan pola hidup yang
sehat.1. Perumusan masalah
Perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Seperti apakah profil responden yang meliputi Body Mass Index, lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-pinggul, tekanan darah, kadar gula darah puasa, dan kadar kolesterol total? b.
Apakah ada pengaruh dari pemberian edukasi tahap II tentang sindrom metabolik terhadap perilaku (pengetahuan, sikap, dan tindakan) responden berdasarkan kuesioner? c. Seperti apakah profil Body Mass Index, lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-pinggul responden pengaruh pemberian edukasi tahap II?
2. Keaslian penelitian Penelitian sejenis yang pernah dilakukan yaitu “Pengaruh Pemberian
Edukasi Tentang Sindrom Metabolik Terhadap Perilaku Masyarakat Dusun
Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta (Kajian Body Mass Index, Lingkar
Pinggang, Dan Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul)” dengan lama masa penelitian
3 bulan (Hutami, 2008).Penelitian ini merupakan lanjutan penelitian sebelumnya dengan
menggunakan metode kuesioner yang diberikan sebelum dan sesudah pemberian
edukasi (informasi) tentang Sindrom Metabolik berupa leaflet, selain itu
dilakukan juga wawancara terstruktur dengan masyarakat. Perbedaan penelitian
ini dengan penelitian sebelumnya yaitu pada lama masa penelitian yang lebih
panjang (6 bulan) dibanding kelompok sebelumnya.3. Manfaat penelitian a.
Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan pengetahuan
tentang sindrom metabolik khususnya terkait Body Mass Index, lingkar pinggang, dan rasio lingkar pinggang-pinggul pada responden. b.
Manfaat praktis Data yang diperoleh diharapkan dapat digunakan sebagai acuan pihak-
pihak terkait dalam memberikan informasi tentang sindrom metabolik terkait
Body Mass Index , lingkar pinggang, dan rasio lingkar pinggang-pinggul sehingga
dapat mencegah dan menekan jumlah penderita sindrom metabolik.B. Tujuan 1. Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi
tahap II tentang sindrom metabolik terhadap perilaku responden terkait Body
Mass Index , lingkar pinggang, dan rasio lingkar pinggang-pinggul.2. Tujuan khusus a.
Mengetahui profil responden yang meliputi Body Mass Index, lingkar
pinggang, rasio lingkar pinggang-pinggul, tekanan darah, kadar gula darah puasa, dan kadar kolesterol total.b.
Mengetahui pengaruh dari pemberian edukasi tahap II tentang sindrom
metabolik terhadap perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) responden berdasarkan kuesioner.c.
Mengetahui profil Body Mass Index, lingkar pinggang, dan rasio lingkar
pinggang-pinggul responden dengan pengaruh pemberian edukasi tahap II.
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Sindrom Metabolik 1. Definisi Sindrom metabolik merupakan suatu kumpulan penyakit subklinik dan
klinik akibat pola hidup yang tidak sehat. Pola hidup dalam hal ini terdiri dari pola
makan dan pola aktivitas. "Pola hidup Barat" atau Westernized seperti gemar
mengonsumsi junk food, makanan berlemak dan makanan yang manis-manis.
Dalam waktu agak lama, bila kebiasaan buruk ini berlanjut akan mengakibatkan
obesitas, terutama yang berbahaya adalah jenis obesitas abdominal. Obesitas jenis
ini banyak terjadi pada orang Indonesia. Lemak cenderung lebih mudah ditimbun
di daerah perut (peritonium) namun lebih mudah pula untuk mengalami lipolisis
sehingga akan terdapat dalam jumlah besar di peredaran darah. Komposisi lemak
yang tinggi dalam darah (dislipidemia atherogenik) memicu timbulnya
atherosklerosis, kecenderungan trombosis dan kelainan kardiovaskuler lain.
Gangguan yang terdapat dalam sindrom metabolik ini ada 10 macam, di antaranya
obesitas abdominal, prediabetes-diabetes, dislipidemia aterogenik, penyakit
jantung koroner, hipertensi, kecenderungan trombosis, kelainan fungsi fibrinolisis,
gangguan fungsi endotel, kenaikan kadar kortisol dan perlemakan hati
(Tjokroprawiro, 2006).
Gambar 1. Penderita Sindrom Metabolik
(Daniel, 2006) 2.Patogenesis Obesitas biasanya merupakan hasil dari kombinasi faktor genetik dengan
gaya hidup tidak sehat dengan karakteristik kurangnya nutrisi dan sedikitnya
aktifitas. Hal ini dekat hubungannya dengan terjadinya diabetes tipe 2, hipertensi,
dislipidemia, dan penyakit kardiovaskulardan mekanisme yang paling penting
adalah resistensi insulin. Metabolik abnormal yang sering terjadi dengan ciri-ciri
menurunnya kerja insulin di jaringan otot, jaringan adipose dan hati (Caballero,
2003).Asam lemak bebas atau Free Fatty Acids (FFAs) disimpan sebagai
trigliserida di adiposa dan merupakan sumber energi terpenting selama kondisi