RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
RENCANA PROGRAM INVESTASI
JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BENGKALIS
TAHUN 2017-2021
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
BAB VII – RENCANA PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA
Bagian ini menjabarkan rencana pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya
yang mencakup empat sektor yaitu pengembangan permukiman, penataan bangunan
dan lingkungan, pengembangan air minum,
lingkungan permukiman yang terdiri
serta pengembangan penyehatan
dari air limbah, persampahan, dan drainase.
Penjabaran perencanaan teknis untuk tiap-tiap sektor dimulai dari pemetaan isu-isu
strategis yang mempengaruhi, penjabaran kondisi eksisting sebagai baseline awal
perencanaan, serta permasalahan dan tantangan yang harus diantisipasi. Tahapan
berikutnya adalah analisis kebutuhan dan pengkajian terhadap program-program
sektoral, dengan mempertimbangkan kriteria kesiapan pelaksanaan kegiatan. Kemudian
dilanjutkan dengan merumuskan usulan program dan kegiatan yang dibutuhkan.
7.1.
Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman
Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman, permukiman didefinisikan sebagai bagian dari lingkungan hunian yang
terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana,
utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan
atau perdesaan.
Kegiatan pengembangan permukiman terdiri dari pengembangan permukiman
kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan. Pengembangan permukiman kawasan
perkotaan terdiri dari pengembangan kawasan permukiman baru dan peningkatan
kualitas permukiman kumuh, sedangkan
terdiri
dari
pengembangan
kawasan
untuk pengembangan kawasan perdesaan
permukiman
perdesaan,
kawasan
pusat
pertumbuhan, serta desa tertinggal.
7.1.1.
Arah Kebijakan dan Lingkup Kegiatan
Arahan
kebijakan
pengembangan
peraturan perundangan, antara lain:
1
permukiman
mengacu
pada
amanat
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
1.
Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional.
Arahan RPJMN Tahap 3 (2015-2019) menyatakan bahwa pemenuhan
kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana
dan sarana pendukung bagi seluruh masyarakat terus meningkat,
sehingga kondisi tersebut mendorong terwujudnya kota tanpa permukiman
kumuh pada awal tahapan RPJMN berikutnya.
2.
Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman.
Pasal 4 mengamanatkan bahwa ruang lingkup penyelenggaraan
perumahan dan kawasan permukiman juga mencakup penyelenggaraan
perumahan (butir c), penyelenggaraan kawasan
permukiman (butir d), pemeliharaan dan perbaikan (butir e), serta
pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan
permukiman kumuh (butir f).
3.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun.
Pasal 15 mengamanatkan bahwa pembangunan rumah susun umum, rumah
susun khusus, dan rumah susun negara merupakan
tanggung jawab pemerintah.
4.
Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan.
Peraturan ini menetapkan salah satunya terkait dengan penanggulangan
kemiskinan
yang
diimplementasikan
dengan
penanggulangan
kawasan
kumuh.
5.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2010 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang.
Peraturan ini menetapkan target berkurangnya luas permukiman kumuh di
kawasan perkotaan sebesar 10% pada tahun 2014.
7.1.2.
A.
Isu Strategis, Kondisi Eksisiting, Permasalahan dan Tantangan
Isu Strategis Pengembangan Permukiman
Berbagai isu strategis nasional yang berpengaruh terhadap pengembangan
permukiman saat ini adalah:
2
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
• Mengimplementasikan konsepsi pembangunan berkelanjutan serta mitigasi dan
adaptasi terhadap perubahan iklim.
• Percepatan pencapaian target MDGs 2020 yaitu penurunan proporsi rumah
tangga kumuh perkotaan.
• Perlunya dukungan terhadap pelaksanaan Program-Program Direktif Presiden
yang tertuang dalam MP3EI dan MP3KI.
• Percepatan pembangunan di wilayah timur Indonesia (Provinsi NTT, Provinsi
Papua, dan Provinsi Papua Barat) untuk mengatasi kesenjangan.
• Meminimalisir penyebab dan dampak bencana sekecil mungkin.
• Meningkatnya urbanisasi yang berimplikasi terhadap proporsi penduduk
perkotaan yang bertambah, tingginya
kemiskinan penduduk perkotaan, dan
bertambahnya kawasan kumuh.
• Belum
optimalnya
pemanfaatan
Infrastruktur
Permukiman
yang
sudah
sinergitas
dalam
dibangun.
• Perlunya
kerjasama
lintas
sektor
untuk
mendukung
pengembangan kawasan permukiman.
• Belum optimalnya peran
pemerintah daerah dalam mendukung pembangunan
permukiman. Ditopang oleh belum optimalnya kapasitas kelembagaan dan kualitas
sumber daya manusia serta perangkat organisasi penyelenggara dalam memenuhi
standar pelayanan minimal di bidang pembangunan perumahan dan permukiman.
Di samping penjabaran isu strategis nasional, bagian ini juga berisikan
identifikasi isu-isu strategis kabupaten Bengkalis yang perlu diantisipasi dan
mempengaruhi upaya pegembangan permukiman.
Berbagai
isu strategis Kabupaten Bengkalis
yang berpengaruh terhadap
pengembangan permukiman saat ini adalah:
1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bengkalis
2005
–
2025,
tertuang
dalam
isu
Meningkatkan
kualitas
perumahan
pembangunan
dan
butir
(k)
adalah
lingkungannya,
Upaya
penciptaan lingkungan perumahan yang sehat erat kaitannya dengan program
preventif
kesehatan masyarakat. Penanganan kebersihan lingkungan adalah
langkah awal yang sangat strategis untuk peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang bersifat preventif. Penanganan lingkungan perumahan yang
sehat yang memiliki drainase yang baik, ketersediaan air bersih, penyaluran
3
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
limbah domestic yang tertata, serta pengaturan lingkungan lainnya menjadi
program strategis.
2. Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP)
Kabupaten Bengkalis.
Tabel 5.1
Isu-isu Strategis Sektor Pengembangan Permukiman di Kabupaten Bengkalis
No
1
2
Isu Strategis
Perumahan yang sehat
Keterangan
Penanganan lingkungan perumahan yang sehat
yang memiliki drainase yang baik, ketersediaan air
bersih, penyaluran limbah domestic yang tertata,
serta pengaturan lingkungan lainnya
Melalui program perbaikan perumahan yang terkena
bencana perlu dipersiapkan. Sebagai kelengkapan
untuk lingkungan perumahan, pengembangan dan
pengelolaan areal pemakaman merupakan hal yang
tidak bias dipisahkan dan perlu dipersiapkan dan
diatur dengan baik.
Peningkatan
kesiagaan
pencegahan bahaya-bahaya di
lingkungan perumahan
Sumber: RPJPD Kabupaten Bengkalis, 2015
B.
Kondisi Eksisting Pengembangan Permukiman
Kondisi eksisting pengembangan permukiman terkait dengan capaian kabupaten
Bengkalis dalam menyediakan kawasan permukiman yang layak huni. Terlebih dahulu
perlu diketahui peraturan perundangan di Kabupaten Bengkalis (meliputi peraturan
daerah, peraturan gubernur, peraturan walikota/bupati, maupun peraturan lainya)
yang
mendukung
seluruh
tahapan
proses
perencanaan,
pembangunan,
dan
pemanfaatan pembangunan permukiman.
Adapun kondisi eksisitng yang meliputi Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis, data
Kawasan Kumuh, data kondisi RSH, data program pedesaan terkait pengembangan
permukiman di Kabupaten Bengkalis dapat di lihat pada Tabel berikut.
Tabel 5.2
Peraturan Daerah dan Peraturan Lainnya di Kabupaten Bengkalis terkait
Pengembangan Permukiman
Perbup Kab Bengkalis
No
1
Jenis Produk
Peraturan
Keputusan
Bupati/KepBup
No.../Tahun..
Perihal
341/KPTS/X/2014
Penetapan
lokasi
kawasan
permukiman kumuh
4
Amanat Kebijakan Daerah
Penanganan
permukiman
kumuh
secara
terpadu
melibatkan
unsur
Pemda,
Swasta dan masyarakat.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Sumber: Kantor Bupati Bengkalis, 2015
Tabel 5.3
Data Kawasan Kumuh di Kabupaten Bengkalis Tahun 2014
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Lokasi Kawasan Kumuh
Duri Barat
Pinggir
Bengkalis
Selat Baru
Sungai Pakning
Lubuk Muda
Batu Panjang
Tanjung Medang
Luas Kawasan (Ha)
88,04
27,8
26,22
10,18
33,2
30,43
52,8
97,9
Jumlah Penduduk
15.293
14.768
28.466
8.150
5.152
3.710
4.633
2.442
Sumber: Dokumen Pemetaan Kawasan Permukiman Kumuh Kab. Bengkalis, 2013
Berdasarkan tabel diatas, jumlah luasan permukiman kumuh di Kabupaten
Bengkalis tertinggi terletak di Kecamatan Tanjung Medang (97,90 Ha), di ikuti
Kecamatan Duri Barat (88,04 Ha), Kecamatan Batu Panjang (52,80 Ha), dan luasan
terendah berada di Kecamatan Selat Baru (10,18 Ha).
Tabel 5.4
Data Kondisi RSH di Kabupaten Bengkalis Tahun 2014
No
Lokasi RSH
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Kecamatan Mandau
Talang Mandi
Harapan Baru
Gajah Sakti
Batang Serosa
Balik Alam
Duri Barat
Duri Timur
Babussalam
Air Jamban
Sebangar
Balai Makam
Petani
Pematang Pudu
Bumbung
Kesumbo Ampai
Bathin Betuah
Air Kulim
Buluh Manis
Boncah Mahang
Pematang Obo
Tambusai Batang Dui
SimpangPadang
Tahun
Pembangunan
Pengelola
Jumlah
Penghuni
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
24
30
26
24
32
26
25
29
38
25
32
32
27
27
26
7
7
7
7
7
7
7
5
Kondisi
Prasarana
CK
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
No
23
24
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
1
2
3
4
5
6
7
8
Lokasi RSH
Pamesi
Bathin Sobanga
Kecamatan Pinggir
Pinggir
Semunai
Tengganau
Balai Pungut
Muara Basung
Kuala Penaso
Beringin
Melibur
Serai Wangi
Tasik Serai
Titian Antui
Balai Raja
Tasik Serai Timur
Koto Pait Beringin
Sungai Meranti
Pangkalan Libut
Buluh Apo
Tasik Serai Barat
Tasik Tebing Serai
Kecamatan Bukit Batu
Pangkalan Jambi
Dompas
Sejangat
Sungai Pakning
Sungai Selari
Buruk Bakul
Bukitbatu
Sukajadi
Parit I Api-api
Temiang
Api-api
Tenggayun
Sepahat
Bukit Kerikil
Tanjung Leban
Batang Duku
Pakning Asal
Kecamatan Siak Kecil
Langkat
Sepotong
Sungai Siput
Lubuk Muda
Lubuk Garam
Tanjung Belit
Lubuk Gaung
Sadar Jaya
Tahun
Pembangunan
Pengelola
Jumlah
Penghuni
2014
2014
Pribadi
Pribadi
7
7
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2014
2014
2014
2014
2014
2014
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
34
31
33
30
36
30
31
30
31
31
33
34
31
7
8
7
7
7
7
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2014
2014
2014
2014
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
24
20
25
25
27
25
23
25
25
27
22
23
23
18
19
7
7
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
27
23
19
54
39
21
30
18
6
Kondisi
Prasarana
CK
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
No
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Lokasi RSH
Tahun
Pembangunan
Pengelola
Jumlah
Penghuni
Muara Dua
Bandar Jaya
Sungai Linau
Tanjung Damai
Sumber Jaya
Liang Banir
Tanjung Datuk
Koto Raja
Sungai Nibung
Kecamatan Rupat
Tanjung Kapal
Batupanjang
Terkul
Pergam
Teluk Lecah
Sei Cingam
Pangkalan Nyirih
Hutan Panjang
Makeruh
Sukarjo Mesim
Parit Kebumen
Darul Aman
Pancur Jaya
Sri Tanjung
Dungun Baru
Pangkalan Pinang
Kecamatan Rupat Utara
2011
2011
2011
2011
2011
2014
2014
2014
2014
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
17
18
18
22
17
8
7
7
7
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2014
2014
2014
2014
2014
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
24
19
20
19
34
29
31
30
26
26
18
28
7
7
7
7
1
2
3
4
5
6
7
8
Titi Akar
Tanjung Medang
Teluk Rhu
Tanjung Punak
Kadur
Hutan Ayu
Suka Damai
Putri Sembilan
2011
2011
2011
2011
2011
2014
2014
2014
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
46
40
40
34
41
8
8
8
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Kecamatan Bantan
Teluk Lancar
Kembung Luar
Teluk Pambang
Muntai
Bantan Air
Bantan Tengah
Selatbaru
Bantan Tua
Jangkang
Ulu Pulau
Mentayan
Bantan Sari
Bantan Timur
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2014
2014
2014
2014
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
30
28
28
26
30
30
27
25
27
6
5
5
6
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
7
Kondisi
Prasarana
CK
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
No
Lokasi RSH
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Teluk Papal
Pambang Pesisir
Suka Maju
Pambang Baru
Resam Lapis
Berancah
Kembung Baru
Deluk
Pasiran
Muntai Barat
Kecamatan Bengkalis
Sekodi
Kelemantan
Ketam Putih
Pematang Duku
Penebal
Temeran
Penampi
Sungai Alam
Air Putih
Senggoro
Rimba Sekampung
Bengkalis Kota
Wonosari
Damon
Kelapapati
Pedekik
Pangkalan Batang
Sebauk
Teluk Latak
Meskom
Palkun
Kelemantan Barat
Sungai Batang
Pematang Duku Timur
Damai
Kelebuk
Kuala Alam
Pangkalan Batang Barat
Senderak
Simpang Ayam
Perapat Tunggal
Jumlah Total
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Tahun
Pembangunan
Pengelola
Jumlah
Penghuni
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
5
5
5
6
5
5
6
6
5
6
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
24
28
25
32
18
18
16
19
21
17
12
9
27
8
29
21
19
18
16
19
6
5
5
5
5
5
6
5
5
6
6
3000
Sumber: Dinas Tata Kota, Tata Ruang dan Permukiman Kab. Bengkalis, 2015
8
Kondisi
Prasarana
CK
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Tabel 5.5
Data Program Pedesaan di Kabupaten Bengkalis Tahun 2014
No
1
2
Program Kegiatan
PNPM Mandiri
PAMSIMAS
Lokasi
Kel. Air Jamban
Bumbung
Kasumbo Ampai
Sebangar
Petani
Talang Mandi
Harapan Baru
Titian Antui
Balai Raja
Muara Basung
Tanjung Medang
Kadur
Makeruh
Parit Kebumen
Batu Panjang
Darul Aman
Pedekik
(REPLIKASI)
Sungai Alam
(REPLIKASI)
Sebauk
(REPLIKASI)
Volume/
Satuan
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
Sudah
Sudah
Sudah
Sudah
Sudah
Sudah
Sudah
Sudah
Sudah
Sudah
Sudah
Sudah
Sudah
Sudah
Sudah
Sudah
Sudah
selesai
selesai
selesai
selesai
selesai
selesai
selesai
selesai
selesai
selesai
selesai
selesai
selesai
selesai
selesai
selesai
selesai
Kondisi
Infra
Masih baik
Masih baik
Masih baik
Masih baik
Masih baik
Masih baik
Masih baik
Masih baik
Masih baik
Masih baik
Masih baik
Masih baik
Masih baik
Masih baik
Masih baik
Masih baik
Masih baik
1 paket
Sudah selesai
Masih baik
1 paket
Sudah selesai
Masih baik
Status
Sumber: Dinas Tata Kota, Tata Ruang dan Permukiman Kab. Bengkalis, 2015
C.
Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Permukiman
Penjabaran permasalahan dan tantangan pengembangan permukiman yang
bersifat lokal perlu dijabarkan sebagai informasi awal dalam perencanaan. Tujuannya
adalah untuk mengidentifikasi permasalahan dan tantangan pengembangan permukiman
di Kabupaten Bengkalis serta merumuskan alternatif pemecahan dan rekomendasi dari
permasalahan dan tantangan pengembangan permukiman yang ada di wilayah Kabupaten
Bengkalis.
Identifikasi potensi dan permasalahan kekumuhan kawasan permukiman
perkotaan dilakukan dengan mengkaji criteria-kriteria dalam kawasan permukiman
perkotaan
yang
dapat menjadi penyebab kekumuhan dengan kondisi eksisting di
lapangan yang diuraikan secara lebih terinci dengan pendekatan deskriptif terhadap
elemen-elemen potensi dan permasalahan yang ada pada masing-masing kriteria.
Berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan data-data sekunder yang diperoleh, maka
9
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
potensi dan permasalahan kekumuhan kawasan permukiman perkotaan Kabupaten
Bengkalis dapat dilihat dari tabel 5.6 berikut.
10
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Tabel 5.6
Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Permukiman Kabupaten Bengkalis
No
1
Permasalahan
Pengembangan
Permukiman
Aspek Teknis
a. Ketersediaan lahan
b. Kondisi lahan
c. Bahan bangunan
d. Fungsi bangunan
e. Kepadatan bangunan
2
Aspek Kelembagaan
a. Pemerintah
b. Swasta
3
Aspek Pembiayaan
a. Terbatasnya dana daerah
b. Kurangnya investasi swasta
Tantangan
Pengembangan
Alternatif
Solusi
Umumnya lahan di kuasai oleh swasta dan masyarakat
Pembebasan lahan utk permukiman
Sebagian besar merupakan lahan gambut dan tidak cocok
untuk konstruksi
Masih terdapat masyarakat yang menggunakan bahan
bangunan kayu meskipun sudah langka
Fungsi dan kegiatan pada kawasan permukiman perkotaan
yang didominansi oleh fungsi hunian yang tergabung
dengan tempat bekerja baik dalam kegiatan perdagangan
dan jasa maupun industry kecil.
Masih terdapat kepadatan bangunan > 0.6 terutama
permukiman perkotaan
Rekayasa konstruksi namun biaya mahal
Minimnya koordinasi antar instansi dalam pengembangan
permukiman
Kurangnya minat swsata dalam investasi infrastruktur.
Pembentukan lembaga independen sebagai
jembatan antar instansi
Pemberian intensif atau kemudahan bagi
swasta yang mau terlibat.
Pembiayaan pengembangan permukiman lebih dititik
beratkan kepada perumahan tidak layak huni.
Memanfaatkan dana APBN melalui program
pengembangan permukiman SPPIP dan
RPKPP
Kebijakan kemudahan dalam hal pemilihan
lokasi, PBB, dan faktor lain bagi investor
yang berminat menanamkan modalnya di
wilayah yang berkembang
Umumnya investor lebih menyukai membangun di wilayah
yang sudah mapan ekonominya (Kota Duri).
11
Bantuan bahan bangunan oleh pemerintah
Perumusan kebijakan yang jelas tentang
fungsi dan kegiatan permukiman.
Alokasi kawasan permukiman ke lokasi baru
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
No
4
Permasalahan
Tantangan
Alternatif
Pengembangan
Pengembangan
Solusi
Permukiman
Aspek peran serta masyarakat/Swasta
a. PNPM Mandiri
a. Masih banyaknya permukiman tidak layak huni yang a. Terbatsnya dana bantuan merangsang
belum memperoleh bantuan.
pemerintah untuk inovasi program dalam
b. Masih banyaknya masyarakat yang belum berminat
bentuk pelatihan kepada masyarakat
untuk berpartisipasi.
mengenai keluarga mandiri
c. Masih minimnya SDM yang kompetensi dalam hal b. Melibatkan masyarakat secara langsung
penanganan permukiman di lingkungan masyarakat.
melalui program dana desa.
c. Peningkatan SDM masyarakat lokal yang
berprestasi melalui program dana
bantuan pendidikan penuh.
d. Sanimas
a. Masih adanya jamban terbuka di perkotaan
a. Sosialisasi kesehatan kepada masyarakat
b. Perlu adanya program pembangunan MCK di tiap b. Pembangunan
mandiri
dengan
desa/kelurahan
masyarakat sebagai tenaga kerja dan
c. Pelatihan untuk masyarakat dalam hal operasional dan
pendampingan oleh LSM, lembaga
perawatan.
pemerintah.
c. Pendidikan dan peningkatan SDM
d. Pamsimas
a. Terbatasnya sumber air baku
a. Pelatihan kpd
masyarakat unntuk
b. Masih banyaknya masyarakat mengeksplotasi air tanah
memanfaatkan sumber air bersih dengan
c. Keterlibatan masyarakat masih terkendala dalam hal
metode saringan lambat dan IPAG.
pengetahuan.
b. Transfer pengetahuan dan teknologi
dengan menghadirkan ahli dari luar dan
dalam daerah.
Sumber: Hasil analisis, 2015
12
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
7.1.3.
Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman
Kebutuhan pengembangan permukiman di Kabupaten Bengkalis di sini
dijabarkan dalam bentuk matriks kebutuhan program pengembangan permukiman
yang ditinjau dari aspek kependudukan, kepadatan penduduk, proyeksi persebaran
penduduk miskin, sampai dengan kebutuhan pengembangan permukiman baru.
Analisis ini direncanakan untuk program kebutuhan pengembangan untuk 5 tahun
kedepan baik di kawasan permukiman perkotaan maupun kawasan permukiman
pedesaan. Analisis kebutuhan pengembangan permukiman dapat di lihat pada Tabel
5.7 dan Tabel 5.8.
Tabel 5.7
Perkiraan Kebutuhan Program Pengembangan Permukiman di Perkotaan Untuk
5 Tahun
No
1
2
3
4
5
Uraian
Jumlah
Penduduk
Kepadatan
Penduduk
Sasaran
penurunan
kawasan kumuh
Kebutuhan
Rusunawa
Kebutuhan RSH
Kebutuhan
pengembangan
permukiman
baru
Jiwa
Tahun
2013
544.534
Tahun
2014
559.127
Tahun
2015
573.608
Tahun
2016
588.464
Tahun
2017
603.705
Jiwa/km2
68
70
72
74
76
Ha
-
180,34
162,306
146,07
131,46
TB
-
-
-
-
1
Unit
600
600
600
600
600
Kws
-
-
-
1
1
Unit
Keterangan
Sasaran
penurunan
sebesar
10%/th
Sesuai
program tata
ruang
Permukiman
Nelayan
Bengkalis
Sumber: Hasil Analisis, 2015
Tabel 5.8
Perkiraan Kebutuhan Program Pengembangan Permukiman di Perdesaan yang
Membutuhkan Penanganan Untuk 5 Tahun
Jiwa
Jiwa/km2
Tahun
2016
573.608
72
Tahun
2017
588.464
74
Tahun
2018
603.705
76
Tahun
2019
619.331
78
Tahun
2020
635.342
80
Desa
-
-
1
1
-
Desa
-
-
-
-
-
No
Uraian
Unit
1
Jumlah Penduduk
Kepadatan
Penduduk
Desa
potensial
untuk agropolitan
Desa
potensial
untuk minapolitan
Kawasan rawan
bencana
2
3
4
Kws
13
Keterangan
Tahun 2018:
Bukit Batu
Tahun 2019:
Rupat
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
5
Kawasan
perbatasan
Kws
Tahun
2016
1
6
Kawasan
permukiman
pulau-pulau kecil
Kws
1
1
-
-
-
7
Desa
kategori
miskin
Kawasan dengan
komoditas
unggulan
Desa
-
-
-
-
-
Kws
-
-
1
1
-
No
8
Uraian
Unit
Tahun
2017
2
Tahun
2018
1
Tahun
2019
-
Tahun
2020
-
Keterangan
Tahun 1
Rupat Utara
Tahun 2:
Rupat Utara
dan Bantan
Tahun 3:
Bantan
Tahun 2016:
Rupat Utara
Tahun 2017:
Bantan
Tahun 2018:
Bukit Batu
Tahun 2019:
Rupat
Sumber: Hasil Analisis, 2015
7.1.4.
Usulan Program dan Kegiatan
A. Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Permukiman
Setelah melalui tahapan analisis kebutuhan untuk mengisi kesenjangan antara
kondisi eksisting dengan kebutuhan maka perlu disusun usulan program dan
kegiatan. Namun usulan program dan kegiatan terbatasi oleh waktu dan
kemampuan pendanaan pemerintah kabupaten/kota. Sehingga untuk jangka
waktu perencanaan lima tahun dalam RPI2JM dibutuhkan suatu kriteria untuk
menentukan prioritasi dari tahun pertama hingga kelima.
Tabel 5.9
Usulan dan Prioritas Program Infrastruktur Permukiman di Kabupaten Bengkalis
Tahun 2016
No
Program Kegiatan
1
P2KP
2
3
PNPM Perkotaan
PAMSIMAS
4
RSLH
Volume/
Satuan
Biaya
(Rp)
Lokasi
•
•
•
Kec. Mandau
Kec. Bengkalis
Kec. Bukit Batu
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Kec.
Kec.
Kec.
Kec.
Kec.
Kec.
Kec.
Kec.
Kec.
Kec.
Kec.
Kriteria
Kesiapan
Umum
Umum
Sumber: Hasil Analisis, 2015
14
Mandau
Bengkalis
Bukit Batu
Rupat
Rupat Utara
Pinggir
Bantan
Siak Kecil
Mandau
Bengkalis
Bukit Batu
Umum
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
B. Usulan Pembiayaan Pengembangan Permukiman
Dalam pengembangan permukiman, Pemerintah Daerah didorong untuk terus
meningkatkan alokasinya pada sektor tersebut serta mencari alternatif sumber
pembiayaan dari masyarakat dan swasta (KPS, CSR).
Tabel 5.10
Usulan Pembiayaan Proyek di Kabupaten Bengkalis Tahun 2016
No
1
2
3
4
Program/
kegiatan
P2KP
PNPM
Perkotaan
PAMSIMAS
RSLH
APBD
Kab/Kota
Masy
√
√
√
√
√
√
√
√
√
APBN
APBD
Prov
Sumber: Hasil Analisis, 2015
15
Swasta
CSR
√
√
Total
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Tabel 5.11
Usulan Pembiayaan Proyek Pengembangan Permukiman di Kabupaten Bengkalis Tahun 2016-2020
Indikator
Sumber Dana x Rp. 1.000.000,Out
Rincian
Lokasi
Vol Satuan
APBN
APBD
APBD
Masy
Swa
put
Prov
Kab
Murni PLHN
Kegiatan : pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pelaksanaan pengembangan permukiman
1
Penyusunan NSPK Bidang permukiman
1 a.
Pendampingan
penyusunan NSPK
1 b.
Jumlah NSPK
2
Penyusunan SPPIP
2 a.
Pendampingan
penyusunan SPPIP
2 b.
Jumlah
Pendamping
SPPIP
3
Penyusunan RPKPP
3.a
Pendampingan
Bengkalis
1
Lap
penyusunan RPKPP
Mandau,
Bukit Batu
3.b
Jumlah
pendamping
Bengkalis
1
Lap
RPKPP
Sungai
1
Lap
Pakning
Mandau
1
Lap
4
Pendampingan penyusunan rencana tindak
Bengkalis,
penanganan kawasan kumuh perkotaan
mandau,
pinggir,
1
Lap
bantan,
bukit batu,
siak kecil,
rupat,
rupat
utara
4.a
Jumlah
produk
Bengkalis,
8
Lap
pendampingan
mandau,
pinggir,
bantan,
bukit batu,
siak kecil,
No
16
Tahun
CSR
2016
√
√
√
√
√
√
2017
2018
2019
2020
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Indikator
No
Out
put
Rincian
Lokasi
Sumber Dana x Rp. 1.000.000,APBN
APBD
APBD
Masy
Swa
Prov
Kab
Murni PLHN
Vol
Satuan
8
Paket
Bengkalis,
Mandau,
Bukit batu
Bengkalis,
9
Kaw
2
Kaw
4 000
2 000
Bukit Batu
Mandau
2
5
Kaw
Kaw
3 000
10
000
2 000
12,500
Bengkalis
1
TB
15.000
750
Tahun
CSR
2016
2017
2018
2019
2020
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
rupat,
rupat
utara
5
Pembinaan kelembagaan serta peningkatan
peran
serta
masyarakat
dalam
penyelenggaraan
pengembangan
permukiman
5.a
Penyelenggaraan
diseminasi, sosialisasi,
diklat dan lokakarya
bagi
Pemda
masyarakat
dan
swasta
5.b
Jumlah
diseminasi,
sosialisasi, diklat dan
lokakarya bagi Pemda
masyarakat
dan
swasta
Kegiatan: Pengembangan Permukiman Perkotaan
1
Penataan kawasan permukiman kumuh di
perkotaan
1.a
Berkurangnya kawasan
kumuh perkotaan
1.b
1.c
1.d
Penyediaan
infrastruktur
permukiman
kawasan
perkotaan
Seluruh
kecamatan
√
di
kumuh
Jumlah
kawasan
kumuh perkotaan yang
ditangani
Pembangunan
Rusunawa
dan
infrastrukturnya
17
√
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Indikator
No
Out
put
Rincian
1.e
2
Pembangunan
permukiman baru
2.a
Jumlah satuan unit
rumah susun yang
terbangun
dan
infrastruktur
pendukungnya
infrastruktur
kawasan
Penyediaan
infrastruktur
permukiman
kawasan MBR
Jumlah
kawasan
perumahan bagi MBR
3
Penanganan kawasan permukiman di
kawasan rawan bencana
3.a
Penyediaan
infrastruktur
permukiman
bagi
kawasan
rawan
bencana
3.b
Jumlah
kawasan
permukiman
rawan
bencana
Kegiatan: Pengembangan Permukiman Pedesaan
1
Pengembangan kawasan potensial di
pedesaan
1.a
Penyediaan
infrastruktur
permukiman
di
kawasan agropolitan
1.c
1.d
Tahun
Vol
Satuan
-
-
-
-
Mandau
4
Kaw
6000
2.500
Pinggir
Mandau ,
Pinggir
1
5
Kaw
Kaw
1.500
500
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Rupat
1
Kaw
2000
1000
Bukit Batu
Mandau
1
1
Kaw
Kaw
2000
2000
1000
1000
Siak Kecil
1
Kaw
2000
1000
-
-
-
-
-
CSR
2016
2017
2018
2019
√
√
√
√
√
√
√
-
di
2.b
1.b
Sumber Dana x Rp. 1.000.000,APBN
APBD
APBD
Masy
Swa
Prov
Kab
Murni PLHN
Lokasi
Pembangunan
infrastruktur pedesaan
Pembangunan
infrastruktur pedesaan
ex transmigrasi
Pembangunan
18
√
√
√
√
2020
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Indikator
No
2
Out
put
Rincian
infrastruktur
sosial
ekonomi wilayah
Penataan kawasan daerah tertinggal,
perbatasan dan pulau kecil terluar
2.a
Pembangunan sarana
dan
prasarana
permukiman di desa
tertinggal
2.b
Penyusunan
DED
infrastruktur
permukiman
perbatasan
2.b
Pembangunan sarana
dan
prasarana
permukiman
di
kawasan
perbatasan
dan pulau kecil terluar
Sumber Dana x Rp. 1.000.000,APBN
APBD
APBD
Masy
Swa
Prov
Kab
Murni PLHN
-
Tahun
Lokasi
Vol
Satuan
-
-
-
Desa
Teluk Rhu,
Kec. Rupat
Utara
Rupat
Utara
Bantan
Desa
Kador,
Rupat
Utara
1
Paket
150
1
Paket
150
1
1
Paket
Kaw
1200
150
1000
Rupat
Utara
Teluk Rhu,
Rupat
Utara
Teluk Rhu,
Rupat
Utara
Selat
Baru,
Bantan
Selat
Baru,
Bantan
1
Kaw
1200
2000
1
Kaw
2500
1000
1
Kaw
2500
1000
√
1
Kaw
2500
1000
√
1
Kaw
2500
1000
Total
Sumber: Hasil Analisis, 2015
19
CSR
2016
2017
2018
-
√
√
√
√
2019
2020
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
7.2.
7.2.1.
Penataan Bangunan dan Lingkungan
Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan
A. Isu Strategis
Isu strategis bidang PBL di lingkup wilayah Kabupaten Bengkalis adalah program
nasional PNPM Mandiri, adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri,
sebagai wujud kerangka kebijakan yang menjadi dasar acuan pelaksanaan programprogram penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. Selanjutnya
adalah pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang, khususnya untuk sektor PBL yang mengamanatkan
terlayaninya
masyarakat dalam pengurusan IMB di Kabupaten Bengkalis dan tersedianya pedoman
Harga Standar Bangunan Gedung Negara (HSBGN) di Kabupaten Bengkalis.
Dari agenda-agenda tersebut maka isu strategis untuk bidang PBL dapat
dirumuskan adalah sebagai berikut:
1. Penataan Lingkungan Permukiman
Pengembangan kegiatan permukiman diarahkan pada lahan-lahan yang terletak
di sebelah utara kawasan perkotaan secara berlapis, dengan pengembangan
jaringan jalan sebagai pemicu pertumbuhan. Kawasan permukiman ini
dikembangkan dengan sistem neighborhood Unit yang dilengkapi dengan sarana
pelayanan umum dan prasarana kotanya. Selain itu pola pengembangan
kegiatan permukiman ini harus saling terintegrasi antara permukiman baru yang
akan dikembangkan dengan permukiman penduduk yang sudah ada, sehingga
tercipta keserasian dan dapat dihindari tumbuhnya kerawanan sosial akibat
adanya kesenjangan.
Pengembangan konsep ruang terbuka hijau di Perkotaan Bengkalis selain berfungsi
sebagai paru-paru kota dan untuk meningkatkan kualitas mutu lingkungan
perkotaan, juga berfungsi sebagai ruang untuk berinteraksi sosial yang
mencerminkan keramahan warga serta bagian ciri/image
kekayaan Perkotaan
Bengkalis. Konsep hutan kota dan ruang terbuka hijau terutama yang berada pada
pusat perkotaan secara terpadu dapat berfungsi sebagai bagian kawasan wisata
masyarakat.
Hutan kota yang dikembangkan di pusat perkotaan dapat
merefleksikan kekayaan flora kabupaten dengan pemilihan tanaman-tanaman
eksotis asli daerah seperti pohon Dendang, Langsat, Srikaya, Durian, Delima,
Sirsak, Pandan, dan lain sebaginya. Sehingga pada akhirnya hutan kota dapat
menjadi koleksi flora Kabupaten Bengkalis dan menjadi kebun biologi kabupaten.
20
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Untuk revitalisasi dan pelestarian lingkungan permukiman tradisional dan
bangunan bersejarah di Kabupaten Bengkalis terdapat di Kecamatan Bengkalis
yaitu pengembangan kawasan perdagangan lama yang didominasi oleh para
pedagang etnis Cina/Tionghoa. Hal ini ditandai dengan bentuk-bentuk bangunan
yang bernuansa Cina/Tionghoa yang tersebar hampir diseluruh kawasan ini.
Konsep pengembangan kawasan perdagangan lama ini adalah dengan
melakukan revitalisasi, renovasi dan preservasi bangunan-bangunan ruko kuno
yang masih ada dengan mempertahankan nuansa/desain aslinya serta dengan
mengembangkan konsep “Pedestrian Mall” di sepanjang Jl. Jendral Sudirman.
Kawasan
perdagangan
lama
ini
memiliki
keterkaitan
dengan
kawasan
“Waterfront City” Kota Bengkalis, selain dikarenakan lokasinya yang saling
berdekatan tetapi juga karena kedua kawasan ini memiliki fungsi-fungsi
bangunan dan fasilitas yang saling mendukung. Beberapa fungsi bangunan dan
fasilitas yang saling berhubungan diantaranya Plaza Mandiri eksisting yang
terletak di titik pertemuan Jl. Yos Sudarso dan Jl. Pelabuhan, taman parkir di
barat dan timur kawasan, serta bangunan “nodes kota” sebagai penguat citra.
Peningkatan kualitas lingkungan dalam rangka pemenuhan Standar Pelayanan
Minimal yaitu beberapa program kegiatan yang di lakukan oleh Dinas Cipta Karya
melalui peningkatan infrastruktur permukiman, yaitu jalan lingkungan, drainase,
sanitasi, permukiman, air bersih dan RTH dalam rangka pemenuhan standar
pelayanan minimal (SPM) baik di tingkat kawasan perkotaan maupun kawasan
pedesaan.
2. Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara
Isu strategis mengenai penyelenggaraan bangunan gedung dan rumah negara
yang tertuang dalam RTBL meliputi:
• Perpetakan bangunan
Sistem perpetakan untuk rumah negara secara keruangan telah mencakup
lahan perumahan, sarana, jalan dan utilitas. Selain itu, mempertimbangkan
klasifikasi tingkatan sosial penghuninya. Ketentuan sistem perpetakan untuk
penggunaan ruang kantor pemerintah adalah sebagai berikut:
a) Luas kapling berkisar antara 2.000 − 3.000 m²;
b) Luas perparkiran 20%;
c) Luas areal hijau 20%.
• Sempadan bangunan
21
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Pemerintahan/perkantoran
dan
pendidikan;
bangunan
pemerintahan
ataupun pendidikan sesuai dengan fungsi kegiatannya menuntut adanya
ketenangan lingkungan (bising/kegaduhan). Oleh karena itu, perlu adanya
sempadan bangunan yang relatif lebar (sempadan muka, samping dan
belakang).
Perumahan
negara;
sebaiknya
untuk
kawasan
perumahan
ditentukan/ditetapkan tentang garis sempadan (muka, samping. dan
belakang). Terlebih lagi untuk sempadan muka harus cukup jauh sebagai
pengamanan dari pengaruh lalu lintas.
• Bentuk dan ketinggian bangunan
Untuk bentuk bangunan gedung negara lebih berpihak kepada arsitektur
kedaerahan (melayu) dan menjadi landmark kawasan.
Sementara itu, dari ketinggian bangunan yang ada, bangunan yang tertinggi
adalah dua lantai, terdapat pada kawasan pusat kota yang berkepadatan
penduduk sedang.
Tabel 5.12
Isu Strategis sektor PBL di Kabupaten Bengkalis
No
1
Kegiatan Sektor PBL
Penataan lingkungan permukiman
2
Penyelenggaraan bangunan
dan rumah negara
gedung
3
Pemberdayaan
komunitas
penanggulangan kemiskinan
dalam
Isu Strategis
Kawasan permukiman ini dikembangkan
dengan sistem
neighborhood Unit
yang
dilengkapi dengan sarana pelayanan umum
dan prasarana kotanya
Isu strategis mengenai penyelenggaraan
bangunan gedung dan rumah negara yang
tertuang dalam RTBL meliputi:
• Perpetakan bangunan
• Sempadan bangunan
• Bentuk dan ketinggian bangunan
Pemberdayaan
komunitas
dalam
penanggulangan kemiskinan dilakukan melalui
program pembangunan PNPM mandiri/P2KP
Sumber: Dokumen RDTR, RTBL Kab. Bengkalis, 2015
B. Kondisi Eksisiting
Gambaran kondisi eksisting di Kabupaten Bengkalis, yang mencakup kondisi
terkait peraturan daerah (Tabel 5.13), kegiatan penataan lingkungan permukiman
(Tabel 5.14), kegiatan penyelenggaraan bangunan gedung dan rumah negara (Tabel
5.15), serta capaian dalam pemberdayaan komunitas dalam penanggulangan
kemiskinan.
22
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Tabel 5.13
Peraturan Daerah/Peraturan Walikota/Peraturan Bupati terkait Penataan Bangunan dan Lingkungan
1
Jenis Produk
Pengaturan
Keputusan Bupati
2
Perda
Perda/PerBup
Nomor dan
Tentang
Tahun
341/2014
Penetapan
lokasi
kawasan
permukiman kumuh perkotaan
4/2007
RPJPD Kab. bengkalis
3
Perda
9/2011
RPJMD Kab. Bengkalis
4
Perda
2/2011
Bea Perolehan Hak atas Tanah
dan Bangunan
5
Perda
3/2004
Retribusi
Bangunan
No
Izin
Mendirikan
Sumber: Kantor Bupati Kab. Bengkalis, 2015
23
Amanat
Permukiman
kembali,
legalisasi
lahan
dan
peremajaan/pemugaran bangunan.
Menciptakan daya saing daerah dengan kekuatan ekonomi
rakyat dan sumber daya lokal dan pemerataanpengembangan
infrastruktur.
Meningkatkan infrastruktur daerah antara lain peningkatan
prasarana
jalan, jembatan, pelabuhan, energi listrik,
pengelolaan sumber daya
air, pengelolaan lingkungan, penataan ruang, dan perumahan.
upaya mewujudkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan Bea
Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan oleh daerah, maka
Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis tentang Bea Perolehan
Hak Atas Tanah dan Bangunan, perlu segera ditetapkan.
Peraturan Daerah ini mengatur berbagai hal yang terkait
dengan pengelolaan pajak daerah terutama Bea Perolehan Hak
Atas Tanah dan Bangunan, kewajiban dan hak pihak-pihak
yang berkepentingan dalam pemungutan pajak, serta sanksi
admininistratif maupun sanksi pidana bagi pihak-pihak yang
tidak melaksanakan atau melanggar ketentuan dalam Peraturan
Daerah ini
upaya peningkatan Penerimaan Pendapatan Asli Daerah
khususnya Penerimaan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan
dapat dipungut serta dapat dipergunakan dan dimanfaatkan
untuk ikut mensukseskan Pembangunan Daerah Kabupaten
Bengkalis, dan dengan demikian diharapkan akan dapat
meningkatkan Penerimaan Daerah dari sektor Retribusi.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Tabel 5.14
Penataan Lingkungan Permukiman
Kawasan Tradisional/Bersejarah
Nama Kawasan
Kawasan
perdagangan lama
Kec. Bengkalis
Kawasan konservasi
perkotaan Bukit
Batu
RTH
Dukungan Infra
CK
Jalan
Drainase
Sampah
Air bersih
Sanitasi
Jalan
Drainase
Sampah
Air bersih
Sanitasi
Lokasi/Nama
RTH
Luas
RTH
Pemenuhan SPM
% Luas
RTH
Batu Ampar
Andam Dewi
2.830,47 m2
7000 m2
30%
RTH Bukit Batu
2.648,94 m2
10%
Ketersediaan
IMB
Ada
%
IMB
Kec. Bengkalis:
HS
BGN
tersedia
Penanganan
Kebakaran
Prasarana
Instansi
kebakaran
DAMKAR
Kec. Bukit Batu:
Sumber: Dinas Tata Kota Tata Ruang dan Permukiman, 2014
Tabel 5.15
Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara
No
1
2
Kawasan/
Kecamatan
Bengkalis
Bukit Batu
Jumlah Bangunan Negara
Berdasarkan Fungsi
Status
Kepemilikan
Fungsi Hunian:
unit
Fungsi Keagamaan:
197 unit
Kondisi
Bangunan
Fungsi Usaha: 18 unit
Milik negara
Fungsi Sosial Budaya: 100 unit
Fungsi Khusus: unit
Fungsi Hunian:
unit
Fungsi Keagamaan:
108 unit
Milik Pemerintah
71 mesjid, 111 musollah, 5 gereja
dan 10 vihara
3 KUD, 1 gedung pasar, 5 pasar
non permanen dan 9 bank
Sebagian besar kondisi baik
Milik pemerintah
dan pribadi
44 mesjid, 58 musollah, 3 gereja
dan 3 vihara
Fungsi Usaha: unit
24
Ketersediaan Utilitas Bangunan
Seluruh utilitas tersedia
Seluruh
utilitas
5 bangunan tdk memiliki utilitas
memadai (pasar tidak permanen)
Utilitas bangunan tersedia
bangunan
dilengkapi
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
No
3
4
5
Kawasan/
Kecamatan
Mandau
Pinggir
Bantan
Jumlah Bangunan Negara
Berdasarkan Fungsi
Fungsi Sosial Budaya:
Fungsi Khusus: unit
Fungsi Hunian:
unit
Fungsi Keagamaan:
unit
Fungsi Usaha: 9 unit
Fungsi Sosial Budaya:
unit
Fungsi Khusus: unit
Fungsi Hunian:
unit
Fungsi Keagamaan:
unit
Fungsi Usaha: 24 unit
40 unit
Fungsi Sosial Budaya:
60 unit
Fungsi Khusus: unit
Fungsi Hunian:
unit
Fungsi Keagamaan:
unit
Fungsi Usaha: 7 unit
Fungsi Sosial Budaya:
6
Siak Kecil
Status
Kepemilikan
Fungsi Khusus: unit
Fungsi Hunian:
unit
Fungsi Keagamaan:
unit
Fungsi Usaha: 480 unit
514
115
346
143
43 unit
101
Kondisi
Bangunan
Ketersediaan Utilitas Bangunan
Milik pemerintah
29 SD, 7 SMP, 3 SMA, 1 SMK,
Utilitas bangunan lengkap
Milik pemerintah
dan swasta
Milik pemerintah
Milik pemerintah
221 mesjid, 201 musollah, 90
gereja dan 2 vihara
9 KUD
83 SD, 16 SMP, 9 SMU, 1 SMK, 1
RS dan 5 puskesmas
Utilitas bangunan lengkap
Milik pemerintah
dan swasta
Milik pemerintah
dan swasta
Milik pemerintah
66 mesjid, 187 musollah dan 93
gereja
10 pasar, 8 pasar non permanen,
2 KUD dan 4 bank
38 SD, 14 SMP, 5 SMA, 2 SMK
dan 1 puskesmas
Milik pemerintah
dan swasta
Milik pemerintah
dan swasta
Milik pemerintah
65 mesjid, 72 musollah, 1 gereja
dan 5 vihara
1 pasar, 5 pasar non permanen
dan 1 KUD
32 SD, 8 SMP, 2 SMA, 1
puskesmas
Utilitas bangunan tersedia
Milik pemerintah
dan swasta
Mesjid: 51
Musholla: 47
Wihara : 3
Koperasi: 17
Hotel : 55
Utilitas bangunan tersedia
Milik pemerintah
dan swasta
25
Utilitas bangunan lengkap
Utilitas bangunan tersedia
Utilitas bangunan tersedia
Utilitas bangunan tersedia
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
No
Kawasan/
Kecamatan
Jumlah Bangunan Negara
Berdasarkan Fungsi
Fungsi Sosial Budaya:
unit
7
Rupat
Fungsi Khusus: unit
Fungsi Hunian:
unit
Fungsi Keagamaan:
unit
Status
Kepemilikan
74
Milik pemerintah
dan swasta
113
Milik pemerintah
dan swasta
Fungsi Usaha: 886 unit
Fungsi Sosial Budaya:
unit
8
Rupat Utara
Fungsi Khusus: unit
Fungsi Hunian:
unit
Fungsi Keagamaan:
Fungsi Usaha: 1 unit
Fungsi Sosial Budaya:
Fungsi Khusus:
Milik pemerintah
dan swasta
115
25 unit
17 unit
Milik pemerintah
dan swasta
Milik pemerintah
Milik pemerintah
Milik pemerintah
unit
Sumber: BPS, 2014
26
Kondisi
Bangunan
Perdagangan: 234 unit
Industri: 174
Tk: 6, SD: 19, SMP: 5, SMA: 2,
SMK: 2, madrasah: 3, Ponpes: 1,
MDA: 5 dan kesehatan: 11
Ketersediaan Utilitas Bangunan
Utilitas bangunan tersedia
Mesjid: 47
Musholla: 47
Gereja: 11
Vihara: 8
Industri: 181
Perdagang: 569
Usaha akomodasi dan Hotel: 117
Koperasi: 19
TK: 14, SD: 33
SMP: 8 SMA: 5
SMK: 1 Madrasah: 9
MDA: 33 Kesehatan: 12
Utilitas bangunan tersedia
Kondisi baik
KUD : 1 unit
SD: 10, SMP: 3
SMA: 1, masdrasah: 2
Puskesmas: 1
Tersedia
Tersedia
Tersedia
Utilitas bangunan tersedia
Utilitas bangunan tersedia
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
C. Permasalahan dan Tantangan
Dalam
kegiatan
penataan
bangunan
dan
lingkungan
terdapat
beberapa
permasalahan dan tantangan yang dihadapi, antara lain:
• Penataan lingkungan permukiman
- Masih kurang diperhatikannya kebutuhan sarana sistem proteksi kebakaran;
- Belum siapnya landasan hukum dan landasan operasional berupa RTBL
untuk lebih melibatkan pemerintah daerah dan swasta dalam penyiapan
infrastruktur guna pengembangan lingkungan permukiman;
- Menurunnya fungsi kawasan dan terjadi degradasi kawasan kegiatan
ekonomi utama kota, kawasan tradisional bersejarah serta heritage;
- Masih
rendahnya
dukungan
pemda
dalam
pembangunan
lingkungan
permukiman yang diindikasikan dengan masih kecilnya alokasi anggaran
daerah untuk peningkatan kualitas lingkungan dalam rangka pemenuhan SPM.
• Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara:
- Masih adanya kelembagaan bangunan gedung yang belum berfungsi efektif
dan efisien dalam pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara;
- Masih kurangnya perda bangunan gedung di Kabupaten Bengkalis;
- Meningkatnya
pengelolaan
kebutuhan
dan
NSPM
penyelenggaraan
terutama
yang
bangunan
berkaitan
gedung
dengan
(keselamatan,
kesehatan, kenyamanan dan kemudahan);
- Kurang ditegakkannya aturan keselamatan, keamanan dan kenyamanan
Bangunan Gedung termasuk pada daerah-daerah rawan bencana;
- Prasarana dan sarana hidran kebakaran banyak yang tidak berfungsi dan
kurang mendapat perhatian;
- Lemahnya pengaturan penyelenggaraan Bangunan Gedung di daerah serta
rendahnya kualitas pelayanan publik dan perijinan;
- Banyaknya Bangunan Gedung Negara yang belum memenuhi persyaratan
keselamatan, keamanan dan kenyamanan;
- Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara kurang tertib dan
efisien;
- Masih banyaknya aset negara yang tidak teradministrasikan dengan baik.
• Penyelenggaraan Sistem Terpadu Ruang Terbuka Hijau:
- Masih kurang diperhatikannya kebutuhan sarana lingkungan hijau/terbuka,
sarana olah raga.
27
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Tabel 5.16
Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Penataan Bangunan dan Lingkungan
No
Aspek PBL
Permasalahan yang di hadapi
I
Kegiatan Penataan lingkungan permukiman
1
Aspek Teknis
Tantangan
Alternatif
Pengembangan
Solusi
1. Masih banyaknya terjadi penggunaan 1. Ketersediaan
lahan
lahan tidak untuk peruntukannya.
pengembangan masih tersedia.
utk 1. Penerapan teknologi dan inovasi
2. Bekerjasama dengan pihak swasta
2. Kondisi lahan mayoritas berupa lahan 2. Di perlukan teknik untuk merekayasa
dalam pembangunan.
gambut.
lahan tanpa menimbulkan dampak 3. Bekerjasama dengan universitas
lingkungan.
3. Kondisi harga bahan bangunan dan
untuk penelitian.
upah cenderung tinggi.
3. Meningkatkan PSD yang memenuhi
SPM.
4. Masih banyak wilayah yang tidak
memiliki PSD yang memadai
2
Aspek Kelembagaan
1. kurangnya koordinasi antar instansi 1. Penguatan kelembagaan di setiap 1. Diperlukan adanya koordinasi antar
SKPD yang terkait melalui pelatihan
yang terkait.
lembaga
dan
bimbingan
teknis.
2. Perlunya di bentuk kelembagaan di
2. Setiap
lembaga/SKPD
harus
2. Adanya “tumpang tindih” pengerjaan
memahami “TUPOKSI”, dan uraian
tingkat kawasan/kelurahan/ desa.
suatu proyek oleh beberapa lembaga,
beban kerja yang dibuat dan berlaku
karena masing-masing lembaga samauntuk setiap jabatan.
sama merasa berhak.
3
Aspek Pembiayaan
1. Kurang adanya perencanaana nggaran
yang optimal untuk pembangunan
gedung dan rumah Negara
2. Kurang
adanya
kerjasama
yang
harmonis antara pemerintah daerah
denganpihak swasta dalam bidang
anggaran
1. Sulit mencari alternative pembiayaan 1. Perlu dibuat perencanaan anggaran
dalam membangun gedung atau
yang komprehensif dan terpadu
antar lembaga terkait maupun
rumah Negara
antara pemerintah dan masyarakat.
2. Kurang adanya “rasa” memiliki dan
tanggungjawab terhadap setiap usaha
pembiayaan bangunan gedung dan
rumah Negara.
28
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
No
Aspek PBL
4
Aspek Peran Serta
Masyarakat /Swasta
1. Program PNPM Perkotaan
2. Program PLP
3. program sanimas
4. Program Pamsimas
5
Aspek Lingkungan
Permukiman
Tantangan
Alternatif
Pengembangan
Solusi
1. Kurangnya data dan
koordinasi
dalam penanganan kemiskinan di
perkotaan
1. Pemerintah
harus
menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan untuk masyarakat
2. Masih adanya masyarakat
menolak program
yang
2. Melibatkan masyarakat dalam hal
pengumpulan data di lapangan
3. Minimnya pengetahuan masyarakat
mengenai fungsi program
3. Melibatkan masyarakat dalam hal
merumuskan konsep pembangunan
1. Umumnya untuk kondisi jalan saat ini
masih baik namun ada kemungkinan
kondisi tersebut tidak bertahan lama
karena kualitas pembangunan masih
di bawah standar
1. Program evaluasi dan perawatan
berkala untuk jalan lingkungan
Permasalahan yang di hadapi
1. permasalahan jalan
2. permasalahan drainase
3. permasalahan sanitasi
4. permasalahan air bersih
2. Masih banyaknya drainase yang
terputus tidak terhubung dengan
drainase primer
3. Masih banyak masyarakat yang
membangun jamban terbuka (tanpa
septiktank)
2. Pembangunan drainase seharusnya
mengacu
kepada
masterplan
drainase
3. Pembangunan
MCK
partisipasi masyarakat
berbasis
4. Peningkatan kualitas air bersih
melalui kerjasama antara PDAM
dengan lembaga yang kompetensi.
4. Kualitas air bersih di wilayah bengkalis
umumnya buruk, sumber air baku
yang berkualitas terbatas.
II
Kegiatan Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara
1
Aspek Teknis
1. Naskah akademis baru hanya di 3 kota 1. Perlu adanya naskah akademis untuk 1. Perlu adanya pembuatan naskah
pengembangan kota baru; Rupat dan
saja, Bengkalis, Duri dan Bukit Batu
akademis
Rupat
Utara
2. Masih terkendala dengan produk Tata
Ruang
2. Meminimalkan adanya penyalahgunaan 2. Revisi tata ruang terbaru
lahan.
29
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
No
Aspek PBL
Permasalahan yang di hadapi
2
Aspek Kelembagaan
1. kurangnya koordinasi antar instansi
yang terkait.
2. Perlunya di bentuk kelembagaan di
tingkat kawasan/kelurahan/desa.
3
Aspek Pembiayaan
1. belum/masih kurangnya rasa tanggung
jawab bersama antar lembaga atau
pun antara pemerintah dan masyarakat
dlm mengatasi dan menanggulangi
masalah kemiskinan
2. perlu mencantumkan dalam APBD
dengan persentase tertentu anggaran
untuk penaggulangan kemiskinan
4
Aspek Peran Serta 1. kurangnya partisipasi masyarakat dan
Masyarakat/Swasta
swasta dalam Pemberdayaan Komunitas
Dalam Penanggulangan Kemiskinan
Aspek Lingkungan
Permukiman
Alternatif
Solusi
1. Koordinasi kelembagaan di setiap
SKPD yang terkait melalui pelatihan
dan
bimbingan
teknis
dalam
penyelenggaran bangunan gedung
dan rumah negara
1. Penguatan kelembagaan di setiap
SKPD yang terkait melalui pelatihan
dan
bimbingan
teknis
dalam
penyelenggaran bangunan gedung
dan rumah negara
1. kurang adanya keperdulian atau 1. pemerintah daerah melalui SKPD
partisipasi masyaraka tterhadap
terkait harus dapat bersinergis
dengan
masyarakat
dalam
masalah kemiskinan
menanggulangi masalah kemiskinan.
mencantumkan
dengan
2. kesulitan dalam mencari pembiayaan 2. Perlu
besaran
tertentu
anggaran
untuk penanggulangan kemiskinan
pembiayaan dalam APBN
1. meningkatkan partisipasi masyarakat
dan swasta dalam Pemberdayaan
Komunitas Dalam Penanggulangan
Kemiskinan
1. peningkatan partisipasi masyarakat
dan swasta dalam Penyelenggaraan
Bangunan Gedung dan Rumah
Negara melalui program
2. meningkatkan pelibatan masyarakat
dan swasta dalam Pemberdayaan
Komunitas Dalam Penanggulangan
Kemiskinan
2. peningkatan pelibatan masyarakat
dan swasta dalam Penyelenggaraan
Bangunan Gedung dan Rumah
Negara melalui peningkatan porsi
masyarakat
1.aspek daya dukung lingkungan belum
menjadi
pertimbangan
dalam
Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan
Rumah Negara
1. menjadikan daya dukung lingkungan
menjadi
pertimbangan
dalam
Penyelenggaraan Bangunan Gedung
dan Rumah Negara
1. Penetapan daya dukung lingkungan
menjadi
pertimbangan
Penyelenggaraan Bangunan Gedung
dan Rumah Negara
2.batas lingkungan pemukiman belum
dijadikan sebagai dasar Penyelenggaraan
2. menjadikan batas lingkungan sebagai
kontrol
dalam
Penyelenggaraan
2. Penetapan batas lingkungan sebagai
kontrol
dalam
Penyelenggaraan
2. kurangnya pelibatan masyarakat dan
swasta dalam Pemberdayaan Komunitas
Dalam Penanggulangan Kemiskinan
5
Tantangan
Pengembangan
30
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
No
Aspek PBL
Permasalahan yang di hadapi
Bangunan Gedung dan Rumah Negara
Kegiatan Pemberdayaan Komunitas Dalam Penanggulangan Kemiskinan
1
Aspek Teknis
2
JANGKA MENENGAH (RPIJM)
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN BENGKALIS
TAHUN 2017-2021
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
BAB VII – RENCANA PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA
Bagian ini menjabarkan rencana pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya
yang mencakup empat sektor yaitu pengembangan permukiman, penataan bangunan
dan lingkungan, pengembangan air minum,
lingkungan permukiman yang terdiri
serta pengembangan penyehatan
dari air limbah, persampahan, dan drainase.
Penjabaran perencanaan teknis untuk tiap-tiap sektor dimulai dari pemetaan isu-isu
strategis yang mempengaruhi, penjabaran kondisi eksisting sebagai baseline awal
perencanaan, serta permasalahan dan tantangan yang harus diantisipasi. Tahapan
berikutnya adalah analisis kebutuhan dan pengkajian terhadap program-program
sektoral, dengan mempertimbangkan kriteria kesiapan pelaksanaan kegiatan. Kemudian
dilanjutkan dengan merumuskan usulan program dan kegiatan yang dibutuhkan.
7.1.
Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman
Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman, permukiman didefinisikan sebagai bagian dari lingkungan hunian yang
terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana,
utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan
atau perdesaan.
Kegiatan pengembangan permukiman terdiri dari pengembangan permukiman
kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan. Pengembangan permukiman kawasan
perkotaan terdiri dari pengembangan kawasan permukiman baru dan peningkatan
kualitas permukiman kumuh, sedangkan
terdiri
dari
pengembangan
kawasan
untuk pengembangan kawasan perdesaan
permukiman
perdesaan,
kawasan
pusat
pertumbuhan, serta desa tertinggal.
7.1.1.
Arah Kebijakan dan Lingkup Kegiatan
Arahan
kebijakan
pengembangan
peraturan perundangan, antara lain:
1
permukiman
mengacu
pada
amanat
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
1.
Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional.
Arahan RPJMN Tahap 3 (2015-2019) menyatakan bahwa pemenuhan
kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana
dan sarana pendukung bagi seluruh masyarakat terus meningkat,
sehingga kondisi tersebut mendorong terwujudnya kota tanpa permukiman
kumuh pada awal tahapan RPJMN berikutnya.
2.
Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman.
Pasal 4 mengamanatkan bahwa ruang lingkup penyelenggaraan
perumahan dan kawasan permukiman juga mencakup penyelenggaraan
perumahan (butir c), penyelenggaraan kawasan
permukiman (butir d), pemeliharaan dan perbaikan (butir e), serta
pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan
permukiman kumuh (butir f).
3.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun.
Pasal 15 mengamanatkan bahwa pembangunan rumah susun umum, rumah
susun khusus, dan rumah susun negara merupakan
tanggung jawab pemerintah.
4.
Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan.
Peraturan ini menetapkan salah satunya terkait dengan penanggulangan
kemiskinan
yang
diimplementasikan
dengan
penanggulangan
kawasan
kumuh.
5.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2010 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang.
Peraturan ini menetapkan target berkurangnya luas permukiman kumuh di
kawasan perkotaan sebesar 10% pada tahun 2014.
7.1.2.
A.
Isu Strategis, Kondisi Eksisiting, Permasalahan dan Tantangan
Isu Strategis Pengembangan Permukiman
Berbagai isu strategis nasional yang berpengaruh terhadap pengembangan
permukiman saat ini adalah:
2
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
• Mengimplementasikan konsepsi pembangunan berkelanjutan serta mitigasi dan
adaptasi terhadap perubahan iklim.
• Percepatan pencapaian target MDGs 2020 yaitu penurunan proporsi rumah
tangga kumuh perkotaan.
• Perlunya dukungan terhadap pelaksanaan Program-Program Direktif Presiden
yang tertuang dalam MP3EI dan MP3KI.
• Percepatan pembangunan di wilayah timur Indonesia (Provinsi NTT, Provinsi
Papua, dan Provinsi Papua Barat) untuk mengatasi kesenjangan.
• Meminimalisir penyebab dan dampak bencana sekecil mungkin.
• Meningkatnya urbanisasi yang berimplikasi terhadap proporsi penduduk
perkotaan yang bertambah, tingginya
kemiskinan penduduk perkotaan, dan
bertambahnya kawasan kumuh.
• Belum
optimalnya
pemanfaatan
Infrastruktur
Permukiman
yang
sudah
sinergitas
dalam
dibangun.
• Perlunya
kerjasama
lintas
sektor
untuk
mendukung
pengembangan kawasan permukiman.
• Belum optimalnya peran
pemerintah daerah dalam mendukung pembangunan
permukiman. Ditopang oleh belum optimalnya kapasitas kelembagaan dan kualitas
sumber daya manusia serta perangkat organisasi penyelenggara dalam memenuhi
standar pelayanan minimal di bidang pembangunan perumahan dan permukiman.
Di samping penjabaran isu strategis nasional, bagian ini juga berisikan
identifikasi isu-isu strategis kabupaten Bengkalis yang perlu diantisipasi dan
mempengaruhi upaya pegembangan permukiman.
Berbagai
isu strategis Kabupaten Bengkalis
yang berpengaruh terhadap
pengembangan permukiman saat ini adalah:
1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bengkalis
2005
–
2025,
tertuang
dalam
isu
Meningkatkan
kualitas
perumahan
pembangunan
dan
butir
(k)
adalah
lingkungannya,
Upaya
penciptaan lingkungan perumahan yang sehat erat kaitannya dengan program
preventif
kesehatan masyarakat. Penanganan kebersihan lingkungan adalah
langkah awal yang sangat strategis untuk peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang bersifat preventif. Penanganan lingkungan perumahan yang
sehat yang memiliki drainase yang baik, ketersediaan air bersih, penyaluran
3
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
limbah domestic yang tertata, serta pengaturan lingkungan lainnya menjadi
program strategis.
2. Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP)
Kabupaten Bengkalis.
Tabel 5.1
Isu-isu Strategis Sektor Pengembangan Permukiman di Kabupaten Bengkalis
No
1
2
Isu Strategis
Perumahan yang sehat
Keterangan
Penanganan lingkungan perumahan yang sehat
yang memiliki drainase yang baik, ketersediaan air
bersih, penyaluran limbah domestic yang tertata,
serta pengaturan lingkungan lainnya
Melalui program perbaikan perumahan yang terkena
bencana perlu dipersiapkan. Sebagai kelengkapan
untuk lingkungan perumahan, pengembangan dan
pengelolaan areal pemakaman merupakan hal yang
tidak bias dipisahkan dan perlu dipersiapkan dan
diatur dengan baik.
Peningkatan
kesiagaan
pencegahan bahaya-bahaya di
lingkungan perumahan
Sumber: RPJPD Kabupaten Bengkalis, 2015
B.
Kondisi Eksisting Pengembangan Permukiman
Kondisi eksisting pengembangan permukiman terkait dengan capaian kabupaten
Bengkalis dalam menyediakan kawasan permukiman yang layak huni. Terlebih dahulu
perlu diketahui peraturan perundangan di Kabupaten Bengkalis (meliputi peraturan
daerah, peraturan gubernur, peraturan walikota/bupati, maupun peraturan lainya)
yang
mendukung
seluruh
tahapan
proses
perencanaan,
pembangunan,
dan
pemanfaatan pembangunan permukiman.
Adapun kondisi eksisitng yang meliputi Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis, data
Kawasan Kumuh, data kondisi RSH, data program pedesaan terkait pengembangan
permukiman di Kabupaten Bengkalis dapat di lihat pada Tabel berikut.
Tabel 5.2
Peraturan Daerah dan Peraturan Lainnya di Kabupaten Bengkalis terkait
Pengembangan Permukiman
Perbup Kab Bengkalis
No
1
Jenis Produk
Peraturan
Keputusan
Bupati/KepBup
No.../Tahun..
Perihal
341/KPTS/X/2014
Penetapan
lokasi
kawasan
permukiman kumuh
4
Amanat Kebijakan Daerah
Penanganan
permukiman
kumuh
secara
terpadu
melibatkan
unsur
Pemda,
Swasta dan masyarakat.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Sumber: Kantor Bupati Bengkalis, 2015
Tabel 5.3
Data Kawasan Kumuh di Kabupaten Bengkalis Tahun 2014
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Lokasi Kawasan Kumuh
Duri Barat
Pinggir
Bengkalis
Selat Baru
Sungai Pakning
Lubuk Muda
Batu Panjang
Tanjung Medang
Luas Kawasan (Ha)
88,04
27,8
26,22
10,18
33,2
30,43
52,8
97,9
Jumlah Penduduk
15.293
14.768
28.466
8.150
5.152
3.710
4.633
2.442
Sumber: Dokumen Pemetaan Kawasan Permukiman Kumuh Kab. Bengkalis, 2013
Berdasarkan tabel diatas, jumlah luasan permukiman kumuh di Kabupaten
Bengkalis tertinggi terletak di Kecamatan Tanjung Medang (97,90 Ha), di ikuti
Kecamatan Duri Barat (88,04 Ha), Kecamatan Batu Panjang (52,80 Ha), dan luasan
terendah berada di Kecamatan Selat Baru (10,18 Ha).
Tabel 5.4
Data Kondisi RSH di Kabupaten Bengkalis Tahun 2014
No
Lokasi RSH
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Kecamatan Mandau
Talang Mandi
Harapan Baru
Gajah Sakti
Batang Serosa
Balik Alam
Duri Barat
Duri Timur
Babussalam
Air Jamban
Sebangar
Balai Makam
Petani
Pematang Pudu
Bumbung
Kesumbo Ampai
Bathin Betuah
Air Kulim
Buluh Manis
Boncah Mahang
Pematang Obo
Tambusai Batang Dui
SimpangPadang
Tahun
Pembangunan
Pengelola
Jumlah
Penghuni
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
24
30
26
24
32
26
25
29
38
25
32
32
27
27
26
7
7
7
7
7
7
7
5
Kondisi
Prasarana
CK
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
No
23
24
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
1
2
3
4
5
6
7
8
Lokasi RSH
Pamesi
Bathin Sobanga
Kecamatan Pinggir
Pinggir
Semunai
Tengganau
Balai Pungut
Muara Basung
Kuala Penaso
Beringin
Melibur
Serai Wangi
Tasik Serai
Titian Antui
Balai Raja
Tasik Serai Timur
Koto Pait Beringin
Sungai Meranti
Pangkalan Libut
Buluh Apo
Tasik Serai Barat
Tasik Tebing Serai
Kecamatan Bukit Batu
Pangkalan Jambi
Dompas
Sejangat
Sungai Pakning
Sungai Selari
Buruk Bakul
Bukitbatu
Sukajadi
Parit I Api-api
Temiang
Api-api
Tenggayun
Sepahat
Bukit Kerikil
Tanjung Leban
Batang Duku
Pakning Asal
Kecamatan Siak Kecil
Langkat
Sepotong
Sungai Siput
Lubuk Muda
Lubuk Garam
Tanjung Belit
Lubuk Gaung
Sadar Jaya
Tahun
Pembangunan
Pengelola
Jumlah
Penghuni
2014
2014
Pribadi
Pribadi
7
7
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2014
2014
2014
2014
2014
2014
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
34
31
33
30
36
30
31
30
31
31
33
34
31
7
8
7
7
7
7
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2014
2014
2014
2014
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
24
20
25
25
27
25
23
25
25
27
22
23
23
18
19
7
7
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
27
23
19
54
39
21
30
18
6
Kondisi
Prasarana
CK
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
No
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Lokasi RSH
Tahun
Pembangunan
Pengelola
Jumlah
Penghuni
Muara Dua
Bandar Jaya
Sungai Linau
Tanjung Damai
Sumber Jaya
Liang Banir
Tanjung Datuk
Koto Raja
Sungai Nibung
Kecamatan Rupat
Tanjung Kapal
Batupanjang
Terkul
Pergam
Teluk Lecah
Sei Cingam
Pangkalan Nyirih
Hutan Panjang
Makeruh
Sukarjo Mesim
Parit Kebumen
Darul Aman
Pancur Jaya
Sri Tanjung
Dungun Baru
Pangkalan Pinang
Kecamatan Rupat Utara
2011
2011
2011
2011
2011
2014
2014
2014
2014
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
17
18
18
22
17
8
7
7
7
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2014
2014
2014
2014
2014
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
24
19
20
19
34
29
31
30
26
26
18
28
7
7
7
7
1
2
3
4
5
6
7
8
Titi Akar
Tanjung Medang
Teluk Rhu
Tanjung Punak
Kadur
Hutan Ayu
Suka Damai
Putri Sembilan
2011
2011
2011
2011
2011
2014
2014
2014
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
46
40
40
34
41
8
8
8
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Kecamatan Bantan
Teluk Lancar
Kembung Luar
Teluk Pambang
Muntai
Bantan Air
Bantan Tengah
Selatbaru
Bantan Tua
Jangkang
Ulu Pulau
Mentayan
Bantan Sari
Bantan Timur
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2014
2014
2014
2014
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
30
28
28
26
30
30
27
25
27
6
5
5
6
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
7
Kondisi
Prasarana
CK
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
No
Lokasi RSH
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Teluk Papal
Pambang Pesisir
Suka Maju
Pambang Baru
Resam Lapis
Berancah
Kembung Baru
Deluk
Pasiran
Muntai Barat
Kecamatan Bengkalis
Sekodi
Kelemantan
Ketam Putih
Pematang Duku
Penebal
Temeran
Penampi
Sungai Alam
Air Putih
Senggoro
Rimba Sekampung
Bengkalis Kota
Wonosari
Damon
Kelapapati
Pedekik
Pangkalan Batang
Sebauk
Teluk Latak
Meskom
Palkun
Kelemantan Barat
Sungai Batang
Pematang Duku Timur
Damai
Kelebuk
Kuala Alam
Pangkalan Batang Barat
Senderak
Simpang Ayam
Perapat Tunggal
Jumlah Total
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Tahun
Pembangunan
Pengelola
Jumlah
Penghuni
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
5
5
5
6
5
5
6
6
5
6
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
Pribadi
24
28
25
32
18
18
16
19
21
17
12
9
27
8
29
21
19
18
16
19
6
5
5
5
5
5
6
5
5
6
6
3000
Sumber: Dinas Tata Kota, Tata Ruang dan Permukiman Kab. Bengkalis, 2015
8
Kondisi
Prasarana
CK
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Tabel 5.5
Data Program Pedesaan di Kabupaten Bengkalis Tahun 2014
No
1
2
Program Kegiatan
PNPM Mandiri
PAMSIMAS
Lokasi
Kel. Air Jamban
Bumbung
Kasumbo Ampai
Sebangar
Petani
Talang Mandi
Harapan Baru
Titian Antui
Balai Raja
Muara Basung
Tanjung Medang
Kadur
Makeruh
Parit Kebumen
Batu Panjang
Darul Aman
Pedekik
(REPLIKASI)
Sungai Alam
(REPLIKASI)
Sebauk
(REPLIKASI)
Volume/
Satuan
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
Sudah
Sudah
Sudah
Sudah
Sudah
Sudah
Sudah
Sudah
Sudah
Sudah
Sudah
Sudah
Sudah
Sudah
Sudah
Sudah
Sudah
selesai
selesai
selesai
selesai
selesai
selesai
selesai
selesai
selesai
selesai
selesai
selesai
selesai
selesai
selesai
selesai
selesai
Kondisi
Infra
Masih baik
Masih baik
Masih baik
Masih baik
Masih baik
Masih baik
Masih baik
Masih baik
Masih baik
Masih baik
Masih baik
Masih baik
Masih baik
Masih baik
Masih baik
Masih baik
Masih baik
1 paket
Sudah selesai
Masih baik
1 paket
Sudah selesai
Masih baik
Status
Sumber: Dinas Tata Kota, Tata Ruang dan Permukiman Kab. Bengkalis, 2015
C.
Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Permukiman
Penjabaran permasalahan dan tantangan pengembangan permukiman yang
bersifat lokal perlu dijabarkan sebagai informasi awal dalam perencanaan. Tujuannya
adalah untuk mengidentifikasi permasalahan dan tantangan pengembangan permukiman
di Kabupaten Bengkalis serta merumuskan alternatif pemecahan dan rekomendasi dari
permasalahan dan tantangan pengembangan permukiman yang ada di wilayah Kabupaten
Bengkalis.
Identifikasi potensi dan permasalahan kekumuhan kawasan permukiman
perkotaan dilakukan dengan mengkaji criteria-kriteria dalam kawasan permukiman
perkotaan
yang
dapat menjadi penyebab kekumuhan dengan kondisi eksisting di
lapangan yang diuraikan secara lebih terinci dengan pendekatan deskriptif terhadap
elemen-elemen potensi dan permasalahan yang ada pada masing-masing kriteria.
Berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan data-data sekunder yang diperoleh, maka
9
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
potensi dan permasalahan kekumuhan kawasan permukiman perkotaan Kabupaten
Bengkalis dapat dilihat dari tabel 5.6 berikut.
10
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Tabel 5.6
Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Permukiman Kabupaten Bengkalis
No
1
Permasalahan
Pengembangan
Permukiman
Aspek Teknis
a. Ketersediaan lahan
b. Kondisi lahan
c. Bahan bangunan
d. Fungsi bangunan
e. Kepadatan bangunan
2
Aspek Kelembagaan
a. Pemerintah
b. Swasta
3
Aspek Pembiayaan
a. Terbatasnya dana daerah
b. Kurangnya investasi swasta
Tantangan
Pengembangan
Alternatif
Solusi
Umumnya lahan di kuasai oleh swasta dan masyarakat
Pembebasan lahan utk permukiman
Sebagian besar merupakan lahan gambut dan tidak cocok
untuk konstruksi
Masih terdapat masyarakat yang menggunakan bahan
bangunan kayu meskipun sudah langka
Fungsi dan kegiatan pada kawasan permukiman perkotaan
yang didominansi oleh fungsi hunian yang tergabung
dengan tempat bekerja baik dalam kegiatan perdagangan
dan jasa maupun industry kecil.
Masih terdapat kepadatan bangunan > 0.6 terutama
permukiman perkotaan
Rekayasa konstruksi namun biaya mahal
Minimnya koordinasi antar instansi dalam pengembangan
permukiman
Kurangnya minat swsata dalam investasi infrastruktur.
Pembentukan lembaga independen sebagai
jembatan antar instansi
Pemberian intensif atau kemudahan bagi
swasta yang mau terlibat.
Pembiayaan pengembangan permukiman lebih dititik
beratkan kepada perumahan tidak layak huni.
Memanfaatkan dana APBN melalui program
pengembangan permukiman SPPIP dan
RPKPP
Kebijakan kemudahan dalam hal pemilihan
lokasi, PBB, dan faktor lain bagi investor
yang berminat menanamkan modalnya di
wilayah yang berkembang
Umumnya investor lebih menyukai membangun di wilayah
yang sudah mapan ekonominya (Kota Duri).
11
Bantuan bahan bangunan oleh pemerintah
Perumusan kebijakan yang jelas tentang
fungsi dan kegiatan permukiman.
Alokasi kawasan permukiman ke lokasi baru
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
No
4
Permasalahan
Tantangan
Alternatif
Pengembangan
Pengembangan
Solusi
Permukiman
Aspek peran serta masyarakat/Swasta
a. PNPM Mandiri
a. Masih banyaknya permukiman tidak layak huni yang a. Terbatsnya dana bantuan merangsang
belum memperoleh bantuan.
pemerintah untuk inovasi program dalam
b. Masih banyaknya masyarakat yang belum berminat
bentuk pelatihan kepada masyarakat
untuk berpartisipasi.
mengenai keluarga mandiri
c. Masih minimnya SDM yang kompetensi dalam hal b. Melibatkan masyarakat secara langsung
penanganan permukiman di lingkungan masyarakat.
melalui program dana desa.
c. Peningkatan SDM masyarakat lokal yang
berprestasi melalui program dana
bantuan pendidikan penuh.
d. Sanimas
a. Masih adanya jamban terbuka di perkotaan
a. Sosialisasi kesehatan kepada masyarakat
b. Perlu adanya program pembangunan MCK di tiap b. Pembangunan
mandiri
dengan
desa/kelurahan
masyarakat sebagai tenaga kerja dan
c. Pelatihan untuk masyarakat dalam hal operasional dan
pendampingan oleh LSM, lembaga
perawatan.
pemerintah.
c. Pendidikan dan peningkatan SDM
d. Pamsimas
a. Terbatasnya sumber air baku
a. Pelatihan kpd
masyarakat unntuk
b. Masih banyaknya masyarakat mengeksplotasi air tanah
memanfaatkan sumber air bersih dengan
c. Keterlibatan masyarakat masih terkendala dalam hal
metode saringan lambat dan IPAG.
pengetahuan.
b. Transfer pengetahuan dan teknologi
dengan menghadirkan ahli dari luar dan
dalam daerah.
Sumber: Hasil analisis, 2015
12
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
7.1.3.
Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman
Kebutuhan pengembangan permukiman di Kabupaten Bengkalis di sini
dijabarkan dalam bentuk matriks kebutuhan program pengembangan permukiman
yang ditinjau dari aspek kependudukan, kepadatan penduduk, proyeksi persebaran
penduduk miskin, sampai dengan kebutuhan pengembangan permukiman baru.
Analisis ini direncanakan untuk program kebutuhan pengembangan untuk 5 tahun
kedepan baik di kawasan permukiman perkotaan maupun kawasan permukiman
pedesaan. Analisis kebutuhan pengembangan permukiman dapat di lihat pada Tabel
5.7 dan Tabel 5.8.
Tabel 5.7
Perkiraan Kebutuhan Program Pengembangan Permukiman di Perkotaan Untuk
5 Tahun
No
1
2
3
4
5
Uraian
Jumlah
Penduduk
Kepadatan
Penduduk
Sasaran
penurunan
kawasan kumuh
Kebutuhan
Rusunawa
Kebutuhan RSH
Kebutuhan
pengembangan
permukiman
baru
Jiwa
Tahun
2013
544.534
Tahun
2014
559.127
Tahun
2015
573.608
Tahun
2016
588.464
Tahun
2017
603.705
Jiwa/km2
68
70
72
74
76
Ha
-
180,34
162,306
146,07
131,46
TB
-
-
-
-
1
Unit
600
600
600
600
600
Kws
-
-
-
1
1
Unit
Keterangan
Sasaran
penurunan
sebesar
10%/th
Sesuai
program tata
ruang
Permukiman
Nelayan
Bengkalis
Sumber: Hasil Analisis, 2015
Tabel 5.8
Perkiraan Kebutuhan Program Pengembangan Permukiman di Perdesaan yang
Membutuhkan Penanganan Untuk 5 Tahun
Jiwa
Jiwa/km2
Tahun
2016
573.608
72
Tahun
2017
588.464
74
Tahun
2018
603.705
76
Tahun
2019
619.331
78
Tahun
2020
635.342
80
Desa
-
-
1
1
-
Desa
-
-
-
-
-
No
Uraian
Unit
1
Jumlah Penduduk
Kepadatan
Penduduk
Desa
potensial
untuk agropolitan
Desa
potensial
untuk minapolitan
Kawasan rawan
bencana
2
3
4
Kws
13
Keterangan
Tahun 2018:
Bukit Batu
Tahun 2019:
Rupat
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
5
Kawasan
perbatasan
Kws
Tahun
2016
1
6
Kawasan
permukiman
pulau-pulau kecil
Kws
1
1
-
-
-
7
Desa
kategori
miskin
Kawasan dengan
komoditas
unggulan
Desa
-
-
-
-
-
Kws
-
-
1
1
-
No
8
Uraian
Unit
Tahun
2017
2
Tahun
2018
1
Tahun
2019
-
Tahun
2020
-
Keterangan
Tahun 1
Rupat Utara
Tahun 2:
Rupat Utara
dan Bantan
Tahun 3:
Bantan
Tahun 2016:
Rupat Utara
Tahun 2017:
Bantan
Tahun 2018:
Bukit Batu
Tahun 2019:
Rupat
Sumber: Hasil Analisis, 2015
7.1.4.
Usulan Program dan Kegiatan
A. Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Permukiman
Setelah melalui tahapan analisis kebutuhan untuk mengisi kesenjangan antara
kondisi eksisting dengan kebutuhan maka perlu disusun usulan program dan
kegiatan. Namun usulan program dan kegiatan terbatasi oleh waktu dan
kemampuan pendanaan pemerintah kabupaten/kota. Sehingga untuk jangka
waktu perencanaan lima tahun dalam RPI2JM dibutuhkan suatu kriteria untuk
menentukan prioritasi dari tahun pertama hingga kelima.
Tabel 5.9
Usulan dan Prioritas Program Infrastruktur Permukiman di Kabupaten Bengkalis
Tahun 2016
No
Program Kegiatan
1
P2KP
2
3
PNPM Perkotaan
PAMSIMAS
4
RSLH
Volume/
Satuan
Biaya
(Rp)
Lokasi
•
•
•
Kec. Mandau
Kec. Bengkalis
Kec. Bukit Batu
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Kec.
Kec.
Kec.
Kec.
Kec.
Kec.
Kec.
Kec.
Kec.
Kec.
Kec.
Kriteria
Kesiapan
Umum
Umum
Sumber: Hasil Analisis, 2015
14
Mandau
Bengkalis
Bukit Batu
Rupat
Rupat Utara
Pinggir
Bantan
Siak Kecil
Mandau
Bengkalis
Bukit Batu
Umum
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
B. Usulan Pembiayaan Pengembangan Permukiman
Dalam pengembangan permukiman, Pemerintah Daerah didorong untuk terus
meningkatkan alokasinya pada sektor tersebut serta mencari alternatif sumber
pembiayaan dari masyarakat dan swasta (KPS, CSR).
Tabel 5.10
Usulan Pembiayaan Proyek di Kabupaten Bengkalis Tahun 2016
No
1
2
3
4
Program/
kegiatan
P2KP
PNPM
Perkotaan
PAMSIMAS
RSLH
APBD
Kab/Kota
Masy
√
√
√
√
√
√
√
√
√
APBN
APBD
Prov
Sumber: Hasil Analisis, 2015
15
Swasta
CSR
√
√
Total
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Tabel 5.11
Usulan Pembiayaan Proyek Pengembangan Permukiman di Kabupaten Bengkalis Tahun 2016-2020
Indikator
Sumber Dana x Rp. 1.000.000,Out
Rincian
Lokasi
Vol Satuan
APBN
APBD
APBD
Masy
Swa
put
Prov
Kab
Murni PLHN
Kegiatan : pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pelaksanaan pengembangan permukiman
1
Penyusunan NSPK Bidang permukiman
1 a.
Pendampingan
penyusunan NSPK
1 b.
Jumlah NSPK
2
Penyusunan SPPIP
2 a.
Pendampingan
penyusunan SPPIP
2 b.
Jumlah
Pendamping
SPPIP
3
Penyusunan RPKPP
3.a
Pendampingan
Bengkalis
1
Lap
penyusunan RPKPP
Mandau,
Bukit Batu
3.b
Jumlah
pendamping
Bengkalis
1
Lap
RPKPP
Sungai
1
Lap
Pakning
Mandau
1
Lap
4
Pendampingan penyusunan rencana tindak
Bengkalis,
penanganan kawasan kumuh perkotaan
mandau,
pinggir,
1
Lap
bantan,
bukit batu,
siak kecil,
rupat,
rupat
utara
4.a
Jumlah
produk
Bengkalis,
8
Lap
pendampingan
mandau,
pinggir,
bantan,
bukit batu,
siak kecil,
No
16
Tahun
CSR
2016
√
√
√
√
√
√
2017
2018
2019
2020
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Indikator
No
Out
put
Rincian
Lokasi
Sumber Dana x Rp. 1.000.000,APBN
APBD
APBD
Masy
Swa
Prov
Kab
Murni PLHN
Vol
Satuan
8
Paket
Bengkalis,
Mandau,
Bukit batu
Bengkalis,
9
Kaw
2
Kaw
4 000
2 000
Bukit Batu
Mandau
2
5
Kaw
Kaw
3 000
10
000
2 000
12,500
Bengkalis
1
TB
15.000
750
Tahun
CSR
2016
2017
2018
2019
2020
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
rupat,
rupat
utara
5
Pembinaan kelembagaan serta peningkatan
peran
serta
masyarakat
dalam
penyelenggaraan
pengembangan
permukiman
5.a
Penyelenggaraan
diseminasi, sosialisasi,
diklat dan lokakarya
bagi
Pemda
masyarakat
dan
swasta
5.b
Jumlah
diseminasi,
sosialisasi, diklat dan
lokakarya bagi Pemda
masyarakat
dan
swasta
Kegiatan: Pengembangan Permukiman Perkotaan
1
Penataan kawasan permukiman kumuh di
perkotaan
1.a
Berkurangnya kawasan
kumuh perkotaan
1.b
1.c
1.d
Penyediaan
infrastruktur
permukiman
kawasan
perkotaan
Seluruh
kecamatan
√
di
kumuh
Jumlah
kawasan
kumuh perkotaan yang
ditangani
Pembangunan
Rusunawa
dan
infrastrukturnya
17
√
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Indikator
No
Out
put
Rincian
1.e
2
Pembangunan
permukiman baru
2.a
Jumlah satuan unit
rumah susun yang
terbangun
dan
infrastruktur
pendukungnya
infrastruktur
kawasan
Penyediaan
infrastruktur
permukiman
kawasan MBR
Jumlah
kawasan
perumahan bagi MBR
3
Penanganan kawasan permukiman di
kawasan rawan bencana
3.a
Penyediaan
infrastruktur
permukiman
bagi
kawasan
rawan
bencana
3.b
Jumlah
kawasan
permukiman
rawan
bencana
Kegiatan: Pengembangan Permukiman Pedesaan
1
Pengembangan kawasan potensial di
pedesaan
1.a
Penyediaan
infrastruktur
permukiman
di
kawasan agropolitan
1.c
1.d
Tahun
Vol
Satuan
-
-
-
-
Mandau
4
Kaw
6000
2.500
Pinggir
Mandau ,
Pinggir
1
5
Kaw
Kaw
1.500
500
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Rupat
1
Kaw
2000
1000
Bukit Batu
Mandau
1
1
Kaw
Kaw
2000
2000
1000
1000
Siak Kecil
1
Kaw
2000
1000
-
-
-
-
-
CSR
2016
2017
2018
2019
√
√
√
√
√
√
√
-
di
2.b
1.b
Sumber Dana x Rp. 1.000.000,APBN
APBD
APBD
Masy
Swa
Prov
Kab
Murni PLHN
Lokasi
Pembangunan
infrastruktur pedesaan
Pembangunan
infrastruktur pedesaan
ex transmigrasi
Pembangunan
18
√
√
√
√
2020
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Indikator
No
2
Out
put
Rincian
infrastruktur
sosial
ekonomi wilayah
Penataan kawasan daerah tertinggal,
perbatasan dan pulau kecil terluar
2.a
Pembangunan sarana
dan
prasarana
permukiman di desa
tertinggal
2.b
Penyusunan
DED
infrastruktur
permukiman
perbatasan
2.b
Pembangunan sarana
dan
prasarana
permukiman
di
kawasan
perbatasan
dan pulau kecil terluar
Sumber Dana x Rp. 1.000.000,APBN
APBD
APBD
Masy
Swa
Prov
Kab
Murni PLHN
-
Tahun
Lokasi
Vol
Satuan
-
-
-
Desa
Teluk Rhu,
Kec. Rupat
Utara
Rupat
Utara
Bantan
Desa
Kador,
Rupat
Utara
1
Paket
150
1
Paket
150
1
1
Paket
Kaw
1200
150
1000
Rupat
Utara
Teluk Rhu,
Rupat
Utara
Teluk Rhu,
Rupat
Utara
Selat
Baru,
Bantan
Selat
Baru,
Bantan
1
Kaw
1200
2000
1
Kaw
2500
1000
1
Kaw
2500
1000
√
1
Kaw
2500
1000
√
1
Kaw
2500
1000
Total
Sumber: Hasil Analisis, 2015
19
CSR
2016
2017
2018
-
√
√
√
√
2019
2020
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
7.2.
7.2.1.
Penataan Bangunan dan Lingkungan
Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan
A. Isu Strategis
Isu strategis bidang PBL di lingkup wilayah Kabupaten Bengkalis adalah program
nasional PNPM Mandiri, adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri,
sebagai wujud kerangka kebijakan yang menjadi dasar acuan pelaksanaan programprogram penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. Selanjutnya
adalah pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang, khususnya untuk sektor PBL yang mengamanatkan
terlayaninya
masyarakat dalam pengurusan IMB di Kabupaten Bengkalis dan tersedianya pedoman
Harga Standar Bangunan Gedung Negara (HSBGN) di Kabupaten Bengkalis.
Dari agenda-agenda tersebut maka isu strategis untuk bidang PBL dapat
dirumuskan adalah sebagai berikut:
1. Penataan Lingkungan Permukiman
Pengembangan kegiatan permukiman diarahkan pada lahan-lahan yang terletak
di sebelah utara kawasan perkotaan secara berlapis, dengan pengembangan
jaringan jalan sebagai pemicu pertumbuhan. Kawasan permukiman ini
dikembangkan dengan sistem neighborhood Unit yang dilengkapi dengan sarana
pelayanan umum dan prasarana kotanya. Selain itu pola pengembangan
kegiatan permukiman ini harus saling terintegrasi antara permukiman baru yang
akan dikembangkan dengan permukiman penduduk yang sudah ada, sehingga
tercipta keserasian dan dapat dihindari tumbuhnya kerawanan sosial akibat
adanya kesenjangan.
Pengembangan konsep ruang terbuka hijau di Perkotaan Bengkalis selain berfungsi
sebagai paru-paru kota dan untuk meningkatkan kualitas mutu lingkungan
perkotaan, juga berfungsi sebagai ruang untuk berinteraksi sosial yang
mencerminkan keramahan warga serta bagian ciri/image
kekayaan Perkotaan
Bengkalis. Konsep hutan kota dan ruang terbuka hijau terutama yang berada pada
pusat perkotaan secara terpadu dapat berfungsi sebagai bagian kawasan wisata
masyarakat.
Hutan kota yang dikembangkan di pusat perkotaan dapat
merefleksikan kekayaan flora kabupaten dengan pemilihan tanaman-tanaman
eksotis asli daerah seperti pohon Dendang, Langsat, Srikaya, Durian, Delima,
Sirsak, Pandan, dan lain sebaginya. Sehingga pada akhirnya hutan kota dapat
menjadi koleksi flora Kabupaten Bengkalis dan menjadi kebun biologi kabupaten.
20
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Untuk revitalisasi dan pelestarian lingkungan permukiman tradisional dan
bangunan bersejarah di Kabupaten Bengkalis terdapat di Kecamatan Bengkalis
yaitu pengembangan kawasan perdagangan lama yang didominasi oleh para
pedagang etnis Cina/Tionghoa. Hal ini ditandai dengan bentuk-bentuk bangunan
yang bernuansa Cina/Tionghoa yang tersebar hampir diseluruh kawasan ini.
Konsep pengembangan kawasan perdagangan lama ini adalah dengan
melakukan revitalisasi, renovasi dan preservasi bangunan-bangunan ruko kuno
yang masih ada dengan mempertahankan nuansa/desain aslinya serta dengan
mengembangkan konsep “Pedestrian Mall” di sepanjang Jl. Jendral Sudirman.
Kawasan
perdagangan
lama
ini
memiliki
keterkaitan
dengan
kawasan
“Waterfront City” Kota Bengkalis, selain dikarenakan lokasinya yang saling
berdekatan tetapi juga karena kedua kawasan ini memiliki fungsi-fungsi
bangunan dan fasilitas yang saling mendukung. Beberapa fungsi bangunan dan
fasilitas yang saling berhubungan diantaranya Plaza Mandiri eksisting yang
terletak di titik pertemuan Jl. Yos Sudarso dan Jl. Pelabuhan, taman parkir di
barat dan timur kawasan, serta bangunan “nodes kota” sebagai penguat citra.
Peningkatan kualitas lingkungan dalam rangka pemenuhan Standar Pelayanan
Minimal yaitu beberapa program kegiatan yang di lakukan oleh Dinas Cipta Karya
melalui peningkatan infrastruktur permukiman, yaitu jalan lingkungan, drainase,
sanitasi, permukiman, air bersih dan RTH dalam rangka pemenuhan standar
pelayanan minimal (SPM) baik di tingkat kawasan perkotaan maupun kawasan
pedesaan.
2. Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara
Isu strategis mengenai penyelenggaraan bangunan gedung dan rumah negara
yang tertuang dalam RTBL meliputi:
• Perpetakan bangunan
Sistem perpetakan untuk rumah negara secara keruangan telah mencakup
lahan perumahan, sarana, jalan dan utilitas. Selain itu, mempertimbangkan
klasifikasi tingkatan sosial penghuninya. Ketentuan sistem perpetakan untuk
penggunaan ruang kantor pemerintah adalah sebagai berikut:
a) Luas kapling berkisar antara 2.000 − 3.000 m²;
b) Luas perparkiran 20%;
c) Luas areal hijau 20%.
• Sempadan bangunan
21
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Pemerintahan/perkantoran
dan
pendidikan;
bangunan
pemerintahan
ataupun pendidikan sesuai dengan fungsi kegiatannya menuntut adanya
ketenangan lingkungan (bising/kegaduhan). Oleh karena itu, perlu adanya
sempadan bangunan yang relatif lebar (sempadan muka, samping dan
belakang).
Perumahan
negara;
sebaiknya
untuk
kawasan
perumahan
ditentukan/ditetapkan tentang garis sempadan (muka, samping. dan
belakang). Terlebih lagi untuk sempadan muka harus cukup jauh sebagai
pengamanan dari pengaruh lalu lintas.
• Bentuk dan ketinggian bangunan
Untuk bentuk bangunan gedung negara lebih berpihak kepada arsitektur
kedaerahan (melayu) dan menjadi landmark kawasan.
Sementara itu, dari ketinggian bangunan yang ada, bangunan yang tertinggi
adalah dua lantai, terdapat pada kawasan pusat kota yang berkepadatan
penduduk sedang.
Tabel 5.12
Isu Strategis sektor PBL di Kabupaten Bengkalis
No
1
Kegiatan Sektor PBL
Penataan lingkungan permukiman
2
Penyelenggaraan bangunan
dan rumah negara
gedung
3
Pemberdayaan
komunitas
penanggulangan kemiskinan
dalam
Isu Strategis
Kawasan permukiman ini dikembangkan
dengan sistem
neighborhood Unit
yang
dilengkapi dengan sarana pelayanan umum
dan prasarana kotanya
Isu strategis mengenai penyelenggaraan
bangunan gedung dan rumah negara yang
tertuang dalam RTBL meliputi:
• Perpetakan bangunan
• Sempadan bangunan
• Bentuk dan ketinggian bangunan
Pemberdayaan
komunitas
dalam
penanggulangan kemiskinan dilakukan melalui
program pembangunan PNPM mandiri/P2KP
Sumber: Dokumen RDTR, RTBL Kab. Bengkalis, 2015
B. Kondisi Eksisiting
Gambaran kondisi eksisting di Kabupaten Bengkalis, yang mencakup kondisi
terkait peraturan daerah (Tabel 5.13), kegiatan penataan lingkungan permukiman
(Tabel 5.14), kegiatan penyelenggaraan bangunan gedung dan rumah negara (Tabel
5.15), serta capaian dalam pemberdayaan komunitas dalam penanggulangan
kemiskinan.
22
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Tabel 5.13
Peraturan Daerah/Peraturan Walikota/Peraturan Bupati terkait Penataan Bangunan dan Lingkungan
1
Jenis Produk
Pengaturan
Keputusan Bupati
2
Perda
Perda/PerBup
Nomor dan
Tentang
Tahun
341/2014
Penetapan
lokasi
kawasan
permukiman kumuh perkotaan
4/2007
RPJPD Kab. bengkalis
3
Perda
9/2011
RPJMD Kab. Bengkalis
4
Perda
2/2011
Bea Perolehan Hak atas Tanah
dan Bangunan
5
Perda
3/2004
Retribusi
Bangunan
No
Izin
Mendirikan
Sumber: Kantor Bupati Kab. Bengkalis, 2015
23
Amanat
Permukiman
kembali,
legalisasi
lahan
dan
peremajaan/pemugaran bangunan.
Menciptakan daya saing daerah dengan kekuatan ekonomi
rakyat dan sumber daya lokal dan pemerataanpengembangan
infrastruktur.
Meningkatkan infrastruktur daerah antara lain peningkatan
prasarana
jalan, jembatan, pelabuhan, energi listrik,
pengelolaan sumber daya
air, pengelolaan lingkungan, penataan ruang, dan perumahan.
upaya mewujudkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan Bea
Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan oleh daerah, maka
Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis tentang Bea Perolehan
Hak Atas Tanah dan Bangunan, perlu segera ditetapkan.
Peraturan Daerah ini mengatur berbagai hal yang terkait
dengan pengelolaan pajak daerah terutama Bea Perolehan Hak
Atas Tanah dan Bangunan, kewajiban dan hak pihak-pihak
yang berkepentingan dalam pemungutan pajak, serta sanksi
admininistratif maupun sanksi pidana bagi pihak-pihak yang
tidak melaksanakan atau melanggar ketentuan dalam Peraturan
Daerah ini
upaya peningkatan Penerimaan Pendapatan Asli Daerah
khususnya Penerimaan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan
dapat dipungut serta dapat dipergunakan dan dimanfaatkan
untuk ikut mensukseskan Pembangunan Daerah Kabupaten
Bengkalis, dan dengan demikian diharapkan akan dapat
meningkatkan Penerimaan Daerah dari sektor Retribusi.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Tabel 5.14
Penataan Lingkungan Permukiman
Kawasan Tradisional/Bersejarah
Nama Kawasan
Kawasan
perdagangan lama
Kec. Bengkalis
Kawasan konservasi
perkotaan Bukit
Batu
RTH
Dukungan Infra
CK
Jalan
Drainase
Sampah
Air bersih
Sanitasi
Jalan
Drainase
Sampah
Air bersih
Sanitasi
Lokasi/Nama
RTH
Luas
RTH
Pemenuhan SPM
% Luas
RTH
Batu Ampar
Andam Dewi
2.830,47 m2
7000 m2
30%
RTH Bukit Batu
2.648,94 m2
10%
Ketersediaan
IMB
Ada
%
IMB
Kec. Bengkalis:
HS
BGN
tersedia
Penanganan
Kebakaran
Prasarana
Instansi
kebakaran
DAMKAR
Kec. Bukit Batu:
Sumber: Dinas Tata Kota Tata Ruang dan Permukiman, 2014
Tabel 5.15
Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara
No
1
2
Kawasan/
Kecamatan
Bengkalis
Bukit Batu
Jumlah Bangunan Negara
Berdasarkan Fungsi
Status
Kepemilikan
Fungsi Hunian:
unit
Fungsi Keagamaan:
197 unit
Kondisi
Bangunan
Fungsi Usaha: 18 unit
Milik negara
Fungsi Sosial Budaya: 100 unit
Fungsi Khusus: unit
Fungsi Hunian:
unit
Fungsi Keagamaan:
108 unit
Milik Pemerintah
71 mesjid, 111 musollah, 5 gereja
dan 10 vihara
3 KUD, 1 gedung pasar, 5 pasar
non permanen dan 9 bank
Sebagian besar kondisi baik
Milik pemerintah
dan pribadi
44 mesjid, 58 musollah, 3 gereja
dan 3 vihara
Fungsi Usaha: unit
24
Ketersediaan Utilitas Bangunan
Seluruh utilitas tersedia
Seluruh
utilitas
5 bangunan tdk memiliki utilitas
memadai (pasar tidak permanen)
Utilitas bangunan tersedia
bangunan
dilengkapi
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
No
3
4
5
Kawasan/
Kecamatan
Mandau
Pinggir
Bantan
Jumlah Bangunan Negara
Berdasarkan Fungsi
Fungsi Sosial Budaya:
Fungsi Khusus: unit
Fungsi Hunian:
unit
Fungsi Keagamaan:
unit
Fungsi Usaha: 9 unit
Fungsi Sosial Budaya:
unit
Fungsi Khusus: unit
Fungsi Hunian:
unit
Fungsi Keagamaan:
unit
Fungsi Usaha: 24 unit
40 unit
Fungsi Sosial Budaya:
60 unit
Fungsi Khusus: unit
Fungsi Hunian:
unit
Fungsi Keagamaan:
unit
Fungsi Usaha: 7 unit
Fungsi Sosial Budaya:
6
Siak Kecil
Status
Kepemilikan
Fungsi Khusus: unit
Fungsi Hunian:
unit
Fungsi Keagamaan:
unit
Fungsi Usaha: 480 unit
514
115
346
143
43 unit
101
Kondisi
Bangunan
Ketersediaan Utilitas Bangunan
Milik pemerintah
29 SD, 7 SMP, 3 SMA, 1 SMK,
Utilitas bangunan lengkap
Milik pemerintah
dan swasta
Milik pemerintah
Milik pemerintah
221 mesjid, 201 musollah, 90
gereja dan 2 vihara
9 KUD
83 SD, 16 SMP, 9 SMU, 1 SMK, 1
RS dan 5 puskesmas
Utilitas bangunan lengkap
Milik pemerintah
dan swasta
Milik pemerintah
dan swasta
Milik pemerintah
66 mesjid, 187 musollah dan 93
gereja
10 pasar, 8 pasar non permanen,
2 KUD dan 4 bank
38 SD, 14 SMP, 5 SMA, 2 SMK
dan 1 puskesmas
Milik pemerintah
dan swasta
Milik pemerintah
dan swasta
Milik pemerintah
65 mesjid, 72 musollah, 1 gereja
dan 5 vihara
1 pasar, 5 pasar non permanen
dan 1 KUD
32 SD, 8 SMP, 2 SMA, 1
puskesmas
Utilitas bangunan tersedia
Milik pemerintah
dan swasta
Mesjid: 51
Musholla: 47
Wihara : 3
Koperasi: 17
Hotel : 55
Utilitas bangunan tersedia
Milik pemerintah
dan swasta
25
Utilitas bangunan lengkap
Utilitas bangunan tersedia
Utilitas bangunan tersedia
Utilitas bangunan tersedia
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
No
Kawasan/
Kecamatan
Jumlah Bangunan Negara
Berdasarkan Fungsi
Fungsi Sosial Budaya:
unit
7
Rupat
Fungsi Khusus: unit
Fungsi Hunian:
unit
Fungsi Keagamaan:
unit
Status
Kepemilikan
74
Milik pemerintah
dan swasta
113
Milik pemerintah
dan swasta
Fungsi Usaha: 886 unit
Fungsi Sosial Budaya:
unit
8
Rupat Utara
Fungsi Khusus: unit
Fungsi Hunian:
unit
Fungsi Keagamaan:
Fungsi Usaha: 1 unit
Fungsi Sosial Budaya:
Fungsi Khusus:
Milik pemerintah
dan swasta
115
25 unit
17 unit
Milik pemerintah
dan swasta
Milik pemerintah
Milik pemerintah
Milik pemerintah
unit
Sumber: BPS, 2014
26
Kondisi
Bangunan
Perdagangan: 234 unit
Industri: 174
Tk: 6, SD: 19, SMP: 5, SMA: 2,
SMK: 2, madrasah: 3, Ponpes: 1,
MDA: 5 dan kesehatan: 11
Ketersediaan Utilitas Bangunan
Utilitas bangunan tersedia
Mesjid: 47
Musholla: 47
Gereja: 11
Vihara: 8
Industri: 181
Perdagang: 569
Usaha akomodasi dan Hotel: 117
Koperasi: 19
TK: 14, SD: 33
SMP: 8 SMA: 5
SMK: 1 Madrasah: 9
MDA: 33 Kesehatan: 12
Utilitas bangunan tersedia
Kondisi baik
KUD : 1 unit
SD: 10, SMP: 3
SMA: 1, masdrasah: 2
Puskesmas: 1
Tersedia
Tersedia
Tersedia
Utilitas bangunan tersedia
Utilitas bangunan tersedia
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
C. Permasalahan dan Tantangan
Dalam
kegiatan
penataan
bangunan
dan
lingkungan
terdapat
beberapa
permasalahan dan tantangan yang dihadapi, antara lain:
• Penataan lingkungan permukiman
- Masih kurang diperhatikannya kebutuhan sarana sistem proteksi kebakaran;
- Belum siapnya landasan hukum dan landasan operasional berupa RTBL
untuk lebih melibatkan pemerintah daerah dan swasta dalam penyiapan
infrastruktur guna pengembangan lingkungan permukiman;
- Menurunnya fungsi kawasan dan terjadi degradasi kawasan kegiatan
ekonomi utama kota, kawasan tradisional bersejarah serta heritage;
- Masih
rendahnya
dukungan
pemda
dalam
pembangunan
lingkungan
permukiman yang diindikasikan dengan masih kecilnya alokasi anggaran
daerah untuk peningkatan kualitas lingkungan dalam rangka pemenuhan SPM.
• Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara:
- Masih adanya kelembagaan bangunan gedung yang belum berfungsi efektif
dan efisien dalam pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara;
- Masih kurangnya perda bangunan gedung di Kabupaten Bengkalis;
- Meningkatnya
pengelolaan
kebutuhan
dan
NSPM
penyelenggaraan
terutama
yang
bangunan
berkaitan
gedung
dengan
(keselamatan,
kesehatan, kenyamanan dan kemudahan);
- Kurang ditegakkannya aturan keselamatan, keamanan dan kenyamanan
Bangunan Gedung termasuk pada daerah-daerah rawan bencana;
- Prasarana dan sarana hidran kebakaran banyak yang tidak berfungsi dan
kurang mendapat perhatian;
- Lemahnya pengaturan penyelenggaraan Bangunan Gedung di daerah serta
rendahnya kualitas pelayanan publik dan perijinan;
- Banyaknya Bangunan Gedung Negara yang belum memenuhi persyaratan
keselamatan, keamanan dan kenyamanan;
- Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara kurang tertib dan
efisien;
- Masih banyaknya aset negara yang tidak teradministrasikan dengan baik.
• Penyelenggaraan Sistem Terpadu Ruang Terbuka Hijau:
- Masih kurang diperhatikannya kebutuhan sarana lingkungan hijau/terbuka,
sarana olah raga.
27
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
Tabel 5.16
Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Penataan Bangunan dan Lingkungan
No
Aspek PBL
Permasalahan yang di hadapi
I
Kegiatan Penataan lingkungan permukiman
1
Aspek Teknis
Tantangan
Alternatif
Pengembangan
Solusi
1. Masih banyaknya terjadi penggunaan 1. Ketersediaan
lahan
lahan tidak untuk peruntukannya.
pengembangan masih tersedia.
utk 1. Penerapan teknologi dan inovasi
2. Bekerjasama dengan pihak swasta
2. Kondisi lahan mayoritas berupa lahan 2. Di perlukan teknik untuk merekayasa
dalam pembangunan.
gambut.
lahan tanpa menimbulkan dampak 3. Bekerjasama dengan universitas
lingkungan.
3. Kondisi harga bahan bangunan dan
untuk penelitian.
upah cenderung tinggi.
3. Meningkatkan PSD yang memenuhi
SPM.
4. Masih banyak wilayah yang tidak
memiliki PSD yang memadai
2
Aspek Kelembagaan
1. kurangnya koordinasi antar instansi 1. Penguatan kelembagaan di setiap 1. Diperlukan adanya koordinasi antar
SKPD yang terkait melalui pelatihan
yang terkait.
lembaga
dan
bimbingan
teknis.
2. Perlunya di bentuk kelembagaan di
2. Setiap
lembaga/SKPD
harus
2. Adanya “tumpang tindih” pengerjaan
memahami “TUPOKSI”, dan uraian
tingkat kawasan/kelurahan/ desa.
suatu proyek oleh beberapa lembaga,
beban kerja yang dibuat dan berlaku
karena masing-masing lembaga samauntuk setiap jabatan.
sama merasa berhak.
3
Aspek Pembiayaan
1. Kurang adanya perencanaana nggaran
yang optimal untuk pembangunan
gedung dan rumah Negara
2. Kurang
adanya
kerjasama
yang
harmonis antara pemerintah daerah
denganpihak swasta dalam bidang
anggaran
1. Sulit mencari alternative pembiayaan 1. Perlu dibuat perencanaan anggaran
dalam membangun gedung atau
yang komprehensif dan terpadu
antar lembaga terkait maupun
rumah Negara
antara pemerintah dan masyarakat.
2. Kurang adanya “rasa” memiliki dan
tanggungjawab terhadap setiap usaha
pembiayaan bangunan gedung dan
rumah Negara.
28
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
No
Aspek PBL
4
Aspek Peran Serta
Masyarakat /Swasta
1. Program PNPM Perkotaan
2. Program PLP
3. program sanimas
4. Program Pamsimas
5
Aspek Lingkungan
Permukiman
Tantangan
Alternatif
Pengembangan
Solusi
1. Kurangnya data dan
koordinasi
dalam penanganan kemiskinan di
perkotaan
1. Pemerintah
harus
menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan untuk masyarakat
2. Masih adanya masyarakat
menolak program
yang
2. Melibatkan masyarakat dalam hal
pengumpulan data di lapangan
3. Minimnya pengetahuan masyarakat
mengenai fungsi program
3. Melibatkan masyarakat dalam hal
merumuskan konsep pembangunan
1. Umumnya untuk kondisi jalan saat ini
masih baik namun ada kemungkinan
kondisi tersebut tidak bertahan lama
karena kualitas pembangunan masih
di bawah standar
1. Program evaluasi dan perawatan
berkala untuk jalan lingkungan
Permasalahan yang di hadapi
1. permasalahan jalan
2. permasalahan drainase
3. permasalahan sanitasi
4. permasalahan air bersih
2. Masih banyaknya drainase yang
terputus tidak terhubung dengan
drainase primer
3. Masih banyak masyarakat yang
membangun jamban terbuka (tanpa
septiktank)
2. Pembangunan drainase seharusnya
mengacu
kepada
masterplan
drainase
3. Pembangunan
MCK
partisipasi masyarakat
berbasis
4. Peningkatan kualitas air bersih
melalui kerjasama antara PDAM
dengan lembaga yang kompetensi.
4. Kualitas air bersih di wilayah bengkalis
umumnya buruk, sumber air baku
yang berkualitas terbatas.
II
Kegiatan Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara
1
Aspek Teknis
1. Naskah akademis baru hanya di 3 kota 1. Perlu adanya naskah akademis untuk 1. Perlu adanya pembuatan naskah
pengembangan kota baru; Rupat dan
saja, Bengkalis, Duri dan Bukit Batu
akademis
Rupat
Utara
2. Masih terkendala dengan produk Tata
Ruang
2. Meminimalkan adanya penyalahgunaan 2. Revisi tata ruang terbaru
lahan.
29
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
No
Aspek PBL
Permasalahan yang di hadapi
2
Aspek Kelembagaan
1. kurangnya koordinasi antar instansi
yang terkait.
2. Perlunya di bentuk kelembagaan di
tingkat kawasan/kelurahan/desa.
3
Aspek Pembiayaan
1. belum/masih kurangnya rasa tanggung
jawab bersama antar lembaga atau
pun antara pemerintah dan masyarakat
dlm mengatasi dan menanggulangi
masalah kemiskinan
2. perlu mencantumkan dalam APBD
dengan persentase tertentu anggaran
untuk penaggulangan kemiskinan
4
Aspek Peran Serta 1. kurangnya partisipasi masyarakat dan
Masyarakat/Swasta
swasta dalam Pemberdayaan Komunitas
Dalam Penanggulangan Kemiskinan
Aspek Lingkungan
Permukiman
Alternatif
Solusi
1. Koordinasi kelembagaan di setiap
SKPD yang terkait melalui pelatihan
dan
bimbingan
teknis
dalam
penyelenggaran bangunan gedung
dan rumah negara
1. Penguatan kelembagaan di setiap
SKPD yang terkait melalui pelatihan
dan
bimbingan
teknis
dalam
penyelenggaran bangunan gedung
dan rumah negara
1. kurang adanya keperdulian atau 1. pemerintah daerah melalui SKPD
partisipasi masyaraka tterhadap
terkait harus dapat bersinergis
dengan
masyarakat
dalam
masalah kemiskinan
menanggulangi masalah kemiskinan.
mencantumkan
dengan
2. kesulitan dalam mencari pembiayaan 2. Perlu
besaran
tertentu
anggaran
untuk penanggulangan kemiskinan
pembiayaan dalam APBN
1. meningkatkan partisipasi masyarakat
dan swasta dalam Pemberdayaan
Komunitas Dalam Penanggulangan
Kemiskinan
1. peningkatan partisipasi masyarakat
dan swasta dalam Penyelenggaraan
Bangunan Gedung dan Rumah
Negara melalui program
2. meningkatkan pelibatan masyarakat
dan swasta dalam Pemberdayaan
Komunitas Dalam Penanggulangan
Kemiskinan
2. peningkatan pelibatan masyarakat
dan swasta dalam Penyelenggaraan
Bangunan Gedung dan Rumah
Negara melalui peningkatan porsi
masyarakat
1.aspek daya dukung lingkungan belum
menjadi
pertimbangan
dalam
Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan
Rumah Negara
1. menjadikan daya dukung lingkungan
menjadi
pertimbangan
dalam
Penyelenggaraan Bangunan Gedung
dan Rumah Negara
1. Penetapan daya dukung lingkungan
menjadi
pertimbangan
Penyelenggaraan Bangunan Gedung
dan Rumah Negara
2.batas lingkungan pemukiman belum
dijadikan sebagai dasar Penyelenggaraan
2. menjadikan batas lingkungan sebagai
kontrol
dalam
Penyelenggaraan
2. Penetapan batas lingkungan sebagai
kontrol
dalam
Penyelenggaraan
2. kurangnya pelibatan masyarakat dan
swasta dalam Pemberdayaan Komunitas
Dalam Penanggulangan Kemiskinan
5
Tantangan
Pengembangan
30
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Bengkalis
No
Aspek PBL
Permasalahan yang di hadapi
Bangunan Gedung dan Rumah Negara
Kegiatan Pemberdayaan Komunitas Dalam Penanggulangan Kemiskinan
1
Aspek Teknis
2