Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inside-Outside Circle (IOC) Berbasis Kontekstual Terhadap Hasi Belajar Biologi Siswa Pada Materi Kingdom Protista Di Kelas X MIA SMA Negeri 4 Kota Jambi - Repository Unja

  

ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

INSIDE-OUTSIDE CIRCLE (IOC) BERBASIS KONTEKSTUAL TERHADAP

  

HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI KINGDOM PROTISTA

DI KELAS X MIA SMA NEGERI 4 KOTA JAMBI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

OKTOBER 2017

  

ABSTRAK

Sari, Nur Indah Novita. 2017. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Inside-Outside Circle (IOC) Berbasis Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Materi Kingdom Protista di Kelas X MIA SMA Negeri 4 Kota Jamb i: Skripsi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

  Alam, FKIP Universitas Jambi. Pembimbing : (I) Prof. Dr. Dra. Hj. Asni Johari, M.Si (II) Retni S. Budiarti, S.Pd., M.Si Kata Kunci : model pembelajaran, inside-outside circle, dan hasil belajar.

  Rendahnya hasil belajar biologi siswa kelas X MIA SMA Negeri 4 Kota Jambi pada materi kingdom protista dikarenakan adanya siswa yang beranggapan bahwa mata pelajaran biologi itu bersifat rumit dan sulit untuk dipahami. Hal ini diketahui berdasarkan hasil observasi pendahuluan yang di laksanakan oleh peneliti. Oleh karena hal tersebut, guru sebagai tenaga pendidik diharapkan mampu untuk menggunakan berbagai model pembelajaran yang aktif baik secara fisik maupun mental. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

  

Inside-Outside Circle (IOC) Berbasis Kontekstual. Penelitian ini bertujuan untuk

  melihat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Inside-Outside Circle (IOC) berbasis kontekstual terhadap hasil belajar biologi siswa pada materi kingdom protista pada ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik siswa kelas X MIA SMA Negeri 4 Kota Jambi. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 4 Kota Jambi, Tahun Ajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah True Eksperimen. Sampel yag digunakan terdiri dari dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pemberian perlakuan dilakukan pada kelas eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif

  

tipe Inside-Outside Circle (IOC) berbasis kontekstual, sedangkan pada kelas kontrol

  menerapkan model pembelajaran konvensional yang sesuai dengan pembelajaran yang ada di SMA Negeri 4 Kota Jambi. Pengambilan data untuk aspek kognitif menggunakan instrumen berupa tes, aspek afektif menggunakan angket dan aspek psikomotor menggunakan lembar observasi serta telah diuji validitas dan realiabilitas. Hasil tes yang telah didapat kemudian dianalisis. Uji hipotesis dilakukan menggunakan uji-t. Adapun t hasil belajar kognitif adalah 3,70 dan t diperoleh 1,67. Untuk aspek

  hitung tabel

  afektif diperoleh t adalah 1,79 dan t adalah 1,67. Untuk aspek psikomotor

  hitung tabel

  diperoleh t adalah 2,22 dan t adalah 1,67. Dari analisis uji hipotesis yang telah

  hitung tabel

  dilakukan terhadap ketiga data hasil belajar dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Inside-Outside Circle (IOC) berbasis kontekstual terhadap hasil belajar biologi siswa pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

  

THE INFLUENCED APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL

TYPE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE (IOC) BASED ON CONTEXTUAL

TOWARDS THE BIOLOGY LEARNING RESULT ABOUT PROTIST

TH

KINGDOM FOR 10 GRADE SCIENCE STUDENTS OF SENIOR HIGH

SCHOOL NO. 4 JAMBY CITY

  Oleh:

  ) 2) 2)

  Nur Indah Novita Sari , Asni Johari , Retni S. Budiarti

  1)

  Mahasiswa Pendidikan BIologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Jambi

  2)

  Dosen Pendidikan Matematika Jurusan PMIPA FKIP Universitas Jambi Dosen

  1)

  Email: nurindahns@ymail .com

  

ABSTRAC

This study aims to determine the effect of applying the learning model for learning

outcomes biology class X student of Senior High School No. 4 Jambi City using cooperative

learning model type Inside-Outside Circle (IOC) This research uses experimental research.

th

Research conducted at Senior High School No. 4 Jambi City in 10 grade science class in the

first semester of the academic year 2016/2017. The samples studied were 92 students consisting

of 46 experimental class students, and 46 students in grade control. Learning outcomes in the

experimental class is higher than the control class. Because the experimental class students after

using cooperative learnning model type Inside-Outside Circle (IOC), students become more

active and eager to learn. Can be seen the average value of the cognitive aspects of the

experimental class gained 75,67 and control class gained 72,02. Hypothesis tests thit = 3,70 and

a value table = 1.67, this means t arithmetic > t table so the hypothesis is accepted. On the affective

aspects of the experimental class and control class gained 81,48 and 79,61. Hypothesis tests thit

= 1,79 and a value table = 1.67, this means t arithmetic > t table so the hypothesis is accepted. In the

aspect of psychomotor experimental class gained 80,14 and control class gained 76,88.

  

Hypothesis tests thit = 2,22 and a value table = 1.67, this means t arithmetic > t table so the hypothesis is

accepted. From these results it can be concluded that the application of cooperative learning

model type Inside-Outside Circle (IOC) would effect on learning outcomes in the cognitive,

th affective and psychomotor aspects of 10 grade class in Senior High School No. 4 Jambi City

  Keywords: learning model, inside-outside circle, and learning outcomes.

  

PENDAHULUAN yang sangat mempengaruhi

Latar Belakang Masalah berbagai ranah kehidupan

  manusia. Pada dasarnya pendidikan adalah suatu Pendidikan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi salah satu faktor yang penting dalam upaya untuk memuaskan rasa keingintahuan akan ilmu pengetahuan. Di sisi lain, pendidikan juga sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu negara. Menurut Shoimin (2014:20) pendidikan merupakan hal yang penting dalam membangun peradaban bangsa. Pendidikan adalah satu- satunya aset untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Menurut Aunurrahman

  (2014:34) pembelajaran adalah sistuasi yang memungkinkan terjadiya proses belajar yang harus dirancang dan dipertimbangkan oleh guru, untuk mencapai suatu tujuan yaitu terjadinya perubahan sikap dan tingkah laku siswa. Dengan begitu, proses perubahan tingkah laku ini tidak lepas dari peran guru. Guru dituntut agar mampu menciptakan suasana belajar yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan sesuai dengan Kurikulum 2013 yang menjadi kurikulum acuan pendidikan Indonesia di abad ke-21 saat ini. Menurut Kunandar (2014:16) lahirnya Kurikulum 2013 adalah untuk menjawab tantangan dan pergeseran paradigma pembangunan abad ke-21.

  Padahal, belajar bukan hanya berbicara tentang teori ilmu pengetahuan semata. Tetapi juga proses-proses yang terjadi di dalamnya, seperti keaktifan siswa, interaksi antar siswa, motivasi belajar, kerjasama antara siswa, dll. Keberhasilan belajar siswa salah satunya sangat ditentukan oleh keaktifan siswa. Kurangnya aktivitas dan kerjasama antar siswa dapat menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Kurangnya motivasi dan minat merupakan salah satu penyebab kurang aktifnya siswa di dalam suatu proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan proses belajar yang cenderung monoton dan membosankan sehingga siswa kurang aktif, dan tidak memperhatikan pelajaran di saat proses pembelajaran khususnya pada materi pelajaran biologi.

  Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru bidang studi biologi diketahui bahwa standar KKM mata pelajaran biologi di sekolah tersebut adalah sebesar 75. Rendahnya hasil belajar siswa ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: pembelajaran yang masih berpusat pada guru dan proses belajarnya yang cenderung menggunakan metode cermah sehingga guru hanya menjelaskan materi secara panjang lebar, tanpa adanya keterlibatan siswa di dalam prosesnya. Selain itu, kurangnya kemampuan siswa untuk berkomunikasi dan menyampaikan pendapatnya turut serta menyumbang proses pembelajaran biologi yang pasif.

  Penerapan model pembelajaran IOC sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Menurut Mulyasa (2015:109) implementasi Kurikulum 2013 berbasis kompetensi dapat dilakukan pembelajaran kontekstual (CTL). Menurut Shoimin (2014:41) CTL merupakan suatu proses pembelajaran yang bertujuan memotivasi peserta didik untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan menghubungkan materi tersebut dengan konteks kehidupan sehari-hari sehingga peserta didik dapat memiliki pengetahuan atau keterampilan yang dapat diterapkan/ditransfer dari satu permasalahan ke permasalahan lainnya.

  Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan maka dilakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

  Inside-Outside Circle (IOC).

  Model pembelajaran

  IOC memiliki konsep dasar bahwa dengan sistim lingkaran kecil dan lingkaran besar, dimana siswa saling membagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur. Menurut Joice (Isjoni, 2014:50) model pembelajaran adalah suatu pola atau rencana yang sudah direncanakan sedemikian rupa dan digunakan untuk menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelasnya. Slavin (Rusman, 2014:201) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif akan menggalakkan siswa berinteraksi secara aktif dan positif dalam kelompok, guru lebih berperan sebagai fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung ke arah pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri.

  Menurut Shoimin (2014:88) adapun informasi yang saling dibagikan dalam model IOC ini merupakan isi materi yang mengarah pada tujuan pembelajaran. Tujuan model pembelajaran ini adalah melatih siswa belajar mandiri dan berbicara menyampaikan informasi kepada orang lain. Selain itu juga melatih kedisiplinan dan ketertiban

  Berdasarkan uraian yang telah disampaikan maka dilakukan penelitian tentang “Pengaruh Penerapan Model

  Pembelajaran Kooperatif Tipe Inside-Outside Circle (IOC) Berbasis Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Materi Kingdom Protista di Kelas X MIA SMA Negeri 4 Kota Jambi”. METODE PENELITIAN

  Adapun metode penelitian ini diperlukan dua kelas sampel yang akan dijadikan sebagai satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Kelas eksperimen diajarkan dengan model pembelajaran Inside-Outside Circle (IOC), dan kelas kontrol sesuai silabus. Sesuai dengan jenis penelitian tersebut, maka rancangan penelitian yang penulis gunakan adalah Posstest Only Control Design.

  Populasi penelitian ini siswa kelas X MIA SMA Negeri 4 Kota Jambi tahun ajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini

  true experimental, maka metode

  pengambilan sampelnya adalah dengan teknik simple random

  sampling. Menurut Arikunto

  (2014:173) populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Objek pada populasi diteliti, hasilnya dianalisis, disimpulkan, dan kesimpulan itu berlaku untuk seluruh populasi. Prosedur penelitian ini dilaksanakan dengan tiga tahapan antara lain : 1). Tahap persiapan, dimulai dari menyiapkan surat izin penelitian, menentukan kelas subjek, menyusun jadwal, membuat RPP. 2). Tahap pelaksanaan, yaitu peneliti mengajar dan mengamati di kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan materi yang sama tetapi pada kelas eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Inside-Outside Circle (IOC), sedangkan pada kelas kontrol menggunakan diskusi. 3). Tahap akhir, yaitu mengambil data penelitian dan melakukan analisis data.

  Instrumen penelitian pada penelitian ini melihat hasil belajar siswa pada tiga aspek hasil belajar. Hasil belajar kognitif, hasil belajar afektif, hasil belajar psikomotor. Hasil belajar kognitif menggunakan tes, tes digunakan adalah tes objektif. Sebelum dilakukan tes, terlebih dahulu soal di ujicobakan. Alat ukur yang digunakan untuk menganalisis soal digunakan validitas, reliabilitas, daya beda dan taraf kesukaran. Hasil belajar afektif menggunakan lembar penilaian diri dan lembar penilaian antar teman. Hasil belajar psikomotor menggunakan lembar tes unjuk kerja dan lembar observasi.

  Setelah pengambilan data maka dilakukanlah analisis data. Sebagai uji prasyarat suatu penelitian, maka sebelum dilakukan uji t terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas yang digunakan adalah uji Liliefors, uji homogenitas yang digunakan adalah uji F, uji hipotesis yang digunakan adalah uji t.

  Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas diketahui bahwa data terdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen, selanjutnya dilakukan uji hipotesis, untuk menguji hipotesis dengan uji-t. Berdasarkan perhitungan uji-t, hasil perhitungan uji-t yaitu T hitung 3,70 dan T tabel 1,67. Dari data tersebut jelas

  maka dapat diketahui bahwa kedua kelompok data pada kelas eksperimen terhadap kelas kontrol mempunyai varians yang homogen.

  tabel

  < dari F

  hitung

  Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data pada kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians yang homogen atau tidak. Hasil uji homogenitas tes akhir diperoleh F hitung sebesar 0,69 dan F tabel 1,65. Dari data tersebut jelas terlihat bahwa F

  Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data hasil penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol terdistribusi normal atau tidak.

  Untuk itu maka dilakukan uji hipotesis yang dalam hal ini telah dilakukan uji-t. Sebelum dilakukan uji-t maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas.

  Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa nilai rata-rata tes akhir siswa untuk kelas eksperimen adalah 75,67 sedangkan untuk kelas kontrol adalah 72,07. Hal ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.

  2 Kontrol 46 72,07

  1 Eksperimen 46 75,67

  kontrol SMA Negeri 4 Kota Jambi N o Kelas Jumlah siswa Aspek kognitif

Tabel 4.1 Nilai Rata-rata hasil belajar Biologi siswa aspek kognitif kelas eksperimen dan kelas

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL Ranah Kognitif

  Hasil belajar pada aspek kognitif diperoleh dari hasil tes akhir siswa yang dilakukan pada akhir pokok bahasan. Untuk nilai keseluruhan pada aspek kognitif dapat dilihat pada lampiran. Nilai rata-rata hasil belajar biologi siswa pada aspek kognitif kelas eksperimen dan kontrol tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

  terlihat bahwa T hitung > dari T tabel maka dapat diketahui bahwa kedua kelompok data pada kelas eksperimen terhadap kelas kontrol mempunyai varians yang homogen. Dengan diterimanya hipotesis, maka dalam hal ini terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Inside-

  Maka dapat diketahui bahwa kedua kelompok data pada kelas eksperimen terhadap kelas kontrol mempunyai varians yang homogen.

  o Kelas Jumlah siswa Aspek afektif

Tabel 4.9 Nilai Rata-rata nilai ranah psikomotor N

  Nilai ranah psikomotor hasil belajar diperoleh dari nilai tes unjuk kerja dan lembar observasi. Sedangkan nilai keseluruhan pada ranah psikomotor dilampirkan pada lampiran, sedangkan rata-rata nilai siswa terlihat pada tabel berikut ini :

  Ranah Psikomotor

  belajar biologi siswa pada ranah afektif siswa kelas X MIA SMA Negeri 4 Kota Jambi diterima pada taraf kepercayaan yaitu 95%.

  Outside Circle (IOC) terhadap hasil

  1,79 dan T tabel 1,67. Dari data tersebut jelas terlihat bahwa T hitung > dari T tabel .. Maka dapat diketahui bahwa kedua kelompok data pada kelas eksperimen terhadap kelas kontrol mempunyai varians yang homogen. Dengan diterimanya hipotesis, maka dalam hal ini terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Inside-

  hitung

  Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas diketahui bahwa data terdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen, selanjutnya dilakukan uji hipotesis, untuk menguji hipotesis dengan uji-t. Berdasarkan perhitungan uji-t, hasil perhitungan uji-t untuk penilaian diri dan penilaian antar teman yaitu T

  Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data pada kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians yang homogen atau tidak. Hasil uji homogenitas penilaian diri dan penilaian antar teman diperoleh F hitung sebesar 0,83 dan F tabel 1,65. Dari data tersebut jelas terlihat bahwa F hitung < dari F tabel.

  Outside Circle (IOC), terhadap hasil

  Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data hasil penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol terdistribusi normal atau tidak.

  Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat bahwa kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Inside-Outside Circle (IOC) memiliki rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran diskusi.Untuk itu maka dilakukan uji hipotesis yang dalam hal ini telah dilakukan uji-t. Sebelum dilakukan uji-t maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas.

  2 Kontrol 46 79,61

  1 Eksperimen 46 81,84

  Aspek afektif

  N o Kelas Jumlah siswa

Tabel 4.2 Nilai Rata-rata ranah afektif (penilaian diri dan penilaian antar teman)

  Nilai ranah afektif hasil belajar diperoleh dari nilai lembar penilaian diri dan lembar penilaian antar teman. Sedangkan nilai keseluruhan pada ranah afektif dilampirkan pada lampiran, sedangkan rata-rata nilai siswa terlihat pada tabel berikut ini :

  Ranah Afektif

  belajar biologi siswa pada ranah kognitif siswa kelas X MIA SMA Negeri 4 Kota Jambi diterima pada taraf kepercayaan yaitu 95%.

  1 Eksperimen 46 80,14

  2 Kontrol 46 76,88

  hitung

  Circle ini adalah melatih siswa

  Model pembelajaran IOC berbasis kontekstual berdampak positif dalam meningkatkan hasil belajar kognitif Karena bahwa tujuan model pembelajaran Inside-Outside

  eksperimen, ini dikarenakan kelebihan dari model pembelajaran itu sendiri. Menurut Shoimin (2014:88) pada pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe IOC meliputi 8 tahapan pembelajaran yaitu, tahap 1. Persiapan, tahap 2. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe inside- outside circle, dan tahap 3. Penutup

  Outside Circle (IOC) pada kelas

  Berdasarkan hasil penelitian bahwa hasil belajar yang didapatkan lebih tinggi dibanding kelas kontrol, yang hanya menggunakan diskusi, hal ini disebabkan didalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Inside-

  B. PEMBAHASAN Ranah Kognitif

  4 Kota Jambi diterima pada taraf 95%.

  maka dapat diketahui bahwa kedua kelompok data pada kelas eksperimen terhadap kelas kontrol mempunyai varians yang homogen. Dengan diterimanya hipotesis, maka dalam hal ini terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Inside-Outside Circle (IOC) terhadap hasil belajar biologi siswa pada ranah psikomotor siswa kelas X MIA SMA Negeri

  tabel

  > dari T

  1,67. Dari data tersebut jelas terlihat bahwa T

  Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa nilai rata-rata tes akhir siswa untuk kelas eksperimen adalah 80,14 sedangkan untuk kelas kontrol adalah 76,88. Hal ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.

  tabel

  2,22 dan T

  hitung

  Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas diketahui bahwa data terdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen, selanjutnya dilakukan uji hipotesis, untuk menguji hipotesis dengan uji-t. Berdasarkan perhitungan uji-t, hasil perhitungan uji-t yaitu T

  maka dapat diketahui bahwa kedua kelompok data pada kelas eksperimen terhadap kelas kontrol mempunyai varians yang homogen.

  tabel

  < dari F

  hitung

  Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data pada kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians yang homogen atau tidak. Hasil uji homogenitas tes akhir diperoleh F hitung sebesar 1,11 dan F tabel 1,67. Dari data tersebut jelas terlihat bahwa F

  Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data hasil penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal atau tidak.

  Untuk itu maka dilakukan uji hipotesis yang dalam hal ini telah dilakukan uji-t. Sebelum dilakukan uji-t maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas.

  belajar mandiri dan berbicara menyampaikan informasi kepada orang lain. Selain itu model ini juga melatih kedisiplinan dan juga ketertiban (Modifikasi Shoimin, 2014: 88). Priansa (2015:224) berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja peserta didik dalm tugas- tugas akademik. Dalton (2017:151-152) menyatakan bahwa kemampuan bahasa siswa memungkinkan atau membatasi partisipasi mereka di aktivitas pembelajaran di sekolah. Siswa dengan keterampilan bahasa yang kurang mempunyi kapasitas juga kurang tepat untuk menggambarkan pengalaman belajar dan mengungkapkan makna. Dengan demikian, maka seiring dengan meningkatnya kemampuan bahasa siswa maka akan semakin baik pula bagi kemampuan akademik siswa.

  Berdasarkan hasil penelitian terlihat rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibanding kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

  Inside-Outside Circle (IOC)

  dapat mempengaruhi peningkatan hasil belajar biologi siswa. Hal ini terjadi karena pemberian pelakuan yang berbeda pada waktu proses pembelajaran, sehingga terdapat perbedaan hasil belajar yang berbeda.

  Ranah Afektif

  Shoimin (2014:65) menyatakan bahwa pembelajaran yang mengimplementasikan kurikulum 2013 pendekatan saintifik akan menyentuh aspek afektif. Karena tujuan akhir nya adalah melahirkan peserta didik yang inovatif, kreatif serta bersikap (attitude) yang baik. Asmani (2016:57) berpendapat bahwa cooperative learning merupakan model pembelajaran yang tidak hanya mengembangkan aspek, kognitif, tetapi juga afektif.

  Dalam hal ini peneliti menggunakan angket berupa penilaiain diri dan penilaian antar teman pada awal pertemuan yang dilakukan di kelas eksperimen dan kelas kontrol..

  Hasil belajar siswa yang didapat Hasil belajar afektif diperoleh melalui angket berupa penilaian diri dan penilaian antar teman yang diberikan pada akhir pertemuan. Hasil belajar afektif yang diperoleh pada kelas eksperimen yaitu 81,48 dan kelas kontrol memperoleh hasil 79,61. Hasil tersebut juga diuji normalitas dan homogenitasnya yang selanjutnya diuji hipotesisnya dengan menggunakan uji t. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari uji hipotesis didapatkan bahwa t hitung > t

  tabel yaitu 1,79 > 1,67 .

  Penelitian ini melihat pengaruh hasil belajar pada aspek afektif yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Aspek afektif mencakup beriman dan bertakwa, jujur, peduli, disiplin, percaya diri, dan tanggung jawab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

  Inside-Outside Circle (IOC)

  mempengaruhi hasil belajar pada aspek afektif menjadi lebih baik dari pada hasil belajar aspek afektif tanpa menggunakan model pembelajaran.

  Ranah Psikomotor Hasil penilaian psikomotor dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi kegiatan praktikum pengamatan mikroorganisme air dari berbagai sampel air menggunakan mikroskop yang dilakukan siswa saat proses pembelajaran. Dalam penelitian ini peneliti meminta bantuan kepada beberapa teman untuk menjadi observer, setiap observer bertanggung jawab untuk menilai satu kelompok dan dalam satu kelompok terdapat 6 anggota.

  Asmani (2016:54) menyatakan bahwa tujuan penting terakhir dari pembelajaran kooperatif ialah mengajarkan para siswa mengenai keterampilan kerja sama dan kolaborasi. Kedua jenis keterampilan ini sangatlah diperlukan didalam pelaksanaan kegiatan praktikum yang merupakan bentuk penilaian ranah psikomotorik siswa.

  Siswa terlibat secara langsung di dan diperkenalkan dengan keterampilan dasar kerja ilmiah melalui praktikum pengamatan organisme protozoa dari berbagai sampel air di lingkungan kehidupan siswa dengan menggunakan mikroskop, yang secara langsung melatih siswa untuk menerapkan prinsip kerja ilmiah dan mengaitkannya dengan contoh nyata di kehidupan sehari- harinya sehingga pembelajaran lebih bermakna. Hal ini di dukung oleh Shoimin (2014:41) bahwa CTL merupakan suatu proses pembelajaran yang bertujuan menghubungkan materi yang akan dipelajari dengan konteks kehidupan sehari-hari sehingga peserta didik dapat memiliki pengetahuan atau keterampilan yang dapat diterapkan/ ditransfer dari satu permasalahan ke permasalahan lainnya.

  Pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

  Inside-Outside Circle (IOC)

  siswa lebih aktif dalam melakukan pratikum, dan berinteraksi dengan sesama siswa lain dan juga guru. Dalam menggunakan alat siswa lebih berhati-hati dan sesuai dengan fungsi alat tersebut, melakukan percobaan sesuai dengan prosedur kerja, dan siswa juga berkerja sama dalam peyusunan hasil pengamatan. Dan saat penyampaian hasil praktikum yang telah dilaksanakan, siswa lebih aktif dan antusias dalam presentasi tersebut, dikarenakan mereka merasa memiliki tanggung jawab, disiplin dan peduli penyampaian komunikasi yang semakin membaik. Pada kelas kontrol, siswa masih kurang aktif dalam pelaksanaan pratikum, hanya beberapa siswa saja yang melaksanakan dengan baik. Dalam penggunaan alat siswa juga berhati-hati dan sesuai dengan fungsinya dan melakukan percobaan sesuai dengan prosedur kerja. Hanya saja dalam penyususnan pengamatan, siswa kurang disiplin, peduli, dan tanggung jawab, untuk penyampain hasil pratikum siswa kurang terampil dalam penyampaian komunikasi. Dikarenaka pada kelas kontrol siswa belum terampil dan terbiasa dalam sikap disiplin, peduli dan bertanggung jawab.

  PENUTUP Kesimpulan

  Kesimpulan penelitian ini adalah:

  1.Terdapat pengaruh positif penerapan model pembelajaran Inside-Outside

  Circle (IOC) berbasis kontekstual

  terhadap hasil belajar biologi pada ranah kognitif siswa kelas X MIA SMA Negeri 4 Kota Jambi.

  2. Terdapat pengaruh positif penerapan model Inside-Outside Circle (IOC) berbasis kontekstual terhadap hasil belajar biologi pada ranah afektif siswa kelas X MIA SMA Negeri 4 Kota Jambi.

DAFTAR RUJUKAN

  Circle (IOC) terhadap hasil belajar

  biologi pada ranah psikomotor siswa kelas X MIA SMA Negeri 4 Kota Jambi.

1. Guru diharapkan dapat menerapkan

  Pembelajaran Inovatif Dalam

  Rajawali Pers. Shoimin, A. 2014. 68 Model

  Pembelajaran: mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta:

  Bandung : Alfabeta. Rusman. 2014. Model-model

  Didik dan Model Pembelajaran : Cerdas, Kreatif dan Inovatif.

  Bandung: Remaja Rosdakarya. Priansa, D. 2016. Manajemen Peserta

  Jakarta: Raja Grafindo Persada. Mulyasa, E. 2015. Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013.

  (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013: Suatu Pendekatan Praktis.

  Bandung: Alfabeta. Kunandar. 2014. Penilaian Autentik

  Siana. Jakarta : PT. Indeks. Isjoni. 2014. Cooperative Learning.

  3. Terdapat pengaruh positif penerapan model pembelajaran Inside-Outside

  Dalton, S. 2017. Pengajaran yang

  Pembelajaran. Alfabeta: Bandung.

  Yogyakarta : Diva Press. Aunurrahman. 2014. Belajar Dan

  Jakarta: Rineka Cipta. Asmani, J. 2016. Tips Efektif Cooperative Learning.

  Arikunto. 2014. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.

  Kooperatif tipe IOC berbasis kontekstual melalui pengaitan konsep materi pelajaran kingdom protista dengan kehidupan sehari- hari dapat dilakukan dengan menyertai contoh-contoh nyata kingdom protista di dalam kehidupan, yang didukung oleh media-media objek fisik berupa benda nyata, model, ataupun specimen organisme yang representatif dalam kingdom protista.

  pada materi kingdom protista. Jadi peneliti berharap adanya penelitian lanjutan mengenai model pembelajaran kooperatif tipe IOC berbasis kontekstual pada materi lainnya.

  IOC berbasis kontekstual dapat memungkinkan terjadinya pertukaran informasi dengan pasangan yang berbeda secara singkat dan teratur sehingga hasil belajar yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan.

  IOC berbasis kontekstual dalam proses pembelajaran biologi. Hal ini dikarenakan model pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe

  model pembelajaran Kooperatif tipe

  Saran

  Efektif bagi Semua Pelajar : Penerapan Lima Standar Pengajaran bagi Semua Jenis Pebelajar. Diterjemahkan oleh :

2. Peneliti hanya melakukan penelitian

3. Penerapan model pembelajaran

  Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Dokumen yang terkait

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Peserta Didik Kelas X-6 SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang

0 4 1

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Pengaruh Pembelajaran Model Advance Organizer terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Protista

0 16 225

Pengaruh Teknik Gnt Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Smp Kelas Vii Pada Konsep Organisasi Kehidupan

1 21 280

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (Stad) Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas 5 Sd Negeri Jatiasih X Bekasi

0 8 137

Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Sosiologi Siswa Kelas X SMA Negeri 29 Jakarta

1 27 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Dasar-Dasar Kelistrikan Kelas X Teknik Audio Video Di SMKN 1 Tanjung Raya

1 1 6

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Materi Himpunan Pada Siswa Kelas VII 4 SMP Negeri 13 Tahun 2016

0 0 6

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Learning Start With Question) dalam Pembelajaran Biologi Terhadap Hasil Belajar Siswa - Universitas Negeri Padang Repository

0 1 9