RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN MALAKA

BAB VII RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA Bagian ini menjabarkan kondisi infrast rukt ur bidang Cipta Karya di kabupat en M al aka yang

  m encakup empat sekt or yaitu pengem bangan perm ukiman, penataan bangunan dan lingkungan, pengembangan air minum, serta pengembangan penyehatan lingkungan perm ukiman yang terdiri dari air limbah, persampahan, dan drainase. Penjabaran perencanaan t eknis untuk tiap-tiap sekt or dimulai dari pem etaan isu-isu strat egis yang m empengaruhi, penjabaran kondisi eksisting sebagai baseline aw al perencanaan, serta permasalahan dan tantangan yang harus diantisipasi.

7.1. Pengembangan Permukiman.

  Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2011 t ent ang Perumahan dan Kaw asan Permukiman, permukiman didefinisikan sebagai bagian dari lingkungan hunian yang t erdiri at as lebih dari sat u sat uan perumahan yang m empunyai prasarana, sarana, ut ilit as umum, sert a m empunyai penunjang kegiat an fungsi lain di kaw asan perkot aan at au perdesaan. Kegiat an pengembangan permukiman t erdiri dari pengembangan permukiman kaw asan perkot aan dan kaw asan perdesaan. Pengembangan permukiman kaw asan perkot aan t erdiri dari pengembangan kaw asan permukiman khususnya kaw asan RSH dan peningkat an kualit as permukiman kumuh, sedangkan unt uk pengembangan kaw asan perdesaan t erdiri dari pengembangan kaw asan permukiman pada perdesaan pot ensial / kaw asan pusat pert umbuhan (agropolit an dan minapolit an), Perdesaan t ert inggal dan kaw asan perbat asan maupun perm ukiman pada pulau kecil t erluar.

7.1.1. Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan

7.1.1.1. Arahan Kebijakan

  Arahan kebijakan pengembangan permukiman mengacu pada amanat perat uran perundangan, ant ara lain

  1. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 t ent ang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional.

  Arahan RPJM N Tahap 3 (2015-2019) menyat akan bahw a pemenuhan kebut uhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung bagi seluruh masyarakat t erus meningkat , sehingga kondisi t ersebut mendorong t erw ujudnya kot a t anpa permukiman kumuh pada aw al t ahapan RPJM N berikut nya .

  2. Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 t ent ang Perumahan dan Kaw asan Permukiman.

  Pasal 4 mengamanat kan bahw a ruang lingkup penyelenggaraan per umahan dan kaw asan permukiman juga mencakup penyelenggar aan perum ahan (but ir c), penyelenggaraan kaw asan permukiman (but ir d), pemeliharaan dan per baikan (but ir e), sert a pencegahan dan peningkat an kualit as t erhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh (but ir f).

  3. Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 t ent ang Rumah Susun.

Pasal 15 mengamanat kan bahw a pembangunan rumah susun umum, rumah susun khusus, dan rumah susun negar a merupakan t anggung jaw ab pemerint ah.

  4. Perat uran Presiden No. 15 Tahun 2010 t ent ang Percepat an Penanggulangan Kemiskinan.

  Perat uran ini menet apkan salah sat unya t erkait dengan penanggulangan kemiskinan yang diimplem ent asikan dengan penanggulangan kaw asan kumuh.

  5. Perat uran M ent eri Pekerjaan Umum No. 14/ PRT/ M / 2010 t ent ang St andar Pelayanan M inimal Bidang Pekerjaan Umum dan Tat a Ruang.

  Perat uran ini menet apkan t arget berkurangnya luas permukiman kumuh di kaw asan perkot aan sebesar 10% pada t ahun 2014.

  6. Perm en PUPR No. 13 Tahun 2015 t ent ang Rencana St rat egis Kem ent rian PUPR Bidang Cipt a Karya Terkait dengan t ugas dan w ew enang pemerint ah dalam pengembangan permukiman maka UU No.

  1/ 2011 m engamanat kan t ugas dan w ew enang sebagai berikut :

  Tugas

  1. Pem erint ah Pusat

  a. M erumuskan dan menet apkan kebijakan dan st rat egi nasional di bidang perumahan dan kaw asan permukiman.

  b. M erumuskan dan menet apkan kebijakan nasional t ent ang penyediaan Kasiba dan Lisiba.

  c. M engaw asi pelaksanaan kebijakan dan st rat egi nasional di bidang perumahan dan kaw asan perm ukiman. d. M enyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi pelaksanaan kebijakan nasional penyediaan rumah dan pengembangan lingkungan hunian dan kaw asan permukiman.

  e. M emfasilit asi pelaksanaan kebijakan dan st rat egi pada t ingkat nasional.

  2. Pem erint ah Provinsi

  a. M erumuskan dan m enet apkan kebijakan dan st rat egi pada t ingkat provinsi di bidang perumahan dan kaw asan permukiman dengan berpedoman pada kebijakan nasional.

  b. M erumuskan dan menet apkan kebijakan penyediaan Kasiba dan Lisiba lint as kabupat en/ kot a.

  c. M engaw asi pelaksanaan kebijakan dan st rat egi nasional pada t ingkat provinsi di bidang perumahan dan kaw asan permukiman.

  d. M enyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi penyediaan rumah, perumahan, permukiman, lingkungan hunian, dan kaw asan perm ukiman.

  e. M enyusun rencana pembangunan dan pengem bangan perumahan dan kaw asan perm ukiman lint as kabupat en/ kot a.

  f. M emfasilit asi pengelolaan prasarana, sarana, dan ut ilit as umum perumahan dan kaw asan perm ukiman pada t ingkat provinsi.

  g. M emfasilit asipenyediaanperumahandankaw asanperm ukimanbagimasyarakat ,t erut ama bagi M BR.

  h. M emfasilit asi pelaksanaan kebijakan dan st rat egi pada t ingkat provinsi.

  3. Pem erint ah Kabupat en/ Kot a

  a. M enyusun dan melaksanakan kebijakan dan st rat egi pada t ingkat kabupat en/ kot a di bidang perumahan dan kaw asan permukiman dengan berpedoman pada kebijakan dan st rat egi nasional dan provinsi.

  b. M enyusun dan rencana pembangunan dan pengembangan perumahan dan kaw asan perm ukiman pada t ingkat kabupat en/ kot a.

  c. M enyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi t erhadap pelaksanaan kebijakan kabupat en/ kot a dalam penyediaan rumah, perumahan, permukiman, lingkungan hunian, dan kaw asan permukiman. d. M elaksanakan pengaw asan dan pengendalian t erhadap pelaksanaan perat uran perundang- undangan, kebijakan, st rat egi, sert a program di bidang perumahan dan kaw asan perm ukiman pada t ingkat kabupat en/ kot a.

  e. M elaksanakan kebijakan dan st rat egi pada t ingkat kabupat en/ kot a.

  f. M elaksanakan melaksanakan perat uran perundang-undangan sert a kebijakan dan st rat egi penyel enggaraan perumahan dan kaw asan permukiman pada t ingkat kabupat en/ kot a.

  g. M elaksanakan peningkat an kualit as perumahan dan permukiman.

  h. M elaksanakan kebijakan dan st rat egi provinsi dalam penyelenggaraan perumahan dan kaw asan permukiman berpedoman pada kebijakan nasional. i. M elaksanakan pengelolaan prasarana, sarana, dan utilit as umum perumahan dan kaw asan perm ukiman. j. M engaw asi pelaksanaan kebijakan dan st rat egi nasional dan provinsi di bidang perumahan dan kaw asan permukiman pada t ingkat kabupat en/ kot a. k. M enet apkan lokasi Kasiba dan Lisiba.

  W ew enang

  1. Pem erint ah Pusat

  a. M enyusun dan menet apkan norma, st andar, pedoman, dan crit eria rumah, perumahan, perm ukiman, dan lingkungan hunian yang layak, sehat , dan aman.

  b. M enyusun dan menyediakan basis dat a perumahan dan kaw asan permukiman.

  c. M enyusun dan menyempurnakan perat uran perundang undangan bidang perumahan dan kaw asan permukiman.

  d. M emberdayakan pemangku kepent ingan dalam bidang perumahan dan kaw asan perm ukiman pada t ingkat nasional.

  e. M engoordinasikan pengaw asan dan pengendalian pelaksanaan perat uran perundang- undangan bidang perumahan dan kaw asan permukim an.

  f. M engevalusi perat uran perundang-undangan sert a kebijakan dan st rat egi penyelenggaraan perumahan dan kaw asan permukiman pada t ingkat nasional.

  g. M engendalikan pelaksanaan kebijakan dan st rat egi di bidang perumahan dan kaw asan perm ukiman.

  h. M emfasilit asi peningkat an kualit as t erhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh. i. M enet apkan kebijakan dan st rat egi nasional dalam penyel enggaraan perumahan dan kaw asan permukiman. j. M emfasilit asi pengelolaan prasarana, sarana, dan ut ilit as umum peru mahan dan kaw asan perm ukiman.

  2. Pem erint ah Provinsi

  a. M enyusun dan menyediakan basis dat a perumahan dan kaw asan permukiman pada t ingkat provinsi.

  b. M enyusun dan menyempurnakan perat uran perundang undangan bidang perumahan dan kaw asan permukiman pada t ingkat provinsi.

  c. M emberdayakan pemangku kepent ingan dalam bidang perumahan dan kaw asan perm ukiman pada t ingkat provinsi.

  d. M engoordinasikan pengaw asan dan pengendalian pelaksanaan perat uran perundang- undangan, kebijakan, st rat egi, sert a program di bidang perumahan dan kaw asan perm ukiman pada t ingkat provinsi.

  e. M engevaluasi perat uran perundang-undangan sert a kebijakan dan st rat egi penyel enggaraan perumahan dan kaw asan permukiman pada t ingkat provinsi.

  f. M emfasilit asi peningkat an kualit as t erhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh pada t ingkat provinsi.

  g. M engoordinasikan pencadangan at au penyediaan t anah unt uk pembangunan perumahan dan permukiman bagi M BR pada t ingkat provinsi.

  h. M enet apkan kebijakan dan st rat egi daerah provinsi dalam penyelenggaraan perumahan dan kaw asan permukiman berpedoman pada kebijakan nasional.

  3. Pem erint ah Kabupat en/ Kot a

  a. M enyusun dan menyediakan basis dat a perumahan dan kaw asan permukiman pada t ingkat kabupat en/ kot a.

  b. M enyusun dan menyempurnakan perat uran perundang-undangan bidang perumahan dan kaw asan permukiman pada t ingkat kabupat en/ kot a.

  c. M emberdayakan pemangku kepent ingan dalam bidang perumahan dan kaw asan perm ukiman pada t ingkat kabupat en/ kot a. d. M elaksanakan sinkronisasi dan sosialisasi perat uran perundang-undangan sert a kebijakan dan st rat egi penyelenggaraan perumahan dan kaw asan permukiman pada t ingkat kabupat en/ kot a.

  e. M encadangkan at au m enyediakan t anah unt uk pembangunan perumahan dan permukiman bagi M BR.

  f. M enyediakan prasarana dan sarana pembangunan perumahan bagi M BR pada t ingkat kabupat en/ kot a.

  g. M emfasilit asi kerja sama pada t ingkat kabupat en/ kot a ant ara pem erint ah kabupat en/ kot a dan badan hukum dalam penyelenggaraan perumahan dan kaw asan perm ukiman.

  h. M enet apkan lokasi perumahan dan permukiman sebagai perumahan kumuh dan perm ukiman kumuh pada t ingkat kabupat en/ kot a. i. M emfasilit asi peningkat an kualit as t erhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh pada t ingkat kabupat en/ kot a.

7.1.1.2. Lingkup Kegiatan

  M engacu pada Permen PU No. 08/ PRT/ M / 2010 t ent ang Organisasi dan Tat a Kerja Kem ent erian Pekerjaan Umum maka Direkt orat Pengembangan Permukiman mempunyai t ugas di bidang perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan t eknik dan pengaw asan t eknik, sert a st andardisasi t eknis dibidang pengembangan permukiman. Adapun fungsi Direkt orat Pengembangan Permukiman adalah :

  a. Penyusunan kebijakan t eknis dan st rat egi pengembangan permukiman di perkot aan dan perdesaan ; b. Pembinaan t eknik, pengaw asan t eknik dan fasilit asi pengembangan kaw asan permukiman baru di perkot aan dan pengembangan kaw asan perdesaan pot ensial; c. Pembinaan t eknik, pengaw asan t eknik dan fasilit asi peningkat ankualit aspermukiman kumuh t ermasuk peremajaan kaw asan dan pembangunan rumah susun sederhana; d. Pembinaan t eknik, pengaw asan t eknik dan fasilit asi peningkat an kualit as permukiman di kaw asan t ert inggal, t erpencil, daerah perbat asan dan pulau-pulau kecil t ermasuk penanggulangan bencana alam dan kerusuhan sosial;

  e. Penyusunan norma, st andar, prosedur dan krit eria, sert a pembinaan kelembagaan dan peran sert a masyarakat di bidang pengembangan permukiman; f. Pelaksanaan t at a usaha Direkt orat .

7.1.2. Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan Pengem bangan Perm ukiman

A. Isu Strategis Pengembangan Permukiman

  

Adapun kebijakan pembangunan dan pengembangan permukiman sert a st rat egi implement asinya

adalah sebagai berikut : Kebijakan 1: Penyusunan dan penyiapan landasan penyelenggaraan kaw asan permukiman.

  

St rat egi pelaksanaan kebijakan ini adalah: M enyiapkan perat uran perundang-undangan (PP, Perat uran

M ent eri, dan lain sebagainya) dan Pedoman Pembangunan dan Pengembangan Permukiman (NSPK)

sebagai landasan penyelenggaraan kaw asan permukim an. Landasan penyelenggaraan kaw asan permukiman ini ant ara lain meliput i:

  1. Regulasi dan at uran main yang harus t ersedia sebagai acuan bagi Pem erint ah dan

  t erut ama pemerint ah daerah dalam penyelenggaraan kaw asan permukiman;

  2. Landasan kebijakan jangka panjang daerah sebagai dasar bagi pemerint ah daerah dalam

  menyelenggarakan peningkat an kualit as permukiman kumuh, yait u RPJPD, RTRW, dan RP3KP sert a RKP Kumuh Perkot aan;

  3. SK Kepala Daerah mengenai penet apan lokasi kumuh 4. M enyusun Pedoman Teknis Penanganan Kaw asan Permukiman.

  Kebijakan 2: Peningkat an kapasitas kelembagaan unt uk penanganan perm ukiman.

  

St rat egi pelaksanaan kebijakan ini adalah: M elakukan peningkat an dan penguat an kelembagaan dan

SDM penyelenggara dan pengelola permukiman (pemerint ah, lembaga masyarakat , dan

masyarakat / individu) melalui pelat ihan, pendampingan, bimbingan/ bant uan t eknis.

  1. Pembangunan dan pengembangan kaw asan permukiman membut uhkan dukungan seluruh

  pelaku yang berjalan dalam sist em yang disepakat i bersama. Terkait aspek kelembagaan ini, maka akan dibut uhkan:

  2. Kesepahaman bersama ant arpelaku;

  3. Komit m en dari seluruh pelaku;

  4. Kemit raan ant ar pelaku: ant ar bidang pembangunan, kemit raan ant ara pemerint ah

  pusat dengan daerah, kemit raan ant ara pemerint ah – dunia usaha – masyarakat , kemit raan dengan lembaga donor, kemit raan dengan prakt isi, dan kemit raan dengan pelaku lainnya.

  5. Dalam hal ini, upaya membangun & mem perkuat kapasit as pemerint ah daerah dilakukan

  agar pemerint ah daerah mampu m enjalankan perannya sebagai nakhoda yang menent ukan keberhasilan pembangunan dan pengembangan kaw asan permukiman. Peningkat an kapasit as Pemda dilakukan kepada:

  6. Kepala daerah yang m emiliki visi dan kemampuan m enjalankan visinya;

  7. Seluruh SKPD t erkait dalam penyelenggaraan kaw asan permukiman yang memiliki penget ahuan dan mampu berinovasi.

  

Upaya membangun kesadaran masyarakat sert a memperkuat kapasit as dan peran masyarakat juga

diperlukan agar t erjadi keberlanjut an hasil dari pem bangunan dan pengembangan kaw asan

perm ukiman.

  

Kebijakan 3: Pengelolaan sistem informasi nasional yang t erintegrasi dengan sistem inform asi

daerah.

  

St rat egi pelaksanaan kebijakan ini adalah: M embangun dan m engelola sist em informasi nasional

yang t erint egrasi dengan sist em informasi daerah dan dimut akhirkan secara berkala. Sist em informasi

ini akan dimanfaat kan unt uk:

  1. M engukur perkembangan pencapaian t arget set iap t ahun;

  2. Pert ukaran informasi yang dapat digunakan oleh seluruh pelaku, baik di t ingkat pusat

  maupun daerah;

  3. M enjadi sist em informasi komunikasi sebagai alat pengembangan penget ahuan dalam

  rangka pemberdayaan masyarakat dan pem erint ah daerah, sert a sebagai sarana berbagi informasi ket ersediaan sumberdaya di ant ara pelaku.

  

Kebijakan 4: Pengaw asan secara berkala penyelenggaraan kaw asan perm ukiman di pusat dan

daerah.

  St rat egi unt uk melaksanakan kebijakan ini adalah sebagai berikut :

  1. M elakukan pengendalian perencanaan m el alui monit oring perencanaan dan pemrograman;

  2. M elakukan pengaw asan (pemant auan, evaluasi, pelaporan) pembangunan unt uk m enjamin t ercapainya t arget RPJM N;

  3. M emfasilit asi daerah dalam melaksanakan pengendalian pemanfaat an hasil pembangunan.

  

Kebijakan 5: Penanganan permukiman kumuh perkot aan terkait dengan upaya penurunan kumuh

perkotaan menjadi 0% melalui upaya peningkat an kualitas lingkungan dan pelayanan prasarana dan

sarana dasar perm ukiman dengan pendekat an kegiat an fisik maupun non- fisik.

  St rat egi unt uk melaksanakan kebijakan ini adalah:

  1. Penanganan komprehensif t erhadap 30 Kabupat en/ Kot a priorit as kement erian sebagai best

  pract ice penanganan permukiman kumuh yang diharapkan menjadi model penanganan komprehensif yang dapat direplikasi dan dit erapkan di kot a-kot a lainnya.

  2. Penanganan permukiman kumuh t erhadap kabupat en/ kot a lainnya dengan t ujuan pemenuhan st andar pelayanan perkot aan disesuaikan dengan kebut uhan yang diajukan oleh kabupat en/ kot a.

  

Kebijakan 6: Pengem bangan permukiman baru dan perkot aan layak huni t erkait dengan upaya

pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) dan perw ujudan Kota Berkelanjutan.

  St rat egi unt uk melaksanakan kebijakan ini adalah:

  1. Pem enuhan SPP bagi kaw asan permukiman perkot aan yang m engacu pada rencana kaw asan permukiman;

  2. Perint isan/ inkubasi Kot a Baru sebagai best pract ice kot a publik berkelanjut an, meliput i kegiat an pem enuhan SPP, penerapan pendekat an Kot a Hijau, dan penerapan Kot a Cerdas Berdaya Saing.

  

Kebijakan 7: Percepat an peningkatan pelayanan sarana dan prasarana dasar permukiman

perdesaan.

  

Adapun st rat egi dalam mengimplem ent asikan kebijakan ini adalah: M enyediakan sarana dan

prasarana permukiman sesuai dengan SPM Perdesaan. Sarana dan prasarana dasar permukiman ini

meliput i penyediaan air minum, pembangunan jalan lingkungan dan drainase lingkungan, penyediaan

pelayanan pengeolaan persampahan sert a peningkat an akses sanit asi yang layak bagi masyarakat di

kaw asan perdesaan. Penyediaan ini dilakukan dengan pendekat an pemberdayaan masyarakat dan

dilakukan berdasarkan rencana aksi yang t elah disusun sebelumnya.

  

Kebijakan 8: Pembangunan dan pengem bangan kaw asan permukiman yang berkualitas yang

mendukung peningkatan produktivitas kaw asan perdesaan.

  St rat egi unt uk melaksanakan kebijakan ini adalah sebagai berikut :

  1. M enyediakan sarana, prasarana dan fasilit as umum permukiman yang memenuhi SPM , baik melalui pengembangan dan pembangunan kaw asan t ransmigrasi maupun kaw asan non-t ransmigrasi.

  2. M enyediakan sarana dan prasarana pendukung kegiat an produksi di kaw asan perdesaan sesuai dengan komodit as unggulannya. Sarana dan prasarana pendukung kegiat an produksi ini ant ara lain berupa t erminal agro, pasar agro unt uk kaw asan agropolit an, at au dermaga, t ambat an perahu dan t empat pelelangan ikan (TPI) pada kaw asan permukiman pesisir/ minapolit an.

  3. M enyediakan sarana dan prasarana pendukung peningkat an konekt ivit as kegiat an ant ar desa maupun ant ar desa-kot a. Sarana dan prasarana ini ant ara lain berupa jalan usaha t ani dan jalan poros desa.

  

Kebijakan 9: Pembangunan dan pengembangan kaw asan permukiman yang berkualitas unt uk

mendukung pert um buhan ekonomi dan meningkat kan kualitas hidup masyarakat yang t inggal di

kaw asan perbat asan.

  St rat egi unt uk melaksanakan kebijakan ini adalah sebagai berikut :

  1. M enyediakan sarana dan prasarana pendukung meningkat nya produkt ivit as kaw asan perbat asan berbasis komodit i unggulan, t erut ama di 10 PKSN. Sarana dan prasarana pendukung kegiat an produksi ini unt uk PKSN non-perkot aan ant ara lain berupa t erminal agro, pasar agro unt uk kaw asan agropolit an, at au dermaga, t ambat an perahu dan t empat pelelangan ikan (TPI) pada kaw asan permukiman pesisir/ minapolit an. Selain it u disediakan pula sarana dan prasarana pendukung peningkat an konekt ivit as kegiat an ant ardesa dalam kecamat an, berupa jalan usaha t ani dan jalan poros desa. Sem ent ara unt uk PKSN Perkot aan sepert i Sabang dan Jayapura, sarana dan prasarana yang disediakan memenuhi St andar Pelayanan Perkot aan dan sesuai dengan sekt or yang dikembangkan di kot a t ersebut .

  2. M enyediakan sarana prasarana pendukung kegiat an perbat asan sepert i pos perbat asan negara yang m emenuhi st andar int ernasional di PKSN. Ket ent uan m engenai sarana prasarana pendukung kegiat an perbat asan mengacu pada Permendagri No. 18 Tahun 2007 t ent ang St andardisasi Sarana, Prasarana, dan Pelayanan

  Lint as Bat as Ant ar Negara.

  

Kebijakan 10: Percepat an penyediaan sarana dan prasarana permukim an perbat asan memenuhi

SPM .

  

St rat egi unt uk m elaksanakan kebijakan ini adalah menyediakan sarana dan prasarana permukiman

sesuai dengan SPM dan karakt erist ik permukiman (darat an dan pesisir). Sarana dan prasarana dasar

perm ukiman ini meliput i penyediaan air minum, pembangunan jalan lingkungan dan drainase

lingkungan, penyediaan pelayanan pengelolaan persampahan sert a peningkat an akses sanit asi yang

layak bagi masyarakat .

  

Kebijakan 11: Pembangunan dan pengembangan kaw asan permukiman yang memiliki ketahanan

terhadap bencana.

  St rat egi unt uk melaksanakan kebijakan ini adalah sebagai berikut :

  1. M engurangi ancaman bencana melalui pembangunan dan pengembangan permukiman pada lokasi yang aman sesuai RTRW dan mit igasi. Dalam hal ini pembangunan dan pengembangan permukiman dilakukan dengan didasarkan pada analisis risiko bencana dan melakukan mit igasi yang diperlukan.

  2. M engurangi kerent anan fisik (bangunan dan PSU). Langkah yang dilakukan adalah dengan menerapkan st andar bangunan dan lingkungan yang sesuai dengan t ipe bahaya; melakukan penat aan bangunan dan lingkungan unt uk m emperkecil ancaman dan meningkat kan ket ahanan; at au m elakukan pemindahan lokasi permukiman yang berisiko t inggi ke kaw asan yang aman dari bencana.

  3. M eningkat kan kapasit as (perat uran, masyarakat , lembaga). Langkah yang dilakukan adalah menyediakan NSPK unt uk berbagai t ipe bencana sesuai karakt erist ik ancaman bencana; meningkat kan penget ahuan dan kemampuan pemerint ah daerah mengenai pembangunan t anggap bencana sert a m eningkat kan penget ahuan dan kemam puan masyarakat agar menjadi masyarakat t angguh bencana.

4. M eningkat kan kualit as/ rehabilit asi permukiman di kaw asan pasca bencana.

  

Pelaksanaan penanganan pasca bencana dimulai dari masa t anggap darurat m elalui pemulihan

kondisi sert a rehabilit asi dan rekonst ruksi.

  Isu-isu st rat egis di at as merupakan isu t erkait pengembangan permukiman yang t erangkum secara nasional.

  

Tabel 7.1.

Isu-Isu Strategis Sektor Pengembangan Permukiman Kabupaten M alaka

No Isu Strategis Keterangan

  1 Penyediaan perumahan yang layak huni sesuai dengan penat aan ruang kot a secara proporsional

  

Pembangunan kaw asan permukiman bar u (New developm ent )

   Penanganan rumah t idak layak huni

  

Penanggulangan t er hadap kaw asan permukiman yang raw an bencana (banjir, kekeringan, longsor dan kebakaran)

  2 Peni ngkat an kualit as perm ukiman yang cenderung kum uh dan padat

   Penanganan t erhadap perm ukiman padat dan kum uh

   Penyiapan lingkungan perumahan yang bersi h

  dan sehat t erhindar dari penyakit akibat sanit asi buruk

  3 Peni ngkat an kemam puan masyarakat akan kepemilikan rumah layak huni Penanganan dan penyediaan permukim an bagi masyarakat berpenghasilan rendah

  Peningkat an kapasit as kelem bagaan dan kualit as sum ber daya m anusia ser t a perangkat organisasi Penerbit an regulasi mengenai perm ukiman penyel enggara dalam m em enuhi st andar

  4 di perkot aan M alaka pelayanan m inim al di bidang pem bangunan perum ahan dan perm ukim an.

B. Kondisi Eksisting Pengem bangan Perm ukiman

  Kondisi eksisting pengembangan permukiman hingga tahun 2012 pada tingkat nasional m encakup 180 dokum en SPPIP, 108 dokum en RPKPP, untuk di perkotaan meliput i 500 kawasan kumuh di perkotaan yang tertangani, 385 unit RSH yang terbangun, 158 TB unit Rusunawa t erbangun. Sedangkan di perdesaan adalah 416 kawasan perdesaan pot ensial yang t erbangun infrast rukturnya, 29 kaw asan rawan bencana di perdesaan yang t erbangun infrast rukturnya, 108 kaw asan perbatasan dan pulau kecil di perdesaan yang t erbangun infrastrukt urnya, 237 desa dengan komodit as unggulan yang t ertangani infrastrukturnya, dan 15.362 desa t ertinggal yang t ertangani infrastrukturnya. Kondisi eksisting pengembangan permukiman t erkait dengan capaian suatu kabupat en dalam m enyediakan kawasan permukiman yang layak huni. Terlebih dahulu perlu diketahui perat uran perundangan di tingkat kabupat en/ kota (meliput i peraturan daerah, peraturan gubernur, peraturan walikota/ bupati, maupun perat uran lainya) yang mendukung seluruh tahapan proses perencanaan, pembangunan, dan pemanfaat an pembangunan permukiman. Sekt or permukiman memfokuskan pada penat aan kaw asan permukiman yang berada di kaw asan perkot aan pada penanganan kaw asan kumuh dan kaw asan pedesaan yait u pada kaw asan desa pot ensial agropolit an dan minapolit an. Penat aan Kaw asan ini lebih di arahkan pada pembangunan jalan lingkungan kaw asan permukiman at aupun jalan akses pedesaan m enuju kaw asan pot ensial minapolit an at au agropolit an. Pembangunan infrast rukt ur sekt or permukiman t elah dialokasikan dari t ahun 2011- 2015 berupa pem bangunan jalan lingkungan unt uk kaw asan kumuh dan jalan akses/ poros unt uk kaw asan pedesaan. Tabel 7.2 dan t abel 7.3 menjelaskan t ent ang out put dari kegiat an pembagunan t ersebut .

  

Tabel 7.2.

Rincian Kegiatan Sektor Permukim an

di Kabupaten M alaka Tahun 2011-2015

  

(Sumber Dana APBN)

Tahun Rincian Kegiatan Volume

  Pembangunan Jalan Kecil P= 5.800 m

  2011

  Aspal Pembangunan Jalan Kecil P= 1.180 m

  2012

  Aspal Pembangunan Jalan Kecil P = 6.455 m Aspal

  • dat a unt uk paket kegiat an

  2013

  t ahun 2013 pada t able 22.16, point 4, 7 dan 9, selain it u t idak ada dat a) Ruas 1 Lapen lebar 4 m P = 467 m Ruas 2 Lapen lebar 4 m P =145 m Ruas 3 Lapen lebar 3 m P = 148 m Ruas 4 Lapen Lebar 3 m P = 608 m Ruas 5 Lapen Lebar 3 m P = 178 m

  2014

  Ruas 6 Lapen Lebar 3 m P = 310 m Tot al panjang jalan yang P = 1.856 m dit angani Timbunan Pilihan dan 445 m Agregat Klas B Saluran Plat Deker

  2 Unit Pembangunan Jalan Lapen P : 1.000 KM , L : 3.5 M Perkerasan Jalan P : 600M , L : 4.5 M

  2015

  Turab Penahan P : 598 M Deker

  1 Unit Limpasan

  2 Unit

  BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN MALAKA

Tabel 7.3.

  

Pembangunan Infrastrukt ur Sekt or Permukiman di Kabupaten M alaka Tahun 2011-2015

(Sumber Dana APBN)

2011 2012 2013 2014 2015

  

No Uraian Lokasi Sat uan Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran

Vol. Vol. Vol. Vol. Vol.

  (Rp) 000 (Rp) 000 (Rp) 000 (Rp) 000 (Rp) 000

  Pembangunan Jalan Poros Lakikun barat ,

  1. desa Kawasan M inapolit an m 3.800 1.400.000 Kobalima Timur

  Kecamat an kobalima Lanjut an Pem bangunan Jalan Poros desa Kawasan Lakikun barat , 2. kws 1 1.050.976

  M inapolit an Kecamat an Kobalima Timur kobalima Lanjt . Pem bangunan Jalan Poros Desa Kawasan

  3. Kobalim a kws 1 474.600 M inapolit an Kobalima, Kec.

  Kobalima, Kab. Belu Pembangunan Jalan

  M ot amasin,

  4. Lingkungan Kawasan Pint u Kws 1 4.170.385 Kobalima Timur

  M asuk M ot amasi n Kab. Belu Pembangunan Pengamanan Tebing dan Pelengkapnya M ot amasin, 5.

  Kws 1 4.545.220 Kawasan Pint u M asuk Kobalima Timur M ot amasin Kab. Belu Pembangunan Pelat aran

  M ot amasin,

  6. Parkir Kaw asan Pint u M asuk Kws

  1 Kobalima Timur 3.499.593

  M ot amasin Kab. Belu Pembangunan Jalan

  Kec. Reihat -

  7. Lingkungan Kawasan Kws

  1 Kab. M alaka 2.787.198

  Haekesak Desa Tohe

  8. Pembangunan Jalan Kec. Kobalima Kws 1 2.295.387

  RPIJM 2017-2021

  Bab VII - 14

  BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN MALAKA Lingkungan di Kaw asan Desa Timur, Kab.

  Welaus M alaka Pembangunan Jalan Kec. Kobalima

  9. Lingkungan di Kaw asan Desa Timur Kab. Kws 1 2.309.504 Alas Selat an, M alaka Pembangunan Jalan Poros

  Kec. Weliman,

  10. Kawasan Per umahan Desa Kws 1 2.506.658 Kab. M alaka

  Lalet en, Pembangunan Jalan Poros

  Kec. Raihat ,

  11. Kawasan Per umahan Desa Kws 1 2.600.000 Kab. M alaka

  Tohe 1, Pembangunan Jalan Poros

  Kec. Kobalima,

  12. Kawasan Per umahan Desa Kws 1 1.725.000 Kab. M alaka

  Lit amali Pembangunan Jalan Poros

  Kec. Kobalima, 13. kawasan per umahan desa Kws 1 1.650.000

  Kab.malaka rainawe Peningkat an kualit as Kec. M alaka

  14. permukiman kum uh Kws. Tengah Kab. Kws 1 1.404.140

  M alaka M alaka Peningkat an Kualit as Lakekun, Kec.

  15. Perm ukiman Kum uh Kws. Kobalima Kab. Kws 1 2.324.280

  Lakekun 1 M alaka Peningkat an Kualit as Lakekun, Kec.

  16. Perm ukiman Kum uh Kws. Kobalima Kab. Kws 1 2.030.000

  Lakekun 21 Kec. Kobalima M alaka Pembangunan PSD Kws.

  /

  17. Perm ukiman Per desaan Kws

  1 M ot amasin 1.858.125

  Kws. M ot amasin

  

Total pembiayaan Sektor Permukiman di Kabupaten M alaka 2.450.976 474.600 15.873.747 1.404.140 6.212.405

RPIJM 2017-2021

  Bab VII - 15 Dalam pencapaian t arget 100-0-100, salah sat unya adalah pengurangan kaw asan kumuh m enjadi 0% pada t ahun 2019. Namun unt uk Kabupat en M alaka sampai saat ini oleh pemerint ah daerah belum dit ent ukan luasan kaw asan kumuh yang harus ditangani melalui SK Bupat i M alaka w alaupun demikian t elah dilakukan penat aan kaw asan kumuh pada t ahun 2014, dengan pagu dana Rp. 1.413.692.000 unt uk paket pekerjaan Peningkat an kualit as permukiman kumuh Kw s. M alaka Kec. M alaka Tengah Kab. M alaka, dan pada t ahun 2015 dengan pagu anggaran Rp. 4.354.280.000 unt uk paket pekerjaan Peningkat an Kualit as Permukiman Kumuh Kw s. Lakekun Kec. Kobalima Kab. M alaka.

  

Tabel 7.4.

Pembangunan Infrastrukt ur Sekt or Perm ukiman di Kaw asan Kumuh

Kabupaten M alaka

  Nilai No Nam a Kegiatan Lokasi Tahun Volume Sat uan Kontrak (x 1000)

  Peningkat an Kualit as Kec. M alaka

  1 Permukiman Kumuh Tengah Kab. 2014

  1 Kw s 1.404.140 Kw s. M alaka M alaka Peningkat an Kualit as Lakekun, Kec.

  2 Permukiman Kumuh Kobalima Kab. 2015

  1 Kw s 2.324.280 Kw s. Lakekun 1 M alaka Peningkat an Kualit as Lakekun, Kec. Permukiman Kumuh

  3 Kobalima Kab. 2015

  1 Kw s 2.030.000 Kw s. Lakekun 2 Kec. M alaka

  Kobalima Berdasarkan Perpres 179 t ahun 2014 Kabupat en M alaka t ermasuk dalam KSN dari aspek kepent ingan pert ahanan keamanan yang meliput i 5 kecamat an yait u Kecamat an Kobalima Timur, Kecamat an. Kobalima, Kecamat an M alaka Tengah, Kecamat an. M alaka Barat , dan Kecamat an. W ew iku. Pembangunan infrast rukt ur permukiman pada Kaw asan St rat egis Nasional di Kabupat en M alaka sudah dilakukan dari t ahun 2011-2015 dengan alokasi anggaran mencapai Rp. 58.787.426,00.000, yang digunakan unt uk pembangunan infrast rukt ur air M inum dan pembangunan Jalan Poros at au jalan lingkungan.

  

Tabel 7.5.

Infrastrukt ur Terbangun Pada Kaw asan Strategis Nasional

di Kabupaten M alaka Tahun 2011-2015

  

(Sumber Dana APBN)

SEKTOR AIR PERM UKIM AN TAHUN NAM A KEGIATAN SANITASI PBL M INUM (Rp) x 1000 (Rp)X1000 (Rp)X1000 (Rp)X1000

  Pembangunan Jalan Poros desa Kaw asan M inapolit an kobalima, Lakikun barat , 1.400.000 Kecamat an Kobalima Timur

  2011

  Pembangunan Jalan Poros desa Kaw asan M inapolit an Kecamat an kobalima, Lakikun 1.050.976 barat , Kobalima Timur Pembangunan Jalan Poros Desa Kaw asan

  2012 M inapolit an Kobalima, Kec. Kobalima, Kab. 474.600

  Belu Pembangunan Jalan Lingkungan Kaw asan Pint u M asuk M ot am asi n Kobalima Timur, 4.170.385 Kab. Belu Pembangunan Pengamanan Tebing dan Pelengkapnya Kaw asan Pint u M asuk 4.545.220 M ot amasin Kobalima Timur Kab. Belu Pembangunan Pelat aran Parkir Kaw asan Pint u M asuk M ot am asi n Kobalima Timur 3.499.593 Kab. Belu Pembangunan Jalan Lingkungan di Kaw asan Desa Welaus Kec. Kobalim a Timur, Kab. 2.295.387 M alaka

  2013

  Pembangunan Jalan Lingkungan di Kaw asan Desa Alas Selat an, Kec. Kobalima Timur Kab. 2.309.504 M alaka Pembangunan Jalan Poros Kaw asan Per umahan Desa Lit amali Kec. Kobalima, 1.725.000 Kab. M alaka Pembangunan Jalan Poros kaw asan perumahan desa rainaw e Kec. Kobalima, 1.650.000 Kab.M alaka Pembangunan SPAM Kw s. Khusus IKK Bet un 17.590.609 Pembangunan SPAM IKK Bet un 8.957.732 Peni ngkat an kualit as perm ukiman kum uh

  2014 Kw s. M alaka Kec. M alaka Tengah Kab. 1.404.140

  M alaka Peni ngkat an Kualit as Permukiman Kum uh Kw s. Lakekun 1 Lakekun, Kec. Kobalima Kab. 2.324.280 M alaka

  2015 Peni ngkat an Kualit as Permukiman Kum uh

  Kw s. Lakekun 2 Kec. Kobalim a Lakekun, Kec. 2.030.000 Kobalima Kab. M alaka Pembangunan SPAM M BR IKK Bet un 3.360.000

C. Perm asalahan dan Tantangan Pengem bangan Perm ukiman

  Permasal ahan Pengembangan Permukiman

  1) M asih luasnya kaw asan kumuh sebagai permukiman t idak layak huni sehingga dapat menyebabkan t erjadinya degradasi lingkungan, dan pelayanan infrast rukt ur yang masih t erbat as. 2) M asih t erbat asnya prasarana sarana dasar pada daerah t ert inggal, pulau kecil, daerah t erpencil, dan kaw asan perbat asan. 3) Belum berkembangnya Kaw asan Perdesaan Pot ensial.

  Tant angan Pengembangan Perm ukiman

  1) Percepat an peningkat an pelayanan kepada masyarakat 2) Pencapaian t arget / sasaran pembangunan dalam Rencana St rat egis Dit jen Cipt a Karya sekt or Pengembangan Permukiman.

  3) Pencapaian t arget M DG’s 2015, t ermasuk didalamnya pencapaian Program- Program Pro Rakyat (Direkt if Presiden)

  4) Perhat ian pem erint ah daerah t erhadap pembangunan bidang Cipt a Karya khususnya kegiat an Pengembangan Permukiman yang masih rendah 5) M emberikan pemahaman kepada pem erint ah daerah bahw a pembangunan infrast rukt ur perm ukiman yang saat ini sudah menjadi t ugas pemerint ah daerah provinsi dan kabupat en/ kot a. 6) Penguat an Sinergi SPPIP/ RPKPP dalam Penyusunan RPIJM Kab./ Kot a

  Permasalahan dan t ant angan pengembangan permukiman di at as adalah yang t erangkum secara nasional. Namun sebagaimana isu st rat egis, di masing-masing kabupat en/ kot a t erdapat permasalahan dan t ant angan pengem bangan yang bersifat lokal dan spesifik. Penjabaran permasalahan dan t ant angan pengembangan permukiman yang bersifat lokal perlu dijabarkan sebagai informasi aw al dalam perencanaan.Tujuannya adalah unt uk mengident ifikasi permasalahan dan t ant angan pengembangan permukiman di Kabupat en Belu sert a m erumuskan alt ernat if pem ecahan dan rekom endasi dari permasalahan dan t ant angan pengembangan permukiman yang ada diwilayah Kabupat en M alaka.

Tabel 7.6 Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Pengem bangan Perm ukiman Kabupaten M alaka Permasalahan Pengem bangan No Tantangan Pengembangan Alt ernatif Solusi Permukiman

  1 Aspek Teknis Dapat mem enuhi kebut uhan Penanganan rumah

   

   Kondisi kualit as bahan bangunan prasarana dan sarana dasar t idak layak huni

   permukiman per desaan dan hunian w arga yang berm ukim Penanggulangan diw ilayah perkot aan dan perkot aan. t erhadap kaw asan

   Terbangunnya per umahan dan perdesaan belum mem enuhi permukiman yang persayarat an sebagai hunian permukiman yang layak huni. raw an bencana yang layak. (banjir, kekeringan,

   Sebagian pem ukiman w arga longsor dan

  w ilayah perkot aan dan kebakaran) perdesaan belum mener apkan lingkungan hunian yang mem enuhi st andart kesehat an sepert i penyediaan air bersih, t em pat persam pahan, t em pat pem buangan limbah dan drainase.

   2 Aspek Kelem bagaan Percepat an peningkat an Pener bit an regulasi

   M asih t er bat asnya kesadaran pelayanan kepada masyarakat mengenai

   Peningkat an kualit as lingkungan permukiman di aparat ur dan SDM pelaksana dalam pem binaan dalam rangka pem enuhan perkot aan M ALAKA St andar Pelayanan M inimal penyelenggaraan perumahan permukiman

   Belum t er oganisir dengan benar lembaga-lem baga masyarakat diperkot aan dan per desaan guna melakukan penggalangan dana sebagai salah sat u sum ber pem biayaan pem bangunan prasarana dan sarana dasar hunian.

  3 Aspek Pembiayaan Terpenuhinya kebut uhan Penanganan dan M asih rendahnya dukungan pem da perumahan bagi masyarakat yang penyediaan dalam pem bangunan lingkungan t inggal di lingkungan perm ukiman permukiman bagi permukiman yang diindikasikan kum uh. masyarakat dengan masih kecilnya alokasi berpenghasilan rendah anggaran daerag unt uk peningkat an kualit as lingkungan dalam r angka pem enuhan SPM

  4 Aspek Peran Sert a M ew ujudkan kehidupan sosial, M asyarakat / Sw ast a ekonomi, pert ahanan kemanan

   w ilayah per bat asan, dan Pert um buhan penduduk yang t erkelolanya pot ensi kaw asan masih cukup t inggi khususnya di perkot aan dan kesadaran perbat asan masyarakat yang masih rendah t ent ang kebersihan dan kelest arian lingkungan permukiman, sehingga t erjadi kekum uhan dibeberapa lokasi khususnya di daerah sekit ar permukiman nelayan (pant ura) dan permukiman yang berdekat an dengan pasar t radisional.

   M asih rendahnya kesadaran masyarakat t ent ang kebersihan dan kelest arian lingkungan sert a mem elihara hasil pem bangunan sarana-prasar ana.

   5 Aspek Lingkungan Per mukiman Tert at anya lingkungan Per emajaan kaw asan

   Adanya kaw asan per mukim an permukiman kum uh m enjadi kum uh dan padat

   lingkungan sehat , indah, nyaman yang cenderung kum uh dan Per baikan kualit as padat di t engah kot a dan adanya peningkat an derajat lingkungan kesehat an dan pendi dikan Kefam enanu permukiman

  Pembangunan kaw asan permukiman baru (New developm ent )

   masyarakat .

7.1.3. Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukim an

  Analisis kebut uhan m erupakan tahapan selanjutnya dari identifikasi kondisi eksisting. Analisis kebutuhan mengait kan kondisi eksist ing dengan target kebutuhan yang harus dicapai. Terdapat arahan kebijakan yang m enjadi acuan penetapan t arget pembangunan bidang Cipta Karya khususnya sektor pengembangan permukiman baik di tingkat Pusat maupun di tingkat kabupat en/ kota. Di tingkat Pusat acuan kebijakan meliput i RPJM N 2015-2019, M DGs 2015 (target tahun 2020 untuk pengurangan proporsi rumah tangga kumuh), Standar Pelayanan M inimal (SPM ) untuk pengurangan luasan kawasan kumuh tahun 2019, arahan Direkt if Presiden unt uk program pro-rakyat, serta Renst ra Dit jen Cipta Karya 2015-2019. Sedangkan di t ingkat kabupaten/ kota meliputi target RPJM D, RTRW Kabupat en M alaka, maupun Renst ra SKPD. Acuan kebijakan tersebut hendaknya menjadi dasar pada tahapan analisis kebutuhan pengembangan perm ukiman. Analisis kebutuhan dan target pencapaian daerah pengembangan permukiman dapat diuraikan pada tabel berikut.

  

Tabel 7.7.

Perkiraan Kebutuhan Program Pengem bangan Perm ukiman Di Perkotaan unt uk 5 Tahun Tahun Tahun

  

No Uraian Unit Tahun I Tahun II Tahun V Ket

  III

  IV

  1 Jumlah Penduduk Jiw a 2 - - - - - Kepadat an Penduduk Jiw a/ Km

  • Proyeksi Per sebaran
  • 2<
  • Jiw a/ Km Penduduk Proyeksi Per sebaran
  • 2<
  • Jiw a/ Km Penduduk M iskin Sasaran Penur unan

  2 Ha - - - - - Kaw asan Kum uh

  3

  • Kebut uhan Rusunaw a TB

  4 Kebut uhan RSH Unit - - - - - Kebut uhan

  5 Pengem bangan Kaw asan - - - - - Perm ukiman Baru

Tabel 7.8.

  Perkiraan Kebutuhan Program Pengem bangan Perm ukiman Di Perdesaan Yang M embut uhkan Penanganan untuk 5 Tahun Tahun

No Uraian Unit Tahun I Tahun II Tahun IV Tahun V Ket

  III

  1 Jumlah Penduduk Jiw a 2

  • Kepadat an Penduduk Jiw a/ Km - - - - - Proyeksi Persebaran
  • 2<
  • Jiw a/ Km - Penduduk Proyeksi Persebaran
  • 2<
  • Jiw a/ Km Penduduk M iskin Desa Pot ensial unt uk

  2 Desa - - - - - Agropolit an Desa Pot ensial unt uk 3 - - - - - Desa M inapolit an

  4 Kaw asan Raw an Bencana Kaw asan - - - - -

  5

  • Kaw asan Per bat asan Kaw asan Kaw asan Perm ukiman

  6 Kaw asan - - - - - Pulau-Pulau Kecil

  7 Desa Kat egori M iskin Desa

  • Kaw asan dengan

  8

  • Kaw asan Komodit as Unggulan

7.1.4. Program-Program Sektor Pengembangan Perm ukiman

  Kegiatan pengembangan permukiman t erdiri dari pengembangan perm ukiman kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan. Pengembangan permukiman kawasan perkotaan t erdiri dari: 1) Pengembangan kawasan perm ukiman baru dalam bent uk pembangunan Rusunawa. 2) Peningkat an kualit as permukiman kumuh dan RSH

  Sedangkan untuk pengembangan kawasan perdesaan t erdiri dari: 1) Pengembangan kawasan perm ukiman perdesaan untuk kawasan potensial

  (Agropolitan dan Minapolitan), rawan bencana, serta perbatasan dan pulau kecil, 2) Pengembangan kawasan pusat pertumbuhan dengan program PISEW (RISE), 3) Desa t ert inggal dengan program PPIP dan RIS PNPM .

  Selain kegiatan fisik di atas program/ kegiat an pengembangan permukiman dapat berupa kegiat an non-fisik sepert i penyusunan SPPIP dan RPKPP ataupun review bilamana diperlukan.

  Pengem bangan Kaw asan Perm ukim an Perkotaan  Infrastruktur kawasan perm ukiman kumuh  Infrastruktur permukiman RSH  Rusunawa besert a infrast rukt ur pendukungnya

  Pengem bangan Kaw asan Perm ukim an Perdesaan

   Infrastruktur kawasan perm ukiman perdesaan potensial (Agropolitan/ M inapolitan)