Pengaruh persepsi anggota tentang kinerja kepemimpinan pengurus, pelayanan koperasi dan minat anggota berkoperasi terhadap partisipasi anggota koperasi ``Perkasa`` : studi kasus PT. Sari Husada Jl. Kenari No. 19 Yogyakarta - USD Repository

  

PENGARUH PERSEPSI ANGGOPTA TENTANG KINERJA

KEPEMIMPINAN PENGURUS, PELAYANAN KOPERASI DAN MINAT

ANGGOTA BERKOPERASI TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA

KOPERASI “PERKASA”

  Studi Kasus: PT. Sari Husada Jln. Kenari No. 19 Yogyakarta.

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Koperasi

  oleh Dini Panji Suhatno

  NIM : 001324078

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI KOPERASI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  PERSEMBAHAN

K uper sembahkan kar ya ini, ter untuk

kedua or ang tuaku, kedua adikku

  

(T iar a dan R eni), yang ter cinta

suamiku (kaulah pr aj ur it sejatiku),

ser ta anakku ter sayang (kau pr ajur it

kecilku) dan buat almamater ku

  

ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI ANGGOTA TENTANG KINERJA

KEPEMIMPINAN PENGURUS, PELAYANAN KOPERASI DAN MINAT

ANGGOTA BERKOPERASI TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA

  

KOPERASI

“ PERKASA “

Studi Kasus Koperasi “ PERKASA “ PT. Sari Husada

Jalan. Kenari No. 19 Yogyakarta

  

Dini Panji Suhatno

001324078

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

  

2006

  Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh persepsi anggota tentang kinerja kepemimpinan pengurus, pelayanan koperasi dan minat anggota berkoperasi secara bersama-sama terhadap partisipasi anggota koperasi “PERKASA” Hipotesis penelitian ini adalah ada pengaruh yang positif faktor persepsi anggota tentang kinerja kepemimpinan pengurus, pelayanan koperasi dan minat anggota berkoperasi terhadap partisipasi anggota koperasi “PERKASA”.

  Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dan Ex- Post Facto yang dilaksanakan di koperasi “PERKASA“ Yogyakarta pada bulan Mei – Juli 2006. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota koperasi “PERKASA“ Yogyakarta yang berjumlah 200 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 orang dengan teknik random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diukur dengan skala likert, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengujian instrumen menggunakan uji validitas dengan rumus Korelasi Product Moment dan uji reliabilitas dengan rumus Alfa Cronbach. Teknik pengujian prasyarat untuk mengetahui normalitas data digunakan teknik uji Kolmogorov Smirnov sedangkan untuk mengetahui linieritas data digunakan teknik uji F. Teknik pengujian asumsi klasik untuk mengetahui multikolinieritas data dengan melihat nilai variance inflation factor (VIF) dan nilai tolerance sedangkan untuk mengetahui heterosekdastisitas data digunakan teknik korelasi rank dari

  

Spearman rank correlations. Teknik analisis data untuk menguji hipotesis

digunakan teknik analisis Regresi Ganda.

  Hasil penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh positif dan signifikan kinerja kepemimpinan pengurus, pelayanan koperasi dan minat anggota berkoperasi terhadap partisipasi anggota koperasi “PERKASA“

  ( R = 0, 063, sig = 0, 113)

  

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF MEMBERS’ PERCEPTION OF THE BOARD ON

WORKING ABILITY OF MANAGEMENT’S LEADERSHIP, CO-

OPERATIVE SERVICE AND THE INTEREST OF CO-OPERATIVE’S

  

MEMBERS TOWARD THE PARTICIPATION OF PERKASA CO-

OPERATIVE

MEMBERS

A case study on PERKASA Co-operative of PT Sari Husada

  

Jalan Kenari No. 19 Yogyakarta

Dini Panji Suhatno

001324078

Sanata Dharma University

  

Yogyakarta

2006

  The aims of this research are to examine and analyze the influence of members’ perception of the board on members’ perception of the board on working ability of management’s leadership, co-operative service and the interest of co-operative’s members toward the participation of Perkasa co-operative members. The hypothesis of this research states that there is positive influence toward the members’ perception of the board on working ability of management’s leadership, co-operative service and the interest of co-operative’s members toward the participation of Perkasa co-operative members.

  The type of this research is a quantitative study, and ex post de facto done in Perkasa co-operative Yogyakarta from May – July 2006. The population of this research were 200 members of Perkasa Co-operative Yogyakarta. The samples were 50 people taken by applying random sampling technique. The techniques of collecting data were questionnaire measured by likert scale, interview, and documentation. The instrument test technique was validity test by applying the formula of Product Moment Correlation and reliability test by applying Alfa

  

Cronbach . The prerequisite test technique to find out the normality of the datawas

  Kolmogorov Smirnov while to find out the linearity of the data, F test techniques was applied. Classical assumption technique was applied to find out multy colinearity by considering variance value of inflation factor (VIF) and tolerance point; whereas to find out heterosecdasticity data, Spearman rank correlation was used. Data analysis technique for examining hypothesis was Double Regression Analysis Technique.

  The result of this research shows that there isn’t any positive and significant influence on working ability of management’s leadership, co-operative service and the interest of co-operative’s members towards the participation of

  Perkasa co-operative members (R = 0,063, sig = 0,113)

KATA PENGANTAR

  Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah S. W. T atas segala berkat, rahmat dan ridho-Nya, sehingga skripsi dengan judul “Pengaruh Persepsi Anggota Tentang Kinerja Kepemimpinan Pengurus, Pelayanan Koperasi dan Minat Anggota Berkoperasi Terhadap Partisipasi Anggota Koperasi PERKASA” dapat terselesaikan. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan sesuai dengan program studi yang ditempuh.

  Dalam penyusunan skipsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan, bimbingan, dukungan, semangat dan doa yang melimpah. Semua yang penulis terima sangat mendukung kelancaran penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. OLeh karena itu perkenankanlah penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada:

  1. Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  2. Drs. Sutarjo Adisusilo, J. R., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

  3. Y. Harsoyo, S. Pd., M. Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Koperasi Universitas Sanata Dharma.

  4. Dra. C. Wigati Retno Astuti , M. Si., selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sabar mengoreksi kesalahan, membimbing, memberikan bantuan, dukungan dan semangat kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini. Maafkan saya atas ucapan dan perbuatan yang tidak berkenan terutama pada saat bimbingan.

  5. Drs. P. A. Rubiyanto, selaku Dosen Pembimbing II yang dengan sabar membimbing, mengoreksi kesalahan dan mendorong penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas kesempatan presentasi dalam mempersiapkan skripsi.

  6. Drs. Joko Wicoyo, selaku Dosen Pembimbing Abstrak. Terima kasih koreksinya pak.

  6. Yohanes. M. V. M. S. Pd., selaku Dosen tamu. Terima kasih pak waktunya.

  7. Pak Teguh, Pak Markiswo, Pak Darno (almarhum), Bu Catur, Bu Cornel, Bu Indah dan segenap dosen yang telah mengajar penulis selama menempuh kuliah di USD sehingga penulis memperoleh pengetahuan untuk menyusun skripsi ini.

  8. Mbak Titin, Pak Wawiek dan Mbak Aris yang telah banyak membantu penulis dalam masalah administrasi terutama pada saat menyusun skripsi.

  9. Semua karyawan dan pengurus koperasi PERKASA yang mendukung terselesainya skripsi ini.

  10. Kedua orang tuaku yang selalu berdoa, membimbing, mendukung serta selalu menyayangiku sehingga aku tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

  11. Spesial untuk suamiku terrrsayang terima kasih atas kebahagiaan yang selama ini diberikan untukku, engkau memang prajurit sejatiku. Buat anakku tersayang karena engkau mama selalu semangat.

  12. Untuk adikku Tiara Panji Suhatno dan Reni Panji Suhatno rajin belajarya.

  13. Temen-temenku Deby, Banana, Lissa, Arum, Etik, Rini, Deta Septi Thanks. Kenangan bersama kalian ga akan aku lupa kapan reunian? Buat PDU Angkatan ’00 sukses selalu.

  14. Mas Santo dan Septi semoga bahagia selalu makasih mas bantuannya.

  Penulis menyadari adanya kekurangan dalam skripsi ini, oleh sebab itu dengan senang hati penulis menerima berbagai kritik dan saran dari pembaca skripsi ini, terima kasih.

  Penulis

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... v ABSTRAK .................................................................................................... vi

  ABSTRACT ..................................................................................................... vii

  KATA PENGANTAR .................................................................................. viii DAFTAR ISI ................................................................................................ xi DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv

  BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1 A. Latar Belakang............................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah.................................................................... 4 C. Batasan masalah.......................................................................... 5 D. Rumusan Masalah....................................................................... 5 E. Tujuan Penelitian......................................................................... 5 F. Manfaat Penelitian...................................................................... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 7 A. Pengertian Koperasi.................................................................... 7 B. Jenis-jenis Koperasi.................................................................... 7 C. Organisasi Koperasi.................................................................... 9 D. Partisipasi Anggota Dalam Berkoperasi..................................... 11 1. Partisipasi Anggota Koperasi.................................................

  11

  2. Usaha Untuk Meningkatkan Partisipasi................................. 12

  E. Temuan Pendukung..................................................................... 21

  F. Kerangka Berfikir Dan Hepotesis............................................... 23

  

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 24

A. Deskrepsi Data.............................................................................

  24 B. Jenis Penelitian.............................................................................

  29 C. Subjek dan Objek Serta Lokasi Penelitian................................... 30 D. Populasi dan Sampel Penelitian...................................................

  31 E. Teknik Pengambilan Sampel....................................................... 31

  F. Variabel Penelitian dan Pengukuran............................................ 31

  G. Data Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data.......................... 36 H. Uji Instrumen Penelitian..............................................................

  38 I. Teknik Analisis Data.................................................................. 44

  

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN ................. 54

A. Sejarah dan Perkembangan “ KOPERKASA” .......................... 54 B. Letak Geografis Koperasi .......................................................... 57 C. Struktur Organisasi Koperasi ..................................................... 57

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................... 63

A. Analisis Data .............................................................................. 63 B. Pembahasan ................................................................................ 67

BAB VI PENUTUP ................................................................................. 75

A. Kesimpulan ................................................................................ 75 B. Saran ........................................................................................... 77 C. Keterbatasan ............................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................79

LAMPIRAN ................................................................................................. 81

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman

Gambar 3.1 Hubungan Variabel Persepsi Anggota Tentang Kinerja

  Kepemimpinan Pengurus, Pelayanan Koperasi Dan Minat Anggota Berkoperasi Terhadap Partisipasi Anggota Koperasi .................................................................... 32

  

DAFTAR TABEL

  Halaman

Tabel 2.1 Hasil Temuan Pendukung ............................................................. 22Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Anggota Tentang Kinerja

  Kepemimpinan Pengurus .............................................................. 25

Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Anggota Tentang

  Pelayanan Koperasi ....................................................................... 26

Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi Variabel Partisipasi Anggota Koperasi........ 27Tabel 3.4 Distribusi Frekuensi Variabel Minat Anggota Berkoperasi .......... 28Tabel 3.5 Kisi-kisi Pengembangan Instrumen .............................................. 35Tabel 3.6 Uji Validitas Variabel Persepsi Anggota Tentang

  Kinerja Kepemimpinan Pengurus ................................................. 39

Tabel 3.7 Uji Validitas Variabel Persepsi Anggota Tentang

  Pelayanan Koperasi ....................................................................... 40

Tabel 3.8 Uji Validitas Variabel Minat Anggota Berkoperasi ...................... 41Tabel 3.9 Uji Validitas Variabel Partisipasi Anggota Berkoperasi ............... 41Tabel 3.10 Uji Reliabilitas Instrumen ............................................................ 43Tabel 3.11 Hasil Uji Normalitas Data ............................................................ 45Tabel 3.12 Hasil Uji Linieritas Data ............................................................... 47Tabel 3.13 Hasil Uji Multikolinieritas Data ................................................... 49Tabel 3.14 Hasil Uji Heteroskesdastisitas Data ............................................. 50Tabel 5.1 Hasil Uji t ..................................................................................... 64

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Koperasi merupakan suatu badan usaha yang beranggotakan orang

  seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan ( UU No. 25 Tahun 1992 ). Hal ini merupakan perwujudan dari pasal 33 ayat 1 UUD 1945 yang menyatakan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan dan bangunan perusahaan yang sesuai adalah koperasi. Koperasi merupakan bangun perusahaan yang sesuai dengan jiwa UUD 1945. Di samping itu koperasi diharapkan mengembangkan dan meningkatkan taraf perekonomian masyarakat dalam usaha merealisasikan kemakmuran dan keadilan sosial yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.

  Koperasi Indonesia dalam rangka pembangunan ekonomi dan perkembangan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, berperan dan bertugas untuk mempersatukan, mengarahkan, membina dan mengembangkan potensi, daya kreasi, daya usaha rakyat untuk meningkatkan produksi dan mewujudkan tercapainya pendapatan yang adil dan kemakmuran yang merata (Pasal 7 Ayat (1) UU No.12 Tahun 1967).

  Koperasi di Indonesia memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi. Hal ini terbukti bahwa koperasi mampu mempersatukan, mengarahkan, mengembangkan daya kreasi, daya cipta, daya usaha rakyat, artinya bahwa koperasi mewadahi dan menyatukan daya-daya ekonomi rakyat, membina dan mencarikan modal sehingga usaha rakyat dapat berkembang. Koperasi juga meningkatkan pendapatan yang adil dan merata bagi anggotanya. Adil berarti perolehan pendapatan sesuai dengan jumlah produk anggota yang diserahkan/dipercayakan kepada koperasi. Merata berarti penghargaan terhadap produk yang sesuai dengan kualitas dan standarnya adalah sama bagi setiap anggota. Koperasi mampu mengembangkan usaha anggotanya sehingga dapat meningkatkan taraf hidupnya. Berbagai bidang usaha koperasi sesungguhnya telah menciptakan lapangan kerja baru atau membuka lapangan kerja baru baik bagi para anggota dan keluarganya atau anggota masyarakat umumnya. Hal ini akan terlihat paling menonjol pada usaha koperasi produksi. Sebagai contoh Koperasi Tahu-Tempe di sini lapangan kerja yang dapat dimanfaatkan oleh pengangguran agak luas yang dapat mengisi bagian administrasi, bagian produksi dan bagian pemasaran.

  Bidang usaha koperasi yang besar tentunya akan menciptakan lapangan kerja baru yang lebih luas.

  Gerakan koperasi di Indonesia diharapkan akan dapat membangun dan mengembangkan segenap potensi dan kemampuan ekonomi serta dapat berperan secara aktif dalam usaha mempertinggi kualitas hidup masyarakat dan dapat memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional atau koperasi menjadi sokoguru perekonomian Indonesia sesuai fungsi dan peran koperasi yang tercantum dalam UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

  Koperasi mampu bertumbuh dan berkembang dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya: partisipasi anggota dalam koperasi, persepsi anggota terhadap kinerja kepemimpinan pengurus koperasi, pelayanan koperasi kepada anggotanya dan minat anggota untuk berkoperasi.

  Partisipasi anggota merupakan unsur utama dalam memacu kegiatan dan untuk mempertahankan ikatan pemersatu di dalam koperasi. Koperasi sebagai

  

business entity dan social entity dibentuk oleh anggota-anggota untuk

  menggapai manfaat tertentu melalui partisipasi. Dasar pemanfaatan hasil-hasil dan pelayanan koperasi yang adil dapat juga dilihat sebagai suatu tatanan di dalam menanamkan partisipasi yang baik dari anggota sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan.

  Cara pandang koperasi sebagai suatu sistem yang hidup, maka perlu dipahami konsep partisipasi anggota sebagai suatu unsur yang paling utama.

  Atas dasar itu, partisipasi anggota dalam koperasi diibaratkan darah dalam tubuh manusia. Partisipasi dalam koperasi ditujukan pula untuk menempatkan para anggota menjadi subyek dari pengembangan koperasi, anggota harus terlibat di dalam setiap langkah proses pengembangan koperasi dari tingkat penetapan tujuan, sasaran atau penyusunan strategi, serta pelaksanaan untuk merealisasikan dan pengendalian sosial sesuai kepentingan anggota.

  Partisipasi sebagaimana telah dipertimbangkan hendaklah memasukkan rasa memiliki dan rasa bertanggungjawab dengan tekanan tertentu pada pentingnya pendapat bersama yang dihasilkan oleh para anggota.

  Kepengurusan dalam koperasi harus didukung atau diisi oleh anggota- anggota yang terpilih dalam Rapat Anggota, mereka harus cerdas, terampil, mampu melaksanakan tugas-tugas kepengurusan dengan baik sehingga koperasi yang dipimpinnya dapat berkembang, dapat meningkatkan kesejahteraan hidup para anggotanya, dapat berfungsi sebagai alat pembangunan ekonomi, pembangun masyarakat desa dilingkungan daerah kerjanya.

  Pelayanan apa dan bagaimana yang dapat diberikan oleh koperasi pada anggotanya mempunyai kaitan yang sangat erat dengan partisipasi anggotanya. Pelayanan yang diberikan oleh koperasi pada anggota adalah dengan terpenuhinya kebutuhan ekonomi anggota, sehingga anggota benar- benar memperoleh manfaat dari koperasi. Hal ini diwujudkan oleh pengelola koperasi dengan memberikan pelayanan kepada anggota secara efisien, ramah, menyenangkan serta memuaskan anggota sehingga anggota memiliki ketertarikan untuk ikut aktif dalam koperasi.

B. Identifikasi Masalah.

  Partisipasi anggota merupakan unsur utama dalam memacu kegiatan koperasi dan untuk mempertahankan ikatan pemersatu di dalam koperasi.

  Koperasi dapat tumbuh dan berkembang karena kebersamaan dan partisipasi dari masing–masing anggota tersebut.

  Dari latar belakang masalah tersebut di atas dapat diidentifikasikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi partisipasi anggota koperasi yakni persepsi anggota terhadap kinerja kepemimpinan pengurus, persepsi anggota terhadap pelayanan koperasi dan minat anggota untuk berpartisipasi dalam koperasi.

  C. Batasan Masalah.

  Berdasarkan identifikasi masalah di atas ada beberapa faktor yang mempengaruhi partisipasi anggota koperasi. Pada penelitian ini peneliti mencoba mengupas faktor-faktor yang diduga cukup kuat dan penting dalam mempengaruhi partisipasi anggota koperasi. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor persepsi anggota tentang kinerja kepemimpinan pengurus, pelayanan koperasi dan minat anggota berkoperasi. Pembatasan masalah dalam penelitian ini dimaksudkan agar tidak terjadi ketidakpastian pada faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi anggota.

  D. Rumusan Masalah.

  Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yakni: Bagaimana pengaruh persepsi anggota tentang kinerja kepemimpinan pengurus, pelayanan koperasi kepada anggota dan minat anggota berkoperasi terhadap partisipasi anggota koperasi pada Koperasi “PERKASA” ?

  E. Tujuan Penelitian.

  Untuk menguji dan menganalisis seberapa besar pengaruh persepsi anggota tentang kinerja kepemimpinan pengurus, pelayanan koperasi dan minat anggota berkoperasi terhadap partisipasi anggota koperasi “PERKASA”

  F. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti.

  Untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan di Universitas Sanata Dharma pada aspek ilmu pendidikan dunia usaha khususnya bidang perkoperasian

  2. Bagi Universitas Untuk menambah kepustakaan dan keilmuan khususnya aplikasi Ilmu Ekonomi yang berkaitan dengan koperasi.

  3. Bagi Koperasi “PERKASA” Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi kantor koperasi PERKASA dalam pelaksanaan kegiatan koperasi dan hasil ini diharapkan dapat digunakan oleh pengurus koperasi sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang berhubungan dengan upaya peningkatan partisipasi anggota.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Koperasi Koperasi berasal dari kata ko dan operasi, ko artinya bersama, operasi

  artinya bekerja. Jadi koperasi berarti bekerja sama. Dalam UU No. 25 Tahun 1992 pasal 1 ayat 1 “Koperasi adalah Badan Usaha yang beranggotakan orang seorang atau Badan Hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan”.

  Peranan koperasi dalam perekonomian negara oleh banyak pihak ternyata dirasakan terlalu lamban pertumbuhannya, sehingga pertumbuhan koperasi menjadi kurang berkembang dan tidak dapat bekerja secara maksimal.

  Selama ini koperasi tidak banyak mengalami kemajuan bahkan ada koperasi yang tinggal namanya saja. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran baik dari anggota maupun masyarakat. Mereka kurang mengetahui arti pentingnya koperasi dalam menunjang perekonomian negara sehingga koperasi tidak dapat berkembang secara maksimal dan perekonomian negara menjadi terhambat pertumbuhannya.

B. Jenis-jenis Koperasi

  Adapun jenis-jenis koperasi ada beberapa, diantaranya koperasi simpan pinjam, koperasi produksi, koperasi konsumsi dan koperasi jasa.

  a. Koperasi Simpan Pinjam

  Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang menyediakan pendanaan bagi anggotanya untuk melakukan simpanan uang maupun peminjaman untuk usaha dan keperluan lainnya. Contoh: KOSPIN JASA, Koppas (Koperasi Pasar)

  b. Koperasi Produksi Koperasi Produksi adalah koperasi yang bergerak di bidang produksi, baik produksi pangan maupun produksi barang, baik kebutuhan primer maupun sekunder. Contoh: Koperasi Unit Desa, Lumbung Desa, Kopti (koperasi Pengusaha Tahu Tempe Indonesia), Koperasi Susu

  c. Koperasi Konsumsi Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang menyediakan bahan-bahan konsumsi kebutuhan sehari-hari, yang usahanya berupa toko.

  Contoh: Toko Koperasi bahan pokok.

  d. Koperasi Jasa Koperasi Jasa adalah koperasi yang bergerak di bidang jasa pelayanan, koperasi yang menyediakan jasa layanan yang dibutuhkan anggota maupun masyarakat umum. Contoh: Koperasi Karyawan PLN, Kopegtel (Koperasi Pegawai Telkom). Puskopkar ( Pusat Koperasi Karyawan) bidang transportasi bus kota.

C. Organisasi Koperasi

  Struktur organisasi koperasi dapat dilihat dari dua segi, yaitu: 1) Segi Intern Organisasi Koperasi Intern Organisasi Koperasi terdiri dari 3 unsur, yaitu:

  a. Unsur alat-alat perlengkapan organisasi

  • Rapat Anggota Kekuasaan tertinggi dalam koperasi terletak ditangan Rapat anggota. Rapat Anggota diadakan sekurang-kurangnya sekali setahun. Dalam Rapat Anggota hal-hal yang dibahas antara lain memilih pengurus, Badan Pemeriksa dan Penasehat serta memilih dan menilai pekerjaan pengurus dan para pelaksana.
  • Pengurus Dalam kepengurusan koperasi terdiri dari:

  a) Ketua

  b) Wakil Ketua

  c) Sekretaris

  d) Bendahara

  e) Seksi-seksi Badan Pemeriksa - Dalam koperasi pengawasan pemeriksa sebagian dari manajaemen.

  Tujuannya bukan mencari kesalahan, sehingga hubungan pimpinan, karyawan dan anggota menjadi renggang. Pengawasan dan pemeriksaan bertujuan untuk mendidik, membimbing, supaya menjadi lebih teliti dan ahli sehingga koperasi lebih berkembang.

  b. Unsur dewan penasehat

  c. Unsur pelaksana-pelaksana, yaitu manajer dan karyawan

  2) Segi Ekstern Organisasi Koperasi Ekstern Organisasi Koperasi terdiri dari 4 tingkat organisasi, yaitu:

  a. Koperasi Primer Koperasi Primer adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari orang perorang. Koperasi ini dapat dibentuk, apabila dapat dihimpun paling sedikit 20 orang sebagai pendirinya.

  b. Koperasi Pusat Koperasi Pusat adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari sekurang- kurangnya 5 koperasi primer.

  c. Koperasi Gabungan Koperasi Gabungan adalah koperasi yang anggotanay terdiri dari 3 koperasi pusat yang telah diakui sebagai badan hukum.

  e. Koperasi Pusat Koperasi Pusat adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari 3 koperasi gabungan.

D. Partisipasi Anggota Dalam Berkoperasi

1. Partisipasi Anggota Koperasi

  Secara etimologi partisipasi diambil dari bahasa asing “participation” yang merupakan serapan dari bahasa asing yang berarti mengikutsertakan pihak lain dengan demikian partisipasi mengandung pengertian aktif yaitu adanya keterlibatan seseorang dalam suatu aktivitas. Partisipasi seseorang terhadap sesuatu organisasi ditentukan oleh perilakunya dimana tindak seseorang dipengaruhi oleh kebutuhannya dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa tinggi rendahnya partisipasi seseorang dipengaruhi oleh harapan dan kemampuan memuaskan dan tersedianya kebutuhan tersebut pada organisasi yang dimasukinya.

  Seperti yang dikemukakan Suwardi (dalam Suhada, 1992: 18) bahwa partisipasi yang ideal adalah: keikutsertaan anggota secara menyeluruh dalam pengambil keputusan, penetapan kebijaksanaan arah dan langkah usaha dalam pemantapan pelayanan usaha dan dalam menikmati hasil usaha. Untuk mengusahakan anggota agar berpartisipasi aktif, terlebih dahulu mereka harus mengetahui tujuan koperasi, kegiatan apa saja yang harus dilakukan, berapa biaya atau anggaran yang diperlukan untuk melakukan kegiatan itu, kapan dimulai dan kapan selesai serta bagaimana pembagian hasilnya. Dari penjelasan definisi partisipasi di atas dapat disimpulkan bahwa partisipasi adalah keikutsertaan anggota secara menyeluruh dalam semua aktifitas koperasi.

  Partisipasi anggota dapat diwujudkan sebagai berikut : (a) membantu modal koperasi sesuai dengan kemampuan masing-masing, (b) menjadi langganan koperasi yang setia, (c) menghadiri rapat-rapat secara rutin dan aktif dalam memberikan ide maupun gagasan-gagasan untuk koperasi, (d) menggunakan hak untuk mengawasi jalannya usaha koperasi menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, peraturan lain dan keputusan-keputusan bersama lain. Koperasi tidak mungkin maju jika anggota-anggotanya belum menyadari akan arti dan cita-cita koperasi. yakni hasrat untuk bersatu dan rasa sepenanggungan untuk memperbaiki nasib bersama.

  Rasa solidaritas saja belum cukup untuk mendirikan dan memajukan koperasi, namun diperlukan partisipasi aktif dalam kegiatan koperasi. Jika para anggota berpartisipasi dalam kegiatan koperasi, maka koperasi akan tumbuh dan berkembang serta dijadikan tulang punggung bagi anggota pada kususnya dan masyarakat pada umumnya. Partisipasi anggota dalam koperasi sangat penting. Maju mundurnya koperasi tergantung dari partisipasi anggota-anggotanya. Kegiatan dalam koperasi tersebut tidak berjalan tanpa partisipasi anggotanya.

2. Usaha Untuk Meningkatkan Partisipasi

  Menurut Panji dan Ninik (1993: 113) yang dilakukan agar anggota dapat berpartisipasi secara aktif dalam koperasi yaitu dengan mengetahui apa yang menjadi tujuan koperasi , kegiatan apa saja yang harus dilakukan dan berapa biaya yang diperlukan untuk melakukan kegiatan itu, oleh siapa, bilamana dimulai dan kapan selesai, bagaimana pembagian hasilnya. Jika tidak dilakukan seperti apa yang sudah ditentukan, siapa yang bertanggung jawab. Apa untung ruginya jika masuk atau tidak menjadi anggota dan apa kegiatan yang akan dilakukan serta apa yang dapat dilaksanakan.

  Berdasarkan pengalaman di Indonesia, selanjutnya dikemukaan beberapa hal dalam koperasi yang berhasil dalam meningkatkan partisipasi anggota, yaitu: (a) perasaan kelompok yang kuat, (b) latihan berkesinambungan bagi calon anggota dan anggota, (c) kunjungan lapangan oleh penggerak koperasi secara berkesinambungan, (d) menanamkan dan mempertahankan sikap-sikap mental yang baru/kebiasaan-kebiasaan yang berhubungan dengan aneka simpanan pemberian pinjaman dan aspek-aspek lain untuk bekerja sama dalam koperasi, (e) penerbitan publikasi yang teratur disebarluaskan kepada para anggota koperasi, (f) memelihara pendanaan dari dalam secara teratur, (g) para anggota dirangsang untuk mengetahui masalah-masalah koperasi, keadaan-keadaan, keterbatasan keuangan, kebutuhan-kebutuhan dan kemajuannya.

3. Faktor-faktor Pengaruh Partisipasi Untuk Berkoperasi

  a. Persepsi Anggota Tentang Kinerja Kepemimpinan Pengurus

  Koperasi

  Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat perasaan, penglihatan dan penciuman.

  Persepsi merupakan proses seseorang mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoriknya agar memberi makna terhadap lingkungannya. Menurut Thoha (dalam Handayani, 2002: 14) ada tiga hal yang mempengaruhi persepsi, yaitu objek atau peristiwa yang dipahami, lingkungan terjadinya, dan orang yang melakukan. Setiap orang dapat mempunyai persepsi yang berbeda terhadap stimulus yang sama. Hal ini disebabkan oleh diterimanya objek rangsangan melalui penginderaan yaitu penglihatan, pendengaran, pembauan, perabaan dan perasaan oleh masing–masing individu yang selalu menanggapi, mengorganisasikan dan menafsirkan informasi sensorisnya menurut cara masing–masing individu.

  Menurut Jacobs dan Jacques yang dikutip oleh Gary A, Yuki (dalam Handayani 2002: 16) mengemukakan kepemimpinan adalah:

  Proses memberi arti (pengarahan yang berarti) terhadap usaha kolektif dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran (dalam Handayani, 2002:16)

  Sementara itu menurut Effendy (dalam Handayani, 2002: 16) kepemimpinan adalah: kegiatan si pemimpin untuk mengarahkan tingkah laku orang lain ke suatu tujuan tertentu. Sehingga dalam hal ini kepemimpinan merupakan proses pengaruh sosial yang sengaja dijalankan oleh seseorang terhadap orang lain untuk menstruktur aktivitas-aktivitas serta hubungan dengan sebuah kelompok atau organisasi.

  Kedua definisi tersebut mencerminkan asumsi bahwa kepemimpinan menyangkut sebuah proses pengaruh sosial yang disengaja dijalankan oleh seseorang terhadap orang lain untuk menstruktur aktivitas-aktivitas serta hubungan-hubungan di dalam sebuah kelompok atau organisasi.

  Walaupun demikian keberhasilan usaha koperasi tidak hanya dipengaruhi oleh kepemimpinan pengurus saja melainkan peran serta anggota sangat berperan dan ikut menentukan keberhasilan usaha koperasi. Oleh karena itu pengurus harus mampu mengajak dan memotivasi anggota untuk terus meningkatkan partisipasinya dalam seluruh kegiatan koperasi. Harapan untuk selalu meningkatkan partisipasi anggota hanya dapat terwujud apabila anggota mempunyai persepsi yang baik (positif) terhadap kepemimpinan pengurus dalam mengelola dan mengembangkan usaha koperasi sesuai dengan cita – cita dan tujuan bersama. Keberadaan kepemimpinan dalam suatu organisasi sangat penting. Tanpa adanya kepemimpinan suatu organisasi hanyalah merupakan kumpulan orang–orang yang tidak teratur.

  Seperti yang dikemukakan Fiedler (dalam Handayani, 2002: 13) bahwa persepsi kepemimpinan dapat dilihat sebagai : Hubungan antara pemimpin dengan anggota, sebagian ditentukan oleh kepemimpinan dan tingkah laku pemimpin itu sendiri. Faktor ini menunjukkan seberapa jauh seorang pemimpin dapat diterima dan diperhatikan oleh bawahannya, adalah seberapa luas ia mempunyai kewenangan informal. Peranan pemimpin sangat penting dalam suatu koperasi dalam mengatur segala kegiatan koperasi dalam mencapai tujuan namun ada lagi hal lain yang juga penting dan berkenaan dengan masalah kepemimpinan, yaitu mengenai orang-orang yang dipengaruhi pemimpin.

  Kepengurusan dalam koperasi tidak ada bedanya dengan kepemimpinan (leadership) dalam organisasi-organisasi pemerintahan maupun swasta. Menurut Tead (dalam Handayani, 2002: 15) dalam

  The Art of Leadership kepemimpinan itu merupakan kemampuan

  untuk mempengaruhi orang-orang untuk bekerjasama ke arah berbagai tujuan yang sama-sama mereka inginkan. Jadi kepemimpinan itu ialah proses pengaruh mempengaruhi antar orang-orang dalam suatu situasi tertentu, melalui proses komunikasi yang terarah untuk mencapai tujuan tertentu.

  Bagaimanapun hebatnya seorang pengurus dalam memimpin anggotanya, keberhasilannya tetap ditentukan lewat kerjasama antara anggota dan pengurus. Keberhasilan seorang pengurus tergantung pada tanggapan anggota atas segala sesuatu yang telah dikerjakan pengurusnya, atau dengan kata lain berpangkal pada persepsi anggota atas sikap dan kebijaksanaan pengurus. Dengan kemampuan pengurus mempengaruhi anggotanya melalui kinerjanya maka anggota akan merasa tertarik dan patuh terhadap kebijaksanaan koperasi selama kebijaksanaan tersebut tidak merugikan salah satu pihak. Anggota bekerja dan bersikap sesuai dengan persepsinya terhadap kepemimpinan pengurus. Oleh karena itu pimpinan harus menunjukkan sikap keteladanan yang baik, sehingga anggota akan bekerja dengan baik dan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dalam prosedur kerja serta dapat menghindarkan dari penyelewengan- penyelewengan.

  Jadi dalam hubungannya dengan kepemimpinan pengurus koperasi maka yang dimaksud dengan persepsi kepemimpinan pengurus di sini adalah penilaian dan pemahaman para anggota terhadap kepemimpinan yang dilakukan oleh pengurus kepada anggota dan karyawan koperasi.

b. Pelayanan Koperasi

  Partisipasi anggota tidak hanya dipengaruhi oleh kinerja kepemimpinan pengurus saja tetapi bagaimana pelayanan koperasi itu sendiri pada anggota juga menentukan seberapa besar partisipasi anggota pada koperasi. Pelayanan koperasi pada anggota dapat dilihat dari berbagai segi baik jumlah barang yang disediakan koperasi, pelayanan koperasi kepada anggota yang berkaitan dengan kegiatan koperasi dan lain-lain, semakin baik pelayanan yang diberikan koperasi pada anggotanya maka ketertarikan atau minat anggota untuk turut aktif dalam koperasi semakin baik.

  Pelayanan koperasi adalah kegiatan jasa koperasi dalam rangka memenuhi kebutuhan anggota di mana harga barang-barang yang dijual lebih murah dari harga umum di pasar dengan mutu yang sama. Diharapkan pelayanan dari koperasi diberikan secara lancar dan memuaskan pada anggotanya. Hal ini terlihat dari tujuan koperasi adalah untuk menunjang usaha atau meningkatkan daya beli anggota khususnya dan masyarakat sekitar pada umumnya.

  Agar koperasi dapat memenuhi kebutuhannya secara lancar dan baik maka barang-barang yang dibutuhkan anggota ataupun kepentingan lainnya, seperti kebutuhan sembilan bahan pokok, elektronik, simpan pinjam dan lain-lain hendaknya cukup tersedia di koperasi dengan harga yang relatif murah sehingga mereka tidak perlu mencarinya di luar koperasi.

  Seperti yang dikatakan Widiyanti 1999: 59 Pada hakikatnya, koperasi dibentuk untuk memenuhi kebutuhan anggota, maka tugas koperasi tidaklah lain adalah badan yang bertugas untuk memberi (service) kepada anggota-anggotanya dengan harga barang yang relatif lebih murah, selancar mungkin, dan sebaik mungkin.

  Koperasi sebagai organisasi pelayanan yaitu organisasi yang memenuhi kebutuhan anggota dan dimanfaatkan oleh anggotanya yang sekaligus juga perlu dilayani dengan baik. Hal ini berarti pelayanan koperasi pada anggota lebih penting dari pada pengambilan keuntungan, sehingga anggota akan mempunyai dan merasakan manfaat yang besar dari pelayanan koperasi.

  Jadi arti persepsi anggota tentang pelayanan koperasi adalah penilaian dan pemahaman terhadap pelayanan yang dilakukan oleh pengurus koperasi dan karyawan koperasi kepada anggota.

c. Minat berkoperasi

  Pengertian minat menurut Witherington (dalam Suhada, 1997: 26) menyebutkan bahwa, minat adalah kesadaran seseorang terhadap sesuatu obyek, suatu persoalan atau situasi tertentu yang mengandung sangkut paut dengan dirinya dan dipandang sebagai sesuatu yang sadar.

  Sedang menurut Crow and Crow (dalam Suhada, 1997: 26) yang dikutip oleh Supriyanto minat diartikan sebagai kekuatan yang mendorong individu memberikan perhatian kapada seseorang, sesuatu, atau aktivitas tertentu.

  Dari pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa minat mengandung unsur-unsur sebagai berikut: (a) adanya perasaan tertarik terhadap suatu objek, (b) adanya dorongan untuk terjun dalam bidangnya, (c) adanya perhatian dan perasaan senang. Dapat disimpulkan juga bahwa minat sebagai gejala psikis yang menunjukkan kekuatan motif sebagai pendorong individu untuk memusatkan perhatian dan berbuat sesuatu terhadap objek yang bersangkutan.

  Agar masyarakat tertarik dan terdorong untuk menjadi anggota koperasi, maka terlebih dahulu koperasi itu harus mampu menunjukkan kemampuannya dalam memberikan manfaat kepada anggota maupun masyarakat. Minat berkoperasi dapat ditumbuhkan dari seberapa jauh koperasi itu dapat memenuhi kebutuhan anggota maupun masyarakat dengan harga yang relatif murah.

  Dari uraian di atas yang dimaksud dengan minat berkoperasi adalah gejala psikis yang menunjukkan kekuatan motif sebagai pendorong individu untuk memusatkan perhatian dan berbuat sesuatu terhadap koperasi dengan disertai perasaan senang.

  Minat untuk menjadi anggota sebuah koperasi menurut Super dan Crites (dalam Suhada, 1997: 27) dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu pekerjaan, sosial ekonomi, bakat, umur, jenis kelamin, pengalaman, kepribadian dan lingkungan. Ketertarikan anggota pada koperasi untuk turut aktif dalam koperasi akan terlaksana jika anggota tersebut sadar akan arti pentingnya koperasi dan seberapa besar koperasi dapat mensejahterakan anggotanya melalui kegiatan- kegiatannya. Dengan demikian kemajuan koperasi akan tercapai dengan baik apabila terdapat kinerja pengurus yang berkualitas dan memenuhi kriteria sebagai seorang pemimpin, tetapi anggota sebagai salah satu unsur dalam koperasi juga memegang peranan yang cukup penting yang dapat mempengaruhi kemajuan koperasi. Kemajuan tersebut selain ditentukan oleh pengurus ditentukan juga oleh pelayanan yang diberikan koperasi kepada anggota, bila anggota merasa puas dengan pelayanan koperasi maka minat atau ketertarikan anggota untuk turut aktif dengan sendirinya akan terlaksana. Dengan demikian partisipasi baik dari pengurus maupun anggota khususnya akan mewujudkan koperasi yang benar-benar dapat mensejahterakan anggotanya.

E. Temuan Pendukung

  Ada beberapa penemuan dalam penelitian lain yang mendukung dipengaruhi beberapa faktor di antaranya persepsi kepemimpinan pengurus, pelayanan koperasi dan pengetahuan berkoperasi.

F. Kerangka Berpikir dan Hipotesis

  Berdasarkan uraian sebelumnya dan temuan penelitian sebelumnya yang mendukung penelitian ini, disebutkan bahwa persepsi anggota tentang kinerja kepemimpinan pengurus berpengaruh terhadap partisipasi anggota koperasi sangat besar. Faktor kepemimpinan berfungsi untuk mengarahkan, mempengaruhi dan mengatur kegiatan-kegiatan koperasi, sehingga koperasi akan berjalan dengan teratur dan menggerakkan anggota untuk berpartisipasi dalam mengembangkan koperasi. Persepsi anggota tentang pelayanan koperasi juga berpengaruh terhadap partisipasi anggota koperasi. Koperasi yang mampu melayani dan memenuhi kebutuhan anggota dengan baik menyebabkan rasa puas sehingga akan menimbulkan loyalitas kepada koperasi tersebut dan akhirnya akan menggerakkan partisipasi anggota dalam berkoperasi. Selain kedua faktor di atas ada faktor lain yang juga penting yakni persepsi anggota tentang minat anggota koperasi.

  Faktor ini juga berpengaruh signifikan terhadap partisipasi anggota koperasi. Minat dan ketertarikan anggota koperasi dalam setiap kegiatan koperasi yang semakin meningkat maka akan meningkatkan pula partisipasi anggota dalam berkoperasi.

  Atas dasar uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis yang akan diuji melalui penelitian ini adalah: Ada pengaruh yang positif faktor persepsi anggota tentang kinerja kepemimpinan pengurus, pelayanan koperasi dan minat anggota berkoperasi terhadap partisipasi anggota koperasi “PERKASA”

BAB III METODE PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini tediri dari variabel persepsi anggota tentang kinerja

  kepemimpinan pengurus yang terdiri dari 8 item, pelayanan koperasi yang terdiri dari 6 item, minat anggota berkoperasi yang terdiri dari 5 item dan partisipasi anggota koperasi PERKASA yang terdiri dari 6 item, dengan skor minimal dan maksimal peritem 1 dan 5 sehingga diperoleh skor maksimal untuk variabel persepsi anggota tentang kinerja kepemimpinan pengurus sebesar 40, variabel pelayanan koperasi dan partisipasi anggota koperasi sebesar 30 dan variabel minat anggota berkoperasi sebesar 25.

  1. Untuk mengkategorikan persepsi anggota tentang kinerja kepemimpinan pengurus digunakan acuan PAP I yang batasannya dapat diketahui melalui perhitungan sebagai berikut: 90% x 40 =

  36 80% x 40 =

  32 65% x 40 =

  26 55% x 40 =

  22 Dari perhitungan di atas maka dapat dibuat batasan sebagai berikut: Interval

  Kategori persepsi anggota tentang kinerja kepemimpinan pengurus 32 - 40 Tinggi

  26 - 31 Sedang 8 - 25 Rendah Deskripsi data variabel persepsi anggota tentang kinerja kepemimpinan pengurus dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

  Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Anggota Tentang Kinerja

  Kepemimpinan Pengurus Kategori Interval Frekuensi Frekuensi Relatif

  Tinggi –

  32

  40 37 74%

  26 – Sedang

  31 13 26% Rendah -

  8 25 0% Jumlah 50 100%

Dokumen yang terkait

Analisis pendapatan dan efisiensi biaya usaha tempe antara anggota dan bukan anggota koperasi di Desa Suger Kecamatan Tamanan Kabupaten Bondowoso tahun 2001

0 34 70

Pola rekrutment anggota baru pada induk koperasi syariah (inkopsyah-BMT) Cipayung Jakarta Timur

4 40 96

Pengaruh kredit dana bergulir terhadap tingkat pendapatan pengusaha makanan olahan anggota koperasi KJK PEMK Kebayoran Lama Utara

0 5 127

Penerapan teknologi informasi untuk peningkatkan pelayanan pada anggota koperasi pegawai Perum Peruri dengan Ms.Visual Basic 6.0 pd divisi simpan pinjam

0 6 114

Tingkat kepuasan anggota koperasi mitra kerja bank syariah mandiri terhadap program BSM Implan

1 27 98

Prosedur pemberian kredit kepada anggota koperasi Pegawai Republik Indonesia Warga Kencana BKKBN Kota Sukabumi : laporan kerja praktek

0 7 1

Presentasi diri anggota komunitas hijabers : (Studi dramaturgi tentang presentasi diri anggota komunitas hijabers di Kota Bandung0

6 54 109

Dewan Pengawas atau anggota Komisaris dan anggota Direksi dilakukan melalui seleksi dan diatur dalam

0 0 37

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian - Pengaruh jumlah anggota, jumlah simpanan dan pinjaman anggota terhadap sisa hasil usaha koperasi karyawan timah mitra mandiri Pangkalpinang - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 9

Pelaksanaan mudharabah guna peningkatan kesejahteraan anggota dalam persepektif ekonomi islam:studi di koperasi baitul tamwil muhammadiyah bandar lampung - Raden Intan Repository

0 0 14