KEBUTUHAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 PANDAK BANTUL TAHUN AJARAN 2007-2008 YOGYAKARTA

  

KEBUTUHAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 PANDAK

BANTUL TAHUN AJARAN 2007-2008 YOGYAKARTA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

DI SUSUN OLEH:

Humam Thurmindi

  

NIM: 011114064

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  “

selalu berdoa, berusaha dan sabar jika

ingin berhasil”

KUPERSEMBAHKAN SKRIPSI INI KEPADA : 1

  Bapak dan ibuku tercinta 2. Kakak dan Adikku tersayang 3. Sahabat-sahabatku angkatan 2001 4. Almamaterku tercinta

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 4 Januari 2008 Penulis, Humam Thurmindi

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Humam Thurmindi

  Nomor Mahasiswa : 011114064

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

KEBUTUHAN SISWA KELAS VIII SMP 4 PANDAK BANTUL TAHUN

AJARAN 2007-2008 YOGYAKARTA

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 19 Maret 2008 Yang menyatakan (Humam Thurmindi)

  

ABSTRAK

KEBUTUHAN SISWA KELAS VIII SMP 4 PANDAK BANTUL TAHUN

AJARAN 2007-2008 YOGYAKARTA

Humam Thurmindi

  

Universitas Sanata Dharma

2008

Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran kebutuhan siswa kelas VIII

SMPN 4 pandak Bantul tahun ajaran 2007-2008 Yogyakarta. Deskripsi kebutuhan

yang dirasakan oleh siswa kelas VIII SMPN 4 Pandak Bantul adalah persyaratan-

persyaratan yang harus dipenuhi agar siswa-siswa SMP 4 Pandak dapat untuk hidup

dan berkembang optimal sebagi remaja, siswa, anggota keluarga dan warga

masyarakat. Kebutuhan siswa SMP 4 Pandak juga berarti keadaan siswa-siswi yang

perlu dibantu agar mencapai perkembangan diri optimal yang mencakup kebutuhan

pribadi, sosial, karir, dan akademik untuk menunjang kegiatan belajar siswa.

Kebutuhan ini dilihat dari tingkat kemampuan siswa melakukan hal-hal yang

menjadi tugas perkembangan sebagai siswa SMP.

  Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survei. Instrumen

penelitian yang digunakan adalah kuesioner kebutuhan siswa kelas VIII, yang

disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner ini terdiri 50 item. Ada 4 aspek dan 7

indikator kebutuhan yang akan dipakai untuk mengukur kebutuhan siswa yaitu aspek

pribadi (kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rsa aman, kebutuhan estetis), aspek

social (Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung, kebutuhan akan harga diri), aspek

karir (kebutuhan aktualisasi diri), aspek akademik (kebutuhan dalam bidang

akademik). Jumlah populasi yang diteliti ada 89 siswa. Kebutuhan siswa SMPN 4

Pandak dicari dengan menghitung frekuensi dan persentase dari seluruh jawaban

responden.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan yang dirasakan oleh siswa

kelas VIII SMPN 4 Pandak adalah kebutuhan akan akademik, kebutuhan akan harga

diri dan, kebutuhan aktualisasi diri.

  

ABSTRACT

THE VIII GRADE STUDENTS NEEDS

  

IN JUNIOR HIGH SCHOOL 4 PANDAK BANTUL YOGYAKARTA

ACADEMIC PERIOD OF 2007 – 2008

Humam Thurmindi

Sanata Dharma University

  

2008

This research aimed to gain a desription on the VIII grade students needs in

Junior High School 4 Pandak Bantul Yogyakarta Academic Period of 2007 – 2008.

The description on the VIII grade students needs in Junior High School 4 Pandak

Bantul were the requirements which should be fulfilled in order the students in Junior

High School 4 Pandak could live and develop optimally as teenagers, students,

members of family and members of society. The needs of students in Junior High

School 4 Pandak also means that the conditions of the students should be fulfilled in

order to achieve the optimal self-development included private necessities, social,

carrier, and academic to sustain the students’ learning activities. These necessities are

seen from the level of students’ capability to conduct the matters which become the

task of development as students in Junior High School.

  The type of this research was descriptive research by survey method. The

research instrument used was ques on the necessities of VIII grade students, which

was compiled by the author himself. The ques on learning difficulties comprised of

50 items. There was 4 aspects and 7 indicators of necessities which used to measure

the students necessities, i.e. aspect of private (physiological necessities, necessities

on the secure felling, necessities of aesthetic), social aspect (necessities to be loved

and join, necessities on self prestige), aspect of carriers (necessities to self-

actualization), academic aspect (necessities in academic fields). The total amount of

population which was studied was 89 students. The students’ necessities in Junior

High School 4 Pandak were sought by calculating the frequency and percentage of

all of respodents’ responses.

  The result of this research revealed that the necessities which were felt by the

  

VIII grade students in Junior High School 4 Pandak was the necessities on academic,

necessities on self-prestige, and necessities of self-actualization.

  

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan YME atas segala kasih dan

penyertaanMu selama penulisan skripsi yang berjudul “Kebutuhan siswa kelas VIII

SMPN 4 pandak Bantul tahun ajaran 2007-2008 Yogyakarta. Berkat kasih dan

kemurahanMu penulis dapat menulis skripsi ini sampai selesai.

  Penulis sangat bersyukur karena selama proses penulisan skripsi ini penulis

dapat mengatasi segala hambatan, meski begitu penulis merasa masih banyak

kekurangan dalam penulisan skripsi ini.

  Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling. Penulis

menyadari bahwa skripsi ini disusun berkat bantuan, dukungan dan perhatian dari

berbagai pihak yang telah memberi masukan-masukan yang berharga bagi penulis.

Terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada mereka yang mendukung penulisan skripsi ini, terutama kepada:

  1. Drs. Puji Purnomo, M.Si pembimbing pertama yang telah membimbing dan mengarahkan penulis selama proses pembuatan skripsi.

  2. Bapak fajar Santoadi, S.Pd,, pembimbing kedua yang telah memberi berbagai masukan dalam penulisan skripsi.

  3. SMPN 3 Jetis Bantul, karena telah memberi ijin untuk melakukan uji coba alat penelitian yang dibuat oleh penulis.

  4. SMPN 4 Pandak Bantul yang telah bersedia dijadikan subyek penelitian oleh penulis.

  5. Bapak dan Ibuku tercinta yang telah membesarkan peneliti dan membiayai studi

  6. Sahabat-sahabatku: Stephanus Arintoko, S.Pd, Danang Priatmoko, ST yang membantu dalam bentuk finansial.

  7. Kus Sari Herawati yang selalu memberi semangat dan inspirasi bagi penulis.

  8. Adikku tersayang yang selalu memberi perhatian bagi penulis 9.

  Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam penulisan skripsi ini sampai selesai yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu.

  Penulis

DAFTAR ISI

  Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...............................................ii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii

  

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.............................................. iv

HALAMAN PENYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................v

ABSTRAK ....................................................................................................... vi

ABSTRACT .......................................................................................................vii

  

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................x

DAFTAR TABEL ............................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

  

BAB I. PENDAHULUAN ...............................................................................1

A. Latar Belakang Masalah .....................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................4

C. Tujuan Penelitian ................................................................................5

D. Manfaat Penelitian ..............................................................................5

E. Definisi Operasional............................................................................6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ..........................................................................7

  2. Tugas perkembangan siswa SMP.....................................................10

  B. Kebutuhan siswa SMP ......................................................................13

  1. Kebutuhan pribadi .........................................................................14

  2. Kebutuhan sosial ...........................................................................15

  3. Kebutuhan akademik .....................................................................15

  4. Kebutuhan karir .............................................................................16

  BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................21 A. Jenis Penelitian .....................................................................................17 B.Subyek Penelitian ..................................................................................17 C. Alat pengumpul data Penelitian ............................................................18

  1. Jenis alat pengumpul data...........................................................18

  2 Struktur/kisi-kisi ........................................................................19

  D. Validitas dan Reliabilitas......................................................................21

  a. Validitas ...............................................................................21

  b. Reliabilitas ...........................................................................22

  E. Teknik Analisis Data..............................................................................22

  BAB IV. PEMBAHASAN ...............................................................................24 A. Hasil Penelitian........................................................................................24 B. Pembahasan .............................................................................................25 BAB. VI Kesimpulan dan Usul/Saran..............................................................29 A. Kesimpulan ..............................................................................................29

BAB I PENDAHULUAN Pada bagian ini diuraikan hal-hal yang berhubungan dengan topik penelitian. Berturut-turut diuraikan: a) Latar belakang masalah, b) rumusan masalah, c) tujuan penelitian, d) manfaat penelitian dan, e) definisi operasional. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sekolah adalah salah satu sarana bagi siswa untuk mengembangkan dirinya, karena di sekolah terjadi kegiatan mendidik yang

  dimaksudkan untuk mengembangkan aspek kognitif, nilai sikap, dan tingkah laku. Menurut Langeveld (Pasaribu & Simandjuntak, 1982), pendidikan dapat diartikan sebagai bantuan kepada siswa agar dapat mencapai kedewasaannya sehingga kelak dia mampu mandiri dan mencapai cita-citanya. Ribern (Hartoko, 1985) juga mengemukakan pendapat yang hampir sama, dengan menyatakan bahwa “Pendidikan adalah bantuan supaya orang dapat membantu dirinya dalam segala bidang hidup”. Menurut Montessori (Hartoko, 1985), pendidikan memperkenalkan cara dan jalan kepada peserta didik untuk membina dirinya sendiri. Dari beberapa batasan mengenai pendidikan di atas diambil kesimpulan sebagai berikut :

  Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja, sistematis untuk mendorong, membantu, dan membimbing seseorang dalam mengembangkan segala potensi serta

  

Orientasi pendidikan bukanlah semata-mata pemberian materi pelajaran yang

sifatnya pengetahuan belaka atau pengalihan pengetahuan, melainkan membantu

siswa agar mau dan mampu mengembangkan potensi-potensinya dan belajar

terus dalam arti yang seluas mungkin.

  Untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki siswa, sekolah

perlu merancang berbagai kegiatan. Salah satu kegiatan yang dapat ditempuh

adalah layanan bimbingan dan konseling. Bidang bimbingan dan konseling

merupakan bagian yang terpadu dan tak terpisahkan dari keseluruhan kegiatan

pendidikan di sekolah. Pelayanan bimbingan dan koseling bertujuan agar siswa

dapat mengenal dan menerima diri-sendiri serta lingkungannya secara positif,

mampu mengambil keputusan, mampu mengarahkan, dan mewujudkan diri

sendiri secara efektif dan produktif. Menurut Winkel (1991) tujuan pelayanan

bimbingan dan konseling adalah agar siswa mampu mengatur kehidupannya

sendiri, memiliki pandangan sendiri, dan tidak hanya sekedar mengikuti pendapat

orang lain, mengambil sikap sendiri, dan berani menanggung sendiri konsekuensi

dari tindakannya.

  Pelayanan bimbingan terdiri dua bentuk, yaitu bimbingan individual dan

bimbingan kelompok. Bimbingan individual biasanya disalurkan melalui layanan

konseling, sedangkan dalam bimbingan kelompok siswa yang dilayani lebih dari

satu orang. Pada umumnya, di sekolah menengah bimbingan kelompok

terlaksana di kelas, dengan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh siswa di

  Pelayanan bimbingan terdiri dari empat bidang, yaitu bimbingan

belajar/akademik, bimbingan karier, bimbingan pribadi, dan bimbingan sosial.

  

Dengan adanya bidang-bidang bimbingan tersebut diharapkan siswa dapat

terbantu dalam mengatasi permasalahan yang menyangkut masing-masing bidang

tersebut.

  Bimbingan kelompok itu terdiri dari dua macam, yaitu bimbingan

kelompok di dalam kelas atau bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok di

luar kelas. Bimbingan kelompok di luar kelas biasanya dilaksanakan di luar jam

pelajaran sekolah, misalnya konseling kelompok, retret, rekoleksi.

  Hal-hal yang disampaikan melalui bimbingan klasikal adalah

informasi/materi-materi yang dibutuhkan siswa, baik itu di bidang akademik,

karier, pribadi maupun sosial sehingga materi bimbingan klasikal tersebut dapat

membentuk sikap dan kemampuan berperilaku siswa menjadi lebih baik. Selain

itu siswa dilatih dimamika kelompok dengan tujuan siswa tidak sekedar

mendengarkan hal-hal yang disampaikan guru pembimbing, tetapi dituntut untuk

aktif.

  Agar bimbingan klasikal terencana, terorganisasi, terkoordinasi, perlulah

disusun program bimbingan klasikal. Untuk menyusun program bimbingan

klasikal terlebih dahulu perlu diketahui kebutuhan siswa. Hal ini sesuai dengan

pendapat Sukardi (1990) yang menyatakan bahwa program bimbingan di sekolah

hendaknya disusun berdasarkan masalah dan kebutuhan siswa. Sukardi (1990) diadakan penelitian untuk mengungkap kebutuhan siswa dengan menyatakan bahwa : Suatu program bimbingan yang berdaya guna dan berhasil guna tidak hanya disusun dengan mempertimbangkan secara rasional dan spekulatif belaka, tetapi dituntut hasil penelitian yang kuat sebagai landasannya (penelitian eksplorasi). Penelitian digunakan untuk mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan siswa akan layanan bimbingan. Tanpa diketahui kebutuhan- kebutuhan siswa tersebut maka layanan bimbingan hanya sampai pada pemuasan/pemenuhan kebutuhan spekulatif dari pihak sekolah, dan bukan pada pihak siswa. Penyusunan program bimbingan klasikal berdasarkan kebutuhan siswa sangat baik dikembangkan dan dibudayakan di sekolah-sekolah, terlebih sekolah yang mengalokasikan waktu untuk bimbingan klasikal.

  SMP Negeri 4 Pandak Bantul adalah salah satu SMP di Bantul yang memiliki program bimbingan, khususnya bimbingan klasikal. Agar pelayanan bimbingan di SMPN 4 Pandak Bantul dapat mencapai sasaran yang tepat secara efektif dan efisien, perlulah diketahui apa yang dibutuhkan siswa. Untuk itu perlu diadakan penelitian yang dapat mengungkap kebutuhan siswa. Kebutuhan yang terungakap dapat dijadikan dasar untuk penyusunan materi bimbingan klasikal.

  Pentingnya pengungkapan kebutuhan siswa inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian di SMPN 4 Pandak Bantul.

  B.

  Rumusan Masalah Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai

  Kebutuhan-kebutuhan manakah dirasakan/ dialami oleh siswa kelas VIII SMPN 4 Pandak Bantul tahun ajaran 2007/2008 ? C.

  Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : Mengetahui kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan/ dialami oleh siswa kelas VIII SMPN 4 Pandak Bantul tahun ajaran 2007/2008.

  D.

  Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak sebagai bahan masukan empirik.

  1. Kepala sekolah SMPN 4 Pandak Bantul dapat semakin memahami bahwa para siswa mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang perlu dibantu oleh pihak sekolah dalam usaha pemenuhannya. Dengan demikian kepala sekolah diharapkan dapat memberikan alokasi waktu bagi guru pembimbing untuk melakukan kegiatan.

  2. Para guru SMPN 4 Pandak Bantul dapat semakin memahami bahwa para siswa mempunyai kebutuhan-kebutuhan dalam berbagai bidang, khususnya yang terkait dengan bidang belajar/akademik.

  3. Guru pembimbing semakin menyadari pentingnya pengungkapan kebutuhan siswa dalam memberikan pelayanan bimbingan klasikal dan lebih mengetahui bahwa para siswa mempunyai kebutuhan-kebuthan yang perlu dibantu pemenuhannya oleh pihak sekolah.

  4. Para mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling semakin menyadari pentingnya pengungkapan kebutuhan siswa dalam rangka memilih dan menyusun materi bimbingan klasikal.

  E. Definisi Operasional Variabel Kebutuhan siswa kelas VIII SMPN 4 Pandak adalah persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi agar siswa-siswa SMP 4 Pandak dapat untuk hidup dan berkembang optimal sebagi remaja, siswa, anggota keluarga dan warga masyarakat. Kebutuhan siswa SMP 4 Pandak juga berarti keadaan siswa-siswi yang perlu dibantu agar mencapai perkembangan diri optimal yang mencakup kebutuhan pribadi, sosial, karir, dan akademik untuk menunjang kegiatan belajar siswa. Kebutuhan ini dilihat dari tingkat kemampuan siswa melakukan hal-hal yang menjadi tugas perkembangan sebagai siswa SMP.

  

BAB II

KAJIAN PUSTAKA Pada bagian ini diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan topik penelitian yang dapat memperjelas permasalahan yang diteliti. Berturut-turut diuraikan:

  Ciri-ciri Perkembangan Siswa SMP Masa remaja adalah masa yang dipenuhi dengan berbagai ciri. Menurut kamus umum Bahasa Indonesia (Poerwodarminto, 1982) ciri adalah “tanda yang khas untuk mengenal atau mengetahui”. Berikut ini diuraikan beberapa ciri remaja (Hurlock, 1991) a.

Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik Pada masa remaja (12/13 tahun – 17/18 tahun) terjadi pertumbuhan

  dan perkembangan fisik yang pesat. Pertumbuhan ini lebih ke arah memanjang daripada melebar. Remaja pria mulai memperlihatkan penonjolan otot-otot pada dada, lengan, paha dan betis. Remaja wanita mulai menunjukkan perubahan pada bagian tubuh tertentu, seperti dada, pinggul, dan sebagainya. Selain itu pada remaja pria dan wanita mulai tumbuh rambut, terutama pada bagian-bagian yang vital, seperti kemaluan dan ketiak. Perkembangan yang lebih kearah memanjang ini dapat b.

  Perkembangan Seksual Sejalan dengan pertumbuhan fisik, remaja juga mengalami perkembangan seksual. Perkembangan seksual ini diakibatkan oleh kematangan hormon-hormon seksual. Remaja pria mulai mimpi basah dan remaja wanita mulai menstruasi. Selain itu perkembangan seksual pada saat remaja ditandai dengan timbulnya perasaan tertarik dengan teman lawan jenis.

  c.

  Perkembangan Emosi Setiap manusia memiliki emosi / perasaan dalam hidupnya, demikian juga halnya dengan para remaja. Emosi/perasaan yang berkembang pada remaja, misalnya gembira, suka, optimis, cinta, takut, benci, marah, dan sebagainya. Remaja kadang-kadang mengalami ketidakstabilan emosi; emosinya relatif cepat berubah. Perasaan suka bisa cepat berubah menjadi benci, perasaan gembira bisa cepat berubah menjadi sedih.

  d.

Perkembangan Intelektual Pada masa remaja terjadi perkembangan otak dan kemampuan berpikir

  yang dibutuhkan dalam menerima dan mengolah informasi yang abstrak dari lingkungannya. Hal ini mengandung arti bahwa remaja telah dapat menilai benar-salahnya pendapat orang tua / orang dewasa lainnya. Remaja mulai berani membantah dan mengkritik pendapat tahu inilah yang mendorong remaja tertarik pada alasan timbulnya persoalan dan cara pemecahanya.

  e.

Perkembangan Sosial Di dalam perjalanan hidupnya, remaja mulai menyesuaikan diri

  dengan teman lawan jenis dalam hubungannya yang sebelumnya belum pernah ada dan mulai menyesuaikan diri dengan orang dewasa di luar lingkungan keluarga dan sekolah. Karena remaja lebih banyak bergaul dengan teman-teman sebaya sebagai kelompok, maka dapatlah dimengerti bahwa pengaruh teman-teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku lebih besar daripada pengaruh keluarga. Misalnya remaja suka memakai pakaian dengan model yang sama dengan anggota kelompok, ikut-ikutan merokok, ikut-ikutan minum yang beralkohol, dan sebagainya.

  f.

Perkembangan Pemahaman Diri Remaja mulai menyadari kelebihan dan kekurangan yang ada pada

  dirinya. Dengan kesadaran itu remaja menilai sifat dan sikap teman- temannya, yang kemudian diperbandingkan dengan sifat dan sikap yang dimilikinya. Seringkali remaja menilai dirinya tidak selaras dengan keadaan yang sesungguhnya. Remaja sering memiliki citra diri yang lebih tinggi ataupun lebih rendah dari semestinya.

  2. Tugas Perkembangan Siswa SMP Menurut Hurlock (1991) yang dimaksud perkembangan adalah : Tugas yang muncul pada saat/sekitar suatu periode tertentu dari kehidupan individu, yang jika berhasil akan menimbulkan rasa bahagia dan membawa ke arah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Akan tetapi kalau gagal, menimbulkan rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas- tugas berikutnya. Dibawah ini diuraikan tugas-tugas perkembangan. Remaja seperti yang dikemukakan oleh Havighrust (Gunawan, 1992, Hurlock, 1991; Winkel 1991; Mappiare, 1982).

  a.

Menjalin hubungan baru dengan teman sebaya pria maupun wanita

  Remaja diharapkan dapat mencari dan memperoleh teman baru dan menjadi matang dalam hubungan dengan teman sebaya baik pria maupun wanita. Remaja haruslah mendapat penerimaan dari kelompok teman sebaya baik pria maupun wanita agar ia memperoleh rasa dibutuhkan dan dihargai. Tidak adanya penerimaan teman sekelompok dapat menimbulkan gangguan perkembangan psikis dan sosial pada remaja bersangkutan. Sebaliknya tercapainya kematangan psikis dan sosial mempengaruhi penerimaan teman-teman sekelompok. Remaja yang tidak diterima dalam kelompok cenderung menyusun kelompok sendiri (gang).

  b.

  Mencapai peran sosial sebagai pria dan wanita tingkah laku yang berbeda. Remaja pria diharapkan bersifat maskulin, sedangkan remaja wanita bersifat feminim.

  c.

Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif Remaja diharapkan dapat menerima diri sebagaimana adanya, bukan

  khayalan dan impian. Perlu diakui bahwa remaja kadang-kadang membandingkan keadaan fisiknya dengan tokoh idolanya dan teman- teman sebayanya. Mereka diharapkan memelihara keadaan jasmaninya, wajah, kekuatan / kelembutan yang dimilikinya sendiri, serta memanfaatkannya secara efektif. Remaja putri biasanya lebih peka akan keadaan tubuhnya dan merawatnya lebih baik. Hal ini tampak pada caranya berpakaian dan menggunakan alat-alat kecantikan.

  d.

  Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang tuanya dan orang dewasa lainnya.

  Remaja diharapkan tidak lagi mengalami perasaan tergantung dari orang tua dan orang dewasa lainnya. Hal ini berarti remaja diharapkan belajar dan berlatih bebas membuat rencana, bebas membuat alternatif pilihan, bebas menentukan pilihan, bebas membuat keputusan sendiri,

dan melaksanakan keputusannya itu secara bertanggung jawab.

  e.

  Memperoleh kepastian kebebasan ekonomi Remaja diharapkan dapat belajar sedikit demi sedikit untuk terlepas

  Selain itu remaja diharapkan memiliki ketrampilan dalam mengelola uang, menentukan prioritas dalam pembelanjaan, dan mengatur penggunaan barang yang dibelinya.

  f.

  Memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan Remaja mulai memilih cita-cita / pekerjaan yang didambakannya Remaja cenderung mencari informasi yang berkaitan dengan masalah pekerjaan, terutama persyaratan pendidikan yang diperlukan. Dalam hal ini bimbingan karier sangat dibutuhkan oleh siswa di sekolah menengah.

  g.

  Mempersiapkan perkawinan dan hidup berkeluarga Remaja perlu mengembangkan sikap positif terhadap hidup berkeluarga dan memiliki anak. Remaja putri perlu diberi pengetahuan mengelola rumah tangga dan memiliki anak. Remaja putri mulai berlatih memasak, mengatur meja makan, mencuci dan sebagainya. Remaja pria mulai berlatih membersihkan lantai, kebun, dan halaman rumah. Pandangan tentang hidup berkeluarga yang baik sangat dipengaruhi oleh kehidupan mereka di rumah.

  h.

  Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep yang diperlukan Remaja diharapkan mengembangkan konsep mengenai hukum, politik, ekonomi, pemerintahan, geografi, kemanusiaan, dan lembaga sosial. Mereka juga diharapkan untuk mengembangkan keterampilan i.

  Mengembangkan rasa tanggung jawab Remaja diharapkan dapat berpartisipasi sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab dalam kehidupan masyarakat. Perilakunya menunjukkan nilai-nilai yang diakui masyarakat, khususnya dalam kehidupan pribadinya. Tugas ini dipelajari sepanjang hidupnya dalam kelompok keluarga dan teman sebayanya. Mereka belajar memberi dan menerima dalam kehidupan kelompoknya. j.

  Memperoleh seperangkat nilai dan falsafah hidup Remaja mempelajari nilai-nilai yang diwujudkan dalam kehidupannya.

  Remaja diharapkan memiliki pemikiran, sikap-perasaan, perilaku yang dapat menuntun dan mewarnai berbagai aspek kehidupannya.

  Dengan kata lain, remaja memerlukan seperangkat nilai dan falsafah hidup. Remaja yang tidak memiliki falsafah hidup mudah bingung dan terombang-ambing oleh situasi hidup yang cepat berubah.

  B.

Kebutuhan Siswa SMP Menurut kamus psikologi (Kartono & Gulo, 1987) kebutuhan berarti

  persyaratan-persyaratan untuk terus hidup atau untuk penyesuaian optimal terhadap lingkungan”. Ini berarti setiap manusia di dalam kehidupannya memiliki berbagai kebutuhan, baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis. Demikian juga halnya dengan siswa SMP, mereka memiliki berbagai kebutuhan. Untuk

  

Kebutuhan siswa SMP Pandak Bantul menurut Abraham Maslow, dalam Globe,

1987, sebagai berikut;

  Kebutuhan fisiologis Kebutuhan yang paling dasar, paling kuat, dan paling jelas dari antara sekian kebutuhan manusia adalah kebutuhannya untuk mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu kebutuhan akan makanan, istirahat, udara segar, air, vitamin, tempat berteduh, seks, tidur, dan sebagainya. Di dalam kehidupannya, manusia cenderung mengabaikan / menekan dulu semua kebutuhan lain sampai kebutuhan fisiologisnya terpuaskan.

  b.

Kebutuhan akan rasa aman Termasuk di dalam kebutuhan ini adalah, keamanan, kemantapan

  perlindungan, kebebasan dari rasa takut, kebebasan dari rasa cemas, dan bebas dari kekalutan. Manusia menginginkan dunia yang taat hukum dan tertib. Manusia mudah terganggu dalam situasi yang kacau, tidak menentu, atau situasi yang dirasakan sebagai sesuatu yang membahayakan, dan dia mudah menarik diri dalam situasi yang asing baginya. Manusia membutuhkan perlindungan yang memberikan rasa aman.

  c.

  Kebutuhan estetis mendambakan lingkungan yang indah. Keindahan dapat mengurangi ketegangan-ketegangan hidup. Keindahan tidak hanya terbatas pada segala sesuatu yang bisa dilihat, tetapi juga segala sesuatu yang bisa dirasakan dan didengar.

  2. Kebutuhan Sosial a.

Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung Termasuk di dalam kebutuhan tersebut adalah kebutuhan akan kasih

  sayang dan rasa memiliki-dimiliki. Remaja mendambakan hubungan penuh kasih sayang dengan orang lain pada umumnya, khususnya kebutuhan akan rasa memiliki-dimiliki di tengah kelompoknya, dan ia akan berusaha keras mencapai tujuan tersebut. Kebutuhan ini sangat terasa di kalangan remaja, karena dalam kehidupannya remaja cenderung dimotivasi oleh kebutuhan akan kekompakan, hubungan, dan kebersamaan dengan teman sebayanya.

  b.

  Kebutuhan akan harga diri Kebutuhan ini menuntut pengakuan remaja sebagai pribadi yang bernilai, sebagai manusia yang berarti dan memiliki martabat. Pemenuhan kebutuhan ini menimbulkan rasa percaya pada diri sendiri, menyadari kekuatan-kekuatannya, merasa dibutuhkan, dan mempunyai arti bagi lingkungannya.

  3. Kebutuhan Akademik:

  Untuk lebih mengembangkan diri, remaja selalu didorong oleh rasa ingin tahu tentang segala sesuatu. Kebutuhan ini tampak pada individu yang cenderung untuk mensistematisasikan segalanya, menganalisis, mengorganisasi, dan mencari hubungannya dalam kesatuan utuh. Jadi bukan hanya ingin tahu secara jelas mengenai sesuatu.

  4. Kebutuhan Karir: Kebutuhan ini memberikan dorongan kepada setiap remaja untuk mengembangkan / mewujudkan seluruh potensinya. Dorongan ini merupakan dasar perjuangan setiap individu untuk merealisasikan dirinya, untuk menemukan dirinya / identitasnya, dan untuk menjadi dirinya sendiri. Kekuatan ini tumbuh secara wajar dalam diri setiap remaja. Siswa SMPN 4 Pandak Bantul berada dalam masa remaja, sehingga

mereka harus menyelesaiakan tugas-tugas perkembangan. Karena sebagai siswa

dan seorang remaja belum tentu mampu melakukan tugas-tugas perkembangan

dengan baik. Kalau tugas-tugas perkembangan siswa SMP tidak terselesaikan

akan mengganggu tugas-tugas perkembangan berikutnya. Salah satu hal yang

menghambat tugas-tugas perkembangan siswa SMP adalah tidak terpenuhinya

kebutuhan-kebutuhan mereka. Untuk itu agar tugas-tugas perkembangan dapat

terselesaikan dengan baik maka kebutuhan-kebutuhan siswa harus terpenuhi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini diuraikan a) jenis penelitian, b) populasi penelitian, c) instrumen penelitian, d) proses pengumpulan data, dan e) teknik analisis data. A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode survei. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat

  diskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat- sifat populasi atau daerah tertentu. Penelitian ini semata-mata hanya menggambarkan variabel yang akan diteliti melalui pengisian kuesioner tanpa perlu mencari atau menerangkan saling hubungan, menguji hipotesis, membuat ramalan atau mendapatkan makna dan implikasi (Suryabrata, 1983:18 ). Metode survei merupakan tipe pendekatan dalam penelitian, yang ditujukan pada sejumlah besar individu atau kelompok; unit yang ditelaahnya, baik individu maupun kelompok, jumlahnya relatif besar (Sanafiah, 2005:23).

  B.

  Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 4 Pandak tahun ajaran 2007/2008 populasi berjumlah 90 orang. Subyek penelitian berjenis kelamin laki-laki (36 siswa) dan perempuan (54 siswa) berumur sekitar 13-15 topik bimbingan yang ada belum sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan siswa kelas VIII SMPN 4 Pandak Bantul.

  C.

  Alat Pengumpul Data 1.

  Jenis alat pengumpul data Alat pengumpul data ini berupa kuesioner pengungkap kebutuhan siswa yang disusun oleh peneliti sendiri. Butir-butir pernyataan dalam kuesioner terdiri dari empat bidang / aspek yaitu : bidang pribadi, bidang sosial, bidang belajar / akademik dan bidang karier. Item kuesioner dirumuskan secara favourable atau positif dan unfavourable atau negatif. Ada empat alternatif jawaban yang disediakan yaitu ”Tidak Mampu” (TM), ”Kurang Mampu” (KM), ”Mampu” (M), ”Sangat Mampu” (SM). Skor untuk tiap item dari skala ini adalah sebagai berikut : Terhadap pernyataan favourable atau positif terhadap kebutuhan

  • siswa ” Tidak Mampu” (TM) diberi skor 1, ” Kurang Mampu (KM)” diberi skor 2, ” Sangat Mampu” (SM) diberi skor 3, ” Sangat Mampu” (SM) diberi skor 4.
  • siswa ” Tidak Mampu” (TM) diberi skor 4, ” Kurang Mampu (KM)” diberi skor 3, ” Sangat Mampu” (SM) diberi skor 2, ” Sangat Mampu” (SM) diberi skor 1.

  Terhadap pernyataan unfavourable ataunegatif terhadap kebutuhan

  Tabel 1 Kisi-kisi uji coba kuesioner kebutuhan siswa SMPN 4 Pandak Bantul Kebutuhan Nomer item Jumlah item Pribadi a. 1,2,3, 4,5,6,7,8,9,

  9 Kebutuhan fisiologis

  b. 10,11,12, 13, 14,

  5 Kebutuhan akan rasa aman

  c. 15,16,

  2 Kebutuhan estetis Sosial a. 17,18,19,20,21,22,23,24,25,

  14 Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung 26,27,28,29,30, b. 31,32,33,34,35,36,37,

  12 Kebutuhan akan harga diri 38,39,40,41,42, Karir : Kebutuhan aktualisasi diri 43,44,45,46,47,48,49,50,51,

  12

52,53,54,

Akademik: Kebutuhan dalam bidang 55,56,57,58, 59, 60, 61,62

  8 akademik Total

  62 Table 2 Kisi-kisi kuesioner kebutuhan siswa SMPN 4 Pandak Bantul Kebutuhan Nomer item Jumlah item Pribadi a. 1,2,3,4,5,6,7

  7 Kebutuhan fisiologis

  b. 8,9,10,11

  4 Kebutuhan akan rasa aman

  c. 12,13

  2 Kebutuhan estetis Sosial a. 14,15,16,17,18,19,20,21,

  13 Kebutuhan untuk dicintai dan bergabung 22,23,24,25,26 b. 27,28,29,30,31,32,33,34,

  9 Kebutuhan akan harga diri

  

35

Karir : Kebutuhan aktualisasi diri 36,37,38,39,40,41,42,43, 10 44,45

  Akademik: Kebutuhan dalam bidang akademik 46,47,48,49,50

  5 Total

  50 D.Validitas dan Reliabilitas

  1. Validitas Isi Validitas mempunyai arti taraf sampai dimana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Masidjo, 1995: 242). Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang relevan dengan maksud atau tujuan dilakukannya pengukuran. Sebaliknya alat ukur yang menghasilkan data tidak relevan dengan tujuan pengukuran disebut alat ukur yang tidak valid.

  Jenis validasi yang digunakan untuk penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat profesional judment. Pertanyaan yang dicari jawabannya dalam validasi ini adalah ”sejauh mana item-item dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi obyek yang hendak diukur” atau ” sejauh mana isi tes mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur” (Azwar, 45:2006). Dalam pelaksanaannya, peneliti meminta pendapat dua orang dosen pembimbing yaitu, dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II.

  Sebelum kuesioner digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk mengetahui mutu psikometrik kuesioner tersebut.

  Uji coba dilakukan terhadap 87 siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Jetis, uji coba kuesioner diolah dengan menggunakan SPSS Versi 11. Dari hasil uji coba valid/gugur. Item-item yang dinyatakan tidak valid/ gugur oleh peneliti dibuang atau tidak dipakai untuk penelitian ke SMPN 4 Pandak Bantul, item- item yang dinyatakan lolos ditetapkan sebagai bentuk final kuesioner, diperiksa reliabilitasnya, untuk kemudian digunakan dalam penelitian.

  2. Reliabilitas Reliabilitas artinya tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukuran (Azwar, 1997: 176). Tinggi-rendahnya reliabilitas secara empirik ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Semakin tinggi koefisien reliabilitas sebuah alat ukur, maka alat ukur tersebut semakin reliabel.

  Pengujian reliabilitas terhadap hasil ukur skala psikologis dilakukan bila mana item-item yang terpilih lewat prosedur analisis item telah dikompilasikan menjadi satu (Azwar, 1999: 83). Secara teoretis besarnya koefisien reliabilitas berkisar 0 sampai 1,00. Koefisien reliabilitas sebesar 1,00 berarti adanya konsistensi yang sempurna pada alat ukur yang bersangkutan (Azwar, 1997: 178). Pengkajian tingkat reliabilitas kuesioner kebutuhan siswa dengan pendekatan belah dua (Splith-Halt). Hasil reliabilitas yang diperoleh dengan pendekatan belah dua adalah rtt 0, 92.

  E.

  Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah penghitungan skor,

penghitungan persentase, dan penentuan peringkat. Adapun langkah-langkah

  Mencari frekuensi per- aspek Langkah-langkah sebagai berikut: a.

  Mencari rentang skor rentang skor = nilai tertingi – nilai terendah alternatif jawaban rentang skor = 4 – 1 4 = 0,75 b.

  Mentukan kategori (lihat table 3) Tabel 3 Kategori Norma Sangat mampu 1,00- 1,75

  Mampu >1,75- 2,50 Kurang mampu >2,50 – 3,25 Tidak mampu >3.25 – 4,00 3.

  Perhitungan persentase.

  4. Peneliti membuat tabel kebutuhan yang dialami oleh mayoritas siswa kelas VIII SMPN 4 Pandak Bantul berdasarkan alternatif jawaban yang tidak mampu dan kurang mampu.

  

BAB IV

PEMBAHASAN A. Hasil penelitian Hasil penelitian kebutuhan siswa kelas VIII di SMPN 4 Pandak tahun ajaran 2006/2007 berdasarkan frekuensi dan persentase adalah sebagai berikut: (lihat table 4)

  16.9

  7. Kebutuhan akan rasa aman 21 38 23,6

  31.5

  29 28 32,6

  6. Kebutuhan estetis

  39.3

  38.2

  35

  34

  5. Kebutahan fisiologis

  22.5

  47.2

  20

  42

  4. Kebutuhan dicintai dan bergabung

  52.8

  Tabel 4 Frekuensi dan Persentase hasil penelitian Frekuensi Persentase (%)

  15

  47

  3. Kebutuhan aktualisasi diri

  24.7

  60.7

  22

  54

  2. Kebutuhan akan harga diri

  19.1

  74.2

  17

  66

  1. Kebutuhan dalam bidang akademik

  No Indikator Tidak mampu Kurang mampu Tidak mampu Kurang mampu

  42.7 Dari hasil penelitian (lihat table 4) kebutuhan yang mayoritas dialami oleh siswa kelas VIII di SMPN 4 Pandak tahun ajaran 2006/2007 adalah kebutuhan akan bidang akdemik, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri. Semua kebutuhan yang dialami oleh siswa SMPN 4 Pandak perlu dibantu akan tetapi kebutuhan dengan alternatif jawaban tidak mampu dan kurang mampu oleh siswa akan dibantu melalui bimbingan klasikal jika memungkinkan, jika tidak memungkinkan dengan bimbingan pribadi.

  B.

  Pembahasan Kebutuhan yang dialami oleh mayoritas siswa SMPN negeri 4 Pandak tahun ajaran 2007/2008 adalah sebagai berikut : 1.