1.Perencanaan, 2.Tindakan dan Observasi, 3.Analisis data dan perencanaan ulang, 4.Tindakan perbaikan dan Observasi dan 5.Analisis akhir. Penelitian ini masih sedang berjalan pada tahap ke 3. Penerapan metode Problem Based Learning (PBL) dievaluasi berdasa

  

PENERAPAN METODE PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA KULIAH

SISTEM AKUNTANSI

(STUDI KASUS JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI PADANG)

Zahara

  

Zalida Afni

Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Padang

  

Abstrak

  Penelitian ini bertujuan mengevaluasi penerapan metode Problem Based Learning (PBL) dalam mata kuliah sistem akuntansi untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Sistem akuntansi adalah salah satu mata kuliah inti pada jurusan akuntansi Politeknik Negeri Padang. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model Kemmis and Mac Tanggart yang terbagi ke dalam 5 tahapan utama yaitu

  1.Perencanaan, 2.Tindakan dan Observasi, 3.Analisis data dan perencanaan ulang, 4.Tindakan perbaikan dan Observasi dan 5.Analisis akhir. Penelitian ini masih sedang berjalan pada tahap ke 3. Penerapan metode Problem Based Learning (PBL) dievaluasi berdasarkan nilai respon mahasiswa dan nilai akademik mereka. Respon mahasiswa diperoleh melalui kuisioner yang menggunakan skala Likert untuk 5 tingkatan yaitu 5=Sangat Baik, 4=Baik, 3=Cukup, 2=Kurang dan 1=Sangat Kurang. Nilai akademik mahasiswa juga diukur dengan 5 tingkatan yang sama yaitu A=Sangat Baik, B=Baik, C=Cukup, D=Kurang dan E= Sangat Kurang. Semua data diolah untuk dianalisa dalam pengambilan kesimpulan penelitian. Secara rata-rata nilai respon mahasiswa adalah 4,19=4 yang berarti “Baik”. Nilai rata-rata akademik mahasiswa adalah 76=B yang juga berarti “Baik”. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Problem Based Learning (PBL) dalam mata kuliah sistem akuntansi adalah “Baik”, berdasarkan nilai respon dan akademik mahasiswa yang juga memberikan nilai yang “Baik”.

  

Kata Kunci : Sistem Akuntansi, Problem Based Learning, Respon Mahasiswa, Nilai

Akademik Mahasiswa.

  

Abstract

This research want to evaluate the Problem Based Learning (PBL) method in accounting

system subject in order to get competency that targeted in curriculum. Accounting system is

one of the major subject at accounting department of Padang State Polytechnic. This is an

action research that uses Kemmis and Mac Tanggart model which is divided in 5 steps that

are: 1. Planning, 2. Action & Observation, 3. Reflecting & Re-planning, 4. Action &

Observation and 5. Reflecting. This research is still going on to the third step. The applications

of Problem Based Learning (PBL) method in accounting system are evaluated based on the

student responses and academic score. Questioner of student responses are measured by Likert

scale for 5 level, they are: 5=Very Good, 4=Good, 3=Enough, 2=Bad, and 1=Very Bad. The

student academic score is also measured for 5 level as well as the student responses, they are:

A=Very Good, B=Good, C=Enough, D=Bad, and E=Very Bad. All of score data will be

process to analyze them. The average of the scores are 4,19=4 for student responses and 76=B

for academic score. Both of score get “good” level. This results conclude that based on the

student responses score, the Problem Based Learning (PBL) method is good to use in

accounting system subject as well as their academic score in it.

  

Key words : Accounting System, Problem Based Learning, The Student Responses, The

Academic Score.

  Pendahuluan

  Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang telah berlaku akan dapat membawa dampak positif maupun negatif bagi masyarakat Indonesia. MEA bisa menjadi peluang yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia dibidang perekonomian untuk meningkatkan peluang pasar ke negara-negara ASEAN. Disisi lain Indonesia juga akan menjadi pasar yang akan sangat potensial untuk diserbu oleh semua Negara ASEAN lainnya. Bagi masyarakat Indonesia yang tidak siap untuk berkempetisi dengan persaingan ini, MEA akan menjadi sarana mendatangkan pesaing-pesaing kuat yang akan mengalahkan mereka dirumah mereka sendiri.

  Masyarakat Indonesia, mau tidak mau, suka tidak suka harus meningkatkan kemampuan mereka dalam segala lini untuk memenangkan persaingan yang semakin ketat ini. Semua komponen bangsa harus berpartisipasi menyiapkan masyarakat Indonesia untuk menjadi pemenang di negaranya sendiri. Jangan sampai masyarakat Indonesia hanya menjadi konsumen dan tersingkir di negaranya sendiri.

  Dunia pendidikan mempunyai kewajiban yang lebih besar dalam mempersiapkan lulusannya memiliki kompetensi yang baik. Dengan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar, para lulusan dunia pendidikan Indonesai akan dapat berkompetensi dan harusnya memenangkan persaingan di pasar negaranya sendiri pada khususnya dan pasar global pada umumnya. Pendidikan vokasi selaku penyelenggara pendidikan yang akan menghasilkan lulusan yang siap pakai semakin ditantang untuk membuktikan kualitas dan kompetensi lulusannya. Semakin dekat pola pendidikan vokasi dengan perkembangan dan kebutuhan pasar, akan melahirkan lulusan yang memiliki kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Salah satu point utama yang harus diperhatikan oleh dunia pendidikan adalah tetap terjaganya link and mach semua komponen pendidikan vokasi dengan perkembangan pasar dan industri. Tidak hanya kurikulum yang update, metode pembelajaran yang sesuai dengan target pencapaian kompetensi lulusan yang diharapkan juga harus diperhatikan dalam setiap perkuliahan yang diberikan pada tiap level jenjang pendidikan vokasi.

  Metode pembelajaran dengan berfokus kepada mahasiswa (Student Centre

  

Learning /SCL) adalah salah satu metode pembelajaran yang mengkondisikan mahasiswa

  untuk lebih aktif dan terlibat secara keseluruhan dalam pembelajaran. Dengan adanya keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran ini akan memotivasi dan membantu mahasiswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditargetkan.

  Salah satu bentuk metode SCL yang dapat diaplikasikan dalam pembelajaran adalah metode Prablem Based Learning (PBL). Dalam metode PBL materi pembelajaran akan diperkaya dengan kasus-kasus yang dirancang sedikian rupa sesuai dengan perkembangan real di dunia industri. Hal ini akan sangat membantu memberikan gambaran yang utuh kepada mahasiswa tentang perkembangan ilmu dan aplikasinya di lapangan. Metode ini juga akan sangat menunjang mahasiswa berfikir kritis dalam menghadapi semua permasalahan yang akan mereka temui di dunia industri nantinya.

  Metode PBL ini dapat diterapkan dalam semua mata kuliah. Mata kuliah Sistem Akuntansi adalah salah satu mata kuliah wajib di Prodi D3 dan Prodi D4 Akuntansi Politeknik Negeri Padang. Mata kuliah sistem akuntansi merupakan mata kuliah dasar dari rangkaian mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi pada kedua prodi ini. Muatan materi pada mata kuliah Sistem Akuntansi untuk kedua prodi ini juga sama. Perbedaan utama pada ke dua prodi ini adalah pada mata kuliah lanjutan setelah sistem akuntansi yaitu pada prodi D3 akan dilanjutkan dengan mata kuliah Prakterk Kerja Akuntansi (PKA) Sistem Akuntansi dan pada prodi D4 akan dilanjutkan dengan mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi dan Terapan Sistem Informasi Akuntansi. Sehingga kemampuan penguasaan keilmuan (hardskill) dan keterampilan (softskill) mahasiswa terhadap mata kuliah Sistem Akuntansi ini sangat penting dan akan mempengaruhi penguasaan mata kuliah lanjutannya.

  Selain itu muatan materi mata kuliah sistem akuntansi ini bersinergi dengan hampir semua mata kuliah inti akuntansi seperti mata kuliah akuntansi keuangan, akuntansi biaya dan akuntansi manajemen, pemeriksaan akuntansi (auditing), perpajakan sampai kepada komputer akuntansi. Maka mata kuliah sistem akuntansi pada dasarnya dapat menjadi mata rantai penghubung (value chain) berbagai mata kuliah akuntansi lainnya untuk dapat membangun komprehensifnes pemahaman mahasiswa terhadap ilmu dan praktik akuntansi. Sehingga metode pembelajaran yang tepat yang dapat membangun motivasi mahasiswa untuk belajar dengan lebih baik dan mengekplorasi lebih jauh materi Sistem Akuntansi dan keterkaitannya (linkage) dengan mata kuliah inti akuntansi lainnya akan membangun keutuhan (comprehensiveness) pemahaman keilmuan (hardskill) dan keterampilan (softskill) mereka untuk mata kuliah Sistem Akuntansi ini sangatlah dibutuhkan.

  Penelitian ini dirancang untuk menyusun struktur metode SCL yang paling optimal untuk digunakan dalam setiap pertemuan kuliah Sistem Akuntansi yang berbasis kompetensi agar kompetensi mahasiswa yang ditetapkan dapat tercapai dengan baik. Salah satu metode SCL yang telah kami coba terapkan dalam penelitian ini adalah metode Prablem Based

  

Learning (PBL). Artikel ini akan fokus membahas hasil penelitian kami tentang penerapan

metode PBL ini dalam mata kuliah sistem akuntansi.

  Tersedianya “Rancangan struktur metode SCL yang paling optimal untuk mata kuliah Sistem Akuntansi” akan sangat membantu pencapaian kompetensi mahasiswa baik dari sisi

  

hardskill maupun softskill mereka. Disamping itu dengan metode pembelajaran yang tepat

  diharapkan mata kuliah sistem akuntansi yang terintegrasi dengan berbagai mata kuliah inti akuntansi lainnya juga akan dapat membangun pemahaman mahasiswa yang terintegrasi dan komprehensif tentang ilmu akuntansi.

  Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat dan dapat diaplikasikan langsung dalam proses belajar mengajar pada mata kuliah sistem akuntansi. Mata kuliah sistem akuntansi ini merupakan salah satu mata kuliah wajib inti akuntansi yang diberikan baik pada jenjang Program D3 maupun D4 Akuntansi. Kegiatan penelitian ini juga sangat efesien karena dengan satu kali pelaksanaan penelitian akan dapat memenuhi kebutuhan 2 prodi D3 dan D4 akuntansi sekaligus. Seperti kata pepatah,

  “sekali merangkuh dayung, 2-3 pulau terlampuai, sekali melakukan penelitian, kebutuhan 1- 2 prodi terpenuhi”. Tinjauan Pustaka

  Sistem pembelajaran yang baik mampu memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk membuka potensi dirinya dalam menginternalisasikan pengetahuan, keahlian, dan perilaku serta pengalaman belajar sebelumnya, dan merupakan bagian penting untuk mampu menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi. Sistem pembelajaran seperti itu mampu mengembangkan elemen-elemen kompetensi yang diamanatkan oleh Kepmendiknas No. 045/2002. Dengan dikeluarkannya Perpres No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), program studi pada perguruan tinggi dituntut untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kualifikasi KKNI. Dengan demikian bagi Perguruan Tinggi yang masih bermasalah di dalam sistem pembelajarannya mesti segera melakukan pembenahan atau perbaikan untuk mampu menghasilkan lulusan paling tidak memenuhi kualifikasi yang telah ditetapkan.

  Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan pemberian stimulus-stimulus kepada mahasiswa, agar terjadinya respons yang positif pada diri anak didik. Kesediaan dan kesiapan mereka dalam mengikuti proses demi proses dalam pembelajaran akan mampu menimbulkan respons yang baik terhadap stimulus yang mereka terima dalam proses pembelajaran (Arifin,2010).

  Pada sistem pembelajaran SCL mahasiswa dituntut aktif mengerjakan tugas dan mendiskusikannya dengan dosen sebagai fasilitator. Dengan aktifnya mahasiswa, maka kreativitas mahasiswa akan terpupuk. Kondisi tersebut akan mendorong dosen untuk selalu mengembangkan dan menyesuaikan materi kuliahnya dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Dengan diterapkannya sistem pembelajaran SCL diharapkan mahasiswa aktif dan kreatif, menyelesaikan tugas akhir dengan lancar/cepat, dengan harapan mahasiswa dapat menyelesaikan studi dengan lancar dan tepat waktu sesuai dengan target atau bahkan bisa lebih cepat dari standar waktu masa studi. Selanjutnya mahasiswa setelah lulus diharapkan mampu berkompetisi di dunia kerja (Sari dan Ali 2010).

  Salah satu metode belajar dalam SCL adalah Problem Based Learning (PBL) (Dewajani,2008). Dalam metode PBL ini mahasiswa harus aktif dalam menggali berbagai informasi untuk memecahkan masalah dalam tugas yang diberikan oleh dosen. Dosen akan merancang tugas tersebut sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Dosen juga akan membimbing dan memberikan petunjuk bagi mahasiswa dalam memecahkan permasalahan dalam tugas tersebut. Dengan rancangan tugas terstruktur yang dapat diadaptasi dari kasus- kasus real dilapangan akan sangat mendekatkan mahasiswa dengan dunia industri. Mahasiswa juga terlatih untuk memecahkan masalah dengan berbagai alternatif metode, sehingga mereka lebih kritis dalam menggunakan semua informasi dan ilmu mereka untuk mengambil keputusan yang terbaik.

  Menurut Mutmainah (2008) dalam Wibowo dan Widya (2011), suatu kasus disebut kasus yang baik bila memiliki karakteristik sebagai berikut :

  1. Berorientasi keputusan : kasus menggambarkan situasi manajerial yang mana suatu keputusan harus dibuat (segera), tetapi tidak mengungkapkan hasilnya.

  2. Partisipasi : kasus ditulis dengan cara yang dapat mendorong partisipasi aktif mahasiswa dalam menganalisis situasi. Ini berbeda dengan cerita (stories) pasif yang hanya melaporkan berbagai peristiwa atau kejadian seperti apa adanya, tetapi tidak mendorong partisipasi.

  3. Pengembangan diskusi : material kasus ditulis untuk memunculkan beragam pandangan dan analisis yang dikembangkan oleh para mahasiswa.

  4. Substantif : kasus terdiri atas bagian utama yang membahas isu dan informasi lain.

  5. Pertanyaan : kasus biasanya tidak memberikan pertanyaan, karena pemahaman atas apa yang seharusnya ditanya merupakan bagian penting analisis kasus.

  Lebih jauh Wibowo dan Widya (2011) menyebutkan manfaat kasus dan metode kasus diterapkan sebagai metode pembelajaran adalah :

1. Kasus memberikan kesempatan kepada mahasiswa pengalaman firsthand dalam menghadapi berbagai masalah akuntansi di organisasi.

  2. Kasus menyajikan berbagai isu nyata desain dan operasi system akuntansi relevan yang dihadapi para manajer.

  3. Realisme kasus memberikan insentif bagi mahasiswa untuk terlibat dan termotivasi dalam mempelajari material pembelajaran.

  4. Kasus mengembangkan kapabilitas mahasiswa untuk mengintegrasikan berbagai konsep material pembelajaran, karena setiap kasus mensyaratkan aplikasi beragam konsep dan teknik secara integrative untuk memecahkan suatu masalah.

  5. Kasus menyajikan ilustrasi teori dan materi kuliah akuntansi.

  6. Metode Kasus member kesempatan untuk berpartisipasi dalam kelas dan mendapatkan pengelaman dalam mempresentasikan gagasan kepada orang lain.

  7. Kasus memfasilitasi pengembangan sense of judgment, bukan hanya menerima secara tidak kritis apa saja yang diajarkan dosen atau kunci jawaban yang tersedia dihalaman belakang buku teks.

  8. Kasus memberikan pengalaman yang dapat diterapkan pada situasi pekerjaan.

  Hasil penelitian Wibowo dan Widya (2011) menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara penilaian mahasiswa terhadap kualitas trigger problem dan kualitas fasilitator dengan peningkatan prestasi dan softskill mahasiswa dalam kelas yang menerapkan metode PBL. Dalam hal perbedaan dengan metode konvensional, penelitian ini juga menunjukkan adanya perbedaan antara peningkatan prestasi dan sofskill mahasiswa dalam kelas yang menerapkan metode PBL dengan kelas yang menggunakan metode konvensional, dimana hasil dan peningkatan prestasi dan sofskill mahasiswa dalam kelas yang menggunakan metode PBL adalah lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa dalam kelas yang menggunakan metode konvensional.

  Hasil penelitian Hendra, dkk (2013) juga menunjukkan hal yang senada dengan penelitian sebelumnya. Metode pembelajaran PBL dalam pembelajaran Pratikum Akuntansi yang telah diterapkan akan meningkatkan minat, motivasi dan partisipasi mahasiswa dalam pembelajaran. Hal ini akan sangat membantu dalam meningkatkan pemahaman materi yang baik oleh mahasiswa. Lebih jauh hal ini tentu akan meningkatkan kompetensi mahasiswa yang akan berguna dalam penerapan akuntansi di dunia industri nantinya.

  Hasil penelitian Zahara dan Afni (2015) merekomendasikan penggunaan metode PBL dalam mata kuliah sistem akuntansi. Penerapan metode PBL ini dalam mata kuliah sistem akuntansi adalah untuk beberapa materi yang karakteristiknya cocok menggunakan metode PBL ini seperti untuk materi sistem akuntansi penggajian, biaya produksi, dan persediaan dan aktiva tetap.

  Mata kuliah sistem akuntansi adalah salah satu mata kuliah inti akuntansi pada prodi D3 dan D4 Akuntansi PNP. Sistem akuntansi juga mata kuliah dasar dari rangkaian mata kuliah sistem informasi akuntansi pada kedua prodi tersebut. Materi sistem akuntansi bersinergi dengan hampir semua mata kuliah inti akuntansi seperti akuntansi keuangan, akuntansi biaya dan akuntansi manajemen, pemeriksaan akuntansi (auditing), perpajakan sampai kepada komputer akuntansi. Sehingga mata kuliah sistem akuntansi pada dasarnya dapat menjadi mata rantai penghubung berbagai mata kuliah akuntansi lainnya dalam membangun pemahaman komprehensif mahasiswa terhadap ilmu dan praktik akuntansi.

  Secara umum rangkaian materi dalam mata kuliah sistem akuntansi dapat dilihat dalam diagram rerangka materi berikut :

  Sistem Akuntasi Sistem Akuntansi Pokok Pendukung

  Laporan Formulir Sistem Akuntansi

  Jurnal Buku (Informasi) Bukti

  (SA) : Besar Transaksi

   SA Penjualan  SA Piutang  SA Penerimaan Kas  SA Pembelian Buku

   SA Utang Pembantu

   SA Pengeluaran Kas  SA Penggajian  SA Biaya Umpan Balik (Feedback) Produksi

SISTEM PENGENDALIAN INTREN (SPI)

Sumber : adaptasi rerangka sistem akuntansi (Mulyadi, 2015)

  Dari rerangka materi mata kuliah sistem akuntansi di atas terlihat bahawa dalam mata kuliah sistem akuntansi ini mahasiswa tidak hanya belajar tentang perancangan komponen- komponen sistem akuntansi pokok tetapi juga mempelajari contoh-contoh berbagai sistem akuntansi pendukung yang terdapat dalam suatu perusahaan. Dimana sistem akuntansi pendudukung ini merupakan rangkaian prosedur untuk menangani setiap transaksi perusahaan yang menghasilkan data transaksi yang akan diolah dalam sistem akuntansi pokok mulai dari pencatatan sampai kepada pelaporan transaksi tersebut. Sehingga mahasiswa akan mempelajari kegiatan akuntansi tersebut secara terintegrasi dan komprehensif dalam mata kuliah sistem akuntansi ini.

  Dalam mata kuliah sistem akuntansi, materi sistem akuntansi pokok yang merupakan inti kegiatan utama dalam akuntansi secara umum, bersinergi dengan materi dalam mata kuliah akuntansi keuangan dan komputer akuntansi. Materi sistem akuntansi pendukung yang membahas tentang sistem akuntansi penjualan, piutang, penerimaan kas, pembelian, utang dan pengeluaran kas yang terkait dengan transaksi penjualan dan pembelian perusahaan yang dikenai pajak, terkait dengan mata kuliah perpajakan. Sistem akuntasi biaya produksi yang membahas tentang prosedur pelaksanaan produksi perusahaan sangat terkait dengan mata kuliah akuntansi biaya. Materi sistem akuntansi penggajian, persediaan dan aktiva tetap lebih memfokuskan kepada efesiensi biaya dalam setiap aktifitas pembiayaan terkait yang sangat erat dengan materi dalam akuntansi manajemen. Sedangkan materi sistem pengendalian intern (SPI) yang merupakan alat kontrol dan menjadi alat ukur kelayakan suatu sistem akuntansi yang terdapat dalam setiap muatan materi sistem akuntansi tersebut merupakan alat kontrol yang sama yang digunakan dalam mata kuliah pemeriksaan akuntansi (auditing).

  Pengajaran mata kuliah yang mengandung muatan materi yang cukup luas dan terintegrasi dengan mata kuliah lainnya menjadi tantangan tersendiri dalam merangkai mata kuliah ini menjadi menarik bagi mahasiswa. Membahas sisi lain dari konten materi yang hampir sama dengan materi pada mata kuliah lain juga membutuhkan strategi untuk memancing keinginan mahasiswa untuk memahami materi tersebut secara komprehensif. Disinilah peranan metode pembelajaran SCL yang tepat untuk materi ajar yang sesuai guna dapat memotivasi mahasiswa belajar dan memahami materi kuliah sistem akuntansi ini dengan lebih baik guna membangun hardskill dan softskill mereka yang komprehensif. Metode PBL adalah salah satu metode pembalajaran yang juga dapat diterapkan dalam mata kuliah sistem akuntansi ini. Penerapan metode PBL dalam sistem akuntansi ini juga diharapkan akan memberikan hasil belajar yang baik seperti hasil penelitian sebelumnya.

  Metode Penelitian

  Penelitian ini bersifat action research berupa tindakan kelas yang mengacu kepada model Kemmis dan MacTaggart (Amirin,2009) yang dibagi dalam 5 tahapan utama yaitu :

  Tahap I Perencanaan (Planning) berisi kegiatan persiapan untuk penyusunan

  rancangan tugas yang sesuai dengan metode PBL yang akan digunakan serta perancangan kuisioner untuk perekaman data respon mahasiswa terhadap metode PBL yang digunakan untuk pelaksanaan tindakan kelas.

  Tahap II Tindakan dan Pengamatan (Action & Observation) merupakan penerapan

  metode PBL tindakan kelas seperti yang telah direncanakan. Pelaksanakan tindakan kelas dilakukan langsung dalam kuliah Sistem Akuntansi untuk 3 kali pertemuan. Observasi dan perekaman data terhadap respon mahasiswa terhadap metode SCL dan penilaian terhadap rancangan tugas yang dikerjakan oleh mahasiswa dalam penerapan metode PBL ini dilakukan untuk setiap pertemuan.

  Tahap III Analisis hasil dan Perencanaan Ulang (Reflecting & Replanning) merupakan

  kegiatan pengolahan dan analisis terhadap data-data observasi serta evaluasi hasil penelitian terhadap tujuan penelitian. Hasil analisis dan evaluasi ini akan menjadi bahan untuk perencanaan ulang terhadap perbaikan rancangan struktur metode SCL dan paket modul ajar.

  Tahap IV Tindakan dan Pengamatan (Action & Observation) merupakan penerapan

  perbaikan rancangan metode SCL dan rancangan tugas. Pelaksanaan perbaikan tindakan kelas ini juga akan diobservasi dan dilakukan perekaman data respon mahasiswa dan penilaian terhadap setiap penugasan yang diberikan untuk setiap pertemuan perkuliahan.

  Tahap V Analisis Akhir Penelitian (Reflecting), merupakan pengolahan dan analisis

  data hasil observasi tahap IV. Jika masih terdapat kelemahan-kelemahan yang harus diperbaiki, maka akan dilakukan perbaikan dan revisi sesuai hasil analisis tersebut sehingga diperoleh rancangan struktur metode SCL yang paling optimal untuk mata kuliah sistem akuntansi ini.

  Hasil penelitian yang disajikan dalam paper ini adalah hasil analisis penerapan salah satu metode SCL yang digunakan dalam pembelajaran sistem akuntansi yaitu metode belajar PBL. Analisis hasil yang disajikan adalah sebagai hasil penelitian pada tahap ke III untuk penerapan metode PBL dalam mata kuliah sistem akuntansi di jurusan akuntansi PNP.

  Variabel yang digunakan dalam menilai keberhasilan penelitian ini adalah : (1) respon mahasiswa partisipan terhadap penerapan metode SCL (dalam hal ini metode PBL) dalam tindakan kelas dan (2) nilai mahasiswa partisipan tindakan kelas perkuliahan Sistem Akuntansi ini. Bagusnya respon mahasiswa dan baiknya nilai yang mereka peroleh setelah mengikuti perkuliahan Sistem Akuntansi yang menerapkan metode SCL yang telah dipilih akan menjadi indikator keberhasilan penelitian ini.

  Data respon mahasiswa partisipan yang diobservasi dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner yang dibagikan kepada mahasiswa setiap selesai perkuliahan. Reliabilitas dan validitas kuisioner diuji dengan teknik Pilot Testing yaitu dengan menguji terlebih dahulu kuisioner kepada sampel responden. Setelah kuisioner dianggap valid dan reliabel, baru kuisioner tersebut akan dibagikan kepada mahasiswa partisipan yang mengikuti kuliah Sistem Akuntansi dalam penelitian ini.

  Respon mahasiswa terhadap setiap pernyataan dalam kuisioner tentang metode yang digunakan dalam pembelajaran diukur dengan skala Likert. Skala ini menggunakan rentang nilai 1-5 yaitu nilai (1) untuk sangat tidak sesuai/sangat tidak bermanfaat, (2) untuk tidak sesuai/tidak bermanfaat, (3) untuk netral/biasa saja, (4) untuk sesuai/bermanfaat dan (5) untuk sangat sesuai/sangat bermanfaat. Nilai 1 dalam kuisioner berarti metode SCL yang digunakan sangat tidak sesuai untuk menarik dan meningkatkan motivasi belajar mereka dan sangat tidak bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan hardskill dan sofskill mereka. Sebaliknya nilai 5 berarti metode SCL dan paket modul ajar yang digunakan sudah sangat sesuai untuk menarik dan meningkatkan motivasi belajar mereka serta sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan hardskill dan sofskill mereka.

  Data nilai mahasiswa partisipan diperoleh dari nilai dari setiap penugasan yang diberikan kepada mahasiswa dengan rentang nilai adalah 1-100. Rancangan tugas ini telah disusun sedemikian rupa sesuai dengan metode SCL yang akan digunakan. Nilai akhir mahasiswa diperoleh dengan mengolah semua data nilai ini sesuai dengan bobot penilaian masing-masing tugas yang telah ditetapkan dalam rancangan pembelajaran Sistem Akuntansi.

  Hasil pengolahan data respon mahasiswa partisipan dari kuisioner dan data nilai Sistem Akuntansi mereka akan dikonversikan dalam rentang umum Angka dan Nilai Mutu yang digunakan dalam penilaian prestasi akademik mahasiswa sebagai standar pengukuran hasil penelitian ini. Konversi nilai penelitian tersebut dapat dilihat ada tabel 1 berikut :

  Tabel 1. Konversi Nilai Penelitian dalam Angka dan Nilai Mutu Nilai Respon Nilai Akademik Angka Mutu Nilai Mutu Mahasiswa Sistem Akuntansi

  5

  81 A Sangat Baik

  • – 100

  4

  66 B Baik

  • – 80

  3

  56 C Cukup

  • – 65

  2

  41 D Kurang

  • – 55

  1 E Sangat Kurang

  • – 40

  Sumber : Adaptasi Peraturan Akademik Politeknik Negeri Padang Hasil dan Pembahasan

  Penerapan metode PBL dalam pembelajaran sistem akuntansi pada penelitian ini dilakukan pada 3x pertemuan perkuliahan. Mahasiswa yang menjadi partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa kelas 1A D4 Akuntansi yang memang sedang mengambil mata kuliah sistem akuntansi tersebut dalam semester berjalan. Karena kegiatan penelitian ini memang dilaksanakan inheren dalam perkuliahan sistem akuntansi, maka semua mahasiswa mengikuti kegiatan perkuliahan seperti perkuliahan biasa tanpa merasa terbebani atau mempengaruhi respon mereka demi tujuan penelitian. Hasil penilaian semua penugasan dalam kegiatan pelaksanaan metode PBL ini dalam perkuliahan juga menjadi bagian dari nilai akhir mahasiswa secara keseluruhan untuk mata kuliah sistem akuntansi yang sedang mereka lalui.

  Kondisi ini menjadi hal yang positif bagi kualitas data penelitian yang kami peroleh. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung secara alamiah dan terstruktur sesuai jadwal perkuliahan membuat mahasiswa mengikuti perkuliahan sebagimana biasanya (apa adanya mereka) tanpa harus terpengaruh oleh kegiatan penelitian yang dilakukan. Mereka juga bisa memberikan respon mereka secara bebas sesuai dengan apa yang mereka rasakan. Dalam pelaksanaan tugas yang diberikan, mahasiswa juga melaksanakannya dengan serius dan baik karena semua penugasan tersebut akan menjadi komponen penilaian akhir mata kuliah mereka.

  Keadaan ini merupakan kondisi yang cukup ideal untuk memperoleh data penelitian yang sangat mendekati kondisi yang sebenarnya sedang berjalan dalam perkuliahan. Dengan semakin baiknya data penelitian menggambarkan kondisi yang sebenarnya, maka pengambilan kesimpulan dari analisis data yang akan dilakukan juga diharapkan akan memberikan hasil yang lebih baik dan objektif. Hal ini akan sangat mempengaruhi rekomendasi perbaikan metode perkuliahan untuk mata kuliah sistem akuntansi, sampai diperoleh metode yang paling mengoptimalkan pencapaian kompetensi mahasiswa baik dari segi hardskill maupun softskill.

  Semua data penelitian yang diperoleh diolah dengan fungsi statistik dalam program MS Excell. Data penelitian ini terbagi dalam 2 kelompok utama yaitu data respon mahasiswa terhadap penerapan metode PBL dalam perkuliahan sistem akuntansi dan data nilai akademik mahasiswa untuk setiap penugasan yang diberikan dalam penerapan metode PBL tersebut. Hasil rekapan data penelitian penerapan metode PBL dalam perkuliahan sistem akuntansi dapat dilihat pada Tabel 2 berikut :

  

Tabel.2 Ringkasan Analisis Data Penerapan Metode PBL

Nilai Respon Mahasiswa Nilai Akademik Mahasiswa Informasi Data Nilai Angka Nilai Data Nilai Angka Nilai Data Nilai Jumlah % Mutu Mutu Nilai Jumlah % Mutu Mutu - 1680 - Total Data - - - 112 - - -

  Nilai Sangat Sangat 5 624

37 A

  95

  1

  1 A

Maksimal Baik Baik

Nilai Sangat

  1

2 E

  68

  2

  2 B Baik Minimal Kurang Nilai 4 760

45 B Baik

  70

  24

  21 B Baik Modus Nilai

4 B Baik

  76 B Baik - - - - Rata-rata Sumber: Pengolahan data penelitian, 2015 Pada tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa untuk data respon mahasiswa terdapat 1680 data yang diperoleh dari kuisioner yang diberikan kepada mahasiswa setiap selesai perkuliahan yang menerapkan metode PBL. Setiap kuisioner berisi 20 item pernyataan yang disi oleh partisipan mahasiswa sebanyak 28 orang untuk 3 kali pertemuan perkuliahan. Setiap pernyataan kuisioner memiliki rentang nilai 1-5, yang akan dipilih oleh mahasiswa sesuai dengan pendapat dan apa yang mereka rasakan selama perkuliahan dengan metode PBL tersebut.

  Respon nilai tertinggi yang diberikan mahasiswa terhadap penerapan metode PBL ini adalah 5 sebanyak 624 item atau 37% dari semua data respon mahasiswa. Nilai mutu untuk rentang nilai respon mahasiswa 5 adalah “Sangat Baik”. Sedangkan yang memberikan nilai respon 4 sebagai nilai yang paling banyak diberikan untuk setiap item pernyataan kuisioner oleh mahasiswa adalah sebanyak 760 atau 45%. Nilai respon mahasiswa 4 ini menunjukkan nilai mutu “Baik”. Walaupun ada mahasiswa yang memberikan respon nilai terendah yaitu 1 atau 0% karena jumlah sangat rendah, yaitu hanya diberikan oleh 2 orang partisipan terhadap salah satu item pernyataan dalam kuisioner, sehingga hal ini dapat diabaikan.

  Jika dilihat dari jumlah nilai tertinggi dan nilai yang paling banyak diberikan oleh mahasiswa saja, maka jumlah respon mahasiswa yang memberikan nilai 4-5 adalah sebanyak 82% dari keseluruhan data respon mahasiswa. Nilai mutu yang ditunjukkan oleh nilai respon mahasiswa untuk nilai 4 dan 5 ini adalah “Baik” dan “Sangat Baik”. Hal ini senada dengan hasil nilai rata-rata keseluruhan respon mahasiswa yaitu berada dalam rentang nilai 4,19=4. Nilai ini berarti secara rata- rata nilai mutu respon mahasiswa adalah “Baik”. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan metode PBL dalam perkuliahan sistem akuntansi menurut respon mahasiswa adalah “Baik”.

  Dari sisi data nilai akademik mahasiswa yang diperoleh dari nilai tugas yang dikerjakan oleh mahasiswa disetiap penerapan metode PBL, juga menunjukkan hal yang tidak jauh berbeda. Total dana nilai akademik mahasiswa adalah sebanyak 112 yang berasal dari 4 buah bentuk tugas yang dikerjakan oleh 28 mahasiswa selama pelaksanaan metode PBL ini. Dengan rentang nilai akademik dari 1 – 100, nilai tertinggi yang pernah diperoleh mahasiswa dalam penelitian ini ad alah 95 sebanyak 1% yang berarti “Sangat Baik”. Sedangkan nilai terendah tugas mahasiswa adalah 68 sebanyak 2% yang masih masuk dalam nilai mutu “Baik”. Nilai yang paling banyak muncul dari nilai tugas mahasiswa ini adalah 70 sebanyak 21%. Nilai 70 ini mendekati nilai tengah dalam rentang nilai mutu “Baik”.

  Jika dilihat dari keluruhan data nilai tugas mahasiswa ini terlihat bahwa, nilai terendah akademik adalah 68 sebanyak 2% masih termasuk nilai mutu “Baik”, maka nilai akademik mahasiswa yang lainnya sebanyak 98% adalah lebih tinggi dari 68 yang artinya akan memiliki nilai mutu “Baik” dan “Sangat Baik”. Hal ini sejalan dengan nilai rata-rata akademik dari data tugas keseluruhan mahasiswa yaitu 76 yang masuk dalam rentang nilai mutu “Baik”. Jadi dapat disimpulkan bahwa berdasarkan nilai rata-rata akademik mahasiswa secara keseluruhan, penerapan metode PBL ini memberikan nilai prestasi akademik yang “Baik” bagi mahasiswa.

  Berdasarkan uraian analisis data penelitian diatas terlihat bahwa secara rata-rata respon mahasiswa terhadap penerapan metode PBL dalam mata kuliah sistem akuntansi ini adalah “Baik”. Hal ini juga sejalan dengan nilai rata-rata akademik mahasiswa dalam penerapan metode PBL tersebut yaitu juga “Baik”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil penelitian ini, penerapan metode PBL dalam mata kuliah sistem akuntansi adalah “Baik” sesuai dengan respon dan nilai akademik mahasiswa yang sama-sama menunjukkan nilai mutu yang “Baik”.

  Penutup Kesimpulan Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 5 tahapan utama.

  Hasil penelitian yang disampaikan dalam paper ini adalah hasil penelitian yang sudah berjalan sampai tahap ke 3 untuk analisis hasil dari tindakan penerapan metode pembelajaran pada tahap

  2. Metode pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode Prablem

  

Based Learning (PBL). Penerapan metode ini diakukan dalam perkuliahan real sistem

akuntansi pada salah satu kelas yang mengikuti perkuliahan ini di prodi D4 Akuntansi.

  Partisipan dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pada kelas yang dijadikan objek penelitian. Data penelitian terdiri dari 2 kelompok utama yaitu data respon mahasiswa terhadap penerapan metode PBL dalam mata kuliah sistem akunatnsi dan data nilai akademik mahasiswa terhadap penugasan yang diberikan selama penerapan metode PBL tersebut.

  Secara rata- rata nilai respon mahasiswa menunjukkan nilai yang “Baik” terhadap penerapan metode PBL ini dalam perkuliahan sistem akuntansi. Nilai rata-rata akademik mahasiswa juga menunjukkan hal yang sama yaitu memberikan nilai yang “Baik”. Jadi dapat disimpulkan dari penelitian ini bahwa metode PBL adalah

  “Baik” diterapkan dalam perkuliahan sistem akuntansi di Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang.

  Keterbatasan Penelitian

  Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang mungkin membuat hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasi secara umum. Diantara keterbatasan tersebut adalah penerapan metode PBL ini hanya dilakukan dalam 3 kali pertemuan perkuliahan. Materi perkuliahan yang dipilih untuk diujicobakan dalam penerapan metode PBL juga hanya terbatas pada 3 materi dari keseluruhan materi sistem akuntansi. Sehingga kesimpulan yang diambil dari hasil penelitian ini adalah berdasarkan data yang terkumpul dengan segala keterbatasan ini. Maka disarankan untuk penelitian berikutnya dapat mengembangkan kuantitas penelitian agar memperoleh data yang lebih dapat digeneralisasi.

  

REFERENSI

  Amirin, Tatang M. 2009. Classroom action research (penelitian tindakan kelas), diunduh dari

  

abtu, 14 April 2012

  Arifin, Samsul. 2010, P3AI-ITS, metode pembelajaran Student Center Learning, diunduh dari

  

  ………………. 2010, Memahami KBK_SCL dan implementasinya. P3AI-ITS, diunduh dari

  

  A, Sardiman, 2001, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada. Buku Panduan Pelaksanaan Student Centered Learning (SCL) dan Student Teacher Aesthethic

  (STAR), Pusat Pengembangan Pendidikan, Universitas Gajah Mada,

  Role-Sharing

  2010 Buku Panduan Pengembangan KBK Pendidikan Tinggi, Direktorat Akademik, Direktorat Jenderal Pendididkan Tinggi, 2008.

  Buku Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT), Direktoran Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendididkan Tinggi, 2012 Dewajani, Sylvi. 2008, Bahan pelatihan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan pemelajaran student centred Learning (SCL), Tim KBK Dikti. Hendra Kartika Tirtasari, Wijayanti Anita dan Chomsatun Yuli. 2013, Model Pembelajaran

  Akuntansi untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa, Jurnal Buletin Studi Ekonomi, Vol.18, No.2, Agustus 2013. Media Pendidikan Indonesia 2012, Desain PTK Model Kemmis & McTaggart, Copyright :

   Mutmainah, Siti, 2008, Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Berbasis Kasus yang Berpusat pada Mahasiswa terhadap Efektivitas Pembelajaran Akuntansi Keperilakuan. Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak. Kepmen No 232/U/2000 Tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan

  Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa Kepmen no 045/U/2002, tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi Perpres No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Rahmat, 2011, Lokakarya Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi, Universitas

  Diponeg Sari D, Noor Ali,2010, Pengembangan Tata Laksana Program Perkuliahan Jurusan Sistem

  Informasi ITS dengan metode SCL, Paper, Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informatika Institut Teknologi sepuluh

  Unit Pengembangan Materi dan Proses pembelajaran di Perguruan Tinggi, DIKTI 2005 Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

  Widodo, Widya Apriani Putri, 2011, Studi Atas Pelaksanaan Metode PBL dan Konvensional dalam Hubungannya dengan Peningkatan Prestasi dan Sofskill Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi dan Keuangan Publik, Vol 6, No 2, Juli 2011.

  Zahara; Afni, Zalida, 2015, Perancangan Struktur Metode Student Centre Learning (SCL) dalam Mata Kuliah Sistem Akuntansi dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol.10, No.2 Desember 2015, ISSN 1858-3687, hal 29-39.

Dokumen yang terkait

Perbedaan keterampilan generik sains siswa yang diajar dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PJBL) pada konsep bakteri

13 145 275

Perbededaan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi antara Siswa yang Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dan Group Investigation (GI)

0 3 435

Penggunaan Model Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Lingkungan

1 8 74

Jadwal induk proyek dikembangkan pada tahap inisiasi dan boleh diperbaharui setelah ini

0 0 22

Penerapan model Problem Based Learning (PBL) dan Direct Instruction (DI) terhadap keaktifan dan hasil belajar siswa pada materi kalor dan perpindahannya Kelas VII Semester I MTs Muslimat NU Palangka Raya Tahun Ajaran 2015 / 2016. - Digital Library IAIN Pa

0 0 86

B. Metode dan Desain Penelitian - Pengaruh pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada materi hama dan penyakit tumbuhan terhadap hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII SMPN 3 Selat di Kuala Kapuas - Digital Library IAIN Palangka

0 1 13

3. Kebijakan Reformasi dan Problem Kelembagaan

0 0 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Model Problem Based Learning (PBL) 2.1.1.1. Pengertian Model Problem Based Learning - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Me

0 0 18

Problem Based Learning (PBL) Dengan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa

0 2 45

Penelitian ini ditujukan untuk menemukan teknik perbanyakan bibit pisang abaca dengan bantuan zat pengatur tumbuh BAP, Kinetin dan NAA pada media propagasi. Penelitian terdiri dari 2 tahap yaitu tahap induksi tunas dan tahap pengakaran tunas mikro. Tahap

0 0 8